FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA"

Transkripsi

1 FAKT-FAKT YANG MEMPENGAUHI SIKAP MASYAAKAT TEHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA Ira Kusumawati () Veny Elita () Widia Lestari (3) h 8843 Abstract This study aims to determine the actors that inlnce eole's attitudes towards atients with mental disorders. This research method using a method that is descritive correlation design, with a total samle o 99 resondents. Measuring instrument used was a qstionnaire with 8 statements develoed by researchers. The analysis is used univariate and bivariate analysis with Chi-square test. The results showed that the culture, the mass media, ast exeriences, educational institutions, and those that are considered imortant inlncing ublic attitudes towards atients with mental disorders, as evidenced by <α (. <.5). As or the emotional variables did not aect attitudes towards atients with sychiatric disorders with the results > α (.84>.5). Based on the results o this study are exected to rovide inormation such as the health center or counseling on mental health to the community to increase knowledge about ublic attitudes towards atients with mental disorders. Keywords : Faktocrs, attitude, mental disorders eerence : 5 (995-) PENDAHULUAN Sebanyak tujuh rovinsi memunyai reensi gangguan jiwa berat yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Keulauan iau, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat (Dekes I, 8). Hal tersebut didukung oleh data WH bahwa 4 juta enduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa. Diantaranya enyalahgunaan obat (44,%), keterbelakangan mental (34,9%), disungsi mental (,%) dan disintegrasi mental (5,8%). The Indonesian Psychiatric Eidemiologic Network menyatakan bahwa di kota di Indonesia ditemukan 8,5% dari enduduk dewasa menderita gangguan jiwa (Videbeck, 8). Hasil enelitian Harvard dan International rganization or Migration (IM) ada Tahun terhada masyarakat yang terkena damak konlik di 4 kabuaten dalam wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), memerlihatkan 35% mengalami gejala deresi, % gejala Post Traumatic Stress Disorder dan 3% dengan gejala kecemasan lainnya (Idwar, ). Berdasarkan data iset Kesehatan Dasar (iskesdas), (Dekes I, ) menyebutkan 4,% enduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa dari ringan hingga berat. Data dari 33 rumah

2 sakit jiwa di seluruh Indonesia menyebutkan hingga kini jumlah enderita jiwa berat mencaai,5 juta orang. Indonesia memiliki reensi sekitar % dari total enduduk dewasa. Menurut enelitian WH di beberaa negara berkembang menunjukkan bahwa 3 5 % asien yang berobat ke asilitas elayanan kesehatan umum ternyata menderita gangguan kesehatan jiwa. Berdasarkan data umah Sakit Jiwa Taman Pekanbaru, terjadi eningkatan jumlah asien rawat ina yang masuk ada tahun sejumlah 9 jiwa, meningkat di tahun menjadi jiwa untuk wilayah Pekanbaru dan sekitarnya (ekam Medik umah Sakit Jiwa Taman, ). Hasil survei mahasiswa PSIK U ada tahun didaatkan,3% kasus gangguan jiwa di W Kelurahan Simang baru Kecamatan Taman Pekanbaru. Pandangan keluarga dan masyarakat tentang enderita gangguan jiwa selalu diidentikkan dengan sebutan orang gila, setan diangga sebagai enyebab enyakit gangguan jiwa dan individu yang terganggu jiwanya diangga kerasukan setan (Videbeck, 8). Maka dari itu enderita gangguan jiwa tidak dibawa berobat ke dokter malainkan hanya di bawa ke orang intar (Hawari, ), bahkan masyarakat mauun dari ihak keluarga dengan sengaja mengasingkan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, karena jika menamakkan gejala gangguan jiwa diangga kemasukan roh halus, dijauhi, diejek, dikucilkan dari masyarakat normal (Videbeck, 8). Hal tersebut sesuai dengan yang dinyatakan oleh Dekes I () bahwa enanganan gangguan jiwa di Indonesia dilakukan dengan cara diasung oleh sebagian kalangan, bahkan keluarga dengan sengaja mengasingkan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa karena diangga aib. Demikian juga ketika keluarga mengetahui salah satu anggotanya mulai menamakkan gejala gangguan jiwa diangga kemasukan roh halus. Masyarakat memilih membawanya ke dukun, bukan ke dokter jiwa (Dekes, ). Persesi masyarakat bahwa enderita gangguan jiwa adalah sesuatu yang mengancam juga harus diluruskan. Selama ini keluarga masih beranggaan bahwa enanganan enderita gangguan jiwa adalah tanggung jawab ihak umah Sakit Jiwa saja, adahal aktor yang memegang eranan enting dalam hal erawatan enderita adalah keluarga serta masyarakat di sekitar enderita gangguan jiwa tersebut (Juliansyah, 9). Tak jarang enderita yang mengalami gangguan kejiwaan sering keluar masuk rumah sakit karena mengalami kekambuhan. Berdasarkan wawancara eneliti dengan etugas kesehatan jiwa yang telah terlatih di Kota Pekanbaru bulan Setember, salah satu enyebab masih tingginya enanganan engobatan jiwa dengan cara diasung adalah karena engetahuan masyarakat yang masih rendah serta kekhawatiran keluarga terhada erilaku asien dengan gangguan jiwa, salah satunya adalah erilaku mengamuk yang daat melukai orang lain. Umumnya yang datang ke rumah sakit jiwa adalah asien yang sudah mengalami gangguan jiwa yang cuku berat. Namun eneliti belum menemukan hasil enelitian enyebab mengaa asien tidak segera berobat ada saat kondisi gangguan jiwa asien masih dalam kondisi ringan. Kemudian lagi, sebagian besar asien yang secara medis telah dinyatakan sembuh dan di kembalikan keada keluarganya, namun setelah beberaa bulan kemudian kambuh lagi karena kurangnya erhatian keluarga mereka. Bahkan ada beberaa keluarga yang tidak mau menjemut asien yang telah dinyatakan sembuh sehingga teta menjadi tanggungan rumah sakit.

3 Berdasarkan wawancara eneliti dengan lima keluarga di Kelurahan Simang Baru Kecamatan Taman, menyatakan bahwa mereka takut keada asien dengan gangguan jiwa karena adanya kekhawatiran terhada erilaku asien dengan gangguan jiwa, salah satunya adalah erilaku mengamuk. Namun ada juga keluarga yang menyatakan aabila memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa akan segera membawa keluarganya ke rumah sakit jiwa agar enyakitnya tidak bertambah arah. Banyak aktor yang memengaruhi sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa terutama yang berhubungan dengan kebudayaan, lembaga endidikan dan agama, engalaman masa lalu, emosional, media massa, dan orang lain yang diangga enting. Berdasarkan masalah diatas enulis tertarik untuk mengetahui aktoraktor aa saja yang memengaruhi sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa. METDLGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan enelitian dengan metode deskriti yang bersiat korelasi. Poulasi ada enelitian ini adalah seluruh masyarakat di wilayah Puskesmas Simang Baru Panam Kecamatan Taman Pekanbaru. Dalam hal ini, oulasi adalah 8.49 orang yang terbagi dalam 4.45 Keala Keluarga (KK). Teknik engambilan samel yang digunakan adalah accidental samling yaitu dilakukan dengan mengambil kasus atau resonden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu temat sesuai dengan konteks enelitian, dengan waktu yang telah ditentukan eneliti. Samel ada enelitian ini adalah 99 orang. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Pada analisa univariat digunakan untuk mengetahui distribusi reknsi, sedangkan bivariat menggunakan uji Chi Square. HASIL PENELITIAN Tabel. 3 Distribusi reknsi berdasarkan karakteristik resonden N o Karakteristik esonden Fre knsi Persen tase (%) Jenis Kelamin Laki-laki Peremuan 5 5, Agama Islam 99 Suku Minang, Jawa 8 8 Pendidikan SD, SMP, 3 SMA D3 3 3, 5 S 4, Jumlah 99 Dari tabel diatas, diketahui distribusi jenis kelamin resonden aling banyak adalah eremuan sebanyak 5 orang (5, %). Agama resonden seluruhnya adalah Islam. Suku resonden aling banyak adalah Minang dengan jumlah orang (, %). Sedangkan endidikan aling banyak adalah SMA, sebanyak 8 orang (8 %). Tabel 5 Distribusi reknsi berdasarkan sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa. No. Sika Fre knsi Persentase (%) Positi Negati, Jumlah 99 Pada distribusi reknsi sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa, didaatkan orang (,%) bersika ositi, dan yang

4 bersiat negati berjumlah orang (%). Tabel. Hubungan nilai budaya dan sika Sika To Bu Da Nega ti Positi tal u e ya n % N % Neg 8 4 4, ati Posi 3 8 8, 9,9-, ti Jum lah,9, 99 8, 8 ada sebanyak dari (8 %) resonden yang nilai budayanya negati memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Sedangkan diantara resonden yang nilai budayanya ositi, ada dari 9 (3,9%) yang memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Hasil uji statistik dieroleh nilai =, maka daat disimulkan ada erbedaan roorsi kejadian sika negati terhada asien gangguan jiwa antara masyarakat yang memunyai nilai budaya negati dengan masyarakat yang memunyai nilai budaya ositi. Dieroleh ula nilai =4, artinya masyarakat yang memunyai nilai budaya negati memunyai eluang 4, kali untuk bersika negati terhada asien gangguan jiwa dibandingkan dengan masyarakat yang memunyai nilai budaya ositi. Tabel. Hubungan media dengan sika Sika Med ia Negati Positi Tot al N % n % Neg ati 3,9 3,, Posit 4, , i 3 9, Juml 99, ah, 88 ada sebanyak 3 dari 3 (3,9 %) resonden yang nilai medianya negati memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Sedangkan diantara resonden yang nilai medianya ositi, ada 4 dari 3 () yang memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Hasil uji statistik dieroleh nilai =, maka daat disimulkan ada erbedaan roorsi kejadian sika negati terhada asien gangguan jiwa antara masyarakat yang memunyai nilai media negati dengan masyarakat yang memunyai nilai ositi. Tabel. 8 Hubungan emosi dan sika Sika Emo si Negati Positi Tot al N % N % Neg , ati Posit, 3,9 8 33,, 84 i Juml ah 9,8, 99 8-, ada sebanyak 8 dari 9 (4, %) resonden yang nilai emosinya negati memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Sedangkan diantara resonden yang nilai emosinya ositi, ada 9 dari 8 (3,8%) yang memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Hasil uji statistik dieroleh nilai =,84 maka daat disimulkan tidak ada erbedaan roorsi kejadian sika negati terhada asien gangguan jiwa antara masyarakat yang memunyai nilai emosi negati dengan masyarakat yang memunyai nilai emosi ositi. Dan dieroleh ula nilai = artinya masyarakat yang memunyai nilai emosi negati tidak memunyai eluang kali untuk bersika negati terhada asien

5 gangguan jiwa dibandingkan dengan masyarakat yang memunyai nilai emosi ositi. Tabel. 9 Hubungan engalaman masa lalu dan sika Sika Pengal aman Negat i Positi To tal n % N % Negati , Positi,5, 9 5,5 98, 53 8,5 -, Jumlah, 99 53,8 ada sebanyak dari 4 (5,5 %) resonden yang nilai engalamannya negati memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Sedangkan diantara resonden yang nilai engalamannya ositi, ada dari 53 (,9%) yang memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Hasil uji statistik dieroleh nilai =, maka daat disimulkan ada erbedaan roorsi kejadian sika negati terhada asien gangguan jiwa antara masyarakat yang memunyai nilai engalaman negati dengan masyarakat yang memunyai nilai engalaman ositi. Tabel. Hubungan lembaga endidikan dan sika Sika Lemba ga Negati Positi To tal endid ikan n % n % Negati 9,4, Positi 5 Jum lah, , ada sebanyak dari 34 (9,4 %) resonden yang nilai endidikannya negati memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Sedangkan diantara resonden yang nilai endidikannya ositi tidak ada orangun dari 5 (%) yang memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Hasil uji statistik dieroleh nilai =, maka daat disimulkan ada erbedaan roorsi kejadian sika negati terhada asien gangguan jiwa antara masyarakat yang memunyai nilai endidikan negati dengan masyarakat yang memunyai nilai endidikannya ositi. Tabel. Hubungan orang lain yang diangga enting dan sika Kate gori ran g lain Sika Negati Positi N % n % Tot al Nega 5 4 4, ti Positi,4 5, 5 4,, Juml ah, 99 3-, 5 ada sebanyak dari 4 (5,4 %) resonden yang menilai orang lain yang diangga enting negati memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Sedangkan diantara resonden yang menilai orang lain yang diangga enting ositi tidak ada orangun dari 5 (%) yang memunyai sika negati terhada asien gangguan jiwa. Hasil uji statistik dieroleh nilai =, maka daat disimulkan ada erbedaan roorsi sika negati terhada asien gangguan jiwa antara masyarakat yang memunyai orang lain diangga enting

6 negati dengan masyarakat yang memunyai orang lain diangga enting. PEMBAHASAN. Kebudayaan Berdasarkan hasil enelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, didaatkan < α artinya Ho ditolak berarti ada hubungan antara nilai kebudayaan dengan sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa. Kebudayaan memberikan corak engalaman bagi individu dalam suatu masyarakat. Kebudayaan telah menanamkan garis engarah sika individu terhada berbagai masalah (Hergenhan dalam Azwar, 9). Dalam hal ini kebudayaan daat memengaruhi sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa terutama jika kebudayaan tersebut telah tertanam sejak kecil ada diri individu. Pada nilai kebudayaan yang memunyai tradisi orang gangguan jiwa harus diasung dan dikurung, mengangga hal yang berlaku itu adalah benar.. Media Massa Dari hasil yang telah dianalisa, media massa daat memengaruhi sika masyarakat terhada asien gangguan jiwa dengan nilai < α artinya Ho ditolak. Masyarakat yang tersugesti dengan media massa akan membawa erubahan terhada sika. Salah satunya sika terhada asien dengan gangguan jiwa. Bermacam-macam endaat masyarakat tentang media massa yang menyajikan seutar gangguan jiwa. Pernyataan bahwa masyarakat merasa takut terhada orang dengan gangguan jiwa karena media cetak memberikan inormasi yang tidak jelas tentang gangguan jiwa, dan ernyataan bahwa dengan media massa juga daat menambah wawasan tentang gangguan jiwa. Beberaa media massa juga sering menyajikan tentang kasus-kasus yang terjadi akibat gangguan jiwa. Adanya inormasi yang menjelaskan bahwa orang dengan gangguan jiwa berisiko menimbulkan bahaya, sangat mensugesti masyarakat terhada semua asien gangguan jiwa, sehingga untuk rogramrogram tertentu seerti terai dalam masyarakat sering tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan. 3. Emosi Hasil analisa dari erhitungan yang dilakukan, dieroleh > α (,84 >,5) artinya Ho gagal ditolak artinya bahwa emosi tidak memengaruhi sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa. Suatu bentuk sika terkadang didasari oleh emosi, yang berungsi sebagai semacam enyaluran rustrasi atau engalihan bentuk mekanisme ertahanan ego. Sika demikian daat meruakan sika yang sementara dan segera berlalu begitu rustrasi telah hilang akan tetai daat ula meruakan sika yang lebih ersisten dan bertahan lama (Sunaryo, 4). 4. Pengalaman masa lalu Hasil analisa dari erhitungan yang dilakukan, dieroleh < α (, <,5) artinya Ho ditolak berarti engalaman masa lalu memengaruhi sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa. Pada enelitian ini, masyarakat yang memunyai masa lalu negati memunyai sika negati ula terhada asien gangguan jiwa. Hal ini masyarakat menyiman trauma terhada aa yang ernah dialami 5. Lembaga endidikan Dari analisa lembaga endidikan, dieroleh bahwa < α (, <,5). Keutusannya Ho ditolak, artinya ada hubungan lembaga

7 endidikan dengan sika masyarakat terhada asien gangguan jiwa. Lembaga endidikan serta lembaga agama sebagai sesuatu sistem memunyai engaruh dalam embentukan sika dikarenakan keduanya meletakkan dasar engertian dan konse moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis emisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dieroleh dari endidikan dan dari usat keagamaan serta ajaran-ajarannya (Sunaryo, 4).. rang lain yang diangga enting Dari hasil analisa lembaga endidikan, dieroleh nilai, <,5. Keutusannya Ho ditolak, artinya ada hubungan orang lain yang diangga enting dengan sika masyarakat terhada asien gangguan jiwa. Menurut Sunaryo (4), ada umumnya individu cenderung untuk memiliki sika yang konormis atau searah dengan sika orang yang diangganya enting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berailiasi dan keinginan untuk menghindari konlik dengan orang yang diangga enting tersebut. KESIMPULAN Setelah dilakukan enelitian tentang aktor-aktor yang memengaruhi sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa daat disimulkan bahwa dari aktor yang memengaruhi sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa yaitu kebudayaan, media massa, emosi, engalaman masa lalu, lembaga endidikan dan orang yang diangga enting, ada aktor diantaranya yang tidak berhubungan dengan sika yaitu emosi. Dari 5 aktor tersebut nilai < α, artinya aktoraktor tersebut memengaruhi sika masyarakat terhada asien gangguan jiwa. Sementara untuk aktor emosi > α artinya emosi ada enelitian ini tidak memengaruhi sika masyarakat terhada asien dengan gangguan jiwa. DAFTA PUSTAKA Aimul, H. (3). iset Keerawatan dan teknik enulisan. (edisi ). Jakarta: Salemba Medika Azwar. (9). Sika Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar Yogyakarta: Dekes I. (). Keerawatan jiwa: teori dan tindakan keerawatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Dekes I. (8). iskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan, Deartemen Kesehatan I Hidayat, A. A. (). iset Keerawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. (edisi ). Jakarta: Salemba Medika Hawari. (). Pendekatan holistic ada gangguan jiwa skizoenia. FKUI: Jakarta Idwar. (9). Perilaku Masyarakat dalam Penanganan Gangguan Jiwa di Kota Langsa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Diakses melalui htt://reository.usu.ac.id ada hari Kamis, Agustus

8 Imron. (). Metodologi enelitian bidang kesehatan. Jakarta: Sagung Seto. Juliansyah. (9). Stigma enderita gangguan jiwa. Diakses melalui htt://ontianakost.com/? mib=berita.detail&id=4 ada hari Sabtu tanggal Juli Kusumawati, F. & Hartono, Y. (). Buku ajar keerawatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika Maramis, W. F (4). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. (edisi tujuh). Surabaya: Airlangga Universitas Press Maslim,. (). Diagnosis gangguan jiwa, rujukan PPDGJ-III. Jakarta: FK Atmajaya Nasir, A & Muhith, A. (). Dasardasar keerawatan jiwa:engantar dan teori. Jakarta: EGC Nia mah, K. (). Persesi masyarakat tentang gangguan jiwa di Kelurahan Tambak ejo Kecamatan Gayam Sari Kota Semarang. Diakses melalui digilib.unimus.ac.id/download.h?id= ada hari Kamis, Agustus Notoatmodjo. (5). Metodologi enelitian kesehatan. Jakarta: ineka Cita. Nursalam. (8). Konse dan eneraan metedelogi enelitian ilmu keerawatan, (edisi ). Jakarta: Salemba Medika Nursalam. (9). Konse dan Peneraan Metodologi Penelitian Ilmu Keerawatan Pedoman Skrisi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keerawatan. Jakarta: Salemba ekam medik umah Sakit Jiwa Taman. (). Data akuntabilitas enderita gangguan jiwa: SJ Taman Santrock, J. (999). Psychology the scieneces o mind and behavior, University o Dallas : Brown Publisher Serambinews.com (9). Dua enderita gangguan jiwa diasung. Diakses dari situs htt://serambinews.com/news/vie w/4/dua-enderita-gangguanjiwa-diasung ada tanggal Agustus Sundeen, S. (995). Princile and ractise o syhyatric nursing. Mosby Year Book: St. Louis Sunaryo. (4). Psikologi untuk keerawatan, Jakarta: EGC Townsend, M.C. (5). Essentials o Psychiatric Mental Health Nursing (3th ed). Philadelhia: F.A Davis Comany Videbeck, S.L (8). Buku ajar keerawatan jiwa. Bandung : eika Aditama Yose, I. (). Keerawatan jiwa. Bandung : eika Aditama

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 Ariyanto Pakaya NIM 811409138 Program study Kesehatan

Lebih terperinci

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan No. Resonden : Tanggal wawancara Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhada Penderita Pasca Stroke Dalam Uaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan Keterangan / Petunjuk engisian 1. Setia

Lebih terperinci

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ABSTRAK Bauran emasaran adalah seerangkat alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah WHO 2001 menyatakan bahwa paling tidak ada satu dari empat orang didunia mengalami masalah mental, sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita gangguan jiwa (skizofrenia). Sampai saat ini penanganan penderita gangguan jiwa masih sangat

Lebih terperinci

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA PENUNGKULAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2016 Sulikhah, Djoko Nugroho, Yudhy Dharmawan

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA TATELU KECAMATAN DIMEMBE KABUPATEN MINAHASA UTARA Wulan K. Nangley*, Grace D. Kandou*, Nancy S. H. Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Ina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Inatient

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Manado Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Hosital Inatient F General Hosital

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Umiati a, Badar Kirwono b, Dwi Astuti a a Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

PENGARUH PENYEDIAAN MODUL KEPERAWATAN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGANYA YANG MENGALAMI HALUSINASI TAHUN 2013

PENGARUH PENYEDIAAN MODUL KEPERAWATAN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGANYA YANG MENGALAMI HALUSINASI TAHUN 2013 PENGARUH PENYEDIAAN MODUL KEPERAWATAN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGANYA YANG MENGALAMI HALUSINASI TAHUN 2013 Nilai Utami Nurhasanah, Ira Kusumawaty, Sari Wahyuni

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The inatient Installation Anggrek of General Hosital

Lebih terperinci

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo ARTIKEL PENELITIAN Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo Factors Of Associated With The Visit Antenatal Care (ANC) K4 In Community

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya dalam masyarakat dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan

BAB I PENDAHULUAN. perannya dalam masyarakat dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Seseorang dikatakan dalam keadaan sehat apabila orang tersebut mampu menjalani perannya dalam masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MUATAN LOKAL ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH GORONTALO TERHADAP PERILAKU GIZI SISWA SMU DI KOTA GORONTALO

PENGARUH PENERAPAN MUATAN LOKAL ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH GORONTALO TERHADAP PERILAKU GIZI SISWA SMU DI KOTA GORONTALO JURNAL MKMI, Setember 2013, hal 139-146 PENGARUH PENERAPAN MUATAN LOKAL ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH GORONTALO TERHADAP PERILAKU GIZI SISWA SMU DI KOTA GORONTALO The Influence of Nutritional

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 ANALISIS FAKT RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 Rahmawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat koresondensi: Rahmaq320@gmail.com/085395118181 ABSTRAK BBLR adalah bayi dengan berat

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Outatient Installation of Surgery General Hosital

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR Berdasarkan ada bab sebelumnya, ada bab ini akan dijelaskan enetaan atribut-atribut (keseakatan istilah) yang akan digunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK PENGARUH KELAS IBU BALITA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN IBU BALITA DALAM MERAWAT BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARASA KOTA BANDUNG ABSTRAK Sri Lestari Kartikawati, Endang

Lebih terperinci

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMENUHAN HAK-HAK REPRODUKSI DALAM BER-KELUARGA BERENCANA PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN TAHUN 2013 Julia Alistawaty Purba

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah htt://jurnal.fk.unand.ac.id 233 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah Fitrah Umi Mutasya 1, Edison 2, Hasnar Hasyim 3 Abstrak Menarche (menars) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan nasional. Meskipun masih belum menjadi program prioritas utama

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan nasional. Meskipun masih belum menjadi program prioritas utama BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gangguan jiwa masih menjadi masalah serius kesehatan mental di Indonesia yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemangku kebijakan kesehatan nasional. Meskipun masih

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO 1 Emi Fadilla 2 Maya Mewengkang 2 John Wantania 1 Kandidat Skrisi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES ORANG TUA PADA ANAKYANG DI RAWAT DI RUANGAN PERINATOLOGI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES ORANG TUA PADA ANAKYANG DI RAWAT DI RUANGAN PERINATOLOGI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES ORANG TUA PADA ANAKYANG DI RAWAT DI RUANGAN PERINATOLOGI Sismi Yeni (1) Riri Novayelinda 2) Darwin Karim (3) Abstract The aim of this studyis to determine

Lebih terperinci

KEMANDIRIAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS DAN KEHAMILAN REMAJA

KEMANDIRIAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS DAN KEHAMILAN REMAJA KEMANDIRIAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS DAN KEHAMILAN REMAJA THE FAMILY INDEPENDENCE AS PREVENTION EFFTS ON SEX BEHAVI AND TEENS PREGNANCY Eva Nurlina Arilia AKPER NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag PENDAHULUAN PENGARUH KONSELING MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Niken Purbowati (Poltekkes Kemenkes Jakarta III) ABSTRAK Prevalensi anemia tertinggi

Lebih terperinci

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya B A B 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi, dan tingkah laku dimana individu tidak mampu menyesuaikan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ringan dan gangguan jiwa berat. Salah satu gangguan jiwa berat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. ringan dan gangguan jiwa berat. Salah satu gangguan jiwa berat yang banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu gangguan yang mengganggu fungsi mental sehingga menempatkan seseorang dalam kategori tidak sejahtera. Gangguan jiwa adalah respon maladaptif

Lebih terperinci

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BANK SAMPAH DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2013 Sarah Patumona Manalu 1, Indra Chahaya 2 dan Irnawati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Subyek Penelitian Telah dilakukan enelitian ada 53 asien dengan olineuroati diabetika DM tie 2 yang berobat di oli Penyakit Saraf dan Poli Dalam RSUP Dr.Kariadi

Lebih terperinci

46 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

46 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN ANALISIS PENCAPAIAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DI KECAMATAN PANCURBATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015 Zuraidah (Prodi Kebidanan Pematangsiantar, Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan) ABSTRACT Introduction:

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik ibu dan neonatus Pengambilan samel dilakukan ada bulan Maret 2009 samai Aril 2010, didaatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak

Lebih terperinci

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Rachmawati Rachim 1, Abd. Rahman Kadir 2, Werna Nontji 3 1 Jurusan Keerawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju, 2 Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN CARING PERAWAT PELAKSAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL

HUBUNGAN CARING PERAWAT PELAKSAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL HUBUNGAN CARING PERAWAT PELAKSAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL Lutfiyati Martiningtyas *) Niken Sukesi **), Muslim Argo Bayu Kusuma ***) *) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA Susi Hartati,2*, Nani Nurhaeni 3, Dewi Gayatri 3. Akademi Keerawatan Mitra Keluarga Jakarta, Jakarta 3350, Indonesia 2. Program Studi Magister Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012

HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 Nata Lisa Erviana Sari 1, Lenie Marlinae, 2 Frieda Anie Noor 3

Lebih terperinci

Sukmawati 1), Sri Dara Ayu1 ) 1) Dosen Jurusan Gizi Poltekes Makassar ABSTRACT

Sukmawati 1), Sri Dara Ayu1 ) 1) Dosen Jurusan Gizi Poltekes Makassar ABSTRACT HUBUNGAN STATUS GIZI, BERAT BADAN LAHIR (BBL), IMUNISASI DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNIKAMASEANG KABUPATEN MAROS Sukmawati 1), Sri Dara

Lebih terperinci

Unnes Journal of Public Health

Unnes Journal of Public Health UJPH () (1) Unnes Journal of Public Health htt://journal.unnes.ac.id/sju/index.h/ujh FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MALARIA TINGKAT PUSKESMAS DI

Lebih terperinci

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta Pengaruh Riwayat Terhada Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta 1 2 srilestarijs@yahoo.com 1 2 AKPER Insan Husada Surakarta Breast milk is the most erfect food for baby. Giving

Lebih terperinci

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado FAKTOR-FAKTOR YAG BERHUBUGA DEGA KEPUTUSA PEMILIHA TEMPAT BERSALI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATA KECAMATA IBU KABUPATE HALMAHERA BARAT PROPISI MALUKU UTARA Siska ova Sibua*, D. V. Rombot* * Program

Lebih terperinci

TINGKAT KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM PEMBATASAN CAIRAN PADA TERAPI HEMODIALISA

TINGKAT KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM PEMBATASAN CAIRAN PADA TERAPI HEMODIALISA TINGKAT KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM PEMBATASAN CAIRAN PADA TERAPI HEMODIALISA (The Comliance Chronic Renal Failure Patient on Restrictions Liquids in Hemodialysis Theray) Endang Sri P Ningsih

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR Ridwan 1,2*, Dewi Irawaty 3, Sutanto P. Hastono 4 1. Akademik Keerawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tren terkini dalam penyakit jiwa memiliki hubungan kausatif yang signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang ditimbulkannya dengan pengangguran

Lebih terperinci

Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang

Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang Analisis Faktor di RSUP Dr Kariadi Semarang Diana Zahrawardani 1, Kuntio Sri Herlambang 2, Hema Dewi Anggraheny 3 1 Mahasiswa Program endidikan S-1, Fakultas kedokteran, Universitas Muhammadiyah, Semarang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO Nelis N. Mantolongi ), Sunarto Kadir 2), Lia Amalia 3). Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KECAMATAN NUSALAUT KABUPATEN MALUKU TENGAH Octovina Soumokil (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Angka kematian balita masih cuku tinggi

Lebih terperinci

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu   Abstract. PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMA MA ARIF NU 5 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR) Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PASIEN HALUSINASI DENGAN PERILAKU KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN HALUSINASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PASIEN HALUSINASI DENGAN PERILAKU KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN HALUSINASI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PASIEN HALUSINASI DENGAN PERILAKU KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN HALUSINASI Hasma Riza 1 Jumaini 2 Arneliwati 3 Email : Hasmariza@rocketmail.com No

Lebih terperinci

Unnes Journal of Public Health

Unnes Journal of Public Health UJPH 3 (3) (2014) Unnes Journal of Public Health htt://journal.unnes.ac.id/sju/index.h/ujh HUBUNGAN ANTARA STRATA PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DAN SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS Rizka Auliya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO. Julia Angkow Fredna Robot Franly Onibala

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO. Julia Angkow Fredna Robot Franly Onibala FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO Julia Angkow Fredna Robot Franly Onibala Program Studi Ilmu Keerawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah gangguan secara psikologis atau perilaku yang terjadi pada seseorang, umumnya terkait dengan gangguan afektif, perilaku, kognitif dan perseptual.

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan diri dengan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN ASMA. hp

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN ASMA. hp FAKT-FAKT RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN ASMA Fitri Aini 1) Yesi Hasneli 2) Yulia Irvani Dewi 3) h 081365908047 Abstract The aim of this study is to know the icture of the determine

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST e-jurnal Matematika Vol. No. Agustus 0, 5-3 AKTOR-AKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST SITTI HAJAR, MADE SUSILAWATI, D.P.E. NILAKUSMAWATI 3,,3 Jurusan Matematika, akultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016 Debby Ratno Kustanto *, Mellia Fransiska*, Elma** ABSTRAK

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DAMPAK KEMITRAAN PRAKTISI SWASTA TERHADAP KETERLAMBATAN DAN BIAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS DI KOTA DENPASAR, BALI

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DAMPAK KEMITRAAN PRAKTISI SWASTA TERHADAP KETERLAMBATAN DAN BIAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS DI KOTA DENPASAR, BALI JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN VOLUME No. 4 Desember 27 Halaman 166-172 Luh Putu Sri Armini, dkk.: Damak Kemitraan Praktisi Swasta... Artikel Penelitian DAMPAK KEMITRAAN PRAKTISI SWASTA TERHADAP

Lebih terperinci

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *) Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA NGUTER KABUPATEN

Lebih terperinci

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR Sri Syatriani 1, Muliati 2 1 Dosen STIK MAKASSAR 2 Peminatan Gizi STIK Makassar Abstract Background: Growth

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada embahasan dalam metode enelitian ini akan menguraikan mengenai (a) Identifikasi variabel enelitian, (b) Defenisi oerasional variabel enelitian, (c)metode engumulan data,

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi. Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA

HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA Eryka I. Siswianti, Hilmi Yumni Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

KEBERADAAN TELUR CACING USUS PADA KUKU DAN TINJA SISWA SEKOLAH ALAM DAN NON ALAM

KEBERADAAN TELUR CACING USUS PADA KUKU DAN TINJA SISWA SEKOLAH ALAM DAN NON ALAM J. Kesehat. Masy. Indones. 10(2): 2015 ISSN 1693-3443 KEBERADAAN TELUR CACING USUS PADA KUKU DAN TINJA SISWA SEKOLAH ALAM DAN NON ALAM Divin Rowardho 1, Sayono 1, Toto S. Ismail 1 1 Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV. SULAWESI SELATAN Beatris F. Lintin 1. Dahrianis 2. H. Muh. Nur 3 1 Stikes Nani Hasanuddin

Lebih terperinci

Faddilatul Aisyah 1, Devi Nuraini Santi 2,Indra Chahaya 2. Kesehatan Lingkungan. Utara, Medan Indonesia

Faddilatul Aisyah 1, Devi Nuraini Santi 2,Indra Chahaya 2. Kesehatan Lingkungan. Utara, Medan Indonesia HUBUNGAN HYGIENE PERORANGAN DAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA PEKERJA PENGUPAS UDANG DI KELURAHAN PEKAN LABUHAN KECAMATAN MEDAN LABUHAN TAHUN Faddilatul Aisy 1, Devi

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH : CUT NUR ASMA RANI NIM.08C004046 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4)

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4) PEMODELAN KADAR GULA DARAH DAN EKANAN DARAH PADA REMAJA PENDERIA DIABEES MELIUS IPE II DENGAN PENDEKAAN REGRESI NONPARAMERIK BIRESPON BERDASARKAN ESIMAOR SPLINE Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2),

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SAESAR DI RSUD DR.M.HAULUSSY AMBON Mintje M.Nendissa (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Kematian ibu daat disebabkan karena kehamilan dan ersalinan ibu

Lebih terperinci

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 204 Pendahuluan Tujuan Kajian ini adalah untuk meninjau Pandangan

Lebih terperinci

ABSTRACT. : Ice chocolate, hygiene handler, Coliform, Escherichia coli

ABSTRACT. : Ice chocolate, hygiene handler, Coliform, Escherichia coli HUBUNGAN HIGIENE PENJAMAH DENGAN KUALITAS MIKROBIOLOGIS PADA MINUMAN ES COKLAT DI KOTA SEMARANG (Studi di Kecamatan Tembalang Dan Kecamatan Pedurungan) Dwi Rahayuningsih, Martini,Susiana Purwantisari,

Lebih terperinci

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail: Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis

Lebih terperinci

PAKET EDUKASI MENURUNKAN KELUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PASIEN KANKER SERVIKS DENGAN KEMOTERAPI

PAKET EDUKASI MENURUNKAN KELUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PASIEN KANKER SERVIKS DENGAN KEMOTERAPI PAKET EDUKASI MENURUNKAN KELUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PASIEN KANKER SERVIKS DENGAN KEMOTERAPI (Education ackage reduce hysical and sychological comlaint in cervical cancer atient with chemotheray) ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dan tingkah laku seseorang sehingga menimbulkan penderitaan dan

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dan tingkah laku seseorang sehingga menimbulkan penderitaan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Depkes RI (2003), gangguan jiwa adalah gangguan pikiran, perasaan dan tingkah laku seseorang sehingga menimbulkan penderitaan dan tergangguanya fungsi sehari-hari

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pemilahan Data Pemilahan data dilakukan untuk menentukan data mana saja yang akan diolah. Dalam enelitian ini, data yang diikutsertakan dalam engolahan ditentukan berdasarkan teori

Lebih terperinci

Unnes Journal of Public Health

Unnes Journal of Public Health UJPH 2 (1) (2013) Unnes Journal of Public Health htt://journal.unnes.ac.id/sju/index.h/ujh HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU Anggie Mareta Rosiana Jurusan Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO,

Lebih terperinci

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 251-089 e-issn : 258-1398 Vol. 2, No 2 Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA WELAS ASIH

Lebih terperinci

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN BAGI KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU PURWODADI Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2)

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK 1 PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK (Studi kasus ada Mahasiswa Program Studi Pendidikan EkonomiFKIP Universitas Jember angkatan tahun 2011, 2012, 2013) The Difference

Lebih terperinci

STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG SAKIT JIWA (SUATU STUDI DI DESA TRUCUK KECAMATANTRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014)

STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG SAKIT JIWA (SUATU STUDI DI DESA TRUCUK KECAMATANTRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014) STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG SAKIT JIWA (SUATU STUDI DI DESA TRUCUK KECAMATANTRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014) Siti Nurul sya diyah, Agus Ari Afandi, Yoga Agus Pratama Prodi DIII Keperawatan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon 1 Analisis aktor-aktor yang Memengaruhi Keuasan Pelanggan Martabak Mercon Billy Tri Budiartha, Kresnayana Yahya Jurusan Statistika, akultas MIPA, Institut Teknologi Seuluh Noember (ITS) Jalan Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Bencana menurut Undang-Undang No.24 tahun 2007 adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN BUKIT KECIL KOTA PALEMBANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN BUKIT KECIL KOTA PALEMBANG FAKT-FAKT YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN BUKIT KECIL KOTA PALEMBANG Anur Rohmin 1 Nura Malahayati 2 Hartati 3 1 Mahasiswa, 2,3 Dosen Program S2

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS D7 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (6) 75 (-98X Print) Analisis Keuasan Pengunjung Terhada Pelayanan Perustakaan ITS Sandra Yuni Wulandari dan Wahyu Wibowo Jurusan, Fakultas MIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Jurnal Farmanesia, 9/11(2016), 24-34

Jurnal Farmanesia, 9/11(2016), 24-34 Jur Farmanesia 9/() - HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU PEDAGANG DENGAN KEBERADAAN PEMANIS SAKARIN DAN SIKLAMAT DALAM MINUMAN SIRUP PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN Elly Nurita

Lebih terperinci

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G Regina Indirawati * ), Anjas Surtiningrum ** ), Ulfa Nurulita ***

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah sesuatu yang berharga bagi seluruh makhluk hidup di dunia karena tanpa kesehatan, manusia tidak akan dapat menjalani kegiatan hidupnya dengan optimal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehat, maka mental (jiwa) dan sosial juga sehat, demikian pula sebaliknya,

BAB I PENDAHULUAN. sehat, maka mental (jiwa) dan sosial juga sehat, demikian pula sebaliknya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO, 2001). Hal ini berarti seseorang dikatakan sehat

Lebih terperinci

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU TAHUN 2014 ALINI Dosen STIKes Tuanku

Lebih terperinci

Syarniah 1, Akhmad Rizani 2, Elprida Sirait 3 ABSTRAK

Syarniah 1, Akhmad Rizani 2, Elprida Sirait 3 ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PASUNG PADA KLIEN GANGGUAN JIWA BERDASARKAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DI DESA SUNGAI ARPAT KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Syarniah 1, Akhmad Rizani 2,

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TATAP MUKA DENGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TATAP MUKA DENGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA PERBEDAAN EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TATAP MUKA DENGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA Andi kamariah Hayat 1, Huriati 2, Nur Hidayah 3 1, 2, 3 Program Studi

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Jurnal Kesehatan Masyarakat KEMAS 8 (1) (2012) 1-10 Jurnal Kesehatan Masyarakat htt://journal.unnes.ac.id/nju/index.h/kemas PENENTU KEBERHASILAN BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Semua data yang terdaat ada kuesioner ini akan dirahasiakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial, hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial, hal ini dapat dilihat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 menyatakan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial, hal ini dapat dilihat dari seseorang dengan kualitas hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Chaplin,gangguan jiwa adalah ketidakmampuan menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbatas antara individu dengan lingkungannya (WHO, 2007). Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO, 2015), sekitar

BAB I PENDAHULUAN. yang terbatas antara individu dengan lingkungannya (WHO, 2007). Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO, 2015), sekitar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan berubahnya karakteristik seseorang dari kerusakan fungsi perilaku atau psikologis yang secara umum diukur dari beberapa konsep norma dihubungkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Dampak skizofrenia bagi keluarga sangatlah besar, ini menyebabkan seluruh keluarga ikut merasakan penderitaan tersebut. Jika keluarga tidak siap dengan hal ini,

Lebih terperinci

Kajian Partial Least Squares (Studi Kasus: Regresi Cox-PLS)

Kajian Partial Least Squares (Studi Kasus: Regresi Cox-PLS) J. Sains Dasar 0 3() 6-68 Kaian Partial Least Squares (Studi Kasus: Regresi Cox-PLS) [A Study of Partial Least Squares (Case Study: Cox-PLS Regression)] Retno Subekti dan Rosita Kusumawati Jurdik Matematika,

Lebih terperinci