MODUL STATISTIKA BAHAN AJAR MATEMATIKA DASAR 2 SMA NEGERI 10 MELATI SAMARINDA DI SUSUN OLEH : KHAIRUL BASARI, S.Pd

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL STATISTIKA BAHAN AJAR MATEMATIKA DASAR 2 SMA NEGERI 10 MELATI SAMARINDA DI SUSUN OLEH : KHAIRUL BASARI, S.Pd"

Transkripsi

1 MODUL STATISTIKA BAHAN AJAR MATEMATIKA DASAR SMA NEGERI 0 MELATI SAMARINDA DI SUSUN OLEH : KHAIRUL BASARI, S.Pd kharulfaq.wordpress.com e-mal : muh_abas@yahoo.com

2 Page of 64 Kegatan Pembelajaran A. STANDAR KOMPETENSI Menerapkan konsep aturan statstka dalam pemecahan masalah B. KOMPETENSI DASAR Mengdentfkas pengertan statstk, statstka dan sampel C. INDIKATOR PENCAPAIAN. Mengdentfkas statstk dan statstka sesua dengan defensnya. Mengdentfkas populas dan sampel berdasarkan karakterstknya 3 Menyebutkan macam-macam data dan memberkan contohnya. D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran n sswa dapat :. Sswa mampu membedakan pengertan statstk dan statstka. Sswa mampu menjelaskan pengertan populas 3. Sswa mampu menjelaskan pengertan sampel 4. Sswa mampu memberkan contoh populas 5. Sswa mampu memberkan contoh sampel 6. Sswa mampu membedakan macam-macam data 7. Sswa mampu memberkan contoh macam-macam data 8. Sswa mampu menjelaskan syarat data yang bak

3 Page 3 of 64 E. URAIAN MATERI Data Dalam Bentuk Statstk Deskrptf. Pengertan statstk dan statstka a. Statstk adalah kumpulan data mengena suatu keadaan yang dapat menggambarkan keadaan tersebut. b. Statstka adalah cabang dar matematka yang mempelajar cara pengumpulan, penyajan, penganalsaan, dan penarkan kesmpulan dar data. Statstka secara gars besar dapat dgolongkan menjad dua metode yatu: a. Statstka deskrptf (deduktf) adalah metode statstka yang menggambarkan statstk, dsn berupa kegatan pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajan data dalam bentuk tabel, grafk atau dagram. b. Statstka nferensal (nduktf) adalah bagan dar statstka yang berhubungan dengan penarkan kesmpulan mengena populas.. Pengertan populas dan sampel a. Populas adalah semua objek (orang atau benda) yang akan dtelt (semesta pembcaraan). b. Sampel adalah bagan dar populas yang akan djadkan objek peneltan yang bersfar representatf (mewakl populas) Contoh :. Seseorang akan membel sekarung beras. Untuk mengetahu apakah beras yang akan dbelnya berkualtas bagus atau tdak, maka orang tersebut cukup dengan menelt segenggam beras yang dambl dar sekarung beras tersebut. Dar contoh d atas maka Populasnya adalah sekarung beras dan Sampelnya adalah segenggam beras. Seorang kepala kelurahan ngn mengetahu seberapa pendapatan rata-rata warganya. Karena waktu dan baya, a hanya mengambl dua RW saja untuk ddata jumlah pendapatannya.

4 Page 4 of 64 Populasnya adalah Penduduk kelurahan Sampelnya adalah dua RW dar kelurahan tersebut 3. Macam-macam data a. Datum adalah nformas tentang suatu masalah atau keadaan. b. Data adalah sekumpulan nformas yang dapat menggambarkan suatu keadaan. Berart data adalah kumpulan dar datum-datum atau dapat dkatakan bahwa data adalah bentuk jamak dar datum. Contoh : Nla ulangan susulan matematka dar 6 sswa kelas X- A SMA Merpat Samarnda adalah 7, 5, 6, 8, 9, datum datum datum datum datum datum Data Data dapat dkelompokkan dengan berbaga cara, dantaranya adalah : a. Data kuanttatf dan data kualtatf Data kuanttatf adalah data yang dperoleh dar hasl mengukur atau menghtung yang haslnya selalu berupa blangan Contoh : - Kumpulan nla matematka kelas X SMA y Samarnda - Harga beras d Pasar Pag Samarnda Data kuanttatf d bag jens yatu : Data dskret (data tercacah) adalah data yang dperoleh dar hasl menghtung. Contoh : - Data Gaj karyawan PT. Maju Mundur - Data jumlah anak dalam suatu keluarga Data kontnu adalah data yang dperoleh dar hasl mengukur Contoh : - Data tngg badan sswa SMA 0 Samarnda

5 Page 5 of 64 Data kualtatf adalah data yang menyatakan keadaan atau karakterstk yang dmlk oleh objek yang dtelt yang haslnya tdak dapat dnyatakan dalam bentuk blangan. Contoh : - Data olahraga favourt sswa SMA 0 Samarnda. - Data kualtas hasl panen pad d Tenggarong Syarat data yang bak Objektf yatu data harus dapat memberkan gambaran tentang keadaan yang sebenarnya Terpercaya (belevable) yatu data dperoleh dar sumber yang tepat atau dapat dpercaya Representatf yatu data yang dambl secara sampel harus bsa mewakl semua data yang merupakan populasnya Relevan yatu data yang dperoleh harus benar-benar sesua dan berhubungan dengan obyek atau permasalahan yang dtelt Terkn (up to date) yatu data yang dperoleh merupakan data yang terbaru (terkn) dan bukan merupakan data usang yang sudah tdak sesua lag. F. Tugas. Seorang penelt ngn mengetahu ada tdaknya bakter E. Sakazak pada susu formula bay. Untuk tu a memerksa 50 susu formula bay dar berbaga merek. Apa yang menjad populas dan sampel peneltan tersebut?. Seorang petugas laboratorum ngn menyeldk pencemaran ar d Sunga Mahakam, tentukanlah populas dan sampel dar pencemaran ar d Sunga Mahakam tersebut? 3. Seorang penelt dalam bdang penddkan ngn mengetahu tngkat kelulusan sswa SMA d Samarnda. Tentukanlah populas dan sampel dar peneltan tersebut! 4. Buatkanlah permasalahan dalam kehdupan sehar-har yang terkat dengan populas dan sampel? 5. Klasfkaskan data berkut sebaga data kualtatf dan data kuanttatf. Jka termasuk data kuanttatf maka tentukan apakah data tersebut dskret atau kontnu. a. Banyak mobl yang dmlk oleh setap keluarga b. Berat badan dar sekelompok gajah c. Suhu udara suatu samudra sepanjang har

6 Page 6 of 64 d. Warna mobl yang ada d parkran sekolah SMA Bunga Harapan Samarnda e. Data cta-cta sswa SD Bunga Harapan Samarnda f. Data ukuran sepatu sswa d kelasmu Plhlah satu jawaban yang palng benar. Kumpulan fakta berbentuk angka yang dsusun dalam daftar yang menggambarkan suatu persoalan dsebut... a. statstk b. statstka c. sampel d. populas e. data. Pengetahuan tentang cara mengumpulkan, mengolah, menganalss, menyajkan dan menafsrkan data dsebut... a. statstk b. statstka c. knematka d. ekonommetr e. stats 3. Yang tdak termasuk kegatan statstk adalah... a. mengumpulkan data b. mengolah data c. mempelajar teor statstk d. menganalss data e. menympulkan dan mengambl keputusan 4. Statstka yang berhubungan dengan penarkan kesmpulan mengena populas dsebut... a. statstka deskrptf b. statstka nduktf c. populas d. sampel e. samplng

