BAB 2 TEORI GELOMBANG, INTERFERENSI DAN INTERFEROMETER SAGNAC
|
|
- Hendra Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB TORI GOMBANG, INTRFRNSI DAN INTRFROMTR SAGNAC.1 Opik sebagai gelombang elekromagneik Berkas sinar monokromaik erkolimasi dengan polarisasi linier seperi erliha pada Gambar.1. Pada gambar ersebu komponen gelombang elekrik digambarkan sebagai z z berpropagasi searah sumbu x [3]. Seiring dengan z, akan erjadi H z komponen gelombang elekromagneik yang memiliki polarisasi egaklurus erhadap z seperi erliha pada Gambar.1 (a). Komponen opik pada eksperimen ini hanya gelombang elekrik polarisasi verikal saja [3] seperi erliha pada Gambar.1 (b). (a) (b) Gambar.1 Cahaya sebagai radiasi gelombang elekromagneik dengan polarisasi x saja [3]. 6 Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
2 7 Persamaan gelombang umum dinyaakan sebagai 1 C 0 (.1.1) ( ( j kr ) r, C i e (.1.) C : keepaan ahaya pada medium C C n 0 n : indeks refraksi Gerak gelombang berdiri yang erjadi di layar adalah akiba adanya gelombang yang berpropagasi berlawanan arah pada ring resonaor sebagai gelombang harmonik dengan frekuensi yang sama eapi berbeda linasan dan diperlihakan oleh persamaan (.1.3). ( r, C ( r CR ( r (.1.3) x : jarak pada sumbu x ν : frekuensi : waku Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
3 8 C 1, C : di se berharga sama unuk mendapakan pola inerferensi frinji yang ideal Persamaan (.1.3) diperlihakan oleh Gambar. di bawah ini. λ x Gambar. Gelombang berdiri pada saa yang berbeda [4].. Cahaya gelombang monokromaik pada ring resonaor Pemisah berkas menghasilkan berkas gelombang ahaya dengan inensias seimbang yang saling berpropagasi pada arah gerak yang saling berlawanan propagasi berkas ahaya monokromaik bergerak sejajar di lengan-lengan ermin daar ring resonaor sehingga erjadi inerferensi longiudinal. Analisis daa image dan video pola inerferensi frinji pada seup Inerferomeer Sagna pasif konfigurasi free spae gyro mempunyai ring resonaor berbenuk bujursangkar 1 m x 1 m dengan luas (A). Analisis daa pada inerferensi ransversal di layar menggunakan algorima FFT unuk menghiung PSD dan beda fasa absolu (φ)..3 Frekuensi bea Superposisi dari gelombang harmonik dengan frekuensi berbeda menghasilkan bea frequeny gelombang bergerak ranslasi dengan frekuensi (ω) yang berubah erhadap waku (. Fenomena ini menjelaskan erjadinya bea frequeny pada seup Inerferomeer Sagna pasif konfigurasi 3 ermin daar (riangle). nvelope pada bea frequeny keadaan sasioner membenuk pola ranslasi Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
4 9 frinji pada seiap waku (. Bea frequeny mempunyai harga yang berbeda-beda akiba gerak roasi plaform yang berubah seiap saa. Terjadi gerak ranslasi pola ransversal frinji di layar. Kondisi resonansi gelombang monokromaik erganung dari pada panjang gelombang (λ) dari sumber ahaya. Pada eksperimen ini sumber ahaya menggunakan laser gas He Ne dengan panjang gelombang (λ) = 63.8 nm. Persamaan gelombang harmonik seara umum adalah 0 ( x, 01[1 os(k m x m] (.3.1) f b = (ω 1 ω ) : bea frequeny (.3.) k : bilangan gelombang (.3.3) Pada Gambar.3 (a), (b), () dan (d) erliha proses superposisi dari gelombang monokromaik yang bergerak berlawanan arah menghasilkan gelombang berdiri. 1 1 (a) (x) (b) m km k o(x) () 4 01( x ) 1. ( 1 ) 1 ba ( x 01 ) 01( x ) (d) Gambar.3 Superposisi dari gelombang harmonik dengan frekuensi berbeda [4]. Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
5 10.4 Keepaan Grup fek Sagna yang erjadi pada ring resonaor dari seup Inerferomeer Sagna adalah bersifa dispersif. fek Sagna yang erjadi akiba adanya perbedaan frekuensi dari gelombang ahaya monokromaik yang bergerak berlawanan arah [11]. Keepaan grup seperi erliha pada Gambar.4 sedangkan persamaan gelombang seara umum adalah 0 ( x, 01 os( km x m (.4.1) 1 v v ( 1) 1 ( 1) v g ( ) 1 Gambar.4 Keepaan grup dan fasa [4]. Perubahan pada envelope modulasi dikenal dengan isilah keepaan grup ( g ) di mana modulasi erganung dari perubahan envelope fase ( k x dan Hubungan dispersi (group veloiy = v g ) diperlihakan oleh persamaan sebagai beriku m m g k m m. Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
6 11 d v g (.4.) dk.5 Persamaan maemaika berkas linasan pada Inerferomeer Sagna Sisem Inerferomeer Sagna pasif dengan konfigurasi free spae gyro pada ring resonaor lingkar eruup erdiri dari sumber laser, kolimaor, ermin daar dan pemisah berkas. Inerferensi frinji erjadi apabila sumber ahaya memiliki sifa koherensi. Keepaan sudu roasi plaform (Ω) merupakan arah vekor sepanjang linasan roasi yang selalu egak lurus erhadap garis radial linasan aau egak lurus vekor normal bidang roasi. inasan berkas ahaya monokromaik w dan w dengan indikasi posisi pemisah berkas (BS) di iik X dan Y sepanjang sumbu egak lurus plaform gerak roasi diperlihakan oleh Gambar.5. y M r P1 M3 Y x M1 BS X S Gambar.5 Benuk ring resonaor pada Inerferomeer Sagna pasif [11]. Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
7 1 Waku perpindahan ( dalam sau puaran penuh pada ring resonaor adalah eap dan idenik seperi dinyaakan oleh persamaan (.5.1) di bawah ini. R (.5.1) : keepaan ahaya = 3 x 10 8 m/de Apabila pemisah berkas bergerak menuju posisi Y maka gelombang ahaya monokromaik menempuh jarak lebih pendek pada arah puaran jarum jam (+) (w) dan berpindah lebih dahulu dengan jarak empuh lebih singka dibandingkan dengan berkas ahaya yang bergerak berlawanan arah (-) (w). Persamaan maemaika keadaan ersebu di aas diperlihakan oleh R 1 (.5.) R (.5.3) R : jari-jari lingkaran 1 : waku empuh berkas ahaya pada linasan searah puaran jarum jam (+) : waku empuh berkas ahaya pada linasan berlawanan arah puaran jarum jam (-) Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
8 13 Beda linasan R 1 dan R erjadi akiba perambaan gelombang dalam benuk penambahan (+) dan pengurangan (-) dari linasan gelombang ahaya monokromaik pada ring resonaor. Aronowiz menginerpreasikan bahwa keepaan ahaya gelombang monokromaik berpropagasi saling berlawanan arah dan selalu invarian idak berubah erhadap waku (. Perbedaan waku linasan (Δ berkas laser diperoleh melalui persamaan [6] R (.5.4) R R Aproksmasi orde perama menghasilkan 4 R 4 A (.5.5) A R Ω : keepaan sudu pola inerferensi frinji pada kurva lok in Perbedaan linasan ahaya opik sebesar Δ = Δ menghasilkan persamaan [6] 4 R (.5.6) Persamaan (.5.6) adalah perbedaan linasan dari gelombang monokromaik yang bergerak berlawanan arah puaran jarum jam (ouner lok wise = w) dan searah puaran jarum jam (lok wise = w) pada ring resonaor Inerferomeer Sagna Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
9 14 seiap kali puaran roasi plaform. uas (A) sepanjang linasan adalah πr. Beda linasan pada persamaan (.5.6) diulis menjadi 4A (.5.7).5.1 Perbedaan fasa absolu (φ) Sisem Inerferomeer Sagna bergerak roasi yang mengakibakan perbedaan linasan pada ke dua lengan ermin daar. Pemisah berkas iku bergerak roasi bersama plaform iik X dijadikan sebagai iik auan perama. Tiik Y merupakan iik auan ke dua sebagai dudukan pemisah berkas berikunya seperi erliha pada Gambar.6 di bawah ini. Y X R Gambar.6 Benuk linaan pemisah berkas pada Inerferomeer Sagna pasif [6]. Persamaan beda fasa (φ) menjadi 8 A (.5.8) Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
10 15 A : luas ring resonaor.5. Frekuensi Sagna Pergeseran frekuensi resonansi yang disebabkan oleh perubahan panjang linasan dan keliling sebagai v / v S / S pada ring resonaor adalah v S. A v S S (.5.9) Maka persamaan bea frequeny aau frekuensi Sagna adalah f bea f sagna 4 A 4 A v (.5.10) S S.5.3 Perubahan jumlah frinji saa plaform bergerak roasi Menghiung perubahan jumlah pola inerferensi frinji (ΔN) pada gelombang monokromaik dengan menggunakan harga perioda (Λ) = λ/. Fraksi perubahan pola inerferensi frinji ( N) = /Λ. Apabila Ω dengan sauan puaran per meni adalah keepaan sudu roasi plaform yang diukur oleh ahomeer maka diperoleh persamaan fraksi perubahan pola inerferensi frinji ( N) sebagai beriku [4] A N 4 (.5.11).5.4 Perhiungan Power Speral Densiy [0] Gunakan ransformasi Fourier pada hubungan G(τ) dan S(f) sebagai Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
11 16 G ( ) I df (.5.1) 0 g( ) S( f )exp( j f ) 0 Sehingga diperoleh I S( f )[1 os( f )] df (.5.13) 0 S(f): speral densiy I : inensias ahaya yang dibaa oleh Inerferogram G : Power Speral Densiy f τ : frekuensi fundamenal : waku unda PSD dihiung unuk mengeahui power dari inensias ahaya pola inerferensi frinji versus frekuensi fundamenal (f) yang erjadi di layar..6 Inerferensi Pada saa inerferensi erjadi fenomena yang disebu efek Doppler dan efek gelombang elekromagneik dan menimbulkan bea frequeny per keepaan sudu roasi plaform. Berkas ahaya bergerak saling berlawanan arah idak saling berabrakan eapi membenuk jalannya masing-masing pada ring resonaor. Perbedaan linasan berkas ahaya gelombang berdiri yang erjadi pada ring resonaor pada umumnya pendek sekiar 1 nm. Perbedaan linasan sebesar λ/4 saja sudah menghasilkan inerferensi [3]. Syara erjadinya inerferensi apabila frekuensi kedua gelombang ersebu sama dan ada wilayah erjadinya (ross seion). Syara kedua adanya prinsip superposisi dua gelombang ahaya monokromaik dengan frekuensi yang sama, emporal oherene dan mempunyai oherene lengh yang ukup panjang sera beda fasa absolu (φ a ) selalu konsan. Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
12 17 Pada Gambar.7 (a) dan Gambar.7 (b) erliha erjadinya inerferensi dua muka gelombang saling beremu dan menghasilkan inerferensi ransversal di layar. Gambar Dimensi dan 3 Dimensi dari pola spasial inerferensi ransversal seperi pada Gambar.8 (a) dan Gambar.8 (b). Gambar.7 Muka gelombang saa erjadinya inerferensi [15]. Gambar.8 (a), (b) Pola spasial inensias D dan 3 D versus frekuensi fundamenal (f) pola inerferensi frinji [15]. Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
13 18.7 Kurva lok-in Kurva lok in merupakan karakerisik suau sisem Inerferomeer Sagna apabila plaform bergerak roasi yang menimbulkan gerak ranslasi pola frinji di layar. Kurva ini direpresenasikan oleh bea frequeny versus keepaan sudu pola inerferensi frinji. Bea frequeny erjadi akiba adanya gelombang monokromaik yang bergerak berlawanan arah pada ring resonaor sebagai efek Doppler. Gerak ranslasi pola inerferensi frinji berbanding lurus dengan keepaan sudu roasi plaform (Ω) [7]. Kurva lok in seara eoreikal diperlihakan oleh Gambar.9. Gambar.9 Karakerisik kurva lok-in pada Inerferomeer Sagna sumber laser gas He Ne [7]. Pada sumbu ordina erdapa f aau bea frequeny (f b ) dan pada sumbu absis erdapa keepaan sudu pola inerferensi frinji (Ω ). Kurva lok in mempunyai harga -Ω sampai dengan +Ω disebu sebagai dead zone. Harga Ω diperoleh dari persamaan (4..1) pada Bab 4. Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
14 19.8 Pemodelan gelombang monokromaik pada inerferensi ransversal Perhaikan Gambar.10 erdapa berkas ahaya monokromaik mendaangi bidang daar/ sreen/ layar membenuk sudu α erhadap garis verikal. Analisis geomeri pada keadaan belum ada keepaan sudu roasi plaform (Ω) sehingga pola frinji di layar idak berubah (diam). Belum ada gerak ranslasi pola inerferensi frinji di layar. d os d sin A d B Gambar.10 Penjumlahan berupa sanding wave paern. Selisih jarak opik AB = d sin α d sin Selisih fasa A dan B = Masing-masing gelombang daang mempunyai benuk gelombang sinusoidal yang berbeda fasa gelombang daang bergerak ranslasi dari sebelah kiri dan kanan. Terjadi inerferensi dalam benuk gelombang berdiri di layar. Gelombang sinusoidal dari kiri ke kanan memiliki perioda sebesar Λ lr = sin. Begiu pula Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
15 0 gelombang sinusoidal dari kanan ke kiri memiliki perioda yang sama yaiu Λ rl = Λ adalah perioda. sin Perhaikan Gambar.11 seperi di bawah ini. Sreen ayar Gambar.11 Gelombang sinusoidal (ransversal) dari kiri dan kanan. Inerferensi kedua gelombang ransversal ersebu menghasilkan gelombang berdiri di layar. Pemodelan persamaan maemaika berdasarkan eori persamaan gelombang berdiri unuk kondisi plaform diam (belum bergerak roasi). Perhaikan persamaan awal dari gelombang monokromaik seara eoreikal pada persamaan (.8.1). Kasus perama: Plaform diam aau bergerak konsan. Persamaan gelombang harmonik adalah ( x, [ 1 sin( ( ) kx) sin( ( ) kx lr rl )] (.8.1) Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
16 1 k Sehingga ( x, 1 1 sin sin( lr ( kx) lr sin kx)sin( kx) rl ( rl kx) (.8.) Aur sedemikian rupa sehingga : 1 = = ; dan Λ rl = Λ lr = Λ 1 1 ( x, ( rms)4( oskx) (.8.3) Kasus kedua: Plaform aser gyro berpuar ke arah kanan. Ke arah kanan: k - k ; ke arah kiri : k + k. *). Superposisi medan longiudinal ( x, sin os kxoskx os sin kxoskx ( x, oskx(sin( kx)) (.8.4) *). Superposisi Inensias ongiudinal sin ( x, kxos 4os kx(sin os kx sin os sin kxos kx (.8.5) Misalkan: k k; lim.sin kx kx 0 0 Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
17 Aproksimasi ( x, 4os kxsin os kx (.8.6) Fungsi Ruang Fungsi waku Fungsi ruang berubah sesuai dengan arah roasi ( x, (1 os( kx kx)).sin (.8.7) Fungsi benuk frinji/fungsi ruang Fungsi waku Propagasi saik konsan/roasi saik Pola frinji berubah sesuai dengan arah gerak roasi Pengukuran keepaan..., Sayui Syamsuar U, FT UI, 009.
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA
BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DATA POLA INTERFERENSI FRINJI PADA SISTEM INTERFEROMETER SAGNAC
BAB 4 ANALISIS DATA POLA INTERFERENSI FRINJI PADA SISTEM INTERFEROMETER SAGNAC Pada bab 4 ini dibahas hanya setup Interferometer Sagnac pasif menggunakan konfigurasi triangle dengan jarak antara satu cermin
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciBAB 3 RANCANG BANGUN EKSPERIMEN SISTEM INTERFEROMETER SAGNAC
BAB 3 RANCANG BANGUN EKSPERIMEN SISTEM INTERFEROMETER SAGNAC Interferometer Sagnac terbagi 2 yaitu Interferometer Sagnac aktif dan pasif. Apabila sumber laser berada di dalam ring resonator disebut Aktif
Lebih terperinciadalah. A. 1,3 x 10-7 m D. 6,7 x 10-7 m B. 2;2 x lo -7 m E. 10,0 x lo -7 m C. 3,3 x lo -7 m
1. Dalam suau percobaan celah ganda Young jarak pisah y anara pia erang ke sau dan pia erang pusa adalah 0,0240 m, keika cahaya yang digunakan mempunyai panjang gelombang 4800 A. Jarak pisah y keika cahaya
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciKinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan.
Kinemaika mempelajari erak benda anpa mempelajari penyebabnya. Posisi ; kedudukan suau benda disuau saa relaif erhadap suau iik acuan. Linasan ; S ab perpindahan suau benda dari suau posisi ke ab p p p
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciSeleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinciROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.
ROTSI (UTRN) Diajukan unuk memenuhi ugas maa kuliah GEOMETRI TRNSFORMSI yang diampuh oleh Ekasaya ldila., M.Sc. Di susun oleh: NIM: SEKOLH TINGGI KEGURUN DN ILMU ENDIDIKN (STKI) GRUTJl. ahlawan No. 32
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciMODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN
MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GELOMBANG
KARAKTERISTIK GELOMBANG Gelombang Gambar. Gelombang Sumber: hp://www.gudangpengeahuan.com Pada gambar. menunjukkan keika esan air jauh pada permukaan air ang enang aka menghasilkan muka gelombang. Gelombang
Lebih terperinciFisika Proyek Perintis I Tahun 1979
Fisika Proyek Perinis I Tahun 1979 PPI-79-01 Tahanan paling yang dapa diperoleh dari kombinasi 4 buah ahanan yang masing-masing nya 10 ohm, 20 ohm, 25 ohm dan 50 ohm, adalah 4,76 ohm B. 20 ohm. 25 ohm
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA
Lebih terperinciLIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1
LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciMatematika EBTANAS Tahun 1988
Maemaika EBTANAS Tahun 988 EBT-SMA-88- cos = EBT-SMA-88- Sisi sisi segiiga ABC : a = 6, b = dan c = 8 Nilai cos A 8 4 8 EBT-SMA-88- Layang-layang garis singgung OAPB, sudu APB = 6 dan panjang OP = cm.
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciDarpublic Nopember 2013
Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN 2015
Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengukuran kecepatan..., Sayuti Syamsuar U, FT UI, 2009.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi alat ukur sudut arah Ψ (heading) berbasis Strapdown Inertial Navigation menggunakan sensor Ring Laser Gyro (RLG) dan Interferometer Fiber Optic
Lebih terperinciBAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI
BAB 4 PENANAISAAN RANKAIAN DENAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINI 4. Pendahuluan Persamaan-persamaan ferensial yang pergunakan pada penganalisaan yang lalu hanya erbaas pada persamaan-persamaan
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciFungsi Bernilai Vektor
Fungsi Bernilai Vekor 1 Deinisi Fungsi bernilai vekor adalah suau auran yang memadankan seiap F R R dengan epa sau vekor Noasi : : R R F i j, 1 1 F i j k 1 dengan 1,, ungsi bernilai real Conoh : 1. 1 F
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciFisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang
Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.
Lebih terperinciFakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya
Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa MOMEN NERSA BDANG () r r a r a a Maka momen inersia erhadap sumbu : a a. r. r a. r a. r Jika luas bidang ang diarsir: a = a = a = Jarak erhadap sumbu
Lebih terperinciv dan persamaan di C menjadi : L x L x
PERSMN GELOMBNG SSIONER. Pada proses panulan gelombang, erjadi gelombang panul ang mempunai ampliudo dan frekwensi ang sama dengan gelombang daangna, hana saja arah rambaanna ang berlawanan. hasil inerferensi
Lebih terperinciSINYAL TEAM DOSEN. Signal&System Prodi Telekomunikasi Polsri 1
SINYAL TEAM DOSEN Prodi Telekomunikasi Polsri Ouline Definisi Sinyal & Sinyal dalam kehidupan kia Klasifikasi Sinyal Sinyal waku koninyu & Sinyal waku Diskre Sinyal Periodik & Aperiodik Sinyal Genap &
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciOleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciKinematika Relativistik
3 Kinemaika Relaiisik Tujuan Perkuliahan: Seelah mempelajari Bab 3 ini mahasiswa diharapkan dapa:. Menjelaskan rumusan-rumusan prinsip relaiias khusus.. Memahami menurunkan ransformasi Lorenz dan ransformasi
Lebih terperinciIndikator Ketercapaian Kompetensi Merumuskan. Alokas i Waktu 8x45. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Materi Pembelajaran
SILABUS Nama Sekolah : SMA N 78 JAKARTA Maa Pelajaran : MATEMATIKA LANJUTAN Beban Belajar : 2 sks STANDAR KOMPETENSI: 1. Menyusun lingkaran dan garis singgungnya. Dasar 1.1 Menyusun lingkaran yang memenuhi
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 01
Xpedia Fisika Mekanika 01 Doc. Name: XPFI0101 Doc. ersion : 2012-07 halaman 1 01. Manakah pernyaaan di bawah ini yang benar? (A) Perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran vekor. (B) Perpindahaan
Lebih terperinciMODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita
MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciBAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT
BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT Dua benda bermassa m dan m 2 dihubungkan dengan baang kecil yang massanya diabaikan (gambar 2). Gaya F diberikan deka dengan m. Ternyaa sisem berpuar erhadap suau iik
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciTranspor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik
Transpor Poluan Persamaan Konveksi Difusi Penelesaian Analiik Referensi Graf and Alinakar, 1998, Fluvial Hdraulis: Chaper 8, pp. 517-609, J. Wile and Sons, Ld., Susse, England. Teknik Sungai Transpor Poluan
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka N. 4 Bandung 0. 414714 Fax. 0. 4587 hp//: www.smasanaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yah.c.id MODUL BAB 1 Page 1 f
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciPekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)
FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya
Lebih terperinci1. Pengertian Digital
Kegiaan elajar. Pengerian Digial Tujuan Khusus Pembelajaran Pesera harus dapa: Menyebukan definisi besaran analog Menyebukan definisi besaran digial Menggambarkan keadaan logika Menyebukan perbedaan nilai
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciB a b. Aplikasi Dioda
Aplikasi ioda B a b 2 Aplikasi ioda Seelah mengeahui konsruksi, karakerisik dan model dari dioda semikondukor, diharapkan mahasiswa dapa memahami pula berbagai konfigurasi dioda dengan menggunkan model
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1988
Fisika TANAS Tahun 1988 TANAS-88-01 Dua buah kapasior masing-masing mempunyai kapasias µf dan 4 µf dirangkai seri. Kapasias pengganinya A. 1 µf. 6 1 µf 3 µf 4 C. D. 4 µf 3. 6 µf TANAS-88-0 Gaya gerak lisrik
Lebih terperinciPertemuan IX, X V. Struktur Portal
ahan jar Saika ulai, ST, T Peremuan IX, X Srukur Poral 1 Pendahuluan Pada srukur poral, ang erdiri dari balok dan iang ang dibebani muaan di aasna akan imbul lenuran pada balok saja, dan akan meneruskan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciJurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciMA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 016/017 9 Mare 017 Kuliah yang Lalu 11 Fungsi dua (aau lebih) peubah 1 Turunan Parsial 13 Limi dan Kekoninuan 14 Turunan ungsi dua peubah 15 Turunan berarah
Lebih terperinciSoal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!
Soal UN Fisika 010-011Pake A 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperi gambar! 5cm 6 cm 0 5 10 Maka ebal balok adalah. A. 5,00 cm B. 5,05 cm C. 5,5 cm D. 6,00 cm E. 6,5 cm 0. Perhakan
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian 2.1.1 Definisi Ruang Sampel Himpunan semua hasil semua hasil (oucome) yang mungkin muncul pada suau percobaan disebu ruang sampel dan dinoasikan dengan
Lebih terperinciPELATIHAN STOCK ASSESSMENT
PELATIHA STOCK ASSESSMET Modul 5 PERTUMBUHA Mennofaria Boer Kiagus Abdul Aziz Maeri Pelaihan Sock Assessmen Donggala, 1-14 Sepember 27 DIAS PERIKAA DA KELAUTA KABUPATE DOGGALA bekerjasama dengan PKSPL
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*
PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciPercobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)
Percobaan PENYEARAH GELOMBANG (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id) 1. Tujuan 1). Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2). Mengamai benuk gelombang keluaran.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus
Lebih terperinciSekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI
Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,
Lebih terperinciJawaban Soal Latihan
an Soal Laihan 1. Terangkanlah ari grafik-grafik di bawah ini. dan ulis persamaan geraknya. an: a. Merupakan grafik kecepaan erhadap waku, kecepaan eap. Persamaan v()=v b. Merupakan grafik jarak erhadap
Lebih terperinciBAB I PERSAMAAN GERAK
BAB I PERSAMAAN GERAK. Seseorang mengendarai mobil menuju sebuah koa A ang berjarak 6 km dengan arah imur lau. Naakan ekor perpindahan r dalam noasi ekor sauan dengan menggunakan sisem koordina ke imur,
Lebih terperinciHidrograf satuan (Unit hydrograph) Hujan titik. Peta Topografi. Hujan DAS. Hujan rancangan. Parameter DAS. Hidrograf satuan sintetik
Meode Bagan HIDROGRAF SATUAN Hidrograf sauan (Uni hydrograph) Adalah hidrograf limpasan langsung (direc runoff) akiba hujan reraa DAS sau sauan selama sau sauan waku (umumnya dalam mm/jam). Hidrograf Limpasan
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryano Sudirham Analisis Rangkaian Lisrik Di Kawasan Waku 2-2 Sudaryano Sudirham, Analisis Rangkaian Lisrik (1) BAB 2 Besaran Lisrik Dan Model Sinyal Dengan mempelajari besaran lisrik dan model sinyal,
Lebih terperinci2 Modulasi Amplitudo
Mdulasi Ampliud dari 3 Mdul 3 Mdulasi Ampliud Tujuan pengajaran: Seelah mempelajari mdul ini, mahasiswa diharapkan bisa memahami. ujuan dari prses mdulasi dan manfaanya. karakerisik dari mdulasi ampliud
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet
JURNAL FOURIER Okober 6, Vol. 5, No., 67-8 ISSN 5-763X; E-ISSN 54-539 Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan eori Floque Syarifah Inayai Program Sudi Maemaika, Fakulas Maemaika dan
Lebih terperinci