بسم الله الرحمن الرحیم

Transkripsi

1 P U T U S A N No. 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn بسم الله الرحمن الرحیم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten dalam persidangan Majelis untuk mengadili perkara-perkara dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan, dalam perkaranya antara: PEMBANDING, Umur 34 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Karyawan PT. BANK, tempat tinggal di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut "Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding M E L A W A N TERBANDING, Umur 34 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut "Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding Pengadilan Tinggi Agama Banten tersebut; Telah membaca berkas perkara dan semua surat-surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; TENTANG DUDUKNYA PERKARA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Tangerang tanggal 23 April 2014 Nomor: 0000/Pdt. G/2014/PA. Tng. yang amarnya berbunyi sebagai berikut: DALAM KONPENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon Konpensi sebagian 2. Memberi izin kepada Pemohon Konpensi (PEMBANDING) untuk ikrar menjatuhkan thalak satu raj i terhadap Termohon Konpensi (TERBANDING) di depan sidang Pengadilan Agama Tangerang setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap; 3. Tidak menerima permohonan Pemohon Konpensi untuk selain dan selebihnya; DALAM REKONPENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi sebagian; 2. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk memberikan Mut'ah kepada Penggugat Rekonpensi berupa uang sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah);

2 3. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah iddah selama 3 (tiga) bulan kepada Penggugat Rekonpensi berupa uang sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah); 4. Menetapkan Penggugat Rekonpensi selaku ibu kandung sebagai pemegang hak asuh terhadap 3 (tiga) orang anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi, yang masing-masing bernama: ANAK 1 P&T (L), umur 8 tahun; ANAK 2 P&T (P), umur 6 tahun; dan ANAK 3 P&T (L), umur 2 tahun; dengan tetap memberikan hak kepada Tergugat Rekonpensi selaku ayah kandungnya untuk menengok, mengajak bermain, dan mengajak jalan-jalan dan bermalam, serta ikut bermusyawarah bersama Penggugat untuk membicarakan masa depan anakanak tersebut selama tidak mengganggu aktivitas anak, dan atas sepengetahuan Penggugat Rekonpensi; 5. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah/biaya hidup anakanak tersebut setiap bulannya minimal sebesar Rp ,- (satu juta dua ratus ribu rupiah) sampai anak-anak tersebut dewasa/mandiri, dan atau telah berusia 21 tahun; 6. Tidak menerima gugatan Penggugat Rekonpensi untuk selain dan selebihnya. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI - Membebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp ,- (tiga ratus Sembilan puluh satu ribu rupiah) Membaca Akta Pernyataan Permohonan Banding yang ditandatangani oleh Pemohon/Pembanding dan diketahui Panitera Pengadilan Agama Tangerang yang menyatakan bahwa pada hari Jum at tanggal 02 Mei 2014 Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan pada pihak lawannya. Telah membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Pemohon/Pembanding tanggal 08 Mei 2014 dan kontra memori banding yang diajukan oleh Termohon/Terbanding tanggal 27 Mei 2014, memori banding dan kontra memori banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Pembanding tanggal 02 Mei 2014 (sembilan hari setelah putusan dibacakan) yakni dalam tenggang waktu dan menurut cara yang ditentukan dalam

3 undang-undang, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima; DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa putusan majelis hakim Tingkat Pertama tentang Konvensi dengan segala pertimbangan hukum yang telah diuraikan didalamnya Majelis Hakim Tingkat Banding memandang perlu mempertimbangkan hal-hal lain sebagai berikut: Menimbang, bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang permohonan Cerai talak a quo pada dasarnya dinilai telah tepat dan benar dan oleh karena itu Majelis Hakim Tingkat Banding dapat mengambil alih menjadi pertimbangan sendiri; Menimbang, bahwa tuntutan Pemohon Konvensi agar ia ditetapkan sebagai pemegang hak Hadlanah terhadap 3 (tiga) orang anak Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi a quo, hal mana Majelis Hakim Tingkat Pertama tidak mempertimbangkan hal tersebut dalam Konvensi dipandang tidak tepat, maka oleh karena itu Majelis Hakim Tingkat Banding akan mempertimbangkannya sebagai berikut: Menimbang, bahwa terhadap tuntutan dimaksud Termohon Konvensi telah memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai Rekonvensi agar apabila terjadi perceraian Termohon Konvensilah yang ditetapkan sebagai pemegang hak Hadlanah terhadap ke 3 (tiga) orang anak tersebut; Menimbang, bahwa pada faktanya selama ini atau setidak-tidaknya selama Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi berpisah rumah selama itu pula ke 3 (tiga) orang anak tersebut berada dalam asuhan Termohon Konvensi dengan baik; Menimbang, bahwa kesungguhan Pemohon Konvensi untuk mengasuh ke 3 (tiga) orang anaknya tersebut tidak diragukan lagi, akan tetapi demi kepentingan anak yang notabene masih dibawah umur atau setidak-tidaknya belum mumayyiz, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa dalam kondisi pekerjaan Pemohon Konvensi sebagai salah satu KARYAWAN BANK dipandang tidak tepat untuk ditetapkan sebagai pemegang hak hadlanah terhadap ke 3 (tiga) orang anak tersebut karena diperkirakan Pemohon Konvensi memiliki waktu yang ketat dan tanggung jawab dalam pekerjaannya tersebut sehingga tidak mempunyai sisa waktu yang cukup untuk mengurus anak-anak yang akan berakibat kepada tidak terurusnya anak-anak tersebut dengan baik; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon Konvensi dalam memori bandingnya tertanggal 08 Mei 2014, terhadap putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama khususnya tentang Hadlanah dimaksud Majelis

4 Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa oleh karena keberatan-keberatan a quo pada dasarnya telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dengan baik dan benar, maka oleh karena itu harus dikesampingkan; Menimbang bahwa dengan demikian tuntutan-tuntutan pemeliharaan anak dimaksud haruslah ditolak sehingga amar putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan tidak menerima permohonan Pemohon Konvensi untuk selain dan selebihnya haruslah diperbaiki; Menimbang bahwa dalam putusan a quo ternyata tidak mencantumkan amar yang menyangkut dengan ex Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009 dipandang tidak tepat, oleh karena itu akan disebutkan selengkapnya dalam putusan ini dalam Konvensi; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang Konvensi a quo harus diperbaiki sebagaimana akan disebutkan selengkapnya dalam putusan ini; DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang Rekonvensi a quo dengan segala pertimbangan hukum yang telah diuraikan di dalamnya maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa pada dasarnya dinilai telah tepat, namun dipandang perlu menambah pertimbangan hukum sebagaimana akan disebutkan di bawah ini; Menimbang, bahwa hal yang menyangkut dengan mut ah dan biaya iddah dimaksud masing-masing sebesar Rp ,- dibebankan kepada Tergugat Rekonvensi dinilai telah tepat akan tetapi dalam merumuskan amar putusannya yang langsung bersifat Condemnatoir dinilai tidak tepat, seharusnya sebelum putusan bersifat Condemnatoir haruslah didahului dengan putusan yang bersifat Constitutif, oleh karena itu haruslah diperbaiki; Menimbang, bahwa hal yang menyangkut tentang pemeliharaan anak (Hadlanah) Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi a quo, dimana telah dipertimbangkan hal tersebut dalam Konvensi dengan menolak tuntutan tersebut, maka demi kepentingan anak dimaksud Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa apa-apa yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang hal ini dalam Rekonvensi telah tepat dan benar dan oleh karena itu pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan hukum oleh Majelis Hakim Tingkat Banding dengan memperbaiki amar putusannya;

5 Menimbang, bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang nafkah atau biaya hidup ketiga orang anak a quo yang ditentukan minimal Rp ,- maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa oleh karena putusan ini bersifat Condemnatoir haruslah lebih dahulu dibuat putusannya yang bersifat Constitutif seperti pertimbangan tersebut diatas, dan kemudian oleh karena ketiga orang anak tersebut berbeda usia maka biaya hidup tersebut haruslah diperinci sehingga masing-masing anak memperoleh sebesar Rp ,- setiap bulan sampai dewasa atau mandiri; Menimbang, bahwa Kontra memori banding yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi tertanggal 27 Mei 2014 pada perinsipnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi Majelis Hakim Tingkat Banding dalam menjatuhkan putusan ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang Rekonvensi a quo haruslah diperbaiki sehingga amarnya berbunyi selengkapnya sebagaimana akan disebutkan dalam putusan ini; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang Konvensi dan Rekonvensi a quo dinilai telah tepat dan benar oleh karena itu haruslah dikuatkan; Menimbang bahwa sesuai maksud Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terahir dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I I. Menerima permohonan banding Pembanding; II. Memperbaiki amar putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor : 00/ Pdt.G/2014/PA Tng. tanggal 23 April 2014 M bertepatan dengan tanggal 23 Jumadil Akhir 1435 H, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut: DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon Konvensi sebagian; 2. Memberi izin kepada Pemohon Konvensi (PEMBANDING) untuk menjatuhkan thalak satu raj i terhadap Termohon Konvensi (TERBANDING) di depan sidang Pengadilan Agama Tangerang.

6 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tangerang untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Thalak kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayahi tempat tinggal Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi. 4. Menolak permohonan Pemohon Konvensi selain dan selebihnya. DALAM REKONVENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian; 2. Menetapkan kewajiban Tergugat Rekonvensi, akibat Talak terhadap Penggugat Rekonvensi berupa: 2.1. Mut'ah berupa uang sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah); 2.2. Nafkah selama iddah sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah); 3. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar akibat talak berupa uang sebesar sebagaimana tersebut pada amar nomor 2 di atas kepada Penggugat Rekonvensi; 4. Menetapkan Penggugat Rekonvensi sebagai pemegang hak hadlanah atas anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi masingmasing bernama: 4.1. ANAK 1 P&T (L), umur 8 tahun; 4.2. ANAK 2 P&T (P), umur 6 tahun; 4.3. ANAK 3 P&T (L), umur 2 tahun; 5. Menetapkan nafkah atau biaya hidup anak-anak sebagai tersebut pada amar nomor 4 di atas, masing-masing anak sekurang-kurangnya sebesar Rp ,- (empat ratus ribu rupiah) setiap bulan sampai anak-anak tersebut dewasa atau mandiri. 6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa uang sebesar sebagaimana disebutkan pada amar nomor 5 di atas. 7. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi selebihnya. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Membebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp ,- (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) III. Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus limapuluh ribu rupiah). Demikian diputus dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten pada hari Rabu tanggal 20 Agustus 2014 Masehi bertepatan

7 dengan tanggal 23 Syawal 1435 Hijriyah oleh kami Drs. H. MARAENDA HARAHAP, S.H, M.H., Hakim Tinggi yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten sebagai Ketua Majelis, Drs. H. MOHAMMAD CHANIF, S.H., M.H., dan Dr. H. AHMAD FATHONI, S.H, M.Hum. Hakim-Hakim Tinggi sebagai Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dengan dibantu oleh Drs. ASMAWI H. RAWI sebagai Panitera Pengganti dengan tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara; Ketua Majelis, ttd Drs. H. MARAENDA HARAHAP, S.H, M.H. HAKIM ANGGOTA, ttd. Drs. H. MOHAMMAD CHANIF, S.H.,M.H. HAKIM ANGGOTA, ttd. Dr. H. AHMAD FATHONI, SH., M.Hum. Panitera Penganti, ttd. Drs. ASMAWI H. RAWI Rincian Biaya: 1. Biaya Proses : Rp ,- 2. Biaya Redaksi : Rp ,- 3. Biaya Materai : Rp ,- Jumlah : Rp ,- Untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya oleh Panitera, Dra. Hj. Siti Maryam