Pemodelan Angka Harapan Hidup Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah Dengan Metode Geographically Weighted Regression

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemodelan Angka Harapan Hidup Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah Dengan Metode Geographically Weighted Regression"

Transkripsi

1 Pemodelan Angka Harapan Hdup Propns Jawa Tmur dan Jawa Tengah Dengan Metode Geographcally Weghted Regresson Oleh : Lus Frdal (13732) Dosen Pembmbng : Dr. Purhad, M. Sc

2 BACK LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan d segala bdang (yang dlakukan pemerntah) (Tujuan utama) Kesejahteraan masyarakat menngkat (Terdapat ndkator keberhaslan) Salah satunya : Indkator Kesehatan Angka Harapan Hdup (AHH) Geographcally Weghted Regresson (GWR) Peneltan dplh untuk dlakukan Faktor spasal (letak geografs) perlu dperhtungkan Pendugaan model pola hubungan antara AHH dan faktor-faktor yang mempengaruhnya Pelaksanaan pembangunan dsesuakan dengan potens yang ada d daerah (berhubungan dengan letak geografs)

3 Kesehatan Salah satu aspek pentng kualtas sumber daya manusa (SDM) Hak asas manusa SDM Sehat (secara fsk) Berpotens (dapat dharapkan) Berperan aktf dalam pembangunan mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

4 Perode Propns (22) (27) (1) (2) (3) 11. NANGGROE ACEH DARUSSALAM SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH D I YOGYAKARTA JAWA TIMUR BANTEN B A L I NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA GORONTALO M A L U K U MALUKU UTARA PAPUA Data Statstk Indonesa

5 BACK Rumusan Masalah 1. Bagamana model terbak terhadap data angka harapan hdup d Provns Jawa Tmur dengan pendekatan Geographcally Weghted Regresson (GWR) serta faktor yang berpengaruh secara sgnfkan? Tujuan Peneltan 1. Mendapatkan model terbak dan faktor yang bepengaruh secara sgnfkan dengan pendekatan Geographcally Weghted Regresson (GWR) terhadap data angka harapan hdup d Propns Jawa Tmur. 2. Bagamana model terbak terhadap data angka harapan hdup d Provns Jawa Tengah dengan pendekatan Geographcally Weghted Regresson (GWR) serta faktor yang berpengaruh secara sgnfkan? 2. Mendapatkan model terbak dan faktor yang bepengaruh secara sgnfkan dengan pendekatan Geographcally Weghted Regresson (GWR) terhadap data angka harapan hdup d Propns Jawa Tengah. NEXT

6 BACk Manfaat Peneltan Peneltan n dharapkan dapat memberkan alternatf model angka harapan hdup dengan memperhatkan varas spasal dmana data tersebut dperoleh. Sebaga masukan bag pemerntah pusat/daerah, khususnya Dnas Kesehatan, dalam rangka pengamblan kebjakan program penngkatan derajat kesehatan masyarakat NEXT

7 Batasan Masalah Data yang dgunakan dalam peneltan n adalah angka harapan hdup yatu untuk wlayah Propns Jawa Tmur dan Jawa Tengah tahun 27. BACK Next

8 Tnjauan Pustaka Regres Lner Geographcally Weghted Regresson Uj Kolneartas Angka Harapan Hdup BACK

9 Regres Lner Model regres lner : dmana = 1, 2,..., n dan error-nya dasumskan dentk, ndependen dan berdstrbus normal dengan mean nol dan varans konstan bentuk penaksr dar parameter tersebut : T 1 βˆ T X X X dengan : vektor dar parameter yang dtaksr (p+1) x 1 βˆ X y p k1 x : matrks varabel bebas berukuran n x (p+1) y : vektor observas dar varabel respon berukuran (n x 1) k : banyaknya varabel bebas (k = 1, 2,..., p) k y k (Myers, 199)

10 Pengujan kesesuaan model secara serentak : H : H 1 : Palng sedkt ada satu Statstk uj : Keputusan: p Fhtung MSR MSE tolak H jka nla F ht > v 2 = (n-p-1) F ; v1, v k 2 dmana v 1 = p dan

11 Pengujan Sgnfkans Parameter : H : k H1 : k Statstk uj : t n 2 k 1 r rk ~ tn2k k Keputusan : tolak H jka nla dengan k = 1, 2,..., 11 t ( df ;1 ) 2 n ~ jumlah pengamatan k ~ jumlah varabel bebas t dmana df = n-2-k

12 Geographcally Weghted Regresson Model GWR : dmana (GWR) y : nla observas varabel respon ke- ( = 1, 2,..., n) x k k y u, v k u v x k, k1 : nla observas varabel predktor k pada pengamatan ke- : vektor koefsen regres p (u, v ) : menyatakan ttk koordnat (longtude, lattude) lokas ke- : error yang dasumskan dentk, ndependen dan berdstrbus normal dengan mean nol dan varans konstan.

13 Penaksr parameter : T 1 ˆ T u, v X Wu, v X X Wu v y Fungs pembobot yang dgunakan adalah fungs Kernel Gaussan : 2 W h : parameter non negatf yang dketahu / parameter penghalus (bandwdth) d j : jarak Eucldean antara dan j. Metode yang dgunakan untuk memlh bandwdth optmum adalah : Cross Valdaton (CV), j exp 1 2 dj h CV n y yˆ h 1 2

14 Pengujan kesesuaan model GWR : H : k u, v k H 1 : Palng sedkt ada satu k u, v berhubungan dengan lokas (u, v ) yang Statstk Uj : F * SSE SSE( H H ) / 2 n k 1 Tolak H jka F* > Ftabel (dengan derajat bebas (n-k-1) dan

15 Pengujan parameter model : u, v H : k u, v H1 : k dengan k = 1, 2,..., p Statstk uj : T ˆ k ˆ u g, v kk Pengamblan Keputusan : Tolak H jka T ht t / 2; db dmana db 2 1 2

16 Uj Kolnertas 1. VIF (Varance Inflaton Factors) > 1 2. Koefsen Korelas Pearson (r j ) antar varabel bebas >,95 jj j j r VIF 2 ˆ var n n n n n n n y y n x x n y x y x n r

17 Angka Harapan Hdup Defns : Rata-rata tahun hdup yang akan djalan oleh seseorang pada suatu tahun tertentu dalam stuas mortaltas (kematan) yang berlaku d lngkungan masyarakat tertentu. Kegunaan : untuk mengevaluas knerja pemerntah dalam menngkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan menngkatkan derajat kesehatan pada khususnya.

18 Metodolog Peneltan Sumber Data : Survey Sosal Ekonom Nasonal (SUSENAS) tahun 27 untuk Propns Jawa Tmur dan Jawa Tengah Varabel Peneltan Metode Analss Langkah Analss NEXT BACK

19 Varabel Peneltan No. Nama Varabel Tpe Varabel Satuan (1) (2) (3) (4) 1 Y Angka harapan hdup pada tap kabupaten/kota Kontnu Tahun 2 X 1 Angka kematan bay pada tap kabupaten/kota Kontnu Bay per serbu kelahran hdup Persentase persalnan yang dlakukan dengan bantuan non meds 3 X 2 (dukun bay) pada tap kabupaten/kota Kontnu persen 4 X 3 Rata-rata usa perkawnan pertama pada tap kabupaten/kota Kontnu tahun Rata-rata lama sekolah wanta berstatus kawn pada tap 5 X 4 kabupaten/kota Kontnu tahun Rata-rata jumlah pengeluaran rumah tangga (dalam rupah) pada 6 X 5 tap kabupaten/kota Kontnu rupah 7 X 6 Persentase daerah yang berstatus desa pada tap kabupaten/kota Kontnu persen Rata-rata lama pemberan ASI eksklusf pada tap 8 X 7 kabupaten/kota Kontnu bulan Persentase rumah tangga yang memlk ar bersh pada tap 9 X 8 kabupaten/kota Kontnu persen 1 X 9 Persentase penduduk mskn pada tap kabupaten/kota Kontnu persen 11 X 1 Jumlah tenaga kesehatan Dskrt orang 12 X 11 Jumlah sarana kesehatan Dskrt satuan 13 u Letak astronom (lntang/ longtude) tap kabupaten/kota Kontnu derajat 14 v Letak astronom (bujur/lattude) tap kabupaten/kota Kontnu derajat 15 d j Jarak antar kota/kabupaten d Tap Propns Kontnu klometer

20 Struktur Data Kab/Kota Y X 1 X 2 X 3 X 1 X 11 (1) (2) (3) (4) (5) (12) (13) (14) (15) y 1 y 2 y 3 y 4. x 11 x 12 x 13 x 14. x 21 x 22 x 23 x 24. x 31 x 32 x 33 x 34.. x 11 x 12 x 13 x 14. x 111 x 112 x 113 x 114. u 1 u 2 u 3 u 4. v 1 v 2 v 3 v n.... y n. x 1n. x 2n. x 3n. x 1n. x 11n. u n. v n

21 Metode Analss Model Lner Hal n terjad karena adanya faktor spasal, sepert : faktor ekonom, sosal, budaya, letak geografs, dll. Alternatf model yang dapat dgunakan dalam analss yakn Geographcally Weghted Regreeson. Asums : Hubungan antara varabel respon dan predktor tetap Mengngat faktor yang sgnfkan berpengaruh terhadap AHH d suatu wlayah belum tentu sgnfkan berpengaruh d wlayah lan Parameter yang destmas nlanya sama untuk semua tempat dmana data tersebut damat Mungkn saja model tersebut tdak cocok dterapkan d setap wlayah d Jatm dan Jateng

22 Langkah Analss 1.Membuat model regres lner untuk Angka Harapan Hdup d tap Propns 1. Menghtung Nla Statstka Deskrptf dan mengdentfkas adanya kasus multkolnertas 2. Memodelkan varabel respon (y) dengan varabel predktor (x) 3. Menaksr parameter model regres lner dengan pendekatan least square. 4. Menguj kesesuaan model regres lner secara serentak dan parsal 2. Membuat model GWR untuk Angka Harapan Hdup d tap Propns a. Menentukan bandwth yang optmum berdasarkan nla yang mnmum dar hasl teras. b. Menentukan pembobot dengan menggunakan fungs Kernel Gaussan, bak dengan menggunakan bobot eucld maupun jarak yang sebenarnya. c. Menaksr parameter model GWR dengan menggunakan metode Weghted Least Square (WLS). d. Menguj kesesuaan model GWR (goodness of ft) e. Menguj parameter model tap daerah d masng-masng propns BACK f. Melakukan pengelompokan kabupaten/kota d masng-masng propns berdasarkan persamaan varabel yang sgnfkan

23 Analss Data dan Pembahasan 1. Model Angka Harapan Hdup d Jawa Tmur Statstka Deskrptf Model Regres Lner Geographcally Weghted Regresson Perbandngan Kesesuaan Model 2. Model Angka Harapan Hdup d Jawa Tengah Statstka Deskrptf Model Regres Lner Geographcally Weghted Regresson Perbandngan Kesesuaan Model BACk

24 JAWA TIMUR

25 Statstka Deskrptf Varabel Total count Rata-rata Standar Devas Mnmum Maxmum Y 38 67,542 3,223 6,33 71,44 X 1 38,213,191,6 X ,11 17,37,49 68,31 X ,65, ,54 X ,758 1,782 2,45 1,22 X X ,25 31,6 91,67 X ,956 1,547 6,68 12,49 X ,15 12,29 4,56 99,11 X ,93 9,3 2,3 35,88 X ,6 381, X ,32 56,

26 Identfkas Multkolnertas Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 1 X 1 -,21 X 2 -,847,64 X 3,782 -,152 -,774 X 4,769 -,128 -,81,935 X 5,532 -,146 -,551,82,846 X 6 -,436,161,51 -,841 -,864 -,893 X 7 -,24,88,91 -,7 -,136 -,17 -,63 X 8,3,129 -,297,397,362,428 -,331 -,323 X 9 -,61,12,77 -,688 -,764 -,796,694,113 -,367 X 1,2 -,118 -,7,117,112,265 -,159 -,111,59 -,15 X 11 -,287 -,86,124 -,242 -,229 -,129,179,47,159,147,798 Nla VIF X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 1 X 11 1,222 9,759 12,871 22,36 9,641 14,597 1,75 2,288 5,15 6,524 5,459

27 BACK Setelah dlakukan Proses Restrct varabel Y X 1 X 2 X 5 X 7 X 8 X 9 X 1 X 1 -,21 X 2 -,847,64 X 5,532 -,146 -,551 X 7 -,24,88,91 -,17 X 8,3,129 -,297,428 -,323 X 9 -,61,12,77 -,796,113 -,367 X 1,2 -,118 -,7,265 -,111,59 -,15 X 11 -,287 -,86,124 -,129,47,159,147,798 Nla VIF X 1 X 2 X 5 X 7 X 8 X 9 X 1 X 11 1,152 2,36 3,62 1,174 2,134 3,831 6,339 4,934

28 Model Regres Lner Yˆ = 72,6 + 7,3 X 1,158 X 2 +,3 X 5,217 X 7,141 X 8 +,514 X 9 +,254 X 1,238 X 11 Jawa Tmur F htung 13,88 db 8;29 f (,5;8,29) 2,28 Predktor Koefsen T P-value kesmpulan Konstan 72,61 18,31 sgnfkan X1 7,34,48,635 tdak sgnfkan X2 -, ,78 sgnfkan X5,39,4,691 tdak sgnfkan X7 -,2172,198,264 tdak sgnfkan X8 -,1411 -,44,666 tdak sgnfkan X9,5142,5733,377 tdak sgnfkan X1,2544 1,42,168 tdak sgnfkan X11 -,2379-2,23,34 sgnfkan S = 1,65667 ; R 2 = 79,3% ; R 2 (adj) = 73,6% BACK

29 Geographcally Weghted Regresson Daerah Bandwdth Daerah Bandwdth Pactan 3, Magetan 3,1289 Ponorogo 2,7117 Ngaw 3,7659 Trenggalek 2, Bojonegoro 2, Tulungagung 2, Tuban 2,76873 Bltar 2,2136 Lamongan 2, Kedr 2,26722 Gresk 2, Malang 1,97972 Bangkalan 2,72594 Lumajang 2,7186 Sampang 2, Jember 2, Pamekasan 2,43834 Banyuwang 3, Sumenep 2, Bondowoso 2, Kota Kedr 2,29667 Stubondo 2,59213 Kota Bltar 2, Probolnggo 1, Kota Malang 1,9112 Pasuruan 1, Kota Probolnggo 2, Sdoarjo 1,9722 Kota Pasuruan 1, Mojokerto 2,799 Kota Mojokerto 2, Jombang 2,2193 Kota Madun 2,99897 Nganjuk 2, Kota Surabaya 2,12664 Madun 3,44242 Kota Batu 1,98781 Nla bandwth yang dperoleh dar hasl teras : 1, dengan nla krtera CV:

30 matrks pembobot yang dbentuk dengan fungs kernel gauss pada lokas (u 1, v 1 ) yatu Kabupaten Pactan adalah : (dengan jarak eucld) 1,,997 W u 1, v1 dag,9649,919,9229,9999,9869,964,935,8262,9992,9917,9618,9542,8749,9983,9896,9557,8918,937,9975,9913,9656,982,7161,997,9921,9214,927,6185,9949,9793,9332,8862,9954,9884,946,92 Matrx pembobot yang dbentuk dengan jarak antar kota sebenarnya adalah sebaga berkut : W 1, u 1, v1 dag

31 Penaksran Parameter : Nla Mnmum Maksmum Intercept 663, 758, X1 259, 182, X2-169, -146, X5,,1 X7-216, -185, X8-52,7 31,6 X9 23,5 87, X1,77 3,6 X11-24,5-14,3 ANOVA Fotherngham : SSE d.f F P-value Model GWR 63, ,2574,2823 Model Lner 79, ANOVA LEUNG : SSE d.f F P-value Model GWR 63, Model Lner 79, Pengujan parameter model dmaksudkan untuk mengetahu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap besarnya angka harapan hdup (AHH) setap lokas u., v Apabla dgunakan nla sebesar 5% maka nla T (,25;29) 22,45, Adapun varabel-varabel yang sgnfkan d tap Kabupaten/Kota dapat dlhat pada tabel berkut:

32 Id Kab/Kota Varabel yang sgnfkan berpengaruh Id Kab/Kota Varabel yang sgnfkan berpengaruh Pactan X 2 19 Magetan X 2 1Ponorogo X 2 2 Ngaw X 2 2Trenggalek X 2 21 Bojonegoro X 2 3Tulungagung X 2 22 Tuban X 2 4Bltar X 2 23 Lamongan X 2 5Kedr X 2 24 Gresk X 2 6Malang X 2 25 Bangkalan X 2 7 Lumajang X2 26 Sampang X2 8 Jember X2 27 Pamekasan X2 9 Banyuwang X2 28 Sumenep X2 1Bondowoso X2 29 Kota Kedr X 2 11 Stubondo X2 3 Kota Bltar X 2 12Probolnggo X 2 31 Kota Malang X 2 13Pasuruan X 2 32 Kota Probolnggo X 2 14Sdoarjo X 2 33 Kota Pasuruan X 2 15Mojokerto X 2 34 Kota Mojokerto X 2 16Jombang X 2 35 Kota Madun X 2 17Nganjuk X 2 36 Kota Surabaya X 2 18Madun X 2 37 Kota Batu X 2

33 Pengelompokan Kabupaten/Kota d Jawa Tmur Berdasarkan Varabel yang Sgnfkan Dengan Menggunakan Pembobot Fungs Kernel Gauss Kabupaten/Kota Pactan, Lumajang, Jember, Banyuwang, Bondowoso, Stubondo, Magetan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kota Probolnggo Ponorogo, Trenggalek, Tulung Agung, Bltar, Kedr, Malang, Probolnggo, Pasuruan, Sdoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madun, Ngaw, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresk, Bangkalan, Kota Kedr, Kota Bltar, Kota Malang, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Madun, Kota Surabaya, Kota Batu Varabel yang sgnfkan X 2 : Persentase persalnan yang dlakukan dengan bantuan non meds (dukun bay) X 2 : Persentase persalnan yang dlakukan dengan bantuan non meds (dukun bay) X 11 : Jumlah sarana kesehatan BACK

34 Perbandngan Kesesuaan Model Model SS Regres Lner (OLS) 79,59179 GWR 63,29941 * Ket : *) Model Terbak

35 JAWA TENGAH

36 STATISTIKA DESKRIPTIF Varabel Total count Rata-rata Standar Devas Mnmum Maxmum Y 35 69,946 1,547 66,75 72,62 X 1 35,1697,1215,2,43 X ,7 11,87 1,2 44,59 X ,426,968 18,123 21,785 X ,525 1,162 4,969 9,4 X X ,32 27,74 86 X ,945 1, ,376 X ,2 13,32 41,92 96,38 X ,27 8,84 3,75 36,66 X , X ,31 42,

37 Identfkas Multkolnertas Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 1 X 1 -,129 X 2 -,528,182 X 3,41 -,261 -,682 X 4,352 -,37 -,649,878 X 5,26 -,247 -,662,792,863 X 6 -,27,233,655 -,751 -,836 -,851 X 7 -,185 -,39,91 -,233 -,194 -,16,199 X 8,326 -,39 -,577,539,626,653 -,569 -,16 X 9 -,236,215,746 -,52 -,543 -,72,67,95 -,527 X 1,77,19 -,242,1,89,31 -,41,8,13 -,169 X 11,161,64 -,239 -,26,13 -,72,95,221,137 -,117,814 Nla VIF X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 1 X 11 1,226 3,934 5,619 8,831 8,35 4,831 1,175 2,75 3,629 3,433 4,26 BACK

38 Regres Lner Yˆ = 62,1-5,3 X 1 -,124 X 2 -,19 X 3 +,776 X 4 +,1 X 5 +,721 X 6 -,26 X 7 +,88 X 8 +,569 X 9 -,1 X 1 -,14 X 11 Jawa Tengah F htung 6,18 db 11;23 f (,5;11,23) 2,24 Predktor Koefsen T P-value kesmpulan Konstan 62,11 9,17 sgnfkan X 1-5,3 -,36,723 tdak sgnfkan X 2 -, ,59 sgnfkan X 3 -,194 -,5,961 tdak sgnfkan X 4,7757 1,87,74 sgnfkan X 5,131 1,25,225 tdak sgnfkan X 6,728 5,61 sgnfkan X 7 -,261-1,8,86 sgnfkan X 8,88,5,621 tdak sgnfkan X 9,5689 1,63,117 tdak sgnfkan X 1 -,11 -,41,685 tdak sgnfkan X 11 -,136 -,13,896 tdak sgnfkan S =, ; R 2 = 74,7 % ; R 2 (adj) = 62,6% BAck

39 Geographcally Weghted Regresson no Kabupaten/Kota Bandwdth no Kabupaten/Kota Bandwdth 1 Clacap 2, Kudus 2, Banyumas 2, Jepara 2, Purbalngga 2, Demak 1, Banjarnegara 2, Semarang 1, Kebumen 2, Temanggung 1, Purworejo 1, Kendal 1, Wonosobo 1, Batang 1, Magelang 1, Pekalongan 2, Boyolal 1, Pemalang 2, Klaten 1, Tegal 2, Sukoharjo 1, Brebes 2, Wonogr 2, Kota Magelang 1, Karanganyar 2, Kota Surakarta 2, Sragen 2, Kota Salatga 1, Grobogan 1, Kota Semarang 1, Blora 2, Kota Pekalongan 2, Rembang 2, Kota Tegal 2, Pat 2, Nla bandwth yang dperoleh dar hasl teras : dengan nla krtera CV :

40 matrks pembobot dengan fungs kernel gauss pada lokas (u 1, v 1 ) yatu Kabupaten Clacap adalah : 1,9773 W u 1, v 1 dag,9647,937,8291,9986,9827,9818,851,816,9945,981,9492,8827,4133,9917,9854,924,8378,9948,9682,9579,8843,9885,9625,9541,9369,9818,9623,946,871,9874,9446,9153,8275 Matrx pembobot yang dbentuk dengan jarak antar kota sebenarnya adalah sebaga berkut : W 1, u 1, v 1 dag

41 Penaksran Parameter : Nla Mnmum Maksmum Intercept 6122, 6673, X1 9884, 395, X2 141,3 112,2 X3 395,7 25,2 X4 417,3 866,8 X5,829,1594 X6 59,1 78,67 X7 342,6 272,5 X8 5,68 14,1 X9 27,77 13,5 X1 3,734 2,977 X11 1,35 2,846 ANOVA Fotherngham : SSE d.f F P-value Model GWR 18, ,93 1,142,3864 Model Lner 2, ANOVA LEUNG : SSE d.f F P-value Model GWR 18, ,121,5121 Model Lner 2, Pengujan parameter model dmaksudkan untuk mengetahu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap besarnya angka harapan hdup (AHH) setap lokas. Apabla dgunakan nla sebesar 5% maka nla, Adapun varabel-varabel yang sgnfkan d tap Kabupaten/Kota dapat dlhat pada tabel berkut:

42 Varabel yang sgnfkan berpengaruh Id Kab/Kota Varabel yang sgnfkan berpengaruh Id Kab/Kota Clacap X 2, X 6, X 9 18 Kudus X2, X6 1 Banyumas X 2, X 6, X 9 19 Jepara X2, X6 2 Purbalngga X 2, X 6, X 9 2 Demak X2, X6 3 Banjarnegara X2, X6 21 Semarang X2, X6 4 Kebumen X2, X6 22 Temanggung X2, X6 5 Purworejo X2, X6 23 Kendal X2, X6 6 Wonosobo X2, X6 24 Batang X2, X6 7 Magelang X2, X6 25 Pekalongan X2, X6 8 Boyolal X2, X6 26 Pemalang X2, X6 9 Klaten X2, X6 27 Tegal X2, X6, X9 1 Sukoharjo X2, X6 28 Brebes X2, X6, X9 11 Wonogr X2, X6 29 Kota Magelang X2, X6 12 Karanganyar X2, X6 3 Kota Surakarta X2, X6 13 Sragen X2, X6 31 Kota Salatga X2, X6 14 Grobogan X2, X6 32 Kota Semarang X2, X6 15 Blora X2, X6 33 Kota Pekalongan X2, X6 16 Rembang X2, X6 34 Kota Tegal X 2, X 6, X 9 17 Pat X2, X6

43 Pengelompokan Kabupaten/Kota d Jawa Tengah Berdasarkan Varabel yang Sgnfkan Dengan Menggunakan Pembobot Fungs Kernel Gauss Kabupaten/Kota Clacap, Banyumas, Purbalngga, Brebes, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Boyolal, Klaten, Sukoharjo, Wonogr, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pat, Kudus, Jepara, Demak, Semarang, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatga, Kota Semarang, Kota Pekalongan Varabel yang sgnfkan X 2 : Persentase persalnan yang dlakukan dengan bantuan non meds (dukun bay) X 6 : Persentase daerah yang berstatus desa X 9 : Persentase penduduk mskn X 2 : Persentase persalnan yang dlakukan dengan bantuan non meds (dukun bay) X 6 : Persentase daerah yang berstatus desa BACK

44 Perbandngan Kesuaan Model Model SS Regres Lner (OLS) 2,56622 GWR 18,3745 * Ket : *) Model Terbak

45 BACK Kesmpulan 1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap AHH d Jatm berdasarkan model GWR adalah Persentase persalnan yang dlakukan dengan tenaga non meds (X2) dan jumlah tenaga meds (X11). Terdapat dua kelompok yang terbentuk berdasarkan varabel yang sgnfkan pada masng-masng model d Jawa Tmur. Kelompok yang pertama masalah yang sgnfkan berpengaruh terhadap AHH yatu X2 dan untuk kelompok yang kedua masalah yang sgnfkan berpengaruh terhadap AHH yatu X2 dan X11.

46 Next Kesmpulan 2. Faktor-faktor yang mempengaruh angka harapan hdup d Jawa Tengah adalah persentase persalnan yang dlakukan oleh bantuan non meds (X2), persentase daerah yang berstatus desa (X6), dan persentase penduduk mskn (X9). Berdasarkan varabel yang sgnfkan, maka kabupaten/kota d Jawa Tengah dapat dkelompokkan menjad dua kelompok. Pada kelompok pertama masalah yang sgnfkan berpengaruh yatu X2, X6, dan X9. Sedangkan kelompok kedua masalah yang berpengaruh terhadap AHH yatu X2 dan X6

47 Saran 1. Dalam melakukan analss agar lebh memperhatkan asums resdual yang harus dpenuh yatu asums resdual berdstrbus normal, karena hal tu berpengaruh terhadap hasl analss. Apabla data yang dgunakan tdak berdstrbus normal maka dapat dgunakan model regres lokal yang lan. 2. Selan menggunakan program R 2.9.1, dsarankan untuk menggunakan program lan untuk melakukan analss sepert program GWR4 agar lebh prakts, atau mungkn dengan menggunakan program Matlab 3. Model GWR sangat sesua apabla dterapkan d Indonesa, karena konds setap daerah d Indonesa sangat beragam (berbeda satu sama lan). Sehngga dengan adanya varabel-varabel yang dgunakan dalam analss yang menggunakan model GWR dharapkan mampu menerangkan konds lokal daerah tersebut.

48 Daftar Pustaka Draper, N.R. and Smth, H Appled Regresson Analyss, Second Edton. John Wley and sons, Inc. New York. Fotherngham, A.S., Brundson, C., dan Charlton, M. 22. Geographcally Weghted Regresson : the analyss of spatally varyng relatonshp. John Wley & Sons Ltd, England. Myers, R.H Classcal and Modern Regresson wth Applcaton, Second Edton. PWS-Kent Publshng Company. Boston. Sugyanto. 28. Analss Data Spasal Menggunakan Metode Geographcally Weghted Regresson (Stud Kasus Data Kemsknan d Propns Papua). Program Magster. Insttut Teknolog Sepuluh Nopember. Surabaya. Tm Penyusunan Laporan Tujuan Pembangunan Mlenum Indonesa tahun Laporan Pencapaan Mlenum Development Goals Indonesa 27. Jakarta : Kementran Negara Perencanaan Pembangunan Nasonal.

49 TERIMA KASIH

Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu Hamil di Jawa Timur Dengan Menggunakan Metode Geographically Weighted Poisson Regression

Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu Hamil di Jawa Timur Dengan Menggunakan Metode Geographically Weighted Poisson Regression Faktor yang Mempengaruh Kematan Ibu Haml d Jawa Tmur Dengan Menggunakan Metode Geographcally Weghted Posson Regresson Rfk Arsta-1311.105.009 rfk11@mhs.statstka.ts.ac.d Pembmbng : Ir. Mutah Salamah, M.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA BUTA HURUF MELALUI GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION: STUDI KASUS PROPINSI JAWA TIMUR

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA BUTA HURUF MELALUI GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION: STUDI KASUS PROPINSI JAWA TIMUR ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA BUTA HURUF MELALUI GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION: STUDI KASUS PROPINSI JAWA TIMUR Andyono; Rokhana Dw Bekt; Edy Irwansyah Computer Scence Department, School

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc.

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc. PEMODELAN REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN 007 Yayuk Lstan NRP 06 00 068 DOSEN PEMBIMBING Dr. Purhad, M. Sc. JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Penerapan Model Geographically Weighted Poisson Regression pada Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah

Penerapan Model Geographically Weighted Poisson Regression pada Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah The 6 th Unversty Research Colloquum 017 Unverstas Muhammadyah Magelang Penerapan Model Geographcally Weghted Posson Regresson pada Jumlah Kematan Ibu d Provns Jawa Tengah Isca Yuntasar1, Sr Sulstjowat

Lebih terperinci

ANALISIS DATA SPASIAL MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (Studi Kasus Data PDRB per Kapita di Provinsi Jawa Timur)

ANALISIS DATA SPASIAL MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (Studi Kasus Data PDRB per Kapita di Provinsi Jawa Timur) ANALISIS DATA SPASIAL MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (Stud Kasus Data PDRB per Kapta d Provns Jawa Tmur) Wahyu Sr Lestar ), Gandh Pawtan ), Mndra Jaya 3) ) Mahasswa Program Magster

Lebih terperinci

PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 575-584 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 193-204 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION (GWLR) DENGAN

Lebih terperinci

Model Geographically Weighted Poisson Regression (Studi Kasus : Jumlah Kematian Bayi di Jawa Timur & Jawa Tengah Tahun 2007)

Model Geographically Weighted Poisson Regression (Studi Kasus : Jumlah Kematian Bayi di Jawa Timur & Jawa Tengah Tahun 2007) LOGO Model Geographcally Weghted Posson Regresson (Stud Kasus : Jumlah Kematan Bay d Jawa Tmur & Jawa Tengah Tahun 2007) SEMINAR HASIL TESIS Oleh : Salmon Notje Aulele Dosen Pembmbng : Dr. Purhad, M.Sc

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur

Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur D-414 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Prnt) Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruh Produks Pad d Jawa Tmur Ajeng D. P. Sar dan Wwek Setya Wnahju Jurusan Statstka, Fakultas

Lebih terperinci

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED NEGATIVE BINOMIAL REGRESSION

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED NEGATIVE BINOMIAL REGRESSION TUGAS MATA KULIAH ANALISIS SPASIAL PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED NEGATIVE BINOMIAL REGRESSION Dosen: Dr. Sutkno Dr. Setawan Dsusun Oleh: RINDANG BANGUN PRASETYO

Lebih terperinci

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012 INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012 Berikut Informasi Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang telah dikeluarkan masing-masing Regional atau Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN WONOSOBO DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN WONOSOBO DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION JURNAL GAUSSIAN, Volume, Nomor, ahun 3, Halaman 59-68 Onlne d: http://eournal-s.undp.ac.d/ndex.php/gaussan ANALISIS FAKOR-FAKOR INGKA KEMISKINAN DI KABUPAEN WONOSOBO DENGAN PENDEKAAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED

Lebih terperinci

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun 1.1. UMUM 1.1.1. DASAR Balai Pemantapan Kawasan Hutan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Planologi Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002, Tanggal 10

Lebih terperinci

Pemodelan Geographically Weighted Regression (GWR) Pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah

Pemodelan Geographically Weighted Regression (GWR) Pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Statstka, Vol. 3, No., November 015 Pemodelan Geographcally Weghted Regresson (GWR) Pada Tngkat Kemsknan d Provns Jawa Tengah Monca Frda Agustna 1, Rochd Wasono, Moh. Yamn Darsyah 3 1,,3) Program Stud

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

Pemodelan Jumlah Kasus Penyakit Tetanus Neonatorum di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Geographically Weighted Zero-Inflated Poisson Regression (GWZIPR)

Pemodelan Jumlah Kasus Penyakit Tetanus Neonatorum di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Geographically Weighted Zero-Inflated Poisson Regression (GWZIPR) JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol., No., () (98X Prnt) D9 Pemodelan Jumlah Kasus Penyakt etanus Neonatorum d Jawa mur ahun dengan Geographcally Weghted ZeroInflated Posson Regresson (GWZIPR) Rath Kumala Puspa

Lebih terperinci

Pemodelan Tingkat Kesejahteraan Penduduk Propinsi Kalimantan Selatan dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR)

Pemodelan Tingkat Kesejahteraan Penduduk Propinsi Kalimantan Selatan dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR) Prosdng Semnar Nasonal MIPA 06 Peran Peneltan Ilmu Dasar dalam Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Jatnangor, 7-8 8 Oktober 06 ISBN 978-60 60-76 76-- Pemodelan Tngkat Kesejahteraan Penduduk Propns Kalmantan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Statistika, dan Aplikasinya September 2017, Samarinda, Indonesia ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Statistika, dan Aplikasinya September 2017, Samarinda, Indonesia ISBN: Prosdng Semnar Nasonal Matematka, Statstka, dan Aplkasnya 7 3 September 7, Samarnda, Indonesa ISBN: 978-6-53--3 Pemodelan Geographcally Weghted Regresson (GWR) Dengan Fungs Kernel Adaptve Gaussan Untuk

Lebih terperinci

S - 21 PEMODELAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI SURABAYA BERDASARKAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL SEMIPARAMETRIK

S - 21 PEMODELAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI SURABAYA BERDASARKAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL SEMIPARAMETRIK S - 21 PEMODELAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI SURABAYA BERDASARKAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL SEMIPARAMETRIK Marsa Rfada 1, Nur Chamdah 2, Toha Safudn 3 1,2,3 Departemen Matematka, Fakultas Sans

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

PEMODELAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GENERALIZED POISSON REGRESSION

PEMODELAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GENERALIZED POISSON REGRESSION TUGAS AKHIR SS 4556 PEMODELAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GENERALIZED POISSON REGRESSION Vresa Endra Marta NRP 34 030 063 Dosen Pembmbng :

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DAN ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DALAM PEMODELAN KETIMPANGAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERBANDINGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DAN ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DALAM PEMODELAN KETIMPANGAN DI PROVINSI JAWA TENGAH PERBANDINGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DAN ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DALAM PEMODELAN KETIMPANGAN DI PROVINSI JAWA TENGAH La Mftakhul Janah 1, TanWahyu Utam 2 1, emal: lamftakhul7@gmal.com

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI BERGANDA DAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PADA TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TENGAH. DOI: /medstat.9.2.

PEMODELAN REGRESI BERGANDA DAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PADA TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TENGAH. DOI: /medstat.9.2. p-issn 1979 3693 e-issn 477 0647 MEDIA SAISIKA 9() 016: 133-147 http://ejournal.undp.ac.d/ndex.php/meda_statstka PEMODELAN REGRESI BERGANDA DAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED REGRESSION PADA INGKA PENGANGGURAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel atau lebih dari dua variabel independen X 1, X 2, X 3,...,X i terhadap satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel atau lebih dari dua variabel independen X 1, X 2, X 3,...,X i terhadap satu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analss Regres Berganda Analss regres berganda adalah suatu metode untuk meramalkan nla pengaruh dua varabel ndependen atau lebh terhadap satu varabel dependen. Lebh mudahnya

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2007

PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2007 PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKOR-FAKOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMAIAN BAYI DI PROVINSI JAWA IMUR AHUN 007 Yayuk Lstan 1 dan Purhad 1 Mahasswa S1 Statstka IS, Dosen statstka IS 1 yayuk.yangce@gmal.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 361-368 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan APLIKASI MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI PADA KASUS ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA

Lebih terperinci

MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) PROVINSI JAWA BARAT DENGAN REGRESI TERBOBOTI GEOGRAFIS (RTG)

MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) PROVINSI JAWA BARAT DENGAN REGRESI TERBOBOTI GEOGRAFIS (RTG) MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) PROVINSI JAWA BARAT DENGAN REGRESI TERBOBOTI GEOGRAFIS (RTG) OKTAVIANI PRIHATININGSIH DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Zero-Inflated Poisson (ZIP) tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sorong Selatan

Pemodelan Regresi Zero-Inflated Poisson (ZIP) tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sorong Selatan Semnar Hasl Tugas Akhr Pemodelan Regres Zero-Inflated Posson (ZIP) tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Penyakt Tuberkuloss (TBC) d Kabupaten Sorong Selatan Oleh : Nur Setyanngrum 1307100078 Pembmbng

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres

Lebih terperinci

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDARISASI INDEKS BIAYA KEGIATAN, PEMELIHARAAN, PENGADAAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun 2000-an kondisi agribisnis tembakau di dunia cenderung

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-98X D-37 Fator-Fator Esternal Pneumona pada Balta d Jawa Tmur dengan Pendeatan Geographcally Weghted Regresson Ftrarma Putr Santoso, Sr Pngt W, dan

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print) D-146

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print) D-146 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) 337-350 (301-98X Prnt) D-146 Pemodelan Propors Kasus Penyakt Infeks Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bagan Atas pada Balta d Kabupaten Gresk dengan Geographcally

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL

PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL Tan Wahyu Utam, Indah Manfaat Nur Unverstas Muhammadyah Semarang, emal : tan.utam88@gmal.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

Pemodelan Status Ketahanan Pangan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Metode Regresi Probit Biner

Pemodelan Status Ketahanan Pangan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Metode Regresi Probit Biner JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Prnt) D-11 Pemodelan Status Ketahanan Pangan d Provns Jawa mur dengan Pendekatan Metode Regres Probt Bner Febrlan Mastoh, dan Vta Ratnasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat 13.000 Kota. Jakarta Pusat Jakarta Pusat 13.000 Tidak Ada Other Kota. Jakarta Selatan Jakarta

Lebih terperinci

Analisis Faktor Risiko Kematian Ibu dan Kematian Bayi dengan Pendekatan Regresi Poisson Bivariat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013

Analisis Faktor Risiko Kematian Ibu dan Kematian Bayi dengan Pendekatan Regresi Poisson Bivariat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 4, No., (05) 337-350 (30-98X Prnt) Analss Faktor Rsko Kematan Ibu dan Kematan Bay dengan Pendekatan Regres Posson Bvarat d Provns Jawa mur ahun 03 D39 Ind Arkand dan Wwek

Lebih terperinci

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548 4. Kota Bekasi 23 109 5. Kota Bekasi 10 110 6. Kabupaten Purwakarta 17 111 7. Kabupaten Bandung 43 112 8. Kodya Cimahi 3 113 9. Kabupaten Sumedang 26 114 10. Kabupaten Garut 39 115 11. Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Penanganan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, 9 Februari 2016 Kemiskinan

Lebih terperinci

I DEWA AYU MADE ISTRI WULANDARI

I DEWA AYU MADE ISTRI WULANDARI I DEWA AYU MADE ISTRI WULANDARI 1310 100 009 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DAN PENGELUARAN PERKAPITA MAKANAN DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK BIRESPON

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) ( X Print) D-30

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) ( X Print) D-30 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Prnt) D-30 Analss Faktor-Faktor yang Memengaruh Persentase Penduduk Mskn dan Pengeluaran Perkata Makanan d Jawa Tmur menggunakan Regres

Lebih terperinci

Pemodelan Jumlah Kematian Ibu dan Jumlah Kematian Bayi di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Bivariate Poisson Regression

Pemodelan Jumlah Kematian Ibu dan Jumlah Kematian Bayi di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Bivariate Poisson Regression JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., ( ISSN: -9 (-9 Prnt D-9 Pemodelan Jumlah Kematan Ibu dan Jumlah Kematan a d Provns Jawa Tmur Menggunakan varate Posson Regresson Nna Fauzah Rachmah dan Purhad Jurusan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mengembangkan model pengklasteran Pemerintah Daerah di Indonesia dengan mengambil sampel pada 30 Pemerintah Kota dan 91 Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation :

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation : Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation : 2011-2012 No. Provinces and Groups of Participants Training Dates and Places Number and Origins of Participants Remarks

Lebih terperinci

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 KAWASAN PERKEBUNAN di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 FOKUS KOMODITI 1. Tebu 2. Karet 3. Kakao 4. Kopi (Arabika dan Robusta) 5. Lada 6. Pala 7. Sagu KAWASAN TEBU

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

Spline Truncated Multivariabel pada Permodelan Nilai Ujian Nasional di Kabupaten Lombok Barat

Spline Truncated Multivariabel pada Permodelan Nilai Ujian Nasional di Kabupaten Lombok Barat Jurnal Matematka Vol. 7, No., Desember 07, pp. 3-43 ISSN: 693-394 Artcle DOI: 0.4843/JMAT.07.v07.0.p90 Splne Truncated Multvarabel pada Permodelan Nla Ujan Nasonal d Kabupaten Lombok Barat Nurul Ftryan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Masalah Analss regres merupaan lmu peramalan dalam statst. Analss regres dapat dataan sebaga usaha mempreds atau meramalan perubahan. Regres mengemuaan tentang engntahuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Yulana Abstrak:Model persamaan regres lnear dapat dnyatakan dalam bentuk matrks

Lebih terperinci