BANK SOAL DASAR OTOMATISASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BANK SOAL DASAR OTOMATISASI"

Transkripsi

1 BANK SOAL DASA OTOMATISASI 6

2 iv DAFTA ISI Halaman Bio Data Singkat Penuli.... Kata Pengantar Daftar Ii i iii iv Pemodelan Blok Diagram Sitem..... Analia Sitem Fiik Menggunakan Peramaan Diferenial Analia Sitem Fiik Menggunakan Fungi Tranfer epreentai Sitem Pada Blok Diagram epreentai Sitem Pada Signal Flow Graph (Grafik Aliran Sinyal)... 6 Analia Sitem Pengaturan Melalui 3 (tiga) Metode Pemodelan... 7 Daftar Putaka v

3 BANK SOAL DASA OTOMATISASI PEMODELAN BLOK DIAGAM SISTEM ontoh. Sitem Kemudi Mobil a. Jeni Sitem Pengaturan Umpan Balik. b. Parameter-parameter Sitem ) Input adalah Arah yang Diinginkan. ) Output adalah Arah Sebenarnya. 3) Lintaan Maju adalah Pengemudi Mekanime Pengemudian Mobil. 4) Lintaan Balik adalah Pengemudi Mekanime Pengemudian Senor Kemudi oda dan Pengemudi Mekanime Pengemudian Mobil Pengukuran Viual. Bank Soal Daar Otomatiai 6

4 c. Blok Diagram Ekivalen ada (dua) alternatif : d. Fungi Tranfer-nya adalah (i urutan gambar di ata) GGG 3 TF( ) GGH GGGH 3 atau GGG 3 TF( ) GGHGGGH 3 Bank Soal Daar Otomatiai 6

5 3 ontoh. Sitem Boiler-Generator untuk Pembangkit Daya Litrik Actual Generation omputer Deired temperature Preure, O a. Input adalah : ) Deired temperature generation, ( ). ) Deired O generation, ( ). 3) Deired preure generation, 3 ( ). b. Proe adalah Boiling pada Boiler, G( ). c. Output adalah Actual generation (electricity), ( ). d. Feedback adalah : ) Meaured temperature generation, H ( ). ) Meaured O generation, H ( ). 3) Meaured preure generation, H3 ( ). Bank Soal Daar Otomatiai 6

6 4 e. Diturbance diabaikan. Model Blok Diagram Sitem Boiler-Generator di ata adalah : Bank Soal Daar Otomatiai 6

7 5 ANALISA SISTEM FISIK MENGGUNAKAN PESAMAAN DIFEENSIAL ontoh. angkaian Seri dan Aumi : v( t) volt i t dt PD untuk item di ata adalah : v( t) i( t) i( t) dt i( t) i( t) dt I i t dt I( ) I I( ) I( ) I I I. i t e maka t, pole adalah Bank Soal Daar Otomatiai 6

8 6 Iterai ke- t v(t) Bentuk Grafik i() t v t rangkaian eri di ata adalah ebagai berikut : i(t) v t v(t) t Bentuk Grafik zero dan pole rangkaian eri di ata adalah ebagai berikut : Bank Soal Daar Otomatiai 6

9 7 ontoh. angkaian Paralel L dan Aumi : i t A v v volt v t dt 4 L PD untuk item di ata adalah : () dv t i( t) v() t dt dt L dv t dt { v} v() t dt L V v t dt V L V ( ) { V ( ) v} L V ( ) v L L V ( ) v L L V ( ) v. L V ( ) 4 V k k k k ( ) ( )( ) (. ) ( ) ( )( ) 4 ( ) ( )( ) (. ) ( )( ) 4 Dari peramaan di ata diperoleh zero, dan pole,, Bank Soal Daar Otomatiai 6

10 8 Selanjutnya akan diperoleh : V v t e e t t Iterai ke- t v(t) Bentuk Grafik i() t v t rangkaian L paralel di ata adalah ebagai berikut : i(t) v t 3 5 v(t) t Bank Soal Daar Otomatiai 6

11 9 Bentuk Grafik zero dan pole rangkaian L paralel di ata adalah ebagai berikut : Bank Soal Daar Otomatiai 6

12 ontoh 3. angkaian Seri L dan PD untuk item di ata adalah : Aumi : v t 5 volt i i A i t dt L L 4 di t v( t) L i( t) dt dt di ( t ) L i( t) dt 5 dt I( ) i( t) dt 5 L{ I( ) i( )} 5 I( ) L Li 5 I( ) L L L 5 L I( ) L L I( ) 5 L. L 5 ( L 5) I( ) L L L 5 I( ) 4 maka t t I i( t) e e, zero adalah 5 dan pole adalah ; I k k k k ( ) ( )( ) (. ) ( ) ( )( ) 4 ( ) ( )( ) (. ) ( )( ) 4 Bank Soal Daar Otomatiai 6

13 Iterai ke- t i(t) Bentuk Grafik i() t v t rangkaian L eri di ata adalah ebagai berikut : i(t) v t 3 5 i(t) t Bentuk Grafik zero dan pole rangkaian L eri di ata adalah ebagai berikut : Bank Soal Daar Otomatiai 6

14 ontoh 4. angkaian Paralel dan Aumi : i t A v v volt v t dt PD untuk item di ata adalah : dv( t) v t i( t) dt v( t) dv( t) dt V V { v} V v V V ( ) v V ( ) v v v V ( ) / V ( ) V v t e maka t dan pole adalah, tanpa zero. Iterai ke- t i(t) Bank Soal Daar Otomatiai 6

15 3 Bentuk Grafik v( t) v t rangkaian paralel di ata adalah ebagai berikut : v(t) v t v(t) t Bentuk Grafik zero dan pole rangkaian paralel di ata adalah ebagai berikut : Bank Soal Daar Otomatiai 6

16 4 ontoh 5. angkaian Seri, L dan Analia KVL V v total () t V V L V I I. I. L () di() t. i( t) L. i( t) dt dt Tentukan Peramaan Diferenial Orde dari () dv( t) di( t) d i( t) i( t). L. dt dt dt d i( t) di( t) i( t) L.. dt dt. () Tranformaikan ke bentuk Laplace. () t v, maka : Untuk Peramaan Diferenial Homogen diyaratkan L I( ) i di ( ) { I() i( )} dt I( ) di( ) I( ) L I( ) Li( ) L I( ) i( ) dt di( ) I( ) L i( )[ L ] L dt Bila i ( ) i di( ) dan maka : dt t Bank Soal Daar Otomatiai 6

17 5 I( ) L I( ) L i i [ L ] [ L ] dan [ L ] p() q() i zero L I( ). (3) pole L L Bila 3, L,, i V, maka zero dan pole angkaian L di ata adalah ebagai berikut : Subtitui bear, L dan dengan angka di ata ehingga (3) menjadi : I( ) () ( 3) 3 ( )( ) zero 3 dan pole, Bentuk Grafik zero dan pole rangkaian L eri di ata adalah ebagai berikut : Bank Soal Daar Otomatiai 6

18 6 Aplikaikan Pecahan Parial untuk mendapatkan nilai reidu k dan k ebagai berikut : () k k I.. (4) ( ) ( ) k ( ) p( ) q( ) ( )( 3) ( ) ( ) ( 3) ( 3) ( ) ( ) k ( ) p( ) q( ) ( )( 3) ( ) ( ) ( 3) ( 3) ( ) ( ) Peramaan i (t) diperoleh dengan melakukan Invere Tranformai Laplace (4) ebagai berikut : i ( t) maka peramaan i ( t) adalah : i( t) t e e t t e t - -,35 -,8 -,5 3, , , t e,736,7,99,366,34 i () t,6,53,97,363,34 4, , Bank Soal Daar Otomatiai 6

19 7 Bentuk Grafik i () t v t rangkaian L di ata adalah ebagai berikut : i(t) v t i(t) t i(t) Bank Soal Daar Otomatiai 6

20 8 ontoh 6. angkaian Paralel L dv( t) v t t v t dt r t dt L. ari zero-pole dan buat petanya pada bidang-.. Gambarkan grafik repon item terhadap waktu. Tahapan. Ubah peramaan integro-diferenial di ata ke bentuk Laplace. Aumi r( t ) dv( t) v t t v( t) dt dt L fdt V ( ) V ( ) { V ( ) v( )} L Aumi : v fdt v;, maka peramaan di ata menjadi : Bank Soal Daar Otomatiai 6

21 9 V V { V ( ) v} L V ( ) V ( ) V ( ) v L V ( ) v eliminai L L v p ( ) zero V ( ) v V ( ) L q( ) pole L V v eliminai Aumi : 5; 6; v V, maka akan diperoleh peramaan ebagai berikut : L V ; 3 maka zero adalah dan pole adalah Peta pole-zero pada bidang- Bank Soal Daar Otomatiai 6

22 . Mencari peramaan repon waktu item. Inverkan Tranformai Laplace di ata kembali ke kawaan waktu menggunakan metode Pecahan-Bagian (reidu). V k k k ( ) ( 3) ( ) p( ) q( ) ( ) ( )( 3) 3 k ( ) p( ) q( ) ( 3) ( )( 3) Maka : 3 V v t e e ( ) ( 3) 3t 3 t v(t) v t..8.6 v(t) t Bank Soal Daar Otomatiai 6

23 ontoh 7. angkaian Seri dengan dan Analia KVL V V V V I. I. idt I() V() I() I() I () I () V V idt I () V() I() V() Lakukan ubtitui I() menjadi V () I() V () V () maka V () V () ( ) atau V () V () Bank Soal Daar Otomatiai 6

24 Dari Fungi Tranfer di ata dapat diimpulkan bahwa rangkaian eri di ata tidak mempunyai zero dan hanya mempunyai ingle dominant pole,. Analia ecara Tranformai Laplace Mial : S V IS idt dv di i S dt dt { } I () S I() i I() I S () i S ( ) I() S Si( ) dengan aumi dv dt t dan i( ) i maka I() i zero atau pole S S ( ) S S ehingga hanya ada ingle dominant pole,. ( ) Dari hail di ata tampak bahwa hail Analia Fungi Tranfer dan Tranformai Laplace diperoleh hail yang ama untuk angkaian Seri dan yakni ingle dominant pole, pada bidang-. Bank Soal Daar Otomatiai 6

25 3 Dengan demikian i() t diperoleh dari Inver Tranformai Laplace I( ) ebagai berikut : () i t Bila diaumikan a maka i( t) at e e t Dengan demikian bentuk time repone-nya adalah : t a at e i() t Bank Soal Daar Otomatiai 6

26 4 i(t) v t i(t) t t i(t) Bank Soal Daar Otomatiai 6

27 5 ontoh 8. angkaian Seri dengan dan Analia KVL V V V V idt idt I. I() I() V () I() I () () I V V I V() V () I() I() Lakukan ubtitui I() menjadi V () V () V () V () V () V () maka V() V() Χ Bank Soal Daar Otomatiai 6

28 6 Bila τ maka V () V () τ Analia Tranformai Laplace V idt idt I dv i i di dt dt { i} I () I () I() I () I () I() i ( ) I() i dengan aumi dv dt t dan i( ) i maka i I() Χ zero pole ehingga hanya ada ingle dominant pole,. Dari hail di ata tampak bahwa hail Analia Fungi Tranfer dan Tranformai Laplace diperoleh hail yang ama untuk angkaian Seri (dua dan atu ) yakni ingle dominant pole, pada bidang-. Bank Soal Daar Otomatiai 6

29 7 i t e t Bila diaumikan a at maka i( t) e Dengan demikian bentuk time repone-nya adalah : t a at e i( t ) i(t) v t i(t) t t i(t) Bank Soal Daar Otomatiai 6

30 8 ANALISA SISTEM FISIK MENGGUNAKAN FUNGSI TANSFE ontoh. angkaian Paralel dieri dengan Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. voutput V FT v V input I Analia KL I I I I dv ( V) dv ( V) V dt dt V () ( V() V() ) ( V() V() ) V () V () V () V () V () V() ( ) V() V() ( ) V () Χ ( ) ( ) V () Bila τ maka ( ) V () τ Bank Soal Daar Otomatiai 6

31 9 ontoh. angkaian Paralel dieri dengan Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT v output v input V V I Analia KL I I I I ( V V) d( V V) d( V) dt dt V() V() ( V() V() V() ) V() V() V () V () Χ Bila a dan b maka V b V a b Bank Soal Daar Otomatiai 6

32 3 ontoh 3. angkaian Paralel dieri dengan Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT v output v input V V I Analia KL. V VP V P. I i dt. I (). V() I () I () I () V () I() V() V() V() ( ) V() V () Χ. Bila τ maka V () V () τ τ Bank Soal Daar Otomatiai 6

33 3 ontoh 4. angkaian Paralel dieri dengan Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. voutput V FT v V input I Analia KL I I I I I ( V V ) ( V V ) d( V V ) dv dt dt V () V () V () V () V() V() V() V() V() V() V () ( ) Bank Soal Daar Otomatiai 6

34 3 ontoh 5. angkaian Seri dengan Paralel Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT v output v input V V I Analia KL Maka : I I I I V V dv V dt V () V () V () V () V () V () V() V () V()) V( Bila a, b maka V () a V () b Bank Soal Daar Otomatiai 6

35 33 ontoh 6. angkaian Seri dengan Paralel Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT v output v input V V I Analia KVL V V V V I i dt i dt I() I() V () I() I() V V V idt I() I() V () idt I () maka : V() V () V() τ Bila τ V () τ Bank Soal Daar Otomatiai 6

36 34 ontoh 7. angkaian Seri, L dan dengan V Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT v output v input v v I Analia KVL v v v v I L di t L i( t) dt i( t) dt I VI ( ) LI( ) I( ) I( ) L v L I( ) i t V I V I VI L I( ) L L L L Bila ; maka L L V V I dan V V I ehingga hanya ada pole tunggal pada Bank Soal Daar Otomatiai 6

37 35 ontoh 8. angkaian Seri, L dan dengan V Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. voutput v FT v v input I Analia KVL v v v v I L ( ) di t L i( t) dt i( t) dt I VI ( ) LI( ) I( ) I( ) L v V L I( ) i t dt I I V ( ) VI ( ) L I( ) L L L Bila ; maka L L ( ) V V I dan V ( ) V I ehingga hanya ada pole tunggal pada Bank Soal Daar Otomatiai 6

38 36 ontoh 9. angkaian Seri, L dan dengan V O Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT v output v input v v O I Analia KVL vi vl v v di ( t ) L i t dt i t dt I( ) VI ( ) LI( ) I( ) I( ) L L I( ) I ( ) VO VI ( ) L I( ) L L L L L v i t dt i t I( ) VO ( ) I( ) I( ) I( ) O Bank Soal Daar Otomatiai 6

39 37 Maka pole item di ata adalah dimana a ; b ; c L L, ± 4 () L L L Bank Soal Daar Otomatiai 6

40 38 ontoh. (Tabel.6). angkaian Difereniai Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT output input v v V v v V Analia KVL dan KL v i t Z i t a a i t dt a dv { } Va ( ) ( ) Va v Va I( ) Va( ) va( ) V I ( ) V I V I V I( ) ( ) Bank Soal Daar Otomatiai 6

41 39 V V I a I( ) I( ) I( ) I Bank Soal Daar Otomatiai 6

42 4 ontoh. (Tabel.6). angkaian Lead-lag (pimpin-ketinggalan) Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT output input v v V v v V Proe awal ama dengan cara pada ontoh 4. v i t Z i t a a i t dt a dv { } Va ( ) ( ) a v Va I( ) Va( ) va( ) V V I ( ) I V( ) I( ) I ( )( ) ( ) ( )( ) ( )( ) ( )( ) I( ) V ( ) V ( ) I ( )( ) τ, τ, τ maka : Bila a b ab () ( τa )( τb ) V V ττ τ τ τ a b a b ab Bank Soal Daar Otomatiai 6

43 4 V V I a I( ) I I( ) I( ) I ( ) I( ) τ τ τ τ τ, τ τ, τ τ Bila a b ab a b () ( τ a )( τ b ) ( τ )( τ ) V V Bank Soal Daar Otomatiai 6

44 4 ontoh. (Experiment not really complicated) angkaian Kombinai Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT output input v v V v v V Gunakan KL ebagai berikut : I I I3 Loop I V I I V I I I 3 V I I 3.. () Loop II I IL I I I L () Bank Soal Daar Otomatiai 6

45 43 Loop III V I I V 3.. (3) Subtitui (3) ke () V I L 3 3 V I L 3 3 V I L (4) Subtitui (3) (4) ke () V V V L V V V V ( )( ) L V 3 3 V 3 V 3 V L 3 3 L L L 3 3 ( ) L L L L ( ) ( ) 3 3 Bank Soal Daar Otomatiai 6

46 44 ontoh 3. (Experiment le complicated) angkaian Kombinai Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT output input v v V v v V Gunakan KL ebagai berikut : I I I3 Loop I I V I I V ( I I3) V I I3 V I I3.. () Loop II I IL 3 I 3 I I3( L ).. () Bank Soal Daar Otomatiai 6

47 45 Loop III V I I 3 3 V.. (3) Subtitui (3) ke () I I3( L ) I V L I L ( ) V.. (4) Subtitui (3) (4) ke () V I I3 ( L ) V V V V V V ( )( ) V V L L L L V V V L L L L Bank Soal Daar Otomatiai 6

48 46 ontoh 4. (Experiment a bit complicated) angkaian Kombinai Fungi Tranfer adalah perbandingan antara output dan input uatu item. FT output input v v V v v V Gunakan KL ebagai berikut : I I I3 Loop I I V I I L I V I I( L ) V ( I I3) I( L ) V I L I3 L V I I3.. () Bank Soal Daar Otomatiai 6

49 47 Loop II IL I IL 3 3 I( L ) I3 L L I( L ) I3 Loop III V I I 3 V 3 I.. ().. (3) Subtitui (3) ke () L I( L ) V ( ) ( ) I L V L I L V L.. (4) Subtitui (3) (4) ke () L V I I3 L L V V V L L L V V L L L V V ( L ) ( L )( L ) ( )( L ) V V ( L ) Bank Soal Daar Otomatiai 6

50 48 V ( L )( L ) ( )( L ) V ( L ) ( ) V L V L L L ( )( ) ( )( ) L ( L )( L ) ( )( L ) Bank Soal Daar Otomatiai 6

51 49 EPESENTASI SISTEM PADA BLOK DIAGAM Konep Daar E () ()- B () B() () H() E() ()- () H() () EG () () [ - H ] G G ()[ ()- H () ()] G () ()- GH () () () () GH () () () G () () ()[ GH () ()] G () () maka : () G () () G() H() Bank Soal Daar Otomatiai 6

52 5 ontoh. Sederhanakan Blok Diagram Sitem Kontrol di bawah ini! Langkah Pindahkan impul Umpan Balik H etelah Blok Sitem G 4 Langkah Gabungkan Blok Sitem G 3 dengan G 4 Bank Soal Daar Otomatiai 6

53 5 Langkah 3 Sederhanakan Blok Sitem GG 3 4 dengan Umpan Balik H berdaarkan rumu Langkah 4 Gabungkan Blok Sitem G dengan Blok Sitem hail dari Langkah 3 Langkah 5 Sederhanakan Blok Sitem hail Langkah 4 dengan Umpan Balik H G 4 menjadi Bank Soal Daar Otomatiai 6

54 5 Langkah 6 Gabungkan Blok Sitem G dengan Blok Sitem hail dari Langkah 5 Mialkan - GGGG GG 3 4H GGH G 3 maka () G6 () G H 6 3 GGGG 3 4 ( ) -GG 3 4H GGH 3 GGGG 3 4 ( ) GGGG -GGH GGH GGGGH 3 4 H3 -GGH 3 4 GGH dan akhirnya Fungi Tranfer Sitem Kontrol di ata adalah : GGGG 3 4 -GGH GGH GGGGH Bank Soal Daar Otomatiai 6

55 53 ontoh. Sederhanakan Blok Diagram Sitem Kontrol di bawah ini! Langkah Langkah Langkah 3 Bank Soal Daar Otomatiai 6

56 54 ontoh 3. Sederhanakan Blok Diagram Sitem Kontrol di bawah ini! Langkah Langkah Bank Soal Daar Otomatiai 6

57 55 ontoh. Sederhanakan Blok Diagram Sitem Kontrol di bawah ini! Langkah Langkah Langkah 3 Bank Soal Daar Otomatiai 6

58 56 ontoh 4. Sederhanakan Blok Diagram Sitem Kontrol di bawah ini! Langkah Langkah Langkah 3 Bank Soal Daar Otomatiai 6

59 57 ontoh 4. Sederhanakan Blok Diagram Sitem Kontrol di bawah ini! Langkah Langkah Langkah 3 Bank Soal Daar Otomatiai 6

60 58 ontoh 5. Sederhanakan Blok Diagram Sitem Kontrol di bawah ini! Langkah Langkah Langkah 3 Bank Soal Daar Otomatiai 6

61 59 ontoh 6. Sederhanakan Blok Diagram Sitem Kontrol di bawah ini! Langkah Langkah Bank Soal Daar Otomatiai 6

62 6 Langkah 3 Langkah 4 Maka fungi tranfernya adalah : 3 4 Bank Soal Daar Otomatiai 6

63 6 ontoh 7. angkaian ederhana Tahap-tahap. Tuli peramaan dinaminya (Gunakan KVL, KL dan Hukum Ohm). Tranformai Laplace-kan peramaan dinami terebut dengan kondii awal. 3. epreentaikan tiap-tiap peramaan ke bentuk blok diagramnya. 4. Gabungkan blok-blok diagram terebut menjadi atu keatuan. 5. Lakukan penyederhanaan bila diperlukan. Peramaan Dinami Bentuk Laplace V V V V I i dt i dt I V ( ) I( ) I( ) V( ) V( ) I( ) I( ) V ( ) V V ( ) V ( ) Bank Soal Daar Otomatiai 6

64 6 epreentai Blok Diagram Gabungkan Blok-blok di ata menjadi atu keatuan Sederhanakan! Bank Soal Daar Otomatiai 6

65 63 Bank Soal Daar Otomatiai 6

66 64 ontoh 5. angkaian Paralel dieri dengan Peramaan Dinami Bentuk Laplace I I I V V V I ( V ) d V dt V V I V V ( ) V V V V V( ) V( ) S S V( ) V( ) V V( ) I() I() ( ) epreentai Blok Diagram Bank Soal Daar Otomatiai 6

67 65 Gabungkan Blok-blok di ata menjadi atu keatuan Sederhanakan! Bank Soal Daar Otomatiai 6

68 66 EPESENTASI SISTEM PADA SIGNAL FLOW GAPH (GAFIK ALIAN SINYAL) ontoh. Blok Diagram ke Signal Flow Graph Penyederhanaan Blok Diagram dan Signal Flow Graph uatu Sitem Pengaturan. Fungi Tranfer item berikut ini! ari Bank Soal Daar Otomatiai 6

69 67 Tahapan a. Geer umpan balik H ke titik lepa landa ebelum G atau V ( ) a b. Gabungkan jalur maju G dan G menjadi GG. Bank Soal Daar Otomatiai 6

70 68 c. Sederhanakan umpan balik H euai rumu yang berlaku. d. Dengan cara yang ama lakukan untuk umpan balik tranfer item terebut. H G untuk mendapatkan fungi Bank Soal Daar Otomatiai 6

71 69 () GG e. Maka fungi tranfernya adalah () -G(H-GH) Bank Soal Daar Otomatiai 6

72 7 ontoh. ari Fungi Tranfer Blok Diagram melalui Signal Flow Graph ala Maon Fungi Tranfernya adalah : Signal Flow Graph ala Maon Tahap Konverikan Blok Diagram ke bentuk SFG ebagai berikut : Bank Soal Daar Otomatiai 6

73 7 Tahap Eliminai impul pada lintaan bernilai yang tidak mempengaruhi perhitungan. Sebagai contoh adalah eliminai impul V ( ) 3 Tahap 3 ari lintaan maju P i ebagai berikut : P..... ; P..... ; P3.... Tahap 4 ari Loop Gain ( L ) ebagai berikut : j L... L... L3..( ) L4.....( ) L5.....( ) L6.. ( ) Tahap 5 ari kombinai -Non Touching Loop ( NTL ). Untuk SFG di ata tidak ada atau bernilai. j Bank Soal Daar Otomatiai 6

74 7 Tahap 6 ari menggunakan rumu ebagai berikut : j L NTL... j j j ( L L L L L L ) Tahap 6 ari i, yakni dikurangi emua kau ini 3 L j yang menyentuh lintaan maju P i. Dalam Tahap 7 ari Fungi Tranfer dengan memaukkan nilai-nilai diata ke peramaan Maon. T i P i i maka P P P 3 3 ( ).. ( ) Bank Soal Daar Otomatiai 6

75 73 ontoh 3. ari Fungi Tranfer Blok Diagram melalui Signal Flow Graph ala Maon Fungi Tranfernya adalah : Signal Flow Graph ala Maon Tahap Konverikan Blok Diagram ke bentuk SFG ebagai berikut : Bank Soal Daar Otomatiai 6

76 74 Tahap Eliminai impul pada lintaan bernilai yang tidak mempengaruhi perhitungan. Sebagai contoh adalah eliminai impul V ( ) dan 3 V. Tahap 3 ari lintaan maju P i ebagai berikut : P... ; P... Tahap 4 ari Loop Gain ( L ) ebagai berikut : j L.( ) L.( ) L3..( ) L4..( ) Tahap 5 ari kombinai -Non Touching Loop ( NTL ). Untuk SFG di ata tidak ada atau bernilai. j Bank Soal Daar Otomatiai 6

77 75 Tahap 6 ari menggunakan rumu ebagai berikut : j j L NTL... j j ( L L L L L L ) Tahap 6 ari i, yakni dikurangi emua kau ini 3 L j yang menyentuh lintaan maju P i. Dalam Tahap 7 ari Fungi Tranfer dengan memaukkan nilai-nilai diata ke peramaan Maon. T i P i i maka P P 3 ( ) ( ) Bank Soal Daar Otomatiai 6

78 76 ontoh 4. ari Fungi Tranfer Blok Diagram melalui Signal Flow Graph ala Maon Fungi Tranfernya adalah : GGG GG G H G H GG H G G H H GG G H H Signal Flow Graph ala Maon Tahap Konverikan Blok Diagram ke bentuk SFG ebagai berikut : Bank Soal Daar Otomatiai 6

79 77 Tahap Eliminai impul pada lintaan bernilai yang tidak mempengaruhi perhitungan. Sebagai contoh adalah eliminai impul V ( ) dan 3 V. Tahap 3 ari lintaan maju P i ebagai berikut : P. GGG... GGG ; P. G.. G. GG Tahap 4 ari Loop Gain ( L ) ebagai berikut : j L G. G. H GG H L G.. H G H L G. H G H Tahap 5 ari kombinai -Non Touching Loop ( NTL ). j NTL G G H G H G G G H H NTL G H G H G G H H Bank Soal Daar Otomatiai 6

80 78 Tahap 6 ari menggunakan rumu ebagai berikut : j L NTL... j j j ( L L L3) ( NTL NTL) ( GGH GH GH ) ( GGGHH GGH H ) GGH GH GH GGGHH GGH H GH GH GGH GGHH GGGHH Tahap 6 ari kau ini - i, yakni dikurangi emua L j yang menyentuh lintaan maju P i. Dalam Tahap 7 ari Fungi Tranfer dengan memaukkan nilai-nilai di ata ke peramaan Maon. T i P i i maka P P GGG GG G H G H GG H G G H H GG G H H Bank Soal Daar Otomatiai 6

81 79 ANALISA SISTEM PENGATUAN MELALUI 3 (TIGA) METODE PEMODELAN ontoh. angkaian eri. Analia Peramaan Diferenial V V V I i dt { } dv di I I() I i dt dt I ( ) io io io I( ) I () io dv dt dimana i t, io Bank Soal Daar Otomatiai 6

82 8 V V dv I dt ( ) di d V V dv di dt dt dt dt t {( ) ( )} dv( ) V v ( ) V v ( ) V( ) v( ) dt Dengan aumi initial condition v( ) v ( ) dan dv( ) dt t maka : V V V () V V V () ( ) V V V () V V maka ( ) V V atau V V Analia Blok Diagram V I I() V V( ) V( ) V ( ) V i dt I() Bank Soal Daar Otomatiai 6

83 8 Langkah epreentaikan maing-maing peramaan di ata ke bentuk Blok Diagram. Langkah Gabungkan kedua Blok Diagram di ata. Langkah 3 Sederhanakan! Bank Soal Daar Otomatiai 6

84 8 Analia Signal Flow Graph Langkah epreentaikan maing-maing peramaan di ata ke bentuk Signal Flow Graph. Langkah Gabungkan kedua Signal Flow Graph di ata. Langkah 3 Sederhanakan! Bank Soal Daar Otomatiai 6

