Dalam Rekonpensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi;

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor 28/Pdt.G/2013/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam persidangan majelis, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : ini ; PEMBANDING, umur 49 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, sebagai Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/ Pembanding; M e l a w a n : TERBANDING, umur 49 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Sopir, bertempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, sebagai Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Pengadilan Agama Payakumbuh Nomor 32/Pdt.G/2013/PA.Pyk, tanggal 06 Mei 2013 M bertepatan dengan tanggal 25 Jumadil Akhir 1434 H, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Konpensi: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Pengadilan Agama Payakumbuh; Dalam Rekonpensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi; Hlm 1 dari 9 hlm Putusan No. 28/Pdt.G/2013 PTA. Pdg

2 2. Menghukum Tergugat Rekonpensi (TERBANDING) untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi (PEMBANDING) berupa: 2.1. Nafkah lalu (madhiyah) sebesar Rp ,- (sembilan ratus ribu rupiah); 2.2. Nafkah iddah sebesar Rp ,- (sembilan ratus ribu rupiah); 2.3. Mut ah sebesar Rp ,- (satu juta rupiah); 2.4. Nafkah untuk 2 orang anak, yaitu untuk anak pertama yang bernama ANAK I minimal sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) perbulan dan untuk anak kedua yang bernama ANAK II minimal sebesar Rp ,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) perbulan sampai anak-anak tersebut dewasa/mandiri; Dalam Konvensi dan Rekonpensi: - Membebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,- (tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah); Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Payakumbuh, yang menyatakan bahwa pada hari Senin tanggal 20 Mei 2013, pihak Termohon Konvensi/ Penggugat Rekonvensi telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut di atas, permohonan banding tersebut telah pula diberitahukan kepada pihak lawan pada tanggal 22 Mei 2013; Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding tanggal 22 Mei 2013 yang diajukan oleh Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding yang telah diterima oleh Pengadilan Agama Payakumbuh pada tanggal 23 Mei 2013 dan telah disampaikan kepada pihak lawannya pada tanggal 28 Mei 2013 akan tetapi pihak lawan tidak mengajukan kontra memori banding; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan dalam tenggat waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan oleh perundangundangan, maka permohonan banding tersebut secara formal harus dinyatakan dapat diterima; Dalam Konvensi : Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ini yang terdiri dari Salinan Putusan, berita acara sidang Hlm 2 dari 9 hlm Putusan No. 28/Pdt.G/2013 PTA. Pdg

3 dan bukti-bukti dari para pihak, maka Pengadilan Tinggi Agama dapat menerima landasan hukum yang dipakai dan dijadikan dasar dalam memutuskan perkara ini oleh Pengadilan Agama Payakumbuh sehingga dapat dipertahankan untuk dijadikan sebagai pendapat Pengadilan Tinggi Agama sendiri, namun demikian Pengadilan Tinggi Agama akan menambah pertimbangan hukum sebagai berikut : Menimbang, bahwa alasan Pemohon untuk menceraikan isterinya (Termohon) adalah bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan antara lain: 1. Faktor ekonomi, dimana Termohon sebagai isteri merasa kurang dengan nafkah yang Pemohon berikan; 2. Termohon sering mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor kepada Pemohon; 3. Pemohon sejak tanggal 28 November 2012 telah pisah rumah dengan Termohon sampai sekarang. Menimbang, bahwa alasan tersebut dibantah oleh Termohon/Pembanding, baik dalam jawab menjawab maupun didalam memori banding, dan menyatakan perselisihan dalam rumah tangga tersebut adalah hal biasa dan bisa diselesaikan dengan saling memaafkan, dan semua alasan yang dikemukakan Pemohon/ Terbanding dalam permohonannya tersebut merupakan pemutar balikan fakta. Menurut Termohon perceraian ini diinginkan oleh Pemohon/Terbanding untuk dapat menikah dengan perempuan selingkuhannya; Menimbang, bahwa senyatanya antara Termohon/Pembanding dengan Pemohon/Terbanding telah berpisah tempat tinggal sejak November 2012 dan telah dijemput oleh Termohon/Pembanding bersama anak-anak agar Pemohon /Terbanding pulang ke rumah kediaman bersama, tetapi Pemohon/Terbanding tidak mau pulang. Usaha damai telah dilakukan oleh pihak keluarga, majelis hakim dan mediator namun semua usaha tersebut tidak berhasil. Dari fakta-fakta tersebut telah terbukti bahwa antara Termohon/Pembanding dengan Pemohon/Terbanding telah terjadi perselisihan yang tajam sehingga sulit untuk mewujudkan rumah tangga yang bahagia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; Menimbang, bahwa mengenai penyebab terjadinya perselisihan tersebut masing-masing pihak menuding pihak lawanlah sebagai penyebabnya. Hal ini Hlm 3 dari 9 hlm Putusan No. 28/Pdt.G/2013 PTA. Pdg

4 membuktikan bahwa rumah tangga Termohon/ Pembanding dengan Pemohon/Terbanding telah pecah yang sulit untuk didamaikan, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Surat Ar-Rum Ayat 21 tidak mungkin lagi dicapai. Bila dipaksakan untuk dipertahankan patut diduga akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari maslahatnya, pada hal menolak mafsadat lebih diutamakan dari mencapai kamaslahatan. Oleh karena itu perlu dicarikan jalan keluarnya, sehingga perceraian dalam perkara ini adalah solusi yang telah memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa putusan Pengadilan Agama Payakumbuh Nomor 32/Pdt.G/2013/PA.Pyk. tanggal 06 Mei 2013 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 25 Jumadil Akhir 1434 Hijriyah dalam Konvensi dapat dikuatkan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, secara ex officio Panitera berkewajiban untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah ditempat perkawinan dilangsungkan guna didaftarkan dan dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi : Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama kurang sependapat dengan apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama a-quo dan memandang perlu memperbaiki amar putusan Pengadilan Agama tersebut dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa Termohon Konvensi/Penggugat Rekonpensi/Pembanding dalam gugatan rekonvensinya menuntut hak-haknya sebagai akibat terjadinya perceraian yaitu nafkah lalu (madhiyah), nafkah iddah, mut ah dan nafkah untuk 2 orang anak dan telah diputuskan oleh Pengadilan Agama Payakumbuh yang besarnya tidak sesuai dengan tuntutannya, oleh karena itu Termohon Konvensi/Penggugat Hlm 4 dari 9 hlm Putusan No. 28/Pdt.G/2013 PTA. Pdg

5 Rekonvensi/Pembanding keberatan terhadap besarnya kewajiban Pemohon Konvensi/Tergugat Rerkonvensi/Terbanding yang ditetapkan dalam putusan itu dan mohon putusan tersebut dibatalkan. Adapun keberatan-keberatan tersebut telah diajukan dalam memori banding tanggal 22 Mei 2013; Menimbang, bahwa terhadap semua tuntutan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding tersebut pihak Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Terbanding menyatakan keberatan, hanya bersedia memberikan nafkah untuk dua orang anak saja yang besarnya untuk anak pertama Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) dan untuk anak ke dua Rp ,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah); Menimbang, bahwa keberatan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Terbanding sebagai bekas suami yang harus memenuhi kewajibannya akibat dari perceraian ini, Pengadilan Tinggi Agama sependapat dengan pertimbangan hukum Pengadilan Agama Payakumbuh yang telah menolak keberatan tersebut. Akan tetapi Pengadilan Tinggi Agama merasa perlu memperbaiki dasar hukum yang digunakan, karena Hakim tingkat pertama telah keliru menerapkan pasal 80 ayat (4) huruf (a) dan ayat (6) Kompilasi Hukum Islam, karena pasal tersebut sebagai dasar kewajiban suami dalam rumah tangga. Pengadilan Tinggi Agama berpendapat yang tepat untuk dasar hukum akibat putusnya perkawinan adalah ketentuan pasal 149 huruf (a), (b) dan (c) Kompilasi Hukum Islam. Mengenai jumlah nominalnya Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat dengan jumlah yang telah diputuskan oleh Pengadilan Agama dan akan memberi pertimbangan tersendiri sebagai berikut : Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama Payakumbuh berdasarkan surat bukti yang diajukan oleh Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding yaitu surat Keterangan Penghasilan tanggal 05 Maret 2013 dari Kantor Wali Nagari dengan pertimbangan bahwa bukti TR tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sesuai dengan ketentuan pasal 285 R Bg, dan surat bukti tersebut sebagai akta otentik karena dibuat khusus sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa terhadap penilaian alat bukti TR oleh Pengadilan Agama, Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat karena sesuai dengan ketentuan pasal 1868 KUH Perdata yang dimaksud dengan Akta otentik ialah akta yang dibuat dalam Hlm 5 dari 9 hlm Putusan No. 28/Pdt.G/2013 PTA. Pdg

6 bentuk yang ditentukan undang-undang oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu ditempat akta dibuat. Sedangkan bukti TR tidak dibuat oleh pejabat yang berwenang dan tidak juga oleh atasan tempat Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding bekerja yang mengetahui pasti penghasilan pegawainya perbulan; Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam kasus ini bukti (bukti TR) tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengabulkan tuntutan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding. Akan tetapi informasi yang didapat Hakim dari keterangan para pihak di depan Pengadilan seperti bahwa mereka telah mempunyai rumah, dan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding bekerja sebagai sopir truk antar provinsi, sehingga dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa penghasilan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Terbanding perbulan lebih dari pada pengakuannya sehingga Pengadilan Tinggi Agama akan menetapkan besarnya Nafkah lalu (madhiyah), nafkah Iddah (selama iddah) dan Mut ah sesuai dengan keadilan dan kepatutan serta memperhatikan kemampuan suami sebagaimana ternyata dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan nafkah untuk 2 (dua) orang anak, Pengadilan Tinggi Agama menyetujui pertimbangan hukum dari Pengadilan Agama Payakumbuh yang telah menetapkan nafkah untuk anak pertama minimal sebesar Rp (lima ratus ribu rupiah) perbulan dan untuk anak ke dua minimal sebesar Rp ,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) perbulan sesuai dengan kemampuan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding, dengan demikian pertimbangan hukum Pengadilan Agama tersebut diambil alih oleh Pengadilan Tinggi Agama menjadi pertimbangan sendiri; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Agama tersebut dapat dikuatkan dengan perbaikan amarnya sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini; Dalam Konvensi dan Rekonvensi : Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang- Hlm 6 dari 9 hlm Putusan No. 28/Pdt.G/2013 PTA. Pdg

7 undang Nomor 50 Tahun 2009 maka biaya yang timbul dalam perkara ini pada tingkat pertama dibebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding sedangkan biaya banding dibebankan kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding yang jumlahnya sebagaimana tercantum dalam amar putusan ini; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I : - Menyatakan bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding dapat diterima; - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Payakumbuh Nomor 32/Pdt.G/2013/PA.Pyk, tanggal 06 Mei 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 25 Jumadil Akhir 1434 Hijriyah, dengan perbaikan amar sehingga selengkapnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Konvensi : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Pengadilan Agama Payakumbuh; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Payakumbuh untuk mengirimkan Salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Situjuh Limo Nagari dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Luak untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat berupa : a. Nafkah lalu (Madhiyah) sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah); b. Nafkah Iddah sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah); c. Mut ah sebesar Rp ,- (empat juta rupiah); Hlm 7 dari 9 hlm Putusan No. 28/Pdt.G/2013 PTA. Pdg

8 d. Nafkah 2 (dua) orang anak, untuk anak pertama ( ANAK I ) minimal sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) perbulan dan untuk anak ke dua (ANAK II) minimal sebesar Rp ,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) perbulan sampai anak tersebut dewasa atau bisa berdiri sendiri; Dalam Konvensi dan Rekonvensi : - Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp ,- (tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah) dan biaya perkara pada tingkat banding kepada Pembanding sebesar Rp (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang pada hari Selasa tanggal 30 Juli 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 21 Ramadhan 1434 Hijriyah oleh kami Dra. Hj. HUSNAINI.A,S.H.,M.Ag. sebagai Ketua Majelis, Drs. E. SAEFUDDIN, M.H. dan Dra. Hj. ZUBAIDAH HANOUM, S.H. sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Syawal 1434 Hijriyah oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan Dra. ISMI M.NUR sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara. Ketua Majelis, ttd Dra. Hj. HUSNAINI. A, S.H., M.Ag. Hakim Anggota I ttd Drs. E. SAEFUDDIN, M.H. Hakim Anggota II ttd Dra. Hj. ZUBAIDAH HANOUM, S.H. Hlm 8 dari 9 hlm Putusan No. 28/Pdt.G/2013 PTA. Pdg

9 Panitera Pengganti, ttd Dra. ISMI M. NUR Perincian biaya perkara : 1. Redaksi : Rp Materai : Rp Biaya Proses : Rp Jumlah : Rp (seratus lima puluh ribu rupiah) UNTUK SALINAN An. PANITERA WAKIL PANITERA, Drs. ALI AMRAN, S.H. Hlm 9 dari 9 hlm Putusan No. 28/Pdt.G/2013 PTA. Pdg