7 Page 7 of D bawah n yang bukan merupakan syarat data yang bak adalah... a. relevan b. representatf c. up to date d. objektf e. banyak 6. Sebagan data yang dambl dar objek peneltan dan bersfat representatf dsebut a. populas b. sampel c. sensus d. samplng e. referendum 7. D bawah n merupakan alasan samplng kecual... a. baya b. tenaga c. waktu d. sstemats e. efektf 8. Yang termasuk data kontnu adalah... a. jumlah karyawan b. jumlah keuntungan c.jumlah penjualan d. jumlah kendaraan e. jumlah pemakaan lstrk 9. Yang termasuk data dskret adalah... a. Tngg badan Ard 70 cm b. jumlah sswa tngkat 3 0 orang c. Berat badan Dadang 5 kg d. Suhu badan Ika 7,5 0 C e. Jarak rumah Shnta ke sekolah 7 km

8 Page 8 of Suatu data yang tdak dapat dnyatakan dengan blangan dsebut... a. data statstk b. data dskret c. data kontnu d. data kualtatf e. data kuanttatf. Yang dmaksud data tunggal adalah... a. data yang snya hanya satu datum saja b. data yang nlanya sama dengan satu c. data yang tdak/belum dklasfkaskan menuut aturan tertentu d. data yang berdr sendr e. data yang berfrekuens. Data yang bersumber dar hasl pengukuran dsebut dengan... a. data kontnu b. data dskret c. data prmer d. data sekunder e. data asl G. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR Wono Setya Budh, Ph.D. 00. Bahan Ajar Persapan Menuju Olmpade Sans Nasonal/Internasonal SMA Matematka 3. Jakarta : Zamrut Kumala. Nur Aksn dkk. 00. Buku Panduan Penddk Matematka Untuk SMA/MA Kelas XI. Klaten : Intan Parwara.. Sukno Matematka Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

9 Page 9 of 64 Kegatan Pembelajaran A. STANDAR KOMPETENSI Menerapkan konsep aturan statstka dalam pemecahan masalah B. KOMPETENSI DASAR Membaca dan menyajkan data dalam tabel dan dagram C. INDIKATOR PENCAPAIAN. Mampu menyajkan data tunggal dalam tabel dan dagram. Mampu menyajkan data berkelompok dalam tabel dan dagram 3. Mampu menafsrkan data tunggal dalam tabel dan dagram 4. Mampu menafsrkan data berkelompok dalam tabel dan dagram. D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran n sswa dapat :. Menyajkan data tunggal dalam bentuk tabel. Menyajkan data tunggal dalam bentuk dagram batang 3. Menyajkan data tunggal dalam bentuk dagram batang daun 4. Menyajkan data tunggal dalam bentuk dagram ptogram 5. Menyajkan data tunggal dalam bentuk dagram gars 6. Menyajkan data tunggal dalam bentuk dagram lngkaran 7. Menyajkan data berkelompok dalam bentuk tabel dstrbus frekuens 8. Menyajkan data berkelompok dalam bentuk hstogram 9. Menyajkan data berkelompok dalam bentuk polgon 0. Menyajkan data berkelompok dalam bentuk ogve

10 Page 0 of 64 E. URAIAN MATERI Membaca Dan Menyajkan Data. Data Tunggal. Membaca dan menyajkan data tunggal dalam bentuk tabel Tabel adalah penyajan data dalam bentuk kumpulan angka yang dsusun menurut kategor tertentu dalam suatu daftar. Dalam penyusunan tabel ada beberapa hal yang harus dperhatkan yatu : Judul dbuat jelas dan sngkat. Apabla perlu dber keterangan yang dcantumkan d kak tabel Judul atau kepala kolom dbuat rngkas. Jka ada penjumlahan data dalam bars dmuat pada kolom terakhr. Apabla jumlah kolom banyak dapat dber nomor. Pencantuman unt ukuran tdak boleh dlupakan. Jka danggap perlu data dapat dkelompokkan. Kelompok data yang akan dbandngkan, dletakkan berdekatan. Keterangan d bawah (foot note) dmuat untuk member penjelasan mengena judul, kepala kolom, atau angka-angka dalam tabel Sumber data dcantumkan untuk mengetahu darmana data yang bersangkutan dperoleh, dan jka perlu dapat dadakan pengecekan dar sumber aslnya. Contoh : JUMLAH PELANGGAN DAN PEMAKAI INTERNET DI SAMARINDA TAHUN Tahun Pelanggan Pemaka Jumlah Sumber : Dskenmnfo Samarnda

11 Page of 64. Membaca dan menyajkan data tunggal dalam bentuk dagram a. Dagaram batang Dagaram batang umumnya dgunakan untuk menggambarkan perkembangan nla suatu objek peneltan dalam kurun waktu tertentu. Dagram batang dgunakan untuk menyajkan data dskrt. Contoh : Jumlah pemaka dan pelanggan nternet D Samarnda tahun adalah sebaga berkut : Tahun Pelanggan Pemaka Jumlah Jumlah Pelanggan dan Pemaka Internet d Samarnda Jumlahh Tahun Jens dagram Batang tegak Jumlah Pelanggan dan Pemaka Internet d Samarnda Tahun Jumlah Jens dagram Batang mendatar

12 Page of 64 b. Dagram Batang Daun Dagram batang dgunakan untuk mengetahu penyebaran data. Dalam dagram daun data yang terkumpul d urutkan terlebh dahulu dar data terkecl sampa data terbesar. Dagram batang daun terdr atas dua bagan yatu bagan batang dan bagan daun. Bagan batang memuat angka puluhan dan bagan daun memuat angka satuan. Contoh : Hasl ulangan matematka kelas X H SMA Mawar adalah sebaga berkut : Sajkan data d atas dalam bentuk dagram batang daun Penyelesaan Batang Daun c. Dagram Pktogram Dagram lambang adalah penyajan data statstk dalam bentuk gambar-gambar dengan ukuran tertentu untuk menunjukkan nla masng-masng data. Contoh Jumlah Sswa d Kota Bangun berdasarkan Tngkat Penddkannya Tahun 007 dtunjukkan pada tabel dbawah n

13 Page 3 of 64 Tngkat Penddkan Jumlah Sswa TK SD SLTP.500 SLTA Data d atas jka dsajkan dalam dagram ptogram adalah... Tngkat Penddkan Lambang Jumlah TK SD SLTP.500 SLTA Keterangan : 500 d. Dagram Gars Dagram gars basanya dpaka untuk menggambarkan suatu data yang berkelanjutan dalam suatu kurun waktu tertentu. Msalnya data tentang produks dar tahun ke tahun, nla ekspor suatu jens barang dar tahun ke tahun dan sebaganya. Contoh Data curah hujan d Kota Bandung pada tahun 008 sebaga berkut : No Bulan Curah Hujan Januar 90 Februar Maret 30 4 Aprl Me 00 6 Jun 50 7 Jul 90 8 Agustus 0 9 September 70 0 Oktober 90 Nove,ber 30 Desember 0 Jumlah.760 Sumber : Kantor BMG Stasun Bandung

14 Page 4 of 64 Data datas jka dsajkan dalam dagram gars adalah Januar Februar Maret Aprl Me Jun Jul Agustus September Oktober Nove,ber Desember e. Dagram Lngkaran Dagram lngkaran dgunakan untuk menyajkan data yang menunjukkan perbandngan. Dagram lngkaran dbag dalam jurng-jurng lngkaran besar sudut jurng lngkaran sebandng dengan nla data yang dsajkan. Contoh : Pekerjaan dar 300 penduduk Desa Makmur pada tahun 009 dtunjukkan dala tabel berkut : Pekerjaan Frekwens Petan 90 Peternak 0 Pedagang 0 Guru 50 Karyawan 30 Jumlah 300

