BAB I PERSAMAAN GERAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PERSAMAAN GERAK"

Transkripsi

1 BAB I PERSAMAAN GERAK. Seseorang mengendarai mobil menuju sebuah koa A ang berjarak 6 km dengan arah imur lau. Naakan ekor perpindahan r dalam noasi ekor sauan dengan menggunakan sisem koordina ke imur, dan ke uara. Perhaikan gambar! A A r cos (6) r sin 8 r r (6) 8 km km Dengan menginga Persamaan (.), maka r r - r r r r A i A r (8 A j A i 8j) km. Sebuah parikel bergerak dari iik P(,,) ke iik Q (,6,8). Tuliskan ekor posisi parikel iu keika berada di P dan di Q. Hiunglah ekor perpindahan dari P ke Q sera besar perpindahan ersebu! Vekor posisi iik P, r P dan ekor posisi iik Q, r Q adalah r r r (i 6j 8k) (i j k) r i j 6k Besar ekor r adalah r Q P 6. Sebuah pesawa memulai perjalananna dari sebuah airpor dan menempuh rue seperi diunjukkan pada gambar beriku. Perama, pesawa ersebu bergerak menuju koa A ang berada sejauh 75 km dalam arah ke uara dari arah imur. Selanjuna, pesawa erbang ke koa B ang berada 5 km dalam arah ke bara dari arah uara. Akhirna, pesawa ersebu menuju koa C ang jarakna 9 km ke arah bara. Tenukan posisi koa C relaif erhadap airpor awal. Kia sebua keiga ekor perpindahan pesawa ersebu sebagai ekor a, b,dan c. Vekor perpindahan a memiliki besar 75 km dan komponen-komponen Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

2 a a cos ( ) (75 km) (,866) 5 km a a sin ( ) (75 km) (,5) 87,5 km Vekor perpindahan b memiliki besar 5 km dan komponen-komponen b b cos ( ) (5 km) (-,) -5, km b b sin ( ) (5 km) (,9) km Vekor perpindahan c memiliki besar 9 km dan komponen-komponen c c cos (8 ) (9 km) (-) -9 km c c sin (8 ) (9 km) () km Posisi iik C akhirna dapa diuliskan sebagai R a b c R 5 km 5, km 9 km 89,7 km a b 87,5 km km km 8 km c Dalam roasi ekor, posisi iik C diuliskan sebagai R (-89,7i 8j) km Arina, koa C dapa dicapai dari iik awal dengan erbang 89,7 km ke bara kemudian 8 km ke uara.. Sebuah pesawa erbang bergerak dengan kelajuan 7 km/jam dengan arah 5 ke uara dari imur. Dengan mengambil sumbu arah ke imur dan sumbu arah ke uara, enukanlah komponen-komponen kecepaan pesawa dan uliskan ekor kecepaanna dalam ekor-ekor sauan! 5. Arah kecepaan pesawa dapa dilukiskan pada bidang seperi gambar di bawah. Komponen kecepaan pada sumbu- cos 5 7,6 km/jam Komponen kecepaan pada sumbu- V sin 5 7,8 576 km/jam Vekor kecepaan dapa diuliskan dalam ekor sauan sebagai beriku i j ( I 576 j) km/jam. Gambar di aas adalah grafik perpindahan sebuah benda erhadap waku. Tenukanlah besar kecepaan benda pada saa (a) sekon, (b) 6 sekon, (c) sekon, dan (d) 8 sekon! Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

3 (a) Sepanjang garis lurus AB, kecepaan sama besar. Pada sekon, benda berada pada garis AB, dan besar kecepaan dapa dienukan dengan menerapkan Persamaan (.), aiu an α AB m/s (b) Saa 6 sekon, benda berada pada garis lurus BC. Besar kecepaan benda dienukan oleh gradien (kemiringan) garis BC, aiu 5 an α AB,5 m/s 8 (c) Saa sekon, benda berada pada garis horizonal CD. Besar kecepaan benda adalah 5 5 anα BC 6 8 (d) Saa 8 sekon, benda berada pada garis DE sehingga kecepaan mobil adalah kemiringan garis DE aiu 5 anα DE,5 m/s 6 6. Vekor posisi suau parikel adalah r () ()i ()j, dengan () a b dan () c d, di mana a m/s, b m, c 8 m/s, d m. (a) Hiunglah kecepaan raa-raa selama selang waku deik hingga deik dan enukan besar kecepaan raa-raa ersebu. (b) Tenukanlah kecepaan sesaa parikel ersebu pada deik dan juga besar kecepaan ersebu. (a) Vekor posisi parikel ersebu dapa diulis menjadi r() (a b)i (c d)j ( )i ( 8 )j. Pada saa deik: r() ( )i ( 8 ( ) )j 5i j Pada saa deik: r() ( )i ( 8 ( ) )j i,5j r r() r() (5 )i (,5)j i,5j Kecepaan raa-raa parikel sesuai dengan Persamaan (.8) adalah r i,5j (i,75j) m/s. Besar kecepaan raa-raa ini adalah () (,75 ),5 m/s (b) Kecepaan sesaa parikel sebagai fungsi wku dapa dienukan dengan menerapkan Persamaan (.): dr d ( ) ( )i ( )j 8 d d ( ) i j Kecepaan pada saa deik adalah Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

4 () i ()j (i,5j) m/s Besar kecepaan sesa ersebu sesuai dengan Persamaan (.5) adalah () (,5), m/s. 7. Sebuah benda bergerak pada bidang. Pada saa awal benda berada pada koordina (,) m. Komponen-komponen kecepaan benda memenuhi persamaan 5 dan dengan dan dalam m/s, dalam sekon, dan konsana dalam sauan ang sesuai. (a) Tuliskanlah persamaan umum ekor posisi benda! (b) Tenukan posisi benda pada saa sekon Penelesaian (a) Posisi awal benda (,)m, berari m dan m. Dengan menggunakan Persamaan (.7) diperoleh (,5 ( d ) m, d ) m. 5 d 5( ( ) d ( ) (b) Posisi benda pada saa sekon adalah,5,5 (),5 m, () () m Jadi pada saa sekon ekor posisi benda dapa diuliskan sebagai r (,5i j) m. 8. Sebuah parikel ang semula berada di iik asal, bergerak sesuai dengan persamaan kecepaan a dengan dan dalam m/s dan dalam deik. Jika dikeahui bahwa konsana m/s dan a m/s, enukanlah secara grafik perpindahan parikel seelah seelah deik! Persamaan kecepaan parikel dapa diuliskan menjadi. Kura sebagai fungsi waku merupakan garis lurus. Unuk menggambarkanna, perhaikanlah abel beriku. ) 5 5 Perpindahan parikel selama deik sama dengan luas daerah ang di arsir. s luas ABCD luas DCE ( ) ( s m. ( - ) Ujilah dengan rumus GLBB. s a () () () s m (hasilna sama) Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

5 9. Kecepaan sebuah parikel ang bergerak lurus memenuhi persamaan 6 9 dengan dalam m/s dan dalam sekon. Berapa besar perpindahan dan jarak ang diempuh parikel unuk selang waku dan 5 sekon? Unuk menggambarkan grafik dari kecepaan 6 9 diperlukan perhiungan beriku. Tiik poong dengan sumbu diperoleh dari 6 9 ( ) ( ) aau - Tiik puncak grafik ( b) 6 a () Sehingga () 6() 9 Skesa grafik dari fungsi 6 9 adalah sebagai beriku Perpindahan d ( 6 9) d ( 9) Jarak d d (5 (5 ) 9 (5)) ( ( ) 9()) 7 m 5 ( 6 9) d ( 5 [( 9) ] [( 9) ] [( ( [(5 (5 ) 9()) ( ) 9(5)) ( 6 9) d ( ( ) 9()] ) 9()] 5 m Tanda negaif menunjukkan posisi benda berada di sumbu negaif 5. Sebuah parikel bergerak dengan fungsi kecepaan () a b c dengan dalam m/s dan dalam sekon. Jika konsana a m/s, b - m/s, dan c m/s, enukanlah a. Percepaan raa-raa parikel unuk selang waku sekon sampai 6 sekon b. Percepaan awal parikel 5 Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

6 c. Percepaan parikel pada saa 6 sekon (a) Berdasarkan persamaan (.) unuk menghiung percepaan raa-raa harus dienukan lebih dahulu dan. menuru soal persamaan umum kecepaan adalah () sehingga unuk 6 sekon, (6) (6) m/s unuk sekon, () () m/s a 8 m/s 6 (b) Persamaan umum percepaan diperoleh dengan menerapkan Persamaan (.6), aiu d a ( ) d 6 6. Percepaan awal parikel adalah percepaan pada sehingga a 6() 6() (c) Percepaan parikel pada saa 6 sekon adalah a 6(6) 6(6) 8 m/s 6. Persamaan kecepaan sebuah parikel adalah ( i j) m/s dengan m/s dan (5 6 ) m/s. (a) Tenukan percepaan raa-raa dalam selang waku sampai sekon! (b) Tenukan persamaan umum ekor percepaan sebagai fungsi waku. (c) Pada saa sekon, enukanlah koordina posisi parikel (posisi awal benda adalah pusa koordina), persamaan ekor percepaan sera besar dan arahna. (a) Vekor kecepaan sesaa parikel ersebu adalah: (i (5 6 )j) m/s, sehingga unuk sekon, ()i (5 6() )j 8i 9j unuk, ()i (5 6() )j 5j (8i 9j) 5j 8i j a - a (i j) m/s (b) Percepaan sesaa adalah urunan perama dari persamaan kecepaan, d d a (i (5 6 )j) d d a (i j) m/s Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

7 (c) Persamaan posisi parikel diperoleh sebagai beriku. d d (5 6 d ( ) Vekor posisi parikel dapa diuliskan menjadi r i (5 )j ) d 5 6( ) 5 Pada saa sekon, () 8 m dan 5 5() () 6 m sehingga koordina parikel adalah (8,6) m. Pada buir (b) elah dienukan ekor percepaan sebagai a (i j) m/s, sehingga pada saa sekon diperoleh a i ()j (i j) m/s Besar percepaanna adalah a a a 59, m/s Arah percepaan dienukan sebagai beriku a anθ 6 aau θ 8,5 erhadap sumbu - a. Sebuah roke mainan bergerak pada bidang. Sumbu koordina adalah arah erikal, sedangkan sumbu-, adalah arah horizonal. Percepaan roke memiliki komponen a m/s dan a ( ) m/s dengan dalam sekon. Pada saa roke berada di iik pusa koordina (,) dengan komponen kecepaan awal m/s, sehingga secara ekor diuliskan (i j) m/s. (a) Naakanlah ekor kecepaan dan posisi sebagai fungsi waku! (b) Berapa keinggian maksimum ang dicapai roke? (c) Tenukanlah perpindahan horizonal roke keika roke kembali ke! (a) Vekor kecepaan sesuai dengan Persamaan (.) dienukan sebagai beriku. ( a i d a d ) m/s. j [( d ( ) ( ) d ) i ( ( ) j ] m/s ) m/s Vekor posisi dapa dienukan berdasarkan Persamaan (.7) sebagai beriku. ( 5 r d d i j [( ) m ( ( ) d ( ) i ( 5 ) d ( ) ) m ) j ] meer ( ) 7 Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

8 (b) Keinggian maksimum erjadi pada saa, sehingga aau 5 (c) Dengan perhiungan maemais akan diperoleh nilai aiu, sekon dan,56 sekon. Dengan meode subsiusi akan diperoleh bahwa Unuk, sekon, (,) 5 (,) (,),76,968,57,67 m unuk,56 sekon, (,56) 5 (,56) (,56) 8,,968 6, 59 m. Karena >, maka inggi maksimum ang dicapai roke adalah 59 meer. Roke kembali ke diunjukkan oleh persamaan i 5 - ( 5 Unuk mencari nilai penebab (selain ), persamaan ersebu disederhanakan menjadi 5 Dengan perhiungan maemais diperoleh bahwa 8, sekon dan -,7 sekon. Secara fisik, waku ang memenuhi adalah ang bernilai posiif sehingga pada saa 8, sekon. Nilai pada saa ersebu adalah pada saa ersebu adalah (8,) (8,) 7,6 meer Jadi, keika roke kembali ke, perpindahan horizonalna 7,6 m.. Seorang siswa mengendarai sepeda moor dan bergerak km ke arah imu, kemudian km ke uara. Berapakah resulan perpindahanna? Perpindahan dan resulan perpindahan dapa dilukiskan pada gambar di samping. Karena keiga ekor ini membenuk segiiga siku-siku, maka dengan rumus Phagoras dapa kia hiung: C A B C ( km) 5 km C 5 km ( km) Arah perpindahan C dihiung dengan B km anθ, A km θ 5. Seorang siswa mengendarai sepeda moor ang bergerak km ke imur dan kemudian km ke arah 6 ke uara erhadap arah imur. Berapakah resulan perpindahanna? Perama kia lukiskan perpindahanna. Kia nakan perpindahan A dan B dalam komponen-komponen ekor. A km A 8 Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

9 9 B ( km) cos 6 B ( km) sin 6 B ( km) (,5) B ( km) (,866) B ( km) km B,6 km Jadi, komponen resulan perpindahanna adalah C A B km km 5 km dan C A B,6 km,6 km Besar resulan perpinahan C dihiung dengan dalil Phagoras: C C C (5 km) (,6 km) C 7, km C 6,km Sudu anara C dan sumbu dihiung dari C,6 km anθ,69 C 5 km θ,7 5. Sebuah perahu akan digunakan unuk meneberangi sebuah sungai ang lebarna 8 m. Perahu ersebu dapa melaju dengan kelajuan sebesar 8 m/s. Arus air sungai pada saa iu sebesar m/s. Jika perahu bergerak ke arah ang egak lurus sungai (egak lurus arus air sungai), (a) berapakah kelajuan perahu erhadap seorang pengama ang diam di pinggir sungai di empa perahu mulai bergerak? (b) Berapa lama waku ang diperlukan perahu iu unuk meneberangi sungai? (c) Berapakah jarak ang elah diempuh perahu seelah berhasil meneberangi ersebu? s Perhaikan skema dari soal di aas beriku ini. (a) Dari gambar kia dapakan bahwa (8) () 8 8,9 m/s Arah adalah, di mana 8 anθ θ 6, (b) Waku ang diperlukan perahu ersebu unuk sampai di seberang sungai dapa langsung dihiung berdasarkan kelajuan perahu ang egak lurus erhadap arus sungai. 8 m 6 s 8 m/s Perlu dicaa bahwa jika kia menggunakan kelajuan realif perahu erhadap pengama ang diam di epi sungai, maka jarak ang kia gunakan adalah jarak ang sebenarna diempuh perahu, seperi ang akan kia hiung di (c) beriku. Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

10 (c) Jarak ang diempuh perahu kia hiung dari persamaan (8,9) (6) 5,6 meer Jadi, jarak ang elah diempuh perahu adalah 5,6 meer, sekiar 5,6 meer lebih panjang dari jarak ang diempuh perahu seandaina air sungai idak mengalir. 6. Sebuah bola bilar sedang menggelinding ke suau arah erenu dengan kecepaan m/s. Tiba-iba, dari arah ang egak lurus dengan arah gerak bola bilar ersebu, seorang pemain menodokkan ongka bilarna pada bola bilar ersebu dengan kecepaa m/s. Ke manakah arah gerak bola bilar iu sekarang, dan berapa kecepaanna? Persoalan ini dapa kia gambarkan dengan skema ekor kecepaan seperi di samping. Kia pilih arah bola bilar mula-mula dalam sumbu-, sehingga arah kecepaan ang dihasilkan dari sodokan bola adalah dalam sumbu- posiif. Kia anggap bahwa kecepaan ang dihasilkan oleh sodokan ongka bilar pada bola bilar menghasilkan kecepaan ang sama dengan kecepaan sodokan, aiu m/s. Dari gambar ini dapa kia hiung besarna sudu, aiu arah bola bilar seelah disodok. P m/s anα,67 m/s B α,7 Kecepaan bola dapa kia hiung sebagai ekor resulan dari P dan B, aiu P B () m/s () 7. Sebuah bola ang berada id anah diendang oleh seorang pemain sepakbola dengan sudu sebesar dari permukaan anah. Kecepaan awal gerakan bola hasil endangan pemain ersebu adalah m/s. Hiung jangkauan endangan bola dan inggi maksimum ang dicapai bola. (g m/s ) Unuk menelesaikan soal ini, kia langsung saja menggunakan persamaan-persamaan ang elah kia peroleh sebelumna, aiu Persamaan (.) dan Persamaan (.8). sin θ R g () sin ( ) sin 6 R,6 meer Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

11 Jadi, endangan pemain ersebu kembali berhasil mencapai jarak,6 meer. sin θ maks g maks () (sin ) () ()( ) 5 meer Jadi, keinggian maksimum bola adalah 5 meer. 8. Dari sebuah buki ang memiliki keinggian m, sebuah bau di lempar secara horizonal. Ternaa, bau ersebu jauh di anah pada jarak 8 m dari empa pelemparan seperi erliha pad gambar. Pada kecepaan berapakah bau ersebu dilemparkan? Karena bau ersebu dilemparkan secar ahorizonal, maka berari. Dengan demikian, dapa diuliskan Pada sumbu- berlaku (ambil arah ke aas posiif): g g Karena h berarah ke bawah, maka nilai h adalah h -m. h g m,5 s (9,8) Ini adalah waku ang diperlukan bau unuk sampai ke anah. Waku ini sama dengan waku ang diperlukan unuk menempuh jarak jangkauan R, aiu sebesar 8 m. Dengan demikian, 8 m 7,8 (,5) 9. Dari aap sebuah gedung ang inggina 6 meer, sebuah bola dilempar pada sudu di aas horizonal dengan kecepaan m/s seperi ampak pada gambar. Hiunglah (a) oal waku bola iu berada di udara, (b) jarak jangkauan R, (c) keinggian maksimum bola diukur dari permukaan anah, (d) sudu ang dibenuk oleh kecepaan bola keika bola menumbuk anah (g 9,8 m/s ), (e) kecepaan bola pada saa menenuh anah. Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

12 Dari soal dikeahui cos o 8, m/s sin,5 m/s Kia pilih iik asal, aiu iik (,) berada di permukaan anah, epa di dinding bangunan, sehingga keinggian awal bola adalah 6 m. Pada sumbu- berlaku persamaan o 8, (i) Pada sumbu- berlaku persamaan g 6,5,9 (ii) (a) Toal waku bola berada di udara sama dengan oal waku ang diempuh bola unuk mencapai keinggian (bola kembali ke anah). 6,5,9 6,5,9 Ini merupakan persamaan kuadra, ang jika kia selesaikan aau kia cari akarakarna, akan diperoleh hasil,7 s dan -, s. Karena waku idak mungkin bernilai negaif, maka nilai ang kia gunakan adalah,7 s. Jadi, bola berada di udara selam,7 sekon. (b) Dengan menggunakan Persamaan (i) unuk,7 s, maka akan kia peroleh nilai R. 8, R 8, (,7) R 57,7 m Jadi, bola menumbuk anah pada jarak 57,7 meer dari dinding bangunan (c) Keinggian maksimum dihiung dari aap bangunan dapa dihiung dengan menggunakan Persamaan (.) aiu sin θ h g () sin (9,8) h 5,6 meer Dengan demikian, keinggian maksimum ang dicapai bola dihiung dari anah adalah 5,6 m 6 m,6 meer. (d) Keika menumbuk anah, komponen kecepaan dalam sumbu- sama dengan cos 8, m/s; sedangkan komponen kecepaan dalam sumbu- sama dengan, di mana g Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

13 Nilai ang kia masukkan adalah pada saa bola mencapai anah, iau,7 s. Dengan demikian,,5 (9,8) (,7) -,6 m/s Tanda minus menunjukkan bahwa kecepaan bola dalam sumbu- berarah ke bawah. Besar sudu kia hiung berdasarkan anα α 8,5,6 8, anα, di bawah sumbu- Jadi, sudu ang dibenuk oleh kecepaan bola keika menumbuk anah adalah 8,5 di bawah sumbu-. (e) Kecepaan bola pada saa menenuh anah dapa dihiung sebagai beriku (8,) (,6) 7,9 m/s Jadi, kecepaan bola pada saa mencapai anah adalah 7,9 m/s.. Sebuah roda gila berpuar sedemikian sehingga suau iik pada roda gila ersebu mempunai posisi sudu ang berubah erhadap waku sesuai dengan persamaan () dengan dalam radian dan dalam sekon. Tenukan posisi sudu iik ersebu unuk (a), (b) s, dan (c) s! (a) () () () (b) s () () () 6 rad. (c) s () () () 6 rad.. Posisi sudu suau iik pada roda dinaakan oleh ( 8 ) rad dengan dalam sekon. Tenukanlah (a) posisi sudu iik ersebu pada saa sekon, (b) kecepaan sudu raa-raa selama sekon perama, dan (c) kecepaan sudu iik pada saa sekon! (a) Posisi sudu iik pada saa sekon adalah θ 8 () 8() 6 rad. (b) Kia enukan lebih dahulu posisi sudu iik pada saa dan s. s () 8() 6 rad. () 8() rad. rad. Unuk selang waku sekon, kecepaan sudu raa-raa adalah θ ω rad/s. Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

14 (c) Kecepaan sudu sebagai fungsi waku dienukan berdasarkan Persamaan (.5) dθ d ω ( 8 ) 6 8. d d Kecepaan sudu sesaa iik pada s adalah 6 8 6() 8 5 m/s.. Sebuah roda berpuar erhadap sumbuna dengan kecepaan sudu ang berubah erhadap waku sesuai dengan persamaan ( ) rad/s, dengan dalam sekon. (a) Tulis persamaan posisi sudu jika rad! (b) Hiunglah posisi pada saa sekon! (a) Dengan menggunakan Persamaan (.5) diperoleh ω d ( ) d θ θ (b) Posisi sudu iik pada saa sekon adalah () () rad. Sebuah piringan hiam berpuar dengan percepaan sudu ( -) rad/s dengan dalam sekon. Pada saa sebuah iik berada pada sudu dengan kecepaan sudu awal rad/s. Naakan (a) kecepaan sudu dan (b) posisi sudu fungsi waku! (a) Kecepaan sudu dihiung dengan Persamaan (.57). ω ω α d ( ) d ( r ) rad/s, (b) Posisi sudu dapa dienukan dengan menggunakan Persamaan (.5) θ θ ω d ( ) d ( 5 ) rad.. Sebuah urbin pada suau pusa pembangki lisrik beroasi rpm (roasi per meni). Pada saa lisrik mai, urbin ersebu berpuar perlahan sampai akhirna berheni berpuar dalam waku 59 sekon. Jika percepaan sudu konsan, berapa kali urbin berpuar sebelum berheni? Karena kecepaan sudu semakin kecil, maka percepaan sudu berand negaif. Dengan 59 menggunakan 59 s meni 9,8 meni, maka 6 ω ω α,6 roasi per meni 9,8 Jumlah puaran dihiung dengan Persamaan (.59). θ θ ω α (9,8) (-,6) (9,8) θ θ 7,6 puaran. 5. Sebuah roda ang beroasi menglaami perlambaan, rad/s. Berapakah kecepaan sudu awalna apabila roda berheni epa seelah beroasi sau puaran?. Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

15 5 Di sini akhir dan. Dari Persamaan (.6) diperoleh ω ω αθ Unuk Puaran,. ω (,) (π ) ω,8π ω,8 π,6 rad/s Jadi, kecepaan sudu awal roda adalah,6 rad/s. 6. Sebuah piringan hiam semula beroasi puaran/meni dan berheni sekon kemudian. (a) Berapakah percepaan suduna? (b) Berapa kali piringan berpuar penuh sebelum berheni? (c) Jika radius piringan cm, berapakah besar percepaan angensial dan percepaan senripeal sebuah iik di epi piringan pada saa? (d) Berapa percepaan oalna? (a) Kecepaan sudu awal adalah puaran π rad ω,6 rad/s meni 6 s Dari hubungan dan daa bahwa pada - s, maka,6,6 () aau α,7 rad/s. Tanda negaif menunjukkan bahwa puara piringan hiam diperlamba. (b) Perpindahan sudu selama waku s dihiung dengan menerapkan Persamaan (.59), aiu θ θ θ ω,6 θ,6 rad aau puaran π 5,5 puaran (5 (,7)() puaran) (c) Percepaan angensial a sebuah iik ang erleak pada jarak r cm dari pusa roasi dihiung dengan Persamaan (.6) a r (-,7), cm/s (diperlamba). Percepaan senripeal a s dihiung dengan menggunakan Persamaan (.6) a s r ω ( )(,6) 68 cm/s (d) Percepaan oal dihiung dengan persamaan (.65) a a as (,) (68) 68, cm/s. Tugas Fisika Tahun Pelajaran 6/7, CONTOH SOAL

Chapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1

Chapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1 Chaper 4 hogasaragih.wordpress.com 1 7. Sebuah kerea dengan kecepaan konsan 60 km/jam menuju ke imur dalam waku 40 meni, kemudian bergerak ke imur degngan sudu 50 dari uara dalam waku 0 meni dan kemudian

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 01

Xpedia Fisika. Mekanika 01 Xpedia Fisika Mekanika 01 Doc. Name: XPFI0101 Doc. ersion : 2012-07 halaman 1 01. Manakah pernyaaan di bawah ini yang benar? (A) Perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran vekor. (B) Perpindahaan

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran

Lebih terperinci

Fisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang

Fisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis

Lebih terperinci

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran

Lebih terperinci

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap

Lebih terperinci

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr. Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.

Lebih terperinci

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan

Lebih terperinci

KINEMATIKA GERAK LURUS

KINEMATIKA GERAK LURUS Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan

Lebih terperinci

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131 BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus

Lebih terperinci

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1 PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis

Lebih terperinci

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik

Lebih terperinci

Jawaban Soal Latihan

Jawaban Soal Latihan an Soal Laihan 1. Terangkanlah ari grafik-grafik di bawah ini. dan ulis persamaan geraknya. an: a. Merupakan grafik kecepaan erhadap waku, kecepaan eap. Persamaan v()=v b. Merupakan grafik jarak erhadap

Lebih terperinci

IR. STEVANUS ARIANTO 1

IR. STEVANUS ARIANTO 1 GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA

Lebih terperinci

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Faradina GERAK LURUS BERATURAN GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang

Lebih terperinci

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka N. 4 Bandung 0. 414714 Fax. 0. 4587 hp//: www.smasanaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yah.c.id MODUL BAB 1 Page 1 f

Lebih terperinci

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

BAB MOMENTUM DAN IMPULS 1 BAB MOMENTUM DAN IMPULS Conoh 8.1 Sebuah benda bermassa 5 kg yang bergerak dengan kecepaan 3 m/s ke arah imur dikenai gaya yang menyebabkan kecepaannya berubah menjadi 7 m/s dalam arah semula. Tenukan

Lebih terperinci

BAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA

BAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA Dika Kuliah EL Maemaika Teknik I BAB FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA Fungsi Berpeubah Banak Banak ungsi ang berganung pada peubah lebih dari sau Sebuah bidang ang panjangna dan lebarna memiliki

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa MOMEN NERSA BDANG () r r a r a a Maka momen inersia erhadap sumbu : a a. r. r a. r a. r Jika luas bidang ang diarsir: a = a = a = Jarak erhadap sumbu

Lebih terperinci

Kinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan.

Kinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan. Kinemaika mempelajari erak benda anpa mempelajari penyebabnya. Posisi ; kedudukan suau benda disuau saa relaif erhadap suau iik acuan. Linasan ; S ab perpindahan suau benda dari suau posisi ke ab p p p

Lebih terperinci

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya

Lebih terperinci

MODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita

MODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,

Lebih terperinci

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

Soal-Jawab Fisika OSN 2015 Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,

Lebih terperinci

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode: Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku

Lebih terperinci

7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata

7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata 7//8 Mengunakan deekor ulrasonic Mengukur jarak suau objek dengan gelombang ulrasonic Bagaimana cara kerjana? Sensor memancarkan pulsa ulrasonic Mengukur waku anara dipancarkan dan dierima Mengukur jarak

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1988

Matematika EBTANAS Tahun 1988 Maemaika EBTANAS Tahun 988 EBT-SMA-88- cos = EBT-SMA-88- Sisi sisi segiiga ABC : a = 6, b = dan c = 8 Nilai cos A 8 4 8 EBT-SMA-88- Layang-layang garis singgung OAPB, sudu APB = 6 dan panjang OP = cm.

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 28 Maret 2014

Hendra Gunawan. 28 Maret 2014 MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 013/014 8 Mare 014 Kuliah ang Lalu 1.1 Fungsi dua aau lebih peubah 1. Turunan Parsial 1.3 Limi dan Kekoninuan 1.4 Turunan ungsi dua peubah 1.5 Turunan berarah

Lebih terperinci

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu .4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan

Lebih terperinci

Darpublic Nopember 2013

Darpublic Nopember 2013 Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan

Lebih terperinci

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 016/017 9 Mare 017 Kuliah yang Lalu 11 Fungsi dua (aau lebih) peubah 1 Turunan Parsial 13 Limi dan Kekoninuan 14 Turunan ungsi dua peubah 15 Turunan berarah

Lebih terperinci

Gerak Lurus. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Gerak Lurus. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran Bab II Tujuan Pembelajaran Anda dapa menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepaan dan percepaan konsan. Sumber: Caalogue (GK) 1998 Pada peluncuran sebuah roke, roke akan menempuh linasan lurus

Lebih terperinci

Tryout SBMPTN. Fisika. 2 v

Tryout SBMPTN. Fisika. 2 v Tryou SBMPTN Fisika Doc. Name: TOSBMPTN1FIS Doc. ersion : 216-5 halaman 1 m v H 1/ 2m θ 1 2 v Dua meriam menembak bersamaan. Massa bola meriam yang diembakan dari anah seengah kali massa bola meriam yang

Lebih terperinci

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2) FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya

Lebih terperinci

0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1

0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1 BAB 7 LIMIT FUNGSI Sandar Kompeensi Menggunakan konsep i fungsi dan urunan fungsi dalam pemecahan masalah Kompeensi Dasar. Menjelaskan secara inuiif ari i fungsi di suau iik dan di akhingga. Menggunakan

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa Luas Penampang a. Bidang erenuk ak erauran Luas penampang didefinisikan seagai inegral dari luas elemen diferensial dengan A : Luas penampang secara

Lebih terperinci

Pertemuan IX, X V. Struktur Portal

Pertemuan IX, X V. Struktur Portal ahan jar Saika ulai, ST, T Peremuan IX, X Srukur Poral 1 Pendahuluan Pada srukur poral, ang erdiri dari balok dan iang ang dibebani muaan di aasna akan imbul lenuran pada balok saja, dan akan meneruskan

Lebih terperinci

ROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.

ROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc. ROTSI (UTRN) Diajukan unuk memenuhi ugas maa kuliah GEOMETRI TRNSFORMSI yang diampuh oleh Ekasaya ldila., M.Sc. Di susun oleh: NIM: SEKOLH TINGGI KEGURUN DN ILMU ENDIDIKN (STKI) GRUTJl. ahlawan No. 32

Lebih terperinci

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1 LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real

Lebih terperinci

Fungsi Bernilai Vektor

Fungsi Bernilai Vektor Fungsi Bernilai Vekor 1 Deinisi Fungsi bernilai vekor adalah suau auran yang memadankan seiap F R R dengan epa sau vekor Noasi : : R R F i j, 1 1 F i j k 1 dengan 1,, ungsi bernilai real Conoh : 1. 1 F

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1995

Fisika EBTANAS Tahun 1995 Fisika TANAS Tahun 1995 TANAS-95-01 Sebuah pia diukur, ernyaa lebarnya 1,3 mm dan panjangnya 15,5 cm., maka luas mempunyai angka pening sebanyak A. 6. 5. 4 D. 3. TANAS-95-0 Di bawah ini erera 5 grafik

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 3) Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Posisi dan Pepindahan Kecepaan Pecepaan Geak Paabola Geak Melingka Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Menggunakan anda + aau

Lebih terperinci

v dan persamaan di C menjadi : L x L x

v dan persamaan di C menjadi : L x L x PERSMN GELOMBNG SSIONER. Pada proses panulan gelombang, erjadi gelombang panul ang mempunai ampliudo dan frekwensi ang sama dengan gelombang daangna, hana saja arah rambaanna ang berlawanan. hasil inerferensi

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

Ulangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m

Ulangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m Ulangan Bab 3 I. Peranyaan Teori. Seekor cheeah menempuh jarak 6 m dalam waku dua meni. Jika kecepaan cheeah eap, berapakah bearnya kecepaan cheeah erebu? Pembahaan : Dikeahui : = 6 m = meni = ekon 6 m

Lebih terperinci

Soal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

Soal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar! Soal UN Fisika 010-011Pake A 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperi gambar! 5cm 6 cm 0 5 10 Maka ebal balok adalah. A. 5,00 cm B. 5,05 cm C. 5,5 cm D. 6,00 cm E. 6,5 cm 0. Perhakan

Lebih terperinci

Jurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal

Jurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar

Lebih terperinci

BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT

BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT Dua benda bermassa m dan m 2 dihubungkan dengan baang kecil yang massanya diabaikan (gambar 2). Gaya F diberikan deka dengan m. Ternyaa sisem berpuar erhadap suau iik

Lebih terperinci

kimia LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaran

kimia LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaan Seelah mempelajai maei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beiku. 1. Mengeahui pesamaan laju eaksi.. Memahami ode eaksi dan konsana laju

Lebih terperinci

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber: Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba

Lebih terperinci

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik ENEGI LISTIK Tujuan : Menenukan fakor fakor yang mempengaruhi besar energi lisrik Ala dan bahan : 1. ower Suplay. Amperemeer 3. olmeer 4. Hambaan geser 5. Termomeer 6. Sopwach 7. Saif 8. Kawa nikelin 1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA PAKET B. 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

SOAL UN FISIKA PAKET B. 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar! SOAL UN FISIKA 010-011 PAKET B 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperi gambar! 8 cm 9 cm Maka ebal balok adalah. a. 8,0 cm b. 8,5 cm c. 8,0 cm d. 9,00 cm e. 9,5 cm. 0 5 10 Perhaikan

Lebih terperinci

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan

Lebih terperinci

Soal Pilihan Ganda : Pilihlah Satu Jawaban Yang Benar nilai maksimal = 50. Soal : Pendahuluan Komputer Grafik

Soal Pilihan Ganda : Pilihlah Satu Jawaban Yang Benar nilai maksimal = 50. Soal : Pendahuluan Komputer Grafik Maa Kuliah : Kompuer Grafik Soal Pilihan Ganda : Pilihlah Sau Jawaban Yang Benar nilai maksimal = 5 Soal : Pendahuluan Kompuer Grafik. Salah sau conoh aplikasi Grafika Kompuer adalah Virual Reali. Yang

Lebih terperinci

1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral

1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral Maeri XII Tujuan :. Mahasiswa dapa memahami menyelesiakan persamaan inegral yang lebih kompleks. Mahasiswa mampunyelesiakan persamaan yang lebih rumi 3. Mahasiswa mengimplemenasikan konsep inegral pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR FORMAT JAWABAN NQURY CAPASTOR Eksperimen 1 : Hambaan Ohmik dan Non Ohmik 1. Amai lampu pijar! nformasi apa yang dapa kamu emukan? Dan apa ari informasi ersebu! 2. Apakah lampu pijar merupakan hambaan ohmik?

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1988

Fisika EBTANAS Tahun 1988 Fisika TANAS Tahun 1988 TANAS-88-01 Dua buah kapasior masing-masing mempunyai kapasias µf dan 4 µf dirangkai seri. Kapasias pengganinya A. 1 µf. 6 1 µf 3 µf 4 C. D. 4 µf 3. 6 µf TANAS-88-0 Gaya gerak lisrik

Lebih terperinci

[1.7 Hukum Kekekalan Energi]

[1.7 Hukum Kekekalan Energi] SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 07 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [FISIKA] [.7 Hukum Kekekalan Eneri] [Susilo] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 07 .7

Lebih terperinci

SOAL-JAWAB UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA. Waktu : 3 jam

SOAL-JAWAB UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA. Waktu : 3 jam SOAL-JAWAB UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 05 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA Waku : 3 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t 9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran

KISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran KISI-KISI SOAL Sauan Pendidikan Kelas Maa Pelajaran Maeri Waku : Sekolah Menengah Perama (SMP) : VIII C : IPA : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda : 2 jam pelajaran No Kompeensi Dasar Indikaor Soal Nomor

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan

Lebih terperinci

GETARAN. Contoh : Sebuah bandul berayun 90 ayunan dalam 1 menit, hitunglah berapa frekuensi ayunan tersebut? Jawab : f =

GETARAN. Contoh : Sebuah bandul berayun 90 ayunan dalam 1 menit, hitunglah berapa frekuensi ayunan tersebut? Jawab : f = GETARAN A. GETARAN. Pengerian Gearan (Osilasi) Gearan adalah gerakan bolakbalik yang erjadi berulangulang (periodik) melalui iik keseimbangan. Conoh : Ayunan Sederhana ( Bandul Maemais ). Pegas. Ciri Gerak

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryano Sudirham Analisis Rangkaian Lisrik Di Kawasan Waku 2-2 Sudaryano Sudirham, Analisis Rangkaian Lisrik (1) BAB 2 Besaran Lisrik Dan Model Sinyal Dengan mempelajari besaran lisrik dan model sinyal,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)

Lebih terperinci

Transpor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik

Transpor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik Transpor Poluan Persamaan Konveksi Difusi Penelesaian Analiik Referensi Graf and Alinakar, 1998, Fluvial Hdraulis: Chaper 8, pp. 517-609, J. Wile and Sons, Ld., Susse, England. Teknik Sungai Transpor Poluan

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II Teori Dasar lasisias Teori lasisias merupakan cabang ang sanga pening dari fisis maemais, ang mengkaji hubungan anara gaa, perpindahan, egangan dan regangan dalam sebuah benda

Lebih terperinci

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR FORMAT JAWABAN NQURY CAPASTOR Eksperimen 1 : Hambaan Ohmik dan Non Ohmik 1. Apakah lampu pijar merupakan hambaan ohmik? 2. Dapakah kalian membukikannya? 3. Bagaimana caranya kia mengukur hambaan lampu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

5. Kumparan tipis terdiri dari 4 lilitan diletakkan horisontal kemudian diberi arus listrik 5A. Jika jari-jari lingkaran 4cm,

5. Kumparan tipis terdiri dari 4 lilitan diletakkan horisontal kemudian diberi arus listrik 5A. Jika jari-jari lingkaran 4cm, 1. Seseorang memikul beban dengan mengunakan baang AB yang massanya diabaikan dan panjanngnya 90 cm. Beban 40 kg dileakkan diujung A dan beban 35 kg dileakkan diujung B. Agara baang seimbang ( AB mendaar)

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jl. Jen Gao Subroo Kav. Jakara Selaan KOMPETISI MATEMATIKA KE MGMP MATEMATIKA DKI JAKARTA TEST PENYISIHAN KELAS : XII (DUA BELAS) HARI/TGL : MINGGU, NOVEMBER

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA 3.1 Gambaran Umum Robo Meode naik angga yang dierapkan pada model robo ugas akhir ini, yaiu meode karol dan rasio diameer roda-inggi anak angga/undakan. Gambar 3.1 Ilusrasi

Lebih terperinci

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

Fisika Proyek Perintis I Tahun 1979

Fisika Proyek Perintis I Tahun 1979 Fisika Proyek Perinis I Tahun 1979 PPI-79-01 Tahanan paling yang dapa diperoleh dari kombinasi 4 buah ahanan yang masing-masing nya 10 ohm, 20 ohm, 25 ohm dan 50 ohm, adalah 4,76 ohm B. 20 ohm. 25 ohm

Lebih terperinci

Soal Pilihan Ganda : Pilihlah Satu Jawaban Yang Benar nilai maksimal = 50. Soal : Pendahuluan Komputer Grafik

Soal Pilihan Ganda : Pilihlah Satu Jawaban Yang Benar nilai maksimal = 50. Soal : Pendahuluan Komputer Grafik Maa Kuliah : Kompuer Grafik Soal Pilihan Ganda : Pilihlah Sau Jawaban Yang Benar nilai maksimal = 5 Soal : Pendahuluan Kompuer Grafik. Grafika kompuer (ompuer graphics) adalah: a. sofware-sofware ang digunakan

Lebih terperinci

Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.

Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah. Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan posiif berada di deka kepala elekroskop, elekroskop dihubungkan dengan anah melalui sebuah kawa.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian 2.1.1 Definisi Ruang Sampel Himpunan semua hasil semua hasil (oucome) yang mungkin muncul pada suau percobaan disebu ruang sampel dan dinoasikan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI BAB 4 PENANAISAAN RANKAIAN DENAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINI 4. Pendahuluan Persamaan-persamaan ferensial yang pergunakan pada penganalisaan yang lalu hanya erbaas pada persamaan-persamaan

Lebih terperinci