MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN

dokumen-dokumen yang mirip
UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan.

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

DISTRIBUSI FREKUENSI

KONSEP DASAR PROBABILITAS

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

STATISTIKA. A. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

I. PENGANTAR STATISTIKA

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UKURAN GEJALA PUSAT &

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR STATISTIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

STATISTIKA. Rumus : 1. Menentukan banyaknya data/responden dari diagram lingkaran:

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 PROGRAM STUDI: TEKNIK SIPIL

TINJAUAN PUSTAKA. Node. Edge. Gambar 1 Directed Acyclic Graph

Oleh : Harifa Hanan Yoga Aji Nugraha Gempur Safar Rika Saputri Arya Andika Dumanauw

Histogram Citra. Bab Membuat Histogram

Modul ini adalah modul ke-8 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

Bab III Analisis Rantai Markov

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

MODUL STATISTIKA BAHAN AJAR MATEMATIKA DASAR 2 SMA NEGERI 10 MELATI SAMARINDA DI SUSUN OLEH : KHAIRUL BASARI, S.Pd

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB IV HASIL PENELITIAN

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BUKU AJAR STATISTIKA DASAR

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta NAMA : KELAS :

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB III METODE PENELITIAN

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB V STATISTIKA DESKRIPTIF

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB I Rangkaian Transient. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

Transkripsi:

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN Tujuan Instruksonal Umum :. Mahasswa mampu memaham apa yang dmaksud dengan ukuran penyebaran. Mahasswa mampu memaham berbaga pengukuran untuk mencar nla ukuran penyebaran 3. Mahasswa mampu memaham kegunaan atau fungs dar nla penyebaran. Mahasswa mampu membedakan menghtung ukuran penyebaran untuk data yang dkelompokkan dengan data yang tdak dkelompokkan Tujuan Instruksonal Umum :. Mahasswa mampu menghtung range untuk data yang dkelompokkan dan untuk data yang tdak dkelompokkan. Mahasswa mampu untuk menghtung nla devas kuartl untuk data yang dkelompokkan dan untuk data yang tdak dkelompokkan 3. Mahasswa mampu untuk menghtung nla dar devas rata-rata untuk data yang dkelompokkan dengan data yang tdak dkelompokkan. Mahasswa mampu untuk menghtung nla devas standar untuk data yang dkelompokkan dengan data yang tdak dkelompokkan 5. Mahasswa mampu menghtung kemencengan dan keruncngan untuk data yang dkelompokkan dan data yang tdak dkelompokkan 6. Mahasswa mampu untuk menghtung nla koefsen range, koefsen standar devas dan koefsen varas. 7. mahasswa mampu untuk mengnterpretaskan art nla ukuran penyebaran 8. Mahasswa mampu menggunakan aplkas computer untuk mnghtung ukuran penyebaran.

PENGERTIAN Yang dmaksud dengan ukuran penyebaran adalah persebaran data terhadap rata-ratanya. Semakn kecl nla penyebarannya maka akan semakn dekat nla datanya dengan rata-ratanya. Atau dkatakan datanya semakn homogen. JENIS UKURAN PENYEBARAN A. Range Range adalah selsh dar nla tertngg dengan nla terendah. a. Untuk Data tdak berkelompok Range = L S L : Nla tertngg S : Nla terendah b. Untuk Data berkelompok. Batas Kelas tertngg Batas kelas terendah. Nla tengah tertngg Nla tengah terendah B. Devas Kuartl Devas Kuartl dalam suatu rangkaan data adalah jarak antara kuartl I dengan kuartl III. Rumus Devas Kuartl untuk data yang tdak dkelompokkan dan data yang dkelompokkan adalah sama, selama nla Kuartl I dan nla kuartl III sudah dketahu. K3 K QD C. Devas Rata-rata Devas rta-rata adalah jumlah selsh mutlak setap data terhadap rata-ratanya. a. Untuk Data tdak berkelompok AD N Dmana ; : Data : Rata-rata N : Jumlah data

b. Untuk Data dkelompokkan f AD N Dmana : f : Frekuens kelas : Data : Rata-rata N : Jumlah data Contoh : Gaj karyawan 30 39 Jumlah Karyawan Nla Tengah 3,5 f 30,6, 0 9 6,5 0,6 3,6 50 59 8 5,5 0,6 8,8 60 69 6,5 0,6 7, 70 79 9 7,5 9, 8,6 80 89 7 8,5 9, 35,8 90 99 9,5 9, 7,6 676 Dketahu dar perhtungan sebelumnya; 65, 676 Maka; AD 3, 5 50 D. Devas Standard Devas Standar adalah akar pangkat dua dar total selsh dengan nla rataratanya. a. Untuk data yang tdak dkelompokkan

( ) SD N Dmana; : nla data : Rata-rata N : Jumlah Data b. Untuk data yang dkelompokkan SD Dmana ; f N f : frekuens : Nla Tengah N : Jumlah data N f Contoh ; Gaj karyawan 30 39 Jumlah Karyawan Nla Tengah 3,5 f 38 90,5 f 76 0 9 6,5 67 980,5 88,5 50 59 8 5,5 36 970,5 376 60 69 6,5 77 60,5 993 70 79 9 7,5 670,5 5550,5 995 80 89 7 8,5 59,5 70,5 998,75 90 99 9,5 378 8930,5 357 f 355 f 598, 5 598,5 355 50 50 6,78

UKURAN PENYEBARAN RELATIF A. Koefsen Range L S KR L S L : Nla tertngg S : Nla Terendah B. Koefsen Devas Kuartl QD K K 3 3 K K K 3 : Kuartl 3 K : Kuartl C. Koefsen Devas Rata-rata AD QR AD : Devas rata-rata : Rata-rata D. Koefsen Devas Varas Koefsen Devas Standar dsebut juga Koefsen Varas, yang mempunya peranan sangat pentng guna membandngkan varas dar sekelompok data dengan sekelompok data yang lan. Semakn kecl koefsen varasnya, maka datanya semakn homogen, semakn beesar koefsen varasnya maka data semakn heterogen. V 00% Dmana; : Devas Standar

: Nla rata-rata Sedangkan koefsen varas untuk sampel adalah : S kv 00% Dmana; S : Devas stándar sampel : rata-rata sampel E. Ukuran Kemencengan (Skewness) dan keruncngan (Kurtoss). Skewness Skewness menandakan kurva yang tdak smetrs. Apabla kurva menceng ke kr maka Med Mod, apabla kurva menceng ke kanan maka Mod Med. Ukuran tngkat Kemencengan atau Skew adalah : Tk Mod S Atau TK 3( Med) S Dmana ; : rata-rata htung Mod : modus S : Smpangan Baku Med : medan atau nla tengah. Kurtoss Dlhat dar tngkat keruncngannya, kurva dstrbus normal d bag menjad tga bagan yatu : a. leptokurtc (kurva sangat runcng) b. Platycurtc (kurva agak datar)

c. Mezokurtc (puncak tdak begtu runcng) Untuk menghtung tngkat keruncngan suatu kurva dhtung : Untuk data yang tdak dkelompokkan: ) ( S n S M n Untuk data yang dkelompokkan : ) ( S M f n S M k Dmana; : nla pada data ke- : Rata-rata f : frekuens M : nla tengah

QUIZ I. Berkut n adalah hasl nla ujan 50 mahasswa UIEU untuk mata kulah statstka : 68 8 75 8 68 90 75 80 76 8 73 79 88 73 60 93 66 5 90 96 6 65 75 87 7 6 63 88 7 56 66 78 8 75 9 77 80 76 65 8 96 78 89 6 75 95 90 8 79 80 a. Susunlah dstrbus frekuens dar data tersebut b. Gambarkan grafk polygon dan hstogramnya c. Gambarkan kurva ogve nya. Tabel d bawah n adalah data yang menggambarkan harga sewa kos per bulan d daerah tanjung duren, dar 65 tempat kos yang ada Harga Sewa Jumlah Tempat Kos 80 99 00 9 0 39 0 59 60 79 80-99 0 5 0 5 3 a. Htunglah rata-rata dar harga sewa kos b. Htunglah medan dar harga sewa kos c. Htunglah modus dar harga sewa kos d. Berapa persentase dar rumah kos yang memlk sewa kos lebh Rp. 9.500 per bulan 3. Data berkut n adalah data gaj per mnggu karyawan d PT Senang Selalu : Gaj Jumlah Karyawan 0 59 60 79 6 80 99 00 9 7 0 39 3 0 59 5 60 79 5 a. Htunglah gaj tertngg dar 5% yang memlk gaj terendah b. Htunglah gaj terendah dar 0% karyawan yang memlk gaj tertngg

c. Htunglah nla dar Desl 7 dan Desl 3. Dengan data yang sama dengan data d no. 3, htunglah : a. Skewness, dan aapa artnya b. Kurtoss, dan apa artnya

MINGGU KE- VI & VII: DASAR DASAR PROBABILITA Tujuan Instruksonal Umum :. Mahasswa mampu memaham apa yang dmaksud dengan probablta. Mahasswa mampu memaham apa yang dmaksud dengan sample space, event dan perstwa 3. Mahasswa mampu memaham mengena azas-azas probablta. Mahasswa mampu memaham apa yang dmaksud dengan theorema bayes Tujuan Instruksonal Khusus :. Mahasswa mampu menghtung probablta dar suatu kejadan. Mahasswa mampu menghtung Jont Probablta, condtonal Probabta dan Magnal Prbablta 3. Mahasswa mampu untuk menghtung menggunakan teorema bayes. Mahasswa mampu untuk mengaplkaskan probablta dengan bebbaga contoh kasus yang ada PENGERTIAN Probablta adalah raso dar kejadan yang menguntungkan dengan seluruh kejadan atau perstwa apabla setap kejadan memlk kesempatan yang sama. Contoh: a. Perstwa dar pelemparan mata uang logam Mata uang memlk dua ss, yatu gambar dan angka. Apabla mata uang dlemparkan, maka probablta keluar ss gambar adalah : P (ss gambar) atau P (G) = ½ = 0,5 = 50% Selan ss gambar, probablta keluar ss angka adalah : P (ss angka) atau P (A) = ½ = 0,5 = 50%

b. Perstwa dar pelemparan dadu yang memlk 6 ss Setap dadu yang berbentuk kubus memlk enam ss, yang masng-masng ss memlk nla yang berbeda, yatu,, 3,, 5 dan 6. Apabla dadu tersebut dlempar, maka probablta keluar ss dadu bernla adalah: P (ss ) = /6 Sedangkan probablta keluar mata dadu bernla genap : P (ss, ss dan ss 6) = 3/6 = ½ c. Perstwa dar pengamblan kartu brdge Kartu brdge terdr dar 5 kartu yang terdr dar jens gambar yatu Jantung, Damond, Sekop, Cengkeh. Setap satu jens terdr dar 3 kartu yang bernomor As, 9, Jack, Queen, dan Kng. Apabla kartu brdge dkocok, maka probablta terplhnya kartu As adalah ; P (As) = /5 = /3 Probablta terplhnya kartu Jantung (Heart) adalah : P (Jantung) = 3/5 = ¼ Probablta terplhnya kartu berwarna merah ; P (merah) = 6/5 = / RUANG SAMPEL/SAMPLE SPACE Ruang sample adalah hmpunan yang mempunya unsur seluruh perstwa atau kejadan. Contoh : a. Pelemparan mata uang. Pelemparan satu mata uang Apabla satu mata uang dlempar, maka ada dua kemungknan haslnya, apakah akan keluar ss gambar atau akan keluar ss angka. Sehngga yang masuk sebaga ruang sample ada dua, yatu ss gambar dan ss angka. Pelemparan dua mata uang secara bersama-sama Apabla dua mata uang dlempar secara bersamaan, maka ada beberapa kemungknan hasl yang akan keluar, yatu ; (Angka, Angka)

(Angka, Gambar) (gambar, Angka) (Gamba, Gambar) Dengan demkan keempat kemungknan tersebut adalah bagan dar ruang sample. b. Pelemparan dadu Seluruh ss yang mungkn keluar dalam pelemparan dadu akan masuk kedalam ruang sample. Namun dapat dlakukan sub ruang sample, apabla ngn dbedakan antara dadu berss ganjl dengan dadu yang berss genap. EVENT ATAU PERISTIWA Perstwa atau event adalah kemungknan terjadnya suatu kejadan dar suatu percobaan. Msal: Probablta terjad A atau dsebut sebaga probablta kejadan A, dtulskan : P (A) = m n, dmana ; A : Perstwa A n : banyaknya perstwa A m : Jumlah seluruh perstwa Kemudan probablta kejadan bukan A, drumuskan sebaga berkut : A) n m ASAS-ASAS MENGHITUNG PROBABILITA. Range Nla Probablta 0 P ( A ). Complements - Probablty of not A Probablta kejadan bukan A P ( A ) P ( A)

3. Intersecton - Probablty Kejadan A dan B ( Perstwa salng menadakan) P ( A B ) n ( A B ) n ( S ). Unon - Probablty kejadan A atau B (Perstwa mutually exlusve, tdak salng menadakan) P ( A B ) n( A B ) P ( A) P ( B ) P ( A B ) n( S ) Contoh Kasus : a. Dar 5 kartu brdge, berapa probablta terplhnya kartu As atau Heart? Perstwa teramblnya kartu As = A) = /5 Perstwa teramblnya kartu Heart = P (H) = 3/5 Perstwa teramblnya kartu As yang juga Heart = P (A dan H) = /5 Maka; P (A Atau H) = /5 + 3/5 -/5 = 6/5 = /3 b. Berkut n data sekelompok mahasswa Jurusan Manajemen UIEU Kelompok Jens Kelamn Usa I II III IV V Lak lak Lak lak Lak lak Wanta Wanta 5 tahun 9 tahun 0 tahun tahun 8 tahun Berapa probablta terplhnya mahasswa yang memlk usa lebh dar 0 tahun : Probablta terplhnya karyawan wanta = P (W) = /5 Probablta terplhnya karyawan yang berusa lebh dar 0 tahun = U) = /5 Probablta terplhnya karyawan wanta yang berusa lebh dar 0 tahun = /5 P (A atau B ) = /5 + /5 /5 = 3/5

5. Margnal Probablty Margnal probablty adalah perstwa tanpa syarat, dmana perstwa yang lan tdak ada hubungannya dengan perstwa yang lannya. Probablta terjadnya perstwa A = A) Probablta terjadnya perstwa B = P (B) 6. Jont Event Jont event adalah terjadnya dua perstwa secara bersama-sama atau secara berurutan. Dmana P (AB) = P (BA) = P (A) B) tetap aturan n hanya dapat dterapkan apabla perstwa tersebut ndependen Selan tu, apabla jont event mengkut aturan yang dterapkan d Condtonal Probablty maka akan menjad atau apabla perstwa tersebut tdak ndependent, maka: Y ) ) Y ). Condtonal Probablty Condtonal Probablty adalah dmana suatu perstwa terjadnya ddahulu oleh perstwa lannya sebaga syarat. Aturan dar Condtonal Probablty : Contoh kasus : Y ) Y ) ) Dalam satu kotak terdapat 0 buah bola, dmana bola merah bergars, 3 bola merah kotak, bola bru bergars dan bola bru kotak-kotak. Pertanyaan: a. Berapa probablta teramblnya bola bergars dengan syarat merah? GM ) 0 P ( G M ) 0, M ) 5 5 0 b. Berapa proablta teramblnya bola kotak-kotak dengan syarat merah? 3 KM ) P ( K M ) 0 0,6 M ) 5 0 c. Berapa probablta teramblnya bola bergars dengan syarat bru?

GB) P ( G B) 0 0,8 B) 5 0 d. Berapa probablta teramblnya bola kotak-kotak dengan syarat bru? KB) P ( K B) 0 0, B) 5 0 BAYES THEOREM Theorema Bayes pada dasarnya hamper sama dengan Condtonal Probablty, dan aturan pada Bayes juga dturunkan dar aturan yang ada pada Condtonal Probablty. Pada aturan Condtonal Probablty : Y ) Dketahu bahwa Y ) Y ) Y ) Y ) ) Sehngga aturan bayes menjad ; Y Y ) Y ) ) )