P U T U S A N Nomor : 22/Pdt.G/2012/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 22/Pdt.G/2012/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu Cerai Talak pada tingkat banding dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PEMBANDING, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah tangga, bertempat tinggal di KOTA PADANG, Provinsi Sumatera Barat, sebagai Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding; Melawan TERBANDING, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di KOTA PADANG, Provinsi Sumatera Barat, sebagai Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding; PengadilanTinggi Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara ini ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Pengadilan Agama Padang Nomor 962/Pdt.G/2011/PA.Pdg tanggal 26 Maret 2012 yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Konvensi : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Pengadilan Agama Padang; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Padang untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Pauh Kota Padang untuk keperluan pencatatan; Dalam Rekonvensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian dan menolak yang selebihnya; Hal. 1 dari 7 hal. Put. No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Pdg

2 2. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat : a. Nafkah iddah sebesar Rp ,- (empat juta lima ratus ribu rupiah); b. Muth ah sebesar Rp ,- (lima juta rupiah); 3. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah anak-anak Penggugat dan Tergugat untuk masa yang akan datang minimal sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) sampai anak-anak tersebut dewasa atau mandiri; Dalam Konvensi dan Rekonvensi Membebankan biaya perkara kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi sebesar Rp ,- (dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah); Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Padang yang menyatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 05 April 2012 pihak Termohon telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut di atas, permohonan banding tersebut telah pula diberitahukan kepada pihak lawan pada tanggal 10 April Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding dan kontra memori banding yang diajukan oleh Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding, baik memori banding ataupun kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya. TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan dalam tenggat waktu banding dan menurut cara-cara yang ditentukan oleh peraturan perundang undangan, maka permohonan banding tersebut secara formal harus dinyatakan dapat diterima; DALAM KONVENSI : Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang membaca dan mempelajari dengan seksama putusan Pengadilan Agama Padang Nomor 962/Pdt.G/2011/PA.Pdg tanggal 26 Maret 2012 M bersamaan dengan tanggal 3 Jumadil Awal 1433 H, Berita Acara Persidangan serta memori banding dan suratsurat lainnya yang diajukan oleh Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat sebagai berikut : Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan oleh Hakim tingkat pertama dalam Konvensi telah tepat dan benar, sehingga pertimbangan tersebut diambil alih menjadi pertimbangan Pengadilan Tinggi Agama Padang, namun perlu ditambah pertimbangannya sebagai berikut : Menimbang, bahwa alasan pokok permohonan Pemohon adalah terjadinya Hal. 2 dari 7 hal. Put. No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Pdg

3 perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding dengan Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding dalam rumah tangga, yang kemudian diikuti dengan berpisah tempat tinggal sejak 7 tahun yang lalu sampai sekarang, dan usaha damai yang telah dilakukan oleh keluarga kedua belah pihak, maupun upaya damai yang dilaksanakan melalui mediasi oleh mediator serta usaha damai oleh Pengadilan Agama selama proses persidangan berlangsung namun usaha damai tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut telah diakui oleh Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding, sedangkan yang dibantah adalah mengenai penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran di mana masing-masing pihak menuding pihak lain sebagai penyebabnya, hal ini membuktikan bahwa rumah tangga antara Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding dengan Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding telah pecah sedemikian rupa tanpa perlu dipersoalkan lagi siapa penyebabnya, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Surat Ar-Rum Ayat 21 telah tidak mungkin lagi dicapai, oleh karenanya perceraian dipandang lebih besar manfaat dari mafsadatnya dan telah memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim banding Pengadilan Tinggi Agama Padang menilai bahwa putusan a quo dalam hal ini Pengadilan Agama Padang Nomor 962/Pdt.G/2011/PA.Pdg tanggal 26 Maret 2012 dapat dikuatkan; DALAM REKONVENSI : Menimbang, bahwa apa yang dipertimbangkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama dalam putusan a quo, ternyata menyisakan permasalahan hukum yang belum dijawab dengan tuntas, oleh karena itu Majelis Hakim banding Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : Menimbang, bahwa Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding dalam gugatan rekonvensinya menuntut hak-hak nafkah yang telah lalu maupun hak-haknya sebagai akibat terjadinya perceraian yaitu nafkah masa lalu (madhiyah), nafkah iddah, mut ah serta hak asuh anak-anaknya dengan pembiayaannya sampai anak-anak dewasa atau mandiri; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding atas nafkah masa lalu selama 7 tahun, Majelis Hakim tingkat pertama dalam pertimbangannya menyatakan di mana pernyataan Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding mengenai pemberian uang Rp ,- (Seratus ribu rupiah) Hal. 3 dari 7 hal. Put. No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Pdg

4 perhari oleh Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding melalui anak-anaknya telah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Termohon/Penggugat Rekonvensi/Terbanding bersama anak-anaknya setiap hari, ternyata hal itu tidak dibantah oleh Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding, karena itu Majelis Hakim Pengadilan Agama Padang telah menolak gugatan rekonvensi a quo; Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama tersebut menurut Majelis Hakim banding bila dikaitkan dengan keberatan Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding di dalam memori bandingnya, maka nafkah isteri yang ditinggalkan sebelum terjadi perceraian itu belum termasuk pemenuhan nafkah Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding, karena untuk masa yang akan datang saja nafkah anak-anak adalah tetap Rp ,- (seratus ribu rupiah) perhari, artinya uang sejumlah tersebut hanya untuk belanja anak-anaknya saja, oleh karena itu Majelis Hakim banding berkesimpulan bahwa pertimbangan hakim tingkat pertama tentang hal ini perlu dikoreksi dan dipertimbangkan kembali sebagaimana mestinya; Menimbang, bahwa besaran nominal dari nafkah ketinggalan tersebut tidak dapat diperinci sesuai dengan jumlah bulan yang dilalaikan namun setidak-tidaknya dapat memenuhi prinsip-prinsip dasar dari Undang-undang perkawinan yang melindungi hak-hak seorang isteri yang akan diceraikan yang gelobalnya akan dituangkan di dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa pertimbangan hakim tingkat pertama atas nafkah iddah sebagaimana dipertimbangkan dalam putusan a quo, Majelis Hakim banding menilai telah sesuai dengan kepatutan yang berkeadilan sehingga nominal sebesar itu dapat dipertahankan; Menimbang, bahwa terhadap pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama atas tuntutan mut ah dari Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding secara substansi sudah benar, namun nominalnya Majelis Hakim banding menilai belum memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah pihak paling tidak telah dapat meringankan beban mental seorang isteri yang akan diceraikan yang akan menyandang predikat janda justru itu nominal sejumlah yang dipertimbangkan oleh Hakim tingkat pertama harus diperbaiki sehingga jelasnya sebagaimana dituangkan di dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa tentang gugatan rekonvensi Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding memohon ditetapkan hak asuh dan pemeliharaan anak-anak bernama ANAK I, ANAK II, ANAK III dan ANAK IV, setelah terjadinya perceraian yang belum dipertimbangkan sama sekali oleh Majelis Hakim tingkat pertama dalam hal ini Pengadilan Agama Padang, dan amar belum pula menjawab petitum tersebut, maka Majelis Hakim banding berpendapat bahwa sesuai dengan keterangan Hal. 4 dari 7 hal. Put. No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Pdg

5 Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding (BAP hal 12) yang isinya menyatakan Masalah anak tanggung jawab Pemohon/Tergugat Rekonpensi/Terbanding dunia dan akhirat, tetapi jangan dilarang anak untuk bersama Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding, pernyataan ini dinilai sebagai suatu persetujuan Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding sehingga tidak ada mengandung persengketaan, oleh karena itu Majelis Hakim banding akan menetapkan hak asuh anak-anak mereka berada pada pihak Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding sebagai jawaban dari petitum gugatan rekonvensi Penggugat Rekonvensi/Pembanding; Menimbang, bahwa adapun mengenai permohonan pembiayaan atas anak-anak seperti tersebut pada alinea di atas sampai anak-anak dewasa dan dapat mandiri sebesar Rp ,- (Tiga juta rupiah) perbulan, sesuai dengan penyataan kesediaan Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding dalam BAP tanggal 6 Februari 2012 pada halaman 12 yang berbunyi Pemohon/Tergugat Rekonpensi bersedia memenuhi tuntutan nafkah anak sebesar Rp 3 juta rupiah perbulan. Maka Majelis Hakim banding berkesimpulan bahwa pernyataan Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding tersebut telah menjadi hukum yang menjadi tanggung jawab Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding, oleh karena itu untuk mendapatkan kepastian hukum sewajarnya permohonan Penggugat Rekonvensi/Pembanding sehingga Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding dihukum membayarnya kepada Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding sejumlah sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Agama Padang Nomor 962/Pdt.G/2011/PA.Pdg tanggal 26 Maret 2012 dalam rekonvensi tidak dapat dipertahankan karenanya harus dibatalkan dan dengan mengadili sendiri; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo termasuk bidang perkawinan, sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding dan biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding yang jumlahnya sebagaimana tercantum dalam amar putusan ini; Mengingat segala ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan Hal. 5 dari 7 hal. Put. No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Pdg

6 hukum Syara yang berhubungan dengan perkara ini; M E N G A D I L I Menyatakan bahwa permohonan banding Pembanding dapat diterima; DALAM KONVENSI Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Padang Nomor 962/Pdt.G/2011/PA.Pdg, tanggal 26 Maret 2012 M bersamaan dengan tanggal 03 Jumadil Awal 1433 H. DALAM REKONVENSI : Membatalkan putusan Pengadilan Agama Padang Nomor 962/Pdt.G/2011/PA.Pdg tanggal 26 Maret 2012 M bersamaan dengan tanggal 03 Jumadil Awal 1433 H dan dengan mengadili sendiri : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding untuk sebagian. 2. Menghukum Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding membayar kepada Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding berupa : a. Nafkah yang lalu (madhiyah) sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah). b. Nafkah iddah sebesar Rp ,- (empat juta lima ratus ribu rupiah). c. Mut ah sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah). 3. Menetapkan Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding menjadi pemegang hak asuh anak-anak Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding dengan Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding yang namanya sebagai berikut : a. ANAK I, perempuan, lahir 14 Agustus b. ANAK II, laki-laki, lahir 13 Februari c. ANAK III, laki-laki, lahir 12 Desember d. ANAK IV, laki-laki, lahir 21 Desember Menghukum Pemohon/Tergugat Rekonvensi/Terbanding untuk membayar kepada Termohon/Penggugat Rekonvensi/Pembanding biaya anak-anak tersebut angka 3 di atas minimal sebesar Rp, ,- (tiga juta rupiah) setiap bulan sampai anak-anak tersebut dewasa atau mandiri; 5. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/Termohon/Pembanding selebihnya; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI : 1. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara ini pada tingkat pertama sebesar Rp ,- (dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) ; 2. Menghukum Termohon/Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang pada hari Kamis tanggal 31 Mei 2012 M bertepatan dengan tanggal 10 Rajab 1433 H, oleh kami Drs. H. ZULKIFLI ARIEF, S.H., Hal. 6 dari 7 hal. Put. No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Pdg

7 M.Ag, sebagai Ketua Majelis, Drs. ASHFAR MUNIR, S.H., M.HI dan Drs. H. ABD. MANNAN HASYIM, S.H., MH masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang tanggal 21 Mei 2012 Nomor : 22/Pdt.G/2012/PTA.Pdg, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 07 Juni 2012 M bersamaan dengan tanggal 17 Rajab 1433 H oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota yang bersidang dan Dra. Hj. DARWATI sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak yang berperkara. Ketua Majelis, Drs. H. ZULKIFLI ARIEF, S.H., M.Ag Hakim Anggota, Hakim Anggota, Drs. ASHFAR MUNIR, S.H., M.HI Drs. H. ABD MANNAN HASYIM, S.H., MH Panitera Pengganti, Dra. Hj. DARWATI Perincian Biaya Perkara : - Biaya Materai : Rp ,- - Biaya Redaksi : Rp ,- - Biaya Pemberkasan : Rp ,- Jumlah : Rp ,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) Untuk Salinan P A N I T E R A Drs. YUSTAN AZIDIN, S.H. MH. Hal. 7 dari 7 hal. Put. No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Pdg