Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta NAMA : KELAS :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta NAMA : KELAS :"

Transkripsi

1 NAMA : KELAS : 1

2 BAB I STATISTIKA 1. PENGENALAN STATISTIKA A. PENGERTIAN DASAR STATISTIKA 1. Statstka dan Statstk Statstka adalah lmu tentang pengolahan dan analss suatu data hngga penarkan kesmpulan dar data tu. Statstk adalah hasl pengolahan dan analss dar data tu. 2. Data dan Datum Data adalah sekumpulan nformas dar suatu pengamatan. Informas dar pengamatan tu dapat berupa angka-angka (sepert msalnya: nla sswa, tngg sswa, berat badan sswa), maupun bukan angka (sepert msal data profes:dokter, guru, perawat, pengacara, dsb) Datum adalah elemen-elemen dalam data. Msalnya data tngg badan (dalam cm) 5 orang sswa alah 167, 154, 152, 176, 160. Maka 167, 154, 152, 176, 160. Datum Datum Datum Datum Datum Data Datum basanya dlambangkan dengan x (datum harus durutkan dulu jka akan dolah). 3. Ukuran data adalah banyaknya datum pada data tersebut. Ukuran data basanya dnotaskan oleh n. Pada data tngg badan d atas, maka ukuran datanya adalah 5 (karena banyak datumnya adalah 5) atau bsa juga dtuls n = Jens-jens Data a. Data kuanttatf, hasl mengukur atau menghtung. Data kuanttatf yang dperoleh dengan mencacah dsebut data tercacah (data dskrt) sedangkan data yang dperoleh dengan cara mengukur dsebut data ukuran (data kontnu). b. Data kualtatf, menyatakan keadaan atau karakterstk objek (basanya tdak dtulskan dalam bentuk blangan). 5. Populas dan Sampel Populas adalah semua obyek yang akan dtelt (semesta pembcaraan). Sampel adalah sebagan populas yang benar-benar dambl datanya dan dbuat statstknya. B. PEMERIKSAAN DAN PENYUSUNAN DATA 1. Pemerksaan Data Data yang dambl harus dperksa sebelum dolah. Karena datum yang salah dalam data akan mempengaruh perhtungan dan hasl-hasl pengolahan data. 2. Penyusunan Data Sebelum mengolah data maka data harus durutkan dar datum terkecl ke datum terbesar atau sebalknya (basanya penyusunan dlakukan dengan menyusun data dar datum terkecl ke datum terbesar). 2

3 Pada data tngg badan d atas, data setelah durutkan menjad 152, 154, 160, 167, 176. Setelah durutkan kta bsa member nama pada datum-datum tu. 152, 154, 160, 167, x 1 x 2 x 3 x 4 x 5 Keterangan: datum ke-1 = x 1 = 152 datum ke-2 = x 2 = 154 datum ke-3 = x 3 = 160 datum ke-4 = x 4 = 167 datum ke-5 = x 5 = DATA TUNGGAL A. UKURAN PEMUSATAN KUMPULAN DATA 1. MEAN (RATAAN) adalah rata-rata atau rerata nla data (lambang mean, yatu x ) n x x... x x 1 2 n x n atau x 1 n Keterangan : x = rata-rata, x 1 + x 2 + x x n = n n = banyaknya datum = ukuran data x 1 = jumlah dar seluruh nla datum, Contoh: Tentukan mean dar data berkut: a. 65, 78, 85, 56, 98, 76, 98, 60, 77, 74, 90, 84 b. 2, 5, 8, 2, 1, 5, 3, 8, 12, 12, 15, 4, 9, 15, 2, 9, 4, 6, 8, 2, 2. MODUS (mo) Modus dar data x 1, x 2, x 3,...,x n ddefnskan sebaga nla datum yang palng serng muncul (nla datum yang memlk frekuens terbesar). Contoh : Tentukan modus dar data berkut: a. 2, 4, 1, 5, 7, 1, 8, 9, 1, 1 0, 9, 1, 2, 1 b. 2, 3, 4, 1, 2, 4, 5, 9, 4, c. 4, 4, 4, 3, 3, 2, 2, 7, 7, 8 3

4 3. MEDIAN/NILAI TENGAH (me) adalah nla yang membag data terurut menjad dua bagan yang sama banyak. Syarat data harus durutkan dar terkecl hngga terbesar. Perhatkan ukuran datanya (ganjl atau genap)! Contoh: Tentukan medan dar data berkut: a. Ukuran data ganjl 24, 23, 26, 24, 23, 26, 24, 25, 22, 25, 26, 25, , 135, 120, 148, 125, 140, 121, 135, 140 1, 9, 10, 8, 5, 8, 1, 5, 6, 5, 6, 9, 1, 3, 5, 6, 5 b. Ukuran data genap 20, 21, 25, 24, 23, 22, 24, 22, 25, 25, 26, , 135, 120, 125, 140, 121, 135, , 8, 5, 8, 1, 5, 6, 5, 6, 9, 1, 3, 5, 6 B. UKURAN LETAK KUMPULAN DATA 1. Kuartl Data Tunggal Kuartl adalah datum yang membag data terurut menjad 4 bagan. Untuk membag data menjad empat bagan yang sama besar dperlukan 3 sekat (Q 1, Q 2, Q 3 ). Lambang kuartl, yatu Q (kuartl ke, dengan = 1, 2, 3). Carlah Q 2 terlebh dulu untuk mencar Q 1 dan Q 3. Q 1 Q 2 Q 3 x 1 x 2 x n-1 x n Data telah urut a. Untuk Q 1 (kuartl pertama atau kuartl bawah): Q 1 dsebut kuartl pertama atau kuartl bawah. Sebanyak 25% data bernla Q 1. b. Untuk Q 2 (kuartl kedua atau kuartl tengah) Q 2 dsebut kuartl kedua atau kuartl tengah. Sebanyak 50 % data bernla Q 2. Q 2 = Medan c. Untuk Q 3 (kuartl ketga atau kuartl atas): Q 3 dsebut kuartl ketga atau kuartl atas. Sebanyak 75 % data bernla Q 3. Contoh: Tentukan Q 1, Q 2, dan Q 3 dar data berkut: a. 20, 21, 25, 24, 23, 22, 24, 22, 25, 25, 26, 25 b. 1, 9, 10, 8, 5, 8, 1, 5, 6, 5, 6, 9, 1, 3, 5, 6, 5 4

5 2. Desl Data Tunggal Desl adalah datum yang membag data terurut menjad sepuluh bagan. Untuk membag data menjad sepuluh bagan yang sama besar dperlukan 9 sekat (D 1, D 2, D 3,, D 9 ). Lambang desl, yatu D (desl ke, dengan = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9). D 1 D 2 D 3 D 4 D 5 D 6 D 7 D 8 D 9 x 1 x n Data telah urut Langkah-langkah dalam mencar nla Desl ke-: 1. Menentukan urutan / letak Desl ke- = (n 1) 10 dengan = 1, 2,..., 9 dan n adalah ukuran data, 2. Mentukan nla Desl ke- : Jka hasl perhtungan (n 1) merupakan blangan bulat maka D = x. 10 (n 1) Jka hasl perhtungan bukan blangan bulat, tap terletak antara blangan bulat 10 (n 1) (datumnya) r dan r + 1, maka nla D x r x x Keterangan: = urutan desl n = ukuran data D = desl ke - x = datum ke r 10 r 1 r. Contoh: Tentukan nla D 1, D 4, D 5, D 7, D 9 dar data berkut: 20, 21, 25, 24, 23, 22, 24, 22, 25, 25, 26, 25 CATATAN : NILAI MEDIAN = NILAI..... = NILAI..... SAAT MENCARI MEDIAN, KUARTIL, DAN DESIL DATA HARUS DIURUTKAN. 5

6 Statstk Lma Serangka (data harus durutkan): Q 2 Q 1 Q 3 X mn X maks Q 1 = kuartl ke -1, Q 2 = kuartl ke - 2= medan, Q 3 = kuartl ke - 3 x mn = x 1 = datum yang nlanya terkecl (statstk mnmum) x maks = x n = datum yang nlanya terbesar (statstk maksmum) 1 Rataan Kuartl (RK) = R Q Q 1 Rataan Tga Kuartl = R Q 2Q Q k t Contoh : Buatlah statstk lma serangka dan tentukan rataan kuartl serta rataan tga kuartlnya dar data berkut: 20, 21, 25, 24, 23, 22, 24, 22, 25, 25, 26, 25! C. UKURAN PENYEBARAN KUMPULAN DATA 1. Jangkauan (J) atau Rentangan/Rentang / Range (R) R = x max x mn 2. Jangkauan Antar Kuartl(JAK)/Hamparan (H) H = Q3 Q1 3. Smpangan Kuartl/ Jangkauan Sem Antar Kuartl (JSAK): 1 Q H 1 ) 2 (Q Q d n 4. Smpangan rata-rata/ SR : SR 1 x x n 1 dengan x adalah nla datum ke- ( = 1, 2, 3,, n ) x = rataan htung, dan n adalah ukuran data. 5. Ragam /Varans dan Smpangan Baku (S) 1 n Ragam /Varans : S 2 n (x x) 2 1 Smpangan Baku (S) adalah Akar kuadrat dar Ragam! Jad Smpangan Baku : S S 2 6

7 Contoh: Hasl ulangan statstka kelas X adalah sebaga berkut: Tentukan : a. Kuartl bawah dan kuartl atas b. Jangkauan antar kuartl, rentang, dan Jangkauan Sem antar kuartl c. Smpangan Rata-rata d. Smpangan baku Langkah 3 L (Q Q ) Pagar Dalam dan Pagar Luar a. Pagar Dalam = P Q L d 1 b. Pagar Luar = P l Q L 3 Catatan: a. Jka P d x P l maka datanya dnamakan data normal b. Jka x P d atau x P l, maka datanya data tdak normal atau dsebut penclan. 7

8 LATIHAN 1 Kerjakan soal-soal d bawah n dengan lengkap dan jelas! 1. Nla ulangan haran seorang sswa selama satu cawu adalah sebaga berkut 6, 5, 7, 6, 8, 9, 7, 7, 8, 7. Tentukan nla rata-rata ulangan haran sswa tersebut! 2. Nla hasl ujan bahasa dsuatu sekolah adalah sbb: Nla Frekuens Tentukan mean,medan dan modus data tu! 3. Seorang sswa telah mengkut tes selama 5 kal dan memperoleh nla rata-rata 80. Tentukanlah nla yang harus dperoleh sswa tersebut pada tes selanjutnya supaya nla rataratanya menjad 82! 4. Data tentang jn sakt dar karyawan sebuah pabrk sabun mand selama 1 tahun adalah sbb: 6, 10, 0, 5, 4, 8, 2, 3, 6, 4, 2, 8 10, 1, 1, 6, 5, 9, 8, 7 5, 2, 9, 10 7, 3, 4, 5, 3, 6, 10, 8, 4, 1, 0, 8 a) Berapa banyak karyawan perusahaan tsb? b) Berapa nla maksmum dan nla mnmum dar data tsb? c) Lengkap tabel n : Banyaknya jn sakt Frekuens d) Berapa banyak yang mengambl jn sakt sebanyak 7 har atau lebh? Berapa prosentasenya? Adakah palng sedkt 50 % karyawan yang cut saktnya kurang dar 7? e) Htung mean,medan dan modus data tu! 5. Upah lma orang pekerja dbayar secara haran. Upah yang palng senor dua kal upah yang palng junor. Upah masng-masng dar tga orang yang lannya sama dengan upah yang palng junor dtambah Rp ,00. Jka upah rata-rata kelma orang tersebut sama dengan Rp , 00 tentukan upah pekerja palng junor! 6. Kadar nkotn yang terkandung dalam sebuah sampel acak enam batang rokok adalah: 2,4; 1,9; 2,1; 2,7; 2,2; 2,3. Tentukan medan dar data n! 7. Jka data: 5, 2, x+3, 9, 3, x + 2, x, 5, 10, 9, 3 mempunya rata-rata sama dengan 6, tentukan medannya! 8. Tentukan modus dar data: 67, 66, 68, 66, 65, 65, 67, 68, 67, 70,67, 68, 72, 78! 9. Nla rataan htung ujan Matematka dar 39 sswa adalah 45. Jka nla seorang sswa lannya yang bernama Yuda dgabungkan dengan kelompok tu, maka nla rataan htung ujan matematka dar 40 sswa tu menjad 46. Tentukan nla Yuda! 8

9 10. Nla rata-rata tes matematka dar 10 sswa adalah 55 jka dgabung lag dengan 5 sswa nla rata-rata menjad 53. Tentukan nla rata-rata dar 5 sswa tersebut! 11. Nla hasl ujan dsuatu sekolah adalah sbb: Nla Frekuens Tentukan smpangan rata-rata dan ragam data tu! 12. Berkut n adalah data suhu pada sang har (dalam C) d sebuah wlayah pessr yang damat selama 30 har Tentukan : a. Mean, Medan, Modus b. Kuartl bawah dan kuartl atas c. D 5, D 4 d. Jangkauan antar kuartl, Jangkauan, dan Jangkauan Sem antar kuartl e. D 7, D 5 f. Smpangan rata-rata dan ragam 3. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI A. Tabel Dstrbus Frekuens Tunggal Contoh 1 Data berkut merupakan data yang dperoleh dar pencatatan banyak sepatu yang dmlk sswa kelas XI IPS (dambl sampel sebanyak 40 sswa): Buatlah Tabel Dstrbus Frekuens tunggal untuk data tersebut. Jawab: Tabel dstrbus frekuens tunggal Banyak sepatu yang dmlk sswa (x ) Turus Banyak sswa (Frekuens) f f 40 9

10 B. Tabel Dstrbus Frekuens Berkelompok Langkah-langkahnya : a. Urutkan data (data yang telah urut dsebut statstk jajaran). Kemudan car Range/Rentang R = x max x mn b. Htung banyak kelas (k) dengan aturan Sturgess k = 1 + 3,3 log n (n banyak data, log n dlhat d tabel). Bulatkan haslnya ke atas. R c. Car panjang Kelas dengan rumus: p (bulatkan ke atas). k d. Plh batas bawah kelas pertama e. Buatlah tabel dstrbus frekuens berkelompoknya. ISTILAH : 1. Kelas Data dkelompokkan dalam kelas-kelas. 2. Banyaknya kelas adalah banyaknya kelompok dalam tabel. 3. Batas Kelas yatu nla-nla ujung yang terdapat pada suatu kelas (ada Batas bawah, ada Batas atas). Batas bawah adalah nla ujung bawah (nla terkecl dar kelas). Batas atas adalah nla ujung atas (nla terbesar dar kelas). 4. Tep Kelas Tep bawah = batas bawah 0,5 Tep atas = batas atas + 0,5 5. Panjang Kelas /Interval Kelas / Lebar Kelas = tep atas tep bawah 6. Ttk Tengah Kelas / Nla Tengah Kelas atau Rataan Kelas. Ttk Tengah 1 2 batas bawah batas atas Contoh 2: Suatu data dperoleh dar 40 kal pengukuran (dalam mm) sebaga berkut: Buatlah Tabel Dstrbus Frekuens Berkelompok untuk data tersebut Jawab: 10

11 Langkah 1 Statstk jajaran untuk data d atas sebaga berkut: Rentang (range) R = x max x mn = Langkah 2 Menentukan banyak kelas (k) dengan aturan Sturgess k = 1 + 3,3 log n. Untuk ukuran data n =40, dperoleh k = 1 + 3,3 log 40 6, Banyak kelas dbulatkan ke atas menjad k = 7 buah. Langkah 3 Menentukan panjang kelas 57 p R 8, k 7 Panjang kelas dbulatkan ke atas menjad 9. Langkah 4 Batas bawah kelas pertama basanya dplh dar nla statstk mnmum, maka dperoleh kelaskelas dengan ttk-ttk tengah sebaga berkut: Kelas pertama dengan nla ttk tengah...., tep bawah.... dan tep atas.... Kelas kedua dengan nla ttk tengah...., tep bawah.... dan tep atas.... Kelas ketga dengan nla ttk tengah...., tep bawah.... dan tep atas.... Kelas keempat dengan nla ttk tengah...., tep bawah.... dan tep atas.... Kelas kelma dengan nla ttk tengah...., tep bawah.... dan tep atas.... Kelas keenam dengan nla ttk tengah...., tep bawah.... dan tep atas.... Kelas ketujuh dengan nla ttk tengah...., tep bawah.... dan tep atas

12 Langkah 5 Tabel dstrbus frekuens berkelompok Hasl Pengukuran Tep bawah Tep atas Ttk Tengah (x ) Frekuens (f ) Total f = 40 C. MENYUSUN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF Ada dua macam tabel dstrbus frekuens kumulatf yang dkenal, yatu a. tabel dstrbus frekuens kumulatf kurang dar (f k kurang dar), ddefnskan sebaga jumlah frekuens semua nla datum yang kurang dar atau sama dengan nla tep atas pada tap-tap kelas (dlambangkan dengan f k ). b. tabel dstrbus frekuens kumulatf lebh dar (f k lebh dar), ddefnskan sebaga jumlah frekuens semua nla datum yang lebh dar atau sama dengan nla tep bawah pada tap-tap kelas (dlambangkan dengan f k ). Contoh 3: Lhat data pengukuran pada contoh 2 d atas. Statstk jajarannya: Buatlah Tabel dstrbus frekuens kumulatf kurang dar dan Tabel dstrbus frekuens kumulatf lebh dar! Jawab: 12

13 Tabel dstrbus frekuens kumulatf kurang dar Hasl pengukuran Frekuens (dalam mm) kumulatf (f k ) Tabel dstrbus frekuens kumulatf lebh dar Hasl pengukuran Frekuens (dalam mm) kumulatf (f k ) LATIHAN 2: Kerjakan soal-soal d bawah n dengan lengkap dan jelas! 1. Berkut n merupakan data hasl penjualan televs merk Q-suka (dalam unt) d sebuah toko elektronk selama beberapa waktu: Buatlah tabel dstrbus frekuens data berkelompok, tabel dstrbus frekuens kumulatf kurang dar dan tabel dstrbus frekuens kumulatf lebh dar! 2. Data berkut n menunjukkan nla yang dperoleh 40 sswa pada ujan matematka Buatlah tabel dstrbus frekuens kumulatf kurang dar dan tabel dstrbus frekuens kumulatf lebh dar! 4. PENYAJIAN DATA A. Dagram Batang Pada dagram batang, terdapat batang berbentuk perseg panjang yang menggambarkan nla pengamatan dan frekuensnya. Tngg/panjang batangnya menyatakan besar frekuens dar pengamatan yang dgambarkannya. Dagram batang menggambarkan data yang telah tersaj dalam tabel frekuens. Contoh: Hasl penjualan sebuah pabrk dsajkan pada tabel d bawah n. Daerah pemasaran Jakarta Tangerang Bekas Bogor Jumlah yang terjual Gambarlah dagram batang dar data yang dsajkan pada tabel d atas! 13

14 Jawab: Dagram batangnya: B. Dagram Lngkaran Dagram lngkaran sangat berguna untuk menunjukkan dan membandngkan propors dar data. Untuk menyajkan data dalam dagram lngkaran haruslah dtentukan besar sudutnya dulu. Contoh: Buatlah dagram lngkaran dar data berkut: Data berkut n menyatakan nformas mengena banyaknya sswa kelas XI IPS4 yang mengkut ekstrakurkuler d SMA Tarata 6. Ekstrakurkuler Basket Majalah Teater Softball Art Banyak sswa Jawab: Besar sudutnya: 4 * Basket *Teater * Art Dagram lngkarannya: 2 * Majalah * Softball Banyak sswa Basket Majalah Teater Softball Art 14

15 C. Dagram Gars Dagram gars palng serng dgunakan untuk menunjukkan perubahan sepanjang perode tertentu. Contoh dagram gars: Data berkut merupakan data pendapatan bersh sebuah mnmarket dar bulan Januar-Jun Waktu (bulan) Januar Februar Maret Aprl Me Jun Pendapatan Bersh (Jutaan Rupah) Dagram garsnya: Pendapatan bersh Bulan D. Dagram Kotak Gars Dagram kotak gars merupakan bentuk vsual dar statstk lma serangka. Dagram kotak gars: Q 1 Q 2 Q 3 x mn x maks E. Dagram Batang daun Dagram batang daun n menunjukkan sebaran data secara rap. Dagram batang daun juga dapat dgunakan untuk membandngkan dua kumpulan data dan dsebut dagram batang daun bersama. Contoh 1: Data berkut n adalah data berat badan beberapa sswa kelas X (dalam kg) 49, 43, 49, 61, 62, 53, 47, 49, 54, 59, 61, 24, 33, 23, 35 Buatlah dagram batang daun dar data tersebut. Jawab: Data d atas dapat dsajkan dalam dagram batang daun sepert berkut: Berat badan sswa beberapa sswa kelas X 2 3 artnya (2) (2) (5) (3) (3) 15

16 F. Hstogram dan Polgon Frekuens Hstogram Hstogram merupakan suatu daftar dstbus frekuens yang dsajkan dalam bentuk dagram. Hstogram dbangun oleh perseg panjang dengan lebar yang salng bermpt. Dalam hstogram setap kelas dwakl oleh satu perseg panjang yang lebarnya menunjukkan panjang kelas, tnggnya menunjukkan frekuens kelas. Dalam membuat hstogram dgunakan tep bawah dan tep atas kelas. Contoh: Perhatkan dan lengkaplah tabel berkut: Hasl Pengukuran Tep bawah Tep atas Ttk Tengah (x ) Frekuens (f ) ,5 127, ,5 136, ,5 145, ,5 154, ,5 163, ,5 172, ,5 181,5 2 Total f = 40 Polgon Frekuens adalah suatu gars-gars patah yang menghubungkan setap ttk tengah atas perseg panjang hstogram. Berkut n adalah hstogram dan polgon dar data d atas: 16

17 G. Ogf/Ogve (Kurva Frekuens Kumulatf) Kurva frekuens kumulatf kurang dar kumulatf lebh dar dsebut ogve negatf. Contoh 4: Perhatkan kembal contoh 3. Buatlah Ogve Postf dan Ogve negatf! Tabel dstrbus frekuens kumulatf kurang dar Hasl pengukuran (dalam mm) Frekuens kumulatf (f k ) 127, , , , , , ,5 40 dsebut ogve postf sedangkan kurva frekuens Ogve postf 17

18 Tabel dstrbus frekuens kumulatf lebh dar Hasl pengukuran (dalam mm) Frekuens kumulatf (f k ) 118, , , , , , ,5 2 Ogve negatve 18

19 LATIHAN 3: Kerjakan soal-soal d bawah n dengan lengkap dan jelas! 1. Dagram lngkaran berkut n menyajkan data pengeluaran sebuah keluarga dalam setap bulan. Dketahu pendapatan keluarga tersebut adalah Rp ,00 Tentukan: a. besarnya pengeluaran (dalam rupah) untuk penddkan anak! b. besarnya pengeluaran (dalam rupah) untuk pakaan, sewa rumah, dan transport! 2. Tentukan statstk 5 serangka dar data n : Gambarkan juga dagram kotak garsnya. 3. Suatu survey terdadap berat badan (dalam kg),40 sswa SMA Cahaya adalah sbb : a) Buatlah data tersebut dengan pengelompokan sbb 41-50, dst b) Berapa persen yang berat badannya antara 51-60? c) Buat hstogram,polygon frekuens dardata tad d) Buat tabel frekuens kumulatf dan gambar ogfnya 4. Suatu surat kabar melakukan jajak pendapat terhadap 200 remaja, tentang pendapat seorang remaja tentang sosok yang layak dsebut pahlawan, maka haslnya sebaga pahlawan adalah a) Yang suka menolong rela berkorban 48 % b) Memperjuangkan sesuatu yang dyaknnya16% c) Pemberan 14% d) Tdak membedakan orang10% e) Bak dan rendah hat 4% f) Lan-lan(tenang,berwbawa,gaul).% Gambar dagram lngkaran untuk data tsb. Berapa banyak sswa yang ber pendapat seorang hero adalah seorang pemberan? 19

20 5. Perhatkan data berkut: Berat badan Frekuens (kg) Buatlah hstogram, polygon, ogve negatf, dan ogve postf dar data d atas! Lathan Ulangan Haran Statstka Data Tunggal 1. Shern mendata banyak saudara kandung dar teman-teman sekelasnya. Haslnya sepert dtunjukkan dagram berkut n: a. Berapa jumlah teman sekelas Shern? b. Berapa banyak yang merupakan anak tunggal drumahnya? b. Berapa banyak teman Shern yang mempunya saudara terbanyak? 2. Dagram lngkaran berkut mengambarkan pengelompokan mobl yang parkr d satu lapangan berdasarkan Negara pembuatnya. c. a. Jka mobl yang parkr tsb sebanyak 84 buah adalah buatan Cna, berapa banyak masng-masng mobl lannya? b. Berapa prosentase masng-masng mobl mobl-mobl yang parkr tsb? 3. Tabel berkut menunjukkan jumlah pemakaan jasa kendaraan umum pada waktu-waktu tertentu. Waktu Frekuens Berdasarkan tabel d atas buatlah dagram garsnya! 20

21 4. Dagram batang d bawah n menunjukkan hasl tes matematka d suatu kelas. Tentukan nla rata-rata, medan dan modusnya! 5. Dalam suatu kelas terdapat 22 sswa putra dan 78 sswa putrd. Rata-rata nla ulangan matematka sswa putr adalah 6 dan rata-rata nla ulangan matematka untuk sebuah kelas tersebut adalah 6,55. Tentukan nla rata-rata sswa putra! 6. Dberkan data: Tentukan: a. Q 1, Q 2, Q 3 b. D 5 c. D 7 7. Perhatkan tabel berkut: Nla Ujan Frekuens Tentukanlah: a. Statstk lma serangka b. Hamparan c. Jangkauan d. Smpangan Kuartl e. Smpangan Rata-rata f. Ragam 21

22 5. DATA KELOMPOK A. UKURAN PEMUSATAN KUMPULAN DATA 1. MEAN (RATAAN) Ada 3 cara : n f.x a. Nla Tengah : 1 x n f 1 keterangan: x = mean/ rataan, n = ukuran data, f =frekuens ke-, x =datum ke- = 1, 2,..., n Contoh: Perhatkan kembal contoh 2 pada hal 8. Lengkaplah tabel berkut dan carlah rataannya menggunakan nla tengah! Hasl Pengukuran Ttk Tengah (x ) Frekuens (f ) f. x n = f = f. x = b. Metode Rataan Sementara : Keterangan: x x s f.d f d Contoh: x x s d mana x s dambl dar nla tengah kelas yang frekuensnya terbesar Perhatkan kembal contoh 2 pada hal 8. Lengkaplah tabel berkut dan carlah rataannya menggunakan metode rataan sementara! 22

23 Hasl Pengukuran Ttk Tengah (x ) Frekuens (f ) d f. d n = f = f. d = f.c c. Metoda Codng : x.p f x s x x dmana p = nterval kelas dan c p s Contoh: Perhatkan kembal contoh 2 pada hal 8. Lengkaplah tabel berkut dan carlah rataannya menggunakan metode codng! Hasl Pengukuran Ttk Tengah (x ) Frekuens (f ) c f. c n = f = f. c = 23

24 2. MODUS DATA KELOMPOK d.p d 1 Mo L d 1 2 dmana : L = tep bawah kelas modus (memlk frekuens tertngg) p = nterval kelas d 1 =selsh frekuens kelas modus dengan kelas sebelumnya d 2 = selsh frekuens kelas modus dengan kelas sesudahnya Contoh: Perhatkan kembal contoh 2 pada hal 8. Tentukanlah modus dar data tersebut! 3. MEDIAN DATA KELOMPOK Q 2 Keterangan: 1 n L f 2 2 f 2 2 p Me = Q 2 = medan = Kuartl Tengah L 2 = tep bawah kelas yang memuat kuartl bawah Q 2 p = nterval kelas (f) 2 = jumlah frekuens sebelum kelas Q 2 f 2 = frekuens kelas Q 2 n = ukuran data Contoh: Perhatkan kembal contoh 2 pada hal 8. Tentukanlah medan dar data tersebut! 24

25 B. UKURAN LETAK KUMPULAN DATA 1. Kuartl Q L Keterangan: n 4 f f p = 1, 2, 3 Q = Kuartl ke- L = tep bawah kelas yang memuat kuartl ke- (f) = jumlah frekuens sebelum kuartl ke- f = frekuens kelas yang memuat kuartl ke- n = ukuran data p = panjang kelas Contoh: Perhatkan kembal contoh 2 pada hal 8. Tentukanlah kuartl tengah, kuartl atas, dan kuartl bawah dar data tersebut! 25

26 2. Desl D L 10 n f f p Keterangan: = 1,2,3,, 9 D = desl ke- L = tep bawah kelas yang memuat desl ke- (f) = jumlah frekuens sebelum desl ke- f = frekuens kelas yang memuat desl ke- n = ukuran data p = panjang kelas Contoh: Perhatkan kembal contoh 2 pada hal 8. Tentukanlah D 2, D 3, D 5, D 9 dar data tersebut! 26

