KARAKTERISTIK POHON FUZZY
|
|
- Yenny Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KARAKTERISTIK POHON FUZZY Yuli Stiawati 1, Dwi Juniati 2, 1 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, yuli_stiawati@rocetmail.com 1, dwi_juniati@yahoo.com 2 ABSTRAK Misalan V himpunan titi berhingga dan tida osong, suatu graf fuzzy yang dinotasian dengan G ( V,, ) atau biasa ditulis G (, ) : V [0,1] dan : VV [0,1] yang memenuhi ( x, y) ( xy) ( x) ( y), x, y V disebut himpunan titi fuzzy dan disebut himpunan sisi fuzzy. G (, ) adalah pohon fuzzy jia dan hanya jia G (, ) mempunyai subgraf fuzzy perentang yaitu F (, ), F (, ) F (, ) sebuah pohon sehingga uv Supp( ) \ Supp( ), ( uv) ( u, v). Dalam ajian ini, penulis mendesripsian tentang graf fuzzy, subgraf fuzzy, subgraf fuzzy perentang, lintasan pada graf fuzzy, euatan lintasan pada graf fuzzy, euatan eterhubungan diantara dua titi uv, pada graf fuzzy, jembatan fuzzy, titi pemutus fuzzy, hutan fuzzy, pohon fuzzy dan graf fuzzy omplit. Setelah itu penulis mendesripsian beberapa contoh beserta gambar dan pembutian dari teorema-teoremanya. Berdasaran pada pembutian teoremateorema tersebut, maa diperoleh esimpulan bahwa arateristi pohon fuzzy adalah 1. Jia G (, ) adalah pohon fuzzy dan G* ( Supp( ), Supp( )) G* ( Supp( ), Supp( )) buan pohon, maa ada minimal satu sisi uv dalam Supp( ) ( uv) ( u, v). 2. Jia G (, ) adalah pohon fuzzy, maa G (, ) buan graf fuzzy omplit. 3. Jia G (, ) adalah pohon fuzzy maa titi internal dari F (, ) adalah titi pemutus dari G (, ). Kata unci : graf fuzzy, subgraf fuzzy, jembatan fuzzy, titi pemutus fuzzy, arateristi pohon fuzzy PENDAHULUAN Teori graf merupaan salah satu cabang ilmu matematia yang mempelajari tentang himpunan titi dan himpunan sisi, pertama ali diperenalan oleh Leonhard Euler, seorang matematiawan asal Swiss dalam maalahnya yang berjudul Seven bridges of Konisberg pada tahun Sebuah graf G berisian dua himpunan yaitu himpunan berhingga ta osong VG ( ) dari objeobje yang disebut titi dan himpunan berhingga (mungin osong) EG ( ) yang elemen-elemennya disebut sisi, sedemiian hingga setiap elemen e dalam EG ( ) merupaan pasangan ta berurutan dari titi-titi di VG ( ). Dengan ata lain, VG ( ) disebut himpunan titi G dan EG ( ) disebut himpunan sisi G. Graf G yang didefinisian sebagai pasangan himpunan ( V( G), E( G )) dapat ditulis dengan notasi G ( V, E). Himpunan fuzzy (fuzzy set) diperenalan oleh L. A. Zadeh tahun Himpunan fuzzy adalah suatu himpunan derajat eanggotaan dari elemennya adalah bilangan real dalam interval tertutup [0,1]. Jia X adalah himpunan ta osong maa himpunan fuzzy A di X didefinisian A {( x, A ( x)) xx}, A : X [0,1].
2 Selanjutnya Ax ( ) disebut derajat eanggotaan dari x, dan fungsi A disebut fungsi eanggotaan dari X. Graf fuzzy merupaan teori perluasan dari teori graf dan himpunan fuzzy (fuzzy set) yang pertama ali diperenalan oleh Azriel Rosenfeld pada tahun Misalan V himpunan titi berhingga dan tida osong, suatu graf fuzzy yang dinotasian dengan G ( V,, ) atau biasa ditulis G (, ) adalah sepasang fungsi dengan : V [0,1] dan : VV [0,1] yang memenuhi ( x, y) ( xy) ( x) ( y), x, y V menyataan operator minimum, disebut himpunan titi fuzzy dan disebut himpunan sisi fuzzy. Konsep graf fuzzy yang terus berembang mendorong para peneliti untu terus mengembangan dan menganalisa bai secara teoritis maupun apliasi. KAJIAN TEORI 2.1 Graf Definisi Sebuah graf G berisian dua himpunan yaitu himpunan berhingga ta osong VG ( ) dari obje-obje yang disebut titi dan himpunan berhingga (mungin osong) EG ( ) yang elemen-elemennya disebut sisi, sedemiian hingga setiap elemen e dalam EG ( ) merupaan pasangan ta berurutan dari titi-titi di VG ( ). Dengan ata lain, VG ( ) disebut himpunan titi G dan EG ( ) disebut himpunan sisi G. (Budayasa, 2007 : 1) Definisi Sebuah graf H disebut graf bagian dari graf G, ditulis H G, jia V( H) V( G) dan E( H) E( G). Jia H G dan V( H) V( G), maa H disebut graf bagian rentang (spanning subgraf) dari G. Misalan V V( G). Graf bagian G yang dibangun (diindusi ) oleh V, dilambangan dengan GV [ ], adalah sebuah graf bagian dari G yang himpunan titinya adalah V dan himpunan sisinya beranggotaan semua sisi G yang mempunyai titi-titi ahir di V. (Budayasa, 2007 : 5) Definisi Misalan G adalah sebuah graf. Sebuah jalan (wal) di G adalah sebuah barisan berhingga (ta osong) W ( v0, e1, v1, e2, v2,, e, v) yang suu-suunya bergantian titi dan sisi, dengan vi 1 dan v i adalah titi-titi ahir sisi ei, untu 1 i. Dengan ata lain i v i1 vi. 0 e v adalah titi awal dan ditunjuan oleh v adalah titi ahir serta v 1 v 1 disebut titi internal. (Budayasa, 2007: 6) Definisi Jeja pada graf G adalah jalan yang semua sisinya berbeda. Suatu jeja diataan jeja terbua jia titi awal dan titi ahirnya berbeda, jeja diataan tertutup jia titi awal sama dengan titi ahir. Siel pada graf G adalah jeja tertutup yang semua titi internalnya berbeda. Panjang dari suatu siel adalah jumlah sisi pada siel tersebut. Lintasan pada graf G adalah jeja yang semua titinya ( v0, v1, v2,... v ) berbeda. Panjang lintasan adalah jumlah sisi pada lintasan tersebut. (Budayasa, 2007: 6) Definisi Suatu graf G diataan terhubung (connected) jia untu setiap dua titi berbeda di G terdapat lintasan yang menghubungan edua titi tersebut. Graf G diataan ta terhubung (disconnected) jia ada dua titi di G yang berbeda dan edua titi tersebut tida dihubungan oleh suatu lintasan. (Budayasa, 2007: 8) Definisi Misal G sebuah graf. Sisi e E(G) disebut jembatan jia omponen graf G-{e} lebih banya dari omponen graf G. (Chartrand dan Lesnia, 1996:34) Definisi Misal G sebuah graf. Titi v V(G) disebut titi pemutus jia omponen graf G {v} lebih banya dari omponen graf G. (Chartrand dan Lesnia, 1996:33) Definisi Sebuah graf disebut hutan (forest) jia graf tersebut tida memuat siel. (Budayasa, 2007:22) Definisi Graf G diataan pohon jia terhubung (connected) dan tida memuat siel ( Cycle ). (Budayasa, 2007 : 22) 2.2 Himpunan Fuzzy Definisi Jia X adalah himpunan ta osong maa himpunan fuzzy A di X didefinisian :
3 A {( x, A ( x)) xx} A : X [0,1]. Selanjutnya Ax ( ) disebut derajat eanggotaan dari x, dan fungsi A disebut fungsi eanggotaan dari X. Himpunan fuzzy A diataan dengan semesta himpunan X. Jia Ax ( ) 0 boleh tida ditulisan dalam himpunan A dan himpunan fuzzy A diataan dengan semesta himpunan X. (Zimmermann, 1992:11) 2.3 Graf Fuzzy Definisi Misalan V himpunan titi berhingga dan tida osong, suatu graf fuzzy yang dinotasian dengan G ( V,, ) atau biasa ditulis G (, ), i. : V [0,1] ii. : VV [0,1] yang memenuhi ( x, y) ( xy) ( x) ( y), x, y V ( xy) disebut derajat eanggotaan sisi xy, menyataan operator minimum, disebut himpunan titi fuzzy dan disebut himpunan sisi fuzzy. Definisi Graf fuzzy H ( V,, ) atau biasa ditulis H (, ) diataan subgraf fuzzy dari graf fuzzy G (, ) jia v( x) ( x), x V dan ( xy) ( xy), xy V V. (Vimala and Sathya, 2012: 76) Definisi Subgraf fuzzy H (, ) diataan perentang graf fuzzy G (, ) jia ( x) ( x), xv, dan ( xy) ( xy), xy V V. (Vimala and Sathya, 2012: 76) Definisi Sebuah lintasan P pada graf fuzzy G (, ) adalah barisan titi-titi yang berbeda v0, v1,..., v (ecuali mungin v n 0 dan v n ), sedemiian hingga ( vi 1vi) 0, 1 i n. Panjang dari suatu lintasan didefinisian sebagai banyanya sisi pada lintasan tersebut. vi 1v disebut sisi dari i lintasan. (Mordeson and Nair, 2000 : 20-21) Definisi Keuatan dari lintasan P ( v0, v1,..., v n ) n didefinisian sebagai i1( vi 1, vi ) atau min { ( v, v ) i 1,2,3,..., n}. Dengan ata lain, i 1 i euatan dari sebuah lintasan didefinisian sebagai derajat eanggotan dari sisi terlemah (sisi yang memuat derajat eanggotaan terecil) pada sebuah lintasan. (Sunitha, 2001 : 15) Definisi Keuatan eterhubungan diantara dua titi uv, pada graf fuzzy G (, ) adalah ( u, v) sup{ ( u, v) : 1,2,3...} dengan ( u, v) sup{ ( uu1) ( u1u 2)... ( u 1v) u,..., u V}, 1 1 dengan sup adalah supremum (batas atas terecil). Lintasan teruat yang menghubungan dua titi u dan v adalah lintasan yang mempunyai euatan ( uv, ). (Nagoorgani and Vadivel, 2009: 16) PEMBAHASAN 3.1 Karateristi Pohon Fuzzy. Definisi Misalan G (, ) graf fuzzy dan v1, v 2 dua titi berbeda pada G (, ), dan misalan G' (, ') subgraf fuzzy dari G (, ) dengan ': V V v1v 2 [0,1]. Sehingga '( vv ) 0 dan ' untu semua pasangan lainnya. vv diataan jembatan di G (, ) jia ' ( u, v) ( u, v) untu suatu uv,. (Mordeson and Nair, 2000 : 21) Teorema Dietahui graf fuzzy G (, ), Pernyataan pernyataan beriut adalah eivalen : (1) vv adalah jembatan ; (2) v1 v2 v1v 2 ' (, ) ( ) ; (3) vv buan sisi terlemah dari suatu siel. (2) (1) Dietahui ' ( v1, v2) ( v1v 2). Aan ditunjuan bahwa vv adalah jembatan fuzzy. Andaian vv buan jembatan fuzzy, maa ' ( v, v ) ( v v ), ontradisi dengan ' ( v, v ) ( v v ). Pengandaian salah,
4 sehingga jia ' ( v1, v2) ( v1v 2), maa vv adalah jembatan fuzzy. (1) (3) Dietahui vv adalah jembatan fuzzy. vv Aan ditunjuan bahwa buan sisi terlemah dari suatu siel. Andaian vv adalah sisi terlemah dari suatu siel, jia dilauan penghapusan terhadap sisi vv maa tida aan mengurangi euatan eterhubungan dari siel tersebut, hal ini ontradisi dengan jembatan fuzzy. Pengandaian salah, sehingga jia vv adalah jembatan fuzzy, maa vv buan sisi terlemah dari suatu siel. (3) (2) Dietahui vv buan sisi terlemah dari suatu siel. Aan ditunjuan ' ( v1, v2) ( v1v 2). Andaian ' ( v1, v2) ( v1v 2). Sisi vv adalah uat dari suatu siel jia ' ( v, v ) ( v v ). Misalan ' ( v1, v2) ( v1v 2) benar, maa ' ( v, v ) ( v v ) ontradisi. Pengandaian salah, jia vv buan merupaan sisi terlemah dari suatu siel maa ' ( v, v ) ( v v ). Definisi Misal w adalah sebarang titi pada G (, ), dan G' ( ', ') adalah subgraf fuzzy dari G (, ) yang diperoleh dengan menghapus titi w, sehingga '( w) 0, ' untu semua titi lainnya, '( wz) 0 untu semua z, dan ' untu semua sisi lainnya. w diataan titi pemutus di G (, ), jia ' ( u, v) ( u, v) untu suatu uv, sehingga u w v. Sehingga penghapusan titi w aan mengurangi euatan dari eterhubungan diantara pasangan titi-titi lainnya. (Sunitha dan Vijayaumar 1999 : 294 ) Definisi Graf fuzzy G (, ) adalah hutan fuzzy jia mempunyai subgraf fuzzy perentang F (, ) yang merupaan hutan, dengan syarat untu semua sisi xy yang tida berada di F (, ) (sedemiian hingga ( xy) 0), berlau ( xy) ( x, y). ( Mordeson and Nair, 2000: 22 ) Definisi G (, ) adalah graf fuzzy. Supp( ) { xv ( x) 0}, Supp( ) { xy V V ( xy) 0}. Karena ( xy) ( x) ( y) xy Supp( ), x, y Supp( ). Maa ( Supp( ), Supp( )) adalah graf. ( Mordeson and Nair, 2000: 25 ) Definisi ) G (, ) adalah pohon jia dan hanya jia ( Supp( ), Supp( )) adalah pohon. 2) G (, ) adalah pohon fuzzy jia dan hanya jia G (, ) mempunyai subgraf fuzzy perentang yaitu F (, ), dengan F (, ) sebuah pohon sehingga uv Supp( ) \ Supp( ), ( uv) ( u, v). (Mordeson and Nair, 2000: 25) Definisi ) G (, ) adalah siel jia dan hanya jia ( Supp( ), Supp( )) adalah siel. 2) G (, ) adalah siel fuzzy jia dan hanya jia ( Supp( ), Supp( )) adalah siel dan tida terdapat dengan tunggal xy Supp( ) sedemiian hingga ( xy) { ( u, v) ( u, v) Supp( )}. (Mordeson and Nair, 2000: 25) Teorema Misalan G (, ) adalah graf fuzzy dengan G* ( Supp( ), Supp( )) adalah sebuah siel. Maa sebuah titi diataan titi pemutus dari G (, ) jia dan hanya jia titi itu merupaan titi bersama dari dua jembatan. Buti dari iri e anan Misalan w adalah titi pemutus dari G (, ). Maa terdapat u dan v selain w sedemiian hingga w ada pada setiap lintasan teruat dari u e v. Karena dietahui bahwa G* ( supp( ), supp( )) adalah suatu siel, maa terdapat tepat satu lintasan teruat dari u e v
5 yang memuat w, dan semua sisi G* ( supp( ), supp( )) merupaan jembatan. Kerena w diapit oleh dua jembatan, maa w adalah titi bersama dari dua jembatan. Buti dari anan e iri Misalan w adalah titi bersama dari dua jembatan. Maa w terleta diantara dua jembatan uw dan wv. Sehingga diantara uw dan wv buan sisi yang terlemah dari G (, ) [Teorema 3.1.1]. Lintasan dari u e v yang tida memuat sisi uw dan wv mempunyai euatan urang dari ( uw) ( wv). Sehingga lintasan teruat dari u e v adalah lintasan u, w, v dan ( u, v) ( uw) ( wv). Maa w adalah titi pemutus. Teorema Jia w adalah titi bersama dari paling sediit dua jembatan maa w adalah titi pemutus. Teorema Jia uv adalah jembatan, maa ( u, v) ( uv). Misalan uv jembatan dan ( u, v) ( uv). Maa terdapat 2 emunginan : Kemunginan (1) ( u, v) ( uv). Hal ini tida mungin, arena berdasaran definisi ( u, v) sup{ ( u, v) : 1,2,3...} dengan ( u, v) sup{ ( uu ) ( u u )... ( u v) u,..., u V} Kemunginan (2) ( u, v) ( uv). Maa terdapat lintasan teruat dari u e v yang mempunyai euatan lebih dari ( uv). Semua sisi lintasan teruat mempunyai euatan lebih dari ( uv). Lintasan ini bersama dengan sisi uv membentu suatu siel dengan uv merupaan sisi terlemah. Hal ini bertentangan dengan hipotesis bahwa uv adalah jembatan. Lemma Jia H ( v, ) adalah subgraf fuzzy dari G (, ), maa untu setiap uv, berlau ( u, v) ( u, v). Teorema Jia G (, ) adalah suatu pohon fuzzy dan G* ( Supp( ), Supp( )) G* ( Supp( ), Supp( )) buan suatu pohon, maa ada minimal satu sisi uv dalam Supp ( ) ( uv) ( u, v). Jia G (, ) adalah pohon fuzzy maa berdasaran definisi ada suatu subgraph fuzzy yang perentang F (, ) yang merupaan suatu pohon dan ( uv) ( u, v) untu setiap uv yang tida berada di F (, ). Selain itu berdasaran Lemma ( u, v) ( u, v). Sehingga ( uv) ( u, v) untu setiap sisi uv yang tida berada di F (, ) dan berdasaran hipotesa, ada paling tida satu sisi uv yang tida berada di F (, ). 3.2 Graf Fuzzy Komplit. Definisi Graf fuzzy omplit adalah graf fuzzy G (, ) sedemiian hingga ( uv) ( u) ( v) untu setiap u dan v. Lemma Jia G (, ) adalah suatu graf fuzzy omplit maa ( u, v) ( uv). Lemma Graf fuzzy omplit tida mempunyai titi pemutus. Teorema Jia G (, ) adalah suatu pohon fuzzy, maa G (, ) tida omplit. Andaian G (, ) adalah graph fuzzy omplit. Maa berdasaran Lemma ( u, v) ( uv) untu setiap u, vv. Berdasaran definisi G (, ) adalah pohon fuzzy dengan ( uv) v ( u, v) untu setiap uv yang tida berada di F (, ), sehingga ( u, v) v ( u, v). Hal ini ontradisi dengan Lemma Teorema Jia G (, ) adalah suatu pohon fuzzy maa titi internal dari F (, ) adalah titi pemutus dari G (, ). Misalan w adalah sebarang titi di G (, ) yang buan titi ahir dari F (, ). Maa w adalah titi bersama dari paling sediit dua sisi di F (, ) yang merupaan jembatan dari G (, ), dan berdasaran Teorema w adalah titi pemutus. Hal ini juga berarti jia w adalah titi ahir dari F (, ) maa w buan titi pemutus. Di sisi lain ada uv, yang berbeda dengan w sedemiian hingga w ada pada setiap
6 lintasan teruat dari u e v dan salah satu lintasan jelas terleta di F (, ). Tetapi arena w adalah suatu titi ahir dari F (, ) maa hal ini tida mungin. SIMPULAN 1. Jia G (, ) adalah suatu pohon fuzzy dan G* ( Supp( ), Supp( )) G* ( Supp( ), Supp( )) buan suatu pohon, maa ada minimal satu sisi uv dalam Supp( ) ( uv) ( u, v). 2. Jia G (, ) adalah suatu pohon fuzzy, maa G (, ) buan graf fuzzy omplit. 3. Jia G (, ) adalah suatu pohon fuzzy maa titi internal dari F (, ) adalah titi pemutus dari G (, ). SARAN Dalam jurnal ini hanya dibahas beberapa arateristi pohon fuzzy. Oleh arena itu, penulis memberian saran epada pembaca yang tertari pada permasalahan ini untu menjelasan sifat-sifat yang lain. DAFTAR PUSTAKA [1.] Budayasa, I.K Teori Graf dan Apliasinya. UNESA. [2.] Chartrand, G dan Lesnia, L Graphs and Digraphs [third editions]. USA: Chapman & Hall/CRC. [3.] Lee, Kwang H First Cours on Fuzzy Theory and Applications. Republi of South Korea : Korea Advanced Institute of Science and Technology, KAIST. [4.] Mordeson, J.N and Nair, P.S Fuzzy Graphs and Fuzzy Hypergraphs. New Yor : Physica-Verlag, Heidelberg. [5.] Nagoorgani, A and Vadivel, P Relation between the parameters of independent Domination and Irredundance in Fuzzy Graphs. [6.] Sunitha, M.S Studies On Fuzzy Graphs [7.] Sunitha, M.S and Vijayaumar, A A characterization of fuzzy tress. [8.] Vimala, S and Sathya J.S Connected point set domination of fuzzy graphs [9.] Zimmerman, H.J Fuzzy Set Theory and Its Applications. USA : Kluwer Academic Publisher.
PELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman.
JMP : Volume 6 Nomor, Juni 04, hal. - PELABELAN FUZZY PADA GRAF Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman email : oeytea0@gmail.com ABSTRACT. This paper discusses
Lebih terperinciHUTAN DAN SIKEL PADA GRAF FUZZY
HUTAN DAN SIKEL PADA GRAF FUZZY Aisyahtin Afidah Arifai 1, Dwi Juniati 2 1 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, 60231 2 Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciOPERASI PADA GRAF FUZZY
OPERASI PADA GRAF FUZZY Budi Setiawan, Prof. Dr. Dwi Juniati, M.Si. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang Surabaya 60231 Email: b_diset@yahoo.com,
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman
JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal. 271-278 BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman trianisr@yahoo.com.au ABSTRACT.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bagian ilmu dari matematika dan merupakan
I. PENDAHULUAN. Latar Belaang Teori graf merupaan salah satu bagian ilmu dari matematia dan merupaan poo bahasan yang relatif muda jia dibandingan dengan cabang ilmu matematia yang lain seperti aljabar
Lebih terperinciMENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL
MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL Sarta Meliana 1, Mashadi 2, Sri Gemawati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematia 2 Dosen Jurusan Matematia Faultas Matematia dan
Lebih terperinci3.1 TEOREMA DASAR ARITMATIKA
3. TEOREMA DASAR ARITMATIKA Definisi 3. Suatu bilangan bulat > disebut (bilangan) rima, jia embagi ositif bilangan tersebut hanya dan. Jia bilangan bulat lebih dari satu buan bilangan rima disebut (bilangan)
Lebih terperinciAplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov
J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan
Lebih terperinciIDEAL FUZZY NEAR-RING. Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Jurnal Matematia Murni dan Terapan εpsilon Vol. 07, No.01, (2013), Hal. 21 32 IDEAL FUZZY NEAR-RING Saman Abdurrahman 1, Naimah Hijriati 2 dan Thresye 3 1,2,3 Program Studi Matematia Faultas MIPA Universitas
Lebih terperinciPenggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler
Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini disampaian beberapa pengertian dasar yang diperluan pada bab selanutnya. Selain definisi, diberian pula lemma dan teorema dengan atau tanpa buti. Untu beberapa teorema
Lebih terperinciBAB 5 RUANG VEKTOR UMUM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
BAB 5 RUANG VEKTOR UMUM Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. KERANGKA PEMBAHASAN. Ruang Vetor Nyata. Subruang. Kebebasan Linier 4. Basis dan Dimensi 5. Ruang Baris, Ruang Kolom dan Ruang Nul 6. Ran dan Nulitas
Lebih terperinciBAB III DIMENSI PARTISI GRAF KIPAS DAN GRAF KINCIR
BAB III DIMENSI PARTISI GRAF KIPAS DAN GRAF KINCIR 3. Dimensi Partisi Graf Kipas (F n ) Berdasaran Proposisi dan Proposisi, semua graf G selain graf P n dan K n memilii 3 pd(g) n -. Lebih husus, graf Kipas
Lebih terperinciPELABELAN SUPER SISI AJAIB PADA GRAF MULTI STAR
LAPORAN PENELITIAN BERSAMA DOSEN-MAHASISWA PELABELAN SUPER SISI AJAIB PADA GRAF MULTI STAR Ketua Tim: ABDUSSAKIR, M.Pd FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Lebih terperinciRuang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 2, No. 1, May. 2005, 37 45 Ruang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya Sadjidon Jurusan Matematia Institut Tenologi Sepuluh Nopember,
Lebih terperinciMATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK 2 [KODE/SKS : KD / 2 SKS] Ruang Vektor
MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK [KODE/SKS : KD4 / SKS] Ruang Vetor FIELD: Ruang vetor V atas field salar K adalah himpunan ta osong dengan operasi penjumlahan vetor dan peralian salar. Himpunan ta osong
Lebih terperinciPATH KUAT TERKUAT DAN JARAK KUAT TERKUAT DALAM GRAF FUZZY. Lusia Dini Ekawati 1, Lucia Ratnasari 2. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang
PATH KUAT TERKUAT DAN JARAK KUAT TERKUAT DALAM GRAF FUZZY Lusia Dini Ekawati, Lucia Ratnasari, Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl Prof H Soedarto, S H, Tembalang, Semarang Abstract Fuzzy graph is a graph
Lebih terperinciBAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI
BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI 3. Pengertian Prinsip Sangar Burung Merpati Sebagai ilustrasi ita misalan terdapat 3 eor burung merpati dan 2 sangar burung merpati. Terdapat beberapa emunginan bagaimana
Lebih terperinciKAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 8, No. 2, November 2011, 43 49 KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W Sunarsini. 1, Sadjidon 2 Jurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Fuzzy 2.1.1 Dasar-Dasar Teori Fuzzy Secara prinsip, di dalam teori fuzzy set dapat dianggap sebagai estension dari teori onvensional atau crisp set. Di dalam teori crisp
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT QUASI-IDEAL MINIMAL PADA RING TRANSFORMASI LINEAR 1
BEBERAPA SIFAT QUASI-IDEAL MINIMAL PADA RING TRANSFORMASI LINEAR K a r y a t i Jurusan Pendidian Matematia FMIPA Uniersitas Negeri Yogyaarta e-mail : yatiuny@yahoo.com Abstra. Misalan R adalah ring, Q
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT GRAF SIKEL DENGAN PELABELAN FUZZY
SIFAT-SIFAT GRAF SIKEL DENGAN PELABELAN FUZZY Nurul Umamah 1 dan Lucia Ratnasari 2 1,2 Jurusan Matematika FSM UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang. Abstract. Fuzzy labeling is a bijection
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Defenisi Graf Suatu graf G adalah suatu himpunan berhingga tak kosong dari objek-objek yang disebut verteks (titik/simpul) dengan suatu himpunan yang anggotanya
Lebih terperinciDeret Pangkat. Ayundyah Kesumawati. June 23, Prodi Statistika FMIPA-UII
Keonvergenan Kesumawati Prodi Statistia FMIPA-UII June 23, 2015 Keonvergenan Pendahuluan Kalau sebelumnya, suu suu pada deret ta berujung berupa bilangan real maa ali ini ita embangan suu suunya dalam
Lebih terperinciSUATU KLAS BILANGAN BULAT DAN PERANNYA DALAM MENGKONSTRUKSI BILANGAN PRIMA
SUATU KLAS BILANGAN BULAT DAN PERANNYA DALAM MENGKONSTRUKSI BILANGAN PRIMA I Nengah Suparta dan I. B. Wiasa Jurusan Pendidian MatematiaUniversitas Pendidian Ganesha E-mail: isuparta@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinciRINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN
RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN SAMSUL ARIFIN 04/177414/PA/09899 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM YOGYAKARTA 2008 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinci( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang
Latar Belaang Terdapat banya permasalahan atau ejadian dalam ehidupan sehari hari yang dapat dimodelan dengan suatu proses stoasti Proses stoasti merupaan permasalahan yang beraitan dengan suatu aturan-aturan
Lebih terperinciOSN 2014 Matematika SMA/MA
Soal 5. Suatu barisan bilangan asli a 1, a 2, a 3,... memenuhi a + a l = a m + a n untu setiap bilangan asli, l, m, n dengan l = mn. Jia m membagi n, butian bahwa a m a n. Solusi. Andaian terdapat bilangan
Lebih terperinciMATHunesa (Volume 3 No 3) 2014
MATHunesa (Volume 3 No 3) 014 KOMPLEMEN GRAF FUZZYTERHADAPDIRINYASENDIRI DAN SIFAT-SIFATNYA Tina Imaniar Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UniversitasNegeri Surabaya tinaimaniar04@yahoo.com
Lebih terperinci( ) terdapat sedemikian sehingga
LATIHAN.. Misalan A R, : A R, c R adala titi cluster dari A (c, ). Maa pernyataan beriut equivalen : a. lim b. Barisan ( ) yan onveren e c seina dan >., maa barisan ( ) onveren e. Buti : lim ( ) Berarti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaa Untu menacapai tujuan penulisan sripsi, diperluan beberapa pengertian dan teori yang relevan dengan pembahasan. Karena itu, dalam subbab ini aan diberian beberapa
Lebih terperinciG : ( σ, µ ) dengan himpunan titik S yaitu
SIFAT-SIFAT ISOMORFISMA RAF FUZZY PADA RAF FUZZY KUAT Anik Handayani Lucia Ratnasari Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl Prof H Soedarto S H Tembalang Semarang Abstract: Fuzzy graph is a graph consists pairs
Lebih terperinciSOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK (STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS)
Prosiding Semirata15 bidang MIPA BKS-PTN Barat Hal 357-36 SOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS) Budi Rudianto 1, Narwen Jurusan
Lebih terperinci( x) LANDASAN TEORI. ω Ω ke satu dan hanya satu bilangan real X( ω ) disebut peubah acak. Ρ = Ρ. Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang
LANDASAN TEORI Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Suatu percobaan yang dapat diulang dalam ondisi yang sama yang hasilnya tida dapat dipredisi secara tepat tetapi ita dapat mengetahui semua emunginan hasil
Lebih terperinciMENENTUKAN TURUNAN DAN SIFAT-SIFAT TURUNAN DARI FUNGSI 1/f(x) DAN h(x)/f(x) ABSTRACT
MENENTUKAN TURUNAN DAN SIFAT-SIFAT TURUNAN DARI FUNGSI 1/(x DAN h(x/(x Yuliana Saitri 1, Sri Gemawati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematia 2 Dosen Jurusan Matematia Faultas Matematia dan
Lebih terperinciv 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4
5 II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi graf sebagai landasan teori dari penelitian ini... Konsep Dasar Graf Pada bagian ini akan diberikan
Lebih terperinciMASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS
Seminar Sains Penidi Sains VI UKSW Salatiga Juni 0 MSLH VEKTOR EIGEN MTRIKS INVERS MONGE DI LJBR MX-PLUS Farida Suwaibah Subiono Mahmud Yunus Jurusan Matematia FMIP Institut Tenologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinci2.1 Bilangan prima dan faktorisasi prima
BAB 2 BILANGAN PRIMA 2.1 Bilangan prima dan fatorisasi prima Definisi 2.1.1. Bilangan bulat p > 1 diataan prima jia ia hanya mempunyai pembagi p dan 1. Dengan ata lain bilangan prima tida mempunyai pembagi
Lebih terperinciIII. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf.
III BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF Bilangan kromatik lokasi graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk 00) Konsep ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi pewarnaan graf Pewarnaan titik pada
Lebih terperinciGambar 6. Graf lengkap K n
. Jenis-jenis Graf Tertentu Ada beberapa graf khusus yang sering dijumpai. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. a. Graf Lengkap (Graf Komplit) Graf lengkap ialah graf sederhana yang setiap titiknya
Lebih terperinciSifat-sifat Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks atas Aljabar Maxplus
J. Sains Dasar () Sifat-sifat Nilai Eigen dan Vetor Eigen Matris atas ljabar Maxplus (The Properties of Eigen Value and Eigen Vector of Matrices Over Maxplus lgebra) Musthofa * dan Nienasih inatari * Jurusan
Lebih terperinciBILANGAN KROMATIK GRAF HASIL AMALGAMASI DUA BUAH GRAF TERHUBUNG
BILANGAN KROMATIK GRAF HASIL AMALGAMASI DUA BUAH GRAF TERHUBUNG CHROMATIC NUMBER OF AMALGAMATION OF TWO CONNECTED GRAPHS Ridwan Ardiyansah (1209 100 057) Pembimbing: Dr. Darmaji, S.Si, MT. Jurusan Matematika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf (Graph) Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E) yang dinotasikan dalam bentuk G = {V(G), E(G)}, dimana V(G) adalah himpunan vertex (simpul) yang tidak kosong
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini. 2.1 Konsep Dasar Graf Beberapa konsep dasar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini
5 II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf, graf pohon dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini 2.1 KONSEP DASAR GRAF Konsep
Lebih terperinciSolusi Pengayaan Matematika Edisi 16 April Pekan Ke-4, 2005 Nomor Soal:
Solusi Pengayaan Matematia Edisi 6 pril Pean Ke-4, 00 Nomor Soal: -60. Jia. sin cos tan 00 00, maa nilai adalah... cos sin 00 00. 40 Solusi: [] sin cos tan 00 00 cos sin 00 00 sin sin 00 00 cos sin 00
Lebih terperinciFAKTORISASI GRAF BARU YANG DIHASILKAN DARI PEMETAAN TITIK GRAF SIKEL PADA BILANGAN BULAT POSITIF
FAKTORISASI GRAF BARU YANG DIHASILKAN DARI PEMETAAN TITIK GRAF SIKEL PADA BILANGAN BULAT POSITIF Nova Nevisa Auliatul Faizah 1, H. Wahyu H. Irawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciPRODUK GRAF FUZZY INTUITIONISTIC. Zumiafia Ross Yana Ningrum 1 dan Lucia Ratnasari 2. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, tembalang, Semarang
PRODUK GRAF FUZZY INTUITIONISTIC Zumiafia Ross Yana Ningrum 1 Luia Ratnasari 1, Jurusan Matematika FSM UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, tembalang, Semarang Abstrat: An intuitionisti fuzzy graph G: V,
Lebih terperinciBilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Ridwan Ardiyansah dan Darmaji Jurusan Matematika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK
BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii
Lebih terperinciBAB 3 RUANG BERNORM-2
BAB RUANG BERNORM-. Norm- dan Ruang ` De nisi. Misalan V ruang vetor atas R berdimensi d (dalam hal ini d boleh ta hingga). Sebuah fungsi ; V V! R yang memenuhi sifat-sifat beriut;. x; y 0 ia dan hanya
Lebih terperinciSOLUSI BAGIAN PERTAMA
SOLUSI BAGIAN PERTAMA 1. 13.. 931 3. 4 9 4. 63 5. 3 13 13 6. 3996 7. 1 03 8. 3 + 9 9. 3 10. 4 11. 6 1. 9 13. 31 14. 383 8 15. 1764 16. 5 17. + 7 18. 51 19. 8 0. 360 1 SOLUSI BAGIAN PERTAMA Soal 1. Misalan
Lebih terperinciBAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA
BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan
Lebih terperinciOptimasi Non-Linier. Metode Numeris
Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran
Lebih terperinciGRAF TOTAL DARI RING KOMUTATIF
GRAF TOTAL DARI RING KOMUTATIF Andika Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, 6031 Email: rizalandika90@yahoo.co.id Dwi Juniati Matematika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari suatu graf G disebut himpunan titik G, dinotasikan dengan V(G) dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf merupakan salah satu bidang bahasan matematika yang mempelajari tentang himpunan titik yang dihubungkan oleh himpunan sisi. Suatu Graf G terdiri atas himpunan
Lebih terperinciDIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF
JURNAL BUANA MATEMATIKA Vol 7, No 2, Tahun 2017 ISSN 2088-3021 (media cetak) ISSN 2598-8077 (media online) DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF Silviana Maya P 1, Syarifuddin N Kapita
Lebih terperinciDIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT
DIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT Septiana Eka R. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri
Lebih terperinciGraph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga
TEORI GRAPH Graph Graph Graph digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar berikut ini sebuah graph yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang
Lebih terperinciBAB 2 GRAF PRIMITIF. Gambar 2.1. Contoh Graf
BAB 2 GRAF PRIMITIF Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai definisi graf, istilah-istilah dalam graf, matriks ketetanggaan, graf terhubung, primitivitas graf, dan scrambling index. 2.1 Definisi Graf
Lebih terperinciMENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE
MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE Desfrianta Salmon Barus - 350807 Jurusan Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung Bandung e-mail: if807@students.itb.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciY = + x + x x + e, e N(0, ), Residual e=y -Yˆ
Yogyaarta, 26 Noember 206 ISSN : 979 9X eissn : 25 528X ANALISIS PSEUDOINVERS DAN APLIKASINYA PADA REGRESI LINEAR BERGANDA Kris Suryowati Program Studi Statistia, Faultas Sains erapan, Institut Sains dan
Lebih terperinciMATHunesa (Volume 3 No 3) 2014
DEKOMPOSISI GRAF SIKEL, GRAF RODA, GRAF GIR DAN GRAF PERSAHABATAN Nur Rahmawati Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, e-mail liebie0711@gmail.com
Lebih terperinciKOMPLEMEN GRAF FUZZY
PROSIDING ISBN : 978 979 65 KOMPLEMEN GRAF FUZZY A Lucia Ratnasari, Y.D. Sumanto dan Tina Anggitta Novia Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universiats Diponegoro Abstrak
Lebih terperinciMATHunesa (Volume 3 No 3) 2014
MATHunesa (Volume 3 No 3) 014 PEWARNAAN HARMONIS GRAF GARIS, GRAF MIDDLE DAN GRAF CENTRAL DARI KELUARGA GRAF BINTANG GANDA Siti Ma rifatus Sholikha Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON n-ary LENGKAP
Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 90 96 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON n-ary LENGKAP AFIFAH DWI PUTRI, NARWEN Program Studi Matematika,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Graf Definisi 2.1.1 Sebuah graf didefinisikan sebagai pasangan terurut himpunan dimana: 1. adalah sebuah himpunan tidak kosong yang berhingga yang anggotaanggotanya
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN
BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN Berdasaran asumsi batasan interval pada bab III, untu simulasi perhitungan harga premi pada titi esetimbangan, maa
Lebih terperinciPELABELAN SISI AJAIB DAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF KIPAS, GRAF TANGGA, GRAF PRISMA, GRAF LINTASAN, GRAF SIKEL, DAN GRAF BUKU
PELABELAN SISI AJAIB DAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF KIPAS, GRAF TANGGA, GRAF PRISMA, GRAF LINTASAN, GRAF SIKEL, DAN GRAF BUKU Anina Tikasari, Budi Rahadjeng, S.Si, M.Si., Jurusan Matematika, Fakultas Matematika
Lebih terperinci5. Sifat Kelengkapan Bilangan Real
5. Sifat Kelengkapan Bilangan Real Sifat aljabar dan sifat urutan bilangan real telah dibahas sebelumnya. Selanjutnya, akan dijelaskan sifat kelengkapan bilangan real. Bilangan rasional ℚ juga memenuhi
Lebih terperinciGraf Fuzzy Produk. Fery Firmansyah 1 dan Bayu Surarso 2. Jl.Prof.Soedarto, S.H Semarang 50275
Graf Fuzzy Produk Fery Firmansyah dan Bayu Surarso 2.2 Program Studi Matematika FMIPA UNDIP Jl.Prof.Soedarto, S.H Semarang 50275 Abstract. Fuzzy graph is a graph which is consists of a pairs of vertex
Lebih terperinciINTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON. Makalah. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik. yang dibimbing oleh
INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON Maalah Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numeri yang dibimbing oleh Dr. Nur Shofianah Disusun oleh: M. Adib Jauhari Dwi Putra 146090400111001
Lebih terperinciKENNETH CHRISTIAN NATHANAEL
KENNETH CHRISTIAN NATHANAEL. Sistem Bilang Real. Fungsi dan Grafi. Limit dan Keontinuan 4. Limit Ta Hingga 5. Turunan Fungsi 6. Turunan Fungsi Trigonometri 7. Teorema Rantai 8. Turunan Tingat Tinggi 9.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan himpunan dan beberapa definisi yang berkaitan dengan himpunan, serta konsep dasar dan teori graf yang akan digunakan pada bab selanjutnya. 2.1 Himpunan
Lebih terperinciPENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )
PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132
Lebih terperinci3. Sebaran Peluang Diskrit
3. Sebaran Peluang Disrit EL2002-Probabilitas dan Statisti Dosen: Andriyan B. Susmono Isi 1. Sebaran seragam (uniform) 2. Sebaran binomial dan multinomial 3. Sebaran hipergeometri 4. Sebaran Poisson 5.
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK
PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK Nurul Khotimah *), Farida Hanum, Toni Bahtiar Departemen Matematia FMIPA, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor
Lebih terperinciBATAS ATAS RAINBOW CONNECTION NUMBER PADA GRAF DENGAN KONEKTIVITAS 3
Jurnal Matematika UNAND Vol. No. 4 Hal. 4 3 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND BATAS ATAS RAINBOW CONNECTION NUMBER PADA GRAF DENGAN KONEKTIVITAS 3 PRIMA RESA PUTRI Program Studi Magister
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Definisi Graf Graf adalah umpulan simpul (nodes) yang dihubungan satu sama lain melalui sisi/busur (edges) (Zaaria, 2006). Suatu Graf G terdiri dari dua himpunan
Lebih terperinciGENERALISASI METODE TALI BUSUR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TAK LINEAR SUNARSIH
GENERALISASI METODE TALI BUSUR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TAK LINEAR SUNARSIH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRACT SUNARSIH.
Lebih terperinciSuatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik
BAB II DASAR TEORI 2.1 Teori Dasar Graf 2.1.1 Graf dan Graf Sederhana Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik yang tak kosong dan E adalah himpunan sisi. Untuk selanjutnya,
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Kruskal yang Diperluas untuk Mencari Semua Minimum Spanning Tree Tanpa Konstren dari Suatu Graf
Penggunaan Algoritma Kruskal yang Diperluas untuk Mencari Semua Minimum Spanning Tree Tanpa Konstren dari Suatu Graf Narwen, Budi Rudianto Jurusan Matematika, Universitas Andalas, Padang, Indonesia narwen@fmipa.unand.ac.id
Lebih terperinciKegiatan Belajar 4. Fungsi Trigonometri
Page o Kegiatan Belajar A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari egiatan belajar, diharapan siswa dapat a. Menentuan nilai ungsi trigonometri b. Menentuan persamaan grai ungsi trigonometri c. Menggambar
Lebih terperinciBAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf
BAB 2 GRAF PRIMITIF Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar seperti definisi dan teorema yang dijadikan landasan teori dalam penelitian ini. Konsep dasar tersebut berkaitan dengan definisi graf,
Lebih terperinciSebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah
BAB II KAJIAN TEORI II.1 Teori-teori Dasar Graf II.1.1 Definisi Graf Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah himpunan tak kosong dari titik graf G, dan E, himpunan sisi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada
II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori penelitian ini. 2. Konsep Dasar Graf Teori dasar mengenai graf
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1 Sejarah Graf Lahirnya teori graf pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler seorang matematikawan berkembangsaan Swiss pada tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.
6 II. LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini. 2.1 Konsep Dasar Graf Pada sub bab ini akan diberikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah teknik yang baru yang disebut analisis ragam. Anara adalah suatu metode
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Ragam (Anara) Untu menguji esamaan dari beberapa nilai tengah secara sealigus diperluan sebuah teni yang baru yang disebut analisis ragam. Anara adalah suatu metode
Lebih terperincimerupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)
dari elemen graf yang disebut verteks (node, point), sedangkan, atau biasa disebut (), adalah himpunan pasangan tak terurut yang menghubungkan dua elemen subset dari yang disebut sisi (edge, line). Setiap
Lebih terperinciBilangan Bulat. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul Bilangan Bulat Prof. Drs. Gatot Muhsetyo, M.Sc. D PENDAHULUAN alam modul Bilangan Bulat ini diuraian tentang awal pembahasan bilangan sebagai ebutuhan hidup manusia, meliputi bilangan asli, bilangan
Lebih terperinciMateri. Menggambar Garis. Menggambar Garis 9/26/2008. Menggambar garis Algoritma DDA Algoritma Bressenham
Materi IF37325P - Grafia Komputer Geometri Primitive Menggambar garis Irfan Malii Jurusan Teni Informatia FTIK - UNIKOM IF27325P Grafia Komputer 2008 IF27325P Grafia Komputer 2008 Halaman 2 Garis adalah
Lebih terperinciGraf dan Operasi graf
6 Bab II Graf dan Operasi graf Dalam subbab ini akan diberikan konsep dasar, definisi dan notasi pada teori graf yang dipergunakan dalam penulisan disertasi ini. Konsep dasar tersebut ditulis sesuai dengan
Lebih terperinci- Persoalan nilai perbatasan (PNP/PNB)
PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL Persamaan diferensial biasanya digunaan untu pemodelan matematia dalam sains dan reayasa. Seringali tida terdapat selesaian analiti seingga diperluan ampiran
Lebih terperinciBAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf
BAB 2 GRAF PRIMITIF Pada Bagian ini akan dijelaskan beberapa definisi dan teorema terkait graf, matriks adjency, terhubung, primitifitas, dan scrambling index sebagai landasan teori yang menjadi acuan
Lebih terperincitidak mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilakukan dengan memberikan kompensator terdesentralisasi. Fixed mode terdesentralisasi pertama
BB IV PENGENDLIN TERDESENTRLISSI Untu menstabilan sistem yang tida stabil, dengan syarat sistem tersebut tida mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilauan dengan memberian ompensator terdesentralisasi.
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KOMULAN TERHADAP BEBERAPA JENIS DISTRIBUSI KHUSUS Analysis of Comulans Comparative on some Types of Special Distribution
Jurnal Bareeng Vol. 8 No. Hal. 5 0 (04) ANALISIS PRBANDINGAN OMULAN TRHADAP BBRAPA JNIS DISTRIBUSI HUSUS Analysis of Comulans Comparative on some Types of Special Distribution ABRAHAM ZACARIA WATTIMNA,
Lebih terperinciVariasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D
Variasi Spline Kubi untu Animasi Model Wajah 3D Rachmansyah Budi Setiawan (13507014 1 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3
Lebih terperinci