ANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPEMILIKAN USAHA MANDIRI MAHASISWA ITS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPEMILIKAN USAHA MANDIRI MAHASISWA ITS"

Transkripsi

1 ANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPEMILIKAN USAHA MANDIRI MAHASISWA ITS Wasa Yula, Dw Endah Kusrn, S.S., M.S. Mahasswa Jurusan Statsta FMIPA-ITS ( ) Dosen Jurusan Statsta FMIPA-ITS Abstra Insttut Tenolog Sepuluh nopember (ITS) saat n sedang menggatan penddan ewrausahaan untu menumbuhan jwa dan perlau berwrausaha serta wadah bag mahasswa untu berwrausaha. Mash sedt dantara mahasswa yang benar-benar memanfaatan lmu yang ddapatan d bangu perulahan sebaga peluang untu berwrausaha. Oleh arena tu peneltan n dlauan untu mengetahu araterst mahasswa ITS yang meml usaha mandr serta mencar fator-fator apa saja yang berpengaruh terhadap epemlan usaha mandr mahasswa ITS. Varabel respon yang dgunaan adalah epemlan usaha mandr. Sedangan varabel predtor terdr atas usa, IPK, serta cr-cr eprbadan wrausaha, pengaruh lngungan eluarga, pengaruh teman d lngungan ampus esempatan, ebebasan dan epuasan menjalan hdup. Metode yang dgunaan adalah statst desrptf dan analss regres logst bner. Hasl yang dperoleh menunjuan sebagan ecl mahasswa yang meml usaha mandr. Mahasswa yang meml usaha mandr palng banya pra dar FTI dan wanta dar FMIPA. Sebagan besar dantara merea besar pengeluaran dalam satu bulan urang dar Rp dan berasal dar luar Suarabaya. Tngat prestas aadem IPK bersar antara 3,00-3,50. Banya dantara merea pernah mengut egatan ewrausahaan tetap tda pernah punya pengalaman berwrausaha. Varabel IPK, eprbadan beran mengambl reso, evaluas dr dan pengaruh lngungan eluarga secara sgnfan (α5%) berpengaruh terhadap epemlan usaha mandr mahasswa ITS. Kata unc : Kewrausahaan, regres logst bner, fator-fator pengaruh epemlan usaha mandr. Pendahuluan Kewrausahaan sedang gencar dlauan terutama dalam duna penddan. Drjen Penddan Tngg (DIKTI) mencanangan program ewrausahaan mahasswa menjad prortas nasonal (Irwand, 009) sebaga upaya pembenahan sstem penddan agar terjad eselarasan antara penddan dan duna erja. Insttut Tenolog Sepuluh nopember (ITS) juga turut berpartspas, salah satunya memberlauan Technopreneurshp sebaga mata ulah wajb untu merubah mndset dar job seeer menjad job creator dan membeal mahasswa menyusun sebuah proposal bsns. Dengan berwrausaha, dharapan etergantungan untu beerja aan berurang. Fator yang mempengaruh seseorang terdorong untu berwrausaha adalah eprbadan (Nasuton, 00) dan aspe lan sepert fator usa, penddan, lngungan eluarga dan pergaulan. Yohnson (003) menyataan seseorang termotvas menjad wrausaha arena adanya fator esempatan, ebebasan dan epuasan dalam menjalan hdup. Peranan perguruan tngg dperluan untu memberan nformas, pengetahuan, pemahaman tentang ewrausahaan serta memberan wadah bag mahasswa untu berwrausaha. Pada mahasswa ITS hanya sebagan ecl yang mengembangan usaha dengan memanfaatan lmu yang ddapat d bangu perulahan. Sebagan besar usaha yang dlauan adalah usaha bersala ecl dan dlauan untu alangan setar saja. Peneltan n dlauan untu mencar apa saja fator-fator yang berpengaruh terhadap epemlan usaha mandr mahasswa ITS, serta ngn mengetahu bagamana araterst mahasswa ITS ba yang meml usaha mandr maupun yang tda. Metode yang dgunaan adalah staststa desrptf dan analss regres logst bner untu mengetahu besarnya peluang mahasswa terdorong meml usaha mandr. Dharapan nantnya dapat djadan masuan bag pha nsttut untu memberan penddan ewrausahaan. Batasan yang dgunaan yatu mahasswa ITS S dan D3 angatan dan usaha mandr termasu bsns MLM (Mult Level Maretng) dan les prvat LBB (Lembaga

2 Bmbngan Belajar) ba yang bermodal sendr, eluarga maupun ml orang lan.. Tnjauan Pustaa. Uj Valdtas Memastan sejauh mana emampuan alat uur dapat tepat menguur aspe yang dmasudan (Searan, 004). Uj valdtas yang dgunaan adalah nla orelas Spearman. 6 d rs _ htung n( n ) dengan d [ R( X ) R( Y )] n R(X ) perngat untu sampel X. R(Y ) perngat untu sampel Y. d selsh antara R(X ) dan R(Y ) Hpotess : H 0 pertanyaan tda dapat menguur aspe yang sama H pertanyaan menguur aspe yang sama Tola Ho ja r xy > r tabel pada bars n, sgnfans α Untu sampel besar atau jumlah n > 30, menggunaan aprosmas yang ddeat dengan dstrbus normal.. Uj Relabltas (Alpha Cronbach) Suatu penguuran menunjuan sejauh mana penguuran yang dlauan tanpa bas (Searan, 004). Metode yang dpaa adalah Alpha Cronbach. Rumus dar pengujan n adalah (Cronbach, 946): S p p α c S xt () jumlah belahan yang dbuat S p Standard devas sor pada masng-masng belahan S xt Standard devas uadrat dar total sor Bla nla α c mendeat nla,0 maa realbltasnya seman ba, bla dbawah 0,6 danggap buru. Bla lebh dar 0,7 maa dapat dterma, ja lebh dar 0,8 sudah danggap ba (Searan, 004)..3 Regres Logst Bner Merupaan model regres logst dengan varabel respon (Y) bersala ategor bner yatu mempunya dua ategor nla 0 dan (Agrest, 990). Analss n dgunaan untu mencar pola hubungan secara probabltas antara varabel x dengan p (probabltas ejadan yang dabatan oleh x). Nla fungs logst bersar antara 0 dan. Fungs regres logst : exp( β 0 + βx β x) () π ( x) () + exp( β 0 + βx β x (3) Suatu transformas untu nla π (x) yang dsebut dengan transformas logt dlauan untu memperoleh asums nla log odds rato mempunya hubungan lnear terhadap x. (Hosmer, 000). g ( x ) β 0 + β x + β x β x (4) Pengujan Estmas Parameter Model. Uj Serenta H 0 : β 0 β... β 0 H : mnmal ada satu β 0 Statst uj yang dgunaan adalah statst uj G atau Lelhood Rato Test (Hosmer,000) n G ln n n n ˆ π y n ( ) n0 n ( ˆ π ) n y ; n y ; Tola Ho ja banyanya parameter.. Uj Parsal n n0 ( y ) n n 0 + n 0 G > X ( α, ) (5) ; adalah H 0 : β 0 H : β 0 Statst uj Wald : ˆ β W ( wald ) ( ˆ β ) SE (6) Tola Ho ja ja W > Z α / atau W > X, ( α v) dengan v adalah derajat bebas

