SIMULASI WAKTU PERAMBATAN DAN TINGGI GELOMBANG TSUNAMI AKIBAT MELETUSNYA GUNUNG ANAK KRAKATAU
|
|
- Ari Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SIMULASI WAKTU PERAMBATAN DAN TINGGI GELOMBANG TSUNAMI AKIBAT MELETUSNYA GUNUNG ANAK KRAKATAU Ahmad Zaaria 1 Kartini Susilowati 2 1. Laboratorium Hidrolia dan Meania Fluida, Jurusan Teni Sipil, Faultas Teni, Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia, ahmadzaaria@unila.ac.id 2. Dosen Jurusan Teni Sipil Universitas Lampung Abstra Model numeri perambatan gelombang panjang digunaan untu memodelan perambatan gelombang tsunami, bai yang disebaban oleh gempa tetoni maupun gempa vulani atau aibat meletusnya gunung berada di laut. Pada penelitian ini dipresentasian simulasi perambatan gelombang tsunami aibat meletusnya gunung ana raatau dengan euatan yang sama dengan euatan raatau tahun Diasumsian sumber tsunami sama dengan loasi gunung ana raatau searang. Dari loasi tersebut gelombang tsunami merambat menuju pantai Provinsi Lampung. Persamaan gelombang panjang non linier dua dimensi (2-D) dengan solusi pendeatan beda hingga metode esplisit (explicit finite-difference method) dapat dipergunaan untu mensimulasian perambatan gelombang tsunami. Gelombang tsunami setinggi lebih dari 12 meter dapat mencapai loasi rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda dalam watu 35 menit. Kata unci : gelombang panjang, pendeatan beda hingga, ana raatau 1. PENDAHULUAN Provinsi Lampung merupaan profinsi dimana wilayahnya deat dengan Gunung Ana Kraatau. Karenanya pesisir pantai Profinsi Lampung rawan terhadap bencana tsunami, apabila Gunung Ana Kraatau meletus seperti 125 tahun yang lalu. Bencana tsunami juga pernah dialami oleh masyaraat yang tinggal di wilayah pesisir pantai profinsi Lampung, aibat meletusnya Gunung Kraatau pada tanggal Agustus 1883, yang menelan orban jiwa lebih urang orang. Saat ejadian, tinggi mua air laut di wilayah pantai ota Bandar Lampung dapat mencapai 22 meter (Mahi dan Zaaria, 2008). Oleh arena itu emunginan terulangnya ejadian tsunami seperti di tahun 1883 silam adalah sangat mungin arena, seja tahun 1927 sampai tahun 2005, yaitu selama 75 tahun etinggian Gunung Ana Kraatau ini sudah mencapai 315 meter. Selain itu, tanggal 26 Otober 2007, badan PVBMG pernah menetapan ondisi gunung ini dalam status Siaga/level III, hal ini arena ondisi ativitas vulaninya cuup tinggi. Ini menunjuan bahwa resio aan meletusnya gunung ini dalam watu deat adalah mungin (Mahi dan Zaaria, 2008). Aan tetapi arena tuntutan perembangan ota dan profinsi di Sumatra pada umumnya dan Lampung pada hususnya, pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) perlu dilauan secepatnya. Sehingga, informasi tinggi dan watu perambatan gelombang tsunami untu menguur resio bencana terhadap onstrusi jembatan perlu dietahui. Untu dapat memperiraan resio tsunami bila Gunung Ana Kraatau meletus dapat dilauan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mensimulasian gelombang tsunami secara numeri. Pemodelan simulasi gelombang tsunami sudah banya dilauan peneliti, bai aibat gempa vulani maupun tetoni. Untu dapat pemodelan tsunami sudah
2 Seminar Nasional Peranan Infrastrutur Dalam Pengembangan Wilayah, Magister Teni Sipil UNILA pernah dilauan oleh Goto dan Shuto (1983), Goto dan Ogawa (1992), Kowali dan Murty (1993), Marchu d (2001), Horrillo d (2004, 2006), Watts d (2003, 2005), Shigihara d (2005), Kowali dan Proshutinsy (2006). Untu pemodelan tsunami aibat gempa vulani juga pernah dilauan, antara lain oleh Kawamata d (1993) Hantoro d (2007). Disini Hantoro d (2007) melauan pengajian ulang peristiwa tsunami yang ditimbulan aibat Kraatau tahun Dalam pemodelan simulasi tsunami persamaan hidrodinami dengan pendeatan explisit beda hingga aurasi order 2 dipergunaan. Pada penelitian ini, persamaan perambatan gelombang panjang non linier dua dimensi (2- D) diembangan untu mensimulasian perambatan gelombang permuaan di laut dangal. Simulasi numeri dari perambatan gelombang non linier dua dimensi (2-D) juga dipergunaan Kreyszig (1993). Pada penelitiannya Kreyszig (1993) mendisusian masalah perambatan gelombang satu dimensi. Pembahasan lain mengenai perambatan gelombang non linier dua dimensi juga dipresentasian oleh Horrillo d (2006) yang mempelajari masalah dispersi dari run up gelombang dua dimensi. 2. METODOLOGI PENELITIAN Pendeatan penelitian yang dipergunaan di dalam studi ini adalah dengan menggunaan pendeatan numeri. Dengan pendeatan numeri, biaya yang dibutuhan menjadi lebih murah dibandingan menggunaan pemodelan fisi. Pada penelitian ini, persamaan gelombang panjang non linier dua dimensi (2-D) diapliasian untu memodelan perambatan gelombang tsunami ini sama dengan yang dipergunaan Kreyszig (1993) dan Horrillo d (2006). Untu mensimulasian perambatan gelombang non linier dua dimensi (2-D), persamaan momentum gera gelombang permuaan dan persamaan ontinyuitas dapat dipresentasian sebagai beriut, a. Persamaan momentum, u u u η +u +v = g r. u. f t x y x v v v η +v +u = g r. v. f t y x y (Pers. 1) (Pers. 2) b. Persamaan ontinyuitas η = t x Dimana: Du Dv y f = 2 2 u +v D = elevasi dari permuaan air r = oefisien gese = (Pers. 3) 290
3 Seminar Nasional Peranan Infrastrutur Dalam Pengembangan Wilayah, Magister Teni Sipil UNILA h = edalaman air u = ecepatan gelombang arah x v = ecepatan gelombang arah y g = percepatan gravitasi D = edalaman air total D = h + t = step watu = 0,01 deti x = y = grid ruang = 850 meter Solusi dari persamaan perambatan gelombang non linier dua dimensi yang dipergunaan untu penelitian ini adalah menggunaan pendeatan beda hingga metode espisit. Dengan metode ini, pendeatan dilauan menggunaan aurasi orde dua sebagai beriut, u u = t u u = u x u v = v y + 1 Δt u u u η η g = g x i+ 1, j + 1 i+ 1, j r. u. f = r. u. v v = t v v = v y v u = u x Δt + 1 v v v η η g = g y r. v. f = r. v. D u u η u + v v i+ 1, j + 1 = h + η η η = t + 1 Δt η D v η 2 u + v D 2 2 (Pers. 4) (Pers. 5) (Pers. 6) (Pers. 7) (Pers. 8) (Pers. 9) (Pers. 10) (Pers. 11) (Pers. 12) (Pers. 13) (Pers. 14) (Pers. 15) 291
4 Seminar Nasional Peranan Infrastrutur Dalam Pengembangan Wilayah, Magister Teni Sipil UNILA Du = D x u. u i1, j +u D. D i1, j (Pers. 16) Dv = D y v. v 1 + v D. D i1, j (Pers. 17) Pada enyataannya perambatan gelombang permuaan sebenarnya dibatasi suatu batas yang secara fisi tida nyata. Ini disebut sebagai non physical boundaries atau sering disebut dengan batas terbua (open boundaries). Untu mensimulasian perambatan gelombang yang dapat melewati batas tersebut, manipulasi persamaan matematia dipergunaan. Persamaan ini dimasudan untu menghilangan reflesi gelombang pada batas tersebut. Untu itu sejumlah teni diembangan, dimana masing-masing metode mempunyai elebihan dan eurangan. Pada penelitian ini, metode ondisi batas yang dipergunaan adalah ondisi batas metode transparant boundaries. Kondisi batas dimasudan untu meredusi gelombang yang merambat melewati batas domain perhitungan numerinya arena pada batas tersebut reflesi gelombang tida diperenanan. Persamaan yang dipergunaan untu ondisi batas sebagaimana diperenalan Reynolds (1978), η η +c = 0 t x (Pers. 18) Menggunaan Persamaan (18), reflesi gelombang dari perhitungan numeri dapat diredusi. Dengan mempergunaan persamaan gelombang panjang non linier dan metode ondisi batas transparan Reynolds (1978), perambatan gelombang. Setting Model Sumber gelombang berupa gelombang titi, ini berupa gelombang tunggal. Ricer wavelet dipergunaan sebagaimana sumber gelombang tsunami (Zaaria, 2003). Pada penelitian ini, untu memodelan perambatan gelombang, dipergunaan senario seperti dipresentasian dalam peta (lihat Gambar 1). Sema numeri yang dipergunaan untu mensimulasian perambatan gelombang tsunami aibat meletusnya gunung ana raatau adalah sebagaimana dipresentasian dalam Gambar 1. Bathymetri yang dipergunaan untu simulasi numeri diambil dari GEBCO, dimana data mempunyai aurasi 30 deti (0,5 menit) dengan lebar grid x = y = 850 meter. Dimana loasi gunung ana raatau diasumsian sama dengan loasi sumber gelombang tsunami, yaitu pada posisi 6 o 06'00'' Lintang Selatan dan 105 o 24'00'' Bujur Timur. Tinggi gelombang pada posisi tersebut diasumsian 200 meter. Predisi ejadian meletusnya gunung ana raatau mempunyai euatan yang sama dengan dengan tinggi gelombang pada ejadian meletusnya gunung Kraatau tahun Untu jumlah grid dari 5 O 20'24'' Lintang Selatan s/d 6 o 42'30'' Lintang Selatan, 105 o 19'30'' Bujur Timur s/d 106 o 09'00'' Bujur Timur di dalam model ini banyanya adalah grid. 292
5 Seminar Nasional Peranan Infrastrutur Dalam Pengembangan Wilayah, Magister Teni Sipil UNILA 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini dipresentasian dalam bentu perambatan gelombang tsunami pada watu perambatan t sama dengan 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, dan 80 menit sebagaimana dipresentasian seperti dalam Gambar 1, Gambar 3, Gambar 4, Gambar 5, Gambar 6, Gambar 7, dan Gambar 8. Hasil penelitian yang sudah dilauan oleh Hantoro d (2007) dan Zaaria (2009) adalah berupa watu perambatan gelombang tsunami aibat meletusnya gunung raatau seperti dalam Tabel 1 beriut, Tabel 1. Watu perambatan gelombang tsunami Loasi Hantoro d (2007) Zaaria (2009) Hasil Penelitian Telu Betung 79 menit 83 menit Mera 52 menit 58 menit Loasi JSS menit Dari hasil penelitian ini juga didapat bahwa tinggi gelombang tsunami pada loasi rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda dapat mencapai tinggi lebih dari 12 meter dengan watu perambatan 35 menit. Peta situasi perambatan gelombang tsunami dapat dilihat pada Gambar 1 beriut, Gambar 1. Peta situasi daerah perambatan gelombang tsunami Gambar perambatan gelombang tsunami untu watu perambatan (t) sama dengan 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 menit dapat dilihat pada Gambar 2 s/d Gambar 8 beriut, 293
6 Seminar Nasional Peranan Infrastrutur Dalam Pengembangan Wilayah, Magister Teni Sipil UNILA Gambar 2. Perambatan gelombang tsunami pada watu t = 10 menit. Gambar 3. Perambatan gelombang tsunami pada watu t = 20 menit. Gambar 4. Perambatan gelombang tsunami pada watu t = 30 menit. 294
7 Seminar Nasional Peranan Infrastrutur Dalam Pengembangan Wilayah, Magister Teni Sipil UNILA Gambar 5. Perambatan gelombang tsunami pada watu t = 40 menit. Gambar 6. Perambatan gelombang tsunami pada watu t = 50 menit. Gambar 7. Perambatan gelombang tsunami pada watu t = 1 jam. 295
8 Seminar Nasional Peranan Infrastrutur Dalam Pengembangan Wilayah, Magister Teni Sipil UNILA Gambar 8. Perambatan gelombang tsunami pada watu t = 1 jam 20 menit. Berdasaran hasil penelitian yang dipresentasian Gambar 2 sampai dengan Gambar 8 menunjuan perambatan gelombang tsunami untu setiap watu t mulai dari 10 menit sampai dengan 80 menit. Dari penelitian dihasilan 100 gambar simulasi perambatan gelombang tsunami, tetapi yang dipresentasian dalam penelitian ini adalah hanya 8 gambar saja. Sumber gelombang yang dipergunaan untu mensimulasian letusan gunung ana Kraatau adalah berupa sumber gelombang titi dengan tipe Ricer wavelet. Signal atau gelombang yang disimulasian ini adalah merupaan gelombang tunggal. Dengan menggunaan Ricer wevelet, gelombang yang dihasilan lebih halus bila dibandingan dengan gelombang sinus. Dari posisi oordinat 6 o 06'00'' Lintang Selatan dan 105 o 24'00'' Bujur Timur, gelombang tsunami dengan etinggian 200 meter merambat e pantai profinsi Lampung. Dalam perambatannya gelombang terhalang oleh pulau-pulau diseitarnya, sehingga gelombang tsunami yang merambat terdispersi. Warna merah dengan sala masimum 50 dan warna biru dengan sala minimum 50 menunjuan masimum dan minimum amplitudo gelombang tsunami, sedangan warna hijau menunjuan topografi atau etinggian permuaan tanah. Hasil penelitian yang dilauan Hantoro d (2007) dan Zaaria (2009) ini dibandingan dan menunjuan bahwa watu perambatan gelombang tsunami, yang mempresentasian watu perambatan gelombang tsunami mencapai pantai profinsi Lampung dan profinsi Banten menunjuan ecocoan dan ini dipresentasian dalam Tabel 1. Hasil penelitian ini dibandingan dengan penelitian di atas dan ini menunjuan bahwa gelombang setinggi lebih dari 12 meter merambat dan membutuhan watu 35 menit untu mencapai loasi tempat direncanaannya pembangunan JSS. 4. KESIMPULAN Berdasaran hasil penelitian ini dapat disimpulan bahwa gelombang tsunami dengan tinggi 12 meter dapat mencapai loasi rencana JSS dalam watu 35 menit. Persamaan gelombang panjang non linier dua dimensi dan dengan pendeatan beda hingga dapat dipergunaan untu mensimulasian perambatan gelombang tsunami aibat meletusnya gunung ana raatau. 296
9 Seminar Nasional Peranan Infrastrutur Dalam Pengembangan Wilayah, Magister Teni Sipil UNILA DAFTAR PUSTAKA Goto, C. dan Shuto, 1983, Numerical simulation of tsunami propagations and run-up, In Tsunami-Their Science and Engineering, edited by K. Iida and T. Iwasai, pp Terra Scientific Publ. Comp.; Toyo. Goto, C. dan Ogawa, Y., 1992, Numerical method of tsunami simulation with leap-frog scheme, Disaster Control Research Center, Tohou University. Horrillo J. J., Kowali, Z. and Kornven, E., 2004, The third international worshop on long-wave runup models, report. Horrillo, J., Kowali, Z. Shigihara, Y., 2006, Wave dipsersion study in the indian oceantsunami of december 26, 2004, Marine Geodesy, Vol. 29, pp Hantoro, W. S., Latief, H., Susilohadi, and Airlangga, A.Y., 2007, Volcanic tsunami of raatau: chronology model and its mitigation in sunda strait, Proceedings of International Symposium on Geotechnical Hazards: Prevetion, Mitigation and Engineering Response. pp Kreyszig, E., 1993, Advanced Engineering Mathematics, John Wiley & Sons, Inc. Singapore. Kowali, Z., Proshutinsy T. dan Proshutinsy, A., 2006, Tide-tsunami interactions, Science of Tsunami Hazards, Vol. 24, No. 4, pp Kowali, Z. and Murty, T. S., 1993, Numerical simulation of two-dimensional tsunami runup, Marine Geodesy, Vol.16, pp Mahi, A. K., Zaaria., A., 2008, Rencana strategis dan rencana asi mitigasi bencana Kota Bandar Lampung, Laporan Proye, DKP Profinsi Lampung,156 hal. Marchu, Andrei J. dan Anisimov, A., 2001, A method for numerical modeling run-up on the coast of an arbitrary profile, ITS 2001 Proceedings, Session 7, Number Reynold, A. C., 1978, Boundary conditions for the numerical solution of wave propagation problems, Geophysics 43(6), pp Shigihara, Y., K. Fujima, M. Homma and K. Saito, 2005, Numerical methods of linier dispersive wave equation for the practical problems, Asian and Pacific Coasts, Sept.4-8, Jeju, South Korea, pp.14. Watts, P Grill, S.T., Kirby, J. T., Fryer G. J., and Tappin, D. R., 2003, Landslide., tsunami case studies using a boussinesq model and a fully nonlinier tsunami generation model, Natural Hazards and Earth System Sciences, Vol. 3, pp Watts, P., Ioualalen, M., Grill, S., Shi, F. dan Kirby, J. T., 2005, Numerical simulation of December 26, 2004 Indian ocean tsunami using higher order boussinesq model, Ocean waves measurement and analysis, Fifth International Symposium WAVES 2005, 3rd July, 2005, Madrid, Spain, No Zaaria, A. 2009, Simulasi perambatan gelombang tsunami aibat meletusnya gunung ana raatau, Seminar Sains MIPA Apliasinya, FMIPA UNILA, November 2009, pp Zaaria, A., 2003, Numerical modelling of wave propagation using higher order finitedifference formulas, Thesis (Ph.D), Curtin University of Technology, Perth, W.A. 297