85 v DAFTA PUSTAKA., Daar Otomatiai, Diktat Kuliah Karbol AAU, Skep Gubernur AAU No.Skep/5/XII/994 tanggal 3 Deember 4, AAU, Yogyakarta, 4.. Dorf, ichard. dan obert H. Bihop, Modern ontrol Sytem, 9 th Ed., Prentice-Hall, USA, Kuo, Benjamin., Automatic ontrol Engineering, 7 th Ed., Prentice-Hall, USA, Morri, S. Brian, Automated Manufacturing Sytem: Actuator, ontrol, Senor and obotic, Glencoe McGraw-Hill, USA, Ogata, Katuhiko, Modern ontrol Engineering, nd Ed., Prentice-Hall, USA, Stubberud, Allen J.; Ivan J. William dan Joeph J. DiStefano, Schaum Outline of Feedback and ontrol Sytem, nd Ed., McGraw-Hill, USA, 994.

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI OTOMATIS Fungsi Alih dan Diagram Blok

SISTEM KENDALI OTOMATIS Fungsi Alih dan Diagram Blok SISTEM KENDALI OTOMATIS Fungi Alih dan Diagram Blok Model Matemati Sitem Peramaan matemati yang menunjukkan hubungan antara input dan output item. Dengan mengetahui model matematinya, maka tingkah laku

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative) SISTEM KENDALI OTOMATIS PID Proportional-Integral-Derivative Diagram Blok Sitem Kendali Pendahuluan Urutan cerita :. Pemodelan item. Analia item 3. Pengendalian item Contoh : motor DC. Pemodelan mendapatkan

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI OTOMATIS Fungsi Alih dan Diagram Blok

SISTEM KENDALI OTOMATIS Fungsi Alih dan Diagram Blok SISTEM KENDALI OTOMATIS Fungi Alih dan Diagram Blok Model Matemati Sitem Peramaan matemati yang menunjukkan hubungan antara input dan output item. Dengan mengetahui model matematinya, maka tingkah laku

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1 TRANSFORMASI LAPLACE Aep Najmurrokhman Juruan Teknik Elektro Univerita Jenderal Achmad Yani April 20 EL2032 Sinyal dan Sitem Tujuan Belajar : mengetahui ide penggunaan dan definii tranformai Laplace. menurunkan

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Matrik Alih Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Pengantar Dalam Peramaan Ruang Keadaan berdimeni n, teradapat

Lebih terperinci

BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE

BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE Kompeteni Mahaiwa mampu. Menentukan nilai tranformai Laplace untuk fungi-fungi yang ederhana. Menggunakan ifat-ifat tranformai untuk menentukan nilai tranformai Laplace untuk

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2 Sudaryatno Sudirham nalii angkaian itrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalii angkaian itrik nalii angkaian Menggunakan Tranformai aplace Setelah mempelajari bab ini kita akan memahami konep impedani di kawaan.

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Konep Letak Kedudukan Akar Konep ketabilan, dapat dijelakan melalui pandangan ebuah kerucut lingkaran yang diletakkan tegak diata bidang datar. Bila kerucut

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA Oleh : Awal Mu amar 2404 100 030 Pembimbing : Hendra Cordova ST, MT Fitri Adi Ikandarianto

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator * ELOMPO I 1. Suunan komponen-komponen yang aling dihubungkan edemikian rupa ehingga dapat mengendalikan atau mengatur keluaran yang euai harapan diebut ebagai... a. Sitem Pengaturan * b. Sitem Otomati c.

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Proedur Plot Tempat Kedudukan Akar Sub Pokok Bahaan Anda akan belajar. Proedur plot Letak Kedudukan Akar. Proedur plot dengan bantuan Matlab Pengantar.

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

TE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler

TE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler TE09346 aar Sitem engaturan ontroler r. Jo ramudijanto, M.Eng. Juruan Teknik Elektro FT TS Telp. 5947302 Fax.593237 Email: jo@ee.it.ac.id aar Sitem engaturan - 06 efinii ontroler Struktur ontroler ontroler

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya arakteritik Sitem Orde Pertama Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Materi Contoh Soal Sitem Orde Pertama arakteritik Repon Waktu Ringkaan Latihan Pada bagian

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 105 109 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK ERIN DWI FENTIKA, ZULAKMAL Program Studi

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI 26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan

Lebih terperinci

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK

BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK 6. KESTABILAN LUP KONTROL 6.. Peramaan Karakteritik R( G c ( G v ( G ( C( H( Gambar 6. Lup kontrol berumpan-balik Peramaan fungi alihnya: C( R( Gc ( Gv (

Lebih terperinci

Transformasi Laplace

Transformasi Laplace Tranformai Laplace Muhafzan Agutu 22 Tranformai Laplace 3 Denii Tranformai Laplace Dalam bagian ini kita akan membicarakan ifat-ifat dan beberapa aplikai dari tranformai Laplace. Denii Diberikan uatu fungi

Lebih terperinci

Kestabilan. Kuliah 6 Kontrol Digital Bab 13 buku-ajar. Agus Arif 1

Kestabilan. Kuliah 6 Kontrol Digital Bab 13 buku-ajar. Agus Arif 1 Ketabilan Kuliah 6 Kontrol Digital Bab 3 buku-ajar Agu Arif Materi Pendahuluan Ketabilan Sitem Digital dlm Bidang- Pemodelan & Ketabilan Selang Pencuplikan utk Ketabilan Tranformai Bilinear Ketabilan Sitem

Lebih terperinci

BAB 8 PEMODELAN DAN SIMULASI REAKTOR CSTR

BAB 8 PEMODELAN DAN SIMULASI REAKTOR CSTR BB 8 PEMODELN DN SIMULSI REKTOR STR Perhatian gambar eta 3 buah STR (ontinuou Stirred-Tan Reactor) iotermal di bawah ini: F 0 F F 2 F 3 V V 2 2 V 3 3 0 (t) (t) 2 (t) 3 (t) Ketiga STR itu digunaan untu

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 12 Diferensiasi dan Integrasi Transformasi Laplace

MATEMATIKA IV. MODUL 12 Diferensiasi dan Integrasi Transformasi Laplace MATEMATIKA IV MODUL 2 Difereniai dan Integrai Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2008 年 0 月 3 日 ( 日 ) Difereniai dan Integrai Tranformai Laplace Tranformai Laplace

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16 Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Viual Baic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 6 Muhammad Rizki Setiawan, M. Aziz Mulim dan Goegoe Dwi Nuantoro Abtrak Dalam penelitian ini telah diimplementaikan

Lebih terperinci

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Sitem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbai Arduino Uno Ika Kutanti, Pembimbing : M. Aziz Mulim, Pembimbing : Erni Yudaningtya. Abtrak Pengendalian kadar

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku 4 erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku.. endahuluan ada bab ini, akan dibaha mengenai perancangan uau iem konrol ingleinpu-ingle-oupu linier ime-invarian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM 3.1 Pendahuluan Berikut diagram blok pemodelan ytem yang akan diimulaikan. Seluruh ytem dimodelkan dengan meggunakan program Matlab. Parameter yang diukur

Lebih terperinci

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler 72 Jurnal Rekayaa Elektrika Vol., No. 4, Oktober 23 Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler Bhakti Yudho Suprapto, Wahidin Wahab 2, dan Mg. Abdu Salam

Lebih terperinci

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS DESAIN SISEM KENDALI MELALUI ROO LOCUS Pendahuluan ahap Awal Deain Kompenai Lead Kompenai Lag Kompenai Lag-Lead Kontroler P, PI, PD dan PID eknik Elektro IB [EYS-998] hal dari 46 Pendahuluan Speifikai

Lebih terperinci

Aplikasi Transformasi Laplace Pada Rangkaian Listrik

Aplikasi Transformasi Laplace Pada Rangkaian Listrik JURNA FOURIER April 013, Vol., No. 1, 45-61 ISSN 5-763X Aplikai Tranformai aplace Pada Rangkaian itrik Arifin, Muhammad Wakhid Muthofa, dan Sugiyanto Program Studi Matematika Fakulta Sain dan Teknologi,

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID 6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

Invers Transformasi Laplace

Invers Transformasi Laplace Invers Transformasi Laplace Transformasi Laplace Domain Waktu Invers Transformasi Laplace Domain Frekuensi Jika mengubah sinyal analog kontinyu dari domain waktu menjadi domain frekuensi menggunakan transformasi

Lebih terperinci

MODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE

MODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE MODUL 7 APLIKASI TRAFORMASI LAPLACE Tranformai Laplace dapa digunaan unu menyeleaian bai peroalan analia maupun perancangan iem. Apliai Tranformai Laplace erebu berganung pada ifa-ifa ranformai Laplace,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryatno Sudirham nalii angaian itri Di Kawaan - Sudaryatno Sudirham, nalii angaian itri 3 nalii angaian Menggunaan Tranformai aplace Setelah mempelajari bab ini ita aan memahami onep impedani di awaan.

Lebih terperinci

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t Juruan Teknik Sipil Fakulta Teknik Sipil dan Perencanaan 8 Univerita Mercu Buana MODUL 8 STATISTIKA DAN PROBABILITAS 8.1 MATERI KULIAH : Pengertian umum ditribui normal. 8. POKOK BAHASAN :. Pengertian

Lebih terperinci

X. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar.

X. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar. X. ANTENA X.1 PENDAHULUAN Dalam hubungan radio, baik pada pemancar maupun pada penerima elalu dijumpai antena. Antena adalah uatu item / truktur tranii antara gelombang yang dibimbing ( guided wave ) dan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST BAB 4 PENGANAISAAN RANGAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINGGI Oleh : Ir. A.Rachman Haibuan dan Naemah Mubarakah, ST 4. Pendahuluan Pada umumnya peramaan diferenial homogen orde dua

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Supeni adalah uatu item yang berfungi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Supeni dapat meningkatkan kenyamanan berkendaraan

Lebih terperinci

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT Ukuran utama kinerja evaporator adalah kapaita dan ekonomi. Kapaita didefiniikan ebagai jumlah olvent yang mampu diuapkan per atuan lua per atuan Waktu. Sedangkan

Lebih terperinci

SIMULASI PERANCANGAN FASA TERTINGGAL SISTEM KENDALI DIGITAL

SIMULASI PERANCANGAN FASA TERTINGGAL SISTEM KENDALI DIGITAL JISSN : 58-7 SIMULASI PERANCANAN FASA TERTINAL SISTEM KENALI IITAL Cekma Cekdin Program Studi Teknik Eelektro Fakulta Teknik Univerita Muhammadiyah Palembang Jalan Jenderal Ahmad Yani Ulu Palembang Email

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TINJAUAN KEPUSTAKAAN.1 Perenanaan Geometrik Jalan Perenanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perenanaan jalan yang difokukan pada perenanaan bentuk fiik jalan ehingga dihailkan jalan yang dapat

Lebih terperinci

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328 Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbai ATmega38 Dyah Ayu Anggreini T, Retnowati, Rahmadwati. Abtrak Pengendalian kadar keaaman pada pengendapan tahu angat

Lebih terperinci

ANALISA KESTABILAN SISTEM KENDALI EKSITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARKAN PENDEKATAN TANGGAPAN FREKUENSI

ANALISA KESTABILAN SISTEM KENDALI EKSITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARKAN PENDEKATAN TANGGAPAN FREKUENSI ANALISA ESTABILAN SISTEM ENDALI ESITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARAN PENDEATAN TANGGAPAN FREUENSI Heru Dibyo Lakono (1)*, Mazue (2), Wayu Diafridho A (3) (1,2) Juruan

Lebih terperinci

Yusak Tanoto, Felix Pasila Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya 60236,

Yusak Tanoto, Felix Pasila Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya 60236, Tranformai Tegangan Tiga Faa Aimetri untuk DC-Link Voltage Control Menggunakan Kompenator LPF dan Perbandingan njuk Kerjanya dengan Kompenator PID Yuak Tanoto, Felix Paila Juruan Teknik Elektro, niverita

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lebar Jalan Rel Lebar jalan rel adalah jarak minimum kedua ii kepala rel yang diukur pada 0-14 mm dibawah permukaan terata rel. Berdaarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

III TRANSFORMASI. = ; (ad bc). Jika

III TRANSFORMASI. = ; (ad bc). Jika 10 III TRANSFORMASI 3.1 Tranformai Bilinear a + b Dari peramaan (2.30), yaitu = T( = ; (ad bc). Jika c + d maka peramaan terebut dapat dikalikan dengan c + d, ehingga diperoleh c + d = a + b. Selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III PARAMETER DAN TORSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA. beban nol motor induksi dapat disimulasikan dengan memaksimalkan tahanan

BAB III PARAMETER DAN TORSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA. beban nol motor induksi dapat disimulasikan dengan memaksimalkan tahanan BAB III PAAMETE DAN TOSI MOTO INDUKSI TIGA FASA 3.1. Parameter Motor Induki Tiga Faa Parameter rangkaian ekivalen dapat dicari dengan melakukan pengukuran pada percobaan tahanan DC, percobaan beban nol,

Lebih terperinci

Perancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542

Perancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542 Perancangan IIR Hilbert ranformer Menggunakan Proeor Sinyal Digital MS0C54 Endra Juruan Sitem Komputer Univerita Bina Nuantara, Jakarta 480, email : endraoey@binu.ac.id Abtract Pada makalah ini akan dirancang

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

5. Transformasi Integral dan Persamaan Integral

5. Transformasi Integral dan Persamaan Integral 5. Tranformai Integral dan Peramaan Integral 5.. Tranformai Integral 5.. Tranformai Laplace 5.3. Tranformai Fourier 5.4. Peramaan Integral 5.. Tranformai Integral Di dalam Fiia Matematia ita ering menjumpai

Lebih terperinci

POTENSIOMETER. Metode potensiometer adalah suatu metode yang membandingkan dalam keadaan setimbang dari suatu rangkaian jembatan. Pengukuran tahanan

POTENSIOMETER. Metode potensiometer adalah suatu metode yang membandingkan dalam keadaan setimbang dari suatu rangkaian jembatan. Pengukuran tahanan POTNSOMT Metode poteniometer adalah uatu metode yang membandingkan dalam keadaan etimbang dari uatu rangkaian jembatan Pengukuran tahanan S t t G angkah kerja :. Atur heotat ehingga aru tetap, ehingga

Lebih terperinci

SIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB

SIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB 36 SIULASI KAAKTEISTIK OTO INDUKSI TIGA FASA BEBASIS POGA ATLAB Yandri Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik Univerita Tanjungpura E-mail : yandri_4@yahoo.co.id Abtract otor uki angat lazim digunakan pada

Lebih terperinci

Transformasi Laplace Bagian 1

Transformasi Laplace Bagian 1 Modul Tranformai aplace Bagian M PENDAHUUAN Prof. S.M. Nababan, Ph.D eode maemaika adalah alah au cabang ilmu maemaika yang mempelajari berbagai meode unuk menyeleaikan maalah-maalah fii yang dimodelkan

Lebih terperinci

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399 Deain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Procce Rig 38-00 Menggunakan ontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tuga Akhir - TE09399 Leonardu Hara Manggala Putra 08.00.009 Juruan Teknik Elektro FTI ITS, Surabaya

Lebih terperinci

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE Voni Yuniati (1), Gani Indriyanta (2), Antoniu Rahmat C (3) Abtrak: Kemajuan teknologi komputer dan telekomunikai telah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

MODEL SIR UNTUK KETAHANAN BEHAVIOURAL

MODEL SIR UNTUK KETAHANAN BEHAVIOURAL PROSDG SB : 978 979 6353 3 T MODEL SR UTUK KETAHAA BEHAVOURAL KEASH BATAR Matematika Terapan, Juruan Pendidikan Matematika Fakulta Matematika dan lmu Pengetahuan Alam Univerita egeri Yogyakarta, Yogyakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa

Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa 1 Simulai Unjuk erja Sitem endali ada roe Evaporai engan Sirkulai aka Ade Elbani Juruan Teknik Elektro Fakulta Teknik, Univerita Tanjungpura ontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abtract roe evaporai ering

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam I. Tujuan 1. Mampu melakukan analisis kinerja sistem pengaturan posisi motor arus searah.. Mampu menerangkan pengaruh kecepatan

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

Model Rangkaian Elektrik

Model Rangkaian Elektrik Tuga Siem Linier Model Rangkaian Elekrik Model model unuk beberapa rangkaian elekrik, eperi: reiani, kapaiani, dan indukani ecara ederhana diperlihakan dalam gambar dibawah. Dalam gambar erebu juga di

Lebih terperinci

Secara matematis persamaan aliran panas diberikan oleh persamaan. du dt α 2 u = 0 (1)

Secara matematis persamaan aliran panas diberikan oleh persamaan. du dt α 2 u = 0 (1) 1 Peramaan Aliran Pana Secara matemati peramaan aliran pana diberikan oleh peramaan yang dalam domain 2D dapat ditulikan menjadi du dt α 2 u = (1) ( du 2 ) dt = α u x + 2 u 2 y 2 (2) Peramaan ini menyatakan

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

Metode Penentuan Parameter Kelistrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction

Metode Penentuan Parameter Kelistrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction Metode Penentuan Parameter Kelitrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction Setianto 1*, Awad H.S. 1, Kuwat T. 2, M.F. oyid 2 1 Departemen Fiika-FMIPA, Univerita Padjadjaran l. aya atinangor KM. 21,

Lebih terperinci