POTRET PENGGUNAKAN ANALOGI DALAM PERKULIAHAN LISTRIK-MAGNET DI LPTK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POTRET PENGGUNAKAN ANALOGI DALAM PERKULIAHAN LISTRIK-MAGNET DI LPTK"

Transkripsi

1 Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 1 POTRET PENGGUNAKAN ANALOG DALAM PERKULAHAN LSTRK-MAGNET D Nyoto Suseno, Agus Setiawan, dan Nuyani Y. Rustaman Fakultas Keguuan dan lmu Pendidikan, Univesitas Muhammadiyah Meto nyotoseno@yahoo.co.id Abstact. The objective of this eseach is to study about using analogies in electicity and magnetism lectuing. Peliminay study had been conducted on fou physics education pogams of Java and Sumata island fo one o two meeting time, with emphasis aspect to using analogy in class. The data ae colected by documentation, obsevation and inteview. The data was analyzed qualitatively though to steps: tansciption, tabulation, coding, desciption so that this analysis decided the accuacy theme of eseach. The esult of this eseach found that always used analogies in electicity and magnetism lectuing, whee it often happened spontaneously, so that analogy can isky to causes misconceptions. Analogies had impotant ole in electicity and magnetism lectuing, especially to epesent abstact concept. Students analogy can be to detect students undestanding and misconceptions. Keywods: analogy, abstact concept, electicity and magnetism, and misconceptions. Listik-magnet adalah salah satu kajian pokok dalam bidang ilmu fisika, dan menjadi matakuliah wajib pada setiap pogam studi pendidikan fisika sebagai Mata Kuliah Keahlian Pogam Studi (MKKPS). Hasil penelitian di bebeapa negaa (Maloney, et al., 2001; Demici & Cikinoglu, 2004; Engelhadt & Beichne, 2004; Najaikaew, et al., 2005; Planinic, 2006) menemukan banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam mempelajai konsep listik-magnet. Salah satu penyebabnya adalah kaena konsep listik-magnet tegolong abstak, sesuai ungkapan Mukhopadhyay (2006) yang menyatakan bahwa kuliah listikmagnet tidak popule kaena konsepnya abstak. Pemahaman tehadap fenomena yang abstak memelukan peangkat ekspeimen (menggunakan pealatan) untuk melihat adanya gejala dan peangkat analisis (menggunakan matematika) untuk menggambakan gejala tesebut. Penggunaan alat paktikum hanya mampu menunjukkan adanya gejala mako, yang dapat diepesentasikan dengan menggunakan analisis matematis tanpa dapat mengetahui makna fisis dai gejala yang abstak tesebut. Salah satu caa untuk mengkonketkan hal yang abstak adalah dengan menggunakan analogi. Hasil penelitian (Chiu and Lin, 2005; Olive, 2005; Padolefsky dan Finkelstein, 2006) menunjukkan bahwa penggunaan analogi dapat meningkatkan

