P U T U S A N Nomor 0021/Pdt. G/ 2014/PTA.Pdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 0021/Pdt. G/ 2014/PTA.Pdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Talak antara : PEMBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal KABUPATEN SOLOK, sebagai Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding ; M e l a w a n : TERBANDING, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, tempat tinggal KABUPATEN SOLOK, sebagai Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Terbanding ; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara ini ; DUDUK PERKARA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Pengadilan Agama Koto Baru Nomor 0129/Pdt.G/2014/PA.KBr tanggal 30 April 2014 M bertepatan dengan tanggal 29 Jumadil Akhir 1435 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Konvensi : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; Hal. 1 dari 10 Hal. Putusan Nomor 0021/Pdt. G/2014/PTA.Pdg

2 2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Pengadilan Agama Koto Baru ; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Koto Baru untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ; 2. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat berupa : 2.1. Nafkah madhiyah/ lalu sejumlah Rp ,- (Dua juta seratus ribu rupiah) 2.2. Nafkah iddah sejumlah Rp ,- (Sembilan ratus ribu rupiah) 3. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah satu orang anak yang bernama ANAK PEMOHON DAN TERMOHON, lahir pada tanggal 09 Desember 2009 sampai anak tersebut dewasa/mandiri setiap bulannya minimal sejumlah Rp ,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) ; 4. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ; Dalam Konvensi dan Rekonvensi : - Membebankan kepada Pemohon/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp ,- (Dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) ; Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Koto Baru bahwa Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/ Pembanding tanggal 13 Mei 2014 telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Koto Baru Nomor 0129/Pdt.G/ 2014/PA.KBr yang diputus pada tanggal 30 April 2014, permohonan banding tersebut 0 telah diberitahukan kepada pihak Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding pada tanggal 19 Mei 2014 ; Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding dan kontra Hal. 2 dari 10 Hal. Putusan Nomor 0021/Pdt. G/2014/PTA.Pdg

3 memori banding yang diajukan oleh Pemohon Konvensi/ Tergugat Rekonvensi/Terbanding, memori banding ataupun kontra memori banding tersebut telah pula diberitahukan kepada pihak lawannya masing-masing; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding telah diajukan dalam tenggat waktu banding dan telah sesuai dengan cara-cara sebagaimana menurut ketentuan peraturan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut secara formal harus dinyatakan dapat diterima ; Dalam Konvensi : Menimbang, bahwa atas dasar apa yang telah dipertimbangkan Pengadilan Agama Koto Baru dalam putusan tersebut, secara materiil khususnya yang berkaitan dengan pertimbangan hukum perselisihan yang mendukung terhadap dictum pemberian idzin ikrar, Pengadilan Tinggi Agama pada prinsipnya sependapat dan menyetujuinya karenanya pertimbangan tersebut dapat diambil alih menjadi pertimbangan dan pendapat sendiri, namun demikian Pengadilan Tinggi Agama perlu menambahkan pertimbangan hukum sebagai berikut ; Menimbang, bahwa pada kenyataannya selain upaya pengadilan dan mediator juga upaya para saksi keluarga yang telah berusaha mendamaikan Pemohon Konnvensi/Terbanding dan Termohon Konvensi/Pembanding agar mereka dapat membina kembali rumah tangga ternyata telah tidak berhasil, serta sebagai ternyata pula sampai dengan perkara aquo di proses pada tingkat banding dimana dalam diri kedua pihak berperkara telah tidak terlihat adanya tanda-tanda untuk dapat kembali rukun membina rumah tangga dan bahkan apabila dihubungkan dengan jawaban Termohon Konvensi/Pembanding pada persidangan Pengadilan Agama Koto Baru dan dalam memori banding Termohon Konvensi/Pembanding yang pada pokoknya mengakui ketidak Hal. 3 dari 10 Hal. Putusan Nomor 0021/Pdt. G/2014/PTA.Pdg

4 harmonisan dalam rumah tangga, karenanya dapat disimpulkan bahwa ia tidak mempermasalahkan tentang perceraian tersebut dan yang menjadi keberatan hanya terhadap besaran kewajiban Pemohon Konvensi/Terbanding kepada Termohon Konvensi/Pembanding sebagai akibat perceraian yang dituangkan dalam rekonvensi maka Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa dalam rumah tangga antara Pemohon Konvensi/Terbanding dengan Termohon Konvensi/Pembanding telah terjadi ketidak harmonisan yang telah sedemikian rupa sehingga telah sulit didamaikan ; Menimbang, bahwa oleh karena perselisihan mana telah sesuai dengan apa yang di maksudkan ketentuan pasal 19 hurup (f) PP Nomor 9 Tahun 1975 Jo pasal 116 hurup (f) Kompilasi Hukum Islam maka Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa tujuan perkawinan sebagaimana di maksudkan Al-Qur an Surat Ar-Rum ayat (21) dan pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan telah tidak bisa dicapai lagi dalam rumah tangga antara Pemohon Konvensi/Terbanding dengan Termohon Konvensi/Pembanding karenanya prinsip yang terkandung dalam kaidah fiqh yang menyatakan menghilangkan mafsadat/madharat melalui jalan perceraian harus didahulukan dari pada mencari kemaslahatan melalui jalan mempertahankan rumah tangga harus diberlakukan dalam perkara aquo ; Menimbang, bahwa berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tersebut sesuai dengan maksud ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 permohonan Pemohon Konvensi/Terbanding dapat di kabulkan dengan memberi izin kepada Pemohon Konvensi/Terbanding untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon Konvensi/Pembanding pada persidangan Pengadilan Agama Koto Baru setelah putusan berkekuatan hukum tetap ; Dalam Rekonvensi : Hal. 4 dari 10 Hal. Putusan Nomor 0021/Pdt. G/2014/PTA.Pdg

5 Menimbang, bahwa atas dasar apa yang telah dipertimbangkan Pengadilan Agama Koto Baru berkaitan dengan rekonvensi, Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat dan selanjutnya akan memberikan pertimbangan hukum sendiri sebagai berikut ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Pembanding telah mengajukan gugatan rekonvensi yang mana gugatan tersebut telah di mintakan kembali dalam memori bandingnya yang pada pokoknya meminta agar Tergugat Rekonvensi/Terbanding di hukum untuk membayar hal-hal sebagai berikut ; (1). Nafkah yang ditinggalkan selama 7 (Tujuh) bulan setiap bulannya Rp ,-= Rp ,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah ) ; (2). Nafkah untuk anak bernama ANAK PEMOHON DAN TERMOHON setiap bulannya Rp ,-(Lima ratus ribu rupiah) ; (3). Nafkah iddah selama 3 bulan sebesar Rp ,- (Empat juta lima ratus ribu rupiah ) ; Menimbang, bahwa berkaitan dengan gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding poin (1) dan (3) yaitu tentang nafkah madhiah selama 07 bulan sebesar Rp ,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah ) dan Nafkah Iddah sebesar ,- (Empat juta lima ratus ribu rupiah), dimana Tergugat Rekonvensi/Terbanding pada saat persidangan pada Pengadilan Agama Koto Baru memberikan jawaban dengan menyebutkan bahwa ia hanya menyanggupi membayar setiap bulannya sebesar Rp ,- (Tiga ratus ribu rupiah ), terhadap jawaban mana Penggugat Rekonvensi/Pembanding menyatakan keberatannya dan selanjutnya Majelis Hakim Pengadilan Agama Koto Baru telah memutuskan terhadap tuntutan tersebut berdasar kepada kesanggupan pihak Tergugat Rekonvensi/Pembanding tersebut, sedangkan kebutuhan pihak Penggugat Rekonvensi/Pembanding ternyata telah tidak dipertimbangkannya; Menimbang, bahwa walaupun Tergugat Rekonvensi/Terbanding hanya sebagai seorang petani karet yang penghasilannya relatif kecil, namun demikian bahwa apabila dihukum membayar nafkah untuk istrinya setiap hari sebesar Rp ,- dengan rasio untuk keperluan makan tiga kali sehari adalah merupakan nilai besaran yang tidak logis dan kurang layak walaupun Hal. 5 dari 10 Hal. Putusan Nomor 0021/Pdt. G/2014/PTA.Pdg

6 berada di Koto Baru, karenanya dengan melihat kemampuan riil Tergugat Rekonvensi/Terbanding dan melihat pula kebutuhan riil Penggugat Rekonvensi/Pembanding serta memperhatikan pula rasa keadilan dan kepatutan bagi pihak-pihak, Pengadilan Tinggi Agama berpendapat harus memerintahkan/mewajibkan kepada Tergugat Rekonvensi/Terbanding untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi/Pembanding nafkah tertinggal selama 7 (tujuh) bulan yang setiap bulannya sebesar Rp ,- sehingga keseluruhannnya berjumlah sebesar Rp ,- (Tiga juta seratus lima puluh ribu rupiah ) dan nafkah selama masa iddah sebesar Rp ,-( Satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah ) ; Menimbang, bahwa berkaitan dengan gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding poin dua dimana telah meminta kepada Tergugat Rekonvensi/Terbanding untuk nafkah seorang anak setiap bulannya sebesar Rp ,- (Tujuh ratus ribu rupiah) terhadap tuntutan tersebut Tergugat Rekonvensi/Terbanding hanya menyanggupi sebesar Rp ,-(Dua ratus ribu rupiah ) Majelis Hakim Pengadilan Agama Koto Baru memutus sebesar Rp ,- (Dua ratus lima puluh ribu rupiah ) dan selanjutnya Penggugat Rekonvensi/Pembanding memperkecil tuntutannya sebagaimana dituangkan dalam memori bandingnya yaitu sebesar Rp ,- (Lima ratus ribu rupiah) maka selanjutnya Pengadilan Tinggi Agama mempertimbangkan sebagai berikut ; Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas ketika dalam sebuah rumah tangga ada penghasilan dan didalamnya ada tiga orang manusia yang harus hidup maka penghasilan tersebut rasionya harus dibagi tiga, sehingga dengan demikian kesanggupan Tergugat Rekonvensi/ Terbanding untuk nafkah seorang anak sebesar Rp ,- ( Dua ratus ribu rupiah) setiap bulan adalah merupakan sebuah kesanggupan yang tidak rasional dan bahkan bisa dikatagorikan bertentangan dengan hukum, dan justru adalah sebaliknya bahwa tuntutan Penggugat Rekonvensi/Pembanding sebesar Rp ,- (Lima ratus ribu rupiah) merupakan sebuah tuntutan yang realistis dan tidak mengada-ada, karenanya sesuai hukum dan keadilan Hal. 6 dari 10 Hal. Putusan Nomor 0021/Pdt. G/2014/PTA.Pdg

7 Pengadilan Tinggi Agama berpendapat harus memerintahkan kepada Tergugat Rekonvensi/Terbanding agar membayar kepada Penggugat Rekonvensi /Pembanding nafkah untuk seorang anak bernama ANAK PEMOHON DAN TERMOHON setiap bulannya minimal sebesar Rp ,- (Empat ratus lima puluh ribu rupiah) sampai anak tersebut mandiri ; Menimbang, bahwa dalam pada itu pula dimana dalam perkara a-quo telah diputuskan tentang akibat perceraian sebagaimana dimuat dalam rekonvensi, maka terkait dengan pelaksanaan atas kewajiban Pemohon Konvensi/Terbanding kepada Termohon Konvensi/Pembanding sebagai akibat perceraian, Pengadilan Tinggi Agama akan memberikan pertimbangan sebagai berikut ; Menimbang, bahwa masalah kepastian hukum dan kemanfaatan hukum dari sebuah putusan merupakan unsur pokok bagi pencari keadilan, artinya bahwa ketika sebuah putusan tidak bisa dilaksanakan maka tentu putusan tersebut tidak mempunyai arti dan tidak bermanfaat bagi kedua belah pihak, oleh karenanya dengan memperhatikan rasa keadilan bagi pihak-pihak dalam hal ini bagi yang akan menceraikan dan yang akan diceraikan serta memperhatikan pula unsur efektifitas dan efesiennya pelaksanaan putusan sepanjang berkaitan dengan akibat perceraian dalam putusan perkara perceraian, Pengadilan Tinggi Agama berpendapat harus memerintahkan kepada Tergugat Rekonvensi/Terbanding sebelum melaksanakan ikrar talak agar melakukan penitipan uang (konsignasi) pada kepaniteraan Pengadilan Agama Koto Baru yang selanjutnya akan di bayarkan/diserahkan kepada Penggugat Rekonvensi/Pembanding sebesar apa yang termuat dalam diktum putusan dibawah ini dalam hal rekonvensi poin dua angka dua ; Dalam Konvensi dan Rekonvensi Menimbang, bahwa berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa putusan Pengadilan Agama Koto Baru Nomor 0129/Pdt.G/2014 tanggal 30 April 2014 Hal. 7 dari 10 Hal. Putusan Nomor 0021/Pdt. G/2014/PTA.Pdg

8 dalam konvensi dapat dipertahankan sehingga dikuatkan sedangkan terkait rekonvensi dari putusan tersebut Pengadilan Tinggi Agama berpendapat tidak dapat dipertahankan dan harus di batalkan dengan mengadili sendiri dengan amar putusan sebagai tersebut dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa perkara ini masalah perkawinan, maka sesuai ketentuan pasal 89 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding dihukum untuk membayar biaya pengadilan tingkat pertama sebesar Rp ,-(Dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding dihukum untuk membayar biaya pengadilan tingkat banding sebesar Rp ,- (Seratus lima puluh ribu rupiah ) ; Mengingat akan pasal-pasal dari Undang-undang yang bersangkutan ; M E N G A D I L I : - Menyatakan permohonan banding Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding formal dapat diterima ; Dalam Konvensi : - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Koto Baru Nomor 0129/Pdt. G/2014/PA. KBr tanggal 30 April 2014 M, bertepatan dengan tanggal 29 Jumadil Akhir 1435 H ; Dalam Rekonvensi : - Membatalkan putusan Pengadilan Agama Koto Baru Nomor 0129/Pdt.G/2014/PA. KBr tanggal 30 April 2014 M bertepatan dengan tanggal 29 Jumadil Akhir 1435 H, dan dengan ; Hal. 8 dari 10 Hal. Putusan Nomor 0021/Pdt. G/2014/PTA.Pdg

9 Dalam Rekonvensi ; Mengadili Sendiri : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding sebagian ; 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Terbanding ( TERBANDING) agar membayar kepada Penggugat Rekonvensi/Pembanding hal-hal sebagai berikut ; 1. Nafkah tertinggal selama 7 (Tujuh) bulan setiap bulannya Rp ,- = Rp ,- ( Tiga juta seratus lima puluh ribu rupiah); 2. Nafkah untuk seorang anak bernama ANAK PEMOHON DAN TERMOHON setiap bulannya minimal Rp ,- ( Empat ratus lima puluh ribu rupiah ) sampai dengan anak tersebut mandiri ; 3. Nafkah selama masa iddah (3 bulan 10 hari) sebesar Rp (Satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah ) ; 4. Memerintahkan kepada Tergugat Rekonvensi/Terbanding sebelum melakukan ikrar talak agar terlebih dahulu melakukan penitipan uang (konsignasi) kepada Kepaniteraan Pengadilan Agama Koto Baru sebesar yang tercantum dalam dictum 2 angka 3 diatas ; 5. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding selebihnya ; Dalam Konvensi dan Rekonvensi ; - Memerintahkan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding agar membayar biaya perkara pada pengadilan tingkat pertama sebesar Rp ,- (Dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah), dan kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/ Pembanding agar membayar biaya perkara pada pengadilan tingkat banding sebesar Rp ,- (Seratus lima puluh ribu rupiah ) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang pada hari Kamis, tanggal 17 Juli 2014 M bertepatan dengan tanggal 19 Ramadhan 1435 H oleh kami Drs. ASHFAR MUNIR, SH., MHI sebagai Ketua Majelis, Drs. H. M. RUSLI MANSUR, SH, Hal. 9 dari 10 Hal. Putusan Nomor 0021/Pdt. G/2014/PTA.Pdg

10 MHI. dan Drs. H. SYAMSUL ANWAR, SH, MH sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 24 Juli 2014 M bertepatan dengan tanggal 26 Ramadhan 1435 H oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan MUHAMMAD RAFKI, SH sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara. Ketua Majelis, ttd. Drs. ASHFAR MUNIR, SH, MHI Hakim Anggota ttd. Hakim Anggota ttd. Drs. H. M. RUSLI MANSUR, SH, MHI Drs. H. SYAMSUL ANWAR, SH, MH. Panitera Pengganti ttd. MUHAMMAD RAFKI, SH Perincian biaya perkara : 1. Redaksi : Rp Materai : Rp Biaya Proses : Rp Jumlah : Rp (Seratus lima puluh ribu rupiah) Untuk Salinan A.n. P A N I T E R A, WAKIL PANITERA Drs. ALI AMRAN, SH. Hal. 10 dari 10 Hal. Putusan Nomor 0021/Pdt. G/2014/PTA.Pdg