PENERAPAN STRATEGI QUANTUM WRITING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi

1 Penerap Strategi Qutum Writing PENERAPAN STRATEGI QUANTUM WRITING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SEKOLAH DASAR Antonius Alam Wicaksono PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya Maryam Isnaini Damayti PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya Abstrak: Peneliti ini didasark pada rendahnya keterampil menulis narasi siswa. Kenyata ini terjadi karena materi yg disampaik masih bersifat konvensional tpa mendapatk informasi yg teraktual d didominasi oleh guru, sehingga berpusat pada guru. Deng tuju untuk mengetahui peningkat keterampil menulis narasi siswa melalui strategi Qutum Writing. Peneliti ini merupak peneliti tindak kelas deng menggunak teknik alisis data diskriptif kualitatif d kutitatif. Peneliti ini terdiri dari dua siklus. Instrumen yg digunak lembar observasi, tes d cacat lapg. Hasil peneliti menunjukk kemampu keterampil menulis narasi mengalami peningkat di setiap siklusnya d memenuhi indikator keberhasil.. Kata Kunci: bahasa Indonesia, keterampil menulis narasi, strategi Qutum Writing. Abstract: The research was based on students' lack of narrative writing skills. Due to the material presented is still conventional without getting the actual information d learning dominated by the teacher, so it made teacher-centered learning. With the purpose to know the increasing of students' narrative writing skills through Qutum Writing strategy. This research is a classroom action research using descriptive qualitative d qutitative data alysis techniques. This research consists of two cycles. The Instruments that used was observayion, test sheets d field note. The results research showd that the student s ability of narrative writing skills has increased in each cycle d fulfill the success indicator. Keywords: Indonesi leaunguage studies, narrative writing skills, Qutum Writing strategy. PENDAHULUAN Hasil observasi yg dilakuk pada tggal 9 Oktober 202 di SDN Babat I Surabaya di kelas IV, menunjukk bahwa menulis masih memiliki byak kekurg ditarya cara mengajar guru yg masih monoton d masih berpusat pada guru. Selain itu, siswa masih kesulit menulis deng runtut d kesulit dalam mergkai tulis karg narasi sehingga karg siswa kurg sistematis Pelaksa masih konvensional, yaitu guru menyajik materi deng ceramah diljutk deng siswa menyelesaik soal yg diberik. Permasalah lainnya adalah guru kurg dapat mercg yg menarik sehingga siswa kurg termotivasi untuk mengikuti Berdasark urai di atas, dapat diasumsik bahwa masalah-masalah yg menyebabk rendahnya keterampil menulis narasi siswa pada Bahasa Indonesia kelas IV adalah belum tepatnya guru dalam memilih strategi, yaitu cara-cara yg digunak dalam proses untuk mencapai tuju yg telah ditetapk... Penerap strategi Qutum Writing agar kemampu menulis narasi siswa lebih optimal. Pemilih strategi Qutum Writing didasark pendapat Hernowo (2004: 0) bahwa strategi Qutum Writing merupak interaksi dalam proses belajar (menulis) niscaya mampu mengubah pelbagai potensi menulis yg ada dalam diri musia menjadi ledak/gairah yg dapat ditulark kepada org lain. Deng semakin optimalnya keterampil menulis maka siswa ak lebih mudah menggali informasi dari berbagai sumber d lebih mudah mengembgk keterampil berbahasa yg lainnya. Berdasark latar belakg di atas, maka tuju peneliti ini adalah () Mendeskripsik pelaksa deng menerapk strategi Qutum Writing untuk meningkatk keterampil menulis karg narasi siswa kelas IV SDN Babat I Surabaya; (2) Mendeskripsik hasil belajar menulis karg narasi siswa dalam pelaksa deng menerapk strategi Qutum Writing untuk meningkatk keterampil menulis karg narasi siswa kelas IV () Mendeskripsik kendala apa sajakah yg dialami dalam pelaksa deng menerapk strategi Qutum Writing untuk meningkatk keterampil menulisa karg narasi siswa kelas IV SDN Babat I Surabaya d cara mengatasinya

2 JPGSD Volume 0 Nomor 02 Tahun 20, 0-26 Adapun kaji teori peneliti ini adalah sebagai berikut: Menulis merupak suatu keterampil berbahasa yg dipergunak untuk berkomunikasi secara tidak lgsung, d tidak secara tatap muka deng org lain. Menulis merupak suatu kegiat yg produktif d ekspresif Rosidi (2009: ). Menulis memiliki bermacam-macam pengerti, seperti yg diungkapk oleh Sukino (2000: ), bahwa mengarg adalah mengungkapk kemampu berkomunikasi melalui bahasa yg tingkatnya lebih tinggi Berdasark pendapat-pendapat di atas dapat disimpulk bahwa menulis atau mengarg adalah mengekspresik pikir perasa meliputi maksud, keingin, informasi dalam bahasa tulis yg tingkatnya paling tinggi. Pembelajar menulis di sekolah dasar dapat dibedak menjadi dua yaitu menulis permula d menulis ljut. Dalam menulis ljut siswa diharapk dapat mengembg-k kemampu menulisnya dalam bentuk yg lebih beragam. Jenis tulis yg bisa dikembgk pada kegiat menulis ljut ini adalah menulis karg, ptun, puisi, surat, d prosa. Macam menulis yaitu karg yg terdiri dari () Narasi. Istilah narasi atau sering juga disebut naratif bersal dari kata bahasa Inggris narration (cerita) d narratif (yg menceritak). Karg yg disebut narasi menyajik sergkai peristiwa. Menurut Sukino (200: 7) narasi bisa berisi fakta, bisa pula fiksi atau reka, hasil imajinasi pengarg. (2) Deskripsi. Karg yg melukisk sesuatu sesuai deng keada sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, d merasak) apa yg dilukisk itu sesuai deng citra penulisnya Suparno (2007: 46). Jika deskripsi itu ditulis deng baik, artinya jika penulisnya mempunyai pengamat yg tajam deng semua alat inderya, kemudi menulisknya deng kata-kata yg tepat atau deng menggunak perbding yg tepat, deskripsi ini dapat merupak tulg punggung penulis yg hidup d menaw. () Eksposisi. Berbeda deng kedua pola diatas (narasi d deskripsi) latih menulis eksposisi lebih menuntut pemaham kita terhadap tesis yg ak ditugk dalam tulis. D memg karg eksposisi merupak karg yg tuju utamya untuk memberi tahu, mengupas, d menergk sesuatu. (4) Argumentasi adalah karg yg mengemukak alas, argumen, bukti atau contoh yg dapat meyakink. Agar dapat mengajuk argumentasi, pengarg sudah pasti harus memiliki pengetahu d pdg yg cukup luas tentg yg diperbincgk. () Persuasi adalah Karg yg berisi papar berdaya bujuk, berdaya ajuk, ataupun berdaya himbau yg dapat membgkitk ketergiur pembaca untuk meyakini d menuruti tuju implisit yg dilontark oleh penulis. Menurut Sukino (200: 2) perinci aspekaspek yg perlu diperhatik dalam tahap menulis dapat diuraik sebagai berikut : () Pramenulis Tahap prapenulis mengacu pada proses perenca atau persiap dalam menulis. Kegiat pramenulis dimulai deng menentuk topik, ini berarti seorg penulis menentuk apa yg ak dibahas dalam tulis. Lgkah berikutnya adalah mengumpulk bah d pengorgisasi ide. Yaitu deng mengumpulk semua informasi atau data yg digunak untuk mencapai tuju penulis. Lgkah berikutnya menyusun kergka karg. Menyusun kergka karg berarti memecahk topik kedalam sub-sub topik. Penyusun kergka karg merupak kegiat akhir pada tahap persiap atau pramenulis. (2) Saat menulis Di sini yg diperluk adalah kemau yg kuat dari diri sendiri. Ada dua tahap yg harus dilakuk yg pertama seorg penulis menugk idenya berdasark kergka karg yg telah dirumusknya. Lgkah ini menghendaki adya kergka topik maupun kergka kalimat yg telah disusun pada tahap prapenulis. Kedua penulis dapat secara lgsung menugk idenya dalam bentuk tulis, deng mengabaik kergka yg ada bahk mengabaik atur-atur kebahasa yg dirasak mengikat.() Pasca menulis tahap ini merupak tahap penghalus d penyempurna buram yg sudah penulis hasilk. Kegiat ini terdiri dari penyunting (editing) d perbaik (revisi). Ada tiga istilah yg lazim dihubungk deng prosedur KBM yakni pendekat, metode d strategi. Pendekat merupak sepergkat asumsi, prinsip d sistematika konsep secara utuh d menyeluruh untuk menyiasati pencapai tuju. Metode merupak sepergkat konsep yg disusun secara prosedural guna mencapai kompetensi khusus. Strategi merupak pola KBM yg disusun secara sistematis sesuai deng pokok bahas d fokus secara konstekstual sesuai deng kondisi, situasi, tempat KBM berlgsung. Sesuai deng Iskdarwassid (2009: 4) yg mengungkapk bahwa strategi menulis adalah renca pengajar menulis yg dilakuk deng cermat d terukur. Macam strategi menulis () strategi proses menulis terbimbing. (2) strategi menulis secara lgsung. () strategi Qutum Writing. Menurut De porter (2004: 4), kata Qutum berarti interaksi tara paket-paket energi dalam energi foton yg terqutisasi. D berdasark KBBI (Depdiknas: 2002), mengatak bahwa Qutum adalah

3 Penerap Strategi Qutum Writing bagi dari energi yg tidak dapat dibagi lagi. Berdasark urai di atas, dapat disimpulk bahwa Qutum adalah bagi dari energi yg tidak dapat dipecahk lagi sehingga dapat mengubah energi itu menjadi pcar cahaya. Strategi Qutum mencakup petunjuk spesifik untuk menciptak lingkung belajar yg efektif. Mercg kurikulum, menyampaik isi d memudahk proses belajar. Asas yg digunak adalah bawalah dunia mereka ke dunia kita d tarlah dunia kita ke dunia mereka Hernowo (200: 0) mengemukak, bahwa yg dimaksud strategi Qutum Writing adalah interaksi dalam proses belajar (menulis) yg niscaya mampu mengubah pelbagai potensi menulis yg ada di dalam diri musia menjadi ledak/gairah yg dapat ditulark kepada org lain. Jadi strategi Qutum Writing, sebagaima yg diungkapk oleh Hernowo, merupak metode interaktif yg diharapk mampu mengubah berbagai potensi menulis dalam diri musia menjadi ledak gairah yg dapat ditulark kepada org lain. Ada beberapa tuju penerap metode Qutum Writing sebagaima yg dinyatak pula oleh Hernowo (200: 6) yaitu: () Memunculk sisi-sisi unik yg dimilikinya d kemudi perlahlah dapat dikenalinya secara utuh. (2) Diharapk dapat memberik kebaru tentg menulis. ()Memunculk penulis agar dirinya siap d beri untuk menulis. (4) Untuk memperkaya mental seorg penulis. Berdasark urai di atas dapat disimpulk bahwa tuju Qutum Writing adalah untuk memunculk potensi menulis khususnya pada ak agar memiliki keberi d kesiap mental untuk menulis serta ak mempunyai kebaru tentg menulis. Lgkah-lgkah strategi Qutum Writing () Pusatk Pikir lgkah pertama dalam menulis yg perlu diperhatik adalah konsentrasi. Carya deng cara memusatk pikir, menulis beragam ide d menyusun poin-poin utama dalam sebuah tulis. Ada dua cara untuk memusatk pikir, yaitu stategi gugus d strategi tulis cepat. (2) Atur. dalam melakuk lgkah ini, ada dua strategi, yaitu peta pikir d kergka. () Karg Lgkah ini dilakuk setelah penulis mampu menerapk strategi peta pikir atau kergka, dapat dilakuk deng dua cara, yaitu target d draf. (4) Hebat!. Lgkah yg terakhir untuk menjadi penulis hebat adalah hebat!. Dalam menerapk lgkah ini penulis dapat menggunak strategi hebat kreatif d strategi hebat kritis. Kreativitas diperluk untuk menonjolk pikir yg ada di otak k, mergkaik kata demi kata yg penuh deng ide. Kritik adalah sikap evaluatif yg dilakuk penulis terhadap tulisnya, deng cara memeriksa secara detail tulis yg telah dibuat, seperti eja, kata sambung, d tata bahasa. Penilai adalah serentet pertya atau latih serta alat-alat lain yg digunak untuk mengukur keterampil, pengetahu intelegensi, kemampu atau bakat yg dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto 200: 96). Kriteria penilai Berikut beberapa kriteria penilai narasi (Iskdarwassid 2009 : 20). () kualitas d rug lingkup isi, (2) orgisasi d penyaji isi, () komposisi, (4) keruntut peristiwa (awal, tengah, d akhir), () kohesi d koherensi, (6) gaya d bentuk bahasa, (7) mekik : tata bahasa, eja, d tda baca, (8) kerapi d kebersih tulis. Menurut Nurgiytoro (20 : 40), aspek yg dinilai dalam menulis narasi deng rgsg gambar, yaitu : () kesesuai deng gambar, (2) ketepat logika urut cerita, () ketepat makna urut cerita, (4) ketepat kata, () ketepat kalimat, (6) eja d tata tulis. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulk, kriteria penilai karg narasi adalah : () Kesesuai isi narasi deng topik. (2) Keruntut karg, () Ketepat makna keseluruh cerita narasi (unsur-unsur narasi). (4) Ketepat pengguna kalimat. () Ketepat pengguna eja d tda baca. METODE Metode peneliti yg digunak dalam peneliti ini adalah peneliti tindak kelas (PTK). Peneliti tindak kelas ini memiliki tuju untuk memperbaiki atau meningkatk mutu (kualitas) di kelas melalui suatu tindak (treatment) tertentu dalam satu atau beberapa siklus sesuai yg dibutuhk. Adapun tahap-tahap peneliti ini menurut Kemmis d Taggart (dalam Arikunto, 2006:9) adalah () perenca, (2) Perlaku d Pengamat () refleksi. Subjek peneliti ini adalah siswa kelas IV SDN Babat I Surabaya yg berjumlah 26 siswa yg terdiri dari siswa laki-laki d 7 siswa perempu. Lokasi peneliti ini adalah SDN Babat I Surabaya yg beralamat di Jal Mundu No. 87 desa Sugihwaras Kecamat Sarad Kabupaten Madiun. Teknik pengumpul data dalam peneliti ini dilakuk deng: () observasi; (2) pemberi tes Teknik tersebut digunak untuk mengetahui aktivitas guru d siswa, hasil belajar siswa berupa penguasa materi ajar d penugas ketrampil menulis narasi setelah diterapk strategi Qutum Writing. Instrumen penilai yg digunak adalah: () Lembar observasi; (2) Lembar tes; () catat lapg, berdasark tuju yg ak dicapai, digunak mengukur sejauh ma kemampu d hasil

4 JPGSD Volume 0 Nomor 02 Tahun 20, 0-26 belajar bahasa Indonesia pada pokok menulis narasi. Tes lembar penilai dircg untuk mengukur untuk mengukur keterampil menulis narasi siswa. Catat lapg dilakuk untuk memperoleh hal-hal yg terjadi pada waktu berlgsungnya. Teknik alisis data merupak cara yg paling penting dalam menyusun d mengolah data yg terkumpul, sehingga diambil kesimpul yg dapat dipertggung jawabk. Sebagaima pendapat Arikunto (2009: 268), menyatak bahwa peneliti yg menggunak alisisis deskriptif kualitatif adalah peneliti evaluasi yg bertuju untuk menilai sejauh ma variabel yg diteliti telah sesuai deng tolak ukur yg sudah ditentuk. Adapun indikator keberhasil dalam peneliti ini adalah aktivitas guru d siswa dikatak tercapai apabila siswa yg mencapai nilai minimal paling sedikit 80% deng nilai ketercapai 7 (Djamarah 200: 26) Hasil belajar menunjukk bahwa 7% siswa tuntas belajar batas ketuntas tersebut sesuai deng KKM yg ditentuk oleh guru kelas IV untuk menulis karg narasi (mencapai KKM = 70) Ketuntas belajar secara klasikal tercapai apabila 76 % dari keseluruh siswa yg ada di kelas tersebut telah tuntas belajar Djamarah (200: 97) d semua kendala yg ditemui dapat teratasi deng baik. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam poin ini dipapark hasil peneliti yg telah dilakuk yaitu deng menerapk strategi Qutum Writing di kelas IV SDN Babat I Surabaya, untuk meningkatk keterampil menulis narasi siswa pada materi menyusun karg yg utuh d padu deng memperhatik pengguna eja d tda baca.data peneliti yg diperoleh adalah data evaluasi d pada setiap siklus. Peneliti ini dilakuk dalam dua siklus yg tiap siklusnya terdiri dari dua pertemu, pemapar hasil peneliti ak dijelask hasil peneliti setiap siklusnya. Disetiap siklus selalu melaksak tahaptahap berikut ini: () perenca, di dalam perenca ini peneliti d guru melakuk kegiat ditarya mengalisis kurikulum pada SK d KD yg ak digunak, menyusun perenca baik waktu yg ak digunak d RPP, menyusun materi d sumber belajar, menyusun penilai, d mengembgk LKS; (2) tahap pelaksa d pengamat, pada tahap ini peneliti melaksak sesuai deng strategi Qutum Writing yg telah disusun pada RPP; Pengamat, pada pengamat ini ak diamati bagaimakah kemampu siswa pada deng meningkatk keterampil menulis narasi siswa; () refleksi, refleksi dilakuk pada tiap siklus, yg berguna untuk mengetahui kekurg d kelebih pada siklus tersebut d ak dilakuk perbaik pada siklus berikutnya. Hasil Siklus I Berdasark hasil pengamat d alisis yg ada dapat dilihat adya peningkat tiap siklusnya. Adapun hasil peneliti ak dipapark sebagai berikut: Tabel : NO 2 Hasil Aktivitas Guru Siklus I pertemu Aktivitas Keterlaksa Skor Rata Guru (Y/T) -rata P P2 P P2 Melakuk kegiat pembuka pembelaj ar Mempersia pk siswa Menyampai k tuju Menjelaska 4 n materi strategi P (Pusatk Pikir) 6 strategi A (Atur) 7 kegiat presentasi. 8 strategi K (Karg) 9 strategi! (Hebat) kegiat 0 akhir Jumlah Keterlaksa Persentase keterlaksa Y Y 4, Y Y % 00% Jumlah Skor 0 0, Nilai Ketercapai 7 77, 76

5 Penerap Strategi Qutum Writing NO 2 Tabel 2 Hasil Aktivitas Guru Siklus I pertemu 2 Aktivitas Keterlaksa Skor Rata Guru (Y/T) -rata P P2 P P2 Melakuk kegiat pembuka pembelaj ar Mempersia pk siswa Menyampai k tuju Menjelaska 4 n materi strategi P (Pusatk Pikir) 6 strategi A (Atur) 7 kegiat presentasi. 8 strategi K (Karg) 9 strategi! (Hebat) kegiat 0 akhir Jumlah Keterlaksa Persentase keterlaksa Y Y 4, % 00% Jumlah Skor 4 4, Nilai Ketercapai 8 87, 86 Dapat diketahui bahwa peroleh hasil kegiat pada siklus I yg dilakuk oleh 2 pengamat pada pertemu persentase keterlaksa adalah 00% d nilai ketercapai yaitu 7. Pada pertemu 2 persentase keterlaksa adalah 00% d nilai ketercapai yaitu 82,. Nilai total tingkat ketercapai yg diperoleh dari hasil pengamat aktivitas guru siklus I pertemu pertama d kedua adalah 8 Untuk hasil belajar menulis karg narasi siswa, kriteria penilai difokusk siswa meliputi: () Kesesuai isi narasi deng topik. (2) Keruntut karg, () Ketepat makna keseluruh cerita narasi (unsur-unsur narasi). (4) Ketepat pengguna kalimat. () Ketepat pengguna eja d tda baca. Adapun persentase ketuntas hasil belajar siswa dalam menulis karg narasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel Data Hasil Tes Menulis Narasi Siswa No. 2. Data Rata- Rata Hasil Belajar Siswa Ketuntas klasik hasil belajar siswa Siklus I 7,2 7% Dapat diketahui bahwa hasil rata-rata nilai akhir siswa dalam membuat karg narasi berdasark gambar berseri d karg narasi berdasark pengalam pribadi deng tema berlibur yaitu sebesar 7,2. sedgk untuk ketuntas klasikal yaitu mencapai 7%. Untuk ketuntus yg mencapai 7% ini termasuk kriteria baik sekali dima kisar nilai tara 6% 80% termasuk kategori baik. Hasil Siklus II Berdasark hasil pengamat d alisis yg ada dapat dilihat adya peningkat tiap siklusnya. Adapun hasil peneliti ak dipapark sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Aktivitas Guru Siklus II pertemu NO 2 4 Aktivitas Guru Melakuk kegiat pembuka pembelaj ar Mempers iapk siswa Menyampai k tuju Menjelaska n materi strategi P (Pusatk Pikir) Keterlaksa Skor (Y/T) P P2 P P2 Rata -rata

6 JPGSD Volume 0 Nomor 02 Tahun 20, strategi A (Atur) 7 kegiat presentasi. 8 strategi K (Karg) 9 strategi! (Hebat) kegiat 0 akhir Jumlah Keterlaksa Persentase keterlaksa Y Y 4, % 00% Jumlah Skor 4 4, Nilai Ketercapai 8 87, 86,2 (Hebat) kegiat 0 akhir Jumlah Keterlaksa Persentase keterlaksa % 00% Jumlah Skor 6 7 6, Nilai Ketercapai 90 92, 9,2 Dapat diketahui bahwa peroleh hasil kegiat pada siklus II yg dilakuk oleh 2 pengamat pada pertemu persentase keterlaksa adalah 00% d nilai ketercapai yaitu 86,2. Pada pertemu 2 persentase keterlaksa adalah 00% d nilai ketercapai yaitu 9,2. Nilai total tingkat ketercapai yg diperoleh dari hasil pengamat aktivitas guru siklus II pertemu pertama d kedua adalah 88,7% NO Tabel Hasil Aktivitas Guru Siklus II pertemu 2 Aktivitas Guru Melakuk kegiat pembuka pembelaj ar Keterlaksa Skor (Y/T) P P2 P P2 Rata -rata Mempersia pk siswa Menyampai k tuju Menjelaska n materi strategi P (Pusatk Pikir) strategi A (Atur) kegiat presentasi. strategi K (Karg) strategi! Y Y 4. Untuk hasil belajar menulis karg narasi siswa, kriteria penilai difokusk siswa meliputi: () Kesesuai isi narasi deng topik. (2) Keruntut karg, () Ketepat makna keseluruh cerita narasi (unsur-unsur narasi). (4) Ketepat pengguna kalimat. () Ketepat pengguna eja d tda baca. Adapun persentase ketuntas hasil belajar siswa dalam menulis karg narasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 6 Data Hasil Tes Menulis Narasi Siswa No. 2. Data Rata- Rata Hasil Belajar Siswa Ketuntas klasik hasil belajar siswa Siklus I 79,42 80,76% Dapat diketahui bahwa hasil rata-rata nilai akhir siswa dalam membuat karg narasi berdasark gambar berseri d karg narasi berdasark pengalam pribadi deng tema berlibur yaitu sebesar 79,42. sedgk untuk ketuntas klasikal yaitu mencapai 80,76%. Untuk ketuntus yg mencapai 80,76% ini termasuk kriteria baik sekali dima kisar nilai tara 6% 80% termasuk kategori baik. Pembahas Peneliti

7 Penerap Strategi Qutum Writing Berdasark hasil pengamat aktivitas guru pada siklus I d siklus II, kegiat dapat terlaksa seluruhnya deng baik. Aktivitas guru pada siklus I d siklus II memperoleh nilai keterlaksa sebesar 00%. Peroleh nilai ini dikategorik istimewa atau maksimal (Djamarah, 200:97). Persentase keterlaksa keterampil menulis narasi deng menerapk strategi Qutum Writing tara siklus I d siklus II (pertemu d pertemu 2) sama yaitu 00%. Hal ini dapat dilihat pada siklus I pertemu pada tabel d pertemu 2 tabel 2. Sementara itu, pada siklus II pertemu dapat dilihat pada tabel 4 d pertemu 2 tabel yg menunjukk bahwa seluruh kegiat telah terlaksa. Keterlaksa ini masuk dalam kategori baik sekali d telah melampaui kriteria yg telah ditentuk yaitu 80%. Hasil pengamat aktivitas guru pada siklus I, tingkat ketercapai aktivitas guru memperoleh nilai sebesar 8. Peroleh nilai tersebut termasuk dalam kategori baik (Arikunto,200: 24). Meskipun termasuk kategori baik namun, hasil ketercapai aktivitas guru pada siklus I sudah mencapai nilai ketercapai yg telah ditentuk pada indikator keberhasil, yaitu 80 (Djamarah, 200:26). Pada siklus II guru memperbaiki tingkat ketercapai aktivitas guru yg telah dicapai pada siklus I deng meningkatk kualitas d tingkat ketercapai aktivitas guru. Tingkat ketercapai aktivitas guru pada siklus II memperoleh nilai sebesar 9,7. Peroleh nilai tersebut termasuk dalam kategori baik sekali (Arikunto,200: 24). Hasil ketercapai aktivitas guru pada siklus II mengalami peningkat dibdingk deng siklus I Deng hasil tersebut, ketercapai aktivitas guru pada siklus II telah mencapai indikator keberhasil yg sudah ditentuk yaitu 80 (Djamarah, 200:26). Dalam melaksak lgkah-lgkah menulis karg narasi deng menerapk strategi Qutum Writing guru telah mampu mengelola waktu deng baik, persiap alat tulis oleh guru maupun siswa telah lengkap sehingga dapat berjal deng baik. Untuk siswa yg mengalami kesulit dalam menulis guru memberik bimbing bagi ak tersebut sehingga dapat mengerjak deng tepat waktu. Nilai rata-rata hasil menulis karg narasi siswa deng menerapk strategi Qutum Writing pada siklus I adalah 7,2. Nilai rata-rata hasil menulis karg narasi siswa pada siklus I mengalami peningkat 8,7 pada siklus II, sehingga mencapai nilai 79,42. Persentase ketuntas belajar klasikal hasil menulis karg narasi siswa deng menerapk strategi Qutum Writing pada siklus II mengalami peningkat dibding siklus I. Ketuntas belajar klasikal hasil menulis karg narasi siswa pada siklus I memperoleh persentase sebesar 7% Peroleh nilai tersebut termasuk dalam kategori tinggi (Arikunto (2008: ). Namun, menulis karg narasi pada siklus I masih dikatak belum tuntas. Pembelajar dikatak tuntas secara klasikal apabila 7 % dari keseluruh siswa yg ada di kelas tersebut telah tuntas belajar (Djamarah, 200: 97). Pada siklus II persentase ketuntas klasikal hasil menulis karg narasi mengalami kenaik sebesar 80,76 % dibdingk pada siklus I. Peroleh persentase hasil ketuntas belajar klasikal pada siklus II telah mencapai indikator keberhasil yg ditentuk karena 7 % dari keseluruh siswa yg ada di kelas tersebut telah tuntas belajar (Djamarah, 200: 97). Kendala-Kendala Selama Proses Pembelajar deng Menerapk Strategi Qutum Writing untuk Meningkatk Keterampil Menulis Narasi Dalam pelaksa secara umum kegiat sudah baik karena sesuai kegiat yg telah direncak dalam bentuk Renca Pelaksa Pembelajar (RPP) sudah terlaksa secara keseluruh. Namun pada beberapa kegiat belum mencapai skor ketercapai yg diharapk d belum terlaksa secara maksimal. Berdasark catat lapg yg diperoleh pada siklus I, guru belum bisa menguasai kelas sehingga byak siswa yg membuat gaduh, guru belum jelas dalam menyampaik materi d belum byak memberik bimbing ke siswa, sehingga byak siswa yg belum paham serta kurgnya guru dalam memerhatik waktu yg digunak guru selama proses berlgsung sehingga tidak sesuai deng RPP. Namun hal ini dapat diperbaiki pada siklus II sehingga peneliti dihentik sampai siklus II. PENUTUP Simpul Pelaksa menulis narasi melalui strategi Qutum Writing pada siswa kelas IV di SD Babat I Surabaya berjal deng baik. Pelaksa meliputi kegiat penyususn RPP d menyusun instrumen peneliti. Berdasark data hasil keterlaksa yg telah dilakuk, tampak bahwa terjadi peningkat terhadap proses pelaksa menulis narasi. Pada hasil pelaksa yg diperoleh berdasark dua pertemu pada masing-masing siklus, diperoleh data bahwa pelaksa siklus I 7

8 JPGSD Volume 0 Nomor 02 Tahun 20, 0-26 mencapai 00 % deng nilai ketercapai adalah 8 sedg pelaksa siklus II juga mencapai 00 % deng nilai ketercapainya adalah 9,7. Hasil belajar menulis siswa pada menulis narasi melalui strategi Qutum Writing pada siswa kelas IV, pada siklus I memperoleh rata-rata nilai 7,2 d pada siklus II adalah 79,42. Ketuntas belajar klasikalnya mencapai 7% pada siklus I d 80,7 % pada siklus II Kendala-kendala yg terjadi selama pelaksa yaitu siswa belum paham terhadap materi pelajar terutama dalam menyusun kergka narasi, siswa kesulit kesulit dalam membuat kergka narasi, pilih kata, kalimat yg belum tepat d kurg disiplin dalam belajar. Kendala-kendala tersebut diatasi deng cara guru memberik bimbing secara intensif kepada siswa d memotivasi siswa. Kendala lain yg dihadapi adalah guru masih belum bisa membimbing menulis seluruh siswa yg memiliki kemampu yg berbeda. Kendala itu dapat di atasi deng cara guru lebih membimbing siswa yg berkemampu kurg dalam membuat tulis narasi. Deng demiki dapat disimpulk bahwa pelaksa menulis narasi melalui strategi Qutum Writing pada siswa kelas IV di SD Babat I Surabaya meningkat dari siklus I ke siklus II d dinyatak berhasil. Sar Dalam perenca sebaiknya guru dalam memilih strategi disesuaik deng materi menulis d karakter siswa, sehingga tuju dapat tercapai.sebaiknya guru menggunak media yg sesuai deng materi pelajar menulis agar dapat membtu siswa dalam memahami materi pelajar. Guru hendaknya memahami perbeda kemampu menulis siswa, agar dalam kegiat guru dapat membimbing siswa deng tepat sasar. Arikunto, Suharsimi, dkk Peneliti Tindak Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. DePorter, Bobby. 20. Qutum Learning. Bdung : Kaifa. DePorter, Bobby, Hernacki Mike Qutum Writer. Bdung : Kaifa. Djamarah, B. Syaiful & Zain, Asw Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Hernowo, Qutum Writing : Cara Cepat n Bermfaat untuk Mergsg Munculnya Potensi Menulis. Bdung: MLC. Iskdarwassid, Dadg S Strategi Pembelajar Bahasa. Bdung: PT Remaja Rosdakarya. Sukino Menulis Itu Mudah. Yogyakarta : Pustaka Populer Suparno,d Mohamad Yunus Kemampu Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Rosidi Mengarg Itu Gampg. Yogyakarta : Gradien Mediatama Nurgiytoro, Burh. 20. Penilai Pembelajar Bahasa Berbasis Kompetensi Edisi. Yogyakarta : Anggota IKAPI. Sudja, N Penilai Hasil Proses Belajar Mengajar. Bdung: Sinar Baru Algesindo. Tarig, Henry Guntur Menulis Sebagai Suatu Kemampu Berbahasa. Bdung : Angkasa. Trito, Strategi-strategi Pembelajar Inovatif Berbasis Konstruktivisme. Jakarta : Perpustaka Nasional Katalog Dalam Terbit (KDT). Hendaknya strategi Qutum Writing diterapk dalam kegiat menulis karena Qutum Writing memudahk siswa dalam menulis karg, terutama karg narasi. sekolah membekali guru untuk menguasai d menerapk yg inovatif dalam menulis, sehingga ak lebih menarik, bermakna, siswa lebih termotivasi d aktif berpartisipasi. Pembelajar tidak lagi berpusat pada guru (teacher center) melaink berpusat pada siswa (student center) sehingga hasil belajarpun meningkat. DAFTAR PUSTAKA