BAB IV HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka mater pokok bangun ruang ss datar peserta ddk d MTs N Model Babakan Lebaksu Tegal, maka penuls melakukan analsa data secara kuanttatf. ebagamana djabarkan pada bab-bab sebelumnya bahwa dalam proses pengumpulan data, penuls menggunakan metode dokumentas, wawancara dan metode tes. Metode dokumentas dgunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan proses belajar mengajar peserta ddk. edangkan metode tes dgunakan untuk memperoleh data hasl belajar kelas kontrol dan kelas ekspermen sebelum dan sesudah dber perlakuan yang berbeda. Adapun langkah-langkah yang dtempuh dalam penguasaan nstrumen tes dalam peneltan n adalah:. Mengadakan pembatasan mater yang dujkan Adapun mater yang dujkan adalah mater pokok bangun ruang ss datar yang melput () Menyebutkan unsur-unsur kubus dan balok; () Membuat jarng-jarng kubus dan; (3) Menghtung luas permukaan kubus dan balok; (4) Menghtung volume kubus dan balok.. Menyusun ks-ks Adapun ks-ks nstrumen dapat dlhat pada tabel d lampran Menentukan waktu yang dsedakan Waktu yang dsedakan untuk menyelesakan soal tersebut selama 60 ment dengan jumlah soal 30 plhan ganda. 4. Analss butr soal hasl uj coba nstrumen tes ebelum nstrument dberkan pada kelompok ekspermen maupun kelompok kontrol sebaga alat ukur prestas belajar peserta ddk, terlebh dahulu dlakukan uj coba kepada kelas yang bukan sampel. Uj coba

2 63 dlakukan untuk mengetahu apakah butr soal tersebut sudah memenuh kualtas soal yang bak atau belum. Adapun yang dgunakan dalam pengujan n melput: valdtas tes, relabltas tes, ndeks kesukaran, dan daya beda. a. Analss valdtas tes Uj valdtas dgunakan untuk mengetahu vald tdaknya temtem tes. oal yang tdak vald akan ddrop (dbuang) dan tdak dgunakan. Item yang vald berart tem tersebut dapat mempresentaskan mater terplh yatu perbandngan. Perhtungan valdtas soal γ pb M p M γ pb koefsen korelas bseral t t p q M p M t rerata skor dar subjek yang menjawab betul standar devas dar skor total p q Krtera : propors peserta ddk yang menjawab benar propors peserta ddk yang menjawab salah (q -p) Apabla γ pb > r tabel maka butr soal vald Perhtungan Contoh perhtungan valdtas butr soal Tabel 4.., Analss hasl jawaban dar hasl uj coba nstrument tes pada soal No. No 3 4 Kode Butr soal no () kor Total (Y) UC UC UC UC Y Y

3 UC UC- 44 UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC-6 44 UC-7 44 UC UC-08 UC UC UC UC UC UC UC UC

4 65 35 UC UC UC UC Jumlah Berdasarkan tabel d atas dperoleh: M p M t P jumlah skor total yang menjawab benar pada no. banyaknya sswa yang menjawab benar pada no ,50 jumlah skor total banyaknya sswa ,87 jumlah skor yang menjawab benar pada no. banyaknya sswa 38 q 0,58 - p ,4 t 5,93 (565)

5 66 γ pb M M p t t p q 7,50 4,87 5,93 0,58 0,4 0,5 Pada taraf sgnfkan 5% dengan N 39, dperoleh r tabel 0,367 Karena r htung > r tabel, maka dapat dsmpulkan bahwa butr tem soal tersebut vald. Berdasarkan hasl perhtungan valdtas butr soal dperoleh hasl sebaga berkut: Tabel 4.. Krtera valdtas butr soal No Item soal plhan ganda Krtera.,, 3, 4, 6, 7, 9, 0,,, 3, 4, Vald 5, 6, 7, 0,,, 7, 8, 9, 30. 5, 8, 8, 9, 3, 4, 5, 6 Invald Perhtungan selengkapnya dapat dlhat d lampran 5. b. Analss relabltas tes etelah uj valdtas dlakukan, selanjutnya dlakukan uj relabltas pada nstrument tersebut. Uj relabltas dgunakan untuk mengetahu tngkat konsstens jawaban nstrument. Instrument yang bak secara akurat memlk jawaban yang konssten untuk kapanpun nstrument tu dsajkan. 0, yatu: Perhtungan relabltas tes obyektf menggunakan rumus K-R. r Keterangan: n pq n r relabltas tes secara keseluruhan p varans total propors subyek yangmenjawab benar pada suatu butr

6 67 q n propors subyek yang menjawab tem salah (q -p) banyaknya tem pq Harga r jumlah hasl kal antara p dan q yang dperoleh dkonsultaskan harga r dalam tabel product moment dengan taraf sgnfkan 5 %. oal dkatakan relabltas jka harga r > r tabel. Krtera Interval r < 0, Krtera angat rendah 0, < r < 0,4 Rendah 0,4 < r < 0,6 edang 0,6 < r < 0,8 Tngg 0,8 < r <,0 angat tngg Berdasarkan tabel pada analss ujcoba dperoleh: n pq 7,40 Y ( Y n n ) 3,344 R 0,8095 Berdasarkan hasl perhtungan koefsen relabltas butr soal dperoleh r 0,8095 adalah krtera pengujan sangat tngg. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat d lampran 9. c. Analss Indeks Kesukaran Uj ndeks kesukaran dgunakan untuk mengetahu tngkat kesukaran soal tu apakah sedang, sukar atau mudah.

7 68 Rumus: p Keterangan: P B J B J ndeks kesukaran banyaknya peserta ddk yang menjawab soal dengan benar jumlah seluruh peserta ddk yang kut tes Krtera : propors tngkat kesukaran P 0.9 sukar; 0,9 < P 0,70 sedang; P > 0.7 mudah Perhtungan untuk butr no B J 38 P 0,58 38 Berdasarkan krtera yang dtentukan maka soal no termasuk soal dengan klasfkas sedang. soal dperoleh: Berdasarkan hasl perhtungan koefesen ndeks kesukaran butr Tabel 4.3., Persentase ndeks kesukaran butr soal No Krtera Nomor oal Jumlah ( Σ ). ukar - -. edang,, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0,,, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0,, 30, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, Mudah - - Perhtungan selengkapnya dapat dlhat d lampran 7. Persentase ( %) 00%

8 69 d. Analss Daya Beda D B B A B PA PB J A J B Keterangan: D daya pembeda soal J A J B B A B B P A P B jumlah peserta ddk kelompok atas jumlah peserta ddk kelompok bawah jumlah peserta ddk kelompok atas yang menjawab soal tu dengan benar atau jumlah benar untuk kelompok atas. jumlah peserta ddk kelompok bawah menjawab soal tu dengan benar atau jumlah benar untuk kelompok bawah B J B J A A B B propors peserta kelompok atas yang menjawab benar (P ndeks kesukaran). propors peserta kelompok bawah yang menjawab benar (P ndeks kesukaran). Klasfkas daya pembeda soal: DP 0,00 sangat jelek 0,00 < DP 0,0 jelek 0,0 < DP 0,40 cukup 0,40 < DP 0,70 bak 0,70 < DP,00 sangat bak Tabel 4.4. Hasl jawaban soal No untuk menghtung daya pembeda Kelompok Atas Kelompok Bawah No Kode kor No Kode kor U-03 U-8 0 U- U U-7 3 U-

9 70 4 U-0 4 U-6 5 U-04 5 U-7 6 U- 6 U U-36 7 U-08 8 U U-0 9 U-4 9 U U-4 0 U-3 0 U-07 U-30 0 U-0 U-33 3 U-6 3 U U-0 4 U-8 5 U- 0 5 U U-3 6 U U U U-38 8 U U U-35 0 Jumlah 5 Jumlah 7 Untuk soal no dperoleh data sebaga berkut: BA 5 BB 7 JA 9 JB 9 D BA BB JA JB ,4 Berdasarkan krtera d atas, maka soal no mempunya daya pembeda bak. Berdasarkan hasl perhtungan daya beda butr soal dperoleh hasl sebaga berkut:

10 7 Tabel 4.5. Persentase daya beda butr soal No Krtera Nomor oal Jumlah ( Σ ) angat Jelek 5, 8, 3, 4, 6 5 Jelek 8, 9, Cukup, 3, 4, 6, 9, 0,,, 4, 5, 9 6, 7, 0,,, 7, 8, 9, 30 4 Bak, 7, 3 3 Perhtungan selengkapnya dapat dlhat d lampran 6. Persentase ( %) 6, ,33 0 B. Pengujan Hpotess Uj hpotess dmaksudkan untuk mengolah data yang terkumpul, bak dar data hasl belajar pada ulangan semester sebelumnya maupun dar data hasl belajar peserta ddk yang telah dkena model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD dengan menggunakan alat peraga matematka dengan tujuan untuk membuktkan dterma atau dtolaknya hpotess yang telah dajukan oleh penuls dan dalam pembuktan menggunakan uj t. Langkah-langkah yang dtempuh dalam menganalss uj hpotess adalah sebaga berkut:. ebaga analss awal yatu mencar normaltas data awal d kelas kontrol dan kelas ekspermen Untuk mencar normaltas berdasarkan data awal yang dapat dlhat pada lampran 0. maka dapat dperoleh data perhtungan pada tabel berkut: a. Uj normaltas data awal pada kelas kontrol Tabel 4.6., Analss data awal kelas kontrol No Kode Peserta ddk x x. K ,05 6,40. K K K K K K x ( x x) ( )

11 7 8. K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K ,90 Berdasarkan tabel datas n perhtungan untuk uj normaltas pada kelas ekspermen. Hpotess: Ho Data berdstrbus normal H Data berdstrbus tdak normal Rumus yang dgunakan: K ( O E ) E

12 73 Krtera pengujan adalah: jka α dengan dk (k-) htung < (, k ) dan 5%, maka Ho dterma, dan berdstrbus normal. Perhtungan uj normaltas N 40 x 08 Nla maksmal 70 x 5,05 Nla mnmal 30 67,59. 8, Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 40 6,5 6 kelas Panjang nterval kelas ,67 6 Tabel 4.7., Perhtungan dstrbus normal pada kelas kontrol Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah Jumlah #REF! 40 ² O E ( O E ) E Dengan harga untuk taraf sgnfkan 5% dk (6-) 5, dperoleh tabel, Data berdstrbus normal jka dperoleh htung 8,6709 Karena kelas ekspermen berdstrbus normal. htung tabel α, htung < (, k ) <, maka data awal

13 74 b. Uj normaltas data awal pada kelas ekspermen Tabel 4.8., Analss data awal kelas ekspermen No Kode Peserta ddk x x. E ,40 9,96. E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E x ( x x) ( )

14 75 Berdasarkan tabel datas n perhtungan untuk uj normaltas pada kelas ekspermen Hpotess: Ho Data berdstrbus normal H Data berdstrbus tdak normal Rumus yang dgunakan: K ( O E ) E Krtera pengujan adalah: jka α dengan dk (k-) htung < (, k ) dan 5%, maka Ho dterma, dan berdstrbus normal. Perhtungan uj normaltas N 40 x 056 Nla maksmal 70 x 5,40 Nla mnmal 30 74,9. 8,66 Banyaknya kelas (k) + 3,3 log kelas Panjang nterval kelas ,67 6 Tabel 4.9., Perhtungan dstrbus normal pada kelas ekspermen Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah Jumlah #REF! 40 ² O E ( O E ) E

15 76 Dengan harga tabel dperoleh untuk taraf sgnfkan 5% dk (6-) 5, dperoleh, Data ber dstrbus normal jka htung 7,347 Karena kelas ekspermen berdstrbus normal htung tabel α, htung < (, k ) <, maka data awal. Mencar homogentas data awal d kelas kontrol dan kelas ekspermen Untuk mencar homogentas sampel data awal kelompok ekspermen dan kelompok kontrol. Berdasarkan lampran dperoleh: Varans terbesar F htung Varans terkecl Pasangan hpotess yang duj adalah: H 0 Varans homogen σ H a Varans tdak homogen σ σ σ Kedua kelompok mempunya varans yang sama apabla menggunakan α 5% menghaslkan Dar hasl perhtungan dperoleh: 74,98 67,587 F htung < F α ( V, V ) Data terbesar n 40, data terkecl 40, maka dapat dhtung: 74,95 F htung,08 67,587 Dengan taraf nyata 0,05 dan V dk pemblang (40-) 39, V dk penyebut (40-) 39 maka dperoleh F tabel,89 homogen. Karena F htung < F tabel, maka Ho dterma, artnya kedua kelompok 3. Mencar kesamaan rata-rata data awal antara kelas kontrol dan kelas ekspermen H o σ σ H a σ σ Untuk menguj kesamaan rata-rata, analss data menggunakan uj t

16 77 Keterangan: σ rata-rata data kelas ekspermen σ rata-rata data kelas kontrol Untuk menguj hpotess dgunakan rumus t dengan + n n Keterangan: ( n ) + ( n ) n + n rata-rata sampel kelas ekspermen rata-rata sampel kelas kontrol smpangan bake kelas ekspermen smpangan buku gabungan n banyaknya kelas ekspermen n banyaknya kelas kontrol. Krtera pengujan yang berlaku adalah terma H o jka t htung < t tabel dengan menentukan dk (n + n - ), taraf sgnfkan α 5 % dan peluang ( α ). Perhtungan: Dar data d atas dperoleh: n 40 74,98 dk n 40 67, 587 t,9908 / α x 5,40 x 5,05 ( n ) + ( n ) n + n ( 40 ) 74,98 + ( 40 ) 8, ,587

17 78 t t n + n 8, ,40 5, ,344 Berdasarkan perhtungan d atas maka dapat dperoleh t htung -0,334 dengan t tabel,9908, maka dsmpulkan t tabel -,9908 < t htung -0,334 < t tabel,9908. dar krtera tersebut maka Ho dterma. 4. ebaga analss akhr yatu mencar normaltas data hasl belajar d kelas kontrol dan kelas ekspermen Untuk mencar normaltas berdasarkan data hasl belajar yang dapat dlhat pada lampran 30. Maka dapat dperoleh data perhtungan pada tabel berkut a. Uj normaltas data hasl belajar pada kelas ekspermen Tabel 4.0., Analss data hasl belajar kelas ekspermen No Kode Peserta ddk x x. E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E x ( x x) ( )

18 79 3. E E E E E E E E E E E E E E E E E E Berdasarkan tabel datas n perhtungan untuk uj normaltas pada kelas ekspermen Hpotess: Ho Data berdstrbus normal H Data berdstrbus tdak normal Rumus yang dgunakan: K ( O E ) E Krtera pengujan adalah: jka α dengan dk (k-) htung < (, k ) dan 5%, maka Ho dterma, dan berdstrbus normal. Perhtungan uj normaltas N 40 x 30 Nla maksmal 93 x 78,0000 Nla mnmal 65 46,564 6,838 Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 40 6,868 6 kelas Panjang nterval kelas ,6667 4

19 80 Tabel 4.., Perhtungan dstrbus normal pada kelas ekspermen Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah Jumlah #REF! 40 ² 9.69 O E ( O E ) E Dengan harga untuk taraf sgnfkan 5% dk (6-) 5, dperoleh tabel, Data berdstrbus normal jka α, htung < (, k ) dperoleh htung 9,69 Karena kelas ekspermen berdstrbus normal. <, maka data awal htung tabel b. Uj normaltas data hasl belajar pada kelas kontrol Tabel 4.., Analss data hasl belajar kelas kontrol x ( x x) ( ) No Kode Peserta ddk x x. K K K K K K K K K K K K K K

20 8 5. K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K Berdasarkan tabel datas n perhtungan untuk uj normaltas pada kelas kontrol Hpotess: Ho Data berdstrbus normal H Data berdstrbus tdak normal Rumus yang dgunakan: K ( O E ) E Krtera pengujan adalah: jka α dengan dk (k-) htung < (, k ) dan 5%, maka Ho dterma, dan berdstrbus normal. Perhtungan uj normaltas N 40 x 799 Nla maksmal 90 x 69,9750

21 8 Nla mnmal 55 57,773. 7,597 Banyaknya kelas (k) + 3,3 log kelas Panjang nterval kelas , Tabel 4.4, Perhtungan dstrbus normal pada kelas ekspermen Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah O E ( O E ) E Jumlah #REF! 40 ² 9.7 Dengan harga untuk taraf sgnfkan 5% dk (6-) 5, dperoleh tabel, Data berdstrbus normal jka α, htung < (, k ) dperoleh htung 9,7 Karena <, maka data awal htung tabel kelas ekspermen berdstrbus normal. 5. Mencar homogentas kelas ekspermen dan kelas kontrol Untuk mencar homogentas sampel data awal kelompok ekspermen dan kelompok kontrol. Berdasarkan lampran 3 dperoleh: Varans terbesar F htung Varans terkecl Pasangan hpotess yang duj adalah: H 0 Varans homogen σ σ H a Varans tdak homogen σ σ

22 83 Kedua kelompok mempunya varans yang sama apabla menggunakan α 5% menghaslkan Dar hasl perhtungan dperoleh: 57,773 50,606 F htung < F α ( V, V ) Data terbesar n 40, data terkecl 40, maka dapat dhtung: 57,773 F htung,4 50,606 Dengan taraf nyata 0,05 dan V dk pemblang (40-) 39, V dk penyebut (40-) 39 maka dperoleh F tabel,70 homogen. Karena F htung < F tabel, maka Ho dterma, artnya kedua kelompok 6. Menguj perbedaan antara kelas kontrol dan kelas ekspermen H o σ σ H a σ σ Keterangan Untuk menguj kesamaan rata-rata, analss data menggunakan uj t σ rata-rata data kelas ekspermen σ rata-rata data kelas kontrol Untuk menguj hpotess dgunakan rumus: t dengan + n n Keterangan: ( n ) + ( n ) n + n rata-rata sampel kelas ekspermen rata-rata sampel kelas kontrol smpangan baku kelas ekspermen smpangan baku gabungan n banyaknya kelas ekspermen n banyaknya kelas kontrol.

23 84 Krtera pengujan yang berlaku adalah terma H o jka t htung < t tabel dengan menentukan dk (n + n - ), taraf sgnfkan α 5 % dan peluang ( α ). Perhtungan: Dar data d atas dperoleh: n 40 57,773 dk n 40 50,606 t,9908 / α x 77,7500 x 69,9750 ( n ) + ( n ) n + n ( 40 ) 57,773 + ( 40 ) 7,3593 t n + 7,359 n , ,9750 t 4, ,606 Berdasarkan perhtungan datas maka dapat dperoleh t htung 4,747 dengan taraf nyata α 0,05 dar taraf normal baku dan memberkan t tabel,9908 dengan dk 78 maka dapat dsmpulkan t htung > t tabel. Dar krtera tersebut maka Ho tolak artnya ada perbedaan secara nyata antara hasl belajar kelas kontrol dan hasl belajar kelas ekspermen. Jka d lhat dar rata-rata antara kelas ekspermen yang dterapkan dengan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD dengan menggunakan alat peraga matematka lebh besar dbandngkan dengan kelas kontrol yang dterapkan dengan model pembelajaran konvensonal dengan jumlah rata-rata lebh sedkt. Hal n berart bahwa model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD dengan menggunakan alat

24 85 peraga matematka lebh efektf dbandngkan dengan model pembelajaran konvensonal terhadap hasl belajar peserta ddk pada sub mater bangun ruang ss datar. C. Pembahasan Hasl Peneltan. kor Kemampuan Awal (Nla Awal) Berdasarkan perhtungan uj normaltas dan uj varans data pada kemampuan awal (nla awal) dar kedua kelas yatu kelas ekspermen, dan kelas kontrol adalah berdstrbus normal dan homogen. Hal n dapat dkatakan bahwa konds kemampuan awal peserta ddk sebelum dkena perlakuan dengan kedua pembelajaran adalah setara atau sama.. kor Kemampuan Akhr (Nla Akhr) Dar hasl pengujan hpotess dperoleh t htung 4,747 sedangkan t tabel,9908. Karena t htung > t tabel, hal n menunjukkan bahwa pengajaran matematka dengan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD lebh bak dar pada pengajaran matematka dengan model pembelajaran konvensonal. elan tu dapat dlhat dar nla rata-rata kelas ekspermen lebh tngg dar nla rata-rata kelas kontrol. Kelas ekspermen mempunya nla rata-rata 77,75. edangkan nla rata-rata kelas kontrol 69,98. Dar hasl uraan d atas, dapat dsmpulkan bahwa prestas belajar matematka peserta ddk yang dajar dengan pembelajaran kooperatf tpe TAD lebh bak dar pada peserta ddk yang dajar dengan pembelajaran konvensonal pada mater perbandngan peserta ddk kelas VIII semester genap MTs N Model Babakan Lebaksu Tegal tahun pelajaran 009/00. ehngga model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD dapat djadkan alternatf dalam pembelajaran matematka untuk menark mnat belajar peserta ddk dan menngkatkan prestas belajar matematka peserta ddk.

25 86 D. Keterbatasan Peneltan Meskpun peneltan n sudah dkatakan seoptmal mungkn, akan tetap penelt menyadar bahwa peneltan n tdak terlepas adanya kesalahan dan kekurangan, hal tu karena keterbatasan-keterbatasan d bawah n:. Keterbatasan waktu Peneltan yang dlakukan oleh penelt terpancang oleh waktu, karena waktu yang dgunakan sangat terbatas. Maka penelt hanya memlk sesua keperluan yang berhubungan dengan peneltan saja. Walaupun waktu yang penelt gunakan cukup sngkat akan tetap bsa memenuh syarat-sayarat dalam peneltan lmah.. Keterbatasan kemampuan Peneltan tdak lepas dar pengetahuan, oleh karena tu penelt menyadar keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan lmah. Tetap penelt sudah berusaha semaksmal mungkn untuk menjalankan peneltan sesua dengan kemampuan kelmuan serta bmbngan dar dosen pembmbng. 3. Keterbatasan mater dan tempat peneltan Peneltan n terbatas pada mater bangun ruang ss datar kelas VIII semester genap d MTs Neger Model Babakan Lebaksu Tegal. Apabla dlakukan pada mater dan tempat berbeda kemungknan haslnya tdak sama.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang efektftas penggunaan model Group Investgaton (GI) terhadap Hasl Belajar Sswa Kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Tujuan Peneltan Berdasarkan rumusan dan alasan pemlhan judul d atas, maka dalam peneltan n tujuan yang ngn dcapa adalah sebaga berkut: Untuk mengetahu ada tdaknya perbedaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jens dan Desan Peneltan BAB III METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlaksanakan adalah quas ekspermen, dmana kelompok kontrol tdak dapat berfungs sepenuhnya untuk mengontrol varabel-varabel luar yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan. Peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt perbandngan hasl belajar sswa melalu model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Sesua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk:. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Setelah melakukan peneltan, penelt mendapatkan stud lapangan untuk memperoleh data nla pos test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Peneltan Penuls dalam peneltan n mengambl lokas d salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Neger d Kabupaten Canjur tepatnya d SMK Neger 1 Tanggeung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt Penerapan Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Peneltan n bertujuan untuk mengetahu Pembelajaran Kooperatf Tpe Student Team Achevement Dvon (STAD) dengan Meda Komk Lebh Efektf darpada Pembelajaran dengan

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang pemanfaatan meda vdeo kma sebaga meda pembelajaran pada mater pokok larutan elektrolt dan nonelektrolt, peneltan

Lebih terperinci

Uji Homogenitas Varians

Uji Homogenitas Varians Uj Homogentas Varans I. DUA VARIANS Pengujan hpotess dua varans dlakukan untuk mengetahu varans dua populas sama (homogen atau tdak (heterogen. S dan S merupakan penduga σ dan σ Rumus varans : x ( x S

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester ganjl tahun ajaran 010/011 antara bulan September - November 010 d SMP Neger 1 Kalanda Kabupaten Lampung Selatan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (009:6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN : Jurnal Mantk Penusa Vol No Jun 0 ISSN : 088-9 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KEMALA BHAYANGKARI MEDAN TAHUN AJARAN 0/0 AWALUDIN FITRA, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs NU Nurul Huda 1. Sejarah Berdrnya MTs NU Nurul Huda MTs NU Nurul Huda Semarang merupakan Lembaga Penddkan yang ddrkan pada tanggal Pebruar tahun

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci