PENGARUH DIMENSI KEPRIBADIAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN PELATIHAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI STUDI pada PT GRESIK CIPTA SEJAHTERA

Transkripsi

1 PENGARUH DIMENSI KEPRIBADIAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN PELATIHAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI STUDI pada PT GRESIK CIPTA SEJAHTERA ARIEF TRI WICAKSONO JUN SURJANTI Jurus Majemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintg, Surabaya Riefson@yahoo.co.id Abstract: This research aimed to alyze the influence of personality dimensions on the performce of employees with training as a mediating variable. The sample used in this study were 45 marketing employees of PT Gresik Cipta Sejahtera. Statistical method alyze technique used is Structural Equation Model Partial Least Square by using Smart PLS 2.0. The results of recent research showed that the dimension of personality extraversion, agreeableness, neuroticsm, openness had significt positive effect on performce, Dimensions of Personality conscientinouness had a negative effect d significt to the performce. Dimensions of personality extraversion conscientinouness, openness had positive effect d significt to training, dimensions of personality agreeableness, neuroticsm had positive effect but not significt to training, training had positive d significt impact on performce.training did not mediate the effect between Dimensions of Personality extraversion, agreeableness, neuroticsm, openness on performce, training did mediate the effect between Dimensions of Personality conscientinouness on performce. Keywords: Dimensions Of Personality, Performce, d Training. PENDAHULUAN Sumber Daya Musia (SDM) merupak aset yg sgat berharga atau sebuah investasi besar yg ak menjadi faktor utama yg menentuk suatu keberhasil sebuah orgisasi (Hum Development Report, 2010). Keberhasil suatu orgisasi dapat dilihat dari kinerja karyaw. Srimindarti (2006:34) adalah penentu secara periodik efektivitas operasional orgisasi, bagi orgisasi d karyawnya berdasark sasar, stdar d kriteria yg telah ditetapk sebelumnya. Marwsyah (2009:228) mengemukak bahwa kinerja adalah pencapai atau prestasi seseorg berkena deng tugas-tugas yg dibebk kepadya. Namun tinggi rendahnya tingkat kinerja juga tidak terlepas dari karakteristik setiap individu. Sopiah (2008:13) mengemukak bahwa karakteristik individu meliputi ciri-ciri biografis, presepsi, kepribadi d sikap. Setiap karyaw memiliki karakteristik individu yg berbeda-beda. Indarti, Hendrii d Mahda (2014) menyatak bahwa byak peneliti yg mengggap kepribadi merupak salah satu faktor psikologi yg mempengaruhi kinerja. Hal ini dikarenak kepribadi memberik garis pdu umum yg dapat membimbing ke kinerja yg efektif. Salah satu model yg umum digunak sebagai dimensi 219 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

2 kepribadi adalah konsep the big five personality yg dikemukak oleh John, Donahue d Kentle (1991). Sulim et al. dalam Mashuri (2014) menyatak bahwa tidak ada dimensi big five yg berpengaruh. Sementara peneliti Ahmadi et al. dalam Mashuri (2014) menjelask bahwa kepribadi ekstraversi d komitmen orgisasi berpengaruh terhadap kinerja, namun tidak ada pengaruh yg signifik tara kepribadi ekstraversi. Purnomo (2010) menyimpulk hya dimensi kemau bersepakat yg mempengaruhi kinerja karyaw. Namun Indarti, Hendrii d Mahda (2014) menyatak bahwa kemampu bersepakat tidak berpengaruh. Sementara Roetzm d Coetzer (2003) mengemukak bahwa dari hasil alisis korelasi produk-momen tara semua demensi kepribadi deng kinerja menunjukk tidak memiliki hubung yg signifik. Namun, pada hasil alisis kokikal menunjukk bahwa kestabil emosional d kemampu mendengark kata hati mempengaruhi kinerja karyaw. juga menjadi faktor yg mempengaruhi kinerja selain kepribadi karyaw itu sendiri. Bogardus dalam Marwsyah (2010:155) menyatak bahwa pelatih merupak upaya terenca d sistematis untuk menyesuaik d mengembgak pengetahu, keterampil d sikap melalui pengelam belajar untuk mewujudk kinerja efektif dalam satu kegiat atau rgkai kegiat. Aulawi (2014) menyatak bahwa secara parsial variabel pelatih (training) memiliki pengaruh positif karyaw.ini mendukung peneliti yg dilakuk oleh Septi (2013) di ERHA klinik Bdung. Peneliti lain menunjukk bahwa pelatih belum sepenuhnya berpengaruh terhadap kinerja karyaw pada PT Adhi Karya Diastini (2012). Salah satu perusaha yg sering melakuk program pelatih adalah PT Gresik Citra Sejahtera.Perusaha ini merupak salah satu perusaha yg berada di lingkung Petrokimia Gresik Group. Perusaha tersebut menjalk 7 bidg usaha utama untuk mendukung d memasok kebutuh pelgg dari berbagai sektor industri, perkebun d perti yg tersebar di seluruh Indonesia. Pada perusaha ini pelatih yg diadak pada divisi pemasar lebih byak dari pada divisi yg lainnya. Pada divisi Pemasar karyaw yg di pekerjaak sejumlah 45 karyaw. Dalam divisi ini juga terdapat berbagai suku d kebudaya yg dibawa oleh karyaw. Berdasark wawcara deng salah satu pihak perusaha yg dilakuk pada hari Senin tggal 1 Juni 2015 pada jam 14.15, diketahui bahwa perusaha memiliki program pelatih untuk karyaw setiap tahun. yg selama ini diikuti karyaw sudah optimal namun dalam penerapnya kemampu karyaw yg dimiliki setelah mengikuti pelatih tidak dapat bertah lama. Berdasark urai diatas, peneliti ini bertuju untuk mengetahui d mengalisis sejauh ma pengaruh dimensi kepribadi karyaw karyaw deng pelatih sebagai variabel mediasi pada PT Gresik Cipta Sejahtera. 220 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

3 KAJIAN PUSTAKA Kepribadi Robbin dalam Isvdiari (2014) mengemukak bahwa kepribadi adalah total jumlah dari cara-cara yg ditempuh seseorg individu beraksi d berinteraksi deng org-org lain. Deng demiki yg dimaksud deng kepribadi adalah sergkai karekteristik yg relatif stabil d menetap pada diri seseorg dalam bereaksi d berinteraksi deng org-org d lingkungnya. Salah satu model yg lazim dipakai untuk menjelask sifat atau karakter atau bagi dari dimensi kepribadi seseorg adalah The Big Five Personality. Pengerti kinerja adalah pencapai atau prestasi seseorg berkena deng tugas-tugas yg dibebk kepadya Marwsyah (2009:228). adalah hasil kerja yg dapat dicapai oleh seseorg atau sekelompok org dalam satu orgisasi. Sesuai deng weweng d tggung jawab masing-masing, dalam rgka upaya mencapai tuju orgisasi bersgkut secara legal, tidak melggar hukum d sesuai deng moral d etika Prawirosentono dalam Sinambela (2012: 5). Deng demiki yg dimaksud kinerja adalah suatu hasil atau prestasi yg dicapai oleh karyaw dalam menyelesaik pekerjanya sesuai apa yg diharapk oleh perusaha. merupak setiap usaha untuk memperbaiki performa pekerja pada suatu pekerja tertentu yg sedg menjadi tggung jawabnya atau satu pekerja yg ada kaitnya deng pekerja Bernadi d Russel dalam Sunyoto (2014:137). Mondy (2008:210) mengemukak bahwa pelatih merupak aktivitas-aktivitas yg dircg untuk memberik para pembelajar atau karyaw untuk memperoleh pengetahu d keterampil yg dibutuhk mereka saat ini. dimaksudk untuk memperbaiki penguasa berbagai keterampil d teknik pelaksa kerja tertentu, terinci d rutin. Deng demiki yg dimaksud pelatih adalah sebuah kegiat yg tersusun secara sistematis untuk memberik pengetahu atau keterampil baru bagi karyaw. Pengetahu d