BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber perlakuan yatu pembelajaran bolog mater pokok vrus dengan mengggunakan strateg pembelajaran TTW dan kelas kontrol dber pembelajaran bolog mater pokok vrus tanpa mengggunakan model pembelajaran TTW (konfensonal) Sebelum dberkan perlakuan kelas ekspermen dan kelas kontrol harus mempunya kemampuan awal yang sama untuk mengetahu bahwa tdak ada perbedaan kemampuan awal yang sgnfkan. Terhadap kedua kelas d adakan uj kesamaan dua varans yang d sebut uj homogentas. Data-data dalam peneltan n dperoleh dar hasl tes secara rnc dapat dsajkan sebaga berkut:. Analss Butr Soal Hasl Uj Coba Instrumen Tes Sebelum nstrumen dberkan pada kelas ekspermen maupun kelas kontrol sebaga alat ukur prestas belajar peserta ddk, terlebh dahulu dlakukan uj coba kepada kelas yang bukan sampel. Uj coba dlakukan untuk mengetahu apakah butr soal tersebut sudah memenuh kualtas soal yang bak atau belum. Adapun yang dgunakan dalam pengujan n melput: Valdtas tes, relabltas tes, ndeks kesukaran, dan daya beda. a. Analss Valdtas Tes Uj valdtas dgunakan untuk mengetahu vald tdaknya temtem tes. Soal yang tdak vald akan dbuang dan tdak dgunakan. Item yang vald berart tem tersebut dapat mempresentaskan mater Vrus. Berdasarkan hasl perhtungan valdtas butr soal dperoleh hasl sebaga berkut: 46

2 47 Tabel 4. Hasl Perhtungan Valdtas Butr Soal No Krtera r tabel Nomor Soal Jumlah Prosentase Vald 0,349,, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0,,, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0,,, 4, 6, 7, 8, 9, 30, 3, 34, % 35, 37, 38, 39, 40, 4, 4, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50 Invald 3, 3, 3, 5, 3, 33, % Perhtungan selengkapnya dapat dlhat d lampran. Berdasarkan tabel d atas, hasl perhtungan valdtas terdapat 43 soal yang vald (,, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0,,, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0,,, 4, 6, 7, 8, 9, 30, 3, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 4, 4, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50) dan terdapat 7 soal yang tdak vald (3, 3, 3, 5, 3, 33, dan 36). b. Analss Relabltas Tes Setelah uj valdtas dlakukan, selanjutnya dlakukan uj relabltas pada nstrumen tersebut. Uj relabltas dgunakan untuk mengetahu tngkat konsstens jawaban nstrumen. Instrumen yang bak secara akurat memlk jawaban yang konssten untuk kapanpun nstrumen tu dsajkan. Berdasarkan hasl perhtungan relabltas butr soal dperoleh r = 0,967 adalah krtera pengujan tngg. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat d lampran. c. Analss Indeks Kesukaran Tes Uj ndeks kesukaran dgunakan untuk mengetahu tngkat kesukaran soal tu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasl perhtungan koefsen ndeks butr soal dperoleh:

3 48 Tabel 4. Hasl Perhtungan Indeks Kesukaran Butr Soal No Krtera Nomor Soal Jumlah Prosentase Sukar 3, 3, 3, 5, 3, 33, % Sedang, 5, 6, 7, 8, 9, 0,,, 4, 5, 6, 7, 8, 9,,, 4, 6, 7, 8, 9, 36 7 % 30, 3, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 4, 43, 44, 47, 49, 50 3 Mudah, 4, 0, 40, 4, 46, % Perhtungan selengkapnya dapat dlhat d lampran. Berdasarkan tabel d atas, hasl perhtungan ndeks kesukaran butr soal terdapat 7 soal dengan krtera sukar (3, 3, 3, 5, 3, 33, 45), 36 soal dengan krtera sedang (, 5, 6, 7, 8, 9, 0,,, 4, 5, 6, 7, 8, 9,,, 4, 6, 7, 8, 9, 30, 3, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 4, 43, 44, 47, 49, 50), dan 7 soal dengan krtera mudah (, 4, 0, 40, 4, 46, 48). d. Analss Daya Beda Tes Berdasarkan hasl perhtungan daya beda butr soal dperoleh hasl sebaga berkut: Tabel 4.3 Hasl Perhtungan Daya Pembeda Butr Soal No Krtera Nomor Soal Jumlah Prosentase Jelek 3, 6, 3, 5, 6, 8, 9, 3, 5, 6, 9, 3, 33, 34, 36, 38, 40, 4, 44, 0 40 % 45, 47, 48 Cukup,, 4, 5, 7, 8, 9, 0,,, 4, 7, 0,, 4, 30, 35, 39, 4, 43, 5 50 % 46, 49, 50 3 Bak, 7, 8, 3, % 4 Bak Sekal Perhtungan selengkapnya dapat dlhat d lampran. Berdasarkan tabel d atas, hasl perhtungan daya pembeda butr soal terdapat 0 soal dengan krtera jelek (3, 6, 3, 5, 6, 8, 9, 3,

4 49 5, 6, 9, 3, 33, 34, 36, 38, 40, 4, 44, 45, 47, 48), 5 soal dengan krtera cukup (,, 4, 5, 7, 8, 9, 0,,, 4, 7, 0,, 4, 30, 35, 39, 4, 43, 46, 49, 50), dan 5 soal dengan krtera bak (, 7, 8, 3, 37).. Data Nla Awal Kelas Ekspermen Berdasarkan hasl peneltan kelas X 3, sebelum pembelajaran mater Vrus dengan menggunakan strateg pembelajaran TTW, mencapa nla tertngg 63 dan nla terendah 30. Rentang nla (R) = 33, panjang kelas nterval d ambl 6 kelas, banyaknya nterval kelas dambl 6, dar perhtungan dperoleh ( f ) = , ( f ) = x Sehngga nla rata-rata ( ) = 44, 084 x x dengan smpangan baku =8.36. Untuk lebh jelasnya dapat dlhat pada tabel dan gambar. sebaga berkut: Tabel 4.4 Daftar Dstrbus Frekuens Nla Awal Kelas Ekspermen Frekuens Kelas Interval Frekuens Absolut No Relatf(%) , , , , , ,65 7 Jumlah Untuk memberkan gambaran yang lebh luas, maka daftar perhtungan dstrbus frekuens tersebut dapat kta buat hstogramnya sebaga berkut:

5 50 Nla Gambar 4. Hstogram Nla Awal Kelas Ekspermen 3. Data Nla Awal Kelas Kontrol Berdasarkan hasl peneltan kelas X, sebelum pembelajaran mater Vrus tanpa menggunakan strateg TTW, mencapa nla tertngg 63 dan nla terendah 30. Rentang nla (R) = 33, banyaknya kelas d ambl 6 kelas, banyaknya nterval kelas d ambl 6, dar perhtungan dperoleh ( f x ) = 84.5 ( f x ) = 86.8 Sehngga nla rata-rata (x ) = , dengan smpangan baku = 8,056. Untuk lebh jelasnya dapat dlhat pada tabel 6 dan gambar sebaga berkut: Tabel 4.5 Daftar Dstrbus Frekuens Nla Awal Kelas Kontrol No Kelas Interval Frekuens Frekuens Absolut Relatf(%) , , , , , ,35 7 Jumlah Untuk memberkan gambaran yang lebh luas, maka daftar perhtungan dstrbus frekuens tersebut dapat kta buat hstogramnya.

6 5 Nla Gambar 4. Hstogram Nla Awal Kelas Kontrol 4. Data Nla Akhr Kelas Ekspermen Berdasarkan hasl peneltan kelas X 3, setelah pembelajaran mater Vrus dengan menggunakan strateg pembelajaran TTW mencapa nla tertngg 87 dan nla terendah 47. Rentang nla (R) = 40, banyaknya kelas d ambl 7 kelas, banyaknya nterval kelas dambl 6, dar perhtungan dperoleh ( f x ) = 99. 5, ( f x ) = rata-rata, ( x ) = , Sehngga nla, dengan smpangan baku = Untuk lebh jelasnya dapat dlhat pada tabel dan gambar sebaga berkut. Tabel 4.6 Daftar Dstrbus Frekuens Nla Akhr Kelas Ekspermen No Kelas Interval Frekuens Frekuens Absolut Relatf(%) , , , , , , ,67 Jumlah 43 00

7 5 Untuk memberkan gambaran yang lebh luas, maka daftar perhtungan dstrbus frekuens tersebut dapat kta buat hstogramnya sebaga berkut: Nla Gambar 4.3 Hstogram Nla Ahr Kelas Ekspermen 5. Data Nla Akhr Kelas Kontrol Berdasarkan hasl peneltan kelas X, setelah pembelajaran mater Vrus tanpa menggunakan strateg pembelajaran TTW, mencapa nla tertngg 80 dan nla terendah 43. Rentang nla (R) = 37, banyaknya kelas d ambl 6 kelas, banyaknya nterval kelas d ambl 6, dar perhtungan d peroleh ( x ) = 55 ( x ) = x f, ( f ) = 556, Sehngga nla rata-rata, dengan smpangan baku =9,566. Untuk lebh jelasnya dapat dlhat pada tabel dan gambar sebaga berkut: Tabel 4.7 Daftar Dstrbus Frekuens Nla Akhr Kelas Kontrol No Kelas nterval Frekuens Absolut Frekuens Relatf(%) , , , , , ,35 Jumlah 43 00

8 53 Untuk memberkan gambaran yang lebh luas, maka daftar perhtungan dstrbus frekuens tersebut dapat kta buat hstogramnya sebaga berkut: Nla Gambar 4.4 Hstogram Nla Ahr Kelas Kontrol B. Analss Data dan Pengujan Hpotess. Analss Data Sebelum dlakukan pengujan hpotess, terlebh dahulu dlakukan uj prasarat, yatu uj normaltas dan uj homogentas data. Uj normaltas data dlakukan dengan uj Ch Kuadrat, sedangkan uj homogentas dlakukan dengan uj Barlett. Hasl selengkapnya sebaga berkut. a. Uj Normaltas Data Uj normaltas dambl: Ho = Data berdstrbus normal Ha = Data tdak berdstrbus normal Dengan krtera pengujan adalah tolak Ho jka x htung x tabel. Untuk taraf nyata α = 0, 05 dan dk = k-3 dan terma H o jka x htung < x tabel. D bawah n d sajkan perhtungan uj normaltas nla awal dan nla akhr sebaga berkut:

9 54 Tabel 4.8 Daftar Ch Kuadrat Nla Awal Dan Nla Akhr No Kelas Kemampuan htung tabel Keterangan Ekspermen Nla Awal 3,8795 7,8 Normal Kontrol Nla Awal 4,430 7,8 Normal 3 Ekspermen Nla Akhr 4,9883 7,8 Normal 4 Kontrol Nla Akhr 6,8668 7,8 Normal Untuk lebh jelasnya perhtungan uj normaltas dapat dlhat pada lampran. b. Uj Homogentas Data Ho : σ = σ =... σ k Ha : σ σ =... σ k x Dengan krtera apabla x htung < x tabel. untuk taraf nyata α = 0,05 dan dk = k- maka data berdstrbus homogen. D bawah n dsajkan perhtungan uj homogentas nla awal dan nla akhr sebaga berkut : Tabel 4.9 Uj Barlett Nla Awal Dan Nla Akhr dar Kelas Ekspermen dan Kelas Kontrol No Kelas Kemampuan x htung x tabel Keterangan Ekspermen dan Kontrol Nla Awal ,84 Homogen Ekspermen Nla dan Kontrol Ekspermen 0,37 3,84 Homogen Untuk lebh jelasnya perhtungan uj homogentas dapat dlhat pada lampran.. Pengujan Hpotess Setelah dlakukan uj prasarat, pengujan kemudan dlakukan dengan pengujan hpotess. Data atau nla yang dgunakan untuk menguj hpotess adalah nla kemampuan akhr (nla akhr). Hal n dlakukan untuk mengetahu adanya perbedaan pada kemampuan akhr setelah peserta ddk dber perlakuan. Untuk mengetahu terjad tdaknya perbedaan perlakuan maka dgunakan rumus t-test dalam pengajuan hpotess kemampuan akhr adalah sebaga berkut. x

10 55 Ho = μ = μ : artnya pembelajaran Bolog mater pokok Vrus dengan menggunakan strateg pembelajaran TTW tdak berpengaruh terhadap hasl belajar Bolog peserta ddk. Ha = μ > μ : artnya pembelajaran Bolog mater pokok Vrus dengan menggunakan strateg pembelajaran TTW berpengaruh terhadap hasl belajar peserta ddk. Menurut tabel hasl perhtungan menunjukkan bahwa pengajaran Bolog mater pokok Vrus dengan memaka strateg TTW berpengaruh bak terhadap hasl belajar peserta ddk dar pada pengajaran Bolog tanpa memaka strateg TTW. hasl peneltan yang dperoleh untuk nla pos test (evaluas) kelas ekspermen pada pembelajaran Bolog mater pokok Vrus dperoleh rata-rata 69,8 dan standar devas (SD) adalah 9, Sedangkan untuk kelas kontrol pada pembelajaran Bolog mater pokok Vrus yang memaka metode konfensonal dperoleh rata-rata 58,98 Dan standar devas (SD) adalah 7,8. Dar hasl perhtungan t- test d peroleh t = sedangkan t tabel =.8 Hal n menunjukkan bahwa t htung > ttabel sehngga H o dtolak dan Ha dterma, artnya rata-rata (mean) nla pos test pada kelas ekspermen dan kelas kontrol adalah tdak dentk atau berbeda secara nyata. Karena rata-rata nla pos test kelas ekspermen lebh bak dar kelas kontrol. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran. htung C. Pembahasan Hasl Peneltan. Skor Kemampuan Awal (Nla Awal) Berdasarkan perhtungan uj normaltas dan uj Barlett data pada kemampuan awal (nla awal) dar kedua kelas yatu kelas ekspermen dengan nla rata-rata 44,67 dan kelas kontrol dengan nla 4,98 adalah berdstrbus normal dan homogen. Hal n dapat dkatakan bahwa konds kemampuan awal peserta ddk sebelum dkena perlakuan dengan kedua pembelajaran adalah setara atau sama.

11 56. Skor Kemampuan Akhr (Nla Akhr) Dar hasl pengujan hpotess dperoleh t = sedangkan t tabel =.8 karena t htung > ttabel, hal n menunjukkan bahwa pembelajaran Bolog mater pokok Vrus dengan menggunakan strateg TTW lebh bak dar pada pembelajaran Bolog mater pokok Vrus tanpa memaka strateg TTW. Selan tu dapat dlhat dar nla rata-rata post test kelas ekspermen lebh tngg dar nla rata-rata kelas kontrol. Kelas ekspermen mempunya nla rata-rata 69,8 dengan nla tertngg 87 dan nla terendah 47. Sedangkan nla rata-rata kelas kontrol 58,98 dengan nla tertngg 80 dan nla terendah 43. Dar standar KKM mata pelajaran bolog yang d tentukan oleh phak sekolah yatu 60, sswa yang tuntas dar kelas ekspermen sebanyak 37 dan yang tertnggal 5. Sedangkan dar kelas kontrol yang tuntas sebanyak 9 dan yang tertnggal 4. Dar hasl uraan d atas, dapat dsmpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan strateg thnk talk wrte (TTW) dalam pembelajarn Bolog mater pokok Vrus terhadap hasl belajar sswa kelas X MA Sunnyyah Selo. Hasl belajar Bolog mater pokok Vrus dengan menggunakan strateg TTW lebh bak dar pada pembelajaran Bolog mater pokok Vrus tanpa memaka strateg TTW. Sehngga pembelajaran dengan memaka strateg thnk talk wrte (TTW) dapat djadkan alternatf dalam pembelajaran Bolog untuk menark mnat belajar peserta ddk dan menngkatkan hasl belajar peserta ddk. Berdasarkan hasl observas yang dlakukan penuls d MA Sunnyyah Selo Kabuaten Grobogan dapat djelaskan bahwa proses belajar mengajar Bolog mater pokok Vrus dengan menggunakan strateg TTW dapat merangsang peserta ddk untuk lebh aktf dalam mengkut kegatan belajar mengajar dan menngkatkan hasl belajar. Suasana kelas menjad lebh hdup dan peserta ddk lebh bersemangat dalam mengkut proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar peserta ddk terlhat lebh aktf bak dalam hal mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang htung

12 57 mater yang dajarkan, n menunjukkan bahwa peserta ddk tertark terhadap penggunaan strateg pembelajaran thnk talk wrte (TTW). 3. Keterbatasan / Hambatan Peneltan Meskpun dar data peneltan menunjukkan hasl yang postf, namun dalam pelaksanaan pembelajaran Bolog mater pokok Vrus mash terdapat beberapa kekurangan, d antaranya:. Waktu, karena model pembelajaran n basanya menyta banyak waktu sehngga guru harus bsa mengatur waktu agar semua mater dapat tersampakan.. Model strateg pembelajaran TTW membutuhkan persapan yang lebh matang bak dar phak guru maupun peserta ddk sendr. 3. Tdak semua anggota kelompok kut aktf dalam berdskus, karena dalam satu kelompok terdr dar peserta ddk yang panda, sedang dan kurang sehngga peserta ddk yang kurang panda mash mengharapkan tugas yang dberkan cukup dkerjakan oleh peserta ddk yang panda.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang efektftas penggunaan model Group Investgaton (GI) terhadap Hasl Belajar Sswa Kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Sesua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk:. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Setelah melakukan peneltan, penelt mendapatkan stud lapangan untuk memperoleh data nla pos test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jens dan Desan Peneltan BAB III METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlaksanakan adalah quas ekspermen, dmana kelompok kontrol tdak dapat berfungs sepenuhnya untuk mengontrol varabel-varabel luar yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN : Jurnal Mantk Penusa Vol No Jun 0 ISSN : 088-9 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KEMALA BHAYANGKARI MEDAN TAHUN AJARAN 0/0 AWALUDIN FITRA, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitan BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan suatu stud ekspermen dengan desan peneltan Kelompok Kontrol Hanya Postes (post-test-only control group desgn (Ruseffend, 1994: 46 yang dgambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA Oleh: Ferna Agustn, Shat Harles Saputr UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Abstract

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester ganjl tahun ajaran 010/011 antara bulan September - November 010 d SMP Neger 1 Kalanda Kabupaten Lampung Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang pemanfaatan meda vdeo kma sebaga meda pembelajaran pada mater pokok larutan elektrolt dan nonelektrolt, peneltan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 68 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen semu (quas experment) dengan membag dua kelas yatu kelas ekspermen dan juga kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Tujuan Peneltan Berdasarkan rumusan dan alasan pemlhan judul d atas, maka dalam peneltan n tujuan yang ngn dcapa adalah sebaga berkut: Untuk mengetahu ada tdaknya perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan. Peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt perbandngan hasl belajar sswa melalu model

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Peneltan Penuls dalam peneltan n mengambl lokas d salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Neger d Kabupaten Canjur tepatnya d SMK Neger 1 Tanggeung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode peneltan Metode peneltan yang dlakukan adalah metode ekspermen melakukan tes awal dengan pemberan lathan dan pemberkan tes akhr yang kemudan melhat penngkatan dan

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALA (PBL) TERADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 14/15 Ftra Yand 1), Nurrahmawat ) dan era Deswta 3) 1) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Penddkan,

Lebih terperinci

Uji Homogenitas Varians

Uji Homogenitas Varians Uj Homogentas Varans I. DUA VARIANS Pengujan hpotess dua varans dlakukan untuk mengetahu varans dua populas sama (homogen atau tdak (heterogen. S dan S merupakan penduga σ dan σ Rumus varans : x ( x S

Lebih terperinci