ب س م الله الر ح م ن الر ح ی م

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA. Btn ب س م الله الر ح م ن الر ح ی م DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam persidangan majelis, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai talak antara : PEMBANDING, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan BUMN, bertempat tinggal di KABUPATEN TANGERANG, dahulu Termohon sekarang PEMBANDING; m e l a w a n TERBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di KABUPATEN TANGERANG, dahulu Pemohon sekarang TERBANDING; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara serta semua surat yang berhubungan dengan perkara yang dimohonkan banding ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor : 0000/Pdt.G/2013/PA.Tgrs tanggal 27 Pebruari 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Pengadilan Agama Tigaraksa; 3. Menetapkan anak yang bernama ANAK I, Perempuan, lahir tanggal 19 November 2006, ANAK II, Perempuan, lahir tanggal 3 Februari 2009; berada di bawah hadhanah/pengasuhan Pemohon. 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,- (empat ratus sembilan puluh ribu rupiah).

2 Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa, yang menyatakan bahwa pada hari Jum'at, tanggal 07 Maret 2014, pihak Termohon telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut di atas, permohonan banding tersebut telah pula diberitahukan kepada pihak lawan pada tanggal 21 Maret 2014 dan telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Agama Banten dengan nomor : 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn; Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Termohon/Pembanding tanggal 14 April 2014 dan memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 21 April 2014; Membaca Surat Keterangan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 28 April 2014 yang menerangkan bahwa setelah diberikan waktu yang cukup sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Terbanding tidak menyerahkan kontra memori banding. Bahwa telah pula membaca surat keterangan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 28 April 2014, yang menerangkan bahwa Pembanding dan Terbanding sampai batas waktu yang telah ditentukan tidak melakukan pemeriksaan berkas perkara (inzage). TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan oleh perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut formal harus dinyatakan dapat diterima ; Menimbang, bahwa agar Majelis Hakim Tingkat Banding dapat memberikan putusan yang benar dan adil, maka dipandang perlu untuk memeriksa ulang tentang apa yang telah diperiksa, dipertimbangkan dan diputus oleh Pengadilan Agama Tigaraksa, untuk kemudian dipertimbangkan dan diputus ulang pada tingkat banding; Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti secara seksama berkas perkara a quo, Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa secara substansial apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama a quo telah tepat dan benar, oleh karena itu diambilalih sebagai pertimbangan sendiri, namun Pengadilan Tinggi Agama perlu mempertimbangkan keberatankeberatan Pembanding sebagaimana tersebut dibawah ini ;

3 Menimbang, bahwa keberatan Pembanding terhadap putusan Pengadilan Agama a quo pada pokoknya adalah karena dalam putusan tersebut telah salah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Tentang pertimbangan dan putusan menjatuhkan hak hadlonah terhadap kedua anak jatuh kepada Pemohon/Terbanding; 2. Tidak mempertimbangkan hak-hak Termohon/Pembanding sebagai akibat dari cerai talak, yaitu mut'ah, maskan, kiswah, melunasi mahar yang masih terhutang dan biaya hadlonah untuk anak-anak yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun; Menimbang, bahwa keberatan Pembanding tersebut diatas, tidak dapat dibenarkan, karena berdasarkan ketentuan Pasal 41 huruf (a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pemeliharaan anak semata-mata didasarkan kepada kepentingan anak, dengan kata lain apabila terjadi perselisihan tentang pemeliharaan/penguasaan anak sebagai akibat dari perceraian kedua orang tuanya, maka faktor utama yang menjadi pertimbangan pengadilan dalam menetapkan hak pemeliharaan anak adalah kepentingan dan kemaslahatan anak, bukan kepentingan kedua orang tuanya; Menimbang bahwa berdasarkan keterangan Pemohon/Terbanding, pengakuan Termohon/Pembanding dan keterangan saksi-saksi dipersidangan telah terdapat fakta bahwa Pemohon/Terbanding mempunyai waktu yang lebih banyak untuk menjalin kebersamaan dengan kedua anak tersebut bila dibandingkan dengan Termohon/Pembanding, oleh karena itu akan lebih maslahat bila kedua anak yang masih sangat membutuhkan kebersamaan dan kasih sayang serta bimbingan dan arahan orang tuanya tersebut berada dibawah pemeliharaan Pemohon/Terbanding dengan tidak mengurangi hak Termohon/Pembanding untuk menemui dan menumpahkan kasih sayang kepada kedua anak tersebut dengan sepengetahuan Pemohon/Terbanding; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Pengadilan Tingkat Banding berpendapat bahwa Hakim Tingkat Pertama tidak keliru dalam menafsirkan kemaslahatan anak dengan mempertimbangkan pemberian hak hadlonah kepada Pemohon/Terbanding, dengan tidak mempertahankan prinsip hak hadonah secara normatif sebagaimana Pasal 105 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, tapi berdasarkan kepentingan anak. Pemeliharaan anak bukan melihat siapa yang lebih berhak tetapi harus dilihat siapa yang lebih tidak mendatangkan kerusakan bagi sianak, hal ini sesuai dengan prinsip yang dianut dalam Pasal 2 huruf (b) Undang-Undang Nomor 23 Tahun

4 2002 tentang Perlindungan Anak, juga sebagai yang dimaksud Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 906 K/SIP/1973 tanggal 25 Juni 1974 dan putusan Mahkamah Agung RI Nomor 110/AG/2007 tanggal 7 Desember 2007; Menimbang, bahwa mengenai tuntutan balik Termohon/Pembanding atas mut'ah, nafkah maskan, kiswah dan lain-lain sebagaimana dikemukakan pembanding dalam memori bandingnya, Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa karena tuntutan balik tersebut tidak diajukan di tingkat pertama maka tuntutan balik tersebut harus dikesampingkan sesuai dengan ketentuan Pasal 132 a ayat (2) HIR yang menyatakan bahwa apabila dalam pemeriksaan tingkat pertama tidak diajukan gugat balik, maka gugatan itu tidak dapat diajukan dalam tingkat banding; Menimbang, bahwa pada dasarnya secara fakta keberatan-keberatan Pembanding sebagaimana tersebut dalam memori bandingnya telah tercakup dalam pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dan pertimbangan diatas sebagai jawaban dari keberatan tersebut. Untuk itu Hakim Tingkat Banding berpendapat tidak perlu mempertimbangkan lebih jauh lagi. Menimbang, bahwa karena perintah kepada Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah sesuai dengan ketentuan Pasal 84 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 belum dicantumkan dalam amar putusan a quo meskipun telah dipertimbangkan dalam pertimbangan hukum, oleh karena itu amar putusan tersebut harus ditambah sesuai dengan ketentuan pasal tersebut diatas; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka putusan Pengadilan Agama yang dimohonkan banding tersebut harus dipertahankan dan patut untuk dikuatkan dengan perbaikan amar ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 biaya yang timbul dalam perkara ini pada tingkat banding dibebankan kepada Termohon/Pembanding ;

5 Mengingat segala ketentuan perundang-undangan dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I : - Menerima permohonan banding Pembanding; - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 0000/Pdt.G/2013/ PA.Tgrs, tanggal 27 Februari 2014 dengan perbaikan amar sehingga selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Pengadilan Agama Tigaraksa; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk mengirimkan Salinan Penetapan ikrar talak dalam perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayahi tempat pernikahan dilaksanakan dan tempat tinggal kedua belah pihak berperkara untuk dicatat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu; 4. Menetapkan anak yang bernama ANAK I, Perempuan, lahir tanggal 19 November 2006 dan ANAK II, Perempuan, lahir tanggal 3 Februari 2009; berada di bawah hadhanah/pengasuhan Pemohon. 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,- (empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah). - Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten pada hari Selasa, tanggal 03 Juni 2014 M bertepatan dengan tanggal 05 Sya'ban 1435 H oleh kami Drs. M. Dirwan, S.H., M.H sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Ahmad Choiran, M.H dan Drs. H. Moh. Ichwan Ridwan, S.H., M.H sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 19 Juni 2014 M bertepatan dengan tanggal 21 Sya'ban 1435 H oleh Ketua Majelis tersebut, dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan Rifki, S.H., M.Hum sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara. Ketua Majelis, ttd

6 Drs. M. Dirwan. SH., MH Hakim Anggota, ttd Drs. H. Ahmad Choiran, M.H. Hakim Anggota, ttd Drs. H. Moh. Ichwan Ridwan, SH., M.H Panitera Pengganti, Ttd Rifki, S.H., M.Hum Perincian biaya perkara : 1. Redaksi : Rp Materai : Rp Biaya Proses : Rp Jumlah : Rp (seratus lima puluh ribu rupiah).