Laboratorium Manajemen Dasar. Nama NPM/Kelas Fakultas/Jurusan : : : Matematika Ekonomi 2 i Litbang ATA 13/14

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laboratorium Manajemen Dasar. Nama NPM/Kelas Fakultas/Jurusan : : : Matematika Ekonomi 2 i Litbang ATA 13/14"

Transkripsi

1 Nama NPM/Kelas Fakultas/Jurusan : : : Matematika Ekonomi 2 i Litbang ATA 13/14

2 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan karunia yang diberikan-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul ini tepat pada waktunya. Dalam usaha meningkatkan kegunaan modul ini kepada mahasiswa dan meningkatkan mutu pengajaran dalam perkuliahan, maka modul ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran. Modul praktikum ini merupakan penyempurnaan dari modul praktikum sebelumnya dan diharapkan dengan adanya modul praktikum ini dapat meningkatkan pemahaman dasar materi praktikum serta sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian-penelitian ekonomi. Selain itu, modul ini juga dapat digunakan sebagai dasar suatu pandangan mahasiswa melihat keadaan perekonomian dan disesuaikan dengan teori-teori ekonomi yang ada. Dengan penuh kesadaran, bahwa modul praktikum ini masih perlu disempurnakan lagi, sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat diperlukan. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada tim Litbang Matematika Ekonomi 2 - Laboratorium Manajemen Dasar yang turut berpartisipasi dalam penulisan modul praktikum ini. Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Jakarta, 2013 Tim Litbang ATA 13/14 Matematika Ekonomi 2 ii Litbang ATA 13/14

3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DERIVATIF 1. Konsep Dasar Turunan Kaidah Diferensiasi Hubungan Antara Fungsi Dan Derivatifnya Menentukan persamaan Garis singgung dan Garis Normal Menentukan Keadaan Fungsi Menaik dan Fungsi Menurun Penerapan Ekonomi Elastisitas Elastisitas Harga Elastisitas Permintaan Elastisitas Penawaran Elastisitas Produksi Biaya Penerimaan Laba Maksimum INTEGRAL TAK TENTU 1. Konsep Dasar Integral Kaidah-kaidah dalam Integral Tak Tentu Penerapan Ekonomi Fungsi Biaya Fungsi Penerimaan Fungsi Produksi Matematika Ekonomi 2 iii Litbang ATA 13/14

4 3.4 Fungsi Utilitas Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan INTEGRAL TERTENTU 1. Konsep Dasar Integral Tertentu Penerapan Ekonomi Surplus Konsumen Surplus Produsen TRANSEDENTAL 1. Konsep Dasar Transedental Fungsi Eksponensial Fungsi Logaritmik Penerapan Ekonomi Model Bunga Majemuk Model Pertumbuhan Kurva Gompertz Kurva Belajar (Learning Curve) DAFTAR PUSTAKA Matematika Ekonomi 2 iv Litbang ATA 13/14

5 DERIVATIF 1. KONSEP DASAR TURUNAN Turunan (derivatif) membahas tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Turunan diperoleh dengan menentukan limit dari hasil bagi diferensi, dimana : x 0. Y Jika y = f ( x ), maka = ( ) ( ) Bentuk Δy / Δx merupakan hasil bagi perbedaan atau kousien diferensi (difference quotient) yang menggambarkan tingkat perubahan variabel terikat y terhadap variabel bebas x. Jika y = f ( x ), maka turunan fungsinya adalah lim = lim ( ) ( ) 2. KAIDAH DIFERENSIASI Berikut ini kaidah diferensiasi dalam berbagai bentuk fungsi: 1. Diferensiasi fungsi konstanta Jika y = k, dimana k adalah konstanta, maka y = 0 Contoh : y = 4 maka y = 0 2. Diferensiasi fungsi linear Jika y = a + bx, dimana a adalah konstanta, maka y = b Contoh : y = x maka y = 12 Matematika Ekonomi 2 1 Litbang ATA 13/14

6 3. Diferensiasi fungsi pangkat Jika y = ax n, dimana a adalah konstanta, maka y = n.a x n-1 Contoh : y = 5x 4 maka y = 5.4x 4-1 = 20x 3 4. Diferensiasi penjumlahan (pengurangan) fungsi Jika y = u ± v dimana u = g(x) dan v = n (x), maka y = u ± v Contoh : y = 8x 3 8x 2 u = 8X 3, u = 8.3x 3-1 = 24x 2 v = 8x 2, v = -8.2x 2-1 = -16x karena y = u ± v maka y = 24x 2 16x 5. Diferensiasi perkalian a. Perkalian fungsi dan konstanta Jika y = k. u, dimana u = g (x), maka y = k. u Contoh : y = 8. 7x 2 u = 7x 2 u = 7. 2x = 14x karena y = k. u maka y = 8. 14x = 112x b. Perkalian fungsi Jika y = u.v, dimana u = g (x) dan v = h (x), maka y = u.v + u.v Contoh: y = (2x 6 2)(3x 3 7) u = (2x 6 2) u = 2.6x 6-1 = 12x 5 v = (3x 3 7) v = 3.3x 3-1 = 9x 2 karena y = u.v + u.v maka y = (12x 5 )(3x 3 7) + (2x 6 2)(9x 2 ) = 36x 8 84x x 8 18x 2 = 54x 8 84x 5 18x 2 Matematika Ekonomi 2 2 Litbang ATA 13/14

7 6. Diferensiasi hasil bagi fungsi Jika y = u u.v u.v, dimana u = g (x) dan v = h (x), maka y = v v 2 Contoh : y = ( ) ( ) u = (9x 2 5) u = 2.9x 2-1 = 18x v = (4x 3 6) v = 3.4x 3-1 = 12x 2.. karena y =, maka: y = ( )( ) ( )( ) ( ) y = ( ) y = ( ) 7. Diferensiasi fungsi komposisi (dalil rantai) Jika y = f (u) sedangkan u = g (x), dengan kata lain y = f [ g (x) ], maka dy dx = dy du x du dx Contoh 1: y = (6x 2 + 4) 2 misalkan : u = 6x 2 +4, sehingga y = u 2 = 12x = 2u Maka dy dx = dy du x du dx = 2u. 12x = 2 (6x2 + 4) (12x) = 144x x Contoh 2: y = 3x 2 + 4x 5 y = (3x 2 + 4x - 5) 1/2 misalkan : u = 3x 2 + 4x -5, sehingga y = u 1/2 = 6x + 4 = ½ u-1/2 Matematika Ekonomi 2 3 Litbang ATA 13/14

8 Maka dy dx = dy du x du dx = ½ u-1/2. (6x + 4) = ½ (3x 2 + 4x -5) -1/2. (6x + 4) = x x (6x + 4) = 8. Derivatif tingkat tinggi Derivatif ke-n dari fungsi y = f (k) diperoleh dengan mendiferensiasikan sebanyak n kali. Derivatif ke-n dilambangkan dengan dn y dx n atau fn (x) atau dn y dx Contoh : y = 5x 5 + 4x 4 + 3x 3 + 2x 2 + x maka y atau = 25x4 + 16x 3 + 9x 2 + 4x + 1 y atau d2 y d 2 y = 100x3 + 48x x + 4..dst 9. Diferensiasi implisif Adalah suatu metode diferensiasi dengan mendiferensiasikan f (x,y) = 0 suku demi suku dengan memandang y sebagai fungsi x, kemudian dari persamaan tersebut ditentukan nilai dy/dx. Contoh : xy 2 - x 2 + y = 0 didiferensiasikan terhadap x, maka : 1.y 2 + x.2y 2x + = 0 ( 2xy + 1 ) = - y2 + 2x = Matematika Ekonomi 2 4 Litbang ATA 13/14

9 10. Derivatif fungsi logaritmik y = ln x dy dx = 1 x y = ln u, dimana u = g (x) =. = y = a log x dy dx = 1 ln a Contoh : jika y = ln ( 3 3x 2 ) maka tentukan dy / dx u = 3 3x 2 = u = -6x = = 11. Derivatif fungsi eksponensial dy y = e x dx = ex dy y = a x dx = ax ln a 12. Derivatif fungsi trigonometrik Beberapa turunan fungsi trigonometrik yang penting adalah : y = sin x dy dx = cos x y = cos x dy dx = - sin x y = tg x dy dx = sec2 x y = ctg x dy dx = - cosec2 x Matematika Ekonomi 2 5 Litbang ATA 13/14

10 dy y = sec x = sec x. tg x dx dy y = cosec x = - cosec x. ctg x dx 1 Catatan: sec x = cos x 1 cos x = sin x 3. HUBUNGAN ANTARA FUNGSI DAN DERIVATIFNYA 3.1 Menentukan persamaan Garis singgung dan Garis Normal Langkah langkah untuk mencari Garis singgung dan Garis normal adalah: 1. Tentukanlah titik singgung (xo, yo) 2. Cari koefisien arah m = f (x) 3. Cari Garis singgung dengan rumus : y - yo = m (x xo) 4. Cari Garis Normal dengan rumus : y - yo = 1 (x xo) m * Catatan : Garis Normal adalah garis yang tegak lurus pada Garis Singgung kurva 3.2 Menentukan Keadaan Fungsi Menaik dan Fungsi Menurun 1. Fungsi y = f (x) monoton naik jika f (x) > 0 2. Fungsi y = f (x) monoton turun jika f (x) < 0 3. Nilai stasioner Jika diketahui y = f (x), maka pada f (x) = 0, titik (x, y) merupakan Nilai Stasioner Matematika Ekonomi 2 6 Litbang ATA 13/14

11 Jenis jenis Titik Stasioner adalah : Jika f (x) > 0, maka (x, y) merupakan titik balik minimum Jika f (x) < 0, maka (x, y) merupakan titik balik maksimum Jika f (x) = 0, maka (x, y) merupakan titik balik belok Contoh : Diketahui TR = 100Q - 5Q 2, tentukanlah nilai maksimum atau minimum dari fungsi tersebut! Jawab : TR = Q = 0 10Q = 100 jadi Q = 10 TR = -10 (TR < 0, merupakan titik balik maksimum) Nilai Maksimum TR = 100Q - 5Q 2 = 100(10) - (10) 2 = PENERAPAN EKONOMI 4.1 ELASTISITAS Elastisitas harga Adalah perbandingan antara perubahan relatif dari jumlah dengan perubahan relatif dari harga. Untuk menentukan elastisitas harga, ada dua macam cara yang digunakan yaitu: 1. Elastisitas titik (Point Elasticity) ƞ = / / = 2. Elastisitas busur (Arc Elasticity) Merupakan elastisitas pada dua titik atau elastisitas pada busur kurva. Matematika Ekonomi 2 7 Litbang ATA 13/14

12 Kelemahannya adalah timbulnya tafsiran ganda. Ƞ =. Ƞ =. Ƞ = ( )/. ( )/ Elastisitas titik dan busur dipakai untuk menghitung : a. Elastisitas harga permintaan, ƞ d < 0 (negatif) b. Elastisitas harga penawaran, ƞ s > 0 (positif ) Dari hasil perhitungan, nilai elastisitas akan menunjukkan : a. ƞ > 1 elastis b. ƞ < 1 inelastis c. ƞ = 1 unitary elastis d. ƞ = 0 inelastis sempurna e. ƞ = elastis tak hingga Elastisitas Permintaan Adalah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga. Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Qd = f(p), maka elastisitas permintaannya adalah ƞd = Qd Matematika Ekonomi 2 8 Litbang ATA 13/14

13 Contoh soal : Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qd = 33 3P 2. Tentukanlah elastisitas permintaan pada saat P = 5/unit. Bagaimanakah sifat elastisitasnya? Analisislah! Diketahui : Qd = 33 3P 2 Qd = -6P P = 5 Ditanya : d? Jawab : ƞd = Qd ƞd = -6P ƞd = -6(5) ( ) ƞd = 3,57 elastis Analisis : Jadi besarnya elastisitas permintaan adalah 3,57 pada saat harga produk sebesar Rp 5. Jika harga tersebut naik sebesar 1% maka barang yang diminta akan turun sebanyak 3,57%. Matematika Ekonomi 2 9 Litbang ATA 13/14

14 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka aplikasi EC Math 2. Pilih Derivatif Matematika Ekonomi 2 10 Litbang ATA 13/14

15 3. Pilih Mencari Elastis Permintaan 4. Masukkan Pangkat Terbesar sama dengan 2 kemudian tekan Enter Matematika Ekonomi 2 11 Litbang ATA 13/14

16 5. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. Masukkan angka-angka yang diketahui di soal. 6. Kemudian tekan Enter, maka hasilnya adalah sebagai berikut. Matematika Ekonomi 2 12 Litbang ATA 13/14

17 4.1.3 Elastisitas Penawaran Adalah suatu koefisian yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang ditawarkan berkenaan adanya perubahan harga. Jika fungsi penawaran dinyatakan dengan Qs = f (P), maka elastisitas penawarannya: ƞs = Qs Contoh soal : Fungsi Penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qs = P 2. Tentukan elastisitas penawaran pada saat harga Rp 3/ unit. Bagaimana sifat elastis penawaran tersebut, analisislah! Diketahui : Qs = P 2 Qs = 8P P = Rp 3/ unit Ditanya : s? Jawab : ƞs = Qs ƞs = 8P ƞs = 8(3) ( ) ƞs = - 4,23 elastis Analisis: Jadi besarnya elastisitas penawaran adalah 4,23 pada saat harga produk sebesar Rp 3. Jika harga tersebut naik sebesar 1% maka barang yang ditawarkan akan bertambah sebanyak 4,23% Matematika Ekonomi 2 13 Litbang ATA 13/14

18 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka aplikasi EC Math 2. Pilih Derivatif Matematika Ekonomi 2 14 Litbang ATA 13/14

19 3. Pilih Mencari Elastis Penawaran 4. Masukkan Pangkat Terbesar sama dengan 2 kemudian tekan Enter Matematika Ekonomi 2 15 Litbang ATA 13/14

20 5. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. Masukkan angka-angka yang diketahui di soal 6. Kemudian tekan Enter, maka hasilnya adalah sebagai berikut. Matematika Ekonomi 2 16 Litbang ATA 13/14

21 4.1.4 Elastisitas Produksi Adalah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah masukan (input) yang digunakan. Jika fungsi produksi dinyatakan dengan P= f(x), maka elastisitas produksinya: ƞp = P Contoh soal : Diketahui Fungsi Produksi suatu barang ditunjukkan oleh P = 4X 2-3X 3. Hitunglah elastisitas pada X = 4 unit dan analisislah! Diketahui : P = 4X 2-3X 3 P = 8X - 9X 2 X = 4 Ditanya : p? Jawab : ƞp = P ƞp = 8X 9X 2 ƞp = ƞp = ( ) ( ) ( ) ( ) ƞp = 3,5 Analisis : Jadi elastisitas produksi sebesar 3,5 pada saat jumlah masukan produk sebesar 4 unit. Matematika Ekonomi 2 17 Litbang ATA 13/14

22 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka aplikasi EC Math 2. Pilih Derivatif Matematika Ekonomi 2 18 Litbang ATA 13/14

23 3. Pilih Mencari Elastisitas Produksi 4. Masukkan Pangkat Terbesar sama dengan 3 kemudian tekan Enter Matematika Ekonomi 2 19 Litbang ATA 13/14

24 5. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. Masukkan angka-angka yang diketahui di soal: 6. Kemudian tekan Enter, maka hasilnya adalah sebagai berikut. Matematika Ekonomi 2 20 Litbang ATA 13/14

25 4.2 BIAYA a. Biaya Total (TC) Adalah seluruh biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memasarkan sejumlah barang atau jasa, baik yang merupakan biaya tetap atau biaya variabel. TC = F(Q) atau TC = FC + VC Dimana : TC = Total cost VC = Variabel cost FC = Fixed cost Q = Quantitas b. Biaya Rata rata (AC) Adalah biaya per unit yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa pada tingkat produksi total. AC = TC / Q c. Biaya Marginal ( MC) Adalah besarnya pertambahan biaya total yang dibutuhkan akibat pertambahan hasil produksi satu unit pada suatu tingkat produksi tertentu. MC = TC = Contoh soal : Biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan mobil PT Honda di tunjukkan oleh persamaan TC = 43Q Q 2-44Q Tentukanlah besarnya biaya total, biaya rata-rata, dan biaya marginal pada saat kuantitas 4 unit? Berikan analisisnya! Matematika Ekonomi 2 21 Litbang ATA 13/14

26 Diketahui : TC = 43Q Q 2-44Q + 45 Q = 4 Ditanya : TC, AC dan MC pada Q = 4? Jawab : TC = 43(4) (4) 2 44(4) + 45 = = AC = TC / Q = / 4 = 795,25 MC = TC = 129Q Q - 44 = 129(4) (4) - 44 = = Analisis: Jadi pada saat perusahaan memproduksi sebesar 4 unit maka biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp dengan biaya rata rata sebesar Rp 795,25 dan biaya marginal Rp Matematika Ekonomi 2 22 Litbang ATA 13/14

27 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka aplikasi EC Math 2. Pilih Derivatif Matematika Ekonomi 2 23 Litbang ATA 13/14

28 3. Pilih Mencari Fungsi Biaya 4. Masukkan Pangkat Terbesar sama dengan 3 kemudian tekan Enter Matematika Ekonomi 2 24 Litbang ATA 13/14

29 5. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. Masukkan angka-angka yang diketahui di soal: 6. Kemudian tekan Enter,maka hasilnya adalah sebagai berikut. Matematika Ekonomi 2 25 Litbang ATA 13/14

30 4.3 PENERIMAAN a. Penerimaan Total (TR) Adalah total hasil penerimaan penjualan dari produk yang diproduksi. TR = F(Q) = P Q b. Penerimaan Rata rata (AR) Adalah hasil dari penerimaan per unit yang diperoleh dari penjualan suatu barang/jasa pada kuantitas tertentu. Fungsi Average Revenue sama dengan fungsi permintaan dari harga barang tersebut. AR = = ( ) = P c. Penerimaan Marginal ( MR ) Adalah pertambahan hasil penerimaan yang diperoleh akibat pertambahan penjualan atau unit barang/jasa pada suatu kuantitas tertentu. MR = TR = Contoh Soal : Fungsi permintaan perusahaan makanan ringan ditunjukkan oleh P = 45Q + 3. Bagaimanakah persamaan penerimaan totalnya? Berapakah besarnya penerimaan total, penerimaan rata-rata, dan penerimaan marginal jika penjualan sebesar 4 unit? Berikan analisisnya! Diketahui : P = 45Q + 3 Q = 4 Ditanya : Persamaan TR? Besarnya TR, AR dan MR pada saat Q = 4? Matematika Ekonomi 2 26 Litbang ATA 13/14

31 Jawab : TR = P x Q = (45Q + 3)Q = 45Q 2 + 3Q Jika Q = 4, maka: TR = 45(4) 2 + 3(4) = = 732 AR = TR / Q = 732 / 4 = 183 MR = TR = 90Q + 3 = 90(4) + 3 = 363 Analisis : Jadi penerimaan total yang diterima perusahaan makanan ringan saat penjualan 4 unit sebesar Rp 732 dengan penerimaan rata rata sebesar Rp 183 dan penerimaan marginal sebesar Rp 363. Matematika Ekonomi 2 27 Litbang ATA 13/14

32 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka aplikasi EC Math 2. Pilih Derivatif Matematika Ekonomi 2 28 Litbang ATA 13/14

33 3. Pilih Mencari Fungsi Penerimaan Karena P = 45Q + 3, maka TR = P. Q = (45Q + 3). Q = 45Q 2 + 3Q 4. Masukkan Pangkat Terbesar sama dengan 2, kemudian tekan Enter Matematika Ekonomi 2 29 Litbang ATA 13/14

34 5. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. Masukkan angka-angka yang diketahui di soal: 6. Kemudian tekan Enter, maka hasilnya adalah sebagai berikut. Matematika Ekonomi 2 30 Litbang ATA 13/14

35 4.4 LABA MAKSIMUM Terdapat tiga pendekatan perhitungan laba maksimum yaitu : 1. Pendekatan Totalitas (Totality Approach) 2. Pendekatan Rata-Rata (Average Approach) 3. Pendekatan Marginal (Marginal Approach) Pada bab ini kita hanya akan membahas perhitungan laba maksimum dengan pendekatan marginal (Marginal Approach). Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan Biaya Marginal (MC) dan Pendapatan Marginal (MR). laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC. Laba (π dibaca: phi) = TR TC. Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi ( n/ Q) sama dengan nol dan nilainya sama dengan nilai turunan pertama TC ( TC/ Q atau MC ) sehingga MR MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh laba maksimum (atau kerugian minimum), bila ia berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC. Contoh soal: Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = -250Q dengan biaya variabel VC = 20Q Q. Biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan sebesar Tentukanlah pada tingkat penjualan berapa perusahaan bisa mendapatkan laba maksimum dan berapakah besarnya laba tersebut? Analisislah! Diketahui : TC = VC + FC = 20Q Q TR = P x Q = -250Q Q Ditanya : Q pada saat laba max? Jawab : laba / rugi = TR TC = (-250Q Q) - (20Q Q ) = -270Q Q Matematika Ekonomi 2 31 Litbang ATA 13/14

36 Laba maksimum laba = 0-540Q = 0 540Q = Q = 40,74 41 Saat Q = 41 Laba = -270Q Q = -270(41) (41) = Analisis: Jadi untuk mendapatkan laba maksimum, perusahaan harus menjual produknya sebanyak 41 unit sehingga keuntungan yang ia dapat sebesar Rp Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka software EC-MATH seperti tampilan dibawah ini Matematika Ekonomi 2 32 Litbang ATA 13/14

37 2. Pilih menu Derivatif 3. Pilih Mencari Fungsi Laba Kemudian masukan data-data yg ada di soal, maka akan muncul output seperti berikut : Matematika Ekonomi 2 33 Litbang ATA 13/14

38 INTEGRAL TAK TENTU 1. KONSEP DASAR INTEGRAL Dalam kalkulus integral dikenal dua macam pengertian integral, yaitu integral tak tentu (indefinite integral) dan integral tertentu (definite integral). Integral tak tentu adalah kebalikan dari diferensial, yakni suatu konsep yang berhubungan dengan proses penemuan suatu fungsi asal apabila turunan atau derivatif dari fungsinya diketahui. Sedangkan integral tertentu merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan proses pencarian luas suatu area yang batas-batas atau limit dari area tersebut sudah tertentu. Mengintegralkan suatu fungsi turunan f(x) berarti adalah mencari integral atau turunan-antinya, yaitu F(x). Bentuk umum integral dari f(x) adalah : f(x) dx = F(x) + c Keterangan : = tanda integral f(x) = diferensial dari F(x) F(x) = intergal partikular c = konstanta pengintegralan Dalam diferensial kita menemukan bahwa jika suatu fungsi asal dilambangkan dengan F(x) dan fungsi turunannya dilambangkan dengan f(x) maka: Untuk fungsi asal : F(x) = x + 5 Fungsi turunannya : f(x) = ( ) = 2x Matematika Ekonomi 2 34 Litbang ATA 13/14

39 Jika prosesnya dibalik (fungsi turunan f(x) diintegralkan), maka: f(x)dx = F(x) + c = x + c Derivatif dari setiap konstanta adalah nol. Jadi setiap kita mengintegralkan fungsi turunan konstanta c tetap dalam bentuk c. Nilai c tidak dapat diisi dengan sembarang bilangan tertentu kecuali nilai c tersebut sudah ditentukan. Karena ketidaktentuan nilai konstanta itulah maka bentuk integral yang merupakan kebalikan dari diferensial dinamakan integral tak tentu. 2. KAIDAH-KAIDAH DALAM INTEGRAL TAK TENTU diantaranya: Berikut ini adalah beberapa kaidah dalam integral tak tentu, 1. Formula pangkat x dx = x n k 2. Formula logaritmis 1 dx = ln x + k x 3. Formula eksponensial e dx = e + k e du = e + k u = f(x) 4. Formula penjumlahan {(x) + g(x)}dx = f(x)dx + g(x)dx = F(x) + G(x) + k 5. Formula perkalian nf(x)dx = n f(x)dx n 0 Matematika Ekonomi 2 35 Litbang ATA 13/14

40 6. Formula subtitusi f(u) du dx = f(u)du = F(u) + k dx 3. PENERAPAN EKONOMI Pendekatan integral tak tentu dapat diterapkan untuk mencari persamaan fungsi total dari suatu variabel ekonomi apabila persamaan fungsi marginalnya diketahui. Karena fungsi marginal pada dasarnya merupakan turunan dari fungsi total, maka dengan proses sebaliknya, yaitu integrasi, dapat dicari fungsi asal dari fungsi turunan tersebut atau fungsi totalnya. 3.1 Fungsi Biaya Biaya total (TC) adalah integral biaya marginal (MC). Biaya total (TC) Biaya marginal (MC) Biaya total (TC) Biaya rata-rata (AC) = f(q) = TC = f (Q) = MC dq = f (Q) = Contoh soal : Diketahui fungsi biaya marjinal pada suatu perusahaan MC = 5Q 2 + 5Q + 5. Bentuklah fungsi biaya total dan biaya rata-ratanya apabila diketahui konstanta sebesar 5? Berapakah besarnya biaya total dan biaya rata-rata jika kuantitasnya sebesar 10 unit? Analisislah! Diketahui : MC = 5Q 2 + 5Q + 5 c = 5 Q = 10 Ditanya : Persamaan TC dan AC? Besarnya TC & AC jika Q = 10? Matematika Ekonomi 2 36 Litbang ATA 13/14

41 Jawab : TC = MC dq = 5Q 2 + 5Q + 5 dq = Q3 + Q2 + 5Q + c = Q3 + Q2 + 5Q + 5 AC = = ( ) = Q2 + Q Jika Q = 10, maka: TC = Q3 + Q2 + 5Q + 5 = (10)3 + (10)2 + 5(10) + 5 = (1000) + (100) + 5(10) + 5 = 1.971,67 AC = =., = 197,167 Matematika Ekonomi 2 37 Litbang ATA 13/14

42 Analisis : Apabila MC = 5Q 2 + 5Q + 5 dan konstanta sebesar 5, maka fungsi biaya totalnya adalah TC = Q3 + Q2 + 5Q + 5, dan fungsi biaya rata-ratanya adalah AC = Q2 + Q Jika kuantitasnya sebesar 10 unit, maka besarnya biaya total yang harus dikeluarkan perusahaan tersebut adalah Rp 1.971,67. Sedangkan besarnya biaya rata-rata adalah Rp 197,167. Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software EC-Math 1. Buka aplikasi EC Math Matematika Ekonomi 2 38 Litbang ATA 13/14

43 2. Pilih Integral Tak Tentu 3. Pilih Fungsi Biaya Matematika Ekonomi 2 39 Litbang ATA 13/14

44 4. Masukan data-data yang diketahui dari soal. Untuk menentukan Banyaknya Variabel lihat pangkat tertinggi dari soal, yaitu 2. Masukkan FC sebesar c, yaitu 5, kemudian masukkan persamaan MC seperti yang diketahui di soal. Klik Calculate. Matematika Ekonomi 2 40 Litbang ATA 13/14

45 5. Untuk mencari besarnya TC dan AC, masukkan nilai Q seperti yang ada di soal, yaitu 10. Kemudian klik Calculate. 3.2 Fungsi Penerimaan Penerimaan total (TR) adalah integral dari penerimaan marginal (MR). Penerimaan total (TR) Penerimaan marginal (MR) Penerimaan total (TR) Penerimaan rata-rata (AR) = f(q) = TR = f (Q) = MR dq = f (Q) = Contoh soal : Jika fungsi penerimaan marginal suatu perusahaan ditunjukkan oleh persamaan MR = 4Q 2 + 3Q + 4, maka bentuklah fungsi TR dan AR jika c = 0? Matematika Ekonomi 2 41 Litbang ATA 13/14

46 Berapakah besarnya penerimaan total dan penerimaan rata-rata jika kuantitas yang terjual sebesar 10 unit? Analisislah! Diketahui : MR = 4Q 2 + 3Q + 4 c = 0 Q = 10 Ditanya : Persamaan TR dan AR? Besarnya TR dan AR jika Q = 10? Jawab : TR = MR dq = 4Q 2 + 3Q + 4 = Q3 + Q2 + 4Q + c = Q3 + Q2 + 4Q AR = = = Q2 + Q + 4 Jika Q = 10, maka: TR = Q3 + Q2 + 4Q = (10)3 + (10)2 + 4(10) = 1.523,33 AR = =., = 152,333 Matematika Ekonomi 2 42 Litbang ATA 13/14

47 Analisis : Apabila MR = 4Q 2 + 3Q + 4 dan konstanta sebesar 0, maka fungsi penerimaan totalnya adalah TR = Q3 + Q2 + 4Q dan fungsi persamaan rata-ratanya adalah AR = Q2 + Q + 4. Jika kuantitasnya sebesar 10 unit, maka besarnya penerimaan total perusahaan tersebut adalah Rp 1.523,33. Sedangkan besarnya penerimaan rata-rata adalah Rp 152,333. Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka aplikasi EC Math Matematika Ekonomi 2 43 Litbang ATA 13/14

48 2. Pilih Integral Tak Tentu 3. Pilih Fungsi Penerimaan Matematika Ekonomi 2 44 Litbang ATA 13/14

49 4. Masukan data-data yang diketahui dari soal. Untuk menentukan Banyaknya Variabel lihat pangkat tertinggi dari soal, yaitu 2. Masukkan persamaan MR seperti yang diketahui di soal. Klik Calculate. Matematika Ekonomi 2 45 Litbang ATA 13/14

50 5. Untuk mencari besarnya TR dan AR, masukkan nilai Q seperti yang ada di soal, yaitu 10. Kemudian klik Calculate. 3.3 Fungsi Produksi Produk Total adalah integral dari produk marginal. Produk total (P) Produk marginal (MP) Produk total (P) Produk rata-rata (AP) = f(x) dimana, P = keluaran; X = masukan = P = f (X) = MP dx = f (X)dX = Matematika Ekonomi 2 46 Litbang ATA 13/14

51 Contoh soal : Produk marjinal PT POOH ditunjukkan oleh persamaan 3Q Bentuklah fungsi produk total dan fungsi produk rata-ratanya jika c = 0? Berapakah besarnya produk total dan produk rata-rata jika masukan yang digunakan sebesar 10 unit? Analisislah! Diketahui : MP = 3Q c = 0 X = 10 Ditanya : Persamaan TP dan AP? Besarnya TP dan AP jika X = 10? Jawab : TP = MP dq = 3Q = Q 3 + 5Q + c = Q 3 + 5Q AP = = Q3 + 5Q = Q Jika X = 10, maka: TP = Q 3 + 5Q = (10) 3 + 5(10) = = AP = =. = 105 Matematika Ekonomi 2 47 Litbang ATA 13/14

52 Analisis : Apabila MP = 3Q dan konstanta sebesar 0, maka fungsi produk total PT POOH adalah TP = Q 3 + 5Q dan fungsi produk rata-ratanya adalah AP = Q Jika masukan yang digunakan sebesar 10 unit, maka besarnya produk total adalah unit. Sedangkan produk rata-ratanya sebesar 105 unit. Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka aplikasi EC Math Matematika Ekonomi 2 48 Litbang ATA 13/14

53 2. Pilih Integral Tak Tentu 3. Pilih Fungsi Produksi Matematika Ekonomi 2 49 Litbang ATA 13/14

54 4. Masukan data-data yang diketahui dari soal. Untuk menentukan Banyaknya Variabel lihat pangkat tertinggi dari soal, yaitu 2. Masukkan persamaan MP seperti yang diketahui di soal. Klik Calculate. Matematika Ekonomi 2 50 Litbang ATA 13/14

55 5. Untuk mencari besarnya TP dan AP, masukkan nilai Q seperti yang ada di soal, yaitu 10. Kemudian klik Calculate. 3.4 Fungsi Utilitas Utilitas Total adalah integral dari utilitas marginal. Utilitas total (TU) Utilitas marginal (MU) Utilitas total (TU) = f(q) = TU = f (Q) = MU dq = f (Q) Contoh soal: Bentuklah persamaan utilitas total dari seorang konsumen jika utilitas marginalnya ditunjukkan oleh persamaan MU = 90 10Q dan konstantanya sebesar 0? Berapakah besarnya utilitas total jika Q = 10? Matematika Ekonomi 2 51 Litbang ATA 13/14

56 Diketahui : MU = 90 10Q c = 0 Q = 10 Ditanya : Persamaan TU? Besarnya TU jika Q = 10? Jawab : TU = MU dq = 90 10Q = 90Q 5Q 2 + c = 90Q 5Q 2 Jika Q = 10, maka: TU = 90Q 5Q 2 = 90(10) 5(10) 2 = = 400 Analisis : Apabila MU = 90 10Q dan konstanta sebesar 0, maka fungsi utilitas totalnya adalah TU = 90Q 5Q 2. Jika kuantitasnya sebesar 10 unit, maka besarnya utilitas total konsumen tersebut adalah Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Dalam ekonomi makro, konsumsi (C) dan tabungan (S) dinyatakan fungsional terhadap pendapatan nasional (Y). Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi (C) adalah integral dari MPC dan tabungan (S) adalah integral dari MPS. Matematika Ekonomi 2 52 Litbang ATA 13/14

57 C = MPC dy = F(Y) + k k = a S = MPS dy = G(Y) + k k = -a k = a = Autonomous Consumption konsumsi otonom menunjukkan besarnya konsumsi nasional pada saat Pendapatan Nasional sebesar nol k = a = Autonomous Saving Tabungan otonom menunjukkan besarnya tabungan nasional pada saat Pendapatan Nasional sebesar nol. MPC (Marginal Propensity to Consume) Perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi ( C) dengan perubahan Pendapatan Nasional ( Y) yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi tersebut. MPS (Marginal Propensity to Saving) Perbandingan antara besarnya perubahan saving ( S) dengan perubahan Pendapatan Nasional ( Y) yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi tersebut. 1 > MPC > 1 2 MPC + MPS = 1 Keterangan: MPC < 1 menunjukkan sebagian besar penggunaan tambahan pendapatan digunakan untuk menambah besarnya konsumsi, sedangkan sisanya yaitu sejumlah kecil merupakan tambahan tabungan. MPC > ½ menunjukkan lebih dari 50 % pendapatan yang diperoleh digunakan untuk konsumsi. MPC selalu positif karena jika pendapatan naik, konsumsi akan naik. Contoh soal : Bentuklah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masyarakat suatu negara jika diketahui bahwa MPC = 0,55 dan konsumsi autonomnya sebesar 34 milyar? Matematika Ekonomi 2 53 Litbang ATA 13/14

58 Diketahui : MPC = 0,55 Ditanya : C dan S? Konsumsi otonom = a = k = 34 Jawab : MPC + MPS = 1 MPS = 1 MPC MPS = 1 0,55 MPS = 0,45 C = MPC dy = 0,55 dy = 0,55Y + c = 0,55Y + 34 S = MPS dy = 0,45 dy = 0,45Y + c = 0,45Y - 34 Analisis : Apabila MPC = 0,55 dan konsumsi autonomnya sebesar 34; maka fungsi konsumsi yang terbentuk adalah C = 0,55Y Sedangkan fungsi tabungannya adalah S = 0,45Y 34. Matematika Ekonomi 2 54 Litbang ATA 13/14

59 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka aplikasi EC Math 2. Pilih Integral Tak Tentu Matematika Ekonomi 2 55 Litbang ATA 13/14

60 3. Pilih Fungsi Konsumsi 4. Masukkan nilai k atau a sesuai dengan data yang diketahui di soal, yaitu 34, kemudian masukkan nilai MPC, yaitu 0,55. Kemudian klik Calculate. Matematika Ekonomi 2 56 Litbang ATA 13/14

61 Catatan: Untuk mencari fungsi Konsumsi dan tabungan, dapat pula dilakukan dengan mengklik Integral Tak Tentu Fungsi Tabungan. Hanya saja, saat memasukkan nilai k atau a, peru ditambahkan minus. Untuk contoh soal ini, masukkan nilai k atau a sebesar -34. Lalu masukkan nilai MPS sebesar 0,45 (didapat dari 1 MPC). Kemudian klik Calculate. Matematika Ekonomi 2 57 Litbang ATA 13/14

62 INTEGRAL TERTENTU 1. KONSEP DASAR INTEGRAL TERTENTU Integral tertentu merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan proses pencarian luas suatu area yang batasan-batasan (limit) nya sudah ditentukan. Rumus Integral tertentu: f(x)dx = [F(x)] = F(b) F(a) Keterangan : a = batas minimum b = batas maksimum dimana a < b Contoh : Hitunglah luas daerah persamaan 6x 2 8x + 2 dibatasi oleh a=2 dan b=4! Jawab : 6x 8x + 2 dx = [ 2x 4x + 2x ] = [2(4) 4(4) + 2(4)] [2(2) 4(2) + 2(2)] = 72 4 = PENERAPAN EKONOMI 2.1 Surplus Konsumen Surplus konsumen yaitu cerminan suatu keuntungan lebih/surplus yang dinikmati oleh konsumen tertentu berkenaan dengan tingkat harga Matematika Ekonomi 2 58 Litbang ATA 13/14

63 pasar suatu barang. Besarnya surplus konsumen (Cs) ditunjukkan oleh luas area dibawah kurva permintaan ( P = f(q) ) tetapi diatas tingkat harga pasar (Pe). Cs = f(q)dq Qe. Pe = f(p)dp Dimana : Qe = Tingkat kuantitas keseimbangan di pasar Pe = Tingkat Harga keseimbangan di pasar P = Tingkat harga pada saat Q=0 Grafik Surplus Konsumen Contoh Soal 1: Jika fungsi permintaan suatu barang Pd = 55-4Q dan fungsi penawaran Ps = 5 + Q, hitunglah surplus konsumen dengan dua cara? Analisislah dan buatlah grafiknya! Diketahui : Pd = 55-4Q Ps = 5 + Q Ditanya : Cs? Matematika Ekonomi 2 59 Litbang ATA 13/14

64 Jawab : Cara 1 Pd = Ps P = 55 4(10) 55-4Q = 5 + Q Pe = 15 - Q - 4Q = Q = - 50 Qe = 10 Cs = f(q)dq Qe. Pe = [55 4Q] dq = [55Q 2Q 2 ] 150 = [55(10) 2(10) 2 ] [55(0) 2(0) 2 ] 150 = = 200 Analisis: Jadi surplus yang diperoleh konsumen tersebut sebesar Rp 200 karena konsumen dapat membeli dengan harga Rp 15 padahal konsumen sanggup membayar lebih tinggi dari harga keseimbangan pasar yang bernilai Rp 15. Grafik Surplus Konsumen Soal 1 Matematika Ekonomi 2 60 Litbang ATA 13/14

65 Langkah membuat Kurva: 1. Pd = 55-4Q Misal P = 0 Q = 13,75 Misal Q = 0 P = Letakkan nilai Kuantitas Keseimbangan Pasar (Qe = 10) dan Harga Keseimbangan Pasar (Pe = 15) 3. Untuk area Cs dapat hitung menggunakan rumus Luas Segitiga, L = (a x t) : 2. Dengan a = 10; t = 40 maka nilai Cs atau Luas Segitiga yang diarsir adalah L = (10 X 40) : 2 = 200 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Pilih materi Integral Tentu, lalu pilih Surplus Konsumen 1 (rumus 1) Matematika Ekonomi 2 61 Litbang ATA 13/14

66 2. Masukkan jumlah variabel Q yang tertera pada soal (Lihat Fungsi Permintaannya), pilih 1 variabel 3. Input data sesuai soal, kemudian klik Hitung maka jawaban soal akan muncul. Matematika Ekonomi 2 62 Litbang ATA 13/14

67 Cara 2 Pd = 55-4Q 4Qd = 55 P Qd = 13,75 0,25P Jika : Q = 0 ; P = 55 Cs = f(p)dp = [13,75 0,25P] dp = [13,75P 0,125P 2 ] = [13,75(55) 0,125(55) 2 ] [13,75(15) 0,125(15) 2 ] = 378, ,125 = 200 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Pilih materi Integral Tentu, Surplus Konsumen 2 (rumus 2) Matematika Ekonomi 2 63 Litbang ATA 13/14

68 2. Masukkan jumlah variabel Q yang tertera pada soal (Lihat Fungsi Permintaannya), pilih 1 variabel 3. Input data sesuai soal. Jika sudah diinput sesuai soal klik tab Hitung maka jawaban soal akan muncul. Matematika Ekonomi 2 64 Litbang ATA 13/14

69 Contoh Soal 2: Jika fungsi permintaan P = 34-4Q dan tingkat kuantitas keseimbangan pasarnya adalah 5, hitunglah surplus konsumennya dengan 2 cara, analisislah dan buat grafiknya! Diketahui : P = 34-4Q Qe = 5 Ditanya : Cs? Jawab : Qe = 5 Pe = 34 4(5) = 14 Cara 1 Cs = f(q)dq Qe. Pe = [34 4Q] dq = [34Q 2Q 2 ] 70 = [34(5) 2(5) 2 ] [34(0) 2(0) 2 ] 70 = = 50 Cara 2 P = 34-4Q Q = 8,5 0.25P Jika : Q = 0 ; P = 34 Cs = f(p)dp = [8,5 0.25P] dp = [8,5P 0,125P 2 ] = [8,5(34) 0,125(34) 2 ] [8,5(14) 0,125(14) 2 ] = 144, = 50 Matematika Ekonomi 2 65 Litbang ATA 13/14

70 Analisis : Jadi surplus yang diperoleh konsumen tersebut sebesar Rp 50 karena konsumen dapat membeli dengan harga Rp.14 padahal konsumen sanggup membayar lebih tinggi dari harga keseimbangan pasar yang bernilai Rp 14. Grafik Surplus Konsumen Soal 2 Langkah membuat Kurva : 1. P = 34-4Q Misal, P = 0 maka nilai Q = 8,5 Misal, Q = 0 maka nilai P = Letakkan nilai Kuantitas Keseimbangan Pasar (Qe = 5) dan Harga Keseimbangan Pasar (Pe = 14) 3. Untuk area Cs dapat hitung menggunakan rumus Luas Segitiga, L = (a x t) : 2. Dengan a = 5; t = 20 maka nilai Cs atau Luas Segitiga yang diarsir adalah L = (5 X 20) : 2 = Surplus Produsen Surplus produsen mencerminkan suatu keuntungan lebih/surplus yang dinikmati oleh produsen tertentu berkenaan dengan harga pasar dari barang yang ditawarkan. Besarnya surplus produsen (Ps) ditunjukkan oleh luas area diatas kurva penawaran ( P= f (Q) ) tetapi dibawah tingkat harga pasar (Pe). Matematika Ekonomi 2 66 Litbang ATA 13/14

71 Rentang wilayahnya dibatasi oleh Q = 0 sebagai batas bawah dan Q = Qe sebagai batas atas. Ps = Qe. Pe f(q)dq = f(p)dp Dimana : Qe = Tingkat kuantitas keseimbangan di pasar Pe = Tingkat Harga keseimbangan di pasar P = Tingkat harga pada saat Q=0 Grafik Surlus Produsen Contoh Soal 1: Bila diketahui fungsi penawaran dan fungsi permintaan masing-masing Ps = 33 + Q dan Pd = 45 Q. Hitunglah surplus PT Lorebus sebagai produsen dengan dua cara, analisis dan buat grafiknya! Diketahui : Ps = 33 + Q Pd = 45 Q Ditanya : Ps? Matematika Ekonomi 2 67 Litbang ATA 13/14

72 Jawab : Cara 1 Pd = Ps P = 33 + (6) 45 Q = 33 + Q Pe = 39 - Q - Q = Q = - 12 Qe = 6 Ps = Qe. Pe f(q)dq = [33 + Q] dq = 234 [33Q + 0,5Q 2 ] = 234 [33(6) + 0,5(6) 2 ] [33(0) + 0,5(0) 2 ] = = 18 Analisis : Jadi produsen memperoleh keuntungan sebesar Rp 18 dikarenakan perusahaan dapat menjual barang dengan harga Rp 39 padahal sebenarnya ia bersedia menjual dengan harga yang lebih rendah dari harga keseimbangan pasar yang bernilai Rp 33. Grafik Surplus Produsen Soal 1 Matematika Ekonomi 2 68 Litbang ATA 13/14

73 Langkah membuat Kurva : 1. Ps = 33 + Q Misal, P = 0 maka nilai Q = -33 Misal, Q = 0 maka nilai P = Letakkan nilai Kuantitas Keseimbangan Pasar (Qe = 6) dan Harga Keseimbangan Pasar (Pe = 39) 3. Untuk area Cs dapat hitung menggunakan rumus Luas Segitiga, L = (a x t) : 2. Dengan a = 6; t = 6 maka nilai Cs atau Luas Segitiga yang diarsir adalah L = (6 X 6) : 2 = 18 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Pilih materi Integral Tentu, lalu klik Surplus Produsen 1 (rumus 1) Matematika Ekonomi 2 69 Litbang ATA 13/14

74 2. Masukkan jumlah variabel Q yang tertera pada soal (Lihat Fungsi Penawarannya), pilih 1 variabel 3. Input data sesuai soal. Kemudian klik Hitung maka jawaban soal akan muncul. Matematika Ekonomi 2 70 Litbang ATA 13/14

75 Cara 2 Ps= 33 + Q Qs = P - 33 Jika Q = 0 ; P = 33 Ps = f(p)dp = [P 33] dp = [ 0,5P 2 33P] = [0,5(39) 2 33(39)] [0,5(33) 2 33(33)] = -526,5 (-544,5) = 18 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Pilih materi Integral Tentu, lalu klik Surplus Produsen 2 (rumus 2) Matematika Ekonomi 2 71 Litbang ATA 13/14

76 2. Masukkan jumlah variabel Q yang tertera pada soal (Lihat Fungsi Penawarannya), pilih 1 variabel 3. Input data sesuai soal. Kemudian klik Hitung maka jawaban soal akan muncul. Matematika Ekonomi 2 72 Litbang ATA 13/14

77 TRANSEDENTAL 1. KONSEP DASAR TRANSEDENTAL Transedental merupakan suatu hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan. Transedental digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan pada periode yang akan datang. Yang termasuk dalam fungsi transendental adalah fungsi eksponensial, fungsi logaritmik, fungsi trigonometrik, fungsi siklometrik, dan fungsi berpangkat irrasional. Namun pokok pembahasan di sini hanya pada fungsi eksponensial dan fungsi logaritmik. Baik fungsi eksponensial maupun fungsi logaritmik keduanya memiliki hubungan yang erat, dikarenakan fungsi logaritma adalah fungsi balik (inverse) dari fungsi eksponen tertentu, atau sebaliknya. 1.1 Fungsi Eksponensial Fungsi Eksponensial berbeda dengan fungsi pangkat. Fungsi pangkat adalah suatu fungsi dimana variabel bebasnya dipangkatkan dengan suatu konstanta. Sedangkan fungsi eksponensial adalah suatu fungsi dimana konstantanya dipangkatkan dengan variabel bebasnya. Bentuk Fungsi Eksponensial yang paling sederhana adalah: di mana: n > 0 y = n x Bentuk Fungsi Eksponensial yang lebih umum adalah: di mana: n 0 y = ne kx + c e = 2,71828 k, c merupakan konstanta Hukum-Hukum Eksponensial, antara lain: 1. a 0 = 1 2. a -k = 1/(a) k 3. a 1/q = q a Matematika Ekonomi 2 73 Litbang ATA 13/14

78 4. a m a n 5. a m / a n = a m-n 6. (a m ) k = a mk Contoh Soal: Tentukan titik potong kurva eksponensial y = e 0,35x - 1, pada masing-masing sumbu dan hitunglah f(3)! Jawab : Pada sumbu x ; y = 0 e 0,35x 1 = 0 e 0,35x = 1 Ln e 0,35x = Ln 1 0,35x Ln e = Ln 1 Ln e = 1 0,35x = 0 Ln 1 = 0 x = 0 Titik potongnya (0 ; 0) Pada sumbu y ; x = 0 y = e 0,35x - 1 y = e 0,35(0) - 1 y = e 0-1 y = 1-1 y = 0 Titik potongnya (0 ; 0) Untuk x = 3 y = e 0,35x - 1 y = e 0,35(3) - 1 y = e 1,05 1 y = 2, Matematika Ekonomi 2 74 Litbang ATA 13/14

79 y = 2,858 1 y = 1,858 Titik potongnya (3 ; 1,858) Grafik 1 Kurva Eksponensial pada y = e 3,5x Fungsi Logaritmik Logaritma dapat diartikan sebagai pangkat dari suatu bilangan pokok untuk menghasilkan suatu bilangan tertentu. Misalnya, 5 2 = 25, ini berarti bahwa eksponen 2 sebagai logaritma dari 25 dengan bilangan pokok 5. Sedangkan fungsi logaritma adalah fungsi yang variabel bebasnya merupakan bilangan logaritma, seperti y = a log x atau log y = a + b log x. Bentuk Fungsi logaritmik yang paling sederhana adalah : di mana: n > 0 y = n log x n 1 Bentuk fungsi logaritmik yang lebih umum adalah : y = a ln (1 + x) + b di mana: x > -1 Hukum-Hukum atau rumus-rumus logaritma 1. Log a.b = log a + log b 2. Log a/b = log a log b 3. a log b = log b / log a Matematika Ekonomi 2 75 Litbang ATA 13/14

80 4. a log b = c maka a c = b 5. a log a = 1 6. log x n = n log x 7. a log 1 = 0 8. a a log b = b Contoh soal: Tentukan titik potong kurva logaritmik y = -4,5 Ln(1 + x) 3, pada masingmasing sumbu dan hitunglah f(3)! Jawab : Pada sumbu x ; y = 0-4,5 Ln(1 + x) 3 = 0-4,5 Ln (1 + x) = 3 Ln (1 + x) = -0, x = e 0, x = 0,512 x = -0,488 Titik potongnya (-4,88 ; 0) Pada sumbu y ; x = 0 y = -4,5 Ln (1 + x) 3 y = -4,5 Ln (1 + 0) 3 y = -4,5 Ln 1 3 y = -4, y = 3 Titik potongnya (0 ; -3) Untuk x = 3 y = -4,5 Ln(1 + x) 3 y = -4,5 Ln(1 + 3) 3 Matematika Ekonomi 2 76 Litbang ATA 13/14

81 y = -4,5 Ln 4 3 y = -6, y = -9,2383 Titik potongnya (3 ; -9,2383) Grafik 2 Kurva Logaritmik pada y = - 4,5 Ln(1 + x) = 3 2. PENERAPAN EKONOMI Banyak model-model bisnis dan ekonomi sangat relevan ditelaah dengan fungsi eksponensial dan fungsi logaritmik, khususnya model-model yang berkenaan dengan aspek pertumbuhan. Model-model yang menerapkan fungsi eksponensial dan fungsi logaritmik tersebut antara lain: 2.1 Model Bunga Majemuk Modul bunga majemuk tidak lain merupakan bentuk fungsi eksponensial. Model ini digunakan untuk menghitung jumlah di masa mendatang dari jumlah sekarang suatu pinjaman atau tabungan. Jika suatu modal awal P dibunga majemukkan secara tahunan pada suku bunga i selama n tahun, maka jumlah di masa mendatang Fn adalah : Fn = P ( 1 + i ) n Matematika Ekonomi 2 77 Litbang ATA 13/14

82 Tetapi jika bunga dimajemukkan sebanyak m kali dalam setahun, maka jumlah di masa mendatang Fn adalah : F n = P(1 + ) m.n di mana : Fn = Jumlah saldo pinjaman atau tabungan setelah n tahun. P = Jumlah saldo sekarang (tahun ke-0). i = Tingkat bunga per tahun. m = Frekuensi pembayaran bunga dalam setahun. n = Jumlah tahun Dalam hal ini Fn merupakan variabel terikat (dependent variable) dan n sebagai variabel bebas (independent variable). Dengan demikian, prinsipprinsip penyelesaian persamaan eksponensial relevan diterapkan terhadap model ini. Selanjutnya, apabila bunga dimajemukkan secara kontinu selama satu tahun (m sangat besar / bunga diperhitungkan secara terus menerus atau sering), maka jumlah di masa mendatang Fn adalah: Fn Pe i.n dimana e = 2,71828 Bentuk ini dinamakan model bunga majemuk sinambung (continuous compound interest). Bunga majemuk sinambung dalam kasus pinjammeminjam seringkali dipraktekkan oleh para pelepas uang atau rentenir atau lintah darat yang kadang-kadang menetapkan atau memperhitungkan bunga atas uang yang dipinjamkannya secara harian (m = 360). Oleh karena itu, model ini dapat pula disebut model lintah darat Matematika Ekonomi 2 78 Litbang ATA 13/14

83 Contoh Soal : Tuan Tedi seorang pengusaha tekstil yang sedang melakukan pengembangan usaha. Modal yang dibutuhkan sekitar Rp ,-. Untuk itu, ia meminjam modal ke Bank Swasta untuk jangka waktu 5 tahun dengan bunga pinjaman 5% per tahun. Hitunglah: a. Berapa rupiah jumlah yang harus dibayarkan oleh Tuan Tedi pada saat pinjamannya jatuh tempo jika bunga diperhitungkan per kuartal! b. Berapa rupiah jumlah yang harus dibayarkan oleh Tuan Tedi pada saat pinjamannya jatuh tempo jika bunga diperhitungkan per jam! Diketahui : P = Ditanya Jawab : i = 5% = 0,05 m = 3 n = 5 : a. F5 per kuartal? b. F5 per jam? a. Per kuartal (dengan rumus bunga majemuk biasa) 1) Tanpa Menggunakan Logaritma F5 = (1 +, ) F5 = (1,0167) 15 F5 = (1,2820) F5 = ,- 2) Dengan Menggunakan Logaritma F5 = (1,0167) 15 Log F5 = log log 1,0167 Log F5 = 8, ,1079 Log F5 = 8,585 F5 = ,- Matematika Ekonomi 2 79 Litbang ATA 13/14

84 b. Per jam (dengan rumus bunga majemuk sinambung) 1) Tanpa Menggunakan Logaritma Natural F x e 0,05 * 5 F x e 0,25 F x 1,2840 F ,- 2) Dengan Menggunakan Logaritma Natural F x e 0,05 * 5 F x e 0,25 Ln F5 Ln ,25 Ln e Ln F5 19, ,25 Ln F5 19,7693 F ,- Analisis : Jumlah uang yang harus dibayar oleh Tuan Tedi saat jatuh tempo apabila pembayaran bunga dihitung per kuartal adalah sebesar Rp ,-. Sedangkan jika pembayaran bunga dihitung per jam, maka jumlah uang yang harus dibayar oleh Tuan Tedi saat jatuh tempo adalah sebesar Rp ,-. Matematika Ekonomi 2 80 Litbang ATA 13/14

85 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka software EC MATH, lalu klik materi Transendental, klik Transendental. 2. Lalu pilih Model Bunga Majemuk Matematika Ekonomi 2 81 Litbang ATA 13/14

86 3. Masukkan data yang diketahui pada soal, lalu klik hitung maka akan muncul jawaban dibawah data diketahui. Catatan : Hasil perhitungan secara manual dengan menggunakan software EC-Math mengalami perbedaan karena pada perhitungan secara manual menggunakan pembulatan 4 angka dibelakang koma, sedangkan pada software EC-Math tidak menggunakan pembulatan. 2.2 Model Pertumbuhan Model pertumbuhan tak lain juga merupakan bentuk fungsi eksponensial. Model ini tidak saja relevan bagi penaksiran variabel kependudukan, tetapi juga dapat diterapkan untuk menaksir variabel-variabel lain yang berkenaan dengan pertumbuhannya. P t = P 1. R t-1 R = 1 + r Matematika Ekonomi 2 82 Litbang ATA 13/14

87 di mana: P t t P 1 r = Jumlah penduduk pada tahun ke-t. = Jumlah tahun. = Jumlah penduduk pada tahun pertama (basis). = Tingkat pertumbuhan Agar model di atas dapat diterapkan secara umum terhadap segala macam variabel dan tidak semata-mata hanya terpaku pada masalah kependudukan, maka persamaan di atas dapat ubah bentuknya menjadi: N t = N 1. R t-1 R = 1 + r di mana: N = Variabel yang sedang diamati. r = Persentase pertumbuhan per satuan waktu. t = Indeks tahun. Contoh Soal : PRINCE merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang Multi Level Marketing di Indonesia, mulai beroperasi tahun Pada awal usahanya, perusahaan ini menggunakan Personal Marketing/Sales sebanyak 355 orang untuk seluruh Indonesia. Diperkirakan pertumbuhan Personal Marketingnya sebesar 5% per tahun. Hitunglah berapa jumlah Personal Marketing yang dimiliki oleh PRINCE pada tahun 2009? Analisislah! Diketahui : N = 355 orang t = 5 tahun r = 0,05 R = 1 + 0,05 = 1,05 Ditanya : N5 =..? Matematika Ekonomi 2 83 Litbang ATA 13/14

88 Jawab : 1) Tanpa Menggunakan Logaritma Nt = N1 x R (t-1) N5 = 355 x 1,05 (5-1) N5 = 355 x 1,05 4 N5 = 355 x 1,2155 N5 = 431 orang 2) Dengan Menggunakan Logaritma N5 = x 1,04 (5-1) N5 = 355 x 1,05 4 Log N5 = log log 1,05 Log N5 = 2, ,0847 Log N5 = 2,6349 N5 = 431 orang Analisis : Dalam kurun waktu 5 tahun ke depan diperkirakan jumlah Personal Marketing (sales) akan meningkat menjadi 431 orang, dengan jumlah peningkatan sebesar 76 orang. Matematika Ekonomi 2 84 Litbang ATA 13/14

89 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka software EC MATH, lalu klik materi Transendental, klik transendental. 2. Lalu pilih Model Pertumbuhan Majemuk. Matematika Ekonomi 2 85 Litbang ATA 13/14

90 3. Masukkan data yang diketahui pada soal, lalu kilk hitung maka akan muncul jawaban dibawah data diketahui. Catatan : Hasil perhitungan secara manual dengan menggunakan software EC-Math mengalami perbedaan karena pada perhitungan secara manual menggunakan pembulatan 4 angka dibelakang koma, sedangkan pada software EC-Math tidak menggunakan pembulatan Kurva Gompertz Metode ini digunakan untuk menganalisis variabel yang meningkat secara eksponensial selama jangka waktu tertentu, tetapi sesudah itu peningkatannya sangat kecil atau bahkan tidak berarti meskipun waktu terus berjalan. N = c. a Matematika Ekonomi 2 86 Litbang ATA 13/14

91 Dimana: N = Jumlah variabel tertentu yang sedang diamati c = Batas jenuh pertumbuhan a = Proporsi pertumbuhan awal r = Tingkat pertumbuhan rata-rata t = Indeks waktu Contoh soal: PT Chup-chup adalah perusahaan penghasil permen lollipop. Manajer perusahaan mempunyai data bahwa produksi awal permen lollipop berjumlah bungkus. Tingkat rata-rata pertumbuhan produksi permen lollipop per tahunnya sebesar 35%. Perusahaan membatasi produksinya maksimal bungkus. Hitunglah berapa jumlah produksi permen lollipop yang dihasilkan PT Chup-chup pada tahun kelima? Diketahui : c = x = a = =.. = 0,649 r = 35% = 0,35 t = 5 Ditanya : N untuk tahun kelima atau N 5 =? Jawab : 1) Tanpa Menggunakan Logaritma N = c. a N = x 0,649, N = x 0,649 0, N = x 0, N = 5.431, Matematika Ekonomi 2 87 Litbang ATA 13/14

92 2) Dengan Menggunakan Logaritma N = X 0,649, N = x 0,649 0, Log N = log , log 0,649 Log N = 3, ,005252(-0, ) Log N = 3, (-0, ) Log N = 3, N = 5.431, Analisis : Dengan produksi awal sebanyak bungkus dan rata-rata pertumbuhan 35% didapatkan jumlah permen lollipop tahun ke-5 sebanyak bungkus. Jumlah produksi tahun ke-5 masih dibawah produksi maksimum perusahaan yaitu bungkus. Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan Software Ec-Math 1. Buka software EC MATH, lalu klik materi Transendental, klik Transendental. Matematika Ekonomi 2 88 Litbang ATA 13/14

93 2. Pilih Model Kurva Gompertz 3. Masukkan data yang diketahui pada soal, lalu kilk hitung maka akan muncul jawaban dibawah data diketahui. Matematika Ekonomi 2 89 Litbang ATA 13/14

94 Catatan: Hasil pengerjaan dengan cara manual berbeda dengan hasil pengerjaan menggunakan software EC-Math. Hal ini dikarenakan bahwa software EC- Math menggunakan angka dibelakang koma. Sedangkan pada cara manual menggunakan pembulatan. 2.4 Kurva Belajar (Learning Curve) Metode ini lebih banyak digunakan ke dalam penerapan ekonomi untuk menggambarkan perilaku produksi dan biaya dalam hubungannya dengan variabel waktu. Bentuk Dasar y = m se Dimana: m = batas jenuh y atau y tertinggi yang dapat tercapai k, m, s > 0 Perilaku Produksi Dimana: P P m P s t r = Produksi per satuan waktu setelah t satuan waktu = Kapasitas produksi maksimum per satuan waktu = Sisa kapasitas produksi pada permulaan kegiatan produksi (pada t = 0) = Indeks waktu = Tingkat pertumbuhan produksi. P = P m P s. e Matematika Ekonomi 2 90 Litbang ATA 13/14

95 Perilaku Biaya. C = C m C s. e Dimana: C = Biaya total per satuan waktu C m = Biaya maksimum yang diperkenankan (anggaran yang disediakan) per satuan waktu C s = Sisa anggaran pada permulaan periode (pada t = 0) t = Indeks waktu r = Persentase kenaikan biaya per satuan waktu Contoh soal: Sebuah mesin perakit televisi pada awal produksi hanya mampu beroperasi 53% dari kapasitas yang ditentukan. Namun. manajer produksi perusahaan yakin bahwa produksi dapat ditingkatkan sebesar 4% setiap bulannya. Jika kapasitas produksi maksimum perusahaan sebesar 534 unit, maka: a. Bentuklah persamaan perilaku produksi bulanan mesin perakit tersebut! b. Berapa unit televisi yang dihasilkan pada awal produksi? c. Berapa unit televisi yang dihasilkan setelah mesin tersebut di operasikan selama 5 bulan? d. Analisislah! Diketahui : P m = 534 P s = 47%(534) = 250, r = 4% = 0,04 t = 5 Ditanya : a. Persamaan P? b. Produksi perdana? Matematika Ekonomi 2 91 Litbang ATA 13/14

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL MATEMATIKA EKONOMI 2 ATA 2014/2015

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL MATEMATIKA EKONOMI 2 ATA 2014/2015 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL MATEMATIKA EKONOMI 2 ATA 2014/2015 NAMA : NPM : KELAS : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,

Lebih terperinci

A. KONSEP DASAR TURUNAN

A. KONSEP DASAR TURUNAN Materi Derivatif MODUL DERIVATIF A. KONSEP DASAR TURUNAN Turunan (derivatif) membahas tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Turunan

Lebih terperinci

A. KONSEP DASAR TURUNAN

A. KONSEP DASAR TURUNAN MODUL DERIVATIF A. KONSEP DASAR TURUNAN Turunan (derivatif) membahas tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Turunan diperoleh dengan

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MATEMATIKA EKONOMI 2 NAMA : KELAS : NPM : PJ : KP : TUTOR : ASBAR :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MATEMATIKA EKONOMI 2 NAMA : KELAS : NPM : PJ : KP : TUTOR : ASBAR : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MATEMATIKA EKONOMI 2 NAMA : KELAS : NPM : PJ : KP : TUTOR : ASBAR : ATA 2017/2018 SUSUNAN TIM LITBANG SUSUNAN TIM LITBANG MATEMATIKA EKONOMI 2 ATA 2017/2018 STAF PENANGGUNG

Lebih terperinci

MODUL FUNGSI TRANSENDENTAL

MODUL FUNGSI TRANSENDENTAL MODUL FUNGSI TRANSENDENTAL 4.1 KONSEP TRANSEDENTAL Merupakan suatu hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan. Berguna untuk menentukan tingkat pertumbuhan pada periode yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB 3.Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi

BAB 3.Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi BAB 3.Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi A. Elastisitas Elastisitas merupakan persentase perubahan y terhadap persentase perubahan x. 1.1 Elastisitas Permintaan Elastisitas Permintaan

Lebih terperinci

SILABI MATA KULIAH MATEMATIKA BISNIS 3 SKS

SILABI MATA KULIAH MATEMATIKA BISNIS 3 SKS SILABI MATA KULIAH MATEMATIKA BISNIS 3 SKS DESKRIPSI Mata kuliah ini membahas tentang gambaran suatu keadaan dan pendekatan permasalahan dalam masalah ekonomi mikro maupun makro. Hubungan antar variabel

Lebih terperinci

INTEGRAL APLIKASI EKONOMI

INTEGRAL APLIKASI EKONOMI INTEGRAL APLIKASI EKONOMI Pengertian Integral Integral merupakan operasi invers dari turunan. Jika turunan dari F(x) adalah F (x) = f(x), maka F(x) = f(x) dx. adalah lambang untuk notasi integral, dx adalah

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan

Elastisitas Permintaan 06/1/010 Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi Diskripsi materi: Elastisitas Biaya Marjinal dan Penerimaan Marjinal Utilitas Marjinal Produk Marjinal Analisis Keuntungan Maksimum Matematika

Lebih terperinci

Gambar 1. Kurva Permintaan

Gambar 1. Kurva Permintaan APLIKASI FUNGSI PADA MATEMATIKA EKONOMI. Fungsi Permintaan dan Penawaran Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang (P) maka permintaan barang tersebut () akan menurun. Semakin rendah

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 Elastisitas Elastisitas merupakan ukuran kepekaan

Lebih terperinci

MODUL 2 OPTIMISASI OPTIMISASI EKONOMI EKONOMI. SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP. Ari Darmawan, Dr., S.AB, M.AB

MODUL 2 OPTIMISASI OPTIMISASI EKONOMI EKONOMI. SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP. Ari Darmawan, Dr., S.AB, M.AB MODUL 2 OPTIMISASI OPTIMISASI EKONOMI EKONOMI SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP Ari Darmawan, Dr., S.AB, M.AB aridarmawan_fia@ub.ac.id Pendahuluan Adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan terbatasnya

Lebih terperinci

Tugas Tersturtur Mata Kuliah Ekonomi Manajerial. Resume Bab Optimasi Ekonomi. Kelompok 2

Tugas Tersturtur Mata Kuliah Ekonomi Manajerial. Resume Bab Optimasi Ekonomi. Kelompok 2 Tugas Tersturtur Mata Kuliah Ekonomi Manajerial Resume Bab Optimasi Ekonomi Kelompok 2 1. Pupun Sofiyati 115030201111037 2. Isty Puji H 115030205111004 3. Della Herlita 115030207111046 Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Dalam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan marjinal, elastisitas, hasrat menabung marjinal,

Lebih terperinci

RESUME MATERI MATEMATIKA INDUSTRI I APLIKASI INTEGRAL DALAM BIDANG EKONOMI KETEKNIKAN

RESUME MATERI MATEMATIKA INDUSTRI I APLIKASI INTEGRAL DALAM BIDANG EKONOMI KETEKNIKAN RESUME MATERI MATEMATIKA INDUSTRI I APLIKASI INTEGRAL DALAM BIDANG EKONOMI KETEKNIKAN DISUSUN OLEH : NAMA NIM KELAS : MALA WIJAYANTI : 125100301111096 : P PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN JURUSAN

Lebih terperinci

D. OPTIMISASI EKONOMI DENGAN KENDALA - Optimisasi dengan metode substitusi - Optimisasi dengan metode pengali lagrange

D. OPTIMISASI EKONOMI DENGAN KENDALA - Optimisasi dengan metode substitusi - Optimisasi dengan metode pengali lagrange OPTIMISASI EKONOMI Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. TEKNIK OPTIMISASI EKONOMI C. OPTIMISASI EKONOMI TANPA KENDALA - Hubungan Antara Nilai Total, Rata-rata

Lebih terperinci

Materi UTS Matematika Ekonomi dan Bisnis

Materi UTS Matematika Ekonomi dan Bisnis Materi UTS Matematika Ekonomi dan Bisnis 1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak 2. Fungsi Biaya, Fungsi Penerimaann dan Analisis Pulang Pokok. 3. Fungsi

Lebih terperinci

BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA)

BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA) BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA) Secara umum, persamaan kuadrat dituliskan sebagai ax 2 + bx + c = 0 atau dalam bentuk fungsi dituliskan sebagai f(x) = ax 2 + bx + c, dengan a, b, dan c elemen bilangan

Lebih terperinci

LAB. MANAJEMEN DASAR LITBANG PTA 16/17

LAB. MANAJEMEN DASAR LITBANG PTA 16/17 LAB. MANAJEMEN DASAR LITBANG PTA 16/17 MATEMATIKA EKONOMI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah, dan karunia yang diberikan-nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Modul Mata Kuliah MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2014/2015 Erik Valentino, S.Pd., M.Pd DAFTAR ISI Kontrak Perkuliahan... 1 BAB I Barisan dan Deret... 4

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI. Oleh: Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta

MATEMATIKA EKONOMI. Oleh: Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta MATEMATIKA EKONOMI Oleh: Husnayetti Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta DIFERENSIAL Diferensial mempelajari tentang tingkat perubahan rata-rata atau tingkat perubahan seketika dari suatu fungsi Metode Kalkulus

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI Agar fungsi permintaan dan fungsi penawaran dapat digambarkan grafiknya, maka faktor-faktor selain jumlah yang diminta dan harga barang dianggap tidak berubah selama

Lebih terperinci

B A B VII. Jika TC = TC(Q), maka. Dan jika TR = TR(Q), maka

B A B VII. Jika TC = TC(Q), maka. Dan jika TR = TR(Q), maka B A B VII 7.1. KONSEP MARGINAL Biaya marginal (marginal cost atau MC) dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai perubahan dalam biaya total (total cost atau TC) yang terjadi sebagai akibat dari produksi

Lebih terperinci

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER Pertemuan 3 LOGO Farah Alfanur Fungsi Penerimaan Fungsi Biaya Fungsi Penawaran Fungsi Permintaan 2 PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR Permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim h 0 f ( x h) f( x) h KELAS : XI MIA SEMESTER : (DUA) SMA Santa Angela Bandung Tahun Pelajaran 06-07 XI MIA Semester Tahun Pelajaran 06 07 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul

Lebih terperinci

Derivatif/turunan dan penerapannya dalam fungsi ekonomi

Derivatif/turunan dan penerapannya dalam fungsi ekonomi Derivatif/turunan dan penerapannya dalam fungsi ekonomi Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia 2016 Diberikan y = f (x). Notasi (delta) merepresentasikan perubahan nilai dari sebuah variabel (dependen

Lebih terperinci

MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI

MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI Nama : Syifa Robbani NIM : 125100301111002 Dosen Kelas : Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc : L Nimas Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc Mayang

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS MINGGU IX

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS MINGGU IX MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS MINGGU IX KALKULUS DIFERENSIAL Prepared By : W. Rofianto ROFI 010 TINGKAT PERUBAHAN RATA-RATA Jakarta Km 0 jam Bandung Km 140 Kecepatan rata-rata s t 140Km jam 70Km / jam

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim h 0 f ( x h) f( x) h KELAS : XII IIS SEMESTER GANJIL SMA Santa Angela Bandung Tahun Pelajaran 017/018 XII IIS Semester 1 Tahun Pelajaran 017/018 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI

Lebih terperinci

Telkom University Alamanda

Telkom University Alamanda Telkom University Alamanda 2 Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu: Memahami fungsi non-linear Menerapkan fungsi non-linear dalam ilmu ekonomi 3 Hubungan Non-Linear Ada 4 macam bentuk fungsi non-linear yang

Lebih terperinci

Kalkulus Diferensial week 09. W. Rofianto, ST, MSi

Kalkulus Diferensial week 09. W. Rofianto, ST, MSi Kalkulus Diferensial week 09 W. Rofianto, ST, MSi Tingkat Perubahan Rata-rata Jakarta Km 0 jam Bandung Km 140 Kecepatan rata-rata s t 140Km jam 70Km / jam Konsep Diferensiasi Bentuk y/ disebut difference

Lebih terperinci

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba

Lebih terperinci

Letak Sebuah Titik :

Letak Sebuah Titik : BAB V FUNGSI Letak Sebuah Titik : Y+ Kuadran II Kuadran I X+ Kuadran III Kuadran IV Fungsi ialah : Suatu bentuk hubungan matematis yg menyatakan hub. Ketergantungan/ fungsional antara satu variabel dengan

Lebih terperinci

Matematika Ekonomi. Oleh: Osa Omar Sharif Institut Manajemen Telkom

Matematika Ekonomi. Oleh: Osa Omar Sharif Institut Manajemen Telkom Matematika Ekonomi Oleh: Osa Omar Sharif Institut Manajemen Telkom ELASTISITAS Elastisitas adalah pengukuran tingkat respon/kepekaan satu variabel terhadap variabel yang lainnya Menunjukkan perubahan satu

Lebih terperinci

1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar

1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun lebih yang saling berhubungan acapkali diterjemahkan kedalam bentuk

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS I. M Riza Radyanto, S.T, M.T. Akademi Keuangan dan Perbankan Widya Buana

MATEMATIKA BISNIS I. M Riza Radyanto, S.T, M.T. Akademi Keuangan dan Perbankan Widya Buana MATEMATIKA BISNIS I M Riza Radyanto, S.T, M.T Akademi Keuangan dan Perbankan Widya Buana 2013 BAB I FUNGSI Pengetahuan dan pemahaman akan konsep fungsi baik berbentuk persamaan maupun pertidaksamaan dalam

Lebih terperinci

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu G. Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan Ekonomi. Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) Permintaan : Sejumlah barang yang diminta konsumen pada tingkat harga tertentu. Hukum Permintaan (Demand): Apabila

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Kegiatan Belajar 1 A. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen mengikuti Hukum permintaan : Bila harga barang naik, ceteris paribus (faktor lain tetap)

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah : TURUNAN FUNGSI dy (y atau f () atau ) d Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :. ( a + b) = ( a + ab + b ). ( a b) = ( a ab + b ) m n m n. a = a 4. a m = a m m m.

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI Program Studi Agribisnis

MATEMATIKA EKONOMI Program Studi Agribisnis MATEMATIKA EKONOMI Program Studi Agribisnis Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Email : asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id HUBUNGAN FUNGSIONAL Pengertian dan unsur-unsur

Lebih terperinci

Macam-macam Biaya : Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Macam-macam Biaya : Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. FUNGSI BIAYA Macam-macam Biaya : Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) yaitu, merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor

Lebih terperinci

PTE 4109, Agribisnis UB

PTE 4109, Agribisnis UB MATEMATIKA EKONOMI PTE 4109, Agribisnis UB 1 Materi ang dipelajari Pengertian dan Unsur- unsur Fungsi Jenis- jenis fungsi Penggambaran fungsi Linear Penggambaran fungsi non linear -Penggal -Simetri - Perpanjangan

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA EKONOMI 1 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR

MODUL MATEMATIKA EKONOMI 1 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL MATEMATIKA EKONOMI 1 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR NAMA : NPM : KELAS : MATA KULIAH : HARI/SHIFT : PJ : KP : TUTOR : ASBAR : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

HUBUNGAN FUNGSI NON-LINEAR DALAM PENERAPAN EKONOMI. Disusun Guna Memenuhi Tugas Matematika Ekonomi. Dosen Pengampu : Rombel 1 Oleh:

HUBUNGAN FUNGSI NON-LINEAR DALAM PENERAPAN EKONOMI. Disusun Guna Memenuhi Tugas Matematika Ekonomi. Dosen Pengampu : Rombel 1 Oleh: HUBUNGAN FUNGSI NON-LINEAR DALAM PENERAPAN EKONOMI Disusun Guna Memenuhi Tugas Matematika Ekonomi Dosen Pengampu : Wardono Rombel 1 Oleh: 1. Farah Anisah Zahra 4101413064. Rizky Rahman 4101413066 3. Hana

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI 1 FUNGSI DAN GRAFIK. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

MATEMATIKA EKONOMI 1 FUNGSI DAN GRAFIK. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi. MATEMATIKA EKONOMI 1 FUNGSI DAN GRAFIK DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi. Fungsi Fungsi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Variabel dibedakan : 1. Variabel bebas yaitu variabel yang besarannya

Lebih terperinci

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit.

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit. FUNGSI Fungsi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Variabel dibedakan :. Variabel bebas yaitu variabel yang besarannya dpt ditentukan sembarang, mis:,, 6, 0 dll.. Variabel terikat yaitu variabel

Lebih terperinci

FUNGSI-FUNGSI INVERS

FUNGSI-FUNGSI INVERS FUNGSI-FUNGSI INVERS Logaritma, Eksponen, Trigonometri Invers Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 202 (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, 202 / 49 Topik Bahasan Fungsi Satu ke Satu 2

Lebih terperinci

M AT E M AT I K A E K O N O M I KALKULUS TURUNAN I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

M AT E M AT I K A E K O N O M I KALKULUS TURUNAN I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR M AT E M AT I K A E K O N O M I KALKULUS TURUNAN TO N I BAKHTIAR I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR 2 0 1 2 Statik Komparatif Analisis perbandingan titik-titik kesetimbangan terhadap perubahan nilai-nilai

Lebih terperinci

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS Lecture 5. Integral A. Masalah Luas (The Area Problem) Sebelumnya kita pernah mempelajari rumus-rumus luas dari beberapa bentuk geometri. Misalnya, luas daerah persegi panjang adalah panjang kali lebar,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, semakin dirasakan interaksinya dengan bidangbidang ilmu lainnya, seperti ekonomi dan teknologi. Peran matematika dalam interaksi

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Modul Mata Kuliah MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 014/015 Erik Valentino, S.Pd., M.Pd DAFTAR ISI BAB I Barisan dan Deret... BAB II Fungsi... 10 BAB III

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan UN Matematika SMA IPA Tahun 2013

Soal dan Pembahasan UN Matematika SMA IPA Tahun 2013 Soal dan Pembahasan UN Matematika SMA IPA Tahun 013 LOGIKA MATEMATIKA p siswa rajin belajar ; q mendapat nilai yang baik r siswa tidak mengikuti kegiatan remedial ~ r siswa mengikut kegiatan remedial Premis

Lebih terperinci

Bab 2 Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru

Bab 2 Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru Bab 2 Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru Sumber: http://ideolicious.blogspot.co.id/2014/09/ma teri-perkuliahan-ekonomi-manajerial.html Pendahuluan Ekonomi Manajerial sebagai penerapan

Lebih terperinci

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35 Bab 16 Grafik LIMIT dan TURUNAN Matematika SMK, Bab 16: Limit dan 1/35 Grafik Pada dasarnya, konsep limit dikembangkan untuk mengerjakan perhitungan matematis yang melibatkan: nilai sangat kecil; Matematika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa pengertian dari optimasi bersyarat dengan kendala persamaan menggunakan multiplier lagrange serta penerapannya yang akan digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

Matematika Ekonomi /Bisnis Differensial / turunan. Dosen : D. Rizal Riyadi SE,.ME

Matematika Ekonomi /Bisnis Differensial / turunan. Dosen : D. Rizal Riyadi SE,.ME Matematika Ekonomi /Bisnis Differensial / turunan Dosen : D. Rizal Riyadi SE,.ME ILUSTRASI Y = a + b X Y2 Y1 Y = 3 + 1,5 X X1 = 1 -> Y1 = 4,5 X2 = 3 -> Y2 = 7,5 X3 = 1,5 -> Y3 = 5,25 a X1 X2 Y2 - Y1 3

Lebih terperinci

BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS. Sifat-sifat yang sering digunakan untuk turanan fungsi dalam ekonomi dan bisnis:

BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS. Sifat-sifat yang sering digunakan untuk turanan fungsi dalam ekonomi dan bisnis: BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS A. TURUNAN FUNGSI ALJABAR SATU VARIABEL f(x) = ax n Keterangan: f (x) = turunan pertama dari fungsi f(x) a dan n adalah suatu konstanta f (x) =

Lebih terperinci

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70 Matematika I: APLIKASI TURUNAN Dadang Amir Hamzah 2015 Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 1 / 70 Outline 1 Maksimum dan Minimum Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 70 Outline

Lebih terperinci

Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. Elastisitas Permintaan (price elasticity of demand) Elastisitas permintaan ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta

Lebih terperinci

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim h 0 f ( x h) f( x) h KELAS : XI IPS SEMESTER : (DUA) SMA Santa Angela Bandung Tahun Pelajaran 015-016 XI IPS Semester Tahun Pelajaran 015 016 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Modul 8 Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Drs. Wahyu Widayat, M.Ec D PENDAHULUAN alam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan

Lebih terperinci

JENIS JENIS FUNGSI 2. Gambar. Jenis Fungsi. mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x a n x n

JENIS JENIS FUNGSI 2. Gambar. Jenis Fungsi. mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x a n x n Telkom University Alamanda JENIS JENIS FUNGSI1 JENIS JENIS FUNGSI 2 Jenis Fungsi Gambar 1. FUNGSI POLINOM mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x 2 + + a n x n 2.

Lebih terperinci

BAB IV FUNGSI. Modul Matematika Bisnis

BAB IV FUNGSI. Modul Matematika Bisnis BAB IV FUNGSI ILUSTRASI Pada tahun anggaran 2003 ini, pemerintah Indonesia menetapkan anggaran defisit, yaitu manakala pendapatan lebih rendah dibandingkan pengeluaran. Salah satu penyebab ketidakseimbangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Metro, Agustus Penyusun

KATA PENGANTAR. Metro, Agustus Penyusun i KATA PENGANTAR ب س م االله الر ح م ن الر ح ي م Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kehidupan bagi kita dan memberkahi kita dengan hidayah dan karunia-nya yang begitu melimpah.shalawat serta

Lebih terperinci

Teori Harga Fungsi Linear

Teori Harga Fungsi Linear Teori Harga Fungsi Linear Matematika Ekonomi LOGO Osa Omar Sharif Teori Permintaan Teori permintaan Menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan (jumlah barang yang diminta pembeli) dan harga.

Lebih terperinci

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T.

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T. Kode Modul MAT. TKF 20-03 Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI Y Y = f (X) 0 a b X A b A = f (X) dx a Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T. Sistem Perencanaan Penyusunan Program

Lebih terperinci

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIFFERENSIAL (TURUNAN) Nama Siswa : y f(a h) f(a) x (a h) a Kelas : Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.21 Memahami konsep turunan dengan menggunakan konteks matematik atau konteks

Lebih terperinci

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a Soal - Soal UM UGM. Soal Matematika Dasar UM UGM 00. Jika x = 3 maka + 3 log 4 x =... a. b. c. d. e.. Jika x+y log = a dan x y log 8 = b dengan 0 < y < x maka 4 log (x y ) =... a. a + 3b ab b. a + b ab

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim 0 f ( x ) f( x) KELAS : XI IPA SEMESTER : (DUA) SMA Santa Angela Bandung Taun Pelajaran 04-05 XI IPA Semester Taun Pelajaran 04 05 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul ini kami

Lebih terperinci

Aplikasi Fungsi. Fungsi Linier. Fungsi Kuadrat. 1. Fungsi penawaran 2. Fungsi permintaan 3. Fungsi penerimaan 4. Fungsi biaya

Aplikasi Fungsi. Fungsi Linier. Fungsi Kuadrat. 1. Fungsi penawaran 2. Fungsi permintaan 3. Fungsi penerimaan 4. Fungsi biaya Telkom University Aplikasi Fungsi Fungsi Linier 1. Fungsi penawaran, permintaan, dan keseimbangan pasar 2. Pengaruh pajak-spesifik thd keseimbangan pasar 3. Pengaruh pajak-proposional thd keseimbangan

Lebih terperinci

Institut Manajemen Telkom

Institut Manajemen Telkom Institut Manajemen Telkom Osa Omar Sharif JENIS JENIS FUNGSI1 JENIS JENIS FUNGSI 2 Jenis Fungsi Gambar 1. FUNGSI POLINOM mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x 2

Lebih terperinci

MACLAURIN S SERIES. Ghifari Eka

MACLAURIN S SERIES. Ghifari Eka MACLAURIN S SERIES Ghifari Eka Taylor Series Sebelum membahas mengenai Maclaurin s series alangkah lebih baiknya apabila kita mengetahui terlebih dahulu mengenai Taylor series. Misalkan terdapat fungsi

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: MATEMATIKA IPA (KODE: A05) Petunjuk A digunakan untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan nomor 40.

PR ONLINE MATA UJIAN: MATEMATIKA IPA (KODE: A05) Petunjuk A digunakan untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan nomor 40. PR ONLINE MATA UJIAN: MATEMATIKA IPA (KODE: A05) Petunjuk A digunakan untuk menjawab soal nomor sampai dengan nomor 0. 5. Jika a b 5, maka a + b = 5 (A). (C) 0. 0.. 7.. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan

Lebih terperinci

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan KALKULUS 1 HADI SUTRISNO 1 Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan BAB I PENDAHULUAN A. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus kita terlebih dahulu perlu memahami bahasan tentang sistem bilangan

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN BAB III. TURUNAN Kecepatan Sesaat dan Gradien Garis Singgung Turunan dan Hubungannya dengan Kekontinuan Aturan Dasar Turunan Notasi Leibniz dan Turunan Tingkat Tinggi Penurunan Implisit Laju yang Berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV FUNGSI KUADRAT. HUSNAYETTI Ketua STIE Ahmad Dahlan Jakarta

BAB IV FUNGSI KUADRAT. HUSNAYETTI Ketua STIE Ahmad Dahlan Jakarta BAB IV FUNGSI KUADRAT HUSNAYETTI Ketua STIE Ahmad Dahlan Jakarta DEFENISI FUNGSI KUADRAT Fungsi kuadrat adalah suatu fungsi yang variabel bebasnya maksimal berpangkat dua Bentuk umum fungsi kuadrat Y =

Lebih terperinci

Modul Matematika 2012

Modul Matematika 2012 Modul Matematika MINGGU V Pokok Bahasan : Fungsi Non Linier Sub Pokok Bahasan :. Pendahuluan. Fungsi kuadrat 3. Fungsi pangkat tiga. Fungsi Rasional 5. Lingkaran 6. Ellips Tujuan Instruksional Umum : Agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar Belakang Historis Fondasi dari integral pertama kali dideklarasikan oleh Cavalieri, seorang ahli matematika berkebangsaan Italia pada tahun 1635. Cavalieri menemukan bahwa

Lebih terperinci

III HASIL DAN PEMBAHASAN

III HASIL DAN PEMBAHASAN atau perusahaan mana yang menjualnya. Jika produk dijual dengan harga yang berbeda, maka konsumen akan bergegas membeli produk tersebut ketika harganya lebih murah dan hasil produksi suatu perusahaan tidak

Lebih terperinci

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL)

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL) MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL) KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah

Lebih terperinci

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Nuhfil1 6.1. Macam-Macam Biaya Produksi VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 9/. Diberikan premis sebagai berikut : Premis : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik. Premis : Jika harga bahan pokok naik maka

Lebih terperinci

Aplikasi Fungsi Linear. Telkom University Alamanda

Aplikasi Fungsi Linear. Telkom University Alamanda Aplikasi Fungsi Linear Telkom University Alamanda Pembahasan Fungsi pada Keseimbangan Pasar 1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar 2. Pengaruh pajak spesifik terhadap keseimbangan

Lebih terperinci

Definisi Integral. f(x) dx = F(X)+C

Definisi Integral. f(x) dx = F(X)+C Definisi Integral Integral adalah : proses pembalikan diferensial untuk menari fungsi awal F(X), yang tingkat perubahan atau turunannya telah di ketahui. Integral suatu fungsi f() dapat dinyatakan sebagai

Lebih terperinci

Aplikasi Turunan. Applied Derivatives A. Menentukan kemiringan (gradien) garis singgung kurva. Persamaan garis singgung kurva y = f ( x)

Aplikasi Turunan. Applied Derivatives A. Menentukan kemiringan (gradien) garis singgung kurva. Persamaan garis singgung kurva y = f ( x) Applie Derivatives 0 Aplikasi Turunan A. Menentukan kemiringan (graien) garis singgung kurva. ersamaan garis singgung kurva y f ( x) i titik T(, ) aalah y s ( f ( x ))( x x ) + y Atau y m( x ) engan m

Lebih terperinci

OPTIMISASI EKONOMI. Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-2

OPTIMISASI EKONOMI. Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-2 OPTIMISASI EKONOMI Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-2 BAB II Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru Metode Dalam Mengambarkan hub Ekonomi Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk

Lebih terperinci

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Bidang Matematika Kode Paket 578 Oleh : Fendi Alfi Fauzi 1. Diketahui vektor u = (a,, 1) dan v = (a, a, 1). Jika vektor u tegak lurus

Lebih terperinci

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI 2012 WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL : 50 butir Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini!

Lebih terperinci

PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78.

PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78. PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78.CO MAT 4 materi78.co.nr Penerapan Turunan A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI LINIER & GRAFIK

BAB II FUNGSI LINIER & GRAFIK BAB II FUNGSI LINIER & GRAFIK FUNGSI APLIKASI DLM EKONOMI 9/16/008 1 FUNGSI FUNGSI ADALAH SUATU HUBUNGAN DIMANA SETIAP ELEMEN DARI WILAYAH (DOMAIN) SALING BERHUBUNGAN DENGAN SATU DAN HANYA SATU ELEMEN

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR TEORI FUNGSI Fungsi yaitu hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Unsur-unsur pembentukan fungsi yaitu variabel (terikat dan bebas), koefisien dan

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ================================================== SATUAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS

Lebih terperinci

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan Barisan. Definisi. Barisan tak hingga adalah suatu fungsi dengan daerah asalnya himpunan bilangan bulat positif dan daerah kawannya himpunan bilangan real. Notasi untuk

Lebih terperinci

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada, Lecture 4. Limit B A. Continuity Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada, (2) lim f(x) ada, (3) lim f(x) =

Lebih terperinci

Materi 6 Ekonomi Mikro

Materi 6 Ekonomi Mikro Materi 6 Ekonomi Mikro Memaksimalkan Laba/Keuntungan Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dan metode perhitungan untuk mencapai laba/keuntungan yang maksimal berdasarkan

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran

Rencana Pembelajaran Learning Outcome Rencana Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat ) Menentukan nilai turunan suatu fungsi di suatu titik ) Menentukan nilai koefisien fungsi sehingga

Lebih terperinci

I N T E G R A L (Anti Turunan)

I N T E G R A L (Anti Turunan) I N T E G R A L (Anti Turunan) I. Integral Tak Tentu A. Rumus Integral Bentuk Baku. Derifatif d/ X n = nx n- xn = Integral x n+ n. d/ cos x = - sin x sin x = - cos x. d/ sin x = cos x cos x = sin x 4.

Lebih terperinci

PENGERTIAN FUNGSI JENIS-JENIS FUNGSI PENGGAMBARAN GRAFIK FUNGSI

PENGERTIAN FUNGSI JENIS-JENIS FUNGSI PENGGAMBARAN GRAFIK FUNGSI FUNGSI PENGERTIAN FUNGSI JENIS-JENIS FUNGSI PENGGAMBARAN GRAFIK FUNGSI PENGERTIAN FUNGSI Sebuah fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang memasangkan setiap X anggota A dengan tepat

Lebih terperinci