Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri Kronik Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang terkadang dialami individu. Kebutuhan terbebas dari rasa nyeri itu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang merupakan tujuan diberikannya asuhan keperawatan pada seorang pasien dirumah sakit (Prasetyo, 2010). Bagaimana nyeri merambat dan dipersepsikan oleh individu masih belum sepenuhnya dimengerti. Akan tetapi, bisa tidaknya nyeri dirasakan dan hingga derajat mana nyeri tersebut mengganggu dipengaruhi oleh interaksi antara sistem algesia tubuh dan transmisi sistem saraf serta interprestasi stimulus (Mubarak & Chayatin, 2008). Nyeri mengganggu hubungan dan kemampuan individu untuk mempertahankan perawatan dirinya. Dengan menyadari hal tersebut, maka perawat akan dapat menangani masalah klien dengan lebih profesional. Perawat yang berperan sebagai seorang pengamat yang aktif dan memiliki pengetahuan tentang klien yang mengalami nyeri, akan menganalisa lebih objektif tentang pengalaman nyeri. Klien membuat diagnosis bahwa ia mengalami nyeri dan perawat bekerja untuk menerapkan teknik-teknik dan keterampilan yang pada akhirnya akan menghilangkan nyeri (Potter & Perry, 2006). Berdasarkan klasifikasinya secara umum, menurut (Mubarak & Chayatin, 2008) nyeri terbagi atas nyeri akut dan nyeri kronis. a) Nyeri Akut Nyeri ini biasanya berlangsung tidak lebih dari enam bulan. Awitan gejalanya mendadak, dan biasanya penyebab serta lokasi nyeri sudah diketahui. Nyeri akut ditandai dengan peningkatan tegangan otot dan kecemasan yang keduanya meningkatkan persepsi nyeri (Mubarak & Chayatin, 2008). Menurut Prasetyo, Nyeri akut berdurasi singkat (kurang dari 6 bulan), memiliki onset yang tiba-tiba, dan terlokalisir. Nyeri ini biasanya diakibatkan

2 oleh trauma, bedah, atau inflamasi. Hampir setiap individu pernah merasakan nyeri ini, seperti saat sakit kepala, sakit gigi, tertusuk jarum, terbakar, nyeri otot, nyeri saat melahirkan dan nyeri sesudah tindakan pembedahan. b) Nyeri Kronis Nyeri ini berlangsung lebih dari enam bulan. Sumber nyeri bisa diketahui atau tidak. Nyeri cenderung hilang timbul dan biasanya tidak dapat disembuhkan. Selain itu penginderaan nyeri menjadi lebih dalam sehingga penderita menjadi mudah tersinggung dan sering mengalami insomnia. Akibatnya, mereka menjadi kurang perhatian, sering merasa putus asa, dan terisolir dari kerabat dan keluarga. Nyeri kronis biasanya hilang timbul dalam periode waktu tertentu (Mubarak & Chayatin, 2008). Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nyeri menurut (Potter & Perry,2006) sebagai berikut : a) Usia Usia merupakan variabel yang penting dalam mempengaruhi nyeri, khususnya pada anak-anak dan lansia. Perbedaan perkembangan, yang ditemukan di antara kelompok usia ini dapat mempengaruhi bagaimana anakanak dan lansia bereaksi terhadap nyeri. b) Jenis Kelamin Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam berespon terhadap nyeri. Akan tetapi, toleransi terhadap nyeri di pengaruhi oleh faktorfaktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap individu. c) Kebudayaan Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa-apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri. d) Makna Nyeri Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Hal ini juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang budaya individu tersebut. e) Perhatian

3 Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat di dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya pengalihan dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. f) Ansietas Hubungan antar nyeri dan ansietas bersifat kompleks. Ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas. g) Keletihan Keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping. Hal ini dapat menjadi masalah umum pada setiap individu yang menderita penyakit dalam jangka lama. h) Pengalaman Sebelumnya Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. i) Mekanisme Koping Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat seseorang merasa kesepian. Hal yang sering terjadi adalah klien merasakan kehilangan kontrol terhadap lingkungan atau hasil akhir dari peristiwa yang terjadi. j) Dukungan Keluarga dan Sosial Faktor lain yang bermakna mempengaruhi respon nyeri ialah kehadiran orang-orang terdekat klien dan bagaimana sikap mereka terhadap klien.

4 1. Pengkajian Prasetyo (2010) mengatakan pengkajian nyeri yang faktual (terkini), lengkap dan akurat akan memudahkan perawat didalam menetapkan data dasar, dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat, merencanakan terapi pengobatan yang cocok, dan memudahkan perawat dalam mengevaluasi respon yang diberikan. Terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seorang perawat di dalam memulai mengkaji respon yang dialami oleh klien. Girton (1984) dalam Prasetyo, mengidentifikasi komponen-komponen tersebut, diantaranya : 1. Penentuan ada tidaknya nyeri Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus mempercayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri, walaupun dalam observasi perawat tidak menemukan adanya cedera atau luka. Setiap nyeri yang dilaporkan oleh klien adalah nyata. Sebaliknya, ada beberapa pasien yang terkadang justru menyembunyikan rasa nyerinya untuk menghindari pengobatan. 2. Karakteristik nyeri (metode P, Q, R, S, T) a. Faktor pencetus (P: Provocate) Perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulus-stimulus nyeri pada klien, dalam hal ini perawat juga dapat melakukan observasi bagianbagian tubuh yang mengalami cedera. Apabila perawat harus mencurigai adanya nyeri psikogenik maka perawat harus dapat mengeksplor perasaan klien dan dapat menanyakan perasaan-perasaan apa yang dapat mencetuskan nyeri. b. Kualitas (Q, Quality) Kualitas nyeri merupakan sesuatu yang subjektif yang di ungkapkan oleh klien, sering kali mendeskripsikan nyeri dengan kalimat-kalimat: tajam, tumpul, berdenyut, berpindah-pindah, seperti tertindih, perih, tertusuk, dan lain-lain dimana tiap-tiap klien mungkin berbeda-beda dalam melaporkan kualitas nyeri yang dirasakan. c. Lokasi (R: Region)

5 Untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien untuk menunjukkan semua bagian/ daerah yang dirasakan tidak nyaman oleh klien. Untuk melokalisasi nyeri lebih spesifik, maka perawat dapat meminta klien untuk melacak daerah nyeri dari titik yang paling nyeri, kemungkinan hal ini akan sulit apabila nyeri yang dirasakan bersifat difus (menyebar). d. Keparahan (S: Severe) Tingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan karakteristik yang paling subjektif. Pada pengkajian ini klien diminta untuk menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai nyeri ringan, nyeri sedang, atau berat. Gambar 1. Skala Intensitas Nyeri (0-10) Skala Numerik (Numerical Rating Scale, NRS) digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsian kata. Dalam hal ini, pasien menilai nyeri dengan skala 0 sampai 10. Angka 0 diartikan kondisi klien tidak merasakan nyeri, angka 10 mengindikasikan nyeri paling berat yang dirasakan klien. Skala ini efektif digunakan untuk mengkaji intensitas terapeutik. e. Durasi (T: Time) Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan awitan, durasi, dan rangkaian nyeri. 3. Respon fisiologis Tabel 1. Respon fisiologis yang timbul akibat nyeri antara lain: Respon fisiologis terhadap nyeri Peningkatan frekuensi pernapasan Dilatasi saluran bronkiolus Peningkatan frekuensi denyut jantung Respon simpatik Vasokontriksi perifer (pucat, peningkatan tekanan darah) Peningkatan kadar glukosa darah

6 Respon parasimpatik Diaforesis Peningkatan tegangan otot Dilatasi pupil Penurunan motilitas saluran cerna Pucat Ketegangan otot Penurunan denyut jantung atau tekanan darah Pernafasan cepat dan tidak teratur Mual dan muntah Kelemahan atau kelelahan 4. Respon perilaku Respon perilaku terhadap nyeri yang biasa ditunjukkan oleh pasien antara lain: merubah posisi tubuh, mengusap bagian yang sakit, menopang bagian nyeri yang sakit, menggeretakkan gigi, menunjukkan ekspresi wajah meringis, mengerutkan alis, ekspresi verbal menangis, mengerang, mengaduh, menjerit, meraung. 5. Respon afektif Respon afektif juga perlu diperhatikan oleh seorang perawat di dalam melakukan pengkajian terhadap pasien dengan gangguan rasa nyeri. Adanya depresi, ansietas, ketidak tertarikan pada aktivitas fisik juga merupakan respon afektif. 6. Pengaruh nyeri terhadap kehidupan klien Klien yang merasakan nyeri setiap hari akan mengalami gangguan dalam kegiatan sehari-hari. 7. Persepsi klien tentang nyeri Dalam hal ini, bagaimana klien menghubungkan antara nyeri yang ia alami dengan proses penyakit atau hal lain dalam diri atau lingkungan disekitarnya. 8. Mekanisme adaptasi klien terhadap nyeri Perawat dalam hal ini perlu mengkaji cara-cara apa saja yang biasa klien gunakan untuk menurunkan nyeri yang ia alami.

7 2. Analisa Data Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang pasien yang dilakukan secara sistematis untuk masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan kesehatan pasien. Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi pasien. Selanjutnya data dasar tersebut digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah pasien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk ke rumah sakit (initial asessment), selama pasien dirawat secara terus-menerus (ongoing assesment), serta pengkajian ulang untuk menambah/melengkapi data (reassesment) (Potter & Perry, 2005). Setelah melakukan pengumpulan data kemudian melakukan analisa data. Analisa data mencakup mengenali pola atau kecenderungan, membandingkan pola ini dengan kesehatan yang normal,dan menarik konklusi tentang respon klien. Perawat memeperhatikan pola kecenderungan sambil memeriksa kelompok data yang terdiri atas batas karakteristik (Potter & Perry, 2005). 3. Rumusan Masalah Perumusan masalah keperawatan didasarkan pada identifikasi kebutuhan klien. Bila data pengkajian mulai menunjukkan masalah, perawat diarahkan pada pemilihan diagnosa yang sesuai. Diagnosa keperawatan berfokus pada mendefinisikan kebutuhan dasar keperawatan dari klien (Gordon,1994). Untuk mengidentifikasi kebutuhan klien, perawat harus lebih dulu menentukan apa masalah kesehatan klien dan apakah masalah tersebut potensial atau aktual (Potter & Perry, 2005). Diagnosa keperawatan NANDA mungkin muncul pada klien dengan masalah nyeri dalam Potter & Perry, 2006 adalah: 1. Nyeri yang berhubungan dengan cedera fisik atau trauma, penurunan suplai darah ke jaringan, dan proses melahirkan normal. 2. Nyeri kronik yang berhubungan dengan, jaringan parut dan kontrol nyeri yang tidak adekuat, dan kanker maligna.

8 3. Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan nyeri kronik. 4. Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan, nyeri muskuloskeletal dan nyeri insisi. 5. Resiko cedera yang berhubungan dengan penurunan persepsi nyeri. 6. Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan nyeri muskuloskeletal. 7. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan nyeri artritis panggul. 8. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan nyeri punggung bagian bawah. 4. Perencanaan Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter & Perry, 2005). Berikut contoh perencanaan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah kebutuhan dasar gangguan rasa nyaman nyeri kronik berdasarkan intervensi NIC dan kriteria hasil NOC dengan diagnosa keperawatan nyeri. No. Perencanaan Keperawatan DX 1. Tujuan dan Kriteria Hasil 1. Pasien akan menunjukkan teknik relaksasi secara yang efektif untuk mencapai kenyaman. 2. Pasien akan mempertahankan nyeri pada skala 2 atau kurang. 3. Pasien akan mengenali faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri. 4. Pasien akan melaporkan nyeri pada penyedia perawatan kesehatan. 5. Pasien menggunakan tindakan mengurangi nyeri dengan non analgesik secara cepat. 6. Tanda-tanda vital normal Rencana Tindakan Rasional Lakukan pengkajian nyeri Mengetahui derajat/skala nyeri yang yang meliputi skala, lokasi, sedang dialami. karakteristik, intensitas atau keparahan nyeri atau faktor

9 presipitasinya. Kaji tanda-tanda vital Nyeri yang berlanjut akan berdampak pada peningkatan tandatanda vital. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi kompres dingin atau kompres hangat. Agar pasien dan keluarga mengetahui cara mengehilangkan nyeri dengan teknik nonfarmakologis atau tanpa obat. Berikan posisi yang aman dan nyaman. Mengurangi ketegangan pada otototot Lakukan teknik relaksasi tarik nafas dalam Merilekskan tubuh dan mengurangi nyeri yang dialami. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (Misalnya, suhu ruangan, cahaya dan kegaduhan). Menurunkan reaksi terhadap stimulasi dari luar dan meningkatkan istirahat atau realisasi. Kolaborasikan analgetik pemberian Terapi farmakologi meredakan nyeri.

10 B. Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. Biodata Identitas Pasien Nama : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 57 tahun Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : IRT Alamat : Jln. Mayjen Sutoyo No. 23 Kuala Simpang Kab. Aceh Tamiang Tanggal Masuk RS : 2 Juni 2014 No. Register : Ruangan/Kamar : Neonati Lt. V/ 502 Golongan darah : - Tanggal pengkajian : 2 Juni 2014 Diagnosa Medis : Mioma Uteri II. Keluhan Utama Pada saat pengkajian pada senin 2 Juni 2014, pukul WIB, pasien mengatakan nyeri, nyeri terasa panas seperti terbakar, di abdomen kuadran kanan dan kiri bawah menyebar sampai ke punggung bawah dengan intensitas nyeri berat skala 7 diukur dengan menggunakan numeric rating scale (0-10), nyeri dirasakan setiap bergerak. Pasien rencana tindakan kuretase pada Rabu, 4 Juni 2014.

11 III. Riwayat Kesehatan Sekarang 1. Provocative/Palliative a. Apa penyebabnya Nyeri yang dirasakan pasien diperparah ketika pasien bergerak. b. Hal-hal yang memperbaiki keadaan Pasien mengatakan jika nyeri timbul biasanya hanya dibawa berbaring ataupun dibawa tidur. 2. Quantity/Quality a. Bagaimana dirasakan Pasien mengatakan nyerinya panas seperti terbakar. b. Bagaimana dilihat Pasien tampak meringis kesakitan, wajah tampak pucat, dan memegang area yang sakit. 3. Region a. Dimana lokasinya Pasien mengatakan lokasinya di abdomen kuadran kanan dan kiri bawah. b. Apakah menyebar Pasien mengatakan nyeri menyebar dari abdomen kuadran kanan dan kiri bawah sampai ke punggung bawah. 4. Severity Pasien mengatakan intensitas nyeri berat skala 7 diukur dengan numerik rating scale (0-10), karena nyeri tersebut aktivitas pasien terganggu. 5. Time Pasien mengatakan nyeri yang di alaminya timbul ketika bergerak. IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu 1. Penyakit yang pernah dialami Pasien mengatakan pernah mengalami penyakit mioma uteri pada tahun Pengobatan/tindakan yang dilakukan Dilakukan tindakan kuretase karena menderita penyakit mioma uteri. 3. Pernah dirawat/dioperasi

12 Pasien mengatakan pernah di rawat di RS dr. Pirngadi dan dilakukan tindakan kuretase. 4. Lama dirawat Pasien mengatakan ia dirawat selama 10 hari. 5. Alergi Pasien mengatakan ia alergi terhadap daging ayam, terasi, tidak ada alergi obat, dan tidak ada alergi terhadap perubahan cuaca. V. Riwayat Kesehatan Keluarga 1. Orang tua Pasien mengatakan ayahnya tidak menderita penyakit yang diturunkan seperti kanker, DM, Hipertensi, dll. 2. Saudara kandung Pasien mengatakan saudara kandungnya tidak mengalami penyakit keturunan. 3. Penyakit keturunan yang ada Pasien mengatakan tidak ada penyakit keturunan dalam keluarganya. 4. Anggota keluarga yang meninggal Pasien mengatakan ayahnya sudah meninggal. 5. Penyebab meninggal Pasien mengatakan ayahnya meninggal karena sudah tua. VI. Riwayat Obstetrik 1. G: 0 P: 8 A: 0 2. Kapan pertama kali menstruasi dan menopause? Pasien mengatakan pertama kali menstruasi pada usia 13 tahun dan pasien sudah menopause pada usia 54 tahun. 3. Adakah nyeri berlebih pada saat menstruasi dulu? Pasien mengatakan ia merasakan sangat nyeri ketika menstruasi dan menyulitkan pasien untuk melakukan aktivitas. 4. Usia berapakah menikah? Pasien mengatakan ia menikah di usia 18 tahun. 5. Usia berapakah melakukan hubungan seksual pertama? Pasien mengatakan di usia 18 tahun ia melakukan hubungan seksual. 6. Berapakah jumlah pernikahan pasien?

13 Pasien mengatakan ia menikah 1 kali. 7. Berapakah jumlah kehamilan dan persalinan pasien? Pasien mengatakan ia sudah 8 kali hamil dan melahirkan 8 kali. 8. Bagaimanakah cara persalinan pasien? Pasien mengatakan ia menjalani proses persalinan pervaginam. 9. Adakah penyulit semasa kehamilan? Pasien mengatakan tidak ada penyulit selama kehamilan. 10. Adakah pengguanaan alat kontrasepsi? Pasien pernah menggunakan alat kontrasepsi. VII. Riwayat Keadaan Psikososial 1. Persepsi pasien tentang penyakitnya Pasien mengatakan ia akan terus berusaha untuk kesembuhan penyakitnya. 2. Konsep diri a. Gambaran diri : Pasien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya. b. Ideal diri : Pasien mengatakan ia ingin sembuh dan segera pulang kerumahnya. c. Harga diri : Pasien mengatakan ia menerima penyakit yang dirasakannya sekarang. d. Peran diri : Pasien mengatakan peran nya sebagai seorang ibu tidak terganggu. e. Identitas : Pasien mengatakan ia seorang janda dan ibu dari delapan anak. 3. Keadaan emosi Pasien masih mampu mengendalikan emosinya dengan baik karena selalu mendapat dukungan dan semangat dari anak-anaknya. 4. Hubungan sosial a. Orang yang berarti Pasien mengatakan orang yang berarti dan berpengaruh dalam hidupnya adalah ibu dan anak-anaknya karena anaknya selalu setia menemani, merawat dan menjaganya.

14 b. Hubungan dengan keluarga Pasien mengatakan ia menjalin hubungan baik dengan semua keluarganya. c. Hubungan dengan orang lain Pasien mengatakan ia menjalin hubungan baik dengan orang lain. d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Pasien mengatakan ia tidak mempunyai hambatan dalam berhubungan dan berinteraksi dengan pasien lain yang berada satu ruangan, dan dengan perawat. 5. Spiritual a. Nilai dan keyakinan Pasien beragama Islam, dalam kehidupan sehari-hari ia mengikuti nilai dan keyakinan sesuai dengan agamanya. b. Kegiatan ibadah Pasien mengatakan selama sakit ia selalu shalat walaupun harus menahan sakit dan ia selalu berdoa untuk kesembuhannya. VIII. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum Pasien tampak meringis, pucat dan lemas. 2. Tanda-tanda vital a. Suhu tubuh : 37,1 C b. Tekanan darah : 110/70 mmhg c. Nadi : 80 x/menit d. Pernafasan : 22 x/menit e. Skala nyeri : 7 dengan menggunakan numeric rating scale (1-10) f. TB : 155 cm g. BB : 58 kg 3. Pemeriksaan Head to toe a. Kepala dan Rambut 1) Bentuk : Bulat simetris, tidak ada pembengkakan 2) Kulit kepala : Kulit kepala bersih b. Rambut 1) Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran Rambut merata di

15 kepala, rambut ikal panjang. 2) Bau : Tidak 3) Warna rambut : Hitam c. Wajah 1) Warna kulit : Pucat dan tidak perdarahan. 2) Struktur wajah : Simetris dan tidak tampak kelainan d. Mata 1) Kelengkapan dan kesimetrisan : Struktur mata lengkap dan simetris kanan/kiri, 2) Palpebra : Tidak ada peradangan, tidak ada ptosis dan tidak ada edema periorbital 3) Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva anemis, tampak kantung dan sclera putih sedikit kemerahan. 4) Pupil : Isokor kanan/kiri 5) Cornea dan iris : Tidak ada pengapuran katarak dan tidak ada peradangan. 6) Visus : Pasien dapat melihat dengan jarak lebih dari 6 meter dan pasien dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter. 7) Tekanan bola mata : Tidak dilakukan pemeriksaan e. Hidung 1) Tulang hidung dan posisi septum nasi : Tulang hidung dalam keadaan normal dan septum nasi berada di tengah 2) Lubang hidung : Bersih, simetris kanan/kiri dan tidak ada peradangan. 3) Cuping hidung : Ada f. Telinga 1) Bentuk telinga : Normal

16 2) Ukuran telinga : Simetris kanan/kiri 3) Lubang telinga : Tidak ada kelainan 4) Ketajaman pendengaran : Pasien memiliki ketajaman pendengaran baik. g. Mulut dan faring 1) Keadaan bibir : Mukosa bibir kering 2) Keadaan gusi dan gigi : Tidak ada perdarahan 3) Keadaan lidah : Tidak ada kelainan 4) Orofaring : Tidak ada kelainan h. Leher 1) Posisi trachea : Normal 2) Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid 3) Suara : Jelas 4) Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe 5) Vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis 6) Denyut nadi karotis : Teraba i. Pemeriksaan integument 1) Kebersihan : Kebersihan kulit pasien terpelihara 2) Kehangatan : Pada ekstermitas atas dan bawah teraba hangat. 3) Warna : Kuning langsat 4) Turgor : Kembali > 2 detik pada kedua ekstremitas bawah 5) Kelembaban : Kulit tampak kering. 6) Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada kulit j. Pemeriksaan payudara dan ketiak 1) Ukuran dan bentuk : Ukuran dan bentuk simetris ka/ki, tidak ada benjolan. 2) Warna payudara dan areola : Normal, coklat kehitaman 3) Kondisi payudara dan putting : Normal. 4) Produksi ASI : Tidak ada produksi ASI 5) Aksila dan klavicula : Tidak ada benjolan di sekitar aksila

17 dan clavicula. k. Pemeriksaan thoraks/dada 1) Inspeksi thoraks (normal, burrel chest, funnel chest, pigeon chest, flail chest, kifpasien koliasis) : Normal. 2) Pernafasan (frekuensi,irama) : 22x/ menit 3) Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda kesulitan bernafas. l. Pemeriksaan jantung 1) Inspeksi : Tidak ada pembengkakan. 2) Palpasi : Tidak ada kelainan 3) Perkusi : Dullness 4) Auskultasi : Bunyi jantung normal m. Pemeriksaan abdomen 1) Inspeksi a) Bentuk : Simetris b) Benjolan : Tidak ada 2) Auskultasi : Peristaltik 10x/menit dan tidak ada suara tambahan. 3) Palpasi a) Tanda nyeri tekan : Ada, pada kuadran kanan dan kiri bawah. dilakukan dengan cara nyeri tekan dalam sedalam 1 cm. 4) Perkusi : tidak dilakukan karena ada nyeri tekan. n. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya 1) Genitalia a) Rambut pubis : Ada b) Lubang uretra : Normal 2) Anus dan perineum a) Lubang anus : Ada b) Perineum : Normal IX. Pola Kebiasaan Sehari-Hari 1. Pola makan dan minum

18 a. Frekuensi makan/hari: Makan 2-3 x sehari b. Nafsu/selera makan : Nafsu/selera makan menurun c. Nyeri ulu hati : - d. Alergi : Pasien mengatakan ia alergi terasi dan ayam. e. Mual dan muntah : Pasien merasa mual bila menu tidak sesuai. f. Waktu pemberian makan : Pasien makan ketika ia merasa lapar g. Jumlah dan jenis makan : Pasien makan sampai ia merasa keyang. h. Waktu pemberian cairan/minum : Sewaktu-waktu jika pasien haus dan pasien terpasang infus. i. Masalah makan dan minum a) Kesulitan menelan : Tidak ada b) Kesulitan mengunyah : Tidak ada 2. Perawatan diri/personal higine a. Kebersihan tubuh : Pasien tampak bersih dan terawat b. Kebersihan gigi dan mulut : Tidak ada perdarahan c. Kebersihan kuku kaki dan tangan : Bersih 3. Pola kegiatan/aktivitas a. Uraikan aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian mandiri, sebagian, atau total: Pasien mandi dikamar mandi dibantu dengan anaknya tetapi dalam posisi duduk. Saat makan pasien dapat makan sendiri tanpa bantuan dari keluarga. Sewaktu eliminasi pasien kekamar mandi di bantu dengan anaknya dan pasien mengganti pakaian dibantu oleh anaknya. b. Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit: Pasien selalu menunaikan ibadah sholat sebagaimana diwajibkan dalam agama islam dan pasien selalu berdoa untuk kesembuhannya. 4. Pola eliminasi a. BAB 1) Pola BAB : Normal

19 2) Karakter feses : Konsitensi lembek 3) Riwayat pendarahan : Tidak ada 4) BAB terakhir : 2 juni ) Diare : Tidak ada diare 6) Penggunaan laksatif : Tidak ada penggunaan laksatif b. BAK 1) Pola BAK : Normal 2) Karakter urine : Kekuningan 3) Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : Tidak ada kesulitan saat BAK. X. Hasil Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik a. Diagnosa medis Mioma Uteri b. Pemeriksaan diagnostik/penunjang medis Laboratorium (jaringan kecil) Makroskopik: Terima 2 wadah jaringan: 1. Endocerviks: jaringan volume ½ cc warna putih kemerahan konsistensi kenyal (makros habis). 2. Endometrium: jaringan volume ½ cc warna putih kemerahan konsistensi kenyal (makros habis). Mikroskopik: - Sediaan dari jaringan endocervik, tampak bentuk polip dengan pelapis epitel toraks serta inti masih dalam batas-batas normal. Stroma tampak gambur di infiltrasi sel-sel radang limposit. - Sediaan jaringan endometrium terdiri dari fragmen-fragmen jaringan dengan kelenjar berbentuk bulat, sedikit berkelok dilapisi sel toraks yang berproliferasi dengan inti dalam batas normal. Stroma terdiri dari sel-sel berbentuk bulat dengan inti bulat basofilik, kromatin halus, sitoplasma sedikit dan eosinofilik. Kesimpulan: - Endocervik: suatu inflamatori polio endocervik

20 - Endometrium: dalam phase proliferasi. 2. Analisa Data ANALISA DATA No Data Etiologi 1. DS: - P: Nyeri yang dirasakan pasien diperparah ketika pasien bergerak. - Q: Pasien mengatakan nyeri seperti terbakar (sebelum tindakan kuretase) menjalar sampai ke punggung bawah. - R: Pasien mengatakan nyeri dirasakan di abdomen kuadran kanan dan kiri bawah sampai ke punggung bawah. - S: Pasien mengatakan intensitas nyeri berat skala 7 diukur dengan numerik rating scale (0-10), karena nyeri tersebut aktivitas pasien terganggu. - T: Pasien mengatakan nyeri timbul ketika bergerak. DO: 1. Intensitas nyeri berat skala 7 diukur dengan menggunakan numerik rating scale (0-10) 2. Wajah pasien tampak meringis dan memegangi area yang sakit. 3. Respirasi: 22x/menit 4. TD: 110/70 mmhg 5. Nadi: 80x/menit 6. Suhu: 37,1 C Rangsangan terhadap sel neoplastik terhadap hormon estrogen Terdapat banyak mioma di dinding uterus Mioma uteri Mioma membesar Gangguan kontraksi otot uterus Gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma akibat nekrosis dan peradangan Nyeri Masalah Keperawatan Nyeri kronik

21 No Data Etiologi 2. DS: - Pasien mengatakan ia mandi dikamar mandi dibantu dengan anaknya tetapi dalam posisi duduk. - Pada saat eliminasi pasien mengatakan ia kekamar mandi di bantu oleh anaknya dan pasien mengganti pakaian dibantu oleh anaknya. DO: 1. Pasien tampak mandi dikamar mandi dibantu dengan anaknya tetapi dalam posisi duduk. 2. Pasien tampak mengganti pakaian dibantu oleh anaknya. 3. Pasien tampak pucat, lemas, dan konjungtiva anemis. 4. Respirasi: 22x/menit 5. TD: 110/70 mmhg 6. Nadi: 80x/menit 7. Suhu: 37,1 C Rangsangan terhadap sel neoplastik terhadap hormon estrogen Terdapat banyak mioma di dinding uterus Mioma uteri Mioma membesar Terjadi peradangan pada sarang mioma Perdarahan abnormal Tidak adekuat peratahanan tubuh akibat anemia Kelemahan fisik Intoleransi aktivitas Masalah Keperawatan Intoleransi Aktivitas

22 No Data Etiologi 3. DS: - Pasien mengatakan badannya lemas. - Pasien mengatakan sering berkeringat. DO: 1. Mukosa bibir pasien tampak kering. 2. Kulit pasien tampak kering. 3. Turgor kulit kembali > 2 detik. 4. Pasien tampak lemas. 5. Respirasi: 22x/menit 6. TD: 110/70 mmhg 7. Nadi: 80x/menit 8. Suhu: 37,1 C Rangsangan terhadap sel neoplastik terhadap hormon estrogen Terdapat banyak mioma di dinding uterus Mioma uteri Mioma membesar Terjadi peradangan pada sarang mioma Perdarahan abnormal Masalah Keperawatan Defisit volume cairan Defisit volume cairan

23 3. Rumusan Masalah 1. Masalah Keperawatan a. Nyeri kronik b. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan wajah tampak pucat, lemas, dan konjungtiva anemis. c. Defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan abnormal ditandai dengan mukosa bibir kering, kulit kering, dan turgor kembali > 2 detik. 2. Diagnosa Keperawatan (Prioritas) Nyeri kronik berhubungan dengan desakan tumor mioma uteri ditandai dengan nyeri abdomen kuadran kanan dan kiri bawah serta punggung bawah, dirasakan panas seperti terbakar, intensitas nyeri berat skala 7 diukur dengan numerik rating scale (0-10), nyeri timbul ketika bergerak, dan wajah tampak meringis. 4. Perencanaan PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL No. Perencanaan Keperawatan DX 1. Tujuan dan Kriteria Hasil 1. Pasien akan menunjukkan teknik relaksasi secara yang efektif untuk mencapai kenyaman. 2. Pasien akan mempertahankan nyeri pada skala 2 atau kurang. 3. Pasien akan mengenali faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri. 4. Pasien akan melaporkan nyeri pada penyedia perawatan kesehatan. 5. Pasien menggunakan tindakkan mengurangi nyeri dengan non analgesik secara cepat. 6. Tanda-tanda vital normal Rencana Tindakan Rasional

24 Lakukan pengkajian nyeri yang meliputi skala, lokasi, karakteristik, intensitas atau keparahan nyeri atau faktor presipitasinya. Mengetahui derajat/skala nyeri yang sedang dialami. Kaji tanda-tanda vital Nyeri yang berlanjut akan berdampak pada peningkatan tandatanda vital. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi kompres dingin atau hangat. Agar pasien dan keluarga mengetahui cara mengehilangkan nyeri dengan teknik nonfarmakologis atau tanpa obat. Berikan posisi yang aman dan nyaman. Mengurangi ketegangan pada otototot Lakukan teknik relaksasi tarik nafas dalam Merilekskan tubuh dan mengurangi nyeri yang dialami. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (Misalnya, suhu ruangan, cahaya dan kegaduhan). Menurunkan reaksi terhadap stimulasi dari luar dan meningkatkan istirahat atau relaksasi. Kolaborasikan analgetik. pemberian Terapi farmakologi meredakan nyeri.

25 5. Implementasi dan Evaluasi PELAKSANAAN KEPERAWATAN No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Melakukan pengkajian S: Pasien mengatakan nyeri yang Senin, nyeri yang meliputi dirasakan panas seperti terbakar 2 Juni skala, lokasi, (sebelum dilakukan tindakan 2014 karakteristik, intensitas kuretase) di abdomen kanan dan kiri nyeri. bawah menyebar sampai ke 2. Mengkaji tanda-tanda punggung bawah, intensitas nyeri vital. berat skala 7 diukur dengan 3. Memberikan posisi yang aman dan nyaman. menggunakan numerik rating scale (0-10). O: 1. Skala nyeri 7, pasien meringis kesakitan, memegangi area yang sakit. 2. Pasien merasa nyaman dalam posisi semi fowler dengan sudut ± TD: 110/70 mmhg Pernafasan : 22x/menit Nadi : 80x/menit Suhu tubuh : 37,1 C A: Masalah gangguan rasa nyaman: nyeri belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan

26 No. Dx 1. Selasa, 3 Juni 2014 Implementasi Keperawatan 1. Melakukan pengkajian nyeri yang meliputi skala, lokasi, karakteristik, intensitas nyeri. 2. Mengkaji tanda-tanda vital. 3. Mengajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi yaitu kompres dingin. 4. Memberikan posisi yang aman dan nyaman. Evaluasi (SOAP) S: Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan panas seperti terbakar (sebelum dilakukan tindakan kuretase) di abdomen kanan dan kiri bawah menyebar sampai ke punggung bawah, intensitas nyeri sedang skala 5 diukur dengan menggunakan numerik rating scale (0-10). O: 1. Skala nyeri 5, pasien mampu melakukan teknik nonfarmakologi yaitu dengan melakukan kompres dingin selama 10 menit di bantu dengan keluarga. 2. TD: 120/70 mmhg Pernafasan : 20x/menit Nadi : 80x/menit Suhu tubuh : 36,8 C 3. Pasien merasa nyaman dalam posisi semi fowler dengan sudut ± 30 A: Masalah gangguan rasa nyaman: nyeri teratasi sebagian. P: Intervensi dilanjutkan

27 No. Dx 1. Kamis, 5 Juni 2014 Implementasi Keperawatan 1. Melakukan pengkajian nyeri yang meliputi skala, lokasi, karakteristik, intensitas nyeri. 2. Mengkaji tanda-tanda vital. 3. Memberikan posisi yang aman dan nyaman. 4. Melakukan teknik relaksasi tarik nafas dalam dan pengalihan melalui pembicaraan dan menonton tv untuk menurunkan nyeri dan memperluas fokus. 5. Mengendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (Misalnya, suhu ruangan, cahaya dan kegaduhan). Evaluasi (SOAP) Evaluasi S: pasien mengatakan nyeri yang dirasakan, seperti ditusuk-tusuk (setelah dilakukan tindakan kuretase), diseluruh bagian abdomen intensitas nyeri sedang skala 6 diukur dengan menggunakan numeric rating scale (0-10) O: 1. Skala nyeri 6, wajah tampak meringis dan konjungtiva anemis, memegang area abdomen. 2. TD: 110/80 mmhg Pernafasan : 20x/menit Nadi : 82x/menit Suhu tubuh : 37 C 3. Pasien merasa nyaman dalam posisi semi fowler dengan sudut ± Pasien mampu melakukan teknik relaksasi tarik nafas dalam dan teknik mengalihkan yaitu berbicara dan menonton tv. A: Masalah gangguan rasa nyaman: nyeri kronik teratasi sebagian. P: Intervensi dilanjutkan

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A. Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran I PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama :Tn. G Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 25 tahun Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL A. Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-Qur an), lantunan Al-Qur an secara fisik mengandung

Lebih terperinci

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama

Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama : Tn M Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 19 tahun Status Perkawinan : belum menikah

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 83 tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA Identitas Pasien Nama : Tn.D Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 67 Tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.Dx Hari,tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Pukul 1. Kamis, 21 Mei Pain management S : klien mengatakan Nyeri 2015 (Manajemen

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014 Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN Lampiran 1 A. Asuhan Keperawatan Kasus Pengkajian dalam laporan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan format yang telah ditentukan seperti berikut ini. FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI

Lebih terperinci

Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS. 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status Perkawinan : Kawin

Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS. 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status Perkawinan : Kawin Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.M.A Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 55 tahun Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan

Lebih terperinci

Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan

Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan I. BIODATA IDENTITAS KLIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat kota Medan

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status perkawinan : sudah menikah

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status perkawinan : sudah menikah Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.A Jenis kelamin : laki-laki Umur : 50 tahun Status perkawinan : sudah menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi. vital. nyeri, skala nyeri

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi. vital. nyeri, skala nyeri 36 LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Hari/ Dx Tanggal 1,2,3 Rabu 04 juni 2014 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi 14.00 Pantau KU pasien S: - Klien melaporkan 15.00

Lebih terperinci

Alamat : Jl. A. Hakim No. 28

Alamat : Jl. A. Hakim No. 28 Lampiran 1 A. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status Perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. H : Laki-laki : 65 tahun : Menikah : Islam : Sarjana : Wiraswasta Alamat : Jl. A. Hakim

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN KLIEN B Asuhan Keperawatan Kasus 1 PENGKAJIAN I BIODATA IDENTITAS KLIEN Nama : An. N A Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 10 tahun Status

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. M Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 64 tahun Status Perkawinan : Sudah menikah Agama : Islam Pendidikan : SLTA Pekerjaan

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Kolcaba dalam Potter & Perry (2005), mendefinisikan kenyamanan sebagai suatu keadaan telah terpenuhi kebutuhan dasar

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. E Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 36 tahun Status Perkawinan : Menikah

Lebih terperinci

Status Perkawinan : Menikah : Kristen Protestan Pendidikan :

Status Perkawinan : Menikah : Kristen Protestan Pendidikan : Lampiran 1 Format Pengkajian Pasien Di Rumah Sakit I. Biodata Identitas Pasien Nama : Tn. J Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Kristen Protestan Pendidikan :

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Simalungun

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Simalungun I. BIODATA FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur : Ny. R : Perempuan : 32 tahun Status Perkawinan : Janda Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Islam : SMP : Tidak

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS. 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri.

BAB II PENGELOLAAN KASUS. 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri. BAB II PENGELOLAAN KASUS 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri. Kolcaba dalam Potter & Perry (2005), mendefinisikan kenyamanan sebagai suatukeadaan telah terpenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN 1. Pengkajian I. Biodata Nama : Tn. T Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 71 Tahun Status Perkawinan : Sudah Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Petani Alamat : Jln.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS Lampiran PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS I. BIODATA Nama : Ny. N Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 23 Tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. A Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 71 Tahun Status Perkawinan : Berpisah Agama : Islam Pendidikan : - Pekerjaan : - Alamat :Jalan

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS 1.1. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri 1. Definisi Defisit Perawatan Diri Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.

Lebih terperinci

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut: A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 I.BIODATA PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.S jenis kelamin : Perempuan Umur : 67 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam

Lebih terperinci

: Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan Darah : o Tanggal Pengkajian : 18 mei 2015 Diagnosa Medis : stroke

: Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan Darah : o Tanggal Pengkajian : 18 mei 2015 Diagnosa Medis : stroke Lampiran I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.H Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 78 tahun Status Perkawinan : Menikah Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman Nyeri Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nyeri Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M : 112310101015 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER PERSETUJUAN

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn.R : Laki-laki : 26 tahun : Islam : SMK : Wiraswasta : Jl.Panca

Lebih terperinci

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan BAB III TIJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. A dengan Gastroenteritis dehidrasi sedang di ruang luqman Rumah Sakit Roemani

Lebih terperinci

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 11 BAB II RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 22 Januari 20007 jam 07.30 WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 1. Biodata. a. Identitas

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal 17-07-2012 jam 10.00 WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Identitas Pasien Nama Nn. S, umur 25 tahun,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Keamanan 2.1.1 Definisi Keamanan Keamanan adalah keadaan aman dan tenteram (Tarwoto dan Wartonah, 2010). Keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit atau cedera tapi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan melaporkan asuhan keperawatan pada klien Ny. S. dengan mioma uteri di ruang B-3 Gynekologi RSP Kariadi Semarang. Adapun data yang di peroleh dari wawancara,

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi CATATAN PERKEMBANGAN No. Hari/tanggal Dx /pukul 1 Rabu 19 juni 2013 14.45 WIB 15.00 WIB 15.05 WIB 15.25 WIB Implementasi Keperawatan Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi pada aktivitas

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM : 220112130533 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN BANDUNG

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG 1. IDENTITAS KLIEN Nama : Jenis Kelamin : Umur : Suku : Alamat : Agama : Pendidikan : Status Perkawinan : Tanggal

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan keperawatan pada Ny. F dengan diagnosa medis post sectio caesaria indikasi ketuban pecah dini di ruang Bougenville

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi Lampiran 1 Senin/ 17-06- 2013 21.00 5. 22.00 6. 23.00 200 7. 8. 05.00 05.30 5. 06.00 06.30 07.00 3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Memantau perubahan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri terhadap prosedur pemasangan infus dan membandingkan antara teori yang sudah ada dengan kenyataan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam 10.30 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Klien Ny. S, umur 35 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Kalisegoro

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS Konsep Dasar Perawatan Diri/Personal Hygiene Defenisi Perawatan Diri/Personal Hygiene

BAB II PENGELOLAAN KASUS Konsep Dasar Perawatan Diri/Personal Hygiene Defenisi Perawatan Diri/Personal Hygiene BAB II PENGELOLAAN KASUS 2.1. Konsep Dasar Perawatan Diri/Personal Hygiene 2.1.1. Defenisi Perawatan Diri/Personal Hygiene Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Aman Nyaman 1. Definisi Aman Nyaman Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis (Potter & Perry, 2006). Perawat harus mengkaji bahaya yang mengancam

Lebih terperinci

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG I. PENGKAJIAN isteri (klien) Suami Nama : Ny.S Tn. H Umur : 21 Tahun 22 Tahun Agama : Islam Islam Pendidikan : SMA SMU Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta Suku / Bangsa : Jawa Jawa Alamat : Ngawi Ngawi

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) I Hari pertama Senin/17 Juni 09.00-10.30 1. Mengkaji kemampuan secara fungsional

Lebih terperinci

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. I. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. a. Tekanan darah siastole

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS. A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar

BAB II PENGELOLAAN KASUS. A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman: Nyeri Akut Menurut Mahon (1994) dalam Potter dan Perry (2005), nyeri merupakan suatu kondisi yang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung Semarang pada tanggal 14 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post SC di Ruang Fatimah RS Roemani dari tanggal 14 sampai dengan 16 Februari 2008. dengan menggunakan

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 No. Register : 01.01.018 Tanggal kunjungan : 9 Desember 2013, Jam 10.20

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara B A B II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi 2.1 Pengertian Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas dan merupakan

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS. 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Rasa Nyaman( Nyeri)

BAB II PENGELOLAAN KASUS. 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Rasa Nyaman( Nyeri) BAB II PENGELOLAAN KASUS 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Rasa Nyaman( Nyeri) 2.1.1 Pengertian Nyeri Nyeri akut disebabkan oleh aktivitasi nosiseptor, biasanya berlangsung dalam

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA OLEH : MEYRIA SINTANI NIM : 2012.C.04a.0314 YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN

CATATAN PERKEMBANGAN CATATAN PERKEMBANGAN Hari/tanggal/waktu Rabu, 20 Mei 2015 Pukul 09.00-10.30 WIB Pukul 10.30-11.30 WIB No. Implementasi Dx Keperawatan 1. 1. mengajurkan klien untuk mandi air panas/hangat. 2. mengajurkan

Lebih terperinci

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan teori dan proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 7-9 Agustus 2014 di Ruang Prabu Kresna

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April 2010 A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Biodata Pasien Nama : An. A Tanggal lahir : 21 Agustus 2009 Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Agama

Lebih terperinci

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan secara bio,psiko,sosial dan spiritual dengan tetap harus memperhatikan pasien dengan kebutuhan khusus dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Tanggal pengkajian, 11 Maret 2010, jam 16.00. A. Biodata Pada saat dilakukan pengkajian pada Ny. R dari tanggal 11 Maret 2010 di ruang Fatimah, didapatkan data yaitu : umur 21 tahun,

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS 2.1 Konsep Dasar Mobilisasi 2.1.1 Defenisi Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat.

Lebih terperinci

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Tindakan keperawatan (Implementasi) LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post SC di Ruang Fatimah RS Roemani dari tanggal 14 sampai dengan 16 mei. dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS 2.1 Konsep Dasar Nyeri Pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, digambarkan dalam istilah

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi Manusia mempunyai kebutuhan dasar (kebutuhan pokok) untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Walaupun

Lebih terperinci

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang 3. PERENCANAAN TINDAKAN PERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan rasa nyaman TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN Tujuan : RENCANA TINDAKAN - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : RASIONAL - Nyeri dapat menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum episiotomi di ruang B3 Gynekologi RS. Kariadi Semarang. Dari tanggal 7 Mei 2008 sampai

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman: Nyeri. Kenyamanan adalah Konsep sentral tentang kiat Keperawatan. Donahue (1989) Meringkaskan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI OLEH ANDITA NOVTIANA SARI FLAMINGO 1 P17420509004 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PRODI KEPERAWATAN MAGELANG 2011 SATUAN ACARA PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Ibu masuk memeriksakan diri ke poli pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 09.00 WIB. Ibu mengatakan

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS. A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kebutuhan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Nyaman (Nyeri)

BAB II PENGELOLAAN KASUS. A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kebutuhan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Nyaman (Nyeri) BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kebutuhan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Nyaman (Nyeri) Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya orang

Lebih terperinci

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 14 Mei 2007 jam 09.00 WIB dan memperoleh data 3 dari catatan keperawatan dan catatan medis, serta wawancara dengan

Lebih terperinci

nonfarmakologi misalnya, teknik

nonfarmakologi misalnya, teknik LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Hari Pertama Hari/ tanggal/ Waktu Rabu, 20 Mei 2015 Pukul 09.00-10.30 No. Implementasi DX 1. 9. Mengkaji keluhan nyeri meliputi lokasi, karakteristik, awitan/durasi, frekuensi,

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG A. Definisi Ca ovarium adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel cepat disertai

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi LAPORAN PENDAHULUAN I. Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nyaman: Nyeri Defenisi Nyeri adalah sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan pemberian latihan ROM aktif pada pasien stroke non hemoragik untuk meningkatkan kekuatan otot pada Tn. M berusia

Lebih terperinci

KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN. Niken Andalasari

KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN. Niken Andalasari KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN Niken Andalasari PENGERTIAN Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006) Perubahan kenyamanan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian pada Ny. S dilakukan pada tanggal 11 Mei 2007 sedangkan pasien masuk RSU Dr. Kariadi tanggal 8 Mei 2007 1. Biodata Biodata pasien Ny. S, 25 tahun, jenis

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Suku bangsa Agama Alamat : An. B : 6 tahun : lakilaki : Jawa/Indonesia : Islam : Gunung Pati, Semarang No. Register : 5526221

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.R Jenis Kelamin : perempuan Umur : 33 Tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam,

BAB III TINJAUAN KASUS. Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam, BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata a. Identitas klien Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam, Pendidikan : SMA, Alamat: Sono kidol, Kunduran, Blora. Tgl masuk: 27

Lebih terperinci

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri 1. Definisi Defisit Perawatan Diri Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nyeri 2.1.1 Defenisi Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS No. Rekam Medis : 55-13-XX Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK 23-24 MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014 I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS PASIEN PASIEN PENANGGUNG Nama : MU

Lebih terperinci