15 Page 5 of 64 Untuk dapat menyajkan data tersebut ke dalam dagram lngkaran maka kta harus mencar besar sudut jurng dan persentase dar masng-masng jens pekerjaan, caranya sebaga berkut. Pekerjaan Frekwens Petan 90 Peternak 0 Pedagang 0 Guru 50 Karyawan 30 Jumlah 300 Besar sudut pusat Presentase jurbng 90 o o % 30% o o % 3,33% o o % 40% o o % 6,67% o o % 0% Dagaramnya adalah sebaga berkut Karyawan 0% Guru 7% Petan 30% Peternak 3% Pedagang 40%

16 Page 6 of 64. Menyajkan data berkelompok. Tabel Dstrbus Frekuens Untuk data yang berukuran besar (lebh dar 30 datum) maka lebh mudah jka kta sajkan dalam bentuk tabel dstrbus frekuens. Tabel frekuens adalah tabel yang menunjukkan atau memuat banyaknya kejadan atau frekuens dar suatu kejadan. Tabel dstrbus frekuens adalah statstka untuk menyusun data dengan cara membag nla observas ke dalam kelas-kelas dengan nterval tertentu. a. Langkah-langkah menyusun tabel dstrbus frekuens adalah sebaga berkut:. Tentukan daerah jangkauan (range) R R datum terbesar datum terkecl. Tentukan banyaknya kelas / kelompok dengan menggunakan aturan Sturgess yatu : k + 3,3 log n, dmana n adalah banyaknya datum 3. Tentukan Interval Kelas R I k 4. Tentukan batas kelas yatu batas atas dan batas bawah 5. Tentukan Tep kelas Tep atas Kelas Batas atas kelas + 0,5 Tep bawah Kelas Batas bawah kelas - 0,5

17 Page 7 of 64 Contoh Berkut n merupakan nla ulangan matematka dar 80 orang sswa SMA Harapan Jaya Samarnda : Data d atas dapat kta sajkan dalam bentuk tabel dstrbus frekuens Langkah-langkah membuat tabel dstrbus frekuens adalah :. Tentukan daerah jangkauan (range) R Datum terbesar 97 Datum terkecl 53 Sehngga R datum terbesar datum terkecl Tentukan banyaknya kelas/kelompok dengan menggunakan aturan Sturgess yatu : k + 3,3 log n k + 3,3 log 80 k + 3,3 (,903) (dambl dar kalkulator/table logartma) k + 6,3 7,3 k 7. Tentukan Interval Kelas R I k 44 I 7 I 6,3 dambl 7; karena jka dambl 6, ada data yang tdak masuk

18 Page 8 of Tentukan batas kelas yatu batas atas dan batas bawah Batas bawah kelas 5 Batas atas kelas 58 Sehngga tabelnya adalah sebaga berkut Kelas Turus Frekuens Batas bawah Batas atas Tep bawah kelas Tep atas kelas ,5 58, ,5 65, ,5 7, ,5 79, ,5 86, ,5 93, ,5 00,5 Jumlah 80 b. Frekuens kumulatf Dstrbus frekuens kumulatf adalah sebuah dstrbus yang menyatakan frekuens total yang ada d bawah batas bawah tau frekuens total yang ada d atas batas bawah suatu kelas. Dstrbus kumulatf yang ada d bawah batas bawah dsebut frekuens kumulatf kurang dar dan yang ada d atas atau sama dengan batas bawah dsebut frekuens kumulatf lebh dar atau sama dengan. b. Frekuens Relatf Frekuens relatf adalah perbandngan antara frekuens masng-masng kelas dengan jumlah frekuens seluruhnya yang dnyatakan dalam persen.. Data dalam bentuk Dagram dan Grafk Maksud dan tujuan menyajkan data statstk dalam bentuk dagram maupun grafk adalah agar mudah memberkan nformas secara vsual. Penyajan data dalam bentuk dagram atau grafk sangat efektf untuk menyebarkan nformas bak melalu surat kabar, majalah maupun laporan-laporan statstk.

19 Page 9 of 64. Hstogram Hstogram merupakan dagram frekuens bertangga yang bentuknya batang-batang bermpt. Untuk buat hstogram yang dperhatkan adalah tep kelas. Contoh : Data nla ulangan matematka dar 80 orang sswa SMA Harapan Jaya Samarnda yang telah kta buat tabel frekuens datas kta sajkan dalam jstogram. Kelas Frekuens Tep bawah kelas Tep atas kelas ,5 58, ,5 65, ,5 7, ,5 79, ,5 86, ,5 93, ,5 00,5 Jumlah ,5 58,5 65,5 7,5 79,5 86,5 93,5 00,5. Polgon Dar hstogram jka ttk-ttk tengah pada batang dhubungkan dengan gars maka gars tersebut dsebut polgon.

20 Page 0 of 64 Contoh Data nla ulangan matematka dar 80 orang sswa SMA Harapan Jaya Samarnda yang telah kta buat tabel frekuens datas kta sajkan dalam jstogram. Kelas Frekuens Tep bawah kelas Tep atas kelas Nla tengah ,5 58, ,5 65, ,5 7, ,5 79, ,5 86, ,5 93, ,5 00, Jumlah

21 Page of Ogve Jka gars dagram polgon frekuens kumulatf djadkan kurva mulus maka kurva tersebut dsebut ogf. Ada macam ogf yatu : Ogf postf, yang dperoleh dar polgon frekuens kumulatf kurang dar Ogf negatf, yang dperoleh dar polgon frekuens kumulatf lebh dar Frekuens kumulatf kurang dar (f kk ) dar menyatakan jumlah frekuens semua nla data yang kurang dar atau sama dengan nla pada tap kelas. Frekuens kumulatf lebh dar (f kl ) menyatakan jumlah frekuens semua nla data yang lebh dar atau sama dengan nla tap kelas. Contoh : Kelas Frekuens Tep bawah kelas Tep atas kelas F kum kurang dar TA F kum lebh dar TB ,5 58, ,5 65, ,5 7, ,5 79, ,5 86, ,5 93, ,5 00, Jumlah 80 Ogve Kurang Dar/Ogv Postf ,5 58,5 65,5 7,5 79,5 86,5 93,5 00,5

22 Page of 64 Ogve Lebh Dar/ogve Negatf ,5 58,5 65,5 7,5 79,5 86,5 93,5 00,5 F. TUGAS. Hasl Penjualan berbaga alat elektronk d toko Snar dsajkan dalam dagram berkut : Kpas angn % Setrka 0% Dspenser 5% Kompor gas 8% Lemar Es 5% Televs 0% Jka dketahu banyaknya kpas angn yang terjual ada 4 buah tentukan : a. banyaknya dspenser yang terjual b. banyaknya kompor gas yang terjual. Data berkut adalah data tngg badan dar 40 sswa SMA Harapan Bangsa Samarnda, sukur sampa sentmeter terdekat. 68, 65, 76, 59, 63, 75, 58, 70, 70, 55, 56, 69, 70, 60, 60, 64, 53, 54, 50, 58, 47, 5, 50, 67, 68, 60, 50, 48, 6, 74, 76, 63, 49, 66, 75, 58, 66, 64, 67, 59 Sajkan data datas dalam bentuk

23 Page 3 of 64 a. Tabel dstrbus frekuens data kelompok b. Hstogram c. Ogve Postf G. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR Wono Setya Budh, Ph.D. 00. Bahan Ajar Persapan Menuju Olmpade Sans Nasonal/Internasonal SMA Matematka 3. Jakarta : Zamrut Kumala. Nur Aksn dkk. 00. Buku Panduan Penddk Matematka Untuk SMA/MA Kelas XI. Klaten : Intan Parwara.. Sukno Matematka Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

24 Page 4 of 64 Kegatan Pembelajaran 3 A. STANDAR KOMPETENSI Menerapkan konsep aturan statstka dalam pemecahan masalah B. KOMPETENSI DASAR Menentukan ukuran Pemusatan Data C. INDIKATOR PENCAPAIAN. Manpu menentukan ukuran pemusatan data tunggal (mean, medan dan modus). Manpu menentukan ukuran pemusatan data kelompok (mean, medan dan modus) D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran n sswa dapat :. Menghtung nla mean data tunggal. Menghtung rata-rata gabungan 3. Menghtung nla mean data berkelompok dengan menggunakan rumus 4. Menghtung nla mean data berkelompok dengan menggunakan rata-rata sementara 5. Menghtung nula medan data tunggal 6. Menghtung nla medan data berkelompok dengan menggunakan rumus 7. Menghtung nla modus data tunggal 8. Menghtung nla modus data berkelompok dengan menggunakan rumus 9. Menghtung nla modus data berkelompok dengan menggunakan hstogram 0. Menghtung nla modus data berkelompok dengan menggunakan ogve

25 Page 5 of 64 E. URAIAN MATERI Ukuran Pemusatan Data Ukuran pemusatan data menggambarkan tempat dmana data cenderung berkumpul. Ada 3 ukuran pemusatan data yang basa dgunakan yatu rata-rata htung (mean), medan dan modus. A. Data Tunggal. Rata-rata Htung (mean) Mean ( x ) adalah nla rata-rata dar data. Mean palng serng djadkan ukuran pusat data kuanttatf. Mean data tunggal merupakan jumlah nla semua data dbag dengan ukuran data tersebut. Msalkan kta memlk data berukuran n dengan nla-nla x, x,..., x n maka : sehngga, x ( x + x + x ) x + x x... n n n x + n n x Jka data dalam bentuk tabel dstrbus data tunggal berbobot maka rata-ratanya adalah adalah : n x k x. f n

26 Page 6 of 64 Contoh. Rata-rata dar data 7, 6, 4, 5, 3, 8 9 adalah Penyelesaan x Jka data umur (dalam bulan) dar 0 kelnc dsajkan dalam tabel d bawah, maka rata-rata umur kelnc adalah: Umur Frekuens (bulan) Total 0 Penyelesaan x ( ) , Rata-rata dar 4 buah data adalah 5, jka data dtambah satu lag maka rata-ratanya menjad 5,5. Maka besar data penambah adalah Penyelesaan Msalkan ke 4 data adalah a, b, c, d Data penambah adalah x Sehngga :

27 Page 7 of 64 a + b + c + d x 4 a + b + c + d a + b + c + d a + b + c + d + x x 5 a + b + c + d + x 5,5 5 7,5 0 + x 7,5 0 x x 7,5 4. Nla rata-rata ujan sekelompok sswa sebanyak 40 orang adalah 5. Jka seorang sswa dar kelompok tu yang mendapat nla 90 tdak dmasukan dalam perhtungan rata-rata tersebut, maka nla rata-rata ujan akan menjad Penyelesaan x x n x 5 40 x 040 jka seorang sswa yang mendapat nla 90 tdak dmasukkan maka perhtungannya menjad 90 x x n

28 Page 8 of 64. Medan Medan (M e ) adalah nla yang membag data terurut menjad dua bagaan yang sama banyak. Medan untuk data berukuran n dapat dtentukan dengan aturan sebaga berkut: Urutkan data dar datum terkecl sampa datum terbesar atau sebalknya Jka jumlah datum ganjl, medan adalah nla dar datum ke n + Jka jumlah datum genap, maka medan adalah nla dar Contoh n n datum ke + datum ke +. Perhatkan data terurut berkut. Carlah medannya. a b Penyelesaan a x x x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 x 9 n 9 (ganjl) maka medannya adalah 9 + Me datum ke datum ke 5 x 5 5 b x x x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 x 9 x 0 n 0 (genap) maka nla medannya

29 Page 9 of Me datum ke + datum ke datum ke 5 + datum ke 6 Me Me Me 8 +. Dketahu data terdr dar 3 pengamatan mempunya rata-rata 5, medan 5 dan jangkauan 0. Pengamatan yang terbesar adalah. Penyelesaan Dmsalkan ke 3 data tersebut setelah durutkan adalah a, b, c karena dketahu medannya 5 maka nla b 5 jangkauan nya 0 berart c a 0 c 0 + a sehngga a + b + c x 3 a + b + c a a 45 a + 5 a 0 a 0 maka c c 0 Jad ketga data tersebut adalah 0, 5, 0 3. Medan data d bawah adalah Nla Frekuens

30 Page 30 of 64 Penyelesaan Dar tabel dketahu jumlah data adalah Ternyata data genap, maka medannya adalah Me Me datum ke + datum ke x 0 + x + Jad medannya terletak dantara datum ke-0 dan ke Datum ke 0 adalah 7 dan datum ke adalah 8, sehngga Me adalah Me 5 Me Me 7,5 3. Modus Pada sebuah kelompok data, modus (M o ) adalah nla yang palng serng muncul yatu nla-nla yang memlk frekuens palng tngg. Dalam satu kelompok data, modus tdak mungkn tunggal, pada kasus lan ada juga kelompok data yang tdak memlk modus karena tap datum memlk frekuens yang sama. Contoh Modus dar data 7, 8, 3, 5, 7, 4, 6, 7, 3, 6, 3, 7, 8. adalah Penyelesaan Datum 3 sebanyak 3 kal Datum 4 sebanyak kal Datum 5 sebanyak kal Datum 6 sebanyak kal Datum 7 sebanyak 4 kal Datum 8 sebanyak kal Sehngga modus data d atas adalah 7

31 Page 3 of 64 B. Data Kelompok. Mean/Rata-rata. Jka kta hanya mempunya data berkelompok tanpa mengetahu detal setap data dalam kelompok tersebut, maka mean dtentukan dar nla ttk tengah kelompokkelompok tersebut. Rataan ( x ) data berkelompok dhtung sebaga berkut : x k k x. f f dengan x adalah ttk tengah kelas ke- selan cara datas untuk menghtung rata-rata suatu databs menggunakan rumus ratarata sementara yakn : Dmana : x n xs + n f. d f x s rata-rata sementara basanya dambl pada nla tengah pada kelas dengan frekuens tertngg. d smpangan (devas) yakn nla tengah tap-tap kelas dkurang ratarata sementara ( ( x x s ) Contoh Tentukan rata-rata htung dar data berkut : Nla Frekuens

32 Page 3 of 64 Penyelesaan f 80 x f Maka rata-ratanya adalah x Nla Frekuens x x.f , , 50 58, , , , , , x x 88 x. f x Dar dketahu tabel Selan cara d atas rata-rata juga bsa kta tentukan dengan menggunakan rata-rata sementara yatu :

33 Page 33 of 64 Jka rata-rata sementara dambl 5,5 Maka : Nla Frekuens x d f.d , 50 5,5-5, , 50 75,5 5, , , , , x 5, x 5,5 37,5 x 88. Medan Data kelompok basanya tersaj dalam bentuk daftar dstrbus. Medan untuk data berkelompok dtentukan oleh rumus berkut n : Dmana : n f Me tb + f Me kum tb tep bawah kelas medan kelas medan n n frekuens/banyaknya data nterval kelas f kum frekuens kumulatf sebelum kelas medan f Me frekuens pada kelas medan

34 Page 34 of 64 Contoh Tentukan medan dar data yang dnyatakan dalam daftar dstrbus frekuens berkut. Berat Badan (kg) Frekuens Penyelesaan Dar tabel da atas dketahu n Berart medan terletak antara datum ke 5 dan datum ke + 6. Kedua datum terletak d kelas tep bawah kelas medan adalah 60 0,5 59,5 f kum f Me maka : n f kum Me tb + f Me , , , ,5 + 3,75 63,5 6 6 ( 0,375) Jad medan adalah 63,5

35 Page 35 of Modus Pada kasus dstrbus frekuens berkelompok, kelas yang palng tngg frekuensnya dsebut kelas modus. Nla modus dapat dtentukan sesua dengan rumus berkut : Mo tb + d d + d Dmana : tb tep bawah kelas modus d selsh frekuens kelas modus dengan kelas sebelumnya d selsh frekuens kelas modus dengan kelas sesudahnya panjang kelas Contoh. Tentukan modus dar data yang dnyatakan dalam daftar dstrbus frekuens berkut : Berat Badan Frekuens (kg) Penyelesaan Dketahu : Kelas modusterletak pada kelas ke 3 tb 59,5 d 6 4 d maka :

36 Page 36 of 64 d Mo tb + d + d 59, , ,5 + 0 ( 0,333) 59,5 + 3,33 6,83 Jad modusnya 6,83. Tentukanlah modus dar data yang dnyatakan dengan hstogram sepert berkut n ,5 44,5 49,5 54,5 59,5 64,5 Penyelesaan Berdasarkan hstogram dketahu Kelas modus terletak pada kelas 49,5 54,5 Tep bawah kelas 49,5 Panjang kelas 54,5 49,5 5 d d Sehngga :

37 Page 37 of 64 4 Mo 49, ,5 + 5(0,333) 49,5 +,66 5,6 Jad modusnya adalah 5,6 3. Tentukan mean, medan dan modus dar ogve d bawah ,5 30,5 35,5 40,5 45,5 50,5 55,5 60,5 65,5 70,5 Penyelesaan Data dar ogf negatve kta sajkan dalam table berkut Nla Frekuens x x f Jumlah

38 Page 38 of 64 Mean 960 x 40 x 49 Medan n fkum Me tb + fme , , ,5 + 3,8 Modus 48,68 4 Mo 45, ,5 + 5(0,57) 45,5 +,86 48,36 F. TUGAS. Data berkut menunjukkan hasl 0 pertandngan hok dar suatu tm. Banyak gol 3 4 Jumlah pertandngan 0 7 Tentukan rata-rata banyak gol d setap pertandngan!. Sebuah uj coba dlakukan untuk menyeldk lamanya waktu yang dgunakan untuk menyelesakan suatu tugas yang sederhana. Rata-rata lamanya waktu yang dlakukan oleh sukarelawan lak-lak adalah 6,5 ment dan sukarelawan perempuan adalah,3

39 Page 39 of 64 ment. Tentukan rata-rata lamanya waktu (dalam detk) yang dlakukan oleh seluruh sukarelawan tersebut! 3. Htunglah mean dar data berkut n! a. 5, 5, 4, 5, 6, 7, 6, 8, 9 b., 3, 4, 4, 4, 5, 6, 6, 7, 8 4. Htunglah mean dar data berkut n : Nla Frekuens Htunglah mean dar data berkut n! Nla Frekuens Nla rata-rata ulangan matematka dar 38 sswa adalah 64,5. Ternyata dua sswa kut ulangan susulan. Setelah nla kedua sswa tu dgabung, rata-ratanya menjad 65,. Jka sswa pertama mendapat nla 69, tentukan nla yang dperoleh sswa kedua! 7. Tentukanlah medan dar data berkut n : 6, 8, 5,, 6, 4, 6, 7, 3, 5 8. Tentukan medan dar data nla ulangan bahasa Inggrs sejumlah sswa berkut : Nla Frekuens Perhatkan nla ujan yang dnyatakan pada tabel berkut n:

40 Page 40 of 64 Nla Frekuens Seorang sswa dnyatakan lulus ujan jka nla ujannya lebh tngg nla ujan tersebut. Tentukan banyaknya sswa yang lulus dar rata-rata 0. Tentukan modus dar berkut berkut n : ,5 54,5 59,5 64,5 69,5 74,5 79,5 84,5 89,5. Nla rata-rata ulangan matematka dar 0 sswa adalah 7,. Jka nla matematka Angg dtambahkan maka rata-ratanya menjad 7,3. Berapakah nla Angg. Kelas X- A sswanya berjumlah 40 orang, mempunya nla rata-rata 63,5. Kelas X- B sswanya berjumlah 38 orang, mempunya nla rata-rata 68,6. Kelas X- C sswanya berjumlah 39 orang, mempunya nla rata-rata 65,3. Tentukan nla ratarata dar seluruh sswa tersebut 3. Rata-rata data d bawah adalah 6 maka nla x Nla Frekuens 5 x Empat kelompok sswa yang masng-masng terdr atas 5, 8, 0, dan 7 orang menyumbang korban bencana alam. Rataan htung sumbangan masng-masng kelompok adalah Rp4.000,00; Rp.500,00; Rp.000,00; dan Rp.000,00. Tentukan rataan htung sumbangan setap sswa seluruh kelompok tersebut.

41 Page 4 of Perhatkan hstogram d bawah ,5 39,5 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99, Dar data d atas tentukan a. Mean b. Medan c. Modus G. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR Wono Setya Budh, Ph.D. 00. Bahan Ajar Persapan Menuju Olmpade Sans Nasonal/Internasonal SMA Matematka 3. Jakarta : Zamrut Kumala. Nur Aksn dkk. 00. Buku Panduan Penddk Matematka Untuk SMA/MA Kelas XI. Klaten : Intan Parwara.. Sukno Matematka Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

42 Page 4 of 64 Kegatan Pembelajaran 4 A. STANDAR KOMPETENSI Menerapkan konsep aturan statstka dalam pemecahan masalah B. KOMPETENSI DASAR Menentukan ukuran penyebaran data C. INDIKATOR PENCAPAIAN. Menentukan ukuran letak data tunggal (Kuartl, Desl, dan Persentl). Menentukan ukuran letak data berkelompok (Kuartl, Desl, dan Persentl) 3. Menentukan ukuran penyebaran data tunggal 4. Menentukan ukuran penyebaran data berkelompok D. TUJUAN PEMBELAJARAN. Sswa mampu menentukan jangkauan data tunggal. Sswa mampu menentukan jangkauan data kelompok 3. Sswa mampu menghtung smpangan rata-rata data tunggal 4. Sswa mampu menghtung smpangan rata-rata data kelompok 5. Sswa mampu menghtung smpangan baku data tunggal 6. Sswa mampu menghtung smpangan baku data kelompok 7. Sswa mampu menghtung kuartl data tunggal 8. Sswa mampu menghtung kuartl data kelompok 9. Sswa mampu membedakan nla kuartl suatu data 0. Sswa mampu menentukan desl data tunggal. Sswa mampu menentukan desl dar data kelompok. Sswa mampu menentukan jangkauan desl suatu data 3. Sswa mampu menentukan persentl data tunggal 4. Sswa mampu menghtung persentl data kelompok 5. Sswa mampu menentukan jangkauan persentl suatu data 6. Sswa mampu menentukan nla angka baku suatu data 7. Sswa mampu menentukan nla koefsen varas suatu data 8. Sswa mampu menentukan nla kemrngan suatu data

43 Page 43 of 64 E. URAIAN MATERI Ukuran Letak Dan Penyebaran Data A. UKURAN LETAK DATA Data Tunggal. Kuartl Kuartl adalah membag data yang telah durutkan menjad empat bagan yang sama banyak pada data dengan banyaknya data n 4. Kuartl dbag menjad 3 yakn : a. Kuartl pertama/bawah (Q ) Kuartl bawah (Q ) adalah membag 4 bagan, untuk menentukan Q adalah Letak Kuartl bawah ( Q ) b. Kuartl kedua/tengah (Q ) n + Datum ke 4 Kuartl tengah membag data terurut menjad 4 atau bagan, cara menentukan adalah Kuartl tengah ( Q ) ( n + ) Datum ke, jka n ganjl 4 n n datum ke + Datum ke +, 4 jka n genap c. Kuartl ketga/atas (Q 3 ) kuartl atas membag data terurut menjad 4 3 bagan, cara menentukan : Kuartl atas ( Q ) 3 3 datum ke ( n + ) 4 Langkah- langkah menentukan kuartl ke- atau Q terutama jka datanya genap adalah : Htunglah Jka ( n +) 4 ( n + ) r, dmana r adalah blangan bulat maka Q datum ke r( ) 4 x r

44 Page 44 of 64 Jka ( n + ) 4 r + maka : Q r, dmana r bukan blabgan bulat, dan Q terletak pada datum ke r dan ( n + ) datum ke r + r 4 ( datum ke r + datum ke r) Contoh. Tentukan kuartl bawah (Q ), kuartl tengah (Q ) dan kuartl atas (Q 3 ) dar data 3, 3, 4, 4, 4, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 0, Penyelesaan Kuartl bawah (Q ) 4 + Q pada datum ke 3, 75 4 Q 4 + (0,75)(4 4) 4 + (0,75)(0) 4 ( 3,75 3)( datum ke 4 datum 3) datum ke 3 + ke Jad kuartl bawah (Q ) adalah 4 Kuartl tengah (Q ) Q terletak pada datum ke Q terletak dantara datum ke 7 dan 8, sehngga Q Jad kuartl tengahnya Q adalah 7 Kuartl Atas (Q 3 ) Q 3 terletak pada datum ke ( + ) 3 4 4,5

45 Page 45 of 64 Q (0,5)(9 8) 8 + (0,5)() 8,5 Jad kuartl atasnya (Q 3 ) adalah 8,5 (,5 )( datum ke datum ) datum ke + ke. Tentukan Q, Q dan Q 3 dar 3, 4, 5, 6, 8, 8, 9 Penyelesaan Kuartl bawah 7 + Q terletak pada datum 4 Jad kuartl bawahnya (Q ) adalah 4 Kuartl tengah 7 + Q terletak pada datum 4 Jad kuartl bawahnya (Q ) adalah 6 Kuartl atas Q 3 terletak pada datum 3 ( 7 + ) 4 6 Jad kuartl bawahnya (Q 3 ) adalah 8. Desl Desl adalah datum yang membag data terurut menjad sepuluh bagan. Untuk membag data menjad 0 bagan sama besar dperlukan semblan sekat. Msalkan x, x,..., x n adalah data berukuran n yang telah durutkan dengan D adalah hasl yang dcar, dengan,,..., 9. Desl drumuskan dengan D,, 3,..., 9 n ukuran data ( n + ) Datum ke 0 Langkah- langkah menentukan desl ke- atau D adalah :

46 Page 46 of 64 Htunglah Jka Jka ( n +) 0 ( n + ) r, dmana r adalah blangan bulat maka D datum ke r( ) 0 ( n + ) 0 r + maka : D x r r, dmana r bukan blabgan bulat, dan D terletak pada datum ke r dan ( n + ) datum ke r + r 0 ( datum ke r + datum ke r) 3. Persentl Persentl adalah datum yang membag data terurut menjad seratus bagan. Untuk data dengan banyaknya data n 00 maka ada 99 persentl. Persentl basanya dlambangkan dengan P. Untuk membag data menjad seratus bagan yang sama besar dperlukan semblan puluh semblan sekat. Untuk menentukan persentl maka urutkan data dar yang terkecl sampa yang terbesar. Persentl d rumuskan : P n ukuran data ( n + ) Datum ke 00,, 3,..., 99 Langkah menentukan persentl sama dengan menentukan letak kuartl dan desl Contoh : Tentukan D, D 9, P 0 dan P 70 dar data Penyelesaan Data d urutkan, 3, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8 Desl ke- (D ) D ( + ) datum ke 0 3 datum ke 0 datum ke,3 Datum ke, 3 terletak antara datum ke dan datum ke, dan r sehngga

47 Page 47 of 64 D D D +,3 (,3 )( 3 ) + 0,3() Jad desl ke- (D ) adalah,3 Desl ke-9 (D 9 ) D 9 9 datum ke datum ke datum ke ( + ) 0 7 0,7 Datum ke,7 terletak antara datum ke dan datum ke, dan r sehngga D D D (,7 )( 8 8) 8 + 0,7(0) Jad desl ke-9 (D 9 ) adalah 8 Persentl ke-0 (P 0 ) P 0 ( + ) 0 datum ke datum ke 00 datum ke,3 Datum ke,6 terletak antara datum ke dan datum ke 3, dan r sehngga P P P ,3 (,3 )( 3 ) + 0,3() Persentl ke-70 (P 70 ) P 70 ( + ) 70 datum ke datum ke 00 datum ke 9, Datum ke 9, terletak antara datum ke 9 dan datum ke 0, dan r 9 sehngga

48 Page 48 of 64 P P P ( 9, 9)( 7 7) 7 + 0,(0) DATA BERKELOMPOK. Kuartl Menentukan kuartl pada data kelompok sama sepert menentukan medan pada data kelompok. Kuartl pada data kelompok d rumuskan Q n f 4 tb + p f Q kum. Desl Desl untuk data kelompok dapat dcar dengan rumus berkut : D n 0 tb + p f Q f kum 3. Persentl Persentl drumuskan : P n 00 tb + p f P f kum Contoh : Berat badan dar 50 sswa dtunjukkan pada tabel d bawah Berat Badan (kg) Frekuens

49 Page 49 of 64 Dar data d atas tentukan : a. Kuartl atas dan bawah b. Desl ke- 6 (D 6 ) c. Persentl ke-0 (P 0 ) Penyelesaan a. Kuartl Kelas Q adalah 50, 5 maka 4 Q terletak pada datum ke dan datum ke 4 maka terletak pada kelas sehngga Q,5 5 49, , ,5 + 5,4 54,9 ( 0,54) Jad kuartl bawahnya adalah 54,9 Kelas Q 3 adalah ( ) ,5 maka Q 3 terletak pada datum ke 37 dan datum ke 38 maka terletak pada kelas sehngga Q 3 37, , , ,5 +,8 7,3 b. Desl ke- 6 ( 0,8 ) Jad kuartl atasnya adalah 7,3 Kelas D 6 adalah ( 50) 6 0 kelas sehngga 30 maka D 6 terletak pada datum ke 30 terletak pada

50 Page 50 of 64 D , , ,5 + 6,88 66,38 ( 0,688) Jad desl ke-6 adalah 66,38 c. Persentl ke-0 Kelas P 0 adalah ( 50) 0 00 kelas sehngga P , , ,5 + 3,57 53,07 ( 0,357) Jad persentl ke- 0 adalah 53,07 0 maka P 0 terletak pada datum ke 0 terletak pada B. UKURAN PENYEBARAN DATA Data Tunggal. Jangkauan Jangkauan J Nla datum terbesar nla datum terkecl. Smpangan rata-rata Smpangan rata-rata atau devas rata-rata menyatakan ukuran berapa jauh penyebaran nla-nla data terhadap nla rataan. Smpangan rata-rata (SR) drumuskan SR n x x n Dmana : n ukuran data/banyaknya data x rata-rata x datum ke

51 Page 5 of Ragam S n ( x x) n 4. Smpangan Baku S S n ( x x) n Contoh : Nla ulangan susulan matematka adalah 5, 7, 0, 9, 7, 8, 8, 6, 8, maka tentukan a. Jangkauan b. Smpangan rata-rata c. Ragam d. Smpangan Baku Penyelesaan a. Jangkauan xmax xmn b. Smpangan rata-rata n x x SR n x ,6 Sehngga smpangan rata-ratanya adalah

52 Page 5 of , , , , , , , , ,6 SR 9,6 + 0,6 +,4 +,4 + 0,6 + 0,4 + 0,4 +,6 + 0,4 9 0,4 9,6 c. Ragam S n ( x x) n ( 5 7,6) + ( 7 7,6) + ( 0 7,6) + ( 9 7,6) + ( 7 7,6) + ( 8 7,6) + ( 8 7,6) + ( 6 7,6) + ( 8 7,6) (,6) + ( 0,6) + (,4) + (,4 ) + ( 0,6) + ( 0,4) + ( 0,4) + (,6) + ( 0,4) 9 6,76 + 0,36 + 5,76 +,96 + 0,36 + 0,6 + 0,6 + 0,36 + 0,6 9 8,4 9,03 9 d. Smpangan baku S S,03,4 5. Jangkauan Antarkuartl Jangkauan antarkuartl atau hamparan (H) adalah selsh antara kuartl atas dengan kuartl bawah Jangkauan antarkuartl ( H ) Q 3 Q 6. Smpangan Kuartl Smpangan kuartl atau rentang sem antarkuartl adalah setengah dar hamparan Q d H ( ) Q 3 Q

53 Page 53 of Langkah Satu langkah (L) sama dengan satu setengah kal hamparan L H 3 Q ( Q ) 8. Pagar Dalam dan Pagar Luar Pagar dalam merupakan nla yang terletak satu langkah d bawah kuartl pertama. Pagar luar merupakan nla yang terletak satu langkah d atas kuartl ketga. Pagar Dalam Q L Pagar Luar Q 3 + L Contoh : Dketahu data terurut dar banyak novel yang dmlk delapan sswa adalah sebaga berkut : 4, 6, 7, 7, 0,, 3, 8. Tentukan a. Jangkauan antarkuartl b. Smpangan kuartl c. Langkah d. Pagar luar dan pagar dalam Penyelesaan a. Jangkauan antarkuartl n + Q Datum ke, Datum ke 4 Datum ke,5 Q 6 + (,5 )(7 6) Q 6,5

54 Page 54 of 64 3(8 + ) Q3 datum ke 4 7 datum ke 4 6,75 Q + (6,75 6)(3 ) 3 Q,75 3 Sehngga jangkauan antarkuartl H Q Q 3,75 6,5 6,5 b. Smpangan kuartl Q d H 6,5 3,5 c. Langkah 3 L H 3 9,75 d. Pagar ( 6,5) Pagar luar Q L 6,5 9,75 3,5 Pagar dalam Q + L 3,75 + 9,75,5

55 Page 55 of 64 Data Kelompok. Jangkauan Jangkauan J Nla tengah kelas terakhr nla tengah kelas pertama. Smpangan rata-rata SR n f x x Dengan : n ukuran data x nla tengah kelas ke f Frekuens kelas ke x rata-rata 3. Ragam S n f n ( x x) n 4. Smpangan Baku S n f ( x x) n Contoh Soal Perhatkan data tngg badan berkut : Nla Frekuens

56 Page 56 of 64 Dar data d atas tentukan : a. Jangkauan b. smpangan rata-rata c. Ragam d. Smpangan baku Penyelesaan x Nla f x f Ttk Tengah (x ) Frekuens (f ) x. f x x f x x ( ) x x f ( x x) a. Jangkauan J b. Smpangan rata-rata SR n f ,96 x x n

57 Page 57 of 64 c. Ragam S n f n ,56 ( x x) d. Smpangan baku S 9,56 0,9 Rataan Kuartl Rataan kuartl (R K ) drumuskan ( ) Q + Q R 3 K Rataan tga kuartl (trrata) Rataan tga kuartl (R t ) drumuskan ( Q + Q ) Q3 + R t 4 Angka Baku Nla standar atau angka baku (z-score) adalah suatu blangan yang menunjukkan poss suatu data terhadap rata-rata d dalam kelompoknya. Angka baku dgunakan untuk membandngkan poss dua buah data atau lebh d dalam kelompoknya masng-masng. Angka baku dlambangkan dengan z-score yang drumuskan sebaga berkut : z x x S

58 Page 58 of 64 Contoh Nla ujan matematka Delon adalah 85, rata-rata nla matematka d kelasnya adalah 76 dan smpangan baku 9. Sedangkan nla ujan pelajaran Fska adalah 90 dengan rata-rata kelas 80 dan smpangan bakunya 5. Dalam pelajaran manakah pelajaran Delon lebh bak? Penyelesaan Untuk pelajaran matematka : x 85, x 76 dan S 9 dan Untuk pelajaran Fska : x 90, x 80 dan S 5 x x z S Untuk nla matematka z z z m m m Untuk nla Fska z z z F F F ,67 Jad kedudukan nla matematka Delon lebh bak dar pada nla Fska-nya. Koefsen Varas Koefsen varas adalah suatu blangan yang menyatakan tngkat keragaman (varas) data dalam suatu kelompok. Jka koefsen varas dar kelompok data semakn kecl menunjukkan data-data tersebut homogen Jka koefsen varas dar kelompok data semakn besar menunjukkan data-data tersebut semakn beragam (heterogen)

59 Page 59 of 64 Koefsen varas dar kelompok data drumuskan sebaga berkut : KV S 00% x Contoh Dar hasl tes matematka d suatu kelas dketahu bahwa : Pada sub kompetens geometr : rata-ratanya 76 dengan smpangan baku 9 dan pada sub kompetens statstka : rata-ratanya 80 dengan smpangan baku 5, maka kompetens manakah yang bernla lebh beragam? Penyelesaan Untuk geometr S KV 00% x 9 00% 76,8% Untuk statstka S KV 00% x 5 00% 80 8,75% Jad, nla statstka lebh bervaras dbandngan dengan geometr. Ukuran Kemrngan pada sub Ukuran kemrngan dsebut juga kecondongan. Ukuran kemrngan suatu dstrbus frekuens dapat menunjukkan apakah penyebaran data terhadap nla rata-rata htungnya bersfat smetrs atau tdak. Ada 3 macam bentuk kurva berdasarkan kemrngannya :. Smetrs yatu nla-nla data tersebar secara merata d sebelah kr dan sebelah kanan dar nla rata-ratanya.

60 Page 60 of 64 a) Bentuk smetrs tdak mempunya ukuran kemrngan atau ukuran kemrngannya sama dengan 0 b) Nla mean medan modus. Postf dengan kurva condong ke kanan a) Ukuran kemrngannya bernla postf b) Modus < medan < mean 3. Negatf dengan kurva condong ke kr a) Ukuran kemrngannya bernla negatf b) Modus > medan > mean Koefsen Kemrngan Koefsen kemrngan selalu brnla antara - dan. Kemrngan dstrbus frekuens dapat kta tentukan dengan menghtung nla koefsen kemrngannya. a. Koefsen kemrngan pertama dar Karl Pearson (KP ) KP x Mo S b. Koefsen kemrngan kedua dar Karl Pearson (KP ) KP 3 ( x Mo) S c. Koefsen kemrngan dar Al Bawley (KB) Q3 Q + Q KB Q Q 3 d. Koefsen kemrngan dar Kelly (KY) KB P P P0 + Q P 0 0 Contoh Kuartl dar sekelompok data yatu : Q, Q, Q 3 berturut-turut adalah 30, 4, dan 50. Tentukan koefsen kemrngan kurva

61 Page 6 of 64 Penyelesaan Q KB 3 Q Q 3 ( 4) , Q + Q Karena KB - 0, < 0 maka kurva condong ke kr (kemrngan negatf) Ukuran Keruncngan Ukuran keruncngan adalah suatu ukuran yang dgunakan untuk menentukan runcng atau tdaknya suatu kurva dstrbus frekuens sehngga dapat dketahu apakah kumpulan data terkonsentras d sektar mean atau menyebar. Ada tga bentuk kurva dstrbus frekuens yatu. Platkurts yatu kurva yang bentuknya agak mendatar atau lebh tumpul. Kurva n menunjukkan nla data-datanya lebh menyebar. Mesokurts yatu kurva dengan keruncngan sedang dan smetrs sehngga danggap menggambarkan dstrbus normal 3. Leptokurts yatu kurva yang bentuknya sangat runcng. Kurva n menunjukkan nla data-datanya terpusat atau terkonsentras d sektar nla rata-ratanya. Ukuran keruncngan dsebut dengan koefsen kurtoss yatu dengan rumus : α Q d Q3 Q 90 P0 P90 P0 P F. TUGAS. Dketahu data sebaga berkut :

62 Page 6 of Tentukan : a. Jangkauan b. Kuartl bawah, kuartl tengah dan kartl atas c. Hamparan d. Smpangan kuartl. Dketahu data sebaga berkut : Nla Frekuens Dar data d atas tentrukanlah, Kuartl bawah, kuartl tengah dan kartl atas, hamparan serta Smpangan kuartl 3. Tentukan D 9, D, dan jangkauan desl dar data berkut n : 6, 7, 8, 9, 8, 8, 9, 0,,,, 7, 7, 0,, 3 4. Tentukan desl ke 3 dar data berkut n : Berat Frekuens Tentukan P 0, P 50 dan P 90 dar data berkut n :, 4, 5,, 6, 5, 7, 8, 5, 9, 6, 4, 0, 9, 7

63 Page 63 of Tentukan jangkauan persentl dar data berkut n : Nla Frekuens Berat badan Arf 85 kg. Jka berat rata-rata seluruh sswa dalam kelas 79 kg dan smpangan bakunya 0,05, maka berapakah angka baku untuk berat badan arf? 8. Mean dar sekelompok data adalah 75. Jka sebuah data yang besarnya 7 mempunya angka baku -0,5, tentukan smpangan bakunya? 9. Dketahu data berkut n : Data A : Data B : Data C : Tentukan nla koefsen varas ketga data, dan data manakah yang palng seragam? 0. Dstrbus frekuens dar nla ulangan matematka kelas 3 mempunya rata-rata 75, modus 67 dan smpangan standar,5. Tentukanlah koefsen kemrngan kurva tersebut.. Tentukanlah smpangan rata-rata, ragam, smpangan baku, dan koefsen varas dar data berkut n : Tentukanlah smpangan kuartl, jangkauan desl dan P 30 dar data berkut Dketahu tabel berkut n : Nla Frekuens

64 Page 64 of Tentukanlah : a. Smpangan baku b. Smpangan kuartl c. Jangkauan persentl 4. Rata-rata tngg badan sswa pra d kelas XI A adalah 63 cm dengan smpangan baku 6. Jka angka baku untuk tngg Erwn adalah -0,5 maka tentukanlah tngg badan Erwn. 5. Berkut adalah data berat badan 00 orang karyawan pabrk konveks MAJU : Berat badan (kg) Frekuens Total 00 Tentukanlah koefsen kemrngan dengan rumus kedua Karl Pearson (KP) G. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR Wono Setya Budh, Ph.D. 00. Bahan Ajar Persapan Menuju Olmpade Sans Nasonal/Internasonal SMA Matematka 3. Jakarta : Zamrut Kumala. Nur Aksn dkk. 00. Buku Panduan Penddk Matematka Untuk SMA/MA Kelas XI. Klaten : Intan Parwara.. Sukno Matematka Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

STATISTIKA. Rumus : 1. Menentukan banyaknya data/responden dari diagram lingkaran:

STATISTIKA. Rumus : 1. Menentukan banyaknya data/responden dari diagram lingkaran: STATISTIKA Jens-jens soal statstka yang serng dujkan adalah soal-soal tentang : 1. Membaca sajan data dalam bentuk dagram. Ukuran pemusatan data 3. Ukuran Letak Data 4. Ukuran Penyebaran Data SOAL DAN

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT) MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN (Nuryanto, ST., MT) Ukuran Statstk Ukuran Statstk : 1. Ukuran Pemusatan Bagamana, d mana data berpusat? Rata-Rata Htung = Arthmetc Mean Medan Modus Kuartl, Desl, Persentl.

Lebih terperinci

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA BAB I STATISTIKA 1. PENGENALAN STATISTIKA A. PENGERTIAN DASAR STATISTIKA 1. Statstka dan Statstk Statstka adalah lmu tentang pengolahan dan analss suatu data hngga penarkan kesmpulan dar data tu. Statstk

Lebih terperinci

STATISTIKA. A. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram

STATISTIKA. A. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram STATISTIKA A. Menyajkan Data dalam Bentuk Dagram. DIAGRAM GARIS Contoh soal Fluktuas nla tukar rupah terhadap dolar AS dar tanggal 8 Aprl 008 sampa dengan tanggal Aprl 008 dtunjukkan oleh tabel sebaga

Lebih terperinci

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta NAMA : KELAS :

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta NAMA : KELAS : NAMA : KELAS : 1 BAB I STATISTIKA 1. PENGENALAN STATISTIKA A. PENGERTIAN DASAR STATISTIKA 1. Statstka dan Statstk Statstka adalah lmu tentang pengolahan dan analss suatu data hngga penarkan kesmpulan dar

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA Hazmra Yozza Izzat Rahm HG Jurusan Matenatka FMIPA Unand LOGO Kompetens Khusus Menghtung ukuran pemusatan data Menghtung ukuran keragaman data 3 4 Menghtung ukuran poss data

Lebih terperinci

UKURAN GEJALA PUSAT &

UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN LETAK UKURAN GEJALA PUSAT & LETAK Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengena suatu populas atau sampel Ukuran yang merupakan wakl kumpulan data mengena populas atau sampel

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI BAB DISTRIBUSI FREKUENSI Kompetens Mampu membuat penyajan data dalam dstrbus frekuens Indkator 1. Menjelaskan dstrbus frekuens. Membuat dstrbus frekuens 3. Menjelaskan macam-macam dstrbus frekuens 4. Membuat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN Tujuan Instruksonal Umum :. Mahasswa mampu memaham apa yang dmaksud dengan ukuran penyebaran. Mahasswa mampu memaham berbaga pengukuran untuk mencar nla ukuran penyebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL 1. KWARTIL Kwartl merupakan nla yang membag frekuens dstrbus data menjad empat kelompok yang sama besar. Dengan kata lan kwartl merupakan nla yang membag tap-tap 25% frekuens

Lebih terperinci

BAB STATISTIKA. Tujuan Pembelajaran

BAB STATISTIKA. Tujuan Pembelajaran BAB I STATISTIKA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajar mater bab n, Anda dharapkan mampu:. membaca dan menyajkan data dalam bentuk tabel dan dagram (dagram batang, dagram gars, dagram lngkaran, dagram

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan.

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan. PERTEMUAN 1 STATISTIK menyatakan kumpulan data, blangan maupun non blangan, yg dsusun ke dlm tabeldagram-grafk yang menggambarkan suatu persoalan. STATISTIKA lmu yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-8 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-8 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini STATISTIKA ; MODUL ; ; 8; ; ; PENDAHULUAN Modul n adalah modul ke-8 dalam mata kulah Matematka. Is modul n membahas tentang statstka. Modul n terdr dar kegatan belajar. Pada kegatan belajar akan dbahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL 1. KWARTIL Kwartl merupakan nla yang membag frekuens dstrbus data menjad empat kelompok yang sama besar. Dengan kata lan kwartl merupakan nla yang membag taptap 25% frekuens

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB V STATISTIKA DESKRIPTIF

BAB V STATISTIKA DESKRIPTIF BAB V Sulsetjono Bolog FMIPA Unverstas eger Malang (State Unversty of Malang) Emal: sulsetjono.fmpa@um.ac.d copyrght August 016 STATISTIKA DESKRIPTIF A. Capaan Pembelajaran Mahasswa mampu mengetahu dan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci