ANALISA PENGARUH UKURAN BUTIR DAN TINGKAT KELEMBABAN PASIR TERHADAP PERFORMANSI BELT CONVEYOR PADA PABRIK PEMBUATAN TIANG BETON
|
|
- Farida Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Dinami,olume.II, No.8,Januari 2011 ISSN ANALISA PENGARUH UKURAN BUTIR DAN TINGKAT KELEMBABAN PASIR TERHADAP PERFORMANSI BELT CONEYOR PADA PABRIK PEMBUATAN TIANG BETON Ir.Alfian Hami, MSc.* Abrak Bel Conveyor adalah ala pemindah bahan yang alah aunya digunakan ebagai ala ranporai maerial yang berbenuk bulk. Maerial pair adalah alah au conoh maerial yang diangku dengan bel conveyor unuk proe mixer bahan baku dari beon, ini akan meningkakan efiieni kerja dari pabrik pembuaan beon rebu. Unuk meningkakan performani bel conveyor erebu perlu dilakukan analia preai bel conveyor. Maerial yang akan diranfer adalah pair, yang diamai adalah pengaruh ukuran buiran dan ingka kelembaban pair yaiu 12 %, 16 %, dan 18 % erhadap kapaia ranfer bel conveyor. Hail peneliian diperoleh kondii kerja yang paling efekeif pada eiap ukuran buir dan ingka kelembaban pair adalah pada maerial pair kaar ( ukuran 1,3 mm ), unuk maerial pair kaar ( ukuran 1,3 mm ) yang lembab, pada ingka kelembaban pair 16 %, unuk maerial pair medium ( ukuran 0,3 mm ) yang lembab, adalah pada ingka kelembaban pair 12 %, unuk maerial pair halu ( ukuran 0,13 mm ) yang lembab, adalah pada ingka kelembaban pair 12 %. Kaa kunci : Bel Conveyor ; kapaia ranfer bel ; pair beon ; hopper I.PENDAHULUAN Bel conveyor adalah uau ala pemindah bahan yang berbai eknologi inggi di ebagian bear induri yang edang berkembang di negara Indoneia Dengan menggunakan bel conveyor, peruahaan mampu menghema biaya produki yang anga inggi, era meningkakan laju produki dengan kecepaan yang ignifikan dan abil. Melakukan analia/peneliian yang mengkaji enang performani bel conveyor yang bekerja unuk memindahkan beban umpukan (bulk) maerial berupa pair yang dipakai dalam campuran pembuaan iang beon, dalam hal ini merupakan uau hal yang anga pening dilakukan agar kinerja bel conveyor dapa eranalii dengan baik dan pekerjaan yang dibebankan kepada bel conveyor dapa dimakimalkan e-efiien mungkin. 2.TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Mein Pemindah Bahan Mein pemindah bahan merupakan alah au peralaan mein yang digunakan unuk memindahkan muaan dilokai pabrik yang berkapaia menengah ampai kapaia bear, eperi lokai konruki, lokai induri, empa penyimpanan dan pembongkaran muaan dan ebagainya. Jumlah dan bear muaan yang dapa dipindahkan erbaa, demikian juga dengan jaraknya. Mein pemindah bahan dalam operainya dapa diklaifikaikan aa : a.peawa pengangka Peawa pengangka dimakudkan unuk keperluan mengangka dan memindahkan muaan dari uau empa ke empa lain dengan jangkauan yang relaif erbaa. Conoh peawa pengangka: elevaor, crane, ecavaor, lif. b.peawa pengangku Peawa pengangku dapa memindahkan muaan ecara berkeinambungan anpa berheni dan juga dapa mengangku muaan dalam jarak relaif jauh. Conoh mein pengangku adalah Konveyor. 2.2.Definii Pair 14
2 Jurnal Dinami,olume.II, No.8,Januari 2011 ISSN Pair merupakan maerial alam yang banyak dan bia kia dapakan dipermukaan bumi ini. Pair adalah maerial yang dibenuk oleh ilikon diokida, eapi di beberapa panai ropi dan ubropi umumnya dibenuk dari bau kapur. Buiran pair umumnya berukuran anara 0,0625 ampai 2 milimeer. Pair merupakan meerial alam yang anga fungional dalam kehidupan uma manuia dimuka bumi ini, eperi induri pembuaan kaca yang menggunakan unur pair kuara, pada pengecoran baja, pair ilika dimanfaakan unuk memiahkan kooran dari baja cair, dalam kegiaan konruki bangunan eperi pada pembuaan beon, peranan pair anga uama hingga ke-induri kerajinan, dekorai maupun kegiaan lainnya. Pair ermauk dalam kelompok bulk maerial dan karakeriik bulk dienukan oleh ifa mekanik dan ifa fiik eperi: ukuran bongkah, bera peifik, kelembaban, mobilia parikel, angle of repoe(udu umpukan) dan abraivia Angle Of repoe Sudu anara kemiringan umpukan maerial dengan gari horizonal diebu angle of repoe yang dilambangkan dengan φ. Bearnya udu φ erganung pada mobilia parikel. Angle of repoe aik bia dienukan dengan peralaan ederhana eperi ilinder berlubang pada Gambar. 1 Maerial dimaukkan kedalam ilinder dan dibiarkan ercurah ke lanai ampai berbenuk kerucu. Sudu yang dibenuk oleh kerucu maerial dengan bidang horizonal iulah diebu angle of repoe aik Gambar 1 Angel Of Repoe aik [1] 2.4. Bera olume Pair dan Pengaruhnya Segumpal pair erdiri dari dua aau iga bagian. Dalam pair yang kering, hanya akan erdiri dari dua bagian, yaiu buir-buir anah dan pori-pori udara. Dalam pair yang jenuh juga erdapa dua bagian, yaiu bagian pada aau buiran dan air pori. Dalam keadaan idak jenuh, pair erdiri dari iga bagian, yaiu bagian pada aau buiran, pori-pori udara, dan air pori. Bagianbagian pair dapa digambarkan dalam benuk diagram fae eperi gambar.2 dibawah ini. Gambar. 2 Diagram fae pair. Pada gambar.2 diaa menunjukkan elemen pair yang mempunyai volume dan bera oal W dan hubungan bera dan volumenya. Dari gambar erebu dapa dibenuk peramaan beriku : W = W + W w dan = + w + a 15
3 Jurnal Dinami,olume.II, No.8,Januari 2011 ISSN v = w + a dimana : W = bera buiran pada W w = bera air = volume buiran pada w = volume air a = volume udara 2.5. Ukuran Buiran pair Ukuran buiran pair erganung pada diameer parikel pair yang membenuk maa anah iu. Karena pemerikaan makrokopi maa buiran anah menunjukkan bahwa hanya ediki paikel-parikel yang bundar,eperi erliha pada gambar 3. Kaar Sedang Halu Gambar. 3 Jeni dan bear buiran pair Kelembaban aau kadar air pair dapa didefinidikan ebagai raio bera air di dalam pori-pori pair erhadap buiran air aau diebu dengan ingka kebaahan pair. Perbedaan elah dibua anara penenuan kadar air yang dilakukan di laboraorium lewa ejumlah jeni pair yang menunjukkan nilai pada uau aa di lapangan Unuk mengeahui pengaruh kebaahan erhadap kapaia ranfer maka pair erebu diberi air dan diukur kelembabannya dengan menggunakan Formula di bawah ini : Kelembaban = baah - kering ker ing x 100 % Pemilihan kapaia dari peralaan pemindah maerial yang bergerak koninu erganung pada bera dari beban per meer panjang mein (q dalam auan kg/m) dan pada laju pemindahan (v dalam auan m/d). Jika laju aliran pada conveyor adalah kg/d, maka kapaia perjamnya adalah : [1] 3600 = qv = 3,6 qv on/jam Proedur Pengujian Pengujian dilakukan dengan udu kemiringan bel conveyor (β) = 0 dengan 3 variai nilai bulk weigh (γ) pair berdaarkan pada bear buirannya. Nilai bulk weigh (γ) pair buiran kaar : 0,79 on/m³, buiran medium 1,4 on/m³ dan buiran halu yaiu 1,6 on/m³. Langkah pengujian : 1. Terlebih dahulu lakukan proe creening pada meerial uji pair unuk mendapakan ukuran yang diinginkan. 2. Hiung maa pair dengan menggunakan imbangan digial. 3. Slide regulaor dan accumulaor diiapkan unuk mengaur puaran pada moor penggerak dan pada moor udu hopper. 4. Kemudian volae lide regulaor diaur ehingga didapakan bel dengan kecepaan erenu. Kecepaan bel dihiung dengan peramaan = S/ 5. Maerial uji pair dialirkan ampai habi keeluruhan dan diukur wakunya dengan opwach, beramaan dengan iu puaran udu pada Hopper (n) dan panjang linaan (S) yang diempuh bel dicaa. 6. Waku yang dibuuhkan unuk memindahkan eluruh maerial uji pair dicaa dengan opwach dan digunakan unuk menghiung kapaia aliran. 7. Kapaia aliran dihiung dengan peramaan = m/, dengan m adalah maa maerial uji yang dipindahkan dan waku () pemindahan. 8. Lakukan percobaan dengan kecepaan () bel berbeda. 16
4 Jurnal Dinami,olume.II, No.8,Januari 2011 ISSN Tambahkan air pada maingmaing ukuran buir pair dengan ingka kelembaban 12 %, 16 % dan 18 %. 10. Kemudian lakukan percobaan dengan kecepaan yang berbeda pula eperi percobaan pada pair kering. 4.HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian yang dilakukan haru didahului dengan beberapa pengukuran karakeriik maerial uji. Karakeriik maerial uji yang diukur yaiu : maa jeni pair (ρ), ukuran buiran maerial pair (γ) dan angel of repoe (φ). Maa jeni pair yang digunakan ekiar 1,8 on/ m³ (1800 kg/m³). Sedangkan buiran maerial (γ) unuk iga jeni kekaaran : a. Pair Kaar (0,6 mm 2 mm), γ = 790 kg/m³ b. Pair medium (0,2 mm 0,6 mm), γ = 1400 kg/m³ c. Pair halu (0,0625 mm 0,2 mm), γ = 1600 kg/m³ 4.1.Pengaruh Ukuran Buir Pair Terhadap Performani Bel Conveyor Semakin kecil ukuran buiran pair maka maa jeninya akan emakin bear, ehingga akan mengurangi/menurunkan kapaia angku () dan kecepaan (), yang kecepaan () dapa dihiung dengan menggunakan formula eperi dibawah ini : = m, dan = Dimana : = Kapaia angku bel conveyor (kg/m) = Kecepaan bel conveyor (m/) m = Maa (kg) = Jarak empuh bel (m) = waku (d) Sebagai conoh akan diambil au ampel dari ukuran buir pair kaar ebagai beriku : = m = 6kg = = 0,491 kg/d 12,2d = 1,77 on/jam 14,03m = = 1,15 m/d 12,2d Dengan rumu yang ama, nilai dan eerunya dapa dienukan unuk mendapakan nilai elah yang erera pada able.2 beriku ini : Tabel.2 Daa pengujian pengaruh ukuran buir pair Penguji -an olae lide regulaor (vol) Pair kaar kering ( 1,3 mm ) Kecepaan bel kapaia bel conveyor Pair medium kering ( 0,3 mm ) Kecepaa n bel kapaia bel conveyor Pair halu kering ( 0,13 mm ) Kecepa an bel kapaia bel conveyor I 110 1,149 1,769 1,043 1,752 0,954 1,586 II 120 1,163 1,831 1,143 1,813 1,049 1,628 III 130 1,248 1,934 1,284 1,876 1,200 1,634 I 140 1,432 2,006 1,414 1,912 1,377 1, ,514 2,083 1,644 1,977 1,593 1,823 Raaraa - 1,305 1,9088 1,3056 1,866 1,2346 1,6902 diebu dalam hal ini adalah Performani dari bel conveyor. Hal ini dapa diunjukkan pada abel 1. Nilai dari kapaia angku () dan 4.2.Pengaruh Tingka Kelembaban Pair Terhadap Performani Bel Conveyor 17
5 Jurnal Dinami,olume.II, No.8,Januari 2011 ISSN Beriku ini adalah daa hail pengujian erhadap pair yang diberi penambahan air dengan kelembaban yang bervariai. Pengujian ini akan dilakukan pada ukuran pair kaar, medium dan halu dengan kadar air 18 %, 16 %, dan 12 %. 4.3.Pengaruh Tingka Kelembaban Pair Kaar Nilai dari kapaia angku () dan kecepaan () dapa dihiung dengan menggunakan formula eperi dibawah ini : = m, dan = Dimana : = Kapaia angku bel conveyor (kg/m) = Kecepaan bel conveyor (m/) m = Maa (kg) = Jarak empuh bel (m) = waku (d) Sebagai conoh akan diambil au ampel dari ukuran buir pair kaar kering ebagai beriku : = m = Tabel. 3. Daa pengujian kelembaban pair kaar Dengan cara yang ama maka unuk pair kelembapan medium dan halu abelnya dapa diliha pada able.3 dan able.4. =m/, Dan = / Dimana : = Kapaia angku bel conveyor (kg/m) = Kecepaan bel conveyor (m/) m = Maa (kg) = Jarak empuh bel (m) = waku (d) Sebagai conoh akan diambil au ampel dari ukuran buir pair halu kering ebagai beriku : = m/ = 0,583 kg/d = 1,574 on/jam = 9,833m = = 0,955 m/d 10,29d Dengan rumu yang ama, nilai dan eerunya dapa dienukan unuk mendapakan nilai elah yang erera pada abel 4 beriku ini : Pengujian olae lide regulaor (vol) Pair Kaar Kering Pair Kaar Baah Kelembaban 12 % Kelembaban 16 % Kelembaban 18 % I 110 1,149 1,769 0,902 1,138 0,677 1,012 0,658 0,623 II 120 1,163 1,831 1,212 1,186 1,046 1,052 1,001 0,715 III 130 1,248 1,934 1,281 1,231 1,078 1,063 1,045 0,997 I 140 1,432 2,006 1,497 1,303 1,322 1,166 1,181 1, ,514 2,083 1,882 1,421 1,725 1,252 1,503 1,061 Raa-raa - 1,301 1,924 1,354 1,255 1,169 1,109 1,078 0,879 18
6 Jurnal Dinami,olume.II, No.8,Januari 2011 ISSN Tabel 4 Daa pengujian kelembaban pair Halu Unuk maerial pair halu ( ukuran 0,13 mm ) yang lembab, kondii kerja Pair Halu Baah Pair Halu olae Kering Kelembaban Kelembaban Kelembaban Pengujia lide 12 % 16 % 18 % n regulaor (vol) I 110 0,958 1,586 0,601 0,538 0,514 0,523 0,498 0,514 II 120 1,049 1,628 0,699 0,597 0,472 0,585 0,655 0,472 III 130 1,2 1,634,753 0,634 0,591 0,617 0,701 0,591 I 140 1,377 1,78 1,301 0,712 0,656 0,69 1,110 0, ,593 1,823 1,640 0,741 0,687 0,704 1,275 0,687 Jumlah raa-raa - 1,235 1,690 0,999 0,644 0,584 0,623 0,848 0,584 5.KESIMPULAN DAN SARAN Dari hail peneliian preai bel conveyor erhadap pair yang elah dilakukan dapa diambil beberapa keimpulan yaiu : Performani bel conveyor anga dipengaruhi oleh kapaia curah hopper, ukuran buir pair, maa jeni pair (γ) dan kelembaban pair yang diranfer. Unuk variai ukuran buir, kondii kerja bel conveyor yang paling efekif dan efiien adalah pada maerial pair kaar ( ukuran 1,3 mm ). Unuk maerial pair kaar ( ukuran 1,3 mm ) yang lembab, kondii kerja yang paling efekif dan efiien adalah pada ingka kelembaban pair 16 %. Unuk maerial pair medium ( ukuran 0,3 mm ) yang lembab, kondii kerja yang paling efekif dan efiien adalah pada ingka kelembaban pair 12 %. yang paling efekif dan efiien adalah pada ingka kelembaban pair 12 %. Semakin inggi kelembaban pair maka puaran hopper (n), kecepaan bel conveyor () dan kapaia ranfer () akan menurun ecara koninu. Unuk dapa memproleh performani yang maximum dari bel conveyor, maka haru dirancang ebuah bel conveyor yang berkapaia 25 kg dengan daya moor minimal 130 vol. Dan dalam perancangan hopper haru diperhiungkan ukuran buir maerial yang akan diangku, dalam hal ini puaran hopper yang dibuuhkan unuk maerial pair adalah 1000 rpm, agar dapa digunakan dalam eiap komdii kerja. 19
7 Jurnal Dinami,olume.II, No.8,Januari 2011 ISSN DAFTAR PUSTAKA 1. Dyachkov, ; pivackovky, A. Conveyor and Relaed equimen, Peace Publiher, mocow, Zainuri, ST. Muhib, Mein Pemindah Bahan (Maerial Handling Equipmen), Penerbi Andi, Charle G. Wilon head Agronomi, Milwaukee ewerage Comiion. PDF file Sugaa Kiyokau; ularo, Daar Perancangan dan Pemilihan Elemen Mein, PT.Pradnya Paramia, Jakara Spo, MF, Machine Elemen, Prinice Hall of India Privaed Limied, Afrizal, Perancangan Dimeni Bel Conveyor Skala Laboraorium, Laporan Tuga Akhir, Padang, Bell, Idler An Pulley Caalogue, PTY. LTD. Incorporaed IN. WA 7. Meriadi, Perawaan Pada Uni Bel Bucke Elevaor, Perpuakaan Semen Padang, padang, hp:// d.hml, Summerlo Engineered Produc, Inc (jeni-jeni feeder). 9. hp:// convey or. 10. Hardyano, Hary Chriiady, Mekanika Tanah 1 Edii 4, PT. Granedia Puaka Uama, Jakara Ahmad, Ir.Roman, Bahan Bangunan Sebagai Daar Pengeahuan, 20
Bab III. Menggunakan Jaringan
Bab III Pembuaan Jadwal Pelajaran Sekolah dengan Menggunakan Jaringan Pada bab ini akan dipaparkan cara memodelkan uau jaringan, ehingga dapa merepreenaikan uau jadwal pelajaran di ekolah. Tahap perama
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL
PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA GERAK LURUS
BAB KINEMATIKA GERAK LURUS.Pada ekiar ahun 53, eorang ilmuwan Ialia,Taraglia,elah beruaha unuk mempelajari gerakan peluru meriam yang diembakkan. Taraglia melakukan ekperimen dengan menembakkan peluru
Lebih terperinciTransformasi Laplace Bagian 1
Modul Tranformai aplace Bagian M PENDAHUUAN Prof. S.M. Nababan, Ph.D eode maemaika adalah alah au cabang ilmu maemaika yang mempelajari berbagai meode unuk menyeleaikan maalah-maalah fii yang dimodelkan
Lebih terperinciUlangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m
Ulangan Bab 3 I. Peranyaan Teori. Seekor cheeah menempuh jarak 6 m dalam waku dua meni. Jika kecepaan cheeah eap, berapakah bearnya kecepaan cheeah erebu? Pembahaan : Dikeahui : = 6 m = meni = ekon 6 m
Lebih terperinciULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA
Nama No Aben Kela ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA Romawi I 1. Gerak umbuhan yang dipengaruhi oleh rangangan dari dalam umbuhan iu endiri diebu... a. Endonom c. Higrokopi b. Eionom
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu
erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku 4 erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku.. endahuluan ada bab ini, akan dibaha mengenai perancangan uau iem konrol ingleinpu-ingle-oupu linier ime-invarian
Lebih terperinciModul ini adalah modul ke-4 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini
BANGUN-BANGUN GEOMETRI P PENDAHULUAN Modul ini adalah modul ke-4 dalam maa kuliah Maemaika. Ii modul ini membaha enang bangun-bangun geomeri. Modul ini erdiri dari 3 kegiaan belajar. Pada kegiaan belajar
Lebih terperinciPENDAHULUAN LANDASAN TEORI
PENDAHULUAN Laar Belakang Salah au maalah aru dalam uau nework adalah penenuan pah erpendek. Maalah pah erpendek ini merupakan maalah pengopimuman, karena dengan diperolehnya pah erpendek diharapkan dapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciModel Rangkaian Elektrik
Tuga Siem Linier Model Rangkaian Elekrik Model model unuk beberapa rangkaian elekrik, eperi: reiani, kapaiani, dan indukani ecara ederhana diperlihakan dalam gambar dibawah. Dalam gambar erebu juga di
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING
Vol I. No., Mare 07, hlm. 69-74 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING Ririn Sundari, Sri Rahmah Dewi Saragih Pendidikan Maemaika, Univeria
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciANALISIS INSTRUMEN. Evaluasi Pendidikan
1 ANALISIS INSTRUMEN Pengerian inrumen dalam lingku evaluai didefiniikan ebagai erangka unuk mengukur hail belajar iwa yang mencaku hail belajar dalam ranah kogniif, afekif dan ikomoor. Benuk inrumen daa
Lebih terperinciJurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SISTEM PENTANAHAN PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 kv NGIMBANG- LAMONGAN DENGAN METODE FINITE ELEMENT METHOD (FEM)
JURNAL TEKNIK POMITS, (2014 1-6 1 ANALISIS KINERJA SISTEM PENTANAHAN PT. PLN (PERSERO GARDU INDUK 150 kv NGIMBANG- LAMONGAN DENGAN METODE FINITE ELEMENT METHOD (FEM Yoe Rizal, IGN Sariyadi Hernanda, S.T,
Lebih terperinci15. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah seperti yang digambarkan pada grafik berikut ini.
NAMA : NO ABSEN : ULANGAN HARIAN KELAS VIII D SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN DAN BENDA Rabu, 03 Sepember 2014 A. Pilihlah au jawaban yang paling epa 1. Gerak pada umbuhan yang dipengaruhi rangangan dari luar
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciPENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION
PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION Bayu Seio Handhoko Ir. Agung Wario DHET Sumardi, ST, MT Juruan Teknik Elekro Fakula Teknik Univeria Diponegoro Semarang Abrak - Semenjak
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciSistem Komunikasi II (Digital Communication Systems)
Siem Komunikai II (Digial Communicaion Syem) Topik: Lecure #2: Modulai Baeband (Baeband Modulaion) 2. Mapping (Formaing). - Binary (2-Level) PAM / PCM. - M-ary (Muli-Level) PAM / PCM. 2.2 Pule Shaping
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu
BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA 3.1 Gambaran Umum Robo Meode naik angga yang dierapkan pada model robo ugas akhir ini, yaiu meode karol dan rasio diameer roda-inggi anak angga/undakan. Gambar 3.1 Ilusrasi
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciMODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita
MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciANALISIS TES. Evaluasi Pendidikan ANALISIS TIAP BUTIR SOAL ANALISIS KESELURUHAN TES. - Daya Pembeda - Tingkat Kesukaran - Pengecoh - Homogenitas
Evaluai Pendidikan 1 AALISIS TES AALISIS KESELURUHA TES AALISIS TIAP BUTIR SOAL - Analii Validia Te - Analii Reliabilia Te - Daya Pembeda - Tingka Keukaran - Pengecoh - Homogenia Evaluai Pendidikan I.
Lebih terperinciFitra Hamdani, Naif Fuhaid, Muhammad Agus Sahbana (2013), PROTON, Vol. 5, No.2 / Hal 35-40
Fira Hamdani, Naif Fuhaid, Muhammad Agu Sahbana (2013), PROTON, Vol. 5, No.2 / Hal 35-40 PENGARUH DIMENSI BATU KERIKIL PADA PERMUKAAN PELAT PENYERAP UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENYERAPAN PANAS RADIASI
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciMODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN
MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu
Lebih terperinciChapter 7. hogasaragih.wordpress.com
Chaper 7 7. ebuah gaya berpengaruh erhadap kg peluru meriam yang bergerak pada ebuah bidang xy yang mempunyai bear 5,0 N. Kecepaan mula mula peluru 4 m/ pada arah x poiif dan beberapa aa kemudian memiliki
Lebih terperinciPENGUKURAN KONSENTRASI PARTIKEL ASAP ROKOK DENGAN MENGGUNAKAN P-TRAK SMOKE PARTICLE CONCENTRATION MEASURING USING P-TRAK
PENGUKURAN KONSENTRASI PARTIKEL ASAP ROKOK DENGAN MENGGUNAKAN P-TRAK erna Alber Suoh 1), Maria D. Bobano 1) 1) Juruan Fiika, FMIPA, Unra, Manado e-mail: vernauoh@yahoo.co.id; bennylumi@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciKadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***
PELATIHAN MENITI PAPAN JARAK 4 METER 5 REPETISI 2 SET DAN 2 REPETISI 5 SET TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MENGWI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kadek Bayu Wibawa*, I Keu Sumera**,
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN MUATAN ANGKUTAN SEDIMEN
BAB IV PERHITUNGAN MUATAN ANGKUTAN SEDIMEN IV.1. Perhiungan Kemiringan Daar Sungai Rumu yang dipakai unuk menghiung kemiringan aluran adalah ; ΔH S.(IV.1) Δ x dimana : S Kemiringan daar aluran ΔH Beda
Lebih terperinciSTUDI PENELITIAN KOMPOSISI BETON BERPORI DENGAN VARIASI JENIS DAN PERSENTASE BAHAN ADMIXTURE TERKAIT NILAI KUAT TEKAN PADA APLIKASI SIDEWALK
STUDI PENELITIAN KOMPOSISI BETON BERPORI DENGAN VARIASI JENIS DAN PERSENTASE BAHAN ADMIXTURE TERKAIT NILAI KUAT TEKAN PADA APLIKASI SIDEWALK Frandy Ferdian, Amelia Makmur, S.T., M.T. Binus Universiy, Jl.
Lebih terperinciLag: Waktu yang diperlukan timbulnya respons (Y) akibat suatu aksi (X)
Lag: Waku yang diperlukan imbulnya repon ( akiba uau aki ( Conoh: Pengaruh kredi erhadap produki Suplai Uang mempengaruhi ingka inflai eelah beberapa kwaral Hubungan pengeluaran R & D dengan produkifia
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciMatriks Transformasi
Marik Tranformai A Marik Tranformai dan Koordina Homogen Kombinai benuk perkalian dan ranlai unuk ranformai geomeri 2D ke dalam uau marik dilakukan dengan mengubah marik 2 2 menjadi marik 3 3 Unuk iu maka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciSIMULASI KESTABILAN SISTEM KONTROL PADA PERMUKAAN CAIRAN MENGGUNAKAN METODE KURVA REAKSI PADA METODE ZIEGLER- NICHOLS BERBASIS BAHASA DELPHI
SIMUSI KESTIN SISTEM KNT PD PEMUKN CIN MENGGUNKN METDE KUV EKSI PD METDE ZIEGE- NICS ESIS S DEPI Munhidhoul Ummah STK Dalam bidang eknologi elah dikembangkan uau pengonrol yang dapa mengaur keinggian cairan
Lebih terperinciMODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE
MODUL 7 APLIKASI TRAFORMASI LAPLACE Tranformai Laplace dapa digunaan unu menyeleaian bai peroalan analia maupun perancangan iem. Apliai Tranformai Laplace erebu berganung pada ifa-ifa ranformai Laplace,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waku dan Tempa Peneliian ini dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2009 di Laboraorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakulur, Deparemen Budidaya Perairan, FPIK-IPB.
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN BIAYA PEMBUBUTAN BAJA AISI 4340 MENGGUNAKAN PAHAT KERAMIK
ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PEMBUBUTAN BAJA AISI 4340 MENGGUNAKAN PAHAT KERAMIK Sobron Yamin Lubi, Roehan, Denny Handoko, Wahyudi Komala Juruan Teknik Mein Fakula Teknik Univeria Tarumanagara e-mail: Sobron_lb@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciPENILAIAN TEGANGAN SENTUH DAN TEGANGAN LANGKAH DI GARDU INDUK KONVENSIONAL DAN BERISOLASI GAS
Keenagalirikan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 2 Deember 2014 : 139 1 ISSN 1978-2365 PENILAIAN TEGANGAN SENTUH DAN TEGANGAN LANGKAH DI GARDU INDUK KONVENSIONAL DAN BERISOLASI GAS EVALUATION OF TOUCH
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciPERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER
PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh hubungan antara koefesien konsolidasi arah horizontal dan vertikal
Hubungan Koefesien Konsolidasi arah Verikal (C v ) dan Horizonal (C h ) Pada Tanah Marine Clay ( sudi kasus : Kawasan Indusri Terboyo - Semarang Uara) Penulis : Daniel Harano 1. Pendahuluan Laar Belakang
Lebih terperinciBAB I PERSAMAAN GERAK
BAB I PERSAMAAN GERAK. Seseorang mengendarai mobil menuju sebuah koa A ang berjarak 6 km dengan arah imur lau. Naakan ekor perpindahan r dalam noasi ekor sauan dengan menggunakan sisem koordina ke imur,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, berempa di Laboraorium Perikanan Program Sudi Budidaya Perairan Fakulas Peranian Universias Lampung.
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST
BAB 4 PENGANAISAAN RANGAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINGGI Oleh : Ir. A.Rachman Haibuan dan Naemah Mubarakah, ST 4. Pendahuluan Pada umumnya peramaan diferenial homogen orde dua
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 engerian Bejana Tekan Bejana ekan adalah abung aau angki yang digunakan unuk menyimpan media yang berekanan. Media yang disimpan dapa berupa za cair, uap, gas aau udara. Jika
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 01
Xpedia Fisika Mekanika 01 Doc. Name: XPFI0101 Doc. ersion : 2012-07 halaman 1 01. Manakah pernyaaan di bawah ini yang benar? (A) Perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran vekor. (B) Perpindahaan
Lebih terperinciHitung penurunan pada akhir konsolidasi
Konsolidasi Tangkiair diameer 30 m Bera, Q 60.000 kn 30 m Hiung penurunan pada akhir konsolidasi Δσ 7 m r 15 m x0 /r 7/15 0,467 x/r0 I90% Δσ q n I 48.74 x 0,9 43,86 KPa Perlu diperhiungkan ekanan fondasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciREPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL
Proiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-6-6--9 hal 5-4 November 6 hp://jurnal.fkip.un.ac.id REPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL Chaarina Enny Murwaningya,,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. AnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanWaktu #3
Sudarano Sudirham AnaliiRangkaian RangkaianLirik di awaanwaku #3 Bahan uliah Terbuka dalam forma pdf eredia di www.buku-e.lipi.go.id dalam forma pp beranimai eredia di www.ee-cafe.org Teori dan Soal ada
Lebih terperinci