BAB II PENGELOLAAN KASUS. A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PENGELOLAAN KASUS. A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar"

Transkripsi

1 BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman: Nyeri Akut Menurut Mahon (1994) dalam Potter dan Perry (2005), nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik dan/atau mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego seseorang individu. Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal, dan bersifat individual. Dikatakan bersifat individual karena respons individu terhadap sensasi nyeri beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan lainnya. Hal tersebut menjadi dasar bagi perawat dalam mengatasi nyeri pada klien (Asmadi, 2008). Menurut Hidayat (2009) nyeri merupakan kondisi perasaan tidak menyenangkan yang bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, hanya orang tersebutlah yang dapat menjelakan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialami. 1. Pengkajian Menurut NIH (1986), McGuire (1992), dalam Potter dan Perry (2005), Pengkajian nyeri yang tepat dibutuhkan untuk menetapkan data dasar, untuk menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat, untuk menyeleksi terapi yang cocok, dan untuk mengevaluasi respon klien terhadap terapi. Walaupun pengkajian nyeri merupakan aktivitas yang paling umum dilakukan perawat, 14

2 pengkajian nyeri merupakan salah satu pengkajian yang sulit dilakukan. Perawat harus menggali pengalaman nyeri dari sudut pandang klien. Penting untuk menginterpretasi secara cermat tanda-tanda nyeri mengingat komponen fisik dan psikologis dari suatu nyeri mempengaruhi reaksi klien terhadap nyeri. Saat mengkaji nyeri, perawat harus sensitif terhadap tingkat kenyamanan klien. Apabila nyeri bersifat akut atau parah, ada kemungkinan klien dapat memberi penjelasan yang terinci tentang pengalaman nyerinya secara keseluruhan. Selama episode nyeri akut, tindakan perawat yang utama adalah mengkaji perasaan klien, menetapkan respon fisiologi klien terhadap nyeri dan lokasi nyeri, tingkat keparahan, dan kualitas nyeri. Untuk klien yang mengalami nyeri kronik, cara pengkajian yang paling baik adalah dengan memfokuskan pengkajian pada dimensi perilaku, afektif, kognitif, perilaku dari pengalaman nyeri dan pada riwayat nyeri tersebut atau konteks nyeri tersebut.pengkajian nyeri yang dilakukan meliputi pengkajian data subjektif dan data objektif. 1. Data subjektif a) Karakteristik Nyeri dengan menggunakan metode P, Q, R, S, T diantaranya faktor pencetus (provocate) yaitu perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulus-stimulus nyeri pada klien, dalam hal ini perawat juga dapat melakukan observasi bagian-bagian tubuh yang mengalami cedera. Apabila perawat mencurigai adanya nyeri psikogenik maka perawat harus dapat mengeksplore perasaan klien dan menanyakan perasaan-perasaan apa yang dapat mencetuskan nyeri. 15

3 Kualitas (Quality) yaitu kualitas nyeri merupakan sesuatu yang subjektif yang diungkapkan oleh klien, seringkali klien mendeskripsikan nyeri dengan kalimat-kalimat: tajam, tumpul, berdenyut, berpindah-pindah, seperti tertindih, perih, tertusuk dan lain-lain, dimana tiap-tiap klien mungkin berbeda-beda dalam melaporkan kualitas nyeri yang dirasakan. Lokasi (Region) yaitu untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien untuk menunjukkan semua bagian/daerah yang dirasakan tidak nyaman oleh klien. Untuk melokalisasi nyeri lebih spesifik, maka perawat dapat meminta klien untuk melacak daerah nyeri dari titik yang paling nyeri, kemungkinan hal ini akan sulit apabila nyeri yang dirasakan bersifat difus (menyebar). Keparahan (Severe) yaitu tingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan karakteristik yang paling subjektif. Pada pengkajian ini klien diminta untuk menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai nyeri ringan, nyeri sedang, atau berat Tidak ada nyeri nyeri sedang nyeri berat Durasi (Time) yaitu perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan awitan, durasi, dan rangkaian nyeri. Perawat dapat menanyakan: kapan nyeri mulai dirasakan?, sudah berapa lama nyeri dirasakan?, apakah nyeri yang dirasakan terjadi pada waktu 16

4 yang sama setiap hari?, seberapa sering nyeri kambuh? atau dengan kata-kata lain yang semakna. b) Faktor yang meredakan nyeri, misalnya gerakan, kurang bergerak, pengerahan tenaga, istirahat, obat-obatan bebas, dan apa yang dipercaya pasien dapat membantu mengatasi nyerinya. c) Efek nyeri terhadap klien. Apabila klien mengalami nyeri maka perawat perlu mengkaji kata-kata yang diucapkan, respon verbal (meringis, menangis), gerakan wajah dan tubuh (meringis sambil mengguling ke kanan, melindungi area nyeri), interaksi sosial klien, dan aktivitas klien.pada aktivitas sehari-hari nyeri menyebabkan klien kurang mampu berpartisipasi dalam aktivitas rutin.seperti pada kehidupan sehari-hari, misalnya tidur, nafsu makan, konsentrasi, interaksi dengan orang lain, gerakan fisik, bekerja, dan aktivitasaktivitas santai. d) Kekhawatiran klien tentang nyeri. Dapat meliputi berbagai masalah yang luas, seperti beban ekonomi, prognosis, pengaruh terhadap peran dan perubahan citra diri. 2. Data objektif a) Respon perilaku Respon perilaku yang ditunjukkan klien yang mengalami nyeri bermacam-macam. Perawat perlu belajar dan mengenal berbagai respon perilaku tersebut untuk memudahkan dan membantu dalam mengidentifikasi masalah nyeri yang dirasakan pasien. 17

5 Respon perilaku terhadap nyeri yang biasa ditunjukkan oleh pasien antara lain: merubah posisi tubuh, mengusap bagian yang sakit, menopang bagian nyeri yang sakit, menggeretakkan gigi, menunjukkan ekspresi wajah meringis, mengerutkan alis, ekspresi verbal menangis, mengerang, mengaduh, menjerit, meraung. b) Respon Afektif Respon afektif juga perlu diperhatikan oleh seorang perawat di dalam melakukan pengkajian terhadap pasien dengan gangguan rasa nyeri. Ansietas (kecemasan) perlu digali dengan menanyakan pada pasien seperti: apakah anda saat ini merasakan cemas?. Selain itu juga adanya depresi, ketidaktertarikan pada aktivitas fisik dan perilaku menarik diri dari lingkungan perlu diperhatikan. 2. Analisa data Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan pasien, kemampuan pasien mengelolah kesehatan terhadap dirinya sendiri. Data fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon pasien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap pasien. Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang pasien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan keperawatan dan kesehatan lainnya. Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi pasien. Selanjutnya data dasar itu 18

6 digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencananakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah pasien. Pengumpulan data tujuannya adalah memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien, menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien, menilai keadaaan kesehatan pasien, membuat keputusan yang tepat menentukan langkah-langkah berikutnya. Tipe data terbagi dua, yaitu data subyektif dan data objektif. Data subyektif adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bsa ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide pasien terhadap status kesehatan lainnya. Sedangkan data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, sentuh/raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernapasan, tekanan darah, berat badan, dan tingkat kesadaran. Menurut Wilkinson dan Ahren (2011), menyatakan bahwabatasan karakteristik untuk diagnosa keperawatan nyeri akut dan nyeri kronis dibagi menjadi data subjektif dan data objektif. Data subjektif untuk nyeri akut adalah mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat dan Data objektif adalah Posisi untuk menghindari nyeri, perubahan tekanan darah, pernafasan, perubahan selera makan, perilaku distraksi (misalnya, mondar-mandir, mencari orang atau aktivitas), perilaku ekspresif (misalnya, gelisah, merintih, menangis, kewaspadaan 19

7 berlebihan, peka terhadap ransang, dan menghela nafas panjang), wajah topeng (nyeri), perilaku menjaga atau sikap melindungi dan gangguan tidur Data subjektif untuk nyeri kronis adalah keletihan, takut kembali terluka, dan Data objektif adalah anoreksia, perubahan pola tidur, wajah topeng, perilaku melindungi, penurunan interaksi dengan orang lain, gelisah, dan perubahan berat badan. 3. Rumusan masalah a) Nyeri akut Defenisi: pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for the study of pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan. Batasan karakteristik: a. Perubahan selera makan b. Perubahan tekanan darah c. Perubahan frekuensi jantung d. Perubahan frekuensi pernapasan e. Laporan isyarat f. Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis, waspada, mendesah) 20

8 g. Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis) h. Sikap melindungi area nyeri i. Indikasi nyeri yang dapat diamati j. Melaporkan nyeri secara verbal k. Gangguan tidur Faktor yang berhubungan: Agens cedera (mis, biologis, zat kima, fisik, psikologis) b) Nyeri kronis Defenisi: pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas dari ringan hingga berat, terjadi yang dapat diantispasi atau diprediksi berlangsung >6 bulan. Batasan karakteristik: a. Anoreksia b. Atrofi kelompok otot yang terserang c. Perubahan pola tidur d. Skala keluhan e. Depresi f. Masker wajah g. Takut terjadi cedera berulang h. Sikap melindungi area nyeri i. Keluhan nyeri 21

9 j. Gelisah k. Penurunan interaksi dengan orang lain Faktor yang berhubungan: a. Ketunadayaan fisik kronis b. Ketunadayaan psikososial kronis 4. Diagnosa keperawatan Terdapat dua diagnosa keperawatan utama yang dapat digunakan untuk menggambarkan nyeri pada klien yaitu nyeri akut dan nyeri kronis. Menurut North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 2012), nyeri akut didefenisikan sebagai suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat aktual maupun potensial, dengan onset tiba-tiba ataupun lambat, dan intensitas yang ringan sampai berat, dapat diprediksi untuk berakhir dan durasi kurang dari enam bulan (NANDA, 2012). Nyeri kronis didefenisikan sebagai suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat aktual maupun potensial, dengan onset tiba-tiba ataupun lambat, dari intensitas yang ringan sampai berat, tidak dapat diprediksi berakhirnya dan durasi lebih dari enam bulan (NANDA, 2012). 5. Perencanaan keperawatan Berdasarkan diagnosa keperawatan yang diperoleh, menurut Wilkinson dan Ahren (2011),intervensi keperawatan pada pasien dengan diagnosa keperawatan nyeri akut dan nyeri kronis adalah: 22

10 1. Nyeri Akut Intervensi Keperawatan a) Kaji nyeri yang meliputi lokasi, awitan dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri, dan faktor presipitasinya. b) Observasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan, khususnya pada mereka yang tidak mampu berkomunikasi efektif. c) Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berlangsung, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur. d) Ajarkan penggunaan tehnik nonfarmakologis (misalnya, hipnosis, relaksasi, imajinasi terbimbing, terapi musik, distraksi, terapi bermain, terapi aktivitas, kompres hangat atau dingin, dan masase sebelum, setelah dan jika memungkinkan selama aktivitas yang menimbulkan nyeri. e) Bantu pasien untuk lebih berfokus pada aktivitas, bukan pada nyeri dan rasa tidak nyaman dengan melakukan pengalihan melalui televisi, radio, tape dan interaksi dengan pengunjung. f) Kendalikan faktor lingkungan yang dapat memengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (misalnya suhu ruangan, pencahayaan, dan kegaduhan). 2. Nyeri Kronis Intervensi Keperawatan a) Pantau tingkat kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri 23

11 b) Tentukan dampak pengalaman nyeri pada kualitas hidup (misalnya, tidur, selera makan, aktivitas, kognisi, alam perasaan, hubungan, kinerja, dan tanggungjawab peran) c) Tawarkan tindakan meredakan nyeri untuk membantu pengobatan nyeri (misalnya, tehnik relaksasi, dan masase punggung). d) Bantu pasien mengidentifikasi tingkat nyeri e) Tingkatkan istirahat dan tidur yang adekuat untuk peredaan nyeri Menurut Potter dan Perry (2005), intervensi keperawatan dengan diagnosa nyeri kronis adalah: Tujuan/Kriteria hasil Intervensi Rasional Tujuan: klien secara aktif akan berpartisipasi dalam rencana pelaksanaan nyeri Kriteria hasil: klien mempertahankan dan berespons pada terapi pengontrolan nyeri 1. Implementasi penatalaksanaan obat dengan Fentanyl transdermal, jelaskan pada klien tentang efek samping yang diharapkan, cara pemecahan untuk nyeri akut 2. Minta klien utuk memilih terapi yang telah mengatasi nyerinya di waktu lampau (misalnya, distraksi selama permainan kartu, berbaring di tempat tidur dengan posisi semi-fowler 3. Minta klien untuk menyelesaikan catatan tentang nyeri yaitu tipenya, menggunakan tindakan pengontrol nyeri, dan memperoleh penghilang nyeri 4. Ajarkan klien untuk 1. Obat transdermal menghindari absorbsi gastroinstestinal. Obat diindikasikan bagi klien yang mengalami nyeri yang konstan. 2. Kontrol diri menunjukkan kemampuan seseorang untuk menentukan keadaan dengan cepat melalui tindakannya. 3. Pencatatan pengalaman nyeri dan tindakan mengatasi nyeri akan meningkatkan kontrol persepsi klien 4. Masase punggung dengan usapan lembut 24

12 melakukan masase punggung dengan usapan lembut adalah upaya yang mudah dilakukan, memakan waktu yang singkat, dan telah terbukti menyebabkan relaksasi. 25

13 B. Asuhan Keperawatan Kasus a. Pengkajian I. Biodata pasien Nama Jenis kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Ny. N : Perempuan : 32 Tahun : Menikah : Islam : SMA : Ibu Rumah Tangga : Jl. Bajak II, Kel. Horjasari II, Kec. Medan Amplas Golongan darah : O Tanggal pengkajian : 18 Mei 2015 II. Keluhan Utama Pasien mengeluh adanya nyeri ulu hati seperti tertusuk-tusuk ± 1 minggu, tidurnya terganggu, nafsu makan berkurang, adanya mual dan ingin muntah ketika mau makan dan setelah makan. III. Riwayat Kesehatan Sekarang a. Provocative/palliative Apa penyebabnya : Nyeri meningkat setelah makan 26

14 Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Pasien mengatakan minum obat dan beristirahat b. Quantity/quality Bagaimana dirasakan : Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk Bagaimana dilihat : Pasien terlihat meringis menahan nyeri c. Region Dimana lokasi : diabdomen kuadran kiri atas Apakah menyebar : Pasien mengatakan tidak menyebar d. Severty Pasien mengatakan penyakitnya sangat menganggu aktivitas seperti melakukan pekerjaan rumah e. Time Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan terus menerus, tetapi rasa nyeri meningkat ketika pasien selesai makan. IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu a. Penyakit yang pernah dialami Pasien mengatakan tidak ada mengalami penyakit lain selain asam lambung. b. pengobatan/ tindakan yang dilakukan Pasien mengatakan berobat kerumah sakit. c. Pernah dirawat/ dioperasi Pasien mengatakan pernah dirawat di RS Mitra Sejati karena penyakit asam lambung. 27

15 d. Lama dirawat Pasien mengatakan dirawat di RS Mitra Sejati selama 1 minggu, pada bulan September e. Alergi Pasien mengatakan tidak ada mengalami alergi. f. Imunisasi Pasien mengatakan mendapat imunisasi lengkap. VI. Riwayat Kesehatan Keluarga a. Orang tua Pasien mengatakan orang tua (ibu) mempunyai penyakit DM. b. Saudara kandung Pasien mengatakan kakak kandungnya mempunyai penyakit DM. c. Penyakit keturunan yang ada Pasien mengatakan penyakit keturunan dari keluarga yaitu DM. d. Anggota keluarga yang meninggal Pasien mengatakan kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. e. Penyebab meninggal Pasien mengatakan ibunya meninggal karena penyakit DM pada usia 58 tahun. VI. Riwayat Keadaan Psikososial a. Persepsi pasien tentang penyakitnya 28

16 Pasien mengatakan penyakit yang dialami sekarang sama dengan gejala penyakit yang dirasakan pasien 9 bulan yang lalu ketika pasien masuk rumah sakit. b. Konsep Diri Gambaran diri :Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya. Ideal diri :Pasien mengatakan ingin menjadi seorang ibu yang baik. Harga diri :Pasien merasa tidak maksimal merawat diri dan keluarganya. Peran diri :Pasien mengatakan tidak maksimal menjadi seorang istri dan ibu yang baik dalam keluarga. Identitas :Pasien adalah seorang istri dan ibu anaknya. c. Keadaan emosi Pasien mengatakan dapat mengontrol emosinya dengan baik. d. Hubungan sosial Orang yang berarti: Pasien mengatakan orang yang berarti dan berpengaruh dalam hidupnya yaitu suami dan anak-anaknya. Hubungan dengan keluarga: Baik, keluarga tetap menemani, merawat dan menjaga pasien dalam keadaan sakit. Hubungan dengan orang lain : Baik, pasien mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang sekitarnya. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien mengatakan tidak mempunyai hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain. 29

17 e. Spritual Nilai dan keyakinan : Nilai-nilai dan kebiasaan pasien adalah mengikuti kegiatan dimasyarakat seperti pengajian dan perwiritan Kegiatan ibadah : Pasien mengatakan rajin sholat. VII. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum Secara umum pasien lemas, gelisah, wajah meringis karena nyeri dan ketika posisi berdiri pasien terlihat sedikit membungkuk. b. Tanda-tanda Vital Suhu tubuh Tekanan Darah Nadi Pernapasan : 36 0 C : 110/70 mmhg : 80 x/ menit : 20 x/menit Skala nyeri : 5 TB BB : 155 Cm : 43 Kg c. Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut 1. Bentuk :Bulat, tidak ada benjolan atau pembengkakan 2. Ubun-ubun : Simetris 3. Kulit Kepala : Bersih, tidak ada iritasi 30

18 Rambut 1. Penyebaran dan keadaan rambut :Rambut ikal dan penyebarannya merata 2. Bau :Tidak 3. Warna kulit :Berwarna kuning langsat Wajah 1. Warna kulit :Kuning langsat 2. Struktur wajah :Simetris, dan tidak ada kelainan Mata 1. Kelengkapan dan Kesimetrisan :Mata lengkap dan simetris 2. Palbebra :Ada lingkar hitam mata di sekitar mata 3. Konjungtiva dan Sklera :Konjungtiva anemis, Sclera: tidak ikhterus 4. Pupil :Isokor 5. Cornea dan Iris :Normal 6. Visus :Penglihatan baik 7. Tekanan bola mata :Tidak dilakukan pemeriksan Hidung 1. Tulang hidung dan posisi septum nasi:simetris 2. Lubang hidung :Bersih Telinga 1. Bentuk telinga :Simetris kanan/kiri 31

19 2. Ukuran telinga :Simetris kanan/kiri 3. Lubang telinga :Bersih dan tidak berbau 4. Ketajaman pendengaran :Pendengaran baik Mulut dan Faring 1. Keadaan bibir :Mukosa baik 2. Keadaan gusi dan gigi :Tidak ada perdarahan 3. Keadaan lidah :Lidah bersih dan tidak ada kelainan 4. Orofaring :Tidak dilakukan pemeriksaan Leher 1. Posisi trachea :Medial 2. Thyroid :Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid 3. Suara :Suara jelas 4. Kelenjar limfe :Tidak ada pembengkakan 5. Vena jugularis :Teraba 6. Denyut nadi karotis :Teraba Pemeriksaan Integumen 1. Kebersihan :Bersih 2. Kehangatan :Kulit terasa hangat 3. Warna :Normal 4. Turgor :Kembali cepat 5. Kelembapan :Lembab 32

20 6. Kelainan pada kulit :Tidak ada kelainan Pemeriksaan payudara dan ketiak 1. Ukuran dan bentuk :Simetris kanan/kiri 2. Warna payudara dan aerola :Tidak dilakukan pemeriksaan 3. Kondisi payudara dan putting :Tidak dilakukan pemerikasaan 4. Aksila dan Clavicula :Tidak ada benjolan Pemeriksaan thoraks/dada 1. Inspeksi thoraks :Normal 2. Pernapasan (frekuensi, irama) :20 x/menit 3. Tanda kesulitan bernapas :Tidak ada Pemeriksaan paru 1. Palpasi getaran suara :Vesikuler 2. Perkusi :Normal 3. Auskultasi :Normal Pemeriksaan jantung 1. Inspeksi :Normal, tidak tampak benjolan 2. Palpasi :Tidak teraba 3. Perkusi :Normal 4. Auskultasi :Lupdup Pemeriksaan abdomen 1. Inspeksi (bentuk/ benjolan) :Simetris, tidak ada benjolan 33

21 2. Auskultasi :Peristaltik normal 3. Palpasi :Ada nyeri tekan pada abdomen 4. Perkusi :Tympani Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya 1. Genitalia (rambut pubis, lubang uretra) :Tidak dilakukan...pemeriksaan 2. Anus dan perineum :Tidak dilakukan pemeriksaan Pemeriksaan muskuloskletal/ekstremitas :Tidak ada kelaianan dan edema, kekuatan otot 5 Pemeriksaan neurologi Fungsi motorik Fungsi sensori :Normal :Dapat berdiri dan berjalan :Pasien dapat merasakan sentuhan panas dingin dan tajam tumpul Reflek :Normal VIII. Pola Kebiasaan Sehari-hari I. Pola makan dan minum Frekuensi makan/hari Nafsu/selera makan Nyeri ulu hati Alergi Mual dan muntah : 3 x sehari : Kurang : Ada : Tidak ada keluhan : Ada 34

22 Waktu pemberian makan : Pagi 08:00, siang 14:00, malam 19:00, tetapi dalam 1 minggu terakhir pasien mengatakan waktu makannya tidak teratur. Jumlah dan jenis makanan : Sesuai jumlah dan porsi makan normal, tetapi dalam 1 minggu terakhir porsi makan ½ dari porsi biasa makan, pasien menyukai makanan pedas Waktu pemberian cairan/minum: Setelah selesai makan dan ketika haus II. Perawatan diri/personal hygiene Kebersihan tubuh Kebersihan gigi dan mulut Kebersihan kuku tangan dan kaki : Bersih : Bersih : Bersih III. Pola Aktivitas Uraian aktivitas untuk mandi makan, eleminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total: pasien dapat melakukan aktifitas secara mandiri. IV. Pola eleminasi 1. BAB Pola BAB Karakter feses : 1 kali sehari : Kuning kecoklatan dan lembek Riwayat perdarahan : Tidak ada BAB terakhir : Pagi, 19 Mei 2015 Diare Penggunaan laksatif : Tidak ada : Tidak ada 35

23 2.BAK Pola BAK Karakter urine : Normal : Kuning dan tidak keruh Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK Penggunaan diuretik : Tidak ada : Tidak ada Upaya mengatasi masalah : Tidak ada masalah b.analisa Data Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 19 Mei 2015, dari data-data yang diperoleh dilakukan analisa data dengan mengelompokkan data objek dan data subjek. Tabel 2.1. Analisa data subjektif, data objektif, etiologi dan masalah keperawatan. No. Data Etiologi Masalah Keperawatan 1. DS: - Pasien mengatakan sering terlambat makan dan suka makanan pedas - Pasien mengatakan banyak pikiran - Pasien mengatakan sebelum dan sesudah makan merasakan nyeri dan nyeri meningkat selama 8 menit selesai makan - Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk - Nyeri dirasakan diperut kiri atas - Pasien mengatakan minum obat dan beristirahat ketika nyeri meningkat Makanan dan minuman yang bersifat iritan Iritasi mukosa lambung Peradangan mukosa lambung nyeri ulu hati, mual dan muntah Nyeri 36

24 DO: Nyeri - Ada nyeri tekan - Skala nyeri 5 - Wajah meringis - Mengerutkan alis - Memengang daerah nyeri - Ketika posisi berdiri sedikit membungkuk - TD : 110/70 mmhg - HR : 80x/menit -RR : 20x/menit - T : 36 0 C 2. DS: - Pasien mengatakan sebelum sakit sebelum sakit makannya teratur namun seminggu terakhir ini makannya tidak teratur - Pasien mengatakan mual muntah - Porsi makan ½ dari biasanya - Pasien mengatakan menyukai makanan pedas - Pasien mengatakan banyak pikiran - Pasien mengatakan berat badannya menurun 43 Kg (sebelumnya 47 kg) Asam lambung Mual muntah Nafsu makan menurun Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan nutrisi DO: - Pasien lemas - gelisah - Kurus 37

25 3. DS: - Pasien mengatakan sebelum sakit tidurnya nyenyak dan tidak ada terbangun-bangun, tidur jam 22:00 WIB dan bangun jam 05:00 WIB, namun setelah sakit pasien susah tidur nyenyak dan sering terbangun, tidur tidak menentu, diperkirakan jam 23:00 WIB dan terbangun jam 03:00 WIB namun untuk tidur kembali sulit - Pasien mengatakan banyak pikiran - Pasien mengatakan tidur terganggu karena nyeri yang dirasakan Asam lambung meningkat Nyeri ulu hati Gelisah, mual Gangguan pola tidur Gangguan pola tidur DO: - Pasien sering menguap - Terlihat mengantuk - Ada lingkar hitam mata c. Rumusan Masalah Dari analisa data yang telah dilakukan maka diperolehlah 3 masalah keperawatan yaitu: 1. Nyeri 2. Gangguan nutrisi 3. Gangguan pola tidur d. Diagnosa keperawatan Masalah keperawatan kemudian dirumuskan dalam bentuk diagnosa keperawataan berdasarkan keterkaitan dan faktor-faktor yang 38

26 menandai masalah yaitu data subjek dan data objek yang telah di kaji. Dari hasil perumusan diperoleh diagnosa keperawatan yaitu: 1. Gangguan rasa nyaman: nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu makan menurun. 3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut e. Perencanaan Keperawatan Setelah melakukan pengkajian keperawatan, dari data yang diperoleh dilakukan analisa dan menemukan masalah-masalah keperawatan kemudian dirumuskan dalam diagnosa keperawatan. Pada saat itu juga perawat melakukan perencanaan tindakan keperawatan untuk memberi asuhan keperawatan kepada Ny.N. Perencanaan keperawatan dan rasional dari setiap diagnosa dapat dilihat di tabel berikut: Tabel 2.2. Diagnosa keperawatan dan perencanaan keperawatan Diagnosa keperawatan Dx.1: Gangguan rasa nyaman: nyeri akut Tujuan: Nyeri berkurang Kriteria Hasil: Perencanaan Keperawatan a. Klien melaporkan nyeri berkurang b. Skala nyeri menurun 0-3 c. Klien tampak tenang d. Tanda-tanda vital dalam batas normal e. Klien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan 39

27 Rencana Tindakan 1. Kaji nyeri, lokasi nyeri, karakteristik nyeri, skala nyeri 2. Kaji tanda-tanda vital pasien (tekanan darah, pernapasan, nadi, dan suhu). 3. Kaji faktor penyebab nyeri 4. Bantu pasien untuk lebih berfokus pada aktivitas, bukan pada nyeri dan rasa tidak nyaman dengan melakukan pengalihan. 5. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam pada saat nyeri berlangsung dan anjurkan membuat kompres hangat didaerah nyeri Rasional 1. Berguna dalam pengawasan keefektifan obat, dan kemajuan penyembuhan 2. Mengetahui keadaan umum klien melalui tanda-tanda vital. 3. Untuk mengetahui tindakan intervensi yang akan dilakukan 4. Untukmembantu mengurangi nyeri yang dirasakan pasien 5. Membantu mengurangi ketegangan akibat nyeri 6. Anjurkan klien untuk istirahat pada saat nyeri berkurang. 6. Memulihkan kekuatan tubuh Dx.2: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan : kebutuhan tidur pasien terpenuhi Kriteria hasil: a. Jumlah jam tidur tidak terganggu b. Tidak ada masalah dengan pola, kualitas, dan rutinitas tidur atau istirahat c. Perasaan segar setelah tidur atau istirahat. Intervensi Rasional 40

28 1. Kaji pola tidur pasien 2. Kaji faktor penyebab gangguan tidur pasien 3. Anjurkan klien untuk minum air hangat sebelum tidur 4. Ajarkan klien relaksasi dan distraksi sebelum tidur 5. Anjurkan pasien untuk menghindari makanan dan minuman pada jam tidur yang dapat mengganggu tidur 1. Untuk mengetahui bagaimana pola tidur pasien 2. Membantu menentukan tindakan intervensi 3. Minum air hangat dapat membantu klien lebih relaksasi dan lebih nyaman 4. Membantu klien untuk mengurangi persepsi nyeri atau mangalihkan perhatian klien dari nyeri yang menghambat tidur klien. 5. Mencegah terganggu nya waktu tidur pasien. Dx.3: Gangguan pola tidur Tujuan : kebutuhan nutrisi klien terpenuhi Kriteria hasil: a. Nafsu makan meningkat b. Berat badan dalam batas normal Intervensi 1. Kaji status nutrisi pasien 2. Diskusikan bersama pasien makanan yang disukai dan tidak disukai 3. Diskusikan bersama pasien tentang penyebab penurunan nafsu makan 4. Anjurkan makan dalam jumlah kecil dan sering secara teratur Rasional 1. Untuk mengetahui status nutrisi pasien 2. Untuk membantu pemulihan kesehatan pasien 3. Untuk memudahkan dalam melakukan intervensi. 4. Meningkatkan nafsu makan pasien 41

29 f. Implementasi dan Evaluasi Setelah dibuat rencana tindakan maka dilakukan implementasi dan didapat evalusinya seperti pada tabel berikut ini: Tabel 2.3 Implementasi dan evaluasi No. DX Hari/tanggal/ pukul Tindakan Keperawata n Evaluasi 42

30 1 Selasa/19 Mei 2015/ 09:00-09:30 WIB 1. Mengkaji nyeri, penyebab nyeri, lokasi nyeri, karakteristik nyeri. S: - Pasien mengatakan sering terlambat makan dan suka makanan yang pedas - Pasien mengatakan banyak pikiran - Pasien mengatakan sebelum dan selesai makan merasakan nyeri dan nyeri meningkat selama 8 menit selesai makan - Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuktusuk - Nyeri yang dirasakan diperut kiri atas - Pasien mengatakan meminum obat dan beristirahat ketika nyeri meningkat O: - Ada nyeri tekan abdomen - Skala nyeri 5 - Wajah pasien meringis - Mengerutkan alis - Memengang daerah nyeri - Ketika posisi berdiri pasien sedikit membungkuk A:Pasien mengalami nyeri akut akibat peradangan mukosa lambung P:Memonitoring nyeri pasien supaya masalah nyeri teratasi 2. Mengkaji tanda-tanda vital (tekanan darah, pernapasan, nadi, dan suhu) S:Pasien mengatakan tidak enak badan O: TD : 110/70 mmhg RR : 20x/menit HR : 80x/menit T : 36 0 C A:Tanda-tanda vital masih dalam batas normal P:Memotivasi pasien supaya 43

31 mempertahankan kondisinya S:Pasien mengatakan akan mencoba mengalihkan perhatiannya terhadap nyeri yang berlebihan 3. Menganjurk an dan membantu pasien untuk lebih fokus pada aktivitas bukan pada nyeri. O : - Pasien cemas - Pasien mengungkapkan kekhawatirannya tentang rasa nyeri yang dirasakannya - Selalu menanyakan rasa nyeri yang dirasakannya A:Pasien mengalami nyeri akut akibat peradangan mukosa lambung P:Mendorong pasien untuk terus melakukan apa yang sudah diajarkan Selasa/19 Mei 2015/09:30-10:00 WIB 4. Mengajarka n dan membantu melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat pada daerah nyeri S:Pasien mau melakukan dan dibantu perawat O:Pasien dapat melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat dengan benar A:Pasien mampu melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat secara mandiri dan benar P:Memotivasi pasien untuk melakukan tindakan sebelum nyeri terasa semakin memburuk S:Pasien mengungkapkan saat yang tepat untuk melakukan relaks dan istirahat O:Menunjukan ekspresi wajah mengerutkan alis A:Pasien sudah memahami waktu yang tepat untuk beristirahat dan relaks P:Memotivasi pasien untuk melakukan tindakan yang sudah dianjarkan S :Pasien mengatakan makan seadanya dan waktu makannya tidak teratur 44

