UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI MELALUI MEDIA SIMULASI BERBASIS GUI

Transkripsi

1 Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI MELALUI MEDIA SIMULASI BERBASIS GUI Lilik Hidayati 1 1 Guru Matematika SMKN 2 Lingsar Lombok Barat Nusa Tenggara Barat liliknyagat@gmail.com Abstrak Tuju pembelajar matematika di tingkat sekolah adalah untuk melatih kemapu berfikir logis, kritis, cermat d tepat serta membekali untuk dapat mempelajari ilmu pengetahu d teknologi pada jenjg sekolah ljutnya. Berdasark tuju pembelajar tersebut kenyata yg ada, pada proses pembelajar umumnya hya dilatih untuk dapat menyelesaik permasalah matematika deng cepat d benar. Kondisi ini menyebabk hya memiliki kemampu teknis dalam menyelesaik permasalah matematika tpa memahami apa sebenarnya yg diselesaik d apa mfaat penyelesainnya. Berdasark fenomena tersebut maka perlu dilakuk upaya perbaik pelaksa pembelajar yg dapat memberik peningkat aktivitas d hasil belajar, sehingga dapat mencapai ketuntas klasikal. Mengingat bahwa materi trsformasi geometri berbicara tentg perpindah titik garis atau bidg yg dapat dilaksak deng demonstrasi atau simulasi sehingga dapat diketahui bagaima model trsformasi yg terjadi, maka pembelajar trsformasi geometri dapat dilaksak deng metode simulasi. Deng demiki kontruksi ide konsep trsformasi dapat dapat dipahami oleh sehingga memungkink munculnya ide-ide baru bagi sebagai topik diskusi atau pertya. Pelaksa pembelajarnya yaitu bersimulasi untuk mengamati perilaku trsformasinya, menulis untuk merumusk rumusnya lalu menformulasik untuk menyimpulk. Dalam PTK ini dibagi menjadi dua siklus yg masing masing siklus terdiri dari 2 pertemu pembelajar, 1 pertemu untuk evaluasi. Adapun hasil yg diperoleh adalah pada siklus 1 aktivitas belajar berkategori aktif, aktivitas guru berkategori sgat aktif d hasil belajar rata-rata 74 deng presentase ketuntas klasikal 77%. Sedgk pada siklus ke II, aktivitas guru d dalam pembelajar dapat dikategorik sgat aktif d hasil belajar rata-rata sebesar 83 deng presentase ketuntas klasikal 88%. Peneliti dicukupk sampai siklus II karena tuju peneliti sudah tercapai. Model pembelajar inkuiri deng pendekat ketrampil proses melalui media simulasi berbasis GUI membuat baik secara individu maupun kelompok mampu belajar lebih cepat, aktif dalam menemuk konsep untuk memecahk masalah yg dihadapi sehingga mampu berfikir logis serta kritis d kreatif. Deng demiki model pembelajar inkuiri kolaborasi metode simulasi melalui pendekat ketrampil proses sgat direkomendasik dalam pembelajar matematika.

2 Lilik Hidayati Upaya Meningkatk Aktivitas d Kata Kunci: Aktivitas Peserta Didik, Aktivitas Guru, Hasil Belajar, Media Simulasi Berbasis GUI 1 Pendahulu Tuju khusus untuk pembelajar matematika di tingkat sekolah adalah untuk melatih kemapu berfikir logis, kritis, cermat d tepat serta membekali untuk dapat mempelajari ilmu pengetahu d teknologi pada jenjg sekolah ljutnya. Bertolak dari tuju pembelajar diatas kenyata yg ada, pada proses pembelajar umumnya hya dilatih untuk dapat menyelesaik permasalah matematika deng cepat d benar. Kondisi ini menyebabk hya memiliki kemampu teknis dalam menyelesaik permasalah matematika tpa memahami apa sebenarnya yg diselesaik d apa mfaat penyelesainnya. Bahk ada sebagi yg berggap bahwa belajar merupak suatu pekerja yg sulit untuk dilakuk sehingga belajar bisa dikatak sebagai beb d ditakuti. Jika dipaksak untuk belajar serasa memikul beb yg berat, yg berakibat tidak jarg dihinggapi perasa jemu, malas, jenuh, bos, mengtuk d tidak bisa konsentrasi, hal ini dapat membuat kehilg motivasi untuk belajar d mendorong untuk menghasilk sesuatu yg tidak diingink pada saat proses pembelajar. Meninjau kembali pelaksa pembelajar yg pernah dilakuk pada materi trsformasi geometri mencakup pengguna metode ekspositori, memberik latih, memberik tugas, d tya jawab. Pelaksa pembelajar belum pernah menggunak metode simulasi atau demonstrasi yg dapat memberik gambar proses trsformasi geometri pada. Sehingga aktivitas belajar cenderung pasif, jika diminta bertya tentg hal-hal yg belum dipahami mereka cenderung diam d bingung tidak tahu apa yg harus mereka tyak. Hal ini secara umum disebabk merasa takut salah bertya, seg, d takut ditertawak tem. Selain itu dikarenak mereka tidak memiliki kontruksi ide yg menjadi topik-topik pertya. Mengingat bahwa materi trsformasi geometri berbicara tentg perpindah titik garis atau bidg yg dapat dilaksak deng demonstrasi atau simulasi sehingga dapat diketahui bagaima model trsformasi yg terjadi, maka pembelajar trsformasi geometri dapat dilaksak deng metode simulasi. Metode simulasi ini ak memberik gambar kepada tentg prilaku trsformasi dari titik, garis d bidg. Deng demiki kontruksi ide konsep trsformasi dapat dapat dipahami oleh sehingga memungkink munculnya ide-ide baru bagi sebagai topik diskusi atau pertya. Pengembg LKS yg sinergi deng media simulasi pada pembelajar tersebut ak dapat membtu untuk beraktivitas aktif dalam proses pembelajar mencakup mengamati, merumusk, d menyimpulk konsep trsformasi yg terjadi. Aktivitas yg timbul ak memberik dampak terhadap peningkat tusiasme minat d motivasi. Aspek ini merupak faktor-faktor yg dapat memberik dampat terhadap peningkat hasil belajar sehingga dapat tercapai ketuntas klasikal. Mencermati urai diatas maka perlu dilakuk suatu upaya nyata untuk menerapk metode simulasi dalam pembelajar pada materi trsformasi geometri. Upaya tersebut dapat dilaksak deng kegiat seperti prosedur peneliti tindak

3 Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November kelas. Alternatif solusi yg ditawark atas kenyata proses pembelajar yg terjadi, pada materi trsformasi geometri ini adalah melakuk pembelajar deng metode simulasi oleh guru d. Menyiapk lembar kerja berbasis ketrampil proses untuk membgun aktivitas belajar yg disesuaik deng sifat materinya. Media simulasi yg bisa digunak adalah media simulasi berbasis GUI. Karena deng media berbasis GUI ini ak mudah bersimulasi untuk mengamati/mendapatk prilaku trsformasi pada materi geometri. Deng melihat prilaku trsformasi dari simulasi yg dilakuk oleh serta didukung deng LKS yg dircg, maka dapat memformulasik rumus. Ketika bisa menformulasik rumus, maka ak merasa belajar bermakna sehingga ak memunculk minat belajar, hal ini ak berakibat hasil belajar d aktivitas meningkat. Sejal deng fenomena diatas, maka ak memberik dampak terhadap rendahnya hasil belajar 2 Prosedur Peneliti Peneliti tindak kelas ini dilaksak dalam dua siklus. Tiap siklus dilakuk tahap-tahap d perenca. Adapun pelaksa peneliti pada tiap-tiap siklus adalah sebagai berikut : a. Pelaksa peneliti siklus 1 1) Perenca Kegiat yg dilakuk pada tahap ini a) Membuat renca pembelajar pada tiap pertemu b) Membuat skenario pembelajar yg merupak penjabar dari renca pembelajar c) Membuat instrument peneliti d) Membuat alat evaluasi berupa tes tulis untuk mengetahui kemampu dalam belajar matematika. 2) Pelaksa tindak Adapun kegiat yg dilakuk pada tahap ini adalah melaksak kegiat pembelajar sesuai deng skenario pembelajar yg telah direncak. 3) Observasi d Evaluasi Pada tahap ini dilaksak observasi d Evaluasi terhadap pelaksa tindak. Observasi dilakuk setiap proses pembelajar d evaluasi dilakuk pada setiap akhir siklus. 4) Refleksi Refleksi dilakuk pada akhir siklus. Pada tahap ini, hasil yg didapatk dikumpulk d dialisis. Dari hasil alisis tersebut peneliti dapat merefleksi diri deng melihat data hasil tes d observasi, apakah kegiat yg telah dilakuk dapat meningkatk motivasi d hasil belajar. b. Pelaksa peneliti siklus II Siklus II dilaksak apabila pembelajar pada siklus I dinilai belum maksimal atau belum sesuai deng apa yg direncak. Sedgk lgkah-lgkah yg dilakuk pada siklus II pada dasarnya sama deng lgkah-lgkah siklus I. Hya saja pada siklus II dilakuakn perbaik terhadap kekurg pada siklus I.

4 Lilik Hidayati Upaya Meningkatk Aktivitas d Pelaksa pembelajar adalah proses yg diatur sedemiki rupa menurut lgkah lgkah tertentu agar pelaksa mencapai hasil yg diharapk (Na Sudja,2010:136). Menurut Syaiful Bahri d Asw Zain (2010:1) pelaksa pembelajar adalah suatu kegiat yg bernilai edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yg terjadi tara guru d. Interaksi yg bernilai edukatif dikarenak pelaksa pembelajar yg dilakuk diarahk untuk mencapai tuju tertentu yg telah dirumusk sebelum pelaksa pembelajar dimulai. Dalam pelaksa pembelajar, guru melakuk beberapa tahap pelaksa pembelajar lgkah yg dilakuk dalam kegiat pembelajar adalah 1. Melaksak kegiat pembelajar a. Membagi kelompok sesuai deng susun dalam perenca b. Membagik LKS c. Menjelask tuju pembeljar d. Memberik Memotivasi d apersepsi e. Menjelask d memberik contoh cara menggunak media pembelajar d hal-hal yg harus diamatin serta tata cara mengisi LKS f. Peserta diminta untuk mencoba media simulasi berbasis GUI d berdiskusi mengisi LKS g. Guru mengamati, mengontrol d memberik bimbing sehingga proses diskusi berjal sesuai deng renca h. Guru mengevaluasi kinerja dari masing-masing kelompok i. Guru mengarahk ke untuk merumusk formula matematis dari rumus-rumus trsformasi geometri (trslasi, refleksi, dilatasi d rotasi) j. Guru meminta menyelesaik soal latih k. Guru mengevaluasi hasil latih d guru memberik reword 2. Melaksak observasi a. Observer yg ditunjuk oleh peneliti yaitu rek sejawat yg mengamati aktivitas secara klasikal sesuai deng item-item pengamat yg ada dilembar observasi d guru. b. Observer memberik catat-catatn permasalah teknis atau yg lainnya yg tidak termaktup dalam lembar pengamat observasi c. Observer memberik usul-usul perbaik dari beberapa temu yg perlu ditindak ljuti 3. Melaksak evaluasi d refleksi a. Berdasark data jawab pada lembar LKS d penyelesai soal latih dirumusk permasalah-permasalah yg menjadi kendala bagi. b. Peneliti merumusk penyebab munculnya kendala d merumusk alternatif perbaik sebagai bah refleksi c. Berdasark temu observer pada lembar observasi d guru dialissis permasalah-permasalah yg perlu ditingak ljutui d. Peneliti merumusk penyebab munculnya maslah tersebut d merumusk alternatif solusi sebagai bah refleksi 3 Hasil d Pembahas Peneliti

5 Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November Deskripsi Hasil Pembelajar 1. Pelaksa Peneliti Peneliti ini dilaksak sebagai upaya meningkatk aktivitas d hasil belajar di kelas XII jurus IPA SMAN 1 Batulayar pada materi trsformasi geometri melalui media simulasi berbasis GUI. Peneliti ini berlgsung dari tggal 22 Oktober sampai deng 26 November Peneliti ini terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari tiga pertemu, pertemu pertama d kedua berlgsung pembelajar sedgk evaluasi dilaksak pada pertemu ke 3. Kendala yg dihadapi d solusi yg dilakuk dalam peneliti tindak kelas ini terctum pada tabel berikut : Tabel 1. Kendala d Solusi selama Proses Pembelajar No Aspek Observasi Temu Kendala Solusi 1. Ketersedia peralat pendukun g Laptop kurg 2. Aplikasi Media Simulasi 3. Bahasa yg digunak dalam aplikasi media simulasi Penggun a media berjal deng baik untuk mensimu lasi konsep yg diajark Cukup bisa dipahami oleh Hya sebagi laptop yg bisa digunak, karena terkendala virus sehingga sistes ngak bisa jal Awalnya merasa tidak bisa mengoper asik, karena bersifat baru buat Peserta bingung membedak visualisasi pada saat berhimpit 4. Lembar Bisa, Awalnya Guru Peserta dibentuk kelompok sesuai jumlah laptop yg tersedia guna melakuk mensimulasik materi geometri trsformasi Memberik penjelas cara penggunan ya serta halhal yg harus diamati Dibuatk fasilitas rotasi pada media aplikasi agar biasa dilihat dari sisi yg berbeda (tiga dimensi)

6 Lilik Hidayati Upaya Meningkatk Aktivitas d No Aspek Observasi Kerja Peserta 5. Kemampu Kerjasama 6. Kemampu Merumusk Kesimpula n Temu Kendala Solusi LKS dapat dikerjaka n oleh dalam rgka menform ulasikn rumus geometri trsfor masi Bisa, deng kategori tinggi mereka mampu bekerjsa ma deng baik Bisa, mampu memffor mulasika n kesimpul kurg paham maksud bahasa LKS, apa yg mau diisi d ma yg mau diamati Ada beberapa yg berkemam pu rendah, cenderung menunggu jawab temnya d tidak mengikuti proses diskusi Kesulit dalam membg un naratif memberik penjelas tentg cara pengisi LKS Guru memberik bimbing individu Guru memberik bimbing keyword untuk dirgkai 2. Data Hasil Peneliti Data hasil peneliti tindak kelas ini terdiri dari data aktivitas belajar d data aktivitas guru serta data hasil evaluasi. Data aktivitas d guru diperoleh melalui lembar observasi sedgk data evaluasi diperoleh dari hasil tes yg dilakuk pada tiap akhir siklus.

7 Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November Data aktivitas belajar dilakuk berdasark indikator d deskriptor yg telah ditetapk sebelumnya. Hasil pengamat yg diperoleh dari data observasi yg diperoleh pada siklus 1 rata-rata skor aktivitas sebesar 11,1 sedgk pada siklus ke II rata-rata skor aktivitas sebesar 14,3. Berdasark data tersebut maka terjadi peningkat deng berkategori aktif menjadi sgat aktif. Sedgk untuk data tentg aktivitas guru diperoleh pada siklus I ratarata skor aktivitas guru sebesar 16 sedgk pada siklus II rata-rata skor aktivitas guru sebesar 19,5. Berdasark data tersebut maka terjadi peningkat dari aktivitas guru deng berkategori sgat aktif. D untuk data evaluasi hasil belajar pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar rata-rata kelas sebesar 74 yg deng ketuntas klasikalnya sebesar 77%. Sedgk pada siklus ke II diperoleh rata-rata kelas sebesar rata-rata kelas sebesar 83 yg d ketuntas klasikalnya sebesar 88%. Deng terjadinya peningkat ketuntas klasikal dari siklus pertama ke siklus berikutnya, hal ini menunjukk bahwa pada kelas tindak telah mencapai kategori tuntas secara klasikal. Karena ketuntas klasikal tercapai jika byaknya yg tuntas 85%. 3.2 Analisis Hasil Pembelajar Peneliti tindak kelas ini dilakuk dalam dua siklus deng menggunak model pembelajar inkuiri melalui media simulasi berbasis GUI. Peneliti inni dilakuk sesuai deng tahap-tahap dalam peneliti tindak kelas (PTK) yg dimulai dari perenca, pelaksa, observasi, evaluasi d tahap refleksi. Tahap perenca dimulai dari mensosialisasik media pembelajar berbasis GUI lalu model pembelajar inkuri deng teknik mengajuk pertya, kemudi diljutk deng hal-hal yg disiapk sebelum melaksak tindak. Berdasark observasi aktivitas belajar pada siklus I berkategori aktif dalam belajar d kegiat guru berkategori sgat aktif dalam proses belajar mengajar. Hasil evaluasi pda siklus I diperoleh rata-rata klasikal 74 deng presentase ketuntas klasikal 77%. Ini disebabk karena guru masih kurg dalam memberik penguat terhadap amteri, membimbing kelompok belajar secara merata d membtu dalam membuat kesimpul sehingga ketuntas belajar secara klasikal masih kurg dari 85%. Hal ini terjadi karena masih kurg pemaham terhadap materi pembelajar serta karena bersifat baru buat pengguna media simulasi berbasis GUI ini maka merasa tidak bisa mengoperasik, d bingung membedak visualisasi pada saat berhimpit. Untuk kemampu kerjasama masih ada beberapa yg berkemampu rendah, cenderung menunggu jawab temnya d tidak mengikuti proses diskusi. Sedgk kemampu merumusk kesimpul masih kesulit dalam membgun naratif. Sehingga kategori aktif dibdingk deng kegiat mengajar guru yg berkategori sgat aktif. Oleh karena itu peneliti ini diljutk pada tahap siklus berikutnya. Pada siklus ke II, hasil observasi aktivitas guru d aktivitas dalam pembelajar sama-sama berkategori sgat aktif. Hal ini dikarenak guru sudah bisa membimbing deng baik dalam kerjasama dalam kelompok maupun memberik penguat terhadap materi yg dipelajari. Sedgk alisis evaluasi hasil belajar diperoleh skor rata-rata sebesar 84 deng presentase ketuntas klasikal 88%. Ini disebabk karena sudah bisa

8 Lilik Hidayati Upaya Meningkatk Aktivitas d mengoperasik media simulasi berbasis GUI, deng simulasi bisa melihat proses trsformasi sehingga merasa percaya diri dalam menjawab pertya yg diajuk oleh guru serta mampu mengerjak LKS yg diberik oleh guru. Akibatnya mampu menarasik proses trsformasi yg dialami dalam geometri sehingga tidak mengalami kesulit dalam menyimpulk materi. Peneliti dicukupk sampai siklus II karena tuju peneliti sudah tercapai. Model pembelajar inkuiri melalui media simulasi berbasis GUI pada hakikatnya merupak sustu pendekat pembelajar yg memungkink baik secara individual maupun dalam kelompok belajar lebih cepat d aktif dalam menemuk konsep dalam memecahk masalah yg dihadapi sehingga mampu berfikir logis serta kritis d kreatif. Dalam hal ini peneliti yg sudah dilaksak selama dua siklus diperoleh data aktivitas guru d deng kategori sgat aktif d hasil evaluasi yg sgat memuask. 4 Kesimpul Berdasark hasil peneliti maka dapat disimpulk bahwa upaya meningkatk aktivitas d hasil belajar pada materi trsformasi geometri melalui media simulasi berbasis GUI bisa tercapai. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus I deng ketuntas klasikal 77% meningkat pada siklus ke II menjadi 88%.. Peningkat juga ditunjukk dari aktivitas d guru saat proses pembelajar dari kategori aktif menjadi sgat aktif. Hal tersebut menunjukk bahwa ketuntas klasikal 85% d aktivitas belajar baik dilihat dari cara belajar maupun dari cara guru mengajar kategori aktif, sehingga tuju peneliti tercapai sesuai harap. Referensi [1] Ahmadi, Abu d Widodo Supriyono Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. [2] Ali, M. Guru d Proses Belajar Mengajar. Bdung: Sinar Baru Algesindo [3] Anwar, K d Harmi, H Perenca Sistem Pembelajar. Bdung: Alfabeta [4] Djamarah, Syaiful Bahri, Drs. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta [5] Gie, The Lig Filsafat Matematika. Yogyakarta : Pusat Belajar Ilmu Berguna. [6] Hamalik,Oemar.2011.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara [7] Has, Iqbal Analisa Data Peneliti Deng Statistik. Jakarta: Bumi Aksara [8] Herm Hudoyo Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud P2LP TK

9 Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November [9] Hidayati, L., (2013), Pengembg Media Pembelajar Matematika Berbasis Gui (Grafik User Interfaces), Makalah Seminar Nasional MIPA d Pen Matematika, UNESA, 2013 [10] Huda, Miftahul Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Nasution, S. Berbagai Pendekat dalam Proses Belajar Mengajar. Cet. IV; Jakarta. PT. Bina Aksara [11]Nuharini, Dewi D Wahyumi, Tri Matematika Konsep D Aslinya. Surabaya: Departemen Pen Nasional [12]Nurkenca d Sunarta Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional [13]Sardim, A.M. Interaksi d Motivasi Belajar Mengajar. Cet. IV; Jakarta: Rajawali Pers [14]Slameto Belajar D Faktor-Faktor Yg Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. [15]Sri Wuldari Doebroto Meningkatk Kemampu Pemecah Masalah Melalui Pendekat PMRI d Pelatih Metakognitif. Jurnal Peneliti d Evaluasi Pen. Nomor 1 Tahun XI [16]Sudja, Na Penilai Hasil Proses Belajar Mengajar. Bdung: Remaja Rosdakarya. [17]Sugdi, Achmad Teori Pembelajar. Semarg: IKIP Semarg Press. Sugiyono Metode Peneliti Kuntitatif, Kualitatif D R & D. Bdung: Alfabeta [18]Suharsimi,dkk Peneliti Tindak Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Suherm, Em d Winataputra Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud. [19]Sukhmadinata,Syaodih Na.2011.Metode Peneliti Pen. Bdung: Remaja Rosdakarya [20]Suprijono, Agus Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar [21]Syahrir Metodologi Pembelajar Matematika. Yogyakarta: Nauf Pustaka [22]Surtikti d Joko Stoso. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: BP-FKIP UMS [23]Suyitno, Amin Dasar-Dasar D Proses Pembelajar Matematika I. Tidak diterbitk.

10 Lilik Hidayati Upaya Meningkatk Aktivitas d [24]Syah, Muhibbin Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. [25]Tim Penyusun KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka. [26]Thobri, Muhammad Belajar d Pembelajar. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media [27]Uno, Hamzah Perenca Pembelajar. Jakarta: Bumi Aksara [28]Warsono D Hariyto.2012.Pembelajar Aktif. Bdung : Rosda Karya