BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. perangkat lunak dari alat yang dirancang, serta integrasi keduanya. Tujuan dari
|
|
- Lanny Susanto
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Brikut ini akan dijlaskan tntang pngujian prangkat kras dan prangkat lunak dari alat yang dirancang, srta intgrasi kduanya. Tujuan dari pngujian disini adalah untuk mngtahui apakah stiap prangkat sistm tlah brfungsi dngan baik... Prosdur Pngujian Prangkat Kras Pngujian trhadap prangkat kras mliputi pngujian pada PPI, DAC, ADC, Drivr Motor DC, Tachognrator, Rangkaian Pnyarah dan Rangkaian Plmah. Pngujian prangkat kras mngacu pada prancangan prangkat kras sprti yang tlah dijlaskan pada Bab III... PPI Pngujian PPI 8255 brknaan dngan input - output ktiga port yang ada. Untuk mngujinya dibutuhkan program sdrhana. Brikut adalah program untuk mnguji klayakan stiap port dalam Turbo C++ : #includ #includ #includ #includ <stdio.h> <dos.h> <conio.h> <iostram.h> #dfin PortA 0x0 #dfin PortB 0x #dfin PortC 0x2 #dfin Cw 0x int main(void) { outportb (Cw,0x80); // k tiga port PPI dist untuk Output smua do { outportb (PortA,0x0); // lampu k- 8 mnyala dlay(500); outportb (PortA,0x02); // lampu k- 7 mnyala dlay(500); outportb (PortA,0x0); // lampu k- 6 mnyala dlay(500); outportb (PortA,0x08); // lampu k- 5 mnyala 57
2 58 dlay(500); outportb (PortA,0x0); // lampu k- mnyala dlay(500); outportb (PortA,0x20); // lampu k- mnyala dlay(500); outportb (PortA,0x0); // lampu k- 2 mnyala dlay(500); outportb (PortA,0x80); // lampu k- mnyala dlay(500); outportb (PortA,0xFF); // smua lampu mnyala dlay(500); outportb (PortA,0x00); // smua lampu padam /* Port B */ outportb (PortB,0x0); // lampu k- 8 mnyala dlay(500); outportb (PortB,0x02); // lampu k- 7 mnyala dlay(500); outportb (PortB,0x0); // lampu k- 6 mnyala dlay(500); outportb (PortB,0x08); // lampu k- 5 mnyala dlay(500); outportb (PortB,0x0); // lampu k- mnyala dlay(500); outportb (PortB,0x20); // lampu k- mnyala dlay(500); outportb (PortB,0x0); // lampu k- 2 mnyala dlay(500); outportb (PortB,0x80); // lampu k- mnyala dlay(500); outportb (PortB,0xFF); // smua lampu mnyala dlay(500); outportb (PortB,0x00); // smua lampu padam /* Port C */ outportb (PortC,0x0); // lampu k- 8 mnyala dlay(500); outportb (PortC,0x02); // lampu k- 7 mnyala dlay(500); outportb (PortC,0x0); // lampu k- 6 mnyala dlay(500); outportb (PortC,0x08); // lampu k- 5 mnyala dlay(500); outportb (PortC,0x0); // lampu k- mnyala dlay(500); outportb (PortC,0x20); // lampu k- mnyala dlay(500); outportb (PortC,0x0); // lampu k- 2 mnyala dlay(500); outportb (PortC,0x80); // lampu k- mnyala dlay(500); outportb (PortC,0xFF); // smua lampu mnyala dlay(500); outportb (PortC,0x00); // smua lampu padam } whil (!kbhit()); outportb (PortA,0x00); outportb (PortB,0x00); outportb (PortC,0x00); rturn 0; } Stlah program dibuat maka langkah slanjutnya adalah mnghubungkan ktiga Port PPI dngan Rangkaian I/O mlalui kabl data. Slanjutnya, program dijalankan dan hasil pngujian dapat dilihat pada Tabl.. Ouput yang diinginkan adalah lampu akan mnyala scara brurutan dari lampu k-8 sampai lampu k- pada Port A hingga mnyala smua lalu padam smua
3 59 dan brganti k Port B dan Port C dngan urutan yang sama sampai lampu padam smua apabila ada pnkanan tombol pada kyboard. Tabl. Hasil pngujian modul PPI Port Nilai Hksa pada Lampu LED outport(port,hksa) A FF H 0 B FF H C FF H Ktrangan : = Lampu LED nyala. 0 = Lampu LED padam. Analisa hasil pngujian pada ktiga port PPI yang ada, sbagai brikut, ssuai pada Tabl. diatas bahwa pada Port A pada lampu LED k dlapan padam yang sharusnya mnyala, dari hasil trsbut maka Port A pada PPI yang digunakan pada tugas akhir ini tidaklah layak untuk digunakan, kmudian untuk Port B dan Port C layak digunakan karna output-nya ssuai...2 DAC Pngujian pada DAC mnggunakan Rangkaian I/O dan Multimtr, Rangkain I/O digunakan sbagai tgangan masukan dalam bntuk digital untuk DAC, sdangkan pnunjukan bsaran tgangan pada multimtr sbagai output dari DAC (sinyal analog). Sblumnya dipastikan tgangan input Vcc sbsar +5V, tgangan Vrf 2V, tgangan V -2V, dan juga ground. Karna input DAC ada 8 bit dan Vrf yang digunakan adalah sbsar 2V, maka prubahan 2 untuk stiap bit nya adalah = 0.07V. 255
4 60 Slanjutnya pngujian di lanjutkan dngan mnggsr gsr saklar DIP Switch pada rangkain I/O sbagai prwakilan dari prubahan bit kmudian di priksa ouput DAC dngan Multimtr yang mnunjuk pada Voltmtr Tabl.2 Hasil pngujian modul Rangkaian DAC No Saklar DIP Switch (Pin input DAC) Tgangan Output (V) D7 D6 D5 D D D2 D D Ktrangan : = Pada posisi ON 0 = Pada posisi OFF Analisa untuk hasil pngujian DAC yang ada pada Tabl.2 sbagai brikut, dngan Vrf 2V maka prubahan tiap bitnya sbsar 0.07V, jadi bila tgangan input 0 dsimal atau k dlapan saklar pada posisi OFF maka output-nya haruslah 0V, apabila kdlapan saklar pada posisi ON atau tgangan input 255
5 6 dsimal, maka tgangan output-nya haruslah sbsar 2V. Dari Tabl.2 diatas hasil yang didapat sudah ssuai, maka DAC layak digunakan... ADC Pngujian Rangkaian ADC dapat mnggunakan sbuah Potnsio Multitun dan Rangkaian I/O. Tapi sblumnya, dipastikan trlbih dahulu nilai clock-nya sudah sbsar 600KHz dngan mlihat bsarnya Rsistor dan Kapasitor yang trpasang pada clock intrnal. Slanjutkan mnguji ADC dngan mmutar Potnsio Multitun yang trhubung k tgangan 5V dan ground sbagai prwakilan dari prubahan nilai tgangan input ADC dan mnggunakan Rangkaian I/O sbagai output dari ADC yang brbntuk tgangan digital. Tabl. Hasil pngujian modul Rangkaian ADC No Tgangan Lampu LED (Pin Output ADC) Input (V) D7 2 D6 D5 D 5 D 6 D2 7 D 8 D Ktrangan : = Lampu Nyala. 0 = Lampu Padam. Analisa k- pada rangkaian ADC, apabila Potnsio Multitun diputar maksimal k arah ground maka smua lampu LED di Rangkaian I/O haruslah padam smua, sbaliknya apabila Potnsio Multitun diputar maksimal karah
6 62 5V lampu pada Rangkaian I/O harus mnyala smua. Dari Tabl. dapat dilihat bahwa input dan output rangkaian ADC sudah ssuai, shingga ADC layak untuk digunakan... Drivr Motor DC Pngujian Drivr Motor DC ditkankan pada pngukuran arus sblum dan ssudah mmasuki rangkaian Drivr, karna mngingat fungsinya disini hanya sbatas untuk mnguatkan arus dari tgangan yang dihasilkan olh DAC untuk tgangan input Motor DC. Cara pngujian Drivr Motor DC dapat mnggunakan Multimtr dngan mnunjuk pada Amprmtr, titik yang diuji adalah ouput dari DAC srta ouput dari Drivr motor DC. Tabl. Hasil pngukuran arus pada Drivr Motor DC Motor DC Motor DC Arus Output DAC (ma) Arus Output Drivr (A) Arus Output DAC (ma) Tgangan Input (V) Ktrangan : 0 (nol), karna Motor DC tidak brputar Arus Output Drivr (A) Analisa untuk Drivr Motor DC ditkankan pada pnguatan arus sblum dan ssudah mlwati rangkaian Drivr Motor DC. Dari Tabl. tlah
7 6 di dapatkan pnguatan arus sbsar ±00 kali dari tgangan output DAC (input Motor DC). Shingga Rangkaian Drivr sudah layak untuk digunakan...5 Rangkaian pnyarah Pngujian pada Rangkaian Pnyarah dilakukan dngan mnggunakan Osiloskop yang ada di Laboratorium Kontrol srta Multimtr. Pnggunaan Osiloskop untuk mlihat bntuk sinyal tgangan sblum dan ssudah masuk k Rangkaian Pnyarah, sdangkan Multimtr untuk mlihat jnis dan bsarnya tgangan sblum dan ssudah mlwati Rangkaian Pnyarah. Tgangan input AC = 5 V Tgangan output DC = 5.2 V (a) (b) Gambar. Bntuk glombang output Tachognrator dari Motor DC, (a) sblum mlalui Rangkaian Pnyarah (b) ssudah mlalui Rangkaian Pnyarah
8 6 Tgangan input AC = 7 V Tgangan output DC = 7.5 V (a) (b) Gambar.2 Bntuk glombang output Tachognrator dari Motor DC, (a) sblum mlalui Rangkaian Pnyarah (b) ssudah mlalui Rangkaian Pnyarah Dari hasil pngujian pada Gambar. dan.2 dapat dilihat bahwa glombang sinusoida tgangan AC sblumnya masuk k Rangkaian Pnyarah tlah brubah mnjadi garis lurus dngan riak kcil atau mnjadi tgangan DC yang sudah siap dipakai untuk pross slanjutnya. Bgitu juga dngan tgangan yang trukur pada Multimtr, tlah mngalami prubahan dan tgangan mnjadi lbih bsar, hal trsbut tidak mmpngaruhi hasil akhir dari alat karna tgangan output rangkaian akan turun lagi bila dibri bban krja. Shingga dapat disimpulkan bahwa Rangkaian Pnyarah layak digunakan...6 Rangkaian plmah Pngujian untuk Rangkaian Plmah dapat mnggunakan Multimtr, pngujian dilakukan sprti brikut, prtama pada titik input dibri tgangan masukan dan dilihat di Multimtr apakah sudah ssuai, kmudian di titik kdua pada output plmah prtama yang skaligus juga mrupakan input untuk
9 65 plmah kdua, dilihat apakah sudah didapat nilai yang lbih kcil dan ngatif, pada titik k tiga yaitu output dari plmah k dua dilihat apakah sudah didapat nilai yang sama pada pngukuran di titik k dua dan brnilai positif. Tabl.5 Hasil pngujian modul Rangkaian Plmah No Tgangan Input (V) Tgangan Output Plmahan (V) Total.95 Total / Jumlah Data 2.9 Dari hasil pngujian pada Rangkaian Plmah di Tabl.5 didapatkan bahwa nilai ouput dari rangkaian sudah mngalami plmahan sbsar ± 2. kali dari tgangan yang dimasukan k rangkaian. Dari total kolom plmahan dibagi dngan jumlah pngujian didapatkan nilai 2.9, shingga dapat disimpulkan bahwa Rangkaian Plmah layak digunakan...7 Tachognrator Pngujian pada Tachognrator dapat mnggunakan Multimtr dan RPMmtr pada Laboratorium Kontrol. Multimtr digunakan untuk mngukur tgangan yang kluar dari Tachognrator, sdangkan RPMmtr untuk mngukur jumlah putaran pada input Tachognrator. Tachognrator dihubungkan dngan sbuah Motor DC yang dibri tgangan trtntu shingga output dari Tachognrator brupa tgangan dapat trbaca, kmudian diukur putaran Tachognrator dngan RPMmtr
10 66 Tabl.6 Hasil pngujian Tachognrator No Putaran (rpm) Output (Volt) Analisa pada Tachognrator didasarkan pada gambar karaktristik Tachognrator dari Srvo Fundamntal Trainr yang mnjlaskan bahwa untuk masukan sbsar ±000 rpm pada Tachognrator akan mnghasilkan tgangan sbsar 2,5 Volt. Brdasarkan Tabl.6 maka Tachognrator yang dipakai sudah layak digunakan sbagai snsor kcpatan putaran pada Motor DC..2 Prosdur Pngujian Prangkat Lunak Pngujian prangkat lunak dilakukan dngan mlakukan pngujian yang brkaitan dngan stiap bagian prosdur program, sprti pada bagian ambil data, rata rata data, mnampilkan data, mnganalisa data dan lain sbagainya. Untuk tiap bagian dapat kita uji scara brsamaan dngan program utama ataupun scara trpisah..2. Idntifikasi scara statis Untuk program idntifikasi scara statis ada prosdur pnting yang dibuat. Ktiga prosdur trsbut adalah mngambil data, mrata rata data kmudian mnganalisa data sampai mndapatkan fungsi alih yang dimaksud.
11 67 A. Ambil data Pngujian pada prosdur ambil data dilakukan dngan mngambil data dari Port C PPI sbanyak yang diprlukan, dngan trlbih dahulu mmbrikan input-an brupa unit stp k Motor, dan dilanjutkan dngan mnyimpannya pada sbuah fil dngan format yang sudah ditntukan. Pnyimpanan data dilakukan pada 2 fil yang trpisah. Fil prtama digunakan sbagai mdia pnyimpanan databas, sdangkan fil k dua digunakan untuk fil output program yang nantinya dapat diakss dngan Microsoft Excl. Gambar. Hasil prosdur ambil data untuk idntifikasi scara statis. Pada prosdur ambil data dngan priod sampling sbsar 0.2 dtik, masih diktmukannya rror priod sampling brkisar 0.0 dtik, yang dapat mnybabkan program crash, walaupun hal trsbut sangat jarang trjadi. Ttapi
12 68 program yang dibuat sudah dapat mngambil data dan mnampilkannya mndkati ral tim. Shingga prosdur program yang dibuat sudah ssuai dan layak digunakan. B. Rata rata data Dalam pngujian trhadap prosdur rata rata, program dibuat untuk dapat mmbaca fil databas, mncari nilai nilai tiap prcobaan dan mnghitung rata rata tiap data sampling, kmudian mnambahkan hasil rata rata k dalam fil databas yang sama sbagai data k-5. Fil ini nantinya akan diakss untuk dapat dianalisa dan ditampilkan nilai nilainya hingga dapat mmbangun sbuah fungsi alih sprti yang diinginkan. Gambar. Hasil prosdur rata - rata data untuk idntifikasi scara statis.
13 69 Untuk prosdur rata rata data, program yang dibuat dapat mmbaca fil databas dan dapat mncari rata rata data untuk dijadikan data k-5. shingga program yang dibuat sudah ssuai dan layak digunakan. C. Analisa data Pada prosdur ini banyak skali pross yang yang akan dilakukan, shingga pngujian dilakukan scara brtahap ssuai urutan dari idntifikasi statis. mulai dari mmbaca data prcobaan kbrapa yang diinginkan, kmudian data prcobaan yang diinginkan dari data k - sampai data k - 0 diambil. Kmudian dicari nilai nilai yang mmbangun suatu fungsi alih, ssuai dari urutan idntifikasi. Gambar.5 Hasil prosdur analisa bsrta hasilnya untuk idntifikasi statis.
14 70 Prosdur trakhir dari idntifikasi scara statis adalah mnganalisa data yang diprolh baik data k- sampai data k- ataupun data hasil rata rata mnurut algoritma pada idntifikasi scara statis. Dari gambar.5 diatas dapat dilihat bahwa nilai nilai untuk mmbangun sbuah fungsi alih sudah didapat dan juga fungsi alihnya sudah ditampilkan. Shingga program untuk prosdur ini sudah layak untuk digunakan..2.2 Idntifikasi scara dinamis Pngujian pada program idntifikasi scara dinamis hanya sbatas pada pngujian prosdur mngambil data ssuai input-an PRBS yang dibrikan. Karna program yang dibuat dngan hanya untuk mngambil data, sdangkan untuk analisa output-nya mnggunakan program MATLAB. Gambar.6 Hasil prosdur mngambil data untuk idntifikasi scara dinamis.
15 7 Untuk program idntifikasi scara dinamis sudah layak digunakan, karna dapat dilihat pada Gambar.6 diatas output dari Motor DC sudah ssuai dngan input-an tgangan yang brupa PRBS.. Pngujian alat yang trintgrasi Pngujian disini brarti pngujian pnuh pada alat yang dibuat dngan mngintgrasikan prangkat kras dngan prangkat lunak yang tlah dibuat. Pngujian dilakukan dngan mnjalankan program dan dilihat apakah output program ataupun hasil pada prangkat kras sudah ssuai dngan yang dikhndaki. Apabila sudah ssuai, maka pngujian ini dilakukan scara brulang - ulang dngan tgangan input yang brbda bda. Dalam pngujian ini akan diambil 0 data pada tiap tgangan input, 8V, 9V, 0V, V dan 2V dngan tim sampling sbsar 0.2 dtik dngan mnggunakan idntifikasi scara statis. Untuk mngtahui kabsahan fungsi alih dari prcobaan maka dilakukan analisa dngan bantuan SIMULINK pada program MATLAB 6.5. Dngan mmbrikan input brupa unit stp pada fungsi alih yang di simulasikan akan di dapat tgangan output-nya, kmudian akan dibandingkan dngan tgangan output yang dari Motor DC. Dari slisih tiap nilai yang dibandingkan akan diktmukan Norm Error, yang nilainya dapat mwakili rror dari fungsi alih yang di dapat. Sbagai contoh, akan disimulasi fungsi alih G(s) = 0.0, dngan tgangan input 9V, priod sampling 0.2 dtik dan hasilnya akan ditampung di variabl simout. Untuk unit stp, option diisikan sbagai brikut, stp tim = 0.2, initial valu = 0, final valu = 9, sampl tim = -
16 72. Untuk simout option-nya sbagai brikut, dcimation =, sampl tim = 0.2, dan output-nya brbntuk array. Untuk nilai dapat dirubah mnjadi ssuai dngan Transport lag. 0.2s Gambar.7 Simulasi suatu fungsi alih dalam Simulink brikut : Algoritma program untuk mncari norm rror dalam MATLAB sbagai Out = FILE_OUTPUT_MOTOR(:0,kolom); Out2 = FILE_OUTPUT_SIMULASI(:0,kolom); Norm(out out2); Out adalah nilai nilai di kolom pada nama fil output Motor DC, yang didapat dari hasil program dalam C++, kmudian Out2 adalah nilai nilai di kolom pada nama fil output hasil simulasi, yang didapat dari variabl simout hasil dari SIMULINK pada MATLAB. Hasil simulasi bisa dilihat dalam grafik ini pada Gambar.7 dan Tabl. dibawah. Tabl.7 Hasil pngujian alat dngan input 8V, ts = 0.2 dtik No. Motor Motor 2 Motor ) (0.s ) 0.58
17 ) (0.s ) ) (0.s ) (0.s ) (0.269s ) (0.s ) (0.s ) ) (0.87s ) (0.87s ) 0.580
18 7 Tabl.8 Hasil pngujian alat dngan input 9V, ts = 0.2 dtik No. Motor Motor 2 Motor ) (0.269s ,582) (0.s ) (.00s ) (0.5s ) (0.s ) (0.269s ) ) ) 5 (0.95s ) (0.s ) (0.87s ) (0.s ) (0.269s 0.5 0,200) ) (0.s ) (0.s
19 ) (0.87s Tabl.9 Hasil pngujian alat dngan input 0V, ts = 0.2 dtik No. Motor Motor 2 Motor ) (0.269s ) ) ) (0.s ) (0.s ) (0.5s ) (0.87s ) (0.s ) 5 (0.95s ) (0.595s ) 2 (0.662s ) ) (0.s 0.67
20 ) 0.2 0,582) (0.s ) (0.s ) ) ) (0.s Tabl.0. Hasil pngujian alat dngan input V, ts = 0.2 dtik No. Motor Motor 2 Motor ) (0.s ) (0.s ) (0.s ) (0.s ) (0.269s (0.595s ) (0.s ) (0.s ,582) (0.s ) (0.s s( ) ) ) ) (0.s
21 ) ) ) Tabl. Hasil pngujian alat dngan input 2V, ts = 0.2 dtik No. Motor Motor 2 Motor ) ) (0.s ) 5 (0.95s ) (0.s ) (0.s ) (0.s ) (0.s ) (0.s ) ) (0.s ) ) ) (0.5s ) (0.s
22 ) ) ) (0.s ) (0.s ) (0.s ) (0.s ) ) 5 (0.95s ) (0.s Gambar.8 Grafik dari Scop pada Simulink.
23 79
24 80 Tabl. Hasil output dari Motor DC dan simulasi pada Motor DC pada tgangan input 9V, untuk mnmukan norm rror. No Output Output No Motor DC Simulasi Slisih 2 Motor DC Simulasi Slisih Total Total Dari Tabl. dapat di cari norm rror-nya dngan cara, Total = Total + Total2 = = Kmudian dari Total yang didapat
25 8 dicari akar kuadratnya, = Dari norm rror yang didapat, dapat disimpulkan bahwa fungsi alihnya layak untuk digunakan. Jika nilai norm rror 0 maka fungsi alih yang di dapat layak untuk digunakan. Makin bsar norm rror makin jauh prbdaaan antara output hasil simulasi dngan hasil idntifikasi. Ditinjau dari bsarnya norm rror, dari Tabl.2 dapat disimpulkan bahwa Fungsi alih yang mwakili karaktristik Motor DC adalah K s (0.600 dan K s ( ). Sdangkan dari Tabl.7 sampai Tabl., bahwa ± 50% dari hasil ksluruhan plaksanaan idntifikasi yang tlah dilakukan mngacu pada fungsi alih K s (0.600 dan K s ( ).
HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.
6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan
Lebih terperinciAplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan
Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON
Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga
Lebih terperinciPada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.
nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).
BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.
Lebih terperinciDebuging Program dengan EasyCase
Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti
Lebih terperinci8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik
8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna
Lebih terperinciUJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)
UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan
Lebih terperinci1. Proses Normalisasi
BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman
Lebih terperinciBab 6 Sumber dan Perambatan Galat
Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)
RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas
Lebih terperinciIntegral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma
Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk
Lebih terperinciPresentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi
Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf
II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan
Lebih terperinciIV. Konsolidasi. Pertemuan VII
Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISA
BAB IV DATA DAN ANALISA Pngujian yang dilakukan brupa pngujian masa hidup (lifim) cahaya dari 0 uni lampu DC 4,8 Vol olh hardwar yang lah dirancang. Hasil pngujian ini akan dianalisa raa-raa lifim µ dari
Lebih terperinciPenentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang
Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation
Lebih terperinciOleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,
Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV
Lebih terperincimodel pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag
Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa
Lebih terperinciPertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh
ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui
Lebih terperinciMETODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT
METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan
Lebih terperinciANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER
Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti
Lebih terperinciMata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7
Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg
Lebih terperinciKonsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I
Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi
Lebih terperinciMuatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu
Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG
x u comparator MVV RMVV vcc rst vcc rst COUNTER IC 407 COUNTER IC 407 0 0 switch cntral N N2 N3 N4 switch cabang rlay rlay snsor snsor out put out put BLOCK RANGKAIAN RELA BLOCK RANGK TRANSDUCER AC AC
Lebih terperinciAnalisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang
Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil
Lebih terperinciModeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK
MODELING PENGTURN KECEPTN MOTOR DC DENGN SIMULINK Olh : I N Satya Kumara Staf Pngajar Tknik Elktro Univrsitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali Email: ins_kumara@yahoo.com Intisari Motor arus sarah (motor
Lebih terperinciSIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE
SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam
Lebih terperinciIDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM
IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN
JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,
Lebih terperinciTINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER
TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN LOGIKA PID DENGAN MIKRO KONTROLER ATMEGA 8535
ANALISIS PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN LOGIKA PID DENGAN MIKRO KONTROLER ATMEGA 8535 Ruzita Sumiati (1) (1) Staf Pngajar Tknik Msin Politknik Ngri Padang ABSTRACT Th DC motor was oftn usd in various
Lebih terperinciMETODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT
METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL
ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,
Lebih terperinciANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V
Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON
Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail
Lebih terperinciKontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID
129 Kontrol Trakcing Laras Mriam 57mm dngan Mnggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID Jki Saputra, M. Aziz Muslim, dan Rini Nur Hasanah Abstrak Laras mriam adalah salah satu bagian bsar dari kontruksi
Lebih terperinciPengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal
Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI
Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,
Lebih terperinciGambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.
Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi
Lebih terperinciReduksi data gravitasi
Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih
Lebih terperinciMaterike April 2014
Matrik-6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 10 April 014 Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna ( difrnsial Contoh ' ' '' ' Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna
Lebih terperinciROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR
ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak
Lebih terperinciMateri ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015
Matri k - 6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 30 Mart 015 Industrial Enginring UNS ko@uns.ac.id Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna difrnsial Contoh '
Lebih terperinciBAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM
BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang
Lebih terperinciModifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone
Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas
Lebih terperinciINFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER
INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.
Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas
Lebih terperinciKARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL
Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS
18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo
Lebih terperinciATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009
Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti
Lebih terperinciImplementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor
Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst
Lebih terperinciFaculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia
Pngaruh Pngumuman Right Issu Trhadap Rturn Saham, Abnormal Rturn, Frkunsi Prdagangan, Volum Prdagangan, Risiko Saham dan Kapitalisasi Pasar Pada Prusahaan Proprty, Ral Estat and Building Construction yang
Lebih terperinciBAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB V DISTRIBUSI ROBABILITAS DISKRIT 5.. Distribusi Uniform Disrit Bila variabl aca X mmilii nilai,,... dngan probabilitas yang sama, maa distribusi uniform disrit dinyataan sbagai: f (, ) ;,,... paramtr
Lebih terperinciMINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN
Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan
Lebih terperinciANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)
ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-103
JURNAL EKNIK IS Vol., No. (Spt. ) ISSN: 3-97 B-3 Prancangan dan Iplntasi Kontrollr Pid-Fuzzy untuk Mnjaga Stabilitas Frkunsi gangan rbangkit Pada Pbangkit Listrik Kapasitas kva dngan Pnggrak Utaa Motor
Lebih terperinciDeret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT
Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).
Lebih terperinciANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK
ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura
Lebih terperinciPROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA
PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni
Lebih terperinciANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM
ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT
Lebih terperinciPROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX
Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.
Lebih terperinciSusunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.
Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah
Lebih terperinciUJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT
UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id
Lebih terperinciPembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :
Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika
Lebih terperinciREGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI
9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,
Lebih terperinciPENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM
PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
Lebih terperinciBAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL
BAB DISTRIBUSI IDUK DA DISTRIBUSI SAMEL.. EDAHULUA Jika suatu bsaran mmiliki nilai ssungguhnya sdangkan hasil ukurnya adalah maka kita mngharapkan hasil pngamatan mndkati, namun knyataannya tidak slalu
Lebih terperinciDESAIN AWAL SISTEM KENDALI PARAMETER BERKAS RADIASI MESIN BERKAS ELEKTRON 350 kev/10 ma PTAPB BATAN YOGYAKARTA
DESIN WL SISTEM KENDLI RMETER BERKS RDISI MESIN BERKS ELEKTRON 350 k/10 m TB BTN YOGYKRT SUTNTO Skolah Tinggi Tknologi Nuklir Badan Tnaga Nuklir Nasional - BTN JL.Babarsari Kotak os 6101 YKBB, Yogyakarta
Lebih terperinciRPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)
RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Nama Matakuliah : FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS I 2. Kod/SKS : MMM2112/2 SKS 3. Prasarat : Kalkulus Multivariabl I (prnah mngambil) 4. Status Matakuliah
Lebih terperinciPemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi
Lebih terperinciPENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU
PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY
BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman
Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia
Lebih terperinciProdi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom
IMPLEMENTASI REKOMENDASI MATERI AJAR BERDASARKAN KERANGKA KERJA SILUENS IMPLEMENTATION OF RECOMMENDATIONS TEACHING MATERIALS BASED ON SILUENS FRAMEWORK Irvan Dwi Putra Manurung 1, Anisa Hrdiani, S.T.,
Lebih terperinciVI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH
VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan
Lebih terperinciANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA
ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar
Lebih terperinciISOMORFISMA PADA GRAF P 4
ISOMORFISMA PADA GRAF P Eka Adhistiasari, I Ktut Budayasa 2 Jurusan Matmatika, Fakultas Martmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam, UNESA Kampus Ktintang 6023,Surabaya Email : tias-adhis@yahoocoid, ktutbudayasa@yahoocom
Lebih terperinciPENGARUH SEGMEN BOTTLENECK SISTEMATIK TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JL. JAMIN GINTING KM 14.5)
PENGARUH EGEN BOTTLENECK ITEATIK TERHAAP KARAKTERITIK LALU LINTA (TUI KAU: JL. JAIN GINTING K 14.5) Kristian Napitupulu ahasiswa Program arjana Tknik ipil Fakultas Tknik Univrsitas umatra Utara Jln. Prpustakaan
Lebih terperinciSIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK JARINGAN PERPIPAAN (PROTEKSI KATODIK-2)
SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK JARINGAN PERPIPAAN (PROTEKSI KATODIK-2) Abstrak Ssuai dngan praturan trbaru yang ditrbitkan olh Pmrintah Indonsia, sistm prpipaan transmisi dan distribusi untuk minyak
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS : PEMINAT PRODUK PONSEL X DI SURABAYA) I Putu Wisnu
Lebih terperinciINFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th )
INFRASTRUKTUR STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) Study Of Changs In Th Charactristic Of Siuri Sand Du To Addition Of Nonplastic
Lebih terperinciBAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA
BAB VII SISTEM AN JARINGAN PIPA Tujuan Intruksional Umum (TIU) Maasiswa diarapkan dapat mrncanakan suatu bangunan air brdasarkan konsp mkanika luida, tori idrostatika dan idrodinamika. Tujuan Intruksional
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika
Lebih terperinciAplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar
Aplikasi Mdia Pmblajaran Budidaya Ikan Guram Brbasis Wb Guna Mndukung Dsa Pintar Mardiyono, Dwi Irvan Rosadi Jurusan Tknik Elktro Politknik Ngri Smarang E-mail : mardiyono@polins.ac.id, dwiirvanrosadi@gmail.com
Lebih terperinciKAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl
KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat
Lebih terperinci