Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi Kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi yaitu saluran pernapasan bagian atas, bagian bawah dan paru (Hidayat, 2006). Kebutuhan tubuh terhadap oksigen merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan mendesak, tanpa oksigen dalam waktu tertentu sel tubuh akan mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan kematian. Otak merupakan organ yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Otak masih mampu menoleransi kekurangan oksigen antara 3-5 menit. Apabila kekurangan kekurangan oksigen berlangsung lebih dari lima menit, dapat terjadi kerusakan sel otak secara permanen (Kozier dan Erb, 1998). Fungsi sistem jantung ialah untuk mengantarkan oksigen, nutrien, dan substansi lain ke jaringan dan membuang produk sisa metabolisme selular melalui pompa jantung. Kerja pompa jantung sangat penting untuk mempertahankan aliran oksigen. Proses yang mempengaruhi oksigenasi pada klien termasuk perubahan yang mempengaruhi kapasitas darah untuk membawa oksigen, seperti anemia dan perubahan yang mempengaruhi gerakan dinding dada atau sistem saraf pusat klien (Potter dan Perry, 2006). Kebutuhan tubuh terhadap oksigen tidak tetap. Sewaktu-waktu tubuh memerlukan oksigen yang banyak oleh karena suatu sebab. Kebutuhan oksigen dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain (Asmadi, 2008): 1. Lingkungan Pada lingkungan yang panas tubuh berespons dengan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah perifer, sehingga darah banyak mengalir ke kulit. Hal tersebut mengakibatkan panas banyak dikeluarkan melalui kulit. Respons demikian menyebabkan curah jantung meningkat dan kebutuhan oksigen pun meningkat. Sebaliknya pada lingkungan yang dingin, 4

2 pembuluh darah mengalami konstriksi dan penurunan tekanan darah sehingga menurunkan kerja jantung dan kebutuhan oksigen. 2. Latihan Fisik Latihan fisik atau peningkatan aktivitas dapat meningkatkan denyut jantung dan respirasi rate sehingga kebutuhan terhadap oksigen semakin tinggi. 3. Emosi Cemas, takut, dan marah akan mempercepat denyut jantung sehingga kebutuhan oksigen meningkat. 4. Gaya Hidup Kebiasaan merokok akan mempengaruhi status oksigenasi seseorang sebab merokok dapat memperburuk penyakit arteri koroner dan pembuluh darah arteri. 5. Status Kesehatan Pada orang sehat, system kardiovaskuler dan system respirasi berfungsi dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan oksigen tubuh secara adekuat. Sebaliknya, orang yang mempunyai penyakit jantung ataupun penyakit pernapasan dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Faktor-faktor perkembangan dan proses penuaan yang normal memengaruhi oksigenasi jaringan yaitu (Potter & Perry, 2010). 1. Bayi dan Anak-anak Bayi dan anak-anak berisiko terkena infeksi saluran napas atas karena sering tepapar asap rokok. Infeksi saluran napas atas biasanya tidak berbahaya dan bayi atau anak-anak, dan dapat sembuh tanpa mengalami kesulitan. 2. Anak-anak Usia Sekolah dan Remaja Anak-anak usia sekolah dan remaja terpapar infeksi pernapasan dan faktor-faktor risiko pernapasan seperti asap rokok dan merokok. Individu yang mulai merokok sejak remaja dan terus merokok sampai usia pertengahan memiliki risiko tinggi untuk menderita penyakit kardiopulmonal dan kanker paru. 5

3 3. Dewasa Muda dan Dewasa Pertengahan Faktor risiko kardiopulmonal multipel,antara lain: diet yang tidak sehat, kurang olahraga, stress, penggunaan obat bebas dan obat yang diresepkan yang tidak sesuai dan merokok. 4. Lansia Sistem pernapasan dan jantung mengalami perubahan sepanjang proses penuaan. Perubahan dihubungkan dengan klasifikasi katup jantung, nodus SA, dan tulang rawan iga. Osteoporosis menyebabkan perubahan ukuran dan bentuk toraks. 1. Pengkajian Pengkajian keperawatan dari fungsi kardiopulmonal meliputi riwayat yang mendalam terhadap fungsi normal kardiopulmonal klien, gangguan terdahulu pada fungsi respirasi dan sirkulasi, serta ukuran yang klien gunakan untuk optimalisasi oksigenasi (Potter & Perry, 2010). A. Riwayat Keperawatan Pengkajian riwayat keperawatan pada masalah kebutuhan oksigen meliputi : ada atau tidaknya riwayat gangguan pernapasan ( gangguan hidung dan tenggorokan ) seperti epistaksis (kondisi akibat luka/ kecelakaan, penyakit rematik akut, sinusitis akut, hipertensi, gangguan pada sistem peredaran darah dan kanker), Obstruksi nasal (Kondisi akibat polip, hipertropi tulang hidung, tumor dan influenza), dan keadaan lain yang menyebabkan gangguan pernapasan (Hidayat, 2006). B. Pemeriksaan Fisik 1. Mata a. Konjungtiva pucat (anemia) b. Konjungtiva sianosis (hipoksemia) c. Konungtiva terdapat pethecial (karena emboli lemak atau endokarditis) 2. Kulit a. Sianosis perifer b. Sianosis secara umum 6

4 c. Edema d. Edema periorbital 3. Jari dan Kuku a. Sianosis b. Clubbing finger 4. Mulut dan Bibir a. Membran mukosa sianosis b. Bernapas dengan mengerutkan bibir 5. Hidung a. Pernapasan dengan cuping hidung 6. Vena Leher a. Adanya distensi/bendungan 7. Dada a. Retraksi otot bantu pernapasan b. Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan c. Suara napas normal (vesikuler, bronkovesikular, bronchial) d. Suara napas tidak normal (crakles, ronchi, wheezing) e. Bunyi perkusi (resonan, hiperesonan, dullness) 8. Pola Pernapasan a. Pernapasan normal (eupnea) b. Pernapasan cepat (takipnea) c. Pernapasan lambat (bradipnea) C. Pemeriksaan penunjang 1. Tes untuk menentukan keadekuatan system konduksi jantung a. EKG b. Exercise stress test 2. Tes untuk menentukan kontraksi miokardium aliran darah a. Echocardiography b. Kateterisasi jantung c. Angiografi 3. Tes untuk mengukur ventilasi dan oksigenasi a. Tes fungsi paru-paru dengan spirometri 7

5 b. Tes astrup c. Oksimetri d. Pemeriksaan darah lengkap 4. Melihat struktur system pernapasan a. Foto thoraks ( X-ray) b. Bronkoskopi c. CT Scan paru 5. Menentukan sel abnormal/ infeksi system pernapasan a. Kultur apus tenggorok b. Sitologi c. Specimen sputum (BTA) 2. Analisa Data Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Data fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien. Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan keperawatan dan kesehatan lainnya. Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah pasien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk rumah sakit (Intial assessment), selama klien dirawat secara terus menerus (Ongoing assasment) serta pengkajian ulang untuk menambah/ melengkapi data (re-assesment). Tujuan pengumpulan data : 1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien 2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien 8

6 3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien 4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya Tipe data : 1. Data Subjektif Data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bias ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide klien terhadap status kesehatan lainnya. 2. Data Objektif Data yang didapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, sentuh/ raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan,tekanan darah, brat badan dan tingkat kesadaran. 3. Rumusan Masalah a. Tidak efektifnya cara pembersihan saluran napas Definisi : kondisi dimana pasien tidak mampu membersihkan secret sehingga menimbulkan obstruksi saluran pernapasan dengan tujuan mempertahankan saluran pernapasan. Kemungkinan berhubungan dengan : 1) Menurunnya energi dan kelelahan 2) Infeksi trakeobronkial 3) Gangguan kognitif dan persepsi 4) Trauma 5) Bedah toraks Kemungkinan data yang ditemukan : 1) Suara napas tidak normal 2) Perubahan jumlah pernapasan 3) Batuk 4) Sianosis 5) Demam 9

7 Tujuan yang diharapkan : 1) Saluran pernapasan pasien menjadi bersih 2) Pasien dapat mengeluarkan secret 3) Suara napas dan keadaan kulit menjadi normal b. Tidak efektifnya pola pernapasan Definisi : kondisi dimana pasien tidak mampu mempertahankan pola inhalasi dan ekshalasi karena adanya gangguan fungsi paru. Kemungkinan berhubungan dengan : 1) Obstrusi trakeal 2) Perdarahan aktif 3) Menurunnya ekspansi paru 4) Infeksi paru 5) Depresi pusat pernapasan 6) Kelemahan otot pernapasan Kemungkinan data yang ditemukan: 1) Perubahan irama pernapasan dan jumlah pernapasan 2) Dispnea 3) Penggunaan otot tambahan pernapasan 4) Suara pernapasan tidak normal 5) Batuk disertai dahak 6) Kecemasan Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada : 1) Penyakit kanker, infeksi pada dada 2) Penggunaan obat dan keracunan alcohol 3) Trauma dada Tujuan yang diharapkan : 1) Pasien dapat mendemostrasikan pola pernapasan yang efektif 2) Menunjukan pola pernapasan yang efektif 3) Pasien merasa lebih nyaman dalam bernapas 10

8 c. Menurunnya perfusi jaringan tubuh Definisi : kondisi dimana tidak adekuatnya pasokan oksigen akibat menurunnya nutrisi dan oksigen pada tingkat seluler. Kemungkinan yang berhubungan: 1) Vasokonstriksi 2) Hipovolemia 3) Thrombosis vena 4) Menurunnya aliran darah Kemungkinan data yang ditemuakan : 1) Edema 2) Pulsasi perifer kecil 3) Perubahan warna kulit/ pucat 4) Menurunnya sensasi 5) Sianosis Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada : 1) Gagal jantung 2) Infark miokardial 3) Peradangan pada jantung 4) Hipertensi Tujuan yang diharapkan : 1) Menurunnya insufisiensi jantung 2) Suara pernapasan dalam keadaan normal d. Gangguan Pertukaran Gas Definisi : suatu kondisi dimana pasien mengalami penurunan pengiriman oksigen dan karbon dioksida diantara alveoli paru dan sistem vascular. Kemungkinan berhubungan dengan : 1) Penumpukan cairan dalam paru 2) Gangguan pasokan oksigen 3) Obstruksi saluraan pernapasan 4) Edema paru 5) Pembedahan paru 11

9 Kemungkinan data yang ditemukan : 1) Sesak napas 2) Penurunan kesadaran 3) Nilai AGD tidak normal 4) Sianosis Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada : 1) Penyakit obstruksi pernapasan kronis 2) Gagal jantiung 3) Asma 4) Pneumonia Tujuan yang diharapkan : 1) Dapat menurunkan tanda dan gejala gangguan pertukaran gas 2) Pasien dapat menunjukan peningkatan perubahan pertukaran gas seperti : tanda vital, nilai AGD dan ekspresi wajah 4. Perencanaan a. Tidak efektifnya cara pembersihan saluran napas Tujuan : Saluran pernapasan pasien menjadi bersih Pasien dapat mengeluarkan secret Suara napas dan keadaan kulit menjadi normal Intervensi 1. Sediakan alat suction dalam kondisi baik 2. Monitor jumlah, bunyi napas, AGD 3. Pertahankan intake cairan 3.000ml/hari 4. Terapi inhalasi dan latihan pernapasan dalam dan batuk efektif. 5. Bantu hygiene oral setiap 4 jam 6. Mobilisasi pasien setiap 2 jam Rasional 1. Peralatan dalam keadaan siap 2. Gangguan saluran pernapasan 3. Membantu mengencerkan secret 4. Mengeluarkan secret 5. Memberikan rasa nyaman 6. Mempertahankan sirkulasi 12

10 b. Tidak efektifnya pola pernapasan Tujuan : Dapat menunjukan pola pernapasa yang efektif Pasien merasa lebih nyaman dalam bernapas Intervensi 1. Berikan oksigen sesuai program 2. Monitor jumlah pernapasan 3. Laksanakan program pengobatan 4. Atur posisi pasien 5. Bantu dalam terapi inhalasi 6. Alat-alat emergensi disiapkan dalam kondisi baik Rasional 1. Mempertahankan oksigen arteri 2. Mengetahui status pernapasan 3. Meningkatkan pernapasan 4. Meningkatkan pengembangan paru 5. Membantu mengeluarkan secret 6. Kemungkinan terjadi kesulitan bernapas yang akut c. Menurunnya perfusi jaringan tubuh Tujuan : Menurunnya insufisiensi jantung Suara pernapasan dalm keadaan normal Intervensi 1. Monitor denyut jantung dan irama 2. Monitor tanda vital, bunyi jantung, CVP 3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemeriksaan AGD, elektrolit, darah lengkap 4. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan 5. Berikan oksigen sesuai kebutuhan 6. Ukur intake dan output cairan 7. Lakukan perawatan kulit Rasional 1. Mengetahui kelainan jantung 2. Data dasar untuk mengetahui perkembangan pasien 3. Mengetahui keadaan umum pasien 4. Mengurangi kecemasan dan lebih kooperatif 5. Meningkatkan perfusi 6. Mengetahui kelebihan atau kekurangan 7. Menghindari integritas kulit 13

11 d. Gangguan Pertukaran Gas Tujuan : Dapat menurunkan tanda dan gejala gangguan pertukaran gas. Pasien dapat menunjukkan peningktan perubahan pertukara gas Intervensi 1. Kaji frekuensi kedalaman pernapasan 2. Tinggikan kepala tempat tidur, bantu pasien untuk memilih posisi yang mudah untuk bernapas 3. Kaji/awasi secara rutin kulit dan warna membrane mukosa. 4. Auskultasi bunyi napas,catat area penurunan aliran udara/bunyi tambahan. 5. Awasi tingkat kesadaran/status mental 6. Kaji tanda vital dan irama jantung Rasional 1. Berguna dalam evaluasi derajat stress pernapasan/kronisnya proses penyakit. 2. Pengiriman oksigen dapat diperbaiki dengan posisi duduk tinggi dan latihan jalan nafas untuk menurunkan kolaps jalan napas. 3. Sianosis mungkin perifer (terlihat pada kuku, bibir serta daun telinga). 4. Bunyi napas mungkin redup karena penurunan aliran udara. 5. Penurunan getaran vibrasi diduga ada pengumpulan cairan atau udara terjebak. 6. Takikartdi, disritmia dan perubahan TD dapat menunjukkan efek hipoksemia sistemik pada fungsi jantung. 14

12 B. Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian BIODATA Identitas Pasien Nama : Ny. R Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 27 Tahun Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Pendidikan : S1 Pekerjaan : Guru Alamat : Jl.Karya Wisata No.25 A Tanggal Masuk RS : 17 Juni 2013 No. Register : Ruangan/Kamar : RB1 Nifas /III 1 Golongan darah : B Tanggal pengkajian : 18 Juni 2013 Diagnosa pasien Medis : CHF FC II ec. ASD II + (Brain Sparring + Susp ASD + WGR pada bayi) + PG + UDR (32 W4D) + AH I. Keluhan Utama Pada saat pengkajian, pasien terlihat sesak, merasa lemas dan nyeri pada luka bekas operasi didaerah perut dengan skala nyeri 5. II. Riwayat Kesehatan Sekarang 1. Provocative/palliative a. Apa penyebabnya Sesak disebabkan karena kelelahan terus menerus. b. Hal-hal yang memperbaiki keadaan Pasien mengatakan akan berkurang jika beristirahat sejenak, namun beberapa menit kemudian sesak dan nyerinya akan kembali lagi dirasakan. 15

13 2. Quantity/quality a. Bagaimana dirasakan Pasien mengatakan setiap beraktivitas ia sesak. b. Bagaimana dilihat Terlihat sesak dan ketika nyeri meningkat terlihat wajah yang meringis kesakitan. 3. Region a. Dimana lokasinya Di dada sebelah kanan b. Apakah menyebar Pasien mengatakan nyerinya tidak menyebar 4. Severity Pasien mengatakan sangat mengganggu aktivitasnya, karena sesak dapat timbul meningkat ketika aktivitas pasien meningkat. Dan menyebabkan pasien merasa lemas. 5. Time Pasien mengatakan nyeri nya timbul ketika ia batuk. III. Riwayat Kesehatan Masa Lalu A. Penyakit yang pernah dialami Tidak ada penyakit yang dialami os sebelumnya. B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan Tidak ada pengobatan atau tidakakan yang diberikan. C. Pernah dirawat/dioprasi Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di RS dan tidak pernah dioprasi sebelumnya. D. Lama dirawat Tidak pernah dirawat. E. Alergi Pasien mengetakan tidak mempunyai riwayat alergi. F. Imunisasi Pasien mengatakan imunisasi tidak lengkap. 16

14 IV. Riwayat Kesehatan Keluarga A. Orang Tua Pasien mengatakan orang tuanya tidak mengalami penyakit B. Saudara Kandung Pasien mengatakan saudara kandungnya tidak mengalami penyakit C. Penyakit Keturunan Yang Ada Pasien mengatakan tidak ada penyakit keturunan dalam keluarganya. D. Anggota keluarga yang meninggal Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang meninggal E. Penyebab meninggal - V. Riwayat Obstetrik G : 1 P : 1 A : 0 HPHT : TTP: Komplikasi/ Masalah Kondisi No Umur Penolong Kehamilan Persalinan Nifas Anak 1 Hamil ini 32 Minggu SC RS Sehat Dokter VI. Riwayat Keadaan Psikososial A. Persepsi Pasien Tentang Penyakitnya Pasien mengatakan penyakitnya bisa sembuh. B. Konsep Diri Gambaran diri : pasien menyukai rambut panjangnya. Ideal diri : pasien berharap bisa menjadi seorang ibu, dan menjadi istri yang baik. - Harga diri : pasien merasa bahwa dirinya tidak maksimal nantinya merawat bayinya karena penyakitnya ini. Peran diri : pasien akan merawat anaknya dengan sebaikbaiknya. Identitas : pasien adalah seorang istri dan ibu bagi anaknya. 17

15 C. Keadaan Emosi Pasien masih mampu mengendalikan emosinya dengan baik. D. Hubungan Sosial Orang yang berarti : Orang yang berarti dan berpengaruh dalam hidup pasien adalah orang tua dan suami Hubungan dengan keluarga : Baik, keluarga tetap setia menemani, merawat dan menjaga pasien ketika sedang berada di RS Hubungan dengan orang lain : Baik, pasien mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang disekitarnya. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Pasien tidak mempunyai hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain E. Spiritual Nilai dan keyakinan : pasien berkeyakinan seorang islam Kegiatan ibadah : selama sakit pasien tidak beribadah VII. Pemeriksaan Fisik A. Keadaan Umum Pasien tampak lemas, napas terasa berat, badan tampak kurus, sesak dan meringis ketika nyeri di abdomen meningkat. B. Tanda-tanda Vital Suhu tubuh : 36.7 o C Tekanan darah : 100 / 60 mmhg Nadi : 90 x/menit Pernafasan : 28 x/menit Skala nyeri : 5 TB : 165 cm BB : 51 kg 18

16 C. Pemeriksaan Head to toe 1) Kepala dan Rambut Bentuk : Bulat, tidak ada benjolan atau pembengkakan. Ubun-ubun : Simetris. Kulit kepala : Bersih, tidak ada iritasi. 2) Rambut Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut lurus dan penyebarannya merata. Bau : Tidak. Warna kulit : Berwarna kuning langsat. 3) Wajah Warna kulit : Kuning langsat. Struktur wajah : Simetris, dan tidak ada kelainan. 4) Mata Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris. Palpebra : Normal. Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva : anemis, sclera: tidak ikhterus. Pupil : Isokor. Cornea dan iris : Normal. Visus : Penglihatan baik. Tekanan bola mata : Tidak dilakukan pemeriksaan. 5) Hidung Tulang hidung dan posisi septum nasi : Simetris. Lubang hidung : Bersih. 6) Telinga Bentuk telinga : Simetris kanan/kiri. 19

17 Ukuran telinga : Simetris kanan/kiri. Lubang telinga : Bersih dan tidak berbau. Ketajaman pendengaran : Pendengaran Baik. 7) Mulut dan faring Keadaan bibir : Mukosa bibir kering dan kebiruan. Keadaan gusi dan gigi : Tidak ada perdarahan. Keadaan lidah : Lidah bersih dan tidak ada kelainan. Orofaring : Tidak dilakukan pemeriksaan. 8) Leher Posisi trachea : Medial. Thyroid : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid. Suara : Suara pelan tapi jelas. Kelenjar limfe : Tidak ada pembengkakan. Vena jugularis : Teraba. Denyut nadi karotis : Teraba. 9) Pemeriksaan integument Kebersihan : Bersih. Kehangatan : Semua eksterimitas teraba dingin. Warna : Normal. Turgor : Kembali cepat Kelembaban : Lembab. Kelainan pada kulit : Sianosis pada semua eksterimitas. 10) Pemeriksaan payudara dan ketiak Ukuran dan bentuk : Simetris kanan/kiri. Warna payudara dan areola : Normal, kecoklatan. 20

18 Kondisi payudara dan putting : Puting susu menonjol keluar. Produksi ASI : Belum ada produksi ASI. Aksila : Tidak Benjolan. 11) Pemeriksaan thoraks/dada Inspeksi thoraks (normal, burrel chest, funnel chest, pigeon chest, flail chest, kifosis koliasis) : Normal. Pernafasan (frekuensi, irama) : 28 x/ menit, Ireguler. Tanda kesulitan bernafas : 12) Pemeriksaan paru Palpasi getaran suara : Tidak dilakukan pemeriksaan. Perkusi : Normal. Auskultasi (suara nafas, suara ucapan, suara tambahan) : Mengi pada saat inspirasi. 13) Pemeriksaan jantung Inspeksi : Bentuk normal. Palpasi : Tidak ada pembengkakan. Perkusi : Dullness. Auskultasi : Adanya bunyi jantung tambahan, S3 dan S4. 14) Pemeriksaan abdomen Inspeksi (bentuk, benjolan) : Terdapat luka seksio saesar. Auskultasi : Peristaltic usus 7 x/menit Palpasi : Terdapat nyeri tekan. Perkusi (suara abdomen) : Tidak ada suara tambahan. 15) Pemeriksaan musculuskeletal/ekskremitas (kesimetrisan, kekuatan otot, edema) : ekskremitas dingin, kekuatan otot 5, tidak ada edema. 21

19 16) Pemeriksaan neurologi (nervus cranialis) : nervus cranialis normal, tidak ada kelainan. 17) Fungsi motorik : fungsi motorik normal, tidak ada kelainan. 18) Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran) : fungsi sensorik normal, tidak ada kelainan. 19) Refleks (bisep, trisep, brachioradialis, patellar, tendon achiles, plantar) : reflex pasien normal. VIII. Pola kebiasaan sehari-hari 1) Pola Makan dan Minum Frekuensi makan/hari : Makan 3 x sehari Nafsu/selera makan : Nafsu makan berkurang Nyeri ulu hati : Tidak ada Alergi : Tidak ada alergi terhadap makanan Mual dan muntah : Tidak ada mual dan muntah Waktu pemberian makan : Pagi 07.00, siang 12.00, malam Jumlah dan jenis makan : Jumlah dan porsi makan normal Waktu pemberian cairan/minum : Sesuai dengan kebutuhan Masalah makan dan minum : Tidak ada masalah makan dan minum. 2) Perawatan Diri/Personal Higine Kebersihan tubuh : Tubuh bersih. Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut bersih. Kebersihan kuku kaki dan tangan : Bersih. 3) Pola Kegiatan/Aktivitas Uraikan aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian mandiri, sebagian, total : pasien mandi dengan bantuan perawat dan keluarga, Susah tidur karena sesak, adanya batuk dan nyeri abdomen, serta keterbatasan aktivitas akibat kelemahan. 22

20 Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit : pasien selalu berdoa. IX. Pola Eliminasi 1) BAB Pola BAB : Normal. Karakter feses : Kuning dan lembek. Riwayat pendarahan : Tidak ada pendarahan. BAB terakhir : 17 Juni Diare : Tidak diare. Penggunaan laksatif : Tidak ada penggunaan laksatif. 2) BAK Pola BAK : Normal. Karakter urine : Kekuningan dan tidak keruh. Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : Tidak ada kesulitan BAK. Penggunaan diuretic : Tidak ada penggunaan diuretic. Upaya mengatasi masalah : Tidak ada masalah. 23

21 2. Analisa Data ANALISA DATA NO DATA Etiologi Masalah Keperawatan 1. DS : Pasien mengatakan Iskemik Miokard Penurunan Perfusi Jaringan ia mudah lelah, Kerusakan Otot-Otot nyeri, sesak napas, Miokard dan sering terbangun pada malam hari. Kemampuan/Kontraktil itas Miokard Menurun DO : Ujung jari dan kuku kebiruan RR: 28 x/ menit Menurunnya Kemampuan Pompa Ventrikel TD: 100/60 mmhg Irama ireguler Penurunan Perfusi Jaringan 2. DS : Pasien mengatakan ia mengalami nyeri Pasien mengatakan nyerinya meningkat apabila ia batuk Pasien Meringis Kesakitan Lemas Skala Nyeri 5 Nyeri DO : Pasien tampak meringis Skala nyeri 5 HR: 90 x/menit Gangguan Rasa Nyaman Nyeri 24

22 3. DS: Pasien mengatakan ia sering terbangun pada malam hari pada saat tidur karena nyerinya DO : Wajah pasien tampak ngantuk dan sering menguap Skala nyeri 5 Sesak Nyeri Skala Nyeri 5 Sering Terbangun Pada Malam Hari Gangguan Pola Tidur Gangguan Pola Tidur 3. Rumusan Masalah Masalah keperawatan 1. Penurunan perfusi jaringan 2. Nyeri 3. Gangguan pola tidur Diagnosa Pasien Keperawatan 1. Penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kontraktilitas ventrikel kiri, perubahan frekuensi, irama yang ditandai dengan Ujung jari dan kuku kebiruan, RR: 28 x/ menit, TD: 100/60 mmhg, irama ireguler dan mudah lelah. 2. Nyeri berhubungan dengan tindakan insisi pembedahan, perubahan posisi tubuh Ditandai dengan pasien tampak meringi, skala nyeri 5, HR: 90 x/menit. 3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri ditandai dengan Wajah pasien tampak ngantuk dan sering menguap, Skala nyeri 5,Mengantuk disiang hari. 25

23 4. Perencanaan PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Hari / No. Tanggal Dx Perencanaan keperawatan Selasa, 18 juni Tujuan: a. Menurunnya insufisiensi jantung b. Suara pernapasan dalm keadaan normal Kriteria Hasil: a. Tidak ada keluhan sesak b. Tidak tampak tarikan dinding dada c. Klien bisa istirahat pada malam hari d. TTV dalam batas normal (RR kali/ menit) Rencana Tindakan Rasional 1. Kaji frekuensi, irama jantung 2. Catat bunyi jantung 1. Biasanya terjadi takikardia 2. S1 dan S2 mungkin lemah karena menurunnya kerja pompa jantung. 3. Palpasi nadi perifer 3. Dapat menunjukkan menurunnya nadi radial, popliteal, dorsil pedis dan postibial. 4. Pantau TD 4. TD dapat meningkat sehubungan dengan SVR. 5. Kaji kulit terhadap sainosis 5. Pucat menunjukkan menurunnya perfusi perifer terhadap tidak adekuatnya curah jantung. 6. Pantau haluaran urine 6. Untuk menurunkan curah jantung 7. Berikan istirahat psikologi dengan menahan cairan dan natrium. 7. Stress emosi menghasilkan dengan lingkungan yang tenang; membantu pasien menghindari situasi stress. vasokonstriksi yang meningkatkan TD dan meningkatkan frekuensi kerja jantung. 26

24 8. Tinggikan kaki, hindari tekanan pada bawah lutut. 9. Atur posisi untuk memaksimalkan potensial semi fowler 10. Berikan pendidikan kesehatan: proses terapi, perubahan gaya hidup, teknik relaksasi, diet dan efek obat Kolaborasi 11. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker sesuai indikasi 12. Pantau/ganti elektrolit 13. Pantau seri EKG dan perubahan foto dada 8. Menurunkan statis vena. 9. Meningkatkan ekspansi dada, mempermudah bernafas. 10. Meningkatkan pengetahuan dan mencegah terjadinya kambuh dan komplikasi. 11. Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan melawan efek hipoksia/iskemia 12. Perpindahan cairan dan penggunaan direutik dapat mempengaruhi elektrolit. 13. Foto dada menunjukkan pembesaran jantung dan perubahan kongesti pulmonal 27

25 Rabu, 19 juni Tujuan: a. Memperlihatkan pengendalian nyeri b. Nyeri berkurang atau hilang Kriteria hasil: a. Mempertahankan tingkat nyeri atau kurang b. Memperlihatkan teknik relaksasi yang efektif c. Mengenali Faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk memodifikasi Faktor tersebut. Rencana tindakan Rasional 1. Tanyakan pasien tentang nyeri. Tentukan karakteristik, intensitas serta durasi nyeri. 2. Dorong pasien untuk menyatakan perasaan tentang nyeri 3. Berikan tindakan kenyamanan, misalnya sering ubah posisi, pijat punggung, sokongan bantal 4. Dorong penggunaan teknik relaksasi, misalnya visualisasi, bimbingan imajinasi, dan aktivitas hiburan yang tepat. 5. Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang. 6. Bantu aktivitas perawatan diri, pernapasan /latihan tangan. 7. Berikan analgesic sesuai indikasi. 1. Membantu dalam evaluasi gejala.penggunaan skala rentang membantu pasien dalam mengkaji tingkat nyeri dan memberikan alat untuk evaluasi keefektifan analgesic, meningkatkan control nyeri. 2. Takut masalah akan meningkat tegangan otot menurunkan ambang persepsi nyeri 3. Meningkatkan relaksasi dan pengalihan perhatian. 4. Menghilangkan ketidaknyamanan dan meningkatkan efek terapeutik analgesic. 5. Penurunan kelemahn dan penghematan energy, meningkatkan kemampuan koping. 6. Mendorong dan membantu fisik mungkin perlu dilakukan untuk beberapa waktu sebelum pasien mampu atau cukup percaya untuk melakukan aktivitas karena nyeri dan takut nyeri. 7. Membantu menurunkan rasa nyeri. 28

26 Kamis, 20 juni Tujuan: Gangguan pola tidur teratasi atau berkurang. Kriteria hasil: Melaporkan perbaikan dalam pola tidur Mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera dan segar Rencana tindakan 1. Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi. 2. Berikan suasana tidur yang aman dan nyaman. 3. Anjurkan untuk mendengarkan musik lembut. 4. Anjurkan untuk minum susu hangat sebelum tidur. 5. Kurangi kebisingan dan lampu. 6. Dorong posisi nyaman, bantu dalam mengubah posisi. 7. Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi, rendahkan tempat tidur bila mungkin. Rasional 1. Mengkaji perlunya dan mengidentifikasi intervensi yang tepat. 2. Meningkatkan kenyamanan tidur dan ketenangan tidur. 3. Musik lembut meningkatkan rasa kantuk. 4. Meningkatkan efek relaksasi, susu mempunyai kualitas suporifik, meningkatkan sintesis serotonin, neurotransmitter yang membantu pasien tertidur. 5. Memberikan situasi kondusif untuk tidur. 6. Pengubahan posisi mengubah area tekanan dan meningkatkan istirahat. 7. Dapat merasa takut jatuh karena perubahan ukuran dan tinggi tempat tidur. Pagar tempat tidur member keamanan dan dapat digunakan untuk membantu mengubah posisi. 29

27 5. Implementasi dan Evaluasi Hari/ Tanggal Selasa, 18 Juni 2013 Rabu, 19 Juni 2013 Kamis, 20 Juni 2013 PELAKSANAAN KEPERAWATAN No. Implementasi keperawatan Dx 1. a. Mengkaji frekuesi, irama jantung b. Mendengarkan bunyi jantung c. Melakukan TTV d. Memantau intake dan output cairan e. Memberikan posisi semifowler f. Memberikan penkes g. Memberikan oksigen dengan kanula nasal sesuai indikasi 2 a. Menanyakan kepada pasien tentang nyeri. b. Mentukan karakteristik, intensitas serta durasi nyeri. c. Mendorong pasien untuk menyatakan perasaan tentang nyeri d. Memberikan tindakan kenyamanan, misalnya sering ubah posisi, pijat punggung, sokongan bantal e. Memberikan lingkungan yang nyaman dan tenang. f. Mengukur tanda-tanda vital 3. a. Menentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi. b. Memberikan suasana tidur yang aman dan nyaman. c. Menganjurkan untuk minum susu hangat sebelum tidur. Mengurangi kebisingan dan lampu. d. Membantu dalam mengubah posisi. e. Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi, rendahkan tempat tidur bila mungkin. Evaluasi (SOAP) S : Klien mengatakan sesak O : Terpasang oksigen 2L TD: 100/60mmHg HR: 90x/i RR: 28x/i T: 36.7 o C A : Masalah belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan S: Paien mengatakan nyeri O: Skala nyeri 5 Durasi nyeri menit Posisi semifowler TD: 100/70mmHg HR: 80x/i RR: 28x/i T:36.7 o C A: Masalah teratasi sebagian Skala nyeri 5 Durasi menit P: Intervensi dilanjutkan S: Pasien mengatakan Sulit tidur jika karena nyeri dan sesak O: Terapi oksigen 2L Skala nyeri 5 Posisi semifowler Pagar tempat tidur terpasang TD: 100/80mmHg HR: 84x/i RR: 26x/i T: 36.8 o C A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan 30

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A. Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran I PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama :Tn. G Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 25 tahun Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 83 tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl.

Lebih terperinci

Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS. 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status Perkawinan : Kawin

Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS. 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status Perkawinan : Kawin Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.M.A Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 55 tahun Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan

Lebih terperinci

Alamat : Jl. A. Hakim No. 28

Alamat : Jl. A. Hakim No. 28 Lampiran 1 A. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status Perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. H : Laki-laki : 65 tahun : Menikah : Islam : Sarjana : Wiraswasta Alamat : Jl. A. Hakim

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL A. Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-Qur an), lantunan Al-Qur an secara fisik mengandung

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN Lampiran 1 A. Asuhan Keperawatan Kasus Pengkajian dalam laporan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan format yang telah ditentukan seperti berikut ini. FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA Identitas Pasien Nama : Tn.D Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 67 Tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status perkawinan : sudah menikah

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status perkawinan : sudah menikah Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.A Jenis kelamin : laki-laki Umur : 50 tahun Status perkawinan : sudah menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan

Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan I. BIODATA IDENTITAS KLIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat kota Medan

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.Dx Hari,tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Pukul 1. Kamis, 21 Mei Pain management S : klien mengatakan Nyeri 2015 (Manajemen

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. M Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 64 tahun Status Perkawinan : Sudah menikah Agama : Islam Pendidikan : SLTA Pekerjaan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN 1. Pengkajian I. Biodata Nama : Tn. T Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 71 Tahun Status Perkawinan : Sudah Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Petani Alamat : Jln.

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi. vital. nyeri, skala nyeri

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi. vital. nyeri, skala nyeri 36 LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Hari/ Dx Tanggal 1,2,3 Rabu 04 juni 2014 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi 14.00 Pantau KU pasien S: - Klien melaporkan 15.00

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014 Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. A Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 71 Tahun Status Perkawinan : Berpisah Agama : Islam Pendidikan : - Pekerjaan : - Alamat :Jalan

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. E Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 36 tahun Status Perkawinan : Menikah

Lebih terperinci

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) DEFENISI PDA kegagalan menutupnya duktus arteriosus ( arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal ) pd minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah

Lebih terperinci

Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama

Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama : Tn M Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 19 tahun Status Perkawinan : belum menikah

Lebih terperinci

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan 5. Pengkajian a. Riwayat Kesehatan Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk, pilek, demam. Anoreksia, sukar menelan, mual dan muntah. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas

Lebih terperinci

Status Perkawinan : Menikah : Kristen Protestan Pendidikan :

Status Perkawinan : Menikah : Kristen Protestan Pendidikan : Lampiran 1 Format Pengkajian Pasien Di Rumah Sakit I. Biodata Identitas Pasien Nama : Tn. J Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Kristen Protestan Pendidikan :

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 I.BIODATA PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.S jenis kelamin : Perempuan Umur : 67 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN KLIEN B Asuhan Keperawatan Kasus 1 PENGKAJIAN I BIODATA IDENTITAS KLIEN Nama : An. N A Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 10 tahun Status

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL O 1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produk mucus berlebihan dan kental, batuk tidak efektif. Mempertahankan jalan

Lebih terperinci

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT VENTRIKEL SEPTAL DEFECT 1. Defenisi Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan 2. Patofisiologi Adanya defek ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn.R : Laki-laki : 26 tahun : Islam : SMK : Wiraswasta : Jl.Panca

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Simalungun

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Simalungun I. BIODATA FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur : Ny. R : Perempuan : 32 tahun Status Perkawinan : Janda Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Islam : SMP : Tidak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini membahas tentang gambaran pengelolaan terapi batuk efektif bersihan jalan nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung Semarang pada tanggal 14 sampai dengan

Lebih terperinci

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. I. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. a. Tekanan darah siastole

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KASUS

BAB III ANALISA KASUS BAB III ANALISA KASUS 3.1 Pengkajian Umum No. Rekam Medis : 10659991 Ruang/Kamar : Flamboyan 3 Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2011 Diagnosa Medis : Febris Typhoid a. Identitas Pasien Nama : Nn. Sarifah Jenis

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS 1.1. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri 1. Definisi Defisit Perawatan Diri Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) I Hari pertama Senin/17 Juni 09.00-10.30 1. Mengkaji kemampuan secara fungsional

Lebih terperinci

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut: A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS No. Rekam Medis : 55-13-XX Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi Lampiran 1 Senin/ 17-06- 2013 21.00 5. 22.00 6. 23.00 200 7. 8. 05.00 05.30 5. 06.00 06.30 07.00 3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Memantau perubahan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian pada Ny. S dilakukan pada tanggal 11 Mei 2007 sedangkan pasien masuk RSU Dr. Kariadi tanggal 8 Mei 2007 1. Biodata Biodata pasien Ny. S, 25 tahun, jenis

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS Lampiran PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS I. BIODATA Nama : Ny. N Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 23 Tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM : 220112130533 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN BANDUNG

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA OLEH : MEYRIA SINTANI NIM : 2012.C.04a.0314 YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SHOCK HYPOVOLEMIK Setiawan, S.Kp., MNS KLASIFIKASI SHOCK HYPOVOLEMIC SHOCK CARDIOGENIC SHOCK SEPTIC SHOCK NEUROGENIC SHOCK ANAPHYLACTIC SHOCK TAHAPAN SHOCK TAHAP INISIAL

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara B A B II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi 2.1 Pengertian Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas dan merupakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. BAB ini penulis akan membahas tentang penerapan posisi semi fowler untuk

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. BAB ini penulis akan membahas tentang penerapan posisi semi fowler untuk BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan BAB ini penulis akan membahas tentang penerapan posisi semi fowler untuk mengurangi sesak nafas pada pasien asma di ruang IGD Rumah Sakit Roemani Semarang tanggal

Lebih terperinci

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita

Lebih terperinci

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Tindakan keperawatan (Implementasi) LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci

Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari Jln. Bhayangkara No. 01 Manokwari Papua Barat

Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari Jln. Bhayangkara No. 01 Manokwari Papua Barat Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari Jln. Bhayangkara No. 01 Manokwari Papua Barat Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 No. Register : 01.01.018 Tanggal kunjungan : 9 Desember 2013, Jam 10.20

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 0 Desa Lenek Kec. Aikmel EVALUASI LAYANAN KLINIS PUSKESMAS LENEK 06 GASTROENTERITIS AKUT. Konsistensi

Lebih terperinci

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9 Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015 ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015 Identitas Pasien Nama : Tn.MS Umur : 80 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Tidak bekerja Agama : Hindu

Lebih terperinci

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Data Demografi Nama Umur Pekerjaan Alamat a. Aktifitas dan istirahat Ø Ketidakmampuan melakukan aktifitas normal Ø Dispnea nokturnal karena pengerahan tenaga b. Sirkulasi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan keperawatan pada Ny. F dengan diagnosa medis post sectio caesaria indikasi ketuban pecah dini di ruang Bougenville

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Tanggal pengkajian, 11 Maret 2010, jam 16.00. A. Biodata Pada saat dilakukan pengkajian pada Ny. R dari tanggal 11 Maret 2010 di ruang Fatimah, didapatkan data yaitu : umur 21 tahun,

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES INSIPIDUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES INSIPIDUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES INSIPIDUS Ny. Sunia 45 tahun masuk Rs.A dengan keluhan banyak kencing malam hari (nokturia), banyak minum 4-5 liter/hari. Keluarga mengatakan keluhan ini terjadi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI Data Diri DokterMuda NamaPasien Alamsyah JenisKelamin Laki-laki 59 tahun No. CM 1-07-96-69 Soal 1 ReferensiLiteratur Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kanan. Nyeri dada dirasakan sekitar

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri Kronik Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu kebutuhan

Lebih terperinci

Asuhan Keperawatan Anak Preschool dengan ISPA A. Definisi Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri,

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Oksigenasi di RSUD.dr.

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Oksigenasi di RSUD.dr. BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Oksigenasi di RSUD.dr. Pirngadi Medan Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA A. KONSEP MEDIK 1. Pengertian Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar darah Hemoglobin (Hb) atau hematokrit di bawah normal. (Brunner & Suddarth, 2000:

Lebih terperinci

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG I. PENGKAJIAN isteri (klien) Suami Nama : Ny.S Tn. H Umur : 21 Tahun 22 Tahun Agama : Islam Islam Pendidikan : SMA SMU Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta Suku / Bangsa : Jawa Jawa Alamat : Ngawi Ngawi

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang. LAMPIRAN 1 CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Hari/ Tanggal 1. Rabu, 01 Juni Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) 08.00 1. Mengkaji skala nyeri : 4 S : Pasien mengatakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile

Lebih terperinci

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 14 Mei 2007 jam 09.00 WIB dan memperoleh data 3 dari catatan keperawatan dan catatan medis, serta wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan melaporkan asuhan keperawatan pada klien Ny. S. dengan mioma uteri di ruang B-3 Gynekologi RSP Kariadi Semarang. Adapun data yang di peroleh dari wawancara,

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH KEBUTUHAN DASAR OKSIGENASI 1. Pengertian Kebutuhan Oksigenasi Oksigenasi adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Aman Nyaman 1. Definisi Aman Nyaman Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis (Potter & Perry, 2006). Perawat harus mengkaji bahaya yang mengancam

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan secara langsung kepada pasien yang dirawat dengan penyakit Gagal Ginjal Kronik di ruang C3 Lt.2 RSDK Semarang. Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April 2010 A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Biodata Pasien Nama : An. A Tanggal lahir : 21 Agustus 2009 Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Agama

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8)

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8) Lampiran CATATANPERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.Dx Hari/ Tanggal 1 Selasa 18 Juni Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) 20.20 -Mengkaji skala nyeri klien (skala nyeri : 8) nyeri

Lebih terperinci

nonfarmakologi misalnya, teknik

nonfarmakologi misalnya, teknik LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Hari Pertama Hari/ tanggal/ Waktu Rabu, 20 Mei 2015 Pukul 09.00-10.30 No. Implementasi DX 1. 9. Mengkaji keluhan nyeri meliputi lokasi, karakteristik, awitan/durasi, frekuensi,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam 10.30 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Klien Ny. S, umur 35 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Kalisegoro

Lebih terperinci

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang 3. PERENCANAAN TINDAKAN PERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan rasa nyaman TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN Tujuan : RENCANA TINDAKAN - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : RASIONAL - Nyeri dapat menyebabkan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M : 112310101015 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER PERSETUJUAN

Lebih terperinci

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan BAB III TIJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. A dengan Gastroenteritis dehidrasi sedang di ruang luqman Rumah Sakit Roemani

Lebih terperinci

: Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan Darah : o Tanggal Pengkajian : 18 mei 2015 Diagnosa Medis : stroke

: Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan Darah : o Tanggal Pengkajian : 18 mei 2015 Diagnosa Medis : stroke Lampiran I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.H Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 78 tahun Status Perkawinan : Menikah Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN

CATATAN PERKEMBANGAN CATATAN PERKEMBANGAN Hari/tanggal/waktu Rabu, 20 Mei 2015 Pukul 09.00-10.30 WIB Pukul 10.30-11.30 WIB No. Implementasi Dx Keperawatan 1. 1. mengajurkan klien untuk mandi air panas/hangat. 2. mengajurkan

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR Diajukan guna melengkapi tugas Komuda Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum episiotomi di ruang B3 Gynekologi RS. Kariadi Semarang. Dari tanggal 7 Mei 2008 sampai

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK KOMPREHENSIF I DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK KOMPREHENSIF I DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK KOMPREHENSIF I DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) A. Definisi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit paru kronik dengan karakteristik

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.R Jenis Kelamin : perempuan Umur : 33 Tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

BED SITE TEACHING. Dani Dania D Siti Fatimah Lisa Valentin S Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.

BED SITE TEACHING. Dani Dania D Siti Fatimah Lisa Valentin S Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp. BED SITE TEACHING Dani Dania D - 12100113044 Siti Fatimah - 12100113045 Lisa Valentin S - 12100113001 Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.PD SMF ILMU PENYAKIT DALAM P3D FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA RS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr. LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr. KARIADI SEMARANG Disusun oleh : Hadi Winarso 1.1.20360 POLITEKNIK KESEHATAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN S IDENTITAS PASIEN S NAMA: MUH FARRAZ BAHARY S TANGGAL LAHIR: 07-03-2010 S UMUR: 4 TAHUN 2 BULAN ANAMNESIS Keluhan utama :tidak

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi CATATAN PERKEMBANGAN No. Hari/tanggal Dx /pukul 1 Rabu 19 juni 2013 14.45 WIB 15.00 WIB 15.05 WIB 15.25 WIB Implementasi Keperawatan Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi pada aktivitas

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil sebagai berikut : 1. Identitas klien Nama : Ny. S Umur : 49 Tahun Jenis kelamin : Perempuan

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI A. KONSEP MEDIK 1. Pengertian Hepatomegali Pembesaran Hati adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam

Lebih terperinci

Pusat Hiperked dan KK

Pusat Hiperked dan KK Pusat Hiperked dan KK 1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan). 2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, keluarga

Lebih terperinci