OPTIMASI NUMERIK. Materi Kuliah: Pengantar; Optimasi Satu Variabel; Optimasi Banyak Variabel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMASI NUMERIK. Materi Kuliah: Pengantar; Optimasi Satu Variabel; Optimasi Banyak Variabel"

Transkripsi

1 OPTIMASI NUMERIK Materi Kuliah: Pengantar; Optimasi Satu Variabel; Optimasi Banak Variabel PUSTAKA James B. Riggs, 988, An Introduction to Numerical Methods or Chemical Engineers, Teas: Teas Tech Universit Press, Chapter 6 Steven C. Chapra & Ramond P. Canale, 3, Numerical Methods or Engineers: With Sotware and Programming Applications, 4 th edition, New York: McGraw-Hill Compan Inc, Part Four etc. INTRODUCTORY EXAMPLE Persoalan pemilihan diameter pipa untuk mengangkut luida dari satu proses ke proses ang lain. Istilah diameter pipa optimum, didasarkan kepada: () Biaa investasi, dan () Biaa operasi, seperti diilustrasikan dalam tabel berikut ini: $ / ear Cost components Pipe diameter (in),5,5,5 Operating costs Pipe capital costs Pump capital costs Total Berdasarkan pertimbangan di atas, diameter pipa manakah ang akan Anda pilih? PENGANTAR (Deinisi Optimasi, Jenis Optimasi, Fungsi Objekti, Decision Variables, dan Kendala) Optimasi merupakan suatu proses untuk mencari kondisi ang optimum, dalam arti paling menguntungkan. Optimasi bisa berupa maksimasi atau minimasi. Jika berkaitan dengan masalah keuntungan, maka keadaan optimum adalah keadaan ang memberikan keuntungan maksimum (maksimasi). Jika berkaitan dengan masalah pengeluaran/pengorbanan, maka keadaan optimum adalah keadaan ang memberikan pengeluaran/pengorbanan minimum (minimasi). Hal-hal penting dalam studi optimasi meliputi: - ungsi objekti dan decision variables - kendala (constraints) Secara umum, ungsi ang akan dimaksimumkan atau diminimumkan disebut ungsi objekti (objective unction), sedangkan harga-harga ang berpengaruh dan bisa dipilih disebut variabel (perubah) atau decision variable. Secara analitik, nilai maksimum atau minimum dari suatu persamaan: () dapat diperoleh pada d d harga ang memenuhi: ' '( ) d d Untuk ungsi ang sulit untuk diturunkan atau mempunai turunan ang sulit dicari akarna, proses optimasi dapat dilakukan secara numerik. Contoh persoalan optimasi dalam bidang engineering: Design pump and heat transer equipment or maimum eicienc Design waste water treatment sstem to meet water-qualit standards o least cost d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman dari 6

2 Optimal planning and scheduling Optimal pipeline network Inventor control Maintenance planning to minimize cost Contoh kendala (constraints) ang menertai persoalan optimasi dalam bidang Teknik Kimia: Maimum process temperature Maimum low rate limitation Maimum conversion limitation Product purit Strength o materials Environmental actor Saet consideration Availabilit o utilities Corrosion considerations Availabilit and characteristics o eed stocks Market demand or the product Space limitation An upper limit on the capital investment Ilustrasi secara Graik Contoh maksimasi satu variabel: Perbedaan antara persoalan optimasi dengan pencarian/ penentuan akar persamaan: Beberapa istilah: Maksimum lokal, maksimum global Minimum lokal, minimum global A unimodal unction one hump or one valle Contoh optimasi dua variabel (maksimasi): Titik optimum d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman dari 6

3 OPTIMASI SATU VARIABEL Tinjaulah sebuah ungsi dengan satu variabel sbb.: () Ingin dicari harga ang memberikan harga maksimum (maksimasi) atau minimum (minimasi). Dalam hal ini, ang diperoleh merupakan nilai optimum ungsi. Beberapa metode ang akan dibahas meliputi: Metode golden section Metode Newton Metode interpolasi kuadrat METODE GOLDEN SECTION Golden section merupakan salah satu cara atau metode optimasi numerik ang dapat diterapkan untuk ungsi ang bersiat unimodal. Kedua tipe optimasi, aitu maksimasi dan minimasi dapat diselesaikan dengan cara ini. Golden-section (search) method merupakan metode optimasi satu variabel ang sederhana, dan mempunai pendekatan ang mirip dengan metode bisection dalam penentuan akar persamaan tak linier. Tinjaulah ungsi () ang akan ditentukan maksimum-na, pada rentang l dan u (perhatikan gambar di bawah ini). Mirip dengan bisection, ide dasar metode ini adalah memanaatkan nilai ang lama sebagai nilai ang baru, secara iterati. Sebagai akibatna, rentang/ interval awal variabel ang dipilih semakin lama akan semakin menempit, karena ada sebagian sub-interval variabel ang dieliminasi, hingga diperoleh tingkat konvergensi ang diinginkan. Berdasarkan graik di atas, secara matematika berlaku: l l Karena: maka: l l+ l l l l Ambil kebalikanna dan kemudian deinisikan: R l l + l l maka: atau: l l l l + l l atau: + R R sehingga: R + R 5 Nilai akar positina adalah sebesar: R, (Bilangan R ini selanjutna biasa disebut sebagai golden ratio atau golden number) ALGORITMA (Kasus Maksimasi):. Mulailah dari nilai tebakan awal l dan u, ang mengapit titik maksimum. (Perhatikan ilustrasi graik berikut ini...) d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 3 dari 6

4 . Tentukan nilai dan di dalam rentang l dan u, sesuai dengan golden ratio (R), akni sebesar: l + d u d dengan: 5 d ( u l ) R ( u l ) 3. Berdasarkan harga () pada titik tersebut ( dan ), maka diharapkan ada sebagian interval ang dapat dieliminasi, sehingga salah satu titik lama bisa dipakai lagi pada evaluasi langkah berikutna. Jadi hana diperlukan titik baru. Demikian seterusna. Ada kemungkinan kasus, aitu: (a) Jika: ( ) > ( ), maka: domain antara l dan dieliminasi Dengan demikian: lama l baru lama baru u lama u baru baru ditentukan (b) Jika: ( ) > ( ), maka: domain antara dan u dieliminasi Dengan demikian: lama u baru lama baru l lama l baru baru ditentukan Perhatian: Algoritma untuk kasus minimasi merupakan kebalikan dari algoritma untuk kasus maksimasi ang telah diuraikan tersebut di atas. CONTOH SOAL #: Gunakan metode golden-section search untuk menentukan maksimum dari ungsi: ( ) sin di dalam interval: l dan u 4 Penelesaian: Secara graik, ungsi () pada interval sebesar s.d. 4 ditunjukkan pada gambar berikut. Perhatikanlah bahwa nilai maksimum ungsi teramati di sekitar harga,5. Titik maksimum ungsi 3 () d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 4 dari 6

5 Secara numerik, dengan metode golden-section search, dapat dilakukan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut. Iterasi pertama: l : ( l ) u 4 : ( u ) -3,36 d 5 5 ( u l ) (4 ),47 l + d +,47,47 : ( ),63 u d 4,47,579 : ( ),7647 Karena kasus ini merupakan persoalan maksimasi, dan: ( ) > ( ), maka: l baru l lama u baru lama Dengan kata lain, sub-interval kanan (akni antara dan u ) dieliminasi. Iterasi kedua: l : ( l ) u,47 : ( u ),63 d 5 5 ( u l ) (,47 ),579 l + d +,579,579 lama : ( ),7647 u d,47,579,9443 : ( ),53 Karena kasus ini merupakan persoalan maksimasi, dan: ( ) < ( ), maka: l baru lama u baru u lama Dengan kata lain, sub-interval kiri (akni antara l dan ) dieliminasi. Cara perhitungan ang sama/ analog dapat dilakukan pada langkah iterasi berikutna. Perhitungan dapat dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai nilai toleransi ang diinginkan. Perhatikanlah bahwa penelesaian ini konvergen menuju nilai maksimum ang sebenarna (akni pada,476; dengan nilai maksimum (),7757). Hasil-hasil perhitungan selengkapna (hingga langkah iterasi ke-7) disajikan pada tabel berikut ini: Keterangan: Bagian ang diarsir merupakan nilai dan () terbesar pada setiap langkah iterasina. Catatan: Secara analitik, nilai maksimum ungsi dapat ditentukan dengan cukup mudah, karena () berbentuk persamaan ang mudah diturunkan (atau ditentukan ungsi turunanna). Tentukan ungsi turunan pertama dari (), dan selanjutna tentukan nilai ang membuat (). Untuk mengecek kebenaran kategori persoalan optimasina (akni apakah maksimum atau minimum) pada nilai ang ditinjau, tentukan nilai ungsi turunan kedua dari (). Silakan Anda coba sendiri...! d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 5 dari 6

6 Eektivitas evaluasi dengan metode golden section: Misal diinginkan pengecilan interval sampai menjadi, dari semula, maka jumlah step ang diperlukan (N) adalah: (,68) N, N 4,3 5 Jumlah evaluasi + (N ) 6 METODE NEWTON Metode ini menggunakan pendekatan ang sama dengan metode Newton dalam penentuan akar persamaan tak-linier, melalui pendeinisian ungsi: g() () Karena pada kondisi optimum berlaku: '( *) g( *) (dengan * menatakan nilai optimum) maka, nilai * dapat diperoleh secara iterati sebagai berikut: i + i '( i ) ''( ) CONTOH SOAL #: Gunakan metode Newton untuk menentukan maksimum dari ungsi: ( ) sin dengan nilai awal sebesar,5 Penelesaian: Pada metode Newton, ungsi turunan pertama dan kedua harus dievaluasi terlebih dahulu. Untuk ungsi tersebut di atas: '( ) cos 5 ''( ) sin 5 Iterasi pertama:,5 (,5) ( ) (,5) sin (,5),5794,5 '( ) '(,5) cos (,5),3 5 ''( ) ''(,5) sin (,5), Dengan demikian, dapat dihitung dengan cara sbb.: '( ),3,5 ''( ),3969,9958 Cara perhitungan ang sama/ analog dapat dilakukan pada langkah iterasi berikutna. Perhitungan dapat dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai nilai toleransi ang diinginkan. Perhatikanlah bahwa penelesaian ini konvergen menuju nilai maksimum ang sebenarna (akni pada,4755; dengan nilai maksimum (),77573). Hasil-hasil perhitungan selengkapna (hingga langkah iterasi ke-5) disajikan pada tabel berikut ini: i d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 6 dari 6

7 Catatan: Berdasarkan hasil ang disajikan dalam tabel di atas, bagaimanakah komentar Anda, ang berkaitan dengan laju konvergensi metode Newton, jika dibandingkan dengan penggunaan metode sebelumna...? METODE INTERPOLASI KUADRAT Metode interpolasi kuadrat dapat digunakan untuk melakukan optimasi secara numerik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan polinomial orde-dua ang menghasilkan pendekatan cukup baik terhadap bentuk () di dekat titik optimumna. (Perhatikan gambar di bawah ini ) Jika mula-mula kita mempunai tiga buah titik tebakan awal (akni,, dan ) ang mengapit titik optimumna, maka sebuah parabola dapat di-it-kan melalui ketigana. Dierensiasikan persamaan ang diperoleh, set hasilna menjadi sama dengan nol, dan perkiraan optimum dapat ditentukan (dalam hal ini sebagai 3 ) sbb.: 3 ( )( ) + ( )( ) + ( )( ) ( )( ) + ( )( ) + ( )( ) Penentuan 3 dilakukan secara iterati, melalui strategi ang sama dengan metode golden section, hingga diperoleh penelesaian ang konvergen. CONTOH SOAL 3#: Gunakan metode interpolasi kuadrat untuk menentukan maksimum dari ungsi: ( ) sin dengan nilai-nilai awal : ; ; dan 4 Penelesaian: Iterasi pertama: : ( ) : ( ),589 4 : ( ) -3,36 Berdasarkan nilai-nilai, ( ),, ( ),, dan ( ), maka 3 dapat dihitung sbb.: ( ) ( ) + ( ) ( ) + ( ) ( ) 3 ( ) ( ) + ( ) ( ) + ( ) ( ) () ( 4 ) + (,589) (4 ) + ( 3,36) ( ) () ( 4) + (,589) (4 ) + ( 3,36) ( ) Nilai () pada 3 : ( 3 ),769 3 Karena kasus ini merupakan persoalan maksimasi, dan: ( ) < ( ) < ( 3 ), serta: ( 3 ) > ( ) maka: lama dieliminasi baru lama d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 7 dari 6,555

8 Dengan kata lain, sub-interval kiri dieliminasi, atau 3 buah nilai lama (akni,, dan 3 ) akan digunakan dalam perhitungan iterasi berikutna. Iterasi kedua: : ( ),589,555 : ( ),769 4 : ( ) -3,36 Berdasarkan nilai-nilai, ( ),, ( ),, dan ( ), maka: 3,493 Nilai () pada 3 : ( 3 ),774 Karena kasus ini merupakan persoalan maksimasi, dan: ( ) < ( 3 ), serta: ( 3 ) > ( ) > ( ) maka: lama dieliminasi baru lama Dengan kata lain, sub-interval kanan dieliminasi, atau 3 buah nilai lama (akni,, dan 3 ) akan digunakan dalam perhitungan iterasi berikutna. Demikian seterusna, untuk langkah iterasi berikutna. Perhitungan dapat dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai nilai toleransi ang diinginkan. Perhatikanlah bahwa penelesaian ini konvergen menuju nilai maksimum ang sebenarna (akni pada,476; dengan nilai maksimum (),7757). Hasil-hasil perhitungan selengkapna (hingga langkah iterasi ke-5) disajikan pada tabel berikut ini: OPTIMASI BANYAK VARIABEL Misal diketahui sebuah ungsi dengan banak variabel sbb: (,, 3,.., n ) Ingin dicari harga,, 3,.., n ang memberikan harga maksimum (maksimasi) atau minimum (minimasi). Pengelompokan metodena secara garis besar adalah: () non-gradient methods, dan () gradient methods. Beberapa metode ang akan dibahas meliputi: Metode Hooke-Jeeves Metode steepest ascent (ascending)/ descent (descending) Metode langsung/ random search METODE HOOKE-JEEVES Prinsip penerapan metode Hooke-Jeeves meliputi hal sebagai berikut: () Eksplorasi nilai i (i menatakan indeks variabel ) () Mengulangi langkah sukses Optimasi dengan metode Hooke-Jeeves ditunjukkan dalam contoh berikut. Misal ingin dilakukan minimasi dari suatu ungsi: ( 4) +,5.( 9) + 3 (, ) Sebagai cek, dengan mudah dapat terlihat bahwa minimum terjadi pada 4, 9, dan harga min 3. Dalam hal ini dipilih titik awal: dan 6, serta interval awal Δ dan Δ. d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 8 dari 6

9 Komentar 6 36,5 Basis Eksplorasi dengan Δ, Δ 6 3,5 Sukses 8 47,5 Gagal 4 9,5 Sukses Mengulangi langkah sukses 3 8,5 Sukses 4 3,5 Sukses 5 8 4,5 Gagal Eksplorasi dengan Δ, Δ 5 4,5 Gagal 3 4,5 Gagal 4 7,5 Gagal 4 8 3,5 Gagal Eksplorasi dengan Δ,, Δ,4 4, 3,54 Gagal 3,8 3,54 Gagal 4,4 4,96 Gagal 4 9,6 3,8 Sukses Mengulangi langkah sukses 4 9, 3, Sukses 4 8,8 3, Gagal Eksplorasi dengan Δ,, Δ,4 4, 9, 3,6 Gagal 3,8 9, 3,6 Gagal 4, 9,6 3,8 Gagal 4, 8,8 3, Gagal Eksplorasi dengan Δ,4, Δ,8 4,4 9, 3, Gagal 3,96 9, 3, Gagal 4, 9,8 3,39 Gagal 4, 9, 3,7 Sukses Mengulangi langkah sukses 4, 9,4 3,8 Sukses 4, 8,96 3,8 Gagal Demikian seterusna. Proses dihentikan setelah eksplorasi gagal, serta Δ dan Δ cukup kecil. METODE STEEPEST ASCENT /DESCENT Merupakan jenis metode gradien ang paling sederhana. Terminologi: steepest ascent untuk pencarian maksimum ungsi steepest descent untuk pencarian minimum ungsi Prinsip pencarian optimum: Dilakukan serangkaian proses transormasi untuk mengubah sebuah ungsi dengan banak variabel (multi-dimensional unction) menjadi sebuah ungsi dengan variabel tunggal (one-dimensional unction), berdasarkan gradien arah pencarian. Langkah pencarian optimum ini selanjutna dilakukan secara berulang-ulang (iterati), hingga diperoleh tingkat konvergensi ang diinginkan. PENCARIAN OPTIMUM: Sebagai ilustrasi, tinjaulah ungsi dua variabel (,) ang akan ditentukan titik maksimumna. (lihat gambar berikut ini...) d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 9 dari 6

10 h (,) Titik optimum h h Berdasarkan nilai awal dan, dapat ditentukan nilai gradien (atau arah steepest ascent)-na, akni sebesar h. Berdasarkan nilai h, nilai maksimum ungsi dapat ditentukan, akni pada titik. Demikian seterusna, proses ini dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh titik optimum sesungguhna. Secara numerik: Misal, untuk sebuah ungsi dua variabel: (,) ang akan dicari titik optimumna, dengan nilai awal: dan, maka pada langkah iterasi pertama, nilai dan ang baru dapat ditentukan dengan: + h dan + h dengan: dan, merupakan turunan parsial ungsi (,) masing-masing terhadap dan Dalam hal ini, vektor gradien ungsina dinatakan sebagai:, i+ j (Pada kasus ini, sebuah ungsi variabel dalam dan, (,), ditransormasikan menjadi sebuah ungsi satu variabel dalam h, g(h).) Nilai dan ang diperoleh pada langkah iterasi ini selanjutna menjadi dan pada langkah iterasi berikutna. Demikian seterusna. CONTOH SOAL 4#: Gunakan metode steepest ascending (atau ascent) untuk menentukan maksimum dari ungsi: (, ) + dengan nilai awal dan sebesar: - dan Penelesaian: Turunan parsial ungsi di atas dapat dituliskan sebagai: + dan 4 Iterasi pertama: Nilai awal: -; Pada dan : (, ) ( ) () + ( ) ( ) () 7 Evaluasi nilai turunan parsial ungsi pada dan : () + ( ) 6,, ( ) 4() 6 d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman dari 6

11 maka, vektor gradienna dapat dituliskan sebagai: dan: + h +, + h, 6h 6h 6 i 6 j Substitusikan nilai dan (sebagai ungsi h) ke dalam (,) di atas: (, ) + (, ) ( + 6h) ( 6h) + ( + 6h) ( + 6h) ( 6h) g( h) (, ) 8 h + 7 h 7 g( h) Fungsi turunan pertama dari g(h): g '( h) 36 h + 7 Nilai h ang membuat g(h) maksimum dicapai pada saat g (h), akni sebesar: g '( h) 36 h h 7 h, Dengan demikian, nilai baru dan baru dapat dihitung sbb.: + 6h + 6 (,), 6h 6 (,), Cara perhitungan ang sama dapat dilakukan untuk langkah-langkah iterasi berikutna. Hasil perhitungan selengkapna (hingga langkah iterasi ke-) disajikan pada tabel berikut ini: Berdasarkan hasil-hasil tersebut di atas, terlihat bahwa penelesaian bersiat konvergen menuju ke nilai optimum dan optimum ang sebenarna, akni dan, dengan nilai (,) maksimum sebesar. Catatan: Anda dapat mengecek hasil ini secara analitik melalui telaah turunan ungsina. Turunan parsial ungsi ini dapat dituliskan sebagai: + dan 4 Nilai optimum dan dicapai pada saat dan. Dapat ditentukan dengan mudah, nilai-nilai tersebut adalah: dan. Kriteria optimumna (local minimum, local maimum, atau saddle point) dapat dicek melalui penggunaan turunan-kedua ungsi dan dievaluasi pada nilai dan tersebut. Dalam hal ini, turunan parsial tersebut adalah: d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman dari 6

12 d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman dari 6 ( ) + ( ) 4 ( ) + ( ) 4 4 Nilai determinan matriks Hessian (H) dari : det(h) 6 ()() 4) )( ( 4 Karena nilai det(h) > dan <, maka terbukti bahwa titik (, ) merupakan titik maksimum lokal. METODE LANGSUNG (RANDOM SEARCH) Sesuai dengan namana, metode random search secara berulang-ulang mengevaluasi nilai ungsi pada nilai-nilai variabel bebas tertentu (selected values) secara acak (randoml). Jika banakna sampel ang dicoba mencukupi, maka kondisi optimumna akan teramati, dan sebalikna. Dengan demikian, metode ini tidak eisien! Metode ini dapat diterapkan untuk ungsi ang discontinuous dan non-dierentiable sekalipun. Pendekatan ini pada umumna akan menghasilkan titik optimum global (bukan optimum lokal) CONTOH SOAL 5#: Gunakan metode random search untuk menentukan maksimum dari ungsi: ), ( jika domain nilai dan dibatasi pada: - hingga ; dan hingga 3. Catatan: Nilai maksimum ungsi ini adalah,5 pada - dan,5. Penelesaian: Random number generator, ang dalam hal ini diwakili sebagai bilangan r, secara tipikal dinatakan dalam angka-angka di antara dan. Nilai optimum di antara l dan u secara acak (random) dapat dinatakan sebagai: l + ( u l ) r Karena dalam hal ini: l - dan u, maka: (-) + ( (-)) r r Dengan cara ang sama, nilai optimum di antara l dan u secara acak dapat dinatakan sebagai: l + ( u l ) r Karena dalam hal ini: l dan u 3, maka: () + (3 ) r + r Dengan mensubstitusikan nilai-nilai r ang memenuhi: r secara acak ke dalam: r dan + r maka dapat diperoleh nilai maksimum ungsi ini sebesar,5 pada: - dan,5.

13 Sebagai contoh, dengan mengambil nilai-nilai r sebesar ;,5;,5;,75; dan ; serta menerapkanna secara acak terhadap persamaan dan sebagai ungsi r tersebut di atas, maka diperoleh hasil-hasil perhitungan sbb.: Nilai-nilai dan optimum Nilai (,) maksimum OPTIMASI FUNGSI VARIABEL SECARA ANALITIK (Sebuah Perbandingan) Tinjaulah sebuah ungsi variabel: `(,) Kriteria optimumna dapat dibagi menjadi 3 kategori: () (,) mempunai minimum lokal: jika det(h) > dan > () (,) mempunai maksimum lokal: jika det(h) > dan < (3) (,) mempunai titik belok (saddle point): jika det(h) < det(h) merupakan nilai determinan matriks Hessian ang dinatakan sebagai: det( H ) Contoh Aplikasi-: LOKASI OPTIMUM PENGOLAH LIMBAH TERPADU Sejumlah N pabrik dengan posisi koordinat masing-masing ( i, i ) menghasilkan limbah dengan debit masing-masing sejumlah Q i. Akan dibangun suatu unit pengolah limbah terpadu untuk seluruh pabrik tersebut. Ongkos pengangkutan limbah dari pabrik ke unit pengolah limbah berbanding lurus dengan debit pangkat,6. Ingin ditentukan posisi (koordinat) unit pengolah limbah agar ongkos pengangkutan limbah minimum. Analisis: k. jarak. debit Harga ( ) ( ),6 Misal: Lokasi pengolah limbah berada di titik P ( P, P ) Jarak pabrik ( i, i ) ke lokasi pengolah limbah: di ( P i) + ( P i),6 Ongkos transportasi dari pabrik ( i, i ): C kq.. ( ) + ( ) i i P i P i d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 3 dari 6

14 maka, ongkos transportasi total: C T N C i i N,6 i ( P i) ( P i) (, ) P P k Q + i Akan ditentukan nilai P dan P ang memberikan nilai C T minimum. Misal: nilai k dan posisi koordinat masing-masing pabrik adalah sebagai berikut: i i i Q i atau: (,4) (3,7) (8,3) (,) (Silakan Anda coba untuk menelesaikanna, dengan bantuan sotware ang Anda kuasai...) Contoh Aplikasi-: EVALUASI NILAI PARAMETER PERSAMAAN NON-LINIER Hubungan antara tekanan uap murni suatu cairan (P o, cm Hg) dengan suhu mutlak (T, K) didekati dengan persamaan Clausius-Claperon: o B P ep A+ T Jika tersedia data sebagai berikut: T P o berapakah nilai A dan B ang memberikan hasil persamaan empirik ang paling mendekati data? Analisis: Persoalan ini dapat diselesaikan dengan metode linierisasi, kemudian dilanjutkan dengan regresi linier, namun di sini akan diselesaikan dengan least squares secara langsung dalam bentuk persamaan non-linier ang ditinjau. Untuk data ke-i : o B Piempirik, ep A+ T i Error untuk data ke-i : o o Ri Pi, empirik Pi, data B o Ri epa+ Pi Ti n n B i i i i Ti Akan dicari nilai A dan B ang memberikan nilai S minimum. o Sum o squares o errors : S R ep A+ P ( A, B) (Silakan Anda coba untuk menelesaikanna, dengan bantuan sotware ang Anda kuasai... Jika Anda menggunakan metode Hooke-Jeeves, silakan coba dengan nilai awal: A ; B -4; ΔA,48; ΔB 5; Toleransi A,; toleransi B, rasio Δ,6) d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 4 dari 6

15 SOAL-SOAL LATIHAN () Emplo the ollowing methods to ind the maimum o: 3 4 ( ),75 +,,5 (a) golden section search ( l -, u 4, ε s %) (b) quadratic interpolation (,75; ;,5; iterations 5) (c) Newton s method (,5; ε s %) () Consider the ollowing unction: 3 4 ( ) 6 + 7, Use analtical and graphical methods to show the unction has a minimum or some value o in the range -. (3) Emplo the ollowing methods to ind the maimum o the unction rom Prob. () above: (a) golden section search ( l -, u, ε s %) (b) quadratic interpolation ( -; -; ; iterations 5) (c) Newton s method ( -; ε s %) (4) Consider the ollowing unction: ( ) + Perorm iterations o quadratic interpolation to locate the minimum. Comment on the convergence o our results. (,;,5; 5,) (5) Find the gradient vector and Hessian matri or each o the ollowing unctions: (a) (, ) + 3e (b) (,, z) + + z (c) (, ) ln( ) (6) Find the minimum value o: (, ) ( ) + ( 3) starting at and, using the steepest descent method with a stopping criterion o ε s %. (7) Perorm one iteration o the steepest ascent method to locate the maimum o: 4 (, ) 3,5 + + using initial guesses and. Emplo bisection to ind the optimal step size in the gradient search direction. (8) A temperature unction is: 3 (, ) Develop a one-dimensional unction in the temperature gradient direction at the point (,). (9) Design the optimal clindrical container (the radius, r, and the height, h) that is open at one end and has walls o negligible thickness. The container is to hold 8 meter 3. Design it so that the areas o its bottom and side are minimized. Perorm 3 iterations (at least) b using: (a) Newton method (Use the initial guess o r or h meter) (b) golden section search method (Use the initial interval guess o r or h - meter) () A miture o benzene and toluene are to be separated in a lash tank. At what temperature should the tank be operated to get the highest purit toluene in the liquid phase (maimizing T ). The pressure in the lash tank is 76 mm Hg. The units or Antoine s equations are mm Hg and o C or pressure and temperature, respectivel. d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 5 dari 6

16 sat sat B PB + T PT P log ( P sat B ) 6,95 T log ( P sat T ) 6,953 T + 9 () A will be converted into B in a stirred tank reactor. The product B and un-reacted A are puriied in a separation unit. Un-reacted A is reccled to the reactor. A process engineer has ound that the initial cost o the sstem is a unction o the conversion, A. Find the conversion that will result in the lowest cost sstem. C is a proportionalit constant.,6,6 Cost C + 5 ( A ) A () In the previous problem, onl one reactor is used. I two reactors are used in series, the governing equation or the sstem changes. Find the conversions or both reactors ( A and A ) such that the total cost o the sstem is minimized.,6 A,6,6 A A Cost C A( A ) ( A) A (3) The two-dimensional distribution o pollutant concentration in a channel can be described b: c(, ) 7,9 +,3 +,,5,6, 7 Determine the eact location o the peak concentration given the unction and the knowledge that the peak lies within the bounds - and. Good Luck!!! Catatan: Pustaka lain ang digunakan dalam penusunan materi kuliah ini: Wahudi Budi Sediawan dan Agus Praseta, Pemodelan Matematis dan Penelesaian Numeris dalam Teknik Kimia, Diktat Kuliah, Yogakarta: UGM Press; dan beberapa materi Pelatihan Metode Numerik ang disampaikan oleh Pro. Wahudi Budi Sediawan di dalam lingkup UPN Veteran Yogakarta. d/analisis numerik/optimasi numerik/april 8/halaman 6 dari 6

Optimasi Desain. Dhimas Satria Website : No HP :

Optimasi Desain. Dhimas Satria   Website :  No HP : Optimasi Desain Dhimas Satria Email : dhimas@untirta.ac.id Website : www.mesin.untirta.ac.id/dhimas No HP : 081327744433 Daftar Pustaka Arora, J.S., 1989, Introduction to Optimum Design, McGraw-Hill, International

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Medan, 11 April Penulis

Kata Pengantar. Medan, 11 April Penulis Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah Matematika dengan membahas Numerical Optimization atau Optimasi Numerik dalam bentuk makalah.

Lebih terperinci

Bagian 2 Turunan Parsial

Bagian 2 Turunan Parsial Bagian Turunan Parsial Bagian Turunan Parsial mempelajari bagaimana teknik dierensiasi diterapkan untuk ungsi dengan dua variabel atau lebih. Teknik dierensiasi ini tidak hana akan diterapkan untuk ungsi-ungsi

Lebih terperinci

OBJECTIVES PENGANTAR-1

OBJECTIVES PENGANTAR-1 6//0 MINIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN GOLDEN SECTION AND HOOK JEEVES METHODS OBJECTIVES Understand why and where optimization occurs in engineering probem soving. Understand the major eements of the genera

Lebih terperinci

2 Akar Persamaan NonLinear

2 Akar Persamaan NonLinear 2 Akar Persamaan NonLinear Beberapa metoda untuk mencari akar ang telah dikenal adalah dengan memfaktorkan atau dengan cara Horner Sebagai contoh, untuk mencari akar dari persamaan 2 6 = 0 ruas kiri difaktorkan

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI MODUL MATEMATIKA II Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI DEPARTEMEN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL KATA PENGANTAR Puji sukur kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin, FT-Universitas Sebelas Maret Surakarta

Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin, FT-Universitas Sebelas Maret Surakarta DESAIN OPTIMASI UNGSI TAK LINIER MENGGUNAKAN METODE PENYELIDIKAN IBONACCI Yemi Kuswardi Nurul Muhayat Abstract: optimum design is an action to design the best product based on the problem. Theoretically,

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7 Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV - 101 SKS : 3 SKS Turunan Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7 Kemampuan Akhir ang Diharapkan Mahasiswa mampu : - menjelaskan arti turunan ungsi - mencari turunan ungsi - menggunakan

Lebih terperinci

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi . Teorema-Teorema Limit Fungsi Menghitung it fungsi di suatu titik dengan menggunakan definisi dan pembuktian seperti ang telah diuraikan di atas adalah pekerjaan rumit. Semakin rumit bentuk fungsina,

Lebih terperinci

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n A. Fungsi Dua Variabel atau Lebih Dalam subbab ini, fungsi dua variabel atau lebih dikaji dari tiga sudut pandang: secara verbal (melalui uraian dalam kata-kata) secara aljabar

Lebih terperinci

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan Unit KONSEP DASAR ALJABAR Clara Ika Sari Pendahuluan P ada unit ini kita akan mempelajari beberapa konsep dasar dalam aljabar seperti persamaan dan pertidaksamaan ang berbentuk linear dan kuadrat, serta

Lebih terperinci

Bab IV Simulasi dan Pembahasan

Bab IV Simulasi dan Pembahasan Bab IV Simulasi dan Pembahasan IV.1 Gambaran Umum Simulasi Untuk menganalisis program pemodelan network flow analysis yang telah dirancang maka perlu dilakukan simulasi program tersebut. Dalam penelitian

Lebih terperinci

METODE STEEPEST DESCENT

METODE STEEPEST DESCENT METODE STEEPEST DESCENT Dosen Pengampu: Rukmono Budi Utomo M.Sc. Disusun Oleh : Linna Tri Lestari 6A1 1384202140 Diajukan sebagai tugas Ujian Akhir Semester UAS Metode Numerik UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

ROOTS OF NON LINIER EQUATIONS

ROOTS OF NON LINIER EQUATIONS ROOTS OF NON LINIER EQUATIONS ROOTS OF NON LINIER EQUATIONS Metode Bagi dua (Bisection Method) Metode Regula Falsi (False Position Method) Metode Grafik Iterasi Titik-Tetap (Fi Point Iteration) Metode

Lebih terperinci

Persamaan Diferensial Orde Satu

Persamaan Diferensial Orde Satu Modul Persamaan Diferensial Orde Satu P PENDAHULUAN Prof. SM. Nababan, Ph. ersamaan Diferensial (PD) adalah salah satu cabang matematika ang banak digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah fisis. Masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak semua permasalahan matematis atau perhitungan dapat diselesaikan dengan mudah. Bahkan dalam prinsip matematik, dalam memandang permasalahan, terlebih dahulu

Lebih terperinci

Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface

Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface Jurnal Gradien Vol. 10 No. 1 Januari 2014 : 957-962 Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface * Henoh Bayu Murti, Dian Kurniasari, Widiarti Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SOLUSI SISTEM PERSAMAAN NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE NEWTON- RAPHSON DAN METODE JACOBIAN

PERBANDINGAN SOLUSI SISTEM PERSAMAAN NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE NEWTON- RAPHSON DAN METODE JACOBIAN E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, 11-17 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN SOLUSI SISTEM PERSAMAAN NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE NEWTON- RAPHSON DAN METODE JACOBIAN NANDA NINGTYAS RAMADHANI UTAMI 1,

Lebih terperinci

Jurnal Gradien Vol. 10 No. 1 Januari 2014 : 957-962 Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface * Henoh Bayu Murti, Dian Kurniasari, Widiarti Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Bab 6 Sumber: Let s Learn about Korea, 00 Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, siat, dan aturan ungsi komposisi dalam pemecahan masalah;

Lebih terperinci

Pertemuan ke-4 Persamaan Non-Linier: Metode Secant

Pertemuan ke-4 Persamaan Non-Linier: Metode Secant Analisa Terapan: Metode Numerik Pertemuan ke- Persamaan Non-Linier: Metode Secant Oktober Department o Civil Engineering Metode Secant Dasar ( Dalam Metode Newton (i i i - ( + ( i [ ( i i, ( i ] Turunan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester: XI Program IPA/ Alokasi Waktu: jam Pelajaran (3 Pertemuan) A. Standar Kompetensi Menggunakan konsep limit ungsi dan turunan

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH Pertemuan VIII: Optimasi Tanpa Kendala dan Aplikasinya (Fungsi dengan Satu Variabel)

CATATAN KULIAH Pertemuan VIII: Optimasi Tanpa Kendala dan Aplikasinya (Fungsi dengan Satu Variabel) CATATAN KULIAH Pertemuan VIII: Optimasi Tanpa Kendala dan Aplikasinya (Fungsi dengan Satu Variabel) A. Nilai Optimum dan Nilai Ekstrem Ekuilibrium Tujuan vs. Ekuilibrium Non-Tujuan:. Ekuilibrium Non-Tujuan:

Lebih terperinci

METODE STEEPEST DESCENT

METODE STEEPEST DESCENT METODE STEEPEST DESCENT DENGAN UKURAN LANGKAH BARU UNTUK PENGOPTIMUMAN NIRKENDALA D. WUNGGULI 1, B. P. SILALAHI 2, S. GURITMAN 3 Abstrak Metode steepest descent adalah metode gradien sederhana untuk pengoptimuman.

Lebih terperinci

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi . Teorema-Teorema Limit Fungsi Menghitung it fungsi di suatu titik dengan menggunakan definisi dan pembuktian seperti ang telah diuraikan di atas adalah pekerjaan rumit. Semakin rumit bentuk fungsina,

Lebih terperinci

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Fungsi Peubah Banak Prof. Dr. Bambang Soedijono PENDAHULUAN D alam modul ini dibahas masalah Fungsi Peubah Banak. Dengan sendirina para pengguna modul ini dituntut telah menguasai pengertian mengenai

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi MENCARI MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI A. METODE TITIK POJOK

MATEMATIKA. Sesi MENCARI MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI A. METODE TITIK POJOK MATEMATIKA KELAS XII - KURIKULUM GABUNGAN 08 Sesi N MENCARI MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI Kita sudah belajar bagaimana menggambar daerah dari batas pertidaksamaan ang diketahui atau pun sebalikna. Suatu

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN NILAI PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDE 3

PENGARUH PERUBAHAN NILAI PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDE 3 PENGARUH PERUBAHAN NILAI PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDE 3 Tornados P. Silaban 1, Faiz Ahyaningsih 2 1) FMIPA, UNIMED, Medan, Indonesia email: tornados.p_silaban@yahoo.com 2)

Lebih terperinci

Kompetensi Umum. Overview Mata Kuliah ANALISIS NUMERIK Pustaka atau Referensi

Kompetensi Umum. Overview Mata Kuliah ANALISIS NUMERIK Pustaka atau Referensi SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2008/2009 ANALISIS NUMERIK 121151372 Dosen: Siti Diyar Kholisoh, ST, MT JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA Kamis, 5 Februari 2009 Overview

Lebih terperinci

METODE ITERASI BARU BEBAS DERIVATIF UNTUK MENEMUKAN SOLUSI PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI BARU BEBAS DERIVATIF UNTUK MENEMUKAN SOLUSI PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI BARU BEBAS DERIVATIF UNTUK MENEMUKAN SOLUSI PERSAMAAN NONLINEAR Eka Ceria 1, Agusni, Zulkarnain 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Laboratorium Matematika Terapan, Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Masalah maksimisasi dapat ditinjau dari metode minimisasi, karena

Masalah maksimisasi dapat ditinjau dari metode minimisasi, karena Lecture 2: Optimization of Function of One Variable A. Pendahuluan Ide dasar dari masalah optimisasi adalah mengoptimumkan (memaksimumkan/ meminimumkan) suatu besaran skalar yang merupakan harga suatu

Lebih terperinci

METODE SEQUENTIAL QUADRATIC PROGRAMMING (SQP) PADA OPTIMASI NONLINIER BERKENDALA SKRIPSI

METODE SEQUENTIAL QUADRATIC PROGRAMMING (SQP) PADA OPTIMASI NONLINIER BERKENDALA SKRIPSI METODE SEQUENTIAL QUADRATIC PROGRAMMING (SQP) PADA OPTIMASI NONLINIER BERKENDALA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Matematika

Lebih terperinci

OPTIMASI FUNGSI MULTIVARIABLE TANPA KENDALA DENGAN METODE NEWTON

OPTIMASI FUNGSI MULTIVARIABLE TANPA KENDALA DENGAN METODE NEWTON OPTIMASI FUNGSI MULTIVARIABLE TANPA KENDALA DENGAN METODE NEWTON Susi Ranangga [M008067], Aeroni Dwijayanti [M008078] Hamdani Citra P. [M0003], Nafi Nur Khasana [M00058]. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

METODE NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR

METODE NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR METODE NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR Metode Biseksi Ide awal metode ini adalah metode table, dimana area dibagi menjadi N bagian. Hanya saja metode biseksi ini membagi range menjadi 2 bagian, dari

Lebih terperinci

Pengantar Metode Numerik

Pengantar Metode Numerik Pengantar Metode Numerik Metode numerik adalah teknik dimana masalah matematika diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan oleh pengoperasian matematika. Metode numerik menggunakan perhitungan

Lebih terperinci

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II MAT 60 DASAR MATEMATIKA II Disusun Oleh: Dr. St. Budi Waluya, M. Sc Jurusan Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Unnes 1 HIMPUNAN 1. Notasi Himpunan. Relasi Himpunan 3. Operasi Himpunan A B : A B

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis Numerik

Modul Praktikum Analisis Numerik Modul Praktikum Analisis Numerik (Versi Beta 1.2) Mohammad Jamhuri UIN Malang September 27, 2013 Mohammad Jamhuri (UIN Malang) Modul Praktikum Analisis Numerik September 27, 2013 1 / 12 Praktikum 1: Deret

Lebih terperinci

Ilustrasi Persoalan Matematika

Ilustrasi Persoalan Matematika Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa (engineering), seperti

Lebih terperinci

PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN NONLINIER SATU VARIABEL DENGAN METODE ITERASI BARU HASIL DARI EKSPANSI TAYLOR

PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN NONLINIER SATU VARIABEL DENGAN METODE ITERASI BARU HASIL DARI EKSPANSI TAYLOR Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 93 98 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN NONLINIER SATU VARIABEL DENGAN METODE ITERASI BARU HASIL DARI EKSPANSI TAYLOR

Lebih terperinci

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2. KOMPUTASI NUMERIS Teknik dan cara menyelesaikan masalah matematika dengan pengoperasian hitungan Mencakup sejumlah besar perhitungan aritmatika yang sangat banyak dan menjemukan Diperlukan komputer MOTIVASI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Optimasi Non-Linier Suatu permasalahan optimasi disebut nonlinier jika fungsi tujuan dan kendalanya mempunyai bentuk nonlinier pada salah satu atau keduanya. Optimasi nonlinier

Lebih terperinci

Jurnal Matematika Integratif ISSN Volume 12 No 1, April 2016, pp 35 42

Jurnal Matematika Integratif ISSN Volume 12 No 1, April 2016, pp 35 42 Jurnal Matematika Integratif ISSN 1412-6184 Volume 12 No 1, April 2016, pp 35 42 Perbandingan Tingkat Kecepatan Konvergensi dari Newton Raphson dan Secant Setelah Mengaplikasikan Aiken s dalam Perhitungan

Lebih terperinci

Menemukan Akar-akar Persamaan Non-Linear

Menemukan Akar-akar Persamaan Non-Linear Menemukan Akar-akar Persamaan Non-Linear Muhtadin, ST. MT. Agenda Metode Tertutup Biseksi Regula Falsi Metode Terbuka Newton Method 3 Solusi untuk Persamaan Non Linear Akar-akar dari persamaan (y = f())

Lebih terperinci

TUGAS KOMPUTASI SISTEM FISIS 2015/2016. Pendahuluan. Identitas Tugas. Disusun oleh : Latar Belakang. Tujuan

TUGAS KOMPUTASI SISTEM FISIS 2015/2016. Pendahuluan. Identitas Tugas. Disusun oleh : Latar Belakang. Tujuan TUGAS KOMPUTASI SISTEM FISIS 2015/2016 Identitas Tugas Program Mencari Titik Nol/Titik Potong Dari Suatu Sistem 27 Oktober 2015 Disusun oleh : Zulfikar Lazuardi Maulana (10212034) Ridho Muhammad Akbar

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Mohamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar

Lebih terperinci

Non Linear Estimation and Maximum Likelihood Estimation

Non Linear Estimation and Maximum Likelihood Estimation Non Linear Estimation and Maximum Likelihood Estimation Non Linear Estimation and Maximum Likelihood Estimation Non Linear Estimation We have studied linear models in the sense that the parameters are

Lebih terperinci

SOAL ToT MATEMATIKA BISNIS-MANAJEMEN adalah...

SOAL ToT MATEMATIKA BISNIS-MANAJEMEN adalah... SOAL ToT MATEMATIKA BISNIS-MANAJEMEN 08. Bentuk sederhana dari 0 0 3 0 3 8 0 4 0 3 5 8 adalah.... Nilai dari log 6 3 log 4 log6 log 48 adalah... 7 3 3 3. Jika diketahui log 5 = a dan log 3 = b maka nilai

Lebih terperinci

Solusi Analitis Persamaan-persamaan Diferensial Orde-1 dengan Metode Analitis Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH

Solusi Analitis Persamaan-persamaan Diferensial Orde-1 dengan Metode Analitis Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH Solusi Analitis Persamaan-persamaan Diferensial Orde- dengan Metode Analitis.. Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH a. Bentuk Umum: f ( ) g( ), f dan g fungsi sembarang. b. Metode

Lebih terperinci

Heri Rustamaji Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung

Heri Rustamaji Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung Heri Rustamaji Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung Optimization of Chemical Processes : References: ❶ Edgar, T.F., D.M. Himmelblau, and L.S. Lasdon, Optimization of Chemical Processes, 2nd Edition,

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR

MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6 No. 02 (2017), hal 69 76. MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR Mahmul, Mariatul Kiftiah, Yudhi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN KALKULUS

PENDAHULUAN KALKULUS . BILANGAN REAL PENDAHULUAN KALKULUS Ada beberapa jenis bilangan ang telah kita kenal ketika di bangku sekolah. Bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan asli, bulat, cacah, rasional, irrasional. Tahu

Lebih terperinci

METODE NUMERIK ARAH KONJUGASI

METODE NUMERIK ARAH KONJUGASI METODE NUMERIK ARAH KONJUGASI 14 Mei 2016 Diajukan untuk Memenuh Tugas Ujian Akhir Semester Mata kuliah Metode Numerik Dosen Pengampu Bapak Rukmono Budi Utomo,M.Sc Nur Aliyah 1384202043 6A1 Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasannya.

Soal dan Pembahasannya. Soal dan Pembahasanna Perhatikan tabel di bawah ini! p q p q ~ q B B B S S B S S Nilai kebenaran dari pernataan majemuk p q ~ q pada tabel di atas adalah p q p q ~ q p q ~ q B B B S B B S S B B S B B S

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE CAUCHY DENGAN ORDE KONVERGENSI EMPAT. Masnida Esra Elisabet ABSTRACT

MODIFIKASI METODE CAUCHY DENGAN ORDE KONVERGENSI EMPAT. Masnida Esra Elisabet ABSTRACT MODIFIKASI METODE CAUCHY DENGAN ORDE KONVERGENSI EMPAT Masnida Esra Elisabet Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus

Lebih terperinci

OPTIMASI DENGAN METODE DAKIAN TERCURAM

OPTIMASI DENGAN METODE DAKIAN TERCURAM OPTIMASI DENGAN METODE DAKIAN TERCURAM Marwan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala, Jln. Syekh Abdur Rauf No. 3 Darussalam, Banda Aceh 23111 email:

Lebih terperinci

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks Dewi Erla Mahmudah 1, Ratna Dwi Christyanti 2, Moh. Khoridatul Huda 3,

Lebih terperinci

PENELITIAN OPERASIONAL I (TIN 4109)

PENELITIAN OPERASIONAL I (TIN 4109) PENELITIAN OPERASIONAL I (TIN 4109) Lecture 3 LINEAR PROGRAMMING Lecture 3 Outline: Simplex Method References: Frederick Hillier and Gerald J. Lieberman. Introduction to Operations Research. 7th ed. The

Lebih terperinci

Prasyarat : - Status Matakuliah. Deskripsi Singkat Matakuliah :

Prasyarat : - Status Matakuliah. Deskripsi Singkat Matakuliah : Nama Matakuliah Kode / SKS : Fisika Komputasi : MAP4113 / 2 SKS Prasyarat : - Status Matakuliah : Wajib Deskripsi Singkat Matakuliah : Matakuliah Fisika Komputasi mempelajari bagaimana menggunakan komputer

Lebih terperinci

METODE MODIFIKASI NEWTON DENGAN ORDE KONVERGENSI Lely Jusnita 1

METODE MODIFIKASI NEWTON DENGAN ORDE KONVERGENSI Lely Jusnita 1 METODE MODIFIKASI NEWTON DENGAN ORDE KONVERGENSI 1 + Lely Jusnita 1 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya

Lebih terperinci

ARAH KONJUGAT. dibuat guna memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Metode Numerik Dosen: Rukmono Budi Utomo M.Sc. 4 juni Dadang Supriadi A2

ARAH KONJUGAT. dibuat guna memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Metode Numerik Dosen: Rukmono Budi Utomo M.Sc. 4 juni Dadang Supriadi A2 ARAH KONJUGAT dibuat guna memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Metode Numerik Dosen: Rukmono Budi Utomo M.Sc. 4 juni 2016 Dadang Supriadi 1384202098 6A2 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG FAKULTAS KEGURUAN ILMU

Lebih terperinci

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR Rino Martino 1 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya

Lebih terperinci

METODE ITERASI OPTIMAL TANPA TURUNAN BERDASARKAN BEDA TERBAGI ABSTRACT

METODE ITERASI OPTIMAL TANPA TURUNAN BERDASARKAN BEDA TERBAGI ABSTRACT METODE ITERASI OPTIMAL TANPA TURUNAN BERDASARKAN BEDA TERBAGI Amelia Riski, Putra. Supriadi 2, Agusni 2 Mahasiswa Program Studi S Matematika 2 Laboratorium Matematika Terapan, Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar ang akan digunakan sebagai landasan berpikir seperti beberapa teorema dan definisi ang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan begitu

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 68 75 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA ELSA JUMIASRI, SUSILA BAHRI, BUKTI GINTING

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER MATEMATIKA BISNIS BAB FUNGSI LINIER Hikmah Agustin, S.P.,MM DEFINISI FUNGSI Fungsi adalah hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainna. Unsur-unsur pembentukan fungsi : 1. Variabel Variabel

Lebih terperinci

PENELITIAN OPERASIONAL I (TIN 4109)

PENELITIAN OPERASIONAL I (TIN 4109) PENELITIAN OPERASIONAL I (TIN 4109) Lecture 4 LINEAR PROGRAMMING Lecture 4 Outline: Simplex Method References: Frederick Hillier and Gerald J. Lieberman. Introduction to Operations Research. 7th ed. The

Lebih terperinci

TJUKUP MARNOTO. Carl Friedrich Gauss. Leonhard Euler. Isaac Newton. ANALISA NUMERIK dan PEMPROGRAMAN dengan BAHASA SCILAB

TJUKUP MARNOTO. Carl Friedrich Gauss. Leonhard Euler. Isaac Newton. ANALISA NUMERIK dan PEMPROGRAMAN dengan BAHASA SCILAB TJUKUP MARNOTO Carl Friedrich Gauss Leonhard Euler Isaac Newton ANALISA NUMERIK dan PEMPROGRAMAN dengan BAHASA SCILAB ANALISA NUMERIK dan PEMROGRAMAN dengan BAHASA SCILAB Penulis Tjukup Marnoto Desain

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih 126 1 5 Dosen Pembimbing: Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN DISPERSI POLUTAN

BAB III PEMODELAN DISPERSI POLUTAN BAB III PEMODELAN DISPERSI POLUTAN Salah satu faktor utama ang mempengaruhi dispersi polutan adalah kecenderungan molekul-molekul polutan untuk berdifusi. Pada Bab II telah dijelaskan bahwa proses difusi

Lebih terperinci

Pertemuan I Mencari Akar dari Fungsi Transendental

Pertemuan I Mencari Akar dari Fungsi Transendental Pertemuan I Mencari Akar dari Fungsi Transendental Daftar Isi: 1.1 Tujuan Perkuliahan 1. Pendahuluan 1.3 Metoda Bisection 1.3.1 Definisi 1.3. Komputasi mencari akar 1.3.3 Ilustrasi 1.4 Metoda Newton-Raphson

Lebih terperinci

FAMILI METODE ITERASI DENGAN KEKONVERGENAN ORDE TIGA. Rahmawati ABSTRACT

FAMILI METODE ITERASI DENGAN KEKONVERGENAN ORDE TIGA. Rahmawati ABSTRACT FAMILI METODE ITERASI DENGAN KEKONVERGENAN ORDE TIGA Rahmawati Mahasiswa Program Studi S Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya,

Lebih terperinci

Sistem Persamaan Linier FTI-UY

Sistem Persamaan Linier FTI-UY BAB V Sistem Persamaan Linier Salah satu hal penting dalam aljabar linear dan dalam banak masalah matematika terapan adalah menelesaikan suatu sistem persamaan linear. Representasi Sistem Persamaan Linear

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemrograman Non linier Pemrograman non linier adalah suatu bentuk pemrograman yang berhubungan dengan suatu perencanaan aktivitas tertentu yang dapat diformulasikan dalam model

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANALITIK

BAB II FUNGSI ANALITIK BAB II FUNGSI ANALITIK Sekarang kita akan mempelajari ungsi dari variabel kompleks dan pengembanganna dalam teori dierensial. Sebagai awal dari bab ini kita mulai dari ungsi analitik, ang mana sangat berperan

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE NEWTON DENGAN KEKONVERGENAN ORDE EMPAT. Yenni May Sovia 1, Agusni 2 ABSTRACT

MODIFIKASI METODE NEWTON DENGAN KEKONVERGENAN ORDE EMPAT. Yenni May Sovia 1, Agusni 2 ABSTRACT MODIFIKASI METODE NEWTON DENGAN KEKONVERGENAN ORDE EMPAT Yenni May Sovia, Agusni 2 Mahasiswa Program Studi S Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau

Lebih terperinci

Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier

Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier 1 Persamaan Non Linier Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi Metode Iterasi Sederhana Metode Newton-Raphson Metode Secant. 2 Persamaan Non Linier penentuan

Lebih terperinci

Persamaan Non Linier

Persamaan Non Linier Persamaan Non Linier Persamaan Non Linier Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi Metode Iterasi Sederhana Metode Newton-Raphson Metode Secant. Persamaan Non Linier penentuan akar-akar persamaan

Lebih terperinci

ALGORITMA MODIFIKASI BROYDEN-FLETCHER-GOLDFARB-SHANNO (MBFGS) PADA PERMASALAHAN OPTIMASI

ALGORITMA MODIFIKASI BROYDEN-FLETCHER-GOLDFARB-SHANNO (MBFGS) PADA PERMASALAHAN OPTIMASI ALGORITMA MODIFIKASI BROYDEN-FLETCHER-GOLDFARB-SHANNO (MBFGS) PADA PERMASALAHAN OPTIMASI Nama Mahasiswa : Rahmawati Erma.S. NRP : 1208100030 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : 1. Subchan, M.Sc, Ph.D

Lebih terperinci

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1 BAB I PRA KALKULUS. Sistem bilangan ril.. Bilangan ril Sistem bilangan ril adalah himpunan bilangan ril dan operasi aljabar aitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Biasana bilangan

Lebih terperinci

Penentuan Distribusi Suhu pada Permukaan Geometri Tak Tentu Menggunakan Metode Random Walk Balduyanus Yosep Godja a), Andi Ihwan a)*, Apriansyah b)

Penentuan Distribusi Suhu pada Permukaan Geometri Tak Tentu Menggunakan Metode Random Walk Balduyanus Yosep Godja a), Andi Ihwan a)*, Apriansyah b) POSITRON, Vol. VI, No. 1 (1), Hal. 17 - ISSN : 1-9 Penentuan Distribusi Suhu pada Permukaan Geometri Tak Tentu Menggunakan Metode Random Walk Balduanus Yosep Godja a), Andi Ihwan a)*, Apriansah b) a Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang muncul di lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat dikembangkan melalui pemodelan matematika. Sehingga dengan

Lebih terperinci

Fungsi. Pengertian Fungsi. Pengertian Fungsi ( ) ( )

Fungsi. Pengertian Fungsi. Pengertian Fungsi ( ) ( ) Fungsi Pengertian Fungsi Relasi : aturan yang mengawankan/ mengkaitkan/ menugaskan himpunan Fungsi Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner dari A ke B merupakan suatu ungsi jika setiap elemen di dalam

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR. Bukti : ax + by = a.b. Pengertian Program Linear : Gunakan persamaan 2 di atas :

PROGRAM LINEAR. Bukti : ax + by = a.b. Pengertian Program Linear : Gunakan persamaan 2 di atas : PROGRAM LINEAR Bukti : + = a + b = a.b b a Pengertian Program Linear : Program Linear adalah bagian ilmu matematika terapan ang digunakan untuk memecahkan masalah optimasi (pemaksimalan atau peminimalan

Lebih terperinci

Metode Numerik & Lab. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik & Komputasi. By : Muhtadin

Metode Numerik & Lab. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik & Komputasi. By : Muhtadin Metode Numerik & Lab Muhtadin, ST. MT. Agenda Intro Rencana Pembelajaran Ketentuan Penilaian Deret Taylor & McLaurin Analisis Galat Metode Numerik & Lab - Intro 3 Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

REGRESI DAN INTERPOLASI

REGRESI DAN INTERPOLASI Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Prodi Sarjana Teknik Sipil REGRESI DAN INTERPOLASI Curve Fitting Curve Fitting Acuan Chapra, S.C., Canale R.P., 99, Numerical Methods or Engineers,

Lebih terperinci

LINEAR PROGRAMMING-1

LINEAR PROGRAMMING-1 /5/ LINEAR PROGRAMMING- DR.MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM METODE KUANTITATIF Perumusan PL Ada tiga unsur dasar dari PL, ialah:. Fungsi Tujuan. Fungsi Pembatas (set ketidak samaan/pembatas strukturis) 3.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE TRUST-REGION DENGAN METODE NEWTON-RAPHSON PADA OPTIMASI FUNGSI NON LINIER TANPA KENDALA

PERBANDINGAN METODE TRUST-REGION DENGAN METODE NEWTON-RAPHSON PADA OPTIMASI FUNGSI NON LINIER TANPA KENDALA PERBANDINGAN METODE TRUST-REGION DENGAN METODE NEWTON-RAPHSON PADA OPTIMASI FUNGSI NON LINIER TANPA KENDALA Yully Estiningsih 1, Farikhin, Nikken Prima Puspita 3 1,,3 Jurusan Matematika FSM Universitas

Lebih terperinci

Kompetensi Umum. Pustaka atau Referensi JADWAL KELAS 9/17/2011 ANALISIS NUMERIK Budiaman. Kalender Akademik Semester Gasal

Kompetensi Umum. Pustaka atau Referensi JADWAL KELAS 9/17/2011 ANALISIS NUMERIK Budiaman. Kalender Akademik Semester Gasal SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2011-2012 ANALISIS NUMERIK 121151372 Dosen: Siti Diyar Kholisoh I GustiS. Budiaman PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA Jum at, 16 September

Lebih terperinci

S1- MATEMATIKA I BAHAN 7 TURUNAN FUNGSI (DERIVATIVES OR DIFFERENTIATIONS)

S1- MATEMATIKA I BAHAN 7 TURUNAN FUNGSI (DERIVATIVES OR DIFFERENTIATIONS) S1- MATEMATIKA I BAHAN 7 TURUNAN FUNGSI (DERIVATIVES OR DIFFERENTIATIONS) LANJUTAN TURUNAN FUNGSI (DERIVATIVE OR DIFFERENTIATION) : PARTIAL DERIVATIVE, TOTAL DIFFERENTIAL, TOTAL DERIVATIVE 1/15 Bahan 7.1.

Lebih terperinci

BAB II DISTRIBUSI PEUBAH ACAK

BAB II DISTRIBUSI PEUBAH ACAK H. Maman Suherman,Drs.,M.Si BAB II DISTIBUSI PEUBAH ACAK. Peubah Acak Variable andom Pada bab anda telah mengenal ruang peluang S, Ω, P dimana S adalah ruang sampel dari eksperimen acak, Ω adalah lapangan

Lebih terperinci

Menentukan Distribusi Temperatur dengan Menggunakan Metode Crank Nicholson

Menentukan Distribusi Temperatur dengan Menggunakan Metode Crank Nicholson Jurnal Penelitian Sains Volume 13 Nomer 2(B) 13204 Menentukan Distribusi Temperatur dengan Menggunakan Metode Crank Nicholson Siti Sailah Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan,

Lebih terperinci

OPTIMASI (Pemrograman Non Linear)

OPTIMASI (Pemrograman Non Linear) OPTIMASI (Pemrograman Non Linear) 3 SKS PILIHAN Arrival Rince Putri, 013 1 Silabus I. Pendahuluan 1. Perkuliahan: Silabus, Referensi, Penilaian. Pengantar Optimasi 3. Riview Differential Calculus II. Dasar-Dasar

Lebih terperinci

Pengertian Fungsi. MA 1114 Kalkulus I 2

Pengertian Fungsi. MA 1114 Kalkulus I 2 Fungsi Pengertian Fungsi Relasi : aturan yang mengawankan himpunan Fungsi Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner dari A ke B merupakan suatu ungsi jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA ITERATIF UNTUK MINIMISASI FUNGSI NONLINEAR

PENGEMBANGAN ALGORITMA ITERATIF UNTUK MINIMISASI FUNGSI NONLINEAR PENGEMBANGAN ALGORITMA ITERATIF UNTUK MINIMISASI FUNGSI NONLINEAR TESIS Oleh FADHILAH JULI YANTI HARAHAP 127021019/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Lebih terperinci

SIMULASI MONTE CARLO RISK MANAGEMENT DEPARTMENT OF INDUSTRIAL ENGINEERING

SIMULASI MONTE CARLO RISK MANAGEMENT DEPARTMENT OF INDUSTRIAL ENGINEERING SIMULASI MONTE CARLO RISK MANAGEMENT DEPARTMENT OF INDUSTRIAL ENGINEERING PENGANTAR Simulasi Monte Carlo didefinisikan sebagai semua teknik sampling statistik yang digunakan untuk memperkirakan solusi

Lebih terperinci

OPTIMASI FUNGSI MULTI VARIABEL DENGAN METODE UNIVARIATE. Dwi Suraningsih (M ), Marifatun (M ), Nisa Karunia (M )

OPTIMASI FUNGSI MULTI VARIABEL DENGAN METODE UNIVARIATE. Dwi Suraningsih (M ), Marifatun (M ), Nisa Karunia (M ) OPTIMASI FUNGSI MULTI VARIABEL DENGAN METODE UNIVARIATE Dwi Suraningsih (M2, Marifatun (M53, Nisa Karunia (M6 I. Pendahuluan Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari disa maupun tidak, sebenarnya manusia

Lebih terperinci

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI BAB I. SISTEM KRDINAT, NTASI & FUNGSI (Pertemuan ke 1 & 2) PENDAHULUAN Diskripsi singkat Pada bab ini akan dijelaskan tentang bilangan riil, sistem koordinat Cartesius, notasi-notasi ang sering digunakan

Lebih terperinci

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semester II 016/017 4 Maret 017 Kulia ang Lalu 1.1 Fungsi dua atau lebi peuba 1. Turunan Parsial 1.3 Limit dan Kekontinuan 1.4 Turunan ungsi dua peuba 1.5 Turunan berara

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis Numerik

Modul Praktikum Analisis Numerik Modul Praktikum Analisis Numerik (Versi Beta 1.2) Mohammad Jamhuri UIN Malang December 2, 2013 Mohammad Jamhuri (UIN Malang) Modul Praktikum Analisis Numerik December 2, 2013 1 / 18 Praktikum 1: Deret

Lebih terperinci

Metode Numerik. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik. By : Muhtadin

Metode Numerik. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik. By : Muhtadin Metode Numerik Muhtadin, ST. MT. Agenda Intro Rencana Pembelajaran Ketentuan Penilaian Deret Taylor & McLaurin Analisis Galat 2 Metode Numerik & Teknik Komputasi - Intro 3 Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci