Analisis Penerapan Model Dinamik Dalam Menentukan Kebijakan Biaya Bahan Baku (Studi Kasus PT. X)
|
|
- Widyawati Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Gradien Vol.4 No. Juli 8 : Analisis Penerapan Model Dinamik Dalam Menenukan Kebijakan Biaya Bahan Baku (Sudi Kasus PT. X) Sugandi Yahdin, Endro SC, Nova Desmala Jurusan Maemaika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universias Sriwijaya, Indonesia Dierima April 8; Diseujui Juni 8 Absrak - Unuk menganalisis kebijakan biaya bahan baku semen dibuuhkan suau model maemais yaiu Model Dinamik. Daa yang digunakan dalam penerapan Model Dinamik adalah daa penjualan dan daa biaya modal bulan Februari (-) dan Mare () pada ahun 6 karena model ersebu membuuhkan fakor waku yang berbeda dalam menganalisis kebijakan biaya bahan baku. Tujuan menganalisis kebijakan biaya bahan baku semen unuk mengeahui pengaruh jangka pendek dan jangka panjang pada penjualan semen. Pada pengaruh jangka pendek (sau ahun yang akan daang), jumlah penawaran dan perminaan semen mengalami penurunan sehingga belum erliha harapan keunungan yang diinginkan pihak manajemen perusahaan. Unuk pengaruh jangka panjang (lima ahun yang akan daang), kebijakan yang dilakukan berdampak baik bagi perusahaan karena anara penawaran dan perminaan mengalami peningkaan. Dengan menghiung sabilias keseimbangan pada kebijakan biaya bahan baku, maka penjualan semen pada waku yang akan daang cukup baik unuk dilaksanakan. Kaa Kunci : Model Dinamik, Biaya Bahan Baku,. Pendahuluan erhadap pengaruh jangka pendek dan panjang. Model Dinamik merupakan suau eknik maemaik unuk membua kepuusan dari serangkaian kepuusan yang saling berkaian, sehingga mempermudah penyelesaian persoalan yang mempunyai karakerisik erenu dalam mencapai hasil yang maksimal. Daa yang digunakan adalah daa Daa Februari dan Mare pada ahun 6 unuk menenukan kebijakan biaya berdasarkan periode waku 6 sampai. Daa bulan Januari ahun 6 idak digunakan unuk dianalisis karena merupakan daa uup buku ahun 5 (ahun sebelumnya). Menganalisis penerapan Model Dinamik dalam menenukan kebijakan biaya bahan baku semen PT. X yang berujuan :. Menerapkan Model Dinamik erhadap kebijakan biaya bahan baku semen pada bulan Februari dan Mare 6.. Menenukan gala dalam esimasi parameer fungsi penawaran dan perminaan pada meode regresi linier berganda yang berguna unuk mengeahui kesalahan yang dilakukan dalam perhiungan. 3. Menganalisis kebijakan biaya bahan baku semen a. Penawaran Penawaran didefinisikan sebagai hubungan sais yang menunjukkan berapa banyak suau komodias akan diawarkan pada suau empa dan waku erenu pada berbagai ingka harga, fakor lain idak berubah. Fakor-fakor yang mempengaruhi penawaran adalah : a. Biaya produksi (inpu), b. Teknologi, c. Harapan keunungan, d. Kebuuhan akan uang unai e. Harapan harga masa yang akan daang Kenaikan harga dari suau komodias (fakor lain idak berubah), akan mendorong produsen unuk meningkakan jumlah komodias yang diawarkan. Demikian juga sebaliknya, jika harga komodias ersebu urun akan mendorong produsen mengurangi jumlah komodias yang diawarkan. Kepuusan produksi harus dibua sau periode sebelum realisasi penjualan produk. Misalkan kepuusan produksi diambil pada waku () didasarkan pada harga yang erjadi
2 Sugandi Yahdin / Jurnal Gradien Vol. 4 No. Juli 8 : pada waku ( ) diulis P. Karena produk idak erealisasi pada waku ( ) maka pada waku ( ) aau P idak mempengaruhi produksi Q melainkan Q +. Benuk hubungan fungsional yang melibakan enggang waku, secara maemais dirumuskan : Qs + = f ( P ) aau ( P ) Qs = f Dimana Qs + adalah Jumlah penawaran pada waku ( +), ( ) f p adalah Fungsi yang mempengaruhi penawaran pada waku ( ), pada waku ( ) Qs adalah Jumlah penawaran, f ( ) adalah Fungsi yang p mempengaruhi penawaran pada waku ( ), Penawaran semen waku ( ) dipengaruhi oleh penawaran semen dan biaya bahan baku semen waku ( ), sehingga fungsi penawaran dalam model menjadi : Qs f ( Qs, Pv, Pw, Px, Py ) aau b. Perminaan + = ( Qs Pv, Pw, Px Py ) Qs = f,, Fakor-fakor yang mempengaruhi perminaan adalah: a. Harga barang iu sendiri, b. Pendapaan masyaraka, c. Inensias kebuuhan, d. Disribusi Pendapaan, e. Perambahan penduduk, f. Selera (Tase), g. Barang penggani (subsiusi) Daa yang diperoleh digunakan daa perminaan, dienukan oleh jumlah perminaan pada waku ( ), dan juga dienukan oleh biaya bahan baku semen pada waku ( ). Secara maemais, model perminaan produksi semen dapa dirumuskan : Qs = f ( Qd Pv, Pw, Px, Py ) c. Model Dinamik, Model memperlihakan hubungan-hubungan langsung maupun idak langsung sera kaian imbal balik dalam isilah sebab akiba. Permodelan mencakup suau pemilihan dari karakerisik perwakilan absrak yang paling epa pada siuasi yang erjadi. Model maemais dapa diklasifikasikan menjadi dua bagian yaiu Model Saik dan Model Dinamik.. Model Saik memberikan hubungan anar aribu sisem keika sisem berada dalam keseimbangan. Jika iik keseimbangan diubah dengan menggani nilainilai aribunya, maka model dimungkinkan unuk memperoleh nilai-nilai yang baru unuk semua aribunya, eapi bagaimana cara nilai-nilai ersebu berubah idaklah diperlihakan.. Model Dinamik memperbolehkan pengubahan aribuaribu sisem yang didapakan sebagai fungsi waku. Penurunan dapa dilakukan dengan analiis aau kompuasi numeris, berganung pada kerumian model.. Meode Peneliian a. Pengumpulan dan Pengolahan Daa Daa yang didapa adalah daa perminaan dan penawaran pada bulan ( ) dan bulan (). BiayaModal( -) Harga(on)bulan ( -) = Qd - BiayaModal( ) Harga(on)bulan ( ) = Qd b. Perhiungan harga bahan baku semen bulan ( ) Qd-wilayah n dengan : n =,,3,,n Modal wilayah n = Harga semen iap on bulan ( -) Harga bahan baku dienukan oleh: a. Pv : Harga Gypsum (4%) Biaya Modal wilayah n Harga Terak (96%) Biaya Modal wilayah n b. Pw : Harga Bau kapur (8%) Harga Terak (96%) c. Px : Harga anah lia (9%) Harga Terak (96%) d. Py : Harga pasir besi (%) Harga Terak (96%) c. Perhiungan harga bahan baku semen bulan () Modalwilayah n = Hargasemen iapon bulan ( ) dengan : n =,,3,...,n Qdwilayah n
3 388 Sugandi Yahdin / Jurnal Gradien Vol. 4 No. Juli 8 : Harga bahan baku dienukan oleh : a. Pv : Harga Gypsum (4%) dari modal wilayah n Harga Terak (96%) dari modal wilayah n b. Pw : Harga Bau kapur (8%) dari harga Terak (96%) c. Px : Harga anah lia (9%) dari harga Terak (96%) d. Py : Harga pasir besi (%) dari harga Terak (96%) d. Esimasi Parameer Esimasi parameer dari fungsi penawaran dan fungsi perminaan dilakukan secara erpisah, dengan menggunakan pendekaan mariks pada analisis regresi berganda.. Esimasi parameer pada fungsi penawaran Qs = α + αqs + αpv + α3pw + α4px + α5py dengan α = X T X. X T Y. Esimasi parameer pada fungsi perminaan Qd = β + βqd + βpv + β3pw + β4px + β 5 Py dengan β = X T X. X T Y β = (X T X) -. X T Y e. Analisis Keseimbangan Cobweb Dilakukan analisis keseimbangan Cobweb, dengan menggunakan fungsi penawaran dan fungsi perminaan yang diperoleh dari pendugaan parameer ahap perama. Dalam analisis ini dierapkan prinsip keseimbangan pasar, dimana penawaran sama dengan perminaan. Qs = α + αqs + αpv + α3pw + α4px + α5py Qd = β + βqd + βpv + β3pw + β4px + β 5 Py Qs = Qd () Keseimbangan Cobweb diformulasikan dalam benuk mariks yaiu : H. Y = H. Y + H3. Z Q α α3 Q α = + β3 P β P β α β α4 β4 Z α5 Z β5 Z Z3 f. Analisis Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka Panjang Melakukan analisis pengaruh jangka pendek dan jangka panjang dari suau kebijaksanaan dengan menggunakan formulasi mariks dari keseimbangan Cobweb.. Pengaruh Jangka Pendek (Shor Run Muliplier Effec) Pengaruh jangka pendek dinoasikan : D H.H = (3) D H.H 3 = (4) dengan D = muliplier effec jangka pendek dari perubahan harga bahan baku semen, D = muliplier effec jangka pendek dari perubahan variable exogenous (fakor pendukung lain). Pengaruh Jangka Panjang (Muliplier Effec) = ( I D ) (5) D3.D dengan D 3 = muliplier effec jangka panjang g. Sabilias keseimbangan Sabilias keseimbangan dievaluasi dengan menggunakan nilai eigen dari mariks D. a. Deskripsi Daa No Iλ D = (6) 3. Hasil dan Pembahasan Tabel. Daa Volume Penjualan Bulan ( ) Uraian Volume Penjualan (on) Wilayah Penawaran Perminaan Penjualan (RKAP) (Realisasi) X X X X X X6 4 - X X Toal
4 Sugandi Yahdin / Jurnal Gradien Vol. 4 No. Juli 8 : No Tabel. Daa Volume Penjualan Bulan (). Uraian Volume Penjualan (on) Wilayah Penawaran Perminaan Penjualan (RKAP) (Realisasi) X X X X X X6 - X X8.5 6 Toal Penggunaan daa unuk memprediksi penjualan aau penawaran lima ahunan (6 sampai ) digunakan unuk menghiung biaya bahan baku yang diperlukan dalam produksi. Biaya bahan baku erdiri aas biaya enaga kerja, pembakaran, disribusi, dan pemeliharaan. Daa Volume Penjualan Semen pada bulan Februari ( ) dan Mare ( ) ahun 6. b. Analisis Fungsi Penawaran Dalam Model Dinamik, penawaran idak hanya dienukan oleh peubah-peubah waku yang sama, akan eapi dienukan oleh peubah-peubah pada waku sebelumnya. Fungsi penawaran dalam Model Dinamik erhadap sau variabel dalam dua waku, Qs = α + αp aau ( P ) s = f dengan P = Harga produk yang diawarkan waku ( ). Kepuusan produksi harus dibua sau periode sebelum realisasi penjualan produk. Produk idak erealisasi pada waku ( ), maka P idak mempengaruhi produksi pada waku ( ) aau Qs melainkan Qs. c. Analisis Fungsi Perminaan Dalam Model Dinamik, perminaan idak hanya dienukan oleh peubah-peubah waku yang sama, melainkan juga dienukan oleh peubah-peubah pada waku sebelumnya. Fungsi perminaan dalam Model Dinamik erhadap sau variabel dalam dua waku. aau Qd = β + βp ( P ) Qd = f dengan P = Harga produk yang dimina waku. d. Analisis Model Dinamik Model Dinamik adalah suau kumpulan eknik-eknik maemais yang digunakan dalam pengambilan kepuusan erdiri dari banyak ahap (mulisage). Suau masalah pengambilan kepuusan yang mulisage dipisah-pisahkan menjadi suau submasalah yang beruruan dan saling berhubungan Model Dinamik digunakan dalam menganalisis daa penjualan bulan (-) dan. Model Dinamik merupakan model yang mengikui perubahan yang dihasilkan oleh akifias sisem sepanjang waku, idak hanya pada sau waku. Sehingga dalam menganalisis kebijakan biaya bahan baku semen idak erheni pada waku erenu saja. Model Dinamik memberikan prosedur sisemais unuk penenuan kombinasi pengambilan kepuusan yang memaksimumkan seluruh efekivias. e. Pengolahan Daa Perhiungan harga bahan baku semen bulan ( ). Unuk menghiung harga semen iap onnya pada bulan ( ) dibuuhkan daa berupa : Jumlah perminaan bulan ( ) = = Qd on Biaya Modal bulan ( ) = Rp , Harga semen iap on bulan ( ) Biaya Modal = Qd ( -) = Rp ,8 /on Perhiungan harga bahan baku semen iap wilayah penjualan bulan ( ) Harga semen iap on pada bulan Februari ( ) Modal wilayah () = Harga semen iap on bulan ( ) Qd wilayah () = Rp , Harga Bahan Baku wilayah () 4 a. Pv = Biaya Modal wilayah ()
5 39 Sugandi Yahdin / Jurnal Gradien Vol. 4 No. Juli 8 : = Rp ,6 Harga Terak (96%) = ,4 b. Pw = Rp ,5 c. Px = Rp ,74 d. Py = Rp ,4 Perhiungan Harga Bahan Baku Semen Bulan ( ) Harga semen iap onnya pada bulan () dienukan : Jumlah perminaan bulan ( ) = Qd = 7.37 on Biaya Modal bulan ( ) = Rp , Biaya Modal ( ) Harga semen iap on bulan ( ) = Qd Perhiungan harga bahan baku semen iap wilayah penjualan bulan ( ) Tabel 3. Jumlah Penawaran dan Perminaan sera Harga Bahan Baku bulan ( ) Modal wilayah ()= Harga semen iap on bulan ( ) Harga Bahan Baku wilayah () a. Pv = Rp ,85 Qd wilayah () =Rp , Harga Terak (96%) = Rp ,37 b. Pw = Rp ,5 c. Px = Rp ,3 d. Py = Rp ,84 Harga seiap bahan baku pada bulan ( ) dan bulan ( ), diperoleh Tabel 3 dan Tabel 4. f. Esimasi Parameer Fungsi Penawaran Tabel 5. Jumlah Penawaran bulan ( ) dan ( ) Baku bulan ( ) menjadi fungsi penawaran. harga bahan Yˆ = 3, +,79Qs 338,5Pv + 44,45Pw 834,6Px 86,6Py Tabel 4. Jumlah Penawaran dan Perminaan sera Harga Bahan Baku bulan ( ) g. Esimasi parameer pada fungsi perminaan Tabel 6. Jumlah Perminaan bulan ( ) dan ( ) baku bulan ( ) menjadi fungsi perminaan. harga bahan Harga semen iap on pada bulan ( ) dihiung modal iap wilayah yang selanjunya dicari masing-masing harga bahan baku. Yˆ =,4 +,Qd +,79Pv +,58Pw + 3,6Px +,7Py
6 Sugandi Yahdin / Jurnal Gradien Vol. 4 No. Juli 8 : h. Penerapan Model Dinamik pada Analisis Keseimbangan Cobweb Analisis keseimbangan Cobweb, fungsi penawaran dan fungsi perminaan yang diperoleh dari pendugaan parameer. Pada analisis ini dierapkan prinsip keseimbangan pasar, yaiu penawaran sama dengan perminaan. Dalam keseimbangan Cobweb dari persamaan dapa dijelaskan bahwa :. Qs = Qd = Q. Qs = Qd = Q 3. P dan P harga semen yaiu harga bahan baku pada bau kapur, karena kadar persenase dalam pembuaan semen paling besar 8 %. 4. = H : mariks yang menempakan nilai Q dan nilai parameer P, yaiu bau kapur waku ( β 3 ). Sehingga diulis. β 3 Q 5. = Y : mariks yang menempakan Q dan P, P dipasangkan pada H. α α3 6. = H : mariks yang menempakan nilai β Q (penawaran ( α ) dan perminaan ( ) ) dan nilai parameer ( ) waku ( α 3 ). β waku P yaiu bau kapur Q 7. = Y : mariks yang menempakan Q dan P 8. P, yang dipasangkan pada H. α β α β α β 4 4 α 5 = H : mariks yang menem- 3 β 5 pakan nilai parameer harga gypsum waku ( α ) dan waku ( β ), harga anah lia waku ( α 4 ) dan waku ( β 4 ) ( α 5 ) dan waku ( β 5 ) α dan β. Z Z 9. = Z Z Z3, harga pasir besi waku. Sera nilai parameer : mariks yang menempakan Z unuk harga gypsum ( Pv dan Pv ), Z harga anah lia ( Px dan Px ), Z3 harga pasir besi ( Py dan Py ), sera unuk peubah Z yang bernilai yang dipakai unuk dan Z dipasangkan pada H 3. Keseimbangan Cobweb dalam benuk mariks pada persamaan () : Qs = 3, +,79Qs 834,6Px 86,6Py 338,5Pv + 44,45Pw Qd =,4 +,Qd =,79Pv +,58Pw + 3,6Px +,7Py Q,79 44,45 Q =,58 P, P Z 3, 338,5 834,6 86,6 + Z,4,79 3,6,7 Z Z i. Pengaruh Jangka Pendek (Shor Run Muliplier Effec) Pengaruh jangka pendek dinoasikan D dan D. dengan menggunakan persamaan (3) : H D =,79 =,36 ;,58 H = ; D = H H,3876, ,45 94,7488 Unuk menganalisis pengaruh jangka pendek dinoasikan D dari persamaan (4) didapa : D 3, 338,5 = 5,756 3, ,6 34,75454 j. Analisis Pengaruh Jangka Pendek 3 86,6 847,853 Berdasarkan D pada persamaan (3), dapa dikeahui bahwa kenaikan jumlah penawaran semen sebesar % dalam jangka pendek mengakibakan kenaikan harga bahan baku yaiu bau kapur sebesar,36. Unuk kenaikan harga bau kapur sebesar % meningkakan jumlah penawaran semen sebesar 44,45. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek apabila pihak manajemen perusahaan ingin meningkakan jumlah semen yang diawarkan maka kebijakan menaikkan harga bahan baku semen cukup baik dilaksanakan.
7 39 Sugandi Yahdin / Jurnal Gradien Vol. 4 No. Juli 8 : Dari D pada persamaan (4), dikeahui bahwa kenaikan harga gypsum sebesar % menyebabkan penurunan pada penawaran sebesar 388,5 dan penurunan pada perminaan sebesar 3, Kenaikan harga anah lia sebesar % menyebabkan penurunan pada penawaran sebesar 834,6 dan perminaan urun sebesar 34, Kenaikan pada pasir besi % menyebabkan penurunan penawaran sebesar 86,6 dan penurunan perminaan sebesar 847,853. Dari perhiungan yang diperoleh, kenaikan harga bahan baku mengalami penurunan pada penawaran akan menyebabkan erjadi pula penurunan pada perminaan. Penurunan perminaan hanya 38% sampai 39% dari penurunan penawaran. Analisis ini berari pada jangka pendek kenaikan harga bahan baku menyebabkan erjadinya penurunan pada jumlah penawaran. Penurunan pada perminaan erjadi karena kenaikan pada biaya bahan baku menyebabkan harga semen yang dijual iku meningka. Pada analisis jangka pendek, dampak penjualan semen yang disebabkan kenaikan harga bahan baku belum sabil, karena belum erliha keunungan bagi pihak perusahaan. k. Analisis Pengaruh Jangka Panjang Dari persamaan (5) erliha dalam jangka panjang pada kenaikan harga gypsum sebesar % erjadi penurunan pada penawaran yaiu 45,3 eapi unuk perminaan meningka sebesar, Kenaikan harga anah lia sebesar % diikui dengan peningkaan pada penawaran sebesar,997 dan peningkaan perminaan sebesar 3,456. Unuk kenaikan harga pasir besi sebesar %, peningkaan erjadi pada penawaran sebesar 3,847 dan peningkaan juga erjadi pada perminaan sebesar 8, Analisis yang diperoleh dari pengaruh jangka panjang yaiu kenaikan harga bahan baku diikui dengan peningkaan pada penawaran dan perminaan. l. Sabilias keseimbangan Sabilias keseimbangan pada penawaran dan perminaan, dengan menggunakan D pada analisis jangka pendek, dilakukan perhiungan akar ciri (laen roos) :,79 λ,36 44,5 = 94,7488 λ 95,5388 λ +,98= λ = 95,5388 λ =, dengan λ =,<, keseimbangan penawaran dan perminaan pada penjualan semen adalah konvergen. Pengaruh kebijaksanaan kenaikan harga bahan baku jangka pendek belum mengunungkan bagi pihak manajemen perusahaan. Sedangkan pada jangka panjang anara penawaran dan perminaan cukup sabil erliha dari peningkaan yang erjadi, sehingga dalam jangka panjang kebijaksanaan menaikkan harga idak menimbulkan insabilias pasar. 4. Kesimpulan Dengan meode analisis regresi linier berganda didapa nilai parameer fungsi penawaran: Qs = 3, +,79Qs 338,5 Pv + 44,45Pw 834,6 Px 86,6 Py Fungsi Perminaan ; Qd +,79 Pv +,58 Pw + 3,6 Px +, 7Py =,4+, Qd Analisis jangka pendek belum erliha keunungan yang diperoleh pihak manajemen perusahaan dikarenakan anara penawaran dan perminaan mengalami penurunan. Sedangkan nalisis jangka panjang kenaikan harga bahan baku juga diikui dengan kenaikan penawaran dan perminaan. Meskipun erdapa penurunan pada penawaran sebesar 45,3 idak berpengaruh pada penawaran sera perminaan yang lain. Sehingga kenaikan harga bahan baku semen unuk jangka panjang baik unuk dilaksanakan dan idak menimbulkan insabilias pasar diliha dari λ < Dafar Pusaka []. Chiang, A.C Dasar-Dasar Maemaika Ekonomi. Edisi keiga. Erlangga, Jakara. [] Dimyai,T.T, dan A,Dimyai. 99. Operaion Research : Model-model Pengambilan Kepuusan. Ceakan kedua. PT. Sinar Baru Algensindo, Bandung. [3]. Dauglas, Evan J. 99, Managerial Economics-Analisys and Sraegy, 4h ediion, New Jersey : Prenice-Hall Inernasional Ediion. [4]. Handoko Dasar Penyusunan dan Aplikasi Model Simulasi Kompuer unuk Peranian. Jurusan Geofisika dan Meeorologi, FMIPA, IPB. Hal.. [5]. Luke.. Bab Penganar Model Simulasi. hp://ns.cic.ac.id/~ebook/ebook/adm/myebook/ 5.pdf. (diakses anggal Januari 8). [6]. Nuryani, S. 5. Analisa keseimbangan sisem
8 Sugandi Yahdin / Jurnal Gradien Vol. 4 No. Juli 8 : penawaran dan perminaan beras di Indonesia, J. Agro Ekonomi, Vol. 3,No.. [7]. Purwana, W.. Harga Keseimbangan Pasar. hp:// GAN%PASAR. Pdf. (diakses anggal 6 Desember 7). [8]. Reulinger, S Analysis of a dynamic model, wih paricular emphasis on long-run projecions. Journal of Farm Economics, Vol. 48. [9]. Soleh, S Saisik Terapan unuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi kedua. Penerbi BPFE, Yogyakara. []. Swasika, I.D.K Penerapan model dinamis dalam sisem penawaran dan perminaan beras di Indonesia, J. Informaika Peranian, Vol. 8. []. Wohlgenan, M.K., and W.F. Hahn. 98. Dynamic adjusmen in monhly consumer demand for meas. American Journal of Agriculural Economics (AJAE).
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciSuatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond
Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*
PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI
Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,
Lebih terperinciAPLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND
APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciKLASIFIKASI DATA PRODUKSI PADI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMECLASSIFICATION VERSION 4.5 (C4.5)
KLASIFIKASI DATA PRODUKSI PADI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMECLASSIFICATION VERSION 4.5 (C4.5) Dwi Seyowai, Yuliana Susani, Supriyadi Wibowo Program Sudi Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinci(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF
Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD
Lebih terperinciPENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN
M-6 PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN Enny Suparini 1) Soemarini 2) 1) & 2) Deparemen Saisika FMIPA UNPAD arhinii@yahoo.com 1) ine_soemarini@yahoo.com 2) Absrak
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciPerbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus
Lebih terperinciPerancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria
Lebih terperinciANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ)
hp://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI Jurnal Opimasi Sisem Indusri ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ) Ahmad Muhsin, Ichsan Syarafi Jurusan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciKOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak
KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen
Lebih terperinciProyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran
Saisika, Vol. 10 No. 2, 129 138 Nopember 2010 Proyeksi Penduduk Provinsi Riau 2010-2015 Menggunakan Meode Campuran Ari Budi Uomo, Yaya Karyana, Tei Sofia Yani Program Sudi Saisika, Universias Islam Bandung
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas
Perencanaan Sisem Pendukung Kepuusan Unuk Peningkaan Produkivias Abdurrozzaq Hasibuan Jurusan Teknik Indusri, Fakulas Teknik, UISU Jln. Sisingamangaraja Telp. 7869920 Teladan Medan Email : rozzaq@uisu.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciSISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi
S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciKLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK
KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan
Lebih terperinciSIMULASI PERGERAKAN TINGKAT BUNGA BERDASARKAN MODEL VASICEK
Jurnal Maemaika Murni dan Terapan εpsilon Vol.9 No.2 (215) Hal. 15-24 SIMULASI PEGEAKAN TINGKAT BUNGA BEDASAKAN MODEL VASICEK Shanika Marha, Dadan Kusnandar, Naomi N. Debaaraja Fakulas MIPA Universias
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA) I Wayan Supriana Program Pascasarjana Ilmu Kompuer Fakulas MIPA Universias Gadjah Mada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciVolume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN
Volume, Nomor, Juni 7 ISSN 978-77 Barekeng, Juni 7 hal6-5 Vol No ANALISIS VARIANS MULTIVARIAT PADA EKSPERIMEN DENGAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Variance Mulivaria Analysis for Experimen wih Complee Random
Lebih terperinciPEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN
Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime
Lebih terperinci