PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI"

Transkripsi

1 PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION Oleh : SOEMARTINI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 008

2 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... BAB II TINJAUAN PUSTAKA Metoda Penasran Koefesen Regres Metode Centerng and Rescallng dan Matrs Korelas 7.. Metode Centerng and Rescallng Matrs Korelas Koefesen Determnas Dstrbus t- Student... BAB III METODE RIDGE REGRESI... BAB IV CONTOH PEMAKAIAN Data dan Permasalahan Metode Regres Lner Ganda Metode Regres Rdge 5 BAB V HASIL dan PAMBAHASAN Penasran Model Lner Ganda Model regres Rdge... 9 BAB VI Kespulan dan Saran... 4 Lampran. Data mengena tenaga Kerja d RS Sarjto Yogjaarta... 4 Lampran. Data Hasl Transformas Melalu Metode Centernh Dan Rescalng... 5 DAFTAR PUSTAKA... 6

3

4 BAB I PENDAHULUAN Analss regres adalah salah satu metode statsta yang serng dgunaan untu mengetahu sejauh mana etergantungan atau hubungan sebuah varabel ta bebas (regressand) dengan sebuah atau lebh varabel bebas (regressor). Bla dalam analssnya hanya melbatan sebuah varabel bebas,maa analss yang dgunaan adalah Analss Regres Lner Sederhana. Sedangan bla dalam analssnya melbatan dua atau lebh varabel bebas, maa analss yang dgunaan adalah Analss Lner Berganda. Dalam ehdupan sehar-har banya permasalahan yang dapat dpecahan dengan Analss Regres Lner Berganda, salah satu contohnya adalah mengena tngat onsums yang dduga dpengaruh oleh pendapatan dan eayaan. Dalam hal n, tngat onsums bertnda sebaga regressand serta pendapatan dan eayaan bertnda sebaga regressor. D dalam analss lner ganda yang mempunya banya varable regressor, serng tmbul masalah arena terjadnya hubungan antara dua atau lebh varable regressor-nya. Varabel regressor yang salng berorelas dsebut olnertas ganda (multcollnearty). Gejala n menmbulan masalah dalam pemodelan regres. Korelas yang sangat tngg aan menghaslan penasr yang berbas, tda stabl dan mungn jauh dar nla sasaran (Gonst and Mason, 977). Metode uadrat terecl aan memberan efe dar olnertas yatu tnggnya nla oefsen determnas tetap tda dut dengan hasl uj hpotess yang sgnfan. Satu dar asums model regres lner adalah bahwa tda terdapat multolneartas dantara varabel regressor yang termasu dalam model. Multolneartas terjad apabla terdapat hubungan atau orelas dantara beberapa atau seluruh varabel regressor. Masalah yang aan dbahas dalam maalah n adalah penyelesaan masalah multolnertas antara varable-varabel regressor. Salah satu cara untu mendapatan oefsen regres pada persamaan regres lner berganda adalah melalu metode uadrat terecl. Metode n menghaslan penasr terba (ta bas dan bervarans mnmum) ja saja tda ada orelas antar varable regressor. Namun ja hal tu terjad, maa salah satu cara untu mengatas masalah tersebut adalah melalu metode Rdge regresson. Pada dasarnya metode n

5 juga merupaan metode uadrat terecl. Perbedaannya adalah bahwa pada metode rdge regresson, nla varabel regressornya dtransformasan dahulu melalu prosedur centerng and rescalng. Kemudan pada dagonal utama matrs orelas varable regressor dtambahan Rdge Parameter θ dmana nlanya antara 0 dan (Neter et al., 990). Metode yang dbahas dmasudan untu mengatas masalah dalam regres lner ganda, yatu terjadnya mult olnertas. Metode rdge regresson dapat dgunaan dengan asums matrs orelas dar varable regressor dapat dnversan. Abatnya nla dugaan oefsen regres dan varable regressand mudah ddapat. Nla dugaan varable regressand sangat dtentuan oleh besar eclnya nla Rdge Parameter θ.

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode Penasran Koefsen Regres Dalam menentuan oefsen untu suatu persamaan regres dgunaan berbaga metode, dantaranya metode uadrat terecl dan metode emungnan masmum. Pada maalah n hanya aan dbahas mengena metode uadrat terecl. Metode uadrat terecl adalah suatu metode yang dpergunaan untu menasr parameter suatu persamaan regres atau oefsen regres dengan jalan memnmuman jumlah uadrat resdunya. dengan, Bentu persamaan regresnya secara umum adalah : 0 Y X X X ε ,,3,, ntercept,,..., 3 slope ε fator resdual Ja persamaan d atas dtuls dalam bentu matrs, maa aan menjad : Y Y Y n X X X n X X X n X X X n 0 ε + ε ε n untu Y vetor olom n x X matrs n x (+) vetor olom (+) x ε vetor n x Penyajan matrs model regres lnear dengan varabel, yatu : Y X + ε

7 Dengan asums E(ε ) 0 dan E(ε ε ) I σ, bsa dhtung jumlah uadrat ε yatu : ε ε (Y - X ) (Y - X ) Y Y - Y X - X Y + X X arena maa X Y salar X Y ( X Y ) sehngga ε ε Y Y - X Y + X X Turunan pertama ε ε terhadap adalah : d ε ε - X Y + X X d Ja turunan pertama dsamaan dengan nol, maa dperoleh : X X X Y Ja b merupaan jawab persamaan normal, aan ddapat : b ( X X ) - X Y Untu membutan bahwa b merupaan penasr ta bas, dapat dperlhatan sebaga berut : E(b ) E [( X X ) - X Y ] E [( X X ) - X ( X + ε ) E [{( X X ) - X X } + {( X X ) - X ε }] E [( X X ) - X X ] + E [( X X ) - X ε ] ( X X ) - X X E( ) + ( X X ) - X E(ε ) ( X X ) - X X I Jad, b merupaan penasr ta bas bag.

8 Varans b dapat dcar sebaga berut : Var (b ) E [{b E(b )} {b E(b )} ] E [{( X X ) - X Y - } {( X X ) - X Y - }] E [{( X X ) - X ( X +ε ) - } {( X X ) - X ( X +ε ) - } E[{( X X ) - X X +( X X ) - X ε - }{( X X ) - X X +( X X ) - X ε - }] E [{ +( X X ) - X ε - } { + ( X X ) - X ε - } ] E [{( X X ) - X ε } {( X X ) - X ε } ] Karena ( X X ) - adalah matrs smetr, maa ( X X ) - ( X X ) -,sehngga var (b ) E [( X X ) - X ε ε X ( X X ) - ] ( X X ) - X E(ε ε ) X ( X X ) - ( X X ) - X X ( X X ) - σ ( X X ) - σ Selanjutnya aan dperlhatan bahwa b mempunya varans mnmum.untu tu msalan dambl suatu penduga lan yatu b * {( X X ) - X + B }Y untu, maa, B adalah matrs (+) x n E(b * ) E[{( X X ) - X + B }Y ] {( X X ) - X + B }E(Y ) {( X X ) - X + B }E( X + ε ) Karena, E(ε ) 0 maa, E(b * ) {( X X ) - X + B } X E( ) {( X 'X ) - X + B } X ( X X ) X X + B X

9 + B X b * merupaan penduga ta bas bag, bla B X 0 sehngga, B X 0 atau ( B X ) 0 sehngga, ` X B 0 dengan deman var (b * ) E [{b * - E(b * )}{ b * - E (b * )}] E[{( X X ) - X + B }Y ( + B X )][{( X X ) - X + B }Y ( + B X )] E[{( X X ) - X + B } ( X +ε ) - - B X ] [{( X X ) - X + B }( X + ε ) ( - B X ] E[{( X X ) - X X +( X X ) - X ε + B X + B ε - - B X }{( X X ) - X X +( X X ) - X ε + B X + B ε - - B X }] E[{ +( X X ) - X ε + B X + B ε - - B X }{ +( X X ) - X ε + B X + ε - - B X }] E[{( X X ) - X ε + B ε }{( X X ) - X ε + B ε }] E[{( X X ) - X ε + B ε }{ε X ( X X ) - +ε B }] E[{( X X ) - X ε ε X ( X X ) - + ( X X ) - X ε ε B + B ε ε X ( X X ) - + B ε ε B }] ( X X ) - X E(ε ε ) X ( X X ) - + ( X X ) - X E(ε ε ) B + B E(ε ε ) X ( X X ) - + B E(ε ε ) B ( X X ) - X X ( X X ) - E(ε ε ) + ( X X ) - X B E(ε ε ) + B X ( X X ) - E(ε ε )+ B B E(ε ε ) arena,

10 E (ε ε ) I σ dan maa B X ( B X ) X B 0 Var ( b * ) ( X X ) - σ + B B σ Var (b ) + B B σ Karena B B adalah matrs uadrat, maa Var ( b *) Var ( b ) Jad b yang dperoleh dengan Metode Kuadrat Terecl merupaan penasr lner ta bas bervarans mnmum (terba) untu.. Metode Centerng and Rescalng dan Matrs Korelas.. Metode Centerng and Rescalng Dalam persamaan regres yang meml model Y 0 + X + X + ε Persamaan tersebut d atas dapat dbentu menjad : Y 0 + (X - X ) + X + (X - X ) + X + ε ( 0 + X + X ) + (X - X ) + (X - X ) + ε menurut rumus untu mendapatan 0 yatu : 0 Y - X - X maa berlau 0 + X + X sehngga Y ( 0 + X + X ) (X - X ) + (X - X ) + ε Y - Y (X - X ) + (X - X ) + ε Ja y Y - Y x X - X x X - X maa ta dapat persamaan baru yatu :

11 y x + x + ε I Prosedur untu membentu persamaan pertama menjad persamaan terahr dsebut dengan prosedur centerng. Prosedur n mengabatan hlangnya 0 (ntercept) yang membuat perhtungan untu mencar model regres menjad lebh sederhana. Bla dar persamaan d atas ta bentu persamaan : Y * Z + Z + ε dengan Y * y n Sy Y Y n Sy Z x n S X X n S Z x n S X X n S maa prosedur n dsebut dengan prosedur Rescalng. Keseluruhan dar prosedur d atas dsebut prosedur centerng and rescalng... Matrs Korelas Persamaan yang ddapat melalu prosedur Centerng and Rescalng d atas bla dtulsan dalam bentu matrs adalah : y y y y ε ε ε ε 3 Z Z

12 untu, x x n S ( x x) ( n ) S ( ) n S ( n S ) Hal n berlau juga untu Sedangan untu x x n S n S x x ( x x)( x x ) ( n ) S S ( n ) ( x x)( x x ) ( x x) ( n ) ( x x\ ) ( x x)( x x ) ( x x) ( x x ) r r ( n ) Sehngga matrs orelas untu persamaan regresnya adalah : ' Z Z r r Matrs ' Z Z yang dperoleh dsebut matrs orelas.

13 .3 Koefsen Determnas Koefsen determnas (Coeffcent of Determnaton), sebaga berut : R ddefnsan R JKR b ' X ' Y ny (Neter et al., 990) JKT ( terores) Y ' Y ny Dengan JKR Jumlah uadrat resdu regres JKT b Jumlah uadrat total antara JKR dan Jumlah uadrat galat vetor tasran parameter X matrs varable regressor beruuran ( n ) Y vetor varable regressand beruuran ( n ) Y vetor rata-rata varable regressand Koefsen Determnas ( R ) adalah besaran yang menguur propors varable regressor dalam model yang mampu menerangan jumlah uadrat total varable regressand Y(terores). R bernla antara 0 sampa. Apabla nla R seman besar, n menunjuan bahwa etepatan model seman besar dalam menerangan eragaman data..4 Dstrbus t student Untu mengetahu sgnfans masng-masng ndvdu oefsen regres bsa dlauan uj t-student dengan hpotess sebaga berut : H : 0 0 ( oefsen regres tda berart ) H : 0 ( oefsen regres berart ) Dengan statst uj : t htung b S

14 untu : b oefsen regres S galat bau b,,3 Dengan rtera uj, tola H 0 ja: t > t (n-;) t < -t (n--; ) t t (n--; /) atau t - t (n--; /) Untu menguj ecocoan model regres lner ganda secara smultan atau bersama-sama melalu uj ANAVA dengan bentu hpotess: H 0 : 0 (vetor oefsen regres ganda bernla nol) H : 0 (vetor oefsen regres ganda tda bernla nol) Tabel. ANAVA Regres Sumber d JK RJK F htung Regres JK ( R ) JK( R ) / (JK( R ) / ) / (JK( ε )/(n--)) Galat n-- JK (ε ) JK( ε )/ (n--) Total n- JK ( T ) Dengan : ( Y ) JK ( R) b '( X ' Y ) n JK ( T ) Y ( ) n Y JK (ε ) JK ( T ) JK ( R ) ( ' ) b X X X ' Y Krtera uj : Dengan rtera uj: Tola H 0 ja F htung F (;n--;α/) atau bsa juga dlhat dar nla p, tola Ho ja nla p α.

15 BAB III METODE RIDGE REGRESSION Dalam bab sebelumnya, telah djelasan salah satu metode yang dapat dgunaan untu menasr parameter regres dar model regres lner berganda adalah Metode Kuadrat Terecl. Dugaan parameter oefsen regres dengan Metode Kuadrat Terecl adalah b ( X ' X Dengan membentu ) - X ' Y X ' X menjad bentu matrs orelas, maa esalahan yang dsebaban pengaruh pembulatan menjad lebh ecl (Draper & Smth,98).. Terutama ja varabel regressornya lebh dar dua dan data yang ada besar. Ja X ' X yang merupaan matrs orelas adalah matrs denttas maa nla dugaan varabel regressand aan sama dengan nla sebenarnya. Apabla X ' X tda mendeat matrs denttas melanan menjauhnya, maa dapat dataan X ' X hampr sngular ( buru ). Konds n dsebut sebaga ll condtoned (Draper & Smth,98). Konds n terjad apabla terdapat orelas antar varabel regressor yang cuup tngg sehngga menyebaban determnan X ' X mendeat nol. Maa antara varabel regressor terjad multolnertas ganda tda sempurna. Apabla terjad stuas tersebut, penasran parameter oefsen regres mash mungn dlauan dengan metode uadrat terecl, tetap dengan onseuens smpangan baunya menjad sangat senstf sealpun terjad perubahan yang sangat ecl dalam datanya. Smpangan bau n cenderung membesar sejalan dengan menngatnya multolnertas. Apabla terjad multolnertas tda sempurna pada varabel regressor pada dagonal utama X ' X dtambah blangan ecl postf θ yang bernla antara 0 dan (Hoerl A.E, 96). Prosedur n dsebut Rdge Trace. Kemudan prosedur tersebut dembangan oleh A.E Hoerl dan Robert W Kennard (970) dan Normon R. Draper dan Harry Smth (98) dengan mentransformasan matrs X ' X menjad matrs orelas Z ' Z. Sehngga dugaan oefsen regres menjad : b ( θ ) ( Z ' Z + θ I ) - Z Y

16 b ( θ ) θ antara Z estmator rdge regresson rdge parameter (blangan ecl postf terleta 0 dan ) matrs n x yang merupaan hasl transformas varabel regressor melalu metode centerng and rescalng. Sehngga nla dugaan untu varabel regressand menjad ˆ Y (θ ) Z b (θ ) Proses tersebut d atas dsebut dengan Rdge regresson. Analss rdge regresson dapat dgunaan apabla Z ' Z tda sngular. Asums yang dgunaan hanyalah ( Z ' Z )- ada dan tda sult mendapatannya ( Draper & Herberg, 986 ). Pemlhan nla θ sebenarnya dserahan epada anals. Untu memperoleh nla θ, anals mencobaan nla θ sampa eadaan stabl.. Ada beberapa metode yang bsa dgunaan salah satunya yatu dengan mencar nla satst Cp Mallows (Cθ ) dengan rumus : Dengan Keterangan : SS res, n SS res, Cθ n ( ) tr[hθ ] + + tr H ˆ θ σ λ λ + θ Jumlah uadrat resdu dar persamaan Rdge Regresson banyanya pengamatan λ Egen value dar matrs ( Z ' Z + θ I ) Tr ( H θ ) Trace dar matrs H θ ˆ σ penasr varans metode uadrat terecl

17 Setelah memperoleh nla Cθ, nla θ terplh adalah nla θ yang dapat memnmuman nla Cθ.(Mayers, 990). Untu memperoleh Koefsen regres dalam varabel asal dgunaan rumus sebaga berut : Dengan :,,3 b S b Y S ' S Y Galat bau dar data awal Y S Galat bau dar data awal X e-i regresson ` ' b oefsen regres setelah melalu metode rdge

18 BAB IV CONTOH PEMAKAIAN 4. Data dan Permasalahan Data yang dgunaan untu contoh pemaaan n adalah data dar Rumah Sat Sardjto Yogyaarta. Data n menyangut tentang jam erja pegawa rumah sat ( Y ) yang dduga bergantung pada rata rata penngatan jumlah pasen ( X ), tempat tdur haran yang dpaa perbulan ( X ), dan populas pasen yang memenuh syarat pada area rumah sat, dalam rbuan ( X 3 ). Tujuan ta dsn adalah untu memperoleh persamaan yang aan dgunaan untu menasr dan atau memempreds tenaga erja yang dperluan untu rumah sat. 4. Metode Regres Lner Ganda Langah-langah untu mendapatan oefsen regres dengan data awal adalah sebaga berut :. Htung nla penasr parameter, emudan htung galat bau dan htung t, buat suatu model.. Htung dan menganalsa table ANAVA. 4.3 Metode Regres Rdge Tahapan penasran oefsen rdge regresson.. Lauan transformas tehadap matrs X dan vetor Y, melalu centerng and rescalng. '. Htung matrs Z Z r xx matrs orelas dar varable bebas, serta htung ' * Z Y orelas dar varable bebas terhadap varable ta bebas y. 3. Htung nla penasr parameter * dengan berbaga emungnan tetapan bas, htung nla C dengan berbaga nla.

19 5. Tentuan nla dengan mempertmbangan nla C. Tentuan oefsen penasr rdge regresson dar nla yang bersesuaan. Htung nla dan menganalsa ANAVA

20 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Penasran Model Regres Lner Ganda Hasl Analss Regres dengan menggunaan Metode Kuadrat Terecl terhadap data pada lampran tercantum pada tabel nla penasr parameter (tabel 5.). Pengujan eberartan model regres ganda yang dlauan secara parsal atau ndvdu, dengan hpotess H 0 : 0, untu,,3 (varabel regressor X secara ndvdu tda H : 0, untu,,3 α 5% berpengaruh secara sgnfan terhadap nla tasran Y) (varabel regressor X secara ndvdu tda perpengaruh secara sgnfan terhadap nla tasran Y) Dengan statst uj t-student, maa ta peroleh nla T htung dar masngmasng varabel X secara ndvdu adalah sebaga berut Model Tabel 5.. Penasr Parameter Metode Kuadrat Terecl (Constant) X X X3 a. Dependent Varable: Y Unstandarded Coeffcents Coeffcents a Standarded Coeffcents Collnearty Statstcs B Std. Error Beta t p Tolerance VIF -,44 36,884 -,038,970-63,950 9,03-4,748 -,378,9,000 78,37 6,30 3,834 5,498,65,8, ,64 3,03 6,845,53,903,079,094 0,678

21 Tabel 5.. Desrps Data Descrptve Statstcs Y X X X3 Mean Std. Devaton N 4978, , ,759 6, , , ,376 07, Dengan rtera uj : lannya. Tola Ho ja t htung -t (n-;α/) atau t htung t (n-;α/), terma dalam hal Krtera uj n bsa juga dlhat dar nla p. Tola H 0 ja nla p α, terma dalam hal lannya. Dar tabel 4. datas dperoleh model regres sebaga berut : ˆ Y X X X 3 Dlhat dar Tabel 5. dan 5. datas maa dapat dsmpulan oefsen penasr tda bsa dtasr secara tepat, hal n dtunjuan oleh nla galat bau yang cuup besar dan nla p yang lebh besar dar α menunjuan bahwa tda ada satu pun varabel regressor X secara ndvdu yang berpengaruh secara sgnfan terhadap nla tasran Y. Begtu juga apabla dlhat dar t htung yang lebh ecl dar t tabel berart semua varabel regressor X secara ndvdu tda berpengaruh secara sgnfan terhadap nla tasran Y. Sedangan apabla ta uj eberartan model secara smultan atau bersamasama untu semua, maa hpotessnya adalah sebaga berut Ho : 0 (Varabel X secara smultan tda bergantung terhadap nla tasran Y) H : 0 α 5% (Varabel X secara smultan bergantung terhadap nla tasran Y)

22 Dengan menggunaan statst uj ANAVA atau uj F, maa berdasaran tasran parameter melalu Metode Kuadrat Terecl untu regres lner ganda pada data dalam lampran dperoleh tabel ANAVA sebaga berut: Model Regresson Resdual Total Tabel 5.3 ANAVA Metode Kuadrat Terecl a. Predctors: (Constant), X3, X, X b. Dependent Varable: Y R ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F p 4,84E ,6 97,90,000 a ,85 4,95E+08 6 Dengan rtera uj: Tola H 0 ja F htung F (p;n-p-;α/) atau bsa juga dlhat dar nla p, tola Ho ja nla p α. Dar tabel datas terlhat bahwa nla p urang dar α. In berart semua varabel X secara smultan berpengaruh terhadap nla tasran Y. hal n berbeda ja pengujan dlauan secara parsal atau ndvdu. Dar tabel 5.3 dlhat bahwa R mendeat satu, tda dut dengan hasl uj hpotess yang sgnfan dar oefsen. Hal n menunjuan adanya olnertas. regressor. D bawah n dsajan tabel hasl perhtungan nla orelas antar varabel Tabel 5.4. Matrs Korelas dar Varabel X X X X3 X 0,999 0,936 X 0,999 0,933 X3 0,936 0,933 Dar tabel 5.4 terlhat orelas yang sangat tngg antar varabel regressornya. Hal n menunjuan adanya multolnertas. matrs Adanya multolnertas juga bsa dlhat melalu perhtungan determnan ' Z Z. Dar perhtungan, dperoleh :

23 ' Z Z ' Matrs Z Z n merupaan matrs orelas antar peubah predtor. Terlhat bahwa orelas antar varabel regressor sangat tngg n juga bsa dlhat dar ' ' determnan matrs Z Z yang mendeat 0. hal n berart matrs Z Z hampr sngular dan memperlhatan adanya multolnertas dengan ll condtoned. 5. Penasran Model Rdge Regresson Dalam analss rdge regresson dgunaan data yang sudah dtransformas melalu metode centerng and rescalng (lampran ). Dalam memlh tetapan θ untu dapat menasr rdge regresson dgunaan statst C pmallows( C θ ). Nla C θ dengan berbaga nla emungnan tetapan θ dsajan dalam tabel 5.5 berut : Tabel 5.5 Nla C θ dengan berbaga nla θ θ C θ 0 3,9997 0,0 4, ,0 3, ,03 3, ,04 3, ,05 3,966 0,06 3, ,07 4,036 0,08 4,0363 0,09 4,365 0, 4,34099 Dar tabel 5.5 dbuat graf dengan sumbu datar θ dan sumbu tega C θ, haslnya dsajan dalam Graf 5.

24 Graf 5. C(teta) 4,4 4,3 4, 4, 4 3,9 3,8 0 0,0 0,0 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0, 0, teta Seres Nla θ yang terplh adalah pada saat C θ mnmum. Dar tabel 5.5 dan graf 5. terlhat bahwa nla θ yang memnmuman C θ adalah θ Sehngga persamaan regresnya menjad : Y ˆ* Z Z Z 3 regresnya : Setelah dembalan e varabel-varabel asal dperoleh persamaan ˆ Y X X X 3 sebaga berut : tasran Y) Ja ta uj secara smultan untu semua, maa hpotessnya adalah H 0 : 0 (Varabel X secara smultan tda bergantung terhadap H : 0 nla tasran Y) (Varabel X secara smultan bergantung terhadap nla

25 α 5% Dengan menggunaan statst uj ANAVA atau uj F, maa ta dapatan tabel untu metode rdge regresson yang dsajan dalam tabel 5.6 berut : Tabel 5.6 ANAVA Rdge Regresson Sumber Regres d JK RJK F htung Regres b 3 0,9604 0, ,0943 Galat 3 0,0396 0, Total 6 Dengan rtera uj : Tola H 0 ja F htung > F ( p; n p ; α ) atau bsa juga dlhat melalu nla p, tola H 0 ja nla p α. Dar table dstrbus F dperoleh F Tabel F (3;3;0,05) 3,4. Ternyata F htung > F ( p; n p ; α ) lner ganda Y atas X bersfat sgnfan. sehngga tola H 0. In menunjuan bahwa regres Pegujan eberartan model rdge regresson yang dlauan secara parsal atau ndvdu dapat dlauan melalu pengujan hpotess sebaga berut : H 0 : H : α 5% * 0, untu,,3 (varabel regressor X secara ndvdu tda berpengaruh secara sgnfan terhadap nla tasran Y) * 0, untu,,3 (varabel regressor X secara ndvdu tda perpengaruh secara sgnfan terhadap nla tasran Y) Dengan statst uj t-student, maa ta peroleh nla T htung dar masngmasng varabel X secara ndvdu adalah sebaga berut : Tabel 5.7 T Htung Penasr * b * b * b 3 t htung 0,657 0,489 9,6797

26 Dengan rtera uj : lannya. Tola Ho ja t htung -t (n--;α/) atau t htung t (n--;α/), terma dalam hal Krtera uj n bsa juga dlhat dar nla p. Tola H 0 ja nla p α, terma dalam hal lannya. Dar table dstrbus t-student dperoleh t Tabel t (3; 0,005),6 dar table 5.7 terlhat bahwa semua nla t Htung > t tabel sehngga tola H 0. Hal n menunjuan bahwa setap varable X secara ndvdu berpengaruh secara sgnfan terhadap nla tasran Y.

27 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesmpulan Berdasaran penjelasan yang telah duraan sebelumnya, ta bsa menympulan hal-hal sebaga berut:. Nla R yang besar tda dut oleh hasl uj hpotess yang sgnfan dar semua oefsen penasr b serta egen valuenya yang ecl. Hal n menunjuan multolnertas dalam data.. Multolnertas tda sempurna terjad ja terdapat onds ll condtoned, yatu onds dmana terjad orelas antar varable regressor cuup tngg, sehngga menyebaban determnan ( X ' X ) mendeat tda sempurna atau mendeat Ja antar varable regressor terjad multolnertas, maa pemanfaatan aljabar matrs dapat dgunaan melalu transformas centerng and rescalng. 4. Metode Rdge Regresson dgunaan untu mengatas multolnertas tda sempurna atau ll condtoned yang terjad antara varable regressor. 5. Saran Banya metode untu mengatas masalah multolnertas. Anals dapat memlh salah satu dantara semua metode yang lebh ba dar Metode Kuadrat Terecl. Walaupun rdge regresson belum tentu dapat dgunaan untu menyelesaan semua model yang mengandung multolnertas, tetap sudah cuup but bahwa rdge regresson merupaan salah satu metode yang ba. In darenaan melalu model n dusahaan memperoleh varans yang mengecl dengan menentuan nla sehngga dperoleh eadaan yang lebh stabl.

28 Lampran. Data Mengena Tenaga Kerja d Rumah Sat Sardjto Yogyaarta Y X X X

29 Lampran. Data hasl Transformas Melalu Metode Centerng and Rescalng Y' Z Z Z

30 DAFTAR PUSTAKA Gujarat,Damodar 995, Basc Econometrcs,Mc Graw Hll Boo Co.-Sngapore. Myers, R.H, 990, Classcal and modern Regresson Wth Applcaton. PWS- KENT Publshng Company Boston. R.K. Sembrng,995, Analss Regres, Bandung, ITB. Supranto, 984,Eonomera Eds Kedua,Jaarta: Lembaga Penerbt Faultas Eonom, UI.

31

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.. Populas dan Sampel Populas adalah eseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngup yang ngn dtelt. Banyanya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut uuran populas, sedangan suatu nla

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Untu mengetahu pla perubahan nla suatu varabel yang dsebaban leh varabel lan dperluan alat analss yang memungnan ta unut membuat perraan nla varabel tersebut pada nla

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Masalah Analss regres merupaan lmu peramalan dalam statst. Analss regres dapat dataan sebaga usaha mempreds atau meramalan perubahan. Regres mengemuaan tentang engntahuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN ORI. Aljabar Matrs.. Defns Matrs Matrs adalah suatu umpulan anga-anga yang juga serng dsebut elemen-elemen yang dsusun secara teratur menurut bars dan olom sehngga berbentu perseg panjang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Analss dsrmnan merupaan ten menganalss data, dmana varabel dependen merupaan data ategor ( nomnal dan ordnal ) sedangan varabel ndependen berupa data nterval atau raso.msalnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK Dalam hal n aan dbahas beberapa macam uuran yang dhtung berdasaran espetas dar satu peubah aca, ba dsrt maupun ontnu, yatu nla espetas, rataan, varans, momen, fungs pembangt

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA BAB V MOEL SEERHANA ISTRIBUSI TEMPERATUR AN SIMULASINYA Model matemata yang terdapat pada bab sebelumnya merupaan model umum untu njes uap pada reservor dengan bottom water. Model tersebut merupaan model

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Varans Peneltan 3.1.1 Varabel Peneltan Peneltan n mengenal dua macam varabel yatu : 1. Varabel bebas (X) yatu : Berpr formal. Varabel terat (Y) yatu : Hasl belajar Sejarah

Lebih terperinci

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2) BB 0 Mengnterpretasan Populas arabel Kanon arabel anon secara umumnya artfsal. Ja varabel awal X ( dan X ( dgunaan oefsen anon a dan b mempunya unt propors dar hmpunan X ( dan X (. Ja varabel awal yang

Lebih terperinci

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda KOLINEARITAS GANDA MULTICOLLINEARIT Oleh Bambang Juanda Model: = X + X + + X + ε. Hubungan Lnear Sempurna esa, Ja C X 0 C onstanta yg td semuanya 0. Mudah detahu rn td ada dugaan parameter oef dgn OLS,

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok BAB II TORI DASAR II.. Analss Kelompo Istlah analss elompo pertama al dperenalan oleh Tryon (939). Ia memperenalan beberapa metode untu mengelompoan obye yang meml esamaan araterst (statsoft, 004). Kesamaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode BAB III ANALISIS DISKRIMINAN 3. Analss Dsrmnan Analss dsrmnan (dscrmnant analyss) merupaan salah satu metode yan dunaan dalam analss multvarat. Dalam analss dsrmnan terdapat dua jens varabel yan terlbat

Lebih terperinci

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE Dew Arfanty Azm, Dra.Madu Ratna,M.S. dan 3 Prof. Dr.

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Pengendalan Kualtas Statst Pengendalan Kualtas statst merupaan suatu metode pengumpulan dan analss data ualtas, serta penentuan dan nterpretas penguuran-penguuran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) BAB TINJAUAN TEORITIS. Knsep Dasar Infes, Saluran Pernafasan, Infes Aut, dan Infes Saluran Pernafasan Aut (ISPA.. Infes Infes adalah masunya uman atau mrrgansme e dalam tubuh manusan dan berembang ba sehngga

Lebih terperinci

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK PENGGUNAAN MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PROGRAM PENGGEMUKAN SAPI PO ( PERANAKAN ONGOLE) SERTA ANALISIS BCR ( BENEFIT COST RATIO ) PENGGUNAAN PAKAN BAHAN KERING Eman Lesmana, Raman Jurusan Matemata

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1) Paradgma, Vol. 13 No. 2 Agustus 2009 hlm. 189 194 MODEL REGRESI SEMIPARAMERIK SPLINE UNUK DAA LONGIUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERIA HIV Lls Laome 1) 1) Jurusan Matemata FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata Probabltas dan Statsta Dsrt Adam Hendra Brata Unform Bernoull Multnomal Setap perstwa aan mempunya peluangnya masng-masng, dan peluang terjadnya perstwa tu aan mempunya penyebaran yang mengut suatu pola

Lebih terperinci

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN Buletn Ilmah ath. Stat. dan erapannya (Bmaster) Volume 5, No. 3 (6), hal 8. INVERS DRAZIN DARI SUAU ARIKS DENGAN ENGGUNAKAN BENUK KANNIK JRDAN Eo Sulstyono, Shanta artha, Ea Wulan Ramadhan INISARI Suatu

Lebih terperinci

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga Jurnal Graden Vol No Januar 006 : 34-38 Karatersas Matr Lesle Ordo Tga Mudn Smanhuru, Hartanto Jurusan Matemata, Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Bengulu, Indonesa Dterma Desember

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) Created by Smpo PDF Creator Pro (unregstered verson) http://www.smpopd.com Statst Bsns : BAB IV. UKURA PEMUSATA DATA. Pendahuluan Untu mendapatan gambaran yang lebh jelas tentang seumpulan data mengena

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB Pendugaan Parameter Regres Menduga gars regres Menduga gars regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software

Lebih terperinci

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum Bab III Plant Nonlnear Dengan Fase Nonmnmum Pada bagan n dbahas mengena penurunan learnng controller untu sstem nonlnear dengan derajat relatf yang detahu Dalam hal n hanya dperhatan pada sstem-sstem nonlnear

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

Pemodelan MGWR Pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah

Pemodelan MGWR Pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Value Added, Vol., No., 5 Pemodelan MGWR Pada Tngat Kemsnan d Provns Jawa Tengah Moh Yamn Darsyah, Rochd Wasono, Monca Frda Agustna 3,,3 Program Stud StatstaUnverstas Muhammadyah Semarang Emal: mydarsyah@unmus.ac.d

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar VI. KETIDAKPASTIAN 12 Dalam enyataan sehar-har banya masalah dduna n tda dapat dmodelan secara lengap dan onssten. Suatu penalaran dmana adanya penambahan fata baru mengabatan etdaonsstenan, dengan cr-cr

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Hars Bhat Prasetyo, Dan Handayan, Wdyant Rahayu JURUSAN MATEMATIKA FMIPA-UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II DIMENSI PARTISI

BAB II DIMENSI PARTISI BAB II DIMENSI PARTISI. Defns dasar dan eteratannya dengan metrc dmenson Dalam pembahasan dmens parts, graf yang dbahas adalah graf terhubung sederhana dan tda meml arah. Sebelum mendefnsan graf yang dgunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak).

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak). BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO 3. Smulas Monte Carlo Smulas Monte Carlo merupaan bentu smulas probablst dmana solus dar suatu masalah dberan berdasaran proses rendomsas (aca).

Lebih terperinci

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD ORBITH Vl. 7 N. 3 Nvember 11: 366-37 ENGUJIAN ROORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN ENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADA DISTRIBUSI NORMAL STANDARD Oleh: Endang Tryan Staf engajar

Lebih terperinci

Prosedur Komputasi untuk Membentuk Selang Kepercayaan Simultan Proporsi Multinomial

Prosedur Komputasi untuk Membentuk Selang Kepercayaan Simultan Proporsi Multinomial SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Prosedur Komputas untu Membentu Selang Kepercayaan Smultan Propors Multnomal S - 11 Bertho Tantular Departemen Statsta FMIPA UNPAD bertho@unpad.ac.d

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-98X D-37 Fator-Fator Esternal Pneumona pada Balta d Jawa Tmur dengan Pendeatan Geographcally Weghted Regresson Ftrarma Putr Santoso, Sr Pngt W, dan

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Semnar Nasonal Aplas Tenolog Informas 00 (SNATI 00) ISSN: 0-0 Yogyaarta, Jun 00 FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Sr Kusumadew Jurusan Ten Informata,

Lebih terperinci

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY 016 S 15 Penggunaan Model Regres obt Pada Data ersensor Def Yust Fadah 1, Resa Septan Pontoh 1, Departemen Statsta FMIPA Unverstas Padjadjaran def.yust@unpad.ac.d

Lebih terperinci

Pengolahan lanjut data gravitasi

Pengolahan lanjut data gravitasi Modul 6 Pengolahan lanjut data gravtas 1. Transformas/proyes e bdang datar (metode Damney atau Euvalen Tt Massa). Pemsahan Anomal Loal/Resdual dan Anomal Regonal a. Kontnuas b. Movng average c. Polynomal

Lebih terperinci

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION PEMODELAN INGKA KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPAEN LAMONGAN DENGAN PENDEKAAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED ORDINAL LOGISIC REGRESSION Marsa Rfada 1, Purhad 1) Mahasswa Magster Jurusan Statsta, Insttut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Usulan Penerapan Teor Marov Dalam Pengamblan Keputusan Perawatan Tahunan Pada Pt. Pupu Kujang USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Nof Ern,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si

Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si Analsa Penerapan Metode Robust Locally Weght Regresson Smoothng Scatterplots Pada Oblgas ( Analyss of Applcaton Robust Locally Weght Regresson Smoothng Scatterplots s Method n Oblgaton ) Oleh : Wahyu Saf

Lebih terperinci

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY 05 Pendeatan Hurdle Posson Pada Excess Zero Data S - 7 Def Yust Fadah, Resa Septan Pontoh Departemen Statsta FMIPA Unverstas Padadaran def.yust@unpad.ac.d

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN 69 IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN Dtnau dar sfat hubungan antar persamaan terdapat dua ens model persamaan yatu model persamaan tunggal dan model sstem persamaan. Model persamaan tunggal adalah

Lebih terperinci

Pemetaan Angka Gizi Buruk pada Balita di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Regression

Pemetaan Angka Gizi Buruk pada Balita di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Regression JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (06) 337-350 (30-98X Prnt) D-333 Pemetaan Anga Gz Buru pada Balta d Jawa Tmur dengan Geographcally Weghted Regresson Adtya Kurnawat, Mutah Salamah C., dan Shof Andar

Lebih terperinci

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil Bab 7 STATISTIKA A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetens Dasar Setelah mengut pembelajaran n sswa mampu:. Menghayat dan mengamalan ajaran agama yang danutnnya. 2. Meml motvas nternal, emampuan

Lebih terperinci

π(x) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-112

π(x) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-112 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-98X D- Analss Pemaaan Kemoterap pada Kasus Kaner Payudara dengan Menggunaan Metode Regres Logst Multnomal (Stud Kasus Pasen d Rumah Sat X Surabaya)

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ANALISIS REGRESI FAKTOR DALAM MENENTUKAN PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 MALANG

IMPLEMENTASI ANALISIS REGRESI FAKTOR DALAM MENENTUKAN PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 MALANG IMPLEMENTASI ANALISIS REGRESI FAKTOR DALAM MENENTUKAN PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 0 MALANG Erm Andayan, Swasono Rahardjo, I Nengah Parta Unverstas

Lebih terperinci

Bab III Model Estimasi Outstanding Claims Liability

Bab III Model Estimasi Outstanding Claims Liability Bab III Model Estmas Outstandng Clams Lablty. Model ELRF Suatu model yang dgunaan untu menasr outstandng clams lablty, tda cuup hanya melbatan data pada run-off trangle saa. Sebab, pembayaran lam d masa

Lebih terperinci

Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Tahun Menggunakan Regresi Data Panel

Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Tahun Menggunakan Regresi Data Panel JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Prnt) D-305 Pemodelan Peran Perempuan Terhadap Pertumbuhan Eonom d Jawa Tmur Tahun 010-014 Menggunaan Regres Data Panel Putr Rachmawat, Wahu

Lebih terperinci

e + Dengan menggunakan transformasi logit dari π(x), maka model regresi fungsi logit dapat didefinisikan sebagai berikut (2) π(x) e

e + Dengan menggunakan transformasi logit dari π(x), maka model regresi fungsi logit dapat didefinisikan sebagai berikut (2) π(x) e ANALISIS PEMAKAIAN KEMOTERAPI PADA KASUS KANKER PAYUDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL (STUDI KASUS PASIEN DI RUMAH SAKIT X SURABAYA Aref Yudssanta, dan Dra. Madu Ratna, M.S Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV TRIP GENERATION

BAB IV TRIP GENERATION BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut : BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA REGRESI DAN KORELASI Tujuan metode kuadrat terkecl adalah menemukan nla dugaan b0 dan b yang menghaslkan jumlah kesalahan kuadrat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetan Reges dan Koelas.. Pengetan Reges Paa lmuan, eonom, psolog, dan sosolog selalu beepentngan dengan masalah peamalan. Peamalan matematyang memungnan ta meamalan nla-nla suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Watu Peneltan. Tempat Peneltan Obje dalam peneltan n adalah Kelas VIII M.Ts. Neger onang yang terleta d Kecamatan onang Kabupaten Dema.. Watu Peneltan Peneltan dlasanaan

Lebih terperinci

Pemodelan Penduduk Miskin Di Jawa Timur Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR)

Pemodelan Penduduk Miskin Di Jawa Timur Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) Pemodelan Pendudu Msn D Jawa Tmur Menggunaan Metode Geographcally Weghted Regresson (GWR) Yuanta Damayant, dan Dr. Vta Ratnasar S.S, M.S Jurusan Statsta, F-MIPA, Insttut Tenolog Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Buta Huruf Kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression

Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Buta Huruf Kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol., No., (Sept. 0) ISSN: 30-98X D-3 Pemodelan Fator-Fator Yang Mempengaruh ngat Buta Huruf Kabupaten/ota d Jawa mur dengan Geographcally Weghted Ordnal Logstc Regresson Nur Lalyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN EORI.. Regres... Pengertan Persamaan Regres Persamaan regres adalah persamaan matematk yang memungknkan kta meramalkan nla-nla suatu peubah tak bebas dar nla-nla satu atau lebh peubah bebas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

PEMODELAN KEJADIAN BALITA GIZI BURUK DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

PEMODELAN KEJADIAN BALITA GIZI BURUK DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PEMODELAN KEJADIAN BALIA GIZI BURUK DI PROVINSI JAWA IMUR DENGAN PENDEKAAN GEOGRAPHICALLY WEIGHED REGRESSION Rahandn Luta Lestar 1 dan Sutno 1 Mahasswa Jurusan Statsta, IS, Surabaya Dosen Pembmbng, Jurusan

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

PRA-PEMROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DAUBECHIES UNTUK PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING

PRA-PEMROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DAUBECHIES UNTUK PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING PRA-PEMROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-M3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DAUBECHIES UNTUK PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING Vvn Mandasar (306 00 069), Dr Ir Setawan, M S (960030 9870 00) Mahasswa Jurusan

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci