Studi Pengendalian Parallel Cascade pada Kolom Distilasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Studi Pengendalian Parallel Cascade pada Kolom Distilasi"

Transkripsi

1 Proiding SNTP VI 2004 ISSN Studi Pengendalian Parallel acade ada olom Ditilai Rudy Agutriyanto, Yuuf H, Tatang Budiman Juruan Teknik imia Univerita Surabaya, Jl.Raya alirungkut, Surabaya u6193@wolf.ubaya.ac.id Abtrak Pendekatan arallel cacade untuk mengatai maalah gangguan beban ada kolom ditilai metanolair akan direentaikan dalam aer ini. Pada truktur engendalian arallel cacade, engendali rimer dirancang untuk reone ervo dan engendali ekunder dirancang untuk tujuan enolakan gangguan beban. Hail imulai dengan menggunakan Simulink menunjukkan bahwa truktur terebut angat berguna dalam item engendalian komoii kolom ditilai untuk enolakan gangguan. Namun demikian dalam beberaa kau truktur ini tidak lebih baik dibandingkan dengan engendalian uman balik konvenional akibat adanya interaki antara loo rimer dan ekunder ata kunci: engendalian komoii, kolom ditilai, engendalian arallel cacade. Abtract Parallel cacade aroach to overcome diturbance load for comoition control of a methanolwater ditillation column will be reented here. In the arallel cacade control tructure, rimary controller i deigned for ervo reone while econdary controller i deigned for diturbance rejection. Simulation reult (by uing Simulink) how the advantage of thi tructure eecially for diturbance rejection. However in ome cae thi tructure i wore than conventional feedback control ytem due to the interaction between rimary and econdary loo. eyword: comoition control, ditillation column, arallel cacade control 1.Pendahuluan Salah atu kone yang lebih maju dalam bidang engendalian roe yang angat berguna adalah trategi engendalian cacade. Suatu truktur engendalian cacade memiliki dua engendali uman balik dengan outut engendali rimer mengubah etoint engendali ekunder (lave). Outut dariada engendali ekunder menuju ke control valve. Ada dua tujuan engendalian cacade: 1. Eliminai efek gangguan 2. Memerbaiki unjuk kerja dinamik dariada loo engendalian. Tujuan dari enelitian ini adalah untuk : Memelajari trategi enggunaan engendalian arallel cacade Menguji unjuk kerja enngendalian arallel cacade terhada erubahan beban. Membandingkan unjuk kerja engendalian arallel cacade dengan item engendalian uman balik. 2. olom Searator Metanol Air olom earator metanolair yang ditinjau adalah kolom ditilai 8 tray eerti yang diilutraikan ada ambar 1. Dinamika model nonlinear dari tray ke tray telah dikembangkan dengan menggunakan neraca maa dan energi kedalam bahaa Fortran. Simulator ini telah divalidai dengan menggunakan tet ilot lant dan angat terkenal kegunaannya dalam tudi unjuk kerja item engendalian [5][6]. Beberaa aumi diambil dalam modeling: hold u ua diabaikan, encamuran emurna ada tia tage dan hold u cairan adalah kontan [2][3]. ondii teady tate kolom ini adalah ebagai berikut : * Jumlah tage teoriti (termauk reboiler dan kondener) : 10 Indutri Minyak dan a bumi 1

2 Proiding SNTP VI 2004 ISSN * Tray uman (NF) : 5 * omoii uman (Z) : 50% * Flowrate uman (F) : g/ * omoii To (y1) : 95% * omoii Botom (y2) : 5% * Ditillate (D) : 9.13 g/ * Bottom (B) : 9.1 g/ * Reflux (L) : 10.0 g/ * Flowrate team (V) : 13.8 g/ Model dariada roe dan model gangguan (fungi tranfer roe dan gangguan) untuk konfigurai LV didaatkan melalui erangkaian te tet reone. Pada konfigurai LV, komoii to dikendalikan oleh flowrate refluk, edangkan komoii bottom dikendalikan dengan menggunakan flowrate team. Level ada kondener dikendalikan oleh flowrate roduk ata, edangkan level ada reboiler dikendalikan oleh flowrate roduk bawah. omoii roduk diukur dan diaumikan bahwa terdaat time delay elama 5 menit untuk analia komoii. Interval amling adalah 1 menit. Perubahan te ada reluk, team, uman dan komoii uman dilakukan ada kolom dan data yang dieroleh dari roe dicatat. Model untuk roe dan gangguan dirediki dengan model orde 1 lu time delay. Oleh karena kolom ditilai adalah roe non linear, erubahan te yang dilakukan adalah rangkaian te baik oitif mauun negatif. ondener Uman F Z L D y1 Ditillate Reboiler V B y2 Bottom ambar 1. olom Ditilai Model umum fungi tranfer yang digunakan adalah ebagai berikut : Y L d1;1,1 d1;1,2 F (2.1) Y V d1;2,1 d1;2,2 Z atau y U d1 d (2.2) dan model fungi tranfer untuk temeratur tia tray adalah ebagai berikut : T 1 ;11 ;12 d 2;1,1 d 2;1,2 L F M M M M M (2.3) V Z T10 ;10,1 ;10,2 d 2;10,1 d 2;10,2 atau y U d2 d (2.4) Dengan mengubah refluk, team, laju alir feed dan komoii feed ada imulator kolom ditilai Wood & Berry (dalam fortran 77) didaatkan reone yang kemudian dimodelkan menurut ARX model di mana arameternya ditentukan dengan MLR (Multile Linear Regreion). Dengan bantuan Matlab Toolbox, model ARX terebut daat dikonverikan ke dalam lalace domain tranfer function. Hailnya adalah ebagai berikut : Indutri Minyak dan a bumi 2

3 Proiding SNTP VI 2004 ISSN () LP () ( ) LS ( ) Pengendalian acade Untuk mengembangkan fungi tranfer linta tertutu untuk item engendalian cacade, erhatikan ambar 2(a). Dalam diagram terebut, beban gangguan U mauk diantara kedua blok lant dan loo bagian dalam melingkui beban gangguan itu. Untuk menentukan fungi tranfer /R, loo bagian dalam direduki menjadi atu blok fungi tranfer. Hail reduki terebut ditunjukkan oleh ambar 2(b). dan blok diagram ada ambar 2(b). daat diakai untuk memberikan hail: R 1 a 3 (3.1) 1 1 a 3H a 1 H (3.2) Indutri Minyak dan a bumi 3

4 Proiding SNTP VI 2004 ISSN U 0 R H 2 H 1 (a) R H 2 H 1 (b) ambar 2. Blok Diagram Pengendali acade untuk Perubahan Setoint. Untuk memeroleh fungi tranfer yang menghubungkan outut dengan beban gangguan (/U), blok diagram ada ambar 2(a) diatur ulang dengan memaang fungi tranfer c2 ada jalur linta balik loo ekunder mauun rimer. Pengaturan loo yang baru ditunjukkan ada ambar 3(a). Dengan mengangga R 0, blok diagram daat digambar ulang eerti da ambar 3(b). Diagram ini memiliki model yang erua dengan ambar 2(a), dan daat direduki menjadi ambar 3(c), yang akhirnya merumukan U 3 a (3.3) 1 1 a3h dengan a ama dengan eramaan 3.2. R0 U H (a) H 1 U H (b) H 1 U H H 1 (c) ambar 3. Blok Diagram Pengendalian acade untuk angguan Pengendalian acade angat bermanfaat terutama untuk mereduki efek gangguan yang berjalan lambat dalam item. Loo dalam memiliki efek mengurangi lag dalam loo luar, yang kemudian daat menyebabkan item cacade lebih ceat mereon dengan frekueni oilai yang lebih tinggi. Pemilihan aki engendali dan tuning engendali rimer dan ekunder untuk engendalian cacade haru diatur dengan hatihati. Aki engendali loo dalam lebih ering bertie roorional dengan gain diet bernilai tinggi. Logika enggunaan roorional dariada engendali PI atau PID adalah tuning yang lebih ederhana dan offet yang berkaitan dengan engendali roorional loo bagian dalam daat ditangani dengan adanya aki Indutri Minyak dan a bumi 4

5 Proiding SNTP VI 2004 ISSN integral dari engendali rimer. ain dari engendali ekunder haru diet agak tinggi untuk memberikan reon yang ceat terhada gangguan. Tetai haru dicermati bahwa gain tidak eharunya diaang terlalu tinggi ehingga membuat loo bagian dalam menjadi tidak tabil. Mekiun engendali rimer daat menyediakan engendalian yang tabil bahkan ketika loo dalam tidak tabil, tidak dianjurkan untuk membuat loo dalam yang tidak tabil karena item akan menjadi tidak tabil jika engendali rimer diletakkan ada oerai manual atau ada keruakan ada loo luar. Aki engendali rimer biaanya PI atau PID. Aki integral dierlukan untuk mereduki offet ketika erubahan gangguan atau etoint terjadi. Maalah engaturan engendali rimer eungguhnya ama dengan item engendali tunggal. Dengan adanya tambahan loo bagian dalam yang daat mengubah dinamika loo luar ecara ignifikan, engendali rimer haru dikembalikan ketika loo dalam ditutu atau ketika etting engendali ekunder berubah. 4. Struktur Pengendali Parallel acade Pengendalian cacade aralel adalah tie aling ederhana dari truktur engendalian multivariabel. Matrik fungi tranfer roe linta terbuka yang menghubungkan outut rimer dan ekunder, x dan x terhada variabel maniulai dan variabel gangguan, m dan L adalah: x L m (4.1) x L L Subkri L menandai variabel beban. Subkri dan menandai loo rimer dan ekunder.perlu dicatat bahwa ini adalah item multivariabel nonquare dengan dua variabel yang dikendalikan dan atu variabel yang dimaniulai. Pada truktur engendalian cacade aralel, outut rimer, x, diaumikan lebih enting dariada outut ekunder, x. Tujuan dariada engendalian adalah untuk menjaga x ada et ointnya. Outut dari engendali rimer,, mereet et oint dari engendali ekunder,, eerti ditunjukkan ada ambar 4(a). Hubungan linta tertutu untuk outut rimer adalah ebagai berikut: x L ( L L ) et x L 1 ( ) 1 ( ) (4.2) Tak eerti fungi tranfer linta tertutu dari engendalian ingleloo (ambar 4(b)), engendali ekunder,, muncul ecara ekliit ada numerator dari fungi tranfer linta tertutu. arena itu, dimungkinkan untuk mendeain edemikian ehingga daat tercaai eningkatan diturbance rejection. L L L X et X X et m X Secondary loo Primary loo (a) Indutri Minyak dan a bumi 5

6 Proiding SNTP VI 2004 ISSN L L X et X m (b) ambar 4. Struktur Parallel acade 5. Deain untuk Diturbance Rejection Secara konvenional, engendali dengan aki integral (dalam kebanyakan kau engendali PI) digunakan dalam kedua loo. Untuk mencaai diturbance rejection yang lebih baik, fungi tranfer linta tertutu beban,, L L, eharunya dijaga ekecilkecilnya L L ( L L ) ( ) L, (5.1) 1 Salah atu cara untuk mencaai tujuan ini adalah dengan membuat denominator ebear mungkin. Hal ini ekuivalen dengan mendeain engendali emurna (erfect control), Namun demikian, endekatan ini dibatai oleh ertimbangan tabilita, yaitu ultimate frequency ( ) tidak boleh melebihi 1. Pendekatan lain adalah dengan mendeain, ebuah engendali diturbance rejection emurna edemikian ehingga numerator daat dijaga ada nilai nol. L ( L L ) 0 (5.2) emudian engendali ekunder untuk diturbance rejection yang emurna menjadi : 1 (5.3) ( ) L 1 L Beberaa engamatan daat dilakukan. Pertama, engendali diturbance rejection yang emurna tidak dibatai engendali PI (eerti yang dideain ecara konvenional), melainkan tergantung ada arameter item,, L, dan L. Pada kebanyakan kau, engendali berbentuk tie roorional atau roorional dengan beban lag. edua, diturbance rejection emurna tidak daat tercaai untuk alaanalaan berikut: tidak daat direaliaikan ecara fiik yang didaatkan ada engendali linta balik oitif ada loo ekunder. Namun hal ini menarik untuk dicermati bahwa engendali diturbance rejection yang emurna mungkin memerlukan linta balik yang oitif. Raio yang tak berdimeni L / L memegang eranan enting untuk menentukan ditrubance rejection yang emurna membutuhkan linta balik ekunder yang oitif. 6. Perhitungan Interaki untuk Beban angguan Untuk meningkatkan kemamuan menolak gangguan dalam item engendalian cacade, telah dilakukan analia antara linta tertutu rimer dan ekunder. Definii Sebuah erhitungan interaki untuk beban gangguan didefiniikan ebagagai berikut : L ( ) / ( ) γ S ) / (6.1) ( L ( ) ( ) Indutri Minyak dan a bumi 6

7 Proiding SNTP VI 2004 ISSN γ () adalah ebuah fungi frekueni. Untuk banyak roe kimia ering dijumai dinamika fungi tranfer atau hamir erua dengan fungi tranfer untuk beban gangguan L atau L. Sehingga erhitungan γ () eharunya kontan ada lingku frekueni yang lua ada banyak kau. Sehingga dengan aumi tidak menghilangkan kaidahkaidah ecara umum maka dalam enelitian ini hanya dibaha bagian teady dari interaki terebut γ (0). 7. Hail Penelitian Untuk kau γ > 0 Untuk engendalian dengan kau γ > 1 maka diet terlebih dahulu engendali ekunder dengan menggunakan P controller dan arameternya daat didaatkan dengan mengunakan eramaan (5.3) dan kemudian untuk linta tertutu rimer dilakukan engendalian dengan menggunakan PI controller dengan mengunakan metode Ziegler Nichol. Namun untuk kau 0 < γ <1 karena gamma diengaruhi oleh linta tertutu rimer lebih berengaruh dari ada linta tertutu ekunder maka engendali rimer dikendalikan terlebih dahulu yaitu dengan metode Ziegler Nichol kemudian etelah engendali rimer didaatkan maka engendali ekunder dikendalikan kemudian dengan menggunakan metode Ziegler Nichol juga. Untuk kau γ >1 Pengendalian komoii ditilat dengan menggunakan tray 3 ebagai uman balik ekunder L L γ Harga arameter engontrol yang dieroleh τ I SSE SSE ambar 5 Reon Y1 ada Feedback onvenional dan acade Paralel Jika omoii Feed (Z) Bertambah SSE SSE ambar 6 Reon Y1 ada Feedback onvenional dan acade Paralel Jika Laju Feed (F) Bertambah 1 g/ Untuk kau 0 < γ < 1 Pengendalian komoii ditilat dengan menggunakan tray 8 ebagai uman balik ekunder Indutri Minyak dan a bumi 7

8 Proiding SNTP VI 2004 ISSN L L γ Harga arameter engontrol yang dieroleh : τ I τ I SSE SSE ambar 7 Reon Y1 ada Feedback onvenional dan acade Paralel Jika omoii Feed (Z) Bertambah 1% SSE SSE ambar 8 Reon Y1 ada Feedback onvenional dan acade Paralel Jika Laju Feed (F) Bertambah 1 g/ Untuk kau γ < 0 Untuk kau γ < 0 dilakukan enyetelan dengan kedua metode di ata dan diilih metode yang memberikan reon dengan baik. Langkah enyetelan ini diambil karena untuk kau γ < 0 tidak didaatkan metode yang ati mendaatkan hail yang baik. Sebab untuk kau γ < 0 tidak diarankan menggunakan arallel acade ontroll. Namun etelah dilakukan enyetelan didaatkan dalam beberaa kau mendaatkan hail yang agak memuakan dan enyetelan yang cocok dilakukan adalah enyetelan dengan menggunakan metode enyetelan engendali rimer terlebih dahulu dengan menggunakan PI controller kemudian etelah engendali rimer dituning dengan menggunakan metode tuning Ziegler Nichol engendali ekunder dituning juga dengan menggunakan PI controller dengan menggunakan metode tuning Ziegler Nichol Untuk kau γ < 3 Pengendalian komoii reidu dengan menggunakan tray 2 ebagai uman balik ekunder L L γ Harga arameter engontrol yang dieroleh : τ I Indutri Minyak dan a bumi 8