2 Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 27 hasil pembelajaan dan dapat mengatasi kesalahan konsep. Analogi adalah alat epesentasi untuk menunjukkan gejala yang abstak atau belum diketahui (domain taget) dengan menggunakan pengetahuan lain yang konket atau yang telah dimiliki (domain dasa) bedasakan kesesuaian konsep ataupun kesesuaian caa. Penting untuk disadai bahwa pengetahuan bau akan lebih bemakna jika dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Bepiki analogi meupakan suatu altenatif yang dapat digunakan untuk menjadikan situasi bau yang teasa umit atau aneh menjadi lebih akab bagi mahasiswa. Dengan menggunakan analogi fenomena yang abstak akan dapat digambakan dengan lebih konket sehingga dapat membantu mahasiswa untuk mengeti dan memahami tentang fenomena yang dipelajai. Bedasakan uaian tesebut, maka tulisan ini akan mengungkapkan hasil penelitian tentang penggunaan analogi dan dampak yang ditimbulkan dalam pekuliahan listikmagnet di. METODE Desain penelitian ini adalah menggunakan metode deskiptif untuk memotet penggunaan analogi dalam pekuliahan listik-magnet seta dampak yang ditimbulkannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini beupa data kualitatif yang dipeoleh dai dokumen encana pogam pekuliahan, ekaman pelaksanaan pekuliahan, seta dokumen hasil belaja mahasiswa dalam pekuliahan listik-magnet di bebeapa. Penelitian dilakukan pada tahun pelajaan di empat, yaitu dua negei dan dua swasta yang beada di pulau Jawa dan Sumata. Subjek penelitian meliputi: Podi Pendidikan Fisika negei di Jawa (PPF-NDJ), Podi Pendidikan Fisika negei di lua jawa (PPF- NLJ), Podi Pendidikan Fisika swasta di Jawa (PPF-SDJ), dan Podi Pendidikan Fisika swasta di lua jawa (PPF-SLJ). Teknik pengambilan data dilakukan melalui dokumentasi, obsevasi dan wawancaa. Poses pengolahan dan analisis data dilakukan melalui bebeapa tahap. Tahap petama adalah pemeiksaan dan pemilihan data yang tekait penting dengan masalah atau indikato yang diteliti. Tahap kedua, pengelompokan data atau infomasi sesuai dengan aspek kebutuhan dan pemasalahannya. Tahap ketiga, tabulasi data aga tampak golongan, sifat, jenis seta fekuensi data, sehingga memudahkan pembacaan, pengkategoian dan analisis. Tahap keempat, analisis data kualitatif, yaitu menganalisis dengan caa menguaikan seta menghubungkan data dan infomasi yang bekaitan dengan fokus penelitian. Tahap kelima, adalah membuat intepetasi hasil analisis sesuai pemasalahan dan petanyaan penelitian seta membuat kesimpulan. HASL DAN PEMBAHASAN Dokumen yang dipeoleh beupa silabus, encana pogam pekuliahan, jadwal kuliah dan jadwal paktikum dai empat yang menjadi subyek penelitian. Hasil tabulasi dai dokumen diungkapkan pada Tabel 1. Data pada Tabel 1 mempelihatkan bahwa dalam pekuliahan listik-magnet di bebeapa selalu mengkombinasi metode diskusi (klasikal dan kelompok) dengan metode ceamah, media yang digunakan yaitu LCD dan papan tulis, dengan salah satu menambahkan media OHP, dan satu lainya menambahkan alat peaga. Kegiatan paktikum tepisah dengan pekuliahan, sehingga kuang dapat dilihat kontibusi kegiatan paktikum tehadap pekuliahan. Bedasakan

3 Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 28 dokumen tesebut, tidak ditemukan adanya encana penggunaan analogi dalam pekuliahan listik-magnet. Hasil obsevasi yang difokuskan pada penggunaan analogi dalam pekuliahan listik-magnet disajikan pada Tabel 2. Bedasakan data Tabel 2 tesebut, tampak bahwa dalam setiap pekuliahan listik-magnet, analogi selalu digunakan oleh dosen (67%) dan mahasiswa (33%). Analogi tesebut meliputi analogi dalam satu bidang ilmu fisika (52%) dan tidak dalam satu bidang ilmu (48%), sedangkan bedasakan epesentasi yang digunakan jenis analogi meliputi analogi vebal (52%), analogi gamba (5%), analogi simbol (10%), dan analogi gestue (33%). Wawancaa dilakukan dosen dan mahasiswa pada tiga yang menjadi subyek penelitian. Rangkuman hasil wawancaa tehadap dosen pengampu matakuliah listik-magnet diungkapkan pada Tabel 3, dan hasil wawancaa tehadap mahasiswa peseta kuliah listik-magnet diungkapkan pada Tabel 4. Bedasakan Tabel 3 hasil wawancaa dengan dosen pengampu matakuliah listik-magnet, ditemukan bahwa analogi yang digunakan muncul secaa spontan tanpa diencanakan. Padahal menuut paa dosen (Tabel 3) maupun mahasiswa (Tabel 4) analogi dipelukan dan dapat membantu dalam pekuliahan konsep abstak listikmagnet. Guna melihat dampak dai penggunaan analogi tehadap hasil belaja mahasiswa, maka digunakan dokumen potofolio hasil pemetaan analogi mahasiswa pada konsep potensial listik di salah satu yang menjadi subyek penelitian dan hasilnya diungkapkan pada Tabel 5. Bedasakan Tabel 5 dapat dikemukakan bahwa mahasiswa yang menganalogikan petensial listik statis dengan potensial gavitasi (analogi yang sesuai) mencapai 63% dai jumlah mahasiswa, namun bedasakan Tabel 6 ditemukan bahwa hanya 31% mahasiswa yang menuliskan analogi dengan tepat (kelompok A), yaitu hanya menuliskan pemetaan analogi potensial listik statis dengan potensial gavitasi. Sedangkan 32% yang lain, selain menuliskan analogi potensial listik statis dengan potensial gavitasi meeka juga menuliskan analogi lain yang tidak sesuai. Hasil wawancaa tehadap 3 mahasiswa dai kelompok A menemukan bahwa ketiga esponden secaa konsisten menganalogikan potensial listik statis dengan potensial gavitasi. Hal ini menunjukkan bahwa 31% mahasiswa (kelompok A) telah memahami konsep potensial listik statis. Bedasakan Tabel 5, juga dipeoleh data bahwa mahasiswa yang menuliskan analogi potensial listik statis dengan pecepatan gavitasi mencapai 66%, namun bedasakan Tabel 6 ditemukan bahwa mahasiswa (kelompok B) yang hanya menganalogikan potensial listik statis dengan pecepatan gavitasi mencapai 20%. Hasil wawancaa secaa tepisah tehadap 3 mahasiswa dai kelompok B, tentang analogi dai potensial listik statis tenyata meaka secaa konsisten menjawab bahwa analogi dai potenslial listik statis adalah pecepatan gavitasi. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa 20% mahasiswa (kelompok B) mengalami kesalahan konsep pada konsep potensial listik statis. Wawancaa tehadap 6 mahasiswa dai kelompok selain A dan B, ditemukan bahwa meeka tidak memahami konsep potensial listik statis.

4 Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 29 Tabel 1. Tabulasi dokumen encana pogam pekuliahan listik-magnet V Metode yang digunakan Ceamah dan Diskusi Kelompok Ceamah dan Diskusi Diskusi Kelompok Ceamah, diskusi dan Demonstasi Media yang digunakan LCD OHP Papan tulis LCD Papan Tulis LCD Papan tulis LCD, papan tulis dan Alat peaga Kegiatan Paktikum Rencana penggunaan analogi Tepisah pada matakuliah tesendii Tepisah dalam satu matakuliah Tepisah dalam satu matakuliah Tepisah dalam satu matakuliah Tabel 2. Data hasil obsevasi penggunaan analogi dalam pekuliahan listik-magnet Tatap muka (Jam) 2 kali (200 1 kali / (150 V 2 kali (200 1 kali (100 Pokok Bahasan Muatan listik, Hukum Coulomb dan medan listik Hukum Ampee Bahan Dielektikum Listik Dinamis Spektomete massa dan Flouosensi Hukum Ampee Jenis Analogi Dosen Jumlah medan polaisasi dianalogikan dengan jumlah uang yang dibelanjakan (vebal) Aus listik alian ai pada selang (vebal) Gaya listik statis gaya gavitasi (simbol) Medan listik pecepatan gavitasi. (simbol) Medan kekuasaan aja pada suatu daeah di sekitanya (vebal) Aah medan pada solenoida dianalogikan dengan kaidah tangan kanan (gestue) Cul aah putaan baut (gamba) Bentuk solenoida bentuk batang, dan tooida dianalogikan dengan bentuk kue donat. (vebal) Aah gaya pada spektomete kaedah tangan kanan. (gestue) Lintasan patikel spectomete massa lintasan batu yang dilempa mendata. (gestue) Kumpaan beaus magnet batang (vebal) Efek putusnya aus pada pecobaan hukum ampee putusnya hubungan laki-laki dan peempuan (vebal) Aah medan magnet dan gaya kaidah tangan kanan (gestue) Pinsip keja geneato dianalogikan dengan moto listik/ kipas angin yang pinsip kejanya di balik. (vebal) Jenis Analogi Mahasiswa Aus listik efek domino (vebal) Gaya Coulomb gaya gavitasi (vebal) Medan listik pecepatan gavitasi (vebal) Aah medan yang ditimbulkan kawat beaus di analogikan dengan kaedah tangan kanan (gestue) Aah gaya pada patikel yang begeak di dalam medan magnet dianalogikan dengan kaedah tangan kanan (gestue) Aah gaya pada kawat beaus dalam medan kaedah tangan kanan (gestue) Gaya magnet sepeti halnya gaya gavitasi (vebal)

5 Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 30 Tabel 3. Hasil wawancaa dosen pengampu matakuliah listik-magnet V Jawaban dosen bekaitan dengan peencanaan penggunaan analogi dan alasan menggunakan analogi Analogi digunakan secaa spontan, tidak dipilih dan diencanakan. Analogi dapat membantu pemahaman mahasiswa, seta analogi sebagai alat yang mudah dan muah untuk digunakan. Analogi biasa digunakan, tetapi tidak diencanakan sebelumnya. Analogi sangat membantu dalam menjelaskan konsep listik-magnet, seta dapat digunakan setiap saat kapan dipelukan. Dalam pekuliahan belum penah meencanakan penggunaan analogi dengan sungguh-sungguh. Analogi sangat dipelukan dalam membantu mengkonketkan konsep listikmagnet yang abstak, tatapi haus hati-hati kaena analogi dapat menimbulkan kesalahan konsep. Tabel 4. Hasil wawancaa Mahasiswa V Jawaban mahasiswa bekaitan pean analogi Analogi dipelukan dalam membantu mengkonketkan konsep listik-magnet yang abstak Analogi cukup membantu dalam mempelajai konsep listik-magnet Analogi sangat membantu dalam belaja listik-magnet Tabel 5. Pemetaan analogi yang dibuat mahasiswa pada pokok bahasan potensial listik No. Domain taget Domain dasa Responden yang Kesesuaian Analogi menuliskan 1. Potensial listik Potensial gavitasi 22 Memiliki kesesuain E p (63 %) konsep EP V q m M G 2. Potensial listik Pecepatan gavitasi g G M 2 R 23 (66 %) Tidak sesuai 3. Potensial listik nduksi Magnetik B k 6 (17 %) Kuang sesuai 4. Potensial listik V = E.d Hukum Ohm V =.R 1 (3 %) Tidak sesuai 5. Potensial listik hambatan listik kawat penghanta l R A 2 (6 %) Tidak sesuai Catatan : jumlah esponden 35 mahasiswa

6 Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 31 Tabel 6. Pengelompokan mahasiswa bedasakan hasil pemetaan analogi Kelompok Pemetaan Analogi Mahasiswa A Mahasiswa yang hanya menganalogikan Potensial listik dengan potensial gavitasi B Mahasiswa yang hanya menganalogikan Potensial listik dengan pecepatan gavitasi C Mahasiswa yang menganalogikan potensial listik dengan potensial gavitasi dan pecepatan gavitasi D Mahasiswa yang hanya menganalogikan potensial listik dengan pecepatan gavitasi dan induksi elektomagnetik E Mahasiswa yang menganalogikan potensial listik dengan potensial gavitasi, pecepatan gavitasi dan juga induksi elektomagnetik F Mahasiswa yang menganalogikan potensial listik dengan pecepatan gavitasi dan hambatan listik kawat penghanta G Mahasiswa yang hanya menganalogikan potensial listik dengan hambatan listik kawat penghanta dan hukum Ohm Responden yang menuliskan 11 (31 %) 7 (20 %) 9 (26 %) 4 (11 %) 2 (6 %) 1 (3 %) 1 (3 %) Bedasakan uaian di atas, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan analogi dalam pekuliahan listik-magnet memiliki dampak positif dan negatif. Dampak negatifnya adalah, penggunaan analogi yang tidak diencanakan dapat menimbulkan kesalahan konsep, sedangkan dampak positifnya adalah analogi dapat membantu dalam mempelajai konsep abstak listikmagnet, seta dengan analogi yang dikemukakan oleh mahasiswa, maka dapat diketahui tingkat pemahaman mahasiswa, dan bahkan dapat mengungkap adanya kesalahan konsep. Hal ini tentu sangat bemanfaat untuk mempebaiki atau melakukan emediasi dalam pekuliahan listik-magnet, ini sesuai dengan ungkapan Holyoak dan Thagad (Chin and Lin, 2005), di mana analogi memiliki empat penggunaan yaitu: penemuan, pengembangan, evaluasi, dan pengungkapan. Hasil wawancaa baik tehadap dosen maupun mahasiswa, menemukan bahwa analogi dipelukan dan dapat membantu dalam menjelaskan konsep abstak listik-magnet, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Chiu and Lin (2005) yang menemukan bahwa penggunaan analogi tidak hanya membantu dalam menjelaskan konsep sains yang kompleks (sepeti kelistikan), tetapi juga membantu siswa dalam mempebaiki kesalahan konsep. Bedasakan uaian di atas, maka pelu ditekankan bahwa penggunaan analogi dapat membantu dalam pekuliahan listik-magnet, dan bahkan dapat mengatasi kesalahan konsep, jika penggunaannya diencanakan dan dikelola dengan baik, namun sebaliknya penggunaan analogi justu dapat beesiko menimbulkan kesalahan konsep jika penggunaanya sembaangan tanpa diencanakan dengan baik. KESMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini menemukan bahwa analogi seing digunakan dalam setiap pekuliahan listik-magnet, tetapi penggunaannya muncul secaa spontan, tanpa melalui peencanaan sebelumnya. Penggunaan analogi yang demikian, beesiko dapat menimbulkan kesalahan konsep bagi mahasiswa. Penggunaan analogi dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif penggunaan analogi adalah dapat membantu mahasiswa dalam pekuliahan listikmagnet, yaitu sebagai alat epesentasi

7 Suseno, Potet Penggunaan Analogi dalam Pekuliahan 32 dalam mempelajai konsep abstak listik-magnet. Sedangkan dampak negatifnya adalah penggunaan analogi yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahan konsep pada dii mahasiswa. Analogi sangat dipelukan dalam pekuliahan listik-magnet, dengan analogi konsep yang abstak dapat teasa lebih konket, sehingga memudahkan mahasiswa dalam memahami konsep yang abstak listik-magnet. Selain itu analogi yang diungkapkan mahasiswa dalam pekuliahan listik-magnet, dapat membeikan infomasi yang cukup tentang pemahaman dan penguasaan konsep mahasiswa, dan bahkan dapat digunakan dalam mengungkap adanya kesalahan konsep mahasiswa. Bedasakan uaian di atas, maka disaankan aga setiap penggunaan analogi dalam pekuliahan listikmagnet, hendaknya diencanakan dengan baik dan analogi yang digunakan dipilih yang paling sesuai, seta dipahami mengenai kesesuaian dan pebedaannya, sehingga penggunaan analogi dalam pekuliahan konsep abstak listikmagnet tidak menimbulkan kesalahan konsep. DAFTAR PUSTAKA Chiu, M. H. dan Lin, L. W. (2005). Pomoting Fouth Gades' Conceptual Change of Thei Undestanding of Electic Cuent via Multiple Analogies. Jounal of Reseach in Science Teaching. 42, (4), Demici, N. dan Cikinoglu, A. (2004). Ditemining Students' Peconception/Misconceptions in Electicity and Magnetism. Jounal of Tukish science education. 1, (2), Engelhadt, P. V. dan Beichne, R. J. (2004). Students' Undestanding of Diect Cuent Resistive Electical Cicuits. Ameican Jounal Physics. 72, (1), Maloney, D. P. et al. (2001). Suveying Student's Conceptual Knowledge of Electicity and Magnetism. Ameican Jounal Physics. 69, (7), Mukhopadhyay, S. C. (2006). Teaching electomagnetics at the undegaduate level: a compehensive appoach. Euopean Jounal of Physics. 27, Najaikaew, P. et al. (2005). Yea-1 Thai Univesity Students Conceptions of Electicity and Megnetism. Physics Educational Netwok of Thailand (PENThai) and The Cente fo science and Technology Education Reseach (CSTER). Oliva, J. M. (2005). What Pofessional Knowledge Should we as Physics Teaches have about The Use of Analogies?. Jounal Physics Teache Education. 3, (1), Podolefsky, N. S. and Finkelstein, N. D. (2006). Use of Analogy in Leaning Physics: The Role of Repesentation. Physics Review Special Topics, Physics Education Reseach. 2, (020101), Planinic, M. (2006). Assessment of Difficulties of Same Conceptual aeas fom Electicity and Magnetism Using The Conceptual Suvey of Electicity and magnetism. Ameican Jounal of Physics. 74, (12),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Analogi pada Konsep Rangkaian Listrik Seri dan Paralel

Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Analogi pada Konsep Rangkaian Listrik Seri dan Paralel 04 JUNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJAAN, VOLUME 9, NOMO, OKTOBE 0 Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Analogi pada Konsep angkaian Listrik Seri dan Paralel Nyoto Suseno Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN ANALOGI PADA KONSEP RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN ANALOGI PADA KONSEP RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN ANALOGI PADA KONSEP RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL Nyoto Suseno Universitas Muhammadiyah Metro Jalan Ki Hajar Dewanara No. 116 Metro, Lampung e-mail:

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN ANALOGI PADA KONSEP RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL

PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN ANALOGI PADA KONSEP RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL ARTIKEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN ANALOGI PADA KONSEP RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL Nyoto Suseno Universitas Muhammadiyah Metro Jalan Ki Hajar Dewanara No. 116 Metro, Lampung e-mail: nyotoseno@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1 FISIKA DASAR II Kode MK : FI 0 SKS : 3 Pogam Studi : Fisika Instumentasi (S-) Kelas : Regule MATERI TA 00/0 KRITERIA PENILAIAN Jika kehadian melampaui 75 %, Nilai Akhi mahasiswa ditentukan dai komponen

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

Pendahuluan Elektromagnetika

Pendahuluan Elektromagnetika Revisi Febuai 2002 Modul 1 EE 2323 Elektomagnetika Telekomunikasi Pendahuluan Elektomagnetika Oleh : Nachwan Mufti Adiansyah, ST Oganisasi Modul 1 Pendahuluan Elektomagnetika A. Lata Belakang Sejaah page

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaan : Matematika Kelas/Semeste :X/ Matei pokok : Identitas Tigonometi Alokasi Waktu : JP ( @ 45 menit ) A. Kompetensi Inti Kompetensi Sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Listrik-magnet memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Listrik-magnet memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Listrik-magnet memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia. Setiap aktivitas manusia mulai dari kehidupan rumah-tangga hingga sektor industri tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut. Bab 7 Listik Statis Pada minggu yang ceah, Icha menyetika baju seagamnya. Sambil menunggu panasnya setika, ia menggosok-gosokkan setika pada bajunya yang tipis. Tenyata Icha melihat dan measakan seakan-akan

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

PENURUNAN FORMULA LUAS PERMUKAAN BOLA; DARI BERPIKIR TINGKAT RENDAH HINGGA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Oleh: Purwoko* puwokomsi@yahoo.

PENURUNAN FORMULA LUAS PERMUKAAN BOLA; DARI BERPIKIR TINGKAT RENDAH HINGGA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Oleh: Purwoko* puwokomsi@yahoo. PENURUNAN FORMULA LUAS PERMUKAAN BOLA; DARI BERPIKIR TINGKAT RENDAH HINGGA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Oleh: Puwoko* puwokomsi@yahoo.com Abstak Bangun uang sisi lengkung meupakan pokok bahasan yang elatif

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi

Lebih terperinci

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan

Lebih terperinci

PEMETAAN ANALOGI PADA KONSEP ABSTRAK FISIKA

PEMETAAN ANALOGI PADA KONSEP ABSTRAK FISIKA PEMETAAN ANALOGI PADA KONSEP ABSTRAK FISIKA Nyoto Suseno 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Metro email: nyotoseno@yahoo.co.id Abstract: The research of any where founded

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK. * MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies IJCETS (1) (013) Indonesian Jounal of Cuiculum and Educational Technology Studies http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp PENGEMBANGAN MEDIA PENDUKUNG BAHAN AJAR GURU BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA

Lebih terperinci

KENDALA PENERAPAN INKUIRI DALAM PERKULIAHAN LISTRIK-MAGNET DI LPTK. Nyoto Suseno Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Metro

KENDALA PENERAPAN INKUIRI DALAM PERKULIAHAN LISTRIK-MAGNET DI LPTK. Nyoto Suseno Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Metro KENDALA PENERAPAN INKUIRI DALAM PERKULIAHAN LISTRIK-MAGNET DI LPTK Nyoto Suseno Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Metro Abstract: A study about inquiry in electricity and magnetism

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2 LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) Junal Rekayasa Elektika Vol., No. 4, Agustus 20, hal. 49-6 49 Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Peneima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attibut Decision Making (FMADM dan Simple Additive Weighting

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb : Knsep enegi ptensial elektstatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dai = ke = A Sepeti digambakan sbb : q + Enegi ptensial muatan q yang tepisah pada jaak A dai Q U( A ) = - A Fc d Fc = 4 Q q ˆ = -

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-202

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-202 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Pint) F-202 Pengatuan Kecepatan Moto Induksi Tiga Fasa Menggunakan Metode Flux Vecto Contol Bebasis Self-Tuning PI Fey Avianto dan Mochammad

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.2/Mei/2016

J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.2/Mei/2016 J. Infomatika AMIKLB Vol.4 No.2/Mei/26 PENERAPAN METODE PERCEPTRON MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT TUBERCULOSIS ( TBC ) PRIMER PADA ANAK ( STUDI KASUS PUSKESMAS BAGAN BATU, KAB.ROKAN HILIR, RIAU ) Oleh : VOLVO

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

SMK NEGERI 3 PURWOREJO KOMPETENSI KEAHLUIAN JASA BOGA SILABUS. : Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja. Kelas /Semeste : X/ 1 dan 2

SMK NEGERI 3 PURWOREJO KOMPETENSI KEAHLUIAN JASA BOGA SILABUS. : Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja. Kelas /Semeste : X/ 1 dan 2 Nama Sekolah Mata Pelajaan : SMK/SMAK Kelas /Semeste : X/ 1 dan 2 SILABUS : Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Keja Kompetensi Inti: KI :Menghayati dan mengamalkanajaan agama yang dianutnya KI 2 :Mengembangkan

Lebih terperinci

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN 2012 MEI 2012 Nama file: G:\hibah PBR\PANDUAN hibah-rbl2012.doc (382 Kb) Dafta Isi Dafta

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN A - X SIFA KEAGNEAN AHAN ujuan: enghitung momen dipol dan suseptibilitas magnet untuk logam diamagnetik. engklasifikasikan logam paamagnetik. A. OEN DIPOL DAN SUSEPIILIAS AGNE Kemagnetan tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Abstak Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Angga Inda Bata 13500070 Depatemen Teknik

Lebih terperinci

MEDAN LISTRIK STATIS

MEDAN LISTRIK STATIS Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB PENDAHULUAN. Lata belakang Pekembangan suatu teknologi sangat dipengauhi dengan pekembangan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa peanan ilmu pengetahuan, bisa dipastikan teknologi akan sulit untuk bekembang

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE ALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA Supiatin Sistem Infomasi STMIK AMIKOM Yogyakata supiatin@amikom.ac.id Abstak Tans Jogja meupakan salah satu altenatif tanspotasi massa

Lebih terperinci

Rosari Saleh dan Sutarto

Rosari Saleh dan Sutarto Geak meupakan bagian tidak tepisahkan dai kehidupan kita sehai-hai. Geak muncul dan tejadi pada hampi seluuh benda dai benda yang memiliki ukuan sangat kecil sepeti elekton yang begeak mengelilingi inti

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah

Lebih terperinci

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C pepustakaan.uns.ac.id ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C Budi Santoso, Respatiwulan, dan Ti Atmojo Kusmayadi Pogam Studi Matematika,

Lebih terperinci

MEMADUKAN ALAT PERAGA DAN ANALOGI SEBAGAI UPAYA MENERAPKAN INKUIRI DALAM PERKULIAHAN KONSEP ABSTRAK LISTRIK-MAGNET

MEMADUKAN ALAT PERAGA DAN ANALOGI SEBAGAI UPAYA MENERAPKAN INKUIRI DALAM PERKULIAHAN KONSEP ABSTRAK LISTRIK-MAGNET MEMADUKAN ALAT PERAGA DAN ANALOGI SEBAGAI UPAYA MENERAPKAN INKUIRI DALAM PERKULIAHAN KONSEP ABSTRAK LISTRIK-MAGNET 1) Nyoto Suseno, 2) Partono, & 3) Purwiro Harjati 1), 2),3) Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

Dimensi Partisi pada Graf Kincir

Dimensi Partisi pada Graf Kincir Dimensi Patisi pada Gaf Kinci Disusun Oleh : Chanda Iawan NRP.00 09 0 Abstak Misalkan G(VE) adalah gaf tehubung dan S adalah sebuah subset dai V(G) jaak antaa v dan S adalah dv S min d v x x S.Suatu gaf

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Moto Induksi [1] Moto induksi meupakan moto listik aus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan, Penamaannya beasal dai kenyataan bahwa moto ini bekeja bedasakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci