KINERJA GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KECAMATAN BANYUASIN I KABUPATEN BANYUASIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KINERJA GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KECAMATAN BANYUASIN I KABUPATEN BANYUASIN"

Transkripsi

1 KINERJA GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN BANYUASIN I KABUPATEN BANYUASIN Taufik SMAN Byuasin I Kabupaten Byuasin Abstract: This study aims to find out about the performce of professional teachers in the learning effectively at SMA Negeri Byuasin I Byuasin. This research done by qutitative descriptive approach where the population is a teacher at SMA Negeri Byuasin I Byuasin numbered 5 people. The data collection was conducted by using a quetionaire, observation, questionnaire, d documentation. The results of study is the performce of professional teachers in the effectivity of learning in SMA Negeri Byuasin I Byuasin is very high, which is average of 79.8 or 9.8%. Teacher performce in all dimensions of the observations in the category very high. Performce teacher in learning plning amounted to 9.8%. The performce of teachers in the implementation of learning by 9.%. The performce of teachers in the implementation of opening d closing the learning of 9.%. The performce of teachers in implementing the learning stimulus variation of 9.7%. The performce of teachers in the implementation of questioning skills by 9.8%. The performce of teachers in the reinforcement of 88.75%. Keywords: Teacher, Performce, Professional Abstrak: Peneliti ini bertuju untuk mengetahui kinerja guru profesional dalam pembelajar efektif di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin. Peneliti dilakuk deng pendekat kutitatif deng populasi adalah guru-guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin berjumlah 5 org. Pengumpul data dilakuk deng teknik gket, skala, pengamat, quesioner, d dokumentasi Berdasark hasil alisis d pembahas terhadap kinerja guru professional dalam pembelajar efektifdi Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin tergolong sgat tinggi, yaitu rata-rata 79,8 atau sebesar 9,8%. Kinerja guru dalam seluruh dimensi yg observasinya masuk dalam kategori sgat tinggi. Kinerja guru dalam perenca pembelajar sebesar 9,8%. Kinerja guru dalam pelaksa pembelajar sebesar 9,%. Kinerja guru pada pelaksa membuka d menutup pembelajar sebesar 9,%. Kinerja guru pada pelaksa variasi stimulus pembelajar sebesar 9,7%. Kinerja guru pada pelaksa keterampil bertya sebesar 9,8%. Kinerja guru pada pemberi penguat sebesar 88,75%. Kata kunci : Kinerja, Guru, Profesional. PENDAHULUAN Dalam meningkatk mutu pendidik, tidak bisa terlaksa tpa adya pemberi kesempat yg sebesar-besarnya kepada sekolah yg merupak ujung tombak terdep untuk terlibat secara aktif d mdiri dalam mengambil keputus tentg pendidik.sekolah harus menjadi bagi yg paling utama, sedgk masyarakat dituntut partisipasinya dalam peningkat mutu yg telah menjadi komitmen sekolah demi kemaju masyarakat, bgsa d Negara. Peningkat mutu hya ak berhasil jika ditekk pada adya kemdiri d kreativitas sekolah. Guru adalah salah satu tenaga kependidik yg mempunyai per sebagai

2 Kinerja Guru Profesional Di Sekolah Menengah Atas, Taufik faktor penentu keberhasil mutu pendidik disamping tenaga kependidik lainnya, karena guru yg lgsung bersinggung deng siswa (peserta didik), untuk memberik bimbing yg muarya ak menghasilk tamat yg diharapk. Untuk itulah kinerja guru harus selalu ditingkatk. Dalam upaya-upaya untuk meningkatk kinerja biasya dilakuk deng cara memberik motivasi, mengadak supervisi, memberik insentif, memberik kesempat yg baik untuk berkembg dalam karier, meningkat kemampu, gaya kepemimpin yg baik d upaya-upaya lain yg relev. Kinerja guru ak baik jika guru telah melaksak unsur-unsur yg terdiri kesetia d komitmen yg tinggi pada tugas mengajar, menguasai d mengembgk bah pelajar, kedisiplin dalam mengajar d tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksa pengajar, kerjasama deng semua warga sekolah, kepemimpin yg menjadi put siswa, kepribadi yg baik, jujur d obyektif dalam membimbing siswa, serta tggungjawab terhadap tugasnya. Oleh karena itu tugas kepala sekolah selaku mager adalah melakuk penilai terhadap kinerja guru.penilai ini penting untuk dilakuk mengingat fungsinya sebagai alat motivasi dari pimpin kepada guru maupun bagi guru itu sendiri. Deng keterbatas pengalam guru serta keada siswa seperti yg dijelask diatas memg sgat berat ttg yg dihadapi oleh sekolah tersebut. Walaupun dalam keada demiki segenap Kepala Sekolah serta dew guru sedaya upaya untuk mewujudk sekolah yg diharapk.situasi d kondisi inilah yg menunjuk perlu adya upaya yg serius bagi Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamat Byuasin I Kabupaten Byuasin dalam meningkatk mutu pendidik.upayaupaya tersebut bisa berupa peningkat kinerja guru serta menerapk majemen peningkat mutu pendidik.sedgk dalam meningkatk kinerja guru secara profesional diharapk juga meningkatnya mutu pendidik, khususnya mutu pendidik di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamat Byuasin I Kabupaten Byuasin. METODOLOGI PENELITIAN Data yg diperluk dalam peneliti ini meliputi data primer d data skunder. Data primer, yaitu: data yg diperoleh lgsung melalui peneliti dilapg baik melalui pengguna kuesioner maupun studi dokumentasi. Sedgk data sekunder, yaitu: data yg diperoleh dari studi kepustaka maupun studi dokumentasi. Untuk mengumpulk data dalam kegiat peneliti diperluk cara-cara atau teknik pengumpul data tertentu, sehingga proses peneliti dapat berjal lcar. Teknik alisis data pada peneliti ini adalah deng menggunak teknik statistik deskriptif yg berfungsi untuk mendeskrifsik atau memberik gambargambar tentg objek yg sedg diteliti melalui data sampel sebagaima adya, kemudi disajik kedalam bentuk tabel distribusi, yaitu deng jumlah d nilai. Sedgk dalam peneliti korelasi ini, tuju yg hendak dicapai adalah untuk menemuk d menergk ada tidaknya hubung kinerja profesional gurudeng faktor-faktor yg menghambat dalam kinerja guru profesional. Teknik alisis statistik berarti caracara ilmiah yg dipersiapk untuk mengumpulk,menyusun data penyelidik yg berwujud gka-gka. Lebih jauh daripada itu statistik diharapk dapat menyediak dasar-dasar yg dapatdipertggungjawabk untuk menarik kesimpul-kesimpul yg benard untuk mengambil keputus-keputus yg baik,

3 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME, NOMOR, MEI 6 sedgk dalam peneliti ini, maka deng ini digunaklah alisis regresi (Hadi, 987:). Dalam melakuk penilai dalam peneliti ini, maka deng ini peneliti menggunak skala -, d kemudi memberik skor tehadap deskriptor yg tampak deng memberik keterg, yaitu: nilai jika semua deskriptor tampak; nilai jika hya deskriptor yg tampak; nilai jika hya deskriptor yg tampak; nilai jika hya deskriptor yg tampak, d; nilai jika tidak ada deskriptor yg tampak. Sedgk nilai dari tiap dekriptor merupak nilai tampak dalam setiap indikator yg didapat dari hasil trsformasi penjumlah skor tiap parameter dalam tiap indikator.nilai variabel ini merupak nilai yg di dapat dari penjumlah dari tiap indikator yg ditrsfomasik.adapun rumus yg digunak, adalah sebagai berikut: Total skors yg diperoleh Jumlah komponen (skor) seluruh X % = Total Varice explained Ket : Rentg skor Deng demiki, maka skor d persentase yg dicapai tersebut d seljutnya apabila dialisis deng alisis medi d pembagi kuartil deng menggunak metode Weight Score, yg dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini: Tabel: Kategori Penilai Kinerja Profesional Guru Tingkat Pencapai 8% - % 6 % - 79,99% % - 59,99% % - 9,99% % - 9,99% Dari tabel diatas dapat dijelask, skor maksimum tiap item adalah, sedgk skor minimum adalah.jarak tara satu kuartil deng kuartil lainnya adalah sebesar seperempat dari selisih maksimum deng minimum, deng demiki jarak tar kuartil adalah sebesar %.SeljutnyaPersentase atas penilai kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamat Byuasin I Kabupaten Byuasin dikatak baik apabila jika mencapai lebih dari 76%. Setelah semua data disebark kepada seluruh responden yg digunak dalam peneliti ini, terlebih dahulu telah dilakuk uji coba terhadap 5 org responden yaitu guru-guru (tenaga pendidik) di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin. D dari hasil uji coba Kategori Sgat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sgat Rendah tersebut kemudi dilakuk uji validitas d reliabilitas sebagai berikut. Uji Validitas Instrumen Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin Dari hasil uji validitas variabel kinerja guru disekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin. di dapat hasil bahwa dari 6 (enam) butir item pernyata pada variabel kinerja guru deng menggunak Corrected Item-Total Correlation adalah valid atau sahih, yaitu lebih besar dari,, deng demiki bahwa butir-butir pernyata dalam peneliti ini dapat digunak sebagai instrumen peneliti. Adapun hasil dari pada uji validitas variabel kinerja guru disekolah Menengah Atas Negeri

4 Kinerja Guru Profesional Di Sekolah Menengah Atas, Taufik 5 Byuasin I Kabupaten Byuasin dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini: Tabel : Uji Validitas Variabel Kinerja Guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin No Pernyata Corrected Item-Total Correlation Batas Kritis Status Item Item Item Item Item5 Item6,5,86,69,,568,9,,,,,, Uji Validitas Instrumen Profesional Guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin Dari hasil uji validitas variabel profesional guru disekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin. di dapat hasil bahwa dari (dua) butir item pernyata pada variabel profesional guru deng menggunak Corrected Item-Total Correlation adalah valid atau sahih, yaitu lebih besar dari,, deng demiki bahwa butir-butir pernyata dalam peneliti ini dapat digunak sebagai instrumen peneliti. Adapun hasil dari pada uji validitas variabel profesional guru disekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini: Tabel : Uji Validitas Variabel Profesional Guru di SMAN Kecamat Byuasin I Kabupaten Byuasin. No Pernyata Corrected Item-Total Correlation Batas Kritis Status. Item,56,. Item,96, Uji Reliabilitas Instrumen Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Adapun hasil uji reliabilitas intrumen kinerja guru profesional disekolah Menengah Byuasin dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel : Uji Validitas Variabel Kinerja Guru Profesional di SMAN Byuasin I Kabupaten Byuasin. No Variabel Peneliti Alpha Batas Kritis Kesimpul. Kinerja Guru,86,6 Reliabel

5 6 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME, NOMOR, MEI 6. Profesional Guru,86,6 Reliabel Tabel tersebut di atas menunjukk bahwa hasil uji reliabilitas instrumen dari masingmasingvariabel menunjukk bahwa nilai alpha adalah positif d lebihbesar dari,6, maka deng demiki reliabilitas pertya dalam peneliti ini dapat dikatak tinggi,sehingga item daripada pertya untuk variabel kinerja guru d profesional guru dapat dikatak reliabel. Penguji Persyarat Analisis Penguji hipotesis peneliti ini dilakuk deng teknik alisis korelasi d regresi.teknik alisis ini menghendaki beberapa persyarat seperti yg telah dikemukak pada Bab sebelumnya.penguji persyarat alisis yg ak diterapk dalam peneliti ini adalah: () Uji normalitas data; () uji linearitas data; () uji multikolinearitas data. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertuju untuk menguji apakah dalam modelregresi mempunyai distribusi sebar data normal atau tidak Adapun hasil uji normalitas data kinerja guru profesional disekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini: Tabel 5: Uji Normalitas Data Variabel Kinerja Guru Profesional di SMAN Byuasin I Kabupaten Byuasin. Uji Kolmogrorov - Smirnov Proba Krit Kesimp Model Z bility eria ul Data Unstda P >, berdistri rdized,68 (, busi Residual ) normal Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifiksi atau probabilitas >, maka dapat disimpulk bahwa data dari variabel kinerja guru profesional di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin adalah berdistribusi normal. Uji Lineritas Data Uji linieritas digunak untuk menguji linier tidaknya suatu data ygdialisis yaitu variabel independen terhadap variabel dependen, maka uji linieritasnya deng uji F. Dari hasil alisis uji linieritas menggunak metodelm (Lgrge Multiplier) diperoleh nilai C = R sebesar, x jumlahresponden sebesar 5 =. Nilai C sebesar < C tabel maka data dalampeneliti ini linier. Uji Multikolinearitas Data Uji multikolinearitas bertuju untuk menguji apakah model regresditemuk adya korelasi yg sempurna tar variabel bebas (independen).model regresi yg baik seharusnya tidak terjadi korelasi yg sempurna di taravariabel bebas. Salah satu cara untuk mendeteksi adya multikolinearitas adalahdeng melihat tolerce atau Varis Inflation Factor (VIF). Apabila tolercelebih kecil dari, atau nilai VIF di atas, maka terjadi multikolinearitas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Respondent dalam peneliti ini adalah guru-guru (tenaga pendidik) disekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin berjumlah 5 org terdiri dari 8 org guru tetap (GT) d 7 org guru tidak tetap (GTT). Berdasark dari jawab 5 responden yg telah disebar, diperoleh hasil yg beragam untuk masing-

6 Kinerja Guru Profesional Di Sekolah Menengah Atas, Taufik 7 masing item pertya. Dalam penilai ini menggunak variabel kinerja guru dima penilai kinerja guru profesional di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin terdiri dari 6 (enam) format penilai, yaitu: ) penilai kinerja guru dalam perenca pembelajar; ) penilai kinerja guru dalam pelaksa pembelajar; ) penilai kinerja guru dalam pelaksa membuka d menutup pembelajar; ) penilai kinerja guru dalam pelaksa variasi stimulus pembelajar; 5) penilai kinerja guru dalam pelaksa keterampil bertya, d; 6) penilai kinerja guru dalam memberik penguat. Penyusun Renca Pelaksa Pembelajar Statistik skor kinerja guru dalam penyusun renca pelaksa pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6 : Statistik skor kinerja guru dalam penyusun renca pelaksa pembelajar di SMAN Byuasin I Kabupaten Byuasin. Tuju Pembelajar Bah Belajar/Mate ri Pelajar Strategi/ Metode Pembelajara n Media Pembelajara n Evaluasi 5 6 N Valid Missing Std.Error of Medi Mode Std. Deviation Varice Rge Minimum Maximum Sum,8,9,,86,9 8,76,,,9,8 76,79,6,,56, 79,8,9,,9,55 8,78,,,,9 78 Tabel di atas memperlihatk statistik skor kinerja guru dalam perenca pembelajar. Rata-rata skor deskriptor tuju pembelajar sgat tinggi atau sebesar,8 Rata-rata skor bah belajar sebesar/materi pelajar sgat tinggi atau sebesar,76. Rata-rata skor strategi/metode pembelajar sgat tinggi atau sebesar,76. Rata skor media pembelajar sgat tinggi atau sebesar,8. Sedgk Rata-rata skor evaluasi sgat tinggi atau sebesar,78. Tabel 7 : Statistik skor kinerja guru dalam penampil di SMAN Byuasin I Kabupaten Byuasin.

7 8 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME, NOMOR, MEI 6 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir N Valid Missing Std.Error of Medi Mode Std. Deviation Varice Rge Minimum Maximum Sum,8,9,,9,55 8,79,,,9,68 79,76,7,,7,5 76,79,,,9,68 79,8,,,6,8 8,78,,,6,7 78,78,,,6,7 78,5,7,,76,5 5 9,86,67,,66, Tabel di atas memperlihatk statistik skor kinerja guru dalam penilai penampil. Rata-rata skor deskirptor kemampu membuka pelajar (butir ) sgat tinggi atau sebesar,8. Rata-rata skor sikap guru dalam proses pembelajar (butir ) sgat tinggi atau sebesar,79. Rata-rata skor penguasa bah belajar sgat tinggi atau sebesar,76. Rata-rata skor kemampu menggunak media pembelajar sgat tinggi atau sebesar,8. Rata-rata skor evaluasi pembelajar sgat tinggi atau sebesar,8. Rata-rata skor kemampu menutup kegiat pembelajar sgat tinggi atau sebesar,78. Rata-rata skor tindak ljut sgat tinggi atau sebesar,5, Rata-rata skor penilai penampil sgat tinggi atau sebesar,77. Tabel 8: Statistik skor kinerja guru dalam pelaksa membuka d menutup pembelajar di SMAN Byuasin I Kabupaten Byuasin. Mem perha tik sikap & temp at dudu k siswa Mem ulai pem belaja r setela h siswa siap utk belaja r Men jelask penti ng nya mater i yg ak di ajark Mela kuka n apper sepsi Keje las hubung tara penda hulu dgn inti pembela jar Kema m pu meny impul k KBM dgn tepat Kema m pu meng gunak katakata Kemam pu mem berik evaluas i Kema m pu mem berik tugas Peni lai pelak sa mem buka & menu tup pem belajar

8 Kinerja Guru Profesional Di Sekolah Menengah Atas, Taufik N Valid Missing Std.Error of Medi Mode Std. Deviation Varice Rge Minimum Maximum Sum,79,,,9,68 79,76,,,9,8 76,69,6,,65,6 69,78,,,,98 78,69,6,,65,6 69,78,,,6,7 78,8,,,,6 8,75,,,5,89 75,59,57,,57, 59,6,5, 6,55 5, ,6 Tabel di atas memperlihatk statistik skor kinerja guru dalam pelaksa membuka d menutup pembelajar. Ratarata skor deskirptor memperhatik sikap d tempat duduk siswa sebesar,79 sgat tinggi. Rata-rata skor deskirptor memulai pembelajar setelah siswa siap untuk belajar sebesar,76 sgat tinggi. Rata-rata skor deskirptor menjelask pentingnya materi yg ak diajark sebesar,69 sgat tinggi. Rata-rata skor deskirptor melakuk appersepsi sebesar,78 sgat tinggi. Ratarata skor deskirptor kejelas hubung tara pendahulu deng inti pembelajar sebesar,69 sgat tinggi. Rata-rata skor deskirptor kemampu menyimpulk KBM deng tepat sebesar,8 sgat tinggi. Rata-rata skor deskirptor kemampu memberik evaluasi sebesar,75 sgat tinggi. Rata-rata skor deskirptor kemampu memberik tugas sebesar,75 sgat tinggi. Statistik skor penilai memperhatik tempat duduk siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 9: Statistik skor kinerja guru dalam pelaksa varisi stimulus pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin. Butir Butir Butir Butir Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir N Valid Missing Std.Error of Medi Mode Std. Deviation Varice Rge Minimum Maximum Sum,8,,,,96 8,8,5,,9, 8,7,5,,6,99 7,86,5,,9, 86,78,6,,6, 78,8,9,,86,9 8,7,9,,9, 7 6,5,58 7, 8,579,

9 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME, NOMOR, MEI 6 Tabel di atas memperlihatk statistik skor kinerja guru dalam pelaksa varisi stimulus pembelajar. Rata-rata skor deskirptor gerak bebas guru (butir ) sgat tinggi atau sebesar,8. Rata-rata skor isyarat guru (butir ) sgat tinggi atau sebesar,8. Rata-rata skor suara guru (butir ) sgat tinggi atau sebesar,7. Rata-rata skor perhati pada murid (butir ) sgat tinggi atau sebesar,86. Rata-rata skor pola interaksi (butir 5) sgat tinggi atau sebesar,78. Ratarata skor pause/diam sejenak (butir 6) sgat tinggi atau sebesar,8. Sedgk rata-rata skor penggti indera penglihat/pendengar (butir 7) sgat tinggi atau sebesar,7. Tabel : Statistik skor pelaksa keterampil dalam memberik penguat di SMAN Byuasin I Kabupaten Byuasin. Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir N Valid Missing Std.Error of Medi Mode Std. Deviation Varice Rge Minimum Maximum Sum,76,5,,5, 76,68,9,,56, 68,69,5,,56,56 69,7,5,,55,55 7,77,7,,68,9 77,6,5,,5,9 6,,69,,69, Tabel di atas memperlihatk statistik skor pelaksa keterampil dalam memberik penguat. Rata-rata skor deskirptor kejelas pertya (butir ) sgat tinggi atau sebesar,76. Rata-rata skor kejelas hubung tara pertya guru deng masalah yg dibicarak (butir ) sgat tinggi atau sebesar,68. Rata-rata skor pertya diajuk ke seluruh kelas (butir ) sgat tinggi atau sebesar,69. Rata-rata skor kejelas hubung tara pendahulu sebesar (butir ) sgat tinggi atau sebesar,7. Rata-rata skor pendistribusi pertya sebesar (butir 5) sgat tinggi atau sebesar,77. Rata-rata skor pemberi tuntun (butir 6) sgat tinggi atau sebesar,6. Statistik skor kejelas pertya guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