Prosiding Seminar Nasional Magister Teknik Sipil Universitas Lampung
Prosiding Seminar Nasional Magister Teni Sipil Universitas Lampung "Pembangunan Infrastrutur dan Pengembangan Wilayah" 03 Mei 2012, Hotel Novotel - Bandar Lampung Pengarah: 1. Gubemur Provinsi Lampuug
Lebih terperinciEstimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS ol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunaan Metode Redusi Kalman Filter dengan Pendeatan Elemen Hingga Muyasaroh, Kamiran,
Lebih terperinciANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT
Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry
Lebih terperinciBAB III. dan menghamburkan
BAB III MODEL GELOMBANG DAN MODEL ARUS III... Model Numeri Medan Gelombang Untu dapat menggambaran ondisi pola arus di daerah pantai ang diaibatan oleh gelombang maa ita harus dapat mengetahui ondisi medan
Lebih terperinciSTUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT
TUGAS AKHIR STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT 040803023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciESTIMASI TRAJECTORY MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER SQUARE ROOT (ENKF-SR)
SEMINAR NASIONAL PASCASARJANA SAL ESIMASI RAJECORY MOBILE ROBO MENGGUNAKAN MEODE ENSEMBLE KALMAN FILER SQUARE ROO (ENKF-SR) eguh Herlambang Zainatul Mufarrioh Firman Yudianto Program Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciAplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov
J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH HIDROLIKA TANAH DAN PERMEABILITAS MODUL 3
MEKANIKA TANAH MODUL 3 HIDROLIKA TANAH DAN PERMEABILITAS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Setor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 Silus hidrologi AIR TANAH DEFINISI : air yang terdapat
Lebih terperinciKata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan
Statisti Respon Kanal Radio Dalam Ruang Pada Freuensi,6 GHz Christophorus Triaji I, Gamantyo Hendrantoro, Puji Handayani Institut Tenologi Sepuluh opember, Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Eletro
Lebih terperinciPENENTUAN ELEVASI PERMUKAAN AIR BERDASARKAN DATA SERIES TINGGI TEKANAN AIR
PENENTUAN ELEVASI PERMUKAAN AIR BERDASARKAN DATA SERIES TINGGI TEKANAN AIR Andi Rusdin* * Series data of sea surface elevation is required to determine the parameters of tidal and wave parameters. The
Lebih terperinciBAB II KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR TAHAN GEMPA
BAB II KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR TAHAN GEMPA. GEMPA BUMI Gempa bumi adalah suatu geraan tiba-tiba atau suatu rentetetan geraan tiba-tiba dari tanah dan bersifat transient yang berasal dari suatu daerah
Lebih terperinciEstimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter
Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter eguh Herlambang 1, Denis Fidita 2, Puspandam Katias 2 1 Program Studi Sistem Informasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Unusa Kampus B
Lebih terperinciSISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER
SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM Dinamia Bangsa - Jambi Jalan Sudirman Theoo Jambi Abstra Sistem pengenal pola suara atau
Lebih terperinciKORELASI ANTARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISTEM ADAPTIF. Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1. Abstrak
KORELASI ANARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISEM ADAPIF Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1 Abstra Masud pembahasan tentang orelasi dua sinyal adalah orelasi dua sinyal yang sama aan tetapi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR. Gumgum Darmawan Statistika FMIPA UNPAD
JMP : Vol. 9 No. 1, Juni 17, hal. 13-11 ISSN 85-1456 IDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR Gumgum Darmawan Statistia FMIPA UNPAD gumgum@unpad.ac.id Budhi Handoo Statistia
Lebih terperinciSISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak
SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
15 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Relasi Dispersi Pada bagian ini aan dibahas relasi dispersi untu gelombang internal pada fluida dua-lapisan.tinjau lapisan fluida dengan ρ a dan ρ b berturut-turut merupaan
Lebih terperinciANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)
Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Maalah Seminar ugas Ahir Simulasi Penapisan Kalman Dengan Kendala Persamaan Keadaan Pada Kasus Penelusuran Posisi Kendaraan (Vehicle racing Problem Iput Kasiyanto [], Budi Setiyono, S., M. [], Darjat,
Lebih terperincigeologi menceritaan dan menelasan onsep perembangan, pematangan dan migrasi hidroarbon menuu e reservoir yang baru. Dalam upaya penentuan posisi dan g
Efe Keberadaan Jebaan Minya Bumi Trapped Fault Pada Reaman Seismi dengan Penyelesaian Beda Hingga Model Bumi Elasti Eddy Hartantyo, Waluyo dan Wiwit Suryanto Lab Geofisia, FMIPA, Universitas Gadah Mada
Lebih terperinciPELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman.
JMP : Volume 6 Nomor, Juni 04, hal. - PELABELAN FUZZY PADA GRAF Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman email : oeytea0@gmail.com ABSTRACT. This paper discusses
Lebih terperinciVARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-1 Suraarta, Otober 016 VARIASI NILAI BATAS
Lebih terperinciHUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG
Volume, Nomor, Juli 6 (ISSN: 56-6) HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Firnanda Zia Azmi *) Tinu Istiarti **) Kusyogo Cahyo
Lebih terperinciStudi Perbandingan Perpindahan Panas Menggunakan Metode Beda Hingga dan Crank-Nicholson
1 Studi Perbandingan Perpindahan Panas Menggunaan Metode Beda Hingga dan Cran-Nicholson Durmin, Drs. Luman Hanafi, M.Sc Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Tenologi
Lebih terperinciDESAIN SENSOR KECEPATAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILTER KALMAN UNTUK ESTIMASI KECEPATAN DAN POSISI KAPAL
DESAIN SENSOR KECEPAAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILER KALMAN UNUK ESIMASI KECEPAAN DAN POSISI KAPAL Alrijadjis, Bambang Siswanto Program Pascasarjana, Jurusan eni Eletro, Faultas enologi Industri Institut
Lebih terperinciSistem Peramalan Jumlah Produksi Air PDAM Samarinda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation
Sistem Peramalan Jumlah Produsi Air PDAM Samarinda Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Anindita Septiarini 1 dan Nur Sya baniah 2 1 Program Studi Ilmu Komputer FMIPA, Universitas Mulaarman
Lebih terperinciKAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 8, No. 2, November 2011, 43 49 KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W Sunarsini. 1, Sadjidon 2 Jurusan
Lebih terperinciBAB III MODEL KANAL WIRELESS
BAB III MODEL KANAL WIRELESS Pemahaman mengenai anal wireless merupaan bagian poo dari pemahaman tentang operasi, desain dan analisis dari setiap sistem wireless secara eseluruhan, seperti pada sistem
Lebih terperinciMENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE
MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE Desfrianta Salmon Barus - 350807 Jurusan Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung Bandung e-mail: if807@students.itb.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciPerhitungan Kehilangan Pratekan Total dengan Memakai Teori Kemungkinan ABSTRAK
Jurnal APLIKASI Volume 5, Nomor 1, Agustus 2008 Perhitungan Kehilangan Pratean Total dengan Memaai Teori Kemunginan M. Sigit Darmawan Dosen Jurusan Diploma Teni Sipil, FTSP - ITS Email: msdarmawan@ce.its.ac.id
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA KONSENTRASI OKSIGEN TERLARUT PADA EKOSISTEM PERAIRAN DANAU
MDEL MATEMATIKA KNSENTRASI KSIGEN TERLARUT PADA EKSISTEM PERAIRAN DANAU Sutimin Jurusan Matematia, FMIPA Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto SH Tembalang, Semarang 5075 E-mail: su_timin@yanoo.com
Lebih terperinciPengambilan Data dan Analisis
METODOLOGI PENELITIAN Watu dan Loasi Penelitian Penelitian dilasanaan mulai bulan November 2003 sampai dengan Juni 2004 di Kecamatan Rengasdenglo, Telagasari dan Cilamaya Kabupaten Karawang Jawa Barat
Lebih terperinciPemodelan Dan Eksperimen Untuk Menentukan Parameter Tumbukan Non Elastik Antara Benda Dengan Lantai
Pemodelan Dan Esperimen Untu enentuan Parameter Tumbuan Non Elasti Antara Benda Dengan Lantai Puspa onalisa,a), eda Cahya Fitriani,b), Ela Aliyani,c), Rizy aiza,d), Fii Taufi Abar 2,e) agister Pengajaran
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3
Lebih terperinciTransformasi Wavelet Diskret Untuk Data Time Series
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 015 Transformasi Wavelet Disret Untu Data Time Series S - 11 11 Vemmie Nastiti Lestari, Subanar Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciDESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO
DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO 1 Selvia Hana, Tohap Manurung 1 Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Abstra Antrian merupaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang
Lebih terperinciPenentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway
Rea Racana Jurnal Online Institut Tenologi Nasional Teni Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Penentuan Nilai Eivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perotaan Menggunaan Metode Time Headway ENDI WIRYANA
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupaan daerah pertemuan tiga lempeng tetoni besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific (gambar 1). Lempeng Indo-Australia bertabraan
Lebih terperinciKENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN
KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN Pardi Affandi, Faisal, Yuni Yulida Abstra: Banya permasalahan yang melibatan teori sistem dan teori ontrol serta apliasinya. Beberapa referensi
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI PENGARUH DOLPHIN MOORING SYSTEM DAN TOWER MOORING SYSTEM TERHADAP PERILAKU GERAK FSRU PGN DAN LNG CARRIER
JURNAL TEKNIK POMITS 1 STUDI KOMPARASI PENGARUH DOLPHIN MOORING SYSTEM DAN TOWER MOORING SYSTEM TERHADAP PERILAKU GERAK FSRU PGN DAN LNG CARRIER Taufiq A. Azhar, Eo B. Djatmio, dan Murdjito Teni Kelautan,
Lebih terperinciMODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM
MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract
Lebih terperinciPENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium
Lebih terperinciKLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE
KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Faultas Teni Informatia, Institut Tenologi Telom Jl. Teleomuniasi No.1 Bandung 40286 Telp. (022) 7564108
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN
BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN Berdasaran asumsi batasan interval pada bab III, untu simulasi perhitungan harga premi pada titi esetimbangan, maa
Lebih terperinciOptimasi Non-Linier. Metode Numeris
Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran
Lebih terperinciPERHITUNGAN CRITICAL CLEARING TIME MENGGUNAKAN PERSAMAAN SIMULTAN BERBASIS TRAJEKTORI KRITIS TANPA KONTROL YANG TERHUBUNG DENGAN INFINITE BUS
PROCEEDIG SEMIAR TUGAS AKHIR ELEKTRO ITS, (4) -6 PERHITUGA CRITICAL CLEARIG TIME MEGGUAKA PERSAMAA SIMULTA BERBASIS TRAJEKTORI KRITIS TAPA KOTROL YAG TERHUBUG DEGA IIITE BUS M. Abdul Aziz Al Haqim, Prof.
Lebih terperinciMATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN
MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematia Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN 2301-9115 ANALISIS KESTABILAN SISTEM DINAMIK UNDERDAMPED PADA TABRAKAN KENDARAAN Siti Indarini Nur Faizah Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas
Lebih terperinciEstimasi Inflasi Wilayah Kerja KPwBI Malang Menggunakan ARIMA-Filter Kalman dan VAR-Filter Kalman
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (16) 337-35 (31-98X Print) A-1 Estimasi Inflasi Wilayah Kerja KPwBI Malang Menggunaan ARIMA-Filter Kalman dan VAR-Filter Kalman Popy Febritasari, Erna Apriliani
Lebih terperinciVISUALISASI GERAK PELURU MENGGUNAKAN MATLAB
KARYA TULIS ILMIAH VISUALISASI GERAK PELURU MENGGUNAKAN MATLAB Oleh: Drs. Ida Bagus Alit Paramarta, M.Si. Dra. I.G.A. Ratnawati, M.Si. JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH REMBESAN DAN TEORI JARINGAN MODUL 4. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224
MEKANIKA TANAH MODUL 4 REMBESAN DAN TEORI JARINGAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Setor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 154 PENDAHULUAN Konsep pemaaian oefisien permeabilitas untu
Lebih terperinciCONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT, TEKSTUR DAN BACKPROPAGATION
UPN Veteran Yogyaarta, 30 Juni 2012 CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT, TEKSTUR DAN BACKPROPAGATION Ni G.A.P Harry Saptarini 1), Rocy Yefrenes Dilla 2) 1) Politeni Negeri Bali 2)
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman
JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal. 271-278 BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman trianisr@yahoo.com.au ABSTRACT.
Lebih terperinciIII DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT
III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT 3.1 Studi Literatur tentang Pengelolaan Sampah di Beberapa Kota di Dunia Kaian ilmiah dengan metode riset operasi tentang masalah
Lebih terperinciPERHITUNGAN KEHILANGAN PRATEKAN (LOSS OF PRESTRESS) AKIBAT SUSUT DAN RANGKAK PADA BETON DENGAN MEMPERHITUNGKAN VARIABILITAS SIFAT-SIFAT BETON
PERHITUNGAN KEHILANGAN PRATEKAN (LOSS OF PRESTRESS) AKIBAT SUSUT DAN RANGKAK PADA BETON DENGAN MEMPERHITUNGKAN VARIABILITAS SIFAT-SIFAT BETON M. Sigit Darmawan Dosen Diploma Teni Sipil ITS Email: msdarmawan@ce.its.ac.id
Lebih terperinciRuang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 2, No. 1, May. 2005, 37 45 Ruang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya Sadjidon Jurusan Matematia Institut Tenologi Sepuluh Nopember,
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU
PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU Wahyudi 1, Adhi Susanto 2, Sasongo P. Hadi 2, Wahyu Widada 3 1 Jurusan Teni Eletro, Faultas Teni, Universitas Diponegoro, Tembalang,
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING
Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan
Lebih terperinciPenempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming
JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup [1] Sistem endali dapat diataan sebagai hubungan antara omponen yang membentu sebuah onfigurasi sistem, yang aan menghasilan tanggapan sistem yang diharapan.
Lebih terperinciPENENTUAN BATAS WILAYAH LAUT PROVINSI JAWA TENGAH DAN JAWA BARAT MENGGUNAKAN DATUM GEODESI NASIONAL. Sutomo Kahar *)
PENENTUAN BATAS WILAYAH LAUT PROVINSI JAWA TENGAH DAN JAWA BARAT MENGGUNAKAN DATUM GEODESI NASIONAL Sutomo Kahar *) Abstract According to Minister of Internal Affair regulation which is Permendagri No.
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Maalah Seminar Tugas Ahir PENDETEKSI POSISI MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER MMA7260Q BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 Muhammad Riyadi Wahyudi, ST., MT. Iwan Setiawan, ST., MT. Abstract Currently, determining
Lebih terperinciINTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON. Makalah. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik. yang dibimbing oleh
INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON Maalah Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numeri yang dibimbing oleh Dr. Nur Shofianah Disusun oleh: M. Adib Jauhari Dwi Putra 146090400111001
Lebih terperinciMENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL
MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL Sarta Meliana 1, Mashadi 2, Sri Gemawati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematia 2 Dosen Jurusan Matematia Faultas Matematia dan
Lebih terperinciPenerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik
Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untu Merancang Algoritma Kriptografi Klasi Hendra Hadhil Choiri (135 08 041) Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu, Tempat dan Tahapan Penelitian
36 BAHAN DAN METODE Watu, Tempat dan Tahapan Penelitian Penelitian dilasanaan seitar awal bulan Januari 2004 hingga bulan Maret 2005, dengan loasi utama di Laboratorium Karet Balai Penelitian Tenologi
Lebih terperinciPencitraan Tomografi Elektrik dengan Elektroda Planar di Permukaan
Abstra Pencitraan omografi Eletri dengan Eletroda Planar di Permuaan D. Kurniadi, D.A Zein & A. Samsi KK Instrumentasi & Kontrol, Institut enologi Bandung Jl. Ganesa no. 10 Bandung Received date : 22 November2010
Lebih terperinciPEMODELAN SALINITAS AIR TANAH DI SURABAYA TIMUR
PEMODELAN SALINITAS AIR TANAH DI SURABAYA TIMUR Ipung Fitri Purwanti *), Ira Mutiara Anjasmara **), Suharmadi ***) *) Jurusan Teni Lingungan FTSP, **) Jurusan Teni Geodesi FTSP, ***) Jurusan Matematia
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Peralatan Laboratorium Terhadap Kualitas Daya Pada Laboratorium Elektroteknika Dasar
3 Analisis Pengaruh Peralatan Laboratorium Terhadap Kualitas Daya Pada Laboratorium Eletrotenia Dasar Jamhir slami Pranata Laboratorium Pendidian (PLP) Ahli Muda Laboratorium Eletrotenia Dasar Faaultas
Lebih terperinciAKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA
AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA Aris Puji Widodo, Suhartono 2, Eo Adi Sarwoo 3, dan Zulfia Firdaus 4,2,3,4 Departemen Ilmu Komputer/Informatia,
Lebih terperinciBAB III METODE SCHNABEL
BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan
Lebih terperinciKumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: Solusi: a a k
Kumpulan soal-soal level selesi Kabupaten: 1. Sebuah heliopter berusaha menolong seorang orban banjir. Dari suatu etinggian L, heliopter ini menurunan tangga tali bagi sang orban banjir. Karena etautan,
Lebih terperinciPENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION
PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Wahyudi, Sorihi, dan Iwan Setiawan. Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Diponegoro Semarang e-mail : wahyuditinom@yahoo.com.
Lebih terperinciRancangan Peta Rute Evakuasi Bancana Tsunami Pantai Puger Jember
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Rancangan Peta Rute Evakuasi Bancana Tsunami Pantai Puger Jember Mughni Cokrobasworo, Kriyo Sambodho dan Haryo Dwito Armono Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas
Lebih terperinciFUNGSI BANTU NONPARAMETRIK BARU UNTUK MENYELESAIKAN OPTIMASI GLOBAL
Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 2 Otober 27 FUNGSI BANTU NONPARAMETRIK BARU UNTUK MENYELESAIKAN OPTIMASI GLOBAL Ridwan Pandiya #, Emi Iryanti #2 # S Informatia, Faultas Tenologi Industri dan
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA
OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM INDONESIA untu IPhO 2013 SOAL TES TEORI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE)
BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilauan dalam penelitian ini adalah sebagai beriut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini aan dilauan studi literatur
Lebih terperinciPemodelan Penjalaran Gelombang Tsunami Melalui Pendekatan Finite Difference Method
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 T - 4 Pemodelan Penjalaran Gelombang Tsunami Melalui Pendekatan Finite Difference Method Yulian Fauzi 1, Jose Rizal 1, Fachri Faisal 1, Pepi
Lebih terperinciAPLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID
APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID Ferry Tan, Giovani Gracianti, Susanti, Steven, Samuel Luas Jurusan Teni Informatia, Faultas
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN x dan = min. Abaikan gesekan udara. v R Tentukan: a) besar kelajuan pelemparan v sebagai fungsi h. b) besar h maks.
Soal-Jawab Fisia OSN - ( poin) Sebuah pipa silinder yang sangat besar (dengan penampang lintang berbentu lingaran berjarijari R) terleta di atas tanah. Seorang ana ingin melempar sebuah bola tenis dari
Lebih terperinciOfyar Z. TAMIN 2 Ade SJAFRUDDIN 3 Jurair PATUNRANGI 4. Abstrak
PENGARUH TINGKAT RESOLUSI SISTEM ZONA DAN SISTEM JARINGAN JALAN TERHADAP AKURASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) YANG DIHASILKAN DARI DATA ARUS LALULINTAS: STUDI KASUS DI KOTAMADYA/KABUPATEN BANDUNG 1 Ofyar
Lebih terperinciKOORDINASI SUPPLY CHAIN SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR PADA MODEL PENENTUAN HARGA & KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER
KOORDIASI SUPPLY CHAI SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR PADA ODEL PEETUA HARGA & KEPUTUSA PRODUKSI/ORDER Evi Yuliawati Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Industri Institut Tenologi Adhi Tama Surabaya Email:
Lebih terperinciVI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice)
VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice) 6.. UMUM Tujuan: Mengetahui proporsi pengaloasian perjalanan e berbagai moda transportasi. Ada dua emunginan situasi yang dihadapi dalam meramal pemilihan moda:
Lebih terperinciKONTROL MOTOR PID DENGAN KOEFISIEN ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULTANEOUS PERTURBATION
Konferensi Nasional Sistem dan Informatia 29; Bali, November 14, 29 KONTROL MOTOR PID DENGAN KOEFISIEN ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULTANEOUS PERTURBATION Sofyan Tan, Lie Hian Universitas Pelita Harapan,
Lebih terperinci- Persoalan nilai perbatasan (PNP/PNB)
PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL Persamaan diferensial biasanya digunaan untu pemodelan matematia dalam sains dan reayasa. Seringali tida terdapat selesaian analiti seingga diperluan ampiran
Lebih terperinciKARAKTERISTIK POHON FUZZY
KARAKTERISTIK POHON FUZZY Yuli Stiawati 1, Dwi Juniati 2, 1 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, 60231 2 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan
Lebih terperinciPENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )
PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132
Lebih terperinciREDUKSI MODEL ALIRAN AIR SUNGAI SATU DIMENSI DENGAN METODE SINGULAR PERTURBATION APPROXIMATION
TUGAS AKHIR SM141501 REDUKSI MODEL ALIRAN AIR SUNGAI SATU DIMENSI DENGAN METODE SINGULAR PERTURBATION APPROXIMATION AIRIN NUR HIDAYATI NRP 113 100 095 Dosen Pembimbing Dr. Didi Khusnul Arif, S.Si, M.Si.
Lebih terperinciVISUALISASI PENJALARAN GELOMBANG TSUNAMI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT
VISUALISASI PENJALARAN GELOMBANG TSUNAMI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT Dwi Pujiastuti Jurusan Fisika Universita Andalas Dwi_Pujiastuti@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini difokuskan untuk melihat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA PENCARIAN RUTE TERPENDEK DI KOTA SURABAYA
94 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA PENCARIAN RUTE TERPENDEK DI KOTA SURABAYA Yudhi Purwananto 1, Diana Purwitasari 2, Agung Wahyu Wibowo Jurusan Teni Informatia, Institut Tenologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPenentuan Konduktivitas Termal Logam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan
Prosiding Seminar Nasional Fisia dan Pendidian Fisia (SNFPF) Ke-6 205 30 9 Penentuan Kondutivitas Termal ogam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan Dwi Astuti Universitas Indraprasta PGRI
Lebih terperinciSOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK (STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS)
Prosiding Semirata15 bidang MIPA BKS-PTN Barat Hal 357-36 SOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS) Budi Rudianto 1, Narwen Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1. Pendahuluan
BAB II DASAR EORI II.1. Pendahuluan Pada bab ini pertama-tama aan dijelasan secara singat apa yang dimasud dengan target tracing dalam sistem Radar. Di dalam sebuah sistem Radar ada beberapa proses yang
Lebih terperinciKAJIAN KOMPUTASI MEDAN ALIRAN RESIRKULASI DI BAWAH PENGARUH EKSITASI EKSTERNAL BERUPA INJEKSI JET
Seminar Nasional Tenologi Industri ISBN : 978-979-865--5 KAJIAN KOMPUTASI MEDAN ALIRAN RESIRKULASI DI BAWAH PENGARUH EKSITASI EKSTERNAL BERUPA INJEKSI JET Harinaldi, Damora Rhaasywi Jurusan Teni Mesin,
Lebih terperinciEfek Tekanan pada Transfer Panas dan Massa Menggunakan Persamaan Luikov
Efe Teanan pada Transfer Panas dan Massa Menggunaan Persamaan Luiov Sayahdin Alfat 1,a), dan Acep Purqon 2,b) 1 Magister Sains Komputasi, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Tenologi
Lebih terperinciBAB 2 TEORI PENUNJANG
BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan
Lebih terperinci