BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN PAPAN MAGNETIK KARIOTIPE PADA MATERI MUTASI KROMOSOM SISWA KELAS XII Shoma Adhi Wijaya Program studi S1 Pendidik Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya Gedung C3 Lt. 2 Jal Ketintg, Surabaya shomaadhiwijaya@yahoo.com Wisti d Lisa Lisdia Jurus Biologi, Fakultas Matematika d Ilmu Pengetahu Alam, Universitas Negeri Surabaya Gedung C3 Lt. 2 Jal Ketintg, Surabaya wisti.bio@gmail.com Abstrak Penerap kurikulum 2013 mendapat byak kendala yaitu pada beberapa materi membutuhk media pembelajar yg sesuai deng tuntut kompetensi dasar yg telah ditetapk salah satunya pada materi mutasi.berdasark hasil wawcara, guru menyatak kesulit dalam menyampaik materi mutasi. Hasil observasi menunjukk bahwa 84,3 siswa menyatak sulit mempelajari konsep yg kompleks d 100 siswa membutuhk media untuk membtu siswa untuk memahami konsep, maka salah satu solusiya dibutuhk pengembg media pap kariotipe. Tuju peneliti ini yaitu untuk mengetahui media pap kariotipe secara empiris berdasark hasil validasi media d untuk mengetahui media secara empiris berdasark respons siswa d hasil belajar siswa. Metode yg digunak dalam peneliti ini yaitu metode R&D (Research d Development) terdiri dari potensi d masalah, pengumpul informasi, validasi media, revisi media, d uji coba pengguna media.peneliti dilakuk pada bul November 2013 sampai deng April 2014 di Jurus Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.Uji coba media dilakuk SMAN Kesamben Jombg pada tggal 18 Maret Hasil validasi media menunjukk aspek kualitas media mendapatk persentase sebesar 98,25, aspek efektivitas media mendapat persentase 93,25, aspek materi d konsep mendapat persentase 97,5, d aspek kebahasa mendapatk persentase 100. Semua aspek tersebut mendapatk kriteri penilai sgat. Berdasark hasil validasi media dapat disimpulk bahwa media pap megnetik yg dapat dikatak layak secara teoretis deng persentase sebesar 97,8. Media juga layak secara empiris berdasark respons siswa deng persentase 95,48 d berdasark hasil belajar deng persentase ketuntas 100 deng skor rata-rata ketuntas klasikal sebesar 89,25. Kata kunci: pengembg, media pap kariotipe, mutasi. Abstract Implementation of curriculum 2013 had a lot constraints, namely some material requires learning media to reach the goal of basic competencies, for example chromosome mutation material. Biology teacher of SMAN Kesamben stated that they facing difficulty in presenting the chromosome mutation material. Observation indicated that 84.3 of students said it was difficult to learn complex concepts d 100 of students required the learning media to help concepts understding. Karyotype magnetic board is kind of learning media that able to solve that problem. The purpose of this study was to determine the feasibility of karyotype magnetic board media theoretically based on the results of the media validation d empirically based on student responses d student learning outcomes. Research d Development (R&D) method was used in this study. The media development was started on November 2013 to April 2014 in the Department of Biology, FMIPA, State University of Surabaya. Media trial was conducted in SMAN Kesamben Jombg on March 18, Shoma Adhi Wijaya, dkk: Pengembg Pap Magnetik Kariotipe 314

2 The results showed the quality aspect of media got a percentage of 98.25, the effectiveness aspect of the media got a percentage of 93.25, the material aspect of the concept got a percentage of 97.5, d aspect of lguage got a percentage of 100. All of them included into very well criteria. Overall the karyotype magnetic board media is good based on theoretical feasibilty with a percentage of Empirical feasibility got percentage of d 100 based on student responses d learning outcomes, respectively. Classical completeness average score is Keywords: development, karyotype magnetic board media, chromosome mutation. PENDAHULUAN Kurikulum yg dilaksak di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013 yg didalamnya terdapat kompetensi-kompetensi yg harus diajark kepada siswa dalam pelaksa pembelajar di sekolah. Kurikulum 2013 mensyaratk empat kompetensi inti yg harus dimiliki oleh siswa yaitu kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti pengetahu, d kompetensi inti keterampil (Kemendikbud, 2013). Penerap kompetensikompetensi harus dilatihk pada semua materi tak terkecuali materi mutasi yg diajark pada kelas XII. Siswa dituntut untuk mengetahui d mengalisis konsep-konsep yg berkait deng mutasi serta dampaknya bagi kehidup, dapat menjelask perubah struktur musia sebagai dampak dari mutasi itu sendiri, d menulisk serta menyajik data proses mutasi (Kemendikbud, 2013). Konsep genetika terutama mutasi yg kompleks membuat guru kesulit untuk menjelask konsep tersebut kepada siswa. Hasil wawcara deng guru biologi SMA Negeri Kesamben Jombg menunjukk bahwa materi mutasi sulit untuk dijelask kepada siswa terutama pada mutasi akibat perubah jumlah. Siswa seringkali menyak susun jumlah, tetapi guru kesulit untuk menjelask lebih ljut, sehingga deng tuntut kurikulum 2013, media mengenai kariotipe yg dapat menunjukk susun yg mengalami mutasi sgat dibutuhk. Hasil observasi menunjukk bahwa dari 38 siswa, sebyak 84,3 siswa menyatak sulit mempelajari konsep biologi yg kompleks d 100 siswa membtu media pembelajar dalam memahami materi yg diajark. Salah satu media yg sering dijumpai d mudah dalam penggunanya adalah media pap pajg. Adapun jenis-jenis media pap pajg yakni pap tulis, flip chart, pap, pap kain, pap buletin, d pamer (Arsyad, 2009). Media pap pajg yg cocok untuk pada materi mutasi dalam bentuk karotipe adalah media pap. Pemilih pap sebagai media pembelajar pada materi mutasi dikarenak pap memiliki byak mfaat yaitu dapat digunak di tempat mapun tpa ada penyesuai khusus, bersifat fleksibel karena media dapat dipasg d dilepas, bah mudah didapat, mudah dipersiapk, serta dapat digunak dalam kelompok besar d kelompok kecil (Arsyad, 2009). Pengguna pap sebagai media pembelajar memiliki byak keunggul dalam proses Pengguna pap sebagai media visual dapat meningkatk keterampil sosial d spiritual, serta hasil belajar siswa. Mfaat ini sejal deng yg diungkapk oleh Kusmila (2012) bahwa media pap berupa storyboard dapat meningkatk keterampil siswa dalam membuat narasi pada mata pelajar bahasa Jerm siswa SMA. Hal serupa diungkapk oleh Hastoro (2012) yg menyatak bahwa media pap dapat membtu siswa dalam memahami konsep bgun datar pada matematika yg telah diajark pada siswa SMP. Peneliti ini fokus pada pengembg media pembelajar pap kariotipe pada materi mutasi khususnya pada materi mutasi akibat perubah jumlah. Masalah yg diungkap pada peneliti ini mengenai teoretis pap kariotipe pada materi mutasi berdasark validasi media d empiris berdasark hasil belajar d respons siswa. METODE Peneliti ini merupak peneliti pengembg yaitu pengembg media pembelajar pap megnetik kariotipe materi mutasi kelas XII. Sasar peneliti adalah media pembelajar pap kariotipe pada materi mutasi kelas XII yg diuji cobak pada 20 siswa kelas XII IPA SMA Negeri Kesamben sebagai objek penelitinya. Pengembg media pap kariotipe dilakuk pada bul Oktober 2013 sampai Shoma Adhi Wijaya, dkk: Pengembg Pap Magnetik Kariotipe 315

3 deng bul Maret 2014 di Jurus Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.Uji coba terbatas dilakuk pada tggal 8 Maret 2014 di SMA Negeri Kesamben Jombg. Prosedur peneliti menggunak tahap R&D (Research d Development) terdiri dari potensi d masalah, pengumpul informasi, validasi media, revisis media, uji coba pengguna media, d produksi masal.produksi masal pada peneliti ini tidak dilakuk.data dialisis secara deskriptif kutitatif. Instrumen peneliti yg digunak yaitu (1) Lembar validasi media pap kariotipe, (2) Lembar respons siswa, (3) Tes kognitif.teknik yg digunak dalam pengumpul data pada peneliti ini yaitu (1) Validasi media deng lembar validasi, (2) Pengisi lembar respons siswa, (3) Pengisi tes kognitif. HASIL DAN PEMBAHASAN Media pap yg telah dihasilk kemudi divalidasi oleh dosen d guru mata pelajar biologi. Tahap validasi ini dilakuk oleh dua dosen biologi yg mengetahui ilmu media pembelajar d ilmu genetika yaitu Dra. Isnawati, M.Si. d Prof. Dr. Endg Sustini, M.Pd. serta satu guru mata pelajar Biologi SMAN Kesamben yaitu Nik Idayati, S.Pd. Tahap validasi ini dilakuk deng pengisi lembar validasi media deng menggunak skala penilai satu sampai empat. Hasil validasi media dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasark hasil validasi yg telah dilakuk didapatk skor tiap aspek yaitu aspek kualitas media mendapatk persentase sebesar 98,25 deng kriteria sgat, aspek efektivitas media mendapat persentase 93,25 deng kriteria sgat, aspek materi d konsep mendapat persentase 97,5 deng kriteria sgat, d aspek kebahasa mendapatk persentase 100 deng kategori sgat. Tabel 1.Hasil Validasi Media Pap Magnetik 2 Pengguna pap yg Nil ai 3,9 3 kelay ak 98,25 Kate gori Kariotipe. No Indikator Validator Ra tarat a Aspek kualitas media Kualitas pap yg 1 sudah memenuhi syarat sebagai media pap. No Indikator Validator Ra tarat a memenuhi fungsi praktis sebagai media Kesesuai kualitas objek 3 tempel replika yg. Pengguna objek tempel replika yg 4 memenuhi fungsi ,7 praktis sebagai media Aspek efektivitas media Kesesuai media yg 5 deng kebutuh Media yg 6 dapat digunak dalam kelompok ,3 kecil maupun kelompok besar. Pengguna media yg 7 membutuhk penyesuai khusus. Media pap yg 8 dapat digunak ,7 dalam berbagai aktivitas. Media dapat digunak di 9 berbagai tempat, waktu, d ,7 keada (fleksibel). Aspek materi d konsep Kesesuai bentuk 10 pada masing tipe replika. Kesesuai struktur 11 pada masing-masing tipe replika. Kesesuai konsep pada kartu kunci pada media 12 yg ,7 Aspek Kebahasa Kebahasa kartu 13 kunci pada media mudah dipahami. Skor teoretis media pap Keterg: Nil ai 3,7 4 3,9 0 kelay ak 93,5 97, ,8 5 97,38 Kate gori Shoma Adhi Wijaya, dkk: Pengembg Pap Magnetik Kariotipe 316

4 Validator 1: Prof. Dr.Endg Sustini, M.Pd. Validator 2: Dra. Isnawati, M.Si. Validator 3: Nik Idayati, S.Pd. Hasil validasi media pap kariotipe keseluruh deng menghitung rata-rata skor pada tiap aspek penilai, didapatk persentase media pap secara teoretis sebesar 97,38, sehingga dari nilai tersebut media pap termasuk dalam kategori sgat. Tahap validasi ini juga mendapatk beberapa sar per dari validator untuk per media yg. Kelayak media pap secara teoretis didapatk dari validasi media yg dilakuk oleh tiga validator yg terdiri atas dua dosen media d genetika serta satu guru biologi. Kelayak teoretis berdasark validasi media pap sebesar 97,38 deng kategori penilai sgat. Tingginya nilai teoretis ini didapatk dari skor tiap aspek yakni aspek kualitas media 98,25, aspek efektivitas media 93,5, aspek materi d konsep 97,5, serta skor aspek kebahasa 100. Skor tertinggi pada aspek kualitas media deng rata-rata skor 4 pada indikator kualitas pap, kepraktis media pap, d kualitas objek tempel replika.tingginya skor pada ketiga indikator tersebut dikarenak media yg sudah memenuhi syarat media yg yaitu media pap memiliki kualitas d d memiliki praktis (Styasa, 2007). Nilai terendah pada aspek kualitas media ini yaitu pada indikator kepraktis objek tempel yg hya mendapatk skor rata-rata sebesar 3,7. Rendahnya skor tersebut dikarenak byaknya objek replika yg dibuat yaitu pada tiap mediya sehingga diggap kurg praktis.arsyad (2009) menyatak bahwa syarat media yg d benar yaitu media mudah digunak atau memiliki fungsi praktis. Skor rata-rata pada indikator kepraktis objek tempel replika yg mencapai 3,7 ini masih dalam kategori sgat sehingga masih memenuhi syarat sebagai media pembelajar yg. Skor rata-rata tertinggi pada aspek efektivitas media ini yaitu pada indikator kesesuai media deng kebutuh pembelajar d media tidak membutuhk penyesuai khusus deng rata-rata skor 4.Hal ini sesuai deng respons siswa yg menyatak media dapat digunak dima saja deng persentase respons 95 d tidak membutuhk penyesuai tempat sebesar 100. Skor rata-rata terendah yaitu pada indikator pengguna media untuk kelompok kecil d kelompok besar deng rata-rata skor 3,3 d masuk dalam kategori. Hal ini dikarenak media pap kariotipe diggap kurg mampu untuk digunak secara klasikal mengingat bahwa objek yg ditempel yaitu replika d pap yg memiliki ukur yg terbatas, sehingga jarak pdg terhadap media juga terbatas.hal ini dapat diminimalisir deng pembuat media deng ukur besar d kecil. Rata-rata skor 3,3 masih dalam kategori, hal ini menunjukk bahwa media yg. Arsyad (2009) menyatak bahwa pengembg media pembelajar hendaknya memperhatik pengelompok sasar, media yg memiliki pengelompok sasar secara klasikal d kelompok kecil. Aspek materi d konsep serta kebahasa pada validasi media secara teoretis mendapatk persentase secara berturut-turut 97,5 d 100. Hal ini dapat dikatak bahwa media yg sudah sesuai untuk digunak dalam proses Kelayak media secara empiris didapatk dari respons siswa d hasil belajar siswa.respons d hasil belajar siswa diujik pada 20 siswa kelas XII IPA. Berdasark hasil tes kognitif ketercapai indikator pertama sgat rendah deng persentase ketercapai 55, sedgk indikator kedua, ketiga, keempat, d kelima dapat dikatak tinggi yaitu deng ketercapai secara berturut-turut yaitu 95, 85, 90, d 90 (Tabel 4.9). Tingginya ketercapai indikator kedua, indikator keempat, d indikator kelima ini menunjukk bahwa media sgat cocok digunak untuk menyampaik konsep jenis-jenis mutasi, formula, d ciri-ciri penderita sindrom akibat mutasi. Skor ketercapai sebesar 55 menunjukk bahwa indikator pertama sudah tuntas karena lebih dari 50 siswa dapat memunculk separuh kata kunci pada kunci pada jawab yg diberik oleh siswa pada tes kognitif. Rendahnya persentase ketercapai dikarenak media kurg melatihk siswa indikator pertama yaitu mengenai pengerti mutasi. Pengerti mutasi hya disampaik secara lis di awal proses pembelajar tahap uji coba oleh peneliti. Indikator kedua mendapatk persentase ketercapai sebesar 95, sehingga indikator kedua dapat dikatak tuntas (Tabel 2).Indikator kedua melatihk siswa mengenai penggulg mutasi akibat perubah jumlah yg terdiri dari dua macam saja yaitu Euploidi d Aneuploidi.Penggolong mutasi akibat perubah jumlah yg sedikit tersebut mempermudah siswa dalam merekam konsep Shoma Adhi Wijaya, dkk: Pengembg Pap Magnetik Kariotipe 317

5 tersebut deng mudah, sehingga menyebabk ketercapai indikator siswa sgat tinggi.indikator ketiga deng nilai persentase ketercapai indikator hya mencapai 85, menunjukk bahwa indikator ketiga tuntas (Tabel 2).Indikator ketiga adalah melatihk siswa mengenai konsep susun musia normal d susun yg mengalami mutasi.ketercapai indikator ketiga yg tinggi ini dikarenak media dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari struktur normal d tidak normal.siswa dapat menyusun susun kariotipe yg normal d kariotipe yg tidak normal deng menggunak pap kariotipe deng mudah, sehingga siswa dapat memvisualisasik konsep yg telah didapat.indikator keempat tuntas deng persentase ketercapai indikator sebesar 90 (Tabel 2).Persentase ketercapai indikator yg tinggi dikarenak siswa mendapatk pengalam pembelajar deng menggunak pap kariotipe.siswa diminta untuk menyususn susun karotipe kemudi diminta untuk menulisk formula sesuai deng susun kariotipe yg telah dibuat.indikator kelima mendapat persentase ketuntasa sebesar 90, sehingga dapat dikatak tuntas (Tabel 2).Konsep ciri-ciri penderita sindrom tersebut didapatk siswa dari melakuk presentasi setelah menyusun deng menggunak pap kariotipe. Aktivitas presentasi membtu siswa dalam memahami konsep Sudja d Rivai (2002) menyatak bahwa suatu konsep dapat byak diterima oleh siswa melalui proses presentasi atau menjelask konsep tersebut kepada org lain. Tabel 2. Hasil Uji Kognitif Siswa Terhadap Pengguna Media Pap Magnetik Kariotipe No Aspek Indi Jumlah Ket. kato r siswa tuntas Ketunt as 1 Ketercapai Tuntas indikator Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 2 Ketuntasa klasikal Tuntas Keterg: Indikator 1 : Pemaham pengerti mutasi Indikator 2 : Pemaham jenis-jenis mutasi Indikator 3 : Pemaham susun normal d susu tidak normal Indikator 4 : Pemaham dalam menulis formula Indikator 5 : Pemaham mengenai ciri-ciri penderita sindrom. Ketuntas secara klasikal mencapai skor 89,25 melebihi KKM klasikal yaitu 76, sehingga dapat dikatak tuntas secara klasikal. Ketuntas klasikal tersebut dapat dilihat dari 100 siswa yg tuntas dalam menjawab tes kognitif walaupun jika dilihat dari ketuntas tiap indikator ada yg belum tuntas.seratus persen siswa dapat menjawab deng d kesemuya mendapatk nilai di atas 76 sesuai KKM yg telah ditetapk sekolah. Tabel 3. Hasil Respons Siswa Terhadap Pengguna Media Pap Magnetik Kariotipe No Kriteria Jawab responden Ya Ti da k kompon en Aspek pemakai 1 Media pap mudah digunak dalam proses 2 Media pap dapat digunak presentasi di dep kelas. 3 Media pap kariotipe mudah dipindahtempat k. 4 Bah media pap kariotipe am digunak dalam proses 5 Objek replika dapat ditempel pada pap deng. 6 Objek replika dapat dilepas dari pap deng mudah. 7 Bah objek replika mudah d am digunak. 8 Media pap kariotipe sesuai digunak dalam kelompok kecil. Aspek praktis 9 Media pap kariotipe dapat digunak di segala tempat. 10 Penyimp d pengguna objek replika tidak memak tempat. 11 Pemasg aspek 98,13 91,67 Kategor i penilaia n Shoma Adhi Wijaya, dkk: Pengembg Pap Magnetik Kariotipe 318

6 No Kriteria Jawab responden Ya Ti da k kompon en objek pada pap memerluk waktu yg singkat. 12 Objek replika dapat dipasg d dilepas deng mudah. 13 Pap dapat ditambahk tulis deng mudah. 14 Media pap kariotipe dapat digunak sebagai pap tulis sekaligus. Aspek pemaham 15 Media pap kariotipe mempermudah penyampai konsep mutasi. 16 Media pap kariotipe dapat menjelask konsep mutasi deng. 17 Objek replika dapat dilihat deng jelas. 18 Perbeda bentuk pada masing-masing nomor replika jelas. 19 Terlihat perbeda susun lokus pada masingmasing tipe. 20 Kartu kunci dapat menambah pemaham dalam materi mutasi yg diajark aspek 96,67 Persentase keseluruahn 95,48 Kategor i penilaia n Hasil respons siswa menunjukk bahwa siswa merespons pengembg media ini deng ditunjukk persentase respons siswa sebesar 95,48 deng kategori sgat. Hasil ini didapatk dari beberapa aspek penilai tara lain aspek pemakai deng persentase 98,13, aspek praktis mendapatk nilai persentase respons sebesar 91,67, d aspek pemaham mendapatk persentase kalayak sebesar 96,67 (Tabel 3). PENUTUP Simpul Berdasark hasil alisis d pembahas dapat disimpilk bahwa media pap kariotipe dinyatak layak secara teoretis d empiris. Sar Media yg masih ada kekurg terurama bah pap yg terlalu berat, jadi dibutuhk pengembg ljut untuk membuat media pap labih ring d praktis.pengembg media yg lebih modern lagi dalam bentuk software dibutuhk agar media dapat mengikuti pekembg zam d untuk memenuhi kebutuh siswa dalam belajar dirumah. Ucap terima kasih kami mengucapk terima kasih kepada validator Prof. Dra. Endg Sustini, M.Pd. d Dra. Isnawati, M.Si. Seluruh pihak khususnya kepada kepala SMA Negeri Kesamben yg telah mengijink diadak peneliti di SMA tersebut d guru biologi Nik Idayati, S.Pd. yg mendampingi selama peneliti berlgsung sekaligus menjadi validator, serta siswa siswi XII IPA 1. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A Media Pembelajar. Jakarta: Rajawali Pers Depdikbud Pdu Kurikulum Jakarta: Departemen Pendidik d Kebudaya Kemendikbud Kergka Dasar d Struktur Kurkulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Jakarta: Menteri Pendidik d Kebudaya Kusmila, M.I Model Pengajar Keterampil Menulis Narasi deng Kalimat Perfekt deng Menggunak Storyboard Bahasa Jerm Tema Reisen Pada Buku Kontakte Deutsch Extra Kelas Xii di SMA.Skripsi.Tidak dipublikasik. Pendidik Bahasa Jerm, Fakultas Bahasa d Seni, Universitas Negeri Jakarta. Riduw Metode d Teknik Menyusun Tesis. Bdung: Alfabeta Bdung. Shoma Adhi Wijaya, dkk: Pengembg Pap Magnetik Kariotipe 319

7 Sadim, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A. d Rahardjito Media Pendidik : Pengerti, Pengembg, d Pemfaatnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Styasa, I.W Ldas Konseptual Media Pembelajar.Makalah.Disampaik pada Workshop Media Pembelajar bagi guruguru SMA Negeri Bjar Angk pada tggal 10 Juari 2007 di Bjar Angk Klungkung. Universitas Pendidik Gesha. Sudja, N. d Rivai, A Media Pembelajar.Bdung : Penerbit C.V. Sinar Baru Bdung. Shoma Adhi Wijaya, dkk: Pengembg Pap Magnetik Kariotipe 320