KOEFISIEN DIFUSI PADA PROSES PENGERINGAN KAYU MAHONI DI SEKITAR KANDUNGAN AIR KRITIK
|
|
- Yulia Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KOEFISIEN DIFUSI PADA PROSES PENGERINGAN KAYU MAHONI DI SEKITAR KANDUNGAN AIR KRITIK Wibawa Endra Juwana 1 Suyitno 1 Tri Itanto Abtract : The objective of thi reearch i to etimate diffuion coefficient D A B ) around Critical Moiture Content (CMC) in Mahagony wood drying. The diffuion coefficient in thi reearch how the movement velocity of moiture from wood to the air drier. Heat and ma tranfer analogy aroximation i alied to etimate that coefficient. Reult indicate that the value of average diffuion coefficient (D AB ) increae with increaing drying temerature, for region above CMC a well a below CMC. The increment of average D AB i exonential function of drying temerature. For above CMC region, D AB equation a function of drying temerature ( o C) i; D A B 2E-5e,14T, meanwhile for below CMC; D AB 2E-5e,126T. The value of average D AB above CMC region i larger than below CMC. Keyword : diffuion coefficient, drying, wood, moiture PENDAHULUAN Pengeringan meruakan roe emindahan ubtani yang mudah mengua (kandungan air) dari adatan. Pada engeringan kayu terjadi roe erindahan ana dan maa (Mujumdar, A.S., 1995). Selama roe engeringan kayu, ermukaan kayu akan lebih ceat kering dibandingkan bagian dalam kayu, karena terjadi roe enguaan ( evaoration) kandungan air ada ermukaan. Proe enguaan kandungan air ini daat dinyatakan dengan roe difui kandungan air dari ermukaan kayu ke udara. Laju ergerakan air dalam kayu ebanding dengan laju ergerakan air dari ermukaan kayu ke udara (D AB ). D AB adalah koefiien difui, meruakan kontanta keceatan ergerakan air antara kayu dan udara. Harga D AB daat juga diandang ebagai koefiien erindahan maa. D AB angat diengaruhi oleh temeratur. Dierkirakan, emakin bear temeratur, harga D AB akan meningkat. Harga D AB di ata dan di bawah kandungan air kritik ( Critical Moiture Content CMC) dierkirakan memunyai karakter yang berbeda, hal ini diebabkan erilaku ergerakan air dalam kayu di ekitar titik CMC juga berbeda. CMC adalah titik dimana terjadi erubahan laju engeringan dari laju engeringan kontan menjadi laju engeringan turun. Koefiien difui meruakan hal yang angat enting dalam roe engeringan dan untuk emodelan ifat-ifat higrokoi dari kayu (Mukam Foting, J. 2). Penelitian ini bertujuan menentukan engaruh temeratur engeringan terhada nilai koefiien difui (D AB ) rata-rata di ekitar kandungan air kritik ada roe engeringan kayu. Penelitian tentang koefiien difui ada roe engeringan telah dilakukan oleh beberaa eneliti (Haini, L., 24, Liu, J.Y, 2, Mukam Foting, J.A., 2). Dari enelitian-enelitian yang telah dilakukan ternyata belum ada metoda tandard untuk engujian koefiien difui ada roe engeringan. Dalam enelitian ini untuk analii digunakan endekatan analogi erindahan ana dan maa dari Chilton- Colburn. Di dalam laian bata termal dan konentrai, harga D AB daat dieroleh dengan melakukan erangkaian roe engujian erindahan ana dan maa. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Chilton-Colburn, koefiien erindahan ana konveki (h) dan 1 Staf Pengajar Juruan Teknik Mein FT Univerita Sebela Maret Surakarta
2 Wibawa Endra Juwana, dkk., Koefiien Difui ada Proe engeringan erindahan maa (h m) daat dihubungkan dengan : (Incroera, F.P., 1996) St. Pr Stm. Sc (1) dimana: St bilangan Stanton untuk erindahan ana St m bilangan Stanton untuk Perindahan maa Pr bilangan Prandtl Sc bilangan Schmidt Dengan : h St. Pr.Pr. V. c r (2) hm Stm. Sc. Sc V (3) Dari eramaan (1), (2), dan (3) dieroleh : h m h m h Pr. c. r Sc koefiien erindahan maa konveki (m/) (4) h koefiien erindahan ana konveki (W/m 2.K) c ana eifik dari udara (kj/kg.k) ρ maa jeni dari udara (kg/m 3 ) Pr bilangan Prandtl Sc bilangan Schmidt Koefiien erindahan ana di dalam laian bata untuk temeratur ermukaan kayu kontan ( iothermal) daat dihitung dari eramaan : h k T f T (5) k f konduktivita ana dari udara (W/m. K) T temeratur ermukaan kayu (K) T temeratur udara ada aliran beba (K) gradien temeratur udara di ata kayu mulai di ata kayu dicari dalam engujian. (K/m). Harga ini Dengan mengetahui harga koefiien erindahan ana ini, maka koefiien erindahan maa daat dicari dari eramaan (4). Menurut Incroera & De Witt (1996), bearnya koefiien erindahan maa juga meruakan fungi dari koefiien difui dan erbedaan maa jeni di ermukaan iothermal dan di udara beba eerti terlihat ada eramaan (6). r D AB hm (6) r r Dengan aumi ua air diangga ebagai ga emurna, maka : PV P r (dimana RT kontan) eramaan (6) diubah menjadi: h m (7) Dengan demikian harga D AB daat dicari etelah harga h m,,, dan 8 diketahui.harga mrt r RT D AB dicari dari ekerimen yang meruakan gradien erubahan tekanan ua dihitung teat di ata ermukaan kayu. Dari eramaan (4), (5), (7) didaatkan eramaan untuk D AB : 23
3 GEMA TEKNIK - NOMOR 1/TAHUN X JANUARI 27 D AB Pr 2 k 3 f.pr C. r. n D AB k f A A C T T.( ). 2 3.( T T ). koefiien difui (m 2 /) konduktivita termal udara (W/m.K) bilangan Prandtl 3 (8), tekanan arial ua air ermukaan kayu (atm), tekanan arial ua air aliran beba ( free tream) (atm) gradien temeratur terhada y (K/m) ana eifik udara (KJ/kg.K) temeratur ermukaan kayu (K) temeratur aliran udara beba ( free tream) (K) kelembaban daat juga digunakan untuk menghitung tekanan arial ua air (Shairo, Moran., 2) A w,622 (9) A w tekanan camuran yang terukur manometer (abolut) (atm) tekanan arial ua air (atm) raio kelembaban (kg /kg udara kering) Raio kelembaban (w) daat dicari dengan mengetahui temeratur bola kering (T DB ) dan temeratur bola baah (T WB) menggunakan grafik ikrometrik. Sedangkan (tekanan camuran) diukur dengan manometer, eerti terlihat ada gambar 1. Seifikai manometer yang diakai ebagai berikut : Fluida Alkohol 7 % ( r 617,8 kg/m 3 alk ) q 7 o h L. inq g 9,81 m/ 2 ab atm (1) A ( r g h) alk Gambar 1. Inclined manometer gradien tekanan terhada y (atm/m) Pada roe engeringan kayu terdaat camuran antara ua air dan udara kering. Bearnya komoii camuran ini daat dicari dengan menggunakan raio kelembaban. Raio METODE PENELITIAN Seimen enelitian yang digunakan adalah kayu Mahoni ( Mahagony) dengan ukuran anjang 3 cm; lebar 15 cm dan tebal 5 cm. Peralatan yang digunakan dalam enelitian ini eerti terlihat ada gambar 2. Udara luar oleh blower dialirkan melewati heater untuk dianakan. Udara ana terebut akan 24
4 Wibawa Endra Juwana, dkk., Koefiien Difui ada Proe engeringan mengalir ke air duct ehingga melewati ermukaan ata eimen uji. Camuran udara ana dan ua air dari kayu kemudian di keluarkan ke lingkungan. Pada eralatan uji dibuat erindahan ana dan maa ada kayu adalah 1 dimeni dan ermukaan ata kayu diuahakan kontan. Untuk mencaai makud terebut, keemat ii aming kayu diiolai dan bagian bawah ditiu dengan kia. Proedur engambilan data ada enelitian ini adalah ebagai berikut : 1. Membuat kadar air awal kayu eragam ± 45% (untuk eimen diata CMC) dan kadar air awal ± 25 % (untuk eimen di bawah CMC). 2. Mengukur dan menimbang amel awal dengan dimeni yang telah ditentukan. 3. Menyeting dan mengkalibrai eralatan enelitian dengan keceatan udara memauki air duct kontan 5 m/, temeratur aliran udara kontan (4 o C, 6 o C, 8 o C, 1 o C dan 11 o C). 4. Memaukkan eimen uji ke air duct. 5. Memaang termokoel yang udah dihubungkan dengan data akuiii, diata ermukaan eimen uji ada jarak ( mm, 1 mm, 2 mm, 3 mm, 5 mm, 7 mm dan 1 mm) di ata eimen uji. 6. Menghidukan data akuiii dan menyiman data etia atu jam ekali ebelum enimbangan eimen. 7. Mengukur tekanan dengan manometer ada jarak ( mm, 1 mm, 2 mm, 3 mm, 5 mm, 7 mm dan 1 mm) di ata eimen uji. 8. Mengukur maa amel etia atu jam ekali. 9. Proe engeringan dilakukan amai eimen mencaai kadar air yang diinginkan (eimen diata CMC dari 45 % amai kadar air kritik, dan eimen di bawah CMC dari 25 % amai kadar air 12 %). Dari enelitian endahuluan dengan variai temeratur engeringan yang ama didaatkan bahwa nilai kadar air kritik (CMC) kayu mahoni berkiar antara 18-28% d.b. dengan rata-rata 24,5% d.b. HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan menggunakan analogi erindahan ana dan maa daat dieroleh harga koefiien difui (D AB ). D AB dihitung berdaarkan eramaan (8), 1. Harga meruakan gradien yang didaatkan dengan mendeferenialkan eramaan T DB yang dihailkan ada titiktitik diata ermukaan kayu. 2. Harga meruakan gradien tekanan arial ua air yang didaatkan dengan mendeferenialkan eramaan P A yang dihailkan ada titik-titik diata ermukaan kayu. Keterangan : 1. Blower 2. Heater 3. Kia 4. Temat eimen 5. Air duct Gambar 2. Skema eralatan enelitian 25
5 GEMA TEKNIK - NOMOR 1/TAHUN X JANUARI Harga meruakan harga tekanan arial ua air yang didaatkan dari eramaan (9). w meruakan raio kelembaban yang daat dicari dengan diagram ikometrik dengan mengetahui harga T DB dan T W B. Sedangkan meruakan tekanan abolut ada titik-titik diata ermukaan kayu yang didaatkan dari engukuran manometer. 4. Harga k, Pr,,, di evaluai ada f C r n T f. DAB (m 2 /) P A Grafik D AB v Temeratur T ( o C) Dari gambar 3 terlihat bahwa nilai D AB kayu mahoni emakin naik dengan makin tingginya temeratur engeringan, baik untuk daerah diata CMC mauun dibawah CMC. Nilai D AB untuk daerah diata CMC lebih tinggi dibanding dengan nilai D AB untuk daerah dibawah CMC. Hal ini menunjukkan bahwa keceatan berindahnya maa air dari kayu mahoni ke udara ada daerah diata CMC, lebih ceat dibanding daerah dibawah CMC. Fenomena ini diebabkan karena di daerah ata CMC, air yang keluar elama engeringan adalah air beba. Pengeringan di daerah bawah CMC menyebabkan air terikat dalam erat kayu akan menuju ke ermukaan dan keluar dari kayu. Perbedaan jeni air yang dikeluarkan ini, akan memengaruhi bear keceatan berindahnya maa air ke udara. Dari hail engujian untuk berbagai temeratur engeringan ada daerah dibawah CMC mauun diata CMC, maka didaatkan nilai D AB rata-rata eerti terlihat ada tabel 1. Semakin bear temeratur engeringan menyebabkan kenaikan D AB. Kenaikan Tabel 1.Hail erhitungan D AB rata-rata ada engujian nilai D AB rata-rata untuk kayu mahoni meruakan fungi ekonenial dari T ( o C) D AB (m 2 /) temeratur engeringan. Hal ini Di ata Di bawah menunjukkan bahwa keceatan E E-5 berindahnya maa air ke udara E E-5 emakin ceat aabila temeratur E-5 4.2E-5 engeringan meningkat. Fenomena ini E E-5 menunjukkan bahwa meningkatnya temeratur engeringan akan E E-5 memermudah ergerakan molekul air dalam ori ke ermukaan. 1.E-4 9.E-5 8.E-5 7.E-5 6.E-5 5.E-5 4.E-5 3.E-5 2.E-5 1.E-5.E+ D AB 2E-5e.14T R D AB 2E-5e.126T R ata CMC bawah CMC Gambar 3. Pengaruh temeratur engeringan terhada D AB rata-rata kayu mahoni diata CMC dan dibawah CMC Dari gambar 3 terlihat bahwa terjadi eningkatan nilai D AB yang ignifikan aat mencaai temeratur 1 o C, karena ada temeratur ini terjadi erubahan faa dari faa air ke faa ua, ehingga terjadi erubahan mekanime erindahan maa. KESIMP ULAN Dari enelitian yang telah dilakukan daat diimulkan bahwa : 1. Nilai koefiien difui (D AB) ratarata engeringan kayu mahoni naik eiring dengan naiknya temeratur engeringan, baik di daerah ata CMC mauun dibawah CMC. 2. Penelitian dengan eimen ini menghailkan eramaan D AB ebagai fungi temeratur engeringan (T o C), D AB 2E-5e,14T untuk daerah diata CMC dan D AB 2E-5e,126T untuk daerah dibawah CMC. 26
6 Wibawa Endra Juwana, dkk., Koefiien Difui ada Proe engeringan 3. Nilai koefiien difui (D AB) engeringan kayu mahoni untuk daerah diata CMC lebih tinggi dibanding daerah dibawah CMC, hal ini menunjukkan berindahnya maa air dari ermukaan kayu mahoni ke udara ada daerah diata CMC lebih ceat dibandingkan daerah dibawah CMC. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucakan terima kaih keada DP3M DIKTI yang telah mendukung enelitian ini melalui Proyek Penelitian Ilmu Pengetahuan Daar dengan kontrakno: 7 / P2IPT / DPPM / PID / III /24. DAFTAR PUSTAKA Haini, L, Azzouz, S., and Belghith, A., 24, Etimation of The Moiture Diffuion Coefficient of Potato During Hot-Air Drying, Proceeding of the 14 th International Drying Symoium (IDS 24) Sao Paulo, Brazil, Augut 24, vol. B., Incroera, F.P. and De Witt, D.P., 1996, Fundamental of Heat and Ma Tranfer, Third Edition, John Wiley & Son. Liu. J.Y., Simon, W.T., and Verrill, S.P., 2, An Invere Moiture Diffuion Algorithm For The Determination Of Diffuion Coefficient, Proceeding of the 12 th International Drying Symoium, IDS2 Paer No 24, Augut 2Noordwijkerhout the Netherland Mujumdar, A.S., 1995, Baic Proce Calculation in Drying, dalam Mujumdar, A.S (ed), Hand Book of Indutrial Drying, 2 nd ed, vol. 1, Marcel Dekker, In.C, USA. Mukam Foting, J. 2, Exerimental Determination of The Diffuion Coefficient of Wood in Iothermal Condition, Univerity of Younde Cameroon Shairo, Moran, 2, Fundamental of Engineering Thermodynamic 4 th Edition, John Wiley and Son, Inc. 27
ANALISIS PENGARUH BEBAN PANAS (Q) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI NATURAL PELAT DATAR
ANALISIS PENGARUH BEBAN PANAS (Q) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI NATURAL PELAT DATAR Pieter W. Teteleta * Abstract Exerimental studies conducted to investigate the effect of a flat late
Lebih terperinciBahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd
ahan jar Fiika Momentum, Imul dan Tumbukan SMK Negeri Rangkabitung PEMERINTH KUPTEN LEK DINS PENDIDIKN & KEUDYN SMK NEGERI RNGKSITUNG Jl. Dewi Sartika No 6L. Tel (05 0895 05349 Rangkabitung 434 MOMENTUM,
Lebih terperinciPENGARUH CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN TERHADAP STABILITAS LERENG (Studi Kasus : Desa Mangunharjo, Jatipurno, Wonogiri)
PENGARUH CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN TERHADAP STABILITAS LERENG (Studi Kau : Dea Mangunharjo, Jatiurno, Wonogiri) M. Zikry Tawakkal 1), Niken Silmi Surjandari 2), R. Harya Dananjaya 3) 1) Mahaiwa
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinciAnalisis Perkuatan Wire Rope
Analii Perkuatan Wire Roe dan Tulangan Konvenional Balok Beton Bertulang Tamang T Momen Negatif Menggunakan Metode Layer (Mengabaikan Tulangan Saya) Dima Langga Chandra Galuh Program Studi Teknik Siil,
Lebih terperinciSebaran Suhu pada Pengering Surya Efek Rumah Kaca (ERK) Tipe Kabinetdalam Proses Pengeringan Komoditi Pertanian
Sebaran Suhu ada Pengering Surya Efek Rumah Kaca (ERK) Tie Kabinetdalam Proses Pengeringan Komoditi Pertanian Yayat Ruhiat Email: yruhiat@fki.untirta.ac.id Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG AKIBAT BEBAN HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN DAN BEBAN LALU LINTAS (Studi Kasus : Desa Mangunharjo, Jatipurno, Wonogiri)
ANALISIS STABILITAS LERENG AKIBAT BEBAN HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN DAN BEBAN LALU LINTAS (Studi Kau : Dea Mangunharjo, Jatiurno, Wonogiri) Demarda Kalimanto 1), Niken Silmi Surjandari 2), Raden Harya
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENERAPAN JENIS DAN TEBAL ISOLASI THERMAL TERHADAP KOEFISIEN KONVEKSI OVEN RUMAH TANGGA. Pieter W. Tetelepta * Abstract
PERBANDINGAN PENERAPAN JENIS DAN TEBAL ISOLASI THERMAL TERHADAP KOEFISIEN KONVEKSI OVEN RUMAH TANGGA Pieter W. Teteleta * Abstract An exerimental study was conducted to investigate the effect of tye and
Lebih terperinciPENGARUH KENAIKAN SUHU PAD BAGIAN-BAGIAN KABEL BERISOLASI PVC Said Sunardiyo
Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 117 PENGARUH KENAIKAN SUHU PAD BAGIAN-BAGIAN KABEL BERISOLASI PVC Said Sunardiyo ABSTRAK Pada emakaian kabel ering diberi beban lebih dari kemamuan ebenarnya ebagaimana
Lebih terperinci1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi?
. uara guntur terdengar ekon etelah kilat terlihat. Jika jarak aal kilat dari engamat adalah 3960 m, beraakah ceat rambat bunyi? 3960 330m/ t 3. eorang iwa X berdiri diantara dua dinding dan Q eerti ditunjukan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI
FSKA KELAS X A - KURKULUM GABUNGAN 0 Sei NGAN GELOMBANG BUNY Bunyi merupakan gelombang longitudinal (arah rambatan dan arah getarannya ejajar) yang merambat melalui medium erta ditimbulkan oleh umber bunyi
Lebih terperinciBAB IV AMPLITUDE VARIATION WITH OFFSET (AVO) AVO (Amplitude Variation with Offset) adalah analisa perubahan amplitudo
BAB I AMLITUDE ARIATION WITH OFFSET (AO I. rini Daar AO AO (Amlitude ariation with Offet adalah analia erubahan amlitudo inyal terantul ebagai fungi dari offet. ariai dari amlitudo terhada offet ini diebabkan
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik.
Bab 13 Induki Elektromagnetik Pada uatu malam, ketika Ani edang belajar IPA. Tiba-tiba ayah Ani mendekat ambil bertanya keada Ani. Aa bedanya aru litrik yang ditimbulkan oleh ebuah baterai dengan aru litrik
Lebih terperinciSimulasi numerik gaya dielektroforesis pada biopartikel berbentuk bola
Youngter Phyic Journal ISSN: 232-7371 Simulai numerik gaya dielektroforei ada bioartikel berbentuk bola M. Azam Deartemen Fiika, Fakulta Sain dan Matematika, Univerita Dionegoro, Semarang E-mail: azamfiika@gmail.com
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
JURNAL TEKNOLOI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 86 498 VOL. 5 NO. SEPTEMBER PERANCANAN KOMPENSATOR PI LEAD PADA KESTABILAN TEANAN BUCK CONVERTER Irma Hunaini Anil ABSTRACT Thi aer decribe a combination two
Lebih terperinciBAB III STATIKA FLUIDA
A STATKA LUDA Tujuan ntruksional Umum (TU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika Tujuan ntruksional Khusus (TK)
Lebih terperinciDEGRADASI DASAR SUNGAI Oleh : Imam Suhardjo. Abstraksi
DEGRADAI DAAR UNGAI Ole : Imam uardjo Abtraki Degradai daar ungai umumnya merupakan akibat adanya eroi dan ebagai perantara utama adala air yang dipengarui ole kecepatan aliran. tudi ini bertujuan mengidentifikai
Lebih terperinciBAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT
BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT Ukuran utama kinerja evaporator adalah kapaita dan ekonomi. Kapaita didefiniikan ebagai jumlah olvent yang mampu diuapkan per atuan lua per atuan Waktu. Sedangkan
Lebih terperinciPak Anang. 1 Pembahasan soal oleh FISIKA SMA/MA IPA. A-FIS-ZD-M /2012
SANGAT RAHASIA 1 Pembahaan oal oleh htt://ak-anang.blogot.com Pak Anang htt://ak-anang.blogot.com SANGAT RAHASIA 2 Pembahaan oal oleh htt://ak-anang.blogot.com Mata Pelajaran Jenjang Program Studi Hari/Tanggal
Lebih terperinciTRANSPOR SEDIMEN: DEGRADASI DASAR SUNGAI
Univerita Gadja Mada TRANSPOR SEDIMEN: DEGRADASI DASAR SUNGAI SOAL A Suatu ungai (tampang dianggap berbentuk egiempat) dengan lebar B = 5 m. Di uatu tempat di ungai tb, terdapat daar ungai yang berupa
Lebih terperinciSOAL-PENYELESAIAN DEGRADASI-AGRADASI DASAR SUNGAI
Juruan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM Program S Teknik Sipil SOAL-PENYELESAIAN DEGRADASI-AGRADASI DASAR SUNGAI Soal Penyeleaian di bawa ini dicuplik dari buku: Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulic:
Lebih terperinciDegradasi dan Agradasi Dasar Sungai
Degradai dan Agradai Daar Sungai Peramaan Saint Venant - Exner Model Parabolik Acuan Utama Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulic: : Chapter 6, pp. 358 370, 370, J. Wiley and Son, Ltd., Suex, England.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian
Lebih terperinciKONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS
KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com
Lebih terperinciPERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK
Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,
Lebih terperinci4. PENETAPAN BERAT JENIS PARTIKEL TANAH
Penetapan Berat Jeni Partikel Tanah 35 1. PENDAHULUAN 4. PENETAPAN BERAT JENIS PARTIKEL TANAH Fahmuddin Agu dan Setiari arwanto Berat jeni partikel, ρ, adalah perbandingan antara maa total fae padat tanah
Lebih terperinciDegradasi dan Agradasi Dasar Sungai
Degradai dan Agradai Daar Sungai Peramaan Saint Venant - Exner Model Parabolik Acuan Utama Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulic: Chapter 6, pp. 358-370, J. Wiley and Son, Ltd., Suex, England. Degradai
Lebih terperinciKesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah
Kealahan Akibat Defereniai Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur Tengah Zainal Abidin Fandi Purnama Lab. Dinamika Puat Rekayaa Indutri, ITB, Bandung E-mail: za@dynamic.pauir.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. MEODOLOGI PENELIIAN A. WAKU DAN EMPA Penelitian dilakukan di UP F echnoark Fakultas eknologi Pertanian (FAEA), Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret -
Lebih terperinciPerancangan Pengendali PID. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perancangan Pengendali PID Intitut Teknologi Seuluh Noember Materi Contoh Soal Latihan Ringkaan Materi Contoh Soal Perancangan Pengendali P Perancangan Pengendali PI Perancangan Pengendali PD Perancangan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф )
FSKA KELAS X PA - KURKULUM GABUNGAN 08 Sei NGAN NDUKS ELEKTROMAGNETK nduki elektromagnetik adalah gejala terjadinya GGL induki ada enghantar karena erubahan fluk magnetik yang melingkuinya. A. FLUKS MAGNETK
Lebih terperinciANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GRATE COOLER INDUSTRI SEMEN
ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GRATE COOLER INDUSTRI SEMEN Khairil Anwar* * Abtract Thi reearch aimed to ind out heat traner rate between cooling air upply and clinker in grate cooler o cement indutry.
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI
PENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI Oleh ILHAM AL FIKRI M 04 04 02 037 1 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciUnjuk Kerja Kolektor Surya Plat Datar Menggunakan Konsentrator Dua Cermin Datar
Vol., No., Mei 00 ISSN : 085-887 Unjuk Kerja Kolektor Surya Plat Datar Menggunakan Konsentrator Dua Cermin Datar Budiman Sudia Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Haluoleo, Kendari.
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB
Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciSISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014
JURNAL TEKNOLOI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 86 498 VOL. 7 NO. Maret 4 IMPLEMENTASI KOMPENSATOR PI-LEAD PADA KESTABILAN TEANAN KELUARAN BUCK KONVERTER. Irma Hunaini Anil Amirin Suriyatno 3 ABSTRACT Thi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran
Lebih terperinciSISTEM PENDINGINAN ABSORPSI SURYA PADAT DAN TERPADU
SISTEM PENDINGINAN ABSORPSI SURYA PADAT DAN TERPADU Mulyanef ) dan K.Soian ) ) Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta ) Jabatan Kejuruteraan Mekanik dan Bahan Universiti Kebangsaan Malaysia ABSTRAK
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-91 Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Performa Heat Exchanger Jenis Compact Heat Exchanger (Radiator)
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI MIKRO
PENGANTAR EKONOMI MIKRO www.febriyanto79.wordpre.com LOGO TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Elatiita ebagai % perubahan variabel dependen ebagai akibat perubahan variabel independen ebear 1% Teori
Lebih terperinciStudi Pengendalian Parallel Cascade pada Kolom Distilasi
Proiding SNTP VI 2004 ISSN 14109891 Studi Pengendalian Parallel acade ada olom Ditilai Rudy Agutriyanto, Yuuf H, Tatang Budiman Juruan Teknik imia Univerita Surabaya, Jl.Raya alirungkut, Surabaya 60292
Lebih terperincix x x x x x x x x x x x x x x
Standar Kometei : Menerakan kone kelitrikan dan kemagnetan dalam berbagai enyeleaian maalah dan roduk teknologi. Kometeni Daar Memformulaikan kone induki Faraday dan aru bolak-balik, erta eneraannya ndikator
Lebih terperinciISSN MENENTUKAN PERSAMAAN KECEPATAN PENGENDAPAN PADA SEDIMENTASI
ISSN 4-735 MENENTUKAN PERSAMAAN KECEPATAN PENGENDAPAN PADA SEDIMENTASI Setiyadi, Suratno Lourentiu, Ezra Ariella W.*, Gede Prema M.S. Juruan Teknik Kimia, Fakulta Teknik, Univerita Katolik Widya Mandala,
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI Oleh IRFAN DJUNAEDI 04 04 02 040 1 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN
Lebih terperinciNERACA ENERGI SATUAN OPERASI I. q In General, C p = m. (T 2 -T 1 ) Recommended Textbooks:
SATUAN OPERASI I NERACA ENERGI Recommended Textbook: Toledo, R.M., 2010, Fundamental of Food Proce Engineering (3 rd edition), Springer. Sing, R.P. and D.P. eldman, 2008, Introduction to Food Engineering
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR
PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,
Lebih terperincioleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.
ANALISIS JALUR A. PENGERTIAN ANALISIS JALUR Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan eramalan/ endugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1, X,., X i, ola hubungan yang sesuai adalah ola hubungan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja
Lebih terperinciSIFAT SIFAT TERMIS. Pendahuluan
SIFAT SIFAT TERMIS Pendahuluan Apliai pana ering digunaan dalam proe pengolahan bahan hail pertanian. Untu dapat menganalii proe-proe terebut ecara aurat maa diperluan informai tentang ifat-ifat thermi
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciSET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya.
MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA FISIKA SET KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR a. Gerak Gerak adalah perubahan kedudukan uatu benda terhadap titik acuannya. B. Gerak Luru
Lebih terperinciPerancangan Pengendali Umpan Balik
04 Peranangan Pengendali Uman Balik Tujuan: Mh mamu meranang item engendalian uman balik ada uatu unit roe dan menganalii ifat dinamik item terkendali. Materi:. ungi Tranfer dan diagram blok Loo Tertutu
Lebih terperinciBAB 3. Perhitungan Perubahan Entalpi
BAB Perhitungan Perubahan Entali.1. ransisi Fasa ransisi Fasa terjadi dari fasa adat menjadi fasa air, dari fasa air menjadi fasa gas, dan sebaliknya. Pada roses transisi ini terjadi erubahan entali (dan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciSimulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L
F108 Simulai Springback pada Laer Beam dan Rotary Draw untuk Pipa AISI 304L Adnan Syadidan, Ma Irfan P. Hidayat, dan Wikan Jatimurti Departemen Teknik Material, Fakulta Teknologi Indutri, Intitut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciAnalisa Pengeringan Secara Konveksi Butiran Teh pada Fluidized Bed Dryer Menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD)
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Analisa Pengeringan Secara Konveksi Butiran Teh pada Fluidized Bed Dryer Menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD) *MSK Tony
Lebih terperinciEKSPERIMEN EFEK DOPPLER DARI SUMBER BUNYI BERGERAK LURUS DENGAN SISTEM MULTIMEDIA BASED LABORATORY
EKSPERIMEN EFEK DOPPLER DARI SUMBER BUNYI BERGERAK LURUS DENGAN SISTEM MULTIMEDIA BASED LABORATORY Ihait a, * a Program Studi Pendidikan Fiika Univerita Ahmad Dahlan Jl. Pro. Dr. Soeomo, S.H. Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHUUAN atar Belakang Hail urey Organiai Keehatan Dunia (WHO) menyatakan jumlah enderita kencing mani (diabete melitu) di Indoneia ekitar 7 juta orang (86% dari jumlah enduduk) atau menduduki urutan
Lebih terperinciW = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar
Kompeteni Daar Dengan kata lain uaha yang dilakukan Fatur ama dengan nol. Menganalii konep energi, uaha, hubungan uaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyeleaikan permaalahan gerak
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)
Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning
Lebih terperinciGetaran, Gelombang dan Optika
Getaran, Gelombang dan Otika GELOMNG UNY. Skalu 977 Gelombang longitudinal tidak menunjukkan eritiwa. embiaan C. diraki E. olariai. emantulan D. dieri Jawab E Gelombang longitudinal adalah gelombang yang
Lebih terperinciMetode Transfer Beban untuk Analisis Pondasi Dalam - Tinjauan Tegangan Efektif dengan Metode Fellenius (2002) Studi Kasus Tiang Bor Berintrumentasi
Proiding Seminar Naional Kowil4, Vol.1, Juli 2006 ISSN : 0216-9681, halaman.d Metode Tranfer Beban untuk Analii Pondai Dalam - Tinjauan Tegangan Efektif dengan Metode Felleniu (2002) Studi Kau Tiang Bor
Lebih terperinciSISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)
SISTEM KENDALI OTOMATIS PID Proportional-Integral-Derivative Diagram Blok Sitem Kendali Pendahuluan Urutan cerita :. Pemodelan item. Analia item 3. Pengendalian item Contoh : motor DC. Pemodelan mendapatkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang
Lebih terperinciPENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS
PENGARUH PERAWAAN KOMPRESOR DENGAN MEODE CHEMICAL WASH ERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS URBIN GAS dan KARAKERISIK ALIRAN ISENROPIK PADA URBIN IMPULS GE MS 600B di PERAMINA UP III PLAJU Imail hamrin, Rahmadi
Lebih terperinciBola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi
Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : Simulasi Kinetika Reaksi Menggunakan Persamaan Model Hidrodinamik
PROSIDING SEMINR NSIONL REKYS KIMI DN PROSES 4 ISSN : 1411-416 Siulai Kinetika Reaki Menggunakan Peraaan Model idrodinaik Endang Srihari, Lie wa, adi Wijaya S. dan Selvi Litiany Juruan Teknik Kiia Fakulta
Lebih terperinciLATAR BELAKANG MATEMATIS
8 II LATAR BELAKANG MATEMATIS Derii : Bab ini memberian gambaran tentang latar belaang matemati ang digunaan ada item endali eerti eramaan linear diferenial orde (atu), orde (dua), orde tinggi, tranformai
Lebih terperinciSumber tegangan AC variabel
Kode FIS.3 Ameremeter Ameremeter? Sumber tegangan AC variabel Voltmeter Lamu 5 watt BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar
Lebih terperinciPERANCANGAN KENDALI PID DENGAN MATLAB. Sri Sukamta ABSTRAK
Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 1 PERANCANGAN ENAL P ENGAN MATLAB Sri Sukamta ABSTRA Perancangan P elama ini menggunakan metoda trial and error dengan erhitungan yang memakan waktu lama. MatLab yang dilengkai
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: ( Print) B-653
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (206) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) B-653 Rancang Bangun dan Studi Ekperimen Alat Penukar Pana untuk Memanfaatkan Energi Refrigerant Keluar Kompreor AC ebagai Pemana Air
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA
PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA Oleh : Awal Mu amar 2404 100 030 Pembimbing : Hendra Cordova ST, MT Fitri Adi Ikandarianto
Lebih terperinciINTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN KOMPONEN TRUK PENGANGKUT SAMPAH DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KERUGIAN MASYARAKAT
INTERVAL PENGGANTIAN PENEGAHAN KOMPONEN TRUK PENGANGKUT SAMPAH DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KERUGIAN MASYARAKAT (Studi Kau PD Keberihan Wilayah Oeraional Bandung Timur) Kumaningrum, Liza Yulia, Suy Suanti Juruan
Lebih terperinciANALISIS INVERSI IMPEDANSI ELASTIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN RESERVOIR BATUPASIR
ANALISIS INVERSI IMPEDANSI ELASTIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN RESERVOIR BATUPASIR Skrii Untuk memenuhi alah atu yarat mencaai derajat endidikan Strata Satu (S-1) Sebagai Sarjana Sain ada Juruan Fiika.
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciKARAKTERISASI RESERVOIR BATU PASIR TERSATURASI GAS MENGGUNAKAN INVERSI SIMULTAN DAN ANALISIS AVO PADA LAPANGAN F
KARAKTERISASI RESEROIR BATU PASIR TERSATURASI GAS MENGGUNAKAN INERSI SIMULTAN DAN ANALISIS AO PADA LAPANGAN F Fiky Firdau Program Studi Fiika, Fakulta Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univerita Indoneia,
Lebih terperinciProsiding SPMIPA; pp: ; 2006 ISBN:
Proiding SPMIPA; : 96-101; 006 ISBN: 979.70.7.0 SUKU BANYAK BIKUADRATIK TAK-TEREDUKSI DENGAN FAKTORISASI MODULO BILANGAN PRIMA Suryoto Juruan Matematika FMIPA Univerita Dionegoro Jl. Prof. H. Soedarto
Lebih terperinciPENGUJIAN KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS DAN PENURUNAN TEKANAN DARI SIRIP-SIRIP PIN ELLIPS SUSUNAN SEGARIS DALAM SALURAN SEGIEMPAT
150 PENGUJIAN KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS DAN PENURUNAN TEKANAN DARI SIRIP-SIRIP PIN ELLIPS SUSUNAN SEGARIS DALAM SALURAN SEGIEMPAT Tri Itanto 1, Wibawa Endra J 1, Yutiiaji Deworo 1 Staf Pengajar -
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Umum Pile a meruakan alah atu elemen enting dari uatu truktur. Hal ini dikarenakan ile a memiliki eranan enting dalam enditribuian beban truktur ke tiang anang untuk kemudian
Lebih terperinciDika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:
Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis
Lebih terperinciANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN PANAS DAN PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING BERBAHAN BAKAR GAS DENGAN VARIABEL TEMPERATUR LINGKUNGAN
Flywheel: Jurnal Teknik Mesin Untirta Vol. IV, No., April 208, hal. 34-38 FLYWHEEL: JURNAL TEKNIK MESIN UNTIRTA Homepagejurnal: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jwl ANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN
Lebih terperinciAnalisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM Vol. 4 No.1. April 2010 (7-15) Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap I Gst.Ketut Sukadana, Made Sucipta & I Made Dhanu
Lebih terperinciSTEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD
STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com
Lebih terperinciSTUDI PARAMETER FISIK TANAH DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK
Surabaya, 11 Juli 01, ISSN 301-675 STUDI PARAMETER FISIK TANAH DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK 1, SUDJANARKO S 1, YUDHI L Juruan Teknik Siil, ITS Surabaya, email : yudhi.latiaih@gmail.com Abtrak Parameter
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
Tuga Akhir BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada proe perhitungan dibutuhkan data-data yang beraal dari data operai. Hal ini dilakukan karena data operai merupakan data performance harian
Lebih terperinciAPLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KOMPONEN SISTEM 3.1.1 Blower Komponen ini digunakan untuk mendorong udara agar dapat masuk ke system. Tipe yang dipakai adalah blower sentrifugal dengan debit 400 m 3 /jam.
Lebih terperinciLampiran B.2. Dimensi Kompetensi Kuantitatif. Komponen Literasi Kuantitatif
No. Indikator Butir Soal 1. Siwa mampu menetukan bentuk penyajian data Tabel berikut untuk menjawab oal 6-7. Hail penelitian faktor klimatik dan edafik uatu ekoitem adalah ebagai berikut : Tabel 2. Hail
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinci3. PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH
Penetapan Berat Volume Tanah 25 3. PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH Fahmuddin Agu, Rahmah Dewi Yutika, dan Umi Haryati 1. PENDAHULUAN Berat volume tanah merupakan alah atu ifat fiik tanah yang paling ering
Lebih terperinciANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI
ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari
Lebih terperinci