10 Kinerja Guru Profesional Di Sekolah Menengah Atas, Taufik Tabel : Statistik skor kinerja guru dalam penilai memberik penguat di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin. Memp erhatik sikap & tempat duduk siswa Memul ai pem belajar setelah siswa siap utk belajar Men jelaska n pentin g nya materi yg ak di ajarka n Mela kuk apper sepsi Keje las hubun g tara penda hulu dgn inti pem belajar Kema m pu menyi m pulk KBM dgn tepat Kema m pu mengg unak katakata Kema m pu mem berika n evalua si N Valid Missing Std.Error of Medi Mode Std. Deviation Varice Rge Minimum Maximum Sum,7,8,,8, 7,79,,,9,68 79,69,6,,85,6 69,59,57,,57,5 59,6,79,,785,67 6,7,5,,5,8 7,,95,,95,99,85 6 6, 8,6 6, Tabel di atas memperlihatk statistik skor kinerja guru dalam penilai memberik penguat rata-rata skor deskirptor memperhatik sikap d tempat duduk siswa sgat tinggi atau sebesar 7. Rata-rata skor memulai pembelajar setelah siswa siap untuk belajar sgat tinggi atau sebesar,79. Rata-rata skor menjelask pentingnya materi yg ak diajark sgat tinggi atau sebesar,69. Rata-rata skor melakuk appersepsi sgat tinggi atau sebesar,59. Rata-rata skor kejelas hubung tara pendahulu deng inti pembelajar sgat tinggi atau sebesar,6. Rata-rata skor kemampu menyimpulk KBM deng tepat sgat tinggi atau sebesar,7 sgat tinggi. Rata-rata skor kemampu menggunak kata-kata sgat tinggi atau sebesar,.

11 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME, NOMOR, MEI 6 Penguji Hipotesis Adya hubung kinerja terhadap faktorfaktor penghambat dalam kinerja guru profesional dalam pembelajar efektif di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamat Byuasin I Kabupaten Byuasin Hipotesis nol untuk peneliti ini adalah tidak adya hubung kinerja terhadap faktor-faktor penghambat dalam kinerja guru profesional di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin.Hasil alisis korelasi memperlihatk bahwa hubung pasg variabel di atas adalah,86 ini berarti bahwa kedua variabel tersebut saling berhubung. Harga kritis penerima pada tebel t untuk df = (6) (a =,5) adalah, untuk tingkat kepercaya 95% d,66 untuk tingkat kepercaya 99%. karena t hitung > t tabel, maka dapat disimpulk kedua varaiabel tersebut di atas berhubung secara signifik baik pada tingkat kepercayaa 95% maupun 99%. Temu ini membawa implikasi penolak terhadap hipotesis nol, d konsekuensi nya menerima hipotesis alternative. Deng demiki dapat dikatak bahwa adya hubung kinerja terhadap faktor-faktor penghambat dalam kinerja guru profesional di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin. Hasil alisis korelasi memperlihatk bahwa hubung pasg variabel di atas,86, ini berarti bahwa kedua variabel saling berhubung. Harga kritis penerima pada tabel t untuk df = (6) (a =,5) adalah, untuk tingkat kepercaya 99%. Karena t.hitung > t.tabel, maka dapat disimpulak kedua variabel tersebut di atas berhubung secara signifik baik pada tingkat kepercaya 95% maupun 99%. Hipotesis nol untuk peneliti ini adalah tidak adya hubung guru profesional terhadap faktor-faktor penghambat dalam kinerja guru profesional di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamat Byuasin I Kabupaten Byuasin.Hasil alisis korelasi memperlihatk bahwa hubung pasg variabel di atas adalah,86 ini berarti bahwa kedua variabel tersebut saling berhubung. Harga krirtis penerima pada tebel t untuk df = (6) (a =,5) adalah, untuk tingkat kepercaya 95% d,66 untuk tingkat kepercaya 99%. karena t hitung > t tabel, maka dapat disimpulk kedua varaiabel tersebut di atas berhubung secara signifik baik pada tingkat kepercayaa 95% maupun 99%. Temu ini membawa implikasi penolak terhadap hipotesis nol, d konsekuensi nya menerima hipotesis alternative.deng demiki dapat dikatak bahwa adya adya hubung guru profesional terhadap faktor-faktor penghambat dalam kinerja guru profesional di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamat Byuasin I Kabupaten Byuasin. Penguji terhadap hipotesis ini dilakuk deng menggunak rumus korelasi gda. Kriteria yg digunak untuk menguji hipotesis ini dapat diuraik sebagai berikut: Jika H o <, hipotesis nol diterima, berarti tidak ada hubung Jika H >, hipotesis altenative diterima berarti ada hubung Sesuai deng hasil akhir perhitung diperoleh koefisien R =,98. Angka ini mengisyaratk bahwa terdapat hubung tara kedua variabel bebas tersebut deng variabel terikatnya. Penguji signifiksi hubung tersebut dilakuk deng Uji F. Dari hasil perhitung memperlihatk bahwa koefisien F hitung =. pada sisi lain, harga kritis nilai F pada tabel untuk derajat kebebas df = (5--) tidak ada sehingga diambil pada derajat kebebas (6) yg hargya adalah,7 untuk tingkat kepercaya 95% (X=,5) d 5,6 untuk tingkat kepercaya 99% (oc=.). melalui perbding kedua harga tersebut diperoleh kenyata bahwa F hitung > F tabel baik untuk tingkat kepercaya 95% maupun 99%.

12 Kinerja Guru Profesional Di Sekolah Menengah Atas, Taufik Deng demiki hubung tara kedua variabel bebas deng variabel terikat adalah signifik.berdasark fakta-fakta ini maka dapayt disimpulk bahwa hipotesis nol peneliti juga ditolak kebenarnya d konsekuensi nya hipotesis alternative diterima baik pada kisar tingkat kepercaya 95% maupun 99%. Pembahas Kinerja guru profesional dalam perenca pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin Berdasark hasil alisis data dapat diketahui bahwa kinerja guru profesional dalam perenca pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin tergolong sgat tinggi yaitu 986 atau sebesar 9,8%. Kinerja yg tertinggi yaitu pada rumus pembelajar ini artinya Renca Pelaksa Pembelajar (RPP) yg dibuat oleh guru sudah sgat baik d memenuhi ketentu yg ditetapk yaitu: membuat stdar kopetensi, indikator, rah tuju, d sesuai deng Kurikulum Tingkat Satu Pendidik (KTSP). Sedgk untuk skor terendah terdapat pada bah belajar (materi pelajar) hal ini dimungkink ditara guru masih ada yg belum menctumk bah belajar yg sesuai deng tujunya. Bah belajar (materi pelajar) itu sekurg-kurgnya memenuhi ketentu yaitu: mengacu pada tuju, disusun secara sistematis, sesuai deng silabus (kurikulum) d memberik pengaya dalam Renca Pelaksa Pembelajar (RPP) nya. Rendahnya guru dalam menctumk materi pengaya ini disebabk oleh faktor kurgnya guru memahami materi pengaya yg ak disampaik kepada siswa. Observasi peneliti tentg bah pengaya yg dibuat oleh guru sebagi besar hya berbentuk pemberi soal, buk merupak hasil pendalam materi. Kinerja guru profesional dalam pelaksa pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin Berdasark hasil alisis data dapat diketahui bahwa kinerja guru profesional dalam pelaksa pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin tergolong sgat tinggi yaitu 986 atau sebesar 9,%. Kinerja yg tertinggi yaitu pada kemampu guru dalam membuka pelajar ini artinya kegiat dalam membuka pelajar sudah memenuhi ketentu penilai, seperti: menarik perhati siswa, memberik motivasi awal, memberik appersepsi (kait materi yg sebelumnya deng materi yg ak dipelajari), d menyampaik tuju pembelajar yg ak dicapai. Sedgk untuk skor terendah terdapat pada pelaksa tindak ljut/follow up disebabk guru kurg melaksak beberapa kegiat, seperti: kurg memberik prasyarat materi yg ak dipelajari sebagai awal untuk mempelajari materi seljutnya yg ak diberik pada pertemu berikutnya. Temu lapg diketahui sebagi guru tidak memberik informasi tindak ljut untuk apa materi pelajar di pelajari dikemudi hari, sebagi guru ada pula yg tergesa-gesa mengakhiri pelajar tpa tindak ljut. Kinerja guru profesional dalam membuka d menutup pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin Berdasark hasil alisis data dapat diketahui bahwa kinerja guru profesional dalam membuka d menutup pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin tergolong sgat tinggi yaitu 6 atau sebesar 9,%. Kinerja yg tertinggi yaitu pada kemampu menggunak kata-kata yg membesark

13 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME, NOMOR, MEI 6 hati siswa ini mengambark bahwa guru memberik dorong belajar kepada siswa sebagai penguat (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yg merupak bagi dari motivasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yg bertuju untuk memberik informasi atau ump balik (feedback) bagi siswa atas jawab atau perbuatnya sebagai suatu motivasi ataupun koreksi. Atau, penguat adalah respons terhadap suatu tingkah laku yg dapat meningkatk kemungkin berulgnya kembali tingkah laku tersebut. Tindak tersebut dimaksudk untuk mengjar atau membesark hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajarmengajar. Sedgk untuk skor terendah terdapat pada kemampu memberik tugas yg sifatnya memberik pengaya, d pendalam adapun temu lapg diketahui bahwa pengaya ini pendalam, yakni program pengaya ini bersifat pilih d hya diperuntuk bagi siswa yg berminat saja. Kinerja guru profesional pada pelaksa variasi stimulus pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin Berdasark hasil alisis data dapat diketahui bahwa kinerja guru profesional pada pelaksa variasi stimulus pembelajardi Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin tergolong sgat tinggi yaitu 65 atau sebesar 9,7%. Kinerja yg tertinggi yaitu pada pemusat perhati pada murid (penek pada hal yg pentingpenting deng verbal/gestural). Sedgk skor terendah terdapat pada penggti indera penglihat/pendengar dalam menggunak media pembelajar, sehingga aktivitas ini kurg tampak dilakuk oleh sebagi guru. Kinerja guru profesional pada pelaksa keterampil bertya di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin Berdasark hasil alisis data dapat diketahui bahwa kinerja guru profesional dalam perenca pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin tergolong sgat tinggi yaitu atau sebesar 9,8%. Kinerja yg tertinggi yaitu pada pendistribusi pertya secara merata di tara para siswa yg artinya guru mampu melibatk jumlah siswa yg terlibat dalam pembelajar deng cara mendistribusik pertya secara merata ke seluruh siswa. Sedgk untuk skor terendah terdapat pada pemberi tuntun, adapun temu lapg menggambark bahwa pemberi tuntun dapat diamati melalui: pengungkap pertya deng cara lain; mengajuk pertya lain yg lebih sederha; mengulgi penjelas-penjelas sebelumnya, ketiga cara ini guru kurg cermat melakuknya, guru bertya kurg mengarah, ada pula guru yg terpaksa menjawab pertyanya sendiri karena para siswya tidak mampu menjawab pertya guru. Kinerja guru profesional pada pemberi penguat di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin Berdasark hasil alisis data dapat diketahui bahwa kinerja guru profesional dalam perenca pembelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin tergolong sgat tinggi yaitu 85 atau sebesar 9,8%. Kinerja yg tertinggi yaitu mengucapk kalimat pekerjamu baik, pikir dulu, d lihat lagi, untuk membesark hati d memberik dorong. Sedgk untuk skor terendah yaitu pada penguat deng memberik yg relev d rasional. Adapun temu

14 Kinerja Guru Profesional Di Sekolah Menengah Atas, Taufik 5 lapg menggambark bahwa reinforcement (penguat), digunak untuk mendorong siswa kearah perilaku yg lebih rasional d logis deng cara memberik puji atau hadiah ataupun hukum, namun kegiat ini kurg dimfaatk oleh guru secara baik. SIMPULAN Berdasark hasil peneliti d pembahas deng ini dapat disimpulk bahwa kinerja guru profesional dalam pembelajar efektif di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin tergolong sgat tinggi deng jumlah skor rata-rata 79,8 atau sebesar 9,8%, yg ma hasil penilai kinerja guru profesional per indikator adalah:. Kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin dalam perenca pembelajar adalah sebesar 9,8%.. Kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin dalam pelaksa pembelajar adalah sebesar 9,%.. Kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin pada pelaksa membuka d menutup pembelajar adalah sebesar 9,%.. Kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin pada pelaksa variasi stimulus pembelajar adalah sebesar 9,7%. 5. Kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin pada pelaksa keterampil bertya adalah sebesar 9,8%. 6. Kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Byuasin I Kabupaten Byuasin pada pemberi penguat adalah sebesar 88,75%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.,. Prosedur Peneliti Suatu Pendekat Praktek.PT. Rineka Cipta : Jakarta. Departemen Pendidik d Kebudaya. 996., Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta. Sedarmayti.. Majemen Personalia. BPFE.: Jogjakarta

Bimafika, 2015, 7,

Bimafika, 2015, 7, Bimafika, 2015, 7, 816-820 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA KONSEP MINYAK BUMI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) PADA SISWA KELAS X NEGERI 3 AMAHAI KABUPATEN MALUKU

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATED PADA PERKULIAHAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DI FKIP UM METRO

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATED PADA PERKULIAHAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DI FKIP UM METRO IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATED PADA PERKULIAHAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DI FKIP UM METRO Bobi Hidayat & Kuswono Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak: Peneliti ini merupak peneliti

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: PATRA YANIS

JURNAL. Oleh: PATRA YANIS PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK CERSA PASAMAN JURNAL Oleh: PATRA YANIS 11090036

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MEMBUAT ANYAMAN KERTAS PADA SISWA KELAS VII DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MEMBUAT ANYAMAN KERTAS PADA SISWA KELAS VII DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MEMBUAT ANYAMAN KERTAS PADA SISWA KELAS VII DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Bungar Situmorg Surel : bungarsitumorg05@gmail.com ABSTRAK Peneliti

Lebih terperinci

Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Dasar Hukum

Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Dasar Hukum I Pendahulu A Latar Belakg Penyelenggara d pengelola pendidik di sekolah pada dasarnya meliputi kegiat: perenca, pelaksa, d pengawas Kegiat-kegiat tersebut saling berkait d merupak fungsi pokok dari kegiat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERDASARKAN MEDIA VISUAL SISWA KELAS VII SMP

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERDASARKAN MEDIA VISUAL SISWA KELAS VII SMP KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERDASARKAN MEDIA VISUAL SISWA KELAS VII SMP Vincencia Dwi Indra Astuti Iqbal Hilal Ni Nyom Wetty S. Fakultas Keguru d Ilmu Pendidik e-mail:vinsadwi@gmail.com Abstract The aim of

Lebih terperinci

OLEH : KOMARIYAH NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. Bambang Soenarko, M.Pd 2. Drs. Yatmin, M.Pd

OLEH : KOMARIYAH NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. Bambang Soenarko, M.Pd 2. Drs. Yatmin, M.Pd Artikel Skripsi JURNAL PENGARUH MODEL DIRECTIVE LEARNING DIDUKUNG MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN SIFAT - SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN CAMPUREJO 2 KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI

Lebih terperinci

Volume I No.01, Februari 2016 ISSN :

Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN USAHA JASA MIKRO DI KABUPATEN LAMONGAN *( Ali fathoni Prodi Majemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamong Jl. Veter

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pendampingan, Perangkat Pembelajaran, Student Center Learning

Kata Kunci: Pendampingan, Perangkat Pembelajaran, Student Center Learning PENGUATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS STUDENT CENTER LEARNING (SCL) di SDN PATEMON IX SURABAYA Endg Suprapti 1), Sujinah 2), Wiwi Wikta 3), Suher 4) Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI QUANTUM WRITING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI QUANTUM WRITING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SEKOLAH DASAR Penerap Strategi Qutum Writing PENERAPAN STRATEGI QUANTUM WRITING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SEKOLAH DASAR Antonius Alam Wicaksono PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (toniuseducator@gmail.com)

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN ACADEMIC SKILL TERHADAP PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KEGIATAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VII D SMP NASIONAL MAKASSAR

UPAYA MENINGKATKAN ACADEMIC SKILL TERHADAP PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KEGIATAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VII D SMP NASIONAL MAKASSAR JPF Volume I Nomor ISSN: 202899 89 UPAYA MENINGKATKAN ACADEMIC SKILL TERHADAP PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KEGIATAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VII D SMP NASIONAL MAKASSAR Afrillawati Ismi ) Muhammad Arsyad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliti Peneliti ini menggunak peneliti tindak deskriptif kualitatif. Jenis peneliti yg digunak untuk meremediasi kesalah siswa tentg materi persama d pertidaksama linear

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE PADA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE PADA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE PADA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Oleh : Ela Susilawati, Elly Sukmasa, Nedin Badruzzam Program Studi

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI DAN METODE

KAJIAN TEORI DAN METODE PERBANDINGAN KEGIATAN UKS DENGAN USAHA KESEHATAN DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT BINA MANDIRI CIPAGERAN KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN KELURAHAN CIPAGERAN KOTA CIMAHI

Lebih terperinci

Analisis Budaya Organisasi, Kompensasi dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Perkebuanan Melati PTPN II Perbaungan Serdang Bedagai

Analisis Budaya Organisasi, Kompensasi dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Perkebuanan Melati PTPN II Perbaungan Serdang Bedagai Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol. No.1/April 2012 Analisis Budaya Orgisasi, Kompensasi d Motivasi Terhadap Semgat Kerja Karyaw di Perkebu Melati PTPN II Perbaung Serdg Bedagai Halomo Sinaga*

Lebih terperinci

JURNAL PSIKIATRI INDONESIA

JURNAL PSIKIATRI INDONESIA JURNAL PSIKIATRI INDONESIA Vol. No.1 Tahun 016 Hubung Komunikasi Terapeutik Deng Kecemas Keluarga Pasien Di Rug Flamboy RSUD Jombg M.Mahmudi 1, Monika Sawitri Prihatini, Rifa i 3 1,,3 STIKes Pemkab Jombg

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliti Jenis peneliti ini adalah peneliti deskriptif pendekat kualitatif untuk menghasilk gambar jelas d terperinci mengenai kemampu berpikir tingkat tinggi siswa dibedak

Lebih terperinci

Kata Kunci : Metode theatre games, metode ceramah, pendekatan apresiatif, pembelajaran drama, hasil belajar, kemampuan berbicara.

Kata Kunci : Metode theatre games, metode ceramah, pendekatan apresiatif, pembelajaran drama, hasil belajar, kemampuan berbicara. Susilo et al., Perbeda Hasil Belajar... 1 Perbeda Hasil Belajar Kemampu Berbicara tara yg Diajar melalui Metode Theatre Games deng yg Diajar melalui Metode Ceramah Pada Siswa Kelas V Semester II SD Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis d Pendekat Peneliti 1. Jenis Peneliti Jenis peneliti yg digunak untuk menjawab rumus masalah adalah peneliti kutitatif yaitu, peneliti yg bertuju untuk menjawab atau

Lebih terperinci

JUDUL TA: PENENTUAN NILAI MARK- UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKI MENGGUNAKAN DUMMY NAMA MAHASISWA: DWITYA DHANURENDRA BAB I PENDAHULUAN

JUDUL TA: PENENTUAN NILAI MARK- UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKI MENGGUNAKAN DUMMY NAMA MAHASISWA: DWITYA DHANURENDRA BAB I PENDAHULUAN JUDUL TA: PENENTUAN NILAI MARK- UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKI MENGGUNAKAN DUMMY NAMA MAHASISWA: DWITYA DHANURENDRA 3107 100 022 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Hampir semua upaya dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi E-Learning Pada SMA Nurul Iman Palembang

Perancangan Aplikasi E-Learning Pada SMA Nurul Iman Palembang Percg Aplikasi E-Learning Pada SMA Nurul Im Palembg Alhaze Perda (hazekuu@gmail.com) M. Haviz Irfi ( h_irfi@yahoo.com ) Jurus Sistem Informasi Kekhusus Komputerisasi Akuntsi STMIK MDP PALEMBANG Abstrak

Lebih terperinci

Bimafika, 2016, 8, 20 24

Bimafika, 2016, 8, 20 24 Bimafika, 2016, 8, 20 24 PECAPAIA HASIL BELAJAR FISIKA DA PERILAKU BERKARAKTER SISWA KELAS IX SMP. SATU ATAP OKI BARU MATERI TATA SURYA MEGGUAKA MODEL PROBLEM BASED ISTRUCTIO Rsita Lestaluhu 1 1 Pengajar

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN BERBASIS WEB DI KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN BANDUNG

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN BERBASIS WEB DI KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN BANDUNG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN BERBASIS WEB DI KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN BANDUNG 1 Charel Samuel Matulessy, S.T., M.Kom., Pigi Tridisyah 1 Program Studi Teknik Informatika POLITEKNIK & STMIK LPKIA Program

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Kewirausahaan. Kode Mata Kuliah: UMOO-132 / 2 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Kewirausahaan. Kode Mata Kuliah: UMOO-132 / 2 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kewirausaha Kode Mata Kuliah: UMOO-132 / 2 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbas, Karet Kuning, Setiabudi, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG Hendra Sastrawinata PT. BNI (Persero) menyadari pentingnya penerap tata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 36 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 Metro pada semester genap tahun pelajaran 01/013 yang terdiri dari 3 kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

Volume 2 No ijse.bsi.ac.id IJSE Indonesian Journal on Software Engineering

Volume 2 No ijse.bsi.ac.id IJSE Indonesian Journal on Software Engineering Percg Aplikasi Mobile Berbasis Android Untuk Pemelihara Mesin Produksi Pada PT. Temprint Muhamad Fitra Syawall, Endg Pujiastuti Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur muhamadfitra@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DI SEKOLAH DASAR Siti Istiyati, Jenny IS Poerwti Program Studi PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Slamet Riyadi No.449 Surakarta,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN APLIKASI MACROMEDIA FLASH UNTUK MATAKULIAH PONDASI DI JURUSAN PTSP FT UNY

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN APLIKASI MACROMEDIA FLASH UNTUK MATAKULIAH PONDASI DI JURUSAN PTSP FT UNY Pengembg Media Pembelajar... (Agustina Anggreyi Sinaga) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN APLIKASI MACROMEDIA FLASH UNTUK MATAKULIAH PONDASI DI JURUSAN PTSP FT UNY MEDIA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI UNTUK SMK NEGERI 5 SURABAYA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI UNTUK SMK NEGERI 5 SURABAYA Pengembg Media Pembelajar Berbasis Lectora PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI UNTUK SMK NEGERI 5 SURABAYA As Rachmawati

Lebih terperinci

Jurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 67-76 PENGARUH PEMANFAATAN ELEKTRONIK-MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN PADA KANTOR

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DOKUMEN PERSURATAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMSEL

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DOKUMEN PERSURATAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMSEL SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DOKUMEN PERSURATAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMSEL Zulprisyah (zulprisyah04@yahoo.com) Dafid (dafid@stmik-mdp.net) Jurus Sistem Informasi STMIK GI MDP Abstrak :

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakg DUKUNGAN PASANGAN DENGAN NIAT YANG MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN LAKI-LAKI (LSL) UNTUK MELAKUKAN VCT DI KABUPATEN MADIUN Heni Eka Puji Lestari, SST (Prodi D3 Kebid) Stikes

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 70 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1. Karakteristik Responden Penelitian Jumlah responden dalam penelitian ini 130 orang guru dari lima sekolah, yaitu SMA Negeri 57 Jakarta,

Lebih terperinci

Komplek joglo Baru Blok E 16 RT 007/006, Lemabayan, Jakarta

Komplek joglo Baru Blok E 16 RT 007/006, Lemabayan, Jakarta PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KECAMATAN KEBON JERUK, JAKARTA BARAT Sus Novita Rotua Situmorg, Haryadi Sarjono 2,2

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA HUBUNGAN RODA-RODA PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA DI SMAN 1 SIDOARJO Mochamad Dedik Setiaw, Prabowo Jurus Fisika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI VISI MISI : RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG : MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT : 1. Mewujudk kualitas pelay paripurna yg prima deng mengutamak keselamat pasien d berfokus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi profesional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Angket yang disebarkan kepada 0 responden yang menjadi subyek dari penelitian tentang pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN (STUDI KASUS : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NTT DI KUPANG)

ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN (STUDI KASUS : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NTT DI KUPANG) ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN (STUDI KASUS : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NTT DI KUPANG) Gloria Ch Mulgga, Rully Soelaim Program Studi Magister Majemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI RPJMD SUMATERA BARAT Visi jgka menengah daerah Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut : Terwujudnya Masyarakat Sumatera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 82 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik Responden Penelitian Unit analisis dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri di Kota Administrasi Jakarta Barat,

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT KELAS A DAN B DI INDONESIA

PENGARUH KARAKTERISTIK TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT KELAS A DAN B DI INDONESIA PENGARUH KARAKTERISTIK TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT KELAS A DAN B DI INDONESIA Widingsih Program Studi Ners, Fikes Universitas Esa Unggul, Jal Jal Arjuna Utara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI MELALUI MEDIA SIMULASI BERBASIS GUI

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI MELALUI MEDIA SIMULASI BERBASIS GUI Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 252 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI MELALUI MEDIA SIMULASI BERBASIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk pendidikan ikan Indonesia di masa. yang sebagian besar dipengaruhi oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk pendidikan ikan Indonesia di masa. yang sebagian besar dipengaruhi oleh adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakg Anis Baswed menyebutk ebut bahwa pendidik ik di Indonesia saat at ini i sedg dalam kondisi gawat darurat, mengacu kepada hasil survey PISA yg menempatk mpat Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS OPTIMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA CV. TENUN/ATBM RIMATEX KABUPATEN PEMALANG.

ANALISIS OPTIMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA CV. TENUN/ATBM RIMATEX KABUPATEN PEMALANG. Magement Analysis Journal 5 (2) (2016) http://maj.unnes.ac.id ANALISIS OPTIMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA CV. TENUN/ATBM RIMATEX KABUPATEN PEMALANG. Wienda

Lebih terperinci

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ANALISIS PENGUKURAN FISIS

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ANALISIS PENGUKURAN FISIS Sekip Utara BLS 1 Yogyakarta 5581 Buku 1: RPKPS (Renca Program d Kegiat Pembelajar Semester) ANALISIS PENGUKURAN FISIS oleh 1. Drs. Yohes Suyto M.I.Kom.. Drs. Masir M.Si. Didai deng da

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai di Kantor. Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai di Kantor. Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di depan, maka penelitian ini menggunakan rancangan atau desain penelitian deskriptif kualitatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Desa d kawas perdesa merupak ujung tombak dari pembgun sebuah negara. Dalam pembgun desa d kawas perdesa, dibutuhk dukung dari pemerintah di atas desa (supra desa), yaitu kabupaten.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Dimana penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 1 HUBUNGAN DISIPLIN DAN INTERAKSI SISWA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DAN KESELAMATAN KERJA KELAS X DI SMK N 5 PADANG CHAIRUL NAZALUL ANSHAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN PENGAWASAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA DENPASAR TAHUN Disusun oleh : HENDRA, M.Pd. NIP

PROGRAM TAHUNAN PENGAWASAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA DENPASAR TAHUN Disusun oleh : HENDRA, M.Pd. NIP PROGRAM TAHUNAN PENGAWASAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA DENPASAR TAHUN 2016-2017 Disusun oleh : HENDRA, M.Pd. NIP. 196310151987031012 DINAS PENDIDIKAN KOTA DENPASAR 2016 LEMBAR PENGESAHAN \ PROGRAM TAHUNAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI SIMULASI DAN MODUL AJAR INTERAKTIF DALAM CD ROM PADA MATA KULIAH ASPEK HUKUM PEMBANGUNAN

PENGEMBANGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI SIMULASI DAN MODUL AJAR INTERAKTIF DALAM CD ROM PADA MATA KULIAH ASPEK HUKUM PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI SIMULASI DAN MODUL AJAR INTERAKTIF DALAM CD ROM PADA MATA KULIAH ASPEK HUKUM PEMBANGUNAN M. Agung Wibowo *) Abstract Learning Process Needs Improvement On The

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III dalam Perencanaan Incident Management akan membahas

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III dalam Perencanaan Incident Management akan membahas BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III dalam Perenca Incident Magement ak membahas semua aktivitas yg dilakuk dari awal kegiat sampai akhir. Gambar 3.1 merupak alur dari sergkai tahap metodologi peneliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey melalui pendekatan kuantitatif. Metode survey adalah penelitian yang mengambil

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah hasil belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua. Dimana hasil belajar sebagai variabel terikat, sedangkan

Lebih terperinci

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) MATEMATIKA ELEKTRONIKA, KELAS A

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) MATEMATIKA ELEKTRONIKA, KELAS A UNIVERSITAS GADJAH MADA FMIPA/JIKE/ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI FMIPA UGM Gedung Selat Sekip Unit III 55281 Yogyakarta Renca Program d Kegiat Pembelajar Semester (RPKPS) MATEMATIKA ELEKTRONIKA KELAS A

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1 Variabel Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja Hubungan Penguasaan Kompetensi...(Dimas Wicaksono) 1 HUBUNGAN PENGUASAAN KOMPETENSI KERJA ASPEK KETERAMPILAN DAN SIKAP DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN PROFITABILITAS PT. BERAU COAL ENERGY Tbk. Rachmaniah

ANALISIS MODAL KERJA DAN PROFITABILITAS PT. BERAU COAL ENERGY Tbk. Rachmaniah ANALISIS MODAL KERJA DAN PROFITABILITAS PT. BERAU COAL ENERGY Tbk Rachmiah Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : nia_r45ya@yahoo.co.id ABSTRACT The use of working capital should

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat berjama

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BAHASA INGGRIS DAN ARAB UNTUK SISWA SMP PLUS AL-AMANAH

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BAHASA INGGRIS DAN ARAB UNTUK SISWA SMP PLUS AL-AMANAH MEDIA PEMBELAJARA ITERAKTIF BAHASA IGGRIS DA ARAB UTUK SISWA SMP PLUS AL-AMAAH Cecep Ruddi Kusnadi Setiaw, S.T., izar Balfas, Amd., MOS.,2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA 3 Jln. Soekarno

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran 2013 diperoleh data anggaran

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS WEB (STUDI KASUS : RUMAH PERAWATAN PSIKO NEURO GERIATRI PURI SARAS SEMARANG)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS WEB (STUDI KASUS : RUMAH PERAWATAN PSIKO NEURO GERIATRI PURI SARAS SEMARANG) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS WEB (STUDI KASUS : RUMAH PERAWATAN PSIKO NEURO GERIATRI PURI SARAS SEMARANG) Julia Widya S.K.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Tujuan penelitian verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 Karanganyar pada bulan Juni - Agustus 2015. B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Pembangunan Perumahan Pada PT. Tunas Visi Pratama

Sistem Informasi Manajemen Pembangunan Perumahan Pada PT. Tunas Visi Pratama Sistem Informasi Majemen Pembgun Perumah Pada PT. Tunas Visi Pratama M. Azief Fachreza (aziefreza@yahoo.co.id) Kirta Maha Bretta (kirta.mb@yahoo.com) Wiwatining, Ir, M.T.I (wi@mdp.ac.id) Jurus Sistem Informasi

Lebih terperinci

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penjualan Spare Part Menggunakan Metodologi Berorientasi Objek Pada CV.

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penjualan Spare Part Menggunakan Metodologi Berorientasi Objek Pada CV. Analisis D Percg Sistem Informasi Majemen Penjual Spare Part Menggunak Metodologi Berorientasi Objek Pada CV. Putra Gemilg Fendi (fenspin17@gmail.com), Maryto (maryto.tm@gmail.com) Suwirno Mawl, S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

Kualitas Pelayanan Uji Kelayakan Kendaraan Penumpang di Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Jember

Kualitas Pelayanan Uji Kelayakan Kendaraan Penumpang di Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Jember Kualitas Pelay Uji Kelayak Kendara Penumpg di Unit Pelaksa Teknis Penguji 1 Rizqi Tri Utami, Drs. Agus Suharsono, M.Si, Selfi Budi H., S.Sos, M.Si Jurus Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial d Ilmu Politik,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT Jl. Raya PLN Desa Sukamahi Kec. Cikarg Pusat Telp. (021) 70056140 Bekasi e-mail : SMAN22@yahoo.co.id RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGARUH METODE BERCERITA MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP KEMAMPUAN PERBENDAHARAAN KATA SISWA TUNARUNGU KELAS IV SDLB NEGERI TOMPOKERSAN LUMAJANG Diajuk kepada Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN PUZZLE DI KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SIDOWAREK II PLEMAHAN KEDIRI YAYUK FUJI RAHAYU

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN PUZZLE DI KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SIDOWAREK II PLEMAHAN KEDIRI YAYUK FUJI RAHAYU PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN PUZZLE DI KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SIDOWAREK II PLEMAHAN KEDIRI YAYUK FUJI RAHAYU SI PGPAUD, FIP, UNESA(e-mail:Yayukfujirahayu@gmail.com) Dr. SRI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu & tempat penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT Millenium Muda Makmur. Jl. Basuki Rahmat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, h. 3) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai maka penelitian ini termasuk penelitian explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci