FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN ASMA. hp

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN ASMA. hp"

Transkripsi

1 FAKT-FAKT RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN ASMA Fitri Aini 1) Yesi Hasneli 2) Yulia Irvani Dewi 3) h Abstract The aim of this study is to know the icture of the determine the risk factors that influence the rate of relase of atients with asthma. The design of the research is survey analytic to analyzing with design is a case-control study. The research do in the Arifin Achmad Hosital with samle as 35 resondents. The samling method was urosive samling. The research uses questionnaire, the questionnaire had been tested validity and reliability. The research uses univariate and bivariat analysis. The results showed factors that influence the incidence of asthma is family history ( = 0.003), smoking ( = 0.006), having a et ( = 0.003), home furnishings ( = 0.044), milk allergy ( = 0.000) and climate change ( = 0.000). The results of this study recommend health workers to rovide health information about factors that influence the risk of recurrence of asthma to the eole who seek treatment at the hosital. Keywords: Asthma, risk factors. Bibliograhy: 35 ( ) PENDAHULUAN Asma meruakan suatu enyakit aru yang terjadi akibat radang dan enyemitan saluran nafas, dengan gejala nafas yang berbunyi aabila asien menghembuskan nafasnya, tetai ada juga asien yang tidak mengalami nafas bunyi namun hanya mengalami batuk terutama ada saat malam hari atau setelah melakukan aktivitas (Widjaja, 2009). Penyakit Asma ini, secara global meruakan enyakit enyebab 5 besar kematian di dunia. Individu dunia yang mengalami enyakit Asma ada tahun 2010 ada sebanyak 300 juta (17,4%). Jika Asma tidak dikontrol dengan baik, maka angka kejadian Asma ini dierkirakan akan meningkat hingga 400 juta asien ada tahun 2025 (Eric, 2010). Indonesia meruakan negara berkembang yang banyak menghadai masalah kesehatan masyarakat, salah satunya adalah enyakit Asma. Asma meruakan enyebab kematian nomor lima di Indonesia dan ada tahun 2007 jumlah enderita Asma di Indonesia telah mencaai 5000 orang. Pasien Asma yang tidak terkontrol ada tahun 2007 ada sekitar 64% dari 400 asien yang menderita Asma. Jumlah asien Asma yang terdaat di Indonesia ada tahun 2011 ada sebanyak 12 juta orang (Bakrie, 2011). Tahun 2011 Asma menemati urutan kedua setelah Tuberculossis Paru diruangan Nuri 2 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dari kasuskasus aru lainnya dan menemati urutan ertama di oliklinik aru dengan ertambahan kasus 400% dengan kasus kunjungan asien ulangan. Prevalensi Asma ada tahun 2009 adalah 468 orang, ada tahun 2010 adalah 1933 orang sedangkan ada tahun 2011 meningkat menjadi 2005 orang (Medikal Record RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2011). Peningkatan revalensi enderita Asma disebabkan oleh adanya olusi udara (industri, kendaraan bermotor, embakaran hutan dll), gaya hidu masyarakat (obesitas, allergen dalam rumah seerti tungau, debu rumah, bulu hewan dan allergen luar rumah seerti rokok, serbuk sari dan sora jamur) dan kurangnya engetahuan keluarga mengenai kondisi enyakit dan engobatan asien Asma tersebut (Iris, 2008). Penyakit Asma yang sering kambuh dan tidak terkontrol selain daat menyebabkan enurunan roduktivitas dan kualitas hidu masyarakat juga daat meningkatkan biaya kesehatan, risiko erawatan di rumah sakit serta

2 daat ula menimbulkan kematian (Eric et al, 2010). Menanggai hal ini, emerintah mencanangkan rogram engendalian enyakit Asma dalam undang-undang kesehatan Nomor 1023/Menkes/SK/XI/2008 (DEPKES RI, 2008). Faisal (2007) melalui enelitiannya yang berjudul Asthma Insight and Reality in Asia Pasific (AIRIAP) menemukan bahwa 98% dari asien Asma di Asia Pasifik yang masuk dalam kategori Asma tidak terkontrol dan dalam hal ini 64 ersen dari 400 orang enyandang Asma di Indonesia juga termasuk dalam kategori Asma tidak terkontrol. Hal ini disebabkan oleh kurangnya edukasi Asma yang didaatkan masyarakat dari tenaga kesehatan setemat. Kebiasaan tenaga kesehatan, hanya mengatasi gejala enyakit Asma tana memberikan konstribusi engetahuan keada masyarakat mengenai cara meminimalisasi faktor enyebab kekambuhan Asma tersebut (Hudoyo, 2008). Purnomo (2008) telah melakukan enelitian terkait Asma dengan judul enelitian Faktor-faktor risiko yang berengaruh terhada kejadian Asma di RS Umum Kabuaten Kudus, Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan enelitian ini didaatkan data bahwa enyebab Asma adalah asa rokok ( = 0,001, = 23,13), jenis kelamin ( = 0,028, = 8,25), keemilikan binatang ( = 0,025, = 30,65), riwayat keluarga ( = 0,015, = 8,27) dan erubahan cuaca ( = 0,008, = 19,27). Namun, didalam enelitian ini dinyatakan bahwa erabot rumah tangga ( =0,059), jenis makanan ( =0,50) dan debu rumah ( =0,306) tidak termasuk kedalam faktor encetus timbulnya Asma. Ketiga faktor tersebut berengaruh akan menimbulkan enyakit Asma tetai besar risiko yang diakibatkan lebih kecil, dan secara statistik tidak bermakna. Deva (2009) juga melakukan enelitian tentang Proorsi Asma terkontrol dan tidak terkontrol dari kekambuhan Asma. Berdasarkan hasil emeriksaan ACT didaatkan bahwa hanya 1 asien yang terkontrol enuh dan 113 (33%) yang terkontrol sebagian. Sebagian besar asien 230 orang (67%) tidak terkontrol. Satu orang asien terkontrol enuh meruakan asien dengan derajat Asma intermiten dengan engetahuan tentang Asma yang baik dan aktif mengikuti kegiatan senam Asma dan selalu berusaha menghindari faktor encetus. Sedangkan asien yang lain belum memiliki engetahuan yang cuku terhada faktor encetus Asma. Hasil enelitian diatas dierkuat oleh hasil enelitian dari Syaiful (2012) tentang Asosiasi enyakit alergi dengan genetik dan faktor lingkungan. Berdasarkan hasil enelitian ini ditemukan ula data bahwa debu rumah ( =0,018), genetik ( =0,042), urutan kelahiran ertama/ anak sulung ( = 0,232; 4,55) berotensi untuk mengalami manifestasi klinis Asma. Jadi, daat disimulkan bahwa terdaat banyak faktor encetus enyebab kekambuhan Asma, bukan hanya genetik tai juga bisa didaat dari lingkungan dalam dan luar rumah. Berdasarkan survei endahuluan yang dilakukan oleh eneliti ada tanggal 2 Juni 2012 di Poliklinik Paru RSUD Arifin Achmad Pekanbaru didaatkan informasi bahwa dari 10 orang yang mengalami kekambuhan Asma, 7 diantaranya mengatakan bahwa mereka kurang mengetahui faktor-faktor aa saja yang memengaruhi kekambuhan Asma mereka. Hal ini dikarenakan asien yang datang ke oliklinik aru cenderung lebih banyak mendaatkan engobatan untuk mengatasi gejala enyakit Asmanya dibandingkan mendaatkan konstribusi engetahuan dari dokter mauun erawat, mengenai cara meminimalisir faktor enyebab kekambuhan Asma tersebut. Uaya encegahan dengan mengetahui faktor-faktor dan enatalaksanaan kekambuhan Asma sangatlah enting mengingat Asma tidak daat disembuhkan melainkan hanya daat diminimalisir kekambuhannya RUMUSAN MASALAH Menurut data yang dieroleh rekam medik ada tahun 2011 jumlah enderita Asma di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru berjumlah 2005 orang. Penyakit Asma ini meruakan urutan ertama dari seuluh enyakit terbesar di Poliklinik Paru RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Pasien Asma yang sering kambuh disebabkan kurangnya edukasi mengenai kontrol Asma ada asien Asma dan masyarakat terutama terhada edukasi engenalan faktorfaktor risiko yang berengaruh terhada kejadian Asma tersebut.

3 Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas maka secara ekslisit eneliti tertarik untuk meneliti Faktor-faktor risiko yang berengaruh terhada tingkat kekambuhan asien Asma di Ruangan Poli Paru RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. TUJUAN Untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berengaruh terhada tingkat kekambuhan asien Asma di Poliklinik Paru RSUD Arifin Achmad Pekanbaru METODE Desain; Case Control yang meruakan suatu enelitian (survei) analitik yang menyangkut bagaimana faktor resiko dielajari dengan menggunakan endekatan retrosective (Notoatmodjo, 2010). Samel: Teknik samling yang digunakan ada enelitian ini adalah urosive samling, sebanyak 35 asien. Instrument: Alat engumulan data yang digunakan ada enelitian ini berua lembar kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisa Data: Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat kategorik yaitu dilakukan untuk menganalisa terhada distribusi frekwensi setia kategorik jawaban ada variabel enelitian, selanjutnya dilakukan analisa terhada tamilan tersebut. Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhada dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi, dengan engujian statistik chi Square (X) dengan batas derajat keercayaan (α=0,05). Aabila dari uji statistik didaatkan P Value <α (0,05) maka daat dikatakan ada hubungan yang signifikan antara variabel indeenden dengan variabel deenden HASIL PENELITIAN Berdasarkan enelitian didaatkan hasil sebagai berikut: A. Analisa univariat 1. Karakteristik Resonden Tabel. 1 Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik resonden No Karakteristik Resonden 1 Usia a. <45 tahun b tahun c. >60 2 Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA 3 Pekerjaan a. Swasta b. Wiraswasta c. PNS 4 Lama menderita enyakit asma a. 1 tahun b. 2 tahun c. 3 tahun d. 4 tahun e. 5 tahun f. 6 tahun g. 9 tahun 5 Riwayat Penyakit a. PPOK b. Emboli Paru c. Penyakit nyeri sendi d. Stroke e. Hiertensi 6 Kekambuhan asma a. sering b. Sering Frekuensi (Orang) Persentase (%) 11,4 77,2 11,4 22,9 37, ,6 62,9 8,6 51,4 14,3 11,4 8,6 5,7 2,9 5,7 11,4 51,4 2, ,3 17,1 82,9

4 2. Faktor risiko asma Tabel. 2 Distribusi frekuensi resonden berdasarkan faktor risiko asma No Faktor Risiko Asma Frekuensi (Orang) 1 Konsumsi rokok a. 13 b. Ya 22 2 Keluarga merokok a. b. Ya 3 Binatang eliharaan a. Allergen bulu binatang b. Memunyai binatang eliharaan c. Binatang eliharaan sering rumah kamar 4 Rutin membersihkan erabot a. b. Ya 5 Allergi makanan a. Susu sai b. Vetsin c. Ikan laut masuk dan Persentase (%) 37,1 62,9 45,7 54,3 94,3 5,7 34,3 65,7 45,7 54,3 88,6 11,4 45,7 54,3 22,9 77,1 68,6 31,4 B. Analisis Bivariat 1. Riwayat Keluarga Tabel 3 Distribusi frekuensi riwayat keluarga dengan Riwayat Keluarga Ada Ya 3 33, , ,9 Ada 6 66, , ,1 2. Asa Rokok a. Konsumsi Rokok 0,003 14,37 Tabel 4 Distribusi frekuensi konsumsi rokok dengan Konsumsi Rokok Ya 7 77, ,1 Ya 2 22, , ,9 b. Keluarga Merokok 0,006 Tabel 5 Distribusi frekuensi keluarga merokok dengan 11,66 7 d. Makanan berengawet 6 Perubahan cuca a. b. Ya 7 Riwayat keluarga a. b. Ya ,7 94,3 17,1 82,9 34,3 65,7 Keluarga Merokok Ya Ada 6 66, , ,7 Ada 3 33, , ,3 0,245 3,2

5 3. Binatang Peliharaan a. Allergi Bulu Binatang Tabel 6 Distribusi frekuensi allergi bulu binatang dengan 4. Jenis Makanan a. Alergi Susu Sai Tabel 9 Distribusi frekuensi allergi susu sai dengan Alergi Bulu Ya Binatang , ,3 Ya ,7 2 5,7 1,000 0,72 7 Allergi Susu Ya Sai , ,3 Ya , ,7 0,000 0,438 b. Memiliki Binatang Peliharaan Tabel 7 Distribusi frekuensi memiliki binatang eliharaan dengan Memiliki Binatang Peliharaan Ya Ada 1 11,1 7 26,9 8 22,8 Ada 8 88, , ,1 0,003 14,7 c. Binatang Peliharaan Masuk kedalam Rumah Tabel 8 Distribusi frekuensi binatang eliharaan masuk kedalam rumah dengan Binatang Peliharaan Masuk Ya kedalam Rumah Ya ,05 6,61 b. Alergi Vetsin Tabel 10 Distribusi frekuensi allergi vetsin dengan Allergi Vetsin Ya 1 11,1 7 26,9 8 22,8 Ya 8 88, , ,2 c. Alergi Ikan Laut 0,648 0,339 Tabel 11 Distribusi frekuensi allergi ikan laut rumah dengan Allergi Ikan Laut Ya 7 77, , ,6 Ya 2 22,2 9 34, ,4 0,068 1,853

6 d. Alergi Makanan Berengawet Tabel 12 Distribusi frekuensi alergi makanan berengawet dengan Allergi Makanan Berengawet Ya ,7 2 5,7 Ya , ,3 5. Perabot Rumah Tangga 1 1,37 Tabel 13 Distribusi frekuensi rutin membersihkan erabot rumah tangga dengan Rutin Members Ya Perabot Rumah Tangga ihkan 6 66, , ,6 Ya 3 33,3 1 3,9 4 11,4 6. Perubahan Cuaca 0,044 0,08 Tabel 15 Distribusi frekuensi erubahan cuaca dengan Perubahan Ya Cuaca Ada 1 11,1 1 3,8 2 5,7 Ada 8 88, , ,3 0,002 31,2 5 PEMBAHASAN A. Karakteristik resonden 1. Usia Berdasarkan hasil enelitian didaatkan data bahwa mayoritas resonden berusia tahun (dewasa menengah) yaitu sebanyak 27 resonden (77,2%). Menurut Notoadmojo (2005), usia adalah umur individu yang terhitung mulai dari dilahirkan samai saat berulang tahun. Hasil analisis ini sesuai dengan enelitian Marice (2010) mengenai hubungan enyakit Asma dengan umur resonden yakni semakin meningkat umur maka semakin besar ula kemungkinan mendaatkan enyakit dan kekambuhan Asma. Resonden berumur > 60 tahun berisiko 4,5 kali dibandingkan resonden yang berusia tahun dengan =4,5, 95%CI 4,3-4,8. Umur resonden tahun dengan =25, 95%CI 2,3-2,8 dan tahun dengan =1,895%CI 1,7-1,9 Berdasarkan beberaa studi diketahui bahwa Asma ada masa kanak-kanak teta daat bertahan samai dewasa dan ada juga Asma yang bisa menghilang selama bertahun-tahun tetai muncul kembali sesuai dengan ertambahan umur. Disaming itu terjadi enurunan fungsi aru-aru dan eradangan jalan nafas seiring dengan eningkatan usia (Marice, 2010) 2. Pendidikan Berdasarkan hasil enelitian didaatkan data bahwa rata-rata endidikan resonden adalah SMA sebanyak 14 resonden (40%). Hal ini bukan berarti seseorang dengan endidikan SMA lebih berisiko untuk menderita enyakit Asma, namun endidikan disini berkaitan dengan ratarata endidikan enderita Asma yang berobat ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Data tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat endidikan seseorang maka akan semakin mamu mereka untuk memanfaatkan elayanan

7 kesehatan yang ada dilingkungan sekitarnya. Sesuai ernyataan Notoatmodjo (2003), seseorang dengan endidikan formal yang lebih tinggi akan memunyai engetahuan yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat endidikan formal yang lebih rendah, mereka akan lebih mamu serta mudah memahami entingnya kesehatan dan memanfaatkan elayanan kesehatan yang ada. 3. Pekerjaan Berdasarkan hasil enelitian didaatkan data bahwa rata-rata ekerjaan resonden adalah wiraswasta sebanyak 22 resonden (62,9%). Hal ini bukan berarti seseorang dengan ekerjaan wiraswasta lebih berisiko untuk menderita enyakit Asma, namun ekerjaan disini berkaitan dengan ratarata ekerjaan enderita Asma yang berobat ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Hasil enelitian ini sesuai dengan hasil enelitian Marice (2010) yang menyatakan bahwa ekerjaan memiliki engaruh terhada enyakit dan kekambuhan Asma dengan =0,00. Dimana resonden yang bekerja sebagai wiraswasta, etani/ buruh memiliki risiko 2,2 kali dibanding dengan resonden swasta dan PNS. 4. Banyak faktor yang memengaruhi kekambuhan Asma, baik dari olusi udara (industri, kendaraan bermotor, embakaran hutan dll), gaya hidu masyarakat (obesitas, allergen dalam rumah seerti tungau, debu rumah, bulu hewan dan allergen luar rumah seerti rokok, serbuk sari dan sora jamur) dan kurangnya engetahuan keluarga mengenai kondisi enyakit dan engobatan asien Asma tersebut (Iris, 2008). Berdasarkan hasil enelitian didaatkan data bahwa mayoritas resonden yang sering mengalami kekambuhan Asma yaitu sebanyak 29 resonden (82,9%). B. Analisa Bivariat 1. Riwayat Keluarga Berdasarkan hasil enelitian didaatkan data bahwa resonden yang sering mengalami kekambuhan Asma ternyata memiliki riwayat enderita Asma dikeluarganya yakni sebanyak 14 orang (53,9%) dengan engaruh bermakna yakni =0,003 dengan yakni 14,37. Hal tersebut menginformasikan bahwa terdaat hubungan riwayat keluarga dengan kekambuhan Asma adalah sedang. Hasil enelitian ini sesuai dengan enelitian Purnomo (2008) yang menyatakan bahwa riwayat enyakit Asma memiliki suatu hubungan yang bermakna dengan =0,015. Telah banyak dibuktikan oleh banyak eneliti bahwa bila kedua orang tua menderita enyakit alergi, maka kemugkinan 60% anaknya akan menderita enyakit alergi, baik Asma, rhinitis, dermatits atoi atau bentuk alergi lainnya (Ramaiah, 2006). 2. Asa Rokok Berdasarkan hasil analisis didaatkan data resonden yang sering mengalami kekambuhan Asma dan merokok sebanyak 20 orang (76,9%) dengan engaruh bermakna yakni = 0,006 dengan yakni 11,667. Hal tersebut menginformasikan bahwa terdaat hubungan kebiasaan merokok dengan kekambuhan Asma. Hasil enelitian ini sesuai dengan enelitian di Finlandia yang menunjukkan bahwa orang dewasa yang terkena asa rokok bereluang menderita Asma dua kali liat dibandingkan orang yang tidak terkena asa rokok (Jaakkola et al, 2001). Studi lain menunjukkan bahwa seseorang enderita yang terkena asa rokok dalam satu jam maka akan mengalami sekitar 20% kerusakan fungsi aru dan kekambuhan Asma yang berulang (Purnomo, 2008). 3. Binatang Peliharaan Berdasarkan hasil analisis didaatkan data resonden yang sering mengalami kekambuhan Asma ternyata memiliki binatang eliharaan dirumah sebanyak 19 orang (73,1%) dengan engaruh bermakna

8 yakni = 0,003 dengan yakni 14,7. Hal tersebut menginformasikan bahwa terdaat hubungan binatang eliharaan dengan kekambuhan Asma. Hal ini sesuai dengan ernyataan dari Sundaru (2006) yang menyatakan bahwa binatang eliharaan yang berbulu seerti anjing, kucing, hamster, burung daat menjadi allergen inhalan. Sumber enyebab Asma adalah alergen rotein yang ditemukan ada bulu binatang dibagian muka dan ekskresi. Allergen tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil (sekitar 3-4 mikron) dan daat terbang di udara sehingga menyebabkan serangan Asma, terutama dari burung dan hewan menyusui karena bulu akan rontok dan terbang mengikuti udara. 4. Jenis Makanan Beberaa jenis makanan enyebab Asma yakni susu sai, ikan laut, vetsin dan makan berengawet. Jenis makanan enyebab Asma tersebut tidak bermakna secara statistik memiliki hubungan dengan kekambuhan Asma (Purnomo, 2008). Berdasarkan hasil analisis hanya allergi susu sai yang memiliki nilai statistik yang cuku bermakna dengan kekambuhan Asma. Resonden yang mengalami kekambuhan Asma dan allergi terhada susu sai ada sebanyak 19 orang (73,1%) dengan engaruh bermakna yakni = 0,000 dengan yakni 0,438. Hal tersebut menginformasikan bahwa terdaat hubungan alergi susu sai dengan kekambuhan Asma.. 5. Perabot Rumah Tangga Berdasarkan hasil analisis didaatkan data resonden yang sering mengalami kekambuhan Asma ternyata tidak rutin dalam membersihkan erabot rumah tangganya sebanyak 25 orang (96,1%) dengan engaruh bermakna yakni =0,044 dengan yakni 0,08. Hal tersebut menginformasikan bahwa terdaat hubungan dari rutinitas membersihkan erabot rumah tangga dengan kekambuhan Asma. Hasil enelitian ini sesuai dengan ernyataan dari Purnomo (2008) yang menyatakan bahwa erabot rumah tangga yang tidak dibersihkan setia hari memiliki 2 kali lebih besar mengalami kekambuhan Asma di bandingkan dengan erabot rumah tangga yang dibersihkan setia hari. Asma disini erat kaitannya dengan artikel debu yang menumuk dierabotan rumah tangga, dimana artikel debu khususnya resilable dust ini menyebabkan ketidaknyamanan dan menimbulkan reaksi eradangan aru (Handayani, 2004). 6. Perubahan Cuaca Kondisi cuaca seerti temeratur dingin, tingginya kelembaan daat menyebabkan kekambuhan Asma, eidemik ini menyebabkan Asma menjadi lebih arah dan meningkatkan artikel alergenik (Ramaiah, 2006). Berdasarkan hasil analisis didaatkan data resonden yang sering mengalami kekambuhan Asma saat terjadi erubahan cuaca sebanyak 25 orang (96,9%) dengan engaruh bermakna yakni = 0,000 dengan yakni 31,25. Hal tersebut menginformasikan bahwa korelasi dari riwayat keluarga dengan kekambuhan Asma adalah kuat. Hal ini sesuai dengan enelitian di RS Cito, dimana mereka mendaatkan data bahwa dengan adanya erubahan udara, enderita Asma kemungkinan akan mengalami kekambuhan Asma 32x lebih besar dari ada enderita tana erubahan cuaca. Hal ini dierkuat oleh enelitian di Amerika yang membuktikan bahwa ada hubungan antara kunjungan Asma dengan cuaca dingin dan kering ada musim semi (Purnomo, 2008). Berdasarkan hasil enelitian yang telah ditemukan oleh eneliti dalam enelitian ini adalah riwayat keluarga, asa rokok, binatang eliharaan, jenis makanan, rutinintas membersihkan erabot rumah tangga dan adanya erubahan cuaca daat memengaruhi terjadinya kekambuhan Asma.Namun, dari keseluruhan faktor-faktor risiko yang memengaruhi, erubahan cuaca meruakan faktor risiko aling utama yang memengaruhi di Pekanbaru. Hal ini dikarenakan, Pekanbaru meruakan suatu kota yang memunyai musim hujan dan erubahan cuaca yang bersifat ekstrim (Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, 2012).

9 KESIMPULAN Setelah dilakukan enelitian terhada 35 resonden tentang Faktor-faktor yang berengaruh terhada resiko kekambuhan asien Asma maka daat disimulkan bahwa riwayat keluarga, asa rokok, binatang eliharaan, jenis makanan, rutinintas membersihkan erabot rumah tangga dan adanya erubahan cuaca memengaruhi terjadinya kekambuhan Asma. Berdasarkan hasil enelitian yang dilakukan, daat disimulkan bahwa riwayat keluarga memiliki engaruh yang bermakna terhada kekambuhan Asma dengan =0,003, konsumsi rokok memiliki engaruh yang bermakna terhada kekambuhan Asma dengan =0,006, memiliki binatang iaraan menyebabkan adanya engaruh yang bermakna terhada kekambuhan Asma dengan =0,003, binatang eliharaan masuk kedalam rumah memiliki engaruh yang bermakna terhada kekambuhan Asma dengan =0,05, alergi makanan memiliki engaruh yang bermakna terhada kekambuhan Asma dengan =0,000, rutinitas membersihkan rumah memiliki engaruh yang bermakna terhada kekambuhan Asma dengan =0,044, dan erubahan cuaca memiliki engaruh yang bermakna terhada kekambuhan Asma dengan =0,000 SARAN 1. Bagi Rumah Sakit Bagi rumah sakit hasil enelitian ini daat digunakan sebagai masukan dan ertimbangan dalam melakukan tindakan erawatan ada asien Asma. 2. Bagi Perawat Bagi erawat, daat mengetahui faktor-faktor risiko yang menyebabkan kekambuhan Asma sehingga daat dijadikan sebagai masukan dan anduan dalam memberikan enyuluhan kesehatan keada klien mengenai faktorfaktor resiko yang memengaruhi terjadinya Asma tersebut. 3. Bagi Perkembangan Ilmu Keerawatan Diharakan hasil enelitian ini akan menjadi sumber informasi dalam engembangan ilmu keerawatan. UCAPAN TERIMA KASIH Ucaan terima kasih keada semua ihak yang telah membantu dalam enelitian ini terutama untuk embimbing I, II dan enguji serta semua ihak Yayasan Autisme dan seluruh resonden dalam enelitian ini. 1 Fitri Aini, mahasiswi Program Studi Ilmu keerawatan Universitas Riau 2 Yesi Hasneli, N, S.K, MNS, staf Akademik bagian keerawatan Medikal Bedah 3 Yulia Irvani Dewi, M.Ke, S.Mat, staf Akademik bagian Keerawatan Maternitas DAFTAR PUSTAKA Bakrie. (2011). 12 Juta Orang Terkena Penyakit Asma. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari htt://oskota.co.id/beritaterkini/2011/12/20/12-juta-orang-indonesiaterkena-enyakit-asma. Dekes RI. (2008). Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Jakarta. Deva. (2011). Proorsi Asma Terkontrol dan Tertkontrol dari. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari htt:// Donno. (2000). The effect of inflammation on mucociliary clearence in asthma. Chesr. 118: Eric, D Beatman. (2010). Global Initiative for Asthma. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari Reort_2011.df. Eleanor, B. (2009). Asma. Jakarta: Penerbit Erlangga. Faisal. (2007). You Can Control Your Asma. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari htt:// acy-news/34-harmacy-news/1192-you-cancontrol-your-asthma.html. Fadden J.E.R. (2005). Disorder of Resiratory System: Asthma. In: Fauci, Braunwald,

10 Isselbacher, Wilson, Martin, Kaser et al (eds). Harrison s Princiles of Internal Medicine. USA: Mc Graw Hill Comany Inc, : Francis. (2011). Perawatan Resirasi (Resiratori Care). Jakarta: Erlangga. GINA (Global Initiative for Asthma). (2006). Pocket Guide for Asthma Management and Prevension In Children. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari www. Ginaasthma.org. Hadibroto. (2006). Asma. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Handayaningsih. (2009). Dokumentasi Keerawatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Hidayat, AA. (2007). Metode Penelitian Keerawatan dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, AA. (2007). Riset Keerawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Hudoyo. (2008). Asuhan Keerawatan Asma. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari htt: // bisnis-febta-asuhan-keerawatanblogsot.com. Iris. (2008). Asma Bronkial. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari Kabat. (2004). Asma Bronkial. Dalam: Hood Alsagaff. (eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru, : Lenfant C. Khaltaev N. (2002). Global Initiative for Asthma. NHLBI/WHO Work Sho Reort. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari htt:// NHLBI/WHO Work Sho Reort. Medical Record RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Prevalensi enderita Asma di Poliklinik Paru dan Ruang Nuri 2 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Pekanbaru: RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. National Heart, Lung, and Blood Institute (U.S.) (NHLBI). (2003). Asma. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari htt://guideline.gov/browse/by-organization. asx?orgid=451. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi enelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cita Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi enelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cita Nursalam (2003). Konse dan Peneraan Metodologi Penelitian Ilmu Keerawatan. Jakarta: Salemba Medika. Purnomo. (2008). Faktor-faktor risiko yang berengaruh terhada kejadian asma bronkial (Studi Kasus di RS Kabuaten Kudus). Semarang: FKM UNHAS UP Price S.A. & Wilson L.M. (2004). Gangguan Sistem Pernafasan. In: Hartanto H., Susi N. Wulansari P., Mahanani D.A. (eds). Patofisiologi Konse Klinis Proses-Proses Penyakit Ed. 6 Vol.2. Jakarta: EGC, : Rahmawati. (2003). Patogenesis dan Patofisiologi Asma. CDK. 141: Setiadi. (2007). Konse Penulisan Riset Keerawatan. Yogyakarta: Graham Ilmu. Syaiful. (2012). Assosiasi Penyekit Alergi dengan Genetik dan Faktor Lingkungan.. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari ejournal.unud.ac.id/new/volume html. Sundaru H & Sukamto. (2008). Asma Bronkial. Jakarta: Deartemen Ilmu Penyakit Dalam Fakulas Kedokteran Universitas Indonesia Sundaru H. (2006). Aa yang Diketahui Tentang Asma. Jakarta: Deartemen Ilmu Penyakit Dalam Fakulas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI/RSCM) Tanjung. (2003). Asma. Dieroleh tanggal 09 Agustus 2012 dari htt:// library.udu.ac.id.download/fk/keerawatan, df. Vita Health. (2005). Asma Informasi Lengka Untuk Penderita dan Keluarganya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Wahidiyat. (2005). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Widjaja, A. (2009). Patogenesis Asma. Makalah Ilmiah Resirologi Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

11

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 Ariyanto Pakaya NIM 811409138 Program study Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reversible di mana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimuli

BAB I PENDAHULUAN. reversible di mana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimuli BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asma merupakan penyakit jalan napas obstruktif intermiten yang bersifat reversible di mana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu yang

Lebih terperinci

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo ARTIKEL PENELITIAN Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo Factors Of Associated With The Visit Antenatal Care (ANC) K4 In Community

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasanudin, No. 806 Salatiga, Jawa Tengah. Sesuai dengan SK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasanudin, No. 806 Salatiga, Jawa Tengah. Sesuai dengan SK BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Rumah sakit paru dr. Ario Wirawan beralamat di jalan Hasanudin, No. 806 Salatiga, Jawa Tengah. Sesuai dengan SK mentri kesehatan RI.

Lebih terperinci

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta Pengaruh Riwayat Terhada Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta 1 2 srilestarijs@yahoo.com 1 2 AKPER Insan Husada Surakarta Breast milk is the most erfect food for baby. Giving

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 ANALISIS FAKT RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 Rahmawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat koresondensi: Rahmaq320@gmail.com/085395118181 ABSTRAK BBLR adalah bayi dengan berat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Umiati a, Badar Kirwono b, Dwi Astuti a a Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asma adalah penyakit paru kronik yang sering terjadi di dunia. Data mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade terakhir (Mchpee

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi asma semakin meningkat dalam 30 tahun terakhir ini terutama di

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi asma semakin meningkat dalam 30 tahun terakhir ini terutama di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prevalensi asma semakin meningkat dalam 30 tahun terakhir ini terutama di negara maju. Sebagai contoh di Singapura 11,9% (2001), Taiwan 11,9% (2007), Jepang 13% (2005)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih cenderung tinggi, menurut world health organization (WHO) yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. masih cenderung tinggi, menurut world health organization (WHO) yang bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang tidak menular. Penyakit asma telah mempengaruhi lebih dari 5% penduduk dunia, dan beberapa indicator telah menunjukkan

Lebih terperinci

kekambuhan asma di Ruang Poli Paru RSUD Jombang.

kekambuhan asma di Ruang Poli Paru RSUD Jombang. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asma adalah penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan mayarakat di hampir semua negara di dunia, diderita oleh anak-anak sampai dewasa dengan derajat penyakit

Lebih terperinci

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan No. Resonden : Tanggal wawancara Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhada Penderita Pasca Stroke Dalam Uaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan Keterangan / Petunjuk engisian 1. Setia

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asma merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di hampir semua negara di dunia, diderita oleh anak-anak sampai dewasa derajat penyakit

Lebih terperinci

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA PENUNGKULAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2016 Sulikhah, Djoko Nugroho, Yudhy Dharmawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu penyakit jalan nafas obstruktif intermitten,

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Asma adalah suatu penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible, bahwa trakea dan bronki berespons dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. Asma

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA

HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA Eryka I. Siswianti, Hilmi Yumni Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Outatient Installation of Surgery General Hosital

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Manado Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Hosital Inatient F General Hosital

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA FAKT-FAKT YANG MEMPENGAUHI SIKAP MASYAAKAT TEHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA Ira Kusumawati () Veny Elita () Widia Lestari (3) ira.kiyar@gmail.com, h 8843 Abstract This study aims to determine the actors

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Ina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Inatient

Lebih terperinci

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR Sri Syatriani 1, Muliati 2 1 Dosen STIK MAKASSAR 2 Peminatan Gizi STIK Makassar Abstract Background: Growth

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paru-paru. Penyakit ini paling sering diderita oleh anak. Asma memiliki gejala berupa

BAB I PENDAHULUAN. paru-paru. Penyakit ini paling sering diderita oleh anak. Asma memiliki gejala berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asma merupakan suatu penyakit kronik yang mengenai jalan napas pada paru-paru. Penyakit ini paling sering diderita oleh anak. Asma memiliki gejala berupa batuk kronik,

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SAESAR DI RSUD DR.M.HAULUSSY AMBON Mintje M.Nendissa (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Kematian ibu daat disebabkan karena kehamilan dan ersalinan ibu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Subyek Penelitian Telah dilakukan enelitian ada 53 asien dengan olineuroati diabetika DM tie 2 yang berobat di oli Penyakit Saraf dan Poli Dalam RSUP Dr.Kariadi

Lebih terperinci

Sukmawati 1), Sri Dara Ayu1 ) 1) Dosen Jurusan Gizi Poltekes Makassar ABSTRACT

Sukmawati 1), Sri Dara Ayu1 ) 1) Dosen Jurusan Gizi Poltekes Makassar ABSTRACT HUBUNGAN STATUS GIZI, BERAT BADAN LAHIR (BBL), IMUNISASI DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNIKAMASEANG KABUPATEN MAROS Sukmawati 1), Sri Dara

Lebih terperinci

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90 PENGARUH PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAWI KABUPATEN NGAWI Erwin Kurniasih, Hamidatus Daris Sa adah Akademi Keperawatan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO 1 Emi Fadilla 2 Maya Mewengkang 2 John Wantania 1 Kandidat Skrisi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA Susi Hartati,2*, Nani Nurhaeni 3, Dewi Gayatri 3. Akademi Keerawatan Mitra Keluarga Jakarta, Jakarta 3350, Indonesia 2. Program Studi Magister Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The inatient Installation Anggrek of General Hosital

Lebih terperinci

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ABSTRAK Bauran emasaran adalah seerangkat alat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN ASMA DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN PADA PENDERITA ASMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN ASMA DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN PADA PENDERITA ASMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN ASMA DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN PADA PENDERITA ASMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN ASMA BRONKHIAL PADA ANAK USIA 3-14 TAHUN DI DESA PULAU JAMBU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUOK TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN ASMA BRONKHIAL PADA ANAK USIA 3-14 TAHUN DI DESA PULAU JAMBU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUOK TAHUN 2013 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN ASMA BRONKHIAL PADA ANAK USIA 3-14 TAHUN DI DESA PULAU JAMBU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUOK TAHUN 2013 Syafriani Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia

Lebih terperinci

DI RT 06 RW 02 DESA KUDU KELURAHAN BAKI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO

DI RT 06 RW 02 DESA KUDU KELURAHAN BAKI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. S DENGAN MASALAH ASMAPADA Ny. L DI RT 06 RW 02 DESA KUDU KELURAHAN BAKI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO Karya Tulis Ilmiah Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara di seluruh dunia (Mangunugoro, 2004 dalam Ibnu Firdaus, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. negara di seluruh dunia (Mangunugoro, 2004 dalam Ibnu Firdaus, 2011). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asma merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia (Mangunugoro, 2004 dalam Ibnu Firdaus, 2011). Asma merupakan penyakit inflamasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asma bronkial merupakan penyakit kronik yang sering dijumpai pada anak

BAB I PENDAHULUAN. Asma bronkial merupakan penyakit kronik yang sering dijumpai pada anak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asma bronkial merupakan penyakit kronik yang sering dijumpai pada anak maupun dewasa di negara berkembang maupun negara maju. Sejak dua dekade terakhir, dilaporkan

Lebih terperinci

Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang

Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang Analisis Faktor di RSUP Dr Kariadi Semarang Diana Zahrawardani 1, Kuntio Sri Herlambang 2, Hema Dewi Anggraheny 3 1 Mahasiswa Program endidikan S-1, Fakultas kedokteran, Universitas Muhammadiyah, Semarang

Lebih terperinci

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Rachmawati Rachim 1, Abd. Rahman Kadir 2, Werna Nontji 3 1 Jurusan Keerawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju, 2 Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

ANALISA DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO ANALISA DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO Aan Sunani, Ratifah Academy Of Midwifery YLPP Purwokerto Program Study of D3 Nursing Poltekkes

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE Diah Ayu Novitasari * * Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan Email :

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE Diah Ayu Novitasari *) *) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran pernafasan obstruktif intermitten, reversible dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran pernafasan obstruktif intermitten, reversible dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asma adalah penyakit saluran pernafasan obstruktif intermitten, reversible dimana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimulus tertentu. Manifestasi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR Ridwan 1,2*, Dewi Irawaty 3, Sutanto P. Hastono 4 1. Akademik Keerawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfokus dalam menangani masalah penyakit menular. Hal ini, berkembangnya kehidupan, terjadi perubahan pola struktur

BAB I PENDAHULUAN. berfokus dalam menangani masalah penyakit menular. Hal ini, berkembangnya kehidupan, terjadi perubahan pola struktur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan epidemiologi kesehatan pada umumnya berfokus dalam menangani masalah penyakit menular. Hal ini, dapat dilihat dari sejarah ilmu epidemiologi itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag PENDAHULUAN PENGARUH KONSELING MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Niken Purbowati (Poltekkes Kemenkes Jakarta III) ABSTRAK Prevalensi anemia tertinggi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES ORANG TUA PADA ANAKYANG DI RAWAT DI RUANGAN PERINATOLOGI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES ORANG TUA PADA ANAKYANG DI RAWAT DI RUANGAN PERINATOLOGI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES ORANG TUA PADA ANAKYANG DI RAWAT DI RUANGAN PERINATOLOGI Sismi Yeni (1) Riri Novayelinda 2) Darwin Karim (3) Abstract The aim of this studyis to determine

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik ibu dan neonatus Pengambilan samel dilakukan ada bulan Maret 2009 samai Aril 2010, didaatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013 ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013 Data WHO 2013 dan Riskesdas 2007 menunjukkan jumlah penderita

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN Mira Yunita 1, Adriana Palimbo 2, Rina Al-Kahfi 3 1 Mahasiswa, Prodi Ilmu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO. Julia Angkow Fredna Robot Franly Onibala

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO. Julia Angkow Fredna Robot Franly Onibala FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO Julia Angkow Fredna Robot Franly Onibala Program Studi Ilmu Keerawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI (Studi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kawalu Kota Tasikmalaya Tahun 2014 ) Nurlia Savitri e-mail : savitri.nurlia@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DI DALAM RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG 7 Anik Eka Purwanti *, Tri Nur Hidayati**,Agustin Syamsianah*** ABSTRAK Latar belakang:

Lebih terperinci

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMENUHAN HAK-HAK REPRODUKSI DALAM BER-KELUARGA BERENCANA PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN TAHUN 2013 Julia Alistawaty Purba

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU MAHASISWI TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI IYAH TAHUN 2016

ANALISIS PERILAKU MAHASISWI TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI IYAH TAHUN 2016 ANALISIS ERILAKU MAHASISWI TENTANG DETEKSI DINI KANKER AYUDARA ERIKSA AYUDARA SENDIRI () DI UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI IYAH TAHUN 2016 Dini Sukmalara 1. rogram Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan WHO tahun 2005, dari 58 juta kematian di dunia,

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah htt://jurnal.fk.unand.ac.id 233 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah Fitrah Umi Mutasya 1, Edison 2, Hasnar Hasyim 3 Abstrak Menarche (menars) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada masa bayi, balita maupun remaja (Sidhartani, 2007).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada masa bayi, balita maupun remaja (Sidhartani, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asma adalah penyakit paru kronik yang sering terjadi di dunia. Data mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade terakhir (Mchpee and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis dapat menyebar

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Kartika 7

Jurnal Kesehatan Kartika 7 HUBUNGAN OBESITAS DENGAN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSU CIBABAT CIMAHI TAHUN 2010 Oleh : Hikmat Rudyana Stikes A. Yani Cimahi ABSTRAK Obesitas merupakan keadaan yang melebihi dari berat

Lebih terperinci

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS Rizka Himawan,Diyah Krisnawati, ABSTRAK Latar Belakang:

Lebih terperinci

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK PENGARUH KELAS IBU BALITA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN IBU BALITA DALAM MERAWAT BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARASA KOTA BANDUNG ABSTRAK Sri Lestari Kartikawati, Endang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada embahasan dalam metode enelitian ini akan menguraikan mengenai (a) Identifikasi variabel enelitian, (b) Defenisi oerasional variabel enelitian, (c)metode engumulan data,

Lebih terperinci

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu   Abstract. PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMA MA ARIF NU 5 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR) Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan. aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan. aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba memerlukan tatalaksana segera dan kemungkinan

Lebih terperinci

Faktor-faktor Risiko Yang Berhubungan dengan Kejadian Asma Pada Anak Usia 1-5 Tahun di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya

Faktor-faktor Risiko Yang Berhubungan dengan Kejadian Asma Pada Anak Usia 1-5 Tahun di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Faktor-faktor Risiko Yang Berhubungan dengan Kejadian Pada Anak Usia 1-5 Tahun di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Ulfah Kuraesin ¹ Nur Lina dan Siti Novianti ² Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Asma Dari waktu ke waktu, definisi asma mengalami perubahan beberapa kali karena perkembangan dari ilmu pengetahuan beserta pemahaman mengenai patologi, patofisiologi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asma merupakan penyakit heterogen dengan karakteristik adanya inflamasi saluran napas kronis. Penyakit ini ditandai dengan riwayat gejala saluran napas berupa wheezing,

Lebih terperinci

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta KES MAS ISSN : 1978-0575 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, STATUS EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ORANG DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUAN-TUAN KABUPATEN KETAPANG

Lebih terperinci

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado FAKTOR-FAKTOR YAG BERHUBUGA DEGA KEPUTUSA PEMILIHA TEMPAT BERSALI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATA KECAMATA IBU KABUPATE HALMAHERA BARAT PROPISI MALUKU UTARA Siska ova Sibua*, D. V. Rombot* * Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesian saat ini dihadapkan pada dua masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan kekurangan gizi terjadi pula

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat maka pola penyakit pun mengalami perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di. RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di. RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. B. Rancangan Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah klasifikasi luas dari gangguan, yang mencakup bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema, dan asma. Penyakit Paru Obstruksi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. anak kelas 1 di SD Negeri bertaraf Internasional dan SD Supriyadi sedangkan

BAB V PEMBAHASAN. anak kelas 1 di SD Negeri bertaraf Internasional dan SD Supriyadi sedangkan BAB V PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Subyek Penelitian ini diberikan kuesioner ISAAC tahap 1 diberikan kepada 143 anak kelas 1 di SD Negeri bertaraf Internasional dan SD Supriyadi sedangkan kuesioner yang

Lebih terperinci

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 204 Pendahuluan Tujuan Kajian ini adalah untuk meninjau Pandangan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN Raudatul Jannah *, Anggrita Sari 1, Mohdari 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran nafas kronis yang penting

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran nafas kronis yang penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Asma adalah penyakit saluran nafas kronis yang penting dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara diseluruh dunia. Meskipun penyakit

Lebih terperinci

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (BKMM) PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2014 Meisye S. Hanok*, Budi T. Ratag*, Reiny A. Tumbol** *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asma di dunia membuat berbagai badan kesehatan internasional. baik, maka akan terjadi peningkatan kasus asma dimasa akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. asma di dunia membuat berbagai badan kesehatan internasional. baik, maka akan terjadi peningkatan kasus asma dimasa akan datang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang The Global Initiative For Asthma (GINA) menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari asma sedunia. Semakin meningkatnya jumlah penderita asma di dunia membuat berbagai badan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012

HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 Nata Lisa Erviana Sari 1, Lenie Marlinae, 2 Frieda Anie Noor 3

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal 12 sampai 22 Juni 2017. Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode Purposive

Lebih terperinci

Perbedaan Frekuensi Kekambuhan Asma Berdasarkan Kebiasaan Mengikuti Senam Asma pada Penderita di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang

Perbedaan Frekuensi Kekambuhan Asma Berdasarkan Kebiasaan Mengikuti Senam Asma pada Penderita di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang 1 Perbedaan Frekuensi Kekambuhan Asma Berdasarkan Kebiasaan Mengikuti Senam Asma pada Penderita di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang Angga Ridha Mahardhika 1, Siti Aisah 2, Vivi Yosafianti Pohan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA ANAK BALITADI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKARAYA TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA ANAK BALITADI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKARAYA TAHUN 2016 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA ANAK BALITADI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKARAYA TAHUN 2016 Berta Afriani STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII

Lebih terperinci

D-109 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

D-109 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) D-9 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4 No 25 2337-352 23-928X Print Pemodelan Log Linier dan Regresi Logistik Biner Bivariat ada Hasil Medical Check-U Pegawai Negeri Siil PNS Institut Teknoi Seuluh Noember

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bronkospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas). Asma

BAB 1 PENDAHULUAN. bronkospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas). Asma BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asma adalah suatu gangguan pada saluran bronkhial dengan ciri bronkospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas). Asma merupakan penyakit kompleks yang dapat

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi. Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diobati, ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang terus-menerus yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diobati, ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang terus-menerus yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit dapat dicegah dan diobati, ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang terus-menerus yang biasanya progresif

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO Nelis N. Mantolongi ), Sunarto Kadir 2), Lia Amalia 3). Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN T INGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN ASMA DI RSUD KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN T INGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN ASMA DI RSUD KOTA SURAKARTA HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN T INGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN ASMA DI RSUD KOTA SURAKARTA Totok Riyadi 1, Meri Oktariani 2, Galih Priambodo 3 Progam Studi S1-Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Lebih terperinci

Studi Perilaku Kontrol Asma pada Pasien yang tidak teratur di Rumah Sakit Persahabatan

Studi Perilaku Kontrol Asma pada Pasien yang tidak teratur di Rumah Sakit Persahabatan Studi Perilaku Kontrol Asma pada Pasien yang tidak teratur di Rumah Sakit Persahabatan Herry Priyanto*, Faisal Yunus*, Wiwien H.Wiyono* Abstract Background : Method : April 2009 Result : Conclusion : Keywords

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan epidemiologi kesehatan pada umumnya berfokus dalam menangani masalah penyakit menular. Hal ini dapat dilihat dari sejarah ilmu epidemiologi itu sendiri,

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA*** HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA*** dillaherfina@rocketmail.com, Hp 085263333536 Abstract The purpose of this

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit penular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum banyak tertangani,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN JENIS PENYAKIT TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN JENIS PENYAKIT TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN JENIS PENYAKIT TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN Poppy Yuliana 1, Ari Pristiana Dewi 2, Yesi Hasneli 3 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau poppyyuliana88@gmail.com

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH : CUT NUR ASMA RANI NIM.08C004046 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim ISAAC International Data Centre.in Diakses pada 27 Februari 2011.

DAFTAR PUSTAKA. Anonim ISAAC International Data Centre.in  Diakses pada 27 Februari 2011. 78 DAFTAR PUSTAKA Anonim.2000. ISAAC International Data Centre.in www.isaac.auckland.ac.nz/about/iidc.php. Diakses pada 27 Februari 2011. Anonim.2008. Childhood Asthma Control Test.in: http://www.asthmacontrol.com

Lebih terperinci

Unnes Journal of Public Health

Unnes Journal of Public Health UJH 3 (3) (2014) Unnes Journal of ublic Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEATUHAN DIIT ASIEN HIERTENSI (Studi ada asien Rawat Jalan di Rumah Sakit Islam

Lebih terperinci