ANALISIS OPTIMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA CV. TENUN/ATBM RIMATEX KABUPATEN PEMALANG.

Transkripsi

1 Magement Analysis Journal 5 (2) (2016) ANALISIS OPTIMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA CV. TENUN/ATBM RIMATEX KABUPATEN PEMALANG. Wienda Velly Andini, Achmad Slamet Jurus Majemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarg, Semarg, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Februari 2016 Disetujui Maret 2016 Dipublikasik Juni 2016 Keywords: Advertising; Brd Switching; Product Attributes; Reference Group Abstrak Persedia bah baku pada peniliti ini menggunak Metode EOQ (Economic Order Qutity) yg bertuju untuk mengalisis d mendeskripsik persedia bah baku beng rayon pada CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex agar dapat memperoleh hasil yg optimal. Jenis peneliti ini adalah kutitatif. Objek peneliti ini menggunak metode EOQ yg meliputi perhitung persedia pengam, perhitung pemes kembali, d perhitung biaya total persedia. Hasil peneliti diperoleh jumlah pembeli yg optimal deng menggunak Metode EOQ pada beng rayon tahun 2014 sebesar Kg deng frekuensi pembeli 10 kali, persedia pengam 918 Kg, titik pemes kembali 1.477,62 Kg, d jumlah total biaya persedia RP ,36. Abstract Inventories of raw materials on this research used EOQ (Economic Order Qutity) method which purpose to alysis d describe inventories of raw materials rayon thread at CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex which is required to achieve optimum result. This research is a qutitative research. Object this research uses EOQ method coverting, safety stock, reorder point, d total inventory cost. The result that there was optimum purchasing number using EOQ on the thread in 2014 for about Kg with 10-times, the safety stock 918 Kg, the reorder point 1.477,62 Kg, d total inventory cost Rp ,36. Alamat korespondensi: Gedung C6 Ltai 1 FE Unnes Kampus Sekar, Gunungpati, Semarg, wienda.vellya@gmail.com; achsella@yahoo.co.id ISSN

2 PENDAHULUAN Dalam perusaha persaing tar perusaha lain sgatlah ketat, maka dari itu perusaha harus memiliki strategi yg baik agar mampu bersaing deng perusaha lain. Karena apabila perusaha tidak memiliki strategi yg baik maka ak mempengaruhi kelgsung hidup perusaha. Perusaha tentunya mengharapk keuntung yg maksimal deng hasil penjual produknya. Perusaha harus dapat mengendalik bah baku untuk produksi deng perminta pasar agar kelcar perusaha berjal deng baik. Menurut Suyadi Prawirosentono (2007), tuju perusaha didirik adalah mencari keuntung sesuai deng yg direncak. Upaya mencapai tuju tersebut tara lain diperluk kegiat yg menunjg kelcar operasi perusaha. Dalam suatu orgisasi, perusaha haruslah menerapk kebijak pengendali persedia bah baku deng tuju untuk memperoleh tingkat persedia yg paling optimal agar biaya yg dikeluark seminimal mungkin sehingga perusaha dapat mencapai keuntung yg maksimal (Taufiq & Slamet, 2014). Deng dilakuknya optimasi produksi maka perusaha tidak ak lagi mengalami produksi yg berlebih maupun kekurg produksi, sehingga perusaha pun dapat memaksimalk keuntung yg diperoleh d hasil yg diperoleh pun lebih efisien. Oleh Karena itu perusaha harus mampu menentuk jumlah optimal produk yg diproduksi deng sumber daya yg terbatas. Menurut Haming d Mahfud (2007), pencapai produksi yg optimal dapat dilakuk deng cara melakuk penyesuai tara tingkat perminta d produksi. Apabila persedia bah baku berlebih, mfaatnya adalah menjamin kelgsung proses produksi, karena tidak ak terjadi kehabis bah (stock out). Namun persedia bah baku yg berlebih menimbulk naiknya biaya penyimp bah digudg d ak mengalami pembengkak pada biaya produksi. Sebaliknya, apabila persedia bah baku sedikit, berarti biaya penyedia bah baku cukup kecil, namun, tidak ak cepat dapat mengtisipasi kebutuh bah, apabila tingkat produksi tiba-tiba naik. Apabila hal ini terjadi berarti proses produksi dapat tercam terhenti yg memberi akibat kerugi d tidak efisien. Untuk menentuk jumlah bah baku yg tepat sehingga tidak menggggu kelcar proses produksi d ongkos yg ditggung tidak terlalu tinggi, untuk keperlu itu terdapat suatu metode yg disebut metode Economic Order Qutity (EOQ). Menurut Haming d Mahfud (2007), EOQ merupak jumlah unit yg dipes pada biaya yg paling murah (ekonomis) atau optimal. CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex merupak perusaha yg menggunak alat tenun buk mesin beralamat di Jl. Asparagus Rt 01 Rw 04 Dusun Slatri Warej Utara Kecamat Tam Kabupaten Pemalg. CV. Tenun gayor/atbm Rimatex memproduksi kain sarung menggunak alat tenun buk dari mesin (ATBM), perusaha ini menggunak bah dasar beng rayon. Belum adya peneliti tentg majemen persedia bah baku pada Perusaha Tenun Gayor/ATBM Rimatex memotivasi peneliti untuk mengetahui mengenai berapa byak bah baku yg harus diproduksi agar dapat memperoleh kombinasi produksi yg optimal deng menggunak metode Economic Order Qutity (EOQ) sehingga Perusaha Tenun Gayor/ATBM Rimatex dapat melakuk penghemat biaya produksi. Peneliti ini merupak replikasi dari peneliti lain deng objek yg berbeda, sehingga dapat diketahui aplikasi metode Economic Order Qutity sgat cocok d efektif atau tidak dalam perhitung persedia bah baku. Optimasi produksi diperluk perusaha dalam rgka mengoptimalk sumber daya yg digunak agar suatu produksi dapat menghasilk produk dalam kutitas d kualitas yg diharapk, sehingga perusaha dapat mencapai tujunya. Optimasi menurut Masayu (2006;20), adalah pencapai keluar tertentu deng menggunak masuk yg 144

3 paling sedikit, deng kata lain proses yg secara ekonomis paling efisien. Persedia bah baku memiliki per yg sgat penting karena persedia bah baku tersebut ak menunjg kelgsung hidup sebuah perusaha. Tpa adya persedia bah baku, maka perusaha itu tidak ak berjal lcar. Sedia menurut Haming d Mahfud (2007;4), merupak sumber daya ekonomi yg perlu diadak d disimp untuk menunjg penyelesai pengerja suatu produk. Sumber daya ekonomi tersebut dapat berupa kapasitas produksi, tenaga kerja, tenaga ahli, modal kerja, waktu yg tersedia, d bah baku, serta bah penolong. Namun demiki, sedia dibatasi pada material, produk sedg dalam proses pengerja, d barg jadi (Maftukhah, 2013). EOQ (Economic Order Qutity) menurut Haming d Mahfud (2007;10), yaitu jumlah unit yg dipes pada biaya yg paling murah (ekonomis) atau optimal. Model ini memakai asumsi bahwa perminta selama satu tahun (D) diketahui tetap d tidak berubah, harga sedia (C) diketahui tetap tidak berubah, sedia diggap selalu tersedia sehingga dapat diperoleh setiap dibutuhk d biaya sedia diketahui tetap d tidak berubah. EOQ (Economic Order Qutity) atau pembeli bah baku d suku cadgnya yg optimal menurut Achmad Slamet (2007;70), diartik sebagai kutitas bah baku d suku cadgnya yg dapat diperoleh melalui pembeli deng mengeluark biaya minimal tetapi tidak berakibat pada kekurg d kelebih bah baku d suku cadgnya. Perhitung EOQ (Economic Order Qutity) menurut Achmad Slamet (2007;70), dapat diformulasik sebagai berikut: EOQ = 2RS PI Keterg : R = Kutitas yg diperluk selama periode tertentu. S = Biaya pemes setiap kali pes disebut deng procurement cost atau ordering cost atau setup cost. P = Harga bah per-unit. I = biaya penyimp bah baku digudg yg dinyatak dalam persentase dari nilai persedia rata-rata dalam satu mata ug yg disebut deng carrying cost atau storage cost atau holding cost. PxI = Besarnya biaya penyimp bah baku per-unit. Perhitung EOQ (Economic Order Qutity) menurut Suyadi Prawirosentono (2007;197), dapat dirumusk sebagai berikut: EOQ = 2 KBo Bp Dima : K = kebutuh bah dalam setahun atau R (Requirement). Bo = biaya order setiap kali pes atau Co (Ordering Cost). Bp = biaya penyimp per unit-per tahun atau Ch (Holding Cost). Persedia pengam (safety stock) menurut Achmad Slamet (2007;72), adalah jumlah persedia minimum yg harus dimiliki perusaha untuk menjaga kemungkin datgnya bah baku, sehingga tidak terjadi stagnasi.safety stock menurut Achmad Slamet (2007), dapat dirumusk sebagai berikut: SS = (Pemakai maksmum-persedia ratarata) LD. Reorder point menurut Assauri (1999:180), adalah suatu system atau cara pemes bah dima pes dilakuk apabila persedia yg telah mencapai tingkat tertentu. Rumus untuk menghitung ROP adalah: ROP = (D x L ) + SS Keterg : ROP = Reorder Point D = Rata-rata perminta L = Rata-rata Lead Time SS = Sfety Stock 145

4 Adapun rumus yg dikemukak menurut Buffa (1991:270) untuk menghitung Total Inventory Cost (TIC) yaitu: TIC= 2.D.S.h Keterg: TIC = Total Inventory Cost D = Jumlah kebutuh barg dalam unit S = Biaya pemes setiap kali pes H = Biaya penyimp (per unit per periode) METODE Objek peneliti dalam optimasi produksi ini adalah persedia bah baku yg menjadi faktor utama dalam kelcar proses produksi CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex. Untuk menentuk persedia bah baku yg optimal berdasark metode EOQ (Economic Order Qutity), perusaha menggunak perhitung persedia pengam (safety stock), perhitung pemes kembali (reorder point), d perhitung biaya total persedia (total inventory cost). Subjek peneliti ini adalah persedia bah baku pada CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex yaitu persedia beng rayon. Lokasi CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex di Jl. Asparagus RT 01 Rw 04 Dusun Slatri Warej Utara Kecamat Tam Kabupaten Pemalg. Jenis peneliti ini menurut Suharsimi (2006), adalah peneliti kualitatif. Metode alisis data yg digunak untuk menjawab permasalah tersebut yaitu EOQ (Economic Order Qutity), SS, ROP, TIC. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasark peneliti yg saya lakuk diketahui bahwa CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex dalam melakuk pembeli pada bah baku beng rayon belum memperhitungk jumlah pembeli yg optimal. Dari periode waktu yg diteliti, diketahui perusaha melakuk pembeli bah baku sebul sekali. Tabel 1. Persedia, Pembeli d Pemakai Beng Rayon Periode Tahun 2014 Persed ia Pembeli Pemakai Pemak ai Maksi mum Juari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sep Oktober Nov Desember Jumlah Rata-rata Tabel 2. Biaya Pemes Beng Rayon Jenis Biaya Tahun 2014 Biaya trsportasi Rp Biaya telepon Rp Biaya bongkar muat Rp Jumlah Rp Tabel 3. Biaya Penyimp Beng Rayon Biaya Penyimp Persedia Biaya Penyimp per Tahun Beng per Unit (Rupiah) rayon Rp Rp Dari beberapa keterg di atas mengenai data jumlah pembeli bah, jumlah pemakai bah, biaya pemes d biaya penyimp bah baku beng rayon, maka perhitung EOQ (Economic Order Qutity) bah baku beng rayon pada CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex adalah sebagai berikut: 146

5 EOQ = 2.D.S h = 2 x x = = 8721 Kg Frekuensi pembeli = = 10 kali Tabel 4. Perbding Kutitas Pembeli Metode Konvensional deng Metode EOQ TIC (EOQ) = 2.D.S. h = 2 x x x3.673 = RP ,36 Perhitung total biaya persedia (TIC) untuk bah baku beng rayon yg dilakuk oleh CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex menggunak metode konvensional adalah sebagai berikut: TIC = (Pemakai Rata-rata x C) + (P x F) = (7.275 x Rp ) + ( x 12) = ( ) = Rp Metode Konvensional Pembeli Metode EOQ Frek Pembeli Frek Selisih Kutitas Pembeli Frek Dari Tabel 4, diketahui bahwa kutitas pembeli bah baku beng rayon deng metode EOQ hasilnya sgat berbeda deng perhitung metode konvensional. Jumlah pembeli bah baku menurut metode konvensional sebyak Kg deng frekuensi 12 kali. Sedgk jumlah pembeli bah baku deng metode EOQ adalah sebyak Kg, deng frekuensi pembeli hya 10 kali. Selisih kutitas pembeli bah baku beng rayon sebesar 1439 Kg deng selisih frekuensi 2 kali. SS = (Pemakai maks Pemakai rata-rata) LT = ( ) x 2 = 918 Kg ROP = (LT x AU) + SS = (2 x 279,81) = Kg Perhitung total biaya persedia bah baku beng rayon deng rumus TIC berdasark metode EOQ dalam rupiah pada CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex adalah sebagai berikut: Tabel 5. Perbding TIC Metode Konvensional deng Metode EOQ Beng Rayon. TIC Konvensio nal Rp TIC EOQ RP ,36. Selisih Biaya Rp ,64 Berdasark Tabel 5, diketahui bahwa terdapat selisih perbeda biaya yg sgat besar. Diketahui TIC deng metode konvensional sebesar Rp , sedgk TIC deng metode EOQ sebesar RP ,36. Dari hasil tersebut, maka selisih biaya tara metode EOQ d metode konvensional sebesar Rp ,64. Berdasark hasil peneliti yg telah dilakuk pada CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex di Pemalg maka dapat di lihat hasil perhitung persedia bah baku yg optimal berdasark metode EOQ secara lengkap pada Tabel berikut ini. Tabel 6. Ringkas hasil Perhitung Persedia Berdasark Metode EOQ Pembeli Frek (X) SS ROP TIC Rp

6 Berdasark Tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitung persedia bah baku beng rayon yg optimal berdasark metode EOQ yahun 2014 yaitu pembeli sebesar Kg deng frekuensi 10 kali, safety stock sebesar 918 Kg, reorder point sebsar Kg d TIC sebesar Rp ,36. SIMPULAN DAN SARAN Berdasark hasil peneliti d pembahas di awal, dapat disimpulk bahwa persedia bah baku berdasark metode EOQ (Economic Order Qutity) lebih efisien d optimal dibdingak deng metode konvensional yg diterapk perusaha. Hal tersebut dilakuk deng adya pembeli bah baku yg optimal d penghemat TIC (Total Inventory Cost) yaitu Pembeli bah baku beng rayon yg dilakuk perusaha menggunak metode konvensional tahun 2014 sebesar Kg deng frekuensi pembeli 12 kali pembeli, sedgk TIC yg dikeluark perusaha tahun 2014 sebesar Rp Perhitung menggunak metode EOQ pembeli yg efisien pada tahun 2014 sebesar Kg deng frekuensi 10 kali pembeli, biaya yg dikeluark sebesar RP ,36.. Reoder Point pada tingkat persedia bah baku tahun 2014 sebesar Kg. Penghemat biaya yg dikeluark perusaha deng menggunak metode EOQ bila dibdingk deng metode konvensional tahun 2014 sebesar Rp ,64. Berdasark simpul dari hasil peneliti di atas, maka peneliti menyark bagi CV. Tenun Gayor/ATBM Rimatex sebaiknya dalam melakuk pembeli bah baku beng rayon deng menggunak metode EOQ. Deng perhitung metode EOQ perusaha dapat menghemat biaya persedia d biaya pemes karena frekuensi pembeli yg lebih efektif, sehingga efesiensi persedia bah baku di dalam perusaha tersebut dapat dilaksak d menjamin kelcar proses produksi. Bagi peneliti lain yg ak melakuk peneliti sejenis yg menggunak subjek persedia bah baku pada usaha kecil, mikro d menengah. Peneliti seljutnya diharapk lebih menyeluruh dalam mengalisis persedia bah baku sehingga diperoleh hasil peneliti yg lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofj Majemen Produksi d Operasi. Jakarta: BPFE UI. Buffa, Elwood S Majemen Produksi/Operasi Jilid 1. Jakarta: Erlgga. Haming d Mahfud Majemen Produksi Modern; Operation Mufaktur d Jasa. Jakarta: Bumi Aksara. Maftukhah, I Kepemilik Majerial, Kepemilik Institusional d Kinerja Keug sebagai Penentu Struktur Modal Perusaha. Jurnal Dinamika Majemen. 4 (1). Prawirosentono, Suyadi. 2007, Majemen Operasi (Operation Magement). Jakarta: Bumi Aksara. Slamet, Achmad Pengggar Perenca d Pengendali Usaha. Semarg: UPT UNNES Press. Suharsimi, Arikunto Prosedur Peneliti Suatu Pendekat Produk. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA. Taufiq, A. & Slamet, A Pengendali Persedia Deng Metode Economic Order Qutity (Eoq) pada Salsa Bakery Jepara. Magement Analysis Journal. 3 (1) 148