ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:"

Transkripsi

1 ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, ahun 05, Halaman Onlne d: PEMODELAN FAKOR-FAKOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPAEN/ KOA DI JAWA IMUR MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED ORDINAL LOGISIC REGRESSION Rahma Nurfan Pradta, Hasb Yasn, Dah Saftr 3 Mahasswa Jurusan Statsta FSM UNDIP,3 Staf Pengajar Jurusan Statsta FSM UNDIP rnpradta@gmal.com, hasbyasn7@gmal.com, dahsaftr.ff@gmal.com ABSRAC Human Development Index (HDI) s a measurement used for measurng human developmental achevement n certan area. Although, t does not measure all dmensons of human development, HDI seems able to measure prncpal dmenson of human development that nclude longevty and health, nowledge and a good lfe. Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson (GWOLR) Model s used to model a relatonshp between categorcal response varable that have ordnal scale toward predctor varable that depend on geographcal locaton where the data are observed. hs research ams to now the factors that nfluence HDI of Regency/ Cty n East Java Provnce 03 usng ordnal logstc regresson model and GWOLR wth exponental ernel functon weghtng. Factors that are nfluencng HDI of Regency/ Cty n East Java are percentage of populaton that fnsh Junor Hgh School (X ), the number of health faclty (X 4 ), and populaton densty (X 5 ). Based on HDI of Regency/ Cty n East Java s accuracy classfcaton result, between observatons and predcton counted based on Apparent Error Rate (APER) value, t s nown that GWOLR model wth exponental ernel functon weghtng has better classfcaton s accuracy (86,84%) than ordnal logstc regresson model (8,58%). Keywords: HDI, Ordnal Logstc Regresson Model, GWOLR, Exponental Kernel Functon, Classfcaton s Accuracy, APER. PENDAHULUAN Pembangunan manusa merupaan suatu upaya untu memperbanya plhan-plhan yang dml manusa yang dapat terealsas apabla manusa berumur panjang dan sehat, meml pengetahuan dan eteramplan, serta dapat memanfaatan emampuan yang dmlnya dalam egatan yang produtf. Hal tersebut sealgus merupaan tujuan utama dar pembangunan yatu untu mencptaan sumber daya manusa yang berualtas. Sumber daya manusa yang berualtas merupaan aset eayaan bangsa sealgus sebaga modal dasar pembangunan (BPS, 03). Sebaga alat untu mengetahu perembangan mengena ualtas pembangunan manusa, maa Unted Natons Development Programme memperenalan dan mengembangan Indes Pembangunan Manusa (IPM) yang dbuat dan dpopuleran oleh Unted Natons (PBB) seja tahun 990 (BPS, 0). Menurut BPS (03) Indes Pembangunan Manusa (IPM) merupaan suatu uuran yang dgunaan untu menguur pencapaan pembangunan manusa d suatu wlayah. Mespun tda menguur semua dmens dar pembangunan manusa, namun IPM dnla mampu menguur dmens poo dar pembangunan manusa. Sebaga uuran ualtas hdup, IPM dbangun melalu pendeatan tga dmens dasar. Dmens tersebut mencaup umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan ehdupan yang laya. D dalam BPS (04) pencapaan IPM d abupaten/ ota yang ada d Propns Jawa mur sebarannya sangat beragam. Konds esehatan dan penddan pendudu yang tnggal d sebagan besar wlayah relatf rendah dbandngan rata-rata abupaten/ ota d Jawa mur, sehngga aan memberan ontrbus yang sgnfan terhadap rendahnya anga status pembangunan manusa d wlayah tersebut. Hal n mengndasan bahwa penddan, esehatan, maupun nfrastrutur eonom d Jawa mur urang merata dan cenderung terpusat pada beberapa daerah. Adanya perbedaan tersebut menjadan penddan, esehatan, maupun nfrastrutur eonom d Jawa mur merupaan permasalahan yang spasal, sebab

2 fator geografs aan mempengaruh suatu daerah yang pada ahrnya aan mempengaruh IPM d Propns Jawa mur. Oleh arena tu, menurut Brunsdon, d (996) dperluan suatu metode pemodelan statst yang memperhatan leta geografs atau fator loas pengamatan. Salah satu metode untu menganalssnya adalah dengan menggunaan model Geographcally Weghted Regresson (GWR). Model Geographcally Weghted Regresson (GWR) telah mengalam perembangan. Apabla peubah respon bersfat ategor dan bersala ordnal maa dapat dgunaan model Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson (GWOLR). Berdasaran uraan tersebut, maa penuls tertar untu mengaj Fator-fator yang Mempengaruh Indes Pembangunan Manusa Kabupaten/ ota d Jawa mur dengan Menggunaan Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson (GWOLR).. INJAUAN PUSAKA. Model Regres Logst Ordnal Menurut Hosmer dan Lemeshow (000) regres logst ordnal merupaan salah satu metode statsta untu menganalss varabel respon (dependen) yang mempunya sala data ordnal yang terdr atas tga ategor atau lebh. D dalam Audrna, d (04) varabel predtor (ndependen) yang dapat dsertaan dalam model berupa data ategor atau ontnu yang terdr atas dua varabel atau lebh. D dalam Agrest (00) model untu regres logst ordnal adalah model logt umulatf (cumulatve logt models). Pada model logt n sfat ordnal dar respon Y dtuangan dalam peluang umulatf. Msalan varabel respon Y meml G buah ategor bersala ordnal dan x menyataan vetor varabel predtor e-p pada pengamatan e-, x x x... x dengan,,..., n, maa model logt umulatf dnyataan sebaga berut: logt PY g x g x, g,,..., G dmana menurut Putranto dan Mashur (0) PY g p x adalah peluang umulatf urang dar atau sama dengan ategor e-g ja detahu x, g merupaan parameter ntersep dan memenuh onds... G dan β... p merupaan vetor oefsen regres yang bersesuaan dengan x, x,..., x p. D dalam Agrest (00) logt umulatf ddefnsan sebaga: PY g x logt PY g x ln, g,,..., G PY g x maa model regres logst ordnal dapat dnyataan sebaga: logt ln P Y g x P Y g x g x, g,,..., G () P Y g x Sehngga peluang untu masng-masng ategor respon dapat dnyataan sebaga: x g x exp g x g exp g x exp g x exp, g,,..., G D dalam Agrest (00) penasran parameter regres logst ordnal dlauan dengan menggunaan metode Maxmum Lelhood Estmaton (MLE). Menurut Hosmer dan Lemeshow (000) prnsp dar metode MLE adalah mengestmas vetor parameter dengan cara memasmuman fungs lelhood. Untu G p JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 640

3 mempermudah perhtungan, maa dlauan transformas ln pada fungs lelhood sehngga terbentu fungs ln-lelhood. Estmas parameter melalu metode MLE adalah dengan melauan turunan parsal fungs ln-lelhood terhadap parameter yang aan destmas emudan dsamadenganan nol. urunan parsal pertama dar fungs ln-lelhood yang aan destmas merupaan fungs yang nonlnear terhadap parameter. Estmas parameter dar persamaan regres yang nonlnear tda mudah ja menggunaan metode emungnan masmum dan memerluan metode yang bersfat teras untu memperoleh estmas parameternya. Menurut Agrest (00) metode teras yang dgunaan adalah metode teras Newton Raphson. Pengujan parameter model regres logst ordnal dapat dlauan secara eseluruhan maupun ndvdu serta uj esesuaan model. a. Uj Parameter Secara Keseluruhan Menurut Hosmer dan Lemeshow (000) uj secara eseluruhan bertujuan untu mengetahu apaah varabel ndependen yang terdapat dalam model berpengaruh nyata atau tda secara eseluruhan. Hpotess yang dgunaan: H0 :... p 0 H : mnmal ada satu 0, =,,,p Statst uj yang dgunaan yatu uj raso lelhood atau Lelhood Rato est (LR) (Imaslhah d, 03) n n n n3 n n3 n n n n x x x 3 y y y 3 n n n,,,. 0 dengan n y n y n 3 y 3 n n n n 3 H dtola apabla nla atau p- G > (, p) value <. b. Uj Parameter Secara Indvdu Menurut Hosmer dan Lemeshow (000) pengujan parameter model regres logst ordnal secara parsal atau ndvdu dlauan untu mengetahu sgnfans parameter varabel respon secara parsal. Hpotess yang dgunaan: H : 0 0 H 0, =,,,p : Statst uj yang dgunaan yatu Uj Wald. ˆ W SE ( ˆ ) dengan ˆ merupaan penasr parameter SE( ˆ ) Var ˆ ( ˆ ). H 0 dtola apabla nla W > dan standar error Z atau p-value <. terhadap ˆ dperoleh dar c. Uj Kesesuaan Model (Goodness of Ft) Menurut Zaaryah dan Zan (05) uj esesuaan model dgunaan untu menla apaah model sesua atau tda. Hpotess yang dgunaan: H 0 : Model sesua (tda ada perbedaan antara hasl observas dengan hasl preds) H : Model tda sesua (ada perbedaan antara hasl observas dengan hasl preds) Statst uj yang dgunaan yatu Uj Devance. JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 64

4 n G ˆ g D yg ln y g g dengan ˆg (x ) merupaan peluang observas e- pada ategor e-g, df = J-(p+) dmana J = ˆg merupaan jumlah ovarat. H 0 dtola ja D > (α, df). Model Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson (GWOLR) Menurut Purhad, d (0) model GWOLR merupaan bentu ombnas dar model GWR (Geographcally Weghted Regresson) dan model regres logst ordnal. Model GWOLR dgunaan untu memodelan hubungan antara varabel respon yang bersala ordnal dengan varabel predtor yang masng-masng oefsen regresnya bergantung pada loas dmana data tersebut damat. Msalan varabel respon terdr dar G buah ategor, maa model GWOLR untu loas e- dapat dtuls sebaga berut: logt = ln P Y g x (, ) P Y (, ) g x g u v x u v P Y g x dmana g,,..., G- dan,,..., n. Dengan g u, v u, v u, v... G u, v, u, v u, v, u, v,..., u, v merupaan parameter ntersep dan memenuh onds β p merupaan vetor oefsen regres untu loas e-, sementara u, v adalah tt oordnat (longtude, lattude) loas e-. D dalam Purhad, d (0) peluang umulatf ategor respon e-g dapat dnyataan sebaga: u v u v u v x u v exp g, x, PY g x exp,, g, g,,..., G Menurut Rfada dan Purhad (0) peluang varabel respon pada loas e- mempunya ategor e-g ja detahu x yatu x x x x exp u, v u, v exp u, v u, v * g g g x exp g u, v u, v exp g u, v u, v D dalam Rfada dan Purhad (0) penasran parameter u, v u, v u, v G u, v u, v pada model GWOLR menggunaan metode Maxmum Lelhood Estmaton (MLE) terbobot. Selanjutnya yatu membentu fungs ln-lelhood dengan melauan transformas ln pada fungs lelhood. D dalam Purhad, d (0) fator pembobot pada model GWOLR adalah leta geografs. Fator tersebut meml nla yang berbeda untu setap loas yang menunjuan sfat loal pada model GWOLR. Oleh arena tu pembobot dberan pada bentu ln-lelhoodnya untu model GWOLR. D dalam Lalyah dan Purhad (0) estmas parameter dlauan dengan melauan turunan parsal pertama persamaan fungs ln-lelhood terbobot terhadap parameter yang aan destmas dan emudan dsamaan dengan nol. Hasl turunan parsal pertama yang dperoleh berbentu nonlnear sehngga dgunaan metode teras Newton Raphson. Pengujan hpotess pada model GWOLR adalah uj esamaan model GWOLR dengan model regres logst ordnal, uj parameter secara eseluruhan dan uj parameter secara ndvdu. a. Uj Kesamaan Model GWOLR dengan Model Regres Logst Ordnal D dalam Purhad, d (0) uj n bertujuan untu menguj sgnfans dar fator geografs. Hpotess yang dgunaan: JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 64

5 u, v ;,,..., n ;, p H0 :,..., (tda ada perbedaan yang sgnfan antara model GWOLR dan model regres logst ordnal) H : mnmal ada satu u, v (ada perbedaan yang sgnfan antara model GWOLR dan model regres logst ordnal) Statst uj: D ˆ df Fht D ˆ df Dmana D ˆ adalah nla devans dar model regres logst ordnal dhtung berdasaran nla df dan D ˆ adalah nla masmum lelhood d bawah H 0 ( L ˆ ) dengan derajat bebas devans dar model GWOLR dhtung berdasaran nla masmum lelhood d bawah populas ( L ˆ ) dengan derajat bebas df. H 0 dtola ja Fht F ; df, df. b. Uj Parameter Secara Keseluruhan D dalam Anggarn dan Purhad (0) uj secara eseluruhan dlauan untu mengetahu sgnfans parameter terhadap varabel respon secara bersama-sama pada model GWOLR. Hpotess yang dgunaan: H u, v u, v... u, v 0 0 : p : u, v 0 H mnmal ada satu Statsta uj: n, n 3 y jgwj u v n 3 j * G yg ln yg ln ˆ g n x g g wj u, v j dengan df = trace (S). H 0 dtola apabla nla G > dar ;df c. Uj Parameter Secara Indvdu Menurut Dew (04) uj parameter secara ndvdu dgunaan untu mengetahu sgnfans parameter secara ndvdual/ parsal pada model GWOLR. Hpotess yang dgunaan: H0 : u, v 0 ;,,..., n ;,..., p H : u, v 0 Statst uj: ˆ u, v Zht SE ˆ u, v dmana ˆ u, v merupaan penasr parameter u, v dan nla standar error ˆ u, v dperoleh dar ˆ ˆ ˆ,, SE u v Var u v. H 0 dtola ja Zht Z.3 Pemlhan Pembobot D dalam Leung, d (000) fungs dar pembobot adalah untu memberan hasl estmas parameter yang berbeda pada pengamatan yang berbeda. Menurut Chasco, d (007) salah satu fungs pembobot yang dapat dgunaan adalah fungs Kernel Exponental:, exp w u v d h j j JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 643

6 dengan d j d adalah jara Eucldan antara loas j u u v v j j u, dan loas v u,,, serta h menyataan parameter non negatf yang detahu dan basanya dsebut sebaga parameter penghalus (bandwdth). D dalam Fotherngham, d (00) salah satu metode yang bsa dgunaan untu mendapatan bandwdth optmum adalah metode Cross Valdaton (CV). Menurut Rfada dan Purhad (0) nla CV dapat drumusan sebaga berut: CV h y, g ˆ, g ( h) n G g dengan g, u, v dhlangan dar proses penasran, sehngga y g, ja pengamatan d loas u, v mempunya ategor g dan 0 untu yang lan, ˆ g, ( h) adalah nla estmas peluang pengamatan d loas u, v meml ategor g. Untu mendapatan nla h yang optmal maa dperoleh dar h yang menghaslan nla CV yang mnmum..4 Uj Multolnertas Menurut Wdarjono (03) pendetesan adanya asus multolnertas menggunaan Varance Inflaton Factors (VIF) yang dnyataan sebaga berut: VIF R y adalah varabel ndator dmana pengamatan d loas dengan R adalah oefsen determnas antara X dengan varabel predtor lannya. Nla VIF yang lebh besar dar 0 menunjuan adanya multolnertas antar varabel predtor..5 Ketepatan Klasfas Menurut Purhad, d (0) untu mendapatan model regres terba dlauan dengan membandngan hasl model regres logst ordnal dan GWOLR. Salah satu rtera yang dgunaan untu menentuan model terba yatu model yang mempunya nla etepatan lasfas terbesar. Ketepatan lasfas pada peneltan n menggunaan APER (Apparent Error Rate). Menurut Johnson dan Wchern (007) dar perhtungan nla APER maa dapat dlhat nla errornya, sehngga untu mencar nla etepatan lasfas dapat menggunaan - APER..6 Indes Pembangunan Manusa Indes Pembangunan Manusa (IPM) merupaan suatu uuran yang dgunaan untu menguur pencapaan pembangunan manusa d suatu wlayah. Mespun tda menguur semua dmens dar pembangunan manusa, namun IPM dnla mampu menguur dmens poo dar pembangunan manusa (BPS, 03). Menurut UNDP, Indes Pembangunan Manusa (IPM) menguur capaan pembangunan manusa berbass sejumlah omponen dasar ualtas hdup. Sebaga uuran ualtas hdup, IPM dbangun melalu pendeatan tga dmens dasar. Dmens tersebut mencaup umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan ehdupan yang laya. Ketga dmens tersebut meml pengertan sangat luas arena terat banya fator. Untu menguur dmens esehatan, dgunaan anga harapan hdup watu lahr. Selanjutnya untu menguur dmens pengetahuan dgunaan gabungan ndator anga mele huruf dan rata-rata lama seolah. Adapun untu menguur dmens hdup laya dgunaan ndator emampuan daya bel (Purchasng Power Party). Kemampuan daya bel masyaraat terhadap sejumlah ebutuhan poo yang dlhat dar rata-rata besarnya pengeluaran perapta sebaga pendeatan pendapatan yang mewal capaan pembangunan untu hdup laya (BPS, 03). j v j JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 644

7 3. MEODOLOGI PENELIIAN Data yang dgunaan pada peneltan n adalah data seunder yang dperoleh dar Badan Pusat Statst Jawa mur yatu data Surve Sosal Eonom Nasonal (SUSENAS) Jawa mur tahun 03. Dalam peneltan n juga memperlhatan leta astronoms dar masng-masng tt pengamatan yatu leta oordnat lntang selatan (Lattude) dan bujur tmur (Longtude) sebaga fator pembobot geografs tap abupaten/ota d Jawa mur. Pada peneltan n yang djadan unt observas adalah 38 abupaten/ ota d Provns Jawa mur. Varabel yang dgunaan dalam peneltan n yatu varabel respon atau dependen dan varabel predtor atau ndependen serta leta bujur tmur (u ) dan leta lntang selatan (v ) tap abupaten/ ota d Jawa mur. Secara rngas varabel-varabel yang dgunaan dalam peneltan dapat dsajan dalam abel. abel. Varabel Peneltan yang Dgunaan No Nama Varabel. Indes Pembanguan Manusa (Y) Keterangan Y = 3 (IPM > 75,0) Y = (70,0 75,0) Y = (IPM < 70,0). Anga Partspas Seolah (SMP/ MS) (X ) Satuan persen (%) 3. Presentase pendudu yang tamat SMP/ sederajat (X ) Satuan persen (%) 4. Persentase rumah tangga dengan ases ar bersh (X 3 ) Satuan persen (%) 5. Banyanya sarana esehatan (X 4 ) 6. Kepadatan Pendudu (X 5 ) Pendudu/m 7. ngat Partspas Angatan Kerja (PAK) (X 6 ) Satuan persen (%) ahapan-tahapan analss yang dlauan pada peneltan n adalah sebaga berut:. Melauan statsta desrptf sebaga gambaran untu mendesrpsan data IPM abupaten/ ota d Jawa mur tahun 03 dan fator-fator yang dduga mempengaruhnya.. Memersa multolnertas antara varabel-varabel predtor dengan menggunaan nla VIF. 3. Mendapatan model regres logst ordnal dengan melauan uj parameter secara eseluruhan, ndvdu dan esesuaan model. 4. Menyusun model Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson (GWOLR) dengan langah berut : a. Menentuan u dan v, berdasaran gars Bujur mur dan gars Lntang Selatan untu setap antor pemerntahan (antor Bupat/ Walota) masng-masng abupaten/ ota d Provns Jawa mur. b. Menghtung jara Eucldan antara loas yang terleta pada oordnat (u,v ) terhadap loas a yang terleta pada oordnat (u a,v a ). c. Menentuan bandwth optmum menggunaan metode Cross Valdaton (CV). d. Menghtung matrs pembobot w j (u,v ) dengan memasuan jara Eucldan dan nla bandwdth optmum dmana j=,,...,38, sehngga setap loas e- aan mempunya pembobot sejumlah 38 buah. e. Mendapatan penasran parameter model GWOLR. f. Melauan pengujan esamaan model regres logst ordnal dan GWOLR. g. Melauan pengujan parameter model GWOLR secara eseluruhan dan ndvdu. 5. Mendapatan model regres terba untu pemodelan Indes Pembangunan Manusa d Jawa mur tahun 03 dengan membandngan model regres logst ordnal dan GWOLR. Model terba adalah model yang mempunya etepatan lasfas terbesar. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Uj Multolnertas Berdasaran uj multolnertas ddapatan hasl bahwa nla VIF tap varabel predtor urang dar 0 sehngga dapat dataan bahwa antar varabel predtor tda salng berorelas JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 645

8 atau tda adanya multolnertas antar varabel predtor. Jad, eenam varabel predtor tersebut dapat dgunaan dalam pemodelan regres logst ordnal maupun GWOLR. 4. Pemodelan Indes Pembangunan Manusa dengan Regres Logst Ordnal Pengujan parameter model regres logst ordnal dlauan secara eseluruhan dan ndvdu. Pengujan parameter model regres logst secara eseluruhan yatu sebaga berut: H : : H mnmal ada satu 0, =,,3,4,5 dan 6 Ddapatan nla G sebesar 5,350. Nla G ja dbandngan dengan nla (0,05;6) sebesar,59 maa nla statst G lebh besar darpada nla (0,05;6). Sehngga dapat dsmpulan bahwa mnmal ada satu varabel predtor yang berpengaruh sgnfan terhadap Indes Pembangunan Manusa tap abupaten/ ota d Jawa mur. Setelah dlauan pengujan parameter model regres logst ordnal secara eseluruhan, maa dlauan pengujan parameter model regres logst ordnal secara ndvdu dengan hpotess yatu sebaga berut: H : 0 0 H : 0, =,,3,4,5 dan 6 Ja dgunaan taraf sgnfans sebesar 5 % maa ddapatan nla Z sebesar,96. Nla statst uj masng-masng varabel dapat dlhat pada abel. abel. Pengujan Parameter Model Regres Logst Ordnal Varabel Koefsen SE Koefsen Wald P-value Const() 5,838,084,5 0,508 Const() 3,657,569,38 0,673 X -0,309 0,659 -,83 0,0679 X -0,685 0,444 -,79 0,005 X 3-0,0008 0,07-0,0 0,9939 X 4 0,09 0,047,99 0,0468 X 5-0,000 0,0004 -,46 0,040 X 6 0,67 0,98 0,84 0,407 Berdasaran abel, maa parameter yang berpengaruh sgnfan terhadap model yang meml nla W lebh besar Z 0,05 =,96 atau p-value urang dar 0,05 yatu, 4, 5. Sehngga varabel predtor yang berpengaruh terhadap Indes Pembangunan Manusa tap abupaten/ ota d Jawa mur adalah persentase pendudu yang tamat SMP/ sederajat, banyanya sarana esehatan dan epadatan pendudu. Selanjutnya dlauan uj Goodness of Ft (uj esesuaan model) dengan hpotess yatu: H 0 : Model Sesua H : Model da Sesua Ddapatan nla D sebesar 30,8759. Nla D ja dbandngan dengan nla (0,05;68) sebesar 88,5 maa nla statst D lebh ecl darpada nla (0,05;68). Jad, dapat dsmpulan bahwa model sesua sehngga tda ada perbedaan antara hasl observas dengan hasl preds. Jad dperoleh model ahr regres logst ordnal untu Indes Pembangunan Manusa tap abupaten/ ota d Jawa mur tahun 03 adalah sebaga berut: x x logt P Y 5, 838 0,309 X 0, 685X 0, 0008X 0, 09X 0, 000X 0,67 X logt P Y 3,657 0,309 X 0,685 X 0,0008 X 0,09X 0,000 X 0,67 X Berdasaran model tersebut, varabel yang berpengaruh secara nyata pada model regres logst ordnal adalah varabel X, X 4 dan X 5. Varabel predtor yang palng berpengaruh nyata adalah persentase pendudu yang tamat SMP/ sederajat arena mempunya p-value yang palng JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 646

9 ecl. Sedangan varabel predtor yang berpengaruh nyata palng ecl yatu banyanya sarana esehatan arena mempunya p-value yang palng besar. 4.3 Pemodelan Indes Pembangunan Manusa dengan GWOLR Langah awal yang dgunaan untu memodelan Indes Pembangunan Manusa tap abupaten/ ota d Jawa mur yatu dengan menentuan leta geografs berdasaran gars lntang selatan dan bujur tmur antor abupaten untu tap abupaten/ ota d Jawa mur. Setelah tu menghtung jara Eucldan antara loas e- terhadap loas e-j. Selanjutnya menentuan bandwdth optmum dengan menggunaan metode Cross Valdaton (CV). Dengan bandwdth optmum sebesar,90dperoleh matrs pembobot fungs ernel exponental dengan memasuan jara Eucldan dan bandwdth optmum e dalam fungs pembobot ernel exponental. Pembobot yang sudah ddapatan pada masng-masng loas peneltan emudan dgunaan untu menasr parameter GWOLR pada tap abupaten/ ota d Jawa mur menggunaan teras Newton Raphson. Setelah estmas model GWOLR ddapatan, maa dlauan pengujan esamaan model GWOLR dengan model Regres Logst Ordnal, pengujan parameter secara eseluruhan dan juga ndvdu. Hpotess yang dgunaan untu pengujan esamaan model antara model GWOLR dengan model Regres Logst Ordnal yatu sebaga berut: H0 : u, v ;,,...,38 ;,,...,6 (tda ada perbedaan yang sgnfan antara model GWOLR dan model regres logst ordnal) H : mnmal ada satu u, v (ada perbedaan yang sgnfan antara model GWOLR dan model regres logst ordnal) Statst uj yang dgunaan adalah statst uj F dan dapat dlhat pada abel 3. abel 3. Uj Kesamaan Model GWOLR dengan Model Regres Logst Ordnal Model Devans Df Devans/df F Htung Regres Logst 30, ,454 3,448 Ordnal GWOLR 7,4 05,894 0,37 Ddapatan nla F Htung pada pengujan esamaan model GWOLR dengan model Regres Logst Ordnal sebesar 3,448. Ja dbandngan dengan nla F (0,05;68;05,894) sebesar,366 maa ddapatan nla F htung lebh besar dar F (0,05;68;05,894). Jad dapat dsmpulan bahwa ada perbedaan yang sgnfan antara model GWOLR dan model Regres Logst Ordnal. Hal n menunjuan bahwa pemodelan Indes Pembangunan Manusa abupaten/ ota d Jawa mur tahun 03 antara hasl model GWOLR dan model Regres Logst Ordnal berbeda sgnfan. Pengujan secara serenta parameter model GWOLR dalam peneltan n yatu sebaga berut: mnmal ada satu u, v 0 H : u, v u, v... u, v H : Ddapatan nla statst G sebesar 55,36 dbandngan dengan nla 0,05;9,507 sebesar 6,9 maa nla statst G lebh besar darpada nla 0,05;9,507. Jad dapat dsmpulan bahwa mnmal ada satu varabel predtor yang berpengaruh sgnfan terhadap Indes Pembangunan Manusa abupaten/ ota d Jawa mur. Pengujan parameter model GWOLR secara parsal menggunaan hpotess sebaga berut: H : u, v 0 ;,,...,38 ;,...,6 0 u, v 0 H : Masng-masng abupaten/ ota d Jawa mur mempunya model yang berbeda-beda, sehngga varabel yang sgnfan juga berbeda. Msalan aan menguj parameter β berpengaruh JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 647

10 sgnfan pada loas etujuh (u 7,v 7 ) yatu abupaten Malang, maa dapat dlhat nla Z htung pada masng-masng parameter yang dapat dlhat pada abel 4. abel 4. Pengujan Parameter Model GWOLR d Kabupaten Malang Parameter Estmas Standard Error Z Htung α (u 7,v 7 ),7 4,4548 0,9048 α (u 7,v 7 ) 7,746 5,049,09 β (u 7,v 7 ) -0,797 0,78 -,685 β (u 7,v 7 ) -0,664 0,675 -,4833 β 3 (u 7,v 7 ) -0,0064 0,58-0,055 β 4 (u 7,v 7 ) 0,036 0,059,9936 β 5 (u 7,v 7 ) -0,0009 0,0004 -,335 β 6 (u 7,v 7 ) 0,766 0,4 0,845 Berdasaran abel 4, maa parameter yang berpengaruh sgnfan terhadap model yang meml nla W lebh besar Z 0,05 =,96 atau p-value urang dar 0,05 yatu, 4, 5. Sehngga varabel predtor yang berpengaruh terhadap Indes Pembangunan Manusa d Kabupaten Malang adalah persentase pendudu yang tamat SMP/ sederajat, jumlah sarana esehatan dan epadatan pendudu. Sehngga pemodelan Indes Pembangunan Manusa d Kabupaten Malang adalah sebaga berut: x x logt P Y,7 0, 797 X 0,664 X 0,0064 X 0,036 X 0,0009 X 0,766 X logt P Y 7,746 0, 797 X 0,664 X 0,0064 X 0,036 X 0,0009 X 0,766 X Berdasaran model tersebut, varabel yang berpengaruh secara nyata pada model GWOLR d Kabupaten Malang adalah varabel X, X 4 dan X 5. Varabel predtor yang palng berpengaruh nyata adalah persentase pendudu yang tamat SMP/ sederajat arena mempunya p-value yang palng ecl. Sedangan varabel predtor yang berpengaruh nyata palng ecl yatu banyanya sarana esehatan arena mempunya p-value yang palng besar. Selanjutnya dapat dlauan pengelompoan abupaten dan ota berdasaran varabelvarabel yang sgnfan dalam model GWOLR dapat dlhat pada abel 5. abel 5. Pengelompoan Kabupaten/ Kota Berdasaran varabel yang Sgnfan pada Model GWOLR dengan Pembobot Fungs Kernel Exponental Kabupaten/ Kota Pactan dan Banyuwang Lumajang, Jember, Bondowoso, Stubondo, Pameasan, Sumenep Probolnggo, Pasuruan, uban, Bangalan, Sampang, Kota Probolnggo, Kota Pasuruan, Kota Surabaya Ponorogo, renggale, ulungagung, Bltar, Kedr, Malang, Sdoarjo, Mojoerto, Jombang, Nganju, Madun, Magetan, Ngaw, Bojonegoro, Lamongan, Gres, Kota Kedr, Kota Bltar, Kota Malang, Kota Mojoerto, Kota Madun, Kota Batu Varabel yang Sgnfan da ada varabel yang sgnfan Persentase pendudu yang tamat SMP/ sederajat. Persentase pendudu yang tamat SMP/ sederajat. Kepadatan pendudu. Persentase pendudu yang tamat SMP/ sederajat. Jumlah sarana esehatan 3. Kepadatan pendudu Berdasaran abel 5 dapat dlhat bahwa varabel yang berpengaruh secara sgnfan dengan menggunaan model GWOLR pembobot ernel exponental pada umumnya adalah persentase pendudu yang tamat SMP/ sederajat (X ), banyanya sarana esehatan (X 4 ) dan epadatan pendudu (X 5 ). Namun ada dua abupaten yang tda mempunya varabel yang sgnfan atau dengan ata lan tda ada varabel yang berpengaruh secara nyata terhadap Indes Pembangunan Manusa d daerah tersebut yatu abupaten Pactan dan Banyuwang. 4.4 Perbandngan Pemodelan Indes Pembangunan Manusa dengan Regres Logst Ordnal dan GWOLR Perbandngan pemodelan Indes Pembangunan Manusa d Jawa mur menggunaan regres logst ordnal maupun GWOLR dlauan dengan membandngan etepatan JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 648

11 lasfasnya. Hasl etepatan lasfas untu masng-masng model dapat dlhat pada abel 6. abel 6. Perbandngan Ketepatan Klasfas Model Ketepatan Klasfas Regres Logst Ordnal 8,58% GWOLR 86,84% abel 6 menunjuan bahwa pemodelan Indes Pembangunan Manusa menggunaan model GWOLR menghaslan nla etepatan lasfas yang lebh besar dbandngan dengan model regres logst ordnal. Hal n menunjuan bahwa model GWOLR lebh tepat dgunaan pada pemodelan Indes Pembangunan Manusa d Jawa mur tahun 03 dbandngan dengan model regres logst ordnal. 5. KESIMPULAN Pemodelan fator-fator yang mempengaruh Indes Pembangunan Manusa abupaten/ ota d Jawa mur tahun 03 menggunaan GWOLR dengan pembobot ernel exponental lebh ba dbandngan dengan regres logst ordnal berdasaran nla etepatan lasfasnya. Fator-fator yang mempengaruh Indes Pembangunan Manusa abupaten/ ota d Jawa mur berdasaran model GWOLR pada umumnya adalah persentase pendudu yang tamat SMP/ sederajat, banyanya sarana esehatan dan epadatan pendudu. Namun ada dua abupaten yang tda mempunya varabel yang sgnfan atau dengan ata lan tda ada varabel yang berpengaruh secara nyata terhadap Indes Pembangunan Manusa d daerah tersebut yatu abupaten Pactan dan Banyuwang. DAFAR PUSAKA Agrest, A. 00. Categorcal Data Analyss, Second Edton. USA: John Wley and Sons, New Yor. Anggarn, R. dan Purhad. 0. Pemodelan Fator-fator yang Berpengaruh erhadap Prevalens Balta Kurang Gz d Provns Jawa mur dengan Pendeatan Geographcally Weghted Logstc Regresson (GWLR), Jurnal Sans dan Sen POMIS, Vol.,, Badan Pusat Statst. 0. Indes Pembangunan Manusa Jaarta: BPS. Badan Pusat Statst. 03. Indes Pembangunan Manusa 0. Jaarta: BPS. Badan Pusat Statst. 04. Indes Pembangunan Manusa 03. Jaarta: BPS. Brunsdon, C., Fotherngham, A.S., dan Charlton, M. (996). Geographcally Weghted Regresson: a method for explorng spatal nonstatonarty, Geographcal Analyss, 8, 8-98.Chasco, C., Garca, I., dan Vcens, J Modellng Spatal Varaton Household Dsposble Income Wth Geographcally Weghted Regresson,Munch Personal RePEc Archve (MPRA), Worng Paper, No. 68. Chasco, C., Garca, I., dan Vcens, J Modellng Spatal Varaton Household Dsposble Income Wth Geographcally Weghted Regresson, Munch Personal RePEc Archve (MPRA), Worng Paper, No. 68. Dew, S.R. 04. Pemodelan Metode Geographcally Weghted Ordnaly Logstc Regresson dengan Fungs Pembobot Adaptve Gaussan Kernel, Adaptve Bsquare Kernel, dan Adaptve rcube Kernel, Jurnal Mahasswa Statst, Vol., 6, Fotherngham, A.S., Brunsdon, C., dan Charlton, M. 00. Geographcally Weghted Regresson. Chchester: John Wley and Sons. Hosmer dan Lemeshow Appled Logstc Regresson. USA: John Wley and Sons, New Yor. Johnson, R. A. dan Wchern, D. W Appled Multvarate Statstcal Analyss. Sxth edton. New Jersey: Prentce Hall. JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 649

12 Lalyah, N. dan Purhad. 0. Pemodelan Fator-fator yang Mempengaruh ngat Buta Huruf Kabupaten/ Kota d Jawa mur dengan Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson, Jurnal Sans dan Sen POMIS, Vol.,, 3-8. Imaslhah, S., Ratna, M., dan Ratnasar, V. 03. Analss Regres Logst Ordnal terhadap Fator- fator yang Mempengaruh Predat Kelulusan Mahasswa S d IS Surabaya, Jurnal Sans dan Sen POMIS, Vol.,, Leung, Y., Me, C. L., dan Zhang, W. X Statstcal ests for Spatal Nonstatonarty Based on the Geographcally Weghted Regresson Model, Envronment and Plannng A, Vol. 3, Pages 9-3. Purhad, Rfada, M., dan Wulandar, S. P. 0. Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson Model, Internatonal Journal of Mathematcs and Computaton, Vol. 6, Issue 3. Putranto, R.. dan Mashur, M. 0. Analss Statst entang Fator-fator yang Mempengaruh Watu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statsta Insttut enolog Sepuluh Nopember (IS) dengan Metode Regres Logst Ordnal, Jurnal Sans dan Sen POMIS, Vol.,, Rfada, M. dan Purhad. 0. Pemodelan ngat Kerawanan Demam Berdarah Dengue d Kabupaten Lamongan dengan Pendeatan Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson, Prosdng Semnar Nasonal Statsta Unverstas Dponegoro 0, Semarang, hal Wdarjono, A. 03. Eonometra Pengantar dan Aplasnya. Yogyaarta: UPP SIM YKPN. Zaaryah dan Zan, I. 05. Analss Regres Logst Ordnal pada Prestas Belajar Lulusan Mahasswa d IS Berbass SKEM, Jurnal Sans dan Sen POMIS, Vol. 4,, -6. JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 3, ahun 05 Halaman 650

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION PEMODELAN INGKA KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPAEN LAMONGAN DENGAN PENDEKAAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED ORDINAL LOGISIC REGRESSION Marsa Rfada 1, Purhad 1) Mahasswa Magster Jurusan Statsta, Insttut

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Buta Huruf Kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression

Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Buta Huruf Kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol., No., (Sept. 0) ISSN: 30-98X D-3 Pemodelan Fator-Fator Yang Mempengaruh ngat Buta Huruf Kabupaten/ota d Jawa mur dengan Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson Nur Lalyah

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-98X D-37 Fator-Fator Esternal Pneumona pada Balta d Jawa Tmur dengan Pendeatan Geographcally Weghted Regresson Ftrarma Putr Santoso, Sr Pngt W, dan

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Buta Huruf di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Geographically Weighted t Regression

Pemodelan Angka Buta Huruf di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Geographically Weighted t Regression JURNAL EKNIK IS Vol. 6, No., (7) ISSN: 337-3539 (3-97 Prnt) D- Pemodelan Anga Buta Huruf d Kabupaten/Kota se-jawa mur dengan Metode Geographcally Weghted t Regresson Nndya Kemala Astut, Purhad, dan Shof

Lebih terperinci

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE Dew Arfanty Azm, Dra.Madu Ratna,M.S. dan 3 Prof. Dr.

Lebih terperinci

Pemodelan Penduduk Miskin Di Jawa Timur Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR)

Pemodelan Penduduk Miskin Di Jawa Timur Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) Pemodelan Pendudu Msn D Jawa Tmur Menggunaan Metode Geographcally Weghted Regresson (GWR) Yuanta Damayant, dan Dr. Vta Ratnasar S.S, M.S Jurusan Statsta, F-MIPA, Insttut Tenolog Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

Pemetaan Angka Gizi Buruk pada Balita di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Regression

Pemetaan Angka Gizi Buruk pada Balita di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Regression JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (06) 337-350 (30-98X Prnt) D-333 Pemetaan Anga Gz Buru pada Balta d Jawa Tmur dengan Geographcally Weghted Regresson Adtya Kurnawat, Mutah Salamah C., dan Shof Andar

Lebih terperinci

PEMODELAN KEJADIAN BALITA GIZI BURUK DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

PEMODELAN KEJADIAN BALITA GIZI BURUK DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PEMODELAN KEJADIAN BALIA GIZI BURUK DI PROVINSI JAWA IMUR DENGAN PENDEKAAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED REGRESSION Rahandn Luta Lestar 1 dan Sutno 1 Mahasswa Jurusan Statsta, IS, Surabaya Dosen Pembmbng, Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Analss dsrmnan merupaan ten menganalss data, dmana varabel dependen merupaan data ategor ( nomnal dan ordnal ) sedangan varabel ndependen berupa data nterval atau raso.msalnya

Lebih terperinci

Pemodelan MGWR Pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah

Pemodelan MGWR Pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Value Added, Vol., No., 5 Pemodelan MGWR Pada Tngat Kemsnan d Provns Jawa Tengah Moh Yamn Darsyah, Rochd Wasono, Monca Frda Agustna 3,,3 Program Stud StatstaUnverstas Muhammadyah Semarang Emal: mydarsyah@unmus.ac.d

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Masalah Analss regres merupaan lmu peramalan dalam statst. Analss regres dapat dataan sebaga usaha mempreds atau meramalan perubahan. Regres mengemuaan tentang engntahuan

Lebih terperinci

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION E-ISSN 57-9378 Jurnal Statsta Industr dan Komputas Volume, No., Januar 017, pp. 59-66 ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 014 MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY

Lebih terperinci

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY 016 S 15 Penggunaan Model Regres obt Pada Data ersensor Def Yust Fadah 1, Resa Septan Pontoh 1, Departemen Statsta FMIPA Unverstas Padjadjaran def.yust@unpad.ac.d

Lebih terperinci

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY 05 Pendeatan Hurdle Posson Pada Excess Zero Data S - 7 Def Yust Fadah, Resa Septan Pontoh Departemen Statsta FMIPA Unverstas Padadaran def.yust@unpad.ac.d

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 193-204 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION (GWLR) DENGAN

Lebih terperinci

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1) Paradgma, Vol. 13 No. 2 Agustus 2009 hlm. 189 194 MODEL REGRESI SEMIPARAMERIK SPLINE UNUK DAA LONGIUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERIA HIV Lls Laome 1) 1) Jurusan Matemata FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.. Populas dan Sampel Populas adalah eseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngup yang ngn dtelt. Banyanya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut uuran populas, sedangan suatu nla

Lebih terperinci

Pemodelan Persentase Kriminalitas Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Di Jawa Timur Dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR)

Pemodelan Persentase Kriminalitas Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Di Jawa Timur Dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR) JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No.1, (014 7-50 (01-98X Prnt D-18 Pemodelan Persentase Krmnaltas Dan Fator- Fator ang Mempengaruh D Jaa Tmur Dengan Pendeatan Geographcally Weghted Regresson (GWR Pan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok BAB II TORI DASAR II.. Analss Kelompo Istlah analss elompo pertama al dperenalan oleh Tryon (939). Ia memperenalan beberapa metode untu mengelompoan obye yang meml esamaan araterst (statsoft, 004). Kesamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Untu mengetahu pla perubahan nla suatu varabel yang dsebaban leh varabel lan dperluan alat analss yang memungnan ta unut membuat perraan nla varabel tersebut pada nla

Lebih terperinci

e + Dengan menggunakan transformasi logit dari π(x), maka model regresi fungsi logit dapat didefinisikan sebagai berikut (2) π(x) e

e + Dengan menggunakan transformasi logit dari π(x), maka model regresi fungsi logit dapat didefinisikan sebagai berikut (2) π(x) e ANALISIS PEMAKAIAN KEMOTERAPI PADA KASUS KANKER PAYUDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL (STUDI KASUS PASIEN DI RUMAH SAKIT X SURABAYA Aref Yudssanta, dan Dra. Madu Ratna, M.S Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) ( X Print) D-36

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) ( X Print) D-36 JURNAL SAINS DAN SENI POMIS Vol. 3, No., (04 337-350 (30-98X Prnt D-36 Fator-Fator Yang Mempengaruh ngat Keberhaslan Pemberan Kemoterap Pada Pasen Penderta Kaner Payudara D RSUD Dr.Soetomo Dengan Menggunaan

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-188

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-188 JURNL SINS DN SENI POMITS Vol., No., () ISSN: - (- Prnt) D- Pemodelan Fator-Fator yang Mempengaruh Jumlah Kasus Penyat Tuberuloss d Jawa Tmur dengan Pendeatan Generaled Posson Regresson dan Geographcally

Lebih terperinci

π(x) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-112

π(x) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-112 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-98X D- Analss Pemaaan Kemoterap pada Kasus Kaner Payudara dengan Menggunaan Metode Regres Logst Multnomal (Stud Kasus Pasen d Rumah Sat X Surabaya)

Lebih terperinci

Pemodelan Mixed Geographically Weighted Regression pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah

Pemodelan Mixed Geographically Weighted Regression pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Pemodelan Mxed Geographcally Weghted Regresson pada Tngat Kemsnan d Provns Jawa Tengah The Model of Mxed Geographcally Weghted Regresson (MGWR) for Poverty Level n Central Java Moh Yamn Darsyah, Rochd

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Harapan Hidup Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah Dengan Metode Geographically Weighted Regression

Pemodelan Angka Harapan Hidup Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah Dengan Metode Geographically Weighted Regression Pemodelan Angka Harapan Hdup Propns Jawa Tmur dan Jawa Tengah Dengan Metode Geographcally Weghted Regresson Oleh : Lus Frdal (13732) Dosen Pembmbng : Dr. Purhad, M. Sc BACK LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu Hamil di Jawa Timur Dengan Menggunakan Metode Geographically Weighted Poisson Regression

Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu Hamil di Jawa Timur Dengan Menggunakan Metode Geographically Weighted Poisson Regression Faktor yang Mempengaruh Kematan Ibu Haml d Jawa Tmur Dengan Menggunakan Metode Geographcally Weghted Posson Regresson Rfk Arsta-1311.105.009 rfk11@mhs.statstka.ts.ac.d Pembmbng : Ir. Mutah Salamah, M.

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN CARA KONTRASEPSI DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI JAWA TIMUR DENGAN PERMODELAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

ANALISIS PEMILIHAN CARA KONTRASEPSI DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI JAWA TIMUR DENGAN PERMODELAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ANALISIS PEMILIHAN CARA KONTRASEPSI DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI JAWA TIMUR DENGAN PERMODELAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Nama Mahasswa : Respat Yet Wbowo Nrp : 306 00 003 Jurusan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : RAHMA NURFIANI PRADITA

SKRIPSI. Disusun Oleh : RAHMA NURFIANI PRADITA PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/ KOTA DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION SKRIPSI Disusun Oleh : RAHMA NURFIANI

Lebih terperinci

Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Tahun Menggunakan Regresi Data Panel

Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Tahun Menggunakan Regresi Data Panel JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Prnt) D-305 Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Eonom d Jawa Tmur Tahun 010-014 Menggunaan Regres Data Panel Putr Rachmawat, Wahu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Varans Peneltan 3.1.1 Varabel Peneltan Peneltan n mengenal dua macam varabel yatu : 1. Varabel bebas (X) yatu : Berpr formal. Varabel terat (Y) yatu : Hasl belajar Sejarah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Pengendalan Kualtas Statst Pengendalan Kualtas statst merupaan suatu metode pengumpulan dan analss data ualtas, serta penentuan dan nterpretas penguuran-penguuran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode BAB III ANALISIS DISKRIMINAN 3. Analss Dsrmnan Analss dsrmnan (dscrmnant analyss) merupaan salah satu metode yan dunaan dalam analss multvarat. Dalam analss dsrmnan terdapat dua jens varabel yan terlbat

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata Probabltas dan Statsta Dsrt Adam Hendra Brata Unform Bernoull Multnomal Setap perstwa aan mempunya peluangnya masng-masng, dan peluang terjadnya perstwa tu aan mempunya penyebaran yang mengut suatu pola

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN ORI. Aljabar Matrs.. Defns Matrs Matrs adalah suatu umpulan anga-anga yang juga serng dsebut elemen-elemen yang dsusun secara teratur menurut bars dan olom sehngga berbentu perseg panjang,

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Semnar Nasonal Aplas Tenolog Informas 00 (SNATI 00) ISSN: 0-0 Yogyaarta, Jun 00 FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Sr Kusumadew Jurusan Ten Informata,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA BUTA HURUF MELALUI GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION: STUDI KASUS PROPINSI JAWA TIMUR

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA BUTA HURUF MELALUI GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION: STUDI KASUS PROPINSI JAWA TIMUR ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA BUTA HURUF MELALUI GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION: STUDI KASUS PROPINSI JAWA TIMUR Andyono; Rokhana Dw Bekt; Edy Irwansyah Computer Scence Department, School

Lebih terperinci

PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 575-584 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA

Lebih terperinci

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA BAB V MOEL SEERHANA ISTRIBUSI TEMPERATUR AN SIMULASINYA Model matemata yang terdapat pada bab sebelumnya merupaan model umum untu njes uap pada reservor dengan bottom water. Model tersebut merupaan model

Lebih terperinci

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2) BB 0 Mengnterpretasan Populas arabel Kanon arabel anon secara umumnya artfsal. Ja varabel awal X ( dan X ( dgunaan oefsen anon a dan b mempunya unt propors dar hmpunan X ( dan X (. Ja varabel awal yang

Lebih terperinci

ANALISIS DATA SPASIAL MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (Studi Kasus Data PDRB per Kapita di Provinsi Jawa Timur)

ANALISIS DATA SPASIAL MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (Studi Kasus Data PDRB per Kapita di Provinsi Jawa Timur) ANALISIS DATA SPASIAL MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (Stud Kasus Data PDRB per Kapta d Provns Jawa Tmur) Wahyu Sr Lestar ), Gandh Pawtan ), Mndra Jaya 3) ) Mahasswa Program Magster

Lebih terperinci

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK PENGGUNAAN MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PROGRAM PENGGEMUKAN SAPI PO ( PERANAKAN ONGOLE) SERTA ANALISIS BCR ( BENEFIT COST RATIO ) PENGGUNAAN PAKAN BAHAN KERING Eman Lesmana, Raman Jurusan Matemata

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI GUDANG DISTRIBUSI PADA SISTEM DISTRIBUSI PRODUK KONSUMSI PT X DI JAWA TIMUR

PENENTUAN LOKASI GUDANG DISTRIBUSI PADA SISTEM DISTRIBUSI PRODUK KONSUMSI PT X DI JAWA TIMUR Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Tenolog IX Program Stud MMT-ITS, Surabaya 14 Pebruar 2009 PENENTUAN LOKASI GUDANG DISTRIBUSI PADA SISTEM DISTRIBUSI PRODUK KONSUMSI PT X DI JAWA TIMUR Teguh Otarso Program

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION Oleh : SOEMARTINI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 008 DAFTAR ISI Hal DAFTAR

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk) Semnar Nasonal plas enolog Informas (SNI ) Yogyaarta, Jun FUZZY BCKPROPGION UNUK KLSIFIKSI POL (Stud asus: lasfas ualtas produ) Sr Kusumadew Jurusan en Informata, Faultas enolog Industr Unverstas Islam

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPEMILIKAN USAHA MANDIRI MAHASISWA ITS

ANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPEMILIKAN USAHA MANDIRI MAHASISWA ITS ANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPEMILIKAN USAHA MANDIRI MAHASISWA ITS Wasa Yula, Dw Endah Kusrn, S.S., M.S. Mahasswa Jurusan Statsta FMIPA-ITS (305 00 003)

Lebih terperinci

EVALUASI STATUS KETERTINGGALAN DAERAH DENGAN ANALISIS DISKRIMINAN 6. Oleh : Anik Djuraidah

EVALUASI STATUS KETERTINGGALAN DAERAH DENGAN ANALISIS DISKRIMINAN 6. Oleh : Anik Djuraidah EVALUASI STATUS KETERTINGGALAN DAERAH DENGAN ANALISIS DISKRIMINAN 6 S-21 Oleh : An Djuradah Departemen Statsta FMIPA- IPB e-mal : andjuradah@gmal.com ABSTRAK Pembangunan daerah tertnggal merupaan upaya

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) BAB TINJAUAN TEORITIS. Knsep Dasar Infes, Saluran Pernafasan, Infes Aut, dan Infes Saluran Pernafasan Aut (ISPA.. Infes Infes adalah masunya uman atau mrrgansme e dalam tubuh manusan dan berembang ba sehngga

Lebih terperinci

BAB II DIMENSI PARTISI

BAB II DIMENSI PARTISI BAB II DIMENSI PARTISI. Defns dasar dan eteratannya dengan metrc dmenson Dalam pembahasan dmens parts, graf yang dbahas adalah graf terhubung sederhana dan tda meml arah. Sebelum mendefnsan graf yang dgunaan

Lebih terperinci

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga Jurnal Graden Vol No Januar 006 : 34-38 Karatersas Matr Lesle Ordo Tga Mudn Smanhuru, Hartanto Jurusan Matemata, Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Bengulu, Indonesa Dterma Desember

Lebih terperinci

Model Geographically Weighted Poisson Regression (Studi Kasus : Jumlah Kematian Bayi di Jawa Timur & Jawa Tengah Tahun 2007)

Model Geographically Weighted Poisson Regression (Studi Kasus : Jumlah Kematian Bayi di Jawa Timur & Jawa Tengah Tahun 2007) LOGO Model Geographcally Weghted Posson Regresson (Stud Kasus : Jumlah Kematan Bay d Jawa Tmur & Jawa Tengah Tahun 2007) SEMINAR HASIL TESIS Oleh : Salmon Notje Aulele Dosen Pembmbng : Dr. Purhad, M.Sc

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011).

ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011). ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011). Try Azsah Nurman Dosen Pada Jurusan Matemata, Faultas Sans

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda KOLINEARITAS GANDA MULTICOLLINEARIT Oleh Bambang Juanda Model: = X + X + + X + ε. Hubungan Lnear Sempurna esa, Ja C X 0 C onstanta yg td semuanya 0. Mudah detahu rn td ada dugaan parameter oef dgn OLS,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penyusunan laporan tugas akhir ini dilakukan sesuai dengan langkahlangkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penyusunan laporan tugas akhir ini dilakukan sesuai dengan langkahlangkah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penyusunan laporan tugas ahr n dlauan sesua dengan langahlangah peneltan yang aan dperlhatan pada dagram d bawah n, agar peneltan n dapat berjalan secara ba dan terarah. Sehngga

Lebih terperinci

Penerapan Model Geographically Weighted Poisson Regression pada Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah

Penerapan Model Geographically Weighted Poisson Regression pada Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah The 6 th Unversty Research Colloquum 017 Unverstas Muhammadyah Magelang Penerapan Model Geographcally Weghted Posson Regresson pada Jumlah Kematan Ibu d Provns Jawa Tengah Isca Yuntasar1, Sr Sulstjowat

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Usulan Penerapan Teor Marov Dalam Pengamblan Keputusan Perawatan Tahunan Pada Pt. Pupu Kujang USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Nof Ern,

Lebih terperinci

INDEKS KERENTANAN SOSIAL EKONOMI UNTUK BENCANA ALAM DI WILAYAH INDONESIA 5. Anik Djuraidah

INDEKS KERENTANAN SOSIAL EKONOMI UNTUK BENCANA ALAM DI WILAYAH INDONESIA 5. Anik Djuraidah S-20 INDEKS KERENTANAN SOSIAL EKONOMI UNTUK BENCANA ALAM DI WILAYAH INDONESIA 5 An Djuradah Departemen Statsta FMIPA- IPB e-mal : andjuradah@gmal.com ABSTRAK Analss erentanan berembang dan dgunaan dalam

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak).

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak). BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO 3. Smulas Monte Carlo Smulas Monte Carlo merupaan bentu smulas probablst dmana solus dar suatu masalah dberan berdasaran proses rendomsas (aca).

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab n aan dpaparan beberapa teor tentang analss dsrmnan dar berbaga sumber sepert: buu, jurnal dan prosdng. Analss dsrmnan adalah salah satu metode dependens dar analss multvarat.

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) Created by Smpo PDF Creator Pro (unregstered verson) http://www.smpopd.com Statst Bsns : BAB IV. UKURA PEMUSATA DATA. Pendahuluan Untu mendapatan gambaran yang lebh jelas tentang seumpulan data mengena

Lebih terperinci

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK Dalam hal n aan dbahas beberapa macam uuran yang dhtung berdasaran espetas dar satu peubah aca, ba dsrt maupun ontnu, yatu nla espetas, rataan, varans, momen, fungs pembangt

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ANALISIS REGRESI FAKTOR DALAM MENENTUKAN PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 MALANG

IMPLEMENTASI ANALISIS REGRESI FAKTOR DALAM MENENTUKAN PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 MALANG IMPLEMENTASI ANALISIS REGRESI FAKTOR DALAM MENENTUKAN PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 0 MALANG Erm Andayan, Swasono Rahardjo, I Nengah Parta Unverstas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Watu Peneltan. Tempat Peneltan Obje dalam peneltan n adalah Kelas VIII M.Ts. Neger onang yang terleta d Kecamatan onang Kabupaten Dema.. Watu Peneltan Peneltan dlasanaan

Lebih terperinci

Pemodelan Tingkat Kesejahteraan Penduduk Propinsi Kalimantan Selatan dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR)

Pemodelan Tingkat Kesejahteraan Penduduk Propinsi Kalimantan Selatan dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR) Prosdng Semnar Nasonal MIPA 06 Peran Peneltan Ilmu Dasar dalam Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Jatnangor, 7-8 8 Oktober 06 ISBN 978-60 60-76 76-- Pemodelan Tngkat Kesejahteraan Penduduk Propns Kalmantan

Lebih terperinci

Pengaruh Kelembaban dan Seri Tanah Terhadap Mutu dan Produksi Tanaman Tembakau Temanggung dengan Metode MANOVA

Pengaruh Kelembaban dan Seri Tanah Terhadap Mutu dan Produksi Tanaman Tembakau Temanggung dengan Metode MANOVA Pengaruh Kelembaban dan Ser Tanah Terhadap Mutu dan Produs Tanaman Tembaau Temanggung dengan Metode MANOVA Mftala Al Rza ), Sutno ), dan Dumal ) ) Jurusan Statsta, Faultas MIPA, Insttut Tenolog Sepuluh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN WONOSOBO DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN WONOSOBO DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION JURNAL GAUSSIAN, Volume, Nomor, ahun 3, Halaman 59-68 Onlne d: http://eournal-s.undp.ac.d/ndex.php/gaussan ANALISIS FAKOR-FAKOR INGKA KEMISKINAN DI KABUPAEN WONOSOBO DENGAN PENDEKAAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc.

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc. PEMODELAN REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN 007 Yayuk Lstan NRP 06 00 068 DOSEN PEMBIMBING Dr. Purhad, M. Sc. JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Hars Bhat Prasetyo, Dan Handayan, Wdyant Rahayu JURUSAN MATEMATIKA FMIPA-UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

S - 21 PEMODELAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI SURABAYA BERDASARKAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL SEMIPARAMETRIK

S - 21 PEMODELAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI SURABAYA BERDASARKAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL SEMIPARAMETRIK S - 21 PEMODELAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI SURABAYA BERDASARKAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL SEMIPARAMETRIK Marsa Rfada 1, Nur Chamdah 2, Toha Safudn 3 1,2,3 Departemen Matematka, Fakultas Sans

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur

Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur D-414 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Prnt) Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruh Produks Pad d Jawa Tmur Ajeng D. P. Sar dan Wwek Setya Wnahju Jurusan Statstka, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKAT PERUSAHAAN ASURANSI UMUM DI INDONESIA PERIODE DESEMBER 2013 NOVEMBER 2014

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKAT PERUSAHAAN ASURANSI UMUM DI INDONESIA PERIODE DESEMBER 2013 NOVEMBER 2014 ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 563-573 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKAT PERUSAHAAN

Lebih terperinci

Pengolahan lanjut data gravitasi

Pengolahan lanjut data gravitasi Modul 6 Pengolahan lanjut data gravtas 1. Transformas/proyes e bdang datar (metode Damney atau Euvalen Tt Massa). Pemsahan Anomal Loal/Resdual dan Anomal Regonal a. Kontnuas b. Movng average c. Polynomal

Lebih terperinci

ANALISIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING

ANALISIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING Semnar Nasonal Tenolog Informas dan Multmeda 207 STMIK AMIKOM Yogyaarta, 4 Februar 207 ANALIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING Sgt Kamseno ), Bara Satya 2) ), 2) Ten Informata

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Statistika, dan Aplikasinya September 2017, Samarinda, Indonesia ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Statistika, dan Aplikasinya September 2017, Samarinda, Indonesia ISBN: Prosdng Semnar Nasonal Matematka, Statstka, dan Aplkasnya 7 3 September 7, Samarnda, Indonesa ISBN: 978-6-53--3 Pemodelan Geographcally Weghted Regresson (GWR) Dengan Fungs Kernel Adaptve Gaussan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD ORBITH Vl. 7 N. 3 Nvember 11: 366-37 ENGUJIAN ROORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN ENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADA DISTRIBUSI NORMAL STANDARD Oleh: Endang Tryan Staf engajar

Lebih terperinci

Prosedur Komputasi untuk Membentuk Selang Kepercayaan Simultan Proporsi Multinomial

Prosedur Komputasi untuk Membentuk Selang Kepercayaan Simultan Proporsi Multinomial SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Prosedur Komputas untu Membentu Selang Kepercayaan Smultan Propors Multnomal S - 11 Bertho Tantular Departemen Statsta FMIPA UNPAD bertho@unpad.ac.d

Lebih terperinci

Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si

Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si Analsa Penerapan Metode Robust Locally Weght Regresson Smoothng Scatterplots Pada Oblgas ( Analyss of Applcaton Robust Locally Weght Regresson Smoothng Scatterplots s Method n Oblgaton ) Oleh : Wahyu Saf

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

PENERAPAN PETA P MULTIVARIAT PADA PENGONTROLAN PROSES PEMOTONGAN KACA JENIS LNFL DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, TBK.

PENERAPAN PETA P MULTIVARIAT PADA PENGONTROLAN PROSES PEMOTONGAN KACA JENIS LNFL DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, TBK. PENERAPAN PETA P MULTIVARIAT PADA PENGONTROLAN PROSES PEMOTONGAN KACA JENIS LNFL DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, TBK. Fanny Ayu Octavana dan Dra. Luca Ardnant, MT. Jurusan Statsta, Faultas Matemata dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

Pemodelan Anomali Magnetik Berbentuk Prisma Menggunakan Algoritma Genetika Antonius a, Yudha Arman a *, Joko Sampurno a

Pemodelan Anomali Magnetik Berbentuk Prisma Menggunakan Algoritma Genetika Antonius a, Yudha Arman a *, Joko Sampurno a Pemodelan Anomal Magnet Berbentu Prsma Menggunaan Algortma Geneta Antonus a, Yudha Arman a *, Joo Sampurno a a Jurusan Fsa, FMIPA Unverstas Tanjungpura, Jalan Pro. Dr. Hadar Nawaw, Pontana, Indonesa *Emal

Lebih terperinci

Bab III Model Estimasi Outstanding Claims Liability

Bab III Model Estimasi Outstanding Claims Liability Bab III Model Estmas Outstandng Clams Lablty. Model ELRF Suatu model yang dgunaan untu menasr outstandng clams lablty, tda cuup hanya melbatan data pada run-off trangle saa. Sebab, pembayaran lam d masa

Lebih terperinci

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN Buletn Ilmah ath. Stat. dan erapannya (Bmaster) Volume 5, No. 3 (6), hal 8. INVERS DRAZIN DARI SUAU ARIKS DENGAN ENGGUNAKAN BENUK KANNIK JRDAN Eo Sulstyono, Shanta artha, Ea Wulan Ramadhan INISARI Suatu

Lebih terperinci

KAJIAN METODE SUMBER EKIVALEN TITIK MASSA PADA PROSES PENGANGKATAN DATA GRAVITASI KE BIDANG DATAR

KAJIAN METODE SUMBER EKIVALEN TITIK MASSA PADA PROSES PENGANGKATAN DATA GRAVITASI KE BIDANG DATAR Berala Fsa ISSN : 1410-966 Vol.8, No.1, Januar 005, hal 7-10 KAJIAN METODE SUMBER EKIVALEN TITIK MASSA PADA PROSES PENGANGKATAN DATA GRAVITASI KE BIDANG DATAR Agus Setyawan Laboratorum Geofsa, Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Pemodelan Jumlah Kasus Penyakit Tetanus Neonatorum di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Geographically Weighted Zero-Inflated Poisson Regression (GWZIPR)

Pemodelan Jumlah Kasus Penyakit Tetanus Neonatorum di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Geographically Weighted Zero-Inflated Poisson Regression (GWZIPR) JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol., No., () (98X Prnt) D9 Pemodelan Jumlah Kasus Penyakt etanus Neonatorum d Jawa mur ahun dengan Geographcally Weghted ZeroInflated Posson Regresson (GWZIPR) Rath Kumala Puspa

Lebih terperinci

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): Jurnal Einstein. Available online

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): Jurnal Einstein. Available online Jurnal Ensten 4 () (06): 4-3 Jurnal Ensten Avalable onlne http://jurnal.unmed.ac.d/0/ndex.php/ensten Penguuran Intrus Ar Laut Pada Sumur Gal Dengan Kondutvtmeter D Desa Pematang Guntung Kecamatan Telu

Lebih terperinci