27 C. UKURAN PENYEBARAN KUMPULAN DATA BERKELOMPOK 1 n 1. Smpangan rata-rata/ SR SR f x x n 1 dengan x adalah nla datum ke- ( = 1, 2, 3,, n ), x = rataan htung, f = frekuens ke-, = 1, 2,..., n, dan n adalah ukuran data. 2. Ragam (S 2 ) dan Smpangan Baku (S) dar data sampel Ragam (S 2 r 2 1 ) : S x n 1 f x Smpangan baku S S 2 2 Contoh: Data berkut n merupakan data hasl penjualan sepatu merk She needs berdasarkan ukuran sepatu yang terjual d suatu toko. Ukuran Sepatu Frekuens Tentukan : a. Smpangan rata-rata b. Ragam c. Smpangan Baku Ukuran Sepatu f x f. x x - x f x - x (x - x ) 2 f (x - x ) 2 f = f. x = f x - x = f (x - x ) 2 = 27

28 LATIHAN 4 Kerjakan soal-soal d bawah n dengan lengkap dan jelas! 1. Dketahu data berkut: Berat badan Frekuens (kg) Dar data d atas tentukan: a. rataan htung b. medan c. D 9 d. smpangan rata-rata e. kuartl atas f. ragam dan smpangan baku g. modus 2. Perhatkan data berkut: Nla Dar data d atas, tentukanlah : a. Kuartl bawah b. modus c. rataan htung d. medan e. smpangan rata-rata f. ragam dan smpangan baku g. D7 28

29 Lathan Ulangan Haran Statstka Data Berkelompok 1. Data berkut n merupakan data nla ujan kemampuan bahasa dar peserta seleks pegawa d suatu nstans tertentu. Nla ujan Frekuens k Jka modus dar data d atas adalah 76,5 dan kelas modusnya 71-80, maka tentukan: a. Nla k b. Medan c. D 4 2. Data berkut n merupakan data hasl penjualan sepatu merk Nevda berdasarkan ukuran sepatu yang terjual d suatu toko. Tentukan : a. Kuartl bawah b. Kuartl atas c. Smpangan Kuartl d. Mean e. Smpangan rata-rata f. Ragam g. Smpangan Baku 3. Ncole menulskan waktu yang dbutuhkan dar 35 temannya dalam mengerjakan tugas matematka yang dberkan oleh gurunya. Data berkut n menunjukkan waktunya (dalam ment) Waktu Frekuens Buatlah hstogram, polygon, dan ogf postf (berlah keterangan)! 29

30 4. Salah satu persyaratan seseorang dapat kut tes pramugar adalah mereka yang memlk tngg badan mnmal 165 cm. Tngg badan (cm) Frekuens (f) Data pada tabel menunjukkan 95 pelamar. Tentukan banyak pelamar yang lolos persyaratan! 30

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA BAB I STATISTIKA 1. PENGENALAN STATISTIKA A. PENGERTIAN DASAR STATISTIKA 1. Statstka dan Statstk Statstka adalah lmu tentang pengolahan dan analss suatu data hngga penarkan kesmpulan dar data tu. Statstk

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

STATISTIKA. A. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram

STATISTIKA. A. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram STATISTIKA A. Menyajkan Data dalam Bentuk Dagram. DIAGRAM GARIS Contoh soal Fluktuas nla tukar rupah terhadap dolar AS dar tanggal 8 Aprl 008 sampa dengan tanggal Aprl 008 dtunjukkan oleh tabel sebaga

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

STATISTIKA. Rumus : 1. Menentukan banyaknya data/responden dari diagram lingkaran:

STATISTIKA. Rumus : 1. Menentukan banyaknya data/responden dari diagram lingkaran: STATISTIKA Jens-jens soal statstka yang serng dujkan adalah soal-soal tentang : 1. Membaca sajan data dalam bentuk dagram. Ukuran pemusatan data 3. Ukuran Letak Data 4. Ukuran Penyebaran Data SOAL DAN

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI BAB DISTRIBUSI FREKUENSI Kompetens Mampu membuat penyajan data dalam dstrbus frekuens Indkator 1. Menjelaskan dstrbus frekuens. Membuat dstrbus frekuens 3. Menjelaskan macam-macam dstrbus frekuens 4. Membuat

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT) MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN (Nuryanto, ST., MT) Ukuran Statstk Ukuran Statstk : 1. Ukuran Pemusatan Bagamana, d mana data berpusat? Rata-Rata Htung = Arthmetc Mean Medan Modus Kuartl, Desl, Persentl.

Lebih terperinci

UKURAN GEJALA PUSAT &

UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN LETAK UKURAN GEJALA PUSAT & LETAK Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengena suatu populas atau sampel Ukuran yang merupakan wakl kumpulan data mengena populas atau sampel

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA Hazmra Yozza Izzat Rahm HG Jurusan Matenatka FMIPA Unand LOGO Kompetens Khusus Menghtung ukuran pemusatan data Menghtung ukuran keragaman data 3 4 Menghtung ukuran poss data

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL 1. KWARTIL Kwartl merupakan nla yang membag frekuens dstrbus data menjad empat kelompok yang sama besar. Dengan kata lan kwartl merupakan nla yang membag tap-tap 25% frekuens

Lebih terperinci

BAB STATISTIKA. Tujuan Pembelajaran

BAB STATISTIKA. Tujuan Pembelajaran BAB I STATISTIKA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajar mater bab n, Anda dharapkan mampu:. membaca dan menyajkan data dalam bentuk tabel dan dagram (dagram batang, dagram gars, dagram lngkaran, dagram

Lebih terperinci

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL 1. KWARTIL Kwartl merupakan nla yang membag frekuens dstrbus data menjad empat kelompok yang sama besar. Dengan kata lan kwartl merupakan nla yang membag taptap 25% frekuens

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-8 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-8 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini STATISTIKA ; MODUL ; ; 8; ; ; PENDAHULUAN Modul n adalah modul ke-8 dalam mata kulah Matematka. Is modul n membahas tentang statstka. Modul n terdr dar kegatan belajar. Pada kegatan belajar akan dbahas

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

MODUL STATISTIKA BAHAN AJAR MATEMATIKA DASAR 2 SMA NEGERI 10 MELATI SAMARINDA DI SUSUN OLEH : KHAIRUL BASARI, S.Pd

MODUL STATISTIKA BAHAN AJAR MATEMATIKA DASAR 2 SMA NEGERI 10 MELATI SAMARINDA DI SUSUN OLEH : KHAIRUL BASARI, S.Pd MODUL STATISTIKA BAHAN AJAR MATEMATIKA DASAR SMA NEGERI 0 MELATI SAMARINDA DI SUSUN OLEH : KHAIRUL BASARI, S.Pd kharulfaq.wordpress.com e-mal : muh_abas@yahoo.com Page of 64 Kegatan Pembelajaran A. STANDAR

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan.

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan. PERTEMUAN 1 STATISTIK menyatakan kumpulan data, blangan maupun non blangan, yg dsusun ke dlm tabeldagram-grafk yang menggambarkan suatu persoalan. STATISTIKA lmu yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI BAB STATISTIKA A RINGKASAN MATERI. Pegerta Data adalah kumpula keteraga-keteraga atau catata-catata megea suatu kejada, dapat berupa blaga, smbol, sat atau kategor. Masg-masg keteraga dar data dsebut datum.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS :

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS : NAMA : KELAS : A. PENGERTIAN STATISTIKA Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara mengumpulkan dan menyusun data, mengolah dan menganalisis data, serta menyajikan data. Statistik adalah hasil dari pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN Tujuan Instruksonal Umum :. Mahasswa mampu memaham apa yang dmaksud dengan ukuran penyebaran. Mahasswa mampu memaham berbaga pengukuran untuk mencar nla ukuran penyebaran

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 PROGRAM STUDI: TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 PROGRAM STUDI: TEKNIK SIPIL FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 7/8 PROGRAM STUDI: TEKNIK SIPIL Mata Ujan : Statstka (Kelas Har, Tanggal : Rabu, 8 November 7 Dosen

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) Created by Smpo PDF Creator Pro (unregstered verson) http://www.smpopd.com Statst Bsns : BAB IV. UKURA PEMUSATA DATA. Pendahuluan Untu mendapatan gambaran yang lebh jelas tentang seumpulan data mengena

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB V STATISTIKA DESKRIPTIF

BAB V STATISTIKA DESKRIPTIF BAB V Sulsetjono Bolog FMIPA Unverstas eger Malang (State Unversty of Malang) Emal: sulsetjono.fmpa@um.ac.d copyrght August 016 STATISTIKA DESKRIPTIF A. Capaan Pembelajaran Mahasswa mampu mengetahu dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y.

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y. ANALISIS KORELASI (ANALISIS HUBUNGAN) Korelas Hubungan antar kejadan (varabel) yang satu dengan kejadan (varabel) lannya (dua varabel atau lebh), yang dtemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900 Apabla dua

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi. BAB V TEOEMA-TEOEMA AGKAIA 5. Teorema Superposs Teorema superposs bagus dgunakan untuk menyelesakan permasalahan-permasalahan rangkaan yang mempunya lebh dar satu sumber tegangan atau sumber arus. Konsepnya

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF UKURAN LETAK DATA

STATISTIK DESKRIPTIF UKURAN LETAK DATA UKURAN LETAK DATA OLEH HERDIAN S.Pd., M.Pd. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STIMIK) PRINGSEWU UKURAN LETAK DATA Selan ukuran pemusatan data, ada juga yang dsebut ukuran letak data. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7 ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB V INTEGRAL KOMPLEKS

BAB V INTEGRAL KOMPLEKS 6 BAB V INTEGRAL KOMPLEKS 5.. INTEGRAL LINTASAN Msal suatu lntasan yang dnyatakan dengan : (t) = x(t) + y(t) dengan t rl dan a t b. Lntasan dsebut lntasan tutup bla (a) = (b). Lntasan tutup dsebut lntasan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

Statistik. Ukuran lokasi. Ukuran kemiringan Ukuran keruncingan

Statistik. Ukuran lokasi. Ukuran kemiringan Ukuran keruncingan Statstk Ukuran lokas Ukuran sebaran Ukuran kemrngan Ukuran keruncngan Ukuran-ukuranukuran lokas Rata rata htung (arthmetc mean) Rata rata htung sederhana (smple arthmetc mean) Rata rata htung tertmbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci