IR. STEVANUS ARIANTO 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IR. STEVANUS ARIANTO 1"

Transkripsi

1 GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA PERCEPATAN SESAAT PERLAJUAN INTEGRAL KOORDINAT TITIK TERTINGGI TITIK TERJAUH MACAM GERAK PELURU POSISI BENDA KECEPATAN SUDUT RATA-RATA KECEPATAN SUDUT SESAAT CONTOH SOAL PERCEPATAN SUDUT RATA-RATA PERCEPATAN SUDUT SESAAT CONTOH SOAL DEFINISI RADIAN CONTOH SOAL PERCEPATAN CENTRIPETAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL 4 CONTOH SOAL 5 IR. STEVANUS ARIANTO

2 DEFINISI BENDA BERGERAK BENDA DIKATAKAN BERGERAK JIKA : BENDA BERPINDAH/BERGESER DARI POSISI/ KEDUDUKANNYA SEMULA. JADI HARUS DIKETAHUI : POSISI/KEDUDUKAN MULA-MULA POSISI/KEDUDUKAN AKHIR POSISI ATAU KEDUDUKAN SEBUAH BENDA Noasi: r DINYATAKAN SECARA TEPAT DENGAN : VEKTOR POSISI YANG DITULIS DALAM VEKTOR SATUAN IR. STEVANUS ARIANTO

3 CONTOH VEKTOR POSISI DUA DIMENSI TIGA DIMENSI VEKTOR POSISI DUA DIMENSI LANJUT IR. STEVANUS ARIANTO

4 VEKTOR POSISI TIGA DIMENSI LANJUT POSISI / KEDUDUKAN Adalah : Sebuah besaran ekor yang menyaakan leak sebuah parikel, biasanya merupakan fungsi waku. CONTOH IR. STEVANUS ARIANTO 4

5 JAWABAN Unuk mencari Kedudukan /posisi parikel ersebu di Sumbu, masukkan nilai = d Pada persamaan posisi ersebu. Berari posisi parikel pada = deik adalah di = -9 LANJUT PERPINDAHAN PERGESERAN Noasi : r ADALAH : SEBUAH BESARAN VEKTOR : YANG MEMPUNYAI NILAI JARAK TERDEKAT DARI KEDUDUKAN AWAL DAN KEDUDUKAN AKHIR SEBUAH PARTIKEL MEMPUNYAI ARAH DARI KEDUDUKAN AWAL KE KEDUDUKAN AKHIR PARTIKEL. CONTOH IR. STEVANUS ARIANTO 5

6 CONTOH SOAL PERGESERAN JAWABAN Unuk mencari perpindahan/pergeseran deik perama, maka dicari lebih dahulu Posisi parikel pada deik dan posisi awal Posisi pada deik ke- adalah : Posisi awal adalah di = -6, maka perpindahannya adalah : Arinya ke-kiri LANJUT IR. STEVANUS ARIANTO 6

7 PANJANG LINTASAN aau JARAK TEMPUH Noasi : s ADALAH : SEBUAH BESARAN SKALAR YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI : PANJANG/JARAK YANG DILALUI OLEH PARTIKEL SELAMA GERAKANNYA. CONTOH SEBUAH PARTIKEL BERGERAK DARI A-B-A MAKA PANJANG LINTASANNYA ADALAH : KALI JARAK A-B LANJUT KECEPATAN RATA-RATA Noasi : ADALAH : SUATU BESARAN VEKTOR YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI : PERPINDAHAN PER WAKTU TEMPUHNYA. CONTOH IR. STEVANUS ARIANTO 7

8 JAWABAN Unuk mencari kecepaan raa-raa d perama dan deik kedua, maka dicari erlebih dahulu posisi awal, posisi pada deik ke- dan ke-4 sebagai beriku : (4 sauan ke kiri) LANJUT Arinya ke kanan LANJUT IR. STEVANUS ARIANTO 8

9 KECEPATAN SESAAT Noasi : ADALAH : SEBUAH BESARAN VEKTOR YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI : KECEPATAN PARTIKEL SETIAP WAKTU (DETIK) CONTOH KLIK DI SOAL KEJAWABAN JAWABAN Unuk mencari kecepaan sesaa maka erlebih dahulu harus dicari persamaan kecepaannya : LANJUT IR. STEVANUS ARIANTO 9

10 KELAJUAN RATA-RATA Noasi : ADALAH : MERUPAKAN BESARAN SKALAR YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI : JARAK YANG DITEMPUH (PANJANG LINTASAN) PER WAKTU TEMPUHNYA. s CONTOH JAWABAN Unuk mencari kelajuan raa-raa deik perama, maka perama-ama harus diperiksa apakah selama ineral waku ersebu parikel berbalik arah, yaiu dengan mencari waku pada saa kecepaannya = 0 enunya erlebih dahulu membua persamaan kecepaan. Maka dianara ineral 0- deik benda berbalik arah oleh karena iu harus dicari besar perpindahan 0- deik dan - deik. LANJUT IR. STEVANUS ARIANTO 0

11 Perpindahan 0- deik adalah sebagai beriku : Perpindahan - deik adalah sebagai beriku : Besarnya perpindahan 8 sauan Jadi besarnya kelajuan raa-raa adalah : Besar perpindahan = 5 LANJUT JAWABAN Unuk mencari kecepaan sesaa maka erlebih dahulu harus dicari persamaan kecepaannya : LANJUT IR. STEVANUS ARIANTO

12 KELAJUAN SESAAT Noasi : aau ADALAH : SEBUAH BESARAN SKALAR YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI : NILAI / BESAR DARI KECEPATAN SESAAT LANJUT PERCEPATAN RATA-RATA Noasi : a JIKA SEBUAH PARTIKEL DIKETAHUI KECEPATAN MULA-MULA DAN KECEPATAN AKHIR, MAKA DAPAT DIHITUNG PERCEPATAN RATA-RATANYA. MAKA DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI : SELISIH KECEPATAN AWAL DAN AKHIR TIAP SATUAN WAKTU. CONTOH : IR. STEVANUS ARIANTO

13 JAWABAN Unuk mencari percepaan raa-raa deik keiga, haruslah dicari erlebih dahulu kecepaan pada deik ke-4 dan pada deik ke-6 kemudian dimasukkan dalam persamaan percepaan raa-raa. Arinya ke kanan LANJUT PERCEPATAN SESAAT ADALAH : SEBUAH BESARAN VEKTOR YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI : PERUBAHAN KECEPATAN SETIAP DETIK. CONTOH Noasi : a IR. STEVANUS ARIANTO

14 JAWABAN Unuk mencari percepaan sesaa pada deik ke-, maka haruslah dicari erlebih dahulu persamaan percepaannya, yaiu urunan perama dari fungsi kecepaan aau urunan kedua dari fungsi Posisi. LANJUT PERLAJUAN Noasi : a ADALAH : SEBUAH BESARAN SKALAR YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI : NILAI / BESAR DARI PERCEPATAN SEBUAH PARTIKEL LANJUT IR. STEVANUS ARIANTO 4

15 INTEGRAL JIKA DIKETAHUI PERSAMAAN KECEPATANNYA, MAKA : AKAN DAPAT DICARI PERSAMAAN POSISI PARTIKEL TSB. DENGAN CARA MENGINTEGRALKAN PERSAMAAN KECEPATAN TERHADAP FUNGSI WAKTU. DEMIKIAN PULA JIKA DIKETAHUI PERSAMAAN PERCEPATANNYA, AKAN DAPAT DICARI PERSAMAAN KECEPATANNYA, DENGAN CARA MENGINTEGRALKAN PERSAMAAN PERCEPATAN TERHADAP FUNGSI WAKTU. CONTOH CONTOH LANJUT IR. STEVANUS ARIANTO 5

16 CONTOH SOAL Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu dengan posisi : _ 4 6 a. Hiunglah kecepaan dan percepaan pada saa benda di = 0 b. Carilah kedudukan benda pada saa kecepaannya maksimum c. Hiunglah selang waku benda bergerak ke kiri. d. Hiunglah waku yang dibuuhkan benda unuk kembali ke empa semula seelah bergerak. e. Carilah kedudukan benda saa benda epa berbalik arah. f. Hiunglah panjang linasan yang diempuh selama deik perama. JAWAB CONTOH SOAL a Gunakan banuan maemaika meode Horner ( 4)( 4) 0 = 4 V = 48 0 = 8 m/s (arah kanan) _ a = 6 4 = = 4 4 = 0 m/s (arah kanan) IR. STEVANUS ARIANTO 6

17 JAWABAN CONTOH SOAL b Syara V mencapai maksimum a = = 0 X ( ) = / deik ( ) m JAWABAN CONTOH SOAL c Syara : V 0 dan ( )( ) / + Jadi : 0 deik 0 IR. STEVANUS ARIANTO 7

18 JAWABAN CONTOH SOAL d Keempa semula berari : X ( 4) 0 0 = 0 aau de JAWABAN CONTOH SOAL e Syara benda epa berbalik arah : = 0 (kecepaan = nol) 4 4 ( + ) ( - ) = 0 = deik 0 X meer IR. STEVANUS ARIANTO 8

19 JAWABAN CONTOH SOAL f Panjang linasan 0 deik, maka harus dielii lebih dahulu apakah dalam ineral ersebu benda berbalik arah? Syara benda epa berbalik arah : = 0 (kecepaan = nol) 4 4 ( + ) ( - ) = 0 = deik 0 S /(. 4. 6) ( 6)/ / 4meer ( 6meer)/ 8meer S () = / X / S () linasan 0 deik /(. 4. 6) (. 4. 6) / = -9-(-4) = 5 meer S () = / X X 0/ S () Panjang linasan = S () + S () S () = = meer X CONTOH SOAL Suau benda bergerak dengan ekor percepaan sebagai beriku : y 5 a _ Pada saa = 0, =dany=0 r=danry=4 a. Hiunglah kelajuan raa-raa deik perama. b. Hiunglah kelajuan pada saa = deik. c. Hiunglah pergeseran pada saa deik perama. d. Hiunglah kecepaan raa-raa deik kedua. e. Hiunglah kecepaan pada saa = 4 deik. f. Carilah posisi iik pada deik kedua. IR. STEVANUS ARIANTO 9

20 y JAWABAN CONTOH a i 5 j a = dan ay = 5 a a y d d d V = + c = 0, = V = + y 5d Vy = 5 + c = 0, = 0 Vy = 5 i r d r ( ) d c ry yd r y r r i r y y j ( ) i 5 j =0, r = 5 ( 5) d c =0, ry = 4 r 5 4 y j r r 5 ( ) i ( 4) j JAWABAN CONTOH SOAL a / / 0 de ik r r 0 0 (.. ) i (. 4) j i4 j r 0 (.0.0 ) i (.0 4) j i 4 j r 5 5 (i4 j) (i 4 j) 0i0 j 0 / / i 5 j IR. STEVANUS ARIANTO 0

21 JAWABAN CONTOH SOAL b / / de ik (. ) i (5.) j 8 i 0 j / / JAWABAN CONTOH SOAL c r 0 de ik r r r r 0 (.. ) i (. 4) j i4 j r 0 (.0.0 ) i (.0 4) j i 4 j 5 5 r ( i4 j) (i 4 j) 0i0 j IR. STEVANUS ARIANTO

22 r JAWABAN CONTOH SOAL d 4de ik 4 (.4.4 ) i (.4 4) j 4i 44 j 5 (.. ) i (. 4) j i4 j r 5 (4i 44 j) (i4 j) i0 j i5 j 4 r 4 4 r JAWABAN CONTOH SOAL e 4de ik (.4 ) i (5.4) j 4i 0 j IR. STEVANUS ARIANTO

23 JAWABAN CONTOH SOAL f r de ik 5 r (.. ) i(. 4) j i4 j 6 CONTOH SOAL a m/s Suau benda bergerak sepanjang sumbu- dengan grafik fungsi percepaan erhadap waku di bawah ini : a. Carilah kedudukan benda pada saa = deik. b. Hiunglah perpindahan selama deik perama. c. Hiunglah kecepaan raa-raa selama deik kedua. d. Hiunglah kecepaan pada saa = deik. e. Hiunglah kecepaan pada saa benda kembali ke iik asal seelah bergerak. (deik) 6 Pada saa = 0, = 0 dan = 0 f. Carilah kedudukan benda pada saa kecepaannya maksimum. g. Hiunglah selang waku benda bergerak ke kanan. h. Carilah kedudukan benda pada saa benda berbalik arah IR. STEVANUS ARIANTO

24 JAWABAN CONTOH Beberapa persamaan garis yang dibuuhkan : y y y y 0 a ad (6 ) d y y b b 0 0 a 6 c =0, =0 y a aau a b 6 6 a a a - 6 = - a = 6-6 aau a a = 6 a = 6 - d (6 ) d c =0, =0 6 6 JAWABAN CONTOH SOAL a de ik m 6 IR. STEVANUS ARIANTO 4

25 JAWABAN CONTOH SOAL b (. 0 de ik. ) ( ) 74 0 m 6 JAWABAN CONTOH SOAL c 4de ik 4 4 (.4.4 ) (.. ) 6 4 (48 0 ) ( ) m / s IR. STEVANUS ARIANTO 5

26 JAWABAN CONTOH SOAL d de ik 6.. 0m / s JAWABAN CONTOH SOAL e 6 8 (8 6 de ik ) (6 9) 54 m / s 0 0 IR. STEVANUS ARIANTO 6

27 JAWABAN CONTOH SOAL f maksimum syaraa 0 a de ik.6.6 6( ) 7meer 6 JAWABAN CONTOH SOAL g bergerak ke kanan 6 syara 0 ( ) deik IR. STEVANUS ARIANTO 7

28 JAWABAN CONTOH SOAL h benda epa berbalik arah syara ( ) 0 de ik.. 44( ) 44meer 6 CONTOH SOAL 4 Suau benda bergerak sepanjang sumbu dengan percepaan sebesar : a = + 4 pada saa = 0 ; = 4 m/s. Hiunglah kecepaannya pada = 4 meer. dv dx a. 4 C C 4 C d dx a. dx V. dv 0 4m / s C C 8 a.dx 4 8 VdV 4m? ( 4)d VdV IR. STEVANUS ARIANTO 8

29 6 4 0 CONTOH SOAL 5 a m/s 4 7 Suau benda bergerak sepanjang sumbu dengan grafik percepaan erhadap waku seperi grafik di aas. Pada saa =0,=m/s dan=0m. (s) a. Hiunglah kecepan raa-raa pada selang waku = deik dan = 6 deik. b. Hiunglah jarak yang diempuh = 0 hingga deik ke lima. a JAWABAN CONTOH SOAL 5 Grafik : a a d. ( 4 ) d 4 a. d ( 4) d 4 c 4 0 m / s c c c 0 0 IR. STEVANUS ARIANTO 9

30 LANJUTAN conoh soal 5 Grafik : a a 6 8 a 4 a. d ( 4) d 4 c c c d ( 4 8) d de c c c JAWABAN CONTOH SOAL 5a 6de ik m / 6 4 s IR. STEVANUS ARIANTO 0

31 JAWABAN CONTOH SOAL 5b / / 0 5de ik / / 70meer GAMBAR JAWABAN CONTOH SOAL NO 5b d 0 80 X(5) 4 5 () d X(o) Jarak 0-5 deik a b f( ) d F( ) a F( b) F( a) b 0 4 Jarak 0-5 deik = d + d () 4 5 IR. STEVANUS ARIANTO

32 MEMADU GERAK MEMADU GERAK GLB DENGAN GLBB, YANG SALING TEGAK LURUS. Misalkan arah kecepaan kia sebu sumbu dan arah percepaan a kia sebu sumbu y, maka persamaan-persamaan linasannya Pada sumbu. a ( ) y a y Grafiknya berupa grafik parabola : Pada sumbu y y = a GERAK PELURU Gerak ini adalah gerak dalam dua dimensi dari peluru/bola yang dilempar miring ke aas. Hal-hal yang perlu diinga :. Gesekan dengan udara di abaikan ;. Pada sumbu y dipengaruhi grafiasi ;. Pada sumbu grafiasi nol, gerak GLB. Seiap saanya berlaku : Pada Sumbu : Pada Sumbu y : ocos y osin g. ocos. y o. g y y g IR. STEVANUS ARIANTO

33 KOORDINAT TITIK TERTINGGI Tiik eringgi ( iik Q ) yang dapa diempuh oleh peluru adalah : Syara benda mencapai iik eringgi adalah y =0 o sin y osin g. 0 osin g g disubsiusikan ke : yo sin. g. Maka : o sin o s in hma y g g Dengan : osin o sin.cos ocos. aau g g TITIK TERJAUH Jarak erjauh ( iik R ) yang dapa diempuh oleh peluru adalah : Syara mencapai iik adalah : y = 0 disubsiusikan ke : cos. waku yang di empuh benda adalah : o o sin. g Maka : osin o sin.cos ocos. aau g g o sin g IR. STEVANUS ARIANTO

34 MACAM GERAK PARABOLA Diselesaikan sesuai persamaan Persamaan gerak parabola. h Waku keika di anah : oy h 0 g h Waku keika di anah : y h h o sin g. CONTOH SOAL Sebuah peluru diembakkan dengan kecepaan awal 60 m/s dan dengan sudu eleasi 0 o dengan mendaar (g = 0 m/s ). a. Bilamana, di mana dan dengan kecepaan berapa peluru sampai di anah? b. Bilamana, di mana dan dengan kecepaan berapa peluru mencapai keinggian maksimum? c. Bilamana, pada keinggian berapa dan dengan kecepaan berapa peluru mengenai sasaran iik B, yang jarak horisonalnya 0 meer. IR. STEVANUS ARIANTO 4

35 JAWAB CONTOH SOAL a 60 m/s 0 O Syara sampai di anah : y = 0 g osin (6 ) 0 6 de ik Aau : sin o g 60.0, 5 6 d 0 cos. o m o cos m / s sin g. y o y m / s y (80 ) (80) 60 / m s JAWAB CONTOH SOAL b 60 m/s 0 O Syara sampai di anah : y = 0 sin 60. o 640 m g 0 y osin g o sin g 0 y m aau o cos o sin y 4 0 m g 0 8 d m / s y 0 ocos. aau y m (80 ) (80) 60 m/ s IR. STEVANUS ARIANTO 5

36 JAWAB CONTOH SOAL c 60 m/s 0 O 0 meer Syara sampai di anah : y = 0 cos. o d yo sin. g. y60...0( ) y 40,75 65,5 m o cos m/ s sin g. y y o ,4 m / s y y 8,564 7,4 55,85 / m s CONTOH SOAL Dari keinggian 00 meer di aas anah diembakkan sebuh peluru dengan kecepaan awal 80 m/s dan dengan sudu eleasi 60 o. a. Bilamana dan dimana peluru sampai di anah? b. Berapa keinggian maksimum yang dicapai peluru sampai di anah? c. Bilamana dan dimana kecepaan peluru bersudu 0 o pada arah posiif dengan bidang mendaar? IR. STEVANUS ARIANTO 6

37 JAWABAN SOAL 80 m/s 60 o 00 m a. y o sin. g d b. 80 h00 o m g.0 y o sin g c. g cos o o g d meer 64 y meer 9 CONTOH SOAL Peluru diembakkan dengan kecepaan awal 00 m/s. Benda pada posisi dari iik acuan (00 m, 00 m) erkena sasaran peluru. Berapa besar sudu eleasinya? IR. STEVANUS ARIANTO 7

38 JAWABAN CONTOH SOAL o cos cos. cos yosin.. g sin sin.0. cos sin g 0sec cos cos 00 00g 0( g ) g g g g o g g g g 8, 7 86,94 g,8 5 o DEFINISI GERAK MELINGKAR Benda yang berpindah dari posisi / kedudukan awalnya dalam linasan melingkar. Kedudukan / posisi dinyaakan dalam Koordina Polar. Sebagai : = () unuk r yang eap Sauan dalam rad, r dalam meer dan dalam deik IR. STEVANUS ARIANTO 8

39 POSISI BENDA Noasi : Suau iik maeri yang bergerak dari A yang posisinya pada saa, ke iik B yang posisinya pada saa Vekor perpindahannya = - dan selang waku yang dipergunakan iik maeri unuk bergerak dari A ke B adalah = - KECEPATAN SUDUT RATA-RATA Noasi : Vekor perpindahannya = - dan selang waku yang dipergunakan iik maeri unuk bergerak dari A ke B adalah = - Kecepaan sudu raa-raa didefinisikan : IR. STEVANUS ARIANTO 9

40 KECEPATAN SUDUT SESAAT Kecepaan sudu sesaa didefinisikan : lim 0 d d Sebaliknya unuk menenukan posisi iik maeri jika dkeahui fungsi kecepaan sudu diselesaikan dengan INTEGRAL. Noasi : d PERCEPATAN SUDUT RATA-RATA Noasi : Jika pada saa kecepaan sudunya dan pada saa kecepaan sudunya percepaan sudu raa-raanya dalam selang waku = - didefinisikan sebagai IR. STEVANUS ARIANTO 40

41 PERCEPATAN SUDUT SESAAT percepaan sudu sesaanya didefinisikan : lim 0 d d d d d d d Sebaliknya unuk menenukan kecepaan sudu iik maeri jika dikeahui fungsi percepaan sudu diselesaikan dengan INTEGRAL. CONTOH SOAL Noasi : d CONTOH SOAL Sebuah parikel melakukan gerak melingkar pada diameer 0 meer dengan kecepaan anguler mula-mula 0 rad/s dan percepaan anguler = 4, searah jarum jam. hiunglah jarak (linasan) yang diempuh oleh parikel ersebu seelah bergerak 6 deik perama. JAWAB. IR. STEVANUS ARIANTO 4

42 JAWAB CONTOH SOAL. ( 4 c d 4) d 0 0 c 0 s R 4 0 S= = 600 METER. ( 4 d 0) d 0 c 0 0 c rad PENGERTIAN RADIAN RADIAN ADALAH : BESAR SUDUT YANG DI BENTUK OLEH BUSUR (S) SEBESAR JARI-JARI (R) SEBUAH LINGKARAN. IR. STEVANUS ARIANTO 4

43 PERCEPATAN DALAM GERAK MELINGKAR TERDAPAT PERCEPATAN TANGENSIAL DAN PERCEPATAN CENTRIPETAL. = R a r a =. R. R R R R R CONTOH SOAL Sebuah benda bergerak melingkar dengan diameer 4 meer, Laju sudunya berubah berauran dari 0 rad/s menjadi 0 rad/s dalam waku 5 deik, hiunglah jarak yang diempuh benda selama iu. IR. STEVANUS ARIANTO 4

44 JAWABAN CONTOH SOAL. o rad / s o rad s. R s meer CONTOH SOAL Sebuah parikel melakukan gerak melingkar pada diameer 0 meer dengan kecepaan anguler mula-mula 0 rad/s dan percepaan anguler = 4, searah jarum jam. hiunglah jarak (linasan) yang diempuh oleh parikel ersebu seelah bergerak 6 deik perama. IR. STEVANUS ARIANTO 44

45 JAWAB CONTOH SOAL. ( 4 c d 4) d 0 0 c 0 s R 4 0 S= = 600 METER. ( 4 d 0) d 0 c 0 0 c rad CONTOH SOAL Dua buah benda melakukan gerak melingkar dari iik yang sama, dalam waku yang sama dan arah yang sama pula. Benda A berangka dengan kelajuan sudu awal rad/s dan perlajuan sudu = + rad/s dan benda B dengan kelajuan sudu awal rad/s dan perlajuan sudu = / rad/s. Jika diameer lingkaran yang dilalui 60 m, seelah menempuh berapa meer keduanya beremu lagi unuk perama kalinya. IR. STEVANUS ARIANTO 45

46 JAWABAN CONTOH SOAL A A. d A ( ). d A c 0oA c A A Ad A ( ). d A c 6 0A 0c 0A 6 B B. d B. d A c 0oA ca B Bd B. d B c 00 0c0B s. R A B 0 s ( )( ) 0 de ik.. 7 rad 6 s 0 meer PROFICIAT KAMU TELAH MENYELESAIKAN PELAJARAN INI YAITU TENTANG KINEMATIKA GERAK DAN PERLU KAMU MENGERJAKAN SOAL-SOAL LATIHAN URAIAN DAN KAMU AKHIRI DENGAN MENGERJAKAN TEST PENGUASAAN KINEMATIKA GERAK. IR. STEVANUS ARIANTO 46

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1 PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1

Lebih terperinci

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya

Lebih terperinci

Fisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang

Fisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr. Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka N. 4 Bandung 0. 414714 Fax. 0. 4587 hp//: www.smasanaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yah.c.id MODUL BAB 1 Page 1 f

Lebih terperinci

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan

Lebih terperinci

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis

Lebih terperinci

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 01

Xpedia Fisika. Mekanika 01 Xpedia Fisika Mekanika 01 Doc. Name: XPFI0101 Doc. ersion : 2012-07 halaman 1 01. Manakah pernyaaan di bawah ini yang benar? (A) Perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran vekor. (B) Perpindahaan

Lebih terperinci

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Faradina GERAK LURUS BERATURAN GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang

Lebih terperinci

KINEMATIKA GERAK LURUS

KINEMATIKA GERAK LURUS Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan

Lebih terperinci

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan

Lebih terperinci

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK Posisi titik materi dapat dinyatakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suatu bidang datar maupun dalam bidang ruang. Vektor yang dipergunakan untuk menentukan posisi disebut

Lebih terperinci

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran

Lebih terperinci

Chapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1

Chapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1 Chaper 4 hogasaragih.wordpress.com 1 7. Sebuah kerea dengan kecepaan konsan 60 km/jam menuju ke imur dalam waku 40 meni, kemudian bergerak ke imur degngan sudu 50 dari uara dalam waku 0 meni dan kemudian

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa

Lebih terperinci

Jawaban Soal Latihan

Jawaban Soal Latihan an Soal Laihan 1. Terangkanlah ari grafik-grafik di bawah ini. dan ulis persamaan geraknya. an: a. Merupakan grafik kecepaan erhadap waku, kecepaan eap. Persamaan v()=v b. Merupakan grafik jarak erhadap

Lebih terperinci

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131 BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus

Lebih terperinci

Fungsi Bernilai Vektor

Fungsi Bernilai Vektor Fungsi Bernilai Vekor 1 Deinisi Fungsi bernilai vekor adalah suau auran yang memadankan seiap F R R dengan epa sau vekor Noasi : : R R F i j, 1 1 F i j k 1 dengan 1,, ungsi bernilai real Conoh : 1. 1 F

Lebih terperinci

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan

Lebih terperinci

7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata

7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata 7//8 Mengunakan deekor ulrasonic Mengukur jarak suau objek dengan gelombang ulrasonic Bagaimana cara kerjana? Sensor memancarkan pulsa ulrasonic Mengukur waku anara dipancarkan dan dierima Mengukur jarak

Lebih terperinci

Kinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan.

Kinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan. Kinemaika mempelajari erak benda anpa mempelajari penyebabnya. Posisi ; kedudukan suau benda disuau saa relaif erhadap suau iik acuan. Linasan ; S ab perpindahan suau benda dari suau posisi ke ab p p p

Lebih terperinci

Tryout SBMPTN. Fisika. 2 v

Tryout SBMPTN. Fisika. 2 v Tryou SBMPTN Fisika Doc. Name: TOSBMPTN1FIS Doc. ersion : 216-5 halaman 1 m v H 1/ 2m θ 1 2 v Dua meriam menembak bersamaan. Massa bola meriam yang diembakan dari anah seengah kali massa bola meriam yang

Lebih terperinci

BAB I PERSAMAAN GERAK

BAB I PERSAMAAN GERAK BAB I PERSAMAAN GERAK. Seseorang mengendarai mobil menuju sebuah koa A ang berjarak 6 km dengan arah imur lau. Naakan ekor perpindahan r dalam noasi ekor sauan dengan menggunakan sisem koordina ke imur,

Lebih terperinci

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom KINEMATIKA Fisika Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sasaran Pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu mencari besaran

Lebih terperinci

r = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k

r = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k Kompetensi Dasar Y Menganalisis gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor. P Uraian Materi Pokok r Kinematika gerak translasi, terdiri dari : persamaan posisi benda, persamaan kecepatan,

Lebih terperinci

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu .4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan

Lebih terperinci

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode: Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku

Lebih terperinci

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber: Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba

Lebih terperinci

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1 LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real

Lebih terperinci

Fisika Dasar 9/1/2016

Fisika Dasar 9/1/2016 1 Sasaran Pembelajaran 2 Mahasiswa mampu mencari besaran posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel untuk kasus 1-dimensi dan 2-dimensi. Kinematika 3 Cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1988

Matematika EBTANAS Tahun 1988 Maemaika EBTANAS Tahun 988 EBT-SMA-88- cos = EBT-SMA-88- Sisi sisi segiiga ABC : a = 6, b = dan c = 8 Nilai cos A 8 4 8 EBT-SMA-88- Layang-layang garis singgung OAPB, sudu APB = 6 dan panjang OP = cm.

Lebih terperinci

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

Soal-Jawab Fisika OSN 2015 Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 3) Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Posisi dan Pepindahan Kecepaan Pecepaan Geak Paabola Geak Melingka Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Menggunakan anda + aau

Lebih terperinci

MODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita

MODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,

Lebih terperinci

BAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA

BAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA Dika Kuliah EL Maemaika Teknik I BAB FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA Fungsi Berpeubah Banak Banak ungsi ang berganung pada peubah lebih dari sau Sebuah bidang ang panjangna dan lebarna memiliki

Lebih terperinci

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 016/017 9 Mare 017 Kuliah yang Lalu 11 Fungsi dua (aau lebih) peubah 1 Turunan Parsial 13 Limi dan Kekoninuan 14 Turunan ungsi dua peubah 15 Turunan berarah

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran

KISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran KISI-KISI SOAL Sauan Pendidikan Kelas Maa Pelajaran Maeri Waku : Sekolah Menengah Perama (SMP) : VIII C : IPA : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda : 2 jam pelajaran No Kompeensi Dasar Indikaor Soal Nomor

Lebih terperinci

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor

Lebih terperinci

Fisika Umum Suyoso Kinematika MEKANIKA

Fisika Umum Suyoso Kinematika MEKANIKA GERAK LURUS MEKANIKA A. Kecepatan rata-rata dan Kecepatan sesaat Suatu benda dikatan bergerak lurus jika lintasan gerak benda itu merupakan garis lurus. Perhatikan gambar di bawah: Δx A B O x x t t v v

Lebih terperinci

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)

Lebih terperinci

2.2 kinematika Translasi

2.2 kinematika Translasi II KINEMATIKA PARTIKEL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman dan kemampuan menganalisis serta mengaplikasikan konsep kinematika partikel pada kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI BAB 4 PENANAISAAN RANKAIAN DENAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINI 4. Pendahuluan Persamaan-persamaan ferensial yang pergunakan pada penganalisaan yang lalu hanya erbaas pada persamaan-persamaan

Lebih terperinci

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2) FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih

Lebih terperinci

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS K-13 Kelas X FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Menguasai konsep gerak, jarak, dan perpindahan.. Menguasai konsep kelajuan

Lebih terperinci

[1.7 Hukum Kekekalan Energi]

[1.7 Hukum Kekekalan Energi] SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 07 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [FISIKA] [.7 Hukum Kekekalan Eneri] [Susilo] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 07 .7

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan

Lebih terperinci

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika KINEMATIKA A. Teori Dasar Besaran besaran dalam kinematika Vektor Posisi : adalah vektor yang menyatakan posisi suatu titik dalam koordinat. Pangkalnya di titik pusat koordinat, sedangkan ujungnya pada

Lebih terperinci

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

BAB MOMENTUM DAN IMPULS 1 BAB MOMENTUM DAN IMPULS Conoh 8.1 Sebuah benda bermassa 5 kg yang bergerak dengan kecepaan 3 m/s ke arah imur dikenai gaya yang menyebabkan kecepaannya berubah menjadi 7 m/s dalam arah semula. Tenukan

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar

Lebih terperinci

TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL

TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL 7 th International Junior Science Olympiad (IJSO) 11 th Initational World Youth Mathematics Intercity Competition (IWYMIC) MODUL FISIKA GERAK (Sumber: College Physics,

Lebih terperinci

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata adalah

Lebih terperinci

III. KINEMATIKA PARTIKEL. 1. PERGESERAN, KECEPATAN dan PERCEPATAN

III. KINEMATIKA PARTIKEL. 1. PERGESERAN, KECEPATAN dan PERCEPATAN III. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan apa/siapa yang menggerakkan benda tersebut. Bila gaya penggerak ikut diperhatikan maka

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 28 Maret 2014

Hendra Gunawan. 28 Maret 2014 MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 013/014 8 Mare 014 Kuliah ang Lalu 1.1 Fungsi dua aau lebih peubah 1. Turunan Parsial 1.3 Limi dan Kekoninuan 1.4 Turunan ungsi dua peubah 1.5 Turunan berarah

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2) Gerak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Kerangka Acuan & Sistem Koordinat Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan GLB dan GLBB Gerak Jatuh Bebas Mekanika

Lebih terperinci

Pembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon

Pembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon Soal Kinematika Gerak dan Analisis Vektor Soal No. 1 Sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi terhadap waktu : r(t) = 3t 2 2t + 1 dengan t dalam sekon dan rdalam meter. Tentukan: a. Kecepatan partikel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA 3.1 Gambaran Umum Robo Meode naik angga yang dierapkan pada model robo ugas akhir ini, yaiu meode karol dan rasio diameer roda-inggi anak angga/undakan. Gambar 3.1 Ilusrasi

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t 9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik

Lebih terperinci

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

RANK DARI MATRIKS ATAS RING Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki

Lebih terperinci

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata

Lebih terperinci

Karena hanya mempelajari gerak saja dan pergerakannya hanya dalam satu koordinat (sumbu x saja atau sumbu y saja), maka disebut sebagai gerak

Karena hanya mempelajari gerak saja dan pergerakannya hanya dalam satu koordinat (sumbu x saja atau sumbu y saja), maka disebut sebagai gerak BAB I. GERAK Benda dikatakan melakukan gerak lurus jika lintasan yang ditempuhnya membentuk garis lurus. Ilmu Fisika yang mempelajari tentang gerak tanpa mempelajari penyebab gerak tersebut adalah KINEMATIKA.

Lebih terperinci

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata

Lebih terperinci

Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.

Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah. Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan posiif berada di deka kepala elekroskop, elekroskop dihubungkan dengan anah melalui sebuah kawa.

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA KINEMA

BAB KINEMATIKA KINEMA BAB KINEMATIKA Kinematika Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak. Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran, bentuk, rotasi dan getarannya diabaikan

Lebih terperinci

0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1

0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1 BAB 7 LIMIT FUNGSI Sandar Kompeensi Menggunakan konsep i fungsi dan urunan fungsi dalam pemecahan masalah Kompeensi Dasar. Menjelaskan secara inuiif ari i fungsi di suau iik dan di akhingga. Menggunakan

Lebih terperinci

v dan persamaan di C menjadi : L x L x

v dan persamaan di C menjadi : L x L x PERSMN GELOMBNG SSIONER. Pada proses panulan gelombang, erjadi gelombang panul ang mempunai ampliudo dan frekwensi ang sama dengan gelombang daangna, hana saja arah rambaanna ang berlawanan. hasil inerferensi

Lebih terperinci

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan.

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi

Fisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Gerak dalam satu dimensi Posisi dan Perpindahan Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi Gerak dalam Satu Dimensi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2) Gerak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Kerangka Acuan & Sistem Koordinat Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan GLB dan GLBB Gerak Jatuh Bebas Mekanika

Lebih terperinci

KINEMATIKA PARTIKEL 1. KINEMATIKA DAN PARTIKEL

KINEMATIKA PARTIKEL 1. KINEMATIKA DAN PARTIKEL FISIKA TERAPAN KINEMATIKA PARTIKEL TEKNIK ELEKTRO D3 UNJANI TA 2013-2014 1. KINEMATIKA DAN PARTIKEL Kinematika adalah bagian dari mekanika yg mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan apa/siapa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR ANTENA

BAB II TEORI DASAR ANTENA BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi

Lebih terperinci

adalah. A. 1,3 x 10-7 m D. 6,7 x 10-7 m B. 2;2 x lo -7 m E. 10,0 x lo -7 m C. 3,3 x lo -7 m

adalah. A. 1,3 x 10-7 m D. 6,7 x 10-7 m B. 2;2 x lo -7 m E. 10,0 x lo -7 m C. 3,3 x lo -7 m 1. Dalam suau percobaan celah ganda Young jarak pisah y anara pia erang ke sau dan pia erang pusa adalah 0,0240 m, keika cahaya yang digunakan mempunyai panjang gelombang 4800 A. Jarak pisah y keika cahaya

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR 1 BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Grafik disamping ini menggunakan posisi x sebagai fungsi dari waaktu t. benda mulai bergerak saat t = 0. Dari graaafik ini dapat diambil

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1988

Fisika EBTANAS Tahun 1988 Fisika TANAS Tahun 1988 TANAS-88-01 Dua buah kapasior masing-masing mempunyai kapasias µf dan 4 µf dirangkai seri. Kapasias pengganinya A. 1 µf. 6 1 µf 3 µf 4 C. D. 4 µf 3. 6 µf TANAS-88-0 Gaya gerak lisrik

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 01 no Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.

Xpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 01 no Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah. Xpedia isika Kapia Seleka - Se 01 no 41-60 Doc. Name: XPIS9903 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan

Lebih terperinci

BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT

BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT Dua benda bermassa m dan m 2 dihubungkan dengan baang kecil yang massanya diabaikan (gambar 2). Gaya F diberikan deka dengan m. Ternyaa sisem berpuar erhadap suau iik

Lebih terperinci

Kinematika. Gerak Lurus Beraturan. Gerak Lurus Beraturan

Kinematika. Gerak Lurus Beraturan. Gerak Lurus Beraturan Kinematika Gerak Lurus Beraturan KINEMATIKA adalah Ilmu gerak yang membicarakan gerak suatu benda tanpa memandang gaya yang bekerja pada benda tersebut (massa benda diabaikan). Jadi jarak yang ditempuh

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa MOMEN NERSA BDANG () r r a r a a Maka momen inersia erhadap sumbu : a a. r. r a. r a. r Jika luas bidang ang diarsir: a = a = a = Jarak erhadap sumbu

Lebih terperinci

1/32 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) KINEMATIKA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

1/32 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) KINEMATIKA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta 1/32 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) KINEMATIKA Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id Definisi KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu fisika yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Kunci Jawaban DAFTAR PUSTAKA... 41

DAFTAR ISI. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Kunci Jawaban DAFTAR PUSTAKA... 41 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Laar Belakang Penulisan... 1 B. Tujuan Penulisan Modul... C. Sasaran... D. Ruang Lingkup Penulisan... BAB II PEMBELAJARAN PENGUKURAN DI SD... 3 A.

Lebih terperinci

TKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Gerak 2 dimensi lintasan berada dalam

Lebih terperinci

SOAL-JAWAB UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA. Waktu : 3 jam

SOAL-JAWAB UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA. Waktu : 3 jam SOAL-JAWAB UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 05 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA Waku : 3 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian 2.1.1 Definisi Ruang Sampel Himpunan semua hasil semua hasil (oucome) yang mungkin muncul pada suau percobaan disebu ruang sampel dan dinoasikan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

Kinematika Relativistik

Kinematika Relativistik 3 Kinemaika Relaiisik Tujuan Perkuliahan: Seelah mempelajari Bab 3 ini mahasiswa diharapkan dapa:. Menjelaskan rumusan-rumusan prinsip relaiias khusus.. Memahami menurunkan ransformasi Lorenz dan ransformasi

Lebih terperinci

Gerak Lurus. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Gerak Lurus. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran Bab II Tujuan Pembelajaran Anda dapa menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepaan dan percepaan konsan. Sumber: Caalogue (GK) 1998 Pada peluncuran sebuah roke, roke akan menempuh linasan lurus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

Ulangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m

Ulangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m Ulangan Bab 3 I. Peranyaan Teori. Seekor cheeah menempuh jarak 6 m dalam waku dua meni. Jika kecepaan cheeah eap, berapakah bearnya kecepaan cheeah erebu? Pembahaan : Dikeahui : = 6 m = meni = ekon 6 m

Lebih terperinci