9 Proiding SNTP VI 2004 ISSN SSE SSE ambar 9 Reon Y2 ada Feedback onvenional dan acade Paralel Jika omoii Feed (Z) Bertambah 1 % SSE SSE ambar 10 Reon Y2 ada Feedback onvenional dan acade Paralel Jika Laju Feed (F) Bertambah 1 g/ Untuk kau 3 < γ < 0 Pengendalian komoii reidu dengan menggunakan tray 7 ebagai uman balik ekunder L L γ Harga arameter engontrol yang dieroleh : τ I SSE SSE ambar 11. Reon Y2 ada Feedback onvenional dan acade Paralel Jika omoii Feed (Z) Bertambah 1% Indutri Minyak dan a bumi 9

10 Proiding SNTP VI 2004 ISSN SSE SSE ambar 12. Reon Y2 ada Feedback onvenional dan acade Paralel Jika Laju Feed (F) Bertambah 1 g/ Pengendalian Parallel acade ada kolom ditilai metanol air daat dialikaikan dengan baik untuk mengendalikan komoii ditilat baik untuk mengatai gangguan akibat erubahan laju alir feed mauun erubahan komoii feed. Hal ini daat dilihat ada gambar 5, 6, 7, dan 8 melalui nilai SSE (Sum Square of Error) nya yang lebih bagu dariada feedback konvenional. Sedangkan untuk engendalian komoii bottom ada kolom ditilai metanol air hanya beberaa kau tertentu, yaitu hanya kau yang memiliki γ < 3 aja yang daat dikendalikan dengan baik oleh engendalian Parallel acade. Hal ini daat diketahui melalui gambar 9, 10, 11, dan 12 melalui nilai SSEnya. 8. eimulan Sitem cacade aralel angat berguna dalam item engendalian untuk enolakan gangguan. Proe yang daat dikendalikan dengan baik oleh item cacade aralel harulah memiliki fungi tranfer yang khuu hal ini dikarenakan terjadi interaki antara linta tertutu rimer dan linta tertutu ekundernya yang didefiniikan dengan gamma. Pada roe yang memiliki gamma oitif hamir ati daat dikendalikan dengan item cacade aralel namun hal ini juga memerlukan langkah enyetelan yang berbeda ula. Untuk roe yang memiliki gamma negatif hanya gamma yang lebih kecil dari 3 yang daat dikendalikan dengan baik oleh item cacade aralel. Daftar Putaka heng hing Yu, (1998), Deign of Parallel acade ontrol for Diturbance Rejection, AIhE Journal Vol.34 No.11. Donald R. oughanowr, (1991), Proce Sytem Analyi and ontrol, edii ke2, Mcraw Hill International, New York. eorge Stehanooulo, (1984), hemical Proce ontrol, Prentice Hall International Inc.,London. Seborg, D.E.,(1989), Proce Dynamic and ontrol, John Willey & Son, New York, Thoma E.Marlin, (2000), Proce ontrol, edii 2, Mcraw Hill, Singaore. Indutri Minyak dan a bumi 10

Perancangan Pengendali PID. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Perancangan Pengendali PID. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Perancangan Pengendali PID Intitut Teknologi Seuluh Noember Materi Contoh Soal Latihan Ringkaan Materi Contoh Soal Perancangan Pengendali P Perancangan Pengendali PI Perancangan Pengendali PD Perancangan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 JURNAL TEKNOLOI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 86 498 VOL. 5 NO. SEPTEMBER PERANCANAN KOMPENSATOR PI LEAD PADA KESTABILAN TEANAN BUCK CONVERTER Irma Hunaini Anil ABSTRACT Thi aer decribe a combination two

Lebih terperinci

Perancangan Pengendali Umpan Balik

Perancangan Pengendali Umpan Balik 04 Peranangan Pengendali Uman Balik Tujuan: Mh mamu meranang item engendalian uman balik ada uatu unit roe dan menganalii ifat dinamik item terkendali. Materi:. ungi Tranfer dan diagram blok Loo Tertutu

Lebih terperinci

PERANCANGAN KENDALI PID DENGAN MATLAB. Sri Sukamta ABSTRAK

PERANCANGAN KENDALI PID DENGAN MATLAB. Sri Sukamta ABSTRAK Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 1 PERANCANGAN ENAL P ENGAN MATLAB Sri Sukamta ABSTRA Perancangan P elama ini menggunakan metoda trial and error dengan erhitungan yang memakan waktu lama. MatLab yang dilengkai

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014 JURNAL TEKNOLOI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 86 498 VOL. 7 NO. Maret 4 IMPLEMENTASI KOMPENSATOR PI-LEAD PADA KESTABILAN TEANAN KELUARAN BUCK KONVERTER. Irma Hunaini Anil Amirin Suriyatno 3 ABSTRACT Thi

Lebih terperinci

Bahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd

Bahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd ahan jar Fiika Momentum, Imul dan Tumbukan SMK Negeri Rangkabitung PEMERINTH KUPTEN LEK DINS PENDIDIKN & KEUDYN SMK NEGERI RNGKSITUNG Jl. Dewi Sartika No 6L. Tel (05 0895 05349 Rangkabitung 434 MOMENTUM,

Lebih terperinci

BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK

BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK 6. KESTABILAN LUP KONTROL 6.. Peramaan Karakteritik R( G c ( G v ( G ( C( H( Gambar 6. Lup kontrol berumpan-balik Peramaan fungi alihnya: C( R( Gc ( Gv (

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi

Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi Lindawati, Agnes Soelistya, Rudy Agustriyanto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Surabaya Jl.Raya Kalirungkut,

Lebih terperinci

TE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler

TE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler TE09346 aar Sitem engaturan ontroler r. Jo ramudijanto, M.Eng. Juruan Teknik Elektro FT TS Telp. 5947302 Fax.593237 Email: jo@ee.it.ac.id aar Sitem engaturan - 06 efinii ontroler Struktur ontroler ontroler

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).

Lebih terperinci

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 105 109 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK ERIN DWI FENTIKA, ZULAKMAL Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI 26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Aturan Ziegler Nichol Perancangan Pengendali Ziegler Nichol Tipe 2 Terkadang pemodelan matemati plant uah untuk dilakukan. Jika hal ini terjadi maka perancangan

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa

Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa 1 Simulai Unjuk erja Sitem endali ada roe Evaporai engan Sirkulai aka Ade Elbani Juruan Teknik Elektro Fakulta Teknik, Univerita Tanjungpura ontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abtract roe evaporai ering

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik.

Induksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik. Bab 13 Induki Elektromagnetik Pada uatu malam, ketika Ani edang belajar IPA. Tiba-tiba ayah Ani mendekat ambil bertanya keada Ani. Aa bedanya aru litrik yang ditimbulkan oleh ebuah baterai dengan aru litrik

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA Oleh : Awal Mu amar 2404 100 030 Pembimbing : Hendra Cordova ST, MT Fitri Adi Ikandarianto

Lebih terperinci

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399 Deain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Procce Rig 38-00 Menggunakan ontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tuga Akhir - TE09399 Leonardu Hara Manggala Putra 08.00.009 Juruan Teknik Elektro FTI ITS, Surabaya

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

BAB 8 PEMODELAN DAN SIMULASI REAKTOR CSTR

BAB 8 PEMODELAN DAN SIMULASI REAKTOR CSTR BB 8 PEMODELN DN SIMULSI REKTOR STR Perhatian gambar eta 3 buah STR (ontinuou Stirred-Tan Reactor) iotermal di bawah ini: F 0 F F 2 F 3 V V 2 2 V 3 3 0 (t) (t) 2 (t) 3 (t) Ketiga STR itu digunaan untu

Lebih terperinci

Perancangan Pengendali PI. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Perancangan Pengendali PI. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Perancangan Pengendal PI Inttut Teknolog Seuluh Noember Mater ontoh Soal Lathan ngkaan Mater ontoh Soal Perancangan Pengendal P Perancangan Pengendal PI Perancangan Pengendal PD Perancangan Pengendal PID

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative) SISTEM KENDALI OTOMATIS PID Proportional-Integral-Derivative Diagram Blok Sitem Kendali Pendahuluan Urutan cerita :. Pemodelan item. Analia item 3. Pengendalian item Contoh : motor DC. Pemodelan mendapatkan

Lebih terperinci

TE Dasar Sistem Pengaturan. Perancangan Kontroler : Kontroler Proporsional dan Differensial

TE Dasar Sistem Pengaturan. Perancangan Kontroler : Kontroler Proporsional dan Differensial TE09346 Daar Sitem Pengaturan Perancangan ontroler : ontroler Proorional an Differenial Ir. Jo Pramuijanto, M.Eng. Juruan Teknik Elektro FTI ITS Tel. 5947302 Fax.593237 Email: jo@ee.it.ac.i Daar Sitem

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS DESAIN SISEM KENDALI MELALUI ROO LOCUS Pendahuluan ahap Awal Deain Kompenai Lead Kompenai Lag Kompenai Lag-Lead Kontroler P, PI, PD dan PID eknik Elektro IB [EYS-998] hal dari 46 Pendahuluan Speifikai

Lebih terperinci

KOEFISIEN DIFUSI PADA PROSES PENGERINGAN KAYU MAHONI DI SEKITAR KANDUNGAN AIR KRITIK

KOEFISIEN DIFUSI PADA PROSES PENGERINGAN KAYU MAHONI DI SEKITAR KANDUNGAN AIR KRITIK KOEFISIEN DIFUSI PADA PROSES PENGERINGAN KAYU MAHONI DI SEKITAR KANDUNGAN AIR KRITIK Wibawa Endra Juwana 1 Suyitno 1 Tri Itanto Abtract : The objective of thi reearch i to etimate diffuion coefficient

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler 72 Jurnal Rekayaa Elektrika Vol., No. 4, Oktober 23 Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler Bhakti Yudho Suprapto, Wahidin Wahab 2, dan Mg. Abdu Salam

Lebih terperinci

BANK SOAL DASAR OTOMATISASI

BANK SOAL DASAR OTOMATISASI BANK SOAL DASA OTOMATISASI 6 iv DAFTA ISI Halaman Bio Data Singkat Penuli.... Kata Pengantar Daftar Ii i iii iv Pemodelan Blok Diagram Sitem..... Analia Sitem Fiik Menggunakan Peramaan Diferenial......

Lebih terperinci

Page 1

Page 1 MOUL Pengenalan Pengolahan Citra Citra Itilah citra atau citra monochrome digunakan untuk menatakan intenita cahaa dua dimeni dalam fungi f dimana menatakan koordinat aial dan nilai dari f ada titik menatakan

Lebih terperinci

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator * ELOMPO I 1. Suunan komponen-komponen yang aling dihubungkan edemikian rupa ehingga dapat mengendalikan atau mengatur keluaran yang euai harapan diebut ebagai... a. Sitem Pengaturan * b. Sitem Otomati c.

Lebih terperinci

Metode Transfer Beban untuk Analisis Pondasi Dalam - Tinjauan Tegangan Efektif dengan Metode Fellenius (2002) Studi Kasus Tiang Bor Berintrumentasi

Metode Transfer Beban untuk Analisis Pondasi Dalam - Tinjauan Tegangan Efektif dengan Metode Fellenius (2002) Studi Kasus Tiang Bor Berintrumentasi Proiding Seminar Naional Kowil4, Vol.1, Juli 2006 ISSN : 0216-9681, halaman.d Metode Tranfer Beban untuk Analii Pondai Dalam - Tinjauan Tegangan Efektif dengan Metode Felleniu (2002) Studi Kau Tiang Bor

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID 6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012 PERANCANGAN KENDALI PID DIGITAL PADA KELUARAN BUCK KONVERTER BERDASARKAN PERUBAHAN BEBAN Irma Husnaini ABSTRACT This research about design of digital Proortional Integral Derivative (PID) controller to

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya arakteritik Sitem Orde Pertama Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Materi Contoh Soal Sitem Orde Pertama arakteritik Repon Waktu Ringkaan Latihan Pada bagian

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KENDALI DERAU AKTIF PADA RUANG TERBUKA MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF H

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KENDALI DERAU AKTIF PADA RUANG TERBUKA MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF H DESAIN DAN IMLEMENASI KENDALI DERAU AKIF ADA RUANG ERBUKA MENGGUNAKAN FILER ADAIF H Abtrak Yuda Bakti Zainal Juruan eknik Elektro, Univerita Jenderal Achmad Yani Jalan eruan Jenderal Sudirman O BOX 148

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MATEMATIS

LATAR BELAKANG MATEMATIS 8 II LATAR BELAKANG MATEMATIS Derii : Bab ini memberian gambaran tentang latar belaang matemati ang digunaan ada item endali eerti eramaan linear diferenial orde (atu), orde (dua), orde tinggi, tranformai

Lebih terperinci

Analisa Kekokohan Tanggapan Tegangan Sistem Eksitasi Generator Terhadap Perubahan Parameterkonstanta Penguatan Generator dengan Berbagai Pengendali

Analisa Kekokohan Tanggapan Tegangan Sistem Eksitasi Generator Terhadap Perubahan Parameterkonstanta Penguatan Generator dengan Berbagai Pengendali Jurnal Sain, eknologi dan Indutri, Vol. 13, No.1, Deember 215, pp.9-18 ISSN 1693-239 print/issn 247-939 online Analia ekokohan anggapan egangan Sitem Ekitai enerator erhadap Perubahan Parameterkontanta

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

SIMULASI PERANCANGAN FASA TERTINGGAL SISTEM KENDALI DIGITAL

SIMULASI PERANCANGAN FASA TERTINGGAL SISTEM KENDALI DIGITAL JISSN : 58-7 SIMULASI PERANCANAN FASA TERTINAL SISTEM KENALI IITAL Cekma Cekdin Program Studi Teknik Eelektro Fakulta Teknik Univerita Muhammadiyah Palembang Jalan Jenderal Ahmad Yani Ulu Palembang Email

Lebih terperinci

x x x x x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x x x x Standar Kometei : Menerakan kone kelitrikan dan kemagnetan dalam berbagai enyeleaian maalah dan roduk teknologi. Kometeni Daar Memformulaikan kone induki Faraday dan aru bolak-balik, erta eneraannya ndikator

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Intitut Teknologi Seuluh Noember Surabaya Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan omonen Sitem Sitem Hail Perancangan Proeur Perancangan Pengenali PD Moifikai Latihan Aemen

Lebih terperinci

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa Aplikai Jaringan Saraf iruan pada Shunt Active Power Filter iga Faa Hanny H. umbelaka, hiang, Sorati Fakulta eknologi Indutri, Juruan eknik Elektro, Univerita Kriten Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

Lebih terperinci

Simulasi numerik gaya dielektroforesis pada biopartikel berbentuk bola

Simulasi numerik gaya dielektroforesis pada biopartikel berbentuk bola Youngter Phyic Journal ISSN: 232-7371 Simulai numerik gaya dielektroforei ada bioartikel berbentuk bola M. Azam Deartemen Fiika, Fakulta Sain dan Matematika, Univerita Dionegoro, Semarang E-mail: azamfiika@gmail.com

Lebih terperinci

PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID. Tedy Ade Wijaya

PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID. Tedy Ade Wijaya PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG 38-714 MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID Tedy Ade Wijaya 08 100 639 Simulai Sidang Tuga Akhir januari 011 Pembahaan Materi Pendahuluan Perancangan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan

Lebih terperinci

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi?

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi? . uara guntur terdengar ekon etelah kilat terlihat. Jika jarak aal kilat dari engamat adalah 3960 m, beraakah ceat rambat bunyi? 3960 330m/ t 3. eorang iwa X berdiri diantara dua dinding dan Q eerti ditunjukan

Lebih terperinci

EKSPERIMEN EFEK DOPPLER DARI SUMBER BUNYI BERGERAK LURUS DENGAN SISTEM MULTIMEDIA BASED LABORATORY

EKSPERIMEN EFEK DOPPLER DARI SUMBER BUNYI BERGERAK LURUS DENGAN SISTEM MULTIMEDIA BASED LABORATORY EKSPERIMEN EFEK DOPPLER DARI SUMBER BUNYI BERGERAK LURUS DENGAN SISTEM MULTIMEDIA BASED LABORATORY Ihait a, * a Program Studi Pendidikan Fiika Univerita Ahmad Dahlan Jl. Pro. Dr. Soeomo, S.H. Yogyakarta,

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

DESAIN AUTOTUNING KONTROLER PID BERBASIS ALGORITMA NEURAL-NETWORK UNTUK SISTEM PENGATURAN CASCADELEVEL DAN FLOW LIQUID PADA PLANT COUPLED TANK

DESAIN AUTOTUNING KONTROLER PID BERBASIS ALGORITMA NEURAL-NETWORK UNTUK SISTEM PENGATURAN CASCADELEVEL DAN FLOW LIQUID PADA PLANT COUPLED TANK TUGAS AKHI TE 4599 DESAIN AUTOTUNING KONTOLE PID BEBASIS ALGOITMA NEUAL-NETWOK UNTUK SISTEM PENGATUAN CASCADELEVEL DAN FLOW LIQUID PADA PLANT COUPLED TANK heza Qahmal Darmawan NP. 00 60 Doen Pembimbing

Lebih terperinci

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Sitem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbai Arduino Uno Ika Kutanti, Pembimbing : M. Aziz Mulim, Pembimbing : Erni Yudaningtya. Abtrak Pengendalian kadar

Lebih terperinci

Analisis Perkuatan Wire Rope

Analisis Perkuatan Wire Rope Analii Perkuatan Wire Roe dan Tulangan Konvenional Balok Beton Bertulang Tamang T Momen Negatif Menggunakan Metode Layer (Mengabaikan Tulangan Saya) Dima Langga Chandra Galuh Program Studi Teknik Siil,

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV AMPLITUDE VARIATION WITH OFFSET (AVO) AVO (Amplitude Variation with Offset) adalah analisa perubahan amplitudo

BAB IV AMPLITUDE VARIATION WITH OFFSET (AVO) AVO (Amplitude Variation with Offset) adalah analisa perubahan amplitudo BAB I AMLITUDE ARIATION WITH OFFSET (AO I. rini Daar AO AO (Amlitude ariation with Offet adalah analia erubahan amlitudo inyal terantul ebagai fungi dari offet. ariai dari amlitudo terhada offet ini diebabkan

Lebih terperinci

Metode Direct Synthesis pada Kontrol Cascade untuk Pengendalian Temperatur Steam di Superheater pada Power Plant

Metode Direct Synthesis pada Kontrol Cascade untuk Pengendalian Temperatur Steam di Superheater pada Power Plant Metode Direct Synthei ada ontrol Cacade untuk Pengendalian eeratur Stea di Suerheater ada Power Plant Prayunanta Ahuda ), atjuk Atrowulan ), Ali Fatoni ) ) Juruan eknik Elektro IS, Surabaya 60, eail: yunanta@electeng.it.ac.id

Lebih terperinci

(Muhammad Syauqi, Suyanto, ST., MT.)

(Muhammad Syauqi, Suyanto, ST., MT.) PERANCANAN SISTEM PENENDALIAN LEVEL MINYA PADA SEPARATOR (PV 9900) PT. JOB PERTAMINA-PETROCHINA TUBAN DENAN TUNIN PARAMATER ONTROLER PROPORTIONAL INTERAL MENUNAAN METODE DIRECT SYNTHESIS (Muhaad Syauqi,

Lebih terperinci

ANALISA KESTABILAN SISTEM KENDALI EKSITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARKAN PENDEKATAN TANGGAPAN FREKUENSI

ANALISA KESTABILAN SISTEM KENDALI EKSITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARKAN PENDEKATAN TANGGAPAN FREKUENSI ANALISA ESTABILAN SISTEM ENDALI ESITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARAN PENDEATAN TANGGAPAN FREUENSI Heru Dibyo Lakono (1)*, Mazue (2), Wayu Diafridho A (3) (1,2) Juruan

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Matrik Alih Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Pengantar Dalam Peramaan Ruang Keadaan berdimeni n, teradapat

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com

Lebih terperinci

Prosiding SPMIPA; pp: ; 2006 ISBN:

Prosiding SPMIPA; pp: ; 2006 ISBN: Proiding SPMIPA; : 96-101; 006 ISBN: 979.70.7.0 SUKU BANYAK BIKUADRATIK TAK-TEREDUKSI DENGAN FAKTORISASI MODULO BILANGAN PRIMA Suryoto Juruan Matematika FMIPA Univerita Dionegoro Jl. Prof. H. Soedarto

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya Kata engineer awam, deain balok beton itu cukup hitung dimeni dan jumlah tulangannya aja. Eit itu memang benar menurut mereka. Tapi, ebagai orang yang lebih mengerti truktur, apakah kita langung g mengiyakan?

Lebih terperinci

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo Uulan Penentuan Waktu Garani Perakitan Alat Medi Examination Lamp di PT. Teena Inovindo Johnon Saragih,Dedy Sugiarto 2,Grace Litiani 3 Juruan Teknik Indutri Univerita Triakti 2 Juruan Teknik Informatika

Lebih terperinci

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Supeni adalah uatu item yang berfungi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Supeni dapat meningkatkan kenyamanan berkendaraan

Lebih terperinci

Lentur Pada Balok Persegi

Lentur Pada Balok Persegi Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah Kode SKS : Peranangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Lentur Pada Balok Peregi Pertemuan 4,5,6,7 Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Sub Pokok

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф )

FISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф ) FSKA KELAS X PA - KURKULUM GABUNGAN 08 Sei NGAN NDUKS ELEKTROMAGNETK nduki elektromagnetik adalah gejala terjadinya GGL induki ada enghantar karena erubahan fluk magnetik yang melingkuinya. A. FLUKS MAGNETK

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

Desain Kontroler PD Gain Scheduling untuk Stabilisasi dan Pergerakan Two-Wheeled Personal Transporter (TWPT)

Desain Kontroler PD Gain Scheduling untuk Stabilisasi dan Pergerakan Two-Wheeled Personal Transporter (TWPT) eain ontroler Gain Scheduling untuk Stabiliai dan ergerakan Two-Wheeled eronal Tranorter (TWT) Fend tika Sautra Trihatuti gutinah Teknik Elektro Fakulta Teknologi Indutri Intitut Teknologi Seuluh Noember

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi

Lebih terperinci

PENGARUH CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN TERHADAP STABILITAS LERENG (Studi Kasus : Desa Mangunharjo, Jatipurno, Wonogiri)

PENGARUH CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN TERHADAP STABILITAS LERENG (Studi Kasus : Desa Mangunharjo, Jatipurno, Wonogiri) PENGARUH CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN TERHADAP STABILITAS LERENG (Studi Kau : Dea Mangunharjo, Jatiurno, Wonogiri) M. Zikry Tawakkal 1), Niken Silmi Surjandari 2), R. Harya Dananjaya 3) 1) Mahaiwa

Lebih terperinci

Pembentukan Ring Bersih Menggunakan Lokalisasi Ore. Construction of Clean Ring using Ore Localization

Pembentukan Ring Bersih Menggunakan Lokalisasi Ore. Construction of Clean Ring using Ore Localization Jurnal Matematika & Sain, April 4, Vol. 9 Nomor Pembentukan Ring Berih Menggunakan Lokaliai Ore Abtrak Uha Inaini dan Indah Emilia Wijayanti ) Juruan Matematika, Fakulta Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Konep Letak Kedudukan Akar Konep ketabilan, dapat dijelakan melalui pandangan ebuah kerucut lingkaran yang diletakkan tegak diata bidang datar. Bila kerucut

Lebih terperinci

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT Ukuran utama kinerja evaporator adalah kapaita dan ekonomi. Kapaita didefiniikan ebagai jumlah olvent yang mampu diuapkan per atuan lua per atuan Waktu. Sedangkan

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS LERENG AKIBAT BEBAN HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN DAN BEBAN LALU LINTAS (Studi Kasus : Desa Mangunharjo, Jatipurno, Wonogiri)

ANALISIS STABILITAS LERENG AKIBAT BEBAN HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN DAN BEBAN LALU LINTAS (Studi Kasus : Desa Mangunharjo, Jatipurno, Wonogiri) ANALISIS STABILITAS LERENG AKIBAT BEBAN HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN DAN BEBAN LALU LINTAS (Studi Kau : Dea Mangunharjo, Jatiurno, Wonogiri) Demarda Kalimanto 1), Niken Silmi Surjandari 2), Raden Harya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

PENGARUH DURASI SERANGAN GELOMBANG TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG. Ida Bagus Agung

PENGARUH DURASI SERANGAN GELOMBANG TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG. Ida Bagus Agung PENGARU DURASI SERANGAN GELOMBANG TERADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECA GELOMBANG Ida Bagu Agung Fakulta Teknik, Univerita Sarjanawiyata Tamaniwa Email: idabaguagung @ yahoo.com ABSTRACT thi reearch

Lebih terperinci

ANALISA KEANDALAN TERHADAP PENURUNAN PADA PONDASI JALUR

ANALISA KEANDALAN TERHADAP PENURUNAN PADA PONDASI JALUR Analia Keandalan terhadap enurunan pada ondai Jalur ANALIA KANDALAN TRHADA NURUNAN ADA ONDAI JALUR Juruan Teknik ipil UU Abtrak: erencanaan ecara tradiional dari pondai jalur (trip footing) untuk tanah

Lebih terperinci

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah Kealahan Akibat Defereniai Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur Tengah Zainal Abidin Fandi Purnama Lab. Dinamika Puat Rekayaa Indutri, ITB, Bandung E-mail: za@dynamic.pauir.itb.ac.id

Lebih terperinci

II. DASAR TEORI A. Plant UUV Unmanned Underwater Vehicle (UUV) dimodelkan dengan membuat beberapa asumsi-asumsi sebagai berikut:

II. DASAR TEORI A. Plant UUV Unmanned Underwater Vehicle (UUV) dimodelkan dengan membuat beberapa asumsi-asumsi sebagai berikut: Makalah Seminar Tuga Akhir DESAIN SISTEM KENDALI PADA ULISAR (UUV) UNMANNED UNDERWATER VEHICLE Vega Pradana Rachim 1, Ari Triwiyatno 2, Budi Setiyono 2 1,2,3 Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci