BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Yanti Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Landasan Teor 6 BAB II LADASA TEORI. PERAMALA PERMITAA Peramalan adalah suau proses dalam menggunakan daa hsores yang elah dmlk unuk dproyekskan ke dalam suau model dan menggunakan model n unuk memperkrakan keadaan masa daang. Tujuan dar peramalan adalah unuk menenukan jumlah permnaan produk masa yang akan daang. Dalam melakukan peramalan perlu dlakukan baas-baas yau: produk yang dmna elah erdenfkaskan dan jumlah yang dmna dapa dbua produsen. Peramalan sendr erbag menjad:. Peramalan kualaf Peramalan yang melbakan pendapa prbad, pendapa ahl, meode dalph, penelan pasar dll.. Peramlan kuanaf a. Model Tme Seres ( dere waku ) Permnaan merupakan fungs dar waku, pola permnaan pada masa yang akan daang dperkrakan serupa dengan bulan yang masa lalu. b. Model Causal Merupakan fungs dar penyebab-penyebab. Meode peramalan dengan me seres erbaga lag menjad beberapa bagan yau: regres, peraaan, pemulusan dan skls... Peramalan dengan Meode Regres Lner Salah sau peramalan yang palng sederhana adalah regres lner, dmana dasumskan ada erdapa hubungan anara varabel yang ngn dramalkan dengan varabel lan. Peramalan ddasarkan pada asums bahwa pola dar perumbuhan daa hsores bersfa lner, yang dapa djabarkan sebaga berku : a b Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
2 Landasan Teor 7 Tugas Akhr Teknk Indusr UMB dmana merupakan fungs erhasap waku. Varabel a dan b adalah paramaeer yang akan denukan dalam perhungan. Rumus yang akan menghung a dan b dalah sebaga berku: b b a.. Peramalan dengan Meode Regres Kuadras Regres kuadras n ddasarkan pada asums bahwa pola perumbuhan daa hsors bersfa kuadras. Pada dasarnya peramalan n serupa dengan regres lner, hanya saja berbeda dalam hal asums daa hsors. Pola perumbuhan n ddekakan dengan suau model yang menggambarkan hubungan-hubungan yang erka dalam suau keadaan. Model ersebu dapa djabarkan sebaga berku : c b a Dman merupakan fungs erhadap waku. Rumus-rumus dalam menghung varabel a,b dan c adalah : b Dmana : 4 3
3 Landasan Teor 8 Seelah nla b dperoleh maka nla c dperoleh dar persamaan sebaga berku : c ba Selanjunya nla a ddapa dengan menggunakan nla b dan c yang elah dperoleh sebelumnya melalau persamaan : a b c..3 Peramalan dengan Meode Double Movng Average Meode n mampu mengurang kesalahan ssemas yang erjad. Dasar dar ssem n adalah menghung raa-raa bergerak yang kedua. Raa-raa bergerak ganda merupakan raa-raa bergerak dar raa-raa bergerak dan dsmbolkan sebaga MA (M * ) yang berar MA M perode dar MA perode. Prosedur yang dgunakan adalah sebaga berku:. Car x raa-raa dar x sampa x dan nla permalan unuk perode S + adalah x raa-raa ersebu.. Car x raa-raa dar x sampa x +, dan nla permalan unuk perode S + adalah x raa-raa ersebu. 3. Ulang kedua langkah d aas sampa semua x erhung. Lanjukan dengan cara yang sama nuk meghung S hanya saja sekarang yang draa-raakan bukan x melankan S. 4. menghung a dengan rumus a = S S 5. Menghung b dengan rumus b = S S 6. Menghung peramalan ( F +m ) dmana m merupakan jumlah perode ke muka dar. rumus : F +m = a a + b.* m Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
4 Landasan Teor 9..4 Peramalan dengan Meode Double Exponenal Smoohng aau Meode Lner Brown Merupakan salah sau dar eknk maemaka yang secara langsung dapa derapkan dalam ssem peramalan. Prosedur peramalan n meml semua sfa dar eknk movng average. Peramalan dengan meode n dak memerlukan daa hsors dalan jumlah besar eap memberkan hasl yang erbak. Meode n memberkan bobo yang semakan menurun. Dasar pemkran dar meode Lner Brown adalah serupa dengan raa-raa bergerak lner, karena kedua nla pemuludan eksponenssal unggal dan ganda kenggalan dar daa yang sebenarya bla mana erdapa unsur rend. Dalam meode n dkenal konsana kemulusan Rumus unuk Meode Lner Brown adalah sebaga berku : S = x ' s ' S S " S a ' " S S b S ' S F m a b. m Dmana : S = pemulusan eksponensal unggal perode ke- S = pemulusan eksponensal ganda perode ke- = konsana pemulusan x = daa permnaan perode ke- a = penyesuaan pemulusan eksponensal unggal b = aksran kecendrungan anara perode F +m = peramalan perode ke-( + m ) m = jumlah perode ke depan yang dramalkan. "..5 Peramalan dengan Meode Skls Persamaan maemas yang dgunakan unuk daa dengan pola skls n adalah : ' a b.sn c.cos n n Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
5 Landasan Teor 0 dmana a, b dan c adalah konsana yang ddapa dar persamaan sebaga berku : ( ) a n b c ( )sn n n ( )cos n n..6 Peramalan dengan Meode Seasonal Peramalan dengan meode seasonal sanga bak jka dgunakan unuk menghadap daa-daa seasonal. Peramalan ke depan dapa menggunakan cara regres lner...7 la Kesalahan Peramalan Dalam melakukan peramalan, hasl peramalan ka dak mungkn benar-benar epa. Selsh anara nla sebenarnya dengan nla peramalan dapa dkaakan sebaga error. Hal n dapa dkeahu dar perbandngan anara nla-nla kesalahan dar masngmasng meode, meode yang erbak adalah meode yang palng sesua dengan daa yang dmlk nla peramalan kesalahan yang palng kecl. Perhungan kesalahan dapa djabarkan sebaga berku : E = x - F dmana : e = kesalah pada perode ke-i x = nla sesungguhnya pada perod ke-i F = nla hasl peramalan pada perode ke-i Jumlah kesalahan peramal hanya merupakan ukuran basa aau selsh basa yang dhaslkan. Beberapa alernaf meode kesalahan peramalan yang banyak dgunakan adalah sebaga berku :. Mean Square Error ( MSE ) MSE e Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
6 Landasan Teor. Mean Absolue Error ( MAE ) MAE 3. Mean Absolue Percen Error ( MAP ) 00 MAP e e x..8 Thels-U Merupakan suau ukuran kesalahan peramalan yang mempermbangkan kedak sembangan unsur kesalahan yang besar sera memberkan dasar perbandngan relaf dengan meode naf. Sask n mungkn suau perbandngan relaf anara meode peramalan formal dengan pendekaan naf dan juga mengkuadrakan kesalahan yang erjad sehngga kesalahan yang besar dberkan bobo yang besar dsbandngkan dengan kesalahan yang kecl yang akan memberkan nepreas yang nuf. Secara maemas dapa ddefnskan sebaga berku : U n ( FPE n ( APE APE ) ) ( n ) ( n ) Dmana : FPE + = F x x yang merupakan perubahan relaf yang dramalkan APE + = F x x yang merupakan perubahan relaf yang sebenarnya Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
7 Landasan Teor Jka kedua persamaan ersebu dsubuskan maka : U n n F F x x x x ( n ) ( n ) la sask yang dhaslkan akan memberkan nla : - ol jka FPE + = APE + hal n erjad jka semua hasl ramalan epa - Sau jka FPE + = 0 hal n erjad jka kesalahan dalam meode peramalan u sama dengan nla kesalahan yang dperoleh dengan meramalkan nla akualnya. - > jka FPE + memepunya arah yang berlawanan dengan APE + karena pemblang akan lebh besar dar penyebu...9 Trackng Sgnal Cara unuk mengonrol peramalan unuk memaskan bahwa meode peramalan yang dgunakan akan menghaslkan peramalan yang bak, juga dgunakam unuk mengaahu sebak apakah meode peramalan yang dgunakan dalam mempredkskan daa akual. Trackng sgnal dhung sebaga jumlah kesalahan peramalan dbandng dengan nla MAE, yang dapa ddefnsakn sebaga berku: RSFE Trakng Sgnal ( TS ) = MAE dmana : kesalahan peramalan e MAE = n n la posf rackng sgnal menunjukan bahwa daa akual mash lebh besar dbandngkan denga daa peramalan.sedang negaf rackng sgnal menunjukan bahwa daa akual lebh kecl dbandngkan dengan daa peramalannya. Trackng sgnal yang bak adalah yang memlk nla RSFE yang kecl dan k engah dar rackng sgnal mendeka nol. la rackng sgnal yang dhng dbandngkan dengan baas konrol yang elah Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
8 Landasan Teor 3 denukan. Baas maksmum 4 MAE unuk jumlah persedan yang besar dan baa maksmum 8 MAE unuk jumlah persedan yang lebh rendah. Trackng Sgnal berada d luar baas konrol Trackng Sgnal + Upper Conrol Lm 0 MAE Daerah penermaan - Lower Conrol Lm Perode Gambar. Trackng Sgnal Char..0 Verfkas dan Pengendalan Peramalan Benuk ala konrol palng sederhana unuk mengama verfkas peramalan adalah pea konrol sask yang dgunakan dalam pengendalan kualas. Salah sau pea konrol sask adalah MRC. MRC dbua unuk membandngkan nla yag dama aau aa nla observas aau aau daa akual dengan nla peramalan aau aau perkraan, yang dapa ddefnskan sebaga berku : MR ' ' d d d d Sedangkan Movng Range raa raa-raa ddefnskan sebaga berku : MR MR n Baas konrol Movng Range Char ddefnskan sebaga berku : UCL = +.66 MR LCL = -.66 MR Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
9 Landasan Teor 4 Jka ada daa yang berada dluar baas konrol yang elah denukan maka ada beberapa daa yang harus dhlangkan aau mencar meode peramalan yang lan, Jka semua k berada dalam baas dalam yang denukan maka peramalan dnyaakan benar. Pea kendal dbag menjad 6 daerah yang sama besarnya : - Daerah A merupakan daerah yang dbaas.66mr. 77MR - Daerah B merupakan daerah yang dbaas.66mr 0. 89MR Daerah C merupakan daerah d aad aau d bawah gars sumbu ( cenral lne ) Konds dak erkendal jka : - 3 k aau daa yang beruruan, aau lebh danaranya berada d daerah A - 5 k aau daa yang beruruan, 4 aau lebh danaranya berada d daerah B - 8 k aau daa yang beruruan berada pada salah sau ss gars sumbu. Upper Conrol Lm Regon A + Regon B Regon C d' - d 0 Regon C Cener Lne Regon B - Regon A Lower Conrol Lm Gambar. Movng Range Char (MRC) Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
10 Landasan Teor 5. PERECAAA PRODUKSI Pengeran perencanaan produks adalah perencanaan mengena enaga kerja, bahan-bahan dan mesn dan peralaan lan sera modal yang dperlukan unuk memproduks barang-barang pada perode erenu dmasa mendaang sesua dengan yang dperkrakan aau yang dramalkan. Tujuan dar perencanaan produks adalah :. Dapa membua produk aau jasa dengan harga yang murah. Dapa menenukan harga pokok dan harga jual dengan harga yang rendah 3. Dapa bersang dengan kemampuan yang cukup 4. Dapa menjual barang dalam jumlah yang banyak dan sekalgus menguasa bagan pasar yang luas dar pada penjualan barang aau jasa. Perencanaa produks dbag menjad dua:. Perencanaa jangka pendek Adalah perancanaan dengan jangka waku sau ahun aau kurang yang berujuan unuk mengaur penggunaan enaga kerja, persedaan barang dan faslas pabrk yang dmlk perusahaan pabrk.. Perencanaan jangka panjang Adalah perancanaan dengan jangka waku lebh dar sau ahun yang berujuan unuk mengaur perambahan kapasas perlaan aau mesn, ekspans pabrk dan pengambangan produk. Perencanaan agrega memberkan gambaran yang menyeluruh enang permnaan konsumen erhadap produk yang dhaslkan dan berguna juga unuk mengevaluas dampak dampak perancanaan dan jadwal kapasas dan mengevaluas keefekfan dar perencanaan produks yang ada. Perancanaan agrega juga mengelompokan sumber daya yang erseda unuk seap perode dalan horzon waku dan memuuskan alernaf yang erbak unuk menggunakan kapasas yang ada yang berujuan unuk: Fsblas dan Opmalas. Meode perancanaan produks agrega dbag menjad:. Pure Sraegy - Changng Workforce level Adalah penambahan jumlah enaga kerja jka dperlukan dan mengubah enaga kerja dengan perekruan enaga kerja aau melakukan pemuusan hubungan kerja dengan Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
11 Landasan Teor 6 ujuan unuk menyamakan ngka produks dengan jumlah permnaan seap perodenya, sehngga dak ada persedaan yang berlebhan. - Changng Invenory level Adalah penyamaan jumlah produks berdasarkan raa-raa permnaan dan menuup kekurangan produks dengan persedan yang berasal dar produks perode erdahulu dan pada meode n beruhasa menghndarkan hre dan fre. - Subconacng Adalah suau kegaan dmana perudahaan berusaha mencukup jumlah permnaan dengan melakukan subkonrak dengan perusahaan lan.. Mxed Sraegy Adalah penggabungan dua aau lebh dar meode Pure Sraegy dengan ujuan menghndar dampak negaf dar masng-masng meode yang ada..3 DISAGREGAT Perencanaan Dsagrega (Dsaggrega Plannng) merupakan langkah selanjunya seelah perencanaan agrega, ujuan dar perencanaan dsagrega n adalah unuk memecah sauan produk agrega pada perencanaan agrega ke dalam seap em produk sera mengeahu em-em suau produk apa saja yang akan dproduks seap perodenya dan berapa jumlah seap em dar suau produk ersebu akan dproduks. Dasgaregas akan dlakukan dengan pendekaan Hax and Bran (Bedworh, 98:64) Langkah-langkah dalam melakukan dsagregas em n adalah sebaga berku:. Menenukan nla expeced quany yau persedaan awal dkurang permnaan I ( j, j D ). Jka expeced quany bernla negaf, berar em u harus dproduks, karena jumlah persedaan yang ada dak mencukup permnaan.. Menenukan nla, yau ± banyaknya ulangan permnaan yang akan dpenuh oleh jumlah produks persedaan yang ada sekarang n, dengan syara: * j Kj n D jn SS j I j.. (.) * adalah jumlah produk yang dproduks dar perencanaan agrega erbak. Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
12 Landasan Teor 7 Unuk Changng Workface Level : Unuk Changng Invenory Level : Unuk Subconracng : * = Demand dalam sauan agrega. * = Produks dalam sauan agrega. * = Produks dalam sauan agrega. Waku Reguler Waku Overme Waku Sklus Unuk Mxed Sraegy:. Round ormal SS j * 0, jka perusahaan dak mempunya safey sock. 3. Menghung E (Excess Demand) aau kelebhan permnaan/kebuuhan dengan rumus : * E Kj Djn SSj Ij.. (.) j n 4. Menenukan jumlah produks unuk masng-masng em dengan rumus : * n D jn SS j I j Pernah produks, jka : q j, I j, Dj, E D jn j j jn / K D.. (.3) ; dmana q = expeced quany.. (.4) Dan jka : all jn q j s 0 Mn ; dmana s = safey sock.. (.5), j Caaan : ex Per-endng Invenory = Kuanas produks Expeced Quany (.6). Jka nlanya negave (-) aau 0 maka ex Per-endng Invenory = 0. Jka nlanya posf (+) maka nla ersebu dulskan saja langsung. Kuanas produks nlanya harus bula, apabla dak bula maka dbulakan normal.3. Jadwal Induk Produks / Maser Producon Schedullng (MPS) Pada dasarnya jadwal nduk produks merupakan suau pernyaaan enang produk akhr dar suau perusahaan ndusr manufakur yang merencanakan memproduks oupu berkaan dengan kuanas dan perode waku. MPS mendsagregaskan dan mengmplemenaskan rencana produks. Penjadwalan produks nduk, pada dasarnya berkaan dengan akvas melakukan fungs uama, berku : Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
13 Landasan Teor 8 a. Menyedakan aau memberkan npu uama kepada ssem perencanaan kebuuhan maeral dan kapasas, merupakan akvas perencanaan lebel 3 dalam merarak perencanaan proras dan perencanaan kapasas pada ssem MRP II. b. Menjadwalkan pesanan-pesanan produks dan pembelan unuk em. c. Memberkan landasan unuk penenuan kebuuhan sumber daya dan kapasas. d. Memberkan bass unuk pembuaan janj enang penyerahan produk, kepada pelanggan. Sebaga suau akvas proses, jadwal nduk produks (MPS) membuuhkan lma npu uama yau sebaga berku : a) Daa permnaan oal, yang berkaan dengan ramalan penjualan (sales forecas) dan pesanan-pesanan (order). b) Saus nvenor, berkaan dengan nformas enang on hand nvesory, sock yang dalokaskan unuk pengunaan erenu, pesanan produks dan pembelan yang dkeluarkan. c) Perencanaan produks menenukan ngka produks, nvenor dan sumber daya lannya. d) Daa perencanaan, berkaaan dengan auran-auran enang lo szng, safey sock dan waku unggu (lead me), dar masng-masng em shrnkage facor..3. Beberapa Permbangan Dalam Mendesan MPS Dalam mendesan MPS, beberapa fakor uama yang menenukan proses penjadwalan produks nduk (MPS) adalah:. Lngkungan manufacurng yang umum dpermbangkan adalah make o sock, make o order, dan assemble o order.. Srukur produk aau Bll of Maeral (BOM). Srukur produk selalu damplkan dalam benuk gambar (char forma). Srukur produk yau cara komponenkomponen bergabung kedalam suau produk selama proses manufacurng. 3. Horzon perencanaan, waku unggu produk dan producon me fencees. Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
14 Landasan Teor 9 a. Horzon perencanaan harus sama dengan banyaknya perode dkalkan panjang dar seap perode (H = L x, dmana H = Horzon, L = lengh of perode, = umber of perode) b. Waku unggu produks, yau lama waku menunggu sejak penempaan pesanan sampa memproleh pesanan ersebu. Waku unggu berkaan dengan waku menunggu d proses, bergerak/berpndah, anr, se up, dan run me unuk seap komponen yang dproduks. c. Tme fences yau sebaga suau kebjakan aau peunjuk yang deapkan unuk mencaa dmana (dalam zona waku) erdapa berbaga keerbaasan aau perubahan dalam prosedur operas, manufakurng. Tme fences yang palng umum dkenal adalah Demand Tme Fences (DTF) pada waku fnal assembly dan Plannng Tme Fences (PTF) yang derapkan pada waku unggu kumulaf..4 ROUGHT CUT CAPACIT PLAIG (RCCP).4. Defns Rough Cu Capacy Plannng (RCCP) RCCP ddefnskan sebaga proses mengkonvers MPS kedalam sumber daya yang dbuuhkan. Tahap perama dalam RCCP adalah denfkas sumber daya yang uama, seper work cener, enaga kerja aau maeral krs. Kemudan enukan fakor penggunaan sumber daya per un unuk seap em, dan dasumskan bahwa sumber daya ersebu dgunakan dalam perode yang sama sesua dengan jadwal pesanan yang elah dsusun. Kemudan fakor penggunaan ersebu dkalkan dengan jumlah rencana pemesanan unuk RCCP. Selanjunya beban sumber dbandngkan dengan kapasas yang erseda, apakah underload aau overload. Jka overload maka jadwal harus dubah aau kapasas harus dambah. Jka underload, kapasas harus dkurang dan jadwal harus dambah...7. Teknk-Teknk ang Dgunakan Unuk Melakukan RCCP Teknk-eknk yang dgunakan unuk melakukan RCCP adalah: (Shekh, 00:44).. Capacy Plannng Usng Overall Facors (CROP) Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
15 Landasan Teor 0 Meode n merupakan meode yang cukup sederhana dalam pendekaan RCCP karena penggunaan perhungannya palng sedk. Inpu daanya berasal dar Jadwal Induk Produks, waku oal yang dperlukan unuk memproduks suau produk dan propors waku penggunaan sumber. Prosedur n basanya menggunakan fakor perencanaan yang berasal dar daa hsork dar produk, sehngga pendekaan n palng mudah erpengaruh jka erjad perubahan dalam volume produk maupun jumlah waku yang dbuuhkan unuk membua suau produk. Adapun rumus yang dgunakan dalam meode n adalah sebaga berku : n H q p p, xhp ; I w H,... (.6) Dmana : H = oal jam kerja yang dbuuhkan pada perode q p, = jumlah jam kerja unuk em p yang dbuuhkan pada perode H p = jumlah em p yang akan dproduks l w, = beban kerja dalam sau jam kerja pada bagan produks w pada perode r w = persenase dar jam kerja pada bagan produks w selama perode mendaang.. Meode Capacy Blls (Bll Of Resources) Pada meode Capacy Blls, esmas beban kerja pada seap bagan produk unuk seap perode Jadwal Induk Produks dhung dengan rumus : n I w, q p, xhp, w... (.7) p Dmana : l w, = beban kerja dalam sau jam kerja pada bagan produks w pada perode q p, = jumlah produkp (un) yang dproduks selama perode Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
16 Landasan Teor h p, w = jumlah jam produks yang dperlukan produk p pada bagan produks w = jumlah produks yang dbua 3. Resources Profle Approach Meode n selan menggunakan daa waku sandar, pendekaan n juga membuuhkan daa waku senggang (Lead Tme) unuk melakukan pekerjaan ersebu. Dalam penelan ugas akhr n pada perhungan Rough Cu Capacy Plannng menggunkan meode Bll Of Resources..5 MRP.5. Defns MRP MRP merupakan salah sau eknk perancanaan dan pengendalan produks dmana jadwal nduk produks dgunakan unuk membua aau membel maeral/em yang bersfa dependen demand. Maser Requremen Plannng yau suau sysem unuk mengaur agar-agar komponen-komponen yang dperlukan ersebu dapa erseda pada waku dan jumlah yang epa. Sebuah produk erdr dar Independen demand yau kebuuhan yang dak berhubungan dengan produk lan dan Dependen demand yau kebuuhan yang berkaan dengan produk lan. Jka pada peramalan dan agrega ka berfokus pada ndependen demand maka pada MRP ka akan berfokus pada dependen demand..5. BOM Meode BOM (Bll Off Maeral) adalah suau cara unuk mempermudah ka dalam berfokus pada dependen demand. Bom merupakan suau meode unuk memecahkan suau ndependen demand menjad dependen demand..5.3 Lead Tme Lead Tme dbedakan menjad dua jens yau :. Lead Tme pembelan Adalah selang wamu anara pemesanan dengan waku dermanya pesanan ersebu.. Lead Tme manufacurng Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
17 Landasan Teor Adalah waku yang dbuuhkan unuk perakan yang dukur dar waku pemesanan sampa produk ersebu dermanya pesanan ersebu..5.4 Lo szng Lo szng (long) merupakan suau algorma Heurscs yang mencoba unuk mencar jumlah pesanan yang opmal berdasarkan permbangan : - Baya pembelan barang Adalah harga pembelan, jka barang dbel aau baya produks, jka barang dbua sendr. Unuk barang yang dbel, baya oal adalah harga barang dambah baya pengangkuan, pajak, bea dan lan-lan. - Baya pesan Adalah Baya yang harus dkeluarkan seap kal memesan barang ke suppler, aau baya se up yang erjad seap kal ada perganan proses produks dar sau produk ke produk lannya. - Baya smpan Adalah baya yang harus dkeluarkan bla menympan barang. Baya-baya yang ermasuk kelompok n msalnya : lsrk, pajak prem asurans, baya enaga kerja yang mengawas persedaan dll. Meode n sanga berguna unuk mencar baya yang serendah mungkn dalam perhungan unuk pemesanan barang. Beberapa meode Lo Szng, adalah sebaga berku : Meode Economc Order Quany Meode n perama kal dceuskan oleh Ford Harrs pada ahun 95, eap lebh dkenal dengan nama meode Wlson karena dkembangkan oleh Wlson pada ahun 934. Meode n dgunakan unuk menghung mnmas oal baya persedaan berdasarkan persamaan ngka aau k equlbrum kurva baya smpan dan baya pesan. Rumusan unuk menenukan jumlah EOQ adalah : Q DS H d mana : Q = jumlah barang seap pemesanan Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
18 Landasan Teor 3 D = jumlah permnaan dalam perode S = baya pesan H = baya smpan dalam perode Meode Perod Order Quany (POQ) Meode POQ sebenarnya adalah pengembangan dar meode EOQ. Jka pada meode EOQ, jumlah barang seap pemesanan bersfa konsan, maka pada meode POQ n nerval perode pemesanannya yang bersfa konsan. Rumusan unuk menenukan jumlah dan perode POQ adalah : Q d d mana : = jumlah perode pemesanan Q = jumlah barang secara EOQ d = raa-raa permnaan Meode Lo for Lo (L-4-L) Meode Lo for Lo merupakan meode palng sederhana d mana pada dasarnya meode n mengadakan pemesanan persedaan seap sub-perode. Tujuannya adalah unuk memnmas baya smpan, karena dak adanya persedaan yang erssa seap perganan sub-perode. Wagner-Whn Prnsp: mnmas ongkos persedaan dengan mensyarakan persedaan akhr horson perencanaan sama dengan nol. Langkah-langkah : ) Hung marks ongkos varabel oal dar seap alernaf pemesanan sepanjang perode yang erdr dar ongkos pesan / se up dan ongkos smpan. Z ce C hp e Q ce Q c c Keerangan : c e Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
19 Landasan Teor 4 Z ce C h P = ongkos varabel oal perode c sampa e jka membua pesanan d perode c unuk memenuh kebuuhan perode c sampa e. = ongkos pesan / se up = persenase ongkos smpan = ongkos pembelan per un. Q e ce R k kc R k = permnaan d perode k ) Defnskan f e sebaga alernaf ongkos mnmum unuk perode sampa e, dmana persedaan d akhr perode e = 0. f e Mn(Zce f c- ) Keerangan : c =,, 3,..., e. F o = 0 la f merupakan ongkos unuk jadwal pemesanan opmal. 3) Hung / urakan f Z f o w w-.pesanan erakhr muncul pada perode w dan cukup unuk memenuh permnaan perode w sampa. f Z f o w- v w- v-. Pesanan sebelum pesanan erakhr yang muncul d perode v unuk memenuh demand perode v sampa dengan perode w-. f Z f o u- u- 0. Pesanan perama muncul d perode dan cukup unuk memenuh demand perode sampa perode u..6 PEMBUATA MRP Langkah-langkah pembuaan MRP, sebaga berku :. Membua Bll of Maeral.. Menenukan Lead Tme erbesar unuk menenukan baas erkecl perode dalam perhungan. Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
20 Landasan Teor 5 3. Unuk elemen-elemen BoM yang berada d level erbesar (palng bawah leaknya) dhung dengan Meode Lo Szng unuk mencar baya yang palng mnmum. 4. Membua abel-abel MRP dengan memasukkan fakor-fakor : o Gross Requremen (GR) o Invenory (I) o Schedule Recep (SR) Jka ada o Safey Sock (SS) o e Requremen (R) = GR I SR + SS o Planned Order Recep o Planned Order Release.6. Tujuan MRP Terdapa beberapa ujuan MRP I adalah sebaga berku:. Memnmas Persedaan Dengan denukan jumlah dan waku suau komponenen yang dperlukan, maka pembelan hanya dlakukan sebaas yang dperlukan saja sehngga dapa dmnmalkan baya persedan.. Mengurang resko keerlambaan pengrman dan produks Dengan dperhakan lead me unuk seap komponen akan memperkecl resko dak ersedanya komponen yang akan dproses yang akan dapa menggangu proses produks 3. Kommen yang realss Dengan dapa dpenuhnya jadwal produks sesua wakunya, kommen erhadap pengrman barang akan lebh realss sehngga akan menngkakan kepuasan dan kepercayaan konsumen 4. Menngkakan efsens Dengan lebh baknya perencanaan dalam hal jumlah persedan, waku produks dan waku pengrman barang maka kan menngkakan efsens dalam perusahaan. Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
21 Landasan Teor 6.6. Ongkos Dalam Ssem Persedaan Ongkos ssem persedaan adalah semua pengeluaran dan keruganyang mbul sebaga akba adanya persedaan. Komponenen ongkos ersebu melpu:. Ongkos pemesanan/pengadaan (Procuremen Cos) Ongkos pengadaan ersebu erbag aas orderng cos (ongkos pemesanan) dan se up cos (ongkos pembuaan). Ongkos pemesanan adalah baya yang dkeluarkan unuk mendaangkan barang dar luar conoh ongkos pengekan dan pengrman pesanan, ongkos pengangkuan, ongkos bonkar dan pemerksaan barang dll. Basanya seap kal pesan. Ongkos pembuaan adalah ongkos yang mbul dalam mempersapkan produks suau barang seper ongkos penyeelan mesn, ongkos mempersapkan barang.dll. Baya peympanan (Holdng cos aau carrng cos) Ongkos smpan adalah ongkos yang harus danggung oleh perusahaan sehubungan dengn barang yang dsmpan dalam gudang. Ongkos smpan erganung pada banyaknya un barang yang dsmpan sera nla barang u sendr. Elemen-elemen ongkos ersebu adalah ongkos asurans barang, penanganan barang, modal dan nvesas barang. Ongkos n dkakan dengan jumlah nla uang pada barang yang dsmpan dan ngka bunga saa u pada sejumlah uang. Bla dhung persauan un barang erganung pada kepemlkan gudang yau o mlk sendr (perhungan dengan menggunakan depresas gedung. o Bla sewa, perhungan dengan ongkos sewa. o Ongkos admnsras o Ongkos dak erpakanya barang karena usang Pada umumnya ongkos smpan dak dapa dhung secara epa, eap basanya berksar anara 0% - 30% dar harga barang u persauan unnya. 3. Baya peympanan (Holdng cos aau carrng cos) Ongkos yang mbul karena adanya barang pada persedaan, seper ongkos pemesanan kembal, hlangnya konsumen karena kedakepaan pengrman dsb. Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
22 Landasan Teor Prasyara dan Asums MRP- Agar MRP- dapa berfungs dan doperasonalsaskan dengan efekf ada beberapa persyaraan dan asums yang harus dpenuh yau:. Tersedanya Jadwal Induk Produks (JIP): Suau rencana yang rnc yang meneapkan jumlah waku suau produk akhr harus erseda.. Idenfkas khusus seap komponen aau maeral. Hal n dsebukan karena MRP- menggunakan kompuer. 3. Tersedanya srukur produk (Bll of Maeral) yang harus mampu menggambarkan secara jelas ngkaan-ngkaan suau produk dbua mula dar bahan baku samap dengan barang jad. 4. Tersedanya caaan enang saus persedaan (nvenory saus records). Caaan semua em yang menyaakan keadaan persedaan sekarang dan yang akan daang/drencanakan. Sedangkan beberapa asums yang dperlukan sebaga pra konds berlakunya MRP-, adalah sebaga berku:. Adanya daa fle yang ernegras dengan melbakan daa saus persedaan dan daa srukuur produk. Daa fle n djaga keelan dan kelengkapannya sehngga selalu memua daa yang erbaru.. Waku ancang-ancang (lead me) unuk semua em dkeahu, palng dak dapa dperkrakan. Dalam hal n waku ancang-ancang dapa berupa nerval waku anara saa pemesanan dlakukan samap dengan saa barang ba dan sap dgunakan, eap dapa pula berupa waku proses pembuaan dar sau sasun kerja unuk em aau kompnen ersebu. 3. Seap em persedaan selalu ada dalam pengendalaan. Hal n berar erseda mekansme yang mampu unuk memanau dan mengevaluas dar bahan baku sampa dengan produk jad. 4. Semua komponen suau perakan dapa dsedaakan pada saa suau pesanan unuk perakan ersebu dlakukan. 5. Pengadaan dan pemakaan komponen bersefa dskr. Terdapa masukan MRP- yang dperlukan yau: Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
23 Landasan Teor 8. Jadwal Induk Produks (JIP). Caaan saus persedaan 3. Srukur produk Semenara unuk keluaran dar MRP- secara gars besar erdr aas:. Caaan pesanan yang harus dkerjakan aau drencanakan bak dar pabrk sendr maupun dar supler.. Indkas unuk penjadwalan ulang aau pembaalan produks 3. Informas keadaan persedaan.7 PERMASALAHA KESEIMBAGA LITASA Persoalan kesembangan lnasan perakan bermula dar adanya kombnas penugasan kerja kepada operaor aau grup operaor yang menempa empa kerja erenu. Karena penugasan elemen kerja (work elemen) yang berbeda akan menyebabkan perbedaan dalam sejumlah waku yang dak produkf dan varas jumlah pekerja yang dbuuhkan unuk menghaslkan oupu produks erenu d dalam suau lnas perakan. Masalah kombnas ersebu menjad masalah penyembangan lnas perakan, penyembangan operas aau sasun kerja dengan ujuan unuk mendapakan waku yang sama d seap sasun kerja sesua dengan kecepaan produks yang dngnkan. Masalah uama yang dhadap dalam lnasan produks adalah : (Begel, 99). Kendala ssem, yang era kaannya dengan manenance (perawaan). Menyembangkan beban kerja pada beberapa sasun kerja (work saon) unuk : Mencapa suau efsens yang ngg Memenuh rencana produks yang elah dbua Gejala kedaksembangan lnasan produks: Adanya sasun kerja yang sbuk dan dle yang menyolok Adanya work n process (produk seengah jad) pada beberapa sasun kerja Sedangkan hal-hal yang dapa mengakbakan kedaksembangan pada lnasan produks anara lan: Rancangan lnasan yang salah Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
24 Landasan Teor 9 Peralaan aau mesn sudah ua sehngga serngkal break down dan perlu dse-up ulang Operaor yang kurang erampl Meode kerja yang kurang bak Maeral handlng yang kurang sempurna Berumpuknya barang dalam proses Taa leak yang kurang bak.7. Beberapa Cara unuk Mencapa Kesembangan Ln Beberapa cara yang dempuh unuk mecapa kesembangan ln produks adalah sebaga berku :. Penumpukan maeral Cara n merupakan cara yang palng mudah dbandngkan dengan cara yang lannya yau dengan membua umpukan maeral pada saun kerja yang memlk waku operas palng lama. Pada sasun ersebu harus dlakukan kerja lembur aau menambah pekerja. Cara n bukanlah cara yang erbak karena dengan adanya umpukan sejumlah besar maeral akan mengakbakan pemborosan ruangan dan waku pada sasun kerja yang lan.. Pergerakan operaor Caranya adalah apabla seorang operaor mempunya waku operas yang lebh cepa dar operaor lannya, operaor dapa bergerak sepanjang ln produks ersebu unuk membanu operaor lannya sehngga operaor ersebu dapa menangan lebh dar sau operas. 3. Pemecahan elemen pekerjaan Cara n dlakukan bla suau operas membuuhkan waku yang lebh sngka darpada waku operas pada sasun kerja lannya. Basanya dgunakan pada penyembangan operas-operas perakan karena mudah dbag-bag sehngga dperoleh kesembangan yang ngg dengan sedk waku mengganggur. 4. Perbakan operas Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
25 Landasan Teor 30 Cara n dlakukan perbakan pada operas yang lebh lamba dbandngkan operas lannya. Melakukan perbakan meode kerja dengan sud kerja dgunakan unuk mengurang waku kerja yang dbuuhkan. 5. Perbakan performans operaor Penyembangan dapa dlakukan melalu perganan operaor dengan operaor lan yang dapa bekerja lebh bak aau lebh cepa. Selan u, dapa juga dlakukan melalu penambahan lahan pada operaor yang bersangkuan. 6. Pengelompokkan operas Cara n berusaha unuk mengelompokkan beberapa operas aau elemen kerja hasl pembagan ke dalam grup-grup aau sasun-sasun kerja secara sembang, sehngga seap grup memlk waku kerja yang sama panjang. (Buffa, 987). 7. Mengubah kecepaan mesn Bla suau operas aau sebuah mesn bekerja lamba dapa dngkakan agar sengka dengan kecepaan operas lannya dengan cara mengubah kecepaan mesn. Berdasarkan uraan d aas, dapa dark kesmpulan bahwa kesembangan lnas perakan ersebu ddasarkan pada hubungan anara :. Kecepaan produks (producon rae). Operas-operas yang dperlukan dan uru-uruan keberganungan (sequence) 3. Waku yang dperlukan unuk menyelesakan seap operas (work elemen me) 4. Jumlah operaor / pekerja yang melakukan operas ersebu. Tugas Akhr Teknk Indusr UMB
BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
Maa kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan dferensal dapa dbedakan menjad dua macam erganung pada jumlah varabel bebas. Apabla persamaan ersebu mengandung hana sau varabel
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDAAN EORI. njauan Pusaka.. Peramalan Peramalan (forecasng) merupakan ala banu yang penng dalam perencanaan yang efekf dan efsen khususnya dalam bdang ekonom. Dalam organsas modern mengeahu keadaan
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR
B-5-1 PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR Wsnu Bud Sunaryo, Haryono ITS Surabaya ABSTRAK Dalam duna konsruks saa n pemakaan produk beon
Lebih terperinciPENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG
INDEPT, Vol., No. 3, Okober 01 ISSN 087 945 PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG Samsul Budaro, ST., MT Dosen Teap Teknk Indusr, Wakl Dekan III akulas Teknk, Unversas
Lebih terperinciBAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU
BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU Pada bab III, ka elah melakukan penguan erhadap meoda Runge-Kua orde 4 pada persamaan panas. Haslnya, solus analk persamaan panas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS
PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS Mra Puspasar, Snggh Sapad, Dana Puspasar Absraks PT Ulam Tba Halm merupakan salah sau ndusr mnuman serbuk d Indonesa, dmana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDAAN TEORI. Tnjauan Pusaka.. Uj Keseragaman Daa Tujuan uama pengukuran uj keseragaman daa adalah unuk mendapakan da yang seragam. Kedak seragaman daa dapa daang anpa dsadar, maka dperlukan suau
Lebih terperinciCreated by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
Creaed by Smpo PDF Creaor Pro (unregsered verson) hp://www.smpopdf.com Sask Bsns : BAB 8 VIII. ANALISIS DATA DERET BERKALA (TIME SERIES) 8.1 Pendahuluan Daa Berkala (Daa Dere waku) adalah daa yang dkumpulkan
Lebih terperinci' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN
j BUPAT PACTAN ' PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESN BAG NDUSTR KECL DAN MENENGAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN
Lebih terperinci( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32)
8 Raaan poserornya adalah E m x ò (, ) f ( x) m f x m f f m ddm (32) Dalam obseras basanya dgunakan banyak daa klam. Msalkan saja erdr dar grup daa klam dengan masng-masng grup ke unuk seap, 2,..., yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Defns Rangkaan Lsrk Rangkaan Lsrk adalah sambungan dar beberapa elemen lsrk ( ressor, kapasor, ndukor, sumber arus, sumber egangan) yang membenuk mnmal sau lnasan eruup yang dapa
Lebih terperinciBAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI
BAB ETROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUYI Model Markov Tersembuny (Hdden Markov Model, MMT) elah banyak daplkaskan dalam berbaga bdang seper pelafalan bahasa (speeh reognon) dan klasfkas (luserng).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan
KONSEP DASAR Laar belakang Meode Numerk Ilusras masalah numerk Angka sgnfkan Akuras dan Press Pendekaan dan Kesalahan Laar Belakang Meode Numerk Tdak semua permasalahan maemas dapa dselesakan dengan mudah,
Lebih terperinciLine Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( )
ANALISIS APLIKASI PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI DENGAN MENGGUNAKAN UNIT COMMITMENT, UNIT DECOMMITMENT DAN MODIFIED UNIT DECOMMITMENT Oleh: Ars Her Andrawan (07000)
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Model Persediaan Model Deterministik
6 BAB LANDASAN TEORI. Model Persedaan.. Model Deermnsk Model Deermnsk adalah model yang menganggap nla-nla parameer elah dkeahu dengan pas. Model n dbedakan menjad dua: a. Deermnsk Sas. D dalam model n
Lebih terperinci! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013
! BUPAT PACrAN j PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPerencanaan Waktu Replenishment pada Continuous Material Requirement Planning dengan Kendala Laju Produksi Level
Perencanaan Waku Replenshmen pada Connuous Maeral Requremen Plannng dengan Kendala Laju Produks Arf Rahman Jurusan Teknk Indusr, Fakulas Teknk, Unversas Brawjaya Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Indonesa
Lebih terperinci\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
y BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN : NOMOR 55" TAHUN 20 ; TENTANG \ DANA ALOKAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa dalam rangka penngkaan penyelenggaraan pemernahan,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciJumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun
Baasan Masalah Jumlah kasus pendera penyak Demam Berdarah Dengue (DBD d Koa Surabaya ahun - Varabel Explanaory (Varabel penjelas yang dgunakan dalam penelan adalah varabel Iklm (Curah hujan, Suhu, Kelembaban
Lebih terperinciBAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode
BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode penaksran parameer pada persamaan smulan yau meode Three Sage Leas Square (3SLS. Sebelum djelaskan lebh lanju
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010
3 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR ;6TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SSTEM PENGENDALAN NTERN PEMERNTA D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN,
Lebih terperinciANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor
ANaISIS - TANSIEN. Kapasor dalam angkaan D Sebuah kapasor akan ermua bla erhubung ke sumber egangan dc seper yang dperlhakan pada Gambar. Pada Gambar (a), kapasor dak bermuaan yau pla A dan pla B mempunya
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C Oleh : Ir. A.achman Hasbuan dan Naemah Mubarakah, ST . Persamaan Dferensal Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dar suau persamaan dferensal orde sau adalah:
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciDi bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif
Regres Dummy D bdang ekonom dak semua nformas dapa dukur secara kuanaf Peubah dummy dgunakan unuk memperoleh nformas yang bersfa kualaf Conoh pada daa cross secon: Gender: sebaga penenu jumlah pendapaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab n akan dbahas beberapa eor dasar yang kelak akan dgunakan dalam penurunan formula penenuan harga Asan Opon, bak secara analk pada Bab III maupun secara numerk pada Bab
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciPenggunaan Metode Modified Unit Decommitment (MUD) untuk Penjadwalan Unit-Unit Pembangkit Pada Sistem Kelistrikan Jawa - Bali
Penggunaan Meode Modfed Un Decommmen (MUD) unuk Penjadwalan Un-Un Pembangk Pada Ssem Kelsrkan Jawa - Bal Ars Her Andrawan,2, Onoseno Penangsang ) Jurusan Teknk Elekro TS, Surabaya 60, ndonesa 2) Jurusan
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERA KABUPATEN PACTAN NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAAN PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM j KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013
3. Lokas dan Waku Penelan 3.. Lokas Penelan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelan n dlaksanakan d SMP Neger 7 Goronalo pada ahun ajaran 0/03 3.. Waku Penelan Penelan n d laksanakan pada semeser genap ahun
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. smoothing, dan siklis untuk barang jadi Mie Atom Metode Regresi Linier. Nama barang jadi: Mie Atom.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penghtungan 4.1.1 Penghtungan Peramalan 4.1.1.1 Peramalan Me Atom Contoh perhtungan peramalan permntaan dengan metode regres lner, regres kuadrats, double movng average,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pusaka 2.1.1 Teknik Indusri Teknik indusri adalah suau rekayasa yang berkaian dengan desain, pembaruan, dan insalasi dari sisem erinegrasi yang melipui manusia, maerial,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE MODIFIED UNIT DECOMMITMENT (MUD) UNTUK PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA - BALI
Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog X Program Sud MMT-TS, Surabaya 6 Pebruar 2010 PENGGUNAAN METODE MODFED UNT DECOMMTMENT (MUD) UNTUK PENJADWALAN UNT-UNT PEMBANGKT PADA SSTEM KELSTRKAN JAWA - BAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciAnalisis Jalur / Path Analysis
Analss Jalur / Pah Analyss Analss jalur adalah salah sau benuk model SEM yang dak mengandung varable laen. Tenu saja model n lebh sederhana dbandngkan dengan model SEM lengka. Analss jalur sebenarnya meruakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciHidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal
Hdden Markov Model Oleh : Frdanza, urul Gusran dan Akmal Dosen Jurusan Maemaka FMIPA Unversas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang Km 2, Janangor, Jawa Bara elp. / Fax : 022 7794696 Absrak Hdden Markov
Lebih terperinciPENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1
PENDUGAAN SAISIK AREA KECIL DENGAN MEODE EMPIRICAL CONSRAINED AYES Ksmann Jurusan Penddkan Maemaka FMIPA Unversas Neger Yogyakara Absrak Meode emprcal ayes (E merupakan meode yang lebh aplkaf pada pendugaan
Lebih terperinciNILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DENGAN TINGKAT BUNGA BERUBAH BERDASARKAN FORMULA FISHER
ILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DEGA TIGKAT BUGA BERUBAH BERDASARKA FORMULA FISHER Devs Apranda, Johannes Kho, Sg Sugaro Mahasswa rogram S Maemaka Dosen Jurusan Maemaka Fakulas Maemaka dan Ilmu engeahuan
Lebih terperinci1. Mistar A. BESARAN DAN SATUAN
A. BESARAN DAN SATUAN Teor Sngka : D dalam Fska gejala alam dama melalu pengukuran. Pengukuran adalah membandngkan suau besaran dengan besaran sejens yang dsepaka sebaga paokan (sandar). Besaran adalah
Lebih terperinciBUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
r BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA! BUPAT PACTAN, Menglnga a. bahwa guna kelancaran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING UNTUK MENENTUKAN PEMBERIAN BEASISWA
Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Mulmeda 2015 STMIK AMIKOM Yogyakara, 6-8 Februar 2015 PENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING UNTUK MENENTUKAN PEMBERIAN BEASISWA Yeffransjah Salm STMIK Indonesa
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryano Sudrham nalss Rangkaan Lsrk D Kawasan Waku BB 12 nalss Transen d Kawasan Waku Rangkaan Orde Perama Yang dmaksud dengan analss ransen adalah analss rangkaan yang sedang dalam keadaan peralhan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciBAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode
BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode robus unuk mendeeks penclan (ouler) dalam analss komponen uama robus yau meode Mnmum Covarance Deermnan
Lebih terperinciAPLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND
APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GSTAR(1,1) UNTUK DATA CURAH HUJAN
Bulen Ilmah Mah. Sa. dan Terapannya (Bmaser) Volume 6, o. 03 (017), hal 159 166. PEERAPA MODEL GSTAR(1,1) UTUK DATA CURAH HUJA Ism Adam, Dadan Kusnandar, Hendra Perdana ITISARI Model Generalzed Space Tme
Lebih terperinciAPLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a
APLIKASI STRUKTUR GRUP ANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI Mujash a a Program Sud Maemaka Jurusan Tadrs Fakulas Tarbah IAIN Walsongo Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngalan Semarang
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR 13 TAHUN 2012 t I TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELELANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN KABUPATEN PACITAN
f BUEAn PACrAN J PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELELANGAN KAN D TEMPAT PELELANGAN KAN KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 r BUPAT PACTAN. Menmbang:
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan
Lebih terperinciKresnanto NC. Model Sebaran Pergerakan
Kresnano C Moel Sebaran Pergerakan Kresnano C Tujuan Uama: Mengeahu pola pergerakan alam ssem ransporas serng jelaskan alam benuk arus pergerakan (kenaraan, penumpang, an barang) yang bergerak ar zona
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciOptimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan
Opma Model Invenory Deermnk unuk Permnaan Menak dan Baya Pemeanan Konan Dana Purwaar, Rully Soelaman, Fr Qona Fakula Teknolog Informa, Inu Teknolog Sepulu Nopember, Surabaya E-mal : rully@-by.edu Abrak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Masalah Knerja pembangunan ekonom Indonesa bsa dkaakan sanga membanggakan dengan ngka perumbuhan ekonom selama beberapa dekade erakhr n sangalah ngg, walaupun mengalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3. Meode Penelan Meode penelan yang dgunakan dalam penelan n adalah meode deskrpf anals. Wnarno Surakhmad (990:40) mengemukakan bahwa meode deskrpf mempunya cr-cr sebaga berku:.
Lebih terperinci( L ). Matriks varians kovarians dari
LIVIA PUSPA T 677 9.3 METODE KOMPONEN UTAMA Informas yang dbuuhkan daam eknk komponen uama suau daa ddapa dar marks varans kovarans, aau marks koreasnya. Meode komponen uama n, beruuan unuk menaksr parameer
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR)
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (04) 337-350 (30-98X Prn) D-36 Peramalan Penjualan eda Moor Tap Jens d Wlayah Surabaya dan Blar dengan Model ARIMA Box-Jenkns dan Vecor Auoregressve (VAR) Ade
Lebih terperinciOptimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan
Opma Model Invenory Deermnk unuk Permnaan Menak dan Baya Pemeanan Konan Dana Purwaar, Rully Soelaman, Fr Qona Fakula Teknolog Informa, Inu Teknolog Sepulu Nopember, Surabaya E-mal : rully@-by.edu Abrak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Persediaan Persediaan merupakan salah sau ase yang paling mahal bagi perusahaan, mencerminkan oal 40% dari oal modal yang diinvesasikan (Render dan Heizer, 997, p34). Oleh karena
Lebih terperinciAPLIKASI INVERSI NON LINIER DENGAN PENDEKATAN LINIER UNTUK MENENTUKAN HIPOSENTER (CONTOH KASUS DI G. KELUD)
Alkas Iners Non Lner Dengan Pendekaan Lner Unuk Menenukan Hosener Conoh Kasus d G. Kelud) Cece Sulaeman) APLIKASI INVERSI NON LINIER DENGAN PENDEKATAN LINIER UNTUK MENENTUKAN HIPOSENTER CONTOH KASUS DI
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada
Lebih terperinciPeramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Kelas Ekonomi Kertajaya Menggunakan ARIMA dan ANFIS
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4 No. (05) 33-350 (30-9X Prn) D-3 Peramalan Jumlah Penumpang Kerea Ap Kelas Ekonom Keraaya Menggunakan ARIMA dan ANFIS Ilaf Andala dan Irhamah Jurusan Saska Fakulas Maemaka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinci3 Kondisi Fisik Dermaga A I Pelabuhan Palembang
Bab 3 3 Konds Fsk Dermaga A I Pelabuhan Palembang Penanganan Kerusakan Dermaga Sud Kasus Dermaga A I Pelabuhan Palembang 3.1 Pengolahan Daa Pasang Suru 3.1.1 Meode Leas Square Meode n menjelaskan bahwa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciNILAI TOTAL TAK TERATUR TOTAL DARI GABUNGAN TERPISAH GRAF RODA DAN GRAF BUKU SEGITIGA
Jurnal Ilmu Maemaka dan Terapan Desember 015 Volume 9 Nomor Hal. 97 10 NILAI TOTAL TAK TERATUR TOTAL DARI GABUNGAN TERPISAH GRAF RODA DAN GRAF BUKU SEGITIGA R. D. S. Rahangmean 1, M. I. Tlukay, F. Y. Rumlawang,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001
I I PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001 \ TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TAHUN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIN 4.. Obek Penelan Obek penelan adalah Provns Sulawes Tengah, yang ddasarkan aas beberapa permbangan. Perama, Provns Sulawes Tengah memlk sumberdaya sekor peranan dan ndusr pengolahan
Lebih terperinciSOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFFERENSIAL NON LINEAR MENGGUNAKAN METODE EULER BERBANTUAN PROGRAM MATLAB SKRIPSI
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFFERENSIAL NON LINEAR MENGGUNAKAN METODE EULER BERBANTUAN PROGRAM MATLAB SKRIPSI oleh: RILA DWI RAHMAWATI NIM: 0350050 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Persediaan Persediaan merupakan salah sau asse ermahal bagi banyak perusahaan, dan berjumlah sekiar 50 persen dari oal modal yang dianamkan (Render dan Heizer, 2005, p60). Menuru
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Pengolahan dan Analisis Data Analisis catch per unit effort
3 METODE PENELITIAN 3. Waku dan Tempa Peneliian Peneliian dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Agusus sampai Sepember 2008. Tempa yang dadikan obyek peneliian adalah Pelabuhan Perikanan Nusanara (PPN)
Lebih terperinciBAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR
15 BAB III MODEL PERTUMBUHA EKOOMI DUA SEKTOR 3.1 Aum dan oa Model perumbuhan dua ekor n merupakan model perumbuhan dengan dua komod yang dhalkan, yau barang modal dan barang konum. Kedua barang n dproduk
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciPengantar Teknik Industri
Sisem Produksi/Operasi Penganar Teknik Indusri Perencanaan & Peengendalian Produksi/Operasi Sisem produksi/operasi adalah suau akivias unuk mengolah aau mengaur penggunaan sumber daya yang ada dalam proses
Lebih terperinci