keterampil tersebut bisa berguna dalam membtu karyaw untuk dapat menyelesaik pekerjanya deng baik. Dimensi Kepribadi,, d Robbin dalam Isvdiari (2014) mengemukak bahwa kepribadi adalah total jumlah dari cara-cara yg ditempuh seseorg individu beraksi d berinteraksi deng org-org lain. Indarti, Hendrii d Mahda (2014) menyatak bahwa byak peneliti yg mengggap kepribadi merupak salah satu faktor psikologi yg mempengaruhi kinerja. Hal ini dikarenak kepribadi memberik garis pdu umum yg dapat membimbing ke kinerja yg efektif. Salah satu model yg lazim dipakai untuk menjelask sifat atau karakter atau bagi dari dimensi kepribadi 221 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

4 seseorg adalah The Big Five Personality. Dimensi kepribadi tersebut tara lain (Robbins, 1998:55) Keterbuka terhadap pengalam (openness to experience), Mendengark kata hati (conscienctiousness), Ekstraversi (extraversion), Mampu bersepakat(agreeableness), Kemtap emosional (neuroticsm). Roetzm d Coetzer (2003) mengemukak bahwa dari hasil alisis korelasi produk-momen tara dimensi kepribadi deng kinerja menunjukk tidak ada hubung yg signifik. Namun, pada hasil alisis kokikal menunjukk bahwa dimensi ini berhubung deng kinerja. Peneliti lain yg berkait deng dimensi kepribadi deng veriabel lain yaitu pelatih. Offerhaus (2012) mengatak bahwa mereka yg terbuka untuk pengalam baru d memiliki keyakin pengendali internal yg tinggi lebih mungkin untuk berpartisipasi dalam FET, d ini berlaku untuk berbagai spesifikasi Model. Bertentg deng hipotesis, Keramah, Extraversion d Neuroticism tidak berdampak FET, sedgk efek pelatih Conscientiousness lebih kompleks. Namun Secara keseluruh, alisis ini menunjukk bahwa sgat penting untuk memperhitungk sifat dalam peneliti pelatih. Berdasark teori dari beberapa ahli tersebut serta deng didukung oleh peneliti terdahulu, maka disusun hipotesis peneliti sebagai berikut: H1 :Dimensi Kepribadi (Ekstraversi) berpengaruh Karyaw H2 :Dimensi Kepribadi (Mampu bersepakat) berpengaruh Karyaw H3 :Dimensi Kepribadi (Mendengark kata hati) berpengaruh Karyaw H4 :Dimensi Kepribadi (Kemtap emosional) berpengaruh terhadap kinerja Karyaw H5 :Dimensi Kepribadi (Keterbuka terhadap pengalam) berpengaruh terhadap kinerja Karyaw H6 :Dimensi Kepribadi (Ekstraversi) berpengaruh terhadap H7 :Dimensi Kepribadi (Mampu bersepakat) berpengaruh terhadap H8 :Dimensi Kepribadi (Mendengark kata hati) berpengaruh terhadap H9 :Karakteristik individu (Kemtap emosional) berpengaruh terhadap H10 :Dimensi Kepribadi (Keterbuka terhadap pengalam) berpengaruh terhadap H11 : berpengaruh H12 :Dimensi Kepribadi (Ekstraversi) berpengaruh Karyaw melalui pelatih H13 :Dimensi Kepribadi (Mampu bersepakat) 222 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

5 berpengaruh Karyaw melalui pelatih H14 :Dimensi Kepribadi (Mendengark kata hati) berpengaruh Karyaw melalui pelatih H15 :Dimensi Kepribadi (Kemtap emosional) berpengaruh terhadap kinerja Karyaw melalui pelatih H16 :Dimensi Kepribadi (Keterbuka terhadap pengalam) berpengaruh terhadap kinerja Karyaw melalui pelatih METODE Jenis peneliti yg digunak yaitu kausalitas (causeeffect). Ferdind (2006 : 5) peneliti kausalitas merupak peneliti yg ingin mencari penjelas, dalam bentuk hubung sebab-akibat tara beberapa variabel. Dalam peneliti ini yg dijadik populasi adalah karyaw tetap PT Gresik Cipta Sejahtera sejumlah 113 karyaw. Ak tetapi agar peneliti ini bisa obyektif dari jumlah populasi tersbut di ambil 45 karyaw pemasar yg digunak sebagai sampel. Teknik pengambil sampel dalam peneliti ini menggunak teknik purposive sampling Wijaya (2013:28). Teknik purposive sampling yaitu sampel yg memiliki tuju untuk memahami informasi tertentu pada sumber tertentu. Terdapat tiga macam variabel yaitu dimensi kepribadi, kinerja d pelatih sebagai variable mediasi. Mengukur dimensi kepribadi menggunak indikator Robbins (1998:55). Indikator tersebut terdiri dari pengambil keputus, interaksi, kerja sama, penyampai pendapat, d saling membtu, tggung jawab, tidak mudah menyerah, gagas baru, meyukai ttg, kwatir, mengontrol diri. Indikator yg digunak dalam peneliti ini merupak kombinasi dari beberapa sumber Dharma (2010:55), Bgun (2012:201), Moeheriono (2009:80), Supriyto d Machfud (2010:141), Mitchell dalam Sedarmayti (2009:51). Indikator dalam peneliti ini yaitu komunikasi, tggung jawab, kerjasama tim, kehadir, kedisiplin, ketepat waktu, kualitas, kutitas.mengukur pelatih menggunak indikator Mgkunegara dalam Salinding(2011) yaitu instruktur, materi, metode, sara d prasara. Teknik alisis dalam peneliti ini, yaitu statistik deskriptif d statistik inferensial. Statistik deskriptif merupak statistik yg digunak untuk memberik gambar atau penjelas empiris atas data yg dikumpulk dalam peneliti, Ferdind (2006: 289). statistik inferensial adalah teknik statistik yg digunak untuk mengalisis data sampel d hasilnya diberlakuk untuk populasi Sugiyono (2011:148). Statistik ini disebut probabilitas, karena kesimpul yg diberlakuk untuk populasi berdasark data sampel itu kebenarnya bersifat pelug. Dalam peneliti ini menggunak 223 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

6 partial least square (PLS) d penguji hipotesis deng menggunak metode statistika yg didukung pergkat lunak computer yaitu program smart PLS. Dalam peneliti ini telah dilakuk uji validitas d reabilitas terhadap indikator yg di tunjukk pada tabel hasil uji. Penguji validitas Indikator diggap valid jika memiliki nilai korelasi diatas 0,70. Namun demiki pada tahap pengembg skala loading 0,50 sampai 0,60 masih dapat Ghozali (2008:40). Uji validitas dalam peneliti ini menggunak software SMART PLS 2.0 M3. penguji reliabilitas suatu variabel dapat ditafsirk deng menggunak alpha cronbach, nunnally dalam Ghozali (2012:48) menyatak jika nilai cronbach alpha> 0,60 maka indikator yg diberik kepada responden dikatak reliable. HASIL Pada peneliti ini peneliti menggunak software SmartPLS versi 2.0 M3. PLS merupak metode alisis yg powerful oleh karena tidak mengasumsik data deng pengukur skala d sampel yg kecil. Sampel peneliti ini adalah sebyak 45 sehingga alisis menggunak PLS lebih tepat. Analisis PLS-SEM dilakuk deng menilai model pengukur outer model d model structural inner model. Sehingga, untuk mengalisis hipotesis yg telah diajuk mengenai pengaruh (dimensi kepribadi) terhadap kinerja karyaw deng variabel pelatih sebagai mediasi. Analisis R-square perubah nilai R-Squares dapat digunak untuk menjelask pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen apakah mempunyai pengaruh yg substtive. Nilai R- Squares 0.75, 0.50, d 0.25 dapat mencermink bahwa model tersebut kuat, moderate, d lemah. Berikut hasil nilai R-Square dari penguji model peneliti pengaruh dimensi kepribadi melalui pelatih sebagai variabel mediasi Tabel 1 Hasil R-Square Sumber: Output SmartPLS 2.0 R Square Agreeableness Conscientiouness Ekstraversi Neuroticsm Opennes Tabel 1 menunjukk bahwa pengaruh dimensi kepribadi dapat dijelask oleh variabel kinerja sebesar 33,9%, sedgk 66,1% sisya dijelask oleh variabel lain yg tidak diteliti dalam model ini. Sehingga, variabilitas dari variabel kinerja ini dapat dijelask deng lemah oleh dimensi kepribadi. Sedgk, pelatih menghasilk nilai R-square sebesar 0,339 yg berarti variabel pelatih dapat menjelask (kepribadi) sebesar 33,9% d sisya sebesar 66,1% dijelask oleh variabel lain yg tidak diteliti dalam model ini. Sehingga, model ini termasuk model yg lemah. Uji Kasualitas untuk menguji hubung tar konstruk dilakuk prosedur bootstrapping.variabel dikatak memiliki pengaruh apabila t hitung lebih besar dari t tabel, deng nilai t tabel signifik 5% = 1,96. Hasil bootstrapping model struktural dalam peneliti ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: 224 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

7 Gambar 1 Sumber : Output Smart PLS 2.0 M3 Berikut ini adalah nilai dari masing-masing hubung tar variabel peneliti. Hasil pengujiberupa path coefficients ditunjukk dalam tabel 2. Tabel 2 Path Coefficients Sumber: Output SmartPLS 2.0 Hubung tar variabel Agreeable ness -> Agreeable ness -> Conscient iouness - > Conscient iouness - > Ekstraver si -> Ekstraver si -> Neurotics m -> Neurotics m -> Opennes - > Opennes - > -> Origina l Sample (O) T- statis tiks Keter g Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Kesimpul ditolak ditolak ditolak ditolak Berdasark tabel 2 dapat diketahui bahwa hasil pengaruh dimensi kepribadi agreebleness terhadap kepuas kinerja menunjukk nilai koefisien estimate sebesar bernilai negatif. Nilai negatif menggambark bahwa terdapat hubung negatif yaitu semakin tinggi karyaw yg mampu bersepakat (agreeableness) maka semakin rendah tingkat kinerjya. Pengaruh agreeableness terhadap pelatih menunjukk nilai koefisien estimate sebesar bernilai positif. Nilai positif menggambark bahwa terdapat hubung positif yaitu semakin agreeableness maka semakin tinggi tingkat pelatih. Pengaruh conscientiouness menunjukk nilai koefisien estimate sebesar bernilai negative. Nilai negative menggambark bahwa terdapat hubung negative yaitu semakin tinggi conscientiousness maka semakin rendah kinerja karyaw. Pengaruh conscientiouness terhadap pelatih menunjukk nilai koefisien estimate sebesar bernilai positif. Nilai positif menggambark bahwa terdapat hubung positif yaitu semakin tinggi conscientiousness maka semakin tinggi penerima pelatih. Pengaruh ekstraversi terhadap kinerja menunjukk nilai koefisien estimasi sebesar bernilai positif. Menggambark bahwa terdapat hubung positif yaitu semakin tinggi ekstraversi maka semakin tinggi kinerja. Pengaruh ekstraversi terhadap pelatih menunjukk nilai koefisien estimasi sebesar bernilai negatif, menggambark bahwa terdapat hubung negative yaitu semakin tinggi ekstraversi semakin rendah karyaw dapat menerima pelatih. 225 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

8 Pengaruh neuroticsm menunjukk bilai koefisien estimate sebesar bernilai positif. Nilai positif menggambark bahwa semakin tinggi neuriticsm maka semakin tinggi kinerja. Pengaruh neuroticsm terhadap pelatih menunjukk nilai sebesar 0, bernilai positif. Nilai positif menggambark bahwa semakin tinggi neuroticsm maka semakin tinggi karyaw dapat menerima pelatih. Pengaruh opennes terhadap kinerja menunjukk nial koefisien estimate sebesar bernilai positif. Nilai positif menggambark bahwa semakin tinggi openness maka semakin tinggi kinerja. Pengaruh opennes terhadap pelatih menunjukk nilai koefisien estimate sebesar bernilai positif. Nilai positif menggambark bahwa semakin tinggi openness maka semakin tinggi karyaw dapat menerim pelatih Pengaruh pelatih terhadap kinerja menunjukk nilai koefisien estimate sebesar bernilai positif. Nilai positif menggambark bahwa semakin tinggi pelatih maka semakin tinggi kinerja. Seljutnya, untuk mengalisis pengaruh tidak lgsung dapat dilakuk deng mengalik koefisien pengaruh pengaruh dimensi kepribadi deng koefisien pengaruh dimensi kepribadi terhadap pelatih karir. Berikut disajik tabel 3 untuk memapark perhitung pengaruh dimensi kepribadi melalui pelatih sebagai variabel mediasi. Tabel 3 Pengaruh Lgsung d Tidak Lgsung Sumber : Output SmartPLS 2.0 M3 Berdasark tabel 4 dapat diketahui bahwa besarnya koefisien pengaruh lgsung lebih besar daripada koefisien pengaruh tidak lgsung yaitu masing-masing dimensi kepribadi Agreeableness -> -> Conscientioune ss -> - > Ekstraversi -> - > Neuroticsm - > -> Opennes - >pelatih -> Tabel 4 Koefisien Pengaruh > > > > > Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

9 . dimensi kepribadi berpengaruh melalui pelatih tidak terbukti atau ditolak. pelatih tidak dapat memediasi pengaruh tara dimensi kepribadi. hya pada dimensi conscientinouness yg menunjukk pengaruh lgsung lebih kecil daripada pengaruh tidak lgsung oleh karena itu pada dimensi ini pelatih dapat memediasi tara conscientinouness pada karyaw PT. Gresik Cipta Sejahtera tetap menghasilk pengaruh yg tinggi. Pembahas Pengaruh Ekstraversi Terhadap Ekstraversi tidak berpengaruh secara signifik. hal ini dikarenak Setiap bul setiap karyaw memiliki target yg sudah di tentuk oleh perusaha, sehingga karyaw ak berusaha mencapai targetnya sendiri. Sehingga dalam pekerja karyaw lebih individual. Pengaruh Agreeableness Terhadap Agreeableness tidak berpengaruh secara signifik Hal ini sesuai deng yg terdapat pada PT Gresik Cipta Sejahtera bahwa karyaw cenderung mudah bersepakat deng karyaw lain atau kebijak perusaha tpa berpikris kritis terhadap pendapat yg disampaik. Pengaruh Conscientinouness Terhadap Hasil ini dapat disimpulk conscientinous berpengaruh negative karyaw hal ini di tunjukk deng karyaw PT Gresik Cipta Sejahtera merasa bahwa setiap pekerja adalah sebuah kewajib yg mereka harus kerjak ak tetapi kata-kata hati karyaw tidak dapat dipungkiri bahwa setiap bulnya terdapat target yg harus di penuhi oleh karyaw oleh karena itu karyaw merasa pesimis apabila tidak dapat mencapai target. Pengaruh Neuroticsm Terhadap Hasil ini dapat disimpulk bahwa neuroticsm tidak berpengaruh secara signifik. hal ini sesuai deng kondisi karyaw PT Gresik Cipta Sejahtera merasa khawatir tidak dapat mencapai target sesuai deng perusaha maka dari itu kekhawatir ini berdampak pada kinerja karyaw yg kurg optimis dalam mencapai targetnya. Pengaruh Openness Terhadap Hasil ini dapat disimpulk bahwa openness berpengaruh positif. hal ini sesuai deng kondisi karyaw PT Gresik Cipta Sejahtera dalam satu bidg terdapat karyaw yg memiliki latarbelakg pendidik berbeda. Hal ini bertolak belakg deng o peneliti Roetzm d Coetzer (2003) mengemukak bahwa dari hasil alisis korelasi produk-momen tara dimensi kepribadi deng kinerja menunjukk tidak ada hubung yg signifik. Namun pada H3 pengaruh conscientiounes terhadap kinerja menunjukk bahwa adya pengaruh negative siginik terhadap kinerja d H5 pengaruh keterbuka terhadap pengalam pada kinerja. pengaruh keterbuka terhadap pengalam pada kinerj menunjukk bahwa terdapat pengruh postif signifik tara keterbuka terhadap pengalam 227 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

10 deng kinerja. Pengaruh conscientouness menunjukk bahwa tidak selamya karyaw yg selalu mendengark kata hati dalam bekerja dapat sesuai deng apa yg ditentuk perusaha. Sehingga hasilnya conscientinous berpengaruh negative signifik. Pengaruh Ekstraversi Terhadap Hasil ini dapat disimpulk bahwa adya pengaruh yg signifik tara ekstraversi terhadap pelatih. Hal ini sesuai deng kondisi karyaw, meskipun perusaha sering mengadak pelatih namun pelatih yg diikuti karyaw hya sebagai formalitas saja Pengaruh Agreeableness Terhadap Hasil ini dapat disimpulk bahwa tidak berpengaruh secara signifik tara agreeableness. hal ini dikarenak bahwa karyaw mudah sepakat sehingga ketika karyaw ditugask untuk mengikuti karyaw, karyaw tidak bisa menolak meskipun pelatih yg diikuti tidak sesuai yg di butuhk atau di harapk oleh karyaw untuk membtu dalam mengerjak pekerjanya. Pengaruh Conscientinous Terhadap Hasil ini bisa disimpulk bahwa conscientinous berpengaruh positif terhadap pelatih. Hal ini dikarenak karyaw merasa bahwa kebijak perusaha merupak sebuah kewajib yg harus diikuti. Pengaruh Neoruticsm Terhadap Hasil ini dapat disimpulk bahwa neuroticsm tidak berpengaruh secara signifik tara terhadap pelatih. Hal ini di sebabk karena karyaw merasa bahwa yg dibutuhk karyaw adalah bagaima setiap bulnya dapat mencapai target deng baik. Pengaruh Openness Terhadap Hasil ini dapat disimpulk bahwa openness berpengaruh positif signifik terhadap pelatih. ini dikarenak para peserta pelatih berasal dari berbagai latar belakg. Hal ini sebagi hipotesis di dukung oleh Offerhaus (2012) yg mengemukak bahwa tidak berdampak pada pelatih karena memg tidak berpengaruh d sebagi hipotesis ada yg berpengaruh. Pengaruh Terhadap Dari hasil uji T statistik menunjukk bahwa pelatih berpengaruh positif signifik karyaw. Hal ini di tunjukk pada jawab responden yg ma pelatih tersebut mempengaruhi kinerja karyaw sehingga pelatih tersebut membtu dalam pekerja seharihari. Pengaruh Dimensi Kepribadi Agreeableness Terhadap Melalui Sebagai Variabel Mediasi. Hasil penguji pengaruh lgsung d tidak lgsung pengaruh lgsung lebih kecil dari pada pengaruh tidak lgsung. Dari hasil pengaruh agreeableness tidak dapat dilalui oleh pelatih. Karena kesepakat dalam penugas mengikuti pelatih hya sepihak kebijak dari perusaha tpa menyak pendapat tentg kebutuh 228 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

11 karyaw dalam mengerjak pekerjanya. Pengaruh Dimensi Kepribadi Conscientinouness Terhadap Melalui Sebagai Variabel Mediasi terbukti menjadi variabel mediasi hubung (conscientinouness). Dikarenak karyaw merasa bahwa mengikuti pelatih adalah sebuah keseharus yg harus di ikuti karyaw atas perintah atas. Apabila pada pelatih tersebut dapat membtu karyaw untuk memperoleh ilmu baru sehingga membtu dalam mengerjak pekerjanya tentunya karyaw merasa seng. Pengaruh Dimensi Kepribadi Ekstraversi Terhadap Melalui Sebagai Variabel Mediasi tidak terbukti menjadi variabel mediasi hubung ekstraversi. Karena karyaw merasa tidak sepenuh hati mengikuti pelatih sehingga pada saat pelatih keaktif yg tinggi dalam pelatih merupak formalitas saja. Pengaruh Dimensi Kepribadi Neuroticsm Terhadap Melalui Sebagai Variabel Mediasi tidak terbukti menjadi variabel mediasi hubung neuroticsm. Karena karyaw merasa bahwa yg mereka khawatirk adalah tidak bisa memenuhi target yg di berik perusaha dalam proses pekerja sehingga dalam pelatih tidak dapat sepenuhnya mengikuti pelatih deng baik. Sehingga dapat mengurgi waktu karyaw dalam mengerjak pekerjanya. Pengaruh Dimensi Kepribadi Openness Terhadap melalui sebagai Variabel Mediasi tidak terbukti menjadi variabel mediasi hubung (openness). karena karyaw merasa keterbuka pengalam yg dimiliki setiap karyaw berbeda-beda sesuai deng pendidik masing-masing sehinga daya tgkap untuk menerima hasil dari pelatih berbeda-beda setiap karyaw. Kesimpul Peneliti tersebut menunjukk bahwa dari perubah model yg dibuat hya terdapat satu yg dapat memediasi yaitu conscientiousness deng pelatih sebagai variabel mediasi. Berdasark fenomena yg ada pada perusaha menunjukk jumlah tara tingkat pendidik karyaw sarja deng pendidik karyaw sederajat tidak jauh beda. Serta adya karyaw yg bekerja tidak sesuai deng latar belakg pendidik sehingga meskipun diadak pelatih bagi pemasar ak tetapi kinerjya berbeda-beda. Hal ini karena karyaw deng pendidik tinggi tentunya dapat menerima ilmu dari pelatih sedgk karyaw deng latar belakg pendidik yg rendah tidak mudah untuk menerima ilmu dalam pelatih. Hal ini didukung peneliti oleh muttaqin, dkk (2014) menunjukk bahwa latar belakg pendidik sedikit berpengaruh karena latar belakg yg masih rendah, d tidak sesuainya bidg pekerja karyaw 229 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

12 deng latar belakg pendidik karyaw. Pada divisi pemasar PT Gresik Cipta Sejahtera. Disark perlunya pimpin mengetahui kepribadi masing-masing karyaw sehingga dapat mengetahui d mengelola kepribadi masingmasing karyaw sehingga dapat berpengaruh posistif. Untuk meningkatk kinerja disark untuk komunikasi tidak hya satu arah namun dua arah. Baik dari atas ke bawah maupun bawah keatas sehingga karyaw dapat mengemukak pendapatnya mengenai kesulitkesulit yg di hadapi saat melakuk pekerjanya. Untuk meningkatk hubung tara karyaw disark diadak pelatih atau gathering yg berguna untuk membentuk kesolid tar karyaw sehingga pada saat bekerja karyaw dapat saling membtu satu sama lain. Daftar Pustaka Aulawi, Faisal Sodiq Pengaruh /Training Terhadap Karyaw pada PT xxx Industri (Persero), Bdung: universitas Telkom. Bgun,Wilson Majemen Sumber Daya Musia. Bdung: Erlgga Darma, Surya Majemen. Jakarta: Pustaka Belajar. Diastini,Dwi Ayu Pengaruh Motivasi & Terhadap Karyaw bagi proyek pada PT Adhi : Karya Surabaya. Surabaya: Universitas Pembgun Nasional Veter Jawa Timur. Ferdind, A Metode Peneliti. Penerbit Bad Penerbit Universitas Diponegoro. CV Indoprint, semarg Indarti Sri, Hendrii Susi d Mahda Mutia Pengaruh Faktor Kepribadi Pegawai D Lingkung Kerja Terhadap Pegawai Pada Ktor Regional Xii Bkn Pekbaru. Universitas Riau. Isvdiari, Any., d Susilo, Amin Pengaruh Kepribadi D Disiplin Kerja Terhadap Karyaw Dinas Luar Asursi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Cabg Dieng Malg. Jurnal JIBEKA Volume 8 No 2 pg 1-6 Marwsyah Majemen Sumber Daya Musia Edisi Kedua. Bdung: Alfabeta. Moeheriono Pengukur Berbasis Kompetensi. Ghalia Indonesia Mondy, R. Wayne Majemen Sumber Daya Musia Terj. Edisi Kesepuluh Jilid 1 Bekerjasama Deng Penerbit Erlgga. Jakarta: Erlgga. Offerhaus, Judith The type to train? Impacts of personality characteristics on further training participation. Berlin, Germy. Germ Socio- Economic Pel Study (SOEP) Rothmn,S. Coetzer E P, The Big Five Personality Dimensions And Job Performce. SA Journal of Industrial Psychology, 2003, 29 (1), Sedarmayti Sumber Daya Musia d Produktivitas Kerja. Bdung: CV Mdar Maju. Septi, Reza Pengaruh Terhadap Karyaw Erha Clinik 230 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016

13 Bdung. Bdung: Universitas Widyatama. Sinambela, Litjak Poltak Pegawai: Teori,pengukur,D Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Sopiah Perilaku Orgisasi. Yogyakarta: ANDI Srimindarti, Balced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur. Semarg: STIE Stikubk. ( Sugiyono Metode Peneliti Kutitatif, kualitatif d R & D. Bdung: Alfabeta. Sunyoto, D Majemen Sumber Daya Musia. Yogyakarta: CAPS. Salinding, Rony Analisis Pengaruh Peneliti Terhadap Produktivitas Kerja Karyaw pada PT. Erajaya SWASEMBADA CABANG Makassar: Universitas Hasudin. Suprito, Ahmad Si, d Mashuri Machfudz metodologi Riset Majemen Sumber Daya Musia. Malg: UIN Maliki Press. Wijaya, Toni Metode Peneliti Ekonomi d Bisnis Teori d Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 231 Jurnal Ilmu Majemen Volume 1 Nomor 1 Mei 2016