3 Uj Kesesuaan Model Ho : model sesua (tda ada perbedaan antara observas dengan hasl emungnan preds hasl) H : model tda sesua (ada perbedaan antara observas dengan hasl emungnan preds hasl) Statst uj (Hosmer, 000): Cˆ g ( O n' &&& π ) n' &&& π ( &&& π ) g (7) g banya elompo n jumlah subje pada elompo e- jumlah nla dar varabel respon O pada c ombnas varabel predtor m ˆ jπ ( x j ) &&& π C j rata-rata tasran n' probabltas d-mana m j adalah banyanya subye dengan c ombnas varabel predtor. X α Tola Ho ja Ĉ > (, g ) Intepretas oefsen parameter dalam analss regres logst dlauan dengan menggunaan nla odds rato. Intepretas dar nla odds rato menunjuan pengaruh varabel predtor terhadap verabel respon. Varabel predtor dengan sala ontnyu memerluan perubahan sebesar c untu mengntepretasan nla odds rato..4 Defns Entrepreneur (Wrausaha) dan Mnat Berwrausaha Menurut Meredth (000) seorang entrepreneur atau wrausahawan adalah orang yang mempunya emampuan melhat dan menla esempatan-esempatan bsns, mengumpulan sumber-sumber daya yang dbutuhan guna mengambl euntungan darpadanya dan mengambl tndaan yang tepat guna memastan suses. Fator-fator yang mempengaruh mnat berwrausaha melput dua aspe yatu (Utam, 007):. Aspe Internal, terdr dar a. Demograf melput Usa. Menurut Hurloc (Utam, 007) berpendapat bahwa perembangan arr berjalan dengan proses perembangan manusa. Penddan. Seman banya seseorang tertar untu belajar dalam duna penddan aan menngatan dalam usahanya. b. Keprbadan Cr-cr seorang wrausaha atau arater psologs yang membedaan mengapa adang ala seseorang lebh dapat memanfaatan peluang dbandngan yang lan (Shane, 003). ) Estravers. ) Agreebleeness (Kesepahaman). 3) Beran mengambl reso. 4) Kebutuhan berprestas dan ndependen. 5) Evaluas dr 6) Overconfdence c. Motf prbad melput motf untu beerja dan motf untu reatf. Aspe Esternal a. Lngungan eluarga b. Lngungan beerja.5 Peneltan sebelumnya. Chols (99) : ada pengaruh postf antara latar belaang eluarga mahasswa dengan peerjaan ewrausahaan terhadap motvas usaha dan usaha mandr mahasswa ITS.. Meynta (006) : adanya pengaruh antara pola asuh orang tua secara demorats terhadap pembentuan jwa wrausaha menggunaan metode Structural Equaton Modellng (SEM), stud asus mahasswa Ten Industr ITS. 3. Yohnson (003), mengemuaan bahwa terdapat fator-fator lan yang memotvas seseorang untu menjad wrausaha yatu fator esempatan, fator ebebasan dan fator epuasan menjalan hdup 3. Metodolog Peneltan 3. Sumber Data Data yang dgunaan adalah data prmer. Ten pengamblan sampel menggunaan samplng proporsonal dar populas mahasswa ITS program stud S dan D3 yang berstatus atf angatan Rumus samplng proporsonal yang dgunaan untu menentuan jumlah sampel (Cochran, 99) : 3

4 z PQ n d z PQ + N d Keterangan: n jumlah mnmal uuran sampel yang harus dambl N jumlah populas, yatu 9373 z nla bau dar tabel dstrbus normal dengan tngat epercayaan α0,05 P nla penduga propors mahasswa yang meml usaha mandr dar populas, ddapatan dar hasl survey pendahuluan sebesar 0,4 Q nla penduga propors mahasswa yang tda meml usaha mandr dar populas d batas esalahan tasran antara pˆ dengan P, dgunaan 0,08 Sehngga jumlah n mnmal yang dambl adalah sebanya 08,65 09 responden Sedangan uuran sampel pada tap jurusan dambl secara proporsonal antara jumlah populas mahasswa d jurusan tersebut dengan jumlah populas eseluruhan. Selanjutnya sampel dambl secara aca berdasaran NRP mahasswa pada masng-masng jurusan. Pada peneltan n dgunaan sampel sebanya 7 responden. 3. Varabel dan cara penguuran Mahasswa meml usaha mandr (Y) Varabel n berperan sebaga varabel respon dan merupaan varabel ategor, bersala bner. Adapun ategor pada varabel n adalah : Y, ja mahasswa saat n meml usaha mandr Y 0, ja mahasswa saat n tda meml usaha mandr. Demograf. Jens elamn.. Usa (x ) 3. Faultas (Fa) 4. Angatan (Ang) 5. Daerah asal (DA) 6. Pengeluaran setap bulan (P) 7. Sumber dana yang ddapatan untu eperluan setap har (Smbr) 8. Tempat tnggal selama menjad mahasswa d ITS (TT) 9. Peerjaan orang tua/ayah (PO) 0. Penddan terahr ayah (PA). Penddan terahr bu (PI). IPK saat n (x ) 3. Pernah meml pengalaman menjalanan usaha (PP) 4. Pernah mengut egatan ewrausahaan sepert pelathan, semnar, lomba bsns plan, dsb (PK) 5. Ingn membua usaha/penghaslan sendr untu menyaluran de/ajang reatftas (Kr) 6. Ingn membua usaha/penghaslan sendr untu memenuh ebutuhan hdup/beerja (B) Cr-cr prbad wrausaha Estravers (x 3 ) Kesepahaman (x 4 ) Beran mengambl reso (x 5 ) Berengnan untu selalu berprestas dan ndependen (x 6 ) Evaluas dr / Locus of control (x 7 ) Overconfdence (x 8 ) Fator Esternal Pengaruh lngungan eluarga (x 9 ) Pengaruh teman d lngungan ampus (x 0 ) Kesempatan (x ) Kebebasan (x ) Kepuasan menjalan hdup (x 3 ) Kategor untu varabel x 3 sampa dengan x 3 adalah : Rendah, ja bernla antara 0,5 cm Sangat rendah, ja bernla antara,6,5 cm 3 Tngg, ja bernla antara,6 3,75 cm 4 Sangat tngg, ja bernla antara 3,76 5 cm 3.3 Metode Analss Data Langah-langah analss data yang dlauan pada peneltan n adalah sebaga berut Untu menjawab tujuan pertama yatu untu mengetahu araterst mahasswa berdasaran varabel demograf, maa langah-langah yang dlauan adalah : a. Analss desrptf dengan membuat dagram batang dan tabulas slang untu varabel demograf dengan varabel y. Tujuan peneltan edua adalah menentuan fator-fator yang berpengaruh terhadap 4

5 epemlan usaha mandr. Metode yang dgunaan adalah analss regres logst bner. a. Membentu model regres logst ndvdu antara varabel respon (y) dar setap varabel predtor. b. Pemlhan varabel predtor yang sgnfan pada model regres logst ndvdu menggunaan uj ndvdu. c. Membuat model regres logst berganda berdasaran varabel predtor yang sgnfan. d. Pemlhan model terba dengan varabel predtor yang sgnfan pada model regres logst berganda dlauan secara bertahap menggunaan metode bacward stepwse condtonal e. Parameter dar model yang telah dperoleh duj secara serenta dengan statst uj Lelhood Rato Test dan serta uj Wald untu menguj secara parsal. f. Model regres logst bner yang ddapat duj esesuaan dengan uj goodness of ft. g. Mengntepretasan model tersebut berdasaran nla odds rato. h. Mengambl esmpulan. 4. Analss dan Pembahasan 4. Uj valdtas Uj valdtas dlauan pada varabel yang memuat sebuah onstru (onsep). Pendeatan nla tabel yang dpaa adalah tabel Z arena jumlah n >30 yatu Z tabel(0,475),96. Tabel 4. Hasl uj valdtas menggunaan orelas Spearman Pertanyaan Korelas Varabel Zht No Spearman (x3) (x4) a a a a a a b b b b b b Varabel (x4) (x5) (x6) (x7) (x8) (x9) (x0) (x) (x) (x3) Pertanyaan No Korelas Spearman Zht b b b c c c c d d d d d d d d d d e e e e e e f f f f f

6 Dar tabel hasl uj valdtas d atas dapat dlhat bahwa semua tem pertanyaan mempunya nla Z htung yang lebh besar dar Z tabel(0,475),96 sehngga tola Ho. Hal n berart bahwa pertanyaan telah dapat menguur aspe yang sama atau vald. 4. Uj Reabltas Dlauan untu mengetahu ehandalan alat uur. Tabel 4. Hasl uj reabltas menggunaan alpha cronbach Varabel Cronbach's alpha Varabel Cronbach's alpha (x3) (x9) 0.74 (x4) 0.76 (x0) 0.67 (x5) (x) 0.83 (x6) (x) (x7) (x3) (x8) Kesmpulan : semua varabel telah relabel ecual varabel x 3 sehngga varabel n tda dgunaan untu analss selanjutnya. 4.3 Karaterst Mahasswa ITS yang Meml Usaha Mandr dan yang Tda Meml Usaha Mandr Presentase mahasswa ITS yang telah meml usaha mandr hanya sebesar 8%. Ssanya sebesar 7% adalah mahasswa tda meml usaha mandr. 7% 8% Jens usaha palng banya dml oleh mahasswa ITS adalah jasa 36,%. Terbanya edua adalah usaha dalam retal 5%, emudan lannya 6,67% yang merupaan gabungan antara jual pulsa dan les prvat. Yang terendah adalah desan dan pulsa sebesar,78%. 4% 8% 4% 84% Tda meml usaha mandr % % 6% 5 Meml usaha mandr Gambar 4.3 Presentase Sumber penghaslan mahaswa yang meml usaha mandr dan yang tda meml Pada mahasswa yang meml usaha mandr dan sepenuhnya bergantung pada penghaslannya tersebut ada %. Separuh dar mahasswa elompo n juga mash mendapat rman uang dar orang tua dsampng dar usahanya. Mahasswa yang tda meml usaha mandr sebagan besar sumber penghaslan 84% berasal dar rman orang tua. 5% 5% 5% 5% % PRIA 7% 3% WANITA 8% PRIA % WANITA 7% 4% PRIA % WANITA 6% % PRIA % % WANITA 4% 3% PRIA % % WANITA TDK PNYA pnya usaha td punya FMIPA FTI FTSP FTK FTIF Gambar 4. Presentase mahaswa ITS yang meml usaha mandr %.% Presentase jens usaha 36.% % 6.67% PULSA BIMBEL JASA RETAIL DESAIN LAINNYA Presentase jens usaha Gambar 4. Presentase jens usaha yang dml mahasswa ITS Gambar 4.4 Jumlah responden yang meml usaha mandr dan yang tda meml berdasaran jens elamn dan asal faultas Dar seluruh jumlah responden, mahasswa pra yang meml usaha mandr terbanya dar FTI 8%, emudan dar FTSP lalu FTIF dan yang palng sedt dar FMIPA. Sedangan responden wanta yang meml usaha mandr terbanya dar FMIPA yatu 3%. Untu semua faultas presentase mahassw yang meml usaha mandr sama yatu %. 6

7 3 5% 5% 4.4% % 5% 5% 5% ontra dgn tem an 7.% 7.9% 3.% 7.% 4.7% 3.% 3.% 3.9% 5%.6% 3.%.6% S D S M P S MA DIPLOM S S S3 Surabaya 4.4% 7.09% 4.96% 9.45% Luar Surabaya 5.75% Surabaya.36% 3.5%.36% Luar Surabaya < Rp Rp s.d Rp 48 os tda 5 8 rum ah ortu c. 3.94% Surabaya.36% 3.5% Luar Surabaya >Rp Gambar 4.5 Jumlah responden yang meml usaha mandr dan yang tda meml berdasaran daerah asal dan besar pengeluaran dalam satu bulan 5% 5% 5 rm h eluarga bn ortu 3.6% lannya Gambar 4.6 Demograf tempat tnggal responden 9.7% tda punya td punya punya punya 7.9% 8.7% 6.3% 7.% 6.3% 4.7% 3.% 3.% 3.9% 3.9% 5% 0.8% S D S M P SMA DIPLO MA S S S 3 tda punya penddan terahr ayah pada mahasswa yang meml usaha mandr palng banya 7,9% adalah SMA dan untu yang tda meml usaha mandr palng banya 8,3% adalah S. Perngat pertama tertngg presentase penddan terahr bu untu yang meml usaha mandr adalah SMA yatu 7,% dan 3,6% untu yang tda meml usaha mandr % < % 3.9% % 4.4% 5.6% 6.6% 5.6%.00<IPK<.50.50<IPK< <IPK<3.50 >3.50 tda punya Gambar 4.0 Presentase Indes Prestas Kumulatf (IPK) Mahasswa ITS yang meml usaha mandr sebagan besar mash mempunya nla aadem yang bagus yatu 5,8% IPK merea dantara 3,00 3,50. Tetap presentase mahasswa yang tda meml usaha mandr dengan IPK 3,00-3,50 mash lebh tngg yatu sebesar 56%. Pada saran IPK dengan nla,50-3,00 presentase mahasswa yang meml usaha mandr lebh besar darpada mahasswa yang tda meml. Mahasswa yang tda meml usaha mandr 6% 3% 38% Mahasswa yang punya usaha mandr % 4% Gambar 4.9 Penddan orang tua 7% 6% 3% 6% Sebagan besar responden yang punya usaha mandr besar pengeluaran dalam satu bulan urang dar Rp dan berasal dar luar Surabaya. Serta yang palng ecl, besar pengeluaran antara Rp sampa Rp ba yang berasal dar Surabaya maupun luar Surabaya. Berdasaran gambar 4.6 mahasswa yang tda punya usaha palng banya bertempat-tnggal d os. Sedangan responden yang mempunya usaha mandr palng banya bertempat tnggal d rumah orang tua. Untu Gambar 4.7 Presentase peerjaan orang tua Tda punya usaha mandr Punya usaha mandr 3% % Gambar 4. Pengalaman menjalanan usaha sendr 7

8 Mahasswa yang tda meml usaha mandr sebagan besar 38% peerjaan orang tuanya adalah sebaga pegawa neger spl (PNS). Hal n serupa untu mahasswa yang meml usaha mandr palng banya peerjaan orang tuanya PNS 4% dan 3% merupaan wraswasta. Dar pernyataan mahasswa yang punya usaha mandr, mengau pernah mempunya pengalaman menjalanan usaha sebanya 4. Presentase pernah mempunya pengalaman menjalanan usaha pada elompo mahasswa yang tda meml usaha mandr hanya 3%. 67% Tda punya usaha mandr 33% 69% Punya usaha mandr Gambar 4. Presentase Partspas Responden Dalam Kegatan Kewrausahaan Pada gambar 4. sebagan besar ba mahasswa yang punya usaha mandr dan yang tda punya, merea telah pernah mengut berbaga egatan ewrausahaan. Tabel 4.3 Tabulas slang antara responden yang meml usaha mandr dan yang tda dengan usa Kepemlan usaha mandr usa (tahun) Tda Punya Total 9 9% 3% % 0 9% 9% 8% % 6% 7% 3% 5% 8% 3 7% 6% 3% 4 % % 5 % % Total 7% 8% 0 Mahasswa yang meml usaha mandr berusa 0 tahun. Dan yang palng sedt adalah berusa 9 tahun. Sedangan untu mahasswa yang tda meml usaha mandr % pada usa tahun dan yang palng sedt berusa 4 tahun. 3% Tabel 4.4 Tabulas slang antara responden yang meml usaha mandr dan yang tda meml dengan angatan Angatan Kepemlan usaha tda punya Total Ja dlhat dar angatan yang palng banya punya usaha mandr adalah mahasswa angatan 006 dan yang palng banya tda punya adalah angatan motf untu berreas 09 ya jumlah 8 tda ya motf untu beerja jumlah Gambar 4. Jumlah alasan prbad ngn berwrausaha Berut adalah alasan yang demuaan oleh responden mengena dr prbad masng-masng bla ngn untu berwrausaha. Motf untu beerja palng banya dutaraan oleh responden yatu sebanya 4 orang sedangan motf untu berreas hampr sama besar yatu sebanya 09 orang. 4.4 Analss Regres Logst Bner.Analss Regres Logst Indvdu Model regres logst secara ndvdu masngmasng varabel predtor terhadap varabel respon dlauan untu melhat apaah varabel ndependen secara ndvdu mempunya hubungan dengan varabel respon (Le, 998). Hpotess yang dgunaan adalah H 0 : β 0 H : β 0,, p α 0,5 Statst uj : Wald ˆ β W ( ˆ β ) SE Tola H 0 apabla nla X ( α, v). W 3 tda lebh besar dar nla 8

9 Tabel 4.8 Uj ebermanaan parameter dalam model regres logst secara ndvdu. Varabel Wald P value Exp(B) Usa (x) IPK (x) Estravers (x3) Kesepahaman (x4) Beran mengambl reso (x5) Berengnan untu berprestas&ndependen (x6) Evaluas dr (x7) Overconfdence (x8) Pengaruh lngungan eluarga (x9) Pengaruh teman d ampus (x0) Kesempatan (x) Kebebasan (x) Berdasaran tabel dapat detahu bahwa nla statst uj W semua varabel lebh besar dar X (0,5,),74. Sehngga esmpulan yang dambl adalah tola H0. Secara ndvdu semua varabel predtor sgnfan mempunya hubungan dengan varabel respon.. Pemodelan Regres Logst Berganda Setelah detahu varabel predtor mana saja yang sgnfan berpengaruh terhadap varabel respon secara ndvdu, langah selanjutnya adalah menggunaan varabel-varabel tersebut untu membentu model regres logst secara berganda. Model regres logst berganda n bertujuan untu mengetahu peranan setap varabel predtor secara bersama-sama Pada peneltan n menggunaan metode bacward stepwse condtonal untu mendapatan model regres logst berganda yang terba. Satu persatu varabel predtor yang tda berpengaruh terhadap varabel respon deluaran sampa tda ada lag varabel predtor yang deluaran dar model. Dar hasl pembentuan model regres logst berganda yang terba berdasaran metode bacward stepwse condtonal (lampran E), varabel predtor yang masu dalam model adalah varabel IPK, ebutuhan berprestas, overconfdence dan fator esempatan. Berut adalah model regres logst berganda yang dperoleh : exp( 0,899 x 0,063x6 + 0,67 x8 + 0,0x) ˆ( π x) + exp( x 0,063x + 0,67 x + 0,0x ). Uj Serenta Model yang telah ddapat aan d uj secara serenta untu mengetahu apaah eempat varabel tersebut sgnfan dalam model. H 0 : β β... β 0 H : Palng tda ada satu β 0 dmana,... Statst uj : G atau lelhood rato test Ja H 0 benar maa statst uj G (lelhood rato test) berdstrbus χ (α,p) dmana p adalah banyanya predtor yang ada dalam model. Daerah penolaan H 0 apabla nla G > χ (α, p) atau p-value < α (0,5). Hasl uj serenta untu model yang terbentu adalah sebaga berut : Tabel 4.9 Uj Serenta Regres Logst Berganda Chsquare (model) df p value Dar tabel d atas nla statst uj G yatu 34,406 atau lebh besar dar χ (0,5;4) 6,884 sehngga dsmpulan tola H 0 yang artnya palng tda mnmal ada satu varabel predtor yang sgnfan berpengaruh terhadap epemlan usaha mandr mahasswa ITS.. Uj Parsal Kemudan untu mengetahu varabel mana yang me-ml pengaruh secara parsal maa pengujan selanjutnya adalah uj parameter secara parsal untu setap oefsen dar varabel pembentu model. Hpotess: H 0 : β 0 H : β 0 dengan taraf α 0,5 Statst uj Wald: W 6,,...p ˆ β SE( ˆ β ) Daerah penolaan yatu bla W lebh besar χ (α,v) atau W lebh besar dar Z α/. 8 9

10 Tabel 4.0 Uj Kebermanaan parameter Regres Logst Berganda Varabel B Wald p-value IPK Kebutuhan Berprestas Overconfdence Fator Kesempatan Hasl pengujan secara parsal pada model dapat dlhat pada tabel d atas. Varabel yang meml nla p-value lebh ecl dar α (0,5) atau dar nla statst uj wald yang lebh besar dar nla Z α/,44 adalah varabel IPK dan overconfdence. Jad dar empat varabel yang ada dalam model, hanya parameter varabel IPK dan overconfdence yang sgnfan tda sama dengan nol atau berpengaruh terhadap epemlan usaha mandr mahasswa ITS pada tngat ebermanaan (α) sebesar 0,5. 3. Uj Kesesuaan Model Regres Logst Berganda Model regres logst berganda yang telah ddapatan d uj untu melhat apaah model tersebut sudah sesua atau tda. Maa hpotess yang dgunaan adalah : H 0 : Tda ada perbedaan yang nyata antara antara hasl observas dengan emungnan hasl preds (model telah sesua) H : Ada perbedaan yang nyata antara hasl observas dengan emungnan hasl preds (model tda sesua) Dengan taraf α 0,5 Hasl perhtungan yang ddapatan (lampran E) yatu nla Ĉ,78 lebh ecl dar X (0,5;8),96 atau dengan nla p-value 0,6 lebh besar dar nla α (0,5). Oleh arena tu esmpulan yang dambl adalah gagal tola H0 atau model yang terbentu telah sesua. Maa model regres logst berganda yang telah ddapat adalah model terba untu menggambaran pengaruh antara varabel predtor terhadap varabel epemlan usaha mandr mahasswa ITS, dengan model logt sebaga berut : g ( x) 0.899x 0,063x 6 + 0,67x8 + 0, 0x. Intepretas Model Regres Logst Berganda Setelah ddapatan model yang sesua maa selanjutnya model tersebut dntepretasan. Intepretas model regres logst berganda berdasaran nla odds rato yang menunjuan seberapa besar varabel-varabel yang sgnfan berpengaruh terhadap epemlan usaha mandr mahasswa ITS. Nla odds rato dhtung berdasaran nla esponensal dar estmas parameter model. Tabel 4. nla odds raso model regres logst berganda Varabel Exp (B) IPK Overconfdence.8 Sumber : data prmer, dolah penelt Berdasaran nla odds rato pada tabel 4. detahu bahwa antara nla IPK mahasswa dengan epemlan usaha mandr mahasswa mempunya hubungan yang negatf. Apabla nla IPK mahasswa na satuan maa besar ecenderungan mahasswa meml usaha mandr adalah sebesar 0,407 al. Mahasswa yang mempunya nla IPK tngg cenderung mempunya peluang yang ecl untu terdorong meml usaha mandr. Hal n emungnan terjad pada mahasswa yang prestas aadem yang tngg cenderung lebh beronsentras pada atftas aadem saja. Sedangan mahasswa yang meml usaha mandr basanya meml tngat prestas yang tda terlalu tngg, darenaan onsentras belajar menjad terpecah. Intepretas nla odds rato selanjutnya yatu untu varabel overconfdence. Varabel n mempunya hubungan yang postf terhadap epemlan usaha mandr. Apabla sor untu varabel overconfdence na satuan maa besar ecenderungan maha-sswa ITS meml usaha mandr adalah sebesar,8 al. Sap n sangat membantu terutama dalam stuas yang belum past dan nformas yang terbatas serta membantu untu melangah lebh past dalam menjalanan eputusan mespun esusesan yang dngnan belum past. Sehngga mahasswa yang meml usaha mandr adalah mahasswa yang mempunya sap overconfdence. Dambl sebuah contoh asus untu mendapatan nla peluang seorang meml 0

11 usaha mandr berdasaran model yang ddapatan. Msal seorang responden meml IPK (x ) sebesar 3,, sor ebutuhan berprestas (x 6 ) sebesar 0 yang termasu dalam ategor sangat rendah, sor overconfdence (x 8 ) dengan sor total sebesar 6 yang termasu dalam ategor tngg dan esempatan (x ) sebesar 4 masu ategor sangat tngg, maa peluang mahasswa tersebut untu meml usaha mandr berdasaran model adalah : exp(,9447) ˆ π ( x) 0,66 + exp(,9447) Jad, nla emungnan mahasswa tersebut terdorong untu meml usaha mandr adalah sebesar 0, Kesmpulan dan Saran. Sebagan besar mahasswa ITS tda meml usaha mandr. Mahasswa yang punya usaha mandr meml besar pengeluaran dalam satu bulan urang dar Rp dan berasal dar luar Surabaya. Bla dlhat dar peerjaan orang tua, sebagan besar adalah PNS. Prestas aadem mahasswa yang meml usaha mandr berada pada saran IPK,50 s.d 3,00. Berdasaran presentase terbesar sor untu varabel predtor, mahasswa yang meml usaha mandr berada dalam ategor tngg dan sangat tngg ecual pada sor varabel pengaruh lngungan eluarga yatu berada dalam ategor rendah.. Varabel yang sgnfan berpengaruh terhadap epe-mlan usaha mandr mahasswa ITS adalah IPK dan overconfdence pada tngat sgnfans 5%. 5. Saran Adapun saran yang dapat demuaan dar hasl peneltan n adalah :. Dapat dgunaan metode lan untu mencar fator-fator yang berpengaruh terhadap epemlan usaha mandr mahasswa sehngga dapat djadan perbandngan DAFTAR PUSTAKA Agrest, A. (990). Categorcal Data Analyss. New Yor : John Wlley and Sons. USA As ad, Moh. (00). Ser Ilmu Sumber Daya Manusa: Psolog Industr. Eds eempat, Penerbt Lberty, Yogyaarta. Chols, Fuad (99). Pengaruh Latar Belaang Keluarga Terhadap Motvas Wrausaha dan Usaha Mandr d alangan mahasswa ITS. Pusat Peneltan ITS, Surabaya. Cochran, Wllam G. (99). Ten Penaran Sampel, Ser terjemahan eds etga, Penerbt Unverstas Indonesa, Jaarta. Cronbach, L. J. (946). Response sets and test valdatng. Educatonal and Psycholgcal Measurement, 6, Hosmer, DW dan Lemeshow Aplled Logstc Regresson. John Wlley and Sons. USA Irwand. (009). Dar 0,8 Persen Menuju Persen Wrausaha. Dretorat Jendral Penddan Tngg. 3 Desember ntent&do_pdf&d 464 (tanggal ases 08 Januar 00) Le, C.T. (998). Appled Categorcal Data Analyss. John Wley and Sons, Inc. USA Meredth, Geoffrey G, et al. (000). Kewrausahaan: Teor dan Prate, Ser terjemahan, Pustaa Bnaman Pressndo, Jaarta. Meynta, Venny A. (006). Pengaruh Pola Asuh terhadap pembentuan jwa wraswasta berdasaran metode Structural Equaton Modellng (stud asus mahasswa angatan Ten Industr ITS). Tugas Ahr, Ten Industr ITS. Nasuton, Arman Ham d. (00). Membangun Sprt Entrepreneur Muda Indonesa, Suatu Pendeatan Prats dan Aplatf. Grameda, Jaarta. Tmmons, Jeffry A dan Spnell, Stephen. (004).New Venture Creaton, Entrepreneurshp for the st century. Yogyaarta, Penerbt And. Saernas. (009). Jumlah Pengangguran Terbua menurut Penddan Tertngg

12 yangdtamatan. b_sub/vew.php?tabel&daftar&dsuby e06&notab4. (tanggal ases 4 Maret 00) Sarosa, Peter. Young Entrepreneur. Eboo Referens Nasonal Archve. URL:http: // ases 5 November 009) Searan, U. (004). Research Methods for Busness. Jaarta : Salemba Empat Sngarmbun, Masr dan Effend, Sofan. (989). Metode Peneltan Surva, eds revs, LP3ES, Jaarta. Shane, S A General Theory of Entrepreneurshp the Indvdual opportunty Nexus. USA: Edward Elgar Suryana. (003). Kewrausahaan: Pedoman Prats, Kat dan Proses menuju Suses. Salemba Empat, Jaarta. Utam, Erlta Dhah. (007). Fator-Fator yang Mempengaruh Mnat Berwraswasta (Stud Desrptf pada Usahawan Rental Komputer d Searan Gunung Pat Semarang). Srps Faultas Ilmu Penddan Unverstas Neger Semarang. s/ndex/assoc/hash844/ c7c9f035.dr/doc.pdf. (tanggal ases 08 Maret 00). Wnarto, Paulus. (003). Frst Step to be an Entrepreneur, Beran Mengambl Reso untu Menjad Kaya. PT.Elex Meda Komputndo, Jaarta. Yohnson, d. (003). Motvas Alumnus UK Petra menjad Entrepreneurs. Jurnal manajemen dan ewrausahaan vol 5, no September003: p/man/artcle/vewfle/5637/569 (tanggal ases 8 Januar 00).URL: 00/0//07086/LulusanPT.Hanya Jad Pencar.Kerja. Januar 00. (tanggal ases 03 Maret 00)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Varans Peneltan 3.1.1 Varabel Peneltan Peneltan n mengenal dua macam varabel yatu : 1. Varabel bebas (X) yatu : Berpr formal. Varabel terat (Y) yatu : Hasl belajar Sejarah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Masalah Analss regres merupaan lmu peramalan dalam statst. Analss regres dapat dataan sebaga usaha mempreds atau meramalan perubahan. Regres mengemuaan tentang engntahuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.. Populas dan Sampel Populas adalah eseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngup yang ngn dtelt. Banyanya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut uuran populas, sedangan suatu nla

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Untu mengetahu pla perubahan nla suatu varabel yang dsebaban leh varabel lan dperluan alat analss yang memungnan ta unut membuat perraan nla varabel tersebut pada nla

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Analss dsrmnan merupaan ten menganalss data, dmana varabel dependen merupaan data ategor ( nomnal dan ordnal ) sedangan varabel ndependen berupa data nterval atau raso.msalnya

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok BAB II TORI DASAR II.. Analss Kelompo Istlah analss elompo pertama al dperenalan oleh Tryon (939). Ia memperenalan beberapa metode untu mengelompoan obye yang meml esamaan araterst (statsoft, 004). Kesamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Pengendalan Kualtas Statst Pengendalan Kualtas statst merupaan suatu metode pengumpulan dan analss data ualtas, serta penentuan dan nterpretas penguuran-penguuran

Lebih terperinci

e + Dengan menggunakan transformasi logit dari π(x), maka model regresi fungsi logit dapat didefinisikan sebagai berikut (2) π(x) e

e + Dengan menggunakan transformasi logit dari π(x), maka model regresi fungsi logit dapat didefinisikan sebagai berikut (2) π(x) e ANALISIS PEMAKAIAN KEMOTERAPI PADA KASUS KANKER PAYUDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL (STUDI KASUS PASIEN DI RUMAH SAKIT X SURABAYA Aref Yudssanta, dan Dra. Madu Ratna, M.S Jurusan

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata Probabltas dan Statsta Dsrt Adam Hendra Brata Unform Bernoull Multnomal Setap perstwa aan mempunya peluangnya masng-masng, dan peluang terjadnya perstwa tu aan mempunya penyebaran yang mengut suatu pola

Lebih terperinci

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE Dew Arfanty Azm, Dra.Madu Ratna,M.S. dan 3 Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY 016 S 15 Penggunaan Model Regres obt Pada Data ersensor Def Yust Fadah 1, Resa Septan Pontoh 1, Departemen Statsta FMIPA Unverstas Padjadjaran def.yust@unpad.ac.d

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) Created by Smpo PDF Creator Pro (unregstered verson) http://www.smpopd.com Statst Bsns : BAB IV. UKURA PEMUSATA DATA. Pendahuluan Untu mendapatan gambaran yang lebh jelas tentang seumpulan data mengena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

π(x) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-112

π(x) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-112 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-98X D- Analss Pemaaan Kemoterap pada Kasus Kaner Payudara dengan Menggunaan Metode Regres Logst Multnomal (Stud Kasus Pasen d Rumah Sat X Surabaya)

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penyusunan laporan tugas akhir ini dilakukan sesuai dengan langkahlangkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penyusunan laporan tugas akhir ini dilakukan sesuai dengan langkahlangkah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penyusunan laporan tugas ahr n dlauan sesua dengan langahlangah peneltan yang aan dperlhatan pada dagram d bawah n, agar peneltan n dapat berjalan secara ba dan terarah. Sehngga

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN CARA KONTRASEPSI DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI JAWA TIMUR DENGAN PERMODELAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

ANALISIS PEMILIHAN CARA KONTRASEPSI DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI JAWA TIMUR DENGAN PERMODELAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ANALISIS PEMILIHAN CARA KONTRASEPSI DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI JAWA TIMUR DENGAN PERMODELAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Nama Mahasswa : Respat Yet Wbowo Nrp : 306 00 003 Jurusan

Lebih terperinci

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION PEMODELAN INGKA KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPAEN LAMONGAN DENGAN PENDEKAAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED ORDINAL LOGISIC REGRESSION Marsa Rfada 1, Purhad 1) Mahasswa Magster Jurusan Statsta, Insttut

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Semnar Nasonal Aplas Tenolog Informas 00 (SNATI 00) ISSN: 0-0 Yogyaarta, Jun 00 FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Sr Kusumadew Jurusan Ten Informata,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode BAB III ANALISIS DISKRIMINAN 3. Analss Dsrmnan Analss dsrmnan (dscrmnant analyss) merupaan salah satu metode yan dunaan dalam analss multvarat. Dalam analss dsrmnan terdapat dua jens varabel yan terlbat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Watu Peneltan. Tempat Peneltan Obje dalam peneltan n adalah Kelas VIII M.Ts. Neger onang yang terleta d Kecamatan onang Kabupaten Dema.. Watu Peneltan Peneltan dlasanaan

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Usulan Penerapan Teor Marov Dalam Pengamblan Keputusan Perawatan Tahunan Pada Pt. Pupu Kujang USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Nof Ern,

Lebih terperinci

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga Jurnal Graden Vol No Januar 006 : 34-38 Karatersas Matr Lesle Ordo Tga Mudn Smanhuru, Hartanto Jurusan Matemata, Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Bengulu, Indonesa Dterma Desember

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) ( X Print) D-36

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) ( X Print) D-36 JURNAL SAINS DAN SENI POMIS Vol. 3, No., (04 337-350 (30-98X Prnt D-36 Fator-Fator Yang Mempengaruh ngat Keberhaslan Pemberan Kemoterap Pada Pasen Penderta Kaner Payudara D RSUD Dr.Soetomo Dengan Menggunaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY 05 Pendeatan Hurdle Posson Pada Excess Zero Data S - 7 Def Yust Fadah, Resa Septan Pontoh Departemen Statsta FMIPA Unverstas Padadaran def.yust@unpad.ac.d

Lebih terperinci

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK PENGGUNAAN MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PROGRAM PENGGEMUKAN SAPI PO ( PERANAKAN ONGOLE) SERTA ANALISIS BCR ( BENEFIT COST RATIO ) PENGGUNAAN PAKAN BAHAN KERING Eman Lesmana, Raman Jurusan Matemata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Tahun Menggunakan Regresi Data Panel

Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Tahun Menggunakan Regresi Data Panel JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Prnt) D-305 Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Eonom d Jawa Tmur Tahun 010-014 Menggunaan Regres Data Panel Putr Rachmawat, Wahu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 339-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, ahun 05, Halaman 639-650 Onlne d: http://ejournal-s.undp.ac.d/ndex.php/gaussan PEMODELAN FAKOR-FAKOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPAEN/

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1) Paradgma, Vol. 13 No. 2 Agustus 2009 hlm. 189 194 MODEL REGRESI SEMIPARAMERIK SPLINE UNUK DAA LONGIUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERIA HIV Lls Laome 1) 1) Jurusan Matemata FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA BAB V MOEL SEERHANA ISTRIBUSI TEMPERATUR AN SIMULASINYA Model matemata yang terdapat pada bab sebelumnya merupaan model umum untu njes uap pada reservor dengan bottom water. Model tersebut merupaan model

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-98X D-37 Fator-Fator Esternal Pneumona pada Balta d Jawa Tmur dengan Pendeatan Geographcally Weghted Regresson Ftrarma Putr Santoso, Sr Pngt W, dan

Lebih terperinci

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar VI. KETIDAKPASTIAN 12 Dalam enyataan sehar-har banya masalah dduna n tda dapat dmodelan secara lengap dan onssten. Suatu penalaran dmana adanya penambahan fata baru mengabatan etdaonsstenan, dengan cr-cr

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda KOLINEARITAS GANDA MULTICOLLINEARIT Oleh Bambang Juanda Model: = X + X + + X + ε. Hubungan Lnear Sempurna esa, Ja C X 0 C onstanta yg td semuanya 0. Mudah detahu rn td ada dugaan parameter oef dgn OLS,

Lebih terperinci

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK Dalam hal n aan dbahas beberapa macam uuran yang dhtung berdasaran espetas dar satu peubah aca, ba dsrt maupun ontnu, yatu nla espetas, rataan, varans, momen, fungs pembangt

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Buta Huruf di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Geographically Weighted t Regression

Pemodelan Angka Buta Huruf di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Geographically Weighted t Regression JURNAL EKNIK IS Vol. 6, No., (7) ISSN: 337-3539 (3-97 Prnt) D- Pemodelan Anga Buta Huruf d Kabupaten/Kota se-jawa mur dengan Metode Geographcally Weghted t Regresson Nndya Kemala Astut, Purhad, dan Shof

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Buta Huruf Kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression

Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Buta Huruf Kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol., No., (Sept. 0) ISSN: 30-98X D-3 Pemodelan Fator-Fator Yang Mempengaruh ngat Buta Huruf Kabupaten/ota d Jawa mur dengan Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson Nur Lalyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) BAB TINJAUAN TEORITIS. Knsep Dasar Infes, Saluran Pernafasan, Infes Aut, dan Infes Saluran Pernafasan Aut (ISPA.. Infes Infes adalah masunya uman atau mrrgansme e dalam tubuh manusan dan berembang ba sehngga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD ORBITH Vl. 7 N. 3 Nvember 11: 366-37 ENGUJIAN ROORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN ENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADA DISTRIBUSI NORMAL STANDARD Oleh: Endang Tryan Staf engajar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ANALISIS REGRESI FAKTOR DALAM MENENTUKAN PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 MALANG

IMPLEMENTASI ANALISIS REGRESI FAKTOR DALAM MENENTUKAN PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 MALANG IMPLEMENTASI ANALISIS REGRESI FAKTOR DALAM MENENTUKAN PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 0 MALANG Erm Andayan, Swasono Rahardjo, I Nengah Parta Unverstas

Lebih terperinci

PENERAPAN PETA P MULTIVARIAT PADA PENGONTROLAN PROSES PEMOTONGAN KACA JENIS LNFL DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, TBK.

PENERAPAN PETA P MULTIVARIAT PADA PENGONTROLAN PROSES PEMOTONGAN KACA JENIS LNFL DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, TBK. PENERAPAN PETA P MULTIVARIAT PADA PENGONTROLAN PROSES PEMOTONGAN KACA JENIS LNFL DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, TBK. Fanny Ayu Octavana dan Dra. Luca Ardnant, MT. Jurusan Statsta, Faultas Matemata dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk) Semnar Nasonal plas enolog Informas (SNI ) Yogyaarta, Jun FUZZY BCKPROPGION UNUK KLSIFIKSI POL (Stud asus: lasfas ualtas produ) Sr Kusumadew Jurusan en Informata, Faultas enolog Industr Unverstas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

Pengaruh Kelembaban dan Seri Tanah Terhadap Mutu dan Produksi Tanaman Tembakau Temanggung dengan Metode MANOVA

Pengaruh Kelembaban dan Seri Tanah Terhadap Mutu dan Produksi Tanaman Tembakau Temanggung dengan Metode MANOVA Pengaruh Kelembaban dan Ser Tanah Terhadap Mutu dan Produs Tanaman Tembaau Temanggung dengan Metode MANOVA Mftala Al Rza ), Sutno ), dan Dumal ) ) Jurusan Statsta, Faultas MIPA, Insttut Tenolog Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2) BB 0 Mengnterpretasan Populas arabel Kanon arabel anon secara umumnya artfsal. Ja varabel awal X ( dan X ( dgunaan oefsen anon a dan b mempunya unt propors dar hmpunan X ( dan X (. Ja varabel awal yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab n aan dpaparan beberapa teor tentang analss dsrmnan dar berbaga sumber sepert: buu, jurnal dan prosdng. Analss dsrmnan adalah salah satu metode dependens dar analss multvarat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN ORI. Aljabar Matrs.. Defns Matrs Matrs adalah suatu umpulan anga-anga yang juga serng dsebut elemen-elemen yang dsusun secara teratur menurut bars dan olom sehngga berbentu perseg panjang,

Lebih terperinci

CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK CALON INVESTOR SAHAM RETAIL PT BURSA EFEK JAKARTA

CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK CALON INVESTOR SAHAM RETAIL PT BURSA EFEK JAKARTA CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK CALON INVESTOR SAHAM RETAIL PT BURSA EFEK JAKARTA LAPORAN PENELITIAN MANDIRI PENELITI RESA SEPTIANI PONTOH NIP : 132 317 117 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL OPTIMASI LINIER INTEGER DENGAN BANYAK TUJUAN UNTUK PENGALOKASIAN PEKERJAAN

IMPLEMENTASI MODEL OPTIMASI LINIER INTEGER DENGAN BANYAK TUJUAN UNTUK PENGALOKASIAN PEKERJAAN SISFO-Jurnal Sstem Informas IMPLEMENTASI MODEL OPTIMASI LINIER INTEGER DENGAN BANYAK TUJUAN UNTUK PENGALOKASIAN PEKERJAAN Fazal Mahananto 1), Mahendrawath ER 2), Rully Soelaman 3) Jurusan Sstem Informas,

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION Oleh : SOEMARTINI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 008 DAFTAR ISI Hal DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB II DIMENSI PARTISI

BAB II DIMENSI PARTISI BAB II DIMENSI PARTISI. Defns dasar dan eteratannya dengan metrc dmenson Dalam pembahasan dmens parts, graf yang dbahas adalah graf terhubung sederhana dan tda meml arah. Sebelum mendefnsan graf yang dgunaan

Lebih terperinci