PUTUSAN Nomor 35/Pdt.G/2015/PTA. Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor 35/Pdt.G/2015/PTA. Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai talak antara : Pembanding, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di Kota Palembang, dahulu sebagai Pemohon sekarang sebagai Pembanding; Melawan Terbanding, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal Kota Palembang, dahulu sebagai Termohon sekarang sebagai Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara serta semua surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; DUDUK PERKARA Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Palembang, Nomor 0210/Pdt.G/2015/PA.Plg, tanggal 18 Juni 2015 M. bertepatan dengan tanggal 01 Ramadhan 1436 H. yang amarnya berbunyi : MENGADILI DALAM KONVENSI. 1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2 2. Memberi izin kepada Pemohon ( Pembanding ) untuk menjatuhkan Talak I (Satu) Raj i terhadap Termohon ( Terbanding ) di depan sidang Pengadilan Agama Palembang; DALAM REKONPENSI. 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi sebagian ; 2. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi berupa : 2.1. Nafkah Iddah, Maskan dan kiswah selama tiga bulan sebesar Rp ,- ( lima juta rupiah ); 2.2. Muth ah sebesar Rp ,- ( tiga juta rupiah ); 3. Menetapkan anak yang bernama Anak Pembanding dan Terbanding, perempuan umur 1 tahun berada dalam pemeliharaan Penggugat Rekonpensi selaku ibu kandungnya; 4. Menetapkan biaya pemeliharaan anak yang bernama Anak Pembanding dan Terbanding, pada diktum 3 diatas minimal sebesar Rp ,- ( satu juta rupiah ) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa/mandiri; 5. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah anak tersebut minimal sebesar Rp ,- ( satu juta rupiah ) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa/ mandiri melalui Penggugat Rekonpensi ; 6. Menetapkan uang Rp ,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) adalah harta bersama Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi dan masing-masing mendapat separoh dari harta bersama tersebut; 7. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk menyerahkan kepada Penggugat Rekonpensi separuh dari harta bersama tersebut senilai Rp ,- ( lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah); 8. Menolak selain dan selebihnya; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI. - Membebankan biaya perkara kepada Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi sebesar Rp ,- ( dua ratus sebelas ribu rupiah); TENTANG HUKUMNYA

3 Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu banding dan menurut cara-cara sesuai Peraturan Perundang-undangan, sehingga oleh karenanya secara yuridis formal dapat diterima untuk diperiksa pada tingkat banding; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama Palembang sebagai Pengadilan ulangan, agar dapat memberikan putusan yang benar dan adil, maka perlu untuk memeriksa ulang pokok perkara antara Pemohon / Pembanding dengan Termohon/Terbanding, membaca, meneliti apa yang telah diperiksa, dipertimbangkan dan diputus pada Pengadilan tingkat pertama, serta keberatan-keberatan Pembanding dalam memori bandingnya untuk kemudian dipertimbangkan dan diputus pada tingkat banding; Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat pertama telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak di depan persidangan dan selanjutnya memerintahkan kedua belah pihak untuk mengikuti proses mediasi namun tidak berhasil, oleh karena itu Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa upaya damai tersebut telah dianggap cukup dan proses penyelesaian perkara secara litigasi dapat dilanjutkan; Menimbang, bahwa terhadap putusan a quo, Pembanding dalam memori bandingnya telah mengajukan keberatan sebagai berikut: Dalam Rekonvensi: 1. Bahwa Pengadilan Agama Palembang keliru menetapkan Nafkah Iddah, Maskan dan Kiswah selama tiga bulan sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) dan Muth ah sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah), karena dengan penghasilan yang hanya sebatas UMR dan harus menafkahi anak sebanyak 3 (tiga) orang (2 orang yang berada dalam pemeilharaan saya dan 1 orang dalam pemeliharaan saudara perempuan saya) serta masih terdapatnya kewajiban/hutang yang terjadi selama pernikahan yang harus saya selesaikan, apakah saya harus mencari hutang baru hanya untuk melaksanakan putusan Pengadilan Agama Palembang? Untuk itulah saya hanya sanggup Rp ,000,- (satu juta rupiah) untuk seluruhnya;

4 2. Bahwa kesanggupan saya untuk biaya pemeliharaan anak sebesar Rp ,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulannya dengan mempertimbangkan anak-anak saya yang lain karena anak tertua saat ini masuk jenjang pendidikan SMA yang tentunya membutuhkan biaya yang lebih dari Rp ,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah), jadi keliru kalau Pengadilan Agama Palembang menetapkan biaya pemeliharaan anak yang bernama Anak Pembanding dan Terbanding sebesar Rp ,- (satu juta rupiah) setiap bulannya dengan penghasilan saya yang hanya UMR. Pada prinsipnya semua orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, tapi dengan penghasilan yang saya dapat saat ini, saya harus mengaturnya sedemikian rupa agar dapat dinikmati oleh semua anak - anak saya; 3. Bahwa anak yang bernama Anak Pembanding dan Terbanding, perempuan umur 1 tahun berada dalam pemeliharaan Penggugat Rekopensi selaku ibu kandungnya, tetapi Pengadilan Agama Palembang keliru tidak mencantumkan bahwa saya selaku ayah kapanpun dapat menjenguk / melihat dan mengajak Anak Pembanding dan Terbanding, karena sejak saya dan Terbanding pisah rumah sampai dengan saat ini, saya tidak pernah diizinkan untuk menjenguk Anak Pembanding dan Terbanding bahkan saya pernah diancam Terbanding dan keluarga Terbanding ketika saya akan menjenguk Anak Pembanding dan Terbanding; 4. Bahwa menyerahkan kepada Terbanding separuh dari harta bersama tersebut senilai Rp ,- (lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) secara tunai, saya tidak sanggup karena uang dari harta bersama tersebut juga saya gunakan untuk mencicil kewajiban/hutang yang terjadi selama pernikahan, untuk itu saya akan menyerahkannya secara bertahap selama 10 (sepuluh) kali; Menimbang, bahwa Terbanding telah mengajukan kontra memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa semua alasan keberatan Pembanding adalah sangat tidak berdasarkan hukum sehingga patut untuk dikesampingkan tanpa perlu dipertimbangkan lagi,

5 oleh karena itu cukup alasan bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang untuk menguatkannya; Menimbang, bahwa setelah membaca secara seksama berita acara sidang, pertimbangan hukum dan amar putusan yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama, serta keberatan-keberatan Pembanding dalam memori bandingnya, maka Majelis Hakim tingkat banding dalam memeriksa dan mengadili perkara a quo, mempertimbangkan sebagai berikut : Dalam Konvensi; Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat pertama telah mempertimbangkan bahwa dalam suatu rumah tangga jika suami istri telah pisah, mereka telah bertengkar dan tidak ada kecocokan lagi dan selama pisah tempat kedua belah pihak tidak ada yang berusaha untuk rukun, bahkan pihak keluarga telah berusaha untuk merukunkan namun tidak berhasil, maka rumah tangga Pemohon dan Termohon kini telah pecah dan sendi-sendi rumah tangga telah rapuh dan sulit untuk ditegakkan lagi; Menimbang, bahwa kasus rumah tangga Pemohon/Pembanding dan Termohon/Terbanding sudah sedemikian rupa yang tidak lagi dapat dirukunkan dengan keterlibatan pihak keluarga dan pihak-pihak yang dianggap mampu untuk mencari solusi terbaik, sehingga krisis rumah tangga yang berkepanjangan itu pada akhirnya membawa suasana keluarga yang tidak ada kebahagiaan di dalamnya dan bukan tidak mungkin dapat menimbulkan kemudharatan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon/Pembanding dengan Termohon/Terbanding telah pecah (broken marriage) dan tidak ada harapan untuk dibina, sehingga telah terpenuhi maksud Pasal 19 huruf f PP No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f KHI., pertimbangan a quo sudah tepat dan diambil alih sebagai pertimbangan Majelis Hakim tingkat banding; Dalam Rekonvensi;

6 Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama mengabulkan sebagian gugatan tentang nafkah iddah, kiswah dan mut ah bagi bekas istri yang diceraikan serta nafkah anak hingga anak tersebut dewasa atau dapat hidup mandiri sudah tepat dan Majelis Hakim tingkat banding mengambil alih sebagai pertimbangan sendiri; Menimbang, bahwa terhadap keberatan Pemohon/Pembanding/ Tergugat Rekonvensi yang beranggapan bahwa nafkah Iddah, maskan dan kiswah sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) dan muth ah sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah), adalah terlalu berat mengingat penghasilan Pemohon/Pembanding/Tergugat Rekonvensi setara dengan UMR, patut dipertimbangkan. Menimbang, bahwa tentang besarnya nafkah yang menjadi hak seorang istri ataupun terhadap anaknya sangat tergantung kepada kemampuan suami serta berdasarkan nilai keadilan dan kewajaran; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan bahwa Pembanding/Tergugat Rekonvensi sebagai tenaga kerja lepas yang mempunyai penghasilan setara dengan UMR atau kurang lebih Rp (dua juta delapan ratus ribu rupiah) setiap bulan sebagai biaya hidup bersama dengan dua orang anak dari istri pertamanya, bahwa oleh karena itu maka pembebanan nafkah iddah, maskan dan kiswah sebesar Rp ,- (lima juta rupiah), muth ah sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) dan nafkah anak hingga anak tersebut dewasa sebesar Rp (satu juta rupiah) adalah jumlah yang sangat memberatkan Pemohon/Pembanding/Tergugat Rekonvensi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa cukup adil dan patut apabila Pembanding./Tergugat Rekonvensi dihukum membayar : Nafkah iddah, kiswah dan maskan sejumlah Rp (tiga juta rupiah); Muth ah sejumlah Rp (dua juta rupiah; dan Nafkah anak hingga anak tersebut dewasa atau dapat hidup mandiri minimal Rp (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan;

7 Menimbang, bahwa terhadap putusan tentang harta bersama maka Mejelis Hakim tingkat banding sependapat dengan Majelis Hakim tingkat pertama dan diambil alih sebagai pertimbangan sendiri; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Agama Palembang Nomor 0210/Ptd.G/2015/PA.Plg, tanggal 18 Juni 2015 dapat dipertahankan dengan perbaikan amar; Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, biaya yang timbul pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Undang- Undang Nomor 48 Tahun 2009, Kompilasi Hukum Islam ( Inpres Nomor 1 Tahun 1991 ), dan ketentuan perundang-undangan lain serta hukum syar i yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I - Menyatakan permohonan banding Pembanding dapat diterima; - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Palembang Nomor 0210/ Ptd.G/2015/PA.Plg, tanggal 18 Juni 2015 dengan perbaikan amar sebagai berikut: Dalam Konvensi : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon ( Pembanding ) untuk menjatuhkan Talak I (satu) Raj i terhadap Termohon ( Terbanding ) di depan sidang Pengadilan Agama Palembang setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap; Dalam Rekonvensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk sebagian;

8 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa: 2.1.Nafkah iddah, maskan dan kiswah sejumlah Rp (tiga juta rupiah; 2.2.Muth ah sejumlah Rp (dua juta rupiah); 3. Menetapkan anak yang bernama Anak Pembanding dan Terbanding, perempuan berada dalam pemeliharaan Penggugat Rekonpensi selaku ibu kandungnya; 4. Menetapkan biaya pemeliharaan anak pada diktum 3 diatas minimal sebesar Rp ,00 ( lima ratus ribu rupiah ) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa atau dapat hidup mandiri; 5. Menghukum Pemohon/Pembanding/Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah anak tersebut minimal Rp ,00 ( lima ratus ribu rupiah ) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa atau dapat hidup mandiri melalui Penggugat Rekonpensi; 6. Menetapkan uang tunai sejumlah Rp ,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) adalah harta bersama Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi dan masing-masing mendapat separoh dari harta bersama tersebut; 7. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk menyerahkan bahagian harta bersama kepada Penggugat Rekonpensi sejumlah Rp ,- ( lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah ); 8. Menolak selain dan selebihnya; Dalam Konvensi dan Rekonvensi: - Membebankan kepada Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sejumlah Rp ,00 (dua ratus sebelas ribu rupiah); - Membebankan kepada Pembanding/ Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sejumlah Rp ,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);

9 Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palembang pada hari Selasa tanggal 15 September 2015 Masehi, bertepatan dengan tanggal 01 Zulhijjah 1436 Hijriyah, oleh kami Drs. H. Muallimin Ahmad, S.H., M.H.I, sebagai Ketua Majelis, didampingi oleh Drs. H. Muhyiddin, M.H., dan Drs. H. USMAN S, S.H., M.H., sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dan dibantu oleh Hj. MARIYAMAH, SH. sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara. Ketua Majelis, Hakim Anggota, Drs. H. MUALLIMIN AHMAD, S.H., M.H.I. Drs. H. MUHYIDDIN, M.H. Hakim Anggota, Drs. H. USMAN S, S.H., M.H. Panitera Pengganti, Hj. MARIYAMAH, SH. Perincian biaya : - Biaya proses Rp ,- - Biaya Materai Rp ,- - Biaya Redaksi Rp ,- Jumlah Rp ,-