B A B VII. Jika TC = TC(Q), maka. Dan jika TR = TR(Q), maka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B A B VII. Jika TC = TC(Q), maka. Dan jika TR = TR(Q), maka"

Transkripsi

1 B A B VII 7.1. KONSEP MARGINAL Biaya marginal (marginal cost atau MC) dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai perubahan dalam biaya total (total cost atau TC) yang terjadi sebagai akibat dari produksi suatu unit tambahan. Pendapatan marginal (marginal revenue atau MR) didefinisikan sebagai perubahan dalam pendapatan total (total revenue atau TR) yang disebabkan oleh penjualan suatu barang tambahan. Karena baik biaya total maupun pendapatan total merupakan fungsi dari tingkat output (Q), maka biaya marginal dan pendapatan marginal masing-masing dapat dinyatakan secara matematis sebagai turunan dari fungsi total mereka masing-masing. Jadi, Jika TC = TC(Q), maka Dan jika TR = TR(Q), maka Pendeknya, konsep marginal dari setiap fungsi ekonomi dapat dinyatakan sebagai turunan dari fungsi totalnya. CONTOH 1. Jika TR = 75Q - 4Q 2, maka MR = dtr/dq = 75 8Q. Jika TC = Q 2 + 7Q + 23, maka MC = dtc/dq = 2Q + 7.

2 CONTOH 2. Dengan mengetahui fungsi permintaan P = 30 2Q, maka fungsi pendapatan marginal dapat diperoleh dengan mencari lebih dulu fungsi pendapatan total dan kemudian mengambil turunan dari fungsi pendapatan total dan kemudian mengambil turunan dari fungsi itu berkenaan dengan Q. jadi, TR = PQ = (30 2Q)Q = 30Q - 2Q 2 Kemudian, Maka Q = 4, MR = 30 4(4) = 14; jika Q = 5, MR = 30 4(5) = MAKSIMISASI DAN MINIMISASI SUATU FUNGSI Untuk mencapai suatu maksimum atau minimum relative suatu fungsi harus berada pada suatu dataran (yaitu tidak menaik juga tidak menurun pada titik tersebut). Jika fungsi tidak menaik juga tidak menurun, maka turunan dari fungsi tersebut pada titik tersebut pasti nol. Karena itu syarat pertama, dan yang penting (necessary condition) untuk mencapai maksimum atau minimum relatif adalah bahwa turunan pertama sama dengan nol. Syarat kedua, dan yang mencukupi (sufficient condition) adalah bahwa turunan yhang kedua adalah negatif untuk maksimum relatif, dan positif untuk minimum relatif. Jadi,

3 Untuk suatu mksimum relatif : Untuk suatu minimum relatif : CONTOH 3. Turunan mengukur tingkat perubahan seketika dari suatu fungsi. Pada titik-titik di mana turunannya adalah positif (seperti digambarkan oleh kemiringna positif dari garis singgung di A dan E dalam Gambar 4 1), fungsi tersebut menaik. Pada titik-titik di mana turunannya adalah negatif (seperti digambarkan oleh kemiringan negatif dari garis singgung di C dan F), fungsi tersebut menurun. Pada titik-titik di mana fungsi tersebut berada pada suatu maksimum relatif atau minimum relatif (B dan D), kemiringannya jelas sama dengan nol. Ini adalah syarat penting baik untuk maksimum relatif maupun minimum relatif. Untuk membedakan mereka secara matematis, diperlukan turunan kedua. y B A C E F D Gambar 4-1 x CONTOH 4. Turunan kedua mengukur tingkat perubahan dalam fungsi marginal (seperti diberiakn oleh turunan

4 pertama). Jika turunan pertamanya nol, yang mununjukkan suatu kemiringan nol dan karena itu suatu dataran dalam fungsi, sedangkan turunan keduanya negatif, yang berarti bahwa fungsi tersebut bergerak turun dari dataran dan harus telah berada pada suatu maksimum relatif. Jika turunan pertamanya nol, dan turunan keduanya positif, berarti fungsi tersebut bergerak ke atas dari dataran dan dataran tersebut adalah suatu minimum relatif. Dengan mengingat bahwa turunan kedua yang positif dalam lingkungam (++) berarti kurva sedang bergerak ke atas dari dataran ( U ),dan turunan kedua yang negatif (- -) berarti kurva sedang bergerak ke bawah dari dataran ( ), suatu cara sederhana untuk mengingat kaidah tersebut adalah B A (a) Minimum (b) Maksimum Titik di mana turunan pertama sama dengan nol disebut nilai kritis (eritical value), nilai stasioner (stasioner value), atau nilai ekstrim (eritical value). Jika turunan kedua sama dengan nol tetapi turunan ketiganya tidak sama dengan nol, maka nilai kritis bukanlah maksimum juga bukan minimum, tetai sebuah titik belok (inflection point) dimana fungsi berubah laju perubahannya. Titik A pada Gambar 4-4 (a) adalah suatu titik belok.

5 CONTOH 5. Diketahui TC = Q 5, 5Q 2 + Q 3,untuk mencari minimum relatif atau maksimum relatif bagi suatu fungsi biaya total. 1. Pertama, carilah nilai kritis dengan mengambil turunan fungsi tersebut dan menyamakannya dengan nol. Nilai-nilai kritisnya adalah 2. Ambillah turunan kedua untuk melihat apakah pada nilai kritis, fungsi tersebut akan minimum atau maksimum Pada Q = 8, Pada Q = 3,

6 Jadi pada Q = 8, TC berada pada suatu minimum relatif dan pada Q = 3,TC berada pada suatu maksimum relatif. Pada Q = 8, TC = (8) + 5,5(8) 2 + (8) 3 = 41,67 Pada Q = 3, TC = (3) + 5,5(3) 2 + (3) 3 = 62,5 3. Hitunglah fungsi semula pada Q = 8 untuk mencari minimum relatif, dan pada Q = 3 untuk mencar maksimum relatif ELASTISITAS HARGA Dalam ilmu ekonomi, elastisitas harga (price elasticity) mengukur persentase perubahan dalm kuantitas dihubungka dengan persentase perubahan dalam harga. Secara matematis. Untuk memudahkan perhitungan matematis, elastisitas harga sering dinyatakan dalam bentuk lain :

7 Terdapat elastisitas harga baik untuk penawaran maupun permintaan. Keduanya dikatakan elastic jika, tidak elastic jika, dan elastic sempurna (unitary elastic) jika CONTOH 6. Dengan mengetahui fungsi permintaan Q d = 650 5P P 2, di mana P = 10, maka elastisitas harga dari permintaan (price elasticity of demand) ditentukan seperti terlihat di bawah ini. Dengan menggunakan bentuk bertahap dari rumus : Kemudian substitusikan tingkat harga yang telah diketahui (P = 10) Selanjutnya, carilah tingkat output (Q) apabila P = 10 Dengan substitusi nilai-nilai ini dalam rumus elastisitas,

