BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK
|
|
- Ade Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK 6. KESTABILAN LUP KONTROL 6.. Peramaan Karakteritik R( G c ( G v ( G ( C( H( Gambar 6. Lup kontrol berumpan-balik Peramaan fungi alihnya: C( R( Gc ( Gv ( G ( + G ( G ( G ( H ( c v Dari peramaan fungi alih di ata, peramaan karakteritik lupnya: + G c (G v (G (H( 0 Jika diuraikan dalam bentuk polinomial, maka: a n n + a n- n- + a n- n- + a 0 0 dengan a o, a, a n adalah, koefiien variabel peramaan karakteritik. Agar item tabil, maka eigenvalue-nya haru negatif. Untuk mendapatkannya biaanya menggunakan metode Newton plu Neted Multiplication. Hanya aja, Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 65
2 metode ini ulit jika a 0 mengandung harga yang belum diketahui, mialnya jika G c K c. 6.. Kriteria Ketabilan Sitem diebut tabil: keluaran item menuju harga tertentu/terbata (tidak haru nol) bila waktunya naik hingga tak berhingga. Agar lup kontrol berumpan-balik tabil, emua akar-akar peramaan karakteritiknya haru bilangan real negatif atau bilangan komplek dengan bagian realnya negatif (lihat Gambar 6.). Imajiner Stabil Tidak Stabil Real Sii kiri Sii kanan Gambar 6. Daerah tabil dan tidak tabil pada bidang Routh Tet Routh tet: proedur untuk menentukan berapa banyak akar-akar polinomial mempunyai bagian poitif tanpa haru menemukan akar-akar ecara nyata dengan teknik iteratif. Langkah- langkahnya:. Membuat array. Kolom paling kiri haru bertanda ama Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 66
3 b a a n a n- a n-4 a 0 a n- a n-3 a n-5 a 0 0 b b b c c c n a n a a a n n n 3 b a a n n 4 a a a n n n 5 c ba n 3 a b n b c ba n 5 a b n b 3 Contoh: Cari harga ultimate gain item di bawah ini. Gambar 6.3 Sitem kontrol HE Exchanger: G 50 ( C /( kg/ 30 Senor-tranmitter: range yang dikalibrai C dan kontanta waktunya 0. Gain 00%,0% C C / ( 50 50),0 H ( % / C 0 Catatan: di ini digunakan ; untuk inyal elektronik, 00% 6 ma dan untuk inyal pneumatik, 00% pi. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 67
4 Control valve: kapaita makimum,6 kg/ team, karakteritik linear, dan kontanta waktu 3. Dengan menganggap PD kontan:,6( kg / Gain 0,06 ( kg/ / % 00 % G 0,06 ( ( kg / / % v 3 Kontroler: proporional G c ( K c %/% JAWAB: + H( G (G v (G c ( , K c Diatur lagi: (0 +)(30 +)(3 +) + 0,80K c ( + 0,80 K c ) ,80 K c 0 b ,80 K c 0 0 dengan: b ( + 0,08K c ) K c b 0 atau K c 0 K c 3,8 + 0,8K c 0 atau 0,8K c - K c -,5 Nilai K c terendah: negatif. Ini tidak berarti karena gain negatif berarti kontroler mempunyai kealahan aki. Bata terata gain kontroler merupakan ultimate gain: K cu 3,8 %/% Ini berarti perubahan gain pada kontroler tidak boleh lebih bear dari 3,8 atau mengurangi PB di bawah 4, % (00/3,8). Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 68
5 Pengaruh Parameter Lup pada Ultimete Gain Gain pada enor-tranmitter diperbear:,0 %/C K cu,9 %/% (etengah K cu aal) Kontanta waktu enor-tranmitter dipercepat: 5 K cu 5,7 %/% Kontanta waktu exchanger diperlambat: 0 K cu 8,7 %/% Metode Subtitui Langung Metode ini didaarkan pada kenyataan bahwa jika akar-akar peramaan karakteritik angat kontinyu dengan parameter-parameter lup, maka titik di mana lup menjadi tidak tabil (paling edikit atu dan biaanya dua akar) haru terletak pada aki imajiner dari daerah komplek, yakni, di ana haru ada akar imajiner murni. Pada titik ini lup dikatakan berada pada tabil ecara marjinal lihat Gambar 6.3) dan keluaran lupnya: b + b C ( + ω u + ( other _ term ) c in (ω u T + θ) + (other term amplitudo gelombang inu (kontan) ω u frekueni gelombang inu θ udut faa gelombang inu Pada titik tabilita marjinal peramaan karakteritik haru mempunyai epaang akar imajiner murni: r, iw u ω u π, dengan T u ultimate period T u Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 69
6 Gambar 6.4 Repon item tabil, tabil marjinal dan tidak tabil Metode ubtitui langung: menubtitutikan karakteritik. iw u pada peramaan Contoh: Tentukan ultimate gain dan frekueni kontroler uhu pada contoh ebelumnya dengan ubtitui langung. JAWAB: ( + 0,80 K c ) 0 Subtitutikan iw u dan K c K cu 900i 3 ω u i ω u + 43 iω u + ( + 0,80 K cu ) 0 i -: (-40ω u + + 0,80 K cu ) + i(-900ω u ω u ) 0 +0i -40ω u + + 0,80 K cu 0 Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 70
7 -900ω 3 u + 43ω u 0 untuk ω u 0 K cu -,5 %/% untuk ω u 0,86 K cu 3,8 %/% dan T u 8,7 Hail metode ubtitui langung untuk kau-kau di ata dapat dilihat pada Tabel 6.. Tabel 6. Pengaruh Perubahan Parameter No KASUS K cu ω u, rad/ T u, Bai 3,8 0,86 8,7 3 4,9 0,86 8,7 H ( 0 5,7 0,906,6 H ( ,7 0,345 6,8 G ( Pengaruh Dead-time Routh tet dan ubtitui langung tidak bia digunakan untuk blok pada lup yang mengandung dead-time. Ini karena dead-time menambahkan fungi ekponenial variabel pada peramaan karakteritik. Aprokimai Pade: e t 0 + t t 0 0 Aprokimai yang lebih akurat ada, tapi lebih komplek untuk dipraktekkan. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 7
8 Contoh: R( G c ( G( C( Gambar 6.5 Diagaram Blok contoh ini t0 Ke G( τ Tentukan ultimate gain dan frekueni lup ebagai fungi parameter proe jika kontrolernya proporional: G c ( K c. JAWAB: Peramaan karakteritik: + G c (G( 0 t KKce + τ 0 0 Subtitui aprokimai Pade: + KK ( c t0 ( τ )( + t ) 0 0 Penghilangan fraki: 0τi + (τ 0 ct 0 ) + + KK c 0 Subtitui: iω u 0τi ω u + (τ 0 ct 0 )iω u + + KK c 0 (- 0τω u + KK c )+ i(τ 0 ct 0 )ω u 0 Pengaturan kembali: ( KK ω u c ) u t τ + t0 0 0 t τ Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 7
9 Rangkuman pengaruh variai parameter lup ecara umum:. Stabilita mengadakan bataan pada gain lup keeluruhan, edemikian rupa hingga kenaikan gain control valve, tranmitter, atau proe, menghailkan penurunan pada gain kontroler ultimate.. Kenaikan dead-time atau kontanta waktu non-dominan (lebih kecil) dari lup menghailkan penurunan gain lup ultimate dan frekueni ultimate. 3. Kenaikan pada kontanta waktu dominan (lebih bear) dari lup menghailkan kenaikan pada gain lup ultimate dan penurunan pada frekueni ultimate lup. 6. TUNING KONTROLER BERUMPAN-BALIK TUNING: proedur menyetel parameter kontroler berumpan-balik untuk mendapatkan repon lup tertutup yang ditentukan. Perbandingan: menyetel TV. Makin banyak parameter yang dietel, makin ulit. Tuning P/I aja volume Tuning PI kontra dan terang pada BW TV Tuning PID intenita inar hijau, merah, dan biru 6.. Quarter Decay Ratio Repone by Ultimate Gain Pelopor: Ziegler dan Nichol (94) diebut pula metode Ziegler-Nichol (ZNmethod). Ada tahap:. Menentukan karakteritik dinamik lup kontrol.. Mengetimai parameter kontroler yang dietel yang menghailkan repon yang diinginkan untuk karakteritik dinamik yang ditentukan pada tahap pertama. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 73
10 Karakteritik dinamik dari proe: Ultimate gain Ultimate period Langkah-langkah ekperimennya:. Set kontroler agar hanya P aja (meng-off-kan integral, atau et τ I pada harga makimum/minimum, dan τ D nol).. Set automatik, naikkan PB ampai terjadi amplitudo yang tetap. Catat harga PB (K cu ). Tahap ini haru dilakukan pada inkremen gain yang berlainan, menabrak item dengan mengaplikaikan perubahan et point yang kecil pada tiap gain yang diet. Kenaikan gain eharunya lebih kecil ehingga K cu dapat diperoleh. 3. Dari catatan waktu variabel yang dkontrol, periode oilai diukur dan dicatat ebagai T u. Rumu ZN-method bia dilihat pada Tabel 6.. Tabel 6. Rumu Quarter Decay Tuning Tipe Kontroler Proportional gain, K c Integral time, τ I Derivative time, τ D Proporional aja K c / - - Proporinal-Integral K c /, T u /, - Proporional-Integral- Derivatif K c /,7 T u / T u /8 Perubahan tep pada et point tidak diukai karena menyebabkan overhoot 50%. Biaanya perubahan dilakukan pada diturbance karena bia mencegah deviai awal yang bear dari et point tanpa oilai. Keulitan: perolehan parameter yang dietel tidak unik (tunggal), kecuali untuk kau kontroler P. Pada kau kontroler PI, tiap harga τ I akan diperoleh harga gain yang akan menghailkan quarter decay ratio repone. Begitu pula untuk kau kontroler PID. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 74
11 Penyetelan dengan ZN-method hitungan lapangan bola yang menghailkan repon cepat untuk kebanyakan lup indutri. 6.. Karakteriai Proe ZN-method adalah atu-atunya yang mengkarakteriai proe dengan menggunakan ultimate gain dan ultimate period. Metode lainnya menggunakan model orde-atu (atau orde-dua) yang ederhana dengan dead-time. Langkah- langkahnya: U( G u ( R( E( M( G c ( G v ( G m ( C( H( Gambar 6.6 Diagram blok lup berumpan-balik R( TL inyal et point M( TL inyal keluaran kontroler C( TL inyal keluaran tranmitter E( TL inyal error U( TL inyal diturbance G c ( fungi alih kontroler G v ( fungi alih control valve G m ( fungi alih proe antara cont. & man. variable G u ( fungi alih proe antara cont. var. & diturbance H( fungi alih enor-tranmitter Bentuk ederhana: penggabungan fungi alih control valve, proe dan enortranmitter dalam atu blok. Ini jela tidak tepat, tapi ecara praktek perlu. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 75
12 Keuntungan: bentuk ederhana menyoroti dua inyal yang biaanya diobervai dan dicatat U( G u (H( R( E( M( G c ( G v (G m (H( C( Gambar 6.7 Diagram blok hail penyederhanaan Dua model yang digunakan untuk mengkarakteriai proe: Model Firt-Order Plu Dead-Time (FOPDT) G( t0 Ke τ Model Second-Order Plu Dead-Time (SOPDT) t0 Ke G( ( τ )( τ ) t0 Ke G( τ + ξτ Proce Step Teting Proedur:. Kontroler dietel manual, perubahan tep yang cukup bear pada inyal keluaran kontroler m(t) (MV-manipulated variable) dilakukan.. Repon inyal keluaran tranmitter c(t) dicatat pada (kerta recorder. Hail plot c(t) terhadap waktu (diebut proce reaction curve, Gambar 6.8) haru meliputi eluruh tet dari awal hingga mencapai ketabilan baru. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 76
13 Yang menjadi pertanyaan: apakah tidak ada gangguan elama tet berlangung? Gambar 6.8 K c m Untuk mencari t 0 dan τ ada 3 metode: Fit. Untuk gari perubahan makimum memotong harga awal t t 0 dan harga akhir t t 0 + t (Gambar 6.9). Modelnya ternyata tidak pa benar (lihat Gambar 6.0a). Gambar 6.9 Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 77
14 Gambar 6.0a Fit. Seperti Fit, hanya τ didaarkan pada 0,63 c (lihat Gambar 6.0b). Gambar 6.0b Fit 3. Mencari t pada 0,83 c dan t pada 0,63 c, ehingga didapat: τ 3/ (t ) dan t 0 t - τ Gambar 6.0c Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 78
15 Perkiraan kaar untuk aprokimai pertama: Jika atu kontanta waktu model orde-tinggi lebih bear dari pada lainnya, naka kontanta waktu efektif FOPDT ama dengan kontanta waktu terlama/terbear. Dead-time efektinya adalah jumlah eluruh kontanta waktu yang lebih kecil plu dead-time model orde-tinggi. Contoh: Perkirakan parameter-parameter FOPDT untuk lup kontrol uhu dari HE pada Gambar 6.3. Kombinai fungi alih untuk control valve, exchanger, dan enortranmitter: 50 0,06 G ( K 0,8 JAWAB: Aumi: 30 detik adalah kontanta waktu yang lebih bear dari pada kedua lainnya, ehingga: τ 30 detik t detik Perkiraaan kaar: G( 0,8e 30 3 (Model A) Gambar 6. adalah hail imulai tiga lag orde-atu pada komputer analog dektop. Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 79
16 Gambar 6. Kurva reaki proe c 4C 00% Proce gain: K. 0,80%/ % m 5% (50 50) C Fit : t 0 7, t 3 6,3 τ 6,5 7, 54,3 7, 0,8e G( 54,3 (Model B) Fit : t 0 7, Pada c(t) 0,63(4C),53C τ 45 7, 37,8 7, 0,8e G( 37,8 (Model C) t 45 Fit 3: Pada c(t) 0,83 (4C),3C τ 3/ (t ) 3/ (45,5) 33,8 t ,8, t,5, 0,8e G( 33,8 (Model D) Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 80
17 Model A(kaar) B(Fit ) C(Fit ) D(Fit 3) t 0, detik 3,0 7, 7,, τ, detik 30,0 54,3 37,8 33,8 t 0 /τ 0,433 0,33 0,90 0, Quarter Decay Ratio Repone (lihat Tabel 6.3) Tabel 6.3 Tunging formula K c t I t D Tipe Kontroler Proprtional only P t0 - - K τ Proportinonal-integral PI 3,33t 0 - Proportional-integralderivative 0.9 t K τ 0 PID, t K τ 0 t 0 /t 0 Contoh: Dari contoh di ata bandingkan harga parameter tuning menggunakan Tabel 6. dan Tabel 6.. Harga-harga berikut ini bia digunakan: K cu 3,8 %/%, T u 8,7 K 0,8 %/%, t 0 7, dan τ 54,3 (Fit ) Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 8
18 JAWAB: On-line Tuning (Tabel 6.) Proporional aja K c 3,8),9 %/% Proporional-integral K c 3,8/, 0,8 %/% τ I 8,7/, 3,9 detik Proporional-integral- derivatif K c 3,8/,7 4 %/% τ I 8,7/ 4,3 detik τ D 8,7/8 3,6 detik K c K c Proce Reaction Curve (Tabel 6.) 0,8 0,9 0,8 7, 54,3 7, 54,3 9,4% / % 8,5%/ % τ I 3,33 (7,) 4,0 detik K c, 0,8 7, 54,3,3%/ % τ I,0 (7,) 4,4 detik τ D 0,5 (7,) 3,6 detik Diain Lup Tunggal Kontrol Berumpan-Balik 8
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Aturan Ziegler Nichol Perancangan Pengendali Ziegler Nichol Tipe 2 Terkadang pemodelan matemati plant uah untuk dilakukan. Jika hal ini terjadi maka perancangan
Lebih terperinciSISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)
SISTEM KENDALI OTOMATIS PID Proportional-Integral-Derivative Diagram Blok Sitem Kendali Pendahuluan Urutan cerita :. Pemodelan item. Analia item 3. Pengendalian item Contoh : motor DC. Pemodelan mendapatkan
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI
26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan
Lebih terperinciPERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC
, Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.
Lebih terperinciROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:
Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Proedur Plot Tempat Kedudukan Akar Sub Pokok Bahaan Anda akan belajar. Proedur plot Letak Kedudukan Akar. Proedur plot dengan bantuan Matlab Pengantar.
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS
DESAIN SISEM KENDALI MELALUI ROO LOCUS Pendahuluan ahap Awal Deain Kompenai Lead Kompenai Lag Kompenai Lag-Lead Kontroler P, PI, PD dan PID eknik Elektro IB [EYS-998] hal dari 46 Pendahuluan Speifikai
Lebih terperinci2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *
ELOMPO I 1. Suunan komponen-komponen yang aling dihubungkan edemikian rupa ehingga dapat mengendalikan atau mengatur keluaran yang euai harapan diebut ebagai... a. Sitem Pengaturan * b. Sitem Otomati c.
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciSISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya arakteritik Sitem Orde Pertama Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Materi Contoh Soal Sitem Orde Pertama arakteritik Repon Waktu Ringkaan Latihan Pada bagian
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS
Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan
Lebih terperinciBAB II Dioda dan Rangkaian Dioda
BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.
Lebih terperinciTransformasi Laplace dalam Mekatronika
Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya
Lebih terperinciError Kondisi Tunak dan Stabilitas Sistem Kendali
Error Kondii Tunak dan Stabilita Sitem Kendali Aep Najmurrokhman Juruan Teknik Elektro Univerita Jenderal Achmad Yani 2 December 202 EL305 Sitem Kendali Struktur Sitem Berumpan balik 2 December 202 EL305
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA
PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA Oleh : Awal Mu amar 2404 100 030 Pembimbing : Hendra Cordova ST, MT Fitri Adi Ikandarianto
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB
Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB
Lebih terperinciSistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID
6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciMATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )
MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan
Lebih terperinciAnalisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus
ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein
Lebih terperinciBab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan
Bab 5 Migrai Pre-Stack Domain Kedalaman (Pre-tack Depth Migration - PSDM) Adanya truktur geologi yang komplek, dalam hal ini perubahan kecepatan dalam arah lateral memerlukan teknik terendiri dalam pengolahan
Lebih terperincipengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp
Strategi Dalam Teknik Pengendalian Otomatis Dalam merancang sistem pengendalian ada berbagai macam strategi. Strategi tersebut dikatakan sebagai strategi konvensional, strategi modern dan strategi berbasis
Lebih terperinciLaporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem
Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Konep Letak Kedudukan Akar Konep ketabilan, dapat dijelakan melalui pandangan ebuah kerucut lingkaran yang diletakkan tegak diata bidang datar. Bila kerucut
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciPerancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi
Lebih terperinciBAB 8 PEMODELAN DAN SIMULASI REAKTOR CSTR
BB 8 PEMODELN DN SIMULSI REKTOR STR Perhatian gambar eta 3 buah STR (ontinuou Stirred-Tan Reactor) iotermal di bawah ini: F 0 F F 2 F 3 V V 2 2 V 3 3 0 (t) (t) 2 (t) 3 (t) Ketiga STR itu digunaan untu
Lebih terperinciTransformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS
Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat
Lebih terperinciSTEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD
STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com
Lebih terperinciPEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari
PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciTE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler
TE09346 aar Sitem engaturan ontroler r. Jo ramudijanto, M.Eng. Juruan Teknik Elektro FT TS Telp. 5947302 Fax.593237 Email: jo@ee.it.ac.id aar Sitem engaturan - 06 efinii ontroler Struktur ontroler ontroler
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja
Lebih terperinciPengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno
Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Sitem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbai Arduino Uno Ika Kutanti, Pembimbing : M. Aziz Mulim, Pembimbing : Erni Yudaningtya. Abtrak Pengendalian kadar
Lebih terperinciBola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi
Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciPerancangan Pengendali PID. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perancangan Pengendali PID Intitut Teknologi Seuluh Noember Materi Contoh Soal Latihan Ringkaan Materi Contoh Soal Perancangan Pengendali P Perancangan Pengendali PI Perancangan Pengendali PD Perancangan
Lebih terperinciDesain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399
Deain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Procce Rig 38-00 Menggunakan ontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tuga Akhir - TE09399 Leonardu Hara Manggala Putra 08.00.009 Juruan Teknik Elektro FTI ITS, Surabaya
Lebih terperinciYusak Tanoto, Felix Pasila Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya 60236,
Tranformai Tegangan Tiga Faa Aimetri untuk DC-Link Voltage Control Menggunakan Kompenator LPF dan Perbandingan njuk Kerjanya dengan Kompenator PID Yuak Tanoto, Felix Paila Juruan Teknik Elektro, niverita
Lebih terperinciPengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328
Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbai ATmega38 Dyah Ayu Anggreini T, Retnowati, Rahmadwati. Abtrak Pengendalian kadar keaaman pada pengendapan tahu angat
Lebih terperinciSistem Pengaturan Waktu Riil
Sitem Pengaturan Waktu Riil eknik Akuii Data 4 Ir. Jo Pramudijanto, M.Eng. Juruan eknik Elektro FI IS elp. 594730 Fax.59337 Email: jo@ee.it.a.id Sitem Pengaturan Waktu Riil - 0 77 Preproeing Amplifikai
Lebih terperinciTRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1
TRANSFORMASI LAPLACE Aep Najmurrokhman Juruan Teknik Elektro Univerita Jenderal Achmad Yani April 20 EL2032 Sinyal dan Sitem Tujuan Belajar : mengetahui ide penggunaan dan definii tranformai Laplace. menurunkan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan
Lebih terperinciPENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID. Tedy Ade Wijaya
PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG 38-714 MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID Tedy Ade Wijaya 08 100 639 Simulai Sidang Tuga Akhir januari 011 Pembahaan Materi Pendahuluan Perancangan
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Matrik Alih Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Pengantar Dalam Peramaan Ruang Keadaan berdimeni n, teradapat
Lebih terperinciKesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah
Kealahan Akibat Defereniai Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur Tengah Zainal Abidin Fandi Purnama Lab. Dinamika Puat Rekayaa Indutri, ITB, Bandung E-mail: za@dynamic.pauir.itb.ac.id
Lebih terperinciKata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya
Kata engineer awam, deain balok beton itu cukup hitung dimeni dan jumlah tulangannya aja. Eit itu memang benar menurut mereka. Tapi, ebagai orang yang lebih mengerti truktur, apakah kita langung g mengiyakan?
Lebih terperinciBAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF
Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Proporsional Integral Derivative (PID) Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler
72 Jurnal Rekayaa Elektrika Vol., No. 4, Oktober 23 Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler Bhakti Yudho Suprapto, Wahidin Wahab 2, dan Mg. Abdu Salam
Lebih terperinciBANK SOAL DASAR OTOMATISASI
BANK SOAL DASA OTOMATISASI 6 iv DAFTA ISI Halaman Bio Data Singkat Penuli.... Kata Pengantar Daftar Ii i iii iv Pemodelan Blok Diagram Sitem..... Analia Sitem Fiik Menggunakan Peramaan Diferenial......
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciPerancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542
Perancangan IIR Hilbert ranformer Menggunakan Proeor Sinyal Digital MS0C54 Endra Juruan Sitem Komputer Univerita Bina Nuantara, Jakarta 480, email : endraoey@binu.ac.id Abtract Pada makalah ini akan dirancang
Lebih terperinciSimulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa
1 Simulai Unjuk erja Sitem endali ada roe Evaporai engan Sirkulai aka Ade Elbani Juruan Teknik Elektro Fakulta Teknik, Univerita Tanjungpura ontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abtract roe evaporai ering
Lebih terperinciSIMULASI PERANCANGAN FASA TERTINGGAL SISTEM KENDALI DIGITAL
JISSN : 58-7 SIMULASI PERANCANAN FASA TERTINAL SISTEM KENALI IITAL Cekma Cekdin Program Studi Teknik Eelektro Fakulta Teknik Univerita Muhammadiyah Palembang Jalan Jenderal Ahmad Yani Ulu Palembang Email
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m)
BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF5m) Teori finite field mulai diperkenalkan pada abad ke tujuh dan abad ke delapan dengan tokoh matematikanya Pierre de
Lebih terperinciBAB VI TRANSFORMASI LAPLACE
BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE Kompeteni Mahaiwa mampu. Menentukan nilai tranformai Laplace untuk fungi-fungi yang ederhana. Menggunakan ifat-ifat tranformai untuk menentukan nilai tranformai Laplace untuk
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang
Lebih terperinciDegradasi dan Agradasi Dasar Sungai
Degradai dan Agradai Daar Sungai Peramaan Saint Venant - Exner Model Parabolik Acuan Utama Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulic: : Chapter 6, pp. 358 370, 370, J. Wiley and Son, Ltd., Suex, England.
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST
BAB 4 PENGANAISAAN RANGAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINGGI Oleh : Ir. A.Rachman Haibuan dan Naemah Mubarakah, ST 4. Pendahuluan Pada umumnya peramaan diferenial homogen orde dua
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Sistem Pengendalian Umpan Balik
5 Analii Ketabilan Sitem Pengendalian Umpan Balik 5 Tujuan: Mh mampu menganalii ketabilan item pengendalian umpan balik Materi:. Konep Ketabilan Sitem Loop Tertutup (Stability Conept of The Cloed Loop
Lebih terperinciBAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA
227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana
Lebih terperinciSET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya.
MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA FISIKA SET KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR a. Gerak Gerak adalah perubahan kedudukan uatu benda terhadap titik acuannya. B. Gerak Luru
Lebih terperinciDegradasi dan Agradasi Dasar Sungai
Degradai dan Agradai Daar Sungai Peramaan Saint Venant - Exner Model Parabolik Acuan Utama Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulic: Chapter 6, pp. 358-370, J. Wiley and Son, Ltd., Suex, England. Degradai
Lebih terperinciKontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16
Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Viual Baic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 6 Muhammad Rizki Setiawan, M. Aziz Mulim dan Goegoe Dwi Nuantoro Abtrak Dalam penelitian ini telah diimplementaikan
Lebih terperinciKestabilan. Kuliah 6 Kontrol Digital Bab 13 buku-ajar. Agus Arif 1
Ketabilan Kuliah 6 Kontrol Digital Bab 3 buku-ajar Agu Arif Materi Pendahuluan Ketabilan Sitem Digital dlm Bidang- Pemodelan & Ketabilan Selang Pencuplikan utk Ketabilan Tranformai Bilinear Ketabilan Sitem
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR 3.1. Teori Gelombang
BAB III TEORI DASAR Bab ketiga ini memberikan penjelaan umum tentang gelombang ultraonik eperti ifat-ifatnya, fenomena piezoelektrik dan pembangkitan ultraonik, dan daar-daar pengolahan inyal ultraonik.
Lebih terperinciCahaya tampak adalah bagian spektrum yang mempunyai panjang gelombang antara lebih kurang 400 nanometer (nm) dan 800 nm (dalam udara).
CAHAYA Ada teori Partikel oleh Iaac Newton (1642-1727) dalam Hypothei of Light pada 1675 bahwa cahaya terdiri dari partikel halu (corpucle) yang memancar ke emua arah dari umbernya. Teori Gelombang oleh
Lebih terperinciBAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA
BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH...iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator
Lebih terperinciMODEL MATEMATIK SISTEM FISIK
MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciPENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA
BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah
Lebih terperinciX. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar.
X. ANTENA X.1 PENDAHULUAN Dalam hubungan radio, baik pada pemancar maupun pada penerima elalu dijumpai antena. Antena adalah uatu item / truktur tranii antara gelombang yang dibimbing ( guided wave ) dan
Lebih terperinciANALISA KESTABILAN SISTEM KENDALI EKSITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARKAN PENDEKATAN TANGGAPAN FREKUENSI
ANALISA ESTABILAN SISTEM ENDALI ESITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARAN PENDEATAN TANGGAPAN FREUENSI Heru Dibyo Lakono (1)*, Mazue (2), Wayu Diafridho A (3) (1,2) Juruan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dibahs mengenai pengujian control reheat desuperheater yang telah dimodelkan pada matlab sebagaimana yang telah dibahas pada bab III, aspek
Lebih terperinciPerancangan Pengendali Umpan Balik
04 Peranangan Pengendali Uman Balik Tujuan: Mh mamu meranang item engendalian uman balik ada uatu unit roe dan menganalii ifat dinamik item terkendali. Materi:. ungi Tranfer dan diagram blok Loo Tertutu
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciAnalisa Kekokohan Tanggapan Tegangan Sistem Eksitasi Generator Terhadap Perubahan Parameterkonstanta Penguatan Generator dengan Berbagai Pengendali
Jurnal Sain, eknologi dan Indutri, Vol. 13, No.1, Deember 215, pp.9-18 ISSN 1693-239 print/issn 247-939 online Analia ekokohan anggapan egangan Sitem Ekitai enerator erhadap Perubahan Parameterkontanta
Lebih terperinciAplikasi Perbandingan Pengendali P, PI, Dan PID Pada Proses Pengendalian Suhu Dalam Sistem Mini Boiler
Jurnal Amplifier ol. No. 2, November 20 Aplikai Perbandingan Pengendali P, PI, Dan PID Pada Proe Pengendalian Suhu Dalam Sitem Mini Boiler Bhakti Yudho S *, Hera Hikmarika, Suci Dwiayanti, Purwanto Juruan
Lebih terperinciPENGENDALI PID. Teori kendali PID. Nama Pengendali PID berasal dari tiga parameter yg secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dengan
PENGENDALI PID Pengendali PID (proportional integral derivative controller) adalah pengendali yg sangat umum digunakan dalam sistem kendali di dunia industri. Sesuai fungsi pengendali, suatu pengendali
Lebih terperinciPERANCANGAN RANGKAIAN KONTROL KECEPATAN MOTOR INDUKSI AC TIGA PHASA MENGGUNAKAN METODE SPACE VECTOR
Proceeding, Seminar Ilmiah Naional Komputer dan Sitem Intelijen (KOMMIT 8) Auditorium Univerita Gunadarma, Depok, - Agutu 8 ISSN : 4-686 PERANCANGAN RANGKAIAN KONTROL KECEPATAN MOTOR INDUKSI AC TIGA PHASA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar
Lebih terperinciModul 3 Akuisisi data gravitasi
Modul 3 Akuiii data gravitai 1. Lua Daerah Survey Lua daerah urvey dieuaikan dengan target yang diinginkan. Bila target anomaly berukuran lokal (cukup kecil), maka daerah urvey tidak perlu terlalu lua,
Lebih terperinciDEFINISI DAN RUANG SOLUSI
DEFINISI DAN RUANG SOLUSI Pada bagian ini akan dibaha tentang bai dan dimeni menggunakan pengertian dari kebebaan linear ( beba linear dan merentang ) yang dibaha pada bab ebelumnya. Definii dari bai diberikan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
Lebih terperinciAplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa
Aplikai Jaringan Saraf iruan pada Shunt Active Power Filter iga Faa Hanny H. umbelaka, hiang, Sorati Fakulta eknologi Indutri, Juruan eknik Elektro, Univerita Kriten Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Lebih terperinci