Unnes Journal of Public Health
|
|
- Sudirman Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UJPH 3 (3) (2014) Unnes Journal of Public Health htt://journal.unnes.ac.id/sju/index.h/ujh HUBUNGAN ANTARA STRATA PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DAN SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS Rizka Auliya Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Agustus 2013 Disetujui Setember 2013 Diublikasikan Setember 2014 Keywords: Letosirosis, Sanitasi Rumah, Strata PHBS Tatanan Rumah Tangga Abstrak Tujuan enelitan ini adalah untuk hubungan antara strata PHBS tatanan rumah tangga dan sanitasi rumah dengan kejadian Letosirosis di Kecamatan Candisari Kota Semarang tahun Penelitian ini menggunakan endekatan kasus kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Candisari ada Agustus- Setember Poulasi enelitian ini adalah enderita letosirosis di Kecamatan Candisari (kasus) dan bukan enderita (kontrol). Samel berjumlah 66 resonden. Analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil enelitian didaatkan bahwa ada hubungan antara strata PHBS tatanan rumah tangga (=0,003,=4,667), kondisi selokan (=0,001,=5,290), keberadaan tikus (=0,001,=6,107), keberadaan air menggenang (=0,001,=6,133), sarana embuangan limbah (=0,003,=4,600), sarana embuangan samah (= 0,002,=5,400) dan tidak ada hubungan antara intensitas cahaya (=0,323), keberadaan hewan eliharaan (=0,084) dengan kejadian letosirosis. Abstract The urose of this research is to know the relationshi between the strata of healthy and clean life behavior (PHBS) order household and house sanitary with letosirosis incidence in Candisari District Semarang City in This research used a case-control aroach. The research was conducted in the Candisari District in August-Setember was atients with letosirosis in the Candisari district (cases) and not the atients (controls). The samle amounted to 66 resondents. Bivariate analysis uses statistical Chi-square. The result showed that there is a relationshi between the strata of healthy and clean life behavior (PHBS) order household ( = 0.003, = 4.667), the condition of the sewers ( = 0.001, =5.290), resence of mice ( = 0.001, = 6.107), resence of stagnant water ( = 0.001, = 6.133),cessool disosal facilities ( = 0.003, = 4.600), waste disosal facilities ( = 0.002, = 5.400) and no correlation between the intensity of light ( = 0.323), resence of ets ( = 0.084) with the incidence of letosirosis Universitas Negeri Semarang Alamat koresondensi: Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes Kamus Sekaran, Gunungati, Semarang, fik-unnes-smg@telkom.net ISSN
2 PENDAHULUAN Letosirosis meruakan enyakit zoonosa yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang berbentuk siral dari genus Letosira yang athogen, yang menyerang hewan dan manusia. Penularan letosirosis ada manusia ditularkan oleh hewan yang terinfeksi kuman letosira yang biasanya masuk melalui conjunctiva atau kulit yang terluka. Pada kulit yang utuh, infeksi daat ula terjadi aabila seseorang kontak dengan air, tanah, dan tanaman yang terkontaminasi urin tikus atau hewan lain seerti anjing, kucing dll yang sakit letosirosis dalam waktu yang lama (Muliawan, 2008: 64). Angka kematian letosirosis di Indonesia termasuk tinggi, yaitu mencaai 2,5 16,45%. Dan di rovinsi Jawa Tengah angka kematian letosirosis cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Angka kejadian dan kematian letosirosis di Jawa Tengah mulai tahun yang aling tinggi adalah di Kota Semarang yaitu sebanyak 151 kejadian dengan 4 kematian, 235 kejadian dengan 9 kematian, 70 kejadian dengan 6 kematian, dan 60 kejadian dengan eningkatan kasus kematian sebanyak 22 kematian (Buku Saku Data dan Kematian Letosirosis Jateng 2012 ). Pada umumnya, enyakit letosirosis meruakan enyakit yang banyak terjadi di daerah rawan banjir karena kejadian enyakit ini aling tinggi terjadi setelah banjir tersebut surut. Menurut enelitian yang dilakukan oleh Sunaryo tentang zona kerawanan letosirosis di Kota Semarang menunjukan hasil yang berbeda. Daerah Candisari meruakan daerah yang jarang mengalami banjir namun menjadi daerah yang memiliki angka kejadian letosirosis yang tinggi ada tahun yaitu 41 kasus dan 5 kematian. Dan ada tahun kejadian letosirosis yang juga tinggi berada di daerah Tembalang yang meruakan daerah yang juga jarang terjadi banjir (Rekaitulasi Bulanan Letosirosis Kota Semarang Tahun 2012). Dengan demikian, fenomena kejadian letosirosis bukan hanya terjadi di kawasan rob saja, melainkan sudah merambat ke daerah yang jarang banjir di Kota Semarang. Penyakit letosirosis meruakan enyakit yang sangat berhubungan dengan lingkungan. Faktor lingkungan yang sangat bereran dalam kejadian letosirosis adalah sanitasi rumah. Sanitasi rumah daat dikatakan baik aabila memenuhi salah satu kriteria rumah sehat yaitu memenuhi ersyaratan encegahan enularan enyakit antar enghuni rumah dengan enyediaan air bersih, engelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor enyakit dan tikus, keadatan hunian yang tidak berlebihan, cuku sinar matahari agi, terlindungnya makanan dan minuman dari encemaran, disaming encahayaan dan enghawaan yang cuku (Rusmini, 2011:86). Faktor faktor lingkungan termasuk kedalam beberaa indikator dari PHBS tatanan rumah tangga. Selain faktor lingkungan, faktor faktor lain yang ikut berengaruh ada kejadian letosirosis juga terdaat dalam PHBS tatanan rumah tangga. Dengan PHBS tatanan rumah tangga tersebut daat diketahui tingkatan strata PHBS dalam rumah tangga, tingkatan strata tersebut antara lain sehat ratama, sehat madya, sehat utama dan sehat ariurna.tingkatan strata PHBS Tatanan Rumah Tangga menentukan bagaimana kondisi PHBS dalam keluarga. Penentuan strata PHBS Tatanan Rumah Tangga meruakan rogram emerintah yang telah dilakukan oleh Puskesmas. Untuk itu erlu diketahui hubungannya dengan kejadian Letosirosis agar bisa lebih ditingkatkan keefektifannya di masyarakat. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dilakukan enelitian untuk mengetahui hubungan antara strata PHBS tatanan rumah tangga dan sanitasi rumah dengan kejadian letosirosis. 2
3 METODE PENELITIAN Jenis enelitian ini adalah jenis enelitian observasional analitik dengan desain studi kasus control, yaitu suatu enelitian (survei) analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dielajari dengan menggunakan retrosektif (Soekidjo, 2005:150). Poulasi adalah keseluruhan obyek enelitian (Soekidjo Notoatmojo, 2005:79). Poulasi ada enelitian ini adalah semua enderita Letosirosis yang tinggal di Kecamatan Candisari ada tahun Poulasi ada enelitian ini berjumlah 41 orang. Samel enelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan diangga mewakili seluruh oulasi (Soekidjo Notoatmojo,2002:79).Teknik engambilan samel yang digunakan adalah dengan erhitungan samel minimal (Sudigdo dan Sofyan Ismail, 2011:368). Samel dalam enelitian sebanyak 66 resonden yang terdiri dari 33 resonden kasus dan 33 resonden kontrol. Instrumen yang digunakan dalam enelitian ini adalah kuesioner dan engukuran yang menggunakan alat luxmeter untuk engukuran encahayaan.teknik engambilan data yang digunakan meliuti medote observasi, interview/wawancara dan dokumentasi. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hubungan antara masing masing variabel meliuti variabel bebas dengan variabel terikat adalah uji Chi-square. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Tabulasi Silang antara Strata PHBS Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian Letosirosis Strata PHBS Kejadian Letosirosis Nilai P Kurang Baik Baik ,7 27, ,4 63,6 0,003 4,667 1,643-13,256 (0,003) < α (0,005) sehingga Ho ditolak. Hal hubungan antara strata PHBS tatanan rumah tangga dengan kejadian Letosirosis. Nilai odds ratio () = 4,667 dengan interval 1,643-13,256, yang berarti bahwa resonden dengan strata PHBS tatanan rumah tangga kurang baik memiliki risiko 4,667 kali lebih besar menderita Letosirosis bila dibandingkan resonden dengan strata PHBS tatanan rumah tangga baik. Hasil enelitian ini sesuai dengan teori Pedoman Program PHBS Tatanan Rumah Tangga Tahun 2010 yang menyatakan bahwa PHBS tatanan rumah tangga dilakukan untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mamu melakukan PHBS dengan baik, memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya enyakit dan melindungi diri dari ancaman enyakit serta bereran aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Hasil enelitian ini daat menggambarkan bahwa keadaan kasus dan kontrol memiliki erbedaan dan erbandingan yang cuku jelas. Dimana ada kasus, yang memiliki strata PHBS sehat madya cuku banyak, sedangkan ada kontrol, yang memiliki strata PHBS sehat madya hanya setengah dari jumlah kasus yang memiliki strata PHBS sehat madya. Pada indikator kesehatan lingkungan, banyak resonden kasus yang lantai rumahnya tidak keda air di bagian ruang daur serta masih banyak yang membuang samah di sembarang temat. Keadatan hunian juga masih banyak menjadi masalah. Hal ini menunjukkan bahwa 3
4 elaksanaan PHBS ada kontrol lebih terjaga bila dibandingkan dengan PHBS ada kasus. Dan sesuai dengan teori yang telah ada bahwa anggota rumah tangga yang mamu melakukan PHBS dengan baik, memelihara dan meningkatkan kesehatannya akan mamu mencegah risiko terjadinya enyakit dan melindungi diri dari ancaman enyakit. Hal ini sesuai dengan enelitian Ima Nurisa (2005) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara indikator-indikator ada strata PHBS tatanan rumah tangga seerti status gizi, faktor lingkungan, gaya hidu dengan kejadian letosirosis. Selain itu hasil enelitian Dwi Sarwani (2005) juga menyatakan bahwa ada hubungan antara faktor lingkungan dan gaya hidu dengan kejadian letosirosis. Hal yang menyebabkan strata PHBS tatanan rumah tangga ikut berengaruh terhada enyakit letosirosis ini adalah karena sebagian besar indikator-indikator PHBS meruakan faktor yang berhubungan dengan letosirosis. Tabel 2. Tabulasi Silang antara Kondisi Selokan dengan Kejadian Letosirosis Kondisi Selokan Kejadian Letosirosis Nilai Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat ,7 30, ,3 69,7 0,001 5,290 1,851-15,116 (0,001) < α (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal hubungan antara kondisi selokan dengan kejadian Letosirosis. Nilai odds ratio () = 5,290 dengan interval 1,851-15,116, yang berarti bahwa resonden dengan kondisi selokan tidak memenuhi syarat memiliki risiko 5,290 kali lebih besar menderita Letosirosis bila dibandingkan resonden dengan kondisi selokan yang memenuhi syarat. Hal ini daat menggambarkan bahwa keadaan kasus dan kontrol memiliki erbedaan dan erbandingan yang cuku jelas. Dimana ada kasus, yang memiliki kondisi selokan tidak memenuhi syarat jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan yang memenuhi syarat, dan sebaliknya dengan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi selokan ada kontrol lebih terawat bila dibandingkan dengan kondisi selokan ada kasus sehingga kondisi selokan ada kontrol lebih banyak yang memenuhi syarat, kondisi selokan ada kontrol banyak yang sudah tertutu, tidak melua saat hujan dan jarang tersumbat. Namun hal sebaliknya terjadi ada kasus. Dan sesuai dengan yang telah dikatakan sebelumnya bahwa kondisi selokan yang lancar akan menghambat erkembangan letosira untuk daat berkembang secara baik. Hal ini sesuai dengan enelitian Siti Maesharokh (2011) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kondisi selokan dengan kejadian letosirosis di Kota Semarang. Selain itu enelitian dari Mari Okatini (2007) juga menyatakan bahwa ada hubungan antara kodisi selokan dengan kejadian letosirosis di Jakarta. Hasil enelitian ini menyatakan bahwa kondisi selokan yang masih tidak tertutu dan tersumbat hingga melua saat hujan daat menjadi faktor risiko letosirosis. 4
5 Tabel 3. Tabulasi Silang antara Intensitas Cahaya dalam Rumah dengan Kejadian Letosirosis Intensitas Cahaya dalam Rumah Kejadian Letosirosis Nilai % % Tidak Memenuhi Syarat 16 48, ,6 Memenuhi Syarat 17 51, ,4 0,323 0,612 0,230-1,624 (0,323) > α (0,05) sehingga Ho diterima. Hal ini berarti daat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara intensitas cahaya dalam rumah dengan kejadian letosirosis. Hal ini daat menggambarkan bahwa intensitas cahaya ada resonden kasus dan kontrol relatif sama. Bahkan ada kontrol, yang memiliki intensitas cahaya tidak memenuhi syarat cenderung lebih banyak. Hal ini disebabkan karena keberadaan kamar mandi dan daur ada kontrol lebih banyak berada di ruangan tertutu dan menyatu dengan rumah, sedangkan kamar mandi dan daur ada kontrol lebih banyak yang berada terisah dengan rumah sehingga cahaya lebih mudah masuk sehingga intensitas cahaya juga banyak yang memenuhi syarat. Tabel 4. Tabulasi Silang antara Keberadaan Tikus di Rumah Resonden dengan Kejadian Letosirosis Keberadaan Tikus Kejadian Letosirosis Nilai Tidak Memenuhi Syarat 27 81, ,4 Memenuhi Syarat 6 18, ,6 0,001 6,107 1,988-18,757 (0,001) < α (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal hubungan antara keberadaan tikus dengan kejadian letosirosis. Nilai odds ratio () = 6,107 dengan interval 1,988-18,757, yang berarti bahwa resonden yang terdaat tikus di rumah sehingga tidak memenuhi syarat memiliki risiko 6,107 kali lebih besar menderita letosirosis bila dibandingkan resonden yang tidak terdaat tikus sehingga memenuhi syarat. Hal ini sesuai dengan endaat Djoni Djunaedi (2007) yang menyatakan bahwa letosirosis juga banyak dijumai di daerah inggiran kota dengan oulasi tikus yang berkembang biak secara ceat. Di daerah adat enduduk, enyakit ini biasanya berkembang aabila dijumai oulasi tikus dalam jumlah yang besar dan disertai sanitasi yang jelek. Hasil enelitian ini menunjukkan bahwa resonden kasus banyak yang mengaku bahwa sering melihat tikus di dalam dan sekitar 5
6 rumahnya, serta didukung dengan terdaatnya kotoran tikus di sekitar rumah yang menandakan keberadaan tikus. Adanya tikus inilah yang menyebabkan variabel keberadaan tikus di dalam dan sekitar rumah tidak memenuhi syarat. Namun ada kontrol banyak yang mengaku bahwa jarang melihat tikus di dalam dan sekitar rumahnya serta didukung dengan bersihnya sekitar rumah dari kotoran tikus yang menandakan jarang ada tikus. Dan jarang/tidak adanya tikus inilah yang menyebabkan variabel keberadaan tikus memenuhi syarat. Mungkin keberadaan tikus memang selalu ada di setia rumah, namun bila kebersihan teta terjaga maka tikus tidak akan betah untuk melakukan segala aktifitas dalam rumah tersebut. Hal ini sesuai dengan enelitian sebelumnya oleh Taufik Ari Pambudi (2010) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara keberadaan tikus dengan kejadian letosirosis. Hal tersebut daat terjadi karena tikus domestik memiliki kebiasaan dekat dengan manusia. Selain itu enelitian oleh Dwi Sarwani (2005) juga menyatakan bahwa faktor lingkungan biologik yang meruakan faktor risiko kejadian letosirosis berat adalah adanya tikus di dalam dan sekitar rumah. Peran tikus sebagai vektor dan reservoir beberaa enyakit menular menyebabkan keberadaan tikus di emukiman enduduk menjadi ancaman serius bagi manusia untuk tertular enyakit. Dan sesuai dengan ketentuan tentang ersyaratan rumah sehat yang terdaat ada Dinkes Pro Jateng (2005) bahwa rumah sehat harus bebas dari tikus atau hewan engerat lainnya. Tabel 5. Tabulasi Silang antara Keberadaan Hewan Peliharaan Resonden dengan Kejadian Letosirosis Keberadaan Peliharaan Hewan Kejadian Letosirosis Nilai Kurang Baik 19 57, ,4 Baik 14 42, ,6 0,084 2,375 0,883-6,390 (0,084) > α (0,05) sehingga Ho diterima. Hal ini berarti daat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara keberadaan hewan eliharaan dengan kejadian letosirosis. Hasil enelitian ini daat menggambarkan bahwa resonden kasus banyak yang memiliki hewan eliharaan di rumahnya, adanya hewan eliharaan inilah yang menyebabkan variabel keberadaan hewan eliharaan di rumah tergolong kurang baik. Namun ada kontrol hanya sedikit yang memiliki hewan eliharaan di rumahnya, dan tidak adanya hewan eliharaan inilah yang menyebabkan variabel keberadaan hewan eliharaan di rumah tergolong baik. Pada hasil enelitian, hasil kurang baik lebih banyak didaatkan ada resonden kasus. Namun ternyata hal tersebut belum cuku untuk menjadi enentu yang menyatakan bahwa ada hubungan antara keberadaan hewan eliharaan dengan kejadian letosirosis. Hasil ini mungkin disebabkan karena kejadian letosirosis diengaruhi oleh faktor kebersihan kandang hewan eliharaan. Jadi meskiun masyarakat memunyai hewan eliharaan namun kebersihan kandang teta terjaga, tidak akan menjadi faktor risiko letosirosis. 6
7 Tabel 6. Tabulasi Silang antara Keberaadaan Air Menggenang dengan Kejadian Letosirosis Keberadaan Menggenang Air Kejadian Letosirosis Nilai Kurang Baik 23 69,7 9 27,3 Baik 10 30, ,7 0,001 6,133 2,111-17,824 (0,001) < α (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal hubungan antara keberadaan air menggenang dengan kejadian Letosirosis. Nilai odds ratio () = 6,133 dengan interval 2,111-17,824, yang berarti bahwa resonden yang terdaat air menggenang di sekitar rumah sehingga tergolong kurang baik memiliki risiko 6,133 kali lebih besar menderita letosirosis bila dibandingkan resonden yang tidak terdaat air menggenang di sekitar rumah sehingga tergolong baik. Hasil enelitian ini daat menggambarkan bahwa di sekitar rumah resonden kasus banyak terdaat air yang menggenang, adanya genangan air inilah yang menyebabkan variabel keberadaan air menggenang di sekitar rumah tergolong kurang baik. Namun ada kontrol hanya sedikit yang di sekitar rumahnya terdaat air yang menggenang, dan tidak adanya genangan air inilah yang menyebabkan variabel keberadaan air menggenang tergolong baik. Hasil enelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan air menggenang banyak ditemukan ada resonden kasus, karena sebagian besar letak kamar mandi dengan rumah resonden kasus terisah sehingga kemungkinan resonden kasus untuk terkontaminasi genangan air di sekitar rumah sangat besar. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Djoni Djunaedi (2007), yang menyatakan bahwa transmisi letosira berlangsung dengan urin, darah, atau jaringan dari hewan yang terinfeksi atau teraar oleh lingkungan yang terkontaminasi. Transmisi langsung dari manusia ke manusia jarang ditemukan. Oleh karena letosira diekskresi melalui urin dan daat hidu dalam air selama beberaa bulan, maka air tergenang memiliki eranan enting sebagai transmisi. Mereka daat terserang letosirosis teraar langsung oleh air atau tanah yang terkontaminasi. Hasil enelitian ini sesuai dengan enelitian sebelumnya oleh Agus Priyanto (2008), yang menyatakan bahwa genangan air meruakan faktor risiko Letosirosis karena saat terjadinya kasus sebagian besar resonden di sekitar rumahnya terdaat genangan air. Selain itu enelitian Asyhar Tunissea (2008) menyatakan bahwa genangan air yang berasal dari badan air alami meruakan salah satu faktor risisko kejadian letosirosis. Hal ini mebuktikan bahwa keberadaan air menggenang cuku berengaruh ada kejadian letosirosis, untuk itu dierlukan menjaga lingkungan rumah agar tidak terdaat genangan air di sekitarnya. 7
8 Tabel 7. Tabulasi Silang antara Sarana Pembuangan Limbah dengan Kejadian Letosirosis Sarana Pembuangan Limbah Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Kejadian Letosirosis ,7 30, ,3 Nilai 66,7 0,003 4,600 1,631-12,973 (0,003) > α (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal hubungan antara sarana embuangan limbah dengan kejadian Letosirosis. Nilai odds ratio () = 4,600 dengan interval 1,631-12,973, yang berarti bahwa resonden dengan sarana embuangan limbah tidak memenuhi syarat memiliki risiko 4,6 kali lebih besar menderita letosirosis bila dibandingkan resonden dengan sarana embuangan limbah memenuhi syarat. Hal ini daat menggambarkan bahwa keadaan kasus dan kontrol memiliki erbedaan dan erbandingan yang cuku jelas. Dimana ada kasus, yang memiliki sarana embuangan limbah tidak memenuhi syarat jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan yang memenuhi syarat, dan sebaliknya dengan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa sarana embuangan limbah ada kontrol lebih baik bila dibandingkan dengan sarana embuangan limbah ada kasus. Sarana embuangan limbah ada kontrol lebih banyak yang memenuhi syarat karena sarana embuangan limbah ada kontrol sudah banyak yang tertutu dan diresakan. Namun ada kasus, masih sedikit yang memiliki sarana embuangan limbah yang tertutu dan diresakan karena sarana embuangan limbah mereka sebagian besar masih dibuat seadanya. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rusmini (2011) yang menyatakan bahwa saluran embuangan limbah yang buruk sehingga menyebabkan adanya genangan air di sekitar rumah meruakan faktor risiko kejadian letosirosis karena vektor erantara bakteri letosira daat bertahan hidu selama berbulan-bulan ada air yang menggenang. Sesuai dengan Dinkes Pro Jateng 2005 yang menyatakan bahwa sarana embuangan limbah harus memenuhi syarat agar tidak mengganggu lingkungan dan mengurangi kemungkinan munculnya enyakit yang disebabkan oleh lingkungan. Syarat-syarat sarana embuangan limbah antara lain saluran embuangan limbah harus tertutu dan diresakan. Hasil enelitian ini sesuai dengan enelitian sebelumnya oleh Agus Priyanto (2008), yang menyatakan bahwa sarana embuangan limbah meruakan faktor risiko Letosirosis karena munculnya kontaminasi genangan air juga disebabkan oleh sarana embuangan limbah yang tidak lancar atau tersumbat. Selain itu enelitian Mari Okatini (2005) juga menyatakan bahwa ada hubungan antara sarana embuangan limbah dengan kejadian letosirosis. Untuk itu sebaiknya sarana embuangan limbah harus dibuat cuku baik agar bermanfaat saat digunakan tana menimbulkan efek negatif yang mendatangkan enyakit. 8
9 Tabel 8. Tabulasi Silang antara Sarana Pembuangan Samah dengan Kejadian Letosirosis Sarana Pembuangan Samah Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Kejadian Letosirosis ,8 18, ,5 Nilai P 54,5 0,002 5,400 1,764-16,533 (0,002) > α (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal hubungan antara sarana embuangan samah dengan kejadian Letosirosis. Nilai odds ratio () = 5,400 dengan interval 1,764-16,533, yang berarti bahwa resonden dengan sarana embuangan samah tidak memenuhi syarat memiliki risiko 5,4 kali lebih besar menderita letosirosis bila dibandingkan resonden dengan sarana embuangan samah memenuhi syarat. Hal ini daat menggambarkan bahwa keadaan kasus dan kontrol memiliki erbedaan dan erbandingan yang cuku jelas. Dimana ada kasus, yang memiliki sarana embuangan samah tidak memenuhi syarat jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan yang memenuhi syarat, dan sebaliknya dengan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi sarana embuangan samah ada kontrol lebih baik bila dibandingkan dengan sarana embuangan samah ada kasus. Sarana embuangan samah ada kontrol lebih banyak yang memenuhi syarat karena sarana embuangan samah ada kontrol sudah banyak yang tertutu dan keda air sehingga aman dari hewa-hewan embawa vektor enyakit. Namun ada kasus, masih sedikit yang memiliki sarana embuangan samah yang tertutu dan keda air karena sarana embuangan samah mereka sebagian besar masih terbuka dan banyak digunakan oleh tikus sebagai temat untuk mencari sisa-sisa makanan. Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rusmini (2011) yang menyatakan bahwa temat engumulan samah yang buruk meruakan faktor risiko kejadian letosirosis karena vektor erantara bakteri letosira khususnya tikus sangat menyukai temat-temat dengan keberadaan tumukan samah. Dan sesuai dengan Dinkes Pro Jateng 2005 yang menyatakan bahwa sarana embuangan samah harus memenuhi syarat agar tidak menimbulkan keberadaan vektor-vektor enyakit. Syarat-syarat tersebut antara lain samah harus diangkut tidak melebihi 3 x 24 jam, tertutu dan keda air. Hasil enelitian ini sesuai dengan enelitian sebelumnya oleh Feriyanti (2008), yang menyatakan bahwa kebersihan rumah yang salah satunya adalah sarana embuangan samah berhubungan dengan kejadian letosirosis. Selain itu enelitian Dwi Sarwani (2005) juga menyatakan bahwa sarana embuangan samah yang tidak baik sehingga mengakibatkan adanya samah di sekitar rumah berhubungan dengan kejadian letosirosis. Untuk itu sebaiknya sarana embuangan samah harus dibuat cuku baik agar bermanfaat saat digunakan tana menimbulkan efek negatif yang mendatangkan enyakit. SIMPULAN Ada hubungan antara strata PHBS tatanan rumah tangga, kondisi selokan, keberadaan tikus, keberadaan air menggenang, 9
10 sarana embuangan limbah dan sarana embuangan samah dengan kejadian letosirosis di Kecamatan Candisari Kota Semarang. Tidak ada hubungan antara intensitas cahaya dan keberadaan hewan eliharaan dengan kejadian letosirosis di kecamatan Candisari Kota Semarang. DAFTAR PUSTAKA Agus Priyanto, 2008, Faktor Risiko yang Berengaruh Terhada Kejadian Letosirosis (Studi di Kabuaten Demak), Tesis: Pasca Sarjana Undi Agus Riyanto, 2010, Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan, Yogyakarta:Nuha Medika Aru W. Sudoyo, 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI Dekes RI, 1999, Keutusan Menteri Kesehatan No. 829/MENKES/SK/VII/1999, Jakarta: Dekes RI, 2003, Pedoman Tatalaksana dan Pemeriksaan Laboratorium Letosirosis di Rumah Sakit, Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta: Dekes RI., 2005, Pedoman Penanggulangan Letosirosis Di Indonesia, Jakarta: Dekes RI Ditjen P2P danplp, 2010, Profil Kesehatan IndonesiaTahun 2010, Jakarta: Dekes RI Dharmajono, 2002, Letosirosis Anthrax Mulut $ Kuku Sai-Gila, Jakarta:Pustaka Pouler Obor Dinkes Kota Semarang, 2010, Profil Kesehatan Kota Semarang 2010, Semarang: DKK Semarang, 2010, Rekaitulasi Laoran Bulanan Letosirosis Kota Semarang. DKK Semarang Dinkes Proinsi Jawa Tengah, 2005, Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat untuk Puskesmas, Semarang: DKP Jateng, 2009, Profil Kesehatan Provinsi Jateng 2009, Semarang: DKP Jateng, 2010, Pedoman Perilaku Hidu Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga, Semarang: DKP Jateng, 2011, Buku Saku Kesehatan Provinsi Jateng 2011, Semarang: DKP Jateng Djoni Djunaedi, 2007, Kaita Selekta Penyakit Infeksi Ehrlichiosis, Letosirosis, Riketsiosis, Antraks, Penyakit Pes. Malang: UMM Pres Dwi Sarwani Sri Rejeki, 2005, Faktor Resiko Lingkungan yang Berengaruh terhada Kejadian Letosirosis Berat, Tesis: Program Studi Eidemiologi Undi Semarang Eko Budiarto, 2002, Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Ima Nurisa, 2005, Penyakit Bersumber Rodensia (Tikus dan Mencit) di Indonesia,Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 4 No 3 Indan Entjang, 2000, Mikrobiologi & Parasitologi U- Akademi Keerawatan, :P.T. Citra Aditya Bakti Mukono, 2000, Prinsi Dasar Kesehatan Lingkungan, Surabaya: Airlangga University Press Rusmini, 2011, Bahaya Letosirosis (Penyakit Kencing Tikus) & Cara Pencegahannya, Yogyakarta:Penerbit Gosyen Publishing Soeharsono, 2002, Zoonosis Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia 2, Jakarta:Kanisius Soekidjo Notoatmodjo, 2005, Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cita, 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta: Rineka Cita Soiyudin Dahlan, 2011, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5, Jakarta: Salemba Medika Sudigdo S dan Sofyan Ismael, 2011, Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke 4, Jakarta: CV Sagung Seto. Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cita Sunaryo, 2009, Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan dan Penentuan Zona Kerawanan Letosirosis di Kota Semarang Sylvia Y. Muliawan, 2008, Bakteri Siral Patogen (Treonema, Letosira dan Borelia), Jakarta: Erlangga. 10
SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013
SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 Ariyanto Pakaya NIM 811409138 Program study Kesehatan
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 2 (1) (2013) Unnes Journal of Public Health htt://journal.unnes.ac.id/sju/index.h/ujh HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU Anggie Mareta Rosiana Jurusan Ilmu Kesehatan
Lebih terperincilingkungan sosial meliputi lama pendidikan, jenis pekerjaan dan kondisi tempat bekerja (Sudarsono, 2002).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan kuman leptospira patogen (Saroso, 2003). Leptospirosis adalah suatu zoonosis yang disebabkan suatu mikroorganisme
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA
HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Umiati a, Badar Kirwono b, Dwi Astuti a a Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2014 Disusun oleh: RANI HIDAYANTI D11.2011.01339 telah
Lebih terperinciFAKTOR RESIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO
FAKTOR RESIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO (Risk Factors Scene of Leptospirosis in The Work Area of Ngrayun Community Health Center Ponorogo) Riska Ratnawati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hujan yang tinggi (Febrian & Solikhah, 2013). Menurut International
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kejadian Leptospirosis lebih tinggi angka prevalensinya di negara tropis dibanding negara subtropis. Terutama negara yang memiliki curah hujan yang tinggi (Febrian
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2
ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2 Lintang Sekar Langit lintangsekar96@gmail.com Peminatan Kesehatan Lingkungan,
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH () (1) Unnes Journal of Public Health htt://journal.unnes.ac.id/sju/index.h/ujh FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MALARIA TINGKAT PUSKESMAS DI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Leptospira sp dan termasuk penyakit zoonosis karena dapat menularkan ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira sp dan termasuk penyakit zoonosis karena dapat menularkan ke manusia. Penyakit Leptospirosis
Lebih terperinciFAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNGMUNDU SEMARANG
FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNGMUNDU SEMARANG Wulansari 1, Kriswiharsi Kun Saptorini 2 1 Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciFAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA SEMARANG
FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA SEMARANG Ghinaa Maniiah, Mursid Raharjo, Nikie Astorina Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN
Lebih terperinciHubungan Antara Faktor Lingkungan Fisik Rumah dan Keberadaan Tikus dengan Kejadian Leptospirosis di Kota Semarang
Hubungan Antara Faktor Lingkungan Fisik Rumah dan Keberadaan Tikus dengan Kejadian Leptospirosis di Kota Semarang Oleh: Niky Ria Dainanty Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIWOYO 1 WONOGIRI
HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIWOYO 1 WONOGIRI Ani Murtiana 1, Ari Setiyajati 2, Ahmad Syamsul Bahri 3 Latar Belakang : Penyakit diare sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tikus. Manusia dapat terinfeksi oleh patogen ini melalui kontak dengan urin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leptospirosis atau penyakit kuning merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Penyakit ini disebabkan bakteri Leptospira Icterohaemorrhagiae
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FITRI HANDAYANI J410100073 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS
Lebih terperinciFaktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Leptospirosis di Wilayah Puskesmas Kedungmundu Semarang Tahun 2013
Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Leptospirosis di Wilayah Puskesmas Kedungmundu Semarang Tahun 2013 Wulansari 1, Kriswiharsi Kun Saptorini 2, Suharyo 2 1 Alumni Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciYulisetyaningrum ABSTRAK
HUBUNGAN MOTIVASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEBIASAAN BUANG AIR BESAR (BAB) SEMBARANGAN DI DUKUH KRAJAN DESA KARANGROWO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2014 Yulisetyaningrum
Lebih terperinciABSTRACT. : Ice chocolate, hygiene handler, Coliform, Escherichia coli
HUBUNGAN HIGIENE PENJAMAH DENGAN KUALITAS MIKROBIOLOGIS PADA MINUMAN ES COKLAT DI KOTA SEMARANG (Studi di Kecamatan Tembalang Dan Kecamatan Pedurungan) Dwi Rahayuningsih, Martini,Susiana Purwantisari,
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Lebih terperinciGambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan
No. Resonden : Tanggal wawancara Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhada Penderita Pasca Stroke Dalam Uaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan Keterangan / Petunjuk engisian 1. Setia
Lebih terperinciHUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012
HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 Nata Lisa Erviana Sari 1, Lenie Marlinae, 2 Frieda Anie Noor 3
Lebih terperinciBAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans yang mempengaruhi baik manusia maupun hewan. Manusia terinfeksi melalui
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016
ANALISIS FAKT RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 Rahmawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat koresondensi: Rahmaq320@gmail.com/085395118181 ABSTRAK BBLR adalah bayi dengan berat
Lebih terperinciPHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea
PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup
Lebih terperinciHUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA
HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA Eryka I. Siswianti, Hilmi Yumni Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG
Volume, Nomor, Tahun 0, Halaman 535-54 Online di http://ejournals.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anggraeni, D.S., Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor: Bogor Publishing House.
DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U.F., 2010. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press). Aditama, T. A., 2009. Profil Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan tahun 2008,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG BELUM MEMILIKI JAMBAN KELUARGA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : Januariska
Lebih terperinciHubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Askariasis dan Trikuriasis pada Siswa SD N 29 Purus Padang
htt://jurnal.fk.unand.ac.id 718 Artikel Penelitian Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Askariasis dan Trikuriasis ada Siswa SD N 29 Purus Padang Hildya Kusmi 1, Nuzulia Irawati 2, Husnil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan musim hujan. Tata kota yang kurang menunjang mengakibatkan sering
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mengalami dua musim setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Tata kota yang kurang menunjang mengakibatkan sering terjadinya banjir di beberapa daerah.
Lebih terperinciPengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta
Pengaruh Riwayat Terhada Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta 1 2 srilestarijs@yahoo.com 1 2 AKPER Insan Husada Surakarta Breast milk is the most erfect food for baby. Giving
Lebih terperinciASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR
ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR Sri Syatriani 1, Muliati 2 1 Dosen STIK MAKASSAR 2 Peminatan Gizi STIK Makassar Abstract Background: Growth
Lebih terperinciPENDAHULUAN. zoonoses (host to host transmission) karena penularannya hanya memerlukan
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Leptospirosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri patogen Leptospira, yang ditularkan secara langsung maupun tidak langsung dari hewan ke manusia,
Lebih terperinciKeywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BANK SAMPAH DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2013 Sarah Patumona Manalu 1, Indra Chahaya 2 dan Irnawati
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Boediardja, A. S., dkk., Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonetion University
DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U. F., 2010. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: Penerbit UI., 2010, Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan, UI- Boediardja, A. S., dkk., 2004. Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Ridha Hidayat
Ridha Hidayat FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BATITA USIA 12-23 BULAN DI DESA RANAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2014 Ridha Hidayat Dosen S1 Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN ENYAKIT ISA ADA BALITA (Suatu enelitian Di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten ) SISKA RISTY YOLANDA ADAM DJAFAR NIM : 811409020
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS SUMUR GALI
ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS SUMUR GALI Enda Silvia Putri Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar, Meulaboh Email: endasilvia@utu.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG Defi Ratnasari Ari Murdiati*) Frida Cahyaningrum*) *)Akademi kebidanan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan ABSTRAK
Lebih terperinciSUMMARY GAMBARAN PELAKSANAAN KLINIK SANITASI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA
SUMMARY GAMBARAN PELAKSANAAN KLINIK SANITASI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA Tuti Susilawati Male. 2013.Gambaran Pelaksanaan Klinik Sanitasi Dengan Kejadian Penyakit ISPA. Jurusan Kesehatan Masyarakat. Fakultas
Lebih terperinciSukmawati 1), Sri Dara Ayu1 ) 1) Dosen Jurusan Gizi Poltekes Makassar ABSTRACT
HUBUNGAN STATUS GIZI, BERAT BADAN LAHIR (BBL), IMUNISASI DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNIKAMASEANG KABUPATEN MAROS Sukmawati 1), Sri Dara
Lebih terperinciAnalisis Sarana Dasar Kesehatan Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu
J Kesehat Lingkung Indones Vol.4 No.2 Oktober 2005 Analisis Sarana Dasar Kesehatan Analisis Sarana Dasar Kesehatan Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Kecamatan Gading
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO
PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO 1 Emi Fadilla 2 Maya Mewengkang 2 John Wantania 1 Kandidat Skrisi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Lebih terperinciVolume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag
PENDAHULUAN PENGARUH KONSELING MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Niken Purbowati (Poltekkes Kemenkes Jakarta III) ABSTRAK Prevalensi anemia tertinggi
Lebih terperinciFator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo
ARTIKEL PENELITIAN Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo Factors Of Associated With The Visit Antenatal Care (ANC) K4 In Community
Lebih terperinciHubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 1 3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya
Vol II, no. Januari 23 Hubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya Ernawatik¹, Nyna Puspitaningrum².
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN PANJANG WETAN IV KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN 6 Asep Dwi Prasetyo ABSTRAK Faktor faktor tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang beriklim sedang, kondisi ini disebabkan masa hidup leptospira yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Insidensi pada negara beriklim hangat lebih tinggi dari negara yang beriklim sedang, kondisi ini
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJH 2 (1) (2013) Unnes Journal of ublic Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DAN ERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN KUSTA MULTIBASILER Dwina Rismawati Jurusan
Lebih terperinciGambaran Perilaku Hidup Sehat Dalam Mencegah Penyakit Pada Petugas Kebersihan Di TPS Danau Bratan Dan TPS Terusan Sulfat Kota Malang
Gambaran Perilaku Hidup Sehat Dalam Mencegah Penyakit Pada Petugas Kebersihan Di TPS Danau Bratan Dan TPS Terusan Sulfat Kota Malang Amanda Rusyda Mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA Rina Anggraeni ¹, Tri Hesti Oktaviani², Dona Yanuar Agus Santoso³ ¹,²,³ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Lebih terperinciANALISA DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
ANALISA DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO Aan Sunani, Ratifah Academy Of Midwifery YLPP Purwokerto Program Study of D3 Nursing Poltekkes
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA
FAKT-FAKT YANG MEMPENGAUHI SIKAP MASYAAKAT TEHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA Ira Kusumawati () Veny Elita () Widia Lestari (3) ira.kiyar@gmail.com, h 8843 Abstract This study aims to determine the actors
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 4 (4) (2015) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT LEPTOSPIROSIS (Studi Kasus di Kelurahan
Lebih terperinciJURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: )
ANALISIS HUBUNGAN DAN SANITASI DENGAN KEBERADAAN COLIFORM FECAL PADA HANDLE PINTU TOILET DI TEMPAT TEMPAT UMUM DI KOTA SEMARANG Purwita Sari *), Nurjazuli **), Sulistiyani *) *) Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciMahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN KEPATUHAN IBU MEMBERIKAN KAPSUL VITAMIN A PADA BALITA USIA 12 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI KOTA SEMARANG Frida Cahyaningrum 1,
Lebih terperinciAnalisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Manado Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Hosital Inatient F General Hosital
Lebih terperinciKata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINGKAT PENERAPAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA Rusiawati, 2 Agus Fitriangga, Virhan Novianry mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter FK untan, 2 Departemen IKM, IKK, dan Kedokteran
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MEMASANG KAWAT KASA, MENGGANTUNG PAKAIAN DI DALAM RUMAH, DAN KEMAMPUAN MENGAMATI JENTIK DENGAN KEJADIAN DBD
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 7 No 2, Hal 60-65, Oktober 2017 Jurnal Sekolah Ilmiah Tinggi Permas: Ilmu Kesehatan Jurnal Ilmiah Kendal STIKES Kendal Volume 7 No 2, Hal 60-65,
Lebih terperinciMaria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENDERITA TUBERKULOSIS TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS ATAPUPU KABUPATEN BELU RELATIONSHIP BETWEEN PATIENT
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KECAMATAN NUSALAUT KABUPATEN MALUKU TENGAH Octovina Soumokil (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Angka kematian balita masih cuku tinggi
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SAESAR DI RSUD DR.M.HAULUSSY AMBON Mintje M.Nendissa (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Kematian ibu daat disebabkan karena kehamilan dan ersalinan ibu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR WASTE HANDLING CORRELATION WITH THE OCCURRENCE OF DIARRHEA ON TODDLER WORKING AREA
Lebih terperinciDELI LILIA Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK
Faktor-Faktor yang Barhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Petugas Kebersihan dan Keindahan Kota Martapura Kabupaten OKU Timur Tahun 14 DELI LILIA Deli_lilia@ymail.com Dosen Program Studi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO. Julia Angkow Fredna Robot Franly Onibala
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO Julia Angkow Fredna Robot Franly Onibala Program Studi Ilmu Keerawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015 Oleh : Beti khotipah ABSTRACT Di Negara berkembang dan
Lebih terperinciPERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE
PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N*, Titi Astuti**, Siti Fatonah** Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA
HUBUNGAN FAKT INTERNAL DAN EKSTERNAL LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA Fadillah Sari Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Ratu Samban Argamakmur-Bengkulu
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 3 (2) (2014) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph FAKTOR RISIKO EKSTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KASUS KLINIS CHIKUNGUNYA Nafiyan Mulyadi Jurusan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Kontak Serumah, Kejadian Tuberkulosis Paru
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN KONTAK SERUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Tiara Purba*, Sekplin A. S. Sekeon*, Nova H. Kapantow*
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA TATELU KECAMATAN DIMEMBE KABUPATEN MINAHASA UTARA Wulan K. Nangley*, Grace D. Kandou*, Nancy S. H. Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terabaikan atau Neglected Infection Diseases (NIDs) yaitu penyakit infeksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia, khususnya negara-negara yang beriklim tropis dan subtropis yang memiliki curah hujan tinggi.
Lebih terperinciPEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN
M-20 PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN Titi Purwandari, Yuyun Hidayat 2,2) Deartemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, email : titiurwandari@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kesehatan di masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Salah satu penyakit yang berbasis pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan subtropis di seluruh
Lebih terperinciKata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga
HUBUNGAN SARANA PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN JENIS JAMBAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PILOLODAA KECAMATAN KOTA BARAT KOTA GORONTALO TAHUN 2012 Septian Bumulo
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA ANAK DI KELURAHAN PABBUNDUKANG KECAMATAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA ANAK DI KELURAHAN PABBUNDUKANG KECAMATAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP Najamuddin Andi Palancoi * * Fakultas Ilmu Kesehatan UIN
Lebih terperinci* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
FAKTOR-FAKTOR YAG BERHUBUGA DEGA KEPUTUSA PEMILIHA TEMPAT BERSALI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATA KECAMATA IBU KABUPATE HALMAHERA BARAT PROPISI MALUKU UTARA Siska ova Sibua*, D. V. Rombot* * Program
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anonimous, Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/
DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2008. Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari 2011. http:// jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/ Azwar,Azrul, 1995. Pengantar Kesehatan Lingkungan, PT.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah
htt://jurnal.fk.unand.ac.id 233 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah Fitrah Umi Mutasya 1, Edison 2, Hasnar Hasyim 3 Abstrak Menarche (menars) adalah
Lebih terperinciPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.
20 Jurnal Keperawatan Volume 2, Nomor 1, Juli 2016 Hal 20-25 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Nandang Sutrisna 1, Nuniek Tri Wahyuni 2 1 Kepala Pustu Tajur Cigasong
Lebih terperinciAl-Sihah : Public Health Science Journal. Irviani A. Ibrahim 1, Habibi 2, Este Latifahanun 3
Al-Sihah : Public Health Science Journal 203-214 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) Tingkat Puskesmas di Kota Makassar
Lebih terperinciGAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016
GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016 Ulfah Program Studi Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang Email: ulfah.maria449@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciAnalisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Outatient Installation of Surgery General Hosital
Lebih terperinciHUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *
ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ABSTRAK Bauran emasaran adalah seerangkat alat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang terabaikan / Neglected
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang terabaikan / Neglected Infectious Diseases (NIDs) yaitu penyakit infeksi yang endemis pada masyarakat miskin atau
Lebih terperinciNanda Intan Windi Hapsari Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, 2014 ABSTRAK
Hubungan Karakteristik, Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Darul Amanah Desa Kabunan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Nanda Intan Windi Hapsari Fakultas Kesehatan,
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA SKRIPSI OLEH :
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA SKRIPSI OLEH : NOVITA ASMIATI MANSYUR NIM. 08060115 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciJulia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMENUHAN HAK-HAK REPRODUKSI DALAM BER-KELUARGA BERENCANA PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN TAHUN 2013 Julia Alistawaty Purba
Lebih terperinciAnalisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The inatient Installation Anggrek of General Hosital
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN KONDISI SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDAK I KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDAK I KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Lebih terperinciThe Effect of House Environment on Pneumonia Incidence in Tambakrejo Health Center in Surabaya
PENGARUH KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBAKREJO KECAMATAN SIMOKERTO SURABAYA The Effect of House Environment on Pneumonia Incidence in
Lebih terperinciANALISIS DISTRIBUSI PENYAKIT DIARE DAN FAKTOR RESIKO TAHUN 2011 DENGAN PEMETAAN WILAYAH DI PUSKESMAS KAGOK SEMARANG
ANALISIS DISTRIBUSI PENYAKIT DIARE DAN FAKTOR RESIKO TAHUN 2011 DENGAN PEMETAAN WILAYAH DI PUSKESMAS KAGOK SEMARANG DIMAZ PUJI SANTOSO D22.2010.00929 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan
Lebih terperinci