Pendugaan Lapisan Akuifer dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di Rampa Manunggul, Kotabaru

Transkripsi

1 Pendugaan Lapisan dengan Metode Geolistik Konfiguasi Schlumbege di Rampa Manunggul, Kotabau Si Cahyo Wahyono Abstak: Telah dilakukan pengukuan lapisan akuife di Rampa Manunggul, Kabupaten Kotabau bedasakan kelistikan bumi dengan konfiguasi Schlumbege. Pengukuan ini betujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan tanah/batuan yang befungsi sebagai peangkap ai (akuife) yang dapat dipegunakan sebagai dasa dalam peencanaan pengembangan ai bawah tanah dengan caa pengeboan. Nilai tahanan jenis di lokasi pengukuan antaa 0,47 0,48 Ωm pada bagian atas ditafsikan sebagai lumpu penutup yang besifat basah, tahanan jenis 0-30 Ωm ditafsikan sebagai lempung pasian, dan tahanan jenis Ωm ditafsikan sebagai lapisan pasi. Untuk lokasi pengukuan di Rampa Manunggul, Kotabau lapisan ai tanah yang besifat tawa pada kedalaman lebih dai >60 mete. Kata Kunci: lapisan akuife, geolistik, tahanan jenis, Rampa Manunggul PENDAHULUAN Ai pemukaan dan ai tanah meupakan sumbe ai utama yang digunakan masyaakat untuk memenuhi bebagai kebutuhan. Sampai saat ini, ai pemukaan sebagian besa digunakan untuk memenuhi kebutuhan petanian, industi, pembangkit tenaga listik dan kepeluan domestik lainnya. Penggunaan ai tanah umumnya masih tebatas untuk ai minum, umah tangga, sebagian industi, usaha petanian pada wilayah dan musim tetentu. Sumbe daya ai meupakan sumbe daya yang tebahaui namun demikian ketesediaannya tidak selalu sesuai dengan waktu, uang, jumlah dan mutu yang dibutuhkan. Petambahan penduduk, petumbuhan ekonomi telah meningkatkan kebutuhan ai baik jumlahnya maupun kualitasnya. Untuk memenuhi kebutuhan tesebut pelu mengoptimalkan kedua sumbe tesebut. Penggunaan ai tanah hanya dapat dilakukan apabila ai pemukaan tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan untuk bebagai kepeluan baik jumlah maupun mutunya. Bedasakan Peatuan Mentei Kesehatan No.58 tahun 98 tentang Staf Pengaja Pogam Studi Fisika FMIPA, Univesitas Lambung Mangkuat, Banjabau. 66

2 Wahyono, S. C., Pendugaan Lapisan kualitas ai tanah yang behubungan dengan kesehatan bahwa ai tanah mempunyai peanan dalam pemelihaaan, pelindungan dan mempetinggi deajat kesehatan akyat, mencegah pencemaan ai tanah dan melindungi masyaakat dai penggunaan ai tanah yang tidak memenuhi. Dalam Peatuan Mentei ini yang dimaksud dengan ai tanah adalah semua ai yang tedapat dalam lapisan pengandung ai di bawah pemukaan tanah, baik sebagai ai tanah bebas maupun sebagai ai atesis. Secaa fisiogafis daeah Kabupaten Kotabau temasuk dalam anak cekungan Asam-Asam dan Pasi. Keduanya meupakan anak cekungan Baito dan Kutai. Batuan tetua yang tedapat di Kabupaten Kotabau adalah kelompok batuan yang dipekiakan beumu Jua yang tedii dai batuan ultamafik, batuan malihan, batuan bacuh dan ijang adiolaian. Secaa tidak selaas di atas kelompok batuan beumu Jua tesebut diendapkan Fomasi Pitap dan Manunggal. Fomasi Pitap behubungan menjemai dengan Fomasi Hauyan. Stuktu yang tedapat di wilayah Kabupaten Kotabau tedii dai sesa naik, sesa gese, sesa nomal dan lipatan. Sesa naik umumnya mempunyai aah hampe Utaa-Selatan hingga Baat Daya Timu Laut. Aah sesa bevaiasi dai Timu Laut Baat Daya hingga Baat Laut Tenggaa. Pada daeah pengukuan temasuk dalam Fomasi Tanjung yang meupakan peselingan konglomeat, batupasi dan batulempung dengan sisipan sepih, batubaa dan batugamping. Bagian bawah tedii dai konglomeat dan batupasi dengan sisipan batulempung, sepih dan batubaa, sedangkan bagian atas tedii dai batupasi dan batulempung dengan sisipan batugamping. Batugamping mengandung fosil Discocyclina sp, Nummulities sp dan Lepidocyclina sp yang beumu Eosen diendapkan di lingkungan fluaviatil di bagian bawah dan bealih ke delta di bagian atas. Tebal batuan dipekiakan 500 mete. Fomasi Tanjung menindih tak selaas Fomasi Pitap dan Fomasi Hauyan. Lokasi tipenya di daeah Tanjung Kalimantan Selatan. Peneapan metode geofisika bedasakan kaakteistik kelistikan bumi adalah teknik aplikasi yang banyak dipakai untuk mempeoleh gambaan kaakteistik fisis tanah/batuan pada pemukaan dan bawah pemukaan suatu daeah (Hendajaya & Aif, 990). Distibusi tesebut dapat diasosiasikan dengan

3 68 Junal Fisika FLUX, Vol. 8 No., Pebuai 0 (66 74) kondisi geologi lokal daeah tesebut (Fette, 994). Bedasakan penelitian tentang pendugaan lapisan akuife bedasakan nilai kelistikan bumi yang penah dilakukan di Kalimantan Selatan antaa lain di daeah Kota Banjabau (Wahyono dkk, 008), Kabupaten Balangan (Wahyono & Wianto, 008) dan di Kotabau (Wahyono, 00). Peneapan teknik geolistik dalam pemetaan intusi ai laut pada bawah pemukaan (Hamzah dkk, 00 dan Khalil, 006), investivigasi kondisi ai tanah dengan metode geolistik esistivitas di Koin Ian (Lashkaipou, 007), studi poteksi lapisan akuife menggunakan metode esistivitas DC (Baga dkk, 006 dan Mohammed dkk, 007), penentuan kaakteistik dan komponen dai lapisan akuife menggunakan studi geofisika teknik Vetical Electical Soundings (VES) di bagian baat daya Nigeia (Bello dkk, 007), penentuan akibat satuasi ai pada lapisan akuife unconfined fluvial dengan suvei esistivitas (Koste dkk, 005). Stuktu lapisan bawah pemukaan ini dapat membeikan gambaan kondisi hidogeologis dan jenis tanah/batuan bedasakan nilai esistivitas yang teuku (Telfod dkk, 998 dan Roynold, 997). Enegi potensial suatu benda adalah kemampuan benda tesebut melakukan keja dan apabila tedapat suatu muatan q yang beada dalam medan listik E yang beasal dai muatan listik Q, maka besanya usaha yang dilakukan untuk memindahkan muatan q dai titik A ke titik B melewati lintasan I adalah sama dengan jumlah usaha yang dipelukan untuk memindahkan muatan q dai titik A ke titik B melewati lintasan II. Batuan meupakan suatu matei yang mempunyai sifat kelistikan, kaena mineal yang dikandung batuan dan stuktu pembentuknya mengakibatkan batuan besifat konduktif tehadap aus listik. Sifat ini meupakan kaakteistik batuan apabila dialikan aus listik ke dalamnya. Sifat listik ini dapat beasal dai alam dan yang beasal dengan menginjeksikan aus listik kedalamnya sehingga tejadi ketidakseimbangan muatan didalamnya (Hendajaya & Aif, 990). Pada paktiknya aus listik diinjeksikan melalui elektoda C dan C. Sedangkan beda potensial diuku pada elektoda potensial P dan P yang teletak diantaa C dan C (Telfod dkk, 998). Sehingga beda potensial adalah:

4 Wahyono, S. C., Pendugaan Lapisan V V P V P I ( ) 3 4 atau dapat ditulis menjadi:... () K V... () I sementaa itu haga K ditunjukkan dalam pesamaan sebagai beikut: K ( )... (3) 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk membantu masyaakat Suku Bajo yang bemukim di ampa (umah di laut), yaitu untuk kepeluan sehai-hai haus ke daatan untuk mengambil ai tawa. Teutama yang dialami oleh masyaakat Rampa Manunggul, Kabupaten Kotabau dalam pemenuhan kebutuhan ai tawa sehai-hai. Pesiapan pealatan yang dipelukan untuk akusisi data lapangan dan melaksanakan akusisi data lapangan. Hasil akusisi data lapangan yang didapatkan kemudian diolah dengan peangkat lunak (softwae) PROGRESS untuk mendapatkan gafik yang meupakan gambaan distibusi haga esistivitas pada bawah pemukaan. Tahap teakhi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 4 tahap intepetasi data dai hasil yang didapatkan di lapangan. Pengukuan paamete kelistikan bumi dilakukan pada satu lintasan yang membentang sejauh 300 mete ke kanan dan 300 mete ke kii. Pada daeah suvei untuk mempeoleh gambaan distibusi kaakteistik fisika fomasi bawah pemukaan, baik dalam bentuk pofil satu dimensi. Pengukuan dilakukan dengan menggunakan teknik suvei yang telah dikembangkan selama ini. Kaakteistik dan aplikasi metode geolistik (geoesistivitas), bebasis data pengukuan hambatan listik di pemukaan, diteapkan untuk memetakan distibusi nilai esistivitas di bawah pemukaan daeah suvei. Distibusi ini bekoelasi dengan sistem lapisan tanah di bawah pemukaan, sebagai gambaan kondisi geologi lokal. Pada peneapannya, akan dilakukan sounding -D dengan konfiguasi Schlumbege. Setelah dilakukan akusisi data di lapangan dengan mendapatkan nilai hasil data tentang esistivitas lapangan dai tiap-tiap titik, kemudian data dai lapangan dikalikan dengan fakto geometi untuk konfiguasi Sclumbege sebesa L l l (Hendajaya & Aif, 990), untuk mendapatkan haga esistivitas semu

5 70 Junal Fisika FLUX, Vol. 8 No., Pebuai 0 (66 74) dengan menggunakan pesamaan konfiguasi, kemudian diolah dengan softwae PROGRESS. Intepetasi data ini meupakan tahap yang teakhi dai metodologi penelitian ini. Bedasakan pengolahan data akan dihasilkan nilai tahanan jenis pada tiap titik di kedalaman tetentu. Adapun intepetasi adanya kebeadaan ai tanah beada pada lapisan pasi, kaena lapisan pasi meupakan lapisan yang bepoi. Pada lapisan bepoi tesebut penyusunnya selain butian pasi itu sendii tedapat fluida yang tepeangkap. Bedasakan hasil pengolahan data dapat digambakan pula jumlah lapisan dominan pada daeah tesebut seta dapat diketahui jenis lapisan batuan/tanah pada kedalaman tetentu dan ketebalan yang dapat teuku. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dimaksudkan menentukan sebaan dan susunan litologi bawah pemukaan tanah bedasakan sifat tahanan jenis batuannya. Kemungkinan adanya lapisan batuan yang betindak sebagai peangkap ai tanah yang besifat tawa yang selanjutnya dapat dipegunakan sebagai dasa dalam peencanaan pengembangan ai bawah tanah dengan caa pengeboan. Tabel. Hasil penafsian kedalaman, ketebalan, tahan jenis, pekiaan litologi dan sifat lapisan tanah/batuan tehadap ai tanah Titik duga GL Lapisan 3 4 Kedalaman (m) 0,6 0,6 7,59 7,59 84,87 84,87 - Hasil penafsian Tebal (m) 0,6 7,43 57,8 Tahanan Jenis (Ωm) 0,48 3,85,4 56,54 Pekiaan Litologi Lumpu Lempung Pasian Lempung Pasi Sifat tanah/batuan tehadap ai tanah Basah GL ,36 0,36 5,58 5,58 5,63 5,63 77,3 77,3-0,36 5, 36,05 5,69 0,47 9,97 78,99 9,85 45,3 Lumpu Lempung Pasi Pasi Pasi Basah Hasil dai penelitian tentang intepetasi bawah pemukaan yang bedasakan kaakteistik kelistikan bumi di daeah Rampa Manunggul Kotabau adalah beupa gafik nilai tahanan jenis suatu matei dengan kedalaman. Bedasakan hasil intepetasi pendugaan geolistik dapat dikoelasikan dengan data geologi dan hidogeologi setempat dipeoleh esistivity log pada masing-masing titik duga sepeti telihat pada Tabel beikut di atas.

6 Wahyono, S. C., Pendugaan Lapisan... 7 KESIMPULAN Bedasakan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai beikut:. Nilai tahanan jenis di lokasi penyelidikan dapat dibedakan dalam bebeapa kelompok yaitu: Tahanan jenis antaa 0,47 0,48 Ωm pada bagian atas ditafsikan sebagai lumpu penutup yang besifat basah, Tahanan jenis 0-30 Ωm ditafsikan sebagai lempung pasian, Tahanan jenis Ωm, ditafsikan sebagai lapisan pasi.. Untuk lokasi Rampa Mnunggul Kotabau disaankan untuk dilakukan pengeboan pada lapisan pasi dengan kedalaman lebih dai 60 mete kaena dipekiakan lapisan tesebut mengandung akuife yang besifat tawa dalam lapisan pasi. DAFTAR PUSTAKA Bello, Abdulmajeed, A., Makinde & Victo, (007), Delineation of the aquife in the South-Westen pat of the Nupe Basin, Kwaa State Nigeia, Jounal of Ameican Science, 3(): Baga, A. C. O., Filho, W. M. & Douado, J. C., (006), Resistivity (DC) method applied to aquife potection studies, RBGf Bazilian Jounal of Geophysics, 4(4): Fette, C. W., (994), Applied Hydogeology, Macmillan Pub.Co. Hamzah, U., Samsudin, A. R. & Malim, E. P., (00), Pemetaan kemasinan ai bawah tanah di Kuala Selango dengan teknik geoelektik, Posiding Semina IRPA RMK-7, Pusat Penguusan Penyelidikan, UKM, : Hendajaya, L. & Aif, I., (990), Geolistik Tahanan Jenis, Monogafi: Metoda Eksploasi, Laboatoium Fisika Bumi, ITB, Bandung Hunt, R. E., (984), Geotechnical Engineeing Investigation Manual, McGaw Hill. New Yok. Khalil, M. H., (006), Geoelectic esistivity sounding fo delineating salt wate intusion in the Abu Zenima aea, West Sinai, Egypt, Jounal Geophysics and Engineeing, 3: Koste, J. W. & Hay, D. L., (005), Effect of wate satuation on a esistivity suvey of an unconfined fluvial aquife in Columbus, MS, Hydology Day, -0. Lashkaipou, G. R., (007), An investivigation of goundwate condition by geoelctical esistivity method: A case study in Koin Aquife, Southeast Ian, Jounal of Spatial Hydology, 7(). Mohammed, L. N., Aboh, H. O. & Emenike, E. A., (007), A egional geoelectic investivigation fo goundwate exploation in Minna Aea, Noth West Nigeia, Science Wold Jounal, (4): 5-9.

7 7 Junal Fisika FLUX, Vol. 8 No., Pebuai 0 (66 74) Roynold, J. M, (997), An Intoduction to Applied and Envionmental Geophysics, John Wiley & Sons Ltd., New Yok. Telfod, W. M., Geldat, L. P. & Sheiff, R. E., (998), Applied Geophysics nd Ed., Cambidge Univesity Pess, USA. Wahyono, S. C., Siega, S. S. dan Wianto, T., (008), Penentuan lapisan akuife bedasakan sifat kaakteistik kelistikan bumi, Junal Ilmiah Fisika FLUX 5(): Wahyono, S. C. dan Wianto, T., (008), Penentuan lapisan ai tanah dengan metode geolistik Schlumbege di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan, Junal Ilmiah Fisika FLUX, 5(): Wahyono, S. C. (00), Pendugaan lapisan akuife bedasakan kaakteistik kelistikan bumi di Kabupaten Kotabau, Kalimantan Selatan, Junal Ilmiah Fisika FLUX 7(): 40-5.

8 Lampian Wahyono, S. C., Pendugaan Lapisan... 73

9 74 Junal Fisika FLUX, Vol. 8 No., Pebuai 0 (66 74)