32 5. Mengajarka n pasien untuk beristirahat dan relaks saat nyeri terasa memburuk 1. Mengkaji status nutrisi pasien O : - Tinggi badan 155 Cm - Berat badan 43 Kg - Konjungtiva pucat A:Pasien mempunyai pola makan yang buruk dan asupan kurang dari kebutuhan tubuh P:Kaji cara untuk meningkatkan asupan nutrisi pasien, meningkatkan berat badan, dan konjungtiva tidak pucat. S : - Pasien mengatakan menyukai makanan pedas - Pasien mengatakan tidak ada makanan yang tidak disukai O:Pasien antusias menceritakannya A:Pasien mempunyai kebiasaan makan yang tidak mendukung pemulihan kesehatannya P:Bantu pasien untuk memperbaiki menu makanan yang sesuai dengan kondisi penyakitnya 2. Mengkaji pola makan yang disukai dan tidak disukai S : - Pasien mengatakan sebelum sakit makan teratur dan tidak menjaga menu makanannya yang baik namun seminggu terakhir pasien makan tidar teratur. - Pasien mengatakan ada mual dan muntah - Porsi makan pasien ½ dari biasanya - Pasien mengatakan berat badannya menurun O : - Tinggi badan 155 Cm 45

33 Selasa/19 Mei 2015/10:00-10:30 WIB 3. Mendiskusi k an bersama pasien penyebab penurunan nafsu makan 4. Mengajarka n pasien cara meningkatk an nafsu makan: makan jumlah kecil dan sering - Berat badan 43 Kg - Konjungtiva pucat A:Pasien belum memahami penyebab menurunnya nafsu makan P:Mendorong/memotivasi dan bantu pasien mencari cara menghilangkan menurunnya nafsu makan S:Pasien mengatakan mengerti dan mau melakukan tindakan yang telah diajarkan O: Pasien antusias menceritakannya A:Pasien sudah mengerti cara untuk meningkatkan nafsu makan P:follow up kepatuhan pasien untuk melakukan apa yang sudah dipahami S:Pasien mengatakan sebelum sakit tidurnya nyenyak dan tidak ada terbangun, tidur jam 22:00 WIB dan bangun jam 05:00 WIB, namun setelah sakit pasien susah tidur dan sering terbangun-bangun, tidur tidak menentu, diperkirakan jam 23:00 WIB dan bangun jam 03:00 WIB dan untuk tidur kembali sulit O : - Terlihat mengantuk - Sering menguap - Ada lingkar hitam mata A : Pasien mengalami gangguan tidur P : Diskusi identifikasi penyebab/cara mengatasi gangguan pola tidur pasien S : - Pasien mengatakan banyak pikiran - Pasien mengatakan tidur terganggu karena nyeri yang dirasakannya 46

34 1. Mengkaji pola tidur pasien O:Terlihat antusias menceritakan gangguan tidurnya A:Pasien memahami penyebab nyeri akut yang dialaminya P:Motivasi pasien melakukan hal yang telah diajarkan S:Pasien mengatakan mau melakukan sambil dibantu perawat O:Pasien dapat melakukannya sendiri dan dibantu perawat A:Pasien mampu melakukan tehnik yang telah diajarkan P:Mendorong pasien untu melakukan tindakan yang diajarkan untu memperbaiki keadaanya 2. Mengkaji faktor penyebab gangguan tidur S:Pasien mengatakan mau melakukan hal yang telah dianjurkan O:Sering menguap dan ada lingkar hitam mata A:pasien sudah memahami hal yang dapat menganggu tidurnya P:Mendorong dan memotivasi pasien untuk melakukan hal yang telah diajarkan 3.Menganju rkan dan mengajarka n pasien tehnik relaksasi dan distraksi sebelum 47

35 tidur 4. Menganjurk an pasien menghindar i makanan dan minuman yang dapat menganggu jam tidur Rabu/20 Mei 2015/ :30 WIB 1. Mengkaji nyeri, penyebab nyeri, karakteristik nyeri, skala nyeri S: - Pasien mengatakan sudah mengusahakan tidak terlambat makan dan tidak makanan yang pedas - Pasien mengatakan banyak pikiran - Pasien mengatakan sudah makan teratur 48

36 namun nyeri masi ada dan nyeri meningkat selama 5 menit selesai makan - Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuktusuk - Nyeri yang dirasakan diperut kiri atas - Pasien mengatakan meminum obat dan beristirahat ketika nyeri meningkat O: - Ada nyeri tekan abdomen - Skala nyeri 4 - Wajah pasien meringis - Mengerutkan alis - Memengang daerah nyeri - Ketika posisi berdiri pasien sedikit membungkuk A:Pasien mengalami nyeri akut akibat peradangan mukosa lambung P:Memotivasi dan mendorong pasien melakukan hal yang telah diajarkan 2. Mengkaji tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu) S: Pasien mengatakan badan sedikit lebih baik dari kemarin O: - TD : 110/70 mmhg - RR : 20x/menit - HR : 80x/menit - T : 36 0 C A:Tanda-tanda vital masih dalam batas normal P:Memotivasi pasien supaya mempertahankan kondisinya 3. S:Pasien mengatakan sudah mencoba mengalihkan perhatiannya terhadap nyeri yang berlebihan namun nyeri masih 49

37 Mengajarka n dan membantu pasien untuk lebih fokus pada aktifitas bukan pada nyeri menganggu aktifitasnya O : - Cemas berkurang - Pasien mengungkapkan kekhawatirannya tentang rasa nyeri yang dirasakannya - Menanyakan rasa nyeri yang dirasakan akankah bisa hilang A: Pasien mengalami nyeri akut akibat peradangan mukosa lambung P:Mendorong dan memotivasi pasien untuk terus melakukan apa yang sudah diajarkan S:Pasien mau melakukan dan dibantu perawat O:Pasien dapat melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat dengan benar 4. Mengajarka n dan membantu melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat pada daerah nyeri A:Pasien mampu melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat secara mandiri dan benar P:Memotivasi dan mendorong pasien untuk melakukan tindakan sebelum nyeri terasa semakin memburuk S:Pasien mengungkapkan saat yang tepat untuk melakukan relaks dan istirahat O:Menunjukan ekspresi wajah berpikir dan mengerutkan alis A:Pasien sudah memahami waktu yang tepat untuk beristirahat dan relaks P:Memotivasi dan mendorong pasien untuk melakukan tindakan yang sudah dianjarkan 5. Mengajarka n pasien untuk beristirahat 50

38 dan relaks saat nyeri memburuk 2 Rabu/20 Mei 2015/09:30-10:00 WIB 1. Mengkaji status nutrisi pasien S:Pasien mengatakan makan seadanya dan waktu makan telah dicoba teratur O : - Tinggi badan 155 Cm - Berat badan 43 Kg - Konjungtiva pucat A:Pasien memperbaiki pola makannya P:Motivasi dan dorong pasien untuk makan teratur dan kaji cara untuk meningkatkan asupan nutrisi pasien, meningkatkan berat badan, dan konjungtiva tidak pucat. 2. Mengkaji makanan yang disukai dan tidak disukai pasien S : - Pasien mengatakan tidak memakanan makanan pedas - Pasien mengatakan tidak ada makanan yang tidak disukai O:Pasien antusias saat menceritakannya A:Pasien memahami makanan yang dapat memperburuk penyakitnya dan menhambat proses pemulihan penyakitnya P:Memotivasi dan mendukung pasien untuk memakan makanan yang meningkatkan nutrisi dan memperbaiki keadaanya 3.Mendisku sikan bersama pasien S : - Pasien mengatakan sudah makan teratur namun masih ada mual dan muntah - Porsi makan pasien ½ dari biasanya - Pasien mengatakan berat badannya 51

39 penyebab penurunan nafsu makan menurun O : - Tinggi badan 155 Cm - Berat badan 43 Kg - Konjungtiva pucat A:Pasien memahami penyebab menurunnya nafsu makan P:Mendorong dan memotivasi untuk meningkatkan asupan nutrisi dan mual muntah tidak ada 3 Rabu/20 Mei 2015/10:00-10:30 WIB 4. Mengajarka n pasien cara untuk meningkatk an nafsu makan: makan dalam jumlah kecil dan sering 1. Mengkaji pola tidur pasien S:Pasien mengatakan mengerti dan mau melakukan hal yang telah diajarkan O:Pasien antusias saat menceritakan A:Pasien sudah mengerti cara untuk meningkatkan nafsu makan P:Follow up kepatuhan pasien untuk melakukan apa yang sudah dipahami S:Pasien mengatakan masih susah tidur namun terbangun malam hari tidak ada Jam tidur 22:00 WIB dan bangun 04:35 WIB O : - Sering menguap - Lingkar hitam mata berkurang A:Pasien tidurnya telah membaik P : - Mendorong dan memotivasi pasien untuk 52

40 meningkatkan tidurnya - Melakukan tindakan yang telah diajarkan 2. Mengkaji penyebab ganguan tidur S : - Pasien mengatakan mengurangi beban pikiran yang dapat memperburuk penyakitnya - Pasien mengatakan tidur terganggu karena nyeri yang dirasakannya O:Terlihat antusias menceritakan gangguan tidurnya A:Pasien memahami penyebab nyeri akut yang dialaminya P:Motivasi pasien melakukan hal yang telah diajarkan 3.Menganju rkan dan mengajarka n pasien tehnik relaksasi dan distraksi sebelum tidur S:Pasien mengatakan mau melakukan secara mandiri O:Pasien dapat melakukannya secara mandiri A:Pasien mampu melakukan tehnik yang telah diajarkan P:Mendorong dan memotivasi pasien untuk melakukan tindakan yang diajarkan untu memperbaiki keadaanya 1 Kamis/21 Mei 2015/10:00-10:30 WIB 1. Mengkaji nyeri, penyebab nyeri, lokasi nyeri, karakteristik nyeri, skala nyeri S: - Pasien mengatakan tidak terlambat makan dan tidak makanan yang pedas - Pasien mengatakan sudah mengurangi beban pikirannya - Pasien mengatakan sudah makan teratur namun nyeri masi ada dan nyeri meningkat selama 3 menit selesai makan - Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk- 53

41 tusuk - Nyeri yang dirasakan diperut kiri atas - Pasien mengatakan meminum obat dan beristirahat ketika nyeri meningkat O: - Ada nyeri tekan abdomen - Skala nyeri 3 - Memengang daerah nyeri - Ketika posisi berdiri pasien sedikit membungkuk A:Pasien mengalami nyeri akut akibat peradangan mukosa lambung P:Memotivasi dan mendorong pasien melakukan hal yang telah diajarkan S:Pasien mengatakan kesehatannya lebih baik O: - TD : 110/80 mmhg - RR : 20x/menit - HR : 80x/menit - T : 36 0 C A:Tanda-tanda vital masih dalam batas normal P:Memotivasi pasien supaya mempertahankan kondisinya S : Pasien mengatakan sudah mencoba mengalihkan perhatiannya terhadap nyeri yang berlebihan namun nyeri ada O : 2. Mengkaji Pasien mengungkapkan kekhawatirannya tentang rasa nyeri yang dirasakannya 54

42 tanda-tanda vital (tekanan darah, pernapasan, nadi, dan suhu Menanyakan rasa nyeri yang dirasakan akankah bisa hilang A : Pasien mengalami nyeri akut akibat peradangan mukosa lambung P : Mendorong dan memotivasi pasien untuk terus melakukan apa yang sudah diajarkan S : Pasien melakukannya secara mandiri O:Pasien dapat melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat dengan benar A:Pasien mampu melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat secara mandiri dan benar P:Memotivasi dan mendorong pasien untuk tetap melakukan tindakan yng diajarkan supaya tidak memperburuk kondisinya dan dapat melakukan aktifitas S:Pasien mengungkapkan saat yang tepat untuk melakukan relaks dan istirahat O:Pasien terlihat segar 3. Mengajarka n dan membantu pasien untuk fokus pada aktifitas bukan pada nyeri 4. Mengajarka A:Pasien memahami waktu yang tepat untuk beristirahat dan relaks P:Memotivasi dan mendorong pasien untuk melakukan tindakan yang sudah dianjarkan untuk mempertahankan kondisinya S:Pasien mau melakukan dan dibantu perawat O:Pasien dapat melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat dengan benar A:Pasien mampu melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat secara mandiri dan benar P:Memotivasi dan mendorong pasien 55

43 n dan membantu melakukan tehnik relaksasi dan kompres hangat pada daerah nyeri untuk melakukan tindakan sebelum nyeri terasa semakin memburuk S:Pasien mengungkapkan saat yang tepat untuk melakukan relaks dan istirahat O:Menunjukan ekspresi wajah berpikir dan mengerutkan alis A:Pasien sudah memahami waktu yang tepat untuk beristirahat dan relaks P:Memotivasipasien untuk melakukan tindakan yang sudah dianjarkan 5. Mengajarka n pasien untuk beristirahat dan relaks saat nyeri memburuk 2 Kamis/ 21 Mei 2015/11:30-12:00 WIB 1. Mengkaji status nutrisi pasien S:Pasien mengatakan makan seadanya dan waktu makan sudah teratur O : - Tinggi badan 155 Cm - Berat badan 43 Kg A:Pasien memperbaiki pola makannya P:Motivasi untuk tetap makan teratur 2. Mengkaji makanan yang disukai dan tidak disukai S : - Pasien mengatakan tidak memakanan makanan pedas - Pasien mengatakan tidak ada makanan yang tidak disukai O:Pasien antusias saat menceritakannya A:Pasien memahami makanan yang dapat memperburuk penyakitnya dan 56

44 menghambat proses pemulihan penyakitnya P:Memotivasi dan mendukung pasien untuk memakan makanan yang meningkatkan nutrisi dan memperbaiki keadaanya 3.Mendisku sikan bersama pasien penyebab penurunan nafsu makan S: - Pasien mengatakan sudah makan teratur mual muntah tidak ada - Porsi makan pasien ½ dari biasanya - Pasien mengatakan berat badannya menurun O : - Tinggi badan 155 Cm - Berat badan 43 Kg A:Pasien memahami penyebab menurunnya nafsu makan P:Mendorong dan memotivasi untuk tetap mempertahankan pola makan yang baik meningkatkan asupan nutrisi S:Pasien mengatakan sudah makan jumlah kecil sering dan teratur O:Pasien antusias saat menceritakan A:Pasien sudah mengerti cara untuk meningkatkan nafsu makan 4. Mengajarka n pasien cara meningkatk an nafsu makan: makan dalam jumlah kecil dan sering P:Mendorong pasien untuk tetap melakukan tindakan yang telah diajarkan 57

45 3. Kamis/ 21 Mei 2015/12:00-12:30 WIB 1. Mengkaji pola tidur pasien S:Pasien mengatakan tidur lebih baik dan tidak terbangun pada malam hari Jam tidur 22:00 WIB dan bangun 05:00 WIB O : - Terlihat segar - Lingkar hitam mata tidak ada A:Pasien dapat memenuhi kebutuhan istirahat tidurnya P : - Mendorong dan memotivasi pasien untuk meningkatkan pola tidur yang baik - Melakukan tindakan yang telah diajarkan 2. Mengkaji faktor penyebab gangguan tidur 3. Mengajarka n dan membantu pasien tehnik S : - Pasien mengatakan mengurangi beban pikiran yang dapat memperburuk penyakitnya - Pasien mengatakan tidur terganggu karena nyeri yang dirasakannya O : - Terlihat antusias menceritakan gangguan tidurnya - Pasien segar - Tidak ada lingkar hitam mata A:Pasien memahami penyebab nyeri akut yang dialaminya P:Motivasi dan dukung pasien melakukan hal yang telah diajarkan untuk mempertahankan kondisinya S:Pasien mengatakan sudah melakukan tindakan yang diajarkan O:Pasien dapat melakukannya secara mandiri A:Pasien mampu melakukan tehnik yang telah diajarkan P:Mendorong dan memotivasi pasien 58

46 relaksasi dan distraksi seelum tidur 4. Mengajurka n pasien untuk menghindar i makanan dan minuman yang dapat menganggu jam tidur 5. Menganjark an pasien untuk beristirahat dan relaks saat nyeri berkurang untuk melakukan tindakan yang diajarkan untuk mempertahankan kondisinya S:Pasien mengatakan sudah melakukan tindakan yang diajarkan O : - Terlihat segar - Lingkar hitam mata tidak ada A:Pasien dapat mengatasi pola tidurnya tidur P:Mendorong dan memotivasi pasien untuk tetap melakukan hal yang telah diajarkan untuk mempertahankan kondisinya. S:Pasien mengatakan sudah melakukan tindakan yang dianjurkan O : - Pasien terlihat segar - Lingkar hitam mata tidak ada A:Pasien dapat mengatasi gangguan tidurnya P:Mendorong dan memotivasi pasien untuk tetap melakukan tindakan yang telah dianjurkan supaya penyakit tidak terulang kembali 59

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A. Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran I PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama :Tn. G Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 25 tahun Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL A. Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-Qur an), lantunan Al-Qur an secara fisik mengandung

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA Identitas Pasien Nama : Tn.D Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 67 Tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 83 tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl.

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.Dx Hari,tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Pukul 1. Kamis, 21 Mei Pain management S : klien mengatakan Nyeri 2015 (Manajemen

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN Lampiran 1 A. Asuhan Keperawatan Kasus Pengkajian dalam laporan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan format yang telah ditentukan seperti berikut ini. FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI

Lebih terperinci

Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan

Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan I. BIODATA IDENTITAS KLIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat kota Medan

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN KLIEN B Asuhan Keperawatan Kasus 1 PENGKAJIAN I BIODATA IDENTITAS KLIEN Nama : An. N A Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 10 tahun Status

Lebih terperinci

Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS. 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status Perkawinan : Kawin

Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS. 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status Perkawinan : Kawin Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.M.A Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 55 tahun Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan

Lebih terperinci

Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama

Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama : Tn M Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 19 tahun Status Perkawinan : belum menikah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri terhadap prosedur pemasangan infus dan membandingkan antara teori yang sudah ada dengan kenyataan

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status perkawinan : sudah menikah

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status perkawinan : sudah menikah Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.A Jenis kelamin : laki-laki Umur : 50 tahun Status perkawinan : sudah menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi. vital. nyeri, skala nyeri

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi. vital. nyeri, skala nyeri 36 LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Hari/ Dx Tanggal 1,2,3 Rabu 04 juni 2014 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi 14.00 Pantau KU pasien S: - Klien melaporkan 15.00

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014 Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. M Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 64 tahun Status Perkawinan : Sudah menikah Agama : Islam Pendidikan : SLTA Pekerjaan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN 1. Pengkajian I. Biodata Nama : Tn. T Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 71 Tahun Status Perkawinan : Sudah Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Petani Alamat : Jln.

Lebih terperinci

Status Perkawinan : Menikah : Kristen Protestan Pendidikan :

Status Perkawinan : Menikah : Kristen Protestan Pendidikan : Lampiran 1 Format Pengkajian Pasien Di Rumah Sakit I. Biodata Identitas Pasien Nama : Tn. J Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Kristen Protestan Pendidikan :

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Simalungun

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Simalungun I. BIODATA FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur : Ny. R : Perempuan : 32 tahun Status Perkawinan : Janda Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Islam : SMP : Tidak

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.

Lebih terperinci

Alamat : Jl. A. Hakim No. 28

Alamat : Jl. A. Hakim No. 28 Lampiran 1 A. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status Perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. H : Laki-laki : 65 tahun : Menikah : Islam : Sarjana : Wiraswasta Alamat : Jl. A. Hakim

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut: A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS Lampiran PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS I. BIODATA Nama : Ny. N Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 23 Tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 I.BIODATA PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.S jenis kelamin : Perempuan Umur : 67 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

nonfarmakologi misalnya, teknik

nonfarmakologi misalnya, teknik LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Hari Pertama Hari/ tanggal/ Waktu Rabu, 20 Mei 2015 Pukul 09.00-10.30 No. Implementasi DX 1. 9. Mengkaji keluhan nyeri meliputi lokasi, karakteristik, awitan/durasi, frekuensi,

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) I Hari pertama Senin/17 Juni 09.00-10.30 1. Mengkaji kemampuan secara fungsional

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn.R : Laki-laki : 26 tahun : Islam : SMK : Wiraswasta : Jl.Panca

Lebih terperinci

: Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan Darah : o Tanggal Pengkajian : 18 mei 2015 Diagnosa Medis : stroke

: Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan Darah : o Tanggal Pengkajian : 18 mei 2015 Diagnosa Medis : stroke Lampiran I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.H Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 78 tahun Status Perkawinan : Menikah Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian pada Ny. S dilakukan pada tanggal 11 Mei 2007 sedangkan pasien masuk RSU Dr. Kariadi tanggal 8 Mei 2007 1. Biodata Biodata pasien Ny. S, 25 tahun, jenis

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi CATATAN PERKEMBANGAN No. Hari/tanggal Dx /pukul 1 Rabu 19 juni 2013 14.45 WIB 15.00 WIB 15.05 WIB 15.25 WIB Implementasi Keperawatan Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi pada aktivitas

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri Kronik Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu kebutuhan

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. E Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 36 tahun Status Perkawinan : Menikah

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS. A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Nyeri

BAB II PENGELOLAAN KASUS. A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Nyeri BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Nyeri Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Keamanan 2.1.1 Definisi Keamanan Keamanan adalah keadaan aman dan tenteram (Tarwoto dan Wartonah, 2010). Keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit atau cedera tapi

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi Lampiran 1 Senin/ 17-06- 2013 21.00 5. 22.00 6. 23.00 200 7. 8. 05.00 05.30 5. 06.00 06.30 07.00 3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Memantau perubahan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

TUGAS SISTEM INTEGUMEN TUGAS SISTEM INTEGUMEN PENGKAJIAN PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS TINEA KRURIS Oleh : MUHAMMAD FAHRI NIM: 108 STYC 15 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi. 2. Mengkaji tandatanda

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi. 2. Mengkaji tandatanda Lampiran 1 CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi Dx I Selasa, 03 08.00 1. Mengkaji identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan teori dan proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 7-9 Agustus 2014 di Ruang Prabu Kresna

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. A Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 71 Tahun Status Perkawinan : Berpisah Agama : Islam Pendidikan : - Pekerjaan : - Alamat :Jalan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan keperawatan pada Ny. F dengan diagnosa medis post sectio caesaria indikasi ketuban pecah dini di ruang Bougenville

Lebih terperinci

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8)

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8) Lampiran CATATANPERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.Dx Hari/ Tanggal 1 Selasa 18 Juni Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) 20.20 -Mengkaji skala nyeri klien (skala nyeri : 8) nyeri

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal 17-07-2012 jam 10.00 WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Identitas Pasien Nama Nn. S, umur 25 tahun,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KASUS

BAB III ANALISA KASUS BAB III ANALISA KASUS 3.1 Pengkajian Umum No. Rekam Medis : 10659991 Ruang/Kamar : Flamboyan 3 Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2011 Diagnosa Medis : Febris Typhoid a. Identitas Pasien Nama : Nn. Sarifah Jenis

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang. LAMPIRAN 1 CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Hari/ Tanggal 1. Rabu, 01 Juni Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) 08.00 1. Mengkaji skala nyeri : 4 S : Pasien mengatakan

Lebih terperinci

C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll

C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur 1.2.1 Pengkajian Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan kebutuhan istirahat dan tidur meliputi pengkaiian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam 10.30 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Klien Ny. S, umur 35 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Kalisegoro

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 No. Register : 01.01.018 Tanggal kunjungan : 9 Desember 2013, Jam 10.20

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA OLEH : MEYRIA SINTANI NIM : 2012.C.04a.0314 YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan secara bio,psiko,sosial dan spiritual dengan tetap harus memperhatikan pasien dengan kebutuhan khusus dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam,

BAB III TINJAUAN KASUS. Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam, BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata a. Identitas klien Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam, Pendidikan : SMA, Alamat: Sono kidol, Kunduran, Blora. Tgl masuk: 27

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS 1.1. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri 1. Definisi Defisit Perawatan Diri Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman Nyeri Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan 1. Mengkaji kekuatan otot/kemampuan fungsional mobilitas sendi yaitu kekuatan otot 1

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan 1. Mengkaji kekuatan otot/kemampuan fungsional mobilitas sendi yaitu kekuatan otot 1 Lampiran Senin, 2 Juni CATATAN PERKEMBANGAN 1 15.00 15.40 16.30 17.00 1. Mengkaji kekuatan otot/kemampuan fungsional mobilitas sendi yaitu kekuatan otot 1 2. Memberikan penguatan positif selama aktivitas

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April 2010 A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Biodata Pasien Nama : An. A Tanggal lahir : 21 Agustus 2009 Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Agama

Lebih terperinci

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak mira asmirajanti introduction Perawat merawat manusia sebagai mahluk yang unik dan utuh, menerapkan pendekatan komprehensif dan merencanakan perawatan bersifat individual

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80

Lebih terperinci

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 11 BAB II RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 22 Januari 20007 jam 07.30 WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 1. Biodata. a. Identitas

Lebih terperinci

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG I. PENGKAJIAN isteri (klien) Suami Nama : Ny.S Tn. H Umur : 21 Tahun 22 Tahun Agama : Islam Islam Pendidikan : SMA SMU Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta Suku / Bangsa : Jawa Jawa Alamat : Ngawi Ngawi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, keluarga

Lebih terperinci

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang 3. PERENCANAAN TINDAKAN PERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan rasa nyaman TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN Tujuan : RENCANA TINDAKAN - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : RASIONAL - Nyeri dapat menyebabkan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA COR + FRAKTUR KLAVIKULA. Umur : 32 tahun Tgl. MRS : 14 Januari 2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA COR + FRAKTUR KLAVIKULA. Umur : 32 tahun Tgl. MRS : 14 Januari 2016 ASUHAN KEPERAWATAN PADA COR + FRAKTUR KLAVIKULA A. Pengkajian Identitas Klien Nama : Asroful Mu minin No. Reg : - Umur : 32 tahun Tgl. MRS : 14 Januari 2016 (Jam 21.32 WIB) Jenis Kelamin : L Diagnosis

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 CATATAN PERKEMBANGAN HARI 1. No. Dx. Hari/Tanggal. Tindakan Keperawatan. Rabu/ 1. Tindakan mandiri 4 Juni 2014

LAMPIRAN 1 CATATAN PERKEMBANGAN HARI 1. No. Dx. Hari/Tanggal. Tindakan Keperawatan. Rabu/ 1. Tindakan mandiri 4 Juni 2014 LAMPIRAN 1 CATATAN PERKEMBANGAN HARI 1 Hari/Tanggal No. Dx Pukul Tindakan Keperawatan Rabu/ 1 4 Juni 2014 18.45 WIB 1. Mengauskultasi suara nafas, serta adanya suara tambahan 18.50 WIB 18.55 WIB 19.00

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan melaporkan asuhan keperawatan pada klien Ny. S. dengan mioma uteri di ruang B-3 Gynekologi RSP Kariadi Semarang. Adapun data yang di peroleh dari wawancara,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Implementasi dan Evaluasi keperawatan Hari/ tanggal 18 Juni 2013

LAMPIRAN. Implementasi dan Evaluasi keperawatan Hari/ tanggal 18 Juni 2013 LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Tabel 4. Catatan perkembangan asuhan keperawatan pada Tn. O dengan prioritas masalah kebutuhan dasar tidur di RS Jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan Implementasi dan Evaluasi

Lebih terperinci

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Tindakan keperawatan (Implementasi) LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP) 0-10), karakteristiknya dikepala (misal: berat,berdenyut, O:

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP) 0-10), karakteristiknya dikepala (misal: berat,berdenyut, O: Lampiran CATATAN PERKEMBANGAN No Hari/ Dx tanggal 1 Rabu/ 04.06.14 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP) 14.00 - Mengkaji skala nyeri, catat S:pasien intensitasnya

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nyeri Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Aman Nyaman 1. Definisi Aman Nyaman Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis (Potter & Perry, 2006). Perawat harus mengkaji bahaya yang mengancam

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M : 112310101015 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER PERSETUJUAN

Lebih terperinci

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR Niken Andalasari 1 Kebutuhan Istirahat dan tidur Istirahat sangat luas jika diartikan meliputi kondisi santai, tenang, rileks,

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS. 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Rasa Nyaman( Nyeri)

BAB II PENGELOLAAN KASUS. 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Rasa Nyaman( Nyeri) BAB II PENGELOLAAN KASUS 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Rasa Nyaman( Nyeri) 2.1.1 Pengertian Nyeri Nyeri akut disebabkan oleh aktivitasi nosiseptor, biasanya berlangsung dalam

Lebih terperinci

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR Niken Andalasari 1 Kebutuhan Istirahat dan tidur Istirahat sangat luas jika diartikan meliputi kondisi santai, tenang, rileks, tidak stress, menganggur,.. Namun tidak berarti

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi Di Susun Oleh: EKO BUDIARTO NIM : 2016131022 PROGRAM PROFESI NERS

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011. BAB III TINJAUAN KASUS Asuhan keperawatan dilakukan terhadap Tn. S dari pengkajian thypoid di RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011. A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS Konsep Dasar Perawatan Diri/Personal Hygiene Defenisi Perawatan Diri/Personal Hygiene

BAB II PENGELOLAAN KASUS Konsep Dasar Perawatan Diri/Personal Hygiene Defenisi Perawatan Diri/Personal Hygiene BAB II PENGELOLAAN KASUS 2.1. Konsep Dasar Perawatan Diri/Personal Hygiene 2.1.1. Defenisi Perawatan Diri/Personal Hygiene Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Istirahat Tidur 1. Defenisi Istirahat Tidar Istirahat mempunyai arti yang sangat luas meliputi bersantai, menyegarkan diri, diam menganggur setelah melakukan aktivitas,

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM : 220112130533 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN BANDUNG

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini membahas tentang gambaran pengelolaan terapi batuk efektif bersihan jalan nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN

CATATAN PERKEMBANGAN CATATAN PERKEMBANGAN Hari/tanggal/waktu Rabu, 20 Mei 2015 Pukul 09.00-10.30 WIB Pukul 10.30-11.30 WIB No. Implementasi Dx Keperawatan 1. 1. mengajurkan klien untuk mandi air panas/hangat. 2. mengajurkan

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS. 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri.

BAB II PENGELOLAAN KASUS. 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri. BAB II PENGELOLAAN KASUS 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri. Kolcaba dalam Potter & Perry (2005), mendefinisikan kenyamanan sebagai suatukeadaan telah terpenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 14 Mei 2007 jam 09.00 WIB dan memperoleh data 3 dari catatan keperawatan dan catatan medis, serta wawancara dengan

Lebih terperinci

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. BIODATA 1. Identitas Pasien. Nama Umur Jenis kelamin Suku/Bangsa Agama : An. F : 3 tahun : Perempuan : Jawa / Indonesia : Islam Status pernikahan : - Pekerjaan : - Alamat : Kedung

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. KONSEP DASAR 1. Definisi Nutrisi Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam ) BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama : An. T : 5,5 tahun : Perempuan : Jawa : Islam Anak ke : 1 Alamat Diagnosa Medis : Plamongan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI OLEH ANDITA NOVTIANA SARI FLAMINGO 1 P17420509004 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PRODI KEPERAWATAN MAGELANG 2011 SATUAN ACARA PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung Semarang pada tanggal 14 sampai dengan

Lebih terperinci