ANALISIS MODAL KERJA DAN PROFITABILITAS PT. BERAU COAL ENERGY Tbk. Rachmaniah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS MODAL KERJA DAN PROFITABILITAS PT. BERAU COAL ENERGY Tbk. Rachmaniah"

Transkripsi

1 ANALISIS MODAL KERJA DAN PROFITABILITAS PT. BERAU COAL ENERGY Tbk Rachmiah Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda nia_r45ya@yahoo.co.id ABSTRACT The use of working capital should be maged as effectively as possible so that the profitability of the compy c be improved. Working capital magement in a compy is considered successful when working capital according to established stdards, so as not to cause advtages or disadvtages d c provide a satisfactory ratio. Ratio alysis of the compy's working capital is necessary to know d interpolate the short-term fincial position of the compy d exne the efficiency d use of working capital in the compy. The formulation of the problem in this research is whether the increase of working capital turnover, the increase of inventory turnover d the increase of cash turnover is followed by the increase of profitability (Return On Equity) of PT. Berau Coal Energy Tbk. This study aims to alyze the increase of working capital turnover, inventory turnover, cash turnover on corporate profitability of PT. Berau Coal Energy Tbk. The hypothesis in this research is the increase of working capital turnover, the increase of inventory turnover d the increase of cash turnover followed by profitability of PT. Berau Coal Energy Tbk. The data alysis used is comparative alysis. Analysis conducted in this study there are 4 stages of work-capital rotation alysis (Turnover Capital Turnover), inventory turnover (Inventory Turnover), cash turnover (Cash Turnover) d alysis tool to measure profitability of PT. Berau Coal Energy Tbk is Return on Equity (ROE). The results revealed that of the three calculated turnover alysis is the turnover of working capital, inventory turnover d cash turnover, only inventory turns are able to predict profitability (ROE). The increase in inventory turnover is followed by increase in profitability (ROE), but the increase in working capital turnover d cash turnover is not followed by increase in ROE. The ratio of working capital turnover, inventory turnover d cash turnover not simulteously have effect on profitability, then the compy must know the other ratios that c affect profitability. For the next researcher is suggested to use other variable beside variable of cash turnover, inventory turnover d cash turnover as variable affecting profitability. Keywords: Capital, Profitability. Pendahulu A. Latar Belakg Perusaha melakuk berbagai aktivitas untuk tetap hidup, berkembg d mempertahk serta meningkatk tingkat keuntung atau laba operasional perusaha sehingga mencapai tuju yg telah ditetapk. Setiap aktivitas yg dilaksak selalu memerluk da, baik untuk membiayai kegiat operasional sehari-hari maupun membiayai investasi jgka pjg. Berhasil atau tidaknya suatu perusaha dalam mengelola da yg dimiliki tergtung pada efisiensi pengelola da yg ada dalam perusaha.

2 Pengguna modal kerja harus dikelola seefektif mungkin agar profitabilitas perusaha dapat ditingkatk. Kebijak perusaha dalam mengelola jumlah modal secara tepat ak mengakibatk keuntung, sedgk akibat dari penam modal kerja yg kurg tepat ak mengakibatk kerugi. Analisis rasio terhadap modal kerja perusaha pun sgat perlu dilakuk untuk mengetahui d menginterprestasik posisi keug jgka pendek perusaha serta meneliti efisiensi d pengguna modal kerja dalam perusaha. Deng kata lain, pengelola modal kerja ini berpengaruh pada kemampu perusaha untuk menghasilk keuntung (profitabilitas). Perusaha yg dikatak memiliki tingkat profitabilitas tinggi berarti tinggi pula pengguna modal kerja yg digunak perusaha tersebut. Dalam menjalk aktivitasnya seharihari, PT Berau Coal Energy Tbk dituntut untuk mempunyai modal kerja yg cukup. Modal kerja pada PT Berau Coal Energy Tbk digunak untuk membiayai kegiat operasional perusaha seperti membayar gaji karyaw, pembeli mesin, d lain-lain. Da atau ug yg telah keluar untuk membiayai operasi sehari-hari berputar kembali masuk ke perusaha melalui hasil penjual-penjual batubara. Deng penjual tersebut perusaha diharapk memperoleh keuntung atau laba yg ak digunak lagi sebagai modal kerja perusaha untuk periode seljutnya. Laba (Rugi) PT Berau Coal Energy Tbk Laba (Rugi) No Dalam Juta Rupiah Rp Rp Rp. ( ) Rp. ( ) Rp. (84.900) Sumber : PT Berau Coal Energy Tbk, Enam tahun terakhir terjadi penurun laba bersih setelah pajak pada PT Berau Coal Energy Tbk. Pada akhir periode tahun 2009 PT Berau Coal Energy Tbk mendapatk laba bersih setelah pajak Rp pada tahun 2010 hingga 2011 penurun yg cukup tajam. Kerugi perusaha terjadi pada tahun Pada tahun 2014 perusaha masih menderita kerugi walupun jumlah kerugi lebih kecil jika dibdingk deng tahun sebelumnya. PT Berau Coal Energy Tbk. diharapk terus mengelola modal kerjya untuk membiayai kegiat operasi perusaha seharihari, seperti membayar upah buruh, gaji pegawai, pelunas kewajib jgka pendek yg segera jatuh tempo d sebagainya. Dima ug atau da yg telah digunak itu diharapk ak dapat kembali lagi masuk dalam perusaha dalam waktu yg relatif pendek melalui kegiat perusahanya. Tinggi rendahnya tingkat perputar modal kerja ak mempengaruhi tingkat laba atau

3 profitabilitas perusaha, deng demiki majemen perusaha dituntu untuk menetapk kebijaksa-kebijaksa yg diingink perusaha tercapai. Berdasark urai diatas, maka penulis tertarik meneliti lebih ljut deng judul peneliti Pengaruh Perputar Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusaha Pada PT Berau Coal Energy Tbk.. DASAR TEORI A. Majemen Keug 1. Pengerti Majemen Keug Majemen keug merupak salah satu fungsi operasional perusaha yg sgat penting disamping fungsi operasional lainnya seperti majemen pemasar, majemen operasi, d lain sebagainya. Fuad (2002: 92) menjelask majemen merupak suatu proses yg melibatk kegiat perenca, peng-orgisasi, pengarah d pengendali yg dilakuk untuk mencapai sasar perusaha melalui pemfaat sumber daya musia d sumber daya lainnya. Sundjaja (2002: 34) menjelask keug merupak ilmu d seni dalam mengelola ug yg mempengaruhi kehidup setiap org d setiap orgisasi. Keug berhubung deng proses, lembaga, pasar, d instrumen yg terlibat dalam trsfer ug ditara individu maupun tara bisnis d pemerintah. Majemen keug menurut Sutrisno (2003: 3) adalah sebagai semua aktivitas perusaha yg berhubung deng usahausaha mendapatk da perusaha deng biaya yg murah serta usaha untuk menggunak d okasik da tersebut secara efisien. Dari urai diatas dapat disimpulk bahwa majemen keug adalah usahausaha pengelola secara optimal da-da yg ak digunak untuk membiayai segala aktivitas yg dilakuk oleh perusaha. 2. Fungsi Majemen Keug Riyto (2001:6) berpendapat bahwa fungsi pembelja atau majemen keug mencakup dua hal: pertama; fungsi menggunak da atau okasik da yg dalam pelaksanya menejer keug harus mengambil keputus investasi, kedua; fungsi memperoleh da yg dalam pelaksanya menejer keug harus mengambil keputus penda. 3. Lapor Keug Lapor keug menurut Baridw (2007: 17) adalah ringkas dari suatu proses pencatat yg merupak ringkas dari trsaksi-trsaksi keug yg terjadi selama tahun buku yg bersgkut. Pengerti lapor keug menurut Stdar Akuntsi Keug (2002:2) menyatak bahwa lapor keug meliputi neraca, lapor rugi laba, lapor perubah posisi keug (yg dapat disajik dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai lapor

4 arus kas atau lapor arus da), catat d lapor lain serta materi penjelas merupak bagi integral dari lapor keug. a. Neraca Pengerti neraca menurut Munawir (2004: 13) adalah lapor keug yg sistematis tentg aktiva, hutg serta modal dari suatu saat tertentu. Kasmir (2008: 28) juga mendefinisik neraca (balce sheet) merupak lapor yg menunjukk posisi keug perusaha pada tggal tertentu. Arti dari posisi keug dimaksudk adalah posisi jumlah d jenis aktiva (harta) d pasiva (kewajib d ekuitas) suatu perusaha. Dari definisi diatas dapat disimpulk bahwa neraca adalah lapor keug yg menjelask tentg aktiva d pasiva suatu perusaha pada periode tertentu. b. Lapor Laba Rugi Kasmir (2008: 29) mengemukak lapor laba rugi (income statement) merupak lapor keug yg menggambark hasil usaha perusaha dalam suatu periode tertentu. James C. V Horne (2005: 30) mendefinisik lapor laba rugi yaitu ringkas pendapat d biaya perusaha selama periode tertentu diakhiri deng laba atau rugi pada periode tersebut. Pengerti diatas dapat disimpulk bahwa lapor laba rugi adalah suatu lapor yg menunjukk keuntung yg diperoleh dari suatu unit usaha untuk suatu periode tetentu. c. Lapor Perubah Modal Lapor perubah modal menurut Kasmir (2008: 29) merupak lapor yg berisi jumlah d jenis modal yg dimiliki pada saat ini. Urai diatas dapat disimpulk bahwa lapor perubah modal menjelask perubah posisi modal d sebab-sebab terjadinya perubah modal pada perusaha tersebut. d. Lapor Arus Kas Kasmir (2008: 29) mendefinisik tentg lapor arus kas merupak lapor yg menunjukk semua aspek yg berkait deng kegiat perusaha, baik yg berpengaruh lgsung atau yg tidak lgsung terhadap kas. Pengerti diatas dapat disimpulk bahwa lapor arus kas adalah lapor yg disusun untuk memberik gambar arus kas masuk d arus kas keluar. e. Pemakai Lapor Keug Dwi Prastowo d Rifka Julity (2005: 90) menjelask mengenai pemakai lapor keug ditarya sebagai berikut: 1. Investor 2. Kreditor (pemberi pinjam) 3. Pemasok d kreditor usaha lainnya 4. Shareholders (para pemegg saham) 5. Pelgg 6. Pemerintah 7. Karyaw 8. Masyarakat. 4. Analisis Lapor Keug

5 a. Pengerti Analisis Lapor Keug Kasmir (2008:67) mengemukak alisis lapor keug dapat dilakuk deng cara menentuk d mengukur pospos yg ada dalam satu lapor keug. Munawir (2004:35) menyebutk pula bahwa alisis-alisis lapor keug terdiri dari penelaah atau mempelajari dari pada hubung-hubung d tendensi atau kecenderung (trend) untuk menentuk posisi keug d hasil operasi serta perkembg perusaha yg bersgkut. Dari definisi diatas maka dapat diketahui bahwa alisis lapor keug merupak proses penelaah, penginterprestasi lapor keug agar mudah dimengerti untuk menctumk keputus yg ak diambil serta mengetahui kondisi keug perusaha. b. Tuju Analisis Lapor Keug Tuju alisis lapor keug menurut Kasmir (2008:68) adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui posisi keug perusaha dalam suatu periode tertentu, baik harta, kewajib, modal, maupun laba usaha yg telah dicapai untuk beberapa periode. 2) Untuk mengetahui kelemah-kelemah apa saja yg menjadi kekurg perusaha. 3) Untuk mengetahui kekuat-kekuat yg dimiliki. 4) Untuk mengetahui lgkah-lgkah perbaik apa saja yg perlu dilakuk ke dep yg berkait deng posisi keug perusaha saat ini. 5) Untuk melakuk penilai kinerja majemen ke dep apakah perlu penyegar atau tidak karena sudah diggap berhasil atau gagal. 6) Dapat juga digunak sebagai pembding deng perusaha sejenis tentg hasil yg mereka capai. 5. Modal Kerja a. Pengerti Modal Kerja Pengerti modal kerja atau working capital menurut Bambg Riyto (2001:57) adalah da yg diperluk untuk memenuhi kebutuh operasional perusaha sehari-hari. Modal kerja menurut Djarwto (2001:85) adalah berhubung deng keseluruh da yg digunak selama periode akuntsi tertentu yg dimaksudk untuk menghasilk pendapat untuk periode akuntsi yg bersgkut (current income). Khasmir (2012:250) menjelask pengerti modal kerja merupak modal yg digunak untuk melakuk kegiat operasi perusaha. Pengerti modal kerja menurut Sundjadja d Barli (2003 : 187) adalah sebagai berikut : Aktiva lcar yg mewakili bagi dari investasi yg berputar dari satu bentuk ke bentuk linnya dalam melaksak suatu usaha, atau modal kerja adalah kas/bk, suratsurat berharga yg mudah dilugk (misal giro,cek,deposito, piutg dagg d persedia yg tingkat perputarnyatidak melebihi satu tahun atau jgka waktu operasi normal perusaha b. Konsep Modal Kerja Menurut Riyto (2001:29) mengenai pengerti modal kerja dapat dikemukak adya beberapa konsep, yaitu: 1) Konsep Kutitatif 2) Konsep Kualitataif 3) Konsep Fungsional

6 c. Jenis Modal Kerja Munawir (2010:119) menggolongk modal kerja dalam beberapa jenis: 1) Modal Kerja Permen (Perment Working Capital) 2) Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) d. Faktor-faktor Yg Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja Penentu jumlah modal kerja yg diggap cukup bagi suatu perusaha buk merupak hal yg mudah, karena modal kerja yg dibutuhk oleh suatu perusaha dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai (Kasmir, 2010:254) sebagai berikut 1) Sifat atau jenis perusaha 2) Waktu yg diperoleh untuk memproduksi barg yg ak dijual 3) Syarat pembeli d penjual 4) Tingkat perputar persedia 5) Tingkat perputar piutg 6) Volume penjual 7) Faktor musim d siklus e. Sumber Modal Kerja Pada dasarnya modal kerja terdiri dari dua bagi pokok Menurut Munawir (2007: 120) yaitu: a. Bagi yg tetap atau permen, yaitu jumlah minimum yg harus tersedia agar perusaha dapat berjal deng lcar tpa kesulit keug. b. Jumlah modal kerja variabel yg jumlahnya tergtung pada aktivitas musim d kebutuh-kebutuh di luar aktifitas biasa. Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusaha menurut Kasmir (2009:219) dapat berasal dari: 1) Hasil Operasi Perusaha Hasil operasi perusaha adalah jumlah net income yg nampak dalam lapor perhitung rugi laba ditambah deng depresiasi d amortisasi, jumlah ini menunjuk jumlah modal kerja yg berasal dari hasil operasi perusaha. Jadi jumlah modal kerja yg berasal dari hasil operasi perusaha dapat dihitung deng mengalisa lapor perhitung rugi laba perusaha tersebut. 2) Keuntung dari penjual surat-surat berharga (inventaris jgka pendek) Deng adya penjual surat berharga ini menyebabk terjadinya perubah dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi ug kas. Keuntung yg diperoleh dari penjual surat berharga ini merupak suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja, sebaliknya apabila dalam penjual tersebut terjadi kerugi maka ak menyebabk berkurgnya modal kerja. 3) Penjual aktiva tidak lcar. Perubah dari aktiva ini ak menjadi kas atau piutg yg menyebabk bertambahnya modal kerja dari hasil penjual tersebut. 4) Penjual saham atau obligasi. Untuk menambah modal kerja yg dibutuhk, perusaha dapat pula mengadak emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusaha untuk menambahk modalnya. Disamping itu perusaha juga bisa mengeluark obligasi atau bentuk hutg jgka pjg lainnya guna memenuhi kebutuh modal kerjya. Keempat sumber selain tersebut diatas masih ada lagi sumber lain yg dapat diperoleh oleh perusaha untuk dapat menambah aktiva lcarnya (walaupun deng

7 bertambahnya aktiva lcarnya tersebut tidak mengakibatk bertambahnya modal kerja). f. Komponen-Komponen Modal Kerja Komponen-komponen modal kerja adalah semua aktiva lcar yg dalam jgka waktu pendek (satu tahun) dapat berubah kembali menjadi ug kas. Komponen modal kerja menurut Martono d Harjito (2011 : 74) terdiri dari aktiva lcar d hutg lcar yaitu: 1) Kas 2) Surat Berharga 3) Piutg 4) Persedia 5) Hutg Lcar g. Majemen Modal Kerja Majemen modal kerja menurut Kasmir (2009:210) merupak suatu pengelola investasi perusaha dalam aset jgka pendek. Esra d Apriweni (2002) menjelask majemen modal kerja adalah kegiat yg mencakup semua fungsi majemen atas aktiva lcar d kewajib jgka pendek perusaha yg terdapat dalam perusaha agar mampu membiayai pengeluar atau operasi perusaha. Sehingga dapat disimpulk bahwa perhati utama dalam majemen modal kerja adalah majemen aktiva lcar perusaha, yaitu kas, sekuritas, piutg d persedia serta penda (terutama kewajib lcar) yg diperluk untuk mendukung aktiva lcar. Martono d Harjito (2007:4) mengemukak beberapa alas yg mendasari pentingnya majemen modal kerja, yaitu: 1) Aktiva lcar dari perusaha baik perusaha mufaktur maupun perusaha jasa memiliki jumlah yg cukup besar dibding deng jumlah aktiva secara keseluruh. 2) Untuk perusaha kecil, hutg jgka pendek merupak sumber utama bagi penda eksternal. Perusaha ini tidak memiliki akses pada pasar modal untuk penda jgka pjgnya. 3) Majer keug d ggotya perlu memberik porsi waktu yg sesuai untuk pengelol tentg hal-hal yg berkait deng modal kerja. 4) Keputus modal kerja berdampak lgsung terhadap tingkat risiko, laba, d harga saham perusaha. 5) Adya hubung lgsung tara pertumbuh penjual deng kebutuh da untuk membeljai aktiva lcar. Pengelola modal kerja disuatu perusaha diggap berhasil apabila modal kerja sesuai stdar yg ditetapk, sehingga tidak menimbulk kelebih atau kekurg d dapat memberik rasio yg memuask. Berikut ini adalah rasio - rasio yg di gunak untuk mengukur perputar modal kerja menurut Riyto (2008 : 335) adalah : a. Perputar Modal Kerja (Working Capital Turnover) Ratio ini menunjuk byaknya penjual yg dapat diperoleh perusaha untuk tiap rupiah modal kerja. Modal kerja selalu dalam keada berputar dalam perusaha yg bersgkut dalam keada usaha. Periode perputar modal kerja dimulai dari saat di ma kas diinvestasik dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat di ma kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarya. Berapa lama waktu perputar itu tergtung dari berapa lama periode perputar dari masing-masing

8 komponen dari modal kerja tersebut. b. Perputar Persedia (Inventory Turnover) Rasio ini mengukur efektivitas pengelola persedia barg dagg. Rasio ini merupak indikasi yg digunak utnuk menilai efektivitas operasional, yg memperlihatk seberapa baiknya majemen mengontrol modal yg ada dalam persedia. c. Perputar Kas (Cash Turnover) Perputar kas adalah perbding tara penjual deng jumlah kas rata-rata Rasio ini mengukur tingkat perputar kas yg dimulai pada saat kas diinvestasik dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Kas merupak komponen modal kerja yg paling tinggi likuiditasnya. Rasio perputar kas berfungsi untuk mengukur tingkat kecukup modal kerja perusaha yg dibutuhk untuk membayar tagih d membiayai penjual. 6. Profitabilitas Profitabilitas menurut Riyto (2001:98) adalah kemampu perusaha untuk menghasilk laba selama periode tertentu. Weston d Copeld (1999:211) mengemukak bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari sergkai kebijak d keputus. Sartono (2010:122) mendefinisik profitabilitas adalah kemampu perusaha memperoleh laba dalam hubungnya deng penjual, total aktiva maupun modal sendiri. Munawir (2002:152) mengemukak bahwa profitabilitas adalah kemampu suatu perusaha dalam memperoleh laba. Profitabilitas menurut Mulyono (2008:102) adalah kemampu perusaha memperoleh laba dalam hubungya deng penjual, total aktiva, investasi maupun modal sendiri. Rahardjo (2009:184) menyatk profitabilitas adalah kemampu suatu perusaha untuk menghasilk keuntung dari penjual yg dilakuk terhadap barg d jasa yg di produksi oleh perusaha tersebut. Pengerti profitabilitas dapat disimpulk sebagai alat yg digunak untuk mengalisis kinerja majemen, tingkat profitabilitas menggambark posisi laba perusaha. Jika perusaha berhasil meningkatk profitabilitasnya, dapat dikatak bahwa perusaha tersebut mampu mengelola secara efektif sehingga mampu menghasilk laba yg tinggi. Sebaliknya, jika perusaha memiliki profitabilitas rendah maka perusaha tersebut tidak mampu mengelola sumber dayya, sehingga tidak mampu menghasilk laba tinggi. a. Jenis jenis Rasio Profitabilitas Secara umum ada empat jenis alisis utama yg digunak untuk menilai tingkat profitabilitas menurut Irham Fahmi (2011 : 135) yakni terdiri dari : 1) Net Profit Margin (NPM) 2) Gross Profit Margin (GPM) 3) Return On Investment (ROI) 4) Return On Equity (ROE) b. Tuju d Mfaat Rasio Profitabilitas Mfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hya pada pemilik usaha atau majemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusaha, terutama pihak pihak yg memiliki hubung atau kepenting deng perusaha Kasmir (2008:197), menergk bahwa

9 tuju d mfaat pengguna rasio profitabilitas bagi perusaha maupun bagi pihak luar perusaha yakni : 1) Untuk mengukur atau menghitung laba yg diperoleh perusaha dalam satu periode tertentu 2) Untuk menilai laba perusaha tahun sebelumnya deng sekarg 3) Untuk menilai perkembg laba dari waktu ke waktu 4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak deng modal sendiri 5) Untuk mengukur produktivitas seluruh da perusaha yg digunak baik modal pinjam maupun modal sendiri Pengguna rasio profitabilitas dapat dilakuk deng menggunak perbding tara berbagai komponen yg ada di lapor keug, terutama lapor keug neraca d lapor laba rugi. Pengukur dapat dilakuk untuk beberapa periode operasi. Tujunya adalah agar terlihat perkembg posisi keug perusaha dalam rentg waktu tertentu, baik penurun atau kenaik, segus sebagai evaluasi terhadap kinerja majemen sehingga dapat diketahui penyebab dari perubah kondisi keug perusaha tersebut. B. Definisi Konsepsional Definisi konsepsional dalam penulis ini yg di buat oleh penulis adalah satu alisa untuk mengetahui efektivitas modal kerja perusaha dalam melaksak operasinya. 1. Modal kerja adalah keseluruh da yg digunak dalam satu periode akutsi untuk menghasilk pendapat ( laba ) dalam periode tersebut ( Djarwto 2001: 34) 2. Return On Equity adalah kemampu perusaha memperoleh laba bagi pemegg saham perusaha atau untuk mengetahui besarnya kembali yg diberik oleh perusaha untuk setiap modal dari pemilik. (Sawir 2008 : 18). C. Kergka Berfikir Riyto (2001 : 62) mengemukak modal kerja (kas, piutg d persedia) selalu dalam keada operasi atau berputar selama perusaha dalam keada usaha. Periode perputar modal kerja (working capital turnover period) dimulai sejak dari saat dima kas diinvestasik dalam komponen-komponen modal kerja sampai pada saat kembali menjadi kas d lamya periode perputar masingmasing elemen modal kerja tersebut. Sebagaima dikemukak Husn (2002 : 98) bahwa indikasi pengelola modal kerja yg baik adalah adya efisiensi modal kerja yg dilihat dari perputar modal kerja. Makin pendek periode perputarnya, makin cepat perputarnya sehingga perputar modal kerja makin tinggi d perusaha makin efisien yg pada akhirnya rentabilitas semakin baik. Munawir (2007 : 85) mengemukak bahwa profitabilitas suatu perusaha dapat diukur deng menghubungk tara keuntung atau laba yg diperoleh dari kegiat pokok perusaha deng kekaya/ asset yg digunak untuk menghasilk keuntung (operating assets). Model pengukur yg dipakai yaitu Return On Equity (ROE). Setiap

10 elemen dalam modal kerja meliputi kas d persedia dalam suatu periode akuntsi (dalam perjal usaha) ak perputar. Semakin tinggi perputar modal kerja semakin cepat da atau kas yg dinvestasik dalam modal kerja kembali menjadi kas, hal itu berarti keuntung perusaha dapat lebih cepat dapat diterima yg seljutnya ak mempengaruhi tingkat profitabilitas dari perusaha. D. Hipotesis Berdasark urai rumus masalah d dasar teori maka dapat dirumusk hipotesa dalam peneliti ini jika : H1 : Kenaik perputar modal kerja diikuti deng kenaik profitabilitas PT. Berau Coal Energy Tbk H2 : Kenaik perputar persedia diikuti deng kenaik profitabilitas PT. Berau Coal Energy Tbk H3 : Kenaik perputar kas diikuti deng kenaik profitabilitas PT.Berau Coal Energy Tbk Metode Penelitia A. Definisi Operasional Definisi operasional dalam peneliti ini adalah sebagai berikut : 1. Perputar Modal Kerja (Working Capital Turnover) adalah untuk melihat bagaima tingkat perputar modal kerja perusaha. Indikator pengukur dari variabel perputar modal kerja adalah perbding tara penjual d modal kerja. 2. Perputar Persedia (Inventory Turnover) adalah untuk mengetahui seberapa cepat perusaha memperoleh kembali modal dari kebijak persedia. Indikator pengukur dari variabel perputar persedia adalah perbding tara harga pokok penjual d persedia rata-rata. 3. Perputar Kas (Cash Turnover) adalah untuk mengetahui tingkat ketersedia kas untuk membayar tagih d biaya. Indikator pengukur dari variabel perputar kas adalah perbding tara penjual bersih d rata-rata kas. 4. Profitabilitas perusaha (Return On Equity) diggap sebagai variabel terikat, yg mengukur tingkat penghasil bersih yg diperoleh dari total equitas perusaha. Indikator pengukur profitabilitas perusaha (ROE) adalah perbding laba bersih d ekuitas. B. Jgkau Peneliti Peneliti ini ak di fokusk pada kinerja keug alisi perputar modal kerja, alisis perputar persedia, alisis peputar kas d profitabilitas deng mengambil data modal kerja, persedia kas, laba d ekuitas selama lima tahun dari tahun 2010 hingga tahun Yg menitikberatk pada lapor keug Laba Rugi PT. Berau Coal Energy Tbk.

11 C. Alat Analisis d Penguji Hipotesis 1. Alat Analisis Analisis data yg digunak adalah alisis perbding deng prosedur sebagai berikut : a. Menghitung perputar modal kerja, perputar kas, perputar persedia deng menggunak alat alisis modal kerja sebagai berikut : 1. Perputar Modal Kerja (Working Capital Turnover) Rasio ini menurut Munawir (2007 : 80) menunjukk hubung tara modal kerja deng penjual d menujukk byaknya penjual yg dapat diperoleh perusaha (jumlah rupiah) untuk tiap rupiah modal kerja. Perputar Modal kerja dalam peneliti ini diukur deng menggunak rumus : WCT = Penjual (Aktiva Lcar - Utg Lcar) 2. Perputar Persedia (Inventory Turnover) Perputar persedia menurut Munawir (2002:77) menujukkk berapa persedia dijual d digti dalam waktu satu mengindikasik bahwa tingkat penjual yg tinggi pada perusaha. Perputar Persedia dalam peneliti diukur deng menggunak rumus : IT = Harga Pokok Penjual Rata-rata persedia 3. Perputar Kas (Cash Turnover) Perputar kas menurut Bambg Riyto (2011 : 95) adalah perbding tara penjual deng jumlah kas ratarata. Perputar kas dalam peneliti ini diukur deng menggunak rumus : CT Penjual Bersih = Rata Rata Kas b. Menghitung profitabilitas Return On Equity menurut Sawir (2000 : 17) adalah rasio untuk mengetahui kemampu majemen dalam menghasilk net income ditinjau dari sudut equity capital-nya. Rasio ini diukur deng menggunak rumus : Laba Bersih X ROE = Ekuitas 100 % c. Melakuk alisis perbding Metode alisis data yg digunak dalam peneliti ini adalah metode deskriptif alitis, yaitu metode deng cara mengumpulk data d mendeskriptifk atau menjelask data-data tersebut. Hasil Peneliti Pada peneliti ini data lapor keug yg digunak oleh penulis yaitu data dari periode tahun 2010 sampai 2014 diperoleh dari Indonesia Stock Exchge yg diakses melalui Data yg di dapat dalam peneliti ini adalah sebagai berikut :

12 Data Keug PT. Berau Coal Energi tahun Data Keug Penjual Aktiva Lcar Utg Lcar Harga Pokok Penjual Persedia Akhir Persedia Awal Kas Awal Kas Akhir Laba (rugi) bersih Ekuitas ( ) ( ) (84.900) (41.890) Sumber : Lapor Keug PT. Berau Coal Energy Tbk. Analisis d Pembahas A. Analisis Analisis yg dilakuk dalam peneliti ini ada 4 tahap yaitu sebagai berikut: 1. Analisis Modal Kerja PT.Berau Coal Energy Tbk. Rekapitulasi Perhitung Perputar Modal Kerja tahun Data Keu g Penjua l Aktiva Lcar Utg Lcar Perput ar Modal Kerja (WCT) Selisih WCT , , , , , kenaik 3,11 kenaik 1,60 kenaik 20,19 penuru n -31,60 2. Analisis Perputar Kas PT.Berau Coal Energy Rekapitulasi Perhitung Perputar Kas tahun , ,39 Data Keu g Penjua l Kas Awal Kas Akhir Ratarata kas Perput ar Kas Selisih WCT kenaik 0, , kenaik 0, , kenaik 0, , penuru n -0,03 3. Analisis Perputar Persedia (IT) PT.Berau Coal Energy Rekapitulasi Perhitung Perputar Persedia tahun Data Keu g Harga Pokok Penjual Persedi a Akhir Persedi a Awal Tahu n

13 Persedi a Rata- Rata Perputa r Persedi a (IT) Selisih IT , , kenaika n 3,6 29, kenaika n -1,15 27, kenaika n -1,89 33, penuru n 5,85 4. Analisis Profitabilitas PT.Berau Coal Energy Tbk Rekapitulasi Return of Equity (ROE) tahun Tahu n Laba(rug i) bersih Ekuitas , , , , (179, (170,658 ) ) , (84,900) (41,89 B. Pembahas 2 RO E (%) 80,151 (213 0) Keterg ROE naik (74) ROE ) turun ROE turun 203 ROE naik 1. Perputar Modal Kerja PT. Berau Coal Energy Tbk Perputar Modal Kerja merupak perbding tara penjual deng jumlah keseluruh aktiva lcar yg dimiliki suatu perusaha pada suatu periode tertentu. Semakin besar rasio perputar modal kerja maka semakin baik suatu perusaha dima persentase modal kerja yg ada mampu menghasilk jumlah penjual tertentu. Perhitung perputar modal kerja PT. Berau Coal Energy memberik gambar bahwa perputar modal kerja perusaha tersebut kenaik setiap tahunnya kecuali pada tahun Kenaik gka perputar modal kerja cukup bertahap dari tahun ke tahun d yg paling besar kenaik tingkat perputar modal kerja adalah pada tahun 2013 yaitu naik 20,19 jika dibdingk deng perputar modal kerja tahun 2012 sehingga dapat disimpulk bahwa perputar modal kerja PT. Berau Coal Energy Tbk kondisi yg membaik dari tahun 2010 hingga 2014 kondisi yg memburuk di tahun Hasil studi ini secara empiris, memberi arti bahwa semakin cepat working capital turnover ratio berputar maka semakin byak penjual yg berhasil dilakuk d semakin besar keuntung yg dapat diraih perusaha sehingga dapat meningkatk profitabilitas. Perputar modal kerja untuk mengukur berapa modal kerja tersebut berputar dalam satu periode, karena sgat berpengaruh terhadap peningkat profitabilitas. Pengaruh working capital turnover yg signifik mengindikasik bahwa semakin tinggi rasio perputar modal kerja semakin tinggi profitabilitas perusaha yg ak

14 meningkatk nilai perusaha (saham). Pada peneliti ini PT. Berau Coal Energy Tbk. ratarata memiliki perputar modal kerja yg tinggi sehingga memiliki hubung yg positif terhadap profitabilitas. 2. Perputar Kas Pt. Berau Coal Energy Tbk Perputar kas merupak perbding tara penjual deng jumlah kas rata-rata. Perputar kas menunjukk kemampu kas dalam menghasilk pendapat sehingga dapat dilihat berapa ug kas berputar dalm satu periode tertentu. Semakin tinggi perputar kas ini ak semakin baik karena ini berarti semakin tinggi efisiensi pengguna kasnya d keuntung yg diperoleh ak semakin besar pula. Perputar kas PT. Berau Coal Energy Tbk tahun 2010 hingga 2014 kenaik walaupun tidak terlalu signifik. Perputar kas tahun 2011 kenaik dari tahun sebelumnya (2010) yaitu 3,39. Kenaik ini terus berljut pada tahun seljutnya hingga 2013, lalu penurun sedikit pada tahun 2014 yaitu dari 3.69 menjadi 3,66. Ini berarti kemampu kas dalam menghasilk pendapat peningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukk peningkat kemampu PT.Berau Coal Energy Tbk. dalam mempertahk tingkat likuiditasnya d membiayai kegiat operasionalnya. 3. Perputar persedia PT.Berau Coal Energy Tbk. Periode perputar persedia ini perlu diperhatik untuk mengetahui berapa lama waktu yg dibutuhk oleh perusaha untuk menghabisk persedia dalam proses produksinya. Hal ini dikarenak semakin lama periode perputar persedia, maka semakin byak biaya yg harus dikeluark oleh perusaha untuk menjaga agar persedia di gudg tetap baik. Perputar persedia PT.Berau Coal Energy Tbk., tahun 2010 hingga 2014 relatif stabil pada gka 27,41 33,82. Kondisi ini memberik gambar bahwa PT.Berau Coal Energy Tbk., mampu mengelola persedianya deng baik pada kisar 2-3 per bul artinya tidak ada persedia yg tersimp lama karena persedia yg ada selalu berhasil dijual kepada konsumen. 4. Profitabilitas PT.Berau Coal Energy Tbk Salah satu indikator profitabilitas suatu perusaha adalah ditunjukk oleh besarnya Return On Equity (ROE) perusaha yg bersgkut. Pada umumnya investor ak mempertimbgk penam investasi sahamnya dalam suatu perusaha deng melihat besarnya ROE, karena ROE tersebut menyatak seberapa jauh kemampu perusaha dalam membayar kembali penarik da yg dilakuk investor. Rekapitulasi Return on Equity (ROE) tahun menunjukk rasio ekuitas PT. Berau Coal Energy Tbk rasio kenaik dari 0,18 pada tahun 2010 menjadi 0,31 pada tahun 2011 ini menunjukk

15 peningkat keefisien perusaha dalam mengelola seluruh ekuitasnya untuk memperoleh pendapat. Namun terjadi penurun pada tahun 2012 d 2013 karena ketidak mampu majemen perusaha dalam menggunak ekuitasnya untuk menghasilk laba. Kenaik ROE terjadi pada tahun 2014 menjadi 2.03 karena kemampu perusaha untuk mengurgi jumlah kerugi secara signifik dari tahun sebelumnya. 5. Perputar Modal Kerja, Perputar Kas, Perputar Persedia d ROE Kondisi perputar modal kerja, perputar kas, perputar persedia d ROE PT. Berau Coal Energy Tbk. tersaji dalam tabel berikut ini : Rekapitulasi Perputar Modal Kerja, Persedia, Kas d ROE PT.Berau Coal Energy Tbk. Tahu n Perputar Modal Kerja (WCT) Perputar Persedia (IT) Perputar Kas (CT) ROE (%) ,46 x 27,41 x 2,86 x 0, ,57 x 31,01 x 3,39 x 0, ,17 x 29,86 x 3,46 x ,36 x 27,97 x 3,69 x (0,7 4) (2,1 3) x 33,82 x 3,66 x 2,03 Keterg - WCT, IT, CT, ROE a mi kenaik WCT, IT, CT, ROE a mi penuruna n WCT, IT, CT, ROE a mi penuruna n WCT, IT, CT, ROE Sumber : Data Diolah, 2016 a mi kenaik Tingkat perputar modal kerja, perputar kas d perputar persedia ak selalu mempengaruhi jumlah penjual yg dihasilk, pada saat perputar peningkat atau penurun maka ak memberik pengaruh terhadap profitabilitas. Pada tabel 5.25 di atas, diketahui bahwa PT. Berau Coal Energy Tbk. fluktuasi yg cukup dins baik dari perputar modal kerja, persedia, kas d ROE. Perputar modal kerja, kas d persedia di tahun 2011 kenaik dibding tahun sebelumnya. Kondisi serupa juga terjadi pada ROE dima ROE tahun 2011 lebih baik dibding tahun sebelumnya. Ini berarti ketiga variabel perputar mampu menghasilk profitabilitas yg lebih baik. Pada tahun 2012 kenaik perputar hya terjadi pada modal kerja d kas. Perputar persedi penurun yg juga diikuti deng penurun ROE. Ini berarti bahwa hya perputar persedia yg mampu memprediksi penurun ROE. Kondisi yg sama terjadi kembali di tahun 2013 dima kenaik perputar hya terjadai pada modal kerja d kas, sedgk perputar persedia penurun yg diikuti oleh penurun ROE. Ini berarti perputar persedia memiliki kemampu memprediksi penurun ROE pada periode waktu tertentu.

16 Pada tahun 2014 terjadi penurun yg sgat drastis pada modal kerja dikarenak senior notes yg harus dibayar deng jumlah 12 lipat dibdingk tahun sebelumnya. Kewajib tersebut menyebabk perputar modal kerja menjadi negatif diikuti deng penurun perputar kas. Pada periode tersebut perputar persedia justru kenaik yg cukup signifik. Kenaik perputar persedia ini diikuti deng kenaik ROE. Ini berarti perputar persedia mampu memprediksi ROE. Kesimpul Berdasark hasil alisis d pembahas disimpulk sebagai berikut : 1. Kenaik perputar modal kerja tidak diikuti deng kenaik profitabilitas PT. Berau Coal Energy Tbk, sehingga hipotesis pertama ditolak. 2. Kenaik perputar persedia diikuti deng kenaik profitabilitas PT. Berau Coal Energy Tbk, sehingga hipotesis kedua diterima. 3. Kenaik perputar kas tidak diikuti deng kenaik profitabilitas PT. Berau Coal Energy Tbk, sehingga hipotesis ketiga ditolak. Sar Rasio perputar modal kerja, perputar persedia d perputar kas tidak secara serentak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas, maka perusaha haruslah mengetahui rasio lainnya yg dapat mempengaruhi profitabilitas selain rasio di atas. Bagi peneliti seljutnya disark menggunak variabel lain selain variabel perputar kas, perputar persedia d perputar kas sebagai variabel yg mempengaruhi profitabilitas. Daftar Pustaka Arikunto, Prosedur Peneliti : Suatu Pendekat Praktek Bambg Riyto Dasar-Dasar Pembelja Perusaha. Yogyakarta : BPFE UGM. Baridw, Z Intermediate Accounting. Edisi Kedelap. Cetak Kedua. Yogyakarta : Penerbit BPFE. Djarwto Pokok-Pokok Analisis Lapor Keug. Yogyakarta : Penerbit BPFE. Dwi Prastowo d Rifka Julity Analisis Lapor Keug (Konsep d Aplikasi). Edisi Kedua, Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Esra d Apriweni Majemen Modal Kerja. Jurnal Ekonomi Perusaha. STIE IBII. Fuad, M Pengtar Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Kasmir Pengtar Majemen Keug. Jakarta : Kenca Marihot Mullg d Dearlina Sinaga Pengtar Majemen Keug.Yogyakarta: ANDI Martono d Harjito Majemen Keug. Yogyakarta : Ekonosia

17 Munawir S Analisis Lapor Keug. Edisi Keempat, Cetak Kesebelas. Yogyakarta : Penerbit Liberty Rahardjo, Budi Keug d Akuntsi untuk Majer Non Keug Reksohadiprodjo, Sukto Dasar dasar Majemen, Edisi Kedua,. Yogyakarta : BPFE. Riyto, B Dasar-Dasar Pembelja Perusaha. Yogyakarta : BPFE. Sartono, Agus Majemen Keug Teori d Aplikasi, Edisi Keempat. Cetak Pertama. Yogyakarta: Penerbit BPFE, Sawir Agnes, 2001, Analisis Kinerja d Perenca Keug Perusaha. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer d James H. Scheiner. (2005). Internal Auditing, Edisi ke-5. diterjemahk oleh Desi Adharii, Jakarta: Salemba Empat. Sundjaja, S Ridw d Inge Barli, Majemen Keug Satu, Edisi Keempat. Jakarta : Prenhallindo. Sutrisno Majemen Keug (Teori, Konsep, d Aplikasi). Edisi Pertama, Cetak Kedua.

ANALISIS EFEKTIVITAS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRINCESS DIARY ACC DI SAMARINDA

ANALISIS EFEKTIVITAS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRINCESS DIARY ACC DI SAMARINDA ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (1) : 104-114 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip.unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS EFEKTIVITAS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRINCESS DIARY

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Fahmi (2013:2) menyatakan bahwa: Laporan Keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III dalam Perencanaan Incident Management akan membahas

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III dalam Perencanaan Incident Management akan membahas BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III dalam Perenca Incident Magement ak membahas semua aktivitas yg dilakuk dari awal kegiat sampai akhir. Gambar 3.1 merupak alur dari sergkai tahap metodologi peneliti.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MEMBUAT ANYAMAN KERTAS PADA SISWA KELAS VII DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MEMBUAT ANYAMAN KERTAS PADA SISWA KELAS VII DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MEMBUAT ANYAMAN KERTAS PADA SISWA KELAS VII DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Bungar Situmorg Surel : bungarsitumorg05@gmail.com ABSTRAK Peneliti

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk. PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk. Eldoris Cho doris_cry@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma ABSTRAKSI Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2.1.1. Pengertian dan Konsep Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. Desi Puspitasari eccy_cakep@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan dilakukannya

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang perdagangan yang menjual berbagai macam merek sepatu. Usaha ini

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang perdagangan yang menjual berbagai macam merek sepatu. Usaha ini BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Peneliti 3.1.1 Sejarah Singkat Toko Sendal Sepatu Toko sendal sepatu merupak salah satu usaha yg bergerak di bidg perdagg yg menjual berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa 6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Jenis Modal Kerja 1. Pengertian modal kerja Burton A, Kolb (Sawir, 2005:129) menyatakan modal kerja adalah investasi perusahan dalam aktiva jangka pendek atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam mengevaluasi kondisi keuangan suatu perusahaan. Menurut Horne dan Machowicz

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Modal Kerja Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE Andi Marlinah*) Abstract : This study aims to analyze the financial performance PT. Amanah Finance in terms of profitability

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang terdaftar di BEI) Boby Widjaja Darminto Zahroh Z.A. Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:2) Laporan Keuangan adalah : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang berarti ringkasan dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin banyaknya perusahaan-perusahaan menjadi besar, maka faktor produksi modal

Lebih terperinci

ANALISA PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PENJUALAN DAN SERVICE KOMPUTER DI SINAR COMPUTER BANJARBARU

ANALISA PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PENJUALAN DAN SERVICE KOMPUTER DI SINAR COMPUTER BANJARBARU ANALISA PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PENJUALAN DAN SERVICE KOMPUTER DI Noordiyati STIE Pancasetia Banjarmasin Email : ABSTRAK Dalam setiap usaha pengelolaan modal kerja sangatlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Hal ini diperlukan agar laporan keuangan

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan

Lebih terperinci

Volume I No.01, Februari 2016 ISSN :

Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN USAHA JASA MIKRO DI KABUPATEN LAMONGAN *( Ali fathoni Prodi Majemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamong Jl. Veter

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan suatu perusahaan. Oleh sebab itu masalah modal merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Samryn (2011:30) secara umum laporan keuangan meliputi ikhtisarikhtisar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Samryn (2011:30) secara umum laporan keuangan meliputi ikhtisarikhtisar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Menurut Samryn (2011:30) secara umum laporan keuangan meliputi ikhtisarikhtisar yang menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas serta perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada setiap perusahaan sangat dibutuhkan, karena laporan tersebut merupakan salah satu media informasi yang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang dan

BAB II KERANGKA TEORI. menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Profitabilitas 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Tujuan utama suatu usaha adalah untuk memaksimalkan nilai usaha dan menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dan transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk. KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk. Lisa Rusdian Gunawan email: sansanngui@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Modal Kerja Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Housten (2006:131) mengatakan bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek-kas, sekuritas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan diproksikan melalui dimensi profitabilitas perusahaan. komposisi utang perusahaan (Harmono, 2011: ).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan diproksikan melalui dimensi profitabilitas perusahaan. komposisi utang perusahaan (Harmono, 2011: ). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas Konsep profitabilitas ini dalam teori keuangan sering digunakan sebagai indikator kinerja fundamental perusahaan mewakili kinerja manajemen.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Abstrak Yehezkiel Tesar Janaloka. Konsentrasi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Pada umumnya kinerja merupakan sebagai hasil yang telah dicapai atas segala aktivitas yang telah digunakan dalam mendayagunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No.2, April 2017 ISSN 2541-1438; E-ISSN 2550-0783 Published by STIM Lasharan Jaya Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar St. Salmah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kinerja Keuangan Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas suatu organisasi dalam setiap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan manufaktur. Perusahaan memiliki kebutuhan modal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan manufaktur. Perusahaan memiliki kebutuhan modal yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Modal Perusahaan membutuhkan modal dalam menjalankan aktifitasnya. Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan. Terdapat tiga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya

II. LANDASAN TEORI. Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya II. LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari penertian modal kerja menurut beberapa ahli, antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Elvira Jayanti Panutupani elvirabey@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

Jurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 67-76 PENGARUH PEMANFAATAN ELEKTRONIK-MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN PADA KANTOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan laba/keuntungan dari investasi yang dilakukan. Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci