BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi
|
|
- Handoko Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik ibu dan neonatus Pengambilan samel dilakukan ada bulan Maret 2009 samai Aril 2010, didaatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 48 bayi, 6 orang tua/wali bayi menolak mengikuti enelitian dan 6 bayi dro out karena tidak melakukan emeriksaan OAE dan BERA kedua. Neonatus aterm dengan bilirubin total > 5 mg/dl Maret Aril neonatus 6 orang tua/wali bayi menolak mengikuti enelitian 6 bayi dro out Kelomok Kontrol (Bilirubin indirek < 12 mg/dl) 18 neonatus Kelomok Kasus (Bilirubin indirek > 12 mg/dl) 18 neonatus Gambar 4: Jumlah subyek ada kelomok enelitian Total subyek enelitian adalah 36 neonatus yang memenuhi kriteria sebagai subyek enelitian dengan kadar bilirubin total > 5 mg/dl, terdiri atas 18 neonatus dengan kadar bilirubin indirek < 12 mg/dl sebagai kelomok kontrol 55
2 dan 18 neonatus dengan kadar bilirubin indirek > 12 mg/dl ada eriode yang sama sebagai kelomok kasus. Karakteristik neonatus ditamilkan ada tabel 3. Tabel 3. Karakteristik neonatus ada kelomok kasus dan kontrol Kelomok kadar bilirubin indirek Karakteristik neonatus Kelomok kasus Kelomok kontrol (> 12 mg/dl) (< 12 mg/dl) n = 18 n = 18 Berat lahir (gram) 3080,6 ± 509, , ,44 0,6* Jenis kelamin bayi Laki-laki 14 (77,7%) 5 (27,7%) Peremuan 4 (22,3%) 13 (72,3%) 0,003 Usia saat emeriksaan ertama (hari) 7,6 ± 5,96 4,1 + 1,21 0,09* Usia saat emeriksaan kedua (hari) 103,6 ± 13,33 101,9 + 11,32 0,7 Cara lahir Sontan 7 (38,8%) 4 (22,2%) Sectio caesaria 9 (50%) 12 (66,5%) Ekstraksi vakum 2 (11,2%) 2 (11,2%) 0,9 * Uji Mann-Whitney Uji Chi-Square Uji t-tidak berasangan Uji Kolmogorov- Smirnov Tabel 3 menunjukkan rerata berat badan lahir ada kelomok kasus adalah lebih berat dibanding ada kelomok kontrol, akan tetai secara statistik erbedaan tersebut tidak bermakna (=0,6) antara kelomok kasus dan kelomok kontrol. Berdasarkan jenis kelamin bayi, ada kelomok kasus lebih banyak bayi berjenis kelamin laki-laki, sebaliknya ada kelomok kontrol lebih banyak berjenis kelamin eremuan. Hasil uji statistik menunjukkan erbedaan tersebut adalah bermakna (=0,003). Umur subyek enelitian ada saat emeriksaan endengaran ertama kelomok kasus adalah lebih tua dibanding kelomok kontrol, akan tetai secara statistik erbedaan tersebut adalah tidak bermakna (=0,09). Hal yang sama juga tamak ada umur subyek enelitian ada saat emeriksan endengaran kedua. 56
3 Hasil uji statistik menunjukkan erbedaan tersebut adalah tidak bermakna (=0,7). Cara lahir sebagian besar subyek enelitian ada kelomok kasus dan kontrol lahir secara sectio secaria, selanjutnya adalah lahir sontan dan aling sedikit adalah lahir dengan ekstraksi vakum. Namun hasil uji statistik menunjukkan erbedaan distribusi cara lahir antara kedua kelomok enelitian adalah tidak bermakna (=0,9). Rerata bilirubin indirek ada kelomok kasus adalah 14,97 ± 3,81 mg/dl dengan kadar bilirubin indirek terendah 12,15 mg/dl dan nilai tertinggi 27,87 mg/dl sedangkan ada kelomok kontrol adalah 9,06 ±1,62 mg/dl dengan kadar bilirubin indirek terendah 4,89 mg/dl dan nilai tertinggi 11,41 mg/dl.. tabel 4. Karakteristik ibu ada kelomok kasus dan kontrol ditamilkan ada Tabel 4. Karakteristik ibu ada kelomok kasus dan kontrol Kelomok kadar bilirubin indirek Karakteristik ibu Kelomok kasus Kelomok kontrol (> 12 mg/dl) (< 12 mg/dl) P n = 18 n = 18 Umur ibu (tahun) 30,9 ± 6,34 28,22 + 5,64 0,2* Pendidikan ibu; n (%) Tamat SD 3 (16,7%) 1 (5,6%) Tamat SMP 4 (22,2%) 4 (22,2%) Tamat SMU 6 (33,4%) 9 (50%) Tamat PT 5 (27,7%) 4 (22,2%) 1,0 Pekerjaan ibu; n (%) Tidak bekerja 12 (66,5%) 14 (77,7%) Guru 2 (11,2%) 0 (0%) Buruh tani 1 (5,6%) 0 (0%) Pedagang 0 (0%) 1 (5,6%) Swasta 3 (16,7%) 3 (16,7%) 1,0 SB= simang baku * Uji Mann-Whitney Uji Kolmogorov-Smirnov 57
4 Tabel 4 menunjukkan usia ibu ada kelomok kasus adalah lebih tua dibanding ibu ada kelomok kontrol, akan tetai secara statistik erbedaan tersebut adalah tidak bermakna (=0,2). Pendidikan ibu ada kedua kelomok enelitian sebagian besar adalah tamat SMU, sedangkan yang aling sedikit adalah tamat SD, namun hasil uji statistik menunjukkan tidak ada erbedaan yang bermakna ada distribusi tingkat endidikan ibu ada kedua kelomok enelitian. Jenis ekerjaan ibu ada kedua kelomok enelitian menunjukkan sebagian besar ibu adalah tidak bekerja, sedangkan jenis ekerjaan yang terbanyak adalah sebagai swasta. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada erbedaan yang bermakna antara jenis ekerjaan ibu ada kedua kelomok enelitian (=1,0) Hasil emeriksaan endengaran Hasil emeriksaan OAE awal dan OAE kedua serta BERA awal dan BERA kedua tidak menunjukkan erbedaan yang bermakna secara statistik ada kedua kelomok enelitian. (tabel 5) 58
5 Tabel 5 Hasil emeriksaan gangguan endengaran Hasil emeriksaan gangguan endengaran Kelomok kadar bilirubin indirek Kelomok kasus Kelomok kontrol (> 12 mg/dl) (< 12 mg/dl) n = 18 n = 18 Hasil emeriksaan OAE awal 1,0 Refer 1 (5,6%) 1 (5,6%) Pass 17 (94,4%) 17 (94,4%) Hasil emeriksaan OAE kedua 0,5 Refer 0 (0%) 2 (11,2%) Pass 18 (100%) 16 (88,8%) Hasil emeriksaan BERA awal 0,4 Gangguan endengaran (+) 6 (33,3%) 3 (16,7%) Gangguan endengaran (-) 12 (66,7%) 15 (83,3%) Hasil emeriksaan BERA kedua 1,0 Gangguan endengaran (+) 1 (5,6%) 2 (11,1%) Gangguan endengaran (-) 17 (94,4%) 16 (88,9%) Uji Fisher-exact Tabel 5 menunjukkan berdasarkan emeriksaan OAE awal ada kelomok kasus dan kontrol dijumai masing-masing 1 neonatus dengan hasil OAE refer (ada kelainan), sedangkan hasil ass (tidak ada kelainan) ada kelomok kasus dan kontrol masing-masing 17 neonatus. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada erbedaan bermakna ada distribusi hasil emeriksaan OAE antara kedua kelomok (=1,0). Hasil emeriksaan OAE kedua menunjukkan ada kelomok kasus tidak dijumai hasil refer dan seluruhnya (18 neonatus) adalah ass, sedangkan ada kelomok kontrol dijumai 2 neonatus dengan hasil refer dan 16 neonatus dengan hasil ass. Hasil uji statistik menunjukkan erbedaan tersebut adalah tidak bermakna (=0,5). Pemeriksaan BERA ada saat awal ada kelomok kasus lebih banyak yang didiagnosis menderita gangguan endengaran dibanding ada kelomok kontrol. Namun hasil uji statistik menunjukkan erbedaan tersebut adalah tidak bermakna (=0,4). Pada emeriksaan BERA kedua jumlah neonatus yang 59
6 menderita gangguan endengaran justru lebih banyak ada kelomok kontrol dibanding kelomok kasus, namun hasil uji statistik menunjukkan erbedaan tersebut adalah tidak bermakna (=1,0). Kejadian gangguan endengaran berdasarkan emeriksaan BERA saat awal dan kedua ada kelomok kasus dan kontrol ditamilkan ada tabel 6. Tabel 6. kejadian gangguan endengaran berdasarkan emeriksaan BERA saat awal dan kedua Hasil emeriksaan BERA awal Kelomok Kasus Hasil emeriksaan BERA kedua Gangguan Gangguan Pendengaran Pendengaran (+) (-) Gangguan endengaran (+) 0 (0,0%) 6 (100%) 0,1 Gangguan endengaran (-) 1 (8,3%) 11 (91,7%) Kelomok kontrol Uji Mc Nemar Gangguan endengaran (+) 0 (0,0%) 3 (100%) Gangguan endengaran (-) 2 (13,3%) 13 (86,7%) 5.3.Hubungan antara kadar hierbilirubinemia indirek dengan kejadian gangguan endengaran Kejadian gangguan endengaran ada emeriksaan BERA awal sebanyak 9 kasus (25%) dan kejadian gangguan endengaran ada emeriksaan BERA kedua sebanyak 3 kasus (8,3%). Kadar bilirubin indirek subyek enelitian berdasarkan hasil emeriksaan BERA awal dan kedua ditamilkan ada tabel 7. 60
7 Tabel 7. Kadar bilirubin indirek (mg/dl) berdasarkan hasil emeriksaan BERA awal dan kedua Hasil emeriksaan Rerata (mg/dl) Pemeriksaan BERA awal Gangguan endengaran (+) 14,18 + 6,289 Gangguan endengaran (-) 11,29 + 2,995 0,2 Pemeriksaan BERA kedua Gangguan endengaran (+) 12,33 + 5,506 Gangguan endengaran (-) 11,99 + 4,127 0,9 Uji Mann- Whitney Tabel 7 menunjukkan kadar bilirubin indirek ada subyek enelitian dengan gangguan endengaran berdasarkan hasil emeriksaan BERA awal mauun BERA kedua adalah lebih tinggi dibanding subyek enelitian tana gangguan endengaran. Hasil uji statistik menunjukkan erbedaan tersebut adalah tidak bermakna. Hubungan antara adanya aaran bilirubin indirek dengan kejadian gangguan endengaran berdasarkan emeriksaan BERA awal ditamilkan ada tabel 8. Tabel 8. Hubungan antara adanya aaran hierbilirubin indirek dengan kejadian gangguan endengaran berdasarkan emeriksaan BERA awal Hasil emeriksaan BERA awal RR (95% Interval Kelomok Gangguan Gangguan keercayaan) endengaran (+) endengaran (-) Kasus 6 (33,3%) 12 (66,7%) 2 (0,6 s/d 6,8) 0,4 Kontrol 3 (16,7%) 15 (83,3%) Uji Fisher-Exact Tabel 8 menunjukkan ada saat emeriksaan BERA awal kejadian gangguan endengaran lebih banyak dijumai ada kelomok kasus, sedangkan 61
8 kejadian tidak ada gangguan endengaran lebih banyak ada kelomok kontrol, namun hasil uji statistik menunjukkan erbedaan tersebut adalah tidak bermakna (=0,4). Nilai risiko relatif (RR) adalah 2 namun menimbang rentang interval keercayaan yang masih melingkui angka 1 dan nilai yang tidak bermakna maka adanya aaran hierbilirubinemia indirek tidak disimulkan sebagai faktor risiko adanya gangguan endengaran. Hubungan antara aaran bilirubin indirek dengan kejadian gangguan endengaran berdasarkan emeriksaan BERA kedua ditamilkan ada tabel 9. Tabel 9. Hubungan antara adanya aaran hierbilirubin indirek dengan kejadian gangguan endengaran berdasarkan emeriksaan BERA kedua Hasil emeriksaan BERA kedua RR (95% Interval Kelomok Gangguan Gangguan keercayaan) endengaran (+) endengaran (-) Kasus 1 (5,6%) 17 (94,4%) 0,5(0,05 s/d 5,03) 1,0 Kontrol 2 (11,1%) 16 (88,9%) Uji Fisher-Exact Tabel 9 menunjukkan ada saat emeriksaan BERA kedua kejadian gangguan endengaran lebih banyak dijumai ada kelomok kontrol, sebaliknya kejadian tidak ada gangguan endengaran lebih banyak ada kelomok kasus. Hasil uji statistik menunjukkan erbedaan tersebut adalah tidak bermakna (=1,0). Nilai risiko relatif (RR) adalah 0,5. Namun menimbang rentang interval keercayaan yang masih melingkui angka 1 dan nilai yang tidak bermakna maka adanya aaran hierbilirubinemia indirek tidak disimulkan sebagai faktor rotektif adanya gangguan endengaran. 62
9 5.4. Faktor-faktor yang turut berengaruh terhada kejadian gangguan endengaran Distribusi faktor-faktor yang turut berengaruh terhada kejadian endengaran ada kelomok kasus dan kontrol ditamilkan ada tabel 10. Tabel 10. Distribusi faktor-faktor yang turut berengaruh terhada kejadian gangguan endengaran ada kelomok kasus dan kontrol Kelomok kadar bilirubin indirek Kasus (n=18) Kontrol (n=18) Mendaat obat yang bersifat ototoksik Ya 5 (27,7%) 4 (22,3%) Tidak 13 (72,3%) 14 (77,7%) 1,0 Terai fototerai Tidak 1 (5,6%) 15 (83,3%) Ya 17 (94,4%) 3 (16,7%) <0,001 Terai tranfusi tukar Tidak 17 (94,4%) 18 (100%) Ya 1 (5,6%) 0 (0,0%) 1,0 Uji Fisher-Exact Tabel 10 menunjukkan jumlah subyek enelitian yang tidak mendaat obat ototoksik adalah lebih banyak dibandingkan dengan yang mendaat obat ototoksik. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada erbedaan yang bermakna ada distribusi enggunaan obat ototoksik ada kedua kelomok (=1,0). Kelomok kasus sebagian besar enderita mendaat fototerai hanya 1 subyek enelitian yang tidak mendaat fototerai. Pada kelomok kontrol sebagian besar tidak mendaat fototerai, hanya 3 neonatus yang mendaat fototerai. Hasil uji statistik menunjukkan erbedaan tersebut adalah bermakna (<0,001). Selanjutnya ada tabel 10 tamak sebagian besar subyek enelitian ada kelomok kasus dan kontrol tidak mendaat transfusi tukar. Hanya 1 subyek 63
10 enelitian ada kelomok kasus yang mendaat transfusi tukar. Hasil uji statistik menunjukkan erbedaan tersebut adalah tidak bermakna (=1,0). Hubungan antara faktor-faktor yang turut berengaruh terhada kejadian endengaran dengan kejadian gangguan endengaran berdasarkan emeriksaan BERA awal ditamilkan ada tabel 11. Tabel 11. Faktor erancu terhada hasil emeriksaan BERA awal. Variabel Obat ototoksik Hasil emeriksaan BERA awal Gangguan Gangguan endengaran endengaran (+) (-) RR (95% Interval keercayaan) Ya 3 (33,3%) 6 (66,7%) 1,5 Tidak 6 (22,2%) 21 (77,8%) (0,5 s/d 4,8) Fototerai Tidak 2 (12,5%) 14 (87,5%) 0,4 Ya 7 (35,0%) 13 (65,0%) (0,09 s/d 1,5) Tranfusi tukar Tidak 8 (22,9%) 27 (77,1%) 0,3 Ya 1 (100%) 0 (0,0%) (0,1 s/d 0,4 ) Uji Fisher-exact Persentase dihitung berdasarkan lajur 0,7 0,3 0,3 Data ada tabel 11 menunjukkan bahwa hubungan antara terai obat ototoksik, fototerai dan transfusi tukar dengan kejadian gangguan endengaran berdasarkan emeriksaan BERA awal adalah tidak bermakna. Nilai RR untuk faktor mendaatkan obat ototoksik adalah 1,5. Namun melihat nilai 95% interval keercayaan yang melingkui angka 1 dan nilai yang tidak bermakna maka obat ototoksik tidak daat disimulkan sebagai faktor risiko terjadinya gangguan endengaran ada neonatus. 64
11 Faktor mendaatkan fototerai memunyai nilai RR 0,4 dan faktor transfusi tukar memunyai nilai RR 0,3. Namun menimbang rentang nilai 95% interval keercayaan faktor mendaatkan fototerai dan transfusi tukar yang masih melingkui angka 1 maka faktor mendaatkan fototerai dan transfusi tukar tidak daat disimulkan sebagai faktor rotektif terhada terjadinya gangguan endengaran ada neonatus dengan hierbilirubinemi indirek. Hubungan antara faktor-faktor yang turut berengaruh terhada kejadian endengaran dengan kejadian gangguan endengaran berdasarkan emeriksaan BERA kedua ditamilkan ada tabel 12. Tabel 12. Faktor erancu terhada hasil emeriksaan BERA kedua Variabel Obat ototoksik Hasil emeriksaan BERA Kedua Gangguan Gangguan endengaran endengaran (+) (-) RR (95% Interval keercayaan) Ya 0 (0,0%) 9 (100%) 1,1 (0,9 s.d 1,2) 0,6 Tidak 3 (11,1%) 24 (88,9%) Terai fototerai Tidak 1 (6,3%) 15 (93,8%) 0,6 (0,06 s.d 6,3) 1,0 Ya 2 (10,0%) 18 (90,0%) Tranfusi tukar Tidak 3 (8,6%) 32 (91,4%) 0,9 (0,8 s.d 1,0) 1,0 Ya 0 (0,0%) 1(100%) Uji Fisher-exact Persentase dihitung berdasarkan lajur Data ada tabel 12 menunjukkan bahwa hubungan antara terai obat ototoksik, fototerai dan transfusi tukar dengan kejadian gangguan endengaran berdasarkan emeriksaan BERA kedua adalah tidak bermakna. Faktor fototerai memunyai nilai RR 0,6, namun menimbang rentang nilai 95% interval 65
12 keercayaan faktor mendaatkan fototerai yang masih melingkui angka 1 maka faktor mendaatkan fototerai tidak daat disimulkan sebagai faktor rotektif terhada terjadinya gangguan endengaran ada neonatus dengan hierbilirubinemia. 66
BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Januari 2010 sampai dengan
BAB V HASIL ENELITIAN 5.1 Karakteristik neonatus dan ibu engambilan sampel dilakukan pada bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Karakteristik sampel, faktor risiko tumbuh kejar. dijadikan sebagai sampel, terdiri atas 13 bayi KMK dan 13 bayi SMK.
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik samel, faktor risiko tumbuh kejar 5.1.1 Karakteristik samel Subyek enelitian sebanyak 26 BBLR yang memenuhi kriteria enelitan dijadikan sebagai samel, terdiri atas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Subyek Penelitian Telah dilakukan enelitian ada 53 asien dengan olineuroati diabetika DM tie 2 yang berobat di oli Penyakit Saraf dan Poli Dalam RSUP Dr.Kariadi
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN. variabel faktor demografis, faktor risiko vaskuler, dan karakteristik infark Karakteristik Faktor Demografis Subyek
69 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini mendaatkan 31 subyek enderita asca stroke iskemik yang memenuhi kriteria. Karakteristik subyek enelitian dikelomokkan menurut
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. pemeriksaan dan cara lahir. Berat lahir pada kelompok kasus (3080,6+ 509,94
BAB VI PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Karakteristik neonatus pada penelitian ini: berat lahir, usia saat pemeriksaan dan cara lahir. Berat lahir pada kelompok kasus (3080,6+ 509,94 gram) lebih berat daripada
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. khususnya subbagian Perinatologi. Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/ RS
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu kesehatan Anak, khususnya subbagian Perinatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN. Subyek penelitian adalah 48 neonatus dengan hiperbilirubinemia. Jenis kelamin
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Karakteristik subyek penelitian Subyek penelitian adalah 48 neonatus dengan hiperbilirubinemia. Jenis kelamin subyek terdiri atas 26 bayi (54,2%) laki-laki dan 22 bayi (45,8%)
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April 2009 sampai Januari 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bedah Kepala dan Leher subbagian Neuro-otologi. Perawatan Bayi Resiko Tinggi (PBRT) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak subbagian Perinatologi dan Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Bedah Kepala
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik subyek penelitian Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga menderita sindroma metabolik. Seluruh subyek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup Anak. Disiplin ilmu yang digunakan dalam ini adalah Ilmu Kesehatan 4.2 Tempat dan waktu Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang Indonesia. Ruang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA
HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Umiati a, Badar Kirwono b, Dwi Astuti a a Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan anak khususnya sub bagian
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan anak khususnya sub bagian Gastroenterologi, nutrisi metabolik dan perinatologi. 4.2. Tempat dan waktu
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama kurun waktu 6 bulan, yaitu antara bulan
79 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan selama kurun waktu 6 bulan, yaitu antara bulan September 2010 sampai dengan bulan Februari 2011 di Poli Rawat
Lebih terperinciBerdasarkan Data Survei Kesehatan Indera
Artikel Asli Risiko Gangguan Pendengaran pada Neonatus Hiperbilirubinemia Gatot Irawan Sarosa, Alifiani Hikmah Putranti, JC Susanto Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr Kariadi, Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini risk estimate dinyatakan dalam rasio prevalensi (RP).
47 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini mendapatkan 34 subyek penderita pasca stroke iskemik yang memenuhi kriteria. Karakteristik subyek penelitian dikelompokkan
Lebih terperincisebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek
BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2011 sampai dengan Desember 2011 di instalasi rawat jalan Ilmu Penyakit Saraf RSUP Dr.Kariadi Semarang. Pengambilan subyek penelitian
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016
ANALISIS FAKT RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 Rahmawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat koresondensi: Rahmaq320@gmail.com/085395118181 ABSTRAK BBLR adalah bayi dengan berat
Lebih terperinciDalam dua dekade terakhir teknik monitor
Artikel Asli Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia Heru Muryawan, Adhie Nur Radityo Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Dionegoro/RSUP Dr.Kariadi,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota
BAB V HASIL PENELITIAN Jumlah sampel pada penelitian ini setelah melewati kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebanyak 70 subyek yang terdiri dari kelompok suplementasi dan kelompok tanpa suplementasi.
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian usia (geriatri). Penelitian ini mencakup disiplin ilmu penyakit dalam sub bagian lanjut 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Telinga
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher, Ilmu Kesehatan Anak, serta Ilmu Kebidanan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini didapatkan 65 orang penderita pasca stroke iskemik dengan
62 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini didapatkan 65 orang penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi yang kontrol ke Instalasi Rawat Jalan Ilmu Penyakit Saraf
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut
44 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 KARAKTERISTIK SUBYEK PENELITIAN Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut nondiabetik yang menjalani rawat inap di bangsal Penyakit Saraf RS Dr.Kariadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciFaktor Risiko Refrakter Trombosit pada Anak
Artikel Asli Faktor Risiko Trombosit ada Anak Jonliberti Purba,* Sri Mulatsih,* Neti Nurani,* Teguh Triyono** * Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UGM/RSUO Dr Sardjito Yogyakarta ** Bagian Patologi Klinik /UPTD
Lebih terperinciSri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK
PENGARUH KELAS IBU BALITA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN IBU BALITA DALAM MERAWAT BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARASA KOTA BANDUNG ABSTRAK Sri Lestari Kartikawati, Endang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi pada tanggal 10 oktober- 12 november 2012. Data merupakan data sekunder yang diambil dari rekam medis
Lebih terperinciABSTRACT. : Ice chocolate, hygiene handler, Coliform, Escherichia coli
HUBUNGAN HIGIENE PENJAMAH DENGAN KUALITAS MIKROBIOLOGIS PADA MINUMAN ES COKLAT DI KOTA SEMARANG (Studi di Kecamatan Tembalang Dan Kecamatan Pedurungan) Dwi Rahayuningsih, Martini,Susiana Purwantisari,
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Semua data yang terdaat ada kuesioner ini akan dirahasiakan
Lebih terperincioleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.
ANALISIS JALUR A. PENGERTIAN ANALISIS JALUR Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan eramalan/ endugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1, X,., X i, ola hubungan yang sesuai adalah ola hubungan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Perinatologi dan Neurologi. 4.. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciHak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di dan tidak untuk di komersialkan.
2 Standar Nasional Indonesia Tata caraa enghitungan hujan maksimumm boleh jadi dengan metode Hersfield ICS 93.010; 19.040 Badan Standardis sasi Nasional BSN 2012 Hak cita dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciGambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan
No. Resonden : Tanggal wawancara Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhada Penderita Pasca Stroke Dalam Uaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan Keterangan / Petunjuk engisian 1. Setia
Lebih terperinciPendengaran. Artikel Asli
Artikel Asli Pendengaran Gatot Irawan Sarosa, Alifiani Hikmah Putranti, Tri Kartika Setyarini Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr Kariadi- Fakultas Kedokteran Universitas Dionegoro, Semarang Latar belakang.
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SAESAR DI RSUD DR.M.HAULUSSY AMBON Mintje M.Nendissa (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Kematian ibu daat disebabkan karena kehamilan dan ersalinan ibu
Lebih terperinciSUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013
SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 Ariyanto Pakaya NIM 811409138 Program study Kesehatan
Lebih terperinciPENJELASAN MENGIKUTI PENELITIAN
Lampiran 1 PENJELASAN MENGIKUTI PENELITIAN Yth. Bapak / Ibu. Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri, saya dokter..., bertugas di Divisi Perinatologi Departemen Iimu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H. ADAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Bedah. 3.1.2 Ruang Lingkup Waktu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak 3.. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian akan dilaksanakan di Bangsal Anak RS. Dr. Kariadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik observasional yaitu penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi bagaimana dan mengapa
Lebih terperinciAnalisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang
Analisis Faktor di RSUP Dr Kariadi Semarang Diana Zahrawardani 1, Kuntio Sri Herlambang 2, Hema Dewi Anggraheny 3 1 Mahasiswa Program endidikan S-1, Fakultas kedokteran, Universitas Muhammadiyah, Semarang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit Dalam. 3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 5. HASIL PENELITIAN. diperoleh 52 subjek yang menderita LLA yang terbagi menjadi 2 kelompok,
BAB 5. HASIL PENELITIAN 5.1.Karakeristik subyek penelitian Penelitian ini dilakukan bulan April 2010 sampai dengan Juni 2011, diperoleh 52 subjek yang menderita LLA yang terbagi menjadi 2 kelompok, masing-masing
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik serta perinatologi. 4.2 Tempat dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Karakteristik dasar subyek penelitian Penelitian dilakukan sejak 22 Juni 2016 sampai 1 Agustus 2016 di Puskesmas Pandak I Bantul. Sampel penelitian
Lebih terperinciDiabetes melitus tipe 1 (DM tipe 1) Gambaran Tekanan Darah Anak dengan Diabetes Mellitus Tipe 1 di Indonesia
Artikel Asli Gambaran Tekanan Darah Anak dengan Diabetes Mellitus Tie 1 di Indonesia Indra W Himawan,* Aman B Pulungan,** Bambang Tridjaja,** Jose RL Batubara** *Bagian /SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Lebih terperinciPERBEDAAN MASALAH MENTAL DAN EMOSIONAL BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA
PERBEDAAN MASALAH MENTAL DAN EMOSIONAL BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA Studi Kasus SMP Negeri 21 dan Azhar 14 THE DIFFERENCE OF MENTAL AND EMOTIONAL HEALTH PROBLEMS BASED ON RELIGIOUS EDUCATION
Lebih terperinciHubungan Preeklampsia Berat Pada Ibu Hamil terhadap BBLR di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2005
Alfaina Wahyuni, Firma Nur Rachmawati, Hubungan Preeklamsia Berat... Hubungan Preeklamsia Berat Pada Ibu Hamil terhada BBLR di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 25 The Relation Between Severe Preeclamsia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan suatu observasional
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi, penyakit metabolik dan perinatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1
Lebih terperinciFator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo
ARTIKEL PENELITIAN Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo Factors Of Associated With The Visit Antenatal Care (ANC) K4 In Community
Lebih terperinciRegresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2)
BIAStatistika (2) Vol. 4, No., hal. 35 45 Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan Netti Herawati ) Alfian Futuhul Hadi 2) ) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lamung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan data mengenai variabel independen (pertambahan
Lebih terperinciPerbandingan kadar asam folat pada kehamilan dengan preeklampsia dan kehamilan normal
Vol 31, No 2 Aril 2007 Asam folat ada kehamilan reeklamsia dan normal 61 Perbandingan kadar asam folat ada kehamilan dengan reeklamsia dan kehamilan normal A.A.N. JAYAKUSUMA* M.K. KARKATA* K. DARMAYASA*
Lebih terperinciABSTRACT. : Unmet need, Family Planning
HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA PENUNGKULAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2016 Sulikhah, Djoko Nugroho, Yudhy Dharmawan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1) Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah Explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan,
Lebih terperinciPerbandingan Tatalaksana Konstipasi Kronis antara Disimpaksi per Oral dengan per Rektal di Instalasi Kesehatan Anak RS DR Sardjito Yogyakarta
Artikel Asli Perbandingan Tatalaksana Konstiasi Kronis antara Disimaksi er Oral dengan er Rektal di Instalasi Kesehatan Anak RS DR Sardjito Yogyakarta Wahyu Damayanti, Pradini, Zamrina, M. Juffrie Bagian
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di ruang Perawatan Bayi Sehat (R. X) dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian yang hanya dilakukan
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian yang hanya dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciMateri KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial
Dr. Arlinda Sari Wahyuni, MKes Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial Apa statistik??? Statistik Disiplin ilmu yang mempelajari metode
Lebih terperinciISSN : Muchsin, Haryono, Rosyidah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
ISSN : 1978-0575 154 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN TEKANAN DARAH PEKERJA WANITA TERPAPAR BISING SHIFT PAGI DI BAGIAN WEAVING (TENUN) AGUNG SAPUTRA TEX PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA Muchsin, Haryono,
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA NEONATUS
AISYAH: JURNAL ILMU KESEHATAN 2 (1) 2017, 75 80 Available online at htt://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.h/eja FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA NEONATUS Siti Rohani¹, Rini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada embahasan dalam metode enelitian ini akan menguraikan mengenai (a) Identifikasi variabel enelitian, (b) Defenisi oerasional variabel enelitian, (c)metode engumulan data,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian mengenai hubungan aktivitas fisik dengan kejadian insomnia pada wanita menopause dilakukan selama Bulan Desember 2014 di Posyandu Lansia yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti termasuk dalam penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti termasuk dalam penelitian deskriptif non eksperimental dengan metode survey. Penelitian survey adalah pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini yaitu cohort. Penelitian mulai dari sini Subyek tanpa faktor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan VariabelTerikat Status Perkawinan Kejadian Malnutrisi Riwayat Penyakit Aktifitas Fisik Perilaku Merokok
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO Nelis N. Mantolongi ), Sunarto Kadir 2), Lia Amalia 3). Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,
Lebih terperinciAnalisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS
D7 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (6) 75 (-98X Print) Analisis Keuasan Pengunjung Terhada Pelayanan Perustakaan ITS Sandra Yuni Wulandari dan Wahyu Wibowo Jurusan, Fakultas MIPA, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Geriatri. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN AKTIVITAS PENERBANGAN DI BANDARA ADI SUCIPTO DENGAN NILAI AMBANG PENDENGARAN PADA ANAK
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN AKTIVITAS PENERBANGAN DI BANDARA ADI SUCIPTO DENGAN NILAI AMBANG PENDENGARAN PADA ANAK Mieng Nova Sutoo 1, B.U. Djoko Rianto 2, Nawi Ng 3 1 Kantor Kesehatan Pelabuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian respirologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan anak, sub ilmu 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Masyarakat
KEMAS 8 (1) (2012) 1-10 Jurnal Kesehatan Masyarakat htt://journal.unnes.ac.id/nju/index.h/kemas PENENTU KEBERHASILAN BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
32 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini melibatkan 88 orang pegawai swasta yang tersebar di beberapa wilayah Jakarta. Penelitian mengenai karakteristik subjek penelitian
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah episode demam neutropenia berjumlah 20.
BAB V HASIL PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini adalah episode demam neutropenia berjumlah 20. Ada satu anak yang dihitung 2 subjek karena mengalami dua episode demam neutropenia dalam waktu berbeda.
Lebih terperinciHUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012
HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 Nata Lisa Erviana Sari 1, Lenie Marlinae, 2 Frieda Anie Noor 3
Lebih terperinciANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D
ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D Analisis non-parametrik merupakan alat analisis yang digunakan jika data yang digunakan memiliki distribusi nominal atau
Lebih terperinciKeywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BANK SAMPAH DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2013 Sarah Patumona Manalu 1, Indra Chahaya 2 dan Irnawati
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr.Kariadi/FK Undip Semarang 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terminal yang menjalani hemodialisa rutin di unit hemodialisa RS
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini melibatkan 138 pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisa rutin di unit
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr. Kariadi/FK Undip Semarang 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran Olahraga. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di
Lebih terperinciFetal Outcome pada Kehamilan Aterm Anemia dan Tidak Anemia di RS Achmad Mochtar Bukittinggi
158 rm Artikel Penelitian Fetal Outcome ada Kehamilan Aterm Anemia dan Tidak Anemia di RS Achmad Mochtar Bukittinggi Daulat Azhari 1, Yusrawati 2, Zelly Dia Rofinda 3 Abstrak Anemia ada kehamilan meruakan
Lebih terperinciDhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4)
PEMODELAN KADAR GULA DARAH DAN EKANAN DARAH PADA REMAJA PENDERIA DIABEES MELIUS IPE II DENGAN PENDEKAAN REGRESI NONPARAMERIK BIRESPON BERDASARKAN ESIMAOR SPLINE Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2),
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada 36 pasien yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan kelompok
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN No. Responden : A. Data umum : 1. Nama : 2. Tempat, tanggal lahir: 3. Umur : Tahun 4. Jenis kelamin : 5. Alamat : 6. Nomor Hp : 7. Pendidikan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Medan.Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam
Lamiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Nama Peneliti Judul Penelitian : Weny Zulaiha Nasution : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhada Perkembangan Sosial Remaja di
Lebih terperinciASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR
ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR Sri Syatriani 1, Muliati 2 1 Dosen STIK MAKASSAR 2 Peminatan Gizi STIK Makassar Abstract Background: Growth
Lebih terperinciKUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014
KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 204 Pendahuluan Tujuan Kajian ini adalah untuk meninjau Pandangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.
35 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf. III.2. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah
htt://jurnal.fk.unand.ac.id 233 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah Fitrah Umi Mutasya 1, Edison 2, Hasnar Hasyim 3 Abstrak Menarche (menars) adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah merupakan penelitian analitik observasional dengan
27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang (cross sectional). 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case
27 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case control, yaitu dimana efek diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional.
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional. Menurut Notoadmojo (2010) dalam penelitian cross sectional variabel sebab
Lebih terperinciVolume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag
PENDAHULUAN PENGARUH KONSELING MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Niken Purbowati (Poltekkes Kemenkes Jakarta III) ABSTRAK Prevalensi anemia tertinggi
Lebih terperinci