8 (Untuk elastisitas dari balikan jenis fungsi ini, dengan P sebagai fungsi dari Q menurut cara tradisional dalam ilmu ekonomi, lihat Soal 4.25). CONTOH 7. Karena = fungsi marginal/fungsi rata-rata, elastisitas penawaran dan permintaan dapat dihitung secara visual seperti dalam Gambar 4-2 dengan memprakirakan fungsi marginal dan fungsi rata-rata. Fungsi marginal diprakirakan dengan kemiringan garis singgung pada kurva; fungsi rata-rata diprakirakan dengan kemiringan garis lurus dari titik asal ke titik yang dikehendaki pada kurva. Q Q s A D d O B C P (a) O E F P (b) Gambar 4-2 Untuk fungsi permintaan dalam Gambar 4-2 (a) : Kemiringan fungsi marginal pada titik A adalah AB/BC. Kemiringan fungsi rata-rata pada titik A adalah AB/OB. Karena itu,

9 Untuk fungsi penawaran dalam Gambar 4-2 (b) : Kemiringan dari marginal pada titik D adalah DF/EF. Kemiringan fungsi rata-rata pada titik D adalah DF/OF. Karena itu, Apabila Q = f(p), elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) pada titik tertentu sama dengan jarak horizontal titik tersebut dari titik asal (OB) dibagi dengan jarak horizontal titik tersebut dari titik di mana garis singgung pada kurva permintaan memotong sumbu datar (BC). Elastisitas harga penawaran (price elasticity of supply) di titik tertentu, apabila Q = f(p), sama dengan jarak horizontal titik tersebut dari titik asal (OF) dibagi dengan jarak horizontal titik tersebut dari titik di mana garis singgung pada kurva penawaran memotong sumbu datar (EF). Untuk penyesuaian terhadap hubunganhubungan ini apabila P = f(q) dan pengukuran elastisitas permintaan menurut penggal-penggal kurva permintaan itu sendiri, lihat Soal-soal CONTOH 8. Dengan menggunakan teknik-teknik dari Contoh 7, elastisitas permintaan dan penawaran pada titik-titik yang ditunjukkan dalam Gambar 4-3 dihitung di bawah ini.

10 Elastisitas permintaan :Elastisitas penawaran : Q (1000s) F G O A F B F d E F G F H P Q O Gambar 4-3 s D C I J K L P 7.4. HUBUNGAN ANTARA KONSEP TOTAL, MARGINAL DAN RATA-RATA Hubungan antara konsep total, marginal dan ratarata adalah sangat penting dan diperlihatkan dalam Gambar 4-4. Gambar 4.4 (a) menunjukkan kurva produk total (total product atau TP) untuk input x

11 dengan input y konstan. Gambar 4-4 (b) menunjukkan kurva produk marginal (marginal produst atau MP) dan produk rata-rata (average product atau AP) untuk x. kurva produk marginal dalam (b) berasal dari kurva produk total dalm (a). Karena MP x adalah perubahan dalam TP sehubungan dengan perubahan dalam x, maka MP x sama dengan kemiringan kurva TP (dtp/dx), yang dapat diprakirakan secara visual dari kemiringan garis singgung pada berbagai titik sepanjang kurva TP. Lima sifat dari hubungan antara TP dan MP perlu diperhatikan : 1. Kemiringan positif dari O ke C 1. MP positif (diatas sumbu x) dari O ke C 2. Kemiringan menjadi lebih curam dari O 2. MP naik dari O ke A dan memuncak di A ke A, suatu titik belok 3. Kemiringan menjdi kurang curam (tapi 3.MP menurun (meskipun tetap positif) tetap positif) dari A ke C.dari A ke C 4. Kemiringan sama dengan nol di C4.MP sama dengan nol di C 5. Kemiringan negatif di sebelah kanan C5.MP negatif di sebelah kanan C

12 Total Output C TP B A O Output marginal dan rata-rata (a) Input X A B AP O (b) C MP Input X Gambar 4-4 Produk rata-rata (AP) adalah produk total dibagi dengan x. ini diprakirakan dari grafik (a) oleh kemiringan garis lurus yang ditarik dari titik asal ke titik pada kurva TP, seperti di B, karena kemiringan garis yang dibuat dengan cara ini sama dengan nilai dari koordinat tegak dibagi dengan nilai koordinat datar, atau TP/x. Tiga sifat kurva AP harus diperhatikan. 1. Kemiringan suatu garis dari titik asal 1. AP menaik dari O) ke B dan mencapai

13 pada kurva TP menjadi lebih curam O maksimum di B. ke B, di mana ia merupakan garis Singgung pada TP. 2. Karena garis dari titik asal ke kurva TP 2. Di B, AP = MP. adalah garis singgung pada kurva TP di B, ia juga sama dengan kemiringan, atau MP. 3. Di sebelah kanan B, kemiringan garis 3. AP menurun setelah B, tapi tetap positif dari titik asal ke kurva TP menurun (di atas sumbu x). Tetapi masih tetap positif. Juga terdapat suatu hubungan penting antara fungsi marginal dan fungsi rata-rata. Pada Gambar 4-4 (b), perhatikan bahwa kurva MP terletak di atas kurva AP (MP > AP) di seluruh bidang di mana AP sedang menaik; MP = AP di mana kurva AP berada pada suatu maksimum; dan MP < AP apabila AP sedang menurun. Ini berlaku untuk semua hubungan marginal dan ratarata. CONTOH 9. Misalkan bahwa tinggi rata-rata dari sebuah regu basket adalah 6 kaki. Jika seorang anggota baru (marginal) yang tingginya 7 kaki menggabungkan diri, tinggi rata-rata dari regu naik. Jika anggota marginal tingginya tepat 6 kaki, tinggi rata-ratanya tetap sama, jika dia lebih rendah dari 6 kaki, tinggi rata-rata akan menurun.

14 SOAL DAN JAWABAN KONSEP MARGINAL, RATA-RATA DAN TOTAL 1. Carilah fungsi (1) marginal dan (2) rata-rata untuk setiap fungsi total berikut. Hitunglah fungsi tersebut pada Q = 3 dan Q = 5. (a) TC = 3Q 2 + 7Q + 12 Catatan : Apabila mencari fungsi rata-rata, jangan lupa membagi suku konstan dengan Q. (b) = Q 2-13Q + 78

15 (c) TR = 12Q Q 2 (d) TC = Q - 2Q 2 + 2Q 3

16 4.2. Carilah fungsi-fungsi MR yang berhubungan dengan setiap fungsi penawaran berikut. Hitunglah fungsifungsi tersebut pada Q = 4 dan Q = 10 (a) P = Q 2 + 2Q + 1 Untuk mencari fungsi MR, dengan mengetahui fungsi penawaran (atau permintaan) sederhana, tentukan dulu fungsi TR cari turunannya berkenaan dengan Q. TR = PQ = (Q 2 + 2Q + 1)Q = Q 3 + 2Q 2 + Q Pada Q = 4, MR = 3(4) 2 + 4(4) + 1 = 65. Pada Q = 10, MR = 3(10) 2 + 4(10) + 1 = 341. (b) P = Q 2 + 0,5 Q + 3 TR = PQ = (Q 2 + 0,5 Q + 3)Q = Q 3 + 0,5 Q 2 + 3Q Pada Q = 4, MR = 3(4) = 55. Pada Q = 10, MR = 3(10) = 313.

17 4.3. Carilah fungsi-fungsi MR yang berhubungan dengan setiap fungsi penawaran berikut. Hitunglah fungsifungsi tersebut pada Q = 4 dan Q = 10. (a) Q = P Apabila fungsi penawaran (atau permintaan) dinyatakan sebagai Q = f (P), carilah fungsi balikan (inverse) denagn menyelesaikan P = f (Q) kemudian lanjutkan seperti dalam Soal 4.2. Pada Q = 4, MR = (4) + 24 = 26. Pada Q = 10, MR = (10) + 24 = 30. (b) Q P = 0 P = 0,2 Q + 12 TR = (0,2 Q + 12)Q = 0,2 Q Q Pada Q = 4, MR = 0,4 (4) + 12 = 13,6. Pada Q = 10, MR = 0,4 (10) + 12 = 16.

18 4.4. Carilah fungsi MR untuk setiap fungsi-fungsi permintaan berikut dan hitunglah mereka pada Q = 4 dan Q = 10. (a) Q = 36 2P (b) 44 4P Q = 0 P = 18-0,5Q P = 11-0,25Q TR = (18 0,5Q) Q = 18Q 0,5Q 2 TR = (11 0,25Q) Q = 11Q 0,25Q 2 Pada Q = 4, MR = 18-4 = 14. = 11 0,5(4) = 9. Pada Q = 4, MR Pada Q = 10, MR = = 8. Pada Q = 10, MR = 11 0,5(10) = Untuk setiap fungsi konsumsi berikut, gunakan turunan untuk mencari kecenderungan marginal untuk mengonsumsi, MPC = dc/dy. (a) C = C 0 + by (b) C = ,75Y 4.6 Diketahui C = ,8 Yd, dimana Yd = Y T dan T = 100. Gunakan turunan untuk mencari MPC. Apabila C = f (Yd), buatlah C = f(y) sebelum mencari turunannya. Jadi, C = ,8(Y 100) = ,8Y

19 Perhatikan bahwa pemasukan pajak lump-sump ke dalam mocel penentuan penghasilan tidak mempengaruhi nilai MPC (atau multiplier). 4.7 Diketahui C = ,9 Yd, dimana Yd = Y T dan T = ,2Y. Gunakan turunan untuk mencari MPC-nya. C = ,89(Y 300 0,2Y) = ,9Y 270 0,18Y = ,72Y Pemasukan pajak proporsional ke dalam mocel penentuan penghasilan mempengaruhi nilai MPC dank arena itu mempengaruhi nilai multiplier. 4.8 Carilah fungsi biaya marginal untuk setiap fungsi biaya rata-rata berikut. (a) AC = 1,5Q Apabila diketahui fungsi biaya rata-rata, fungsi biaya marginal ditentukan dengan terlebih dahulu mencari fungsi biaya total dan kemudian mencari turunannya, sebagai berikut.

20 (b) AC = + 5-3Q + (c) AC = 0,1 0,5Q = 0 AC = + 0,1 + 0,5Q MENGOPTIMUMKAN FUNGSI VARIABEL TUNGGAL 4.9 Maksimumkan fungsi pendapatan total dan fungsi laba total, sebagai berikut : (1) Cari turunan pertama dan samakan dengan nol untuk mendapatkan nilai (nilai-nilai) kritis, (2) cari turunan kedua dan hitunglah turunan tersebut pada nilai kritis untuk melihat apakah fungsi tersebut berada pada minimum atau maksimum relatif dan (3) hitunglah fungsi asal pada nilai kritis yang dikehendaki.

21 (a) TR = 32Q Q 2 (1) = 32 2Q = 0 Q = 16 (2) = (32 2Q) = - 2 < 0 Q = 16 memberikan suatu maksimum relatif (3) TR = 32Q Q 2 = 32(16) (16) 2 = 256 (b) = - Q Q 24 (1) = -2Q + 11 = 0 Q = 5,5 (2) = (-2Q + 11) = -2 < 0 Q = 5,5 memberikan suatu maksimum relatif (3) = - Q Q 24 = - (5,5) (5,5) 24 = 6,25 (c)

22 Pada Q = 13, d 2 /dq 2 = -2(13) + 16 = -10 < 0. Pada Q = 3, d 2 /dq 2 = -2(3) + 16 = -+10 > 0 Jadi Q = 13 memenuhi persyaratan turunan kedua yang disyaratkan untuk suatu maksimum; Q = 3 ditolak karena memberikan suatu minimum relatif. (d) = -Q Q 2 180Q 800 Pada Q = 2, d 2 /dq 2 = -6(2) + 96 = 84 > 0.

23 Pada Q = 30, d 2 /dq 2 = -6(30) + 96 = -84 < 0 Q = 30 memberikan suatu maksimum relatif 4.10 Minimumkan fungsi-fungsi biaya berikut, gunakan cara yang diterangkan dalam Soal 4.9 (a) AC = Q + Q 2 Q = 12 Q = 12 memberikan suatu minimum relatif (3) AC = (12) + (12) 2 = 56 (b) TC = Q 3-4,5Q Q + 22 Pada Q = 7, d 2 TC/dQ 2 = 2(7) - 9 = 5 > 0. Pada Q = 2, d 2 TC/dQ 2 = 2 (2) - 9 = -5 < 0

24 Q = 7 memberikan suatu minimum relatif (c) TC = Q 3-8,5Q Q + 27 At Q = 5, d 2 TC/dQ 2 = 2(5) - 17 = -7 < 0. At Q = 12, d 2 TC/dQ 2 = 2 (12) - 17 = +7 < 0 Q = 12 memberikan suatu minimum relatif 4.11 Diketahui fungsi permintaan suatu perusahaan Q P = 0 dan fungsi biaya rata-ratanya AC = Q 2 39,5Q /Q, carilah tingkat output yang (a) memaksimumkan pendapatan total (b) meminimumkan biaya marginal dan (c) memaksimumkan laba. (a) Fungsi permintaan adalah Q = P = 0 Karena itu,

25 P = 45 0,5Q TR = PQ = (45 0,5Q)Q = 45Q 0,5Q 2 (4.1) Untuk memaksimumkan TR, Pengujian syarat turunan tingkat kedua, d 2 TR/dQ 2 = -1 < 0. Karena itu, pada Q = 45 TR adalah maksimum. (b) Dari fungsi biaya rata-rata AC = Q 2 39,5Q /Q, TC = AC(Q) = (Q 2 39,5Q /Q)Q = Q 3 39,5Q + 120Q (4.2) Biaya marginal adalah minimum di mana Pengujian syarat turunan kedua, d 2 MC/dQ 2 = 6 > 0. Karena itu, pada, MC berada pada minimum relatif. Dengan substitusi dari (4.1) dan (4.2),

26 = 45Q 0,5Q 2 (Q 2 39,5Q Q = -Q Q 2 75Q 125 (4.3) Maksimisasi, Laba adalah maksimum pada Q = 25, di mana dari (4.3), = (25)Q (25) 2 75(25) 125 = Sebuah perusahaan mempunyai fungsi permintaan 22-0,5Q - P = 0 dan fungsi biaya rata-rata AC = Q 2 8,5Q /Q. Carilah tingkat output yang memaksimumkan (a) pendapatan total dan (b) laba total. (a) Dengan fungsi permintaan 22-0,5Q - P = 0 P = 22 0,5Q TR = (22 0,5Q)Q = 22Q 0,5Q 2 TR adalah maksimum apabila,

27 Pengujian syarat turunan tingkat kedua, d 2 TR/dQ 2 = -1 < 0. Karena itu, pada Q = 22 TR adalah maksimum. (b) = TR TC, di mana TR = 22Q 0,5Q 2 TC = AC(Q) = Jadi, ( ) Memaksimisasi, (-Q + 14)(Q - 2) = 0 Q = 14 Q = 2 Pengujian syarat turunan kedua, Pada Q = 14, d 2 /dq 2 = -2(14) + 16 = -12 < 0. Pada Q = 2, d 2 /dq 2 = -2(2) + 16 = 12 > 0.

28 4.13 Seorang produsen mempunyai kemungkinan untuk melakukan diskriminasi antara pasar dalam negeri dan pasar luar negeri untuk suatu produk di mana permintaannya masing-masing adalah Q 1 = 21 0,1 P 1 (4.4) Q 1 = 50 0,4 P 2 (4.5) Biaya total = Q di mana Q = Q 1 + Q 2. Berapa harga yang akan dikenakan produsen untuk memaksimumkan laba (a) dengan diskriminasi di antara pasar? (b) tanpa diskriminasi? (c) Bandingkan perbedaan laba antara dengan diskriminasi dan tanpa diskriminasi. (a) Untuk memaksimumkan laba berdasar harga diskriminasi, produsen akan menetapkan harga sedemikian rupa sehingga MC = MR dalam masing-masing pasar. Jadi, MC = MR 1 = MR 2. Dengan TC = Q, maka Karena itu MC akan sama pada semua tingkat output. Di pasar dalam negeri, Q 1 = 21 0,1 P 1 Karena itu, P 1 = Q 1

29 Apabila MR 1 = MC, Q 1 = 10 Q 1 = 10 Apabila Q 1 = 10, P 1 = (10) = 110 Di pasar luar negeri, Q 2 = 50 0,4P 2 Karena itu, P 2 = 125 2,5 Q 2 Apabila MR 2 = MC, 125 5Q 2 = 10 Q 2 = 23 Apabila Q 2 = 23, P 2 = 125 2,5(23) = 67,5 Produsen yang melakukan diskriminasi akan mengenakan harga yang lebih rendah pada pasar luar negeri di mana permintaan relatif lebih elastic, dan suatu harga yang lebih tinggi (P 1 = 110) pada pasar dalam negeri di mana permintaan relatif kurang elastis. (b) Jika produsen tidak melakukan diskriminasi, maka P 1 = P 2 dan dua fungsi permintaan (4.4) serta (4.5) dapat secara mudah dijumlahkan. Jadi, Q = Q 1 + Q 2 = 21 0,1P ,4P = 71 0,5P Karena itu, P = 142 2Q TR = (142 2Q)Q = 142Q 2Q 2 Apabila MR = MC, 142 4Q = 10 Q = 33 Apabila Q = 33, P = 142 2(33) = 76 Jika tidak ada diskriminasi, harga akan turun pada suatu titik di antara harga pasar dalam negeri yang relatif tinggi dan harga pasar luar negeri yang relatif

30 rendah. Akan tetapi, perhatikan bahwa kuantitas yang dijual tetap sama : Q 1 = 10, Q 2 = 23, Q = 33 (c) Dengan diskriminasi, TR = TR 1 + TR 2 = P 1 Q 1 + P 2 Q 2 = 110(10) + 67,5(23) = 2652,50 TC = Q, di mana Q = Q 1 + Q 2 TC = ( ) = 2330 Jadi, = TR TC = 2652, = 322,50 Tanpa diskriminasi, TR = PQ = 76(33) = 2508 TR = 2330, karena biaya tidak berubah dengan atau tanpa diskriminasi, Jadi, = = 178. Laba akan lebih tinggi dengan diskriminasi (322,50) ketimbang tanpa diskriminasi Dihadapkan dengan dua fungsi permintaan yang berbeda Q 1 = 24 0,2P 1 Q 2 = 10 0,05P 2 Dimana TC = Q, berapakah perusahaan akan mengenakan harga (a) dengan diskriminasi dan (b) tanpa diskriminasi?. (a) Dengan Q 1 = 24 0,2 P 1 P 1 = 120 5Q 1 TR 1 = (120 5Q 1 )Q 1 = 120 Q 1 5 MR 1 = Q 1 Perusahaan akan memaksimumkan laba dimana MC = MR 1 = MR 2 TC = Q MC = 40

31 Apabila MC = MR 1 40 = Q 1 Q 1 = 8 Apabila Q 1 = 8 P 1 = (8) = 80 Dalam pasar kedua, dengan Q 2 = 10 0,5 Q 2 P 2 = Q 2 TR 1 = (200 = 20Q 2 )Q 2 = 200 Q 2 20 MR 2 = Q 2 Apabila MC = MR 2, 40 = Q 2 Q 2 = 4 Apabila Q 2 = 4, P 2 = (4) = 120 (b) Jika produsen tidak melakukan diskriminasi, maka P 1 = P 2 = P dan dua fungsi permintaan tersebut dapat digabungkan sebagai berikut. Q = Q 1 + Q 2 = 24 0,2P ,05P = 34 0,25P Jadi, P = 136-4Q TR = (136 4Q)Q = 136Q 4Q 2 MR = 136-8Q Pada tingkat pemaksimuman laba, MC = MR 40 = Q Q= 12 Pada Q = 12 P = 136 4(12) = 88 Untuk pembahasan lebih terinci tentang diskriminasi harus, lihat Soal sampai 12.22

32 4.15. Buktikan bahwa pendapatan total mencapai maksimum untuk fungsi permintaan linear, P = a bq, pada titik dimana Q = a/2b TR = PQ Untuk fungsi permintaan linear yang khas : TR = (a bq)q = aq bq 2 Agar TR berada pada suatu maksimum, (1) (2) Pada Q = a/2b, fungsi tersebut berada pada makisimum relatif. Ini memberikan suatu metode yang mudah dan lebih singkat untuk menentukan titik pendapatan maksimum untuk fungsi permintaan linear yang khas Gunakan metode singkat yang diperoleh dalam Soal 4.15 untuk menentukan titik dimana pendapatan total akan maksimum untuk setiap fungsi permintaan linear berikut. Cek jawaban ke bagian (a). (a) P = 24-3Q Suatu fungsi permintaan linear akan menghasilkan fungsi permintaan total yang akan mensapai maksimum pada tingkat output (Q) sama dengan titik potong dengan sumbu tegak (a) dibagi dengan dua kali nilai absolut dari kemiringan.

33 Pengecekan, Q = = = 4 P = 24-3Q TR = PQ = (24-3Q)Q = 24Q 3Q 2 Q = 4 Pengujian syarat turunan kedua, d 2 TR/dQ 2 = - 6 < 0 (b) P = 50 2,5 Q TR mencapai maksimum pada Q = = = 10 (c) P = 38 0,5 Q TR mencapai maksimum pada Q = = = Buktikan bahwa biaya marginal (MC) harus sama dengan pendapatan marginal (MR) pada tingkat output di mana laba maksimum = TR TC Untuk memaksimumkan nol. d /dq harus sama dengan = - = 0 MR = MC Terbukti

34 4.18 Gunakan syarat MR = MC yang diperoleh dalam Soal 4.17 untuk mencari nilai kritis di mana laba akan maksimum apabila TR = 45Q 0,5Q 2 dan TC = Q 3 39,5Q Q MR = = 45 Q MC = = 3Q 2 79Q Pada tingkat output di mana laba mencapai maksimum. 45 Q = 3Q 2 79Q Q Q 75 = 0 (-3Q + 3)(Q 25) = 0 Nilai-nilai kritisnya adalah Qi = 1, Q = 25. Kemudian syarat turunan kedua harus diuji. Cek jawaban ini ke turunan kedua pada Soal 4.11 (c) Carilah nilai-nilai kritis untuk maksiminasi laba dengan menggunakan MC = MR, apabila TR = 22Q 2 dan TC = Q 3 10Q Q + 45 MR = = 22 4Q MC = = Q 2 20Q + 50 Untuk maksimisasi laba, Q = Q 2 20Q -Q Q 28 = 0 (-Q + 14)(Q 2) = 0

35 Q = 14 Q = 2 ELASTISITAS UMUM 4.20 Cari elastisitas harga permintaan untuk setiap fungsi berikut pada P = 3 dan P = 5 (a) Q = 75 5P = -5 dan pada P = 3, Q = 75 5(3) = 60. Dengan subsitusi nilai-nilai ini dalam rumus elastisitas, Kita peroleh = -5= -0,25 = Pada P = 5, Q = 75 5(5) = 50. Dengan subsitusi nilai-nilai dalam rumus elastisitas, di mana dq/dp tetap konstan pada -5, = -5= -0,5 (b) Q = 42 6P = -6 Pada P = 3, Q = 75 6(3) = 24. = -6= -0,75 Pada P = 5, Q = 42 6(5) = 12 = -6= -2,5

36 (c) 8Q + 2P = 56 Karena Q = 7 0,25 P = -0,25 Pada P = 3, Q = 7 0,25(3) = 6,25 Pada P = 5, Q = 7 0,25(5) = 5,75 = -0,25= -0,12 = -0,25= - = -0, Carilah elastisitas harga penawaran untuk setiap fungsi berikut pada P = 3 dan P = 5 PENGGUNAAN TURUNAN DALAM ILMU EKONOMI (a) Q = ,8P (b) Q 1,5P + 3 = 0 = -0,8 Q = ,5P Pada P = 3, Q = ,8(3) = 0,4 = -1,5 = -0,8= 6 Pada P = 3, Q = ,5(3) = 1,5 Pada P = 5, Q = ,8(5) = 2 = -1,5= 3 = -0,8= 2 Pada P = 5, Q = ,5(5) = 4,5 = -1,5= 1

37 4.22. Carilah elastisitas fungsi berikut dengan menggunakan fungsi marginal dan fungsi rata-rata dan tentukan tingkat harga di mana nilai absolute dari elastisitas akan sama dengan atau lebih besar dari satu: (a) Q = 120 4P Seperti dibahas dalam Butir 4.3, rumus elastisitas dapat dinyatakan sebagai = = atau, = = fungsi marginal Dengan Q = 120 4P, dan = -4 = fungsi marginal = = fungsi rata-rata Dengan subsitusi dalam rumus ekdua di atas dan menggunakan kebalikan dari fungsi rata-rata, = -4 = Untuk P 30 P 2P 30 P 15 (b) Q = 84 7P

38 Dengan mensubstitusikan, (c) Q = 80 6P Dengan mensubstitusikan, 3

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Dalam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan marjinal, elastisitas, hasrat menabung marjinal,

Lebih terperinci

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba

Lebih terperinci

BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS. Sifat-sifat yang sering digunakan untuk turanan fungsi dalam ekonomi dan bisnis:

BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS. Sifat-sifat yang sering digunakan untuk turanan fungsi dalam ekonomi dan bisnis: BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS A. TURUNAN FUNGSI ALJABAR SATU VARIABEL f(x) = ax n Keterangan: f (x) = turunan pertama dari fungsi f(x) a dan n adalah suatu konstanta f (x) =

Lebih terperinci

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER Pertemuan 3 LOGO Farah Alfanur Fungsi Penerimaan Fungsi Biaya Fungsi Penawaran Fungsi Permintaan 2 PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR Permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

Derivatif/turunan dan penerapannya dalam fungsi ekonomi

Derivatif/turunan dan penerapannya dalam fungsi ekonomi Derivatif/turunan dan penerapannya dalam fungsi ekonomi Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia 2016 Diberikan y = f (x). Notasi (delta) merepresentasikan perubahan nilai dari sebuah variabel (dependen

Lebih terperinci

Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. Elastisitas Permintaan (price elasticity of demand) Elastisitas permintaan ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Modul 8 Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Drs. Wahyu Widayat, M.Ec D PENDAHULUAN alam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan

Lebih terperinci

Gambar 1. Kurva Permintaan

Gambar 1. Kurva Permintaan APLIKASI FUNGSI PADA MATEMATIKA EKONOMI. Fungsi Permintaan dan Penawaran Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang (P) maka permintaan barang tersebut () akan menurun. Semakin rendah

Lebih terperinci

Macam-macam Biaya : Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Macam-macam Biaya : Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. FUNGSI BIAYA Macam-macam Biaya : Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) yaitu, merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor

Lebih terperinci

M AT E M AT I K A E K O N O M I KALKULUS TURUNAN I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

M AT E M AT I K A E K O N O M I KALKULUS TURUNAN I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR M AT E M AT I K A E K O N O M I KALKULUS TURUNAN TO N I BAKHTIAR I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR 2 0 1 2 Statik Komparatif Analisis perbandingan titik-titik kesetimbangan terhadap perubahan nilai-nilai

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PENGANTAR EKONOMI MIKRO PENGANTAR EKONOMI MIKRO www.febriyanto79.wordpress.com LOGO Produksi Kegiatan memproses input menjadi output Produsen dalam melakukan kegiatan produksi mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi

Lebih terperinci

BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA)

BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA) BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA) Secara umum, persamaan kuadrat dituliskan sebagai ax 2 + bx + c = 0 atau dalam bentuk fungsi dituliskan sebagai f(x) = ax 2 + bx + c, dengan a, b, dan c elemen bilangan

Lebih terperinci

BAB 4 TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

BAB 4 TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI BAB 4 TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI 1. BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN Ada tiga bentuk organisasi perusahaan yang pokok, yaitu: Perusahaan Perseorangan Adalah suatu organisasi yang dimiliki oleh seseorang.

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar Pertemuan Ke 5 Bentuk Pasar Berdasarkan jumlah penjual yang ada, struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu : 1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah penjual

Lebih terperinci

BAB 3.Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi

BAB 3.Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi BAB 3.Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi A. Elastisitas Elastisitas merupakan persentase perubahan y terhadap persentase perubahan x. 1.1 Elastisitas Permintaan Elastisitas Permintaan

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Kegiatan Belajar 1 A. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen mengikuti Hukum permintaan : Bila harga barang naik, ceteris paribus (faktor lain tetap)

Lebih terperinci

Modul 5. Teori Perilaku Produsen

Modul 5. Teori Perilaku Produsen Modul 5. Teori Perilaku Produsen A. Deskripsi Modul Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: berapa output yang harus

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Perusahaan ditinjau dari sisi Teori Ekonomi Tidak dibedakan atas kepemilikanya, jenis usahanya maupun skalanya. Terfokus pada bagaimana

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Terminologi penting dalam teori produksi 1. Fungsi produksi 2. Biaya produksi minimum 3. Jangka waktu analisis 4. Perusahaan dan

Lebih terperinci

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI 2012 WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL : 50 butir Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini!

Lebih terperinci

Modul Matematika 2012

Modul Matematika 2012 Modul Matematika MINGGU V Pokok Bahasan : Fungsi Non Linier Sub Pokok Bahasan :. Pendahuluan. Fungsi kuadrat 3. Fungsi pangkat tiga. Fungsi Rasional 5. Lingkaran 6. Ellips Tujuan Instruksional Umum : Agar

Lebih terperinci

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Nuhfil1 6.1. Macam-Macam Biaya Produksi VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PERTANIAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi.

PERTANIAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi. TEORI PRODUKSI PERTANIAN Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi. Teori Produksi : Untuk melihat hubungan antar input (faktor produksi) Dan, output (hasil poduksi) Teori produksi diharapkan : Menerangkan terjadinya

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan

Elastisitas Permintaan 06/1/010 Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi Diskripsi materi: Elastisitas Biaya Marjinal dan Penerimaan Marjinal Utilitas Marjinal Produk Marjinal Analisis Keuntungan Maksimum Matematika

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL MATEMATIKA EKONOMI 2 ATA 2014/2015

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL MATEMATIKA EKONOMI 2 ATA 2014/2015 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL MATEMATIKA EKONOMI 2 ATA 2014/2015 NAMA : NPM : KELAS : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,

Lebih terperinci

A. KONSEP DASAR TURUNAN

A. KONSEP DASAR TURUNAN Materi Derivatif MODUL DERIVATIF A. KONSEP DASAR TURUNAN Turunan (derivatif) membahas tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Turunan

Lebih terperinci

Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan, tabel, atau grafik.

Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan, tabel, atau grafik. Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan, tabel, atau grafik. Bila hubungannya sederhana, tabel dan/atau grafik dapat mencukupi, namun bila hubungannya rumit, menggambarkan dalam bentuk

Lebih terperinci

III HASIL DAN PEMBAHASAN

III HASIL DAN PEMBAHASAN atau perusahaan mana yang menjualnya. Jika produk dijual dengan harga yang berbeda, maka konsumen akan bergegas membeli produk tersebut ketika harganya lebih murah dan hasil produksi suatu perusahaan tidak

Lebih terperinci

Telkom University Alamanda

Telkom University Alamanda Telkom University Alamanda 2 Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu: Memahami fungsi non-linear Menerapkan fungsi non-linear dalam ilmu ekonomi 3 Hubungan Non-Linear Ada 4 macam bentuk fungsi non-linear yang

Lebih terperinci

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu G. Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan Ekonomi. Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) Permintaan : Sejumlah barang yang diminta konsumen pada tingkat harga tertentu. Hukum Permintaan (Demand): Apabila

Lebih terperinci

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Organisasi Produksi dan Fungsi Produksi Organisasi Produksi TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Produksi (production) adalah perubahan bentuk dari berbagai input atau sumber daya menjadi output beruoa barang dan

Lebih terperinci

Ekonomi Mikro. Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan

Ekonomi Mikro. Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Ekonomi Mikro Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Bentuk-bentuk Organisasi Perusahaan 1. Perusahaan perseorangan 2. Firma 3. Perseroan terbatas 4. Perusahaan negara 5. Koperasi Perusahaan perseorangan

Lebih terperinci

ELASTISITAS (Elasticity)

ELASTISITAS (Elasticity) ELASTISITAS () PowerPoint Slides by Education University of Indonesia Dilaksanakan Pada Kegiatan Pendidikan dan Latihan Guru Ekonomi Tingkat Nasional 4 dan 5 September 2007 2007 Laboratorium Ekonomi &

Lebih terperinci

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI 5.1. Perilaku Produsen Jika konsumen didefinisikan sebagai orang atau pihak yang mengkonsumsi (pengguna) barang dan jasa maka produsen adalah orang atau pihak yang memproduksi

Lebih terperinci

HUKUM KENAIKAN HASIL BERKURANG

HUKUM KENAIKAN HASIL BERKURANG HUKUM KENAIKAN HASIL BERKURANG 1. Pengertian Kenaikan Hasil Berkurang Dalam proses produksi dikenal hukum kenaikan hasil berkurang (Law of Diminishing Returns) disingkat dengan LDR. LDR berlaku di sektor

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi. http://www.plengdut.com/2013/01/bentuk-bentuk-pasar.html Bentuk-Bentuk Pasar Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 7:29 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Categories : Bentuk-Bentuk

Lebih terperinci

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN Kardono -nuhfil V. TEORI PERILAKU PRODUSEN 5.. Fungsi Produksi Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: ) berapa output

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Bahasan Teori produksi (teori perilaku produsen) Bentuk-bentuk organisasi perusahaan Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi

Lebih terperinci

VII. STRUKTUR PASAR Pasar Persaingan Sempurna

VII. STRUKTUR PASAR Pasar Persaingan Sempurna Kardono-nuhfil 1 VII. STRUKTUR PASAR Pasar output adalah pertemuan antara permintaan output dan penawaran output. Pada sisi permintaan, pasar output mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bahwa permintaan

Lebih terperinci

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Struktur Pasar & Tingkat Persaingan Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV FUNGSI. Modul Matematika Bisnis

BAB IV FUNGSI. Modul Matematika Bisnis BAB IV FUNGSI ILUSTRASI Pada tahun anggaran 2003 ini, pemerintah Indonesia menetapkan anggaran defisit, yaitu manakala pendapatan lebih rendah dibandingkan pengeluaran. Salah satu penyebab ketidakseimbangan

Lebih terperinci

Aplikasi Turunan. Applied Derivatives A. Menentukan kemiringan (gradien) garis singgung kurva. Persamaan garis singgung kurva y = f ( x)

Aplikasi Turunan. Applied Derivatives A. Menentukan kemiringan (gradien) garis singgung kurva. Persamaan garis singgung kurva y = f ( x) Applie Derivatives 0 Aplikasi Turunan A. Menentukan kemiringan (graien) garis singgung kurva. ersamaan garis singgung kurva y f ( x) i titik T(, ) aalah y s ( f ( x ))( x x ) + y Atau y m( x ) engan m

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI Agar fungsi permintaan dan fungsi penawaran dapat digambarkan grafiknya, maka faktor-faktor selain jumlah yang diminta dan harga barang dianggap tidak berubah selama

Lebih terperinci

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 88 -

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 88 - Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and ertloff 4 th ed. 2005 Chapter 4, # 88 - Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and ertloff 4 th ed. 2005 Chapter 4, # 88 - Monopoli

Lebih terperinci

Matematika Ekonomi. Oleh: Osa Omar Sharif Institut Manajemen Telkom

Matematika Ekonomi. Oleh: Osa Omar Sharif Institut Manajemen Telkom Matematika Ekonomi Oleh: Osa Omar Sharif Institut Manajemen Telkom ELASTISITAS Elastisitas adalah pengukuran tingkat respon/kepekaan satu variabel terhadap variabel yang lainnya Menunjukkan perubahan satu

Lebih terperinci

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun potensial suatu produk tertentu Struktur Pasar: mengacu

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI. Oleh: Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta

MATEMATIKA EKONOMI. Oleh: Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta MATEMATIKA EKONOMI Oleh: Husnayetti Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta DIFERENSIAL Diferensial mempelajari tentang tingkat perubahan rata-rata atau tingkat perubahan seketika dari suatu fungsi Metode Kalkulus

Lebih terperinci

Materi 6 Ekonomi Mikro

Materi 6 Ekonomi Mikro Materi 6 Ekonomi Mikro Memaksimalkan Laba/Keuntungan Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dan metode perhitungan untuk mencapai laba/keuntungan yang maksimal berdasarkan

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ================================================== SATUAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS

Lebih terperinci

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu: Pilihan Ganda Hal 226 1. Yang manakah dari yang berikut digolongkan sebagai biaya tetap? a. Sewa Pabrik. 2. Biaya marjinal akan mulai meningkat pada ketika... b. Biaya Produksi Total Mencapai Maksimum.

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan, Teori Produksi Biaya Jangka pendek Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen TEORI BIAYA (ONGKOS) PRODUKSI BIAYA/ONGKOS PRODUKSI:

Lebih terperinci

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI Bentuk-bentuk organisasi perusahaan 1. Perusahaan perseorangan a. Dikelola oleh perseorangan b. Banyak yang tidak berbadan hukum c. Jumlahnya sangat

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 Elastisitas Elastisitas merupakan ukuran kepekaan

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS Bentuk Bentuk asar erfect Competition Monopoly Monopolistic Competition Oligopoli STRUKTUR ASAR I Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : RICE TAKERS RICE MAKERS Asumsi erfect

Lebih terperinci

KULIAH KE - 3 KONSEP DASAR ELASTISITAS

KULIAH KE - 3 KONSEP DASAR ELASTISITAS KULIAH KE - 3 KONSEP DASAR ELASTISITAS (QUANTITATIVE DEMAND ANALYSIS) Pengertian : Dari fungsi permintaan Q x d = f (P x, P y, M, H ) Yang sudah kita pelajari pada kuliah ke-2 adalah fungsi permintaan

Lebih terperinci

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat

Lebih terperinci

Ekstremum relatif dan absolut Titik kritis Uji turunan pertama Uji turunan kedua

Ekstremum relatif dan absolut Titik kritis Uji turunan pertama Uji turunan kedua Telkom University Ekstremum relatif dan absolut Titik kritis Uji turunan pertama Uji turunan kedua RELATIF Jk suatu fungsi y=f(x) didefinisikan pd interval (b,c) yg memuat x=x 0, a. Fungsi f(x) dikatakan

Lebih terperinci

Tugas Tersturtur Mata Kuliah Ekonomi Manajerial. Resume Bab Optimasi Ekonomi. Kelompok 2

Tugas Tersturtur Mata Kuliah Ekonomi Manajerial. Resume Bab Optimasi Ekonomi. Kelompok 2 Tugas Tersturtur Mata Kuliah Ekonomi Manajerial Resume Bab Optimasi Ekonomi Kelompok 2 1. Pupun Sofiyati 115030201111037 2. Isty Puji H 115030205111004 3. Della Herlita 115030207111046 Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar Ekonomi Mikro Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam memasuki industri

Lebih terperinci

KESEIMBAN GAN P SAR QD = QS FEB Manajemen S-1

KESEIMBAN GAN P SAR QD = QS FEB Manajemen S-1 KESEIMBANGAN Modul ke: 05 Pasar Fakultas FEB PASAR di definisikan sebagai pertemuan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply). Interaksi permintaan dan penawaran (Q D = Q S) pada titik keseimbangan (Equilibrium)

Lebih terperinci

LBM Bina Mahunika Tahun 2013 MATEMATIKA EKONOMI ESPA4122

LBM Bina Mahunika Tahun 2013 MATEMATIKA EKONOMI ESPA4122 MATEMATIKA EKONOMI ESPA4122 PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Seandainya himpunan Semesta S = {a,b,c,d,e}, A = {a,b,e}, B = {a,c,d} dan C = {b,e} maka... 2. Pada soal diatas maka adalah...

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Modul Mata Kuliah MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2014/2015 Erik Valentino, S.Pd., M.Pd DAFTAR ISI Kontrak Perkuliahan... 1 BAB I Barisan dan Deret... 4

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 06 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Teori Perilaku Produsen Bahan Ajar dan E-learning TEORI PERILAKU PRODUSEN (Analisis Jangka Pendek) 2 Basic Concept Inputs Production Process Outputs Produksi

Lebih terperinci

Materi 8 Ekonomi Mikro

Materi 8 Ekonomi Mikro Materi 8 Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Sempurna Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami metode dan model pasar persaingan sempurna dalam : Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna,

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Untuk mengetahui dampak kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku (input) dalam industri tempe, akan digunakan beberapa teori yang berkaitan dengan hal tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV FUNGSI KUADRAT. HUSNAYETTI Ketua STIE Ahmad Dahlan Jakarta

BAB IV FUNGSI KUADRAT. HUSNAYETTI Ketua STIE Ahmad Dahlan Jakarta BAB IV FUNGSI KUADRAT HUSNAYETTI Ketua STIE Ahmad Dahlan Jakarta DEFENISI FUNGSI KUADRAT Fungsi kuadrat adalah suatu fungsi yang variabel bebasnya maksimal berpangkat dua Bentuk umum fungsi kuadrat Y =

Lebih terperinci

Keseimbangan arti berhasil mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya dari uang yang dikerluarkannya Soal kepuasan keadaan keseimbangan bagi firm

Keseimbangan arti berhasil mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya dari uang yang dikerluarkannya Soal kepuasan keadaan keseimbangan bagi firm KESEIMBANGAN FIRM Keseimbangan dalam bahasa ekonomi memiliki arti suatu keadaan seimbang, dimana tiada ada tekanan tekanan endogen, tekanan-tekanan dalam yang dapat mendatangkan perubahan. Kaum konsumen

Lebih terperinci

A. KONSEP DASAR TURUNAN

A. KONSEP DASAR TURUNAN MODUL DERIVATIF A. KONSEP DASAR TURUNAN Turunan (derivatif) membahas tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Turunan diperoleh dengan

Lebih terperinci

Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2. Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9

Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2. Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9 2015 Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2 Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9 2 Pengertian Pasar STRUKTUR PASAR Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli)

Lebih terperinci

MINGGU 4. PRODUKSI PERTANIAN DAN PENAWARAN

MINGGU 4. PRODUKSI PERTANIAN DAN PENAWARAN MINGGU 4. PRODUKSI PERTANIAN DAN PENAWARAN Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 Produksi pertanian merupakan suatu proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori menguraikan teori-teori yang mendukung penelitian ini. Adapun teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini adalah teori pendapatan dan teori

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORITIS

III. KERANGKA TEORITIS III. KERANGKA TEORITIS 3.. Penurunan Fungsi Produksi Pupuk Perilaku produsen pupuk adalah berusaha untuk memaksimumkan keuntungannya. Jika keuntungan produsen dinotasikan dengan π, total biaya (TC) terdiri

Lebih terperinci

Teori Harga Fungsi Linear

Teori Harga Fungsi Linear Teori Harga Fungsi Linear Matematika Ekonomi LOGO Osa Omar Sharif Teori Permintaan Teori permintaan Menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan (jumlah barang yang diminta pembeli) dan harga.

Lebih terperinci

Bahan Kuliah7:Ek_Manajerial

Bahan Kuliah7:Ek_Manajerial Bahan Kuliah7:Ek_Manajerial Pendahuluan #1 Produksi adalah proses transformasi input atau sumberdaya menjadi output dalam bentuk barang dan jasa. INPUT (FAKTOR PRODUKSI) PRODUKSI OUTPUT (BARANG ATAU JASA)

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MATEMATIKA EKONOMI 2 NAMA : KELAS : NPM : PJ : KP : TUTOR : ASBAR :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MATEMATIKA EKONOMI 2 NAMA : KELAS : NPM : PJ : KP : TUTOR : ASBAR : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MATEMATIKA EKONOMI 2 NAMA : KELAS : NPM : PJ : KP : TUTOR : ASBAR : ATA 2017/2018 SUSUNAN TIM LITBANG SUSUNAN TIM LITBANG MATEMATIKA EKONOMI 2 ATA 2017/2018 STAF PENANGGUNG

Lebih terperinci

Aplikasi Fungsi Linear. Telkom University Alamanda

Aplikasi Fungsi Linear. Telkom University Alamanda Aplikasi Fungsi Linear Telkom University Alamanda Pembahasan Fungsi pada Keseimbangan Pasar 1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar 2. Pengaruh pajak spesifik terhadap keseimbangan

Lebih terperinci

ELASTISITAS (Elasticity)

ELASTISITAS (Elasticity) BAB 7 ELASTISITAS (Elasticity) PowerPoint Slides by Navik Istikomah Education University of Indonesia 2006 Laboratorium Ekonomi & Koperasi Publishing Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523

Lebih terperinci

Modul ke: Keseimbangan Pasar. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

Modul ke: Keseimbangan Pasar. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen. Modul ke: Keseimbangan Pasar Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Pasar Pasar di definisikan sebagai pertemuan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply).

Lebih terperinci

Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna

Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna BAB 5 PASAR PERSAINGAN 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna Dalam kegiatan dunia usaha, kita melihat banyak perusahaan yang menjual produk tertentu. Ketika

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI, DAN MONOPOLISTIK

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI, DAN MONOPOLISTIK PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI, DAN MONOPOLISTIK Bagian ini membicarakan manajemen pada pasar persaingan sempurna, monopoli, dan pasar monopolistik. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pasar persaingan sempurna

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5 Teori Produksi dan Biaya Pertemuan 5 Fungsi Produksi Fungsi Produksi menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan. Short

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 09Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Bentuk Organisasi Perusahaan, Fungsi Produksi dan Input 2 Variabel Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen TUJUAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI

KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI -NN- Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi dari bahan- bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan

Lebih terperinci

RESUME MATERI MATEMATIKA INDUSTRI I APLIKASI INTEGRAL DALAM BIDANG EKONOMI KETEKNIKAN

RESUME MATERI MATEMATIKA INDUSTRI I APLIKASI INTEGRAL DALAM BIDANG EKONOMI KETEKNIKAN RESUME MATERI MATEMATIKA INDUSTRI I APLIKASI INTEGRAL DALAM BIDANG EKONOMI KETEKNIKAN DISUSUN OLEH : NAMA NIM KELAS : MALA WIJAYANTI : 125100301111096 : P PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN JURUSAN

Lebih terperinci

Terdapat Banyak Penjual dan. Barang yang ditawarkan pejual sangat mirip. ii. Keluar pasar.

Terdapat Banyak Penjual dan. Barang yang ditawarkan pejual sangat mirip. ii. Keluar pasar. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Kuliah 11 Universitas i Komputer Indonesia Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna Terdapat Banyak Penjual dan pembeli di pasar Barang yang ditawarkan pejual sangat mirip. ii

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang

Lebih terperinci

Minggu : 3 Fungsi Linear

Minggu : 3 Fungsi Linear Minggu : 3 Fungsi Linear Suatu fungsi dengan variabei independen paling tinggi berpangkat satu persamaan garis lurus. Bentuk urnum fungsi linear: y = mx + C y = fungsi linear m = koefisien arah x = variabel

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05 Nama : Abdul Wahab NPM : 38409532 Kelas : 1 ID 05 BIAYA PRODUKSI I. Pengertian Biaya produksi Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,

Lebih terperinci

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya.

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. COST PRODUCTION 1 Pengantar Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kelangkaan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Hal ini menjadi masalah utama ketika keinginan manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan

Lebih terperinci

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA Fungsi Non Linier Diskripsi materi: -Harga ekstrim pada fungsi kuadrat 1 Fungsi non linier FUNGSI LINIER DAPT BERUPA FUNGSI KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA

Lebih terperinci

Matematika Dasar NILAI EKSTRIM

Matematika Dasar NILAI EKSTRIM NILAI EKSTRIM Misal diberikan kurva f( ) dan titik ( a,b ) merupakan titik puncak ( titik maksimum atau minimum ). Maka garis singgung kurva di titik ( a,b ) akan sejajar sumbu X atau [ ] mempunyai gradien

Lebih terperinci

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Supply dan demand keduanya adalah dua kata yang sering digunakan oleh ahli ekonomi. Supply dan demand merupakan kekuatan yang membuat perekonomian pasar bekerja. Menurut

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi merupakan suatu proses transformasi atau perubahan dari dua atau lebih input (sumberdaya) menjadi satu atau lebih output

Lebih terperinci

DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM

DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pricing practice DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM MR MR PENETAPAN HARGA BERBAGAI PRODUK Penetapan Harga Produk Dengan Permintaan Saling Berhubungan Permintaan hubungan timbal balik mempengaruhi penentuan

Lebih terperinci

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints :

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints : ANALISA PRODUKSI Fungsi produksi : Suatu fungsi yang menunjukkan hubungan fisik antara input yang digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Konsep konsep penting dalam analisa produksi

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI LINIER & GRAFIK

BAB II FUNGSI LINIER & GRAFIK BAB II FUNGSI LINIER & GRAFIK FUNGSI APLIKASI DLM EKONOMI 9/16/008 1 FUNGSI FUNGSI ADALAH SUATU HUBUNGAN DIMANA SETIAP ELEMEN DARI WILAYAH (DOMAIN) SALING BERHUBUNGAN DENGAN SATU DAN HANYA SATU ELEMEN

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar Dalam memajukan perekonomian suatu negara, pasar memiliki peranan yang sangat penting. Melalui aktifitas pasar, produksi dapat sampai ke tangan konsumen yang

Lebih terperinci