Muhammad, S.A. et.al./kinerja Economizer pada Boiler / JTI, Vol. 11, No. 1, Juni 2009, pp.72-81

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Muhammad, S.A. et.al./kinerja Economizer pada Boiler / JTI, Vol. 11, No. 1, Juni 2009, pp.72-81"

Transkripsi

1 Muhammad, S.A. et.al./kinerja Economier pada Boiler / JTI, Vol., No., Juni 009, pp.7-8

2 Jurnal Teknik Indutri, Vol., No., Juni 009, pp. 7-8 ISSN KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Muhammad Sjahid Akbar, Fredi Suryadi, Dedy Dwi Pratyo, ) Fakulta Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Juruan Statitika Intitut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampu Keputih, Sukolilo, Surabaya 60 m_yahid_a@tatitika.it.ac.id, dedydp@tatitika.it.ac.id ) Staff Univerita Kriten Petra Jl. Siwalankerto -, Surabaya furyadi@peter.petra.ac.id, ABSTRAK Penelitian ini menggunakan metode pendekatan dual repone terhadap kau Multivariate Robut Parameter Deign (MRPD) yang dikembangkan Del Catillo dan Miro Queada. Metode MRPD tidak menyaratkan jeni rancangan percobaan yang dapat digunakan dalam proe optimai, yang dilakukan dengan meminimalkan fungi varian terhadap kendala fungi rerata. Pada penelitian ini, metode MRPD diterapkan untuk kau pencarian nilai optimal repon yaitu efektifita perpindahan pana dan biaya operai pada economier. Optimai kedua repon dilakukan dengan cara mengoptimalkan level faktor kontrol diameter luar tubing, tranveral pacing, dan kerapatan fin. Temperatur feedwater berlaku ebagai faktor noie. Optimai dilakukan dengan bantuan fmincon pada MATLAB 7.0 yang menghailkan kondii optimum untuk efektifita perpindahan pana ebear 77,68% dan biaya operai ebear 0,5846 kw. Kondii optimum dicapai pada aat level diameter luar tubing ebear,5 inchi, tranveral pacing ebear,5 inci, dan kerapatan fin ebear fin/inci. Kata kunci: Economier, dual repone, Multivariate Robut Parameter Deign ABSTRACT Thi paper employed the dual repone approach for cae of Multivariate Robut Parameter Deign (MRPD) which i developed by Del Catillo and Miro Queada. MRPD method can be applied for any deign of experiment. The optimiation in thi method ue minimiing variance function with retriction on mean function. In thi paper, MRPD i applied to the cae of optimiation of heat tranfer efectivity and operational cot at economier. Thoe two repone are optimied by etting the level of control factor: diametre of tube hole, tranveral pacing, and fin nearne. Temperature of feedwater i hold a a noie factor. Optimiation i calculated by fmincon in MATLAB 7.0. The optimal condition for heat tranfer efectivity i 77.68% and operational cot kw. Optimal condition i reached at diametre of tube hole.5 inch, tranveral pacing.5 inchi, dan fin nearne fin/inch. Keyword: Economier, dual repone, Multivariate Robut Parameter Deign. PENDAHULUAN Boiler adalah bejana tertutup dimana pana pembakaran dialirkan ke air ampai terbentuk air pana (team) yang beruhu ekitar F. Steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan pana ke uatu proe untuk membangkitkan energi. Volume team akan meningkat ekitar.600 kali dari volume air. Steam menghailkan tenaga yang menyerupai bubuk meiu yang mudah meledak. Boiler teruun dari berberapa komponen eperti cerobong, uperheater, team drum, economier, dan komponen penting lainnya. Salah atu komponen terpenting di dalam item boiler adalah economier yang berperan membantu memanakan feedwater yang akan digunakan dalam boiler (UNEP, 004). 7

3 Muhammad, S.A. et.al./kinerja Economier pada Boiler / JTI, Vol., No., Juni 009, pp.7-8 Romdiyah (007) melakukan penelitian mengenai economier dengan faktor kontrol diameter luar tubing, tranveral pacing, kerapatan fin, dan temperatur feedwater. Repon yang diukur adalah efektivita perpindahan pana dan biaya operai. Optimai perpindahan pana dan biaya operai minimum menggunakan metode fungi deirability. Hail optimum menunjukkan pengaturan untuk diameter luar tubing ebear inchi, tranveral pacing ebear,5 inchi, kerapatan fin ebear fin/inchi dan temperatur feedwater ebear 60 0 F. Nilai takiran raio S/N (ignal to noie) efektifita perpindahan pana ebear 86,7% dan biaya operai ebear 68,4 KW. Jika efektifita perpindahan pana tidak optimal, maka dibutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menghailkan efektifita perpindahan pana yang diinginkan. Konumi bahan bakar pada economier akan berpengaruh pada biaya operai. Hubungan antara kedua repon dibuktikan dengan nilai koefiien korelai ebear 0,666. Hail penelitian yang dilakukan oleh Romdiyah (007) mempunyai dua kelemahan. Pertama, penyeleaian optimai kedua repon menggunakan pendekatan univariate padahal terdapat hubungan antara kedua repon terebut. Kedua, nilai kedua repon yang dihailkan berada di luar bata peifikai yang ditentukan peruahaan. Bata nilai repon efektifita perpindahan pana berkiar antara 0,55 % ampai 0,85 % dan bata nilai repon biaya operai berkiar antara 0 kw ampai 60 kw. Penelitian ini mengatai kelemahan kedua penelitian di ata dengan menganggap repon efektifita perpindahan pana dan repon biaya operai berhubungan erat, ehingga berifat multivariate. Pada penelitian ini, digunakan pendekatan dual repone untuk kau Multivariate Robut Parameter Deign (MRPD) (Del Catillo dan Miro Queada, 004). Hal terpenting di dalam proe indutri adalah menjaga ketabilan rerata dan varian.. METODOLOGI.. Dual Repone Surface Metode optimai dengan repon ganda yang ering digunakan adalah Dual Repone Surface (DRS). DRS terdiri dari repon primer ( Y p ) dan repon ekunder ( Y ). DRS digunakan untuk mengoptimai Yp dengan yarat Y mempunyai nilai tertentu. Dengan kata lain, Y menjadi kendala (contraint) pada optimai Y p (Khuri dan Cornell, 996). Fungi repon primer dan repon ekunder orde kedua yang terdiri dari k faktor kontrol x = ( x, x,, x k ) dapat dinyatakan ebagai berikut : ' Yˆ p = b0 + x' bp + xb x () ' Yˆ = b0 + x' b + xb x () dengan x b b b b k x = b x = b b b b k B = x k bk bk bk bkk b 0 dan b 0 adalah kontanta model repon primer dan repon ekunder. Vektor b adalah vektor koefiien model orde pertama, edangkan bp dan b adalah vektor koefiien model orde pertama dari Ŷ p dan Ŷ. Matrik B adalah matrik koefiien model orde kedua. Matrik koefiien model

4 orde kedua dari Ŷ p dan Ŷ adalah B dan B. Optimai erentak dilakukan dengan membentuk fungi Lagrange ebagai berikut : L = + x' b + x' B x λ(b + x' b + x' B x ) () b0 0 τ dengan λ adalah pengali lagrange (lagrange multiplier) dan τ adalah nilai (Myer dan Carter.,97)... Multivariate Robut Parameter Deign Ŷ yang diinginkan Robut deign adalah metode untuk mengoptimaliai keadaan produk dan proe yang robut terhadap beberapa penyebab yang menimbulkan variai. Selain itu robut deign dapat menghailkan produk yang berkualita tinggi dengan biaya manufaktur dan pengembangan yang rendah (Park, 995). Semakin dekat rerata proe dengan target dan emakin kecil varian proe, maka emakin bagu uatu proe indutri. Pada beberapa proe, repon yang akan dioptimalkan lebih dari atu dan tidak bia dioptimalkan ecara individu, tetapi haru dioptimalkan ecara berama-ama. Kau ini diitilahkan ebagai kau MRPD. Hubungan antara beberapa repon dan beberapa prediktor erta faktor noie dapat dinyatakan dalam peramaan berikut (Del Catillo dan Miro Queada, 004) ' ( m) ' ( m) y = Θ x + Δ + ε (4) Takiran model permukaan repon diata adalah ebagai berikut : ˆ ' ( m) ˆ ' ( m) y ˆ = Θ x + Δ (5) dengan: Θ matrik koefiien dari faktor kontrol Θˆ matrik takiran koefiien faktor kontrol Δ matrik yang berii koefiien orde pertama faktor noie dan interakinya dengan faktor kontrol. Δˆ matrik takiran koefiien orde pertama faktor noie dan interakinya dengan faktor kontrol. (m) vektor yang berii faktor noie dan interaki dengan faktor kontrol (m) x vektor yang berii regreor untuk faktor kontrol ε matrik reidual yang berditribui normal dengan mean 0 dan covariance matrik Σ ε (matrik varian covariance faktor noie) Takiran mean kau MRPD berdaarkan peramaan (5) ebagai berikut: ' E ˆ ( y) = Θˆ x (6) dengan E ˆ( y) takiran matrik mean MRPD Θˆ : matrik takiran koefiien faktor kontrol Takiran varian kau MRPD berdaar peramaan (5) ebagai berikut: y Δˆ Θ Σ Δˆ Θ ' vâr( ) = ' + ( trace( Σ ( X X ) )) Σˆ Δ Δ (7) dengan: vâr( y ) takiran matrik varian MRPD Θ Σ matrik covarian faktor noie 74

5 Muhammad, S.A. et.al./kinerja Economier pada Boiler / JTI, Vol., No., Juni 009, pp.7-8 Σˆ takiran matrik varian faktor noie X Δ matrik yang dibentuk dari rancangan percobaan faktor noie dan interakinya. Θ ' ( trace( Σ ( X X ) )) Σˆ bia-correction factor.. Economier Δ Δ Economier adalah alat pemindah pana berbentuk tubular yang digunakan untuk memanakan air umpan boiler ebelum mauk ke team drum. Itilah economier diambil dari kegunaan alat terebut, yaitu untuk menghemat (to economie) penggunaan bahan bakar dengan mengambil pana (recovery) ga buang ebelum dibuang ke atmofir. Biro Efiieni Energi (004) menyatakan bahwa ebuah economier dapat dipakai untuk memanfaatkan pana ga buang untuk pemanaan awal air umpan boiler. Setiap penurunan 0 0 C uhu ga buang melalui economier atau pemana awal terdapat % penghematan bahan bakar dalam boiler. Setiap kenaikan 60 0 C uhu air umpan melalui economier atau kenaikan 00 0 C uhu udara pembakaran melalui pemana awal udara, terdapat % penghematan bahan bakar dalam boiler. Kinerja economier ditentukan oleh fluida yang mempunyai koefiien perpindahan pana yang rendah yaitu ga. Kecepatan perpindahan pana dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan koefiien perpindahan pana total dengan cara mengatur uunan tubing / properti fin dan meningkatkan lua kontak perpindahan pana. Repon yang dihailkan oleh economier adalah efektifita perpindahan pana dan biaya operai. Efektifita perpindahan pana adalah bearnya energi yang dapat terambil dari total jumlah energi yang dapat dierap. Semakin bear efiieni perpindahan pana pada economier, maka pana ga ia yang terambil akan emakin banyak. Semakin bear efektivita perpindahan pana yang terjadi, maka alat terebut emakin efiien. Biaya operai economier ditentukan oleh tenaga fan dan tenaga pompa. Fan digunakan untuk mengalirkan udara pembakaran ke boiler melalui economier. Semakin banyak loop dan emakin rumit uunan tubing pada economier maka tenaga fan yang dibutuhkan emakin bear. Pompa digunakan untuk mengalirkan air umpan boiler ke team drum melalui economier. Semakin panjang dan emakin banyak loop pada economier, maka tenaga pompa yang dibutuhkan emakin bear. Repon yang optimum diperoleh menggunakan perancangan faktor yang mempengaruhi kinerja economier, yaitu: a. Diameter luar tubing, yaitu bearnya diameter tube yang digunakan dalam menyuun economier. Semakin bear diameter tube akan mengakibatkan efektifita perpindahan pana emakin berkurang. b. Tranveral pacing, yaitu menyatakan jarak antar tube ejajar ke arah lebar economier. Semakin lebar jarak antar tube mengakibatkan proe induki pana dalam economier emakin berkurang, ehingga efektifita perpindahan pana menurun. c. Kerapatan fin, yaitu banyaknya fin tiap inci yang dapat diuun untuk menggabungkan beberapa tube dalam economier. Semakin banyak fin yang teruun akan mengakibatkan perpindahan pana tidak efektif karena jarak antar tube emakin jauh.

6 Gambar. Penampang Economier Kinerja economier angat enitif terhadap faktor noie temperatur feedwater. Hal ini dikarenakan bila temperatur feedwater tidak baik maka akan mengakibatkan repon biaya operai meningkat.. ANALISIS DAN HASIL Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data ekunder hail penelitian Romdiyah (007) dengan menganggap temperatur feedwater dijadikan faktor noie. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terinci dalam Tabel. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Orthogonal Array (OA) yang terdiri dari tiga faktor kontrol, maing-maing prediktor mempunyai tiga level. Faktor noie mempunyai tiga level. Perhitungan derajat beba (db) dapat dihitung ebagai berikut (Belavendram, 995 dan Park, 995). dbtotal = dbprediktor + dbnoie = 8 Tabel. Variabel penelitian Variabel Repon Prediktor Level Noie Level Y : efektifita X : diameter - =,5 Z : temperature - = 60 Perpindahan luar tubing 0 =,75 feedwater 0 = 80 pana (%) (inchi) = ( 0 F) =90 Y : biaya X : tranveral - =,5 Operai Spacing 0 = 4 (kw) (inchi) = 4,5 X : kerapatan fin (fin/inchi) - = 0 = 4 = 5 76

7 Muhammad, S.A. et.al./kinerja Economier pada Boiler / JTI, Vol., No., Juni 009, pp.7-8 Jumlah db digunakan untuk menentukan banyaknya jumlah percobaan yang haru dilakukan. Percobaan terdiri dari tiga faktor kontrol dan atu faktor noie dengan db ebanyak delapan, ehingga digunakan rancangan OA L 7 ( 4 ). Angka 7 menyatakan percobaan yang haru dilakukan ebanyak 7 kali dan angka empat menyatakan banyaknya faktor kontrol dan faktor noie... Analii Nilai koefiien korelai antara repon efektifita perpindahan pana dan biaya operai ebear 0,66558 ehingga terdapat hubungan antara kedua repon yang mengharukan kedua repon diolah menggunakan pendekatan multivariate. Model permukaan multirepon orde dua dengan regrei multivarite adalah ebagai berikut : Y ˆ = b ˆ ' X dengan: Y ˆ = Yˆ Yˆ X ' = [ ] [ x x x x x x x x x x x x x x x ] ˆb ' adalah matrik 5x dengan elemen-elemen pada bari pertama adalah ebagai berikut: 0,966; 0,0097; -0,0065; 0,068; 0,0004; -0,00078; 0,0006; -0,00; 0,000; 0,0000; -0,004; -0,0000; 0,004; -0,00006; -0,000 dan elemen-elemen bari kedua adalah ebagai berikut: 0,7; 0,0506; -0,0958; 0,0784; -0,000578; 0,07; 0,0704; 0,008; - 0,005045; -0,088; 0,008544; 0,000084; -0,0467; 0,000977; -0, Tabel. Pengujian model Statitik Nilai F Num db Den db Pr>F Wilk' Lambda 0, ,97 8 <0,000 Pillai' Trace, ,9 8 4 <0,000 Hotelling-Lawley Trace 5964,68 589, 8 5,475 <0,000 Roy' Greatet Root 595,47 650,4 4 <0,000 Tabel. Uji Box M Box M 4,8 F 0,6 df 6 df 455,69 Sig. 0,75 Nilai Wilk Lambda pada Tabel digunakan untuk melakukan pengujian hipotei ebagai berikut. H 0 : B = 0 H : paling edikit ada atu B 0 Nilai p-value dari Wilk Lambda lebih kecil dari = 0,05 α ehingga tolak H 0, artinya paling tidak ada atu faktor kontrol yang berpengaruh ecara ignifikan terhadap repon efektifita perpindahan pana dan biaya operai.

8 Gambar menunjukkan pola reidual menyerupai gari luru yang menunjukkan reidual berditribui normal multivariate. Tabel menunjukkan P-Value untuk uji homogenita varian dari reidual ebear 0,75. Hal ini berarti varian dari reidual udah homogen. 9 Scatterplot of q v dd q dd Gambar. Uji ditribui normal multivariate.. Optimai MRPD Faktor noie yaitu temperatur feedwater dianggap mempengaruhi repon efektifita perpindahan pana dan biaya operai, ehingga peramaan (5) menjadi peramaan (8). Angka nol pada elemen matrik ˆΛ dan ˆΘ berarti nilai takiran parameter tidak ignifikan pada penakiran parameter ecara individu. Teori penakiran parameter ecara individu dapat dilihat pada Johnon dan Wichern (00) atau Rencher (00); () ˆ () Y ˆ = Θˆ ' x + Δ' (8) dengan ˆΘ ' adalah matrix 0x dengan nilai elemen pada bari pertama adalah ebagai berikut 0,9659; 0,00965; -0,00656; 0,0684; 0; -0,0096; 0,0044; -0,000777; 0,00056; -0,0006 dan nilai elemen pada bari kedua adalah 0,70; 0,0506; -0,0958; 0,07840; -0,088; 0; -0,0467; 0; 0,0704; 0. () x ' = x x x x x x x x x x x x [ ] 0, ' = = x x x Optimai dilakukan dengan mencari fungi trace (vâr( y)) dengan menggunakan rumu di bawah ini: ˆ () () ˆ () () ' trace(var( ˆ y)) = trace( Δ'[ x x' σ ] ) ( ([ ]( ) ) ( ˆ Δ + trace x x σ XX Δ Δ trace ε ) dengan nilai σ = 0, 69 (cara penghitungan dapat dilihat pada Del Catillo dan Miro Queada, 004) dan X Δ adalah rancangan percobaan yang beriikan nilai faktor noie dan interaki faktor noie dengan faktor kontrol. Nilai trace (vâr( Y)) diperoleh eperti dibawah ini. ˆΔ ; [ ] 78

9 Muhammad, S.A. et.al./kinerja Economier pada Boiler / JTI, Vol., No., Juni 009, pp , trace (v âr( y )) = + 0,9655 0,05767 ( x + x + x ) x 0 0 trace 0,00000 = 0, , ( x + x + ) x 0, , Selanjutnya menentukan bata bawah ( l ) dan bata ata ( u ) ditentukan peneliti berdaarkan nilai peifikai repon yang ering digunakan oleh para praktii di lapangan yaitu l = 0,85 dan 60 u= 0,55, Bata peifikai repon haru ditandarkan untuk menyamakan atuan dengan 0 peramaan k i= Y ij, i =,,...,k ; j =,,..,g ehingga diperoleh: l = 0,959 0,50890 dan u = 0, , Fungi dual repone dapat diuun ebagai berikut : dengan kendala : Min trace(var( ˆ y )) = 0, ,000044( x + x + x ) 0,50 ' 0,95 A x x x x xx xx xx x x x 0,487 0, 875 A adalah matrik dengan ukuran 0x dengan elemen-elemen bari pertama ebagai berikut : 0,9659; 0,00965; -0,00656; 0,0684; 0; -0,0096; 0,0044; -0,000777; 0,00056; -0,0006 dan elemen bari kedua ebagai berikut : 0,70; 0,0506; -0,0958; 0,07840; -0,088; 0; -0,0467; 0; 0,0704; 0; dan x, x, x Fmincon pada MATLAB dapat mencari nilai prediktor yang optimum, ehingga diperoleh level optimum prediktor yang meminimalkan trace (vâr( y)) ebagai berikut : X = [ ] Vektor x diata dikembalikan ke nilai awal ebagai berikut :, 5 +, 5 X = + ( ) =,5 inci,,5+ 4,5 4,5,5 X = + ( ) =,5 inci,dan X = + ( ) = fin/inci Langkah elanjutnya melakukan penubtituian nilai X pada peramaan (6) dan (7) ehingga diperoleh vektor repon E (y) dan matrik varian covarian yang udah dikembalikan ke dalam nilai awal ebagai berikut: 0, ,006 E (y) = ; vâr( y ) = 0,5846 0,006 0,04

10 Vektor E (y) menginformaikan bahwa dengan menggunakan pendekatan dual repone pada kau MRPD diperoleh nilai repon efektifita perpindahan pana ebear 0,777 atau ekitar 77,7% dan nilai repon biaya operai ebear 0,58 kw. Varian repon efektifita perpindahan pana adalah 0 dan varian biaya operai 0,04. Hail optimai MRPD lebih baik daripada optimai Romdiyah (007) karena kedua repon yang dihailkan udah mauk ke dalam bata peifikai yang ditentukan peneliti. Selain itu hail optimai MRPD lebih mendekati nilai target yang ditentukan yaitu efektifita perpindahan pana berkiar antara 55 % ampai 85 % dan untuk biaya operai berkiar antara 0 kw ampai 60 kw. Tabel 4. Perbandingan hail optimai Repon Hail Optimai Romdiyah (007) Metode MRPD Seliih Efektifita Perpindahan Pana (y) 86,7% 77,68% 9% Biaya Operai (y) 68,7 kw 0,5846 kw 7,85 kw Tabel 4 menunjukkan penurunan nilai repon efektifita perpindahan pana ebear 9% dari 86,7% menjadi 77,7%, tetapi nilai repon biaya operai lebih baik karena terdapat penghematan ebear 7,85 kw dari nilai 68,4 kw menjadi 0,58 kw. Kenyataan di lapangan banyak yang akan menggunakan hail optimai MRPD mekipun efektifita perpindahan pana tidak terlalu tinggi namun peruahaan akan mendapatkan keuntungan karena biaya operai hail optimai MRPD cukup baik dan patut dipertimbangkan. 4. KESIMPULAN Optimai MRPD menghailkan repon yang lebih baik daripada penelitian yang menggunakan fungi deirability. Optimai MRPD menghailkan nilai repon efektifita perpindahan pana yang berada dalam bata peifikai peruahaan dan biaya operai yang lebih kecil. Aplikai optimai MRPD pada perancangan economier menghailkan kondii optimum untuk repon efektifita perpindahan pana ebear 77,7% dan repon biaya operai ebear 0,58 kw. Kondii optimum dicapai pada aat level diameter luar tubing ebear,5 inci, tranveral pacing ebear,5 inci, dan kerapatan fin ebear fin/inci. DAFTAR PUSTAKA Belavendram, N., 995. Quality by Deign Taguchi Technique for Indutrial Experimentation, Prentice Hall International, London. Biro Effiieni Energi, 004. Pemanfaatan Kembali Limbah Pana. Retrieved from on 0th Mart 008. Del Catillo, E. and Miro Queada G., 004. Dual Repone Approach to the Multivariate Robut Parameter Deign Problem, Journal Technometric, Vol. 46, p Johnon, R.A., and Wichern, D.W.,00. Applied Multivariate Statitical Analyi. Prentice Hall, New Jerey. Khuri, A.I., and Cornell, J.A., 996. Repone Surface Deign and Analye. New York: Marcel Dekker, Inc. 80

11 Muhammad, S.A. et.al./kinerja Economier pada Boiler / JTI, Vol., No., Juni 009, pp.7-8 Myer and Carter.,97. Repone Surface Technique for Dual Repone Sytem., Journal Technometric, Vol. 5, p. 0-7 Park, S.H., 995. Robut Deign and Analyi for Quality Engineering. Chapman & Hall, Madra. Rencher, A. C., 00. Method Of Multivariate Analyi. John Wiley & Son, Inc.New York. Romdiyah, S., 007. Optimai Multirepon Kinerja Economier menggunakan Fungi Deirability. Skripi Juruan Statitika FMIPA-ITS. Surabaya. UNEP, 004. Peralatan Energi Pana: Boiler dan Pemana Fluida Termi, Retrieved from on 5th July 008.

KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER

KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 009, pp. 7-8 ISSN 4-485 KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Muhammad Sjahid Akar, Fredi Suryadi, Dedy Dwi Prastyo, ) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN Tuga Akhir BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada proe perhitungan dibutuhkan data-data yang beraal dari data operai. Hal ini dilakukan karena data operai merupakan data performance harian

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT Ukuran utama kinerja evaporator adalah kapaita dan ekonomi. Kapaita didefiniikan ebagai jumlah olvent yang mampu diuapkan per atuan lua per atuan Waktu. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399 Deain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Procce Rig 38-00 Menggunakan ontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tuga Akhir - TE09399 Leonardu Hara Manggala Putra 08.00.009 Juruan Teknik Elektro FTI ITS, Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI 26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka

Lebih terperinci

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator * ELOMPO I 1. Suunan komponen-komponen yang aling dihubungkan edemikian rupa ehingga dapat mengendalikan atau mengatur keluaran yang euai harapan diebut ebagai... a. Sitem Pengaturan * b. Sitem Otomati c.

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya arakteritik Sitem Orde Pertama Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Materi Contoh Soal Sitem Orde Pertama arakteritik Repon Waktu Ringkaan Latihan Pada bagian

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 105 109 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK ERIN DWI FENTIKA, ZULAKMAL Program Studi

Lebih terperinci

NERACA ENERGI SATUAN OPERASI I. q In General, C p = m. (T 2 -T 1 ) Recommended Textbooks:

NERACA ENERGI SATUAN OPERASI I. q In General, C p = m. (T 2 -T 1 ) Recommended Textbooks: SATUAN OPERASI I NERACA ENERGI Recommended Textbook: Toledo, R.M., 2010, Fundamental of Food Proce Engineering (3 rd edition), Springer. Sing, R.P. and D.P. eldman, 2008, Introduction to Food Engineering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU Oleh : Dwi Litya Nurina 307030003 Doen Pembimbing Wibawati,S.Si,M,Si PT. Petrokimia Kayaku alah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t Juruan Teknik Sipil Fakulta Teknik Sipil dan Perencanaan 8 Univerita Mercu Buana MODUL 8 STATISTIKA DAN PROBABILITAS 8.1 MATERI KULIAH : Pengertian umum ditribui normal. 8. POKOK BAHASAN :. Pengertian

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Matrik Alih Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Pengantar Dalam Peramaan Ruang Keadaan berdimeni n, teradapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler 72 Jurnal Rekayaa Elektrika Vol., No. 4, Oktober 23 Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler Bhakti Yudho Suprapto, Wahidin Wahab 2, dan Mg. Abdu Salam

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID 6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).

Lebih terperinci

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1 ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo Uulan Penentuan Waktu Garani Perakitan Alat Medi Examination Lamp di PT. Teena Inovindo Johnon Saragih,Dedy Sugiarto 2,Grace Litiani 3 Juruan Teknik Indutri Univerita Triakti 2 Juruan Teknik Informatika

Lebih terperinci

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB MA 081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 01/013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB UJIAN RE-EVALUASI Jum at, 1 Deember 01, 13.30 15.30 WIB (10 MENIT) Kela 01. Pengajar: Utriweni Mukhaiyar, Kela 0. Pengajar: Sumanto Winotoharjo

Lebih terperinci

Simulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L

Simulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L F108 Simulai Springback pada Laer Beam dan Rotary Draw untuk Pipa AISI 304L Adnan Syadidan, Ma Irfan P. Hidayat, dan Wikan Jatimurti Departemen Teknik Material, Fakulta Teknologi Indutri, Intitut Teknologi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

PENGARUH DURASI SERANGAN GELOMBANG TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG. Ida Bagus Agung

PENGARUH DURASI SERANGAN GELOMBANG TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG. Ida Bagus Agung PENGARU DURASI SERANGAN GELOMBANG TERADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECA GELOMBANG Ida Bagu Agung Fakulta Teknik, Univerita Sarjanawiyata Tamaniwa Email: idabaguagung @ yahoo.com ABSTRACT thi reearch

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah

Lebih terperinci

Perancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542

Perancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542 Perancangan IIR Hilbert ranformer Menggunakan Proeor Sinyal Digital MS0C54 Endra Juruan Sitem Komputer Univerita Bina Nuantara, Jakarta 480, email : endraoey@binu.ac.id Abtract Pada makalah ini akan dirancang

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328 Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbai ATmega38 Dyah Ayu Anggreini T, Retnowati, Rahmadwati. Abtrak Pengendalian kadar keaaman pada pengendapan tahu angat

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI

FISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI FSKA KELAS X A - KURKULUM GABUNGAN 0 Sei NGAN GELOMBANG BUNY Bunyi merupakan gelombang longitudinal (arah rambatan dan arah getarannya ejajar) yang merambat melalui medium erta ditimbulkan oleh umber bunyi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita

Lebih terperinci

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

Gambar 1. Skematis Absorber Bertalam-jamak dengan Sistem Aliran Gas dan Cairannya

Gambar 1. Skematis Absorber Bertalam-jamak dengan Sistem Aliran Gas dan Cairannya Daar Teori Perhitungan Jumlah THP: BSORBER BERTLM -JMK G BEROPERSI SECR Counter-Current Counter-current Multi-tage borption (Tray aborber) Di dalam Menara brober Bertalam (tray aborber), berlangung operai

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE

SIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X SIMUASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MUTIPE CHANNE SINGE PHASE Jaka Dian Ramadhan *, Fahrul Agu, Indah Fitri

Lebih terperinci

PENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS

PENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS PENGARUH PERAWAAN KOMPRESOR DENGAN MEODE CHEMICAL WASH ERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS URBIN GAS dan KARAKERISIK ALIRAN ISENROPIK PADA URBIN IMPULS GE MS 600B di PERAMINA UP III PLAJU Imail hamrin, Rahmadi

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari

Lebih terperinci

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Adi N. Setiawan, Alz Danny Wowor, Magdalena A. Ineke Pakereng Teknik Informatika, Fakulta Teknologi

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Proedur Plot Tempat Kedudukan Akar Sub Pokok Bahaan Anda akan belajar. Proedur plot Letak Kedudukan Akar. Proedur plot dengan bantuan Matlab Pengantar.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROIRO (PLTM) Fifi ety Sholihah, Ir. Joke Pratilatiaro, MT. Mahaiwa Juruan Teknik Elektro Indutri, PENS-ITS, Surabaya,Indoneia, e-mail: pipipiteru@yahoo.com

Lebih terperinci