SISTEM PENGKONVERSI DAYA MAKSIMAL MODUL SURYA MELALUI DETEKSI TEGANGAN. Leonardus Heru Pratomo Teknik Elektro Universitas Katolik Soegijapranana
|
|
- Sugiarto Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 E KAJAN MAH, lume 15, Nmr 1, Januari 2013 EM PENGKONE DAYA MAKMA MODU UYA MEAU DEEK EGANGAN enardu Heru Pram eknik Elekr Univeria Kalik egijapranana ABAK Krii energi yang diebabkan keerbaaan eredianya bahan bakar minyak memberikan dampak pada berbagai ekr kehidupan. Berbagai uaha unuk mengaai permaalahan erebu elah banyak dilakukan mulai dari pencarian umber energi alernaif hingga langkah-langkah penghemaan energi. Energi lirik ebagai alah au benuk energi yang paling banyak digunakan manuia anga erpengaruh akiba erjadinya kelangkaan bahan bakar minyak. inar maahari di ndneia erpancar eiap hari dan belum dimanfaaakan ecara makimal. Ala yang merubah bearan energi inar maahari ke energi lirik biaa diebu phvlaic ecara erinegrai dinamakan mdul urya. Mdul urya memiliki karakeriik yang unik unuk mendapakan daya makimal. Dalam merancang iem kendali unuk memakimalkan daya ini haru euai dengan kurva karakeriikya. Kendali ipe egangan dierapkan unuk mengendalikan aliran daya pada iem knveri energi ini. Dengan mede ini ala memiliki efiieni knveri energi kurang lebih ebear 83% hal ini didaarkan pada percbaan di labrarium knveri energi lirik. Kaa kunci: Mdul urya, Daya Makimal, egangan. PENDAHUUAN Dewaa ini kebuuhan akan energi lirik emakin eraa menjadi kebuuhan primer. Hal ini menyebabkan penambahan pua pembangki energi lirik menjadi kala priria uama unuk memenuhi kebuuhan kelirikan. Perkembangan perumahan, perkanran dan induri anga pea, banyak ekali energi lirik yang dibuuhkan unuk memfailiai perkembangan ini. ebih parahnya lagi banyak empa erpencil yang belum eraliri lirik dan mungkin juga idak bia eraliri dengan baik. Mialnya di puncak gunung dan di engah lau membuuhkan energi ini. Meningkanya penggunaan energi lirik menyebabkan maalah energi khuunya di ekr pemak lirik, lebih parahnya lagi pemak energi lirik menggunakan bahan bakar fil ebagai energi primer. Energi ipe ini makin lama akan habi. Knveri energi menggunakan bahan bakar fil memberi dampak yang kurang baik erhadap lingkungan anara lain: plui udara, uara, meningkanya efek uhu bumi, ingka karbn di udara menjadi inggi dan efek rumah kaca. Mdul urya aau lar cell adalah ala yang menghailkan energi lirik dengan memanfaakan energi inar maahari. Energi ipe ini eredia dalam jumlah yang bear, ramah lingkungan, didapakan dengan cuma-cuma dan dapa diperbaharui ecara eru meneru. iem knveri energi inar maahari ke energi lirik memerlukan penanganan yang khuu ehingga knveri energinya dapa makimal euai dengan kurva karakeriiknya. Dengan adanya ala ini maka kebuuhan akan energi lirik akan bia diprduki endiri dan dengan iem pengendali yang ederhana maka iem ini dapa eredia dalam harga yang murah. ehingga memunculkan knep dimana ada beban (kebuuhan lirik) di iu akan ada pua pembangki. Permaalahan uama pada mdul urya adalah bagaimana cara mendapakan knveri energi yang makimal euai kurva 27
2 OAD E KAJAN MAH, lume 15, Nmr 1, Januari 2013 karakeriiknya. Pada prinipnya kurva karakeriik dibagi menjadi beberapa macam eknik pengendalian dengan mendeeki bearan aru, egangan dan daya. Jika digunakan bearan daya maka dibuuhkan enr aru dan egangan era iem pengali yang realiainya anga rumi dan mahal (Felix,2010). Beberapa eknik unuk mendapakan daya makimal juga elah dikembangkan anara lain berbai krelai riak, fuzzy lgic, berbai hill and valley, P cnrller (Felix, 2010), (invi, 2010), (Dedy, 2010). Pada makalah ini dikembangkan uau rukur kendali melalui deeki lereng egangan unuk mendapakan daya makimal kemudian dikendalikan dengan eknik mdulai dela. Dengan eknik yang dikembangkan ini rukur rangkaian kendali knveri daya makimal menjadi ederhana dan mampu menghailkan daya makimal yang baik egangan dan deeki daya. Jika yang digunakan deeki aru maka dibuuhkan enr aru yang harganya relaif mahal begiu juga degan deeki daya diperlukan iem pengali anara egangan dan aru ehingga rangkaian menjadi lebih kmplek, Mdul urya memiliki karakeriik aru erhadap egangan, maka unuk mempermudah dibua uau mdel rangkaian ekivalen. uau el mdul urya dapa diganikan dengan phdida dan dengan adanya radiai cahaya akan mengahkibakan aru yang mengalir ph (ph curren). Aru bercabang menuju dida, ahanan hun ( h ) dan keluar ke beban ( ), eperi pada gambar 2. MODU UYA Energi lirik merupakan alah au benuk energi yang paling banyak dibuuhkan leh manuia. Keerbaaan penyaluran energi lirik maupun keerbaaan dalam kapaia yang eredia membua idak emua lapian mayaraka dapa menikmai energi lirik. Melalui mdul urya, energi maahari dapa diubah menjadi energi lirik dalam benuk egangan earah. Mdul urya merupakan ala yang dapa mengknveri energi inar maahari ecara langung. iem knveri energi uau lar cell dapa makimal, jika mengikui kurva karakeriik, eperi pada gambar 1. Dari gambar 1 unuk mendapakan daya makimal dapa dilakukan dengan beberapa macam cara anara lain deeki aru, deeki Gambar 1. Kurva karakeriik Mdul urya [hp:// irradiance ph d h Gambar 2. angkaian ekivalen el mdul urya h 28
3 E KAJAN MAH, lume 15, Nmr 1, Januari 2013 Bearnya peramaan aru adalah : ph i- D d h C (1) KONEE DAYA K uau bearan aru earah dapa diubah kedalam uau bearan aru earah yang lain, hal ini dikenal dengan knverer daya lirik aru earah, jika egangan keluaran lebih kecil dari egangan maukan diebu ebagai buck (ep dwn) chpper, jika egangan keluaran lebih bear dari egangan maukan dikenal dengan b (ep up) chpper, dan jika iem keduanya digabungkan, maka dinamakan buck-b (ep up-dwn) chpper. Meda pengubahan bearan egangan earah knan menjadi egangan earah variabel dilakukan dengan menggunakan aklar elekrnik (Pram, 2011). Pada Gambar 3. diunjukkan uau knverer jeni ep dwn dengan mengimplemenaikan BJ ebagai aklar elekrniknya. Jika BJ pada kndii jenuh maka akan berifa eperi aklar eruup, eapi jika BJ cu ff maka akan berifa ebagai aklar erbuka. i-c i- OAD Gambar 3. Knverer jeni ep dwn Pada aa aklar pada kndii knduki, maka aru dari umber egangan maukan akan mengalir melalui indukr kemudian + - bercabang pada kapair dan beban. Karena pada durai ini energi dari umber dierap indukr, maka aru pada indukr akan naik. Pada kndii ini peramaan yang dapa diurunkan adalah ebagai beriku: di d di karena durai waku d adalah elama aklar pada kndii knduki, maka n d di (2) edangkan pada aa aklar dalam kndii idak knduki, maka umber idak akan erhubung ke beban, eapi karena aru yang mengalir pada indukr idak dapa berubah ecara mendadak, aru akan mengalir melalui indukr ke beban dan kapair era dida freewheeling. Pada kndii ini energi yang erimpan pada indukr akan dilepa ehingga aru indukr akan urun. Peramaan pada aa aklar membuka adalah ebagai beriku: di d d di karena durai waku pada kndii ini ama dengan waku aklar membuka (ff), maka 29
4 E KAJAN MAH, lume 15, Nmr 1, Januari 2013 di ff (3) (be) (D) i() i( ) Ou (5) Dan jika aru ii maukan ebear (6) Dengan memperhaikan hukum keearaan daya maka dapa diperleh uau peramaan i(d) Gambar 4. Gelmbang aru dan egangan erhadap waku jika peramaan (2) dan (3) dieliminai, maka diperleh n n d n n n ff ff (4) Dengan menginga hukum keamaan daya maka fakr d juga anga menenukan ebagai variable penyeuai. Jika aru raa-raa keluaran, maka dengan beban ebear u akan didapa d (7) 2 ehingga rangkaian knverer daya lirik ipe ep dwn dapa diekivalenkan ebagai beriku : d 2 Gambar 5. angkaian ekivalen knverer 30
5 E KAJAN MAH, lume 15, Nmr 1, Januari 2013 MODUA DEA Mdulai dela adalah uau eknik mdulai yang digunakan unuk membangkikan pula-pula kendali para rangkaian daya. angkaian mdulai dela erdiri dari iem pembanding pada umpan maju dan iem inegrar ebagai umpan balik ehingga membenuk lp eruup ebagai kendali. Beriku ini adalah rangkaian mdulai dela. inyal Maukan + - inyal Mdulai Gambar 6. angkaian mdulai dela MPEMENA uau mdul urya memiliki kurva karakeriik eperi pada gambar 1, dimana unuk mendapakan daya makimal dapa diempuh dengan berbagai macam cara, alah aunya adalah dengan menggunakan lereng egangan. egangan keluaran mdul urya memiliki peramaan : (8) AK q c ph d C : egangan Keluaran,. Jika dimdelkan dalam benuk kefiien emperaur Keerangan : C C 1 A : Kefiien emperaur β : : emperaur (9) ehingga iem memiliki fakr kreki ebeai : C 1 Keerangan : α C ehingga : CX x : lpe : efereni benchmark C CX K O (11) O C (10) Dimana nikai K lebih kecil dari pada au, aau nilai k bervariai anara nilai 0.71 ampai 0.8 ehingga algarima dapa diwujudkan eperi gambar 7. Keerangan : Q : Muaan elekrn ( C). K : Knana Blzmann ( J/0K). : Aru keluaran, A. ph : Aru phn(5 A). d : aru dida ( A). : reiani eri (0.001 _). c : emperaur perai (25 C). 31
6 E KAJAN MAH, lume 15, Nmr 1, Januari 2013 ar Pengukuran c dan nilai K Perhiungan mpp = K c mpp = c Ye N Gambar 9. imulai daya maukan dan keluaran p Gambar 7. Algarima kendali ecara deail rangkaian kendali yang diimplemenai eperi pada gambar 8. Percbaan dilakukan dengan menggunakan mdul urya dengan kapaia 50 WP dua buah yang dihubung ecara parallel, beriku ini adalah hail ujicba yang elah dilakukan di labrarium. O A D Driver K Gambar 10. Pengujian egangan maukan dan keluaran Gambar 8. kema rangkaian kendali PENGUJAN DAN PEMBAHAAN Dari hail implemenai diaa diujicba dengan menggunakan fware pwer imular didapakan daa ebagai beriku: 32
7 E KAJAN MAH, lume 15, Nmr 1, Januari 2013 abel 1. Hail ujicba Dari hail ujicba nilai efiieni knveri ala didapakan dengan cara memperbandingkan daya keluaran dan daya maukan pada iem pengknveri daya lirik % Gambar 11. F pengujian ala knrl Gambar 12. F pengujian mdul urya KEMPUAN iem pengknveri daya makimal dengan deeki lereng egangan dan mdulai dela dapa diimplemenai dengan baik. iem yang diimplemenai anga ederhana dan memiliki repn yang baik era memiliki efiieni ebear %. UCAPAN EMAKAH Kami ucapkan erima kaih kepada Direkra Jendral Pendidikan inggi Deparemen Pendidikan Nainal, karena elah membiayai peneliian ini dalam kema peneliian Hibah Beraing
8 E KAJAN MAH, lume 15, Nmr 1, Januari 2013 DAFA PUAKA Dedy. P, Pram H. dan ej. Y, 2010, Pemanfaaan Mikrknrler ipe A8952 ebagai Pengendalian Daya Makimum Pada CEE, UGM Ygyakara Eridanu dan Pram H., 2010, Mede Pengendali Daya Panel urya dengan Kendali Adapif, CEE, UGM Ygyakara Felix. Y dan Pram, H., 2009, Memakimalkan Daya Phvlaic dengan Krelai iak, E- urabaya Pram, H., 2009, mplemenai Mulilevel nverer Jeni DC erpiah dengan Kendali Hyerii ebagai Anarmuka Phvlaic Mdule, A, urabaya Pram, H., 2009, Pemanfaaan Mikrknrller ipe 8952 ebagai Pengendali Mulilevel nverer, CEE, UGM Ygyakara Pram, H., 2005, Buck DC-DC Knverer Dengan Kendali One Cycle, MENUM, l 1. N 3 Pram. H., 2005, Memakimalkan Knveri Energi inar Maahari Menjadi Energi irik, apran Peneliian UNKA 2011 invi. A. D, Pram H. dan ej. Y, 2010, Maximum Pwer Pin racker pada Phvlaic Mdule dengan Menggunakan Fuzzy gic Cnrller, CEE, UGM Ygyakara 34
Bab III. Menggunakan Jaringan
Bab III Pembuaan Jadwal Pelajaran Sekolah dengan Menggunakan Jaringan Pada bab ini akan dipaparkan cara memodelkan uau jaringan, ehingga dapa merepreenaikan uau jadwal pelajaran di ekolah. Tahap perama
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL
PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari
Lebih terperinciULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA
Nama No Aben Kela ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA Romawi I 1. Gerak umbuhan yang dipengaruhi oleh rangangan dari dalam umbuhan iu endiri diebu... a. Endonom c. Higrokopi b. Eionom
Lebih terperinciBAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST
BAB 4 PENGANAISAAN RANGAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINGGI Oleh : Ir. A.Rachman Haibuan dan Naemah Mubarakah, ST 4. Pendahuluan Pada umumnya peramaan diferenial homogen orde dua
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu
erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku 4 erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku.. endahuluan ada bab ini, akan dibaha mengenai perancangan uau iem konrol ingleinpu-ingle-oupu linier ime-invarian
Lebih terperinciDESAIN BUCK-BOOST CHOPPER SEBAGAI MPPT BERBASIS MIKROKONTROLER. Slamet Riyadi, Fl. Budi Setiawan Teknik Elektro Unika Soegijapranata Semarang
S KAJAN LMAH, lume 15, Nmr 1, Januari 013 SAN BUCK-BOOST CHOPP SBAGA MPPT BBASS MKOKTOL Slame iyadi, Fl. Budi Seiawan Teknik lekr Unika Segijapranaa Semarang ABSTAKS This paper describes a buck-bs chpper
Lebih terperinciPENDAHULUAN LANDASAN TEORI
PENDAHULUAN Laar Belakang Salah au maalah aru dalam uau nework adalah penenuan pah erpendek. Maalah pah erpendek ini merupakan maalah pengopimuman, karena dengan diperolehnya pah erpendek diharapkan dapa
Lebih terperinciTransformasi Laplace Bagian 1
Modul Tranformai aplace Bagian M PENDAHUUAN Prof. S.M. Nababan, Ph.D eode maemaika adalah alah au cabang ilmu maemaika yang mempelajari berbagai meode unuk menyeleaikan maalah-maalah fii yang dimodelkan
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA GERAK LURUS
BAB KINEMATIKA GERAK LURUS.Pada ekiar ahun 53, eorang ilmuwan Ialia,Taraglia,elah beruaha unuk mempelajari gerakan peluru meriam yang diembakkan. Taraglia melakukan ekperimen dengan menembakkan peluru
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. AnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanWaktu #3
Sudarano Sudirham AnaliiRangkaian RangkaianLirik di awaanwaku #3 Bahan uliah Terbuka dalam forma pdf eredia di www.buku-e.lipi.go.id dalam forma pp beranimai eredia di www.ee-cafe.org Teori dan Soal ada
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SISTEM PENTANAHAN PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 kv NGIMBANG- LAMONGAN DENGAN METODE FINITE ELEMENT METHOD (FEM)
JURNAL TEKNIK POMITS, (2014 1-6 1 ANALISIS KINERJA SISTEM PENTANAHAN PT. PLN (PERSERO GARDU INDUK 150 kv NGIMBANG- LAMONGAN DENGAN METODE FINITE ELEMENT METHOD (FEM Yoe Rizal, IGN Sariyadi Hernanda, S.T,
Lebih terperinciPENILAIAN TEGANGAN SENTUH DAN TEGANGAN LANGKAH DI GARDU INDUK KONVENSIONAL DAN BERISOLASI GAS
Keenagalirikan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 2 Deember 2014 : 139 1 ISSN 1978-2365 PENILAIAN TEGANGAN SENTUH DAN TEGANGAN LANGKAH DI GARDU INDUK KONVENSIONAL DAN BERISOLASI GAS EVALUATION OF TOUCH
Lebih terperinciANALISA PENGARUH UKURAN BUTIR DAN TINGKAT KELEMBABAN PASIR TERHADAP PERFORMANSI BELT CONVEYOR PADA PABRIK PEMBUATAN TIANG BETON
Jurnal Dinami,olume.II, No.8,Januari 2011 ISSN 0216-7492 ANALISA PENGARUH UKURAN BUTIR DAN TINGKAT KELEMBABAN PASIR TERHADAP PERFORMANSI BELT CONEYOR PADA PABRIK PEMBUATAN TIANG BETON Ir.Alfian Hami, MSc.*
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING
Vol I. No., Mare 07, hlm. 69-74 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING Ririn Sundari, Sri Rahmah Dewi Saragih Pendidikan Maemaika, Univeria
Lebih terperinci15. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah seperti yang digambarkan pada grafik berikut ini.
NAMA : NO ABSEN : ULANGAN HARIAN KELAS VIII D SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN DAN BENDA Rabu, 03 Sepember 2014 A. Pilihlah au jawaban yang paling epa 1. Gerak pada umbuhan yang dipengaruhi rangangan dari luar
Lebih terperinciUlangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m
Ulangan Bab 3 I. Peranyaan Teori. Seekor cheeah menempuh jarak 6 m dalam waku dua meni. Jika kecepaan cheeah eap, berapakah bearnya kecepaan cheeah erebu? Pembahaan : Dikeahui : = 6 m = meni = ekon 6 m
Lebih terperinciPENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION
PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION Bayu Seio Handhoko Ir. Agung Wario DHET Sumardi, ST, MT Juruan Teknik Elekro Fakula Teknik Univeria Diponegoro Semarang Abrak - Semenjak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciModel Rangkaian Elektrik
Tuga Siem Linier Model Rangkaian Elekrik Model model unuk beberapa rangkaian elekrik, eperi: reiani, kapaiani, dan indukani ecara ederhana diperlihakan dalam gambar dibawah. Dalam gambar erebu juga di
Lebih terperinciFakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang
Fakula Teknik Juruan Teknik Sipil Univeria Brawijaya Malang erubahan emperaur ekpani (+) aau konraki (-) bahan egangan dan regangan 1 Dimana : ε = regangan ermal α = koefiien ekpani ermal (1 / C) Δ = 1
Lebih terperinciSistem Komunikasi II (Digital Communication Systems)
Siem Komunikai II (Digial Communicaion Syem) Topik: Lecure #2: Modulai Baeband (Baeband Modulaion) 2. Mapping (Formaing). - Binary (2-Level) PAM / PCM. - M-ary (Muli-Level) PAM / PCM. 2.2 Pule Shaping
Lebih terperinciFitra Hamdani, Naif Fuhaid, Muhammad Agus Sahbana (2013), PROTON, Vol. 5, No.2 / Hal 35-40
Fira Hamdani, Naif Fuhaid, Muhammad Agu Sahbana (2013), PROTON, Vol. 5, No.2 / Hal 35-40 PENGARUH DIMENSI BATU KERIKIL PADA PERMUKAAN PELAT PENYERAP UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENYERAPAN PANAS RADIASI
Lebih terperinciStudi Oksidasi Etanol Menjadi Asetaldehida Menggunakan Katalis Molibdenum Oksida Berpenyangga Al 2 O 3, TiO 2, dan SiO 2
Jurnal Rekayaa Kimia dan Lingkungan, Vl. 5, N. 1, hal. 8-16, 26 Cpyrigh 26 Teknik Kimia UNSYIAH ISSN 1412-564 Sudi Okidai Eanl Menjadi Aealdehida Menggunakan Kaali Mlibdenum Okida Berpenyangga Al 2 O 3,
Lebih terperinciStudi Oksidasi Etanol Menjadi Asetaldehida Menggunakan Katalis Molibdenum Oksida Berpenyangga Al 2 O 3, TiO 2, dan SiO 2
Jurnal Rekayaa Kimia dan Lingkungan, Vl. 5, N. 1, hal. 8-16, 6 Cpyrigh 6 Teknik Kimia UNSYIAH ISSN 141-564 Sudi Okidai Eanl Menjadi Aealdehida Menggunakan Kaali Mlibdenum Okida Berpenyangga Al O 3, TiO,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciANALISIS INSTRUMEN. Evaluasi Pendidikan
1 ANALISIS INSTRUMEN Pengerian inrumen dalam lingku evaluai didefiniikan ebagai erangka unuk mengukur hail belajar iwa yang mencaku hail belajar dalam ranah kogniif, afekif dan ikomoor. Benuk inrumen daa
Lebih terperinciLag: Waktu yang diperlukan timbulnya respons (Y) akibat suatu aksi (X)
Lag: Waku yang diperlukan imbulnya repon ( akiba uau aki ( Conoh: Pengaruh kredi erhadap produki Suplai Uang mempengaruhi ingka inflai eelah beberapa kwaral Hubungan pengeluaran R & D dengan produkifia
Lebih terperinciMODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE
MODUL 7 APLIKASI TRAFORMASI LAPLACE Tranformai Laplace dapa digunaan unu menyeleaian bai peroalan analia maupun perancangan iem. Apliai Tranformai Laplace erebu berganung pada ifa-ifa ranformai Laplace,
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciBAB II Dioda dan Rangkaian Dioda
BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.
Lebih terperinciREPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL
Proiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-6-6--9 hal 5-4 November 6 hp://jurnal.fkip.un.ac.id REPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL Chaarina Enny Murwaningya,,
Lebih terperinciANALISIS TES. Evaluasi Pendidikan ANALISIS TIAP BUTIR SOAL ANALISIS KESELURUHAN TES. - Daya Pembeda - Tingkat Kesukaran - Pengecoh - Homogenitas
Evaluai Pendidikan 1 AALISIS TES AALISIS KESELURUHA TES AALISIS TIAP BUTIR SOAL - Analii Validia Te - Analii Reliabilia Te - Daya Pembeda - Tingka Keukaran - Pengecoh - Homogenia Evaluai Pendidikan I.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN BESARAN UPAH DAN INSENTIF UNTUK OPERATOR BERDASARKAN WAKTU DAN BIAYA BELAJAR OPERATOR BARU
PNGMBANGAN MODL PNNTUAN BSARAN UPAH DAN INSNTIF UNTUK OPRATOR BRDASARKAN WAKTU DAN BIAYA BLAJAR OPRATOR BARU Yemizari Muchiar 1), Dei Mufi 2) Fakua Teknoogi Induri, Juruan Teknik Induri Univeria Bung Haa
Lebih terperinciSISTEM USAHA TANI TERINTEGRASI TANAMAN-TERNAK SEBAGAI RESPONS PETANI TERHADAP FAKTOR RISIKO. Tjeppy D. Soedjana
SISTEM USAHA TANI TERINTEGRASI TANAMAN-TERNAK SEBAGAI RESPONS PETANI TERHADAP FAKTOR RISIKO Tjeppy D. Soedjana Pua Peneliian dan Pengembangan Peernakan, Jalan Raya Pajajaran Kav. E. 59, Bogor 16151 ABSTRAK
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL
Univeria Indoneia Fakula Ekonomi dan Bini UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL 2017-2018 Hari /gl : Rabu, 18 Okober 2017 Waku : 120 Meni Pengajar : Riyano Sifa : Caaan
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPI MESIN ARSIEKUR EEKRO PENERAPAN KENDAI SAU SIKUS UNUK MEMPERBAIKI KINERJA KONVERER AC-DC SAU FASA OPOOGI JEMBAAN PADA KONDISI BEBAN BERUBAH-UBAH Idham Khalid * Abrac o conver elecrical energy from
Lebih terperinciDekomposisi Graf Hasil Kali Tiga Lintasan ke Dalam Sub Graf Perentang Reguler
Vol. 10, No. 1, 14-25, Juli 2013 Dekompoii Gaf Hail Kali Tiga Linaan ke Dalam Sub Gaf Peenang Regule Hamaai 1 Abak Dekompoii gaf G adala impunan * + dengan meupakan ubgaf dai Gyang memenui ( ) ( ) ( )
Lebih terperinciLaplace Transform. Pengantar Matematika Teknik Kimia. Muthia Elma
Lalace Tranform Penganar Maemaika Teknik Kimia Muhia Elma Penemu Pierre-Simon LPLCE 749 87 hli Maemaika dari Peranci Lalace Tranform Rumu lain.. ω σ π σ σ j d e j x d e x j j.. 0 [x] x - [] Kone variabel
Lebih terperinciSIMULASI KESTABILAN SISTEM KONTROL PADA PERMUKAAN CAIRAN MENGGUNAKAN METODE KURVA REAKSI PADA METODE ZIEGLER- NICHOLS BERBASIS BAHASA DELPHI
SIMUSI KESTIN SISTEM KNT PD PEMUKN CIN MENGGUNKN METDE KUV EKSI PD METDE ZIEGE- NICS ESIS S DEPI Munhidhoul Ummah STK Dalam bidang eknologi elah dikembangkan uau pengonrol yang dapa mengaur keinggian cairan
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciBab 9 Transformasi Laplace
Meode Maemaika Aronomi- Bab 9 Tranformai aplace 9-. Definii Tranformai aplace Mialkan f() uau fungi real dengan variable dan >. Tranformai aplace didefiniikan ebagai: T f ( ) F( ) lim f ( ) e d f ( ) e
Lebih terperinciMatriks Transformasi
Marik Tranformai A Marik Tranformai dan Koordina Homogen Kombinai benuk perkalian dan ranlai unuk ranformai geomeri 2D ke dalam uau marik dilakukan dengan mengubah marik 2 2 menjadi marik 3 3 Unuk iu maka
Lebih terperinciBAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF
Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi
Lebih terperinciModul ini adalah modul ke-4 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini
BANGUN-BANGUN GEOMETRI P PENDAHULUAN Modul ini adalah modul ke-4 dalam maa kuliah Maemaika. Ii modul ini membaha enang bangun-bangun geomeri. Modul ini erdiri dari 3 kegiaan belajar. Pada kegiaan belajar
Lebih terperinciBAB II PENYEARAH TERKENDALI. fasa thyristor. Tegangan keluaran penyearah terkendali dapat divariasikan dengan
BAB PENYEAAH TEKENDA Unuk menghalkan egangan keluaran yang erkenal gunakan pengenal faa hyror. Tegangan keluaran penyearah erkenal apa varakan engan mengonrol aau mengaur uu penyalaan hyror. Thyror nyalakan
Lebih terperinciBAB XV PEMBIASAN CAHAYA
243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.
Lebih terperinciPENDEKATAN NEURAL NETWORK TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL PADA TINGKAT BEBAN BERBEDA
PENDEKATAN NEURAL NETWORK TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL PADA TINGKAT BEBAN BERBEDA Mike Sumikani 1), Ghofir 2) 1,2) Pua Pengembangan Informaika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Naional Kawaan PUSPIPTEK Gd.
Lebih terperinciBANGUN RUANG. ABFE dan sisi DCGH, dan sisi ADHE dan sisi
NGUN RUNG. Pengeian 1. Kubu Kubu adalah bangun uang yang dibaai oleh enam buah bidang peegi yang konguen (benuk dan E beanya ama). (Pehaikan Gamba 1) Kubu mempunyai 6 ii, 8 iik udu, dan 12 uuk. Semua uuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE DAN APLIKASI PERHITUNGAN DENGAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE DAN APLIKASI PERHITUNGAN DENGAN MICROSOT VISUAL BASIC 6.0 Sugiyan Mahaiwa Juruan Teknik Mein akula Teknlgi Induri Univeria Gunadarma Jl. Margnda Raya 100
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INDUSTRI GULA INDONESIA YANG KOMPETITIF PADA SITUASI PERSAINGAN YANG ADIL
PENGEMBANGAN INDUSTRI GULA INDONESIA YANG KOMPETITIF PADA SITUASI PERSAINGAN YANG ADIL Wayan R. Suila 1 dan Bonar M. Sinaga 2 1 Lembaga Rie Perkebunan Indoneia, Jalan Salak No. 1A, Bogor 16151 2 Program
Lebih terperinci(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014
ANGKA NDEKS (ndeks Raa-raa Harga Relaif, Variasi ndeks Harga, Angka ndeks Beranai, Pergeseran waku dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 NDEKS RATA-RATA HARGA RELATF Rumus, 1 P 100% n P,0 = indeks raa-raa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
ENDAHUUAN P Belg aar idenifikai awali belajar roe iemaika S - uahaani erjanya enyebab menganalia lanjukan, elah, emecahan uaya ebagai alernaif beberaa muncul meme : ianaranya d awah ekoiem agro engelolaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciPenentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa
Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung
Lebih terperinciMODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN
MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciKAJI TEORITIK KONSUMSI LPG SEBAGAI SUMBER PANAS PADA PETERNAKAN AYAM BROILER TIPE KANDANG TERTUTUP (CLOSED HOUSE)
Banjarain, 7-8 Okober 205 AJI TEORITI ONSUMSI LPG SEBAGAI SUMBER PANAS PADA PETERNAAN AYAM BROILER TIPE ANDANG TERTUTUP (CLOSED HOUSE) Evi.Sofia,a*,Abdurrachi2,b Univeria Nuranio,Jl. Pajajaran no 29 Bandung
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciPENGUKURAN KONSENTRASI PARTIKEL ASAP ROKOK DENGAN MENGGUNAKAN P-TRAK SMOKE PARTICLE CONCENTRATION MEASURING USING P-TRAK
PENGUKURAN KONSENTRASI PARTIKEL ASAP ROKOK DENGAN MENGGUNAKAN P-TRAK erna Alber Suoh 1), Maria D. Bobano 1) 1) Juruan Fiika, FMIPA, Unra, Manado e-mail: vernauoh@yahoo.co.id; bennylumi@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciPOTENSI ULAT SAGU DAN PROSPEK PEMANFAATANNYA. Sjahrul Bustaman
POTENSI ULAT SAGU DAN PROSPEK PEMANFAATANNYA Sjahrul Buaman Balai Bear Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Peranian, Jalan Tenara Pelajar No. 10, Bogor 16114 ABSTRAK Lua areal anam agu di Indoneia mencapai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciHolt-Winter Exponential Smoothing. Minggu 5-6
Hol-Winer Exponenial Smoohing Minggu 5-6 Hol Exponenial moohing Meode Hol wo parameer exponenial moohing adalah pengembangan dari exponenial moohing ederhana. Menambahkan fakor perumbuhan (fakor ren) pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciSistem Otomatisasi Penyalaan Lampu Ruang Kelas Berdasarkan Kehadiran Orang Dengan Menerapkan Sensor Passive Infrared Receiver
Sie Oaiai Penyaaan Lapu Ruang Kea Berdaarkan Kehadiran Orang engan Menerapkan Senr Paive Infrared Receiver erry Hendar Merdek U ) dan Widd ) ) Mahaiwa; ) en Prgra Sudi Teknik Eekr Fakua Tekngi Induri Univeria
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciTujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut.
Tujuan Pembelajaran Saa kueleaikan bab ini, kuingin dapa melakukan hal-hal beriku. Menyeleaikan model dinamik linear orde au dan dua ecara analii Menyaakan model dinamik kedalam fungi alih ranfer funcion
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciPenentuan Parameter-Parameter Karakteristik Sel Surya untuk Kondisi Gelap dan Kondisi Penyinaran dari Kurva Karakteristik Arus-Tegangan (I-V)
Penentuan Parameter-Parameter Karakteritik Sel Surya untuk Kondii Gelap dan Kondii Penyinaran dari Kurva Karakteritik Aru-Tegangan (-) A. Suhandi, Y. R. Tayubi, Hikmat, A. Eliyana Juruan Pendidikan Fiika
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinciAnalisis Riak Konverter DC-DC Rasio Tinggi
Anal Rak Knerer DC-DC Ra ngg Pekk Arg Dahn an Kaek Feny Surna Seklah eknk Elekr an nrmaka, nu eknlg anung Jl. Ganeha N., anung NDESA el. --5 Fax. --58 Emal*: eny_zurna@yah.m Abrak -- Paa uga akhr n rak
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinciPercobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)
Percobaan PENYEARAH GELOMBANG (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id) 1. Tujuan 1). Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2). Mengamai benuk gelombang keluaran.
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik
Lebih terperinci