YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
|
|
- Verawati Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka N. 4 Bandung Fax hp//: smaangela@yah.c.id MODUL BAB 1 Page 1 f 4
2 Peunjuk Belajar : 1) Baca dan pelajarilah uraian maeri mdul ini dengan seksama. ) Perhaikan cnh sal dan penyelesainnya, bila perlu Anda dapa mengubahnya dengan nilai yang berbeda unuk lebih memahami penyelesainnya. 3) Sanga disarankan, Anda melakukan diskusi dengan eman Anda unuk lebihmemahami knsep yang ada dalam mdul ini. 4) Kerjakan evaluasi pada mdul ini, kemudian cckan dengan kunci jawaban yang ada. 5) Selama Belajar SandarKmpeensi Menganalisis gejala alam dan keeraurannya dalam cakupan mekanika benda iik Kmpeensi Dasar Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabla dengan menggunakan vekr MODUL BAB 1 Psisi gerak parikel pada suau bidang Jika sebuah parikel bergerak pada bidang XOY, pada saa di iik P 1 vekr psisinya r 1 seelah beberapa saa parikel berada di iik P vekr psisinya r, maka parikel mengalami perpindahan sebesar r. vekr psisi parikel pada saa di iik P 1 : r 1 Y y 1 P 1(x 1; y 1) r y r 1 P (x ; y ) r = x 1 i + y 1 j vekr psisi parikel pada ssa di iik P : r = x i + y j Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan psisi suau parikel dalam selang waku erenu. Jadi vekr perpindahan dapa dinyaakan dengan: r = r r 1 = (x i + y j) - (x 1 i + y 1 j) = (x x 1)i (y y 1)j x 1 x X r = x i + y j Page f 4
3 Kecepaan raa-raa Kecepaan raa-raa v didefinisikan sebagai hasil bagi anara perpindahan dan selang wakunya. r 1 = psisi awal parikel r r r1 r = psisi akhir parikel v = 1 Vekr kecepaan raa-raa dapa dinyaakan sebagai: x i y j v = i + j x y v v i v x y j v x = kmpnen kecepaan raa-raa pada arah sumbu x v y = kmpnen kecepaan raa-raa pada arah sumbu y Kecepaan sesaa Kecepaan sesaa didefinisikan sebagai kecepaan raa-raa unuk selang waku mendekai nl, kecepaan sesaa gerak pada bidang dapa dinyaakan sebagai v lim v lim 0 0 r v = dr d Unuk gerak parikel pada sumbu X dan sumbu Y, kecepaan sesaa: kecepaan raa-raa dx dy x v x = dan v y = v d x dan d v y y Vekr kecepaan dan besar kecepaan unuk gerak pada bidang adalah; vekr kecepaan sesaa: vekr kecepaan raa-raa: dx dy x y v = i + j = vx + v y j v i j = vxi v y j d d Besar kecepaan sesaa: v = v x v y Besar kecepaan raa-raa: v v x v y Page 3 f 4
4 Arah kecepaan unuk gerak pada bidang membenuk sudu θ erhadap sumbu X psiif. an θ = v v y x Menenukan psisi dari fungsi kecepaan. Psisi parikel dapa dienukan dengan cara menginegralkan kecepaan v sebagai fungsi waku. v = dr d r r dr v( ) d r r = v ( ) d r = psisi awal parikel r = psisi parikel pada saa sekn = kecepaan sebagai fungsi waku Dengan cara yang sama, maka unuk gerak pada sumbu x dan sumbu y, psisi parikel masing-masing dapa dinyaakan sebagai beriku: x = x + v d y = x y + v d y Percepaan Percepaan raa-raa ( a ) didefinisikan sebagai perubahan kecepaan iap selang waku waku. v v v1 a = = dengan v kecepaan parikel pada saa = dan v 1 1 kecepaan parikel pada saa = 1 Unuk gerak pada sumbu x dan sumbu y kmpnen kecepaan ( a ) dan ( a ) dapa diulis a x r = r + vx dan v ( ) d a y v y sehingga vekr kecepaan raa-raa grak parikel pada bidang dapa dinyaakan dengan v ( ) x y a a i a x besar perepaan raa-raa adalah : y j a a x a y Page 4 f 4
5 arah percepaan raa-raa dinyaakan dengan membenuk sudu erhadap sumbu X psiif. an = a a y x Percepaan sesaa adalah percepaan raa-raa dalam selang waku yang sanga singka ( mendekai nl). Percepaan raa-raa merupakan urunan perama dari fungsi kecepaan erhadap waku. v dv a d a d r d dr karena v, d maka percepaan sesaa dapa dinyaakan sebagai urunan kedua dari fungsi psisi: unuk gerak pada sumbu X dan sumbu Y percepaannya dapa dinyaakan sebagai beriku: d x d y a x dan a y d d Menenukan kecepaan dari fungsi percepaan a = dv d v dv a( ) v d v v = a ( ) d v + d v a ( ) v = kecepaan awal sebagi fungsi waku v = kecepaan saa sekn a = percepaan sebagai fungsi waku ( ) unuk gerak pada sumbu x dan sumbu y, kecepaan parikel masing-masing dapa dinyaakan dengan v v d v v d x x a ( ) y y a ( ) Page 5 f 4
6 a Grafik a () 0 a d Gambar disamping adalah grafik fungsi percepaan erhadap waku. Luas daerah dibawah grafik a() aau daerah yang di arsir sama dengan nilai a d 0 0 SOAL SOAL LATIHAN 1) Sebuah benda bergerak dengan psisi yang berubah iap deik sesuai persamaan: r = ( )i + ( )j. Tenukan: a) psisi awal dan psisi pada = 1s, b) besar perpindahan pada 1 perama, c) kecepaan raa-raa dari = 0 s s.d 1 s, d) kecepaan pada saa = s, e) percepaan pada = 3 s! Page 6 f 4
7 ) Sebuah parikel bergerak sepanjang sumbu x dengan persamaan: x = ; x dalam meer dan dalam sekn. Tenukan: a) Kecepaan dan percepaan seiap saa; b) Leak, kecepaan, dan percepaan sesaa pada = sekn dan = 5 sekn; c) Kecepaan sera percepaan raa-raa anara = sekn dan = 5 sekn 3) Parikel bergerak dengan psisi yang berubah iap deik sesuai persamaan : r = ( ) i + ( ) j. dengan r dalam m dan dalam s. i dan j masing- masing adalah vekr sauan arah sumbu X dan arah sumbu Y. Tenukan: a) psisi dan jarak iik dari iik acuan pada = s, b) kecepaan raa-raa dari = s s.d = 3s, c) kecepaan dan laju saa = s! 4) Gerak suau benda dinyaakan dengan persamaan r = ( 4 + 8)i + (1,5 3 6)j. Semua besaran menggunakan sauan SI. Tenukan: a) psisi dan jarak benda dari iik pusa krdina pada = 1s dan = s, b) kecepaan raa-raa dari = 1s s.d = s, c) kecepaan dan laju saa = s. Page 7 f 4
8 5) Sebuah gerak parikel dapa dinyaakan dengan persamaan r = ( 3 ) i + (3 ) j. Semua besaran memiliki sauan dalam SI. Tenukan besar percepaan gerak parikel epa seelah s dari awal pengamaan! 6) Sebuah pariekl bergerak dalam bidang dengan persamaan kecepaan : v = ( + 3)i + j, v dalam m/s dan dalam sekn. Tenukan: a) besar percepaan raa-raa dari = 0 sekn hingga = sekn; b) besar percepaan saa = 1 sekn dan saa = sekn; Page 8 f 4
9 7) Sebuah benda bergerak lurus memiliki persamaan percepaan a = 4. Tenukan: a) Persamaan kecepaan sera psisinya saa = 0, v = m/s dan r = 9 m; b) Psisinya saa = 10 sekn. 8) Sebuah parikel bergerak lurus dengan percepaan a = ( 3 ). a dalam m/s dan dalam s. Pada saa = 1s, kecepaannya 3 m/s dan psisinya m dari iik acuan. Tenukan: a) kecepaan pada = s, b) psisi pada = s. Page 9 f 4
10 Memadu Gerak Memadu gerak lurus berauran dengan gerak lurus berauran. Perpaduan anara gerak lurus berauran dengan gerak lurus berauran menghasilkan gerak lurus berauran. Unuk kasus dua buah gerak lurus berauran yang segaris, besar resulan vekr kecepaan dinyaakan dengan persamaan: v v 1 v Unuk kasus dua buah gerak lurus berauran dengan arah vekr kecepaan v 1 dan vekr kecepaan v membenuk sudu, maka besar kecepaan resulan gerak v adalah Memadu gerak lurus berauran dengan gerak lurus berubah berauran yang saling egak lurus. Perpaduan anara glb dengan glbb akan menghasilkan glbb. Gerak pada arah sumbu-x berlaku persamaan: x v. Gerak pada arah sumbu-y berlaku persamaan: y v v v v 1 a = v v 1 v1v cs Gerak Parabla Gerak parabla merupakan perpaduan anara gerak lurus berauran (pada arah sumbu X) dengan gerak lurus berubah berauran (pada arah sumbu Y). Y V y = 0 v y v H v x v P(x,y) v x v x v y v v y O (0,0) v x A X Page 10 f 4
11 Persamaan kedudukan dan kecepaan pada sumbu-x dan sumbu-y Gerak pada sumbu-x (glb) berlaku : = knsan dan Pada saa sekn : v x = v x x = v x. v v S v. Gerak pada sumbu-y(glbb) berlaku: v = v + a dan s = v + Pada saa sekn : v y = v y g y = v y g a v x : kmpnen kecepaan awal pada arah sumbu-y vx v cs v y : kmpnen kecepaan awal pada arah sumbu-y vy v sin Kecepaan benda pada saa sekn: v = v x v y Tiik eringgi dan jarak erjauh Pada iik eringgi (iik H) kecepaan pada sumbu-y sama dengan nl (v y = 0, dan v x = v x). Selang waku benda unuk mencapai iik einggi (iik H) v y = v sin - g H 0 = v sin - g H v g H = v sin H = sin g Selang waku unuk mencapai jarak erjauh (waku benda melayang di udara) A = H = v sin g Krdina iik eringgi adalah (x H ; y H) dengan x H = Jadi krdina iik eringgi H adalah: H (x H ; y H) Tinggi maksimum v hm ym sin g v dan v sin y H = g g v sin ; g v sin g sin Page 11 f 4
12 Jarak erjauh X m = X OA = v 0 g sin 1. Sal sal Gerak Parabla Perhaikan gambar beriku ini! Sebuah peluru diembakkan dengan kelajuan awal 100 m/s dan sudu elevasi 37. Jika percepaan graviasi bumi 10 m/s, sin 37 = 3/5 dan cs 37 = 4/5. Tenukan: a) Penguraian vekr kecepaan awal erhadap arah hriznal (sumbu X) b) Penguraian vekr kecepaan awal erhadap arah verikal (sumbu Y) c) Kecepaan peluru saa = 1 sekn d) Arah kecepaan peluru saa = 1 sekn erhadap garis mendaar (hrisnal) e) Tinggi peluru saa = 1 sekn f) Jarak mendaar peluru saa = 1 sekn g) Waku yang diperlukan peluru unuk mencapai iik eringgi h) Kecepaan peluru saa mencapai iik eringgi i) Tinggi maksimum yang bisa dicapai peluru ( Y maks ) j) Waku yang diperlukan peluru unuk mencapai sasaran (jarak erjauh arah mendaar) k) Jarak erjauh yang dicapai peluru ( X maks ) l) Apakah peluru mengenai sasaran? Page 1 f 4
13 . Bla disepak membenuk sudu 30 erhadap permukaan lapangan dengan kecepaan awal 10 m/s. Tenukan : (a) Keinggian maksimum (b) Kelajuan bla pada keinggian maksimum (c) Selang waku bla iba di permukaan lapangan (d) Jarak hrisnal erjauh yang dicapai bla Page 13 f 4
14 3. Sebuah peluru diembakkan dari mncng sebuah meriam dengan kelajuan 50 m/s arah mendaar dari aas sebuah buki, ilusrasi seperi gambar beriku. Jika percepaan graviasi bumi adalah 10 m/s dan keinggian buki 100 m Tenukan : a. Waku yang diperlukan peluru unuk mencapai anah b. Jarak mendaar yang dicapai peluru (S) 4. Sebuah bla dilnarkan dari aap sebuah gedung yang ingginya adalah h = 10 m dengan kelajuan awal V 0 = 10 m/s Jika percepaan graviasi bumi adalah 10 ms, sudu yang erbenuk anara arah lemparan bla dengan arah hriznal adalah 30 dan gesekan bla dengan udara diabaikan,, Page 14 f 4
15 Tenukan : a) Waku yang diperlukan bla unuk menyenuh anah b) Jarak mendaar yang dicapai bla Gerak Rasi. Psisi Sudu sebuah parikel yang bergerak rasi Sudu puar sebuah parikel yang bergerak rasi dapa dinyaakan dengan puaran, deraja aau radian 1 puaran = 360 = radian 1 radian = 180 derajar = 57,3 Psisi sudu sebuah parikel yang bergerak rasi dapa dinyakan dalam krdina plar (r, θ) liha gambar di bawah ini Y Vekr psisi parikel adalah r = x i + y j dengan x = r cs θ dan y = r sin θ r x y r (r, θ) an y x θ X Page 15 f 4
16 Y P 1 θ θ P θ X Sebuah parikel mula-mula berada iik P 1 psisi sudunya θ bergerak rasi pada bidang XY dengan prs sumbu Z, seelah sekn parikel berada pada iik P psisi sudunya θ (seperi gambar di samping ini) Perpindahan sudu parikel ( ) adalah perubahan psisi sudu Kecepaan sudu Kecepaan sudu raa-raa ( dengan selang waku ( ). Kecepaan sdudu raa-raa = ) merupakan hasil bagi perpindahan sudu ( perpindahan sudu selang waku = = 1 1 ) dengan adalah kecepaan sudu yang umumnya dinyaakan dalam SI, radian per sekn (rad/s). Sauan kecepaan sudu lain dapa digunakan deraja per sekn aau puaran per meni (rpm = rain per minue). 1 rpm = rad/s 60 Kecepaan sudu sesaa ( ) didefinisikan sebagai perpindahan sudu θ dalam selang waku yang sanga singka, sehingga dinyaakan dengan d = d Page 16 f 4
17 Kecepaan sudu sesaa dapa dienukan berdasarkan kemiringan garfik - (liha gambar) (rad) β 1 an 1 an β 1 Seperi halnya pada gerak linier, psisi sudu juga dapa dienukan dari fungsi kecepaan sudu, yaiu dengan cara menginegralkan fungsi kecepaan sudu erhadap waku. d d d ( ) d Pengembangan Maeri (s) d ( ) 0 d θ = θ + ( ) d ( ) d Percepaan sudu raa-raa adalah perubahan kecepaan sudu iap sauan waku. 1 = 1 unuk mendekai nl dinamakan percepaan sudu sesaa. Jadi percepaan sudu sesaar merupakan urunan perama dari fungsi kecepaan sudu erhadap waku dan urunan kedua dari fungsi psisi sudu, d d = d d percepaan sudu dinyaakan dengan sauan rad/s. Page 17 f 4
18 Menenukan kecepaan sudu dari fungsi percepaan sudu. Seperi halnya kecepaan linier v, kecepaan sudu juga dapa dienukan dari fungsi percepaan sudu, yaiu dengan cara menginegralkan fungsi percepaan sudu erhadap waku. d d ( ) d d ( ) dengan, d d ( ) d = kecepaan sudu awal = kecepaan sudu akhir (pada saa sekn) () = percepaan sudu sebagai fungai waku Kinemaika Rasi Kinamaika rasi erhadap prs eap, yaiu gerak melingkar berauran dan gerak melingkar berubah berauran. Gerak melingkar berauran yaiu gerak rasi suau benda dengan kecepaan sudu eap. d d d d d 0 d, bernilai eap sehingga d 0 d Gerak melingkar berubah berauran yaiu gerak rasi suau benda erhadap prs eap dengan kecepaan sudu yang berubah-ubah secara eraur. Gerak melingkar berubah berauran memiliki percepaan sudu eap. d d d d d d d ( )d ω = ω + ( ) d 0 d ( ) d ( ) d d d d ( 1 0 ( ). ) d ( ). ( ). 1. Page 18 f 4
19 Dari dua persamaan ersebu dengan menghilangkan peubah waku dapa diperleh persamaan ( ) ( ) ( ) ( ) Hubungan Anara Besaran Rasi dan Besaran Translasi Hubungan anara besaran linier dan besaran sudu dinyaakan sebagai beriku: Hubungan anara perpindahan linier dan perpindahan sudu s aau s. r r Hubungan anara kecepaan linier dan kecepaan sudu v = r. Hubungan anara percepaan linier (angensial) dan percepaan sudu a.r P a a s a T Benda yang bergerak melingkar berauran memiliki iga percepaan yaiu percepaan sudu ( ), percepaan senripeal ( ) dan percepaan angensial ( a a s ). Resulan percepaan senripeal dan percepaan angensial disebu percepaan al benda. a a s a Page 19 f 4
20 SOAL SOAL GERAK MELINGKAR 1. Persamaan psisi sudu suau benda yang bergerak melingkar dinyaakan sebagai beriku: Tenukan: a) Psisi awal b) Psisi saa = sekn c) Kecepaan sudu raa-raa dari = 1 sekn hingga = sekn d) Kecepaan sudu awal e) Kecepaan sudu saa = 1 sekn f) Waku saa parikel berheni bergerak g) Percepaan sudu raa-raa anara = 1 sekn hingga = sekn h) Percepaan sudu awal i) Percepaan sudu saa = 1 sekn. Sebuah parikel bergerak pada linasan melingkar dengan psisi sudu yang berubah sesuai persamaan θ = (8 + 6 ) rad. dalam s. Maka enukan nilai : a. kecepaan sudu saa = 3 s, b. percepaan sudu saa = s! Page 0 f 4
21 3. Benda yang bergerak melingkar kecepaan sudunya berubah sesuai persamaan ω = (3 4 + ) rad/s dan dalam s. Pada saa = 1s, psisi sudunya adalah 5 rad. Seelah bergerak selama = s perama, maka Tenukan a. percepaan sudu, b. psisi sudunya! 4. Parikel bergerak rasi dengan kecepaan awal 0 rad/s dan mengalami percepaan sudu α = 4 rad/s. Jari-jari linasannya eap 40 cm. Tenukan : a. besarnya sudu yang diempuh pada saa = 3 s b. jarak yang di empuh gerak parikel! Page 1 f 4
22 CATATAN Sal sal laihan 1) Sebuah parikel bergerak dari iik A(1,0) ke iik B(5,4) dalam bidang XY. Tuliskanlah vekr perpindahan parikel ersebu dari A ke B dan enukanlah besar vekr perpindahannya? ) Psisi suau parikel memenuhi persamaan dengan r dlam meer dan dalam deik. Tenukanlah : a. Kecepaan awal parikel b. Kecepaan pariel pada saa = 5 sekn c. Jarak erjauh yang dicapai parikel ke arah psiif! 3) Sebuah parikel bergerak dengan fungsi kecepaan dengan v dalam m/s dan dalam sekn. Tenukanlah: a. Percepaan raa-raa parikel unuk selang waku = sekn samapai = 6 sekn b. Percepaan awal parikel c. Percepan parikel saa = 6 sekn! 4) Sebuah bla yang berada di anah diendang leh serang pemain sepak bla dengan sudu endangan 30 0 dari permukaan anah. Kecepaan awal 0 m/s. Hiung jangkauan endangan bla dan inggi maksimum yang dicapai bla ambil g = 10 m/s Page f 4
23 Page 3 f 4
24 Dafar Pusaka a) Buku Pegangan Siswa Fisika jilid, Kemendikbud, 014 b) Akselesari Fisika unuk SMA/MA kelas XI, Penerbi Dua c) Tri Widd, Fisika: unuk SMA dan MA Kelas XI (BSE), Pusa Perbukuan Depdiknas, 009 d) Sri Handayani, Ari Damari, Fisika: unuk SMA dan MA kelas XI (BSE), Pusa Perbukuan Depdiknas, 009 e) Giancli, Dauglas C, Physics: Principles wih applicains, 6h Ed., Pearsn Prenice Hall, 005 f) hp://fisikasudycener.cm/fisika-xi-sma/gerak melingkar dan gerak parabla g) Page 4 f 4
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciFisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang
Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 01
Xpedia Fisika Mekanika 01 Doc. Name: XPFI0101 Doc. ersion : 2012-07 halaman 1 01. Manakah pernyaaan di bawah ini yang benar? (A) Perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran vekor. (B) Perpindahaan
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciKinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan.
Kinemaika mempelajari erak benda anpa mempelajari penyebabnya. Posisi ; kedudukan suau benda disuau saa relaif erhadap suau iik acuan. Linasan ; S ab perpindahan suau benda dari suau posisi ke ab p p p
Lebih terperinciChapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1
Chaper 4 hogasaragih.wordpress.com 1 7. Sebuah kerea dengan kecepaan konsan 60 km/jam menuju ke imur dalam waku 40 meni, kemudian bergerak ke imur degngan sudu 50 dari uara dalam waku 0 meni dan kemudian
Lebih terperinciBAB I PERSAMAAN GERAK
BAB I PERSAMAAN GERAK. Seseorang mengendarai mobil menuju sebuah koa A ang berjarak 6 km dengan arah imur lau. Naakan ekor perpindahan r dalam noasi ekor sauan dengan menggunakan sisem koordina ke imur,
Lebih terperinciJawaban Soal Latihan
an Soal Laihan 1. Terangkanlah ari grafik-grafik di bawah ini. dan ulis persamaan geraknya. an: a. Merupakan grafik kecepaan erhadap waku, kecepaan eap. Persamaan v()=v b. Merupakan grafik jarak erhadap
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciTryout SBMPTN. Fisika. 2 v
Tryou SBMPTN Fisika Doc. Name: TOSBMPTN1FIS Doc. ersion : 216-5 halaman 1 m v H 1/ 2m θ 1 2 v Dua meriam menembak bersamaan. Massa bola meriam yang diembakan dari anah seengah kali massa bola meriam yang
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciMODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita
MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciFungsi Bernilai Vektor
Fungsi Bernilai Vekor 1 Deinisi Fungsi bernilai vekor adalah suau auran yang memadankan seiap F R R dengan epa sau vekor Noasi : : R R F i j, 1 1 F i j k 1 dengan 1,, ungsi bernilai real Conoh : 1. 1 F
Lebih terperinciSeleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN 2015
Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,
Lebih terperinci7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata
7//8 Mengunakan deekor ulrasonic Mengukur jarak suau objek dengan gelombang ulrasonic Bagaimana cara kerjana? Sensor memancarkan pulsa ulrasonic Mengukur waku anara dipancarkan dan dierima Mengukur jarak
Lebih terperinciMatematika EBTANAS Tahun 1988
Maemaika EBTANAS Tahun 988 EBT-SMA-88- cos = EBT-SMA-88- Sisi sisi segiiga ABC : a = 6, b = dan c = 8 Nilai cos A 8 4 8 EBT-SMA-88- Layang-layang garis singgung OAPB, sudu APB = 6 dan panjang OP = cm.
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciBAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu
BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA 3.1 Gambaran Umum Robo Meode naik angga yang dierapkan pada model robo ugas akhir ini, yaiu meode karol dan rasio diameer roda-inggi anak angga/undakan. Gambar 3.1 Ilusrasi
Lebih terperinciLIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1
LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real
Lebih terperinciS vt. Penyisihan AMSO Fisika
Penyisihan O Fisika. l berangka ari rumahnya menuju rumah El yang berjarak 80 km engan kecepaan 00 km/jam. Tenyaa El juga berangka menuju rumah l engan kelajuan 60 km/jam 4 meni sebelum l berangka. Jika
Lebih terperinciMA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 016/017 9 Mare 017 Kuliah yang Lalu 11 Fungsi dua (aau lebih) peubah 1 Turunan Parsial 13 Limi dan Kekoninuan 14 Turunan ungsi dua peubah 15 Turunan berarah
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 3) Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Posisi dan Pepindahan Kecepaan Pecepaan Geak Paabola Geak Melingka Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Menggunakan anda + aau
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran
KISI-KISI SOAL Sauan Pendidikan Kelas Maa Pelajaran Maeri Waku : Sekolah Menengah Perama (SMP) : VIII C : IPA : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda : 2 jam pelajaran No Kompeensi Dasar Indikaor Soal Nomor
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1988
Fisika TANAS Tahun 1988 TANAS-88-01 Dua buah kapasior masing-masing mempunyai kapasias µf dan 4 µf dirangkai seri. Kapasias pengganinya A. 1 µf. 6 1 µf 3 µf 4 C. D. 4 µf 3. 6 µf TANAS-88-0 Gaya gerak lisrik
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciGerak Lurus. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran
Bab II Tujuan Pembelajaran Anda dapa menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepaan dan percepaan konsan. Sumber: Caalogue (GK) 1998 Pada peluncuran sebuah roke, roke akan menempuh linasan lurus
Lebih terperinciPekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)
FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jl. Jen Gao Subroo Kav. Jakara Selaan KOMPETISI MATEMATIKA KE MGMP MATEMATIKA DKI JAKARTA TEST PENYISIHAN KELAS : XII (DUA BELAS) HARI/TGL : MINGGU, NOVEMBER
Lebih terperinciBAB VIII DAYA PADA RANGKAIAN RLC
8 BAB DAYA PADA ANGKAAN L Pengerian daya : perkalian anara egangan yang diberikan dengan hasil arus yang engalir. Secara aeais : P suber searah aau D Daya dikaakan psiif, keika arus yang engalir bernilai
Lebih terperinciKinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:
Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba
Lebih terperinciIII. PEMODELAN HARGA PENGGUNAAN INTERNET
8 III EMODELAN HARGA ENGGUNAAN INTERNET 3 Asumsi dan Model ada peneliian ini diperhaikan beberapa asumsi yaiu sebagai beriku: Waku anarkedaangan menyebar eksponensial dengan raaan λ - (laju kedaangan adalah
Lebih terperinci[1.7 Hukum Kekekalan Energi]
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 07 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [FISIKA] [.7 Hukum Kekekalan Eneri] [Susilo] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 07 .7
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL
PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1995
Fisika TANAS Tahun 1995 TANAS-95-01 Sebuah pia diukur, ernyaa lebarnya 1,3 mm dan panjangnya 15,5 cm., maka luas mempunyai angka pening sebanyak A. 6. 5. 4 D. 3. TANAS-95-0 Di bawah ini erera 5 grafik
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciSOAL UN FISIKA PAKET B. 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!
SOAL UN FISIKA 010-011 PAKET B 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperi gambar! 8 cm 9 cm Maka ebal balok adalah. a. 8,0 cm b. 8,5 cm c. 8,0 cm d. 9,00 cm e. 9,5 cm. 0 5 10 Perhaikan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi INTI ATOM A. STRUKTUR INTI
FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN Sesi NGAN INI AOM A. SRUKUR INI Aom adalah bagian erkecil dari suau maeri yang masih memiliki sifa dasar maeri ersebu. Aom erdiri dari parikel-parikel subaom,
Lebih terperinciSoal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!
Soal UN Fisika 010-011Pake A 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperi gambar! 5cm 6 cm 0 5 10 Maka ebal balok adalah. A. 5,00 cm B. 5,05 cm C. 5,5 cm D. 6,00 cm E. 6,5 cm 0. Perhakan
Lebih terperinciJurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga
Lebih terperinciHendra Gunawan. 28 Maret 2014
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 013/014 8 Mare 014 Kuliah ang Lalu 1.1 Fungsi dua aau lebih peubah 1. Turunan Parsial 1.3 Limi dan Kekoninuan 1.4 Turunan ungsi dua peubah 1.5 Turunan berarah
Lebih terperinciBAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT
BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT Dua benda bermassa m dan m 2 dihubungkan dengan baang kecil yang massanya diabaikan (gambar 2). Gaya F diberikan deka dengan m. Ternyaa sisem berpuar erhadap suau iik
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Kunci Jawaban DAFTAR PUSTAKA... 41
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Laar Belakang Penulisan... 1 B. Tujuan Penulisan Modul... C. Sasaran... D. Ruang Lingkup Penulisan... BAB II PEMBELAJARAN PENGUKURAN DI SD... 3 A.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciMODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN
MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR
RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan
Lebih terperinciFakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya
Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa MOMEN NERSA BDANG () r r a r a a Maka momen inersia erhadap sumbu : a a. r. r a. r a. r Jika luas bidang ang diarsir: a = a = a = Jarak erhadap sumbu
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinci0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1
BAB 7 LIMIT FUNGSI Sandar Kompeensi Menggunakan konsep i fungsi dan urunan fungsi dalam pemecahan masalah Kompeensi Dasar. Menjelaskan secara inuiif ari i fungsi di suau iik dan di akhingga. Menggunakan
Lebih terperinciFisika Proyek Perintis I Tahun 1979
Fisika Proyek Perinis I Tahun 1979 PPI-79-01 Tahanan paling yang dapa diperoleh dari kombinasi 4 buah ahanan yang masing-masing nya 10 ohm, 20 ohm, 25 ohm dan 50 ohm, adalah 4,76 ohm B. 20 ohm. 25 ohm
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperincir = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k
Kompetensi Dasar Y Menganalisis gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor. P Uraian Materi Pokok r Kinematika gerak translasi, terdiri dari : persamaan posisi benda, persamaan kecepatan,
Lebih terperinciIndikator Ketercapaian Kompetensi Merumuskan. Alokas i Waktu 8x45. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Materi Pembelajaran
SILABUS Nama Sekolah : SMA N 78 JAKARTA Maa Pelajaran : MATEMATIKA LANJUTAN Beban Belajar : 2 sks STANDAR KOMPETENSI: 1. Menyusun lingkaran dan garis singgungnya. Dasar 1.1 Menyusun lingkaran yang memenuhi
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinci1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral
Maeri XII Tujuan :. Mahasiswa dapa memahami menyelesiakan persamaan inegral yang lebih kompleks. Mahasiswa mampunyelesiakan persamaan yang lebih rumi 3. Mahasiswa mengimplemenasikan konsep inegral pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciUlangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m
Ulangan Bab 3 I. Peranyaan Teori. Seekor cheeah menempuh jarak 6 m dalam waku dua meni. Jika kecepaan cheeah eap, berapakah bearnya kecepaan cheeah erebu? Pembahaan : Dikeahui : = 6 m = meni = ekon 6 m
Lebih terperinciBAB II PEMBELAJARAN LUAS DAERAH BANGUN DATAR DI SD
i DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i DAFTAR ISI.... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Laar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Peunjuk Penggunaan Modul... 2 BAB II PEMBELAJARAN LUAS DAERAH BANGUN DATAR DI SD
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciBab 3. Migrasi Data Seismik. Migrasi dilakukan untuk memindahkan posisi reflektor yang terlihat pada
Bab 3 Migrasi Daa Seismik Migrasi ilakukan unuk meminahkan posisi reflekor yang erliha paa rekaman aa seismik menjai posisi yang sebenarnya sesuai engan posisi i bawah permukaan. Unuk srukur geologi yang
Lebih terperinciANALISIS PENGUASAANKONSEPMAHASISWA PADA TOPIK KINEMATIKA PARTIKEL
Vol., No., Mei ANALISIS PENGUASAANKONSEPMAHASISWA PADA TOPIK KINEMATIKA PARTIKEL Mursalin Jurusan Fisika FMIPA Universias Negeri Goronalo mursalin@ung.ac.id ABSTRAK Peneliian ini menggunakan meode deskripif.
Lebih terperinciFakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya
Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa Luas Penampang a. Bidang erenuk ak erauran Luas penampang didefinisikan seagai inegral dari luas elemen diferensial dengan A : Luas penampang secara
Lebih terperinciMEKANIKA. Jawab : C. ==========================================Soal dan Pembahasan Fisika. 1sekon 2 :1. t g
5 GERK JTUH ES. Kecepaan sebua benda yan jau bebas berbandin lurus denan. Kecepaan awal dan jarak epu. Kecepaan awal dan waku epu C. Massa dan percepaan raiasi D. Jarak epu dan waku epu E. Percepaan raiasi
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinci& RANGKAIAN RC M. Ishaq
HAND OUT FISIKA DASA /LISTIKMAGNET/ ELEKTODINAMIK /kkapasito LISTIK DINAMIK : KAPASITO & ANGKAIAN M. Ishaq KAPASITO Mdel Kapasir perama dicipakan di Belanda, epanya ka Leyden pada abad ke8 leh para eksperimenalis
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBerlaku Perbandingan. A. Konsep Suhu
Suhu erupakan ukuran relaif (deraja) panas aau dingin suau benda aau sise. Pada kasus dua buah benda yang berbeda suhu dan keduanya disenuhkan sau saa lain, aka kr akan engir dari benda yang lebih panas
Lebih terperinciRelasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT
2 Relasi LOGIK FUNGSI ND, FUNGSI OR, DN FUNGSI NOT Tujuan : Seelah mempelajari Relasi Logik diharapkan dapa,. Memahami auran-auran relasi logik unuk fungsi-fungsi dasar ND, OR dan fungsi dasar NOT 2. Memahami
Lebih terperinciBAB VI SUHU DAN KALOR
BAB VI SUHU DAN KALOR STANDAR KOMPETENSI : 5. Meneapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi dan suber energi dengan berbagai perubahannya dala esin kalor. Kopeensi Dasar : 5.1 Melakukan percobaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciSuatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond
Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciBAB MOMENTUM DAN IMPULS
1 BAB MOMENTUM DAN IMPULS Conoh 8.1 Sebuah benda bermassa 5 kg yang bergerak dengan kecepaan 3 m/s ke arah imur dikenai gaya yang menyebabkan kecepaannya berubah menjadi 7 m/s dalam arah semula. Tenukan
Lebih terperinciArus Bolak-Balik. Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam bentuk
Arus Bolak-Balik Arus bolak balik dihasilkan oleh generaor yang enghasilkan egangan bolak-balik dan biasanya dala benuk fungsi sinusoida sinus aau cosinus. Tegangan dan arus bolak balik dapa dinyaakan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DAN UJI KARAKTERISTIK SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT DENGAN SISTEM BANDUL-PONTON DATAR. Agus Andy Setiawan
RANCANG BANGUN DAN UJI KARAKTERISTIK SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT DENGAN SISTEM BANDUL-PONTON DATAR Agus Andy Seiawan Jurusan Teknik Mesin Insiu Teknlgi Sepuluh Npember Jl. Arief
Lebih terperinciPERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER
PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik
Lebih terperinciROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.
ROTSI (UTRN) Diajukan unuk memenuhi ugas maa kuliah GEOMETRI TRNSFORMSI yang diampuh oleh Ekasaya ldila., M.Sc. Di susun oleh: NIM: SEKOLH TINGGI KEGURUN DN ILMU ENDIDIKN (STKI) GRUTJl. ahlawan No. 32
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciBAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA
Dika Kuliah EL Maemaika Teknik I BAB FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA Fungsi Berpeubah Banak Banak ungsi ang berganung pada peubah lebih dari sau Sebuah bidang ang panjangna dan lebarna memiliki
Lebih terperinciHitung penurunan pada akhir konsolidasi
Konsolidasi Tangkiair diameer 30 m Bera, Q 60.000 kn 30 m Hiung penurunan pada akhir konsolidasi Δσ 7 m r 15 m x0 /r 7/15 0,467 x/r0 I90% Δσ q n I 48.74 x 0,9 43,86 KPa Perlu diperhiungkan ekanan fondasi